Makalah Kelompok II

download Makalah Kelompok II

of 16

description

It is talking about Quran and Hadith about human Right

Transcript of Makalah Kelompok II

  • MAKALAH QURAN HADITS II HAK MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF

    SURAT AL ISRO AYAT 31-38 Dosen Pengampu : Dr. H. Zeid B. Smeer,Lc, M.A

    Disusun oleh :

    Iqbal Syafiil Udzma (13110030)

    Aji Bagus Khoiri (13110139)

    Osman Safini (13110278)

    KELAS PAI-C FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

    JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015

  • i

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah serta inayah-Nya

    kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat

    waktu, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada nabi Muhammad SAW

    yang telah membimbing kita pada addinul Islam yang di ridhoi Allah.

    Dalam makalah yang berjudul Hak Masyarakat Dalam Perspektifsurat

    Al Isro Ayat 31-38 ini, kami membahas tentang QS Al Isro ayat 31-38 serta

    Hadits Bukhari no. 12, 5538, 5525, 5596, dan 6828 yang di dalam ayat maupun

    hadits - hadits ini terdapat Hak Masyarakat yang harus dipenuhi oleh sesama

    masyarakat.

    Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat

    kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan,

    agar dalam pembuatan makalah selanjutnya kami bisa menjadi lebih baik lagi.

    Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya,

    dan bagi penyusun pada khususnya.

    Malang, September 2015

    Penyusun

  • ii

    DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

    DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar belakang masalah ....................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

    C. Tujuan .................................................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

    A. Pengertian Hak ...................................................................................................... 3

    B. Pengertian Mayarakat .......................................................................................... 3

    C. Hak Masyarakat menurut QS Al-Isra 31-38 ..................................................... 4

    D. Hadits Bukhari no. 12 ........................................................................................... 7

    E. Hadits Bukhari no. 6828 ....................................................................................... 9

    F. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari .............................................................. 10

    BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 11

    A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11

    B. Saran .................................................................................................................... 11

    Daftar Pustaka ................................................................................................................ 12

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah

    Al-Quran dan al-Hadits sebagai pedoman hidup manusia di

    dalamnya menyimpan berbagai mutiara yang mahal harganya yang jika

    dianalisis secara mendalam sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di

    antara mutiara dalam al-Quran dan al-Hadits yang akan dikaji dalam

    makalah ini adalah Hak Masyarakat. Hak masyarakat yang ada dalam

    kehidupan ini, tentunya tak lepas dari fitroh manusia yaitu sebagai makhluk

    sosial.

    Makhluk sosial yang dalam konteks ini adalah makhluk yang saling

    membutuhkan satu sama lain tentunya sama sama memiliki hak dan

    kewajiban yang harus dipenuhi. Hak dan kewajiban dalam masyarakat harus

    mampu berjalan secara sinergis demi terciptanya masyarakat yang adil,

    makmur, dan sejahtera. Hal-hal yang berkaitan tentang hak dan kewajiban

    masyarakat telah jauh-jauh hari sebelum dunia mengenal HAM telah

    dimiliki oleh Agama Islam.

    Dalam persepektif Islam, tujuan hidup seorang muslim pada

    hakekatnya adalah mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allah

    sebagai realisasi keimanan yang diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk

    mencapai derajat orang yang bertakwa disisi-Nya. Di antara bentuk amal

    yang dilakukan oleh manusia adalah amal/ibadah yang bersifat ghoiru

    maghdhoh, artinya ibadah yang ada kaitannya antara hamba dengan hamba.

    Salah satu bagian dari ibadah ghooiru maghdhoh ini adalah dengan

    menmenuhi hak dan kewajiban sesama manusia dalam masyarakat.

    B. Rumusan Masalah

    a. Apakah pengertian hak?

    b. Apakah pengertian masyarakat?

  • 2

    c. Apa pengertian hak masyarakat berdasarkan al-Quran dan al-

    Hadits?

    d. Apa kandungan surat Al Isro ayat 31-38 yang berkaitan dengan

    hak masyarakat ?

    e. Apa saja hak masyarakat yang terkandung dalam hadis Bukhari no.

