Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

28
Makalah Akuntansi Sektor Publik PERBANDINGAN KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR SWASTA DENGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Disusun Oleh : Kelompok I Tika Isyana (11900002) Lidia Rosalina (11900003) Yudi Pratiwi Christianty (11900008) Yolanda Suryana (11900019) Ahmad Rudi (11900039) Dian Indah Lestari (11900048) Empud Syarifudin (11900071) Program Studi Diploma Akuntansi

Transcript of Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

Page 1: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

Makalah Akuntansi Sektor Publik

PERBANDINGAN KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR SWASTA DENGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh :

Kelompok I

Tika Isyana (11900002)Lidia Rosalina (11900003)Yudi Pratiwi Christianty (11900008)Yolanda Suryana (11900019)Ahmad Rudi (11900039)Dian Indah Lestari (11900048)Empud Syarifudin (11900071)

Program Studi Diploma Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KesatuanBogor2013

Page 2: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

2

Page 3: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan hidayah-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbandingan Konseptual Akuntansi

Sektor Swasta dengan Akuntansi Sektor Publik”.

Dalam Makalah ini, kami berusaha untuk memberikan dan menyampaikan informasi

tentang perbandingan konseptual akuntansi sektor swasta dengan akuntansi sektor publik dengan

harapan isinya dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi STIE Kesatuan dan

khalayak ramai pada umumnya.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah

ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan masukan yang membangun, yang kiranya dapat

memberikan kontribusi untuk menyempurnakan makalah ini agar semakin baik.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu

menyertai dalam segala usaha kita. Amin.

Bogor , 24 September 2013

Penulis

3

Page 4: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................3

I. Pendahuluan ..................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................4

II. Penjelasan .....................................................................................................................5

2.1 Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Swasta ...............................................5

2.1.1 First Level ................................................................................................5

2.1.2 Second Level ............................................................................................5

2.1.3 Third Level ...............................................................................................7

2.2 Konseptual Akuntansi Sektor Publik ................................................................8

2.2.1 Ruang Lingkup .........................................................................................8

2.2.2 Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan ...............................................9

2.2.3 Asumsi Dasar .........................................................................................12

2.2.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik ....................12

2.2.5 Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ..........................................14

III. Penutup .......................................................................................................................19

4

Page 5: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi sektor publik adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian,

penganalisaan dan pelaporan transaksi keuangan suatu organisasi publik yang menyediakan

informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan

keputusan.

Adapun tujuan akuntansi sektor publik antara lain memberikan informasi yang diperlukan

untuk mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi

sumberdaya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan management

kontrol. Selain itu, akuntansi sektor publik juga memberikan informasi yang memungkinkan

bagi manajer sektor publik untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara

tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya, dan

memungkinkan bagi pegawai sektor publik untuk melaporkan kepada publik atas hasil

operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.

5

Page 6: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

BAB. II

PENJELASAN

2.1 Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Swasta

Kerangka konseptual merupakan konsep-konsep yang mendasari financial reporting.

Kerangka konseptual ini mempunyai beberapa kegunaan, antara lain:

- Dengan adanya kerangka konseptual, peraturan dibuat harus membangun dan

berhubungan dengan membentuk tubuh dari konsep (body of concept).

- Dengan adanya kerangka konseptual IASB menerbitkan pernyataan lebih berguna dan

konsisten dari waktu ke waktu.

Kerangka konseptual IFRS dibagi menjadi 3 level, yaitu:

1. First Level = Pada level ini akan membahas tujuan dasar

2. Second Level = Karakteristik kualitatif dan elemen-elemen dari financial statements.

3. Third Level = Pengakuan, Pengukuran, dan konsep pengungkapan.

2.1.1 First Level

Tujuan dari IFRS adalah memberikan informasi tentang pelaporan entitas yang

berguna untuk menyajikan dan potensi ekuitas investor, pemberi pinjaman, dan kreditur

lainnya dalam kapasitas mereka sebagai penyedia modal.

Tujuan Laporan Keungan yaitu menyediakan info tentang posisi keuangan, kinerja,

serta peubahan posisi keuangan suatu perusahaan untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemekainya, walau tidak

menyediakan semua informasi yang dibutuhkan pemakai tersebut. Menyajikan info keuangan

dan tidak diwajibkan menyajikan info non keuangan. Menunjukkan apa yang dusah

dilakukan manjemen dan pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya yang telah

dipercayakan kepadanya.

