Makalah ASP Kelompok_siklus Keuangan ASP

download Makalah ASP Kelompok_siklus Keuangan ASP

of 40

description

makalah asp

Transcript of Makalah ASP Kelompok_siklus Keuangan ASP

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Basis Akuntansi Pemerintahan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Disusun oleh:

Anisa Nurjanah (0807047)Anisa Rahmah (0801005)Arif Surochman (0703688)Dewi Alvianti Rahmah (0808406)Egi Slamet Aprian (0801000)Heriani Kartika (0801001)Listri Cipta Lestari (0801018)Probo Wicaksono (0807034)Vera Rachmawati (0804468)

PENDIDIKAN AKUNTANSIFAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

ii

KATA PENGANTARSegala puji hanya dan untuk Allah SWT, karena atas berkah, rahmah, ridho, dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi Sektor Publik.Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada guru yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, penutup para Nabi-Mu, makhluk pilihan-Mu yaitu Nabi Muhammad bin Abdullah, kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin, tabiut tabiin, dan besar harapan kepada kita selaku umatnya yang Insya Allah senantiasa menjalankan sunnahnya sampai akhir jaman. Amin.Tugas ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dengan judul Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik: Basis Akuntansi Pemerintahan.Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan-masukan serta ide kreatif dan konstruktif dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.Bandung, November 2011PenyusunDAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang Masalah11.2 Rumusan Masalah51.3 Tujuan Penulisan51.4 Manfaat Penulisan61.5 Metode Penulisan61.6 Sistematika Penulisan6BAB II ISI82.1Pengertian Sektor Publik82.2Jenis-jenis Akuntansi Sektor Publik112.3Alur Proses Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik132.4Jenis-jenis Basis Akuntansi152.5 Penerapan Akuntansi Basis Akuntansi dalam Pemerintahan Indonesia262.6. Alasan Perubahan Penerapan Basis Kas Menjadi Basis Akrual292.7Tantanagan Penerapan Akuntansi Basis Akrual30BAB III SIMPULAN34DAFTAR PUSTAKA35

1

iii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham dalam penyusunan laporan keuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Mengapa? Akuntansi, pada dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi, yang salah satu bentuknya adalah laporan keuangan.Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan. Penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipertanggung-jelaskan serta dapat diterima secara umum, didasari pada prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metoda-metoda, serta teknik-teknik yang tercakup dalam ruang lingkup akuntansi. Aturan penyusunan suatu laporan keuangan dapat disebut sebagai siklus akuntansi.

"..Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya, dan pelaporan keuangan." (Indra Bastian 2006:212) Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatu periode akuntansi tertentu. Siklus akuntansi terbagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama periode tersebut, bersumber dari transaksi atau kejadian selanjutnya dimulailah siklus akuntansi mulai dari penjurnalan transaksi atau kejadian, pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan pada akhir periode termasuk mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya. Dalam melakukan pencatatan transaksinya diperlukan suatu asumsi dasar yang digunakan sebagai pijakan apakah transaksi tersebut perlu untuk dicatat ataukah tidak.Dalam dunia akuntansi, basis akuntansi menentukan asumsi-asumsi yang dipakai dalam melakukan pencatatan dan pelaporan. Basis akuntansi yang dipilih juga akan mempengaruhi arsitektur standar akuntansi yang dibangun, baik kerangka konseptual maupun pernyataan-pernyataannya terkait dengan kapan sebuah transaksi diakui dan seberapa besar nilainya.Pelaporan keuangan juga menjadi proses yang akan terpengaruh oleh pemilihan basis akuntansi, terutama bentuk-bentuk laporan yang digunakan dan terutama informasi atau unsur yang harus dilaporkan.Sesuai amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja negara paling lambat tahun anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam Exposure Draft Standar Akuntansi Pemerintahan (per 04 Februari 2004) adalah dual basis. Yang dimaksud dengan dual basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan basis akrual.Penggunaan dual basis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pemerintah diwajibkan membuat neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga wajib membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas. Secara lebih mendalam, Study #14 IFAC Public Sector Committee (2002) menyatakan bahwa pelaporan berbasis akrual bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Dengan pelaporan berbasis akrual, pengguna dapat mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah dan perubahannya, bagaimana pemerintah mendanai kegiatannya sesuai dengan kemampuan pendanaannya sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang sebenarnya. Akuntansi pemerintah berbasis akrual juga memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi kesempatan dalam menggunakan sumberdaya masa depan dan mewujudkan pengelolaan yang baik atas sumberdaya tersebut.Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, kami ingin mengangkat sebuah judul mengenai basis akuntansi pemerintahan dimana terjadi perubahan penerapan basis akumtansi pemerintahan dari basis kas menuju basis akrual

