Makalah Bu Rima

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran

Transcript of Makalah Bu Rima

Page 1: Makalah Bu Rima

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju

kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar

perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi

adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan

satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian

dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh

karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat

memahami perkembangan ekonomi internasional.

Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi

suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara

dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi

internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu

mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca

pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional

1.2. Identifikasi Masalah

1. Pengertian ekonomi Internasional,

2. Perdagangan Internasional,

3. Pembayaran Internasional,

4. Neraca Pembayaran,

5. Kerjasama Ekonomi Internasional.

6. Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas.

Page 2: Makalah Bu Rima

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekonomi  Internasional

Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling

ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional

maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat

bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah

dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara

berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh

negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan

oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.

Ruang Lingkup Ekonomi Internasional

Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan

tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional

tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan

jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan

permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi

kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada

besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif,

berarti ekspor lebih besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional

cenderung akan naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang

negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS,

harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan

cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal

sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian, penurunan nilai kurs

Page 3: Makalah Bu Rima

mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto, demikian pula sebaliknya.

Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri,

melalui pengaruh nilai kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan

masyarakat.

Pengaruh ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta perusahaan-

perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya di dalam negeri maupun

luar negeri, tergantung mana yang lebih menguntungkan. Keuntungan ini tergantung dari

tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Bila di AS lebih

tinggi tingkat bunganya, misalnya, maka dana akan mengalir banyak ke AS, begitu pula

sebaliknya. Tetapi, mengalirnya banyak dana ke AS akan mengakibatkan penawaran

kredit menjadi meningkat, dan hal ini akan menurunkan kembali tingkat bunga disana.

Demikian seterusnya sehingga dicapai suau tingkat bunga yang dapat mempertahankan

keseimbangan.

2.2. Konsep Dasar Perdagangan Internasional

2.2.1. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih

negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi

semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya

Jepang, sebagai negara yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair

(liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-barang modal

dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri. Fluktuasi ekspor dan impor dalam

perdagangan internasional tergantung pada faktor-faktor pendorongnya berikut ini.

Page 4: Makalah Bu Rima

2.2.2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, diantaranya :

1) Keanekaragaman Kondisi Produksi

Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor

produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia,  memiliki

potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan

kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang

yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.

2) Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi

barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to

scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah

barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara

berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya

produksi rata-ratanya akan turun.

3) Perbedaan Selera

Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap

negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda.

Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan.

Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan

jumlah orang yang berbahagia meningkat.

2.2.3. Teori Keunggulan Mutlak dan Komparatif

Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila

negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih murah dibandingkan negara

lain. Manfaat perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu

keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.

Page 5: Makalah Bu Rima

1) Teori Keunggulan Mutlak (absolute advantage)

Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan

teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, suatu negara dapat

disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut

memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.

Contoh dua negara, Indonesia dan Jepang, sama-sama memproduksi

beras dan . Kombinasi jumlah kedua barang yang dihasilkan berdasarkan

banyaknya sumber daya yang digunakan diperlihatkan dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kemungkinan Produksi Indonesia dan Jepang

a. Tabel kemungkinan produksi Indonesia

Persentasi

Sumber Daya

Memproduksi Beras

Produksi

Beras

Produksi

Televisi

100 1000 0

80 800 20

60 600 40

40 400 60

20 200 80

0 0 100

b. Tabel kemungkinan produksi Jepang

Page 6: Makalah Bu Rima

Persentasi

Sumber Daya

Memproduksi Beras

Produksi

Beras

Produksi

Televisi

100 100 0

80 80 200

60 60 • 400

40 40 . 600

20 20 800

.0 0 1000

Dalam hal ini, apabila Indonesia dan Jepang melakukan perdagangan, maka

kebutuhan beras dan televisi kedua negara bisa dipenuhi dengan lebih baik.

2) Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)

Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage)

merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,

perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif

antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika

suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya

yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh

Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia

mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi

tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya,

Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya

yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.

Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam

memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam

memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua

negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Page 7: Makalah Bu Rima

Teori keunggulan komparatif.mengatakan bahwa selama biaya relatif

untuk memproduksi barang antara satu negara dengan negara lain berbeda,

selalu ada potensi keunggulan yang bisa diperoleh dari perdagangan

internasional, meskipun salah satu negara memiliki keunggulan mutlak dalam

semua barang. Untuk lebih jelas, mari kita perhatikan contoh pada tabel 2.2.

Tabel 2.2  Kemungkinan produksi Indonesia dan Amerika

a.       Tabel kemungkinan produksi Amerika

Persentasi

Sumber Daya Yang Digunakan

Memproduksi Alat Komunikasi

Produksi

Alat Komunikasi

Produksi

Makanan

100 1000 0

80 800 20

60 600 40

40 400 60

20 200 80

0 0 100

b.       Tabel kemungkinan produksi Indonesia.

Persentasi

Sumber Daya Yang Digunakan

Memproduksi Alat Komunikasi

Produksi

Alat Komunikasi

Produksi

Makanan

100 20 0

80 16 1

60 12 2

40 8 3

20 6 4

.0 0 5

Menurut teori keunggulan komparatif, dua negara masih bisa

melakukan perdagangan meskipun salah satunya mempunyai keunggulan

Page 8: Makalah Bu Rima

mutlak dalam memproduksi barang, asalkan biaya relatif untuk memproduksi

barang di kedua negara tersebut berbeda.

2.2.4. Manfaat Perdagangan Internasional

1. Efisiensi

Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu

memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang

bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien dibandingkan dengan

negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dalam

pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.

2.      Perluasan konsumsi dan produksi

Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih

luas bagi penduduk suatu negara.

3.      Peningkatan produktifitas

Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu

akan berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan

tetap unggul dari negara lain dalam memproduksi barang tersebut.

4.      Sumber penerimaan negara

Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan

kas negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.

2.2.5. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan

negara lain. Ada negara yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan

bebas (free trade), ada yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan

proteksionis, dan ada pula yang memilih gabungan keduanya.

a)  Perdagangan Bebas

Page 9: Makalah Bu Rima

Perdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa

antarnegara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan. Menurut

aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat

memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan

berikut.

1) Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga   

menyempurnakan skala ekonomis dan alokasi sumber daya.

2) Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu

produk, dan perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu

produktivitas faktor produksi.

3) Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara 

keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.

4) Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga

ahli, laba, tabungan, dan investasi.

5) Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup

pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.

b.   Perdagangan Proteksionis

Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk

meningkatkan daya saing produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan

proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor

utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang

primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi

alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.

Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan

proteksionis yang digunakan oleh hampir semua negara. Beberapa diantaranya

adalah tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan impor.

1) Tarif atau Bea Masuk

Page 10: Makalah Bu Rima

Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang

diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.

2) Kuota

Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor

dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.

3) Subsidi

Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga,

sehingga produksi domestik dapat bersaing dengan barang impor dan akan

mendorong konsumen membelinya.

4) Larangan Impor

Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik,

suatu negara tidak menghendaki impor barang tertentu.

2.3. Pembayaran Internasional

2.3.1. Pengertian Pembayaran Internasional

Pembayaran intemasional adalah pembayaran atas transaksi yang

dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional

berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran

dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank.

2.3.2. Cara dan Alat Pembayaran Internasional

Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara

pembayaran berikut.

1. Cash Payment

Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh sksportir yang

belum kenal dengan inportir atau kurang percaya akan bonafiditas

importir. Cara pembayaran tunai di antaranya dilaksanakan melalui :

Page 11: Makalah Bu Rima

2. Wesel Bank atas Unjuk (Bankers Sight Draft) yaitu surat perintah yang

dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di

negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada si pembawa

surat wesel.

3. Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang dikirimkan

melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank

korespondennya di luar negeri.

4. Open Account

Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open

account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah

membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah

beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko

sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus

mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan

dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi

tanggungannya.

5. Letter of Credit

L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh

bank atas nama salah satu nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau

sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank

yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya, berdasarkan

kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu. Eksportir terjamin

akan pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta oleh

importir, demikian pula importir.

