PPT BLOK 18

18
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK Regina Enggeline / 102010252

description

PBL

Transcript of PPT BLOK 18

  • PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIKRegina Enggeline / 102010252

  • Skenario 3Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak nafas yang memberat dan terus menerus sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai batuk berdahak warna putih sejak 3 hari yang lalu. Keluhan seperti ini sudah beberapa kali timbul, sejak 3 tahun terakhir pasien sudah merasa nafasnya terasa berat terutama jika beraktifitas berat dan bila sedang demam dan batuk. Riwayat merokok sejak usia 30 tahun sebanyak 1-2 bungkus/ hari. Pada pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, kesadaran : compos mentis. Pada pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi : 100x/menit, frekuensi napas: 30x/mnt, suhu: 36C, thorak pulmo: simetris dalam keadaan statis dinamis, retraksi intercostalis (+), taktil fremitus simetris, perkusi :sonor pada kedua lapang paru, suara nafas wheezing +/+, ronki basah kasar

  • AnamnesisIdentifikasi data nama,umur,tmp tinggal,dllKeluhan utama sesak nafas memberat, batuk dgn dahak putihPenyakit saat iniRiwayat kesehatan masa laluRiwayat keluarga Riwayat pribadi dan sosial merokok sejak usia 30thn

  • Pemeriksaan FisikPada pasien PPOK pada pemeriksaan fisik:Pasien biasanya tampak kurus dengan barel shaped chest (diameter anteroposterior dada meningkat)Fremitus taktil dada berkurang atau tidak ada.Perkusi dada hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih rendah, pekak jantung berkurang.Suara nafas berkurang dengan ekspirasi memanjang.

  • Pemeriksaan Penunjang

    1. Pemeriksaan radiologiFoto toraks pada bronkitis kronik tubular shadow berupa bayangan garis-garis paralel keluar dari hilus menuju apeks paru dan corakan paru yang bertambah.Pada emfisema paru overinflasi dengan gambaran diafragma yang rendah dan datar, penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan corakan ke distal.2. Pemeriksaan fungsi paruMenunjukan obstruksi aliran napas dan menurunnya pertukaran udara akibat destruksi jaringan paru.

  • Diagnosa KerjaPenyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)terhambatnya arus udara pernapasan yg terletak pada saluran pernapasan maupun parenkim paru. Suatu kasus obstruksi aliran udara ekspirasi dapat digolongkan sebagai PPOK cenderung progresif. Diagnosa PPOK ditegakkan oleh adanya obstruksi aliran udara yang ditunjukkan dengan penurunan rasio FEV1/FVC < 0,7 yang bersifat irreversible (peningkatan FEV1
  • Diagnosa Banding1. Asthma BronkialDef : gangguan pada saluran bronkhial dengan ciri bronkospasme periodicReaksi hipersensitifitasGejala asma terdiri atas triad : dispnea, batuk, dan mengi (bengek atau sesak napas).

  • Diagnosa Banding2. Emfisemaobstruktif kronis dengan karakteristik penurunan elastisitas paru dan luas permukaan alveolus yang berkurang akibat destruksi dinding alveolus dan pelebaran ruang distal udara ke bronkrolus terminal.Etiologi : asap rokok, penyakit infeksius berulang &inflamasi kronis , pajanan berulang pada perokok pasif

  • Diagnosa Banding3. BronkiektasisKelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal &menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus.Etiologi : Infeksi (P. Aeruginosa &H. Influenzae ), paparan substansi toksik, terhirupnya gas toksik.Gejala klinis :batuk kronik dengan sputum yang banyak ( pagi hari ,setelah tiduran atau berbaring pada posisi yang berlawanan dengan sisi yang mengandung kelainan bronkiekstasi)

  • Diagnosa Banding4. Bronkitis KronisBatuk menetap disertai pembentukkan sputumEtiologi : iritasi kronik oleh bahan-bahan yang terhirup, Infeksi bakteri dan virus eksaserbasi akut penyakitPatofisiologi : Protease yang dikeluarkan dari neutrofil &hipertrofi kelenjar submukosa di trakea dan bronkus hipersekresi mukus peningkatan mencolok jumlah sel goblet di saluran napas kecil reaksi metaplastik protektif terhadap asap rokok /polutan lainGejala klinis : batuk berdahak yang menetap sesak jika beraktifitas (berolahraga) hiperkapnia,hipoksemia, dan sianosis ringan.

  • Diagnosa Banding5. Congestive Heart Failurejantung tidak stabil untuk menghasilkan curah jantung yang adekuat sehingga perfusi jaringan tidak adekuat, dan/atau peningkatan tekanan pengisisan diastolik pada ventrikel kiri, sehingga tekanan kapiler paru meningkatdisfungsi primer ventrikel kiri Faktor risiko : penyakit jantung iskemik, merokok.hipertensi.Gejala klinis : dispnea odema paru,kejadian sianosis

  • PatofisiologiPenyempitan saluran napas obstruksi jalan napas ,sesak. Merokok hipertrofi kelenjar mukus bronkial dan meningkatkan poduksi mukus , menyebabkan batuk produktif

  • Manifestasi KlinisBatuk Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi menjadi purulen atau mukopurulenSesak, sampai menggunakan otot-otot pernapasan tambahan untuk bernafas.Adanya gejala batuk dan napas pendek yang bersifat progresif lambat dalam beberapa tahun pada perokok atau mantan perokok.

  • EtiologiKebiasaan merokok, infeksi saluran napas atas yang kambuhan atau kronis, polusi udara, alergi, faktor-faktor familial atau herediter seperti defisiensi antitripsin-alfa.

  • Epidemiologi* PPOK mengenai lebih dari 10 juta orang Amerika Serikat; bronkitis kronik adalah diagnosisnya pada sekitar 75 % kasus dan emfisema pada sisanya.* Insidens, prevalensi dan angka kematian PPOK meningkat seiring pertambahan usia, dan lebih tinggi pada pria , orang berkulit putih dan golongan sosioekonomi lemah. *Merokok masih menjadi kausa utama

  • Penatalaksanaan*Medikamentosa1. Bronkodilator b2 agonis, antikolinergik dan metilxantin. diberikan secara monoterapi atau kombinasi. Pemberian secara inhalasi lebih cepat& e.s < oral /parenteral2. Glukokortikosteroid 3. Antibiotik batuk &sputum berlebihan

    *Non medikamentosaGaya hidup sehat & Stop merokok.

  • KomplikasiKor Pulmonal. Eksaserbasi akut PPOK. Pneumotoraks.Kegagalan pernafasan.

  • PrognosisPrognosis penyakit ini bervariasi. Bila pasien tidak berhenti merokok, penurunan fungsi paru akan lebih cepat daripada bila pasien berhenti merokok.