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :1. Apakah pengertian organisasi ssektor public2. Apa saja jenis organisasi sector publik3. Bagaimana alur proses Akuntansi Sektor Publik4. Apa sajakah jenis basis akuntansi dan apa perbedaaannya5. Sistem basis akuntansi apakah yang digunakan pemerintah Indonesia6. Alasan apa yang mendasari perubahan basis akuntansi di Indonesia7. Apa saja tantangan penggunaan basis akrual1.3 Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik2. Mengetahui dan memahami tentang Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik

1.4 Manfaat PenulisanAdapun manfaat yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut :1. Sebagai salah satu sumber pustaka mengenai Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik2. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik1.5 Metode PenulisanMetode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan atau menyusun dari beberapa buku literatur dan browsing melalui internet yang berreferensi pada materi basis akuntansi pemerintahan khususnya di Indonesia.1.6 Sistematika PenulisanSistem penulisan makalah ini tersusun dalam langkah-langkah berikut.BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah1.2. Rumusan Masalah1.3. Tujuan1.4. Manfaat Penulisan1.5. Metode Penulisan1.6. Sistematika Penulisan

BAB II ISI2.1 Pengertian Sektor Publik2.2 Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik2.3 Alur Proses Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik2.4 Jenis-jenis Basis Akuntansi2.5 Basis Akuntansi yang digunakan di Indonesia2.6 Alasan Perubahan Penerapan Akuntansi Basis Kas Menuju Basis Akrual dalam Pemerintahan2.7 Tantangan Penerapan Akuntansi Basis Akrual dalam PemerintahanBAB III SIMPULANDAFTAR PUSTAKA

