Makalah FAAL

17
1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya  penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Makalah Faal”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas lab activity. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk  pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Jakarta, November 2012 (Penyusun)

description

makalah fisiologi homeostasis

Transcript of Makalah FAAL

Page 1: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 1/17

1

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur penulis penjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya

 penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Makalah Faal”. 

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk 

menyelesaikan tugas lab activity.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini..

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk 

 pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, November 2012

(Penyusun)

Page 2: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 2/17

2

BAB I

I.I PENDAHULUAN

Homeostasis pertama kali dikenalkan oleh Walter Canon menyebutkan bahwa

keadaan stabil dinamis unsur-unsur pokok lingkungan internal (milleu interiur) yang

mengelilingi dan saling bertukar berbagai zat dengan sel. Homeostasis mengacu kepada

 pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis di dalam lingkungan cairan internal yang

membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung dengan

lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharaan lingkungancairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, di

lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai kecepatan

 penggunaannya oleh sel. Istilah dari homeostasis juga digunakan oleh ahli fisiologi

untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di

lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh melakukan aneka

fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya, paru-paru

menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai

oleh sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem

gastrointestinal menyediakan nutrient. Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan

hidup sel yaitu untuk mempertahankan fungsi sel.

Faktor-faktor internal yang perlu dipertahankan dalam homeostasis antara lain :

1.  Konsentrasi nutrisi

Sel membutuhkan pasokan molekul nutrisi sebagai bahan bakar metabolik 

untuk menghasilkan energi, yang digunakan untuk aktivitas-aktivitas khusus dan

mempertahankan hidup.

2.  Konsentrasi O2 dan CO2 

Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi kimia sedangkan CO2 yang

dihasilkan selama reaksi tersebut harus diseimbangkan dengan CO2 yang

dikeluarkan oleh paru sehingga tidak meningkatkan keasaman lingkungan

internal.

3.  Konsentrasi produk zat-zat sisa

Page 3: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 3/17

3

Reaksi kimia dalam tubuh akan menghasilkan zat sisa yang berefek toksik 

apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas.

4.   pH (Derajat Keasaman)

Jika terjadi perubahan keasaman lingkungan cairan internal berefek pada

 perubahan mekanisme pembentukan sinyal listrik di sel saraf dan aktivitas

enzim.

5.  Konsentrasi air, garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain

Garam-garam dan air dalam lingkungan internal mempengaruhi keadaan volume

sel, jika sel membengkak atau menciut maka sel dapat berfungsi. Sedangkan

elektrolit lain memiliki banyak fungsi vital, seperti konsentrasi K + 

mempengaruhi kerja denyut jantung.

6.  Suhu

Sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentang suhu yang sempit, jika suhu

terlalu dingin maka aktivitasi sel melambat dan jika suhu panas maka protein-

 protein struktural dan enzimatiknya akan terganggu.

7.  Volume dan tekanan

Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma harus dipertahankan

 pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel

dan lingkungan eksternal dapat terdistribusi ke seluruh tubuh.

Faktor-faktor eksternal yang perlu dipertahankan dalam homeostasis antara lain :

1.  Cuaca pada lingkungan

2.  Aktivitas tubuh (Olahraga)

Dengan demikian, homeostasis penting bagi kelangsungan hidup setiap

sel, dan setiap sel memberikan kontribusinya untuk mempertahankanhomeostasis. Sistem organ yang berkontribusi langsung dalam homeostasis

sebagai berikut.

1.  Sistem saraf: Sistem ini mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas tubuh, juga

mendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap perubahan lingkungan internal.

2.  Sistem endrokin: Sistem ini mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dengan

menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit

lingkungan internal.

Page 4: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 4/17

4

3.  Sistem lokal:

a.  Sistem sirkulasi: Sistem transportasi yang membawa zat gizi, O2, CO2,

zat-zat sisa, elektrolit, hormon dari satu bagian ke bagian lain.

 b.  Sistem pencernaan: Sistem ini menguraikan makanan menjadi molekul-

molekul zat gizi yang diserap dan di distribusikan ke seluruh tubuh, dan

memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan

internal dan juga sistem ini mengeluarkan sisa-sisa makanan ke

lingkungan eksternal.

c.  Sistem respirasi: Sistem ini mengambil O2 dari dan CO2 mengeluarkan ke

lingkungan eksternal untuk mempertahankan pH lingkungan internal.

