Makalah FILSAPAT PAI

download Makalah FILSAPAT PAI

of 51

Transcript of Makalah FILSAPAT PAI

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    1/51

    Makalah FPI : Teori-Teori Pengembangan SDM dalamFilsafat Pendidikan Islam

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengansegala limpahan

    rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawatpun penulis sampaikan

    kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabat sahabatnya. Penulis juga

    menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing bu !ada "etno, karena atas

    bimbingannya penulis mampu menghadirkan sebuah makalah yang di harapkan mampu memberi

    hasanah pengetahuan.

    Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah #ilsa!at Pendidikan slam. $an

    juga kami mengu%apkan terimakasih kepada&

    '. !ada "etno (. A"A., M.Ag. selaku dosen pembimbing mata kuliah #ilsa!at Pendidikan slam.

    ). *rang tua yang telah banyak memberikan semangat dan arahan kepada kami sehingga

    terwujudnya makalah ini.

    +. Seseorang yang selalu ada di hati kami, terima kasih atas kesetiaanmu serta nasihat dan motiasi

    yang telah diberikan.

    . Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelan%aran

    dalam penyusunan makalah ini.

    Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan hasanah pengetahuan

    khususnya bagi para pemba%a mengenai teori-teori pengembangan S$M. Mudah mudahanmakalah ini dapat berman!aat bagi para pemba%a. Tholabul ilmi amin.

    Semarang, April )/'0

    Penyusun

    DAFTAR ISI

    1alaman

    HALAMAN JUDUL

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    2/51

    KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1

    DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

    BAB I PENDAHULUAN

    A. 2atar 3elakang ............................................................................................... +

    3. "umusan Masalah .......................................................................................... +

    4. Tujuan Penulisan ............................................................................................ +

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pentingnya Pengembangan S$M ...................................................................

    3. Teori dealisme-"asionalisme ......................................................................... 0

    4. Teori "ealisme ................................................................................................ 5

    $. Teori Pragmatisme-(ksprimentalisme ............................................................

    (. Teori (ksistensialisme .................................................................................... 6

    #. Teori slam....................................................................................................... '/

    BAB III PENUTUP

    +.' 7esimpulan .................................................................................................... ')

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    $alam peradaban manusia modern dikenal adanya tiga ma%am sumber daya, yaitu

    sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya teknologi. $ari kesemua sumber tersebut

    sangat besar pengarunya dalam kehidupan, apalagi yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

    7arena begitu pentingnya sumber daya manusia, maka sudah seharusnya kita untuk mengetahui

    bagaimana pengembangannya, terutama pembahasan disini adalah pengembangan sumber daya

    manusia dalam teori-teori aliran !ilsa!at.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    3/51

    #ilsa!at pendidikan islam juga akan membahas tentang hal ini, akan tetapi khusus yang

    berkenaan dengan aliran-aliran !ilsa!at. $an disini saya hanya diberi keper%ayaan untuk

    membahas masalah yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam

    aliran rasionalisme, realisme, pragmatisme, eksistensialisme, dan yang terakhir menurut islam.

    8ntuk lebih jelasnya, mari kita ikuti pembehasan berikuut ini.B. R!"an Ma"ala#

    $ilihat dari latar belakang di atas kita dapat merumuskan masalah, antara lain sebagai

    berikut&

    '. Pentingnya pengembangan S$M9

    ). 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut teori rasionalisme9

    +. 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut teori realisme9

    . 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut teori pragmatisme9

    0. 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut teori eksistensialisme9

    :. 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut teori menurut islam9

    $. T%an Penl&"an

    Adapun tujuan penyusunan makalah ini, antara lain sebagai berikut&

    '. 8ntuk memenuhi tugas mata kuliah #ilsa!at Pendidikan slam

    ). Agar mengetahui tentang teori-teori pengembangan S$M

    +. Memberi hasanah kepada para pemba%a atau khususnya bagi peserta didik.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Te'r&(Te'r& Penge!)angan S!)er Da*a Man"&a +ala! F&l"a,at

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    4/51

    Sebelum sampai kepada pembahasan mengenai teori pengembangan sumber daya

    manusia dalam aliran-aliran !ilsa!at, terlebih dahulu sekilas akan dibahas tentang pengembangan

    sumber daya manusia.

    Teori pengembangan manusia seperti; kekuatan !isik manusia,

    pengetahuannya, keahliannya atau ketarampilannya, semangat dan kreatiitasnya,kepribadiannya serta kepemimpinannya. Telah menjadi suatu kesepakatan para ahli, bahwa

    sumber daya manusia merupakan aset penting, bahkan dianggap paling penting diantara sumber-

    sumber daya yang lainnya dalam memajukan suatu masyarakat atau bangsa. Namun dalam

    kenyataannya, sumber daya manusia baru menjadi aset penting dan berharga apabila sumber

    daya manusia tersebut mempunyai kualitas yang tinggi.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    5/51

    "asio adalah subjek yang ber!ikir sekaligus objek pemikiran. $aripadanya keluar akal

    akti!, karena ia merupakan sesuatu yang pertama di%iptakan. Akal manusia merupakan salah satu

    potensi jiwa, biasanya disebut dengan rational soul. a ada dua ma%am, yaitu&

    pertama praktis, ini bertugas mengendalikan badan dan mengatur tingkah laku. 7edua adalah

    teoritis, yakni khusus berkenaan dengan persepsi dan epistemologi, karena akal praktis inilahyang menerima persepsi-persepsi indrawi dan meringkas pengetahuan-pengetahuan uniersal

    dari padanya dengan bantuan akal akti!.

    $engan akal kita bisa menganalisa dan membuktikan, dengan akal pula kita mampu

    menyingkap realita-realita ilmiah, karena akal merupakan salah satu pengetahuan. Tidak semua

    pengetahuan diwahyukan, tetapi ada pula yang harus didedukasi oleh akal melalui eksprimen.

    "asionalisme menekankan bahwa kesempurnaan manusia tergantung pada kualitas

    rasionya, sedangkan kualitas rasio manusia tegantung kepada penyediaan kondisi yang

    memunkinkan berkembangnya rasio kearah yang memadai untuk men%erna berbagai

    permasalahan kehidupan menuju penyempurnaan dan kemajuan.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    6/51

    bersangkutan dapat mengelola ilmunya sebagai dasar bagi peningkatan dan pengembangannya

    pada hal-hal yang lebih tinggi. $engan ber!ikir re!lekti!, dapat menjadikan subjeknya mampu

    memandang jauh ke depan menuju tatanan keilmuan yang lebih baik dan sempurna.

    8paya penyadaran akan !ungsi manusi sebagai makhluk rasioanal ini merupakan tugas

    yang esensial bagi dunia pendidikan, karena memang eksistensinya bersentuhan langsungdengan kemanusiaan itu sendiri. $engan demikian, penumbuhkembangkan ber!ikir re!lekti!,

    kritis, kreati! ini menurut aliran rasionalisme merupakan kun%i suksesnya suatu pendidikan. Bika

    pengembangan dan penyempurnaan rasionalitas akan di%apai melalui upaya pendidikan, maka

    diperlukan sema%am ekosistem rasional yang akan mendukung ter%iptanya kemampuan ber!ikir

    rasional tersebut. Mengingat ber!ikir berkenaan dengan kebebasan mengeluarkan pendapat dan

    !ikiran, maka aspek kebebasan aspek penting dalam mewujudkan manusia-manusia yang

    diinginkan.

    7ebebasan adalah hak asasi manusia dan dengan kebebasan manusia memperoleh jalan

    untuk mengembangkan potensi-potensinya. 7ebabasan merupakan sesuatu yang diperlukan bagi

    terbentuknya manusia-manusia yang mandiri, sehingga ia pun mesti bertanggung jawab atas

    pilihan-pilihannya. *leh karena itu, aliran ini sangat menghargai asa demokrasi dalam

    pembentukan watak manusia.

    3erdasarkan pemikiran ini, aliran rasioanalisme berpendapat bahwa tujuan pendidikan

    pendidikan adalah sema%am pertumbuhan dan perkembangan subjek didik se%ara penuh

    berdasarkan bakat ilmu pengetahuan dan keterampilan yang luas untuk kepentingan

    kehidupannya, sehingga ia pun dengan mudah dapat menyesuiakan diri dengan masyarakat dan

    lingkungan.

    Sebenarnya memang benar jika segala sesuatu khususnya pengembangan S$M itu tidak

    terlepas dari awalan rasio. Artinya, semua hal tidak akan bisa berjalan tanpa adanya proses akal

    yang akti! pada setiap jiwa diri seseorang. Akan tetapi, meskipun demikian penganut ini tidak

    boleh mempunyai si!at egoisme karena tanpa yang lain ia tidak akan bisa berdiri seutuhnya

    sebagaimana yang diharapkan.

    $. Te'r& Real&"!e

    Pada hakikatnya kelahiran realisme sebagai suatu aliran dalam !ilsa!at merupakan sintesis

    antara !ilsa!at idealisme mmanuel 7ant di satu sisi, dan empirisme Bohn 2o%k disisi lainnya.

    "ealisme ini kadanng kala disebut juga neo rasionalisme. Bohn 2o%k memandang bahwa tidak

    ada kebenaran yang bersi!at meta!isik dan uniersal.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    7/51

    pikiran manusia, namun ia dapat memun%ulkan pikiran dengan melalui upaya selekti! terhadap

    berbagai pengalaman dan melalui pendayaan !ungsi akal. Badi, realitas yang ada adalah dalam

    wujud natural, sehingga dapat dikatakan bahwa segala sesuatu dapat digerakkan dari alam.

    $alam memandang kehidupan, realisme berpendapat bahwa kehidupan !isik, mental,

    moral, dan spiritual biasanya ditandai atau terlihat dalam alam natural. $engan demikianterlihat realisme sesungguhnya lebih %endrung untuk mengatakan sesuatu itu sebagai sesuatu itu

    sendiri dari pada sesuatu itu sebagai apa mestinya. *leh karena itu, dalam mengembangkan

    S$M aliran ini berangkat dari %ara manusia memperoleh pengetahuan.

    Menurut aliran realisme, sesuatu dikatakan benar jika memang riil dan se%ara substantie

    ada. Suatu teori dikatakan benar apabila adanya kesesuaian dengan harapan dapat diamati dan

    semuanya per!e%k. Aliran ini menyakini bahwa adanya hubungan interaksi antara pikiran

    manusia dan alam semesta tidak akan mempengaruhi si!at dasar dunia. *bjek-objek yang

    diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri, bukan hasil persepsi dan bukan pula hasil olahan

    akal manusia. $unia tetap ada sebelum pikiran menyadari dan ia tetap akan ada setelah pikiran

    tidak menyadarinya. Badi menurut realisme ada atau tidak adanya akal pikiran manusia, alam

    tetap riil dan nyata dalam hukum-hukumnya.

    3agi kelompok realisme, ide atau proposisi adalah benar ketika eksistensinya

    berhubungan dengan segi-segi dunia. Sebuah hipotesis tentang dunia tidak dapat dikatakan benar

    semata-mata karena ia koheren dengan pengetahuan. Bika pengetahuan baru itu berubungan

    dengan yang lama, maka hal itu hanyalah lantaran yang lama itu memang benar, yaitu

    desebabkan pengetahuan lama koresponden dengan apa yang terjadi dengan kasus itu.

    $engan demikian, pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang koresponden

    dengan dunia sebagaimana apa adanya. $alam perjalanan waktu, ras manusia telah dikon!irmasi

    se%ara berulang-ulang, menanamkan pengetahuan tertentu kepada anak yang sedang tumbuh

    merupakan tugas yang paling penting.