6. Commercial Bills of Exchange

Commercial bills of exchange yang sering disebut juga wesel (draft)

atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah

Page 12: Makalah Bu Rima

kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di

masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.

2.3.3. Pasar Valuta Asing

Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang

digunakan di negara lain. Karena adanya perbedaan nilai mata uang, maka

dikenallah apa yang disebut dengan kurs (nilai -tukar). Valuta asing dapat

diperoleh di pasar valuta asing.

Pasar valuta asing adalah tempat membeli/menukar mata uang asing

untuk keperluan internasional. Fungsi pasar valuta/asing adalah :

1) Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari suatu

negara ke negara lain (misal melalui clearing)

2) Memperlancar terjadinya kegiatan ekspor/impor.

3) Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan pihak

tertentu untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya

perubahan kurs valuta asing di masa yang akan datang.

A. Sistem Kurs Valuta Asing

Meskipun kurs nilai tukar pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan

pasar, namun sesungguhnya ada faktor lain. yang menentukan besarnya

kurs, yaitu sistem kurs valuta asing yang dianut oleh suatu negara. Secara

umum, terdapat tiga sistem penetapan kurs valuta asing, yaitu sistem kurs

tetap, sistem kurs bebas, dan sistem kurs mengambang terkendali.

Perbedaan pokok ketiga sistem tersebut terdapat pada sejauh mana campur

tangan pemerintah dalam penetapan nilai tukar.

1. Sistem Kurs Tetap

Menurut sistem kurs tetap (fixed exchange rate), nilai tukar mata

uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya ditetapkan oleh

pemerintah. Walaupun nilai tukar ditetapkan oleh pemerintah, namun

Page 13: Makalah Bu Rima

tidak berarti bahwa tidak ada perubahan permintaan dan penawaran atas

suatu mata uang di pasar valuta asing. Dampak dari perubahan permintaan

dan penawaran mata uang asing di pasar valuta asing tersebut akan

diredam oleh pemerintah. Jika terjadi kelebihan penawaran, pemerintah

akan membelinya. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan permintaan terhadap

mata uang asing tertentu, pemerintah akan menjual persediaan mata uang

yang dimilikinya.

Kebaikan sistem kurs tetap adalah bahwa sistem ini mampu

memberikan kepastian mengenai nilai tukar. Namun sistem ini pun banyak

mengandung kelemahan, di antaranya pemerintah harus memiliki

cadangan devisa yang besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan untuk

melakukan intervensi pasar.

2. Sistem Kurs Bebas

Kurs bebas adalah nilai kurs uang ditentukan oleh kekuatan pasar,

yang biasa juga disebut dengan kurs mengambang.

Keuntungan dari sistem kurs bebas adalah bahwa tingkat kurs yang

berlaku selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan. Jadi, tidak ada

masalah pasar gelap dan akibat negatifnya. Dalam sistem kurs devisa yang

betul-betul mengambang, tidak ada masalah surplus atau defisit-neraca

pembayaran, sebab bekerjanya pasar selalu menyeimbangkan jumlah

devisa yang masuk dengan devisa yang keluar. Sistem ini bisa

dilaksanakan apabila syarat-syarat berikut dapat. dipenuhi.

Kurs ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan pasar.

Tidak ada pembatasan penggunaan valuta asing.

3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali

Usaha-usaha untuk menstabilkan kurs konferensi Bretton

Woods. Pada sistem kurs mengambang terkendali, nilai tukar pada

Page 14: Makalah Bu Rima

dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Nilai kurs

bebas bergerak untuk naik atau turun. Namun, untuk menghindari gejolak

yang terlalu tajam, pemerintah melakukan intervensi atau campur tangan

sampai batas-batas yang telah ditentukan, misalnya 5 % di atas atau di

bawah kurs keseimbangan. Batas yang digunakan untuk mengatakan

bahwa perubahan nilai tukar dianggap terlalu tajam ditentukan oleh bank

sentral. Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi nilai kurs ini

dapat dilakukan secara langsung (membeli maupun menjual valuta asing

di pasar) mau pun secara tidak langsung (misalnya melalui pengaturan

tingkat bunga). Apabila pemerintah melakukan campur tangan secara

langsung maka sistem kurs valuta asing yang dianut disebutdirty

floating (mengambang kotor). Sedangkan jika pemerintah melakukan

campur tangan secara tidak langsung, maka sistem kurs valuta asing yang

dianut disebut sebagai clean floating (mengambang bersih).

