Makalah Kelompok 4.pdf

download Makalah Kelompok 4.pdf

of 14

Transcript of Makalah Kelompok 4.pdf

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    1/14

    PENCEMARAN AIR OLEH SISTA Giardia lamblia DAN DAMPAKNYA BAGI

    KESEHATAN

    Analisis Pencemaran Kimia dan Mikroorganisme

    Kelompok 4

    Dosen Pengampu:

    Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati, SU

    Oleh:

    Azwar 15/388075/PKU/15297

    Lia Tri Hardiyanti 15/388149/PKU/15371

    Muhamad Syarifuddin 15/388165/PKU/15387

    Theodora F Jati 15/390302/PKU/15672

    MINAT KESEHATAN LINGKUNGAN

    PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2016

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    2/14

    i

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................i

    BAB 1 PENDAHULUAN................................ ................................................................ ...... 1

    1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

    1.3 Tujuan......................................................................................................................2

    BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................ ........................................ 3

    2.1 Giardia lamblia............................................................................................................. 3

    2.1.1 Epidemiologi ................................................................ .......................................... 3

    2.1.2 Morfologi ...............................................................................................................3

    2.1.3 Siklus Hidup................................................................ ........................................... 5

    2.1.4 Patogenesis ............................................................................................................. 6

    2.1.5 Gejala Klinis........................................................................................................... 7

    2.1.6 Pencegahan............................................................................................................. 7

    2.2 Studi kasus infeksi Giardia lamblia ................................................................ ............. 8

    BAB 3 PENUTUP................................................................ ................................................ 11

    3.1 Kesimpulan ................................................................ ................................................. 11

    3.2 Saran ................................................................ ........................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ ........... 12

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    3/14

    1

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya yang bermutu baik dan biasa

    dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka

    sehari-hari. Air merupakan salah satu sumber alam yang dimulai terasa pengaruhnya

    pada usaha memperluas kegiatan pertanian dan industri di berbagai tempat di dunia,

    secara alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui

    dan mempunyai daya generasi yaitu selalu dalam sirkulasi. Air sebagai sumberdaya dini

    lebih disadari merupakan salah satu unsur penentu di dalam ikut mencapai keberhasilan

    pembangunan, termasuk pula terhadap keberhasilan pembangunan kesehatanlingkungan. Pada masa sekarang ini nampaknya sulit untuk memperoleh air yang

    murni, aliran air dari gunung yang diperkirakan paling bersih pun mengalami

    pencemaran dan manusia merupakan salah satu hal yang menyebabkan timbulnya

    masalah-masalah pencemaran air di ekosistem air. World Health Organization (WHO)

    menyatakan bahwa sebanyak 1,1 juta orang mengkonsumsi air yang tidak aman

    (Kindhauser 2003) dan konsumsi air yang terkontaminasi, sanitasi, dan higenik yang

    tidak optimal merupakan penyebab diare (80%) di dunia (WHO 2003a).

    Diare sebagai salah satu penyakit yang masih sering terjadi di Indonesia dapat

    disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab yang sering luput dari perhatian kita

    adalah diare akibat infeksi parasit. Indonesia sebagai negara berkembang dan negara

    tropis diperkirakan memiliki angka kejadian infeksi parasit yang cukup tinggi. Tidak

    semua parasit dapat menyebabkan diare. Pengetahuan mengenai jenis parasit yang

    dapat menyebabkan diare beserta gejala klinisnya diperlukan dalam tata laksana optimal

    diare akibat infeksi parasit. Giardia lamblia merupakan salah satu parasit penyebab

    tersering infeksi protozoa pada saluran cerna manusia dan paling banyak ditemukan di

    negara-negara berkembang. Prevalensi giardiasis berkisar 10% di Amerika Utara,

    Eropa dan hingga mencapai 20%-30% di negara berkembang. Prevalensi tinggi

    ditemukan pada anak usia prasekolah dan pada anak dengan gangguan gizi. Infeksi

    Giardia lamblia dapat melalui air, makanan, atau langsung melalui rute fekal-oral.