    12 dan 6828?

    f. Bagaimana implementasi hak masyarakat dalam al-Quran bila

    diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

    C. Tujuan

    a. Untuk mengetahui pengertian hak.

    b. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.

    c. Untuk mengetahui pengertian hak masyarakat berdasarkan Quran

    dan Hadits.

    d. Dapat memahami kandungan surat Al Isro ayat 31-38 yang

    berkaitan dengan hak masyarakat.

    e. Untuk mengetahui saja hak masyarakat yang terkandung dalam

    hadis Bukhari no. 12 dan 6828.

    f. Dapat mengimplementasikan hak masyarakat dalam al-Quran

    dalam kehidupan sehari-hari.

  • 3

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Hak Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang

    telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia1

    hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,

    kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh

    undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk

    menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu

    yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Di

    dalam perjalanan sejarah, tema hak relatif lebih muda usianya dibandingkan

    dengan tema kewajiban, walaupun sebelumnya telah lahir. Tema hak baru

    lahir secara formal pada tahun 1948 melalui Deklarasi HAM PBB, sedangkan

    tema kewajiban (bersifat umum) telah lebih dahulu lahir melalui ajaran agama

    di mana manusia berkewajiban menyembah Tuhan, dan berbuat baik terhadap

    sesama.

    Sedangkan menurut UU No 39 Tahun 19992, Menerangkan bahwa

    HAM ialah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk

    ciptaan Allah SWT. dimana hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di

    hargai dan dilindungi oleh setiap orang untuk melindungi harkat dan martabat

    setiap manusia.

    B. Pengertian Mayarakat Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok

    orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana

    sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam

    kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa

    Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan

    hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas

    yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah

    1 KBBI, Jakaarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2 Panduan Bantuan Hukum di Indonesia: Pedoman Anda Memahami dan Menyelesaikan Maslah Hukum, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 289.

  • 4

    masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama

    dalam satu komunitas yang teratur.

    Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat

    dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan,

    serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia

    kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

    Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam

    bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat

    pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan

    masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.

    Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai

    kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

    C. Hak Masyarakat menurut QS Al-Isra 31-38

  • 5

    Terjemah Surat Al Isra Ayat 31-35

    31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin3.

    Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh

    mereka itu suatu dosa yang besar4.

    32. Dan janganlah kamu mendekati zina5; (zina) itu sungguh suatu

    perbuatan keji6, dan suatu jalan yang buruk.

    33. Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah

    (membunuhnya)7, kecuali dengan suatu (alasan) yang benar8. Dan barang

    siapa dibunuh secara zalim9, maka sungguh, Kami telah memberi

    kekuasaan10 kepada wali(ahli waris)nya11, tetapi janganlah walinya itu

    3 . Hal ini termasuk rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, di mana Dia lebih sayang kepada mereka daripada ibu-bapak mereka. Dia melarang orang tua membunuh anaknya karena takut miskin, dan Dia menjanjikan akan memberi rezeki. 4 . Karena hal itu menandakan sudah hilangnya rasa kasihan dalam hatinya, dan lagi anak-anak mereka sama sekali tidak memiliki kesalahan dan dosa. 5 . Larangan mendekati lebih dalam daripada larangan melakukan, karena hal ini menunjukkan dilarang pula segala yang mengantarkan kepadanya. 6 . Yakni perkara yang dianggap keji baik oleh syara, akal maupun fitrah manusia, karena di dalamnya terdapat sikap berani terhadap larangan yang terkait dengan hak Allah, hak wanita, hak keluarganya atau suaminya, merusak kasur, mencampuradukkan nasab dan mafsadat lainnya. 7 . Mencakup anak kecil, orang dewasa, laki-laki dan wanita, orang merdeka dan budak, orang muslim dan orang kafir yang mengikat perjanjian. 8 . Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash, membunuh orang murtad, rajam kepada pezina yang sudah menikah, dan pemberontak ketika melakukan pemberontakan yang tidak ada cara untuk menghentikannya kecuali harus dibunuh. 9 . Yakni dengan tanpa alasan yang benar. 10 . Maksud kekuasaan di sini adalah hak ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut qisas atau menerima diat. Lihat Al Baqarah: 178 dan An Nisaa: 92. Adapula yang menafsirkan kekuasaan di sini dengan hujjah yang jelas untuk mengqishas pembunuh, dan Allah memberikan juga kepadanya kekuasaan secara taqdir. Ayat ini menunjukkan bahwa hak membunuh (qisas) diserahkan kepada wali, oleh karenanya pembunuh tidaklah diqishas kecuali dengan izinnya, dan jika dia memaafkan, maka gugurlah qishas. Dan qishas dilakukan ketika syarat-syaratnya terpenuhi, seperti membunuh dengan sengaja, sekufu (sederajat), dsb. 11 . Yakni ashabah dan ahli waris yang paling dekat kepadanya.

