makalah blok 18 Asma.docx

18
Asma (dalam bahasa Yunani asthma "terengah") merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napasyang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas. Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan. Diagnosis biasanya didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu tertentu, dan spirometri. Asma diklasifikasikan secara klinis berdasarkan seberapa sering gejala muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1), dan puncak laju aliran ekspirasi. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non-atopik (intrinsik) dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi perkembangan reaksi hipersensitivitas tipe 1 . Terapi untuk gejala akut biasanya dengan menghirup beta-2 agonist reaksi cepat (misalnya salbutamol) dan kortikosteroid oral. Pada kasus yang sangat parah mungkin diperlukan pemberian kortikosteroid intravena, magnesium sulfat dan perawatan di rumah sakit. Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya, seperti misalnya alergen dan iritan, dan dengan penggunaan kortikosteroid hirup. Beta agonist reaksi lambat (LABA) atau leukotrien antagonis dapat ditambahkan, selain pemberian kortikosteroid hirup bila gejala asma tidak dapat dikontrol. Prevalensi asma mengalami peningkatan secara signifikan sejak tahun 1970an. Pada tahun 2011, 235–300 juta orang terserang asma secara global, termasuk adanya 250.000 kematian. Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya

Transcript of makalah blok 18 Asma.docx

Asma(dalam bahasa Yunani asthma "terengah") merupakan peradangankronisyang umum terjadi padasaluran napasyang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, danspasme bronkus. Gejala umum meliputimengi,batuk, dada terasa berat, dansesak napas. Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktorgenetikadan lingkungan. Diagnosis biasanya didasarkan atas pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu tertentu, danspirometri.Asma diklasifikasikan secara klinis berdasarkan seberapa sering gejala muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1), danpuncak laju aliran ekspirasi. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagaiatopik(ekstrinsik) atau non-atopik (intrinsik)dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi perkembangan reaksihipersensitivitas tipe 1. Terapi untuk gejala akut biasanya dengan menghirupbeta-2 agonistreaksi cepat (misalnyasalbutamol) dankortikosteroidoral. Pada kasus yang sangat parah mungkin diperlukan pemberian kortikosteroid intravena,magnesium sulfatdan perawatan di rumah sakit.Gejala ini dapat dicegah dengan menghindari pencetusnya, seperti misalnyaalergen daniritan, dan dengan penggunaan kortikosteroid hirup.Beta agonist reaksi lambat(LABA) atauleukotrien antagonisdapat ditambahkan, selain pemberian kortikosteroid hirup bila gejala asma tidak dapat dikontrol.Prevalensi asma mengalami peningkatan secara signifikan sejak tahun 1970an. Pada tahun 2011, 235300 juta orang terserang asma secara global, termasuk adanya 250.000 kematian. Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan.

Prof. Dr. dr Heru Sundaru, Sp.PD, KAI dari FKUI Universitas Indonesia mengatakan, kasus asma pada anak di Indonesia lebih tinggi sedikit dibandingkan dewasa. Kemudian asma pada anak akan hilang sebagian, dan akan muncul lagi setelah dewasa karena perjalanan alamiah.

Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu (alergen). Alergen merupakan faktor yang berasal dari lingkungan.

Penyebab Penyakit AsmaIstilah penyebab asma sebenarnya kurang tepat karena sampai saat ini penyebab asma belum diketahui. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang asma untuk menerangkan sebab terjadinya asma, namun belum satu pun teori atau hipotesis yanga dapat diterima atau disepakati semua para ahli.

Meskipun demikian yang jelas saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.

Gambar 1 : Respon Kekebalan Tubuh

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara.

Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: kontraksi otot polos peningkatan pembentukan lendir perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Faktor Pencetus Serangan AsmaPemicu mengakibatkan terganggunya saluran pernafasan dan mengakibatkan penyempitan dari saluran pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernafasan akut, yang belum berarti asma.

