Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

57
MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN INDONESIA Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Indonesia Dosen Pembimbing: Zulham Al Farizi, S.E., M.Acc. Disusun oleh: Kelompok 1 1.Arya Suteja (4201314029) 2. Azmala Putri Harditiara (4291314017) 3. Dini Audi (4201314051)

Transcript of Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

Page 1: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN INDONESIA

Bank Umum dan Bank Perkreditan RakyatDisusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Lembaga Keuangan Indonesia

Dosen Pembimbing: Zulham Al Farizi, S.E., M.Acc.

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Arya Suteja (4201314029)

2. Azmala Putri Harditiara (4291314017)

3. Dini Audi (4201314051)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2015/2016

Page 2: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah

Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat dengan baik dan lancar. Penulisan

makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen

pembimbing mata kuliah Lembaga Keuangan Indonesia yaitu Zulham Al Farizi,

S.E., M.Acc.

Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan

pemahaman pembaca terhadap Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah,

serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini.

Makalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat ini disajikan dalam

konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam

memahami makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat

memahami kegiatan Bank Umum, jasa Bank Umum, dan Bank Perkreditan

Rakyat.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen Pembimbing mata

kuliah Lembaga Keuangan Indonesiayang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk berkarya menyusun makalah Bank Umum dan Bank Perkreditan

Rakyat. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang

telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan

makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang

tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-

saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna

peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

i

Page 3: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

Pontianak, 12 September

2015

Penulis

ii

Page 4: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah ................................................................................2

I.3 Tujuan Masalah ....................................................................................3

I.4 Sistematika Penulisan Masalah ...........................................................3

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Bank Umum ........................................................................................ 5

II.1.1. Pengertian Bank Umum..........................................................5

II.1.2. Fungsi Bank Umum............................................................... 5

II.1.3. Kegiatan Bank Umum ............................................................7

II.1.4. Pengelompokkan Bank Umum...............................................9

II.1.5. Jasa Bank Umum...................................................................12

II.1.6. Risiko dalam Usaha Perbankan.............................................19

II.1.7. Ketentuan Kehati-Hatian Bank Umum Konvensional..........20

II.2 Bank Perkreditan Rakyat ................................................................... 21

II.2.1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat................................... 21

II.2.2. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat.......................................... 22

II.2.3. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat........................... 22

II.2.4. Ketentuan Kelembagaan Bank Perkreditan Rakyat............. 23

II.2.5. Ketentuan Kehati–Hatian Bank Perkreditan Rakyat............ 24

iii

Page 5: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

II.2.6. Ketentuan Megenai Tingkat Kesehatan

Bank Perkreditan Rakyat.......................................................26

II.2.7. Ketentuan Lain–Lain Bank Perkreditan Rakyat...................26

II.2.8. Likuidasi Bank Perkreditan Rakyat......................................27

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan ........................................................................................ 28

III.2 Saran .................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

iv

Page 6: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang

perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupaka kegiatan pokok bank

sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang

menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan

menghimpun dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan

jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan

utama tersebut. Dengan adanya jasa perbankan, maka masyarakat menemukan

kemudahan dalam melakukan kegiatan–kegiatan yang berhubungan dengan

perbankkan sehingga masyarakat bisa dengan tenang dalam menjalankan

perekonomiannya. Untuk itu perlu diketahui apa saja yang menjadi produk jasa

dari perbankan agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa tersebut sesuai dengan

kebutuhan mereka.

Dalam perbankan, ada beberapa jenis jasa yang ditawarkan oleh bank

seperti jasa kliring, inkaso, jasa transfer, pertukaran uang (Money Changer),

rekening Koran, bank garansi dan lainnya. Jasa yang ditawarkan tersebut

merupakan suatu bentuk kepedulian perbankan kepada masyarakat selain

1

Page 7: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

2

melakukan tugasnya yang menghimpun dana dan menyalurkan kembali

kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat bisa melakukan perekonomian

dengan tenang dan tidak mengalami kesulitan dalam berekonomi.

 Dalam praktiknya, Bank terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan bank

Perkreditan rakyat (BPR). Bank Sentral di Indonesia dilaksanakan oleh bank

Indonesia dan memegang fungsi sebagai Bank Sirkulasi, Bank to bank and Lender

Of the Last Resort. Biasanya pelayanan yang diberikan oleh Bank Indonesia lebih

banyak kepada pihak pemerintah dan dunia perbankan. Dengan kata lain nasabah

bank Indonesia dalam hal ini lebih banyak kapada Lembaga Perbankan. Tujuan

utama Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah mencapai dan memelihara

kastebilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai

tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga

kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi bank.

Kemudian Bank Umum merupakan Bank yang bertugas melayani seluruh

jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik perorangan

maupun lembaga-lembaga lainnya.

Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan Bank yang khusus

melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Jenis produk yang

ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat ini relatif sempit dibandigkan dengan

Bank Umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh

diselenggarakan oleh BPR, seperti pembukaan rekening Giro dan ikut Kliring.

I.2 Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Bank Umum dan bank perkreditan

rakyat, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga

penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi Bank Umum?

2. Apa fungsi dan kegiatan yang dilakukan oleh Bank Umum?

3. Bagaimana pengelompokan Bank Umum?

4. Apa saja jasa yang diberikan oleh Bank Umum?

5. Apa saja risiko dalam usaha perbankan?

Page 8: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

3

6. Apa saja aspek yang dilihat dalam kehati-hatian Bank Umum

Konvensional?

7. Apa definisi Bank Perkreditan Rakyat?

8. Apa saja fungsi dan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat?

9. Bagaimana ketentuan kelembagaan, keteentuan kehati-hatian,

tingkat kesehatan dan ketentuan lainnya dalam Bank Perkreditan

Rakyat?

10. Bagaiman proses likuidasi Bank Perkreditan Rakyat?

I.3 Tujuan Masalah

Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:

1. Memahami pengertian Bank Umum.

2. Mengetahui berbagai macam fungsi dan kegiatan Bank Umum.

3. Mengetahui pengelompokkan Bank Umum.

4. Mengetahui jasa-jasa Bank Umum.

5. Memahami risiko-risiko dalam usaha perbankan.

6. Memahami ketentuan kehati-hatian Bank Umum.

7. Memahami definisi Bank Perkreditan Rakyat.

8. Mengetahui fungsi dan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat.

9. Memahami mengenai ketentuan kelembagaan, keteentuan kehati-

hatian, tingkat kesehatan dan ketentuan lainnya dalam Bank

Perkreditan Rakyat.

10. Memahami proses likuidasi Bank Perkreditan Rakyat.

I.4 Sistematika Penulisan Masalah

Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi:

BAB I: PENDAHULUAN

Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan

sistematika penulisan masalah;

BAB II: PEMBAHASAN

Page 9: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

4

Membahas tentang Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang

meliputi: pengertian Bank Umum, fungsi dan kegiatan Bank Umum,

pengelompokkan Bank Umum, jasa Bank Umum, risiko-risiko dalam usaha

perbankan, ketentuan kehati-hatian Bank Umum, pengertian Bank

Perkreditan Rakyat, Fungsi dan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat,

ketentuan kelembagaan, ketentuan kehati-hatian, tingkat kesehatan dan

ketentuan lainnya dalam Bank Perkreditan Rakyat serta proses likuidasi

Bank Perkreditan Rakyat.

BAB III: PENUTUP

Menyajikan Kesimpulan dan Saran.

Page 10: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Bank Umum

II.1.1. Pengertian Bank Umum

Bank Umum adalah lembaga keuangan yang paling penting dalam

suatu negara dilihat dari jumlah asetnya. Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun

1992 tentang Perbankan sebagaimana diperbaharui dengan UU Nomor 10

Tahun 1998, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pengertian lain

dari Bank Umum, yaitu Bank Umum adalah bank yang

hanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak yang berorientasi laba secara konvesional.

II.1.2. Fungsi Bank Umum

Berdasarkan definisi Bank Umum, Bank Umum memiliki beberapa

fungsi, yaitu:

1. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan Bank Umum adalah uang giral, yaitu alat

pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring).

Kemampuan Bank Umum menciptakan uang giral menyebabkan

posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank

sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang

beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan Bank Umum

menciptakan uang giral.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

5

Page 11: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

6

Fungsi lain dari Bank Umum yang juga sangat penting adalah

mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini

dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan Bank Umum

adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.

Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,

penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran

dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan

nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh Bank Umum adalah dana

simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya

yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan Bank Umum

menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-

lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil

dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,

utamanya melalui penyaluran kredit.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank Umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau

memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa

maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua

pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan

geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara.

Kehadiran Bank Umum yang beroperasi dalam skala internasional

akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut.

Dengan adanya Bank Umum, kepentingan pihak-pihak yang

melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih

mudah, cepat dan murah.

Page 12: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

7

5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang

paling awal yang ditawarkan oleh Bank Umum. Masyarakat dapat

menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti

perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja

disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit

box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan

bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau

surat-surat berharga.

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh Bank Umum juga

semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar

listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang

melalui atm, membayar gaji pegawai denga menggunakan jasa-jasa

bank.

II.1.3. Kegiatan Bank Umum

Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum adalah

sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan utang.

4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank

yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan

dalam perdagangan surat-surat dimaksud.

Page 13: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

8

b. Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam

perdagangan surat-surat dimaksud.

c. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

e. Obligasi.

f. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.

g. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai

dengan satu (1) tahun.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan

dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana

telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana

lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya

dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan

wali amanat.