  • 6

    melampaui batas dalam pembunuhan12. Sesungguhnya dia adalah orang

    yang mendapat pertolongan.

    34. 13Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan

    cara yang lebih baik (bermanfaat)14 sampai dia dewasa dan penuhilah

    janji15, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya16.

    35. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah

    dengan timbangan yang benar17. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan

    lebih baik akibatnya18.

    36. Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui19.

    Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta

    pertanggungjawabannya20.

    12 . Seperti membunuh yang bukan pembunuh, membunuh menggunakan alat yang berbeda dengan alat yang dipakai si pembunuh, dan membunuh ditambah dengan mencincang. 13 . Hal ini menunjukkan kelembutan Allah dan rahmat-Nya kepada anak yatim yang ditinggal mati bapaknya ketika ia masih kecil, di mana ia tidak mengetahui hal yang bermaslahat bagi dirinya. Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan kepada walinya untuk menjaganya, menjaga hartanya dan mengurusnya dengan baik. 14 . Seperti mendagangkannya dan tidak menjatuhkannya ke dalam bahaya hilang atau binasa, berusaha mengembangkannya, dan hal itu terus berlangsung sampai anak yatim itu baligh dan akalnya cerdas. Jika sudah demikian, maka lepaslah kewaliannya dan harta itu diserahkan kepadanya. 15 . Ketika kamu berjanji dengan Allah atau dengan manusia. 16 . Apakah dipenuhi atau tidak? Jika dipenuhi, maka ia mendapatkan pahala, dan jika tidak, maka ia akan mendapatkan dosa. 17 . Dari keumuman maknanya dapat disimpulkan, larangan berbuat curang atau menipu (ghisy) baik pada uang yang dibayarnya, barangnya maupun pada akadnya, dan perintah memiliki sifat nus-h (tulus) serta jujur dalam bermuamalah. 18 . Dengan melakukan hal tersebut, maka seorang hamba akan selamat dari pertanggungjawaban dan akan mendapatkan keberkahan dalam hartanya. 19 . Bahkan perhatikan dahulu keadaannya dan pikirkan dahulu akibatnya jika engkau hendak mengucapkan atau melakukan sesuatu. 20 . Oleh karena itu, sepatutnya seorang hamba yang mengetahui bahwa ucapan dan perbuatannya akan diminta pertanggungjawaban menyiapkan jawaban untuknya. Hal itu tentunya dengan menggunakan anggota badannya untuk beribadah kepada Allah, mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dan menjaga dirinya dari melakukan perbuatan yang dibenci Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

  • 7

    37. Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong21, karena

    sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan

    mampu menjulang setinggi gunung22.

    38. Semua itu23 kejahatannya sangat dibenci di sisi Tuhanmu.

    Dari tafsir Quran Surat al-Isra di atas, dapat diambil beberapa poin

    mengenai hak masyarakat. Diantaranya:

    a. Hak untuk hidup

    b. Hak untuk mendapat penghormatan

    c. Hak perlindungan atas kebebasan pribadi

    d. Hak untuk mendapatkan kesamaan derajat di muka hukum

    e. Hak untuk berkeluarga dan berketurunan

    D. Hadits Bukhari no. 12

    : .. :

    .( , ) :

    Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. Seorang laki-laki bertanya

    kepada Nabi Muhammad Saw., Apakah kebaikan di dalam Islam itu? Nabi

    Saw., menjawab, Memberi makan orang lain dan memberi salam kepada

    orang yang kau kenal maupun orang yang tidak kau kenal. 24

    Hadits diatas menjelaskan bahwa kebaikan dalam Islam itu adalah

    memberikan makan orang lain dan memberi salam kepada orang yang kau

    21 . Dengan menolak kebenaran dan merendahkan manusia. 22 . Bahkan karenanya engkau menjadi seorang yang hina di sisi Allah dan di hadapan manusia dalam keadaan dimurkai dan dibenci. Jika engkau tidak anggup menembus bumi sampai bagian paling bawah dan menjulang setinggi gunung, maka mengapa engkau bersikap sombong? 23 . Maksudnya, semua larangan yang tersebut pada ayat-ayat 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37 surat ini. 24 Imam Az-Zabidi, Ringkasan Sohih Al-Bukhari, (Bandung: Mizan Anggota IKAPI, 2002), cet. VI, hlm. 12

  • 8

    kenal maupun orang yang tidak kau kenal. Hadits ini berhubungan dengan hak

    seorang muslim terhadap muslim lainnya, dikatakan bahwa kebaikan dalam

    Islam itu adalah memberikan makan orang lain, makna dari memberikan

    makan kepada orang lain bukan sekedar memberikan saja atau memberikan

    makan kepada mereka yang kelaparan, melainkan kata memberi disini adalah

    memberikan hak untuk hidup kepada sesama.

    Hak asasi yang paling utama adalah hak untuk hidup. Hak untuk

    Hidup yang diberikan kepada segenap umat manusia hanya diberikan oleh

    Islam. Kita bisa saksikan bahwa aturan-aturan yang memuat hak-hak asasi

    manusia dalam konstitusi-konstitusi atau deklarasi-deklarasi di banyak negara

    dengan jelas menyatakan hanya berlaku bagi warga negara yang bersangkutan

    atau terhadap ras kulit putih saja. Sebagai contoh, manusia diburu seperti

    hewan di Australia dan tanah dibersihkan dari suku bangsa Aborigin demi

    kepentingan orang-orang kulit putih. Demikian pula, penduduk kulit berwarna

    di Amerika secara sistematis dimusnahkan dan orang-orang kulit merah Indian

    yang masih bisa bertahan hidup dari pemusnahan ini diasingkan ke tempat-

    tempat reservasi. Di Afrika manusia juga diburu seakan-akan mereka ini

    binatang liar. Sebaliknya dari konsep hak asasi ini, Islam mengakui hak-hak

    tersebut bagi segenap umat manusia.25

    Kemudian kalimat memberi salam dalam hadits diatas, memiliki

    makna bukan hanya sekedar menyapa atau memberikan salam kepada orang

    lain, melainkan memberikan hak atas keselamatan hidup. Ada banyak cara

    untuk menyelamatkan hidup manusia dari kematian. Apabila seseorang sedang

    sakit atau menderita luka-luka maka menjadi kewajiban bagi kita untuk

    menolongnya memperoleh bantuan medis. Apabila ia hampir mati karena

    kelaparan, maka kewajiban kitalah untuk memberinya makanan. Apabila ia

    25 Maulana Abul Ala Maududi, HAK-HAK ASASI MANUSIA Dalam Islam, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2005), cet. III, hlm. 12-13

  • 9

    tenggelam maka tugas kita menyematkan hidup setiap manusia, karena itulah

    yang diperintahkan dalam Al-Quran.26

    E. Hadits Bukhari no. 6828

    Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam telah

    menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al Amasy dari Zaid bin

    Wahb dan Abu dlabyan dari Jarir bin Abdullah berkata, Rasulullah

    shallallahu alaihi wasallam bersabda: Allah tak akan menyayangi siapa saja

    yang tidak menyayangi manusia.

    Hadits ini memberikan pengertian bahwasanya kasih sayang sesama

    manusia(masyarakat) sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam hadis shohih ini

    bisa kita lihat bahwasanya Allah memberikan suatu peringatan keras

    bahwasanya Dia tidak akan menyayangi hambanya yang tidak saling

    menyayangi satu sama lain. Kata yarham memiliki arti yang dalam.