7

BAB IIISI2.1 Pengertian Sektor Publik Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan sektor publik sangat dekat dan erat kaitannya dengan kehidupan kita. Instasi pemerintahan, sekolah, rumah sakit, partai politik, majelis talim dan lain-lain merupakan sebagian contoh dari organisasi sektor publik yang mudah ditemui dalam kehidupan masyarakat. Dari contoh-contoh tersebut, apakah pengertian sektor publik? Sebenarnya, defini sektor publik telah menjadi perdebatan tersendiri, karena definisi publik sendiri memiliki perbedaan dalam setiap bidang keilmuan. Pengertian publik dalam bidang ekonomi tentu saja berbeda dengan pengetian dalam bidang politik, hukum, atau lainnya. Pengertian sektor publik dapat kita temukan dengan membandingkan sektor publik dengan sektor komersil. Namun, sebelum membedakan, perlu kita ketahui bahwa sektor publik memiliki irisan kesamaan dengan sektor komerial. Persamaannya antara lain:a. Merupakan bagian yag tidak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional, dan mneggunakan sumber daya baik financial, modal, dan manusia. Keduanya juga bertransaksi dan saling membutuhkanb. Menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya.c. Menggunakan pola manajemen keungan yang sama, dimulai dari perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhand. Dalam beberapa perusahaan, keduanya memiliki output yang sama, misalkan dalam bidang transportasiSementara hal umum, yang membedakan organisasi sektor publik dengan komersil adalah:a. Tujuan OrganisasiPerusahaan komersil bermaksud mewujudkan kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan keuntungan. Sedangkan ornagisasi sektor publik meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan.b. Sumber-sumber PendanaanOrgsanisasi komersil mendapatkan dana melalui hasil operasi perusasahaan yang bersangkutan. Sedangkan organisasi sektor publik mendapatkan dana bukan dari hasil laba operasi, melainkan dari sumbangan, hibah dan lain-lain. Untuk OSP yang berbntuk organisasi pemerintah, sumber pendanaan diperoleh melalui penerimaan pajak, retribusi, hibah atau sumbangan lainnya.c. Peraturan PemerintahOSP, khususnya lembaga pemerintah harus melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bagi perusahaan komersil, mereka bisa memperoleh aktivitas yang akan dilakukan/produk yang akan dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa OSP adalah sebuah entitas ekonomi yang menyediakan barang dan/ atau jasa publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan financial. Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:4) OSP disebut entitas ekonomi karena organisasi ini memiliki dan mengelola sumber daya ekonomi yang tidak kecil serta melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan. 2.2 Jenis-jenis Akuntansi Sektor PublikOrganisasi sektor publik terdiri atas banyak jenis organisasi yang kalau secara umum dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu organisasi yang berbentuk pemerintah atau instansi pemerintah, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, departemen, organisasi nirlaba milik pemerintah, serta organisasi nirlaba milik swasta.Jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis sector publik diatas dapat dibagi menjadi tiga.1. Instansi PemerintahInstansi pemerintah merupakan bagian organisasi sector public yang berbentuk instansi pemerintah berikut.a. Pemerintah pusat termasuk didalamnya: 1) Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen Keuangan, dan lain-lain2) Lembaga dan badan Negara seperti KPU, KPK, dan lain-lainb. Pemerintah daerah, termasuk didalamnya: 1) Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.2.Organisasi Nirlaba Milik PemerintahOrganisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.Contohnya:a. Perguruan Tinggi BHMN,b. Rumah Sakit Pemerintah, seperti RSCM, RS Daerahc. Yayasan-yayasan milik pemerintahPada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).3. Organisasi Nirlaba Milik SwastaOrganisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.Contohnya:a. Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa, Republika, dan lain-lain,b. Sekolah dan Universtas Swasta, c. Rumah sakit milik swasta

2.3 Alur Proses Siklus Akuntansi Keuangan Sektor PublikSeperti telah dijelaskan dalam latar belakang, siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur akuntansi selama satu periode mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan, penutup pembukuan secara keseluruhan, hingga pencatatan transaksi periode selanjutnya. Adapun tahapan akuntansi, digambarkan dalam tabel di bawah ini:

Tahapan 1 (Pencatatan) Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti pencatatan Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal Memindahbukukan dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun buku besar.

Tahapan 2 (Pengikhtisaran) Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku besar Pembuatan ayat jurnal penyesuaian Penyusunan kertas kerja Pembuatan ayat jurnal penutup Pembuatan neraca saldo setelah penutupan Pembuatan ayat jurnal pembalik

Tahapan 3 (Pelaporan) Laporan/Kinerja Surplus/Defisit Laporan arus kas Laporan perubahan ekuitas Nerasa Catatan atas laporan keuangan

Tabel 1 Tahapan Akuntansi Sektor Publik

2.4 Jenis-jenis Basis AkuntansiBasis Akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atau transaksi harus diakui untuk kepentingan pelaporan keuangan. Basis berhubungan dengan kapan pengukuran dilakukan. Pada umumnya, basis akuntansi dibagi menjadi dua jenis, yaitu Basis Kas dan Basis Akrual. Namun, selain kedua model di atas, masih banyak variasi modifikasi keduanya, yaitu modifikasi akuntansi berbasis kas dan modifikasi akuntansi berbasis akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basisi akuntasi terdiri dari empat macam, yaitu:1) Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting);Dalam basis kas, transaksi ekonomi diakui ketika kas telah diterima atau telah dikeluarkan.2) Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis of accounting); 3) Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting); 4) Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual basis of accounting)