Dibandingkan dengan sistem kurs bebas, sistem kurs mengambang

terkendali lebih memberikan kepastian yang lebih baik bagi para eksportir

dari importir tentang besarnya nilai tukar yang akan berlaku untuk satu

periode.

2.4. Neraca Pembayaran

2.4.1. Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua

transaksi ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negsra-negara lain

selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi

perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau

siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi

ekonomi berarti pertukaran niliai barang atau jasa ekonomi atau

pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.

Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. kredit

adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari

Page 15: Makalah Bu Rima

penduduk negara lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang

menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain. Semua

transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).

Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).

2.4.2. Komponen Neraca Pembayaran

Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca

barang (neraca perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca

transaksi berjalan (current account) dan neraca modal.

1.   Neraca Barang (Neraca Perdagangan)

Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan

(current account). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca

pembayaran, yang meliputi transaksi barang. Transaksi barang ini meliputi

ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa dilihat secara fisik,

misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor

barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak

untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau

dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barang-barang

konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-

barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk

melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau

uang ke luar negeri).

2.   Neraca Jasa

Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-

transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa.

Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi,

pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk

transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara

Page 16: Makalah Bu Rima

lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang

ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

3.   Neraca modal

Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa

investasi modal dan emas. Neraca modal (capital account) termasuk

transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan transaksi jangka

panjang.

4.    Lalu Lintas Moneter

Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang

terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering

disebut accomodating transaction sebab merupakan transaksi yang timbul

sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut

denganautonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi

transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-

transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu

arah.

5.   Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran

Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih

besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk

lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi

kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula

untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan

sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun

penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan

pemerataan pembangunan.

Page 17: Makalah Bu Rima

2.5. Kerja Sama Ekonomi Internasional

2.5.1. Integrasi Ekonomi

Tidak satupun negara yang dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama

dengan negara lain. Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara

yang berada dalam satu wilayah memutuskan untuk menciptakan

perdagangan bebas di antara sesama negara anggota dan menetapkan tarif

yang sama terhadap impor barang-barang produksi negara-negara lain

yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi yang

terdapat saat ini di antaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade

area), perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common

market), dan kesatuan ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi

ekonomi tersebut akan dibahas di bawah ini. Kerja sama ekonomi meliputi

empat jenis berikut ini:

1.   Daerah Perdagangan Bebas

Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok

negara sepakat untuk menghapuskan berbagai hambatan perdagangan,

seperti tarif dan kuota, antar sesama negara anggota. Meskipun demikian,

masing-masing negara tetap memiliki dan memberlakukan berbagai

hambatan terhadap negara-negara bukan anggota kawasan tersebut. Di

wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan

perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free Trade Area

(AFTA). AFTA dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh negara anggota

ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei,

dan Vietnam. Anggotanya kemudian bertambah dengan masuknya Laos,

Kamboja, dan Myanmar. Keringanan yang diterapkan antara sesama

anggota misalnya, adalah penurunan tarif bea masuk dari negara-negara

sesama anggota AFTA.

2.   Perserikatan Pabean (Custom Unions)

Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota

memberlakukan ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk serta

kuota yang seragam terhadap impor dari negara-negara bukan anggota.

Page 18: Makalah Bu Rima

3.   Pasar Bersama (Common Market)

Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama negara

anggota mempunyai kebebasan secara penuh untuk memindahkan faktor-

faktor produksi, khususnya modal dan tenaga kerja, serta membentuk

kawasan perdagangan bebas dan menyeragamkan peraturan tarif bea

masuk. Contoh bentuk kerja sama ini adalah Masyarakat Eropa (ME)

atau European Community (EC).