2.1.2 Second Level

6

Page 7: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

1. Karakteristik Kualitatif dari Informasi Akuntansi

Karakteristik kualitatif digunakan untuk mengidentifkasi kualitas informasi

akuntansi apakah infomasi akuntansi tersebut berkualitas atau kurang berkualitas.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan :

1. Dapat dipahami (Understandibility),

2. Relevan (Relevan), merupakan salah satu dari dua kualitas mendasar yang membuat

informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.

3. Materialitas (Materiality),

4. Keandalan (Reliability)

5. Penyajian yang jujur (Faithful Presentation), menunjukan apakah informasi akuntansi

tersebut menunjukkan angka dan deskripsi yang sesuai dengan kenyataan yang ada

atau yang terjadi apa tidak.

6. Substansi mengungguli bentuk (Subtance over form)

7. Netralitas (Neutrality)

8. Pertimgbangan yang sehat (Prudence)

9. Kelengkapan (Completeness)

10. Dapat dibandingkan (Comparability)

2. Elemen-Elemen Dasar

Unsur yang terkait langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asset,

kewajiban, dan ekuitas.

1. Aset ialah sumber daya ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat di masa

depan.

2. Kewajiban ialah pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang

timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu.

3. Ekuitas ialah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi

kewajibannya.

4. Investasi oleh pemilik ialah kenaikan aktiva besih sebuah perusahaan yang di

timbulkan oleh sesuatu yang bernilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut

untuk menaikan kepentingan pemilik di dalamnya.

7

Page 8: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

5. Pendapatan ialah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau

pelunasan kewajiban selama suatu periode.

6. Keuntungan ialah kenaikan ekuitas bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan

transaksi peripheral dan insidentil dari semua transaksi atau kejaidian lainnya.

7. Kerugian ialah penurunan ekuitas bersih sebuah perusahaan yang di timbulkan

transaksi peripheral dan insidentil dari semua transaksi atau kejadian lainnya.

2.1.3 Third Level

Pada level ketiga ini dijelaskan bagaimana perushaan harus mengenali, mengukur,

dan melaporkan elemen keuangan dari setiap kejadian.

1. Asumsi Dasar

1. Economic Entity : Perusahaan yang kegiatannya terpisah antara pemilik dan unit

bisnisya sendiri.

2. Going Concern : Perusahaan mampu bertahan cukup lama untuk memenuhi

tujuan dan komitmen.

3. Monetary Unit : Uang adalah yang paling mendominasi.

4. Periodicity : Perusahaan dapat membagi kegiatan ekonomi kedalam periode

waktu.

5. Accrual basis of Accounting : transaksi dicatat dalam periode dimana peristiwa

terjadi.

2. Prisip – Prinsip

A. Measurement

1. Biaya umumnya dianggap menjadi representasi dari jumlah yang dibayar untuk

item tertentu.

2. Fair value adalah nilai dimana suatu asset dapat ditukarkan, kewajiban

diselesaikan, atau instrument ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara

pihak yang memahami dan berkeingan untuk bertransaksi dalam waktu yang

relative lama.

8

Page 9: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

3. IASB telah mengambil langkah yang memberikan perusahaan pilihan untuk

menggunakan nilai wajar sebagai dasar untuk pengukuran asset keuangan dan

kewajiban keuangan.

B. Revenue Recognition

Pendapatan harus diakaui bila besar kemungkinan manfaat ekonomis masa

depan akan mengalir ke perusahaan dan pengukuran yang dapat diandalkan dari

jumlah pendapatan dimungkinkan.

C. Expense Recognition

Arus keluar atau pengurasan habis asset dapat menimbulkan kewajiban (atau

kombinasi keudanya) selama periode sebagai akibat dari memberikan atau

menghasilkan barang dan atau penyerahan jasa.

D. Full Disclosure

Memberikan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi penilaian

dan keputusan pengguna informasi.

2.2 Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Kerangka konseptual Akuntansi Sektor Publik merumuskan konsep yang mendasari

penyusunan dan pengembngan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya dapat

disebut standar. Tujuannya adalah sebagai acuan bagi :

a. Penyusunan standar dalam melaksanakan tugasnya;

b. Penyusunan laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum

diatur dalam standar; dan

c. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada

laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.

