Makalah ASP 3

download Makalah ASP 3

of 8

Transcript of Makalah ASP 3

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    1/8

    BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor publik adalah akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, akuntansi dana, akuntansi kas, dan akuntansi accrual. Pada dasarnya kelima teknik tersebut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya, penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak menolak

    penggunaan teknik yang lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakanteknik akuntansi yang berbeda-beda, maupun menggunakan kelima teknik tersebut secara bersama-sama (Jones and Pendlebury, 2000). Isu yang muncul dan menjadi perdebatan dalam reformasi akuntansi sektor publik di Indonesia adalah perubahan single entry menjadi double entry bookkeeping dan perubahan teknik atau sistem akuntansi berbasis kas menjadi berbasis accrual.Teknik akuntansi berbasis accrual dinilai dapat menghasilkan laporan keuangan

    yang lebih komprehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan. Pengaplikasianaccrual basis lebih ditujukan pada penentuan biaya layanan dan harga yang dibebankan kepada publik, sehingga memungkinkan pemerintah menyediakan layanan publikyang optimal dan sustainable. Pengaplikasian accrual basis memberikan gambaran kondisi keuangan secara menyeluruh (full picture), yang meliputi manajemen sumber

    daya (resource management) dan manajemen utang (liability management), dan menyediakan indikasi kekuatan fiskal jangka panjang dalam reformasi manajemen keuangan dan reformasi manajemen lainnya (Mellor, 1996).

    B. Rumusan Masalah1. Bagaimana penjelasan teknik-teknik akuntansi yang dapat diadopsi sektor publik?2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan StandarAkuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah?3. Bagaimana Modul Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah?

    C. Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui penjelasan teknik-teknik akuntansi yang dapat diadopsi sektor publik.2. Mengetahui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.3. Mengetahui Modul Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.

    BAB IIPEMBAHASAN

    A. Teknik-teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi sektor publik

    , yaitu :1. Akuntansi Anggaran2. Akuntansi Komitmen

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    2/8

    3. Akuntansi Dana4. Akuntansi Kas5. Akuntansi Akrual

    Pada dasarnya kelima teknik akuntansi tersbut tidak bersifat mutually exclusive. Artinya, penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak menolak penggunaan teknik yang lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik

    akuntansi yang berbeda-beda, bahkan dapat menggunakannya kelima teknik dalam waktu yang bersamaan.

    Akuntansi kas, akuntansi akrual, dan akuntansi komitmen berbeda satu dengan lainnya karena adanya perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal pengakuan pendapatan, pada dasarnya terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan, yaitu pada saat barang dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur dibayar.1. Akuntansi Anggaran (budgetary accounting)

    Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumla

    h yang dianggarkan dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry). Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publik, khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan akunoperasi dalam format yang sama dan sejajar dengan anggarannya. Jumlah belanja yang dianggarkan dikreditkan terhadap akun yang sesuai kemudian apabila belanja tersebut direalisasikan, maka akun tersebut didebit kembali. Saldo yang ada dengandemikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum dibelanjakan. Teknik akuntansianggaran dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah untuk mmenekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.2. Akuntansi Komitmen (commitment accounting)

    Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat digunakan bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akrual. Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan anggaran,ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang dilaksanakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan.

    Akuntansi komitmen berfokus pada order yang dikeluarkan. Order yang diterima terkait dengan pendapatan tidak akan dicatat sebelum faktur dikirimkan. Meskipun akuntansi komitmen dapat memperbaiki pengendalian terhadap anggaran namun banyak masalah dalam pengadopsian akun tersebut ke dalam akun-akun keuangan. Akunyang dicatat hanya didukung oleh order yang dikeluarkan. Umumnya, tidak ada kewajiban hukum untuk patuh pada order yang terjadi dan order tersebut dapat denganmudah dibatalkan. Hal ini menjadi sulit dalam mengakui biaya biaya untuk periodeakuntansi yang bersangkutan yang mendasarkan pada order yang dikerluarkan.