    D. Te'r& Prag!at&"!e

    Pragmatisme berasal dari dua kata yaitu pragma dan isme. Pragam berasal dari bahasa

    Cunani yang berarti tindakan atau a%tion. Sedangkan pengertian isme sama dengan pengertian

    isme-isme yang lainnya yang merujuk pada %ara berpikir atau suatu aliran berpikir. $engan

    demikian !ilsa!at pragmatisme beranggapan bahwa !ikiran itu mengikuti tindakan.

    Pragmatisme menganggap bahwa suatu teori dapat dikatakan benar apabila teori itu

    bekerja. ni berararti pragmatisme dapat digolongkan ke dalam pembahasan tentang makna

    kebenaran atau theory o! thurth. 1al ini dapat kita lihat dalam buku William Bames yang berjudul

    The Meaning o! Thurth. Menurut Bames kebenaran adalah sesuatu yang terjadi pada ide.

    Menurutnya kebenaran adalah sesuatu yang tidak statis dan tidak mutlak. $engan demikian

    kebenaran adalah sesuatu yang bersi!at relati!. 1al ini dapat dijelaskan melalui sebuah %ontoh.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    8/51

    Misalnya ketika kita menemukan sebuah teori maka kebenaran teori masih bersi!at relati!

    sebelum kita membuktikan sendiri kebenaran dari teori itu.

    Tokoh aliran Pragmatis adalah bnu 7haldun. Sedangkan tokoh Pragmatisme 3arat yaitu

    Bohn $ewey. 3ila !ilsa!at pendidikan slam berkiblat pada pandangan pragmatisme Bohn $ewey,

    tujuan yang ingin di%apai dalam pendidikan adalah segala sesuatu yang si!atnya nyata, bukan halyang di luar jangkauan pan%aindera.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    9/51

    oleh hal-hal yang si!atnya abstrak serta spekulati!. 3aginya, segala sesuatu dimulai dari

    pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan

    untuk men%apai keyakinan hidupnya.

    Atas dasar pandangan itu, sikap dikalangan kaum (ksistensialisme atau penganut aliran

    ini seringkali nampak aneh atau lepas dari norma-norma umum. 7ebebasan untuk !reedom to,adalah lebih banyak menjadi ukuran dalam sikap dan perbuatannya.

    F. Te'r& Menrt I"la!

    Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

    SAW meliputi& ?'@meren%anakan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas,

    ?)@mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, ?+@menilai kinerja sumber daya

    manusia, ?@memberikan motiasi, dan ?0@memelihara sumber daya yang berkualitas.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    10/51

    dimaksud adalah pendidikan akhlak, pendidikan intelektual, dan pendidikan budaya, yang

    dilandasi oleh sumber ajaran slam. Se%ara rin%i, upaya yang dapat dilakukan yaitu&

    a. Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan;

    b. Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau keburukan tentang suatu

    hal tertentu;%. Membangun dan mengembangkan mental S$M yang mandiri, dan berjiwa kompetiti!;

    d. Saling tolong menolong dalam kebaikan;

    e. Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku;

    !. Menerapkan proses humanisasi&

    g. Menanamkan ke%intaan terhadap ilmu pengetahuan, in!ormasi, teknologi;

    h. Mengaplikasikan nilai-nilai slam ke dalam proses pendidikan;

    i. Mengaplikasikan metode tilawah, taklim, takiyyah, dan hikmah seperti yang telah di%ontohkan

    oleh "asulullah SAW.

    III

    PENUTUP

    A. Ke"&!-lan

    $apat diambil suatu kesimpulan bahwa masing-masing aliran tersebut mempunyai

    pandangan yang berbeda-beda tentang bentuk-bentuk pengembangan sumber daya manusia.

    Cang mana rasionalismemengatakan bahwa segala sesuatu pengetahuan itu berasal dari rasio

    manusia, yaitu atas dasar kinerja otak setiap indiidu. 3egitu pula kaitannya dengan

    pengembangan sumber daya manusia, yang semuanya akan terbentuk karena adanya rasio yang

    senantiasa ber!ikir, dan membentuk sesuai dengan pola pikirnya.

    3egitu sebaliknya dengan teori realisme, ia mengatakan bahwa semua itu terjadi sesuai

    dengan keadaanya nyata alam ini, sehingga tanpa memerlukan rasio untuk memikirkannya.

    Segala sesuatu yang ada di hadapan kita adalah suatu yang riil dan terpisah dari pikiran manusia,

    namun ia dapat memun%ulkan pikiran dengan melalui upaya selekti! terhadap berbagai

    pengalaman dan melalui pendayaan !ungsi akal.

    Akan tetapi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa diantara aliran-aliran yang ada

    terutama dua aliran di atas, itu semua tidak akan terlepas antara satu sama lainnya. 7arena dalam

    menggunakan aliran realisme pasti tidak akan terlepas dari pada yang namanya rasio

    ?rasionalisme@, dan begitu pula dengan sebaliknya.

    de pokok pemikiran teori pragmatisme antara lain&

    Manusia pada dasarnya tidak tahu, namun ia menjadi tahu karena proses belajar,

    Akal merupakan sumber otonom ilmu pengetahuan, dan

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    11/51

    7eseimbangan antara pengetahuan duniawi dan ukhrawi.

    Sedangkan teori eksistensialismememandang manusia sebagai suatu yang tinggi, dan

    keberadannya itu selalu ditentukan oleh dirinya, karena hanya manusialah yang dapat

    bereksistensi, yang sadar akan dirinya dan tahu bagaimana %ara menempatkan dirinya. Atas dasar

    pandangan itu, sikap dikalangan kaum (ksistensialisme atau penganut aliran ini seringkali

    nampak aneh atau lepas dari norma-norma umum.

    Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

    SAW meliputi& ?'@meren%anakan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas,

    ?)@mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, ?+@menilai kinerja sumber daya

    manusia, ?@memberikan motiasi, dan ?0@memelihara sumber daya yang berkualitas.

    DAFTAR PUSTAKA

    al-Munwar, Said Agil. )//0.Aktualisasi Nilai-Nilai Qurani dalm Sistem Pendidikan Islam. 4iputat&

    4iputat Press.

    Anshari, (ndang Sai!uddin. )//. Wawasan Islam. Bakarta& >ema nsani.

    3aginda, Mardiyah. ?t. [email protected] Sumber Daya anusia elalui Diklat enurut

    Pandangan Al-Quran. Burnal lmiah.

    3asri, 1asan. )//6.!ilsa"at Pendidikan Islam. 3andung& Pustaka Setia.

    1asan, Muhammad Thalhal. )//.Islam dan asala# Sumber Daya anusia. Bakarta& 2antabaro

    Press.

    brahim, Madkour. '66/.Aliran dan $eori !ilsa"at Islam, Cogyakarta& 3umi Aksara.

    Molina, #ernando ".. '6:6. $#e Sour%ess o" &ksistensialism As P#ilosopy'New Bearsy& Prenti%e-1all.

    Muhmidayeli, M. Ag. )//0.!ilsa"at Pendidikan Islam. Pekanbaru& 2S#7)P.

    "oubi%ek, Paul.&(istentialism !or and Against. 4ambridge& 8niersity Press.

    Suyanto, M.. )//.u#ammad )usiness Strategy * &t#i%s: &tika dan Strategi )isnis Nabi

    u#ammad SAW. Cogyakarta& Andi *!!set.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    12/51

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    13/51

    Aliran idealisme dan realisme serta pengaruhnyadalam pendidikan10.38 MUHAZIR GANDRA NO COMMENTS

    BAB I

    P(N$A1828AN

    #2SA#AT dan !iloso! berasal dari kata Cunani FphilosophiaG dan FphilosophosG.

    Menurut bentuk kata, seorang philosphos adalah seorang pen%inta kebijaksanaan. Sebagian lain

    mengatakan bahwa !ilsa!at adalah %inta akan kebenaran. #ilsa!at sering pula diartikan sebagai

    pandangan hidup. $alam dunia pendidikan, !ilsa!at mempunyai peranan yang sangat besar.

    7arena, !ilsa!at yang merupakan pandangan hidup iku menentukan arah dan tujuan proses

    pendidikan.dalam membahas !ilsa!at akan banyak di jumpai berbagai aliran, yang mana saling

    ada keterkaitan dan ada pula yang saling bertentangan, meskipun demikian semuanya bukanlah

    untuk dipertentangkan justru dengan banyaknya aliran atau paham yang sudah diperkenalkan

    oleh tokoh-tokoh !ilsa!at, kita dapat memilih %ara yang pas dengan persoalan yang sedang kita

    hadapi.

    Se%ara !iloso!is, pendidikan adalah hasil dari peradaban suatu bangsa yang terus menerus

    dikembangkan berdasarkan %ita-%ita dan tujuan !ilsa!at serta pandangan hidupnya, sehingga

    menjadi suatu kenyataan yang melembaga di dalam masyarakatnya. *leh karena itu, !ilsa!at dan

    pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Sebab, pendidikan sendiri pada hakikatnya

    merupakan proses pewarisan nilai-nilai !ilsa!at, yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhanhidup dan kehidupan yang lebih baik atau sempurna dari keadaan sebelumnya.

    Antara aliran atau paham yang satu dengan yang lainnya dapat saling mendukung.

    Seperti penyelesaian masalah yang sederhana misalnya, kita bisa menggunakan logika klasik,

    untuk menggali ilmu-ilmu yang ada di alam, kita dapat menggunakan %ara empirisme, untuk

    membantu pemahaman bisa menggunakan paham rasionalisme, dan untuk persoalan yang

    kompleks kita dapat menggunakan teorinya idealisme ?dialektika@.

    Tujuan dari penulisan makalah ini sendiri, selain memenuhi kewajiban membuat tugas,juga

    merupakan untuk mengetahui serta memahami tentang aliran idealism dan realisme dalam

    !ilsa!at pendidikan. $an juga mengetahui implikasi kedua aliran ke dalam pendidikan serta

    men%oba menuangkan in!ormasi yang didapat ke dalam sebuah tulisan.

    BAB II

    P(M3A1ASAN

    2.1 Al&ran &+elal&"!e

    2.1.1 Pengert&an +an k'n"e- +a"ar

    Tokoh aliran idealisme adalah Plato ?)5-+5 SM@, murid Sokrates. Aliran idealisme

    merupakan suatu aliran ilmu !ilsa!at yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, %ita adalah

    http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/aliran-idealisme-dan-realisme-serta.htmlhttp://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/aliran-idealisme-dan-realisme-serta.htmlhttp://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/aliran-idealisme-dan-realisme-serta.html#comment-formhttp://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/aliran-idealisme-dan-realisme-serta.htmlhttp://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/aliran-idealisme-dan-realisme-serta.htmlhttp://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/aliran-idealisme-dan-realisme-serta.html#comment-form
  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    14/51

    gambaran asli yang semata-mata bersi!at rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli ?%ita@

    dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh pan%a indera. Pertemuan antara jiwa dan %ita

    melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa

    yang nyata hanyalah idea. dea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta

    penggeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.

    7eberadaan idea tidak tampak dalam wujud lahiriah, tetapi gambaran yang asli hanyadapat dipotret oleh jiwa murni. Alam dalam pandangan idealisme adalah gambaran dari dunia

    idea, sebab posisinya tidak menetap. Sedangkan yang dimaksud dengan idea adalah hakikat

    murni dan asli. 7eberadaannya sangat absolut dan kesempurnaannya sangat mutlak, tidak bisa

    dijangkau oleh material

    Plato yang memiliki !ilsa!at beraliran idealisme yang realistis mengemukakan bahwa

    jalan untuk membentuk masyarakat menjadi stabil adalah menentukan kedudukan yang pasti

    bagi setiap orang dan setiap kelas menurut kapasitas masing -masing dalam masyarakat sebagai

    keseluruhan.

    3erkaitan dengan kebenaran tertinggi, dengan doktrin yang terkenal dengan istilah ide,

    Plato mengemukakan bahwa dunia ini tetap dan jenisnya satu, sedangkan ide tertinggi adalahkebaikan. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi %ontoh bagi pengalaman.

    Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat

    menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasi!ikasikan dan menilai segala sesuatu yang

    dialami sehari-hari.

    dealisme adalah aliran !ilsa!at yang memandang bahwa kenyataan ?realita@ yang ada

    dalam kehidupan alam bukanlah suatu kebenaran yang hakiki, melainkan hanya gambaran dari

    ide-ide yang ada didalam jiwa atau spirit manusia.

    dealisme berorientasi kepada ide-ide, kepada jiwa, kepada spiritualitas, kepada hal-hal

    yang ideal ?serba %ita@, kepada norma-norma yang mengandung kebenaran muthlak dan kesedian

    berkorban serta kepada personalitas ?kepribadian@ manusia.

    $alam idealisme terbagi dua realitas yaitua. Cang tampak& apa yang kita alami setiap hari,yang mengakami perubahan, dimana ada dua kutub

    yang saling berlawanan. $isini terdapat ketidaksempurnaan, ketidakteraturan, alam kesulitan

    b. Alam realitas& merupakan alam yang ideal, sejati dan murni dan adanya keteraturan.

    $ari kedua alam tersebut nyatalah bahwa alam ideal merupakan yang berisi kemutlakan,

    sejati, murni, dan su%i. Tetapi, alam ini sangat berbeda dari yang tampak, dimana dalam ala mini

    kesempurnaan bertahta, yang tidak perlu mengalami perubahan. Penetapan ini menyatakan

    bahwa alam pikiran itu lebih tinggi daripada alam dunia.

    2.1.2 Dn&a "e)aga& &+ea

    1egel berpendapat bahwa segala realitas adalah perlombaan yang bergerola yangbergerak dari ma%am pertentangan seperti siang dan malam. Pertentangan ini merupakan wujud

    dari dialektika alam? yang mun%ul berulang kali dalam si!at dan alam manusia@. Menurt hegel,

    setiap idea plato mempunyai anti thesisnya sendiri, idea bukan hanya tempat statis melainkan

    bergerak. 1egel memakai tiga thesis yaitu& Antithesis synthesis menerangkan apa yang

    dimaksudkan. 4ontohnya seseorang hidup untuk dirinya sendiri, dan diadu dengan antithesinya

    yaitu bahwa seseorang tidak bisa hidup tanpa orang lain. ni menimbulkan peme%ahan

    masalah?synthesis@. Cang bunyinya&seseorang bisa memenu#i #idupnya dengan memenu#i

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    15/51

    tanggung .awab ter#adap orang lain'$engana %ara ini kita akan dapat memahami sejarah

    dengan baik, kata hegel.

    Paham !ilsa!at idealisme pada abad ke-)/ ini berpengaruh besar dikalangan ahli piker

    Berman, sehingga mun%ullah berma%am-ma%am idealisme yang mempunyai %orak khusus

    berupa&

    a. dealisme subjekti! yang beranggapan bahwa indiidu manusia itulah yang menjadi produsen?penghasil@ dari pada kenyataan. "oh manusialah yang menentukan proses kenyataan itu. Tokoh

    nya adalah 3erkely.

    b. dealisme objekti! yang beranggapan bahwa roh manusia hanyalah merupakan bagian dari Froh

    umumG yang menggerakkan alam kenyataan ini sehingga jiwa indiidual itu tidak ber!ungsi lagi

    dalam proses timbulnya kenyataan itu, karena roh umum iti bersi!at transedental

    ?menembus,mengatasi segalanya@ atau disebut oleh manuel 7ant sebagai 3uswastein uber haupt

    yang bersi!at boen indiidual. Biwa indiidual lenyap dalam roh umum itu.

    %. dealisme "asionalistis yang beranggapan bahwa jiwa adalah akal pikiran manusia.

    1akikat manusia adalah kesanggupannya untuk ber!ikir. Aristoteles sebagi salah satu tokohnya

    membeda-bedakan antara jiwa egetatie, animal dan human. Biwa human itu menunjukkan %irrikhas kesanggupan manusia untuk ber!ikir yang disebutNousatau budi. Tokohnya antara lain

    1egel, berpendapat bahwa nous atau budi atau rohani itu bukanlah sesuatu yang dimilki oleh

    setiap manusia , tatpi manusia menjadi alat naous.

    d. dealism yang (this yang beranggapan bahwa jiwa adalah akal yang praktis, akal teoritis dan

    yang etis. Tokonya anatara lain & manuel 7ant pernah mengatakan bahwa segala sesuatu di alam

    semesta ini dapat diperalat ke%uali manusia. Manusia sebagai makhluk berbudi merupakan

    tujuan bagi dirinya sendiri. 3agi 7ant hokum asusila dating dari budinya sendiri bukan dari luar.

    e. dealisme yang Aesthetis yang menyatakan bahwa kenyataan ini adalah sebagai hasil dari seni

    dalam arti sepenuhnya. Buga memandang bahwa hakikat manusia adalah persaan.Tokohnya

    Wilhelm Hon 1umboit.

    !. dealisme "eligius dalam pandangannya tentang kenyataan ini didasarkan atas ajaran agamaseperti isalm, 7risten, dan yahudi. $alam idealism ini keper%ayaan menjadi hakikat manusia.

    Menurut Plato, manusia itu dengan erosnya senantiasa ingin menuju kearah idea-idea yang

    bersi!at rohani. 7ehidupan yang sejati hanya ditemukan dalam idea dimana Tuhan merupakan

    idea tertinggi. 3agi orang idealistini, manusia ini adalah makhluk tuhan yang mempunyai

    kemauan bebas ?"ree will/ dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

    2.1.3 I+eal&"!e +an ,&l"a,at -en+&+&kan

    deaisme sangat %on%ern tentang keberadaan sekolah. Aliran inilah satu-satunya yang

    melakukan oposisi se%ara !undamental terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus eksis

    sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak

    sekadar kebutuhan alam semata. >erakan !ilsa!at idealisme pada abad ke-'6 se%ara khususmengajarkan tentang kebudayaan manusia dan lembaga kemanuisaan sebagai ekspresi realitas

    spiritual.

    3agi aliran idealisme, anak didik merupakan seorang pribadi tersendiri, sebagai makhluk

    spiritual. Mereka yang menganut paham idealisme senantiasa memperlihatkan bahwa apa yang

    mereka lakukan merupakan ekspresi dari keyakinannya, sebagai pusat utama pengalaman

    pribadinya sebagai makhluk spiritual. Tentu saja, model pemikiran !ilsa!at idealisme ini dapat

    dengan mudah ditrans!er ke dalam sistem pengajaran dalam kelas. >uru yang menganut paham

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    16/51

    idealisme biasanya berkeyakinan bahwa spiritual merupakan suatu kenyataan, mereka tidak

    melihat murid sebagai apa adanya, tanpa adanya spiritual. Sejak inilah paham !ilsa!at pendidikan

    menjadi keyakinan bahwa realitas adalah pribadi, maka mulai saat itu dipahami tentang perlunya

    pengajaran se%ara indiidual.

    Pendidikan idealisme untuk indiidual antara lain bertujuan agar anak didik bisa menjadi

    kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis dan penuhwarna, hidup bahagia, mampu menahan berbagai tekanan hidup, dan pada akhirnya diharapkan

    mampu membantu indiidu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan

    idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama manusia. 7arena dalam

    spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak

    sekadar menuntuk hak pribadinya, namun hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya

    terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang saling penuh pengertian dan rasa saling

    menyayangi. Sedangkan tujuan se%ara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan

    indiidual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan

    dengan Tuhan. 7urikulum yang digunakan dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus

    lebih mem!okuskan pada isi yang objekti!. Pengalaman haruslah lebih banyak daripadapengajaran yang teItbook. Agar supaya pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual.

    2.1.3 Pengar# &+eal&"!e +ala! -en+&+&kan

    $alam proses pendidikan, kaum idealis mengingikan agar pendidikan jangan hanya

    merupakan masalh pengembangan atau menumbuh kembangkan, melainkan harus digerakkan

    kearah tujuan, yaitu suatu tujuan dimana nilai telah direalisasikan kedalam bentuk yang kekal

    tidak terbatas.

    Nilai-nilai pendidikan, menurut kaum idealis adalah penglahiran ?%etusan@ dari susunan

    atau system yang kekal abadi yang memiliki nilai-nilai dalam dirinya sendiri.

    Power ?'6)&6@ mengemukakan implikasi !ilsa!at pendidikan idealisme sebagai berikut &

    '@. Tujuan Pendidikan, Pendidikan !ormal dan in!ormal bertujuan membentuk karakter, danmengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial

    )@. 7edudukan Siswa, 3ebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

    dasarnyaJbakatnya.

    +@. Peranan >uru, 3ekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama

    bertanggung jawab dalam men%iptakan lingkungan pendidikan siswa

    @. 7urikulum, Pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan rasional, dan pendidikan

    praktis untuk memproleh pekerjaan

    0@. Metode, $iutamakan metode dialektika, tetapi metode lain yang e!ekti! dapat diman!aatkan

    $alam paham aliran idealism guru ber!ungsi sebagai& '@ guru adalah personi!ikasi dari kenyataan

    si anak didik; ?)@ guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa; ?+@>uru haruslah menguasai teknik mengajar se%ara baik; ?@ >uru haruslah menjadi pribadi

    terbaik, sehingga disegani oleh para murid; ?0@ >uru menjadi teman dari para muridnya; ?:@

    >uru harus menjadi pribadi yang mampu membangkitkan gairah murid untuk belajar; ?5@ >uru

    harus bisa menjadi idola para siswa; ?@ >uru harus rajib beribadah, sehingga menjadi insan

    kamil yang bisa menjadi teladan para siswanya; ?6@ >uru harus menjadi pribadi yang

    komunikati!; ?'/@ >uru harus mampu mengapresiasi terhadap subjek yang menjadi bahan ajar

    yang diajarkannya; ?''@ Tidak hanya murid, guru pun harus ikut belajar sebagaimana para siswa

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    17/51

    belajar; ?')@ >uru harus merasa bahagia jika anak muridnya berhasil; ?'+@ >uru haruslah

    bersikap dmokratis dan mengembangkan demokrasi; ?'@ >uru harus mampu belajar, bagaimana

    pun keadaannya.

    2.1.4 Pendidikan Idealisme dalam PLS(pendidikan luar sekolah)

    Dalam PLS dikenal adana !"in#i! an$ di$%nakan

    a. &%'%an !"($"am PLS !e"&ama)&ama *a"%# di+(k%#kan !ada !em,en&%kan ka"ak&e" a&a% ke!"i,adian

    !e#e"&a didik. Pada &a*a! #elan'%&na !"($"am !endidikan &e"&%'% ke!ada !en$em,an$an ,aka& dan

    ke,aikan #(#ial. Pe#e"&a didik di$ali !(&en#ina %n&%k &am!il #e,a$ai indi-id% ,e",aka&,e"kemam!%an

    an$ akan memiliki nilai $%na ,a$i ke!en&in$an ma#a"aka&.

    ,. k%"ik%l%m !endidikan PLS dikem,an$kan den$an memad%kan !endidikan %m%m dan !endidikan !"ak&i#.

    /%"ik%l%m dia"a*kan !ada %!aa !en$em,an$an kemam!%an ,e"!iki" melal%i !endidikan %m%m. Di

    #am!in$ i&% k%"ik%l%m '%$a dikem,an$kan %n&%k mem!e"#ia!kan ke&e"am!ilan ,eke"'a %n&%k ke!e"l%an

    mem!e"(le* ma&a !ena*a"ian melal%i !endidikan !"ak&i#.