    Jika merujuk dari tasrif dalam bahasa Arab, kata ini memiliki akar

    yang serupa dengan kata rahim yang dalam Surat al-Fatihah artinya bentuk

    kasih sayang Allah yang hanya diberikan kepada hamba-Nya yang mukmin di

    hari kiamat.

    Kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, hadis ini dalam masyarakat

    jika diterapkan secara baik dan tepat, akan menciptakan harmoni dalam

    masyarakat dan meberikan hak kepada masyarakat untuk dicintai dan juga

    mendapat rasa aman.

    26 Ibid, hlm. 13-14.

  • 10

    F. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari Dari ayat dan hadis di atas, akan lebih bermanfaat bila apa yang

    terkandung di dalamnya juga di amalkan dalam kehidupan sosial sekitar kita.

    Di antara aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari adalah:

    1) Mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kehidupan pribadi.

    Semisal, jika dalam masyarakat di adakan sebuah event. Kerja bakti

    misalnya. Sebagai umat Islam, meskipun pada hari tersebut kita memiliki

    acara pribadi, kita harus lebih mendahulukan acara bersama dengan warga.

    2) Saling menjaga nama baik. Artinya kita harus menjaga nama baik saudara Islam kita. Kita tidak boleh saling menjatuhkan, menjelek-jelekkan, lebih-

    lebih memfitnah.

    3) Saling mencintai karena Allah. Dengan saling mencintai, akan terbentuk masyarakat yang harmonis, aman, damai, dan sejahtera. Mencintai di sini

    dalam arti yang luas yaitu saling memberi jika ada yang membutuhkan

    bantuan, menanamkan sikap empati

    4) dsb

  • 11

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan Dari QS al-Isra ayat 31-38, hadis Bukhari no. 12 dan 6828, dapat diambil

    kesimpulan bahwasanya manusia sejak lahir memang sudah memiliki hak. Atau

    yang dikenal dengan istilah hak asasi manusia. Setelah seorang manusia

    beranjak dewasa tentunya manusia akan saling berinteraksi antara satu dengan

    yang lainnya yang kita sebut sebagai masyarakat.

    Dalam kehidupan bermasyarakat, hak-hak yang harus dipenuhi dalam

    masyarakat itu antara lain:

    Hak untuk hidup

    Hak untuk mendapat penghormatan

    Hak perlindungan atas kebebasan pribadi

    Hak untuk mendapatkan kesamaan derajat di muka hukum

    Hak untuk berkeluarga dan berketurunan

    Hak untuk mendapatkan pertolongan

    Hak untuk mendapatkan kasih sayang

    B. Saran Setelah membahas hak masyarakat ini, diharapkan, kita sebagai calon guru

    PAI, tidak hanya bisa menyuarakannya dalam kelas maupun mimbar, namun

    yang lebih penting dari itu adalah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

    dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    Melihat semakin hari, semakin rendah nilai kemanusiaan yang ada di dunia

    ini, marilah kita mulai dari yang terkecil, dengan saling berbagi dengan sesama,

    saling rukun antara satu dengan yang lain. Dengan begitu akan tercipta negeri

    yang dalam al-Qur;an disebutkan sebagai, baldatun thoyyibatun wa robbul

    ghofur. Wallahu alam bis showab.

  • 12

    Daftar Pustaka

    Az-Zabidi, I. (2002). Ringkasan Sahih al-Bukhari. Bandung: Mizan Anggota IKAPI.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

    Katsir, S. I., & Ar-Rifa'i, M. N. (2000). Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Vol. III). (Syihabuddin, Penerj.) Jakarta: Gema Insani.

    Maududi, M. A. (2005). Hak-Hak Asasi Manusia salam Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

    Panduan Bantuan Hukum di Indonesia: Pedoman Anda Memahami dan Menyelesaikan MASALAH hUKUM. (2006). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

    KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar belakang masalahB. Rumusan MasalahC. Tujuan

    BAB II PEMBAHASANA. Pengertian HakB. Pengertian MayarakatC. Hak Masyarakat menurut QS Al-Isra 31-38D. Hadits Bukhari no. 12E. Hadits Bukhari no. 6828F. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari

    BAB III PENUTUPA. KesimpulanB. Saran

    Daftar Pustaka