Ass. Wr . Wb . AUDIT LINGKUNGAN

52
Ass. Wr. Wb. Ass. Wr. Wb. AUDIT LINGKUNGAN Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah PSDAL PDIP PPS FPUB Soemarno, Oktober 2011

description

Ass. Wr . Wb . AUDIT LINGKUNGAN Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah PSDAL PDIP PPS FPUB Soemarno , Oktober 2011. KEPMEN LH RI No. 42/MENLH/11/94. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Ass. Wr . Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Page 1: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Ass. Wr. Wb.Ass. Wr. Wb.

AUDITLINGKUNGAN

Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah

PSDAL PDIP PPS FPUBSoemarno, Oktober 2011

Ass. Wr. Wb.Ass. Wr. Wb.

AUDITLINGKUNGAN

Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah

PSDAL PDIP PPS FPUBSoemarno, Oktober 2011

Page 2: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

KEPMENLH RI

No. 42/MENLH/11/94

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN

Setiap bidang usaha atau kegiatan wajib memelihara kelestarian kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

AUDIT LINGKUNGAN mrp alat yang efektif dan bermanfaat bagi suatu usaha untuk mengelola lingkungan hidupAUDIT LINGKUNGAN mrp proses kajian sistematis, terdokumentasi, berkala, dan objektif thd prosedur dan praktek pengelolaan LHAUDIT LINGKUNGAN dpt membantu menemukan upaya penyelesaian yang efektif ttg masalah LH

Page 3: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

KEPMENLH RI

No. 42/MENLH/11/94

PRINSIP & PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN

FUNGSI DAN TUJUAN:Sebagai acuan untuk melaksanakan audit lingkungan bagi suatu usaha atau kegiatan.

Audit lingkungan dilaksanakan secara sukarela, oleh penanggung-jawab usahaMerupakan alat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yg bersifat internalSehingga KL dan PL lebih baik, lebih terarah, lebih efektif dan efisien

Page 4: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN

Adalah alat pengelolaan yg digunakan untuk menilai keragaan lingkungan dari suatu kegiatan pembangunan atas dasar baku mutu

lingkungan yang berlaku

“Suatu proses penilaian dan pelaporan yg terorganisir dg cara wawancara stakeholder, pemeriksaan fasilitas dan proses di lapangan secara langsung dan menelaah data/informasi sekunder untuk menyusun analisis keragaan

lingkungan secara akurat dari kegiatan pembangunan”.

LINGKUP A.L.:1. Identifikasi dan analisis karakteristik & kuantitas limbah kegiatan pembangunan2. Membandingkan dengan baku mutu limbah buangan yg berlaku3. Analisis efisiensi penggunaan bahan baku dan kualitas produk4. Analisis degradasi & kerusakan lingkungan

TUJUAN A.L.:Membantu pemeliharaan dan peningkatan daya dukung/ kualitas lingkungan di sekitar lokasi proyek sehingga fungsinya lestari

Page 5: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

AUDIT LINGKUNGAN

PROSES PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI

MANFAAT EKONOMI BIAYA LINGKUNGAN

Pembangunan Berkelanjutan

Ramah Lingkungan: Eco-labelling

Audit Lingkungan

ISO 14000

Page 6: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

FUNGSI & MANFAAT

A.L.

Fungsi utama: IDENTIFIKASI dan KONFIRMASI.

Konfirmasi bahwa suatu kegiatan proyek telah memenuhi segenap peraturan lingkungan yg berlaku (mis. Baku mutu , Pengelolaan limbah).

Identifikasi bahwa setiap proyek senantiasa ada kelemahan dan kelebihannya ditinjau dari aspek lingkungan hidup:

1. Melindungi proyek dari bahaya lingkungan dan protes masyarakat sekitar

2. Alat untuk mengetahui potensi dan peluang penghematan biaya

Manfaat ekonomi:Efisiensi penggunaan bahan baku, biaya pengolahan limbah, pemeliharaan & operasional, biaya jasa konsultasi hukum, dan lainnya.

Page 7: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROSES & MEKANISME

A.L.