12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain

berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang

tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 14: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

9

Selain itu Bank Umum dapat pula:

1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan

di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura,

perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan

penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia.

3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi

akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah, dengan syarat harus menarik kembali

penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia, dan

4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun

sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan

dana pensiun yang berlaku.

II.1.4. Pengelompokkan Bank Umum

Bank Umum sebagai salah satu bagian dari sistem perbankan

Indonesia dikelompokkan sebagai berikut dilihat dari berbagai aspek.

No. Aspek Jenis Bank Keterangan

1. Fungsi Bank Sentral Badan hukum milik Negara yang tugas

pokoknya membantu pemerintahan.

Bank Umum Bank yang sumber utama dananya

berasal dari simpanan pihak ketiga dan

penyaluran dana dalam bentuk

pinjaman kredit.

Bank

Pembangunan

Sumber dananya berasal dari

simpanan deposito

Bank Desa Tugas utamanya melakukan fungsi

Page 15: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

10

perkreditan dan penghimpunan dana

untuk memajukan desa.

BPR Merupakan unsur penghimpunan dana

dari masyarakat dan menyalurkan

dana di sector pertanian dan pedesaan.

2. Status

Kepemilikan

Bank Milik

Negara

Seluruh modalnya dari kekayaan

Negara yang dipisahkan dan didirkan

atas dasar UU tersendiri.

Bank Milik

Swasta Nasional

Didirikan dalam bentuk PT yang

sahamnya dimiliki oleh WNI dan atau

badan hokum di Indonesia secara

keseluruhan.

Bank Swasta

Asing

Dibentuk antara bank asing dan bank

nasional di Indonesia, atau cabang

bank asing yang ada di Indonesia.

Bank

Pembangunan

Daerah

Didirikan atas peraturan daerah

propinsi dan sahamya sebagian besar

merupakan kekayaan pemerintah

daerah.

Bank Campuran Sebagian sahamnya milik pihak asing

dan swasta Indonesia.

3. Kegiatan

Operasional

Bank Devisa Bank yang memiliki wewenang dari

BI untuk melakukan transasksi valuta

asing dan koresponden dengan pihak

asing.

Bank Nondevisa Bank yang hanya melakukan transaksi

dalam negeri saja.

4. Penciptaan

Uang Giral

Bank Primer Kegiatan operasional berupa funding

dan landing, bank primer juga

melakukan semua transaksi yang

berhubungan langsung dengan kas.

Page 16: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

11

Bank Sekunder Kegiatan operasionalnya hanya

sekedar melaksanakan transaksi kas

secara langsung.

5. Sistem

Organisasi

Unit Banking

System

Hanya memiliki satu kantor saja dan

melayani masyarakat di sekitar

wilayah itu.

Branch Banking

System

Memiliki kantor cabang di beberapa

wilayah yang sistemnya terkait dengan

kantor pusat.

Holding

Company Bank

Sebuah bank yang memiliki satu atau

lebih anak bank.

Multi Holding

Company Bank

Bank yang memiliki perusahaan yang

bergerak dibidang perbankan dan

nonperbankan.

Correspondent

Banking

Bank yang memiliki hubungan

koresponden baik itu dalam negeri

maupun luar negeri.

6. Skala Usaha

dan Target

Pasar

Retail Banking Penjaringan nasabah pada kelompok

masyarakat kecil.

Wholesale

Banking

Penjaringan nasabah pada kelompok

masyarakat menengah dan masyarakat

atas.

Wholesale dan

Retail Banking

Penjaringan nasabah dari kelompok

masyarakat kecil, menengah dan

masyarakat atas.

7. Letak

Geografis

Bank Lokal Beroperasi di daerah terbatas dan

tertentu.

Bank Regional Beroperasi di pasar perkotaan.

Bank

Multinasional

Beroperasi sampai di lingkup

internasional.

8. Perhitungan Bank Bank yang perhitungan pendapatannya

Page 17: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

12

Pendapatan Konvensional dengan sistem bunga.

Bank Syariah Bank yang perhitungan pendapatannya

dengan sistem bagi hasil.

II.1.5. Jasa Bank Umum

Masyarakat berkedududukan sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang

secara aktif melakukan transaksi ekonomi dengan sistem pembayaran

melalui system banking, untuk itulah bank memberikan berbagai kemudahan

untuk transaksi dengan berbagai bentuk produk bank yang didukung dengan

teknologi perbankan yang semakin mutakhir. Berikut ini akan dibahas

beberapa bentuk jasa perbankan.

1. Electronic Banking (E-Banking)

Layanan elektronik perbankan memiliki beraneka ragam bentuk

selain ATM yaitu Phone Banking, Internet Banking, Mobile

Banking dan SMS Banking.