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    4/14

    2

    Infeksi Giardia lamblia dapat bermanifestasi dalam 3 bentuk yaitu tanpa gejala, diare

    akut swasirna dan diare kronik dengan atau tanpa disertai malabsorbsi. Giardiasis pada

    anak gizi cukup akan sembuh dengan sendirinya setelah 3-6 minggu, namun terdapat

    sebagian kasus yang mengalami diare kronik. Ekskresi parasit dapat berlangsung

    selama beberapa bulan sehingga kadangkadang dapat menyebabkan reinfeksi.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah untuk penulisan

    makalah ini sebagai berikut:

    1. Bagaimana siklus hidup Giardia lamblia ?

    2. Bagaimana proses penyebaranGiardia lamblia

    di lingkungan?3. Apa saja gejala dari infeksi Giardia lamblia ?

    4. Populasi masyarakat apa yang paling rentan terinfeksi Giardia lamblia ?

    5. Bagaimana pencegahan infeksi Giardia lamblia ?

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari siklus hidup

    Giardia lamblia dan proses terjadinya giardiasis yang menginfeksi manusia, serta

    mempelajari cara pencegahan penyebaran Giardia lamblia di lingkungan dan

    pencegahan infeksi manusia.

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    5/14

    3

    BAB 2 PEMBAHASAN

    2.1 Giardia lamblia

    2.1.1 Epidemiologi

    Giardiasis adalah infeksi protozoa usus yang common di seluruh dunia.World

    Health Organization (WHO) mengestimasikan bahwa 200 juta orang akan terinfeksi

    setiap tahun (Swarbricket al. 1997). Infeksi Giardiasis lebih sering ditemukan di daerah

    beriklim tropik dan subtropik daripada di daerah beriklim dingin. Terutama ditemukan

    di Rusia, Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Meksiko dan bagian barat Amerika

    Selatan. Kista Giardia sp. secara umum lebih stabil dan bertahan lebih lama dalam

    lingkungan pada jangka masa panjang (bulan). Kista ini lebih sesuai bertumbuh pada

    kondisi dingin, lembab, dan suhu rendah. Selain itu, kista resisten terhadap klorin, ozon,dan radiasi ultraviolet (UV). Mendidihkan kista pada suhu 60-70% selama 10 menit

    akan menurunkan viabilitasnya.

    2.1.2 Morfologi

    Giardia intestinalis (sinonim dengan Lamblia intestinalis dan Giardia

    duodenalis) adalah protozoa parasit flagellata yang menyebabkan Giardiasis atau

    Lambliasis. Parasit ini pertama kali dilihat oleh Van Leeuwenhoek pada tahun 1681.

    Flagelata ini pertama kali dikenal dan dibahas oleh Lambl (1859), yang memberikan

    nama intestinalis. Kemudian Stiles (1915) memberikan nama baru,Giardia lamblia.

    Parasit ini mempunyai 2 stadium yaitu:

    a. Stadium trofozoit: Ukuran 12-15 mikron; berbentuk simetris bilateral seperti

    buah jambu monyet yang bagian anteriornya membulat dan bagian posteriornya

    meruncing. Permukaan dorsal cembung (konveks) dan pipih di sebelah ventral

    dan terdapat batil isap berbentuk seperti cakram yang cekung dan menempati

    setengah bagian anterior badan parasit. Giardia lamblia mempunyai sepasang

    inti yang letaknya di bagian anterior, bentuknya oval dengan kariosom di tengah

    atau butir-butir kromatin tersebar di plasma inti. Trofozoit ini mempunyai 4

    pasang flagel yang berasal dari 4 pasang blefaroplas. Terdapat 2 pasang yang

    lengkung dianggap sebagai benda parabasal, letaknya melintang di posterior dari

    batil isap.

