pp blok 18 hani

38
Gian Alodia Risamasu 102011344

description

respiratory

Transcript of pp blok 18 hani

  • Gian Alodia Risamasu102011344

  • Asma adalah penyakit inflamasi saluran pernafasan yang kronik (berpanjangan) yang ditandai dengan :

    obstruksi atau penyempitan saluran pernafasanbronkospasme, edema pada mukosahipersekresi mucus pada lumen bronkus dan bronkiolreaksi allergi/asma ekstrinsik gejala episodik/yang berulang/rekuren/asma intrinsik dengan seperti mengi (whistling sound/ wheezing), sesak nafas (dypsnea), dada terasa berat, dan batuk-batuk

  • Asma adalah penyakit inflamasi saluran pernafasan yang kronik (berpanjangan) yang ditandai dengan :

    obstruksi atau penyempitan saluran pernafasanbronkospasme, edema pada mukosahipersekresi mucus pada lumen bronkus dan bronkiolreaksi allergi/asma ekstrinsik gejala episodik/yang berulang/rekuren/asma intrinsik dengan seperti mengi (whistling sound/ wheezing), sesak nafas (dypsnea), dada terasa berat, dan batuk-batuk

  • Keluhan utama sesakRiwayat penyakit pasien:

    Riwayat perjalanan penyakitRiwayat pengobatan

    Riwayat penyakit keluarga

  • Questions to ask Patients Who Present with WheezingTypes of SymptomsCoughWheezeShortness of breathChest TightnessSputum production

    Frequency of SymptomsDaily, weekly, nonePerennial, seasonallyDo they have night cough?Do they cough with activity?How often do they use their albuterol?Severity of Symptoms

    How often do they have flares of their asthma? How many times in the last year?How many times have they used oral steroids? How many times in the last year?How many emergency room visits?How many visits to the hospital?Have they ever been in the intensive care unit?

  • Status generalis : sakit ringan? Sedang? Berat?Kesadaran umum : compos mentis? Somnolen?Pemeriksaan tanda vitalTDPR (nadi) : takikardiaRR : tachypneaBody temp : dmm?TB & BB

  • pemeriksaan sistematis :

    Thoraks : Inpeksi : retraksi? (IC,SupraC,SubC) Auskultasi : wheezing, ekspirasi memanjang

    Kulit : Sianosis.

  • pemeriksaan sistematis :

    Thoraks : Inpeksi : retraksi? (IC,SupraC,SubC) Auskultasi : wheezing, ekspirasi memanjang

    Kulit : Sianosis.

  • Laboratorium eosinofilia, leukositosisChest radiographs (Foto thoraks) penebalan peribronchial, ap lebarPulmonary Function Test (Tes Fungsi Paru) - spirometryAnalisis gas darah : penurunan pH, penurunan PaO2, dan peningkatan PaCO2 (asidosis metabolik)Uji tantangan inhalasi bronkus keterlibatan alergen dengan uji kulit.Uji olahragaLari- bronkodilatasiLari- pada udara dingin &kering-bronkokonstriksi

  • Laboratorium eosinofilia, leukositosisChest radiographs (Foto thoraks) penebalan peribronchial, ap lebarPulmonary Function Test (Tes Fungsi Paru)Analisis gas darah : penurunan pH, penurunan PaO2, dan peningkatan PaCO2 (asidosis metabolik)Uji tantangan inhalasi bronkus keterlibatan alergen dengan uji kulit.Uji olahragaLari- bronkodilatasiLari- pada udara dingin &kering-bronkokonstriksi

  • Working Diagnosis: Asthma bronchial

    Anamnesis Gejala klinis & riwayat penyakit.Pemeriksaan fisikPemeriksaan laboratoriumPemeriksaan radiologiTes fungsi paru

  • Differential Diagnosis:TBCInfeksi oleh virus lainnyaBronchitisBronkiolitisPneumonia Aspirasi : benda asing

  • Differential Diagnosis:

    TBCEt/ M.tbcTes mantoux +veGambaran radiologis khas dengan infiltrasiGejala klinis: batuk, mengi, dispnea, nyeri abdomen/ tulangg, diare, muntah dan demam yang lama

  • Differential Diagnosis:

    Infeksi oleh virus lainnyaEt/ t.u RSV12-48 jam sudah terjadi gejala obstruksi saluran napas atas. Pada kasus yang berat proses penyembuhan terjadi setelah 7-14 hari.Bronkitis (leukositosis)bronkiolitis (anak kurg 2thn, t.u pd 6 bln)