E-Banking yang dikeluarkan oleh bank bertujuan untuk

menghimpun dana nasabah agar mengendap di bank, memberikan

layanan yang mudah, cepat dan murah kepada nasabah, agar

nasabah lebih loyal.

Biaya yang dikeluarkan untuk menikmati layanan e-banking

merupakan keuntungan sendiri untuk bank yaitu sebagai

pendapatan nonbunga, semakin banyak kepercayaan nasabah

semakin banyak transaksi e-banking dan bertambah pula

pendapatan bank dari nonbunga.

2. Transfer (Payment Order)

Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang

dapat dilakukan padabank yang sama atau bank yang berlainan.

Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota,

luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar

negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim

Page 18: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

13

dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung dari bank yang

bersangkutan.

Manfaat transfer bagi nasabah yaitu sebagai salah satu bentuk

layanan dari bank untuk melakukan pemindahan uang baik berupa

devisa maupun nondevisa, mempercepat proses pengiriman uang

dan mempererat hubungan kerjasama dengan bank lain dalam

negeri maupun luar negeri. Beberapa sarana yang dapat dipakai

untuk pemindahan uang yaitu:

a. Non Lalu Lintas Giro (LLG), yaitu nota kredit atau dalam

bentuk transfer yang dikirim antar bank dalam wilayah kliring

setempat.

b. Real Time Gross Settlement (RTGS), yaitu pemindahan uang

antar Bank Umum secara cepat dengan nilai nominal minimal

Rp 50.000.000.

c. Talex, cable, atau faximile yaitu pengiriman uang yang

dilakukan dengan menggunakan mesin telegraph dengan syarat

antar bank tersebut sudah memiliki perjanjian transfer yang

telah disepakati bersama.

d. Telephone yaitu metode transfer yang dilakukan dengan

menggunakan jaringan telepon dan kedua belah pihak sudah

memiliki transfer agreement.

e. Melalui mail/mail transfer yaitu pengiriman uang secara

tertulis.

3. Tabungan (Saving Deposit)

Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai

dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank dan dapat dilakukan

menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kwitansi atau kartu

(ATM).

4. Kliring (Clearing)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek,

bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat

Page 19: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

14

kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya

penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.

5. Simpanan Deposito

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu

tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka

waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang memberikan

fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.

Jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah.

Secara garis besar, deposito ada tiga jenis, yaitu:

a. Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga di bank

yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka

waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan

bank bersangkutan. Diterbitkan atas nama deposan tersebut

sehingga tidak dapat dipindahtangankan atau dijual. Jangka

waktu deposito ada beberapa yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,

12 bulan dan 24 bulan.

b. Deposito Harian

Deposito harian adalah simpanan pihak ketiga pada bank

yang memiliki jangka waktu 1 hari sampai dengan 30 hari,

pencairannya dapat dilakukan setiap hari dengan

pemberitahuan sebelumnya kepada pihak bank. Tingkat

bunga yang diberikan atas deposito harian lebih rendah

daripada deposito berjangka karena mempengaruhi tingkat

risiko likuiditas bank yang lebih besar.

c. Sertifikat Deposito

Menurut Undang–Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan yang dimaksud dengan sertifikat deposito adalah

simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti

penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Pemilik sertifikat

deposito dapat menjualnya apabila membutuhkan dana

Page 20: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

15

segera. Sifat sertifikat deposito adalah atas unjuk, sehingga

sertifikat deposito dapat diperjualbelikan.

6. Giro

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

7. Bank Garansi

Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam

rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si

pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya

dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan, bank

terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya

8. Inkaso

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek,

bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses

inkaso dikelompokkan menjadi dua yaitu inkaso dalam negeri dan

inkaso luar negeri. Manfaat inkaso yaitu memberikan pelayanan

kepada nasabah dalam proses penagihan dari warkat yang dimiliki,

nasabah tidak perlu datang pada bank tertarik, tapi hanya pelru

memberikan surat kuasa pada bank untuk melakukan warkatnya.

9. Cek Perjalanan (Traveller’s Cheque)

Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau

wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pem

bayaran di berbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti

hotel, supermarket. Keistimewaan cek perjalanan dibanding cek

lain yaitu apabila terjadi kehilangan bank akan memberikan ganti

penuh dan dalam waktu yang singkat selama pemegang cek

perjalananan ini segera melaporkan kejadian kehilangan kepada

pada penerbit.

10. Kredit Dokumenter (Documentary Letter of Credit)

Page 21: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

16

Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan

importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas

transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Jenis Letter of Credit

ada 2 bentuk yaitu L/C yang dapat dibatalkan dan L/C yang tidak

dapat dibatalkan. Berikut beberapa LC dilihat dari bebrapa aspek

penting:

No. Menurut Jenis Keterangan1. Sifatnya Revocable letter of

creditDapat dibatalkan secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak-pihak terlibat di dalamnya.