Pelaksanaan audit lingkungan:1. Mobilisasi & mnegarahkan tim audit2. Evaluasi peraturanpperundangan lingkungan3. Koordinasi dengan pemrakarsa proyek4. Penyusunan laporan secara cermat

1. PERSIAPAN1.1. Pembuatan jadwal audit1.2. Pemilihan tim audit1.3. Penentuan tanggung-jawab dab kewenangan setiap anggota tim audit1.4. Penelaahan segenap peraturan1.5. Penyerahan kuesioner pre-audit1.6. Pemberitahuan audit

Kediatan audit di lokasi:1. Briefing pendahuluan dg manajer lingkungan & staf terkait2. Tinjauan pendahuluan thd semua fasilitas yg akan diaudit3. Evaluasi file/ dokumen/ data sekunder4. Peninjauan lapangan & fasilitas5. Wawancara dengan key-persons6. Pertemuan tim audit7. Briefing ke luar.

Page 8: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Implementasi A.L. di

Indonesia

Dasar Hukum: KEPMEN LH No. 42 tahun 1994

Pelaksanaan Audit Lingkungan bersifat voluntary atau sukarela (namun dianjurkan)

Pengawasan hasil audit dilakukan melalui proses VERIFIKASI, apabila akan dipublikasikanSecara internal hasil audit dpt dipakai unt peningkatan manajemen lingkungan suatu proyek

AUDIT LINGKUNGAN merupakan alat manajemen yg meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik dan obyektif ttg bgm kinerja organisasi, sistem manajemen dan peralatan, dg tujuan untuk memfasilitasi kontrol terhadap upaya pengendalian dampak lingkungan dan kajian thd kegiatan pentaatan thd peraturan pengelolaan lingkungan.

Page 9: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

RUANG LINGKUP

IMPLEMENTASI A.L.

1. Sejarah atau rangkaian kegiatan, rona & kerusakan lingkungan, pengelaolaan & pemantauan yg dilakukan , serta isu-isu lingkungan yang terkait.

2. Perubahan rona lingkungan yg terjadi

3. Penggunaan sumberdaya alam dan proses penanganan bahan sampai dg penanganan limbah

4. Penanganan dan penyimpanan bahan B35. Kajian resiko lingkungan6. Sistem manajemen penanganan limbah dan kecelakaan7. Efektifitas alat pengendalian pencemaran

8. Penataan peraturan-perundangan lingkungan9. Penataan terhadap rekomendasi AMDAL10.Perencanaan dan prosedur standar (SOP)11. Rencana minimisasi limbah dan pengendalian pencemaran12. Program daur ulang13. Penggunaan enerji, air, dan SDA lainnya 14. Peningkatan kemampuan SDM dan kepedulian lingkungan.

Page 10: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

CIRI KHAS A.L.

1. Metodologi yang komprehensif Pengumpulan data & informasi Manajemen data & informasi Analisis data dan pengujian informasi

2. Konsep pembuktian dan pengujian Metode analisis data, Metode evaluasi informasi, dan Teknik interpretasi hasil analisis data

3. PENGUKURAN DAN STANDAR YG SESUAIPenetapan standar dan metode pengukuran kinerja lingkungan harus sesuai dg kegiatan proyek yg diaudit

4. Laporan tertulisPenyajian yang jelas dan akurat, dengan bukti-bukti yang sahih dan terdokumentasi

Page 11: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

KUNCI KEBERHASILAN

A.L.

1. Dukungan Pimpinan

2. Keikut-sertaan semua pihak

3. Kemandirian dan obyektivitas auditor

4. Kesepakatan ttg metodologi dan lingkup audit Antara auditee dengan auditor

Page 12: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

TATA LAKSANA

A.L.

1. DAFTAR ISIAN

2. CHECK-LISTMenggunakan daftar yg rinci mengenai isu-isu yang akan di audit

3. DAFTAR PERTANYAANAuditor mempersia[pkan format baku untuk melaksanakan audit dan menyusun laporan akhir

4. PEDOMANPedoman ini memuat instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang harus dilaksanakan oleh auditor, serta aspek yang harus diteliti

Page 13: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

TAHAPAN TATA

LAKSANA

A.L.