    3. Akuntansi Dana (Fund Accounting)

    Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi di sektorpublik yang dikembangkan dari basis kas dan prosedur pengendalian anggaran. Disektor publik, dana kas cukup penting dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran organisasi sektor publik. Jadi, sistem akuntansi harus memprioritaskan pada pengelolaan dana kas. Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi adalah pencarian sumber dana dan

    alokasi dana. Saat ini dalam akuntansi dana, danadimaknai sebagai entitas anggaran dan entitas akuntansi yang terpisah, termasuk sumber daya nonkas dan utang diperhitungkan di dalamnya.

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    3/8

    Teori akuntansi dana pada awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk tu

    juan organisasi bisnis. Pada waktu itu ia melihat bahwa antara perusahaan pribadidengan perusahaan badan memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut adalah,pertama perusahaan perorangan (milik pribadi) kurang menguntungkan dibandingkandengan perusahaan yang dimiliki publik (perseroan terbatas). Kedua, adanya kesalahan dalam memahami makna entitas. Berdasarkan kedua hal tersebut Vatter berpend

    apat bahwa reporting unit harus diperlakukan sebagai dana (fund) dan organisasiharus dilihat sebagai satu dana atau satu rangkaian dana. Hal ini berarti jika suatu organisasi dilihat sebagai suatu rangkaian dana (series of fund), maka laporan keuangan organisasi tersebut merupakan penggabungan (konsolidasi) dari laporan keuangan dana yang menjadi bagian organisasi.

    Perbandingan antara akuntansi dana pada organisasi bisnis dengan organisasi sektor publik digambarkan sebagai berikut:

    Sistem akuntansi pemerintah yang dilakukan dengan menggunakan konsep danamemerlukan suatu unit kerja sebagai entitas akuntansi (accounting entity) dan entitas anggaran (budget entity) yang berdiri sendiri. Penggunaan akuntansi dana merupakan salah satu perbedaan utama antara akuntansi pemerintahan dengan akuntansibisnis. Sistem akuntansi dana adalah metode yang menekankan pada pelaporan pemanfaatan dana, bukan pelaporan itu sendiri. Terdapat dua jenis dana yang digunakan akuntansi sektor publik:1. Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund) Digunakan untuk mencatat nilai aktiva utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organisasi pemerintahan (governments funds).

    2. Dana yang tidak dapat lagi dibelanjakan (nonexpectable funds) Untuk mencatat pendapatan, biaya, aktiva, utang dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis dana ini digunakan pada organisasi bisnis (properiority funds)4. Akuntansi Kas Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat pada saat kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran yang riil, actual, dan objektif. Namun, GAAP tidak membenarkan pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan, program, aktivitas tidak dapat diukut dengan baik. Sebagai contoh, penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapatan (revenue) bukan utang. Untuk mengoreksi hal tersebut kebanyakan sistem akuntansi kas tidak hanya mengakui kas saja tapi juga mengakui aktiva dan utang yang timbul sebelum terjadi transaksi kas. Namun, koreksi semacam ini tidak dapat mengubah kenyataan setiap waktu,obligasi yang beredar dalam bentuk kontrak atau order pembelian yang dikeluarkan tidak tampak pada catatan akuntansi. Konsekuensinyaadalah saldo yang tercatat akan dicatat overstated. Hal tersebut dapat mengakibtkan pemborosan anggaran.5. Akuntansi Akrual

    Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, socia

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    4/8

    l, politik. Basis akrual diterapkan agak berbeda antara properiority fund (fullaccrual) dan governments fund (modified accrual) karena biaya (expense) diukur dalam properiority fund, sedangkan expenditure difokuskan pada general fund. Expense adalah jumlah sumber daya yang dikonsumsi selama periode akuntansi. Expenditure adalah jumlah kas yang dikeluarkan dan atau dialokasikan selama periode akuntansi. Karena governments fund tidak memiliki catatan modal dan utang (dicatat dan dikategorikan dalam aktiva tetap dan utang jangka panjang), expenditure yang diukur, buka

