makalah ilmu gizi dasar

22
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Cairan tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut di dalamnya. Semua proses kehidupan berlangsung di dalam cairan tubuh yang mengandung mineral. Oleh karena itu, pembahasan tentang cairan tubuh dilakukan bersamaan dengan pembicaraan tentang mineral (Almatsier, 2009). Semua sel dan jaringan tubuh manusia terendam dalam cairan yang memiliki komposisi kimia serupa dengan air laut. Hal ini mencerminkan awal evolusi manusia. Agar fungsi sel dapat berlangsung normal, komposisi cairan ini harus relatif konstan. Keseimbangan yang dinamis atau homeostatis dari air, elektrolit, dan keseimbangan asam-basa dalam tubuh dipelihara melalui mekanisme faal kompleks yang melibatkan banyak sistem tubuh lain (Price, 2003). Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi hanya beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa-lemak (lean body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Pada proses menua

description

gangguan keseimbangan air

Transcript of makalah ilmu gizi dasar

BAB IPENDAHULUAN

I.1Latar BelakangCairan tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut di dalamnya. Semua proses kehidupan berlangsung di dalam cairan tubuh yang mengandung mineral. Oleh karena itu, pembahasan tentang cairan tubuh dilakukan bersamaan dengan pembicaraan tentang mineral (Almatsier, 2009).Semua sel dan jaringan tubuh manusia terendam dalam cairan yang memiliki komposisi kimia serupa dengan air laut. Hal ini mencerminkan awal evolusi manusia. Agar fungsi sel dapat berlangsung normal, komposisi cairan ini harus relatif konstan. Keseimbangan yang dinamis atau homeostatis dari air, elektrolit, dan keseimbangan asam-basa dalam tubuh dipelihara melalui mekanisme faal kompleks yang melibatkan banyak sistem tubuh lain (Price, 2003).Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi hanya beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa-lemak (lean body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Pada proses menua manusia kehilangan air. Kandungan air bayi pada waktu lahir adalah 75% berat badan, sedangkan pada usia tua menjadi 50%. Kehilangan ini sebagian besar berupa kehilangan cairan ekstraselular. Kandungan air tubuh relatif berbeda antarmanusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung relatif lebih banyak otot mengandung lebih banyak air, sehingga kandungan air atlet lebih banyak daripada non-atlet, kandungan air pada laki-laki lebih banyak daripada pada perempuan, dan kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada orang tua. Sel-sel yang aktif secara metabolic, seperti sel-sel otot dan visera (alat-alat yang terdapat dalam rongga badan, seperti paru-paru, jantung, dan jeroan) mempunyai konsentrasi air paling tinggi, sedangkan sel-sel jaringan tulang dan gigi paling rendah (Almatsier, 2009).Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah makalah ini untuk mengetahui

I.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan gangguan keseimbangan air dan hubungannya dengan ilmu gizi?2. Apa yang dimaksud dengan diare dan dehidrasi?3. Bagaimana cara mencegah dan penanganan dehidrasi dan diare?

I.3Tujuan1. Untuk mengetahui gangguan keseimbangan air secara umum dan hubungannya dengan ilmu gizi.2. Untuk mengetahui dehidrasi dan diare.3. Untuk mengetahui pencegahan dan penanganan dehidrasi dan diare.

BAB IIPEMBAHASAN

II.1Gangguan Keseimbangan Air dan Hubungannya dengan Ilmu GiziKeseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan di dalam tubuh setiap waktu berada di dalam jumlah yang tetap/konstan. Ketidakseimbangan terjadi pada dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air). Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan yang diperoleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk yang dikeluarkan sebagai urine, air di dalam feses, dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru. Keseimbangan air rata-rata berupa masukan dan ekskresi dapat dilihat pada Tabel 1. Dari tabel ini, dapat dilihat bahwa volume yang diperoleh melalui minuman hampir sama dengan volume urine, dan bahwa jumlahnya hanya meupakan separuh dari jumlah masukan dan keluaran air secara keseluruhan (Almatsier, 2009).Tabel 1Masukan AirJumlah (ml)Eksresi/Keluaran AirJumlah (ml)

CairanMakananAir metabolik550-1500700-1000200-300GinjalKulitParu-ParuFeses500-1400450-900350150