  • Differential Diagnosis:

    Pneumonia bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.Suhu dapat naik sangat mendadak Gambaran radiologis khas opak, alveolus berisi eksudatAuskultasi : ronkhi basah, halus atau sedang

  • Tujuan :

    Gejala tidak timbul siang ataupun malam hari. Minimal or no exacerbationsAnak dapat menjalani aktivitas normalnya, termasuk bermain dan berolahraga. Sesedikit mungkin angka absensi sekolah. Kebutuhan obat seminimal mungkin dan tidak ada serangan. Efek samping obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit mungkin timbul, terutama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.

  • Penilaian derajat asthma :

    Gejala tidak timbul siang ataupun malam hari. Minimal or no exacerbationsAnak dapat menjalani aktivitas normalnya, termasuk bermain dan berolahraga. Sesedikit mungkin angka absensi sekolah. Kebutuhan obat seminimal mungkin dan tidak ada serangan. Efek samping obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit mungkin timbul, terutama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.

  • Obat asma:Reliever : obat serangan-meredakan serangan atau gejala asma jika sedang timbul.

    Controller : obat pencegah-mengatasi masalah dasar asma, yaitu inflamasi respiratorik kronik (peradangan saluran napas menahun-pemakaian obat ini terus-menerus dalam jangka waktu relatif lama, tergantung derajat

  • Obat asma:Reliever :Bronkodilator - Short-acting 2 agonist(salbutamol) , methyl xanthine (ES lebih banyak)Antikolinergik-Ipratropium bromidaKortikosteroid t.u apabila th/ 2 agonist kerja cepat gagal

    Controller : Inhalasi glukokortikosteroid - BudesonideLeukotriene Receptor Antagonist (LTRA) Long acting 2 Agonist (LABA)Teofilin lepas lambat

  • Cara pemberian obat:

    Berbagai cara : IV, oral, inhalasi

    i) DPI (dry powder inhalasi)Spinhaler, Diskhaler, Rotahaler, Turbuhaler,Easyhaler, Twisthaler

  • Cara pemberian obat:ii) MDI with spacer

  • Cara pemberian obat:iii) MDI without spacer

  • Obat lain

  • Therapy supportive

    Terapi oksigenCampuran helium dan oksigenTerapi cairan

  • Faktor infeksi:

    Genetical factorGender dan rasFaktor lingkunganFaktor imunologisFaktor endokrinFaktor psikologis

  • Penyakit Asthma:Di Indonesia, penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC (International Study on Asthma and Allergy in Children) tahun 1995 menunjukkan, prevalensi asma masih 2,1%, dan meningkat tahun 2003 menjadi dua kali lipat lebih yakni 5,2%. sangat terkait dengan rhinoconjunctivitis alergi dan atopic eczema. Kawasan metropolitan/bandar/negara membangun- - dibanding kawasan rural

  • Intermittent dry coughing and/or expiratory wheezingshortness of breath/dypsnea/sesak nafas, tightness of chest/sesak non-focal chest pain.Kurang berbicara, penglibatan aktivitas menurunGejala yang memburuk pada malam hari, dengan allergenTakypnea, takikardiaRetraksi pada otot2 accessoriusAuskultasi-wheezing

  • Pengendalian lingkungan-Menghindari pencetus (makanan yang allergenik)pengurangan pajanan terhadap tungau debu Kurangkan kontak dengan bulu hewanMenghentikan pengobatan yang mencetusMenghindar asap rokok

  • Pengendalian lingkungan-Menghindari pencetus (makanan yang allergenik)pengurangan pajanan terhadap tungau debu Kurangkan kontak dengan bulu hewanMenghentikan pengobatan yang mencetusMenghindar asap rokok

  • Status asmatikusPneumothoraks EmfisemaAtelektasis Aspergilosis bronkopulmonar alergik Gagal nafas Bronkitis Fraktur iga

  • Prognosis jangka panjang umumnya baik

    Sebagian besar asma anak hilang atau berkurang dengan bertambahnya umur. Sekitar 50% asma episodik jarang- menghilang pada umur 10-14 tahun 15% yang menjadi asma kronik pada umur 21 tahun. 20% asma episodik sering sudah tidak timbul pada masa akil baliq,60% tetap sebagai asma episodik sering dan sisanya sebagai asma episodik jarang.

  • *