    n expense. Berbeda dengan governments fund, yang menjadi kepentingan properiority fund dan juga organisasi bisnis adalah net income. Full accrual accounting digunakan untukmencatat revenue ketika diperoleh (earned) dan biaya (expense) pada saat terjadi(incurred). Dengan kata lain, biaya dicatat ketika utang terjadi tanpa memandangkapan pembayaran dilakukan. Pada governmental fund, hendaknya digunakan modified accrual basis. Expenditure di accrued tetapi revenue dicatat berdasarkan cash basis yaitu pada saat diterima bun pada saat diperoleh. Pendapatan seperti PPN, PPh, dan fee retribusi dihitung pada saat kasnya. Salah satu pengecualian adalah property tax (PBB) yang diaccrued karena jumlahnya dapat diestimasi secara lebih pasti. Pengaplikasian accrual basis dalam akuntansi sektor publik pada dasarnya adala

    h untuk menentukan cost of service dan charging of service yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan public serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan ke publik. Hal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam sektor swasta yang dapat digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap pendapatan (proper matching cost against revenue). Perbedaan ini disebabkan karenan pada sektor swasta orientasi lebih difokuskan pada usaha untuk memaksimumkan laba (profit oriented) sedangkan pada sektorpublik orientasi difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik (public serviceoriented).

    Perbedaan antara akuntansi akuntansi dengan cash basis dengan accrual basis adalah:1. Basis kas: Penerimaan kas Pengeluaran kas = Perubahan kas.

    2. Basis akrual: Pendapatan (income) biaya biaya = Rugi/laba (suplus/deficit)3. pemdapatan (income) : penerimaan kas selama satu periode akuntansi saldo awalsaldo akhir piutang4. Biaya : kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi saldo awal utang +akhir utang. Akuntansi berbasis akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak untuk mendapatkan kas, serta pengeluaran kas dan kewajiban untuk membayarkan kas. Olehkarena itu, dengan system akrual pendapatan dan biaya diakui pada saat diperoleh(earned) atau terjadi (incured) tanpa memandang apakah kas tersebut diterima ataudikeluarkan. Beberapa Negara telah mereformasi akuntansi sektor publik di lingkungan mereka, terutama perubahan dari cash basis ke accrual basis. New Zealand merupakancontoh Negara yang sukses menerapkan system accrual basis yang sudah dilakukansejak tahun 1991. sistem akuntansi yang diterapkan di Negara ini telah mampu memberikan kontribusi yang besar dalam menghasilkan informasi yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sistem cash basis dalam hal kuantitas dan kualitasnya. Tujuannya pengenalan accrual basis ini adalah untuk memfasilitasi transparansi yang lebih besarpada organisasi pemerintah dan meningkatkan efisinsi dan efektifitas. Sementara itu, beberapa Negara Uni Eropa lainnya masih mengendalikan pengeluarannya dengan menggunakan cash basis. Beberapa kasus menunjukkan bahwa reformasi ke arah accrual basis ternyatatidak seluruhnya menjamin keberhasilan. Kasus yang terjadi di Italia, pengenalanterhadap accrual basis memberikan kontribusi yang kurang signifikan terhadap transparasi, efisiensi, dan efektifitas organisasi publik di Negara tersebut. Perubahan dari cash basis ke accrual basis memang tidak dapat dilakukan secara terburu buru. Pe

    analisis yang mendalam dan kompleks terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya, salah satunya adalah faktor sosiologi Negara tersebut. Single Entry dan Double Entry

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    5/8

    Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama kemudahan dan kepraktisan. Seiring dengan semakin tingginya tuntutan diciptakannya good governance yang berarti tuntutan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi sektor publik, perubahan dari single entry menjadi double entry dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk diterapkan. Hal tersebut karena penggunaan single entry tidak dapat memberikan informasi yang komprehensifdan mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Single entry memang relatif mudah dan s

    ederhana, akan tetapi alasan demi kemudahan dan kepraktisan menjadi tidak relevan lagi. Sementara itu, pengaplikasian pencatatan transaksi dengan sistem double entry ditujukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan traceable. Kedua hal ini, merupakan faktor utama untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dengan sistem double entry, maka dapat dilakukan pengukuran kinerja secara lebih tepat.B. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan StandarAkuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:a. Kebijakan akuntansi pemerintah daerahKebijakan akuntansi pemerintah daerah terdiri atas kebijakan akuntansi pelaporan

    keuangan dan kebijakan akuntansi akun. Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan memuat penjelasan atas unsur-unsur laporan keuangan yang berfungsi sebagai panduan dalam penyajian pelaporan keuangan. Kebijakan akuntansi akun mengatur definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan/atau pengungkapan transaksi atau peristiwa sesuai dengan PSAP atas:- pemilihan metode akuntansi atas kebijakan akuntansi dalam SAP; dan- pengaturan yang lebih rinci atas kebijakan akuntansi dalam SAP.