Irrevocable letter of credit

Tidak dapat dibatalkan atau diubah sepihak tanpa persetujuan dari pihak-pihak yang terlibat yaitu seller, buyer, opening bank ataupun negotiating bank.

Irrevocable confirmed letter of credit

Mendapat konfirmasi sebuah bank bahwa bank menjamin akan melakukan pembayaran jika opening bank cidera janji sedangkan syarat-syarat L/C sudah dipenuhi.

Revolving letter of credit

Secara otomatis berlaku secara berulang-ulang seterlah L/C direalisasi.

Counter letter of credit

Diterbitkan oleh bank lain yang bukan merupakan advising bank dari master L/C.

Transferable letter of credit

Dapat dipindah tangankan dari beneficiary pertama

Page 22: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

17

kepada beneficiary kedua dan bisa lebih dari satu beneficiary.

Back to back letter of credit

Beneficiary pertama murni sebagai applicant dan bertanggung jawab terhadap pembayarannya kepada beneficiary kedua, tidak memandang apakah dia mendapat pembayaran dari buyer luar negeri atau tidak.

2. Menurut jangka waktu pembayarannya

Sight letter of credit

Pembayarannya dilakukan setelah wesel diserahkan, disertai dengan dokumen-dokumen yang disyaratkan

Usance letter of credit

L/C berjangka yang pembayarannya dilakukan pada suatu jangka waktu tertentu, setelah wesel diunjukkan atau setelah barang dikapalkan.

Usance on sight basis letter of credit

Kombinasi dari sight L/C dengan Usance L/Cnegotiating dengan Sight, dan pembayarannya dilakukan dengan Usance.

Red caluse letter of credit

L/C yang memuat klausa khusus yang member kuasa kepada advising bank untuk melakukan pembayaran sejumlah uang muka kepada beneficiary sebelum dokumen-dokumen

Page 23: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

18

diserahkan.3. Menurut bank

pembuka atau asal pembukanya

Merchants letter of credit

L/C yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang biasanya adalah perusahaan dari pihak buyer.

4 Menurut bank yang menegosiasi

Restriced letter of credit

L/C yang menunjuk sebuah bank untuk melakukan pembayarannya ataupun negosiasi.

Unresricted letter of credit

L/C yang tidak menunjuk sebuah bank untuk melakukan pembayran ataupun negosiasinya.

11. Kartu Kredit (Credit Card)

Kartu kredit memiliki keunggulan yaitu jangkauan penggunaan

yang luas hampir 5,7 juta di 160 negara telah mengikatkan diri

untuk selalu melayani para pemegang kartu kredit. Kartu kredit

dipergunakan untuk transaksi.

Cara pembayaran kartu redit:

a. Charge card, adalah jenis kartu yang mana pembayarannya

dilakukan secara penuh atas jumlah pengeluaran pemegang

kartu yang ditagih oleh bank penerbit melalui billing statement

yang dikirim.

b. Credit card, adalah jenis kartu di mana cara pembayarannya

dapat dibayarkan sebagian atau keseluruhan kewajiban.

12. Kotak Pengamanan (Safety Deposit Box)

Safe Deposit Box memberikan layanan penyewaan box atau kotak

pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-

barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-

barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari

pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box di kenakan

Page 24: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

19

biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka

waktu penyewaan.

13. Automatic Teller Machine (ATM)

Automatic teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal

dengan Anjungan Tunai Mandiri.ATM merupakan alat elektronik

yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat

digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek

saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM

tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu

diberikan PIN (personal identification number), atau nomor pribadi

yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM.

II.1.6. Risiko dalam Usaha Perbankan

Dalam menjalankan bisnis di bidang industri perbankan, maka

setiap bankir harus benar-benar menyadari berbagai risiko bisnis yang

dihadapinya. Usaha perbankan adalah usaha yang memiliki risiko tinggi

baik dari aspek penarikan dana maupun dari aspek penyaluran dana. Dalam

menghadapi berbagai risiko usaha yang timbul tentunya para bankir harus

melakukan perencanaan yang tepat dengan kemampuan prediksi yang

akurat.Risiko-risiko usaha bank tersebut antara lain:

1. Risiko Likuiditas

Timbul karena bank tidak dapat memenuhi kewajiban jangka

pendek.

2. Risiko Tingkat Bunga

Timbul akibat perubahan tingkat suku bunga.

3. Risiko Kredit

Timbul karena debitur tidak dapat mengembalikan hutang dan

bunga kepada bank.

4. Risiko Manajemen

Timbul karena mismanagement dan mentalitas pegawai bank.

Page 25: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

20

5. Risiko Investasi

Timbul akibat nilai surat berharga bank turun.

6. Risiko Operasi

Timbul karena masalah pengumpulan dan penggunaan dana untuk

operasi bank.

7. Risiko Fidusa

Adanya unsur perwalian yang menyebabkan nasabah merugi

karena penipuan.