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    6/14

    4

    b. Stadium kista: Berbentuk oval berukuran 8-12 mikron, mempunyai dinding

    yang tipis dan kuat. Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya jelas terpisah

    dari dinding kista. Kista yang baru terbentuk mempunyai 2 inti; yang matang

    mempunyai 4 inti, letaknya pada satu kutub. G.lamblia hidup di rongga usus

    kecil, yaitu duodenum dan bagian proksimal yeyenum dan kadang-kadang di

    saluran dan kandung empedu. Bila kista matang tertelan oleh hospes, maka akan

    terjadi ekskistasi di duodenum, kemudian sitoplasma membelah dan flagel

    tumbuh dari aksonema sehingga terbentuk 2 trofozoit. Dengan pergerakan flagel

    yang cepat trofozoit yang berada di antara villi usus bergerak dari satu tempat ke

    tempat lain. Bila berada pada villi, trofozoit dengan batill isap akan melekatkan

    diri pada epitel usus. Trofozoit kemudian berkembangbiak dengan cara belahpasang longitudinal. Bila jumlahnya banyak sekali maka trofozoit yang melekat

    pada mukosa dapat menutupi permukaan mukosa usus halus (Wolfe 1992;

    Farthing 1999; Hawrelak 2003). Trofozoit yang tidak melekat pada mukosa

    usus, akan mengikuti pergerakan peristaltik menuju ke usus bagian distal yaitu

    usus besar. Enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon, bila tinja mulai menjadi

    padat, sehingga stadium kista dapat ditemukan dalam tinja yang padat.

    Cara infeksi dengan menelan kista matang yang dapat terjadi secara tidak

    langsung melalui air dan makanan yang terkontaminasi, atau secara langsung melalui

    fecal-oral.

    Gambar 1. Morfologi Giardia lamblia

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    7/14

    5

    2.1.3 Siklus Hidup

    Giardiasis adalah infeksi yang sering terjadi di usus kecil dan disebabkan oleh

    parasit Giardia lamblia. Dilaporkan telah terjadi pada manusia dan berbagai hewan.

    Siapa pun bisa terkena Giardiasis, namun lebih sering pada bayi, anak kecil maupun

    orang dewasa di antara 20-40 tahun. Giardia lamblia hidup di rongga usus halus, yaitu

    duodenum, proksimal yeyunum, dan kadang di saluran kemih dan kandung empedu

    (Despommier et al. 2000). Infeksi terjadi setelah tringesti bentuk kista (Despommier et

    al. 2000; Gandahusada et al.1998). Ekskistasi terjadi setelah kista terpajan oleh HCl

    dan enzim pancreas saat melewati lambung dan usus halus. Ekskitasi merupakan

    aktivasi kista berinti empat dorman untuk mengeluarkan parasit motil yang membelah

    menjadi dua tropozoit. Tropozoit motil tersebut motil tersebut menempel di permukaansel epitel usus dengan menggunakan batil isap. Setelah melekat pada sel epitel,

    organisme tersebut akan berkembang biak dengan cara belah pangan longitudinal

    (Despommier et al. 2000).

    Sebagian tropozoit akan mengalami enkistasi menuju kolon. Kondisi yang dapat

    menstimulasi proses ini tidak diketahui secara pasti tetapi secara in vitro, enkistasi

    dapat diinduksi oleh pajanan terhadap empedu dan peningkatan pH. Setelah enkistasi,

    parasite tersebut akan keluar bersama tinja. Kista resisten terhadap penggunaan kimia

    ringan seperti air berklorin dan pendidihan air serta tahan dalam air dingin hingga

    berbulan-bulan. Kista dapat dimusnahkan dengan pembekuan atau pengeringan

    (Despommier et al. 2000).

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    8/14

    6

    Gambar 2. Siklus hidup Giardia lamblia

    2.1.4 Patogenesis

    Kuman Giardia terdapat di dalam kotoran manusia maupun hewan yang

    terkena. Infeksi terjadi bila seorang tersentuh kotoran ini lalu kumannya masuk ke

    dalam tubuhnya. Penyampaiannya mungkin sekali terjadi bila tangan tidak dicuci

    sesudah ke WC atau mengganti popok, minum air yang tercemar, menangani hewan

    yang terkena infeksi dan kalau makan makanan yang tercemar, meskipun jarang.

    Penyampaiannya paling sering terjadi lewat hubungan manusia, misalnya di dalam

    rumah tangga dan pusat penjagaan anak. Penularannya bisa terjadi pada ulah seksual

    yang menyangkut sentuhan dengan kotoran. Pengidapnya paling berbahaya pada saat

    sakit dan menularkannya lewat kotorannya yang bisa berlangsung berbulan-bulan.