4.   Kesatuan Ekonomi (Economic Union)

Negara-negara yang membentuk kerja sama kesatuan ekonomi

(economic union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa,

termasuk kebijakan moneter, pajak, maupun perdagangan. Sampai saat ini

hanya European Union yang mengarah pada bentuk kerja sama ini.

Contohnya, diberlakukannya mata uang tunggal untuk kawasan tersebut

yang dinamakanEuropean Currency Unit (ECU) atau Euro.

2.5.2. Badan dan Lembaga Kerja Sama Internasional

1. ECOSOC

Dewan Ekonomi dan Sosial PBB [Economic and Social

Council = ECOSOC). Dewan itu bertugas mempelopori penelitian,

laporan, dan rekomendasi mengenai persoalan-persoalan ekonomi, sosial,

kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan dunia.

2.      GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)

Tata perdagangan internasional yang berlaku sekarang terutama

berdasarkan Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (General

Agree ment on Tariffs and trade/GATT),

3.      ITO (International Trade Organization)

Organisasi ini merupakan organisasi perdagangan internasional

untuk kemajuan perdagangan internasional.

Page 19: Makalah Bu Rima

4.   UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural

Organization).

UNESCO adalah lembaga PBB yang mengatur masalah pendidikan

dan komunikasi.

5.    UNIDO (United Nations Industrial Development Organization)

Organisasi ini bertujuan memajukan perkembangan industri di

negara-negara berkembang, antara lain melalui bantuan teknis, program-

program latihan, penelitian, dan penyediaan informasi.

6.    IMF (International Monetary Fund)

Membantu negara-negara yang membutuhkan pinjaman uang,

asalkan negara tersebut memenuhi persyaratan yang diajukan oleh IMF.

7.    IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)

Organisasi ini memberikan kredit kepada negara-negara anggota,

terutama untuk memberi jaminan atas kredit-kredit yang diberikan pihak

lain.

8.    IFC (International Finance Corporation)

Lembaga keuangan internasional yang membantu pengusaha-

pengusaha swasta adalah IFC. IFC adalah afiliasi Bank Dunia. IFC

memberiksn pinjaman kepada pengusaha-pengusaha swasta. Organisasi

turut ambil bagian dalam pembentukan modal perusahaan swasta dan

membantu mengalihkan investasi luar negeri ke negara-negara yang

sedang berkembang.

9.    IDB (Islamic Development Bank)

Bank Pembangunan Islam tujuan utamanya membantu dan

menggalakkan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara Islam

baik secara individu maupun kolektif, berupa pinjaman yang diberikan

dengan syarat yang ringan.

2.5.3. Bentuk Kerja Sama Ekonomi Regional

1. ASEAN (Association of South East Asia Nations)

Tujuan ASEAN antara lain :

Page 20: Makalah Bu Rima

a) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan

di Asia Tenggsra

b) Mendorong perkembangan perdamaian dan kestabilan di

Asia Tenggara

c) Menciptakan kerja sama yang aktif di bidang sosial,

ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.

d) Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk

mempercepat hasil industri dan pertanian yang lebih baik.

e) Mendirikan industri dan memperluas perdagangan termasuk

perdagangan internasional.

2.  ME (Masyarakat Eropa atau European Community)

Sesuai dengan namanya, ME adalah organisasi yang menangani

masalah-masalah ekonomi negara anggotanya.

3.  EFTA (European Free Trade Area)

EFTA didirikan sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar negara-

negara Eropa yang tidak termasuk ME, yaitu Austria, Swiss, Denmark,

Inggris, Swedia, dan Portugal.

4.  COMECON (East European Council for Mutual Economic

Assistance).

Organisasi ini terbentuk sebagai lembaga kerja sama ekonomi yang

didirikan antara negara-negara komunis, yaitu Rusia, Jerman Timur,

Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, dan Cekoslovakia.

2.5.4. Lembaga-lembaga Khusus

Lembaga-lembaga yang akan dibahas di sini adalah OECD, CGI, OPEC,

AFTA, dan NAFTA.

1. OECD (Organization for Economic Cooperation and Development).

OECD tidak hanya memperhatikan kepentingan negara-negara

anggotanya, tetapi juga mengenai masalah perkembangan ekonomi dunia.