    b. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo serta penyajian laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan tersebut terdiri atas laporan realisasi anggaran, l

    aporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan aruskas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

    c. Bagan Akun Standar (BAS) BAS merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan struktur laporan keuangan secara lengkap. BAS digunakan dalam pencatatan transaksi pada buku jurnal, pengklasifikasian pada buku besar, pengikhtisaran pada neraca saldo, dan penyajian pada laporan keuangan.

    C. Modul Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah

    a. Modul 1 tentang Konsep dan Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah- BAB I tentang Perbandingan Standar Akuntansi Berbasis Akrual dengan Basis KasMenuju Akrual. Berikut adalah tabel perbandingan penjelasan basis akuntansi pada PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010:PP 24/2005 : CTA PP 71/2010 :PP 71/2010 : ACCRUALACCRUAL Basis Akuntansi Basis Akuntansi pada Kerangka Konseptual:Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam LRA Basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca (Paragraf 39)Basis Akuntansi Basis Akuntansi pada Kerangka Konseptual:Basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas(Paragraf 42) Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis kas. Bilamana anggaran disusun dan dilaksanakanberdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. (Paragraf44)PP 24/2005 : CTAPP 71/2010 : ACCRUALBasis Akuntansi pada PSAP 01:

    Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis kasuntuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan basis akrual untuk pengakuan pos- pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana. (Paragraf 5) Penggunaa

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    6/8

    n sepenuhnya basis akrual bersifat optional (Paragraf 6)Basis Akuntansi pada PSAP 01:Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis akrual (Paragraf 5)- BAB II Konsep dan Siklus AkuntansiKonsep Akuntansi Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran atas semua transaksi dan aktivitas keuangan, penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya. Definisi terse

    but diambil dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang merupakan acuan dasar dalam pelaksanaan akuntansi di setiapinstansi pemerintahan di Indonesia, termasuk di Pemerintah Daerah dan satuan kerja di dalamnya.

    Proses akuntansi ini akan mengolah semua transaksi dan aktivitas keuangan yang ada di setiap entitas Pemerintah Daerah. Proses tersebut kemudian menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan manajerial yang kemudian akan mempengaruhi pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada periode berikutnya. Jadi, input dari proses akuntansi adalah transaksi dan ouputnya berupa laporan keuangan.Siklus Akuntansi

    Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri ata

    s subsistem-subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu samalain dan memiliki tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir. Output-nya adalah laporan keuangan. Di dalam prosesakuntansi, terdapat beberapa catatan yang dibuat. Catatan-catatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu.

    Sistem akuntansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi. Yang dimaksud dengan siklus akuntansi adalah serangkaian tahapan yang harus dilaluiuntuk merubah input dalam bentuk dokumen transaksi keuangan sehingga menghasilkan ouput berupa laporan keuangan. Siklus akuntansi secara sederhana digambarkanoleh bagan berikut.- BAB III Laporan Keuangan Berdasarkan PSAP 1 Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010, laporan keuanga

    n merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas.b. Modul 2 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah. Kebijakan Akuntansi, adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi- konvensi,aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah. Kebijakan akuntansi pemerintah daerah berisi unsur-unsur pokok dari Standar Akuntansi Pemerintahan yang dijabarkan dalam pemilihan suatu metode akuntansi, baik dalam pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Oleh karenaitu, kebijakan akuntansi merupakan pedoman operasional akuntasi bagi fungsi-fungsi akuntansi, baik di SKPKD maupun di SKPD. Kebijakan akuntansi juga harus dipedomani oleh fungsi-fungsi di Pemda, antaralain fungsi perencanaan, fungsi penyusun APBD, dan fungsi pelaksanaan APBD. Dengan demikian akan terjadi keselarasan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan keuangan daerah Beberapa kebijakan akuntansi yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah yaitu :1. Kebijakan Akuntansi Pendapatan2. Kebijakan Akuntansi Beban Belanja3. Kebijakan Akuntansi Transfer4. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan5. Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas6. Kebijakan Akuntansi Piutang7. Kebijakan Akuntansi Persediaan