1. PENDAHULUAN

2. PRA AUDIT

3. Kegiatan lapangana. Pertemuan Pendahuluanb. Pemeriksaan Lapanganc. Pengumpulan Data

4. PENGUJIAN

5. EVALUASI HASIL TEMUAN

6. PENEMUAN AKHIR

Page 14: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

A.L.DALAM

PERENCANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

JENIS AUDIT LINGKUNGAN:1. Audit Manajemen Lingkungan2. Audit Pentaatan Lingkungan (Environmental Compliance Audit)3. AUDIT FASILITAS TEKNIS4. AUDIT AMDAL5. ENVIRONMENTAL IMPAIRMENT LIABILITY INSURANCE AUDIT6. AUDIT PEMASARAN LINGKUNGAN

KUNCI KEBERHASILAN AUDIT LINGKUNGAN:1. Dukungan pihak pimpinan2. Keikut-sertaan semua pihak3. Kemandirian dan objektivitas auditor4. Kesepakatan tentang tata-laksana dan lingkup audit

Page 15: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

AUDIT LINGKUNGAN DAN ANALISIS

EKONOMKI

Audit Lingkungan merupakan penelitian sistematis terhadap standar kerja yang rutin dan prosedur-prosedurnya, yang ada kaitannya dengan lingkungan.

Penelitian integratif ini melibatkan aspek teknik, admnistratif, dan manajemen operasi.

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana masalah lingkungan dan keselamatan (safety) dapat dikelola dan dikendalikan.

AL juga dapat memberikan indikasi masalah teknologi dan organisasi yg mengakibatkan proses produksi tidak efisien, dan munculnya limbah dari proses tersebut

AL juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi, sehingga limbah menjadi semakin sedikit, dan biaya produksi dapat diturunkan

Efisiensi dan efektivitas manajemen produksi, diharapkan dapat menurunkan biaya produksi dan biaya-biaya sosial yg mungkin timbul akibat pembuangan limbah

Page 16: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Biaya PRIVATE dan

BIAYA SOSIAL

Biaya (private) merupakan sejumlah dana atau daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.Biasanya proses produksi ini merupakan transformasi sumberdaya alam menjadi barang buatan manusia

Biaya ada dua macam: Biaya untuk investment dan Biaya untuk proses produksi.Biaya produksi terdiri atas biaya tetap dan biaya variabelTotal biaya = biaya tetap + biaya variabel

Biaya

. Biaya variabel

Biaya tetap

Volume ( jumlah produksi)

Page 17: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Biaya PRIVATE dan

BIAYA SOSIAL

Biaya sosial adalah biaya yang timbul dan harus ditanggung oleh masyarakat sebagai akibat sai suatu kegiatan (manusia, industri, pembangunan dll).

EKSTERNALITAS:

Upaya seseorang atau sekelompok orang untuk meningkatkan kesejahteraannya mengakibatkan kerugian pada orang atau sekolompok orang lainnya

INPUT PROSES OUTPUT (+)

Limbah Cair (-)Limbah Padat (-)

Limbah Gas (-)

Page 18: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

BIAYA SOSIAL

Biaya-biaya limbah tidak dimasukkan ke dalam biaya produksi sehingga harus ditanggung oleh orang lain atau masyarakat

Biasanya masyarakat bersifat rentan dan tidak berdaya, sehingga mudah timbul ketidak-adilan sosial dan masalah pemerataan

Hal yang harus dilakukan adalah INTERNALISASI EKSTERNALITAS:

Yaitu Memasukkan biaya-biaya lingkungan ke dalam biaya produksi

………….. POLLUTER PAYS PRINCIPLE ……………

1. Melalui Instrumen Hukum: COMMAND & CONTROLPengaturan dan Pengendalian

2. Melalui Instrumen Ekonomi, memerlukan kesepakatan ttg:The Ambient Quality TargetThe Minimum Cost PrincipleThe Polluter Pays PrincipleThe Competitiveness ImperativePolicy Transition

Page 19: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

INPUT (Xi) PROSES OUTPUT (Y)

Limbah (E)

Kerusakan

Kerugian Masyarakat

Biaya Sosial

Y = f (Xi)

E = f(Y) …………. E = f‘ (Xi)

TC = FC + VC

VC = f (Xi, Pxi)

VC’ = f(Xi,Pxi; Ei, PEi)

VC’ > VC

TC’ > TC

MC’ > MC

Jadi : MSC > MPC

MSC – MPC = MEC

Page 20: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

p, C Marginal Social Cost

Demand Marginal Private Cost

p2 S p0 P

Marginal External Cost

q1 q2 q0 Quantity

Page 21: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Externality PENDUGAAN EXTERNAL BENEFIT & EXTERNAL COST