a. Akuntansi Berbasis KasDalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika kas diterima atau dibayarkan. Basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan pemerintah yaitu untuk mengetahui perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Basis kas menyediakan informasi mengenai sumber dana yang dihasilkan selama satu periode, penggunaan dana dan saldo kas pada tanggal pelaporan. Model pelaporan keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk Laporan Penerimaan dan Pembayaran (Statement of Receipts and Payment) atau Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).Pada praktek akuntansi pemerintahan di Indonesia basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh Rekening Kas Umum Negara/Daerah, dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Secara rinci pengakuan item-item dalam laporan realisasi anggaran, sesuai dengan Exposure Draft PSAP Pernyataan No. 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:1. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.2. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan. Khusus pengeluaran melalui pemegang kas pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan3. Dana Cadangan diakui pada saat pembentukan yaitu pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan pencadangan dimaksud. Dana Cadangan berkurang pada saat terjadi pencairan Dana Cadangan.4. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah.5. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.b. Modifikasi dari Akuntansi Berbasis KasBasis akuntansi ini pada dasarnya sama dengan akuntansi berbasis kas, namun dalam basis ini pembukuan untuk periode tahun berjalan masih ditambah dengan waktu atau periode tertentu (specific period) misalnya 1 atau 2 bulan setelah periode berjalan.Penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode tertentu tetapi diakibatkan oleh periode pelaporan sebelumnya akan diakui sebagai penerimaan dan pengeluaran atas periode pelaporan yang lalu (periode sebelumnya). Arus kas pada awal periode pelaporan yang diperhitungkan dalam periode pelaporan tahun lalu dikurangkan dari periode pelaporan berjalan.Laporan keuangan dalam basis ini juga memerlukan pengungkapan tambahan atas item-item tertentu yang biasanya diakui dalam basis akuntansi akrual. Pengungkapan tersebut sangat beragam sesuai dengan kebijakan pemerintah. Sebagai tambahan atas item-item yang diungkapkan dalam basis kas, ada beberapa pengungkapan yang terpisah atas saldo near-cash yang diperlihatkan dengan piutang-piutang yang akan diterima dan utang-utang yang akan dibayar selama periode tertentu dan financial assets and liabilities. Sebagai contoh Pemerintah Malaysia menggunakan specified period dalam laporan keuangan tahunan, yang mengungkapkan beberapa catatan (memo) mengenai : aktiva, investasi, kewajiban, utang pemerintah (public debt), jaminan (guarantees), dan notes payable.Dalam basis ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :1. Fokus pengukuran di bawah basis ini adalah pada sumber keuangan sekarang (current financial resources) dan perubahan-perubahan atas sumber-sumber keuangan tersebut. Basis akuntansi ini mempunyai fokus pengukuran yang lebih luas dari basis kas, pengakuan penerimaan dan pembayaran kas tertentu selama periode spesifik berarti bahwa terdapat informasi mengenai pituang dan hutang, meskipun tidak diakui sebagai aktiva dan kewajiban.2. Kriteria pengakuan atas penerimaan selama periode tertentu adalah bahwa penerimaan harus berasal dari periode yang lalu, namun penerapan ini tidak seragam untuk semua negara. Beberapa pemerintah menganggap bahwa seluruh penerimaan yang diterima selama periode tertentu adalah berasal dari periode sebelumnya, sedangkan pemerintah yang lain mengakui hanya beberapa dari penerimaan tersebut.3. Penetapan panjangnya periode tertentu bervariasi antara beberapa pemerintah, namun ada beberapa ketentuan, yaitu: Periode tertentu diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun; Periode tertentu harus sama untuk penerimaan dan pembayaran kas; Kriteria yang sama atas pengakuan penerimaan dan pembayaran kas selama periode tertentu harus diterapkan untuk seluruh penerimaan dan pembayaran; Satu bulan adalah waktu yang tepat, karena pembelian barang secara kredit umumnya diselesaikan dalam periode tersebut, periode tertentu yang terlalu lama mungkin mengakibatkan kesulitan dalam menghasilkan laporan keuangan; Kebijakan akuntansi yang dipakai harus diungkapkan secara penuh (fully disclosed).c. Akuntansi Berbasis AkrualAkuntansi berbasis akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual ini banyak dipakai oleh institusi sektor non publik dan lembaga lain yang bertujuan mencari keuntungan. International Monetary Fund (IMF) sebagai lembaga kreditur menyusun Government Finance Statistics (GFS) yang di dalamnya menyarankan kepada negara-negara debiturnya untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pembuatan laporan keuangan. Alasan penerapan basis akrual ini karena saat pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya. Jadi basis akrual ini menyediakan estimasi yang tepat atas pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perekonomian secara makro. Selain itu basis akrual menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat, termasuk transaksi internal, in-kind transaction, dan arus ekonomi lainnya.Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh atas penerapan basis akrual, baik bagi pengguna laporan (user) maupun bagi pemerintah sebagai penyedia laporan keuangan. Manfaat tersebut antara lain:1. Dapat menyajikan laporan posisi keuangan pemerintah dan perubahannya;2. Memperlihatkan akuntabilitas pemerintah atas penggunaan seluruh sumber daya;3. Menunjukkan akuntabilitas pemerintah atas pengelolaan seluruh aktiva dan kewajibannya yang diakui dalam laporan keuangan;4. Memperlihatkan bagaimana pemerintah mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;5. Memungkinkan user untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam medanai aktivitasnya dan dalam memenuhi kewajiban dan komitmennya;6. Membantu user dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya ke atau melakukan bisnis dengan entitas;7. User dapat mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal biaya pelayanan, efisiensi dan penyampaian pelayanan tersebut.Sesuai dengan Exposure Draft Standar Akuntansi Pemerintahan, basis akrual untuk neraca berarti bahwa aktiva, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Secara rinci pengakuan atas item-item yang ada dalam neraca dengan penerapan basis akrual adalah:1. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.2. Investasi, suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria: (a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah; (b)Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable). Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.3. Aktiva tetap, untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria: (a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; (b)Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; (c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan (d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.4. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP), suatu benda berwujud harus diakui sebagai KD jika: (a) Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; (b) Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan (c) Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. KDP dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi: (1) Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan(2) Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan;5. Kewajiban, suatu kewajiban yang diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.d. Modifikasi dari Akuntansi Berbasis AkrualBasis akuntansi ini meliputi pengakuan beberapa aktiva, namun tidak seluruhnya, seperti aktiva fisik, dan pengakuan beberapa kewajiban, namun tidak seluruhnya, seperti utang pensiun. Contoh bervariasinya (modifikasi) dari akuntansi akrual, dapat ditemukan dalam paktek sebagai berikut ini:1. Pengakuan seluruh aktiva, kecuali aktiva infrastruktur, aktiva pertahanan dan aktiva bersejarah/warisan, yang diakui sebagai beban (expense) pada waktu pengakuisisian atau pembangunan. Perlakuan ini diadopsi karena praktek yang sulit dan biaya yang besar untuk mengidentifikasi atau menilai aktiva-aktiva tersebut;2. Pengakuan hampir seluruh aktiva dan kewajiban menurut basis akrual, namun pengakuan pendapatan berdasar pada basis kas atau modifikasi dari basis kas;3. Pengakuan hanya untuk aktiva dan kewajiban finansial jangka pendek;4. Pengakuan seluruh kewajiban dengan pengecualian kewajiban tertentu seperti utang pensiun.2.5 Penerapan Akuntansi Basis Akuntansi dalam Pemerintahan IndonesiaSelama beberapa dekade pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas kinerja, tranparansi, dan akuntabilitas pemerintahan di Indonesia. Upaya ini mendapat momentum dengan reformasi keuangan negara di penghujung tahun 1990an berupa diterbitkannya tiga paket UU di bidang keuangan negara yaitu UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara. UU No. 17 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa pendapatan dan belanja baik dalam penganggaran maupun laporan pertanggungjawabannya diakui dan diukur dengan basis akrual. Hal tersebut dapat dilihat dari Pasal 1 UU No.17 tahun 2003 yang mendefinisikan Pendapatan negara/daerah adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dan Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Selanjutnya pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia sebelum reformasi belum menggembirakan. Saat itu, akuntansi pemerintahan di Indonesia belum berperan sebagai alat untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pada periode tersebut, output yang dihasilkan oleh akuntansi pemerintahan di Indonesia sering tidak akurat, terlambat, dan tidak informatif, sehingga tidak dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan. Perubahan dari basis kas menjadi basis akrual dalam akuntansi pemerintahan merupakan bagian dari bangunan yang ingin dibentuk dalam reformasi di bidang keuangan negara seperti yang diamanatkan dalam UU No. 17 tahun 2003. Oleh karena itu, perubahan basis akuntansi pemerintahan di Indonesia dari basis kas menuju basis akrual dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2005, Presiden SBY menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang merupakan standar akuntansi pemerintahan pada masa transisi dari basis kas menuju basis akrual penuh. SAP mulai diberlakukan untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD Tahun Anggaran 2005. Berdasarkan PP tersebut, akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi basis kas menuju akrual (cash basis toward accrual), artinya menggunakan basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan basis cash towards accrual di Pemerintah Indonesia baik Pusat maupun Daerah telah berjalan selama 5 tahun. Dalam rangka penerapan SAP dimaksud, Pemerintah Pusat telah membangun sistem akuntansi berbasis komputer (Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat) untuk menyelenggarakan akuntansi dan menghasilkan Laporan Keuangan di seluruh Kementerian/Lembaga, Bendahara Umum Negara, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).2.6. Alasan Perubahan Penerapan Basis Kas Menjadi Basis AkrualSesuai amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja negara paling lambat tahun anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalamExposure DraftStandar Akuntansi Pemerintahan (per 04 Februari 2004) adalah dual basis. Yang dimaksud dengan dual basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan.Penggunaan dual basis tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa pemerintah diwajibkan membuat neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga wajib membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas.