Gejala-gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan lebih mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat bila sudah ada atau terjadi peradangan.1. Faktor pada pasien Aspek genetik Kemungkinan alergi Saluran napas yang memang mudah terangsang Jenis kelamin Ras/etnik2. Faktor lingkungan Bahan-bahan di dalam ruangan : Tungau debu rumah Binatang, kecoa Bahan-bahan di luar ruangan : Tepung sari bunga Jamur Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan Obat-obatan tertentu Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray ) Ekspresi emosi yang berlebihan Asap rokok dari perokok aktif dan pasif Polusi udara dari luar dan dalam ruangan Infeksi saluran napas Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu Perubahan cuaca

Penyebab Penyakit Asma, Gejala dan Cara MengobatiPenyakit asmasering kita temui terhadap orang yang berada di sekitar kita. Misalnya teman, saudara dan orang lain yang mungkin anda kenal. Penyakit ini sangat menyiksa penderitanya karena si penderita kesulitan untuk bernafas secara normal. Bagi yang baru melihat orang yang sedang kambuh penyakit asmanya, mungkin akan kebingungan cara mengatasinya. Maka dari itu perlu dipelajari lebih lajut tentang penyakit asma agar kita memiliki pengatahuan lebih jauh tentang penyakit ini.

Penderita penyakit asma biasanya memiliki saluran pernafasan yang sangat sensifit terhadap sesuatu. Ama dapat terpicu misalnya terhadap udara dingin, debu, bulu binatan dan lain-lain yang mengakibatkan saluran nafas yang sensitif menjadi menyempit dan menyebabkan jalan keluar masuknya udara menjadi kurang lega. Penyakit ini bersifat sementara dan bisa menyerang siapa saja baik itu orang dewasa maupun anak-anak.

Penyebab Penyakit AsmaAda dua faktor yang menjadi penyebab penyakit asma, fakto ini bisa datang dari dalam maupun dari luar. Sebenarnya penyebab penyakit ini belum diketahui belum pasti, namun ada beberapa hal yang dapat memicu penyakit asma.

Faktor dari DalamPenyakit TurunanPenyakit asma merupakan penyakit turunan, misalnya jika anda mengetahui teman atau siap saja yang mengidap penyakit asma, bisa dipastikan ia mewarisi penyakit ini dari orang tuanya maupun kakek atau neneknya.Faktor dari Luar LingkunganLingkungan merupakan salah satu faktor penyebab penyakit asma. Jika memiliki penyakit ini dan sering berada di lingkungan berdebu, kotor dan kurang nyaman maka penyakit asma lebih mudah terpicu sehingga bagi anda yang mengidap penyakit ini seharusnya lebih memperhatikan lingkungan disekitar anda. Misalnya saja, anak-anak yang memiliki penyakit ini, usahakan untuk tidak bermain hewan-hewan seperti kucing, atau hewan lain yang memiliki bulu-bulu halus. Jauhkan juga dari boneka-boneka yang memiliki bulu halus seperti hewan yang saya sebutkan tadi. Makanan dan MinumanMakanan dan minuman juga dapat memicu kambuhnya penyakit asma. Beberapa makanan yang sangat buruk dan tidak disarankan untuk pengidap penyakit asma yaitu makanan yang mengandung MSG tinggi, mengandung pengawet, minuman yang bersifat dingin. Udara DinginUdara dingin merupakan salah satu pemicu penyakit asma. Misalnya saja, AC ruangan yang terlalu dingin juga dapat memicu asma. Mengendarai kendaraan bermotor di malam hari tanpa mengenakan jaket juga sangat berbahaya bagi pengidap penyakit ini.