    . me&(de !endidikan dalam !"($"am PLS di#%#%n men$$%nakan me&(de !endidikan dialek&i#. Me#ki!%n

    demikian #e&ia! me&(de an$ dian$$a! e+ek&i+ mend("(n$ ,ela'a" da!a& !%la di$%nakan. Pelak#anaan

    !endidikan ende"%n$ men$a,aikan da#a")da#a" +i#i(l($i# dalam ,ela'a".

    d. !e#e"&a didik ,e,a# men$em,an$kan ,aka& dan ke!"i,adianna. Pendidikan ,eke"'a#ama den$an alam

    den$an !"(#e# !en$em,an$an kemam!%an ilmia*. Ole* ka"ena i&% &%$a# %&ama &ena$a !endidik adala*

    meni!&akan lin$k%n$an an$ mem%n$kinkan !e#e"&a didik da!a& ,ela'a" den$an e+i#ien dan e+ek&i+.

    2.2 Real&"!e2.2.1 -engert&an real&"!e

    "ealisme adalah aliran !ilsa!at yang memandang bahwa dunia materi diluar kesadaran

    ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk kita kenal dengan mempergunakan intelegensi.

    *bjek indra adalah real, yaitu benda-benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda

    itu kita ketahui, atau kita persepsikan atau ada hubungannya dengan pikiran kita. Menurut

    realisme hakikat kebenaran itu barada pada kenyataan alam ini, bukan pada ide atau jiwa.

    Kat merupakan dasar segala benda, yang disebut aristoteles asas potensial karena at itu

    bisa menjadi apa saja. Kat dan bentuk harus dipisahkan. Akan tetapi dalam dunia ini keduanya

    tidak dapat dipisahkan. Menurtunya dunia bukanlah yang samar tetapi nyata dan kita alami.

    2.2.2 K'n"e- +a"ar real&"!e

    a. Meta!isika-realisme; 7enyataan yang sebenarnya hanyalah kenyataan !isik ?materialisme@;

    kenyataan material dan imaterial ?dualisme@, dan kenyataan yang terbentuk dari berbagai

    kenyataan ?pluralisme@

    b. 1umanologi-realisme; 1akekat manusia terletak pada apa yang dapat dikerjakan. Biwa

    merupakan sebuah organisme kompleks yang mempunyai kemampuan berpikir.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    18/51

    %. (pistemologi-realisme; 7enyataan hadir dengan sendirinya tidak tergantung pada pengetahuan

    dan gagasan manusia, dan kenyataan dapat diketahui oleh pikiran. Pengetahuan dapat diperoleh

    melalui penginderaan. 7ebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa

    kesesuaiannya dengan !akta.

    d. Aksiologi-realisme; Tingkah laku manusia diatur oleh hukum-hukum alam yang diperoleh

    melalui ilmu, dan pada tara! yang lebih rendah diatur oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadatyang telah teruji dalam kehidupan.

    2.2.3 Real&"!e *ang )erlan+a"kan &l! -engeta#an

    $unia ibaratakan seperti mesin yang tidak terjadi se%ara kebetulan, akan tetapi sengaja

    dibuat. manusialah yang merupaka pengamatnya. Apabila pengamatannya berguna, bernilai dan

    bertjuan maka dapat dikatakan sebagai ilmuan. $an kerteraturan dapat dilihat, adanya perubahan

    kimiawi dan dapat di ungkapkan dengan tegas maka dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuantelah dapat menyingkapkan suatu penemuan ilmu yang baru. $alam masalah manusia adanya

    hukum berlaku, dalm maslah etika adanya hukum moral dan naturalism masih merupakan

    kandungan dari realisme

    2ebih lanjut pandangan aliran realisme sebagai berikut &

    a. *bjek ?dunia@ luar ini adalh nyata pada sendirinya dan untuk adanya itu tidak tergantung dari

    ma%am jiwa apapun.

    b. 3enda atau sesuatu hal adalah berbeda dengan jiwa yang mengetahuinya. Badi ada perbedaan

    antara benda yang sesungguhnya dengan benda yang nampak dihadapan munusia.

    %. 3enda yang sesungguhnya baru dapat diketahui dengan %ara-%ara langsung atau tidak langsung

    melalui penelitian.

    d. de mengetahui sesuatu benda atau hal, baru dapat merupakan kenyataan yang sesungguhnya,bila ide tersebut merupakan pengetahuan yang tepat.

    e. 3ahwa pengetahuan mengenai sesuatu dan kenyataan mengenai sesuatu itu hasil pertemuan

    antara jiwa dan benda.

    $alam realisme ada dua ma%am yang berkembang yaitu New "ealisme dan "ealisme

    7ritik. New "ealisme berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui sesuatu sabagaimana ia

    Nampak oleh indera- indera, jadi pengalaman merupakan !a%tor yang penting. Sedangkan

    "ealisme 7ritik berpendapat bila suatu sesuatu itu dapat diketahui dengan %epat dan betul

    sebagaimana adanya, mengapa masih dapat timbul kesimpangsiuran, ilusi dari kenyataan. 8ntuk

    itu diajukan pendapat, bahwa untuk mengetahui kenyataan, setidaknya di dunia ini ada dua

    entitas, yaitu benda-benda materil dan keadaan jiwa atau ide. 4ara kerja entitas ada tiga bagianmeliputi &

    *rang mengetahui

    *bjek yang menjadi sasaran untuk diketahui

    $ata indera sebagai dasar penyimpulan.

    $alam sumber lain disebutkan bahwa realisme ada dua golongan utama, yaitu realism

    alam dan realism rasional. "ealisme alam menolak adanya dunia spiritual dan mengatakan

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    19/51

    bahwa keberadaan dunia spiritual itu tidak dapat dibuktikan, sehingga hal itu se%ara !iloso!is

    menjadi tidak penting.

    2.2. Pengar# real&"!e +ala! -en+&+&kan

    Menurut realisme kemampuan dasar dalam proses kependidikan yang dialami lebih

    ditentukan perkembangannya oleh pendidikan atau lingkungan sekitar, karena empiris?pengalaman@ pada hakikatnya yang membentuk manusia. $alam hubungannya dengan

    pendidikan, pendidikan harus uniersal, seragam, dimulai sejak pendidikan yang paling rendah,

    dan merupakan suatu kewajiban. Pada tingkat pendidikan yang paling rendah, anak akan

    menerima jenis pendidikan yang sama. Pembawaan dan si!at manusia sama pada semua orang.

    *leh karena itulah, metode, isi, dan proses pendidikan harus seragam. Namun, manusia tetap

    berbeda dalam derajatnya, di mana ia dapat men%apainya. *leh karena itu, pada tingkatan

    pendidikan yang paling tinggi tidak boleh hanya ada satu jenis pendidikan, melainkan harus

    beraneka ragam jenis pendidikan. nisiati! dalam pendidikan terletak pada pendidik bukan pada

    peserta didik.

    Materi atau bahan pelajaran yang baik adalah bahan pelajaran yang memberi kepuasanpada minat dan kebutuhan pada peserta didik. Namun, yang paling penting bagi pendidik adalah

    bagaimana memilih bahan pelajaran yang benar, bukan memberikan kepuasan terhadap minat

    dan kebutuhan pada peserta didik. Memberi kepuasan terhadap minat dan kebutuhan siswa

    hanyalah merupakan alat dalam men%apai tujuan pendidikan, atau merupakan strategi mengajar

    yang berman!aat.

    Pandangan realita terhadap tugas pengembangan kepribadian manusia adalah dipikul

    orang tua dan para guru pada tiap periode berlangsung, yaitu anak didik harus semakin

    bertambah kegiatan belajanya untuk mengahayati kehidupan dari kelompoknya serta mau

    menerima tanggung jawab yang wajar dalam kaitannya dengan kehidupan tersebut. 7aum realis

    menyatakan kebudayaan adalah tugas besar pertama dari pendidikan.Menurut Power ?'6)@, implikasi !ilsa!at pendidikan realisme adalah sebagai berikut& ?'@

    a. Tujuan& penyesuaian hidup dan tanggung jawab sosial;.

    ,. 7urikulum& komprehensi! men%akup semua pengetahuan yang berguna berisi pentahuan umum

    dan pengetahuan praktis

    . Metode& 3elajar tergantung pada pengalaman baik langsung atau tidak langsung. Metodenya

    harus logis dan psikologis. Metode pontiditioning ?Stimulua-"espon@ adalah metode pokok yang

    digunakan.

    d. Peran peserta didik adalah menguasai pengetahuan yang handal dapat diper%aya. $alam hal

    disiplin, peraturan yang baik adalah esensial dalam belajar. $isiplin mental dan moral

    dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baike. Peranan pendidik adalah menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik mengajar dan dengan

    keras menuntut prestasi peserta didik.

    2.2./ Pen+&+&kan real&"!e +ala! PLS

    prinsip-prinsip yang dikembangkan adalah sebagai berikut&

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    20/51

    a. tujuan program pendidikan P2S ter!okus agar peserta didik dapat menyesuaikan diri se%ara tepat

    dalam hidup. $isamping itu, peserta didik diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial

    dalam hidup bermasyaraka

    ,. kurikulum komprehensi! yang berisi semua pengetahuan yang berguna dalam penyesuaian diri

    dalam hidup dan tanggung jawab sosial. 7urikulum berisi unsur-unsur pendidikan umum untuk

    mengembangkan kemampuan berpikir dan pendidikan praktis untuk kepentingan bekerja.. semua kegiatan belajar berdasarkan pengalaman baik langsung maupun tidak langsung. Metode

    mengajar hendaknya bersi!at logis, bertahap dan berurutan. Pembiasaan ?pengkondisian@

    merupakan sebuah metode pokok yang dapat dipergunakan dengan baik untuk men%apai tujuan

    pendidik

    d. $alam hubungannnya dengan pengajaran, peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan

    yang handal sehingga mampu mengikuti perkembangan ptek. $alam hubungannya dengan

    disiplin, tata %ara yang baik sangat penting dalam belajar. Artinya belajar dilakukan se%ara

    terpola berdasarkan pada suatu pedoman. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan

    moral untuk setiap tingkat kebaikkan. Peranan pendidik adalah menguasai pengetahuan,

    keterampilan teknik-teknik pendidikan dengan kewenangan untuk men%apai hasil pendidikanyang dibebankan kepadanya.

    BAB III

    P(N8T8P

    3.1 ke"&!-lan#ilsa!at adalah pandangan hidup seseorang dan juga merupakan sebagai sutau sikap

    seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu se%ara mendalam dan ingin

    melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

    3egitu juga dalam pendidikan, manusi butuh akan pendidikan untuk aktualisasi menuju

    kehidupan yang bahagia. $alam pendidikan banyak hal yang harus di perhatikan, dan

    membutuhkan telaahan dari !ilsa!at. $alam !ilsa!at pendidikan digunakan berbagai aliran yang

    pertama yaitu idealisme yangmenekankan pada upaya pengembangan bakat dan kemampuan

    peserta didik sebagai aktualisasi potensi yang dimilikinya. 7egiatan belajar terpusat pada peserta

    didik yang dikondisikan oleh tenaga pendidik. $an yang kedua aliran !ilsa!at realisme

    menekankan pada pembentukan peserta didik agar mampu melaksanakan tanggung jawab sosialdalam menjalani kehidupan bermasyarakat. 8ntuk men%apainya diperlukan pendidikan yang

    ketat dan sistematis dengan dukungan kurikulum yang komprehensi! dan kegiatan belajar yang

    teratur di bawah arahan oleh tenaga pendidik.keduanya tidak perlu dipertentangkan, tetapi dapat

    dipilih atau dipadukan untuk menemukan aliran yang sesuai dalam melandasi teori dan praktek

    pendidikan untuk men%apai tujuannya. $engan kata lain idealisme ataupun realisme pendidikan

    dapat diterapkan tergantung konteks dan kontennya.