1. Estimasi Kerusakan dan biaya kontrolnya2. Bidding game techniques: WTP3. Travel cost method4. Hedonic Pricing: indirect effects on market data

( Pencemaran --------- pasar perumahan, sewa rumah, sewa lahan, dll.) P

S1 S0

0 : sebelum pencemaran p0 1 : setelah pencemaran

p1

D1 D0

Q

Page 22: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Externality PENDUGAAN EXTERNAL BENEFIT & EXTERNAL COST

1. Estimasi Kerusakan dan biaya kontrolnya2. Bidding game techniques: WTP3. Travel cost method4. Hedonic Pricing: indirect effects on market data

P, C

MSC MPC net impact

P1

P0

MPB MSB

Q1 Q0 Q

MSC-MPC = Marginal External Cost pd orang yg kena dampak negatif akibat Q1 menjadi Q0

MSB-MPB = Marginal External Benefit pd orang yg kena dampak positif, akibat Q1 menjadi Q0

Page 23: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

INDIKATOR LINGKUNGAN

Indikator Lingkungan merupakan Kuantitas tunggal yang diturunkan dari satu variabel polutan dan dipakai untuk mencerminkan (mempresentasikan) beberapa atribut lingkungan.

Misalnya: Indikator taraf pencemaran SO2 = banyaknya hari dimana konsentrasi SO2 atmosfer melampaui baku mutu

Beberapa indikator yang disajikan secara bersamaan untuk memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan, disebut:

PROFIL KUALITAS LINGKUNGAN

Indikator lingkungan dapat disajikan secara individual atau diagregasikan secara matematik, membentuk suatu INDEKS LINGKUNGAN

Page 24: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS LINGKUNGAN

Contoh: PROFIL KUALITAS UDARA PERKOTAANPROFIL KUALITAS HUTANPROFIL KUALITAS LAHAN SAWAHPROFIL KUALITAS LINGKUNGAN PEMUKIMAN PANTAIPROFIL KUALITAS SUNGAIDll.

Untuk melaporkan pelanggaran mutu udara DAPAT digunakan dua indikator:

1. Banyaknya hari selama mana baku mutu udara ambient terlampaui2. Keparahan taraf pelanggaran baku mutu

Untuk melaporkan pelanggaran mutu air dapat digunakan dua indikator:1. Panjang sungai yang tidak memenuhi baku mutu ambient2. Keparahan pelanggaran baku mutu

Page 25: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

CONTOH: PROFIL LINGKUNGAN SUATU KAWASAN

Komponen Indikator Trend.

AIR Panjang sungai yg tidak sesuai baku mutu x Improving Keparahan Pelanggaran baku mutu x Improving

UDARA Jumlah hari pelanggaran baku mutu x ImprovingKeparahan pelanggaran baku mutu x Improving

RADIASI Near term exposure x Tidak ada perubahan

PESTISIDA Konsentrasi dalam makanan dan air x Improving

LIMBAH % Populasi yang terpengaruhi x ImprovingPADAT

NIOSE Jumlah orang yg terkena dampak Serius Worsening

Keterangan: (x) perlu tindakan penanganan

Page 26: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

STRUKTUR MATEMATIKA INDEKS

Perhitungan indeks lingkungan terdiri atas dua tahap:1. Perhitungan sub-indeks untuk peubah-peubah lingkungan yang

digunakan dalam indeks2. Agregasi sub-indeks menjadi indeks

Agregasi sub-indeks:

I = g (I1, I2, ………………… In); n = 1 – I

Misalnya: ada sebanyak i variabel lingkungan :

Xi = nilai untuk variabel polutan ke iSub indeks ke-i : Ii = f(Xi)

Subindeks menyatakan karakteristik lingkungan dari peubah tertentu

Page 27: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

AGREGASI SUB-INDEKS:1. Summation

2. Multiplication3. Maximization, sub-indeks maksimum yang dipakai

Pengukuran Lingkungan

Peubah Lingk. X1

AGREGASI: I = g(I1,I2,…In)

Peubah Lingk. X2 Peubah Lingk. Xn

Subindeks 1I1 = f(X1)

Subindeks 2 I2 = f(X2)

Subindeks nIn = f(Xn)

INDEKS I

Page 28: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

SIKLUS P DALAM PERAIRAN

Jaringan

tanaman

Jaringan

binatang

DIPP-

anorganik larut

Batuan

fosfat

SEDIMEN Jaringan

Bakteri

POP & DOPparticulate &

dissolved

SAMPAHSAMPAH

Page 29: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

SUB-INDEKS

FUNGSI LINEAR:

I = α X ………………… I : subindeks X : Variabel polutan

α : Konstante

NON-LINEAR (segmented) FUNCTION:Power functionLogarithm functionExponential functionAsymptotic function, etc.