    Melekatnya Gardia lamblia pada sel epitel usus halus tidak selalu menimbulkan

    gejala. Bila ada, hanya berupa iritasi ringan (Gandahusada et al. 1998). Perubahan

    histopatologi pada mukosa dapat minimalkan atau berat hingga menyebabkan atrofi

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    9/14

    7

    vilus, kerusakan eterosit dan hyperplasia kriptus, seperti tampak pada sindrom

    malasorbsi (Gandahusada et al. 1998; Faubert 2000). Tekanan hisapan dari perlekatan

    tropozoit menggunakan batil isap dapat merusak mikrovili dan mengganggu proses

    absobsi makanan. Selain itu, multiplikasi tropozoit dengan belah pasang longitudinal

    akan menghasilkan sawar antara sel epitel usus dengan lumen usus yang mengganggu

    proses absorbs makanan dan nutrient. Tropozoit tidak selalu penetrasi ke epitel tetapi

    dalam kondisi tertentu, tropozoit dapat menginvasi jaringan seperti kandung empedu

    dan saluran kemih (Faubert 2000).

    2.1.5 Gejala Klinis

    Gejala Giardiasis yang umum adalah menceret, kejang perut, kembung, mual,

    kotorannya pucat buyar berminyak, lelah dan beratnya turun. Ada yang tidakmenunjukkan gejala, namun mereka masih bisa menularkan penyakit ini. Tanda

    pertama penyakit ini akan muncul di antara 3-25 hari, rata-rata 7-10 hari sesudah

    orangnya terkena infeksi. Yang sehat kuat tubuhnya bisa sembuh dalam 4-6 minggu.

    Ada kalanya gejalanya berlangsung lebih lama.

    Setengah dari orang yang terinfeksi Giardia lamblia asimtomatik dan sebagian

    besar dari mereka menjadi pembawa (cariier). Gejala yang sering terjadi adalah diare

    berkepanjangan, dapat juga ringan dengan produksi tinja semisolid atau dapat intensif

    dengan produksi tinja cair. Jika tidak diobati, diare akan berlangsung hingga berbulan-

    bulan (Despommier et al. 2000). Infeksi kronik dicirikan dengan steatore karena

    gangguan absorbs lemak serta terdapat gangguan absorbs karoten, folat, dan vitamin

    B12. Penyerapan bilirubin oleh Giardia lamblia menghambat aktivitas lipase

    pankreatik. Kelainan fungsi usus halus ini disebut sindrom malabsorbsi klasik dengan

    gejala penurunan berta badan, kelelaha, kembung dan feses berbau busuk (Despommier

    et al. 2000; Gandahusada et al. 1998). Selain itu, sebagian orang dapat mengeluh

    ketidaknyamanan epigastric, anoreksia dan nyeri (Despommier et al. 2000).

    2.1.6 Pencegahan

    Pencegahan infeksi parasit ini terutama dengan memperhatikan hygiene

    perorangan, keluarga dan kelompok dengan menghindari air minum yang

    terkontaminasi. Sanitasi air minum untuk mencegah terjadinya epidemi giardiasis

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    10/14

    8

    dilakukan dengan metode coagulation-sedimentation-filtration. Klorinasi air minum

    untuk mengeliminasi kista memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi dan kontak yang

    lebih lama pada biasanya. Proteksi individu dapat dilakukan dengan merebus air sampai

    mendidih minimal 1 menit. Bila air tidak dapat direbus, dapat diberikan 2-4 tetes

    kaporit untuk setiap liter air dan tunggu selama 60 menit sebelum diminum. Bila airnya

    dingin dibutuhkan waktu semalam untuk membunuh kista Giardia lamblia.

    Memanaskan makanan atau makanan yang matang dapat mencegah infeksi kista G.

    lamblia..

    2.2 Studi kasus infeksi Giardia lamblia

    Air limbah kota-kota besar sepert di Indonesia secara garis besar dapat dibagimenjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domestik yakni yang berasal dari

    buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran dan

    pertokoan (derah kemersial). Saat ini selain pencemaran akibat limbah industri,

    pencemaran akibat limbah domistikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup serius.