    3.2 Saran

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    21/51

    Un&%k #elan'%&na di!e"l%kan %!aa %n&%k memili* mana an$ #e#%ai a&a% memad%kan k(n#e!

    !"in#i! #e"&a !endeka&an ali"an)ali"an &e"#e,%& !ada ke"an$ka k(n#e!&%al !endidikan. Dalam *al

    !endidikan di*a"a!kan da!a& men%an$kan landa#an +il(#(+i# da"i #e&ia! ali"an +il#a+a& dalam #em%a

    ke!%&%#an #e"&a !"(#e# !endidikan. Se#%ai &%n&%&an !"(+e#i(nali#me !"ak&i#i !endidikan *a"%#

    mema*ami landa#an +il(#(+i# !endidikan an$ ,e"!ad% den$an ilm% !endidikan %n&%k men$em,an$kan

    &e("i dan !"ak&ek !endiikan. Di#am!in$ ideali#me dan "eali#me ma#i* &e"da!a& ,anak ali"an +il#a+a&

    lainna an$ melanda#i &e("i !endidikan an$ !e"l% di!ad%kan la$i an$ im!lmen&a#ina ke!ada

    !endidikan.

    DA!A" P#S!A$A

    Am"i am#al. 200. Studi filsafat pendidikan. 4anda ae*5 aa#an !ena

    M%da*a"'( "ed'a. 2006. Pengantar pendidikan. 7aka"&a5 PT. Ra'a $"a!ind( !e"#ada.

    S%*a"&(n( #%!a"lan. 200. Sejarah pemikiran dan filsafatmodern. 9($aka"&a5 a")"%::i

    A*madi a#m("(. 2003. Filsafat umum. 7aka"&a5 PT. Ra'a $"a!ind( !e"#ada

    P"a'a '%*aa. 2003.Aliran filsafat dan etika. 7aka"&a5 !"enda media

    Sad%ll(* U(*. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan 4and%n$5 Al+a,e&a.

    S(elaiman da";i#. Filsafat pendidikan barat. Da"%##alam5 Sia* k%ala %ni-e"#i& !"e##

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    22/51

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu

    Pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

    Disusun Oleh :

    Hamdan

    310!"!1!

    F#KU$T#% T#&'I(#H

    I)%TITUT #*#M# I%$#M )+*+&I

    %UM#T+ UT#

    M+D#)

    !010

    P+)D#HU$U#)

    Dalam Filsafat terdapat berbagai madzhab , aliran-aliran seperti materialisme, idealisme, realisme,pragmatisme, dan lain-lainnya. Karena lsafat pendidikan merupakan terapan dari lsafat, sedanglsafat beraneka ragam alirannya. Maka dalam lsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagaialiran, sekurang-kurangnya sebanyak aliran dalam lsafat itu sendiri.

    ruba!her " 1#$% & mengel'mp'kkan lsafat pendidikan pada dua kel'mp'k besar, yaitu lsafatpendidikan pr'gresif dan lsafat pendidikan k'nser(atif. )ang pertama didukung 'leh lsafatpragmatisme *'hn de+ey, dan r'mantik naturalisme dari r''usseau. )ang kedua, didasari 'leh lsafatidealisme, realisme, humanisme, dan supranaturalisme atau realisme religius. Filsafat-lsafat tersebutmelahirkan lsafat pendidikan essensialisme, perenialisme, dan sebagainya. Dalam tulisan ini akandibahas berbagai madzhab lsafat pendidikan.

    #$I),#$I) FI$%#F#T P+)DIDIK#)

    1- #li.an Filsafat /endidikan P.g.esivisme

    liran pr'gresi(isme mengakui dan berusaha mengembangkan asas pr'gesi(isme dalam sebuahrealita kehidupan, agar manusia bisa sur(i(e menghadapi semua tantangan hidup. Dinamakaninstrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bah+a kemampuan intelegensi manusia sebagai alatuntuk hidup, untuk kese*ahteraan dan untuk mengembangkan kepribadiaan manusia. Dinamakaneksperimentalisme, karena aliran ini menyadari dan mempraktikkan asas eksperimen untuk mengu*i

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    23/51

    kebenaran suatu te'ri. Dan dinamakan en(ir'nmentalisme, Karena aliran ini menganggap lingkunganhidup itu memengaruhi pembinaan kepribadiaan [1]

    dapun t'k'h-t'k'h aliran pr'gresi(isme ini, antara lain, adalah illiam ames, 'hn De+ey, /ans0aihinger, Ferdinant !hiller, dan 2e'rges antayana.

    liran pr'gesi(isme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. liran initelah meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik. nak didik diberikankebaikan baik se!ara sik maupun !ara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yangterpendam dalam dirinya tanpa terhambat 'leh rintangan yang dibuat 'leh 'rang lain. 3leh karena itu,lsafat pr'gesi(isme tidak menyetu*ui pendidikan yang 't'riter.

    'hn De+ey memandang bah+a pendidikan sebagai pr'ses dan s'sialisasi. Maksudnya sebagai pr'sespertumbuhan anak didik dapat mengambil ke*adian-ke*adian dari pengalaman lingkungan sekitarnya.Maka dari itu, dinding pemisah antara sek'lah dan masyarakat perlu dihapuskan, sebab bela*ar yangbaik tidak !ukup di sek'lah sa*a.

    Dengan demikian, sek'lah yang ideal adalah sek'lah yang isi pendidikannya berintegrasi denganlingkungan sekitar. Karena sek'lah adalah bagian dari masyarakat. Dan untuk itu, sek'lah harus dapatmengupyakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sek'lah sekitar atau daerah di manasek'lah itu berada. 4ntuk dapat melestarikan usaha ini, sek'lah harus menya*ikan pr'gram pendidikanyang dapat memberikan +a+asan kepada anak didik tentang apa yang men*adi karakteristik ataukekhususan daerah itu. 4ntuk itulah, safat pr'gesi(isme menghendaki sis pendidikan dengan bentukbela*ar 5sek'lah sambil berbuat6 atau learning by d'ing.[7]

    Dengan kata lain akal dan ke!erdasan anak didik harus dikembangkan dengan baik. 8erlu diketahuipula bah+a sek'lah tidak hanya berfungsi sebagai pemindahan pengetahuan "transfer 'f kn'+ledge&,melainkan *uga berfungsi sebagai pemindahan nilai-nilai "transfer 'f (alue&, sehingga anak men*aditerampildan berintelektual baik se!ara sik maupun psikis. 4ntuk itulah sekat antara sek'lah denganmasyarakat harus dihilangkan.

    !- #li.an Filsafat /endidikan +sensialisme

    liran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yangtelah ada se*ak a+al peradaban umat manusia. 9sensialisme mun!ul pada zaman :enaisan!e dengan!irri-!irinya yang berbeda dengan pr'gesi(isme. Dasar pi*akan aliran ini lebih ;eksibel dan terbukauntuk perubahan, t'leran, dan tidak ada keterkaitan dengan d'ktrin tertentu. 9sensiliasmememandang bah+a pendidikan harus berpi*ak pada nilai-nilai yang memiliki ke*elasan dan tahan lama,yang meberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang *elas. [

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    24/51

    benda itu yang terarah pada budi. udi membentuk dan mengatur dalam ruang dan +aktu. Denganmengambil landasan pikir tersebut, bela*ar dapat didenisikan sebagai substansi spiritual yangmembina dan men!iptakan diri sendiri.[>]

    :''se ?. nney, se'rang ahli s'si'l'gi dan l's'f , menerangkan tentang hakikat s'!ial dari hidupmental. Dikatakan bah+a mental adalah keadaan ruhani yang pasif, hal ini berarti bah+a manusiapada umumnya menerima apa sa*a )ng telah ditentukan dan diatur 'leh alam s'!ial. adi, bela*aradalah menerima dan mengenal se!ara sungguh-sungguh nilai-nilai s'!ial angkatan baru yang timbuluntuk ditambah, dikurangi dan diteruskan pada angkatan berikutnya.

    3- #li.an Filsafat Pendidikan Pe.enialisme

    8erenialisme memandang pendidikan sebagai *alan kembali atau pr'ses mengembalikan keadaansekarang. 8erenialisme memberikan sumbangan yang berpengaruh baik te'ri maupun praktik bagikebudayaan dan pendidikan zaman sekarang.[$]Dari pendapat ini diketahui bah+a perenialismemerupakan hasil pemikiran yang memberikan kemungkinan bagi sse'rang untukk bersikap tegas danlurus. Karena itulah, perenialisme berpendapat bah+a men!ari dan menemukan arah arsah tu*uanyang *elas merupakan tugas yang utama dari lsafat, khususnya lsafat pendidikan.

    Menurut perenialisme, ilmu pengetahuan merupakan lsafat yang tertinggi, karena dengan ilmupengetahuanlah sese'rang dapat berpikir se!ara induktif. adi, dengan berpikir maka kebenaran ituakan dapat dihasilkan. 8enguasaan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pertama adalah m'dal bagisese'rang untuk mengembangkan pikiran dan ke!erdasan. Dengan pengetahuan, bahan peneranganyang !ukup, 'rang akan mampu mengenal dan memahami fa!t'r-fakt'r dan pr'blema yang perludiselesaikan dan berusaha mengadakan penyelesaian masalahnya.

    Diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang men*adi landasanpengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar pada masa lampau.erbagai buah pikiran mereka yang 'leh zaman telah di!atat men'n*'l seperti bahasa, sastra, se*arah,lsafat, p'litik, ek'n'mi, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya, yang telah banyakmemberikan sumbangan kepadaperkembangan zaman dulu.

    @ugas utama pendidiakn adalah mempersiapkan anak didik kea rah kematangan. Matang dalam artihi'dup akalnya. adi, akl inilah yang perlu mendapat tuntunan kea rah kematangan tersebut. ek'lahrendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba dasar. Dengan pengetahuan yang tradisi'nal

    seperti memba!a, menulis, dan berhitung, anak didik memper'leh dasar penting bagi pengetahuan-pengetahuan yang lain.

    ek'lah, sebagai tempat utama dalam pendidikan, mempesiapkan anak didik ke arah kematanganakal dengan memberikan pengetahuan. edangkan tugas utama guru adalah memberikan pendidikandan penga*aran "pengetahuan& kepada anak didik. Dengan kata lain, keberhasilan anak dalam nidangakalnya sangat tergantung kepada guru, dalam arti 'rang yang telah mendidik dan menga*arkan.

    https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn4https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn5https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn5https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn4https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn5
  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    25/51

    - #li.an Filsafat /endidikan &eknst.uksinisme

    Kata :ek'nstruksi'nisme bersal dari bahasa =nggris re!'nstru!t, yang berarti menyusun kembali.Dalam k'nteks lsafat pendidikan, rek'nstruksi'nisme merupakan suatu aliran yang berusahamer'mbak tata susunan hidup kebudayaan yang ber!'rak m'dern. liran rek'nstruksi'nisme padaprinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu bera+al dari krisis kebudayaan m'dern.

    [A]Menurut Muhammad B''r yam "1#C$ %&, kedua aliran tersebut memandang bah+a keadaansekarang merupakan zaman yang mempumyai kebudayaan yang terganggu 'leh kehan!uran,kebingungan, dan kesimpangsiuran.

    liran rek'nstruksi'nisme berkeyakinan bah+a tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semuaumat manusia. Karenanya, pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat melaluipendidikan yang tepat akan membina kembali manusia dengan nilai dan n'rma yang benar pula demigenerasi yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam penga+asan umat manusia.

    Di samping itu, aliran ini memiliki persepsi bah+a masa depan suatu bangsa merupakan suatu duniayang diatur dan diperintah 'leh rakyat se!ara dem'kratis, bukan dunia yang dikuasai 'leh g'l'ngantertentu. Eita-!ita dem'krasi yang sesungguhnya tidak hanya te'ri, tetapi mesti di+u*udkan men*adikenyataan, sehingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kese*ahteraan dan kemakmuran sertakeamanan masyarakat tanpa membedakan +arna kulit,, keturunan, nasi'nalisme, agama"keper!ayaan& dan masyarakat bersangkutan.