SEGMENTED LINEAR FUNCTION:Threshold levelBreak point, titik kritis, titik belok

Page 30: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

AGREGASI SUB-INDEKS

1. ADDITIVE FORM:Linear-sum UnweightedLinear-sum Weighted

3. ROOT-MEAN-SQUARE4. MAXIMUM OPERATOR:

I = Max (I1, I2, I3, ………………… In)

5. Multiplicative form Unweighted : I = ∏ Ii

Weighted : I = ∏ Ii wi

2. ROOT-SUM-POWER

I = √ (I1)2 + (I2)2 + ……..+ (In)2

Page 31: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

KISARAN DO DALAM AIR NORMAL: 7.1 - 14.6 ppm

Kurva fungsional DO

Indeks Kualitas1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 2 4 6 8ppm DO

9 ppm : jenuh

Sampah

Page 32: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Kurva fungsional BOD

Indeks Kualitas1.0

0.8

0.6

0.4

0.20.0 10 20 30 40 50 60 70

ppm BOD

waduk

KUALITAS AIR: BOD

Sungai

Sampah

Page 33: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

VARIABEL ESTETIKA UDARA: VARIABEL ESTETIKA UDARA: ODOR & VISUAL QUALITY ODOR & VISUAL QUALITY

Kualitas visual

Indeks Kualitas

1.0

0.4

0.0

0.8

ModeratPolusi berat

Pleasant odor

Jernih/cerah

Lacking odor

Disagreeable odor

Page 34: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

VARIABEL KUALITAS PERAIRAN: VARIABEL KUALITAS PERAIRAN: FECAL COLIFORM FECAL COLIFORM

MPN/100 ml

Indeks Kualitas1.0

0.4

0.0

0.8

10o 103 106102 104

Page 35: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Kurva fungsional Kadar P-anorganikIndeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 ppm P

KUALITAS AIR: FOSFAT- ANORGANIKKUALITAS AIR: FOSFAT- ANORGANIK

sampah

Page 36: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Kurva fungsional TURBIDITASIndeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 20 40 60 80 100 120 140 Satuan Turbiditas Jackson

KUALITAS AIR: TURBIDITAS

sampah

Page 37: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Kurva fungsional Indeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 None Light Moderate Heavy Floating material

KUALITAS AIR: ODOR & FLOATING MATERIAL

sampah

Lacking odor

Noticeable

Disagreeable

Page 38: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Kurva fungsional Indeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 Static Slow Moderate Whitewater Flow characteristics

KUALITAS ESTETIKA AIR: Water appearance

sampah

Moderate turbid

Clear

Turbid

Page 39: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: LAHAN SAWAH

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

1. Kedalaman efektif tanah 50-75 cm ……….. …………..

2. Tekstur tanah Clay – Loam ……….. …………..

3. Permeabilitas Tanah 0.5 - 2.0 cm/jam ……….. …………..4. Tingkat kesuburan tanah Tinggi ………..

…………..5. Salinitas Tanah 1500-2500 mmhos/cm ………..

………….. 6. pH pada lapisan 0-30 cm 5.0 - 7.5 ……….. ……..........7. Kemiringan Lahan 1-3% ……….. …………..8. Berkerikil / Berbatu Sedikit ……….. …………..9. Soil moisture balance > 100% FC ……….. ………….10. Banjir No ……….. ………….11. Erosi Tanah Ringan ………..

………….12. Pencemaran Tanah No ……….. …………..