    Sebagai akibat masih minimnya fasilitas pengolahan air buangan kota (sewerage

    system) mengakibatkan tercemarnya badan-badan sungai oleh air limbah domistik,

    bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku air minumpun telah

    tercemar. Air limbah domestik selain potensial menyebabkan pencemaran badan air

    akibat kandungan polutan baik organik maupun anorganiik juga mengandung

    mikroorganisme patogen yang sangat berbahaya terhadap kesehatan masyarakat.

    Beberapa organisme kemungkinan dapat menyebabkan penyakit terhadap manusia.

    Organisme tersebut antara lain bakteria, fungi, protozoa, metazoa (helminths),

    rickettsiae dan virus. Organisme patogen dapat berpindah dari reservoir ke dalam inang

    atau host melalui berbagai rute (Sobsey and Olson, 1983), yaitu antara lain:

    Perpindahan dari orang ke orang (person to person transmision), Perpindahan melalui

    air (waterborne transmission), Perpindahan melalui makanan (Foodborne

    Transmission), Perpindahan melalui udara (air borne transmission), Perpindahan

    melalui vektor (Vektor- borne Transmission), Lain-lain (Fomites) yaitu beberapa

    penyakit juga dapat berpindah melalui objek tak hidup misalnya melalui pakaian,

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    11/14

    9

    mainan anak, peralatan dapur, alat suntik dan lain-lain. Mikroorganisme patogen dapat

    atau mempunyai akses ke inang (host) melalui saluran gastrointestinal misalnya virus

    enterik dan bakteria, melalui saluran pernafasan misalnya klebsiella pneumonae,

    legionella, dan myxovirus, atau melalui kulit misalnya aeromonas, clostridium tetani,

    dan clostridium perfrigens. Meskipun kulit merupakan hambatan yang kuat bagi

    organisme patogen, tetapi luka, abrasi atau iritasi dapat menyebabkan penetrasi

    organisme patogen tersebut ke dalam tubuh (host). Beberapa mikroorganisme patogen

    dan parasit biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik dan juga di dalam efluen

    dari unit pengolahan air limbah.

    Beberapa penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi yang sering ditemukan

    didalam air limbah salah satunya adalah giardiasis yang disebabkan oleh protozoaparasit Giardia lamblia yang paling umum bersumber dari kotoran manusia dan hewan

    dan sering menyebabkan gangguan pada perut manusia (gastroenteristis). Pada

    umumnya parasit protozoa menghasilkan kista sehingga dapat bertahan diluar hostnya

    dengan kondisi lingkungan yang berlawanan. Penyebab terjadinya kista adalah

    beberapa faktor seperti kekurangan makanan, akumulasi racun metabolit dan reaksi

    kekebalan host. Pada kondisi yang cocok, trophozoite baru dilepaskan dari kista. Proses

    ini disebut excystment. Parasit protozoa flagelat ini mempunyai bentuk buah pear

    trophozoite (panjang 9-21 um) dan tahap kista bentuk telur (panjang 8-12 um dan lebar

    7-10 um). Orang yang terinfeksi akan mengeluarkan kista (1-5) x 106 per gram feces.

    Air buangan domestik merupakan sumber terbesar Giardia. Binatang buas dan

    binatang peliharaan berlaku sebagai tempat penampungan kista Giardia. Parasit ini

    menjadi wabah di daerah pegunungan di Amerika dan menginfeksi manusia, binatang

    buas dan binatang peliharaan. Infeksi disebabkan oleh ingestion kista yang ditemukan

    di dalam air. Dalam tubuh manusia, infeksi dapat berlangsung bulanan hingga tahunan.