8. Risiko Keamanan

Timbul akibat ketidakstabilan politik dan keamanan lingkungan.

9. Risiko Pendapatan

Timbul karena bank gagal menyalurkan dananya.

10. Risiko Pasar

Timbul akibat perubahan tingkat bunga pasar.

II.1.7. Ketentuan Kehati-Hatian Bank Umum Konvensional

Dalam hal ini Bank Umum perlu memperhatikan beberapa aspek

yaitu:

1. Modal inti yang harus dimiliki senilai lebih dari Rp 100 miliar,

bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari asset

tertimbang menurut risiko (ATMR).

2. Posisi devisa neto (PDN) secara keseluruhan maksimal 20% dari

modal dan untuk neraca maksimal 20% dari modal.

3. Batas maksimum pemberian kredit.

4. Kualitas asset produktif Bank Umum.

5. Penyisihan penghapusan asset (PPA) yang teridiri dari cadangan

umum dan cadangan khusus.

6. Restrukturi kredit terhadap kreditur yang mengalami kesulitan

pokok, bunga kredit dan yang mengalami prospek usaha yang baik

dan mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi.

Page 26: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

21

7. Giro wajib minimum (GWM), bank devisa wajib memenuhi GWM

dalam rupiah dan valas, GWM terdiri terdiri dari GWM utama

(dalam rupiah sebesar 5% dari DPK) dan GWM sekunder (dalam

rupiah 2,5 % dari DPK), sanksi yang melanggar kewajiban

pemenuhan GWM akan dikenakan sanksi sesuai pasal 13 dan pasal

14 Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tentang

Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008

tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam rupiah

dan valas.

8. Penerapan prinsip mengenal nasabah yang ketentuannya dibuat

oleh bank dan dilaporkan ke PPATK jika mengalami hal-hal yang

mencurigakan saat bertransaksi.

9. Transparansi kondisi keuangan Bank Umum yang dilaporkan

kepada BI secara periodic bulanan triwulan dan tahunan. Laporan

triwulan wajib di share ke masyarakat umum melalui media masa.

10. Transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi

nasabah yang ditetapkan dalam kebijakan dan prosedur tertulis.

11. Prinsip kehati-hatian dalam kegiatan penyertaan modal umum.

12. Prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritas asset bagi Bank

Umum.

13. Penilaian tingkat kesehatan bank melalui penilaian kualitatif

kondisi dan konerja bank, melalui penilaian kuantitatif terhadap

factor modal, kualitas aset, manajemen, rehabilitas, likuiditas dan

sensitifitas pasar (CAMELS).

II.2 Bank Perkreditan Rakyat

II.2.1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank

yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,

tabungan, dan bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana

sebagai usaha BPR. Kegiatan utama BPR ditujukan untuk melayani usaha-

Page 27: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

22

usaha kecil dan masyaraakat di daerah pedesaan.Bentuk hukum BPR dapat

berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau koperasi.

II.2.2. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat

Funsgi BPR adalah menyalurkan kredit kepada para pengusaha

mikro, kecil dan menengah dan menerima simpanan dari masyarakat.

Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu

tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, karena proses kreditnya yang relatif

cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan

nasabah.

II.2.3. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat

1. Usaha yang boleh dilakukan BPR

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya

yang dipersamakan dengan itu

b. Memberikan kredit.

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip

bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah.

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,

dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang

ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR

mengalami over likuiditas.

2. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR

a. Menerima simpanan berupa Giro.

b. Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing.

Page 28: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

23

c. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking

dan concern terhadap layanan kebutuhan asyarakat menengah

ke bawah.

d. Melakukan usaha peransuransian.

e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang

dimaksud dalam usaha BPR.

II.2.4. Ketentuan Kelembagaan Bank Perkreditan Rakyat

1. BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki dengan ijin Dewan

Gubernur Bank Indonesia.

2. Kepemilikan BPR adalah orang yang memiliki intregias dan bukan

orang tercela.

3. Sumber dana tidak boleh berasal dari pinjaman/fasilias pembiayaan

dalam bentuk apapun dari bank/pihak lain dan berasal dari dan

untuk tujuan pencucian uang.

4. Kepengurusan BPR teridiri dari direksi dan komisaris.

5. Merger, konsolidasi dan akuisisi BPR wajib mendapat ijin dari BI

dan dapat dilakukan atas inisiatif BPR yang bersangkutan atau atas

permintaan BI.

6. Pembukaan kantor cabang hanya dpat dilakukan di wilayah

propinsi yang sama dengan mempertimbangkan kesehatan,

kemampuan permodalan, teknologi informasi dan tercantum dalam

rencana kerja tahunan BPR.

7. Pembuakaan kantor kas hanya dapat dilakukan dalam satu wilayah

satu kota/kabupaten dengan kantor induknya.