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 40: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: LAHAN KERING

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

Kedalaman efektif >75 cm ……… …………

Tekstur zone perakaran ……….. ……… …………Pori air tersedia ……….. ……… ………… Kesuburan tanah ……….. ……… ………… Reaksi tanah (pH) ……….. ……… …………Salinitas tanah DHLx103 (mmhos/cm) ……….. ……… …………

Kelas drainase ……….. ……… …………

Kerusakan banjir ……….. ……… …………Erosi TANAH ……….. ……… …………Lereng/relief mikro ……….. ……… …………Tipe Hujan; Oldeman et al. A1; A2

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 41: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: LAHAN PERKEBUNAN

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

1. Kedalaman efektif >100 cm ………. …………… 2. Tekstur zone perakaran ……………. ………. ……………

3. Pori air tersedia ……………. ………. …………… 4. Kesuburan tanah ……………. ………. …………… 5. Reaksi tanah pH 5.0-7.0 ………. …………… 6. Salinitas tanah DHLx103 (mmhos/cm) <1.5 ………. …………… 7. Kelas drainase ……………. ………. …………… 8. Kerusakan banjir ……………. ………. …………… 9. Erosi tanah Tidak ada/sedikit ………. …………… 10. Lereng /relief mikro < 8 % ………. …………… 11. Tipe Hujan, Oldeman et al. A, B ………. ……………

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 42: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: HUTAN LINDUNG

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

Tipe-tipe vegetasi alamiah ……………. ……….. ………….Luas setiap tipe vegetasi ……………. ……….. ………….Lokasi ……………. ……….. ………….Deskripsi tipe vegetasi ……………. ……….. ………….Input tenagakerja ……………. ……….. ………….Investasi kapital ……………. ……….. ………….Teknologi tradisional ……………. ……….. ………….Taraf pengelolaan ……………. ……….. ………….Perlindungan terhadap gangguan ……………. ……….. ………….Petak observasi permanen ……………. ……….. ………….Pemantauan perkembangan vegetasi ……………. ……….. ………….

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 43: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: HUTAN WISATA

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

Fisik: Komposisi vegetasi yang sesuai ……………… ……….. …………..Tempat terbuka ……………… ……….. …………..Kondisi iklim yang nyaman ……………… ……….. …………..Lokasi kamping atau slope <15% ……………… ……….. ………….Aksesibilitas eksternal ……………… ……….. …………..Aksesibilitas internal ……………… ……….. …………..Fasilitas rekreasi ……………… ……….. …………..

Non-fisik: Input tenagakerja ……………… ……….. …………..Investasi kapital ……………… ……….. …………..Teknologi ……………… ……….. …………..Taraf pengelolaan ……………… ……….. …………..Pengetahuan hutan wisata. ……………… ……….. …………..

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 44: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: CAMPING GROUND

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

1. Drainase ………………. ……….. …………..2. Banjir ………………. ……….. …………..3. Permeabilitas ………………. ……….. …………..4. Kemiringan 0-8% ……….. …………..5. Tekstur tanah ………………. ……….. ………….. 6. Kerikil dan Kerakal 0-20% ……….. …………..7. Batu 0-0.1% ……….. …………..8. Batuan ………………. ……….. …………..

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 45: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

PROFIL KUALITAS: TEMPAT PENIMBUNAN SAMPAH (LAND FILL)

No Komponen Standar Indikator Nilai Aktual Trend

1. Dalamnya air-bumi musiman (g) 180 cm ……….. ……….. 2. Drainase (d) …………..……….. ……….. 3. Ancaman banjir (f) …………..……….. ……….. 4. Permeabilitas (p) 5 cm/jam ……….. ……….. 5. Lereng (s) 0-15% ……….. ……….. 6. Tekstur hingga kedalaman 150 cm (t)………….. ……….. ……….. 7. Dalamnya hamparan batuan (i) 180 cm ……….. ……….. 8. Batu (sb) 0-0.1% ……….. ……….. 9. Batu besar (sr) 0-0.01% ……….. ………..

AGREGAT INDEKS KUALITAS: S1 / S2 / S3 / N

Page 46: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Kurva fungsional ColiformIndeks Kualitas

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 101 102 103 104 105 106 MPN/100 ml

KUALITAS AIR: COLIFORM

sampah

Page 47: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

MANAGEMENT GUIDELINES: PERTANIAN PESISIR

1. UmumCoastal areas dapat untuk kegiatan pertanian lowlands dan uplandsAneka kultivar padi agak toleran salinitasPertanian lahan kering: Buah-buahan, sayuran, tanaman industri/perkebunan.