d.  Sistem kemih: Sistem ini mengeluarkan garam, air, elektrolit, dan zat

sisa melalui urin.

e.  Sistem rangka: Sistem ini berfungsi menyimpan Ca2+ (elektrolit) yang

konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankan.

f.  Sistem otot: Sistem ini menghasilkan panas melalui konstraksi otot yang

 penting untuk mengatur suhu.

g.  Sistem integumen: Sistem ini berfungsi sebagai sawar proteksi bagian

luar yang mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mencegah

mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Serta penting untuk 

mengatur suhu tubuh dengan mengatur produksi keringat dan dengan

mengatur aliran darah hangat ke kulit.

h.  Sistem imun: Sistem ini mempertahankan tubuh dari serangan benda

asing dan mempermudah jalan untuk memperbaiki dan mengganti sel

yang tua dan cedera.

i. 

Sistem reproduksi: Sistem ini tidak penting bagi homeostatis, tapi penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies.

Dalam proses homeostasis akan menghasilkan suatu umpan balik dari respon yang

diterima tubuh. Berikut adalah pemjelasan tentang umpan balik tersebut.

1.  Umpan balik positif memperkuat suatu perubahan awal

Pada umpan balik negatif, output (keluaran) sistem kontrol diatur untuk 

menahan perubahan sehingga variabel terkontrol dijaga agar relatif tetap.

Sebaliknya, pada umpan balik positif , keluaran meningkatkan atau memperkuat

Page 5: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 5/17

5

 perubahan sehingga variabel terkontrol terus bergerak searah perubahan awal.

Efek seperti ini setara dengan panas yang dihasilkan oleh tungku memicu

thermostat untuk meningkatkan kerja tungku sehingga suhu kamar akan terus

meningkat.

Karena tujuan utama dalam tubuh adalah mempertahankan kondisi

homeostatik yang stabil, maka umpan balik positif lebih jarang terjadi

dibandingkan dengan umpan balik negatif. Namun, umpan balik positif berperan

 penting dalam keadaan tertentu, misalnya pelahiran bayi. Hormon oksitosin

menyebabkan kontraksi kuat uterus. Sewaktu kontraksi uterus mendorong bayi

menekan servik (pintu keluar dari uterus), peregangan servik yang terjadi

memicu serangkaian kejadian yang menyebabkan pelepasan lebih banyak 

oksitosin, yang menyebabkan kontraksi uterus menguat, yang memicu

 pengeluaran lebih banyak oksitosin, dan seterusnya. Siklus umpan balik positif 

ini tidak berhenti sampai bayi akhirnya lahir. Demikian juga, semua siklus

umpan balik positif di tubuh memiliki mekanisme untuk menghentikan siklus

ini. Namun, beberapa keadaan abnormal di tubuh ditandai oleh lengkung umpan

 balik positif yang yang tidak terkendali yang terus membawa tubuh menjauh

dari keseimbangan homeostatik sampai kematian atau intervensi medis

menghentikan lingkaran setan ini. Salah satu contohnya adalah heatstroke 

(terserang panas). Ketika mekanisme-mekanisme pengatur suhu tidak mampu

mendinginkan tubuh di tengah pajanan panas lingkungan yang besar, suhu tubuh

dapat meningkat sedemikian tinggi sehingga pusat kontrol suhu terganggu.

Karena pusat kontrol ini tidak lagi berfungsi normal maka kemampuannya untuk 

mengaktifkan mekanisme pendingin lenyap sehingga suhu tubuh akan melonjak 

semakin tinggi, yang semakin merusak pusat kontrol. Akibat mekanisme umpan balik positif ini, suhu tubuh naik tak terkendali.

2.  Umpan balik negatif melawan perubahan awal dan digunakan secara luas untuk 

mempertahankan homeostasis

Mekanisme kontrol homeostatik terutama bekerja berdasarkan prinsip

umpan balik negatif . Pada umpan balik negatif, perubahan suatu faktor yang

dikontrol secara homeostasis akan memicu respons yang berupaya untuk 

memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah

Page 6: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 6/17

6

 berlawanan dari perubahan awalnya. Demikianlah, penyesuaian korektif 

 berlawanan dengan penyimpangan awal dari tingkat normal yang diinginkan.