2.2.1 Ruang Lingkup

Kerangka konseptul Akuntansi Sektor Publik membahas

a. Tujuan kerangka konseptual

9

Page 10: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

b. Lingkungan akuntansi pemerintahan

c. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna

d. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan

e. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar

hokum.

f. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan

keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi dan

g. Unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan dan pengukurannya.

2.2.2 Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

Laporan keungan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai

posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama

satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai

sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional

pemerintahan, menilai kondisi keungan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas

pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang

telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan

terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :

A. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan

yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

secara periodik.

B. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas

pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian atas seluruh asset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah

untuk kepentingan masyarakat.

C. Transparansi

10

Page 11: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat

berdasarkan pertimbngan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara

terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber

daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan.

D. Keseimbangan Antargenerasi

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah

pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pngeluaran yang dialokasikan dan

apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban

pengeluaran tersebut.

E. Evaluasi Kinerja

Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan terutama dalam penggunaan sumber daya

ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan.

1. Tujuan Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat

bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan

ekonomi, sosial, maupun politik dengan :

1. Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan.

2. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka

panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

11

Page 12: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah

mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama

periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi

mengenai sumber dan penggunaan sumber daya keuangan / ekonomi, transfer, pembiayaan,

sisa lebih / kurang pelaksanaan anggaran, saldo anggaran lebih, surplus / defisit – Laporan

Operasional (LO), aset, kewajiban, ekuitas, dan arus kas suatu entitas pelaporan.

2. Komponen laporan keuangan

Laporan keuangan pokok terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran;

2. Neraca;

3. Laporan Arus Kas;

4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Selain laporan keuangan pokok diatas, entitas pemerintah diperkenankan menyajikan

Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas.

3. Dasar hukum pelaporan keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan per-UU-an

yg mengatur keuangan pemerintah, antara lain:

1. UUD RI, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara;

2. UU tentang Perbendaharaan Negara;

3. UU tentang APBN;

4. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Pemerintah Daerah, khususnya

yang mengatur keuangan daerah;

5. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat dan

daerah;

6. Ketentuan perundang-undangan tentang pelaksanaan APBN/APBD; dan

7. Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan

daerah.

12

Page 13: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

2.2.3 Asumsi Dasar

1. Kemandirian Entitas

Asumsi kemandirian entitas berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai

unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan

sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan

keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas

untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung-jawab penuh. Entitas

bertanggung-jawab atas pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk

kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan

sumber daya dimaksud, utang-piutang yang terjadi akibat putusan entitas, serta terlaksana

tidaknya program yang telah ditetapkan.

2. Kesinambungan Entitas

Laporan keuangan disusun dgn asumsi bahwa entitas pelaporan pemerintah akan

berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerin-tah diasumsikan tdk bermaksud

melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dlm jk pendek.

3. Keterukuran dalam Satuan Uang ( Monetary Measurement)

Laporan keuangan harus menyajikan setiap kegiatan entitas yg diasumsikan dapat

dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis

dan pengukuran dalam akuntansi.

2.2.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yg termuat di dlmnya

dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi

peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan dan menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang

relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

Informasi yg relevan harus:

13

Page 14: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)

Informasi harus memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi

ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

Informasi harus dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan

datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu

Informasi harus disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna

dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap

Informasi akuntansi keuangan pemerintah harus disajikan selengkap mungkin,

yaitu mencakupi semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan. Informasi yang melatar belakangi setiap butir informasi utama yang

termuat dalam laporan keuangan harus diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan

dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan

dan kesalahan material, menyajikan setiap kenyataan secara jujur, serta dapat diverifikasi.

Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan

maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang

andal harus memenuhi karakteristik:

a. Penyajian Jujur

Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya

yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

14

Page 15: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

b. Dapat Diverifikasi (verifiability)

Informasi yg disajikan dlm laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian

dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya harus tetap

menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak bias pada kebutuhan

pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang

menguntungkan pihak tertentu, sementara hal tsb akan merugikan pihak lain.

3. Dapat Dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan

entitas pemerintah lain pada umumnya. Perbandingan dpt dilakukan secara internal dan

eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan

kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat

dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.

Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntasi yang lebih baik daripada

kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut harus diungkapkan

pada periode terjadinya perubahan.