    2- #li.an Filsafat /endidikan Idealisme

    @'k'h aliran idealisme adalah 8lat' ">7- M&, murid 'krates. liran idealisme merupakan suatualiran ilmu lsafat yang mengagungkan *i+a. Menurutnya, !ita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat r'hani dan *i+a terletak di antara gambaran asli "!ita& dengan bayangan dunia yangditangkap 'leh pan!a indera. 8ertemuan antara *i+a dan !ita melahirkan suatu angan-angan yaitudunia idea. liran ini memandang serta menganggap bah+a yang nyata hanyalah idea. =dea sendiriselalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran, yang mengalami gerak tidakdikateg'rikan idea.

    Keberadaan idea tidak tampak dalam +u*ud lahiriah, tetapi gambaran yang asli hanya dapat dip'tret'leh *i+a murni. lam dalam pandangan idealisme adalah gambaran dari dunia idea, sebab p'sisinyatidak menetap. edangkan yang dimaksud dengan idea adalah hakikat murni dan asli. Keberadaannya

    sangat abs'lut dan kesempurnaannya sangat mutlak, tidak bisa di*angkau 'leh material. 8adakenyataannya, idea digambarkan dengan dunia yang tidak berbentuk demikian *i+a bertempat didalam dunia yang tidak bertubuh yang dikatakan dunia idea.

    8lat' yang memiliki lsafat beraliran idealisme yang realistis mengemukakan bah+a *alan untukmembentuk masyarakat men*adi stabil adalah menentukan kedudukan yang pasti bagi setiap 'rangdan setiap kelas menurut kapasitas masin-masing dalam masyarakat sebagai keseluruhan. Mereka

    https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn6https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn6
  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    26/51

    yang memiliki keba*ikan dan kebi*aksanaan yang !ukup dapat menduduki p'sisi yang tinggi,selan*utnya berurutan ke ba+ah. Misalnya, dari atas ke ba+ah, dimulai dari ra*a, l's'f, per+ira,pra*urit sampai kepada peker*a dan budak. )ang menduduki urutan paling atas adalah mereka yangtelah bertahun-tahun mengalami pendidikan dan latihan serta telah memperlihatkan sifatsuperi'ritasnya dalam mela+an berbagai g'daan, serta dapat menun*ukkan !ara hidup menurutkebenaran tertinggi.

    Mengenai kebenaran tertinggi, dengan d'ktrin yang terkenal dengan istilah ide, 8lat' mengemukakanbah+a dunia ini tetap dan *enisnya satu, sedangkan ide tertinggi adalah kebaikan. @ugas ide adalahmemimpin budi manusia dalam men*adi !'nt'h bagi pengalaman. iapa sa*a yang telah menguasaiide, ia akan mengetahui *alan yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur,mengklasikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari.

    Kadangkala dunia idea adalah peker*aan n'rahi yang berupa angan-angan untuk me+u*udkan !ita-!ita yang arealnya merupakan lapangan metasis di luar alam yang nyata. Menurut erguse'n, r'hanimerupakan sasaran untuk me+u*udkan suatu (isi yang lebih *auh *angkauannya, yaitu intuisi denganmelihat kenyataan bukan sebagai materi yang beku maupun dunia luar yang tak dapat dikenal,melainkan dunia daya hidup yang kreatif. liran idealisme kenyataannya sangat identik dengan alamdan lingkungan sehingga melahirkan dua ma!am realita. 8ertama, yang tampak yaitu apa yangdialami 'leh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada yang datang dan pergi, adayang hidup dan ada yang demikian seterusnya. Kedua, adalah realitas se*ati, yang merupakan sifatyang kekal dan sempurna "idea&, gagasan dan pikiran yang utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yangmurni dan asli, kemudian kemutlakan dan kese*atian kedudukannya lebih tinggi dari yang tampak,karena idea merupakan +u*ud yang hakiki.

    8rinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. )ang nyata di alam ini hanya idea, dunia ideamerupakan lapangan r'hani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang tampak dantergambar. edangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan tumpuan yang paling akhir dari ideaadalah ar!he yang merupakan tempat kembali kesempurnaan yang disebut dunia idea dengan @uhan,ar!he, sifatnya kekal dan sedikit pun tidak mengalami perubahan.

    =nti yang terpenting dari a*aran ini adalah manusia menganggap r'h atau sukma lebih berharga danlebih tinggi dibandingkan dengan materi bagi kehidupan manusia. :'h itu pada dasarnya dianggapsuatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut sebagai pen*elmaan dari r'h atausukma. liran idealisme berusaha menerangkan se!ara alami pikiran yang keadaannya se!arametasis yang baru berupa gerakan-gerakan r'haniah dan dimensi gerakan tersebut untukmenemukan hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia. Demikian *uga hasil adaptasiindi(idu dengan indi(idu lainnya. 3leh karena itu, adanya hubungan r'hani yang akhirnya membentukkebudayaan dan peradaban baru. Maka apabila kita menganalisa pelbagai ma!am pendapat tentangisi aliran idealisme, yang pada dasarnya membi!arakan tentang alam pikiran r'hani yang berupaangan-angan untuk me+u*udkan !ita-!ita, di mana manusia berpikir bah+a sumber pengetahuanterletak pada kenyataan r'hani sehingga kepuasaan hanya bisa di!apai dan dirasakan denganmemiliki nilai-nilai ker'hanian yang dalam idealisme disebut dengan idea.

    Memang para l's'f ideal memulai sistematika berpikir mereka dengan pandangan yang fundamentalbah+a realitas yang tertinggi adalah alam pikiran. ehingga, r'hani dan sukma merupakan tumpuanbagi pelaksanaan dari paham ini. Karena itu alam nyata tidak mutlak bagi aliran idealisme. Bamunpada p'rsinya, para l's'f idealisme mengetengahkan berbagai ma!am pandangan tentang hakikatalam yang sebenarnya adalah idea. =dea ini digali dari bentuk-bentuk di luar benda yang nyatasehingga yang kelihatan apa di balik nyata dan usaha-usaha yang dilakukan pada dasarnya adalah

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    27/51

    untuk mengenal alam raya. alaupun katakanlah idealisme dipandang lebih luas dari aliran yang lainkarena pada prinsipnya aliran ini dapat men*angkau hal-ih+al yang sangat pelik yang kadang-kadangtidak mungkin dapat atau diubah 'leh materi, ebagaimana 8hid'm mengetengahkan, dua prinsippengenalan dengan memungkinkan alat-alat indera+i yang difungsikan di sini adalah *i+a atau sukma.Dengan demikian, dunia pun terbagi dua yaitu dunia nyata dengan dunia tidak nyata, dunia kelihatan"b'rat'n gen's& dan dunia yang tidak kelihatan "!'sm's ne't's&. agian ini men*adi sasaran studi bagialiran lsafat idealisme .

    8lat' dalam men!ari *alan melalui te'ri aplikasi di mana pengenalan terhadap idea bisa diterapkanpada alam nyata seperti yang ada di hadapan manusia. edangkan pengenalan alam nyata belumtentu bisa mengetahui apa di balik alam nyata. Memang kenyataannya sukar membatasi unsur-unsuryang ada dalam a*aran idealisme khususnya dengan 8lat'. =ni disebabkan aliran 8lat'nisme ini bersifatlebih banyak membahas tentang hakikat sesuatu daripada menampilkannya dan men!ari dalil danketerangan hakikat itu sendiri. 3leh karena itu dapat kita katakan bah+a pikiran 8lat' itu bersifatdinamis dan tetap berlan*ut tanpa akhir. @etapi betapa pun adanya buah pikiran 8lat' itu maka ahlise*arah lsafat tetap memberikan tempat terh'rmat bagi sebagian pendapat dan buah pikirannyayang p'k'k dan utama.

    ntara lain etran :ussel berkata dapun buah pikiran penting yang dibi!arakan 'leh lsafat 8lat'adalah k'ta utama yang merupakan idea yang belum pernah dikenal dan dikemukakan 'rangsebelumnya. )ang kedua, pendapatnya tentang idea yang merupakan buah pikiran utama yangmen!'ba meme!ahkan pers'alan-pers'alan menyeluruh pers'alan itu yang sampai sekarang belumterpe!ahkan. )ang ketiga, pembahasan dan dalil yang dikemukakannya tentang keabadian. )angkeempat, buah pikiran tentang alamG!'sm's, yang kelima, pandangannya tentang ilmu pengetahuan.

    "- #li.an Filsafat /endidikan .ealisme

    liran ini berpendapat bah+a dunia r'hani dan dunia materi merupakan hakikat yang asli dan abadi.Kneller membagi realisme men*adi dua

    1. :ealisme rasi'nal, memandang bah+a dunia materi adalah nyata dan berada di luar

    pikiran yang mengamatinya, terdiri dari realisme klasik dan realisme religius.

    7. :ealisme natural ilmiah, memandang bah+a dunia yang kita amati bukan hasil kreasi

    akal manusia, melainkan dunia sebagaimana adanya, dan substansialitas,sebab akibat,

    serta aturan-aturan alam merupakan suatu penampakan dari dunia itu sendiri. []elain realisme rasi'nal dan realisme natural ilmiah, ada pula pandangan lain mengenai realisme,yaitu ne'-realisme dan realisme kritis. Be'-realisme adalah pandangan dari Frederi!k reed mengenai

    lsafat pendidikan yang hendaknya harm'ni dengan prinsip-prinsip dem'krasi, yaitu mengh'rmatihak-hak indi(idu. edangkan realisme kritis didasarkan atas pemikiran =mmanuel Kant yangmensintesiskan pandangan berbeda antara empirisme dan rasi'nalisme, skeptimisme danabs'lutisme, serta eudaem'nisme dengan prutanisme untuk lsafat yang kuat.[C]- #li.an Filsafat Pendidikan Mate.ialisme

    liran ini berpandangan bah+a hakikat realisme adalah materi, bukan spiritual, atau super natural.Dem'krit's " >A%-

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    28/51

    bagian dari yang begitu ke!il sehingga mata kita tidak dapat melihatnya. t'm-at'm ini bergerak,sehingga dengan demikian membentuk realitas pada pan!a indra kita.[#]Karakteristik umum materialisme pada abad delapan belas berdasarkan pada suatu asumsi bah+arealitas dapat dikembangkan pada sifat-sifat yang sedang mengalami perubahan gerak dalam ruang,asuksi tersebut menun*ukkan bah+a

    1& emua sains bi'l'gi, kimia, psik'l'gi, sika, s'si'l'gi, ek'n'mi, dan yang lain ditin*au dari dasarfen'mena materi yang berhubungan se!ara kausal " sebab akibat &. adi, semua sains merupakan!abang dari sains mekanika.[1%]7& pa yang dikatakan *i+a " mind & dan segala kegiatannya " berkir, memahami & adalahmerupakan suatu gerakan yang k'mpleks dari 'tak, sistem urat saraf, atau 'rgan-'rgan *asmani yanglainnya.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    29/51

    kebebasan. pakah kebebasan ituI bagaimanakah manusia yang bebas ituI dan sesuai dengan d'ktrinutamanya yaitu kebebasan, eksistensialisme men'lak mentah-mentah bentuk determinasi terhadapkebebasan ke!uali kebebasan itu sendiri.

