Presentasi asp

17
OPINI DISCLAIMER BPK ATAS (LHP-LKPP) KEMENPORA Studi Kasus “Pelanggaran Kode Etik Akuntan Sektor Publik” Disusun Oleh: Daniel F. (041613143003) M. Rifhest (0416131430….)

Transcript of Presentasi asp

Page 1: Presentasi asp

OPINI DISCLAIMER BPK ATAS (LHP-LKPP) KEMENPORAStudi Kasus “Pelanggaran Kode Etik Akuntan Sektor Publik”

Disusun Oleh:Daniel F. (041613143003)M. Rifhest (0416131430….)

Page 2: Presentasi asp

"Tahun yang lalu saya sebutkan kementerian dan lembaga mana. Sekarang, saya sebutkan lagi, yang pertama yang disclamer, supaya diingat-ingat supaya tahun yang akan datang tidak. Yang pertama Kemensos, kedua Kemenpora,ketiga TVRI, dan keempat Komnas HAM. Sudah, yang lain lain sudah nggak tegang lagi, hanya empat, ini perlu menjadi catatan yang empat ini," kata Jokowi dalam acara Penyampaian LHP LKPP di Istana Negara, Jakarta, 6 Juni 2016.

Page 3: Presentasi asp

DASAR HUKUM PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA• Pasal 5 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

• Pasal 9 ayat (1) huruf e Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan,

• Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (Peraturan BPK-RI No.01/2007)

• Petunjuk Teknis Pemeriksaan Keuangan

Page 4: Presentasi asp

DASAR PERTIMBANGAN PERUMUSAN OPINIKecukupan Bukti AuditKondisi yang Berdampak pada Ketidakmampuan Auditor dalamMemperoleh Bukti yang Cukup MemadaiKeadaan di luar kendalientitas

• Catatan akuntansi hancur (karena kebakaran misalnya)

• Catatan akuntansi telah disita oleh aparat pemerintah untuk waktu yang tidak dapat ditentukan (misalnya kejaksaan, kepolisian)

Keadaan terkait sifat danwaktu penugasan

• Waktu yang tersedia untuk penghitungan persediaan tidak cukup

• Auditor menentukan bahwa penerapan prosedur substantif saja tidak cukup, tapi pengendalian entitas tidak efektif

Pembatasan olehmanajemen

• Manajemen melarang auditor menghitung persediaan

• Manajemen manghalangi auditor konfirmasi kepada pihak ketiga menyangkut akun tertentu

Page 5: Presentasi asp

DASAR PERTIMBANGAN PERUMUSAN OPINI

Salah Saji

Klasifikasi Salah Saji

Kesesuaian Pilihan Kebijakan Akuntansi

Penerapan kebijakan akutansi terpilih

Kesesuaian atau Kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan

Penyebab Salah Saji

Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan

Kecurangan

Ketidakpatutan

Page 6: Presentasi asp

DASAR PERTIMBANGAN PERUMUSAN OPINI

MaterialitasTingkatan

Materialitas

Tidak Material

Material tetapi tidak

mempengaruhi keseluruhan penyajian laporan

keuangan

Sangat material sehingga kewajaran

seluruh laporan keuangan

dipertanyakan

Pervasiveness

Elemen, akun atau item

dalam laporan keuangan

Proporsi yang substansial

Pengungkapan yang bersifat fundamental

Page 7: Presentasi asp

DASAR PERTIMBANGAN PERUMUSAN OPINIPertimbangan Materialitas dalam Akuntansi Sektor Publik

unsur kepatuhan kepada peraturan perundangan-undangan termasuk efektivitas pengendalian intern.

bahan bagi legislator, regulator dan masyarakat luas, sebagai pengguna utama laporan keuangan, untuk menilai akuntabilitas pemerintah dan membuat keputusan lain, selain keputusan ekonomi

Page 8: Presentasi asp

JENIS OPINI DAN DASAR PERTIMBANGANNYA

Opini Audito

r

Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP)

WTP dengan Paragraf

Penjelasan

Opini Wajar dengan

Pengecualian

Opini Tidak Wajar

Tidak Memberikan

Pendapat

Page 9: Presentasi asp

MATRIKS PERUMUSANOPINI

Page 10: Presentasi asp
Page 11: Presentasi asp
Page 12: Presentasi asp
Page 13: Presentasi asp
Page 14: Presentasi asp
Page 15: Presentasi asp

TANGGAPAN KEMENPORA• Menpora telah mengadakan Rapat Pimpinan Khusus dengan para jajaran Eselon

I, Staf Khusus, Inspektur dan Kepala Biro terkait untuk merespon hasil temuan BPK dimaksud. Sebagai tindak lanjut dari Rapat Pimpinan tersebut dan sesuai arahan Menpora, maka Kemenpora segera melakukan evaluasi dan kajian secara serius berkaitan dengan temuan BPK yang menyebabkan penilaian disclaimer (TMP).

• Menurut Surat BPK kepada Menpora tertanggal 3 Mei 2016, disebutkan bahwa BPK telah menemukan adanya permasalahan yang harus ditindaklanjuti oleh Kemenpora, antara lain

1. Saldo asset tetap konstruksi dalam pengerjaan (P3SON / Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang) dan,

2. Bantuan yang masih dalam proses pertanggungjawaban oleh penerima bantuan. Khusus mengenai aset P3SON Hambalang, perhitungan Saldo Aset Tetap Konstruksi tahun 2015 tidak dapat kami lakukan, karena seluruh dokumen terkait masih disita KPK sejak tahun 2012 dan masih dalam persoalan hukum.

Page 16: Presentasi asp

TANGGAPAN KEMENPORA• Kemenpora telah menyampaikan tanggapan sekaligus penjelasan (tanggapan

instansi) melalui Surat Sesmenpora selaku Kuasa pengguna Anggaran tertanggal 21 Mei dan 30 Mei 2016 disertai dokumen, data, dan fakta pendukung agar persoalan penyajian belanja serta pertanggungjawaban dana bantuan dari pihak penerima bantuan dapat diakui dan diyakini kewajarannya sesuai dengan standar audit BPK berdasarkan UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.

• Sebagai informasi tambahan, munculnya persoalan P3SON Hambalang tersebut di luar dugaan dan mengejutkan Kemenpora, karena meskipun menyadari bahwa persoalan P3SON Hambalang memang belum tuntas dan baru diketahui kedudukan hukumnya setelah KPK mengirimkan surat kepada Menpora tertanggal 27 Juli 2015 yang intinya Kemenpora diizinkan untuk melanjutkan P3SON Hambalang dengan syarat harus ada kajian dan audit khusus tentang masalah konstruksi bangunannya dari lembaga yang berkompeten. Sehingga Kemenpora juga baru bersikap lebih pro aktif setelah ada kepastian sesuai hasil Sidang Kabinet Terbatas tanggal 2 Mei 2016 yang di antaranya menyebutkan Presiden telah mempertimbangkan agar P3SON Hambalang untuk dilanjutkan usai menerima paparan dari Menteri PU PERA Basuki Hadimulyono.

Page 17: Presentasi asp

HUBUNGAN TEMUAN AUDIT DENGAN OPINI BPK

Tidak Memberikan Pendapat

penyajian belanja serta pertanggungjawaban dana bantuan dari pihak penerima bantuan tidak dapat diakui dan diyakini kewajarannya sesuai dengan standar audit

BPK

Ketidak pastian perhitunan saldo asset tetap dalam pengerjaan Khusus mengenai aset P3SON Hambalang

Tidak memperoleh bukti Audit yang memadai – karena sebagian dokumen masih disita oleh pengadilan