1450-28001450-2800

Sumber: Whitney, E.N. dan S.R. Rolfes, Understanding Nutrition, 1993, hlm. 372.Secara normal, tubuh mampu mempertahankan diri dari ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya. Ini terjadi bila kehilangan terjadi dalam jumlah banyak sekaligus, seperti pada muntah-muntah, diare, berkeringat luar biasa, terbakar, luka/perdarahan, dan sebagainya. Dalam keadaan ini, elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan klorida, karena keduanya merupakan elektrolit ekstraselular utama dalam tubuh. Biasanya perlu segera diberikan cairan elektrolit. Cairan elektrolit yang paling sederhana dan dikenal masyarakat adalah oralit atau larutan gula garam (LGG). Bila terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit perlu segera dilakukan tindakan medis khusus (Almatsier, 2009).Air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir semua reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.Fungsi cairan tubuh antara lain :1.Mengatur Suhu TubuhBila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.2.Melancarkan Peredaran DarahJika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung. 3.Membuang Racun dan Sisa MakananTersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan. 4.KulitAir sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh. 5.PencernaanPeran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.6.PernafasanParu-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.7.Sendi dan OtotCairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.8.Pemulihan PenyakitAir mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.

Hubungannya dengan ilmu gizi dapat dilihat keseimbangan cairan dalam tubuh oleh air, air mengandung berbagai mineralyang diperlukan olehtubuh. Mineral disini merupakan salah satu gizi mikro yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup, bahkan dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang disebutkan bahwa orang dewasa (di Indonesia) disarankan untuk minum minimal 2 liter atau 8 gelas air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh sertauntukmenjaga kesehatan. Air putih yang baik dan aman untuk diminum harus mengandung mineral yang berguna untuk kerja organ tubuh misalnya kalsium, magnesium, natrium, flouride, silika dan zinc dalam jumlah yang cukup. Mineral berperan sebagai substrat dalam reaksi tubuh. Tanpa mineral yang cukup, tubuh tidak dapat berfungsi optimal.

II.2A.Dehidrasi Kita semua pasti tahu dan sadar bahwa air merupakan urat nadi kehidupan manusia. Semua sistem dalam tubuh bergantung pada air. Bahkan lebih baik kekurangan makanan daripada kekurangan air. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi sendiri terjadi saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal. Air adalah zat gizi yang esensial bagi tubuh, sehingga kehilangan air sebanyak 20% saja bisa berakibat fatal, kata Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK, anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PGDMI) dalam acara diskusi hari Jumat (25/2) lalu.Dehidrasiadalah gangguan dalam keseimbangan cairan atauairpada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbanganzat elektrolittubuh.Selama ini yang kita tahu tanda-tanda dehidrasi hanya rasa haus. Tepi ternyata sering juga tubuh kita mengalami dehidrasi tanpa merasa haus sama sekali. Menurut Dr. Luciana, justru dehidrasi tanpa rasa haus itu yang lebih berbahaya. Ketika muncul rasa haus, harus segera minum karena kalau dibiarkan, rasa haus akan hilang yang berarti tingkat dehidrasi menjadi lebih tinggi, kata Dr. Luciana.Untuk kita ketahui, dehidrasi sendiri terbagi atas dehidrasi ringan-sedangdan dehidrasi berat.Ciri-ciri dehidrasi ringan-sedang adalah mulut kering dan lengket, mengantuk/lelah, haus, urin sedikit, airmata kurang/kering dan otot lemah, dan sakit kepala/pusing/silau melihat sinar. Sedangkan ciri-ciri dehidrasi berat adalah haus berat, sangat mengantuk dan kebingungan, tidak berkeringat, urin sedikit berwarna kuning gelap/tidak ada urin, mata cekung, menggigil, kulit kering dan elastisitas hilang, tekanan darah rendah, nadi cepat, panas serta kesadaran menurun.

a. Penyebab Terjadinya Dehidrasi Kekurangan ZatNatriumKekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium. Bila kadar natrium darah turun, perlu diberikan natrium dan air untuk mengembalikan keseimbangan. Pemberian tablet garam sesudah latihan berat tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan kebanyakan garam, terutama bila dimakan dengan air terbatas. Hal ini dapat menimbulkan dehidrasi (Almatsier, 2009). Kekurangan Air

Kekurangan Natrium dan Air

b. Gejala Dehidrasi

Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaituDehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan), dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan), dan dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia, atau tidak. Jika ingin menurunkan berat badan bisa dengan cara dehidrasi apabila anda sanggup menanggung resiko gangguan pada ginjal anda.

Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :a. Dehidrasi ringan- Muka memerah- Rasa sangat haus- Kulit kering dan pecah-pecah- Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya- Pusing dan lemah- Kram otot terutama pada kaki dan tangan- Kelenjar air mata berkurang kelembabannya- Sering mengantuk- Mulut dan lidah kering dan air liur berkurangb. Dehidrasi sedang- Tekanan darah menurun- Pingsan- Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung- Kejang- Perut kembung- Gagal jantung- Ubun-ubun cekung- Denyut nadi cepat dan lemahc. Dehidrasi Berat- Kesadaran berkurang- Tidak buang air kecil- Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab- Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba- Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur- Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan

B.DiareDiare didefinisikan sebagai feaces cair atau encer sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Diare berarti keluarnya tinja lebih dari 500mg/hari, Penderita ini disebabkan oleh kolon yang tidak mencukupi dibandingkan dengan cairan yang datang dari usus halus atau dapat juga larena kurangnya kemampuan penyerapan oleh kolon. Berdasarkan patofisiologinya Diare dapat dibagi atas 4 kelompok :1. Osmotic Diarrhoea, pada keadaan ini usus menarik air dari mukosa hal ini ditemukan pada mallabsorbsi dan difisiensi lactase.2. Secretory Diarrhoea, pada keadaan ini usus halus dan usus besar tidak menyerap air dan garam tetapi mensekresikan air dan elektolit. Fungsi terbalik ini disebabkan pengaruh toksin bakteri, garam empedu, prostaglandin dan lain-lain. Diare biasanya berat dan menetap walaupun pasien puasa.3. Exudative Diarrhoea, ditemukan pada inflamasi mukosa seperti colitis ulcerative atau pada tumor yang menimbulkan adanya serum, darah dan mucus.4. Altered Intestinal Motility, yaitu perubahan motilitan usus yang terdapat pada hipertiroid dan irritable bowel syndrome (Oenzil, 1995).Seseorang penderita penyakit Diare terus menerus mungkin gejala penyakit berat seperti Tifus. Kolera dan kanker usus. Diare yang berat bisa menyebabkan dehidrasi dan bisa membahayakan jiwa. Disamping itu juga Diare merupakan gejala yang disebabkan oleh mallabsorbsi, alergi, keracunan, defisiensi dan sebab-sebab lainnya. Sesuai dengan etiologinya disamping gejala Diare dapat disertai dengan muntah. Dehidrasi, sakit perut yang hebat, berlendir dan terdapat darah dalam tinja. Apabila terjadi komplikasi bisa menyebabkan dehidrasi dengan ciri-ciri mata cekung, kulit tidak elastis dan sedikit buang air kecil (Anonim, 2006).1. Beberapa penyebab utama Diarea. Vibrio cholera, bersumber dari makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh vibrio cholera.b. Salmonela, bersumber dari daging unggas, susu dan telur yang sudah terkontaminasi oleh bakteri salmonella.c. Sighella disentri, bersumber dari makanan saus dan kaleng yang sudah terkontaminasi oleh sighella disentri.d. Escherecia Coli, bersumber dari makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri Escherecia Coli.2. Beberapa Istilah Diarea. Diare Akut, kurang dari 2 minggu, penyakit Diare akut lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak yang lebih besar, ditularkan secara fecal oral melalui makanan dan minuman yang tercemar. Diare akut dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan protozoa. Frekuensi Diare dengan perbedaan faktor etiologi ditemukan bernacam-macam tergantung usia penderita dan juga faktor presipitasi lain, seperti sesudah mendapatkan pengobatan dengan antibiotik.b. Diare Persisten (Kronis), lebih dari 2 minggu. Penyebab Diare kronis sering pada irritable bowel syndrome, adalah penyakit radang kolon dan Diare yang disebabkan oleh obat-obatan.c. Disentri, Diare yang disertai dengan darah ataupun tanpa lender.d. Cholera, Diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera (Oensil, 1995).3. Gejala Penyakit DiareApabila frekuensi buang air besar melebihi normal, kotoran encer/cair, sakit atau kejang perut, demam dan muntah, pada beberapa kasus adalah awal dari gejala penyakit Diare. Jika ini terjadi pada anggota keluarga kita sebaiknya segera memeriksa kedokter karena bisa menularkan kepada orang lain. Ini bisa menjadi KLB (Penderita Luar Biasa) apabila peningkatan Penderita kesakitan atau kematian karena Diare secara terus-menerus selama kurun waktu berturut-turut (jam, hari, minggu), peningkatan Penderita atau kematian kasus Diare 2 kali atau lebih di bandingkan jumlah kesakitan atau kematian karena Diare yang biasanya terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu) CFR karena Diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan 50 % atau lebih di bandingkan periode sebelumnya.4. Penyebab DiarePenyebab Diare terjadi akibat peradangan usus oleh agent penyebab yaitu bakteri, virus, parasit (jamur, cacing dan protozoa), karena keracunan makanan atau minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia, kurang gizi, alergi terhadap susu, imuno defisiensi anxietas atau rasa cemas, sanitasi yang buruk dan tangan yang tercemar.