Page 21: Makalah Bu Rima

2. CGI (Consultative Group on Indonesia)

CGI atau dulu dikenal dengai. IGGI (Inter Governmental Oroup on

Indonesia) Kelompok itu berkembang menjadi lembaga kerja sama yang

membantu Indonesia melaksanakan pembangunan dan melakukan

stabilisasi, dengan cara memberikan bantuan pangan dan non pangan serta

kredit dengan syarat lunak.

3. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)

OPEC bertugas mengatur pemasaran minyak tanah serta menetapkan

harga yang seragam.

4. AFTA (Asean Free Trade Area)

AFTA adalah area perdagangan bebas di wilayah ASEAN

sedangkan NAFTA adalah area perdagangan bebas bagi negara-negara

barat.

5. NAFTA (North American Free Trade Agreement (NAFTA)

NAFTA bertujuan menghapus hambatan perdagangan, menciptakan

persaingan yang wajar, serta meningkatkan kesempatan investasi

antarnegara anggota dan merupakan dasar untuk kerja sama regional dan

multilateral di masa mendatang.

2.6. Globalisasi Ekonomi Dan Perdagangan Bebas

2.6.1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata global yang berarti keseluruhan. Globalisasi

berarti proses masuknya sesuatu ke lingkup dunia. Sifat perubahan yang

menyeluruh menjadi ciri khas dari globalisasi. Globalisasi merupakan kondisi

objektif yang harus dihadapi sesuai dengan keragaman yang ada di masyarakat.

Page 22: Makalah Bu Rima

2.6.2. Perdagangan Bebas

Sistem perdagangan bebas, berarli setiap negara harus siap bersaing

dalam produk sendiri dengan produk luar yang akan masuk dengan mudahnya.

2.6.3. Pengaruh Globalisasi Terhadap Perekonomian Nasional

Telah terjadi kemajuan pesat di bidang teknologi, informasi,

komunikasi, dan transportasi dalam beberapa dasawarsa terakhir. Indonesia

sedang mempersiapkan diri untuk memasuki era globalisasi dengan

perdagangan bebas yang menjadi ciri utamanya, agar produk Indonesia tetap

bisa bersaing dan tidak terpuruk oleh produk luar yang lebih baik. Oleh karena

itu, badan usaha melakukan dua terobosan baik dari sudut pemasaran maupun

dari sudut kemampuan perusahaan. Adapun terobosannya meliputi:

1) Perusahaan harus memiliki dan mengembangkan sistem

informasi pemasaran yang kuat dan efektif untuk memantau

kegiatan lingkungan pasar agar dapat mengelompokkan dan

menargetkan pasar secara tepat atau dengan perkataan lain

memiliki perspektif global.

2) Perusahaan harus fleksibel dalam mengantisipasi pasar global.

Peralihan atau perubahan skala ekonomi mengharuskan

perubahan investasi dan teknologi agar dapat menciptakan

gagasan-gagasan ekonomi. Fleksibilitas itu bisa dicapai melalui

kemampuan tingkat teknologi perusahaan, penyesuaian secara

cepat dan tepat baik kualitas, kemasan, maupun kuantitas produk

untuk dapat diterima secara global.

Peluang pasar global kini tidak hanya bisa diraih oleh bisnis berskala

besar, tetapi juga oleh bisnis berskala kecil. Dalam kondisi demikian dunia

usaha nasional yang berorientasi global bisa ikut menikmati peluang pasar

secara tepat bagi produk yang ditawarkannya

Page 23: Makalah Bu Rima

DAFTAR PUSTAKA

Afiff, Faisal. 1994. Menuju Pemasaran Global. Badung: PT Eresco.

Bank Indonesia. 2004. Modul Kebanksentralan. Semarang: Kantor Bank Indonesia

Semarang.

Donald A. Ball. 2004. International Business (Tantangan Persaingan Global). Jakarta:

Salemba Empat.

Donald A. Ball. 2000. Bisnis Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Keegan, Warren J. 1989. Global Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 1995. Marketing Management. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Salemba Empat.