4. Dapat Dipahami

Informasi yg disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas

pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yg

memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan

pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.

2.2.5 Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

1. Basis Akuntansi

15

Page 16: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis

kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan basis akrual untuk

pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas.

Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada

saat kas diterima oleh kas umum negara/kas daerah atau entitas pelaporan, dan belanja

diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas umum negara/kas daerah atau entitas pelaporan.

Entitas pemerintah tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa perhitungan anggaran

(lebih/ kurang) untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan

pendapatan dan realisasi pembiayaan dengan seluruh belanja yg telah dibayar. Sementara

itu, pendapatan dan beban bukan tunai seperti bantuan asing dalam bentuk barang dan

jasa hanya disajikan sebagai informasi tambahan pada Laporan Realisasi Anggaran.

Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan

dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

berpengaruh pada keuangan pemerintah, bukan pd saat kas/setara kas diterima atau

dibayar. Entitas pemerintah diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan

penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam

pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset,

kewajiban, dan ekuitas.

2. Prinsip Nilai Perolehan

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar

nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tsb pada saat perolehan.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan

untuk memenuhi kewajiban di masa yad dlm pelaksanaan kegiatan pemerintah.

Nilai perolehan lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena nilai

perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasi.

3. Prinsip Realisasi

16

Page 17: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

Bagi pemerintah, pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui

anggaran pemerintah selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membiayai belanja

yang terjadi dalam periode tersebut.

Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue principle)

dalam akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan sebagaimana dipraktekkan dalam

akuntansi komersial.

4. Prinsip Substansi Mengungguli Formalitas

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta

peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut harus dicatat dan

disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek

formalitas.

5. Prinsip Periodisitas

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi

menjadi periode2 pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya

yg dimilikinya dapat ditentukan.

Periode utama yang digunakan adalah tahunan. Namun, periode bulanan,

triwulanan, dan semesteran juga dianjurkan.

6. Prinsip Konsistensi

Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang serupa dari

periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal). Hal ini tidak berarti

bahwa tidak boleh terjadi perubahan satu metode akuntansi ke metode akuntansi yg lain.

Metode akuntansi yg dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru

diterapkan harus menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yg lama. Pengaruh atas

perubahan penerapan metode ini harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

7. Prinsip Pengungkapan Lengkap

17

Page 18: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan

oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat

ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau catatan atas laporan

keuangan.

8. Prinsip Penyajian Wajar

Laporan keuangan harus menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan

perubahan posisi keuangan suatu entitas. Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun

laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan

tertentu.

Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya

dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan

dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu

tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.

Kendala informasi yang relevan dan andal

1. Materialitas

Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan pemerintah

hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria materialitas. Informasi

dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang

diambil atas dasar laporan keuangan.

2. Pertimbangan Biaya dan Manfaat

Manfaat yg dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh

karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala

informasi yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun demikian,

evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya

18

Page 19: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

itu juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati manfaat.

Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain disamping mereka yang menjadi

tujuan informasi, misalnya penyediaan informasi lanjutan kpd kreditor mungkin akan

mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas.

3. Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif

Keseimbangan antar karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu

keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang diharapkan

dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah. Kepentingan relatif antar karakteristik

dalam berbagai kasus berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan. Penentuan

tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tsb merupakan masalah

pertimbangan profesional.

19

Page 20: Makalah I Perbandingan Konseptual ASS Dan ASP

BAB. III

PENUTUP

Setelah membandingkan dengan SAK, dapat disimpulkan, SAP baru bisa menghasilkan

laporan keuangan yang memiliki tingkat keterbandingan (comparability) yang memadai bila

masing-masing entitas mempunyai pemahaman yang sama terhadap poin-poin SAP. Namun, hal

itu sepertinya sulit dicapai, karena strategi adaptasi yang diterapkan KSAP telah menyebabkan

SAP memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Artinya, uniformity atau keseragaman menjadi

suatu hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan standar tersebut di kemudian hari.

Secara konseptual, perbedaan kedua tipe organisasi ini terletak pada tujuan yang akan

dicapai, Di tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan pada keuntungan usaha

semaksimal mungkin. Sementara, organisasi sektor publik lebih mengutamakan kesejahteraan

masyarakat.

20