Contoh umum umpan balik negatif adalah kontrol suhu ruangan. Suhu

ruangan adalah variabel terkontrol, suatu faktor yang dapat berubah-ubah

tetapi dipertahankan dalam kisaran sempit oleh suatu sistem kontrol. Pada

contoh kita, sistem kontrol mencakup alat termostatik, tungku, dan semua

hubungan listriknya. Suhu kamar ditentukan oleh aktivitas tungku, suatu sumber 

 panas yang dapat dinyalakan atau dimatikan. Untuk menyalakan atau mematikan

dengan benar, sistem kontrol sebagai suatu kesatuan harus “mengetahui” berapa 

suhu kamar yang  sebenarnya, “membandingkannya”dengan suhu kamar yang

diinginkan, dan "menyesuaikan” pengeluaran panas dari tungku agar suhu

sebenarnya dapat mencapai tingkat yang diinginkan. Termometer di dalam

termostat memberi informasi tentang suhu kamar sebenarnya. Termometer 

adalah sensor, yang memantau tingkat variabel yang dikontrol. Sensor biasanya

mengubah informasi asli mengenai suatu perubahan menjadi suatu bentuk 

“bahasa” yang dapat “dipahami” oleh sistem kontrol. Sebagai contoh,

termometer mengubah tingkat suhu udara menjadi impuls listrik. Pesan ini

 berfungsi sebagai masukan bagi sistem kontrol. Penetapan termostat

menentukan tingkat suhu yang diinginkan, atau titik patokan. Termostat

 berlaku sebagai integrator, atau pusat kontril/kendali; bagian ini

membandingkan masukan sensor dengan titik patokan dan menyesuaikan

 pengeluaran panas dari tungku agar terjadi efek atau respons yang melawan

 penyimpangan dari titik patokan. Tungku berfungsi sebagai efektor, komponen

sistem kontrol yang diperintahkan untuk melaksanakan efek yang diinginkan.

Sistem umpan balik negatif homeostatik di tubuh manusia bekerjadengan cara serupa. Sebagai contoh, jika sel-sel saraf pemantau suhu mendeteksi

 penurunan suhu tubuh dibawah tingkat yang diinginkan maka sensor-sensor ini

mengirim sinyal ke pusat kontrol suhu, yang memulai serangkaian proses yang

 berakhir, antara lain, dengan menggigil untuk menghasilkan panas dan

meningkatkan suhu ke tingkat yang diinginkan. Ketika suhu tubuh meningkat ke

titik patokan, maka sel-sel saraf pemantau suhu memadamkan sinyal

stimulatorik ke otot rangka. Akibatnya suhu tubuh tidak terus meningkat

Page 7: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 7/17

7

melewati titik patokan. Sebaliknya, jika sel-sel saraf pemantau suhu mendeteksi

 peningkatan suhu tubuh diatas normal, maka mekanisme pendinginan, misalnya

 berkeringat diaktifkan untuk mengurangi suhu kembali normal. Jika suhu

mencapai titik patokan, maka mekanisme pendinginan dihentikan. Seperti pada

 pengendalian suhu tubuh, sebagian besar variabel yang dikontrol secara

homeostatis dapa diarahkan ke kedua arah sesuai kebutuhan oleh mekanisme-

mekanisme yang saling berlawanan.

Baik kontrol intrinsik maupun ekstrinsik umumnya beroperasi berdasarkan

 prinsip umpan balik negatif, yaitu suatu perubahan pada sebuah variabel yang

diatur mencetuskan respons yang mendorong variabel itu berlawanan arah

dengan perubahan awal, sehingga terjadi perlawanan terhadap perubahan.

Keadaan patofisiologi terjadi jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi

secara benar, homeostasis akan terganggu dan semua sel akan menderita karena

tidak lagi memperoleh lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan

 berfungsi, sehingga lingkungan internal yang optimal tidak lagi dapat

dipertahankan. Muncul berbagai keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu

 pada abnormalitas fungsional tubuh (perubahan fisiologis) yang berkaitan

dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat

sehingga tidak lagi memungkinkan untuk kelangsungan hidup, maka akan

timbul kematian.

Page 8: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 8/17

8

BAB II

II.1 TUJUAN PRAKTIKUM

1.  Membandingkan komposisi CIS (Cairan Intra Sel) dengan CES (Cairan

Ekstra Sel).

2.  Menjelaskan konsep dasar pengaturan yang berperan dalam regulasi

cairan tubuh dan elektrolit.

3.  Mengidentifikasi hormon yang berperan dalam pengaturan

keseimbangan cairan tubuh dan keseimbangan elektrolit.