    8. Kebijakan Akuntansi Investasi9. Kebijakan Akuntansi Aset Tetap dan Penyusutan10. Kebijakan Akuntansi Konstruksi dalam Pekerjaan

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    7/8

    11. Kebijakan Akuntansi Dana Cadangan12. Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya13. Kebijakan Akuntansi Kewajiban14. Kebijakan Akuntansi Koreksi Kesalahan15. Kebijakan Akuntansi Penyajian Kembli (Restatement) Neraca

    c. Modul 3 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

    Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) merupakan suatu instrumen untuk mengoperasionalkan prinsip-prinsip akuntansi yang telah ditetapkan dalam SAP dan kebijakan akuntansi. SAPD menunjukkan rangkaian proses akuntansi yang terdiri dariproses identifikasi transaksi keuangan, menjurnal ke dalam buku jurnal, memposting ke buku besar, menyusun neraca saldo, menyusun kertas kerja konsolidasian, dan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan. Sebagai sebuah pedoman, SAPD menjelaskan siapa melakukan apa dan menegaskantentang transaksi apa saja yang dicatat dan bagaimana mencatatnya. Pada prinsipnya, SAPD disusun agar para petugas yang menjalankan fungsi akuntansi dapat memahami dan menjalankan proses akuntansi dengan baik dan benar. Modul ini akan mendeskripsikan SAPD berdasarkan elemen-elemen laporan realisasi anggaran, laporan operasional, dan neraca pemerintah daerah. Setiap pembahasa

    n SAPD atas elemen laporan keuangan akan dibahas dengan sistematika sebagai berikut:1. Identifikasi prosedur

    2. Menentukan pihak-pihak terkait 3. Menentukan dokumen terkait 4. Menentukan jurnal standar 5. Menuangkannya dalam langkah Berikut sistem akuntansi PPKD dan sistem akuntansi SKPD yang dapat dijadikansebagai panduan dalam sistem akuntansi pemerintah daerah yaitu:1. Sistem Akuntansi Pendapatan2. Sistem Akuntansi Bedan dan Belanja3. Sistem Akuntansi Transfer4. Sistem Akuntansi Pembiayaan

    5. Akuntansi Kas dan Setara Kas6. Sistem Akuntansi Piutang7. Sistem Akuntansi Persediaan8. Sistem Akuntansi Investasi9. Sistem Akuntansi Aset Tetap10. Sistem Akuntansi Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Aset Tidak Berwujud11. Akuntansi Dana Cadangan12. Sistem Akuntansi Aset Lainnya13. Sistem Akuntansi Kewajiban14. Akuntansi Koreksi Kesalahan15. Sistem Akuntansi Laporan Konsolidasian16. Simulasi Akuntansia. SAPD Simulasi Akuntansi SKPDb. SAPD Simulasi Akuntansi PPKD

    BAB IIIPENUTUP

    A. KesimpulanTerdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi sektor publik, yaitu :

  • 7/24/2019 Makalah ASP 3

    8/8

    a. Akuntansi Anggaranb. Akuntansi Komitmenc. Akuntansi Danad. Akuntansi Kase. Akuntansi Akrual

    Ruang lingkup Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Pener

    apan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah meliputi Kebijakan akuntansi pemerintah daerah, Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) dan Bagan Akun Standar (BAS). Modul Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah terdiri dariModul 1 tentang Konsep dan Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah, Modul 2 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah, dan Modul 3 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.B. Saran Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi mahasiswa akuntansi dan masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatanilmu pengetahuan bagi kita semua.

    Daftar Pustakahttp://feuh-kel4.blogspot.com/2013/10/teknik-akuntansi-keuangan-sektor-publik.htmlhttp://keuda.kemendagri.go.id/pages/view/20-modul-penerapan-akuntansi-berbasis-akrualhttp://eky-tugaskuliah.blogspot.com/2013/12/teknik-teknik-akuntansi-keuangan-sektor_15.htmlhttp://seftilove.blogspot.com/2013/04/teknik-akuntansi-keuangan-sektor-publik.html

    1