Bhisma Damareka Makalah Pai

download Bhisma Damareka Makalah Pai

of 22

description

Iptek Dan Islam

Transcript of Bhisma Damareka Makalah Pai

Tugas Responsi AgamaDosen PAI :Ela Sulistiawati, S.Ag., M.Si.

AL QURAN DAN IPTEK

(BUKTI) KEBESARAN ALLAH DALAM AL QURAN DAN FENOMENA KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG LUAR BIASA DIBANDINGKAN KECERDASAN MANUSIA DAN TEKNOLOGI MASA KINI

Oleh :BHISMA DAMAREKA J3L212190

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR2014DAFTAR ISI

BAB I1PENDAHULUAN1.1Latar Belakang1BAB II2TINJAUAN TEORITIS2.1. Pengertian IPTEK2BAB III4PEMBAHASAN3.1 Alquran dan IPTEK43.2 Al-Quran dan Teori Bigbang73.3Al Quran dengan Teori Fisika83.3.1 Relativitas Waktu83.3.2 Dalam Astronomi83.4Al Quran dan Geografi103.4.1Pergerakan Gunung103.4.2Gunung Mencegah Gempa Bumi103.4.3Air Laut Tidak Saling Bercampur113.5Di Dalam Kimia113.5.1Dua Kode Dalam Besi113.6Di Dalam Biologi123.6.1Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari123.6.2.Proses Penciptaan Manusia12BAB IV13SIMPULAN DAN SARANDAFTAR PUSTAKA14

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya.Peradaban Barat moderen dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur & Selatan.Era globalisasi yang datang kian marak, membuat hamba-Nya lupa akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT yang sebenarnya sangat mudah disadari dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Padahal IPTEK yang dibuat dengan akal manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kuasa Allah SWT. Pada makalah ini akan dibahas segala kekuasaan Allah yang sering terlupakan oleh hamba-Nya.1

BAB IITINJAUAN TEORITIS2.1. Pengertian IPTEKPengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis, yaitu:1. Dari luar manusia, ialah wahyu, yang hanya diyakini bagi merekayang beriman kepada Allah swt. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin,sifatnya mutlak.2. Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori : pengetahuan,ilmu pengetahuan, dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan kritis,sifatnya nisbi.Al-Quran dan As-Sunnah adalah sumber Islam yang isi keterangannya mutlak dan wajib diyakini (QS. Al-Baqarah/2:1-5 dan QS. An-Najm/53:3-4). Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan, oleh karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Dalam Al-Quran, ilmu digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Sebab itu seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut generalis. Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif beru2

pa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Quran dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia .Dalam pemikiran sekuler perennial knowledge yang bersumber dari wahyu Allah tidak diakui sebagai ilmu, bahkan mereka mempertentangkan antara wahyu dengan akal, agama dipertentangkan dengan ilmu. Sedangkan dalam ajaran Islam wahyu dan akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan. Memang demikian adanya karena hakikat agama adalah membimbing dan mengarahkanakal.3

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Alquran dan IPTEKSalah satunya cara untuk mengembalikan semangat mengkaji Al-Quran kepada umat Islam adalah memberi mereka pengajaran tentang Al-Quran itu sendiri. Memberi pemahaman tentang beberapa ayat tentang kemegahan dunia, proses terjadinya dunia, dll. Hal tersebut semata-mata untuk memunculkan kembali minat belajar Al-Quran. Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran yang menjelas kan tentang proses penciptaan dunia :1. Surat Al-Baqarah ayat 164 164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS Al Baqarah : 164)4

Kandungan : Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia. Sudah seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu. Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan bertmabha luas pulalah ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu :1. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik didarat maupun dilaut2. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu3. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar bagi manusia4. Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang lain dan untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian5. Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan dapat pula melangsungkan hidupnya6. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain adalah tanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusiaDemikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya, semua rahmat yang diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuan5

yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan kebesaran Allah.

2. Surat Yunus Ayat 101 101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (QS Yunus : 101)Isi kandungan : Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya.Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya.

6

3.2 Al-Quran dan Teori BigbangJika kita bertanya pada ilmuwan Bagaimana alam semesta terbentuk, bagaimana alam semesta terbentuk? maka mereka akan menjawab dengan teori Big Bang (Teori Ledakan Besar ), yang menyatakan bahwa seluruh jagad raya mulanya adalah satu Nebula Primary , kemudian terjadi pemisahan yang menciptakan galaksi dan selanjutnya membentuk tata surya yang terdiri dari Planet, Matahari, dan juga Bumi yang kita tinggali ini.Dalam al-quran Allah SWT berfirman :Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya?. . ( Q.S. Al-Anbiya : 30 )Ayat ini menceritakan tentang gejala Ledakan Besar atau Teori Big Bang. Bayangkan apa yang kita baru ketahui sekarang, Alquran telah mengatakannya 1400 tahun yang lalu. Alquran juga mengatakan dalam Surat Fussilat ke 41 ayat 11 :Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap(dukhon), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".(Fussilat ; 11)Kata arab yang digunakan disini adalah dukhan yang berarti asap. Jika Anda tanya Ilmuwan, Alam semesta terbentuk pada mulanya benda angkasa adalah gas,. Tapi kata Arab dukhon adalah asap, setelah diteliti asap adalah lebih tepat dibanding kan dengan gas.Dan menurut Stephen Hawkin, ilmuwan yang sangat terkenal, dia berkata the discovery of bridges of matter in the space, is the biggest discovery of this century which gives us indisputable evidence of the creation of the universe and the Big Bang Theory (Penemuan di bidang Astronomy di luar angkasa adalah penemuan terbesar abad ini, yang memberikan bukti tak terbantahkan dari Penciptaan Alam semesta adalah Teori Big Bang)7