II.2 PERSIAPAN DAN KEGIATAN PRAKTIKUM 

1.  Menonton CD ROOM body fluid

2.  Mengikuti kuis fisiologi cairan tubuh

3.  Setiap mahasiswa membuat rangkuman (dengan kata-kata sendiri) tentang

apa yang di tonton. Rangkuman dikumpulkan ke department faal

selambatnya seminggu setelah praktikum

II.3 ALAT DAN BAHAN 

1.  CDROM Body Fluid Elaine Marieb

2.  Laptop

3.  LCD Proyektor 

Page 9: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 9/17

9

BAB III

III.1 HASIL PERCOBAAN

CES dibedakan menjadi cairan intravaskuler atau plasma darah yang

meliputi ; 20% CES atau 15% dari total berat badan, dan cairan intersisial yang

mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua kompartmen

tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati cairan tubuh, yaitu cairan transel.

 Namun, volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak,cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat pada

cairan ekstrasel, sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak 

dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan

intrasel dan plasma.

Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen terjadi karena

adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan

intrasel dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan

intersisial dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan

dan volume cairan dan elektrolit antar kompartmen. Bila terjadi perubahan

konsentrasi atau tekanan di salah satu kompartmen, maka akan terjadi

 perpindahan cairan atau ion antar kompartmen sehingga terjadi keseimbangan

kembali.

Perpindahan cairan atau ion yang terjadi didalam tubuh dapat dilakukan

dengan mekanisme transport transmembran, yaitu perpindahan molekul, cairan

atau ion yang melewati membrane sel. Transpor transmembran dibedakan

menjadi ;

a.  Transpor Aktif 

Merupakan pergerakan ion yang melintasi membran dalam bentuk 

kombinasi dengan protein pembawa dengan sedemikian rupa sehingga

terjadi perubahan pada protein pembawa yang selanjutnya mendorong

ion atau molekul tersebut bergerak melawan gradient konsentrasi,

sehingga diperlukannya energy dalam melakukan transport aktif ini.

Page 10: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 10/17

10

Berdasarkan sumber energinya, transport aktif dibedakan menjadi ;

  Transport aktif primer 

Mendapatkan energy langsung dari pemecahan ATP

  Transpor aktif sekunder 

Mendapat energi dari hasil penyimpanan dalam bentuk perbedaan

konsentrasi pada kedua sisi membrane

 b.  Transpor Pasif 

Merupakan pergerakan ion atau molekul yang melintasi membrane tanpa

adanya perlawanan terhadap gradient konsentrasi.

Energi yang didapatkan untuk melakukan transport passif didapatkan

dari energi pada tekanan osmotik.

Transport passif dibedakan menjadi :

a.  Osmosis

Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan

tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air 

murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul air 

telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi bila konsentrasi

zat yang terlarut meningkat, konsentrasi air akan menurun. Bila suatu

larutan dipisahkan oleh suatu membran yang semipermeabel dengan

larutan yang volumenya sama namun berbeda konsentrasi zat yang

terlarut, maka terjadi perpindahan air/ zat pelarut dari larutan dengan

konsentrasi zat terlarut yang rendah ke larutan dengan konsentrasi zat

terlarut lebih tinggi. Perpindahan seperti ini disebut dengan osmosis.

 b.  Difusi

Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya

tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi

substansi partikel tersebut merata. Perpindahan partikel seperti ini

disebut difusi.

Difusi dibedakan menjadi ;

  Difusi Sederhana

Page 11: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 11/17

11

Merupakan difusi tanpa dibutuhkan bantuan dari protein

 pembawa

Molekul yang melalukan proses difusi ini, biasanya larut dalam

lipid seperti oksigen, karbon dioksida

  Difusi terfasilitasi

Merupakan proses difusi yang membutuhkan protein pembawa

Sumber Cairan Tubuh

Cairan pada tubuh kita, sebagaimana telah saya deskripsikan secara

singkat di atas bersumber dari:

1.Air minum (1500-2000cc/hari)

2. Air yang ada dalam makanan (700cc/hari)

3. Air yang dihasilkan oleh proses metabolisme (200cc/hari)

FUNGSI CAIRAN TUBUH

Gambaran umum sistem cairan tubuh berperan sebagai media atau sarana untuk 

transportasi zat-zat makanan maupun sisa-sisa metabolisme tubuh. cairan tubuh

membawa juga nutrien dari sejak absorbsi dan mendistribusikannya ke tingkat

interseluler. Dalam tingkat interseluler, zat-zat makanan yang dibawa oleh cairan tubuh

menjadi bahan utama proses metabolisme. Demikian juga dengan hasil metabolisme

yang juga akan didistribusikan oleh cairan tubuh menuju tempat yang memerlukan dan

sisa-sisa proses metabolisme akan dibawa menuju organ-organ ekskresi untuk 

dikeluarkan dari tubuh.