    Parasit ini Bergerak melalui perut dan kemudian melepaskan trophozoite, yang akan

    menempel pada sel epitel dari bagian atas usus halus dan berproduksi kembali secara

    fisi binary. Trophozoite melapisi epithelium saluran pencernaan sehingga mengganggu

    absorpsi lemak dan nutrient lain. Mereka membentuk kista selama mereka melewati

    pencernaan dan akhirnya mencapai usus besar. Giardia mempunyai masa inkubasi satu

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    12/14

    10

    sampai delapan minggu. Menyebabkan diare, sakit perut, pusing, kelelahan, dan berat

    badan menurun, namun giardiasis tidak beakibat fatal. Biasanya penularan terjadi

    melalui orang ke orang, namun Giardia dikenal sebagai salah satu agen etiologi yang

    penting dalam terjadinya wabah penyakit yang ditularkan melalui air (waterborne

    desease).

    Wabah terjadi akibat mengkonsumsi air yang dikhlorinasi namun tidak

    dilakukan penyaringan. Pada umumnya wabah giardiasis berhubungan dengan

    mengkonsumsi air yang tidak diolah atau diolah namun belum sempurna. Kesalahan

    desain atau kesalahan konstruksi saringan pengolahan air dapat menyebabkan

    timbulnya Giardia lamblia dan selanjutnya akan mencemari air minum. Survey air

    buangan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa jumlahkista Giardia bervariasi dari ratusan hingga ribuan kista per liter, namun konsentrasi

    kista tertinggi adalah 105 per liter. Di Arizona, jumlah Giardia dideteksi 48 kista per

    40L dalam efluent lumpur aktif. Konsentrasi ini menurun menjadi 0,3 kista/40 L setelah

    penyaringan pasir.

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    13/14

    11

    BAB 3 PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    1. Giardia Lamblia merupakan protozoa parasit berukuran kecil yang hidup pada

    sistem pencernaan manusia maupun hewan yang berbentuk trophozoid dan kista.

    Kista Giardia lamblia bersifat infeksius keluar bersama kotoran (feses) dan dapat

    bertahan lama pada lingkungan luar. Kista Giardia masuk melalui mulut, menjadi

    parasit menghisap nutrisi dan berkembang biak dalam sistem pencernaan.

    2. Giardiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh penularan akibat kista Giardia

    lamblia dan pada umumnya terjadi di seseluruh dunia, khususnya pada negara

    yang padat penduduk, sanitasi yang kurang baik, dan kualitas air yang burukdengan gejala diare, mual, muntah, penurunan berat badan, dan lain-lain.

    3. Sumber Air yang terkontaminasi oleh feses manusia atau hewan yang mengandung

    kista Giardia lamblia dan tidak diolah dengan baik sebelum dikonsumsi berpotensi

    menyebabkan giardiasis (water born desease).

    4. Apapun yang telah terkontaminasi oleh kista giardia akan mampu menyebabkan

    terjadinya penyakit giardiasis dan dapat menyerang siapa saja.

    3.2 Saran

    1. Lakukan pemurnian air dengan teknologi tinggi sebelum dikonsumsi.

    2. Sistem saluran pembuangan air limbah domestik hendaknya selalu di kontrol.

    3. Upaya sanitasi dan PHBS perlu ditingkatkan

    4. Hindari kontak langsung dengan penderita giardiasis.

    5. Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala giardiasis.

  • 7/26/2019 Makalah Kelompok 4.pdf

    14/14

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    Despommier, D.D., Gwads R.W., Hotez P.J. and Knirsch C.A. 2000. Parasitic diseases.

    4th ed. New York. Apple Trees Production.

    Faubert, G. 2000. Immune response to Giardia intestinalis. Clinical Microbiology

    Reviews.

    Gandahusada, S., Ilahude H.H.D. and Pribadi W. 1998. Parasitologi kedokteran, 3 rd ed.

    Jakarta. Balai penerbit FKUI.

    Idama. S,.Marsidi R.,2005. Mikroorganisme patogen dan parasit di dalam air limbah

    Domestik serta alternatif teknologi pengolahan. Vol. 1 no 1. Kelompok

    Teknologi Pengelolaan Air Bersih Dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian DanPenerapan Teknologi Lingkungan, BPPT. Jakarta.

    Kindhauser, M.K. 2003. Global defence against the infectious disease threat. Geneva,

    World Health Organization.

    Wolfe, M.S. 1992. Giardiasis. Clin Microbiol Review. 5(1):93-100.