8. Perubahan nama diajukan ke BI disertai dengan alasan perubahan

nama dan akta perubahan anggaran dasar yang disetujui dari

instansi berwenang.

9. BPR wajib mengumumkan perubahan nama kepada masyarakat

dalam surat kabar harian atau papan pengumuman seluruh kantor

cabang.

Page 29: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

24

10. Perubahan bentuk badan hukum dilakukan dalam dua tahap yaitu

permohonan ijin prinsip dan permohonan pengalihan ijin usaha

BPR.

11. Penutupan kantor cabang hanya dapat dilakukan dengan

persetujuan Bank Indonesia.

12. Penutupan sementara diluar hari libur resmi sebanyak-banyaknya 5

hati kerja dalam kurun waktu satu tahun dan wajib memperoleh

persetujuan dari BI dan diajukan dengan menyebutkan alasan

penutupan. BPR wajib mengumumkan rencana penutupan kantor

sementara kepada masyarakat.

13. Perubahan kegiatan usaha harus mendapat ijin Dewan Gubernur BI

dan mengacu pada Peraturan BI ttg BPR berlandaskan prinsip

syariah.

II.2.5. Ketentuan Kehati-Hatian Bank Perkreditan Rakyat

1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

BPR diwajibkan untuk memenuhi rasio KPMM (CAR) minimal 8%

yang dihitung dari perbandingan antara Modal dengan Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Komponen modal  terdiri

atas modal inti dan modal pelengkap dimana modal pelengkap

maksimum sebesar 100% dari modal inti.

2. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

BMPK adalah batas maksimum penyediaan dana yang

diperkenankan untuk dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau

kelompok peminjam tertentu. 

BMPK untuk satu peminjam maupun satu kelompok peminjam

yang tidak terkait dengan BPR ditetapkan setinggi tingginya 20 %

dari modal BPR. BMPK bagi pihak yang terkait dengan  BPR

Page 30: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

25

secara individu maupun secara keseluruhan ditetapkan setinggi-

tingginya sebesar 10% dari modal BPR.

3. Kualitas Aktiva Produktif

Aktiva produktif adalah penanaman dana BPR dalam bentuk 

Kredit, SBI dan Penempatan Dana Antar Bank dengan menerapkan

prinsip kehati-hatian dimana pengurus BPR wajib menilai,

memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar

kualitas Aktiva Produktif senantiasa Lancar.  Kualitas Aktiva

Produktif dalam bentuk Kredit ditetapkan dalam 4 golongan, yaitu

Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet yang penilaiannya

berdasarkan ketepatan membayar dan/atau kemampuan membayar

kewajiban oleh Debitur. 

4. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

PPAP adalah penyisihan yang wajib dibentuk oleh  BPR untuk

menutup risiko kerugian.  Besarnya PPAP umum minimal adalah

0,5% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar (tidak termasuk

SBI). 

5. Restrukturisasi Kredit

Restrukturisasi kredit dapat dilakukan terhadap debitur yang

mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit dan

debitur yang memiliki prospek usaha yang baik dan mampu

memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi. 

Kualitas kredit yang direstrukturisasi adalah maksimum kurang

lancar untuk kredit yang sebelum direstrukturisasi memiliki kualitas

diragukan atau macet dan tidak berubah, untuk kredit yang sebelum

direstrukturisasi memiliki kualitas lancar atau kurang lancar.

Page 31: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

26

Kualitas kredit yang direstrukturisasi dapat menjadi lancar, apabila

tidak terjadi tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga selama 3

kali periode pembayaran secara berturut-turut dan apabila debitur

tidak mampu memenuhi kondisi ini maka kualitas kreditnya sama

dengan kualitas kredit sebelum dilakukan restrukturisasi kredit.

6. Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah - Know Your 

Customer (KYC)

BPR wajib menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your

Customer Principles ) dengan cara menetapkan kebijakan dan

prosedur  penerimaan, mengidentifikasi, memantau rekening dan

transaksi serta  manajemen risiko yang berkaitan dengan penerapan

Prinsip Mengenal Nasabah.  Terkait dengan pemantauan rekening

dan transaksi nasabah, BPR wajib  memiliki sistem informasi/sistem

pencatatan yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau

dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik

transaksi yang dilakukan oleh nasabah serta  melakukan

pemantauan atas transaksi yang dilakukan  oleh nasabah, termasuk

mengidentifikasi terjadinya transaksi keuangan mencurigakan.

II.2.6. Ketentuan Mengenai Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat

Tingkat kesehatan BPR dinilai dari aspek yang berpengaruh

terhadap kondisi dan perkembangan suatu BPR meliputi; aspek permodalan,

kualitas asset produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas, serta faktor lain

yang dapat menurunkan dan atau menggugurkan tingkat kesehatan.