Lain halnya dengan proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, cairan tubuh

memiliki peran yang sangat vital. Hal ini disebabkan oleh sifat reaksi kimia yangmemerlukan media agar bisa terjadi, dan medium yang bisa menjadi temat

 berlangsungnya jutaan reaksi kimia dalam tubuh adalah cairan tubuh yang umumnya

adalah air. Sebab utama air merupakan media utama adalah kerja enzim, katalisator 

reaksi biokimia dalam tubuh kita, bisa bekerja bila medium yang ada adalah air.

Fungsi-fungsi lain ada dalam poin-poin berikut ini:

1. objek keseimbangan berbagai elektrolit tubuh seperti : Na, K, Ca, Cl

2. objek keseimbangan asam basa dibantu oleh cairan atau larutan buffer 

Page 12: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 12/17

12

3. objek agar suhu tubuh tetap konstan (produksi panas hepar & otot, diatur oleh

hipotalamus)

Selain fungsi-fungsi yang ada diatas, fungsi khusus cairan tubuh dibagi menjadi

dua macam:

a. Cairan intrasel berfungsi sebagai medium/tempat terjadinya reaksi kimia dalam

tubuh.

 b. Cairan ekstraseluler berfungsi sebagai medium untuk transportasi substansi kimia

antara sel satu dengan sel yang lain.

PENGATURAN ELEKTROLIT

a.  Pengaturan Keseimbangan Natrium

 Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur 

osmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada

cairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan

aldosteron. Aldosteron dihasilkan oleh korteks suprarenal dan berfungsi

mempertahankan keseimbangan konsentrasi natrium dalam plasma dan

 prosesnya dibantu oleh ADH. ADH mengatur sejumlah air yang diserap kembali

ke dalam ginjal dari tubulus renalis. Aldosteron juga mengatur keseimbangan

 jumlah natrium yang diserap kembali oleh darah. Natrium tidak hanya bergerak 

ke dalam atau ke luar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui

feses, keringat, dan air mata.

 b.  Pengaturan Keseimbangan Kalium

Kalium merupakan kation utamayang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh

ginjal dengan mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan

sekresi aldosteron. Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar 

kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). Sistem pengaturan keseimbangan

kalium melalui tiga langkah, yaitu:

1. Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan

 peningkatan produksi aldosteron.

Page 13: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 13/17

13

2. Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang

dikeluarkan melalui ginjal.

3. Peningkatan pengeluaran kalium; kosentrasi kalium dalam cairan ekstra

sel menurun.

Kalium berpengaruh terhadap fungsi sistem pernapasan. Partikel penting

dalam

kalium berfungsi menghantarkan impuls listrik ke jantung, otot lain, jaringan

 paru,

dan jaringan usus pencernaan. Ekskresi kalium dilakukan melalui urine,

sebagian

melalui feses dan keringat.

c.  Pengaturan Keseimbangan Kalsium

Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantarkan

impuls

kontraksi otot, koagulasi (pembekuan) darah, dan membantu beberapa enzim

 pankreas. Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium

dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid dalam reabsorpsi tulang.

Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang

 pembentukan hormon paratiroid yang langsung meningkatkan jumlah kalsium

dalam darah.

d.  Pengaturan Keseimbangan Klorida

Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi tidak dapat

ditemukan pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu

dengan natrium, yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmosik dalam

darah. Hipokloremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalamdarah, sedangkan hiperkloremia merupakan kelebihan klor dalam darah.

 Normalnya, kadar klorida dalan darah pada orang dewasa adalah 95-108 mEq/

It.

e.  Pengaturan Keseimbangan Magnesium

Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting

kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannyadiaturolehkelenjar paratiroid.

Magnesium diabsorpsi dari saluran pencernaan. Magnesium dalam tubuh

Page 14: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 14/17

14

dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Hipomagnesium terjadi bila konsentrasi

serum turun menjadi < 1,5 mEq/lt dan hipermagnesium terjadi bila kadar 

magnesium serta serum meningkat menjadi > 2,5 mEq/lt.

f.  Pengaturan Keseimbangan Bikarbonat

Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufier (penyangga) dalam tubuh.

g.  Pengaturan Keseimbangan Fosfat

Fosfat (P04) bersama-sama dengan kalsium berfungsi membentuk gigi

dan tulang. Posfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urin.