Gejala Penyakit AsmaPenyakit ini membuat para penderitanya sangat tidak nyaman, selain itu orang yang melihat ketika penyakit ini kambuh akan merasakan panik. Berikut ini adalah beberapagejala asma ketika menyerang.1. Ketika bernafas terdapat bunyi lenguhan2. Nafas Pendek3. Terasa sesak ketika bernafas karena penyempitan saluran nafas4. Hal itu sering terjadi ketika cuaca dingin5. Susah bernafas, biasanya terjadi ketika malam hingga menjelang pagi

Dengan mengetahui gejala dari penyakit ini diharapkan para pengidap penyakit ini bisa lebih menyadari tentang hal-hal yang memicu terjadinya asma. Anda juga dapat menulis tempat, waktu dan hal yang menyebabkan penyakit asma terpicu sehingga nantinya bisa lebih waspada. Bawalah selalu alat yang dapat membantu anda untuk mengatasi penyakit ini bila sewaktu-waktu kambuh. Alat ini sering disebut inhaler (obat semprot). Anda juga dapat memprediksi kambuhnya penyakit ini menggunakan alat yang bernama peak flow meter. Sering-seringlah berkonsultasi dengan dokter pernafasan sehingga anda tidak perlu terlalu khawatir jika kambuh. Selain cara-cara menghindari dan mengobatinya menggunakan cara diatas, anda juga bisa mengobatinya dengan cara trandisional sebagai berikut ini.

Cara mengobati asma menggunakan dedaunanSiapkan daun seledri 3 tangkai, daun randu 9 lembar, garam dan gula aren secukupnya. Tumbuk daun seledri dan daun randu hingga halus kemudian ambil airnya dan letakkan ke dalam gelas. Campur dengan garam dan gula aren ditambah dengan air hangat kemudian aduk hingga merata. Minumlah ramuan ini 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang dan malam ketika mau tidur

Pengobatan asma menggunakan bawang dan maduBawang dan madu juga dapat membantu meminimalisir terpicunya penyakit asma. Cara yaitu siapkan 5 siung bawang putih dan satu sendok makan madu aseli. Iris bawang putih menjadi kecil-kecil dan rebus dengan segelas air. Biarkan mendidih hingga air menjadi setengah gelas. Campurkan dengan madu aseli dan aduk secara merata.

Epidemiologirevalensi total asma di dunia diperkirakan 7,2% (6% pada dewasa dan 10% pada anak). Prevalensi tersebut sangat bervariasi. Di Indonesia, (http://um.ac.id) prevalensi asma pada anak berusia 6- 7 tahun sebesar 3% dan untuk usia 13-14 tahun sebesar 5,2% (Kartasasmita, 2002). Berdasarkan laporan National Center for Health Statistics atau NCHS (2003), prevalensi serangan asma pada anak usia 0-17 tahun adalah 57 per 1000 anak (jumlah anak 4,2 juta), dan pada dewasa > 18 tahun, 38 per 1000 (jumlah dewasa 7,8 juta). Jumlah wanita yang mengalami serangan lebih banyak daripada lelaki. WHO memperkirakan terdapat sekitar 250.000 kematian akibat asma. Sedangkan berdasarkan laporan NCHS (2000) terdapat 4487 kematian akibat asma atau 1,6 per 100 ribu populasi. Kematian anak akibat asma jarang.