3.3 Al Quran dengan Teori Fisika3.3.1 Relativitas WaktuKini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya. Tapi ada perkecualian, Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif. Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi: "Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47) "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5) "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)3.3.2 Dalam Astronomi3.3.2.1 NebulaMaka apabila langit telah terbelah dan menjadi mawar merah seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?(Q.S. Ar Rahmaan:37-38). Nebula adalah kumpulan 100 milyar galaksi yang berbentuk seperti bunga mawar.

8

3.3.2.2 Tujuh Lapisan AtmosferAllah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.(QS. Ath-Thalaq:12). Atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Berdasarkan Encyclopedia Americana (9/188), lapisan-lapisan yang berikut ini bertumpukan, bergantung pada suhu, yaitu lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, eksosfer, dan magnetosfer3.3.2.3 OrbitDan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS. Al Anbiya: 33). Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sistemnya, dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur. Semuanya bergerak pada orbit tertentu.3.3.2.4 Perjalanan MatahariDan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Yasin:38). Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita, matahari berjalan dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu tempat pada bidang angkasa yang dekat dengan bintang Vega.

3.3.2.5 Kesempurnaan di Alam SemestaYang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah. (QS. Al Mulk: 3-4). Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung jumlahnya bergerak dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam keserasian. Bintang, planet, dan bulan beredar pada sumbunya masing-masing dan dalam sistem yang9

ditempatinya masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas 200-300 miliar bintang bergerak melalui satu sama lain. Selama masa peralihan dalam beberapa contoh yang sangat terkenal yang diamati oleh para astronom, tidak terjadi tabrakan yang menyebabkan kekacauan pada keteraturan alam semesta.3.4 Al Quran dan Geografi3.4.1 Pergerakan Gunung"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88). Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.3.4.2 Gunung Mencegah Gempa BumiDia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenisbinatang. (QS. Luqman:10)Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunungsebagaipasak?(QS. An-Naba:7)Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung sangatlah sesuai dengan ayat Al Quran. Salah satu sifat gunung yang paling signifikan adalah kemunculannya pada titik pertemuan lempengan-lempengan bumi, yang saling menekan saat saling mendekat, dan gunung ini mengikat 10

lempengan-lempengan tersebut. Dengan sifat tersebut, pegunungan dapat disamakan seperti paku yang menyatukan kayu. Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah pengaruh aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai permukaan bumi, sehingga mencegah magma menghancurkan kerak bumi.3.4.3 Air Laut Tidak Saling BercampurDia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS. Ar-Rahman:19-20). Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air bertemu, tetapi tidak saling bercampur akibat adanya batas. Biasanya, bila air dari dua lautan bertemu, diduga airnya akan saling bercampur dengan suhu dan konsentrasi garam cenderung seimbang. Namun, kenyataan yang terjadi berbeda dengan yang diperkirakan. Misalnya, meskipun Laut Tengah dan Samudra Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara fisik saling bertemu, airnya tidak saling bercampur. Ini karena di antara keduanya terdapat batas. Di Selat Gibraltar lebih terlihat lagi. Antara air di Selat Gibraltar dengan Laut Mediteran terdapat perbedaan warna yang jelas yang menjadi batas antara keduanya.3.5 Di Dalam Kimia3.5.1 Dua Kode Dalam BesiDan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. (QS. Al Hadid:25). Ayat ini melibatkan dua kode matematika yang sangat menarik. Al Hadid (besi) adalah surat ke-57 di dalam Al Quran. Nilai numerik (dalam sistem Abjad Arab, setiap huruf memiliki nilai numerik) huruf-huruf dari kata Al Hadid jumlahnya sama dengan 57, yakni nomor massa besi. Nilai numerik (Abjad) dari kata Hadid (besi) sendiri, tanpa penambahan al, jumlahnya 26, yakni nomor atom besi.11

3.6 Di Dalam Biologi3.6.1 Tanda Pengenal Manusia pada Sidik JariSaat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan: "Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4) Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia. Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang. 3.6.2. Proses Penciptaan Manusia12

12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. Al Muminuun:12-14)

13

BAB IVSIMPULAN DAN SARAN

Manusia sebagai khalifah yang diciptakan Allah untuk menjaga dan memelihara bumi tidak seharusnya berbuat kerusakan atau mengakibatkan kerugian bagi semua umat Allah. Semua yang ada di Bumi dan Alam Semesta yang tak terukur luasnya ini hanyalah milik Allah SWT. Sebagai Manusia harus selalu mengingat-Nya dan sadar akan kebesaran dan kekuasaan Allah yang mudah ditemui si kehidupan sehari-hari maupun fenomena-fenomena Allah. Maha Besar Allah atas segala ciptaannya.

14

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuddin, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : GrassindoGhulsyani, Mahdi.1986. Filsafat-SAINS menurut Al Quran. Jakarta : MizanKamil, Muhammad. 2010. Ensiklopedia Al Quran. Jakarta : PT Kharisma Ilmu.7