2. ProblematikAncaman banjir/genangan dan intrusi garamTanah mengandung logam-logam toksik bagi tanaman pertanianGangguan hama dan penyakitPerubahan regime salinitas yg dapat membahayakan ekosistem yg sensitifDampak bahan agrokimia thd coastal ecosystems

3. Arahan PengelolaanKultivaryang toleran salinitas tinggiSarana pengendalian air dan drainage: Flood control, Salt intrusion control, Water table control, Waterpollution controlHindari reklamasi “important” coastal ecosystem menjadi lahan pertanianMinimize the alteration of natural drainage patternsGood management of irrigation systemsNonpersistent biocides

Page 48: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

MANAGEMENT GUIDELINES: Mangrove Forestry

1. UmumHasil-hasil ekologis dari ekosistem mangrove biasanya under-valued, sehingga sering dikonversi menjadi sistem yang lebih ekonomisLokasi tumbuh: Seashores, Estuaries, Lagoons, Tidal areasRhizophora, Avicennia & Bruquiera

2. Problematik

Over-exploitation: traditional usesConversion: Aquaculture, Fish pond, and Residential development

3. Arahan PengelolaanHarus dikelola sebagai renewable resourcesHarus dianggap sebagai bagian integral dari coastal zonesAktivitas konversi harus dikendalikanProses-proses kritis: Suplai air tawar dan air asin, suplai nutrient, stabilitas substrat

Page 49: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

MANAGEMENT GUIDELINES: Urban Development

1. Umum

Gangguan thd ekosistem diakibatkan oleh: (1) tingginya intensitas pembangunan, (2) Terlalu dekatnya masyarakat dengan air, (3) Alterasi garis pantai, (4) kepekaan ekologis dari coastal ecosystems

2. ProblematikNutrients dalam limbah buangan menstimulir pertumbuhan jasad akuatik secara tidak berimbangLimbah domestik mengandung patogen yg dpt mengkontaminasi shellfishKonversi lahan mangrove menjadi lahan / kawasan terbangunBangunan sipil terlalu dekat dengan garis pantai dapat mendorong erosi dan menghalangi akses publik

3. Arahan PengelolaanPermukiman jauh dari area mangrovePengolahan limbah domestik sebelum dibuang ke lautMempertahankan foredunes alamiahSetback line untuk coastal structuresMengenali karakyteristik dan perilaku ekosistem alamiah

Page 50: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

MANAGEMENT GUIDELINES: Industrial Siting

1. UmumCoastal zone dianggap lokasi ideal untuk lokasi industri karena kemudahan akses thd sistem transportasi laut dan daratanBanyak industri berlokasi di sekitar dermaga, coastal zonesBiasanya aktivitas industri memerlukan banyak air untuk cooling, washing dan diluting processes.

2. ProblematikAir limbah buangan industri biasanya mengandung bahan toksik, air panas, yang membahayakan kehidupan berbagai jenis jasad akuatik

3. Arahan PengelolaanAnalisis ekonomis dan ekologis diperlukan untuk industrial sitingSite plan harus dilengkapi dengan buffers , dan tidak mengandung sensitive habitatNatural pattern dari surface-water flow & tidal inundation dipertahankanFasilitas pengolahan limbah, termausk limbah air panas

Page 51: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

MANAGEMENT GUIDELINES: Tourism

1. UmumWisata bahari semakin penting sumbangannya bagi pembangunan daerahAneka obyek alami di coastal zone mempunyai daya tarik yang unik

2. ProblematikPencemaran perairan akibat pembuangan limbah melalui aliran sungai atau langsung ke perairan pantaiPembangunan aneka fasilitas fisik:

Mengganggu pandangan bebas alamiahMerusak keindahan alamiah, Limbah buanganGangguan terhadap terumbu karang

3. Arahan PengelolaanZoning plans harus memperhatikan kondisi geografis alamiah & kondisi sosial-ekonomiSite clearing dilakukan secara hati-hati dan terkendaliFasilitas akomodasi harus terkonsentrasi pada jarak ideal dari beachFasilitas pengelolaan limbah dan sampah

Page 52: Ass.  Wr .  Wb . AUDIT LINGKUNGAN

Wass. Wr. Wb.Wass. Wr. Wb.

AUDITLINGKUNGAN

Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah

PSDAL PDIP PPS FPUBSoemarno, Oktober 2011

Wass. Wr. Wb.Wass. Wr. Wb.

AUDITLINGKUNGAN

Bahan kajian MK Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan Wilayah

PSDAL PDIP PPS FPUBSoemarno, Oktober 2011