II.2.7. Ketentuan Lain-Lain Bank Perkreditan Rakyat

Dalam pengembangan sumber daya manusia perbankan, BPR wajib

menyediakan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan SDM di bidang

perbankan sebesar 5% dari realisasi biaya SDM tahun sebelumnya.

Page 32: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

27

Sistem informasi debitur diselenggarakan untuk membantu pelapor

dalam memperlancar proses penyediaan dana, mempermudah penerapan

manajemen resiko, dan membantu bank dalam melakukan identifikasi kualitas

debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku.

II.2.8. Likuidasi Bank Perkreditan Rakyat 

Likuidasi BPR adalah tindakan penyelesaian seluruh hak dan

kewajiban BPR sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan

hukum BPR. 

Beberapa alasan suatu BPR dicabut izin usahanya oleh BI adalah

karena:

1. Tindakan penyelamatan yang diminta oleh BI terhadap BPR yang

mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya,

belum cukup mengatasi kesulitan yang dihadapi BPR. 

2. Menurut penilaian BI keadaan suatu BPR dapat membahayakan

sistem perbankan.

3. Terdapat permintaan dari pemilik atau pemegang saham BPR.

Jangka waktu likuidasi ditetapkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan likuidasi BPR paling lama 5 tahun terhitung

sejak terbentuknya timlikuidasi.

2. Apabila melebihi 5 tahun, penjualan aset dilakukan melalu lelang

dalam jangka waktu 180 hari sejak berakhirnya pelaksanaan

likuidasi BPR.

Page 33: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari pemaparan tulisan di bab sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa jasa perbankan sangat diperlukan oleh masyarakat dalam melakukan

kegiatan perekonomian dewasa ini. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya

kegiatan perekonomian yang dimasuki oleh masyarakat sehingga masyarakat akan

mendapatkan kemudahan dalam melakukan perekonomian. Untuk itu,

pengetahuan mengenai bank dan berbagai produk jasanya harus dipupuk sedini

mungkin meski hanya sebatas pengetahuan saja sehingga pengetahuan semakin

meningkat dan mendapatkan informasi terlebih dahulu mengenai jasa produk

perbankan.

Usaha bank umum salah satunya menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan,

dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Usaha BPR menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

Berdasarkan pengertiannya dapat dilihat perbedaannya yaitu dalam

kegiatannya, bank umum memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,

sedangkan pada BPR tidak. Jasa lalu lintas pembayaran itu adalah jasa yang

diberikan perbankan untuk nasabah, misalnya kliring, dan jual beli valuta asing.

Maka dari itu BPR tidak terlibat dalam kliring dan kegiatan usaha valuta asing.

Selanjutnya ditinjau dari kegiatan usaha bank umum dan BPR.

Perbedaannya terletak pada bentuk simpanan dana yang dihimpun dari

masyarakat. BPR tidak menghimpun dana dalam bentuk giro dan sertifikat

deposito, hanya menerima dalam bentuk tabungan dan deposito. Maka dari itu,

BPR tidak dapat melakukan transaksi giral. Sedangkan bank umum dapat

melakukan transaksi giral.

28

Page 34: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

29

Jadi berdasarkan pengertian dan usaha bank umum dan BPR, perbedaan

keduanya terletak pada boleh tidaknya memberikan jasa lalu lintas pembayaran

dan bentuk simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat.

Adapun kesamaan dari kedua jenis bank tersebut yaitu larangan untuk

melakukan penyertaan modal dan melakukan usaha perasuransian.

III.2. Saran

Di era sekarang ini semakin banyak bank umum dan Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) bermunculan di masyarakat kita, idealnya semakin bergairah pula

dunia usaha terutama usaha kecil dan menengah sehingga Bank benar-benar

berperan penting dalam meningkatkan roda perekonomian masyarakat kecil.

Masyarakat kita, terutama ekonomi lemah masih mengalami kekurangan

secara struktural tentang permodalan, modal adalah masalah klasik yang terus

menghantui dan menjadi barang mewah bagi mereka, maka solusi terbaik adalah

bagaimana Bank dapat melaksanakan program yang dapat membantu secara riel

usaha masyarakat ekonomi lemah dengan pengelolaan yang profesional.

Page 35: Makalah Bank Umum Dan BPR - Kelompok 1 - Kelas 5B ASP

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya – Teori dan Aplikasi. Alfabet. Jakarta Selatan. 2014.

Latumerissa, Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat.Purwani, Yarsi. Makalah Bank Umum. http://bit.ly/1iFc1bS (diakses 3 Mei 2014)Makalah, Contoh. Bank Perkreditan Rakyat BPR. http://bit.ly/1KetL3U (diakses

Juni 2012)Trisna. Makalah Bank Umum. http://bit.ly/1Lq96ux (diakses 17 Mei 2013)Wikipedia. Bank Perkreditan Rakyat. http://bit.ly/1UKMGhT (diakses 17

Februari 2015)