    Dalam studi sek'lahan lsafat eksistensialisme paling dikenal hadir le+at ean-8aul artre, yangterkenal dengan diktumnya 5human is !'ndemned t' be free6, manusia dikutuk untuk bebas, maka

    dengan kebebasannya itulah kemudian manusia bertindak. 8ertanyaan yang paling sering mun!ulsebagai deri(asi kebebasan eksistensialis adalah, se*auh mana kebebasan tersebut bebasI atau5dalam istilah 'rde baru6, apakah eksistensialisme mengenal 5kebebasan yang bertanggung *a+ab6Iagi eksistensialis, ketika kebebasan adalah satu-satunya uni(ersalitas manusia, maka batasan darikebebasan dari setiap indi(idu adalah kebebasan indi(idu lain.

    Bamun, men*adi eksistensialis, bukan melulu harus men*adi se'rang yang lain-daripada-yang-lain,sadar bah+a keberadaan dunia merupakan sesuatu yang berada diluar kendali manusia, tetapi bukanmembuat sesuatu yang unik ataupun yang baru yang men*adi esensi dari eksistensialisme. Membuatsebuah pilihan atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung *a+abnya dimasa depan adalahinti dari eksistensialisme. ebagai !'nt'h, mau tidak mau kita akan ter*un ke berbagai pr'fesi sepertid'kter, desainer, insinyur, pebisnis dan sebagainya, tetapi yang dipers'alkan 'leh eksistensialismeadalah, apakah kita men*adi d'kter atas keinginan 'rang tua, atau keinginan sendiri.[17]K+%IMPU$#)

    Filsafat 8endidikan Merupakan terapan dari lsafat umum, maka selama membahas lsafatpendidikan akan berangkat dari lsafat. Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan !ara ker*alsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari lsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentangrealitas, pengetahuan, dan nilai.

    Dalam lsafat terdapat berbagai mazhabGaliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme,pragmatisme, dan lain-lain. Karena lsafat pendidikan merupakan terapan dari lsafat, sedangkanlsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam lsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagaialiran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran lsafat itu sendiri.

    ruba!her "1#$%& mengel'mp'kkan lsafat pendidikan pada dua kel'mp'k besar, yaitu

    a. Filsafat pendidikan 5pr'gresif6

    Didukung 'leh lsafat pragmatisme dari 'hn De+ey, dan r'mantik naturalisme dari :''usseau

    b. Filsafat pendidikan 5 K'nser(atif6

    Didasari 'leh lsafat idealisme, realisme humanisme "humanisme rasi'nal&, dan supernaturalisme ataurealisme religius.

    D#FT#& PU%T#K#

    4si'n', Pengantar flsaat Pendidikan, akarta elatan /i*ri 8ustaka 4tama, 7%%#:anddal, Filosof Introduction, Be+ )'rk arnes, 1#>7adull'h, 4y'h. Pengantar Filsaat Pendidikan. andung lfabeta. 7%%AM'hammad B''r syam, Pendidikan-Filsaat, urabaya 4saha Basi'nal, 1#CA8'ed*a+i*atna, Pembimbing kearah Filsaat.akarta 8@. 8embangunan, 1#C%Juhairini , Filsaat Pendidikan Islam, akarta umi ksara

    https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn12https://hamdan14.wordpress.com/2010/10/16/makalah-filsafat-pendidikan/#_ftn12
  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    30/51

    rin, Filsafat 8endidikan =slam, akarta 8@. umi ksara, 7%%%

    httpGGid.+ikipedia.'rgG+ikiG9ksistensialisme8erpustakaan-'nline.bl'gsp't.!'mGGpendidikan ke+arganegaraan.htmlhttpGGintl.feedfury.!'mG!'ntentG1A

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    31/51

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    32/51

    )/'0

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami u%apkan atas kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat dan

    karunia-Nya, kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan

    makalah ini. $imana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah #ilsa!at

    Pendidikan slam, yaitu dengan judul Teori-teori Pengembangan S$M dalam "ealisme dan

    (ksistensialisme. Tidak lupa kami u%apkan terima kasih kepada 3apak $osen mata kuliah yang

    bersangkutan dan teman-teman yang telah memberikan dukungan serta kepada pihak-pihak yang

    telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. 7ami menyadari bahwa dalam

    penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. $an semoga dengan selesainya makalah ini

    dapat berman!aat bagi pemba%a dan teman-teman. Amin...

    3ulukumba, ) September )/'0

    Penulis

    DAFTAR ISI

    1alaman

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR............................................................................................ ...... i

    DAFTAR ISI............................................................................................................ ..... ii

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    33/51

    BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. '

    A. 2atar 3elakang................................................................................................. '

    3. "umusan Masalah............................................................................................ )

    4. Tujuan Penulisan.............................................................................................. )

    BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... +

    A. Pengembangan Sumber $aya Manusia............................................................. +

    3. Teori Pengembangan S$M dalam Aliran "ealisme................................... :

    4. Teori Pengembangan S$M dalam Aliran (ksistensialisme..............................

    BAB III PENUTUP...................................................................................................... ''

    A. 7esimpulan..................................................................................................... ''

    3. Saran............................................................................................................... ''

    DAFTAR PUSTAKA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    $alam peradaban manusia modern dikenal adanya tiga ma%am sumber daya, yaitu sumber

    daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi. $ari ketiga sumber tersebut sangat

    besar pengaruhnya dalam kehidupan, apalagi yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

    7arena begitu pentingnya sumber daya manusia terhadap perkembangan serta peradaban umat

    manusia, maka sudah seharusnya kita untuk mengetahui bagaimana pengembangannya. Manusia

    adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan se%ara sungguh-sungguh. $ia

    memikirkan hal-hal baru, karena dia hidup bukan sekedar untuk kelangsungan hidup, namun

    lebih daripada itu. Manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberikan makna kepada

    kehidupannya, manusia memanusiakan diri dalam hidupnya. 8saha mengkaji dan

    memperkenalkan ilmu ini dari waktu ke waktu semakin bertambah meningkat, terutama karena

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    34/51

    adanya ke%enderungan yang semakin tumbuh terhadap pemahaman !ilsa!at itu sendiri se%ara

    rasional.

    $an kami pun membahas dalam makalah ini, sejauh mana hubungan atau kaitannya antara

    ilmu !ilsa!at dengan teori pengembangan sumber daya manusia ?S$M@, apakah peranan !ilsa!at

    dalam pengembangan sumber daya manusia terutama dalam aliran !ilsa!at "ealisme dan aliran

    !ilsa!at (ksistensialisme.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    35/51

    B. R!"an Ma"ala#

    $ilihat dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka kami dapat merumuskan

    suatu masalah yaitu sebagai berikut &

    '. 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut aliran realisme9

    ). 3agaimanakah teori pengembangan S$M menurut aliran eksistensialisme9

    $. T%an Penl&"an

    Adapun tujuan penulisan kami dari makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang bagaimana

    teori pengembangan S$M dalam dua aliran, yaitu aliran realisme dan aliran eksistensialisme.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    36/51

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Penge!)angan S!)er Da*a Man"&a SDM

    Sumber daya manusia ?S$M@ merupakan kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang

    terlibat dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan manusia yang memiliki

    kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik barang atau jasa.

    Teori pengembangan manusia seperti, kekuatan !isik manusia, pengetahuannya,

    keahliannya atau keterampilannya, semangat dan kreatiitasnya, kepribadiannya sertakepemimpinannya. Telah menjadi suatu kesepakatan para ahli, bahwa sumber daya manusia

    merupakan aset penting, bahkan dianggap paling penting diantara sumber-sumber daya yang

    lainnya dalam memajukan suatu masyarakat atau bangsa. Namun dalam kenyataannya, sumber

    daya manusia baru menjadi aset penting dan berharga apabila sumber daya manusia tersebut

    mempunyai kualitas yang tinggi.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    37/51

    dikembangkan lagi untuk kepentingan selanjutnya, baik itu untuk pribadi diri sendiri maupun

    terhadap suatu organisasi atau suatu perusahaan yang dilakukan untuk memberikan suatu !asilitas

    kepada para pegawainya agar memiliki pengetahuan, keterampilan atau keahlian dalam

    bidangnya masing-masing.

    Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan se%ara terus meners, karena dapat

    berman!aat dalam pribadi atau dalam pekerjaan maupun pada sebuah jabatan yang sedang

    diduduki sebagai tuntutan semakin majunya teknologi atau tuntutan perkembangan aman yang

    semakin hari semakin berkembang.

    2emahnya sumber daya manusia, dapat dikarenakan beberapa ma%am sebab, antara lain

    seperti budaya masyarakat, struktur masyarakat, atau rekayasa yang sengaja diterapkan pada

    masyarakat tertentu. >ejala yang tampil dari lemahnya sumber daya manusia adalah &

    2emahnya kemauan, merasa tidak mampu, tidak per%aya diri, dan merasa rendah diri.

    2emahnya kemampuan, terbatasnya pengetahuan, terbatasnya keterampilan, dan terbatasnya

    pengalaman.

    Terbatasnya kesempatan, kurang memenuhi kebutuhan yang diperlukan, sulit ditingkatkan, tidak

    mampu menggunakan kesempatan dan peluang yang diberikan.

    Sebenarnya ada beberapa langkah yang harus dilakukan demi ter%apainya pengembangan

    sumber daya manusia.Pertama & in!ormasi-in!ormasi yang luas, aktual, dan hangat agar dapat

    membuka ketertutupan pandangan dan wawasan, dan pada tahap selanjutnya akan menimbulkan

    gairah untuk melakukan sesuatu yang diperlukan ?tumbuh kemauan dan keinginan

    [email protected] & motiasi dan arahan yang dapat menumbuhkan semangat untuk

    melaksanakan sesuatu atau beberapa tugas pekerjaan dengan adanya keper%ayaan diri yang kuat,

    sehingga ada gairah untuk mewujudkan suatu tujuan ?peningkatan produktiitas dan kemampuan

    [email protected] & metodologi dan system kerja yang dapat memberikan %ara penyelesaian masalah

    dengan e!ekti! dan e!isien, se%ara terus-menerus ?manusia potensial, aktual, dan !ungsional@.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    38/51

    membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak

    dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    39/51

    karena ia koheren dengan pengetahuan. Bika pengetahuan baru itu berhubungan dengan yang

    lama, maka hal itu hanyalah lantaran yang lama itu memang benar, yaitu disebabkan

    pengetahuan lama koresponden dengan apa yang terjadi dengan kasus itu.

    $engan demikian, pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang koresponden dengan

    dunia sebagaimana apa adanya. $alam perjalanan waktu, ras manusia telah dikon!irmasi se%ara

    berulang-ulang menanamkan pengetahuan tertentu kepada anak yang sedang tumbuh merupakan

    tugas yang paling penting.

    $. Te'r& Penge!)angan SDM +ala! Al&ran Ek"&"ten"&al&"!e

    $ari sudut etimologi eksistensialisme berasal dari kata eksyang berarti di luar

    dansistensiyang berarti berdiri sendiri atau menempatkan, jadi se%ara luas eksistensi dapat

    diartikan sebagai, berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya. (ksistensialisme

    merupakan suatu aliran dalam !ilsa!at yang menekankan pada manusia. $imana manusia

    dipandang sebagai suatu dunia dengan kesadaran. Badi pusat renungan eksistensiliame adalah

    manusia konkret.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    40/51

    $engan demikian aliran ini hendak memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman,

    dan situasi sejarah yang dialami, dan tidak mau terikat oleh hal-hal yang si!atnya abstrak.

    3aginya, segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh dari drinya

    dan kemampuan serta keluasan jalan untuk men%apai keyakinan hidupnya.

    Namun menjadi eksistensialis, bukan harus menjadi seorang yang lain daripada yang lain,

    sadar bahwa keberadaan dunia merupakan sesuatu yang berada di luar kendali manusia, tetapi

    bukan membuat sesuatu yang unik ataupun yang baru yang menjadi esensi dari eksistensialisme.

    Membuat sebuah pilihan atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung jawabnya dimasa

    depan adalah inti dari eksistensialisme.