II.3Pencegahan dan Penanganan Dehidrasi dan DiareA. DehidrasiPencegahana. Lingkungan. Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari. b. Olah raga. Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.c. Umur. Umur muda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi. Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.Beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah untuk mencegah terjadinya dehidrasi antara lain : Penderita diare dan muntah muntah dapat diberikan pengobatan awal untuk mencegah kehilangan cairan yang lebih lanjut. Obat obatan ini terutama untuk mengurangi gejala yang terjadi. Obat penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. Penderita diberikan minum sebanyak mungkin dengan cara bertahap namun frekuensinya ditingkatkan.Jika dengan tindakan diatas, gejala dehidrasi tidak membaik atau bertambah buruk, segeralah menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Pengobatan Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman.Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain.

B. DiarePencegahan DiareApabila seseorang yang sudah terkena Diare sebaiknya minum banyak cairan misalnya kuah sayur, air asin, larutan gula garam dan tidak lupa minum oralit. Memberikan makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah Diare hindari makanan yang padat atau berperasa selama 1-2 hari dan segera memeriksakan ke dokter. Untuk menghindari penyakit Diare sebaiknya kita harus menjaga kesehatan diri sendiri, lingkungan dan mencuci tangan tangan yang baik setiap habis buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Tutup makanan secara rapat untuk mencegah kontaminasi dengan lalat, tikus dan kecoa. Karena kita semua tahu lebih baik mencegah dari pada mengobati karena itu adalah cara pencegahan penyakit yang sangat efektif (Anonim, 2006).Pengobatan Penyakit DiarePada pengobatan penyakit Diare dilakukan dengan 2 cara yaitu :1. Pengobatan UmumPengobatan secara umum yaitu untuk menghilangkan kuman penyebab seperti bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit Diare. Untuk mencegah dehidrasi di lakukan dengan pemberian gula garam (oralit). Pada penderita kelompok anak diberikan Antibiotik Cotrimoxazole dengan dosis 5-8 mg/kg BB/hari dilanjutkan dengan menggunakan Ampisilin dengan dosis 500 mg/kg BB/hari selama 5 hari. Apabila sudah menggunakan ampisilin dan Cotrimakcazol tidak sembuh maka dapat diberikan asam nalidiksat dengan dosis 55 mg/kg BB/hari di bagi tiga dosis selama 7 hari dan apabila tidak sembuh juga maka diberikan Ciprofloxacin dengan dosis 30-50 mg.kg BB/hari selam 5 hari.2. Pengobatan Secara KhususPada pengobatan khusus ini diberikan sesuai dengan jenis kuman penyebab penyakit Diare yaitu :a. Bagi penderita Amubiastis (amuba) diberikan Metronidazol dengan dosis 30-50 mg/hari selama 10 hari.b. Bagi yang terinfeksi salmonela diberikan Chloramfenicol dengan dosis 50-70 mg/kg BB/hari maksimum 2 gr/hari dibagi 4 dosis.c. Pada infeksi Clostridium diberikan Metronidazol 30-50 mg/kg BB/hari dibagi 3 dosis selam 7-10 hari.

BAB IIIPENUTUP

III.1KesimpulanBerdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, yakni sebagai berikut:1. Gangguan Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh tidak sama sehingga mengganggu mekanisme kerja tubuh. Hubungannya dengan ilmu gizi dimana air merupakan salah satu gizi makro yang banyak dibicarakan dalam ilmu gizi.2. Dehidrasi adalah Gangguan kehilangan cairan tubuh sehingga tubuh kekurangan air. Sedangkan diare adalah keluarnya tinja lebih dari 500mg/hari dan encer yang menyebabkan tubuh menjadi lemah.3. Pencegahan dehidrasi secara umum dengan mengurangi pergerakan di siang hari dan memperbanyak minum, serta rutin olahraga di pagi hari, apabila terlanjur terkena dehidrasi maka lakukan penggantian cairan, ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman. Sementara diare dapat dicegah dengan minum banyak cairan misalnya kuah sayur, air asin, larutan gula garam. Secara umum pengobatan yang dapat dilakukan adalah pembasmian kuman-kuman berupa bakteri penyebab diare dengan minum oralit.