PENGATURAN SISTEM ENDOKRIN 

Sejumlah kelenjar endokrin yang terletak di perifer berperan penting

dalam mempertahankan homeostasis, terutama melalui pengaruh regulatorik 

mereka pada kacapatan berbagai reaksi metabolic dan pada keseimbangan

elektrolit. Kelenjar-kelenjar endokrin ini mengeluarkan hormone sebagai

respons terhadap rangsangan spesifik. Hormone-hormon itu, pada gilirsnnya

menimbulkan efek yang bekerja secara umpan balik negative untuk menolah

 perubahan yang memicu sekresi mereka, sehingga terjadi kestabilan dalam

lingkungan internal. Kontribusi spesifik kelenjar endokrin perifer untuk 

homeostasis mencakup hal-hal berikut: 

  Kelenjar tiroid menyekresi hormon tetraiodotironin (T4) dan

triiodotironin (T3), yang berfungsi meningkatkan laju metabolik 

keseluruhan, mencakup laju penggunaan molekul-molekul

nutrien dan O2 di dalam lingkungan internal oleh sel. Kedua

hormon ini juga dapat menghasilkan panas. 

 Kelenjar adrenal mengeluarkan tiga kelas hormone. Aldosteron,mineralokortikoid utama, penting untuk keseimbangan Na+ dan

K+. Keseimbangan Na+ sangat penting untuk memelihara

volume CES dan tekanan darah yang sesuai. Keseimbangan K+

 penting untuk homeostasis, karena perubahan K+ ekstrasel

menimbulkan dampak besar pada ekstabilitas saraf otot yang

dapat menimbulkan efek sangat merugikan seperti gangguan

fungsi jantung.

Page 15: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 15/17

15

  Kortisol, glukoortikoid utama yang disekresikan oleh korteks

adrenal, berperan secara tidak langsung dalam homeostasis

dengan menyediakan molekul-molekul sebagai suber energy atau

 bahan pembangun untuk memperbaiki jaringan agar tubuh dapat

 beradaptasi dengan situasi-situasi stress.

  Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang

disebut juga hormone penyimpan air, karena fungsinya

mempertahankan tekanan osmotik sel dengan mengendalikan

retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume

darah. ADH disekresikan oleh kelenjar pituitary.

  Hormon utama yang disekresikan oleh medulla adrenal adalah

epinefrin. Hormone ini ikut serta secara langsung dalam

homeostasis melalui perannya dalam pengaturan tekanan darah.

  Dua hormone utama yang disekresikan oleh pancreas endokrin,

yaitu insulin dan glukagon, sangat penting untuk mengubah jalur 

metabolic antara keadaan absorptive dan pasca-absorptif untuk 

mempertahankan kadar molekul-molekul nutrient dalam plasma.

  Hormon paratiroidpada kelenjar paratiroid sangat penting untuk 

memelihara keseimbangan konsentrasi Ca+ dalam plasma.

Page 16: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 16/17

16

BAB IV

IV.1 KESIMPULAN

Cairan adalah komponen dari air dan semua substansi (larutan) yang

melarutkan air didalam tubuh. Beberapa cairan dalam tubuh ada tiga

kompartemen utama, yaitu: intraseluler, plasma, intertisial. Kompartemen

intersisial dan plasma merupakan bagian dari cairan ekstraseluler.

Konsentrasi dari larutan ion, elektrolit ke dalam kompartemen

intraseluler itu sangat berbeda dibandingkan dari konsentrasi elektrolit di dalamkompartemen ekstraseluler. Diantara air dan elektrolit memiliki banyak fungsi

yang penting didalam tubuh. Untuk mempertahankan keseimbangan stabil suatu

konstituen CES, pemasukannya harus sama dengan pengeluarannya. Dalam

homeostasis, transport membran yang digunakan ialah difusi, osmosis, dan

transport aktif.

Page 17: Makalah FAAL

7/16/2019 Makalah FAAL

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-faal-563386e0d8a59 17/17

17

DAFTAR PUSTAKA

  Guyton, Arthur C. 2007. Bu ku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta:buku

kedokteran EGC

  Sherwood, Lauralee. 2011.  Fisiologi Manusia ed. 6. Jakarta : Buku kedokteran

EGC