    Badi dalam pengembangan sumber daya manusia, eksistensialisme berperan sebagai

    sesuatu yang dapat menentukan jalannya sendiri untuk hidup atau kelangsungan masa depannya

    dengan jalan yang dipilihnya yang dapat dipertanggungjawabkan di masa yang akan datang.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    41/51

    BAB III

    PENUTUP

    A. Ke"&!-lan

    $apat diambil suatu kesimpulan bahwa masing-masing aliran tersebut mempunyai

    pandangan yang berbeda-beda tentang bentuk-bentuk pengembangan sumber daya manusia.

    $eori realisme+ ia mengatakan bahwa semua itu terjadi sesuai dengan keadaan nyata alam

    ini, sehingga tanpa memerlukan rasio untuk memikirkannya. Segala sesuatu yang ada dihadapan

    kita adalah sesuatu yang riil dan terpisah dari pikiran manusia, namun ia dapat memun%ulkan

    pikiran dengan melalui upaya selekti! terhadap berbagai pengalaman dan melalui pendayaan

    !ungsi akal.

    Sedangkan teori eksistensialisme+ memandang manusia sebagai suatu yang tinggi, dan

    keberadaannya itu selalu ditentukan oleh dirinya, karena hanya manusialah yang dapat

    bereksistensi, yang sadar akan dirinya dan tahu bagaimana %ara menempatkan dirinya. Badi

    dalam pengembangan sumber daya manusia, eksistensialisme berperan sebagai sesuatu yang

    dapat menentukan jalannya sendiri untuk hidup atau kelangsungan masa depannya dengan jalan

    yang dipilihnya yang dapat dipertanggungjawabkan di masa yang akan datang.

    B. Saran

    $emikian makalah yang dapat kami paparkan. Tak lupa permohonan maa! kami haturkan

    kepada saudara atas kekhila!an dalam makalah ini. 7ritik dan saran sangat kami harapkan demi

    kesempurnaan makalah ini pada khususnya, dan makalah selanjutnya pada umumnya. Semoga

    berman!aat.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    42/51

    DAFTAR PUSTAKA

    1asan, Muhammad Thalal. )//.Islam dan asala# Sumber Daya anusia' Bakarta:2antabaro Press.

    7omar, 1. *ong. $".,M.Pd. )//:.!ilsa"at Pendidikan Non"ormal'3andung& Pustaka Setia.

    Salahudin, Anas. $rs.,M.Pd. )/''.!ilsa"at Pendidikan' 3andung& Pustaka Setia

    3akhtiar, Amsal. Pro!.,$r.,M.A. )//5.!ilsa"at Agama: Wisata Pemikiran dan Keper%ayaan

    anusia' Bakarta& "aja >ra!indo Persada.

    "umi, #uad. r.,MS. '666.!ilsa"at Ilmu'8niersitas Muslim ndonesia.

    http&JJTiarawahyurahmawati.Wordpress.4omJ)/'+J/'J/5JPentingnya-$an-Tujuan-Pengembangan-

    Sumbe-$aya-ManusiaJ

    http&JJahamuhbibblogku.blogspot.%o.idJ)/'0J/0Jmakalah-!pi-teori-teori-pengembangan.html

    http&JJtea%hingo!history.blogspot.%o.idJ)/')J/:J!ilsa!at-realisme-dalam-pendidikan.html

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    43/51

    an$ me"%!akan %n#%" a;al &e"'adina $e'ala)

    $e'ala. Pa"a +il(#(+ !ada ma#a ini mem!e"&anakan a#al %#%l alam #eme#&a dan 'a$ad "aa #e*in$$a i"i

    !emiki"an +il#a+a& !ada :aman ini di#e,%& k(#m(#en&"i#. /ed%a adala* :aman A,ad Pe"&en$a*an i"i

    !emiki"an +il#a+a& !ada :aman ini di #e,%& &e(#en&"i#. Pa"a +il(#(+ !ada ma#a ini memakai !emiki"an

    +il#a+a& %n&%k mem!e"k%a& d($ma)d($ma a$ama /"i#&iani aki,a&na !e"kem,an$an alam !emiki"an

    E"(!a !ada a,ad !e"&en$a*an #an$a& &e"kendala (le* ke*a"%#an %n&%k di#e#%aikan den$an a'a"an

    a$ama #e*in$$a !emiki"an +il#a+a& &e"lal% #e"a$am ,a*kan di!andan$ #eakan)akan &idak !en&in$ ,a$i

    #e'a"a* !emiki"an +il#a+a& #e,ena"na. /e&i$a adala* :aman A,ad M(de"n !a"a +il(#(+ :aman inimen'adikan man%#ia #e,a$ai !%#a& anali#i# +il#a+a& maka ("ak +il#a+a& :aman ini la:im di#e,%&

    an&"(!(#en&"i#.

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    44/51

    ?. R%m%#an Ma#ala*

    a. Men'ela#kan !en$e"&ian Ra#i(nali#me dan &(k(*na

    ,. Men'ela#kan !en$e"&ian Em!i"i#me dan &(k(*na

    . Men'ela#kan !en$e"&eian /"i&i#i#me dan &(k(*na

  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    45/51

    %A% IIP&%AASA'

    A. "ASI*'ALIS&

    Ali"an Ra#i(nali#me ,e"!enda!a& ,a*;a #%m,e" !en$e&a*%an an$ men%k%!i dan an$ da!a&

    di!e"aa adala* "a#i( =akal>. Hana !en$e&a*%an an$ di!e"(le* melal%i akal la* an$ ememn%*i #a"a&

    an$ di&%n&%& (le* #i+a& %m%m dan an$ !e"l% m%&lak.

    Teladan an$ dikem%kakan adala* ilm% !a#&i T(k(*)&(k(* +il#a+a& "a#i(nali#me dian&a"ana 5

    1. RENE DESCARTES =16)160>

    9an$ mem,e"i ala# ke!ada ali"an ini ada RENE DESCARTES a&a% CARTESIUS =16)160> an$

    '%$a di#e,%& @4a!a . Ini ,%kan k*aalan melainkan kena&aan. Ak% "a$%)"a$% a&a% ak% ,e"!iki" dan (le* ka"ena ak%

    ,e"!iki" maka ak% ada =cogito ergo sum).

    http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn1http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn1http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn1http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn3http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn1http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5758035472978120661#_ftn3
  • 7/26/2019 Makalah FILSAPAT PAI

    46/51

    Inila* #%a&% !en$e&a*%an lan$#%n$ an$ di#e,%& ke,ena"an +il#a+a& an$ !e"&ama(primum

    philosophicum).Ak% ,e"ada ka"ena ak% ,e"!iki". 7adi ak% adala* #%a&% an$ ,e"!iki" cogito=ak% ,e"!iki">

    adala* !a#&i #e,a, cogito'ela# dan &e"!ila*)!ila*@.?BB

    4a$i man%#ia !e"&ama)&ama an$ 'ela# dan &e"!ila*)!ila* adala* !en$e"&ian Alla*@ #e,a$ai &(k(*

    an$ #ea"a #em!%"na &idak &e",a&a# a&a% ,e"ada dimana)mana di dalam "(* ki&a ada #%a&% !en$e"&ian

    &en&an$ #e#%a&% an$ &iada ,a&a#na. Ole* ka"ena ki&a #endi"i adala* mak*l%k an$ &e",a&a#. Maka &idak

    m%n$kin ,a*;a !en$e"&ian &en&an$ #e#%a&% an$ &iada ,a&a#na i&% adala* *a#il !emiki"an ki&a #endi"i.

    BB

    7i;a adala* #%,#&an#i an$ &%n$$al an$ &idak ,e"#i+a& ,enda;i dan an$ &idak da!a& ma&i. 7ika

    memiliki !emiki"an #e,a$ai #i+a& a#a#ina. T%,%* memiliki #i+a& a#a#ia 5 kel%a#an.

    9an$ di#e,%& #%,#&an#i adala* a!a an$ ,e"ada #edemikian "%!an #e*in$$a &idak meme"l%kan

    #e#%a&% an$ lain %n&%k ,e"ada. S%,#&an#i an$ di!iki"kan #e!e"&i i&% #e,ena"na *ana ada #a&% #a'a

    ai&% Alla*.

    9an$ di#e,%& M(d%# =7amak M(di> adala* #e$ala #i+a& #%,#&an#i an$ &idak m%&lak !e"l% dan an$

    da!a& ,e"%,a*

    9an$ di#e,%& a&"i,%& adala* #i+a& a#a#i. 7ela# '%$a ,a*;a "(* a&a% 'i;a memiliki #e,a$ai #i+a&a#a#ina 5 !emiki"an =cogitation), dan memiliki #e,a$ai m(dina 5 !iki"an)!iki"an indi-id%al $a$a#an)

    $a$a#an dan $e'ala)$e'ala ke#ada"an an$ lain. R(* a&a% 'i;a !ada *akeka&na ,e",eda den$an ,enda.

    Si+a& a#a#i "(* adala* !emiki"an #edan$ #i+a& a#a#i ,enda adala* kel%a#an.6BBMan%#ia ,%kanla* &%'%an

    !eni!&aan dan '%$a ,%kan men'adi !%#a&na. Uma& man%#ia me;%'%dkan #%a&% ("$ani#me an$ ,e#a"

    #edan$ !e"("an$an adala* ,a$ian da"i ke#el%"%*an. Ole* ka"ena i&% 'ika !e"l% !e"("an$an *a"%# ma%

    ,e"k(",an demi ke,aikan ke#el%"%*an %ma& man%#ia.

    A"&i De#a"&e# &e"le&ak di #ini ,a*;a ia &ela* mem,e"i #%a&% a"a* an$ !a#&i ke!ada !emiki"an

    m(de"n an$ men'adikan ("an$ da!a& men$e"&i ali"an)ali"an +il#a+a& an$ &im,%l kem%dian da"i!ada dia

    ai&% ideali#me dan !(#i&i-i#me.

    2. G((&+"ied Ei*elm -(n Lei,ni:

    G((&+"ied Ei*elm -(n Lei,ni: la*i" !ada &a*%n 16?6 M dan menin$$al !ada &a*%n 116 M. Ia +il(#(+

    7e"man ma&ema&ika;an +i#ika;an dan #e'a"a;an. Me&a+i#ikana adala* idea &en&an$ #%,#&an#i an$

    dikem,an$kan dalam k(n#e! monad.

    Me&a+i#ika Lei,ni: #ama mem%#a&kan !e"*a&ian !ada #%,#&an#i. 4a$i S!in(:a alam #e#&a ini

    mekani#&i# dan ke#el%"%*anna ,e"$an&%n$ ke!ada #e,a, #emen&a"a #%,#&an#i !ada Lei,ni:

    iala*prinsip akal yang mencukupi, an$ #ea"a #ede"a*ana da!a& di"%m%#kan @#e#%a&% *a"%#

    mem!%nai ala#an@. 4a*kan T%*an '%$a *a"%# mem!%nai ala#an %n&%k #e&ia! an$ diin&ai)Na. Lei,ni:

    ,e"!enda!a& ,a*;a #%,#&an#i i&% ,anak. Ia mene,%& #%,#&an#i)#%,#&an#i i&% monad.

    BBSe&ia! monad ,e",eda den$an an$ lain dan T%*an =#e#%a&% an$ supermonaddan #a&%)

    #a&%na monadan$ &idak dii!&a> adala* Peni!&amonad-monad i&%.

    3. 4lai#e Pa#al =1623)1662 M>O"an$ ke&i$a an$ ki&a ,ia"akan adala* Blaise Pascal=1623)1662>. 9an$ adala* #e("an$ a*li ilm%

    !a#&i a*li ilm% alam dan #e("an$ +il#%+. Ia ,e"%#a*a %n&%k mem,ela a$ama k"i#&en an$ me