Pencegahan dan Pengobatan PenyakitAsmaPengertianIstilah asma berasal dari bahasa Yunani, yang memiliki arti sukar bernapas. Istilah ini sebenarnya sudah dipergunakan sejak 2000 tahun yang lalu oleh Hipocrates. Asma dilukiskan sebagai kesukaran bernapas atau sesak yang disertai batuk dan mengi.Pengertian penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.Bentuk serangan bisa terjadi secara berbeda-beda dari waktu ke waktu. Penderita bisa mendapat serangan dari jam ke jam atau bahkan dari hari ke hari.PenyebabSampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.Sebab utama terletak pada kelainan saluran nafas yang meradang akibat reaksi yang disebabkan oleh paparan terhadap faktor pencetus. Faktor pencetus yang dimaksud misalnya faktor alergen, faktor polusi, lingkungan kerja, infeksi saluran napas, tekanan jiwa, olahraga, kegiatan jasmani dan obat-obatan.Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebutFaktor RisikoRiwayat keluarga menderita asma, dan paparan terhadap faktor pencetus.PatofisiologiSetelah pasien terpapar dengan alergen atau faktor yang bisa mencetuskan, maka segera akan timbul sesak napas. Pasien merasa seperti tercekik dan harus berdiri atau duduk serta berusaha penuh mengerahkan segala tenaga untuk bisa bernapas. Hal ini disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Penyempitan ini tidak hanya dikarenakan salah berfungsinya otot di saluran napas, tetapi juga disebabkan oleh peradangan dari sel-sel pernapasan. Sel yang meradang umumnya membengkak dan mengeluarkan cairan.Gejala dan TandaBentuk serangan mulai dari batuk yang terus menerus, kesulitan menarik atau mengeluarkan napas, hingga perasaaan nyeri pada seluruh dada dan napas yang berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari.Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya : Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdengar wheezing adalah penderita asma! Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale). Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.PencegahanLangkah tepat yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.Penatalaksanaan (Penanganan dan Pengobatan Asma)Seorang dokter dalam rangka menetapkan diagnosa asma perlu melakukan wawancara (gejala, riwayat keluhan), pemeriksaan fisik serta pemeriksaan fungsi paru serta uji provokasi bronkus. Setelah diketahui dengan tepat diagnosa dan derajat asma, barulah dilakukan pengobatan. Pengobatan asma pada dasarnya terdiri atas (1) pemahaman tentang asma dan pengendaliannya, (2) obat-obatan asma dan (3) senam.Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.Semua serangan penyakit asma harus dicegah. Serangan penyakit asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :1. Menjaga kesehatan2. Menjaga kebersihan lingkungan3. Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asmaSetiap penderita harus mencoba untuk melakukan tindakan pencegahan. Tetapi bila gejala-gejala sedang timbul maka diperlukan obat antipenyakit asma untuk menghilangkan gejala dan selanjutnya dipertahankan agar penderita bebas dari gejala penyakit asma.

Menjaga KesehatanMenjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berartimudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya. Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat. Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan. Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.1. Menjaga kebersihan lingkunganLingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari.Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barangbarang untuk menghindari debu rumah. Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.2. Menghindari Faktor PencetusAlergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma. Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari. Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.3. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang, jelas aerosol lebih baik.Pada serangan yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid. Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.

KESIMPULANAsma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai Negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian. Produktivitas menurun akibat bolos kerja atau sekolah dan dapat menimbulkan kecacatan sehingga menambah penurunan produktivitas serta menurunkan kualitas hidup.Penyebab asma dapat berasal dari gangguan pada saluran pernapasan yang kita kenal sebagai asma bronkial dan bisa juga berasal dari jantung yang kita kenal sebagai asma jantung. Istilah bronkial sendiri merujuk pada bronkus. Istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris,bronchial.Dengan demikian, asma bronkial dapat dipahami sebagai asma yang penyebabnya berkaitan dengan bronkus.Serangan asma dapat berupa serangan sesak napas ekspiratoir yang paroksismal, berulang-ulang dengan mengi (wheezing) dan batuk yang disebabkan oleh konstriksi atau spasme otot bronkus, inflamasi mukosa bronkus dan produksi lendir kental yang berlebihan.Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam hari atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.DAFTAR PUSTAKA1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksaan di Indonesia. Balai Penerbit FKUI : Jakarta, 2004.2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Cetakan Ke 7. Percetakan Infomedika : Jakarta, 2002.3. Isselbacher. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit dalam. Edisi 13. Volume 3. Editor Edisi bahasa Indonesia : Ahmad H. Asdie. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta, 2000.4. Robbins dkk. Buku Ajar Patologi II. Edisi 4. Alih Bahasa : Staf pengajar Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta, 1995.5. http://www.klinikku.com/pustaka/medis/resp/asma.html. Diakses tanggal 25 Mei 2009