2.7 Tantangan Penerapan Akuntansi Basis AkrualKeberhasilan perubahan akuntansi pemerintahan sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih transparan dan lebih akuntabel memerlukan upaya dan kerja sama dari berbagai pihak. Jika penerapan akuntansi berbasis kas menuju akrual saja masih banyak menghadapi hambatan, lebih-lebih lagi jika pemerintah akan menerapkan akuntansi berbasis akrual. Beberapa tantangan dalam implementasi akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah:1. Sistem Akuntansi dan IT Based SystemMelihat kompleksitas implementasi akuntansi berbasis akrual, dapat dipastikan bahwa penerapan akuntansi berbasis akrual di lingkungan pemerintahan memerlukan sistem akuntansi dan IT based system yang lebih rumit. Selain itu perlu juga dibangun sistem pengendalian intern yang memadai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Hal tersebut telah diamanatkan oleh Undang-Undang No 1 tahun 2004 yang menyatakan Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Untuk melaksanakan hal tersebut pada tahun 2008 telah terbit PP No 60 tentang Sistem Pengedalian Intern Pemerintah2. Komitmen dari pimpinanDukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu penyebab kelemahan penyusunan Laporan Keuangan pada beberapa Kementerian/Lembaga adalah lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja khususnya SKPD penerima dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan.3. Tersedianya SDM yang kompetenLaporan keuangan diwajibkan untuk disusun secara tertib dan disampaikan masing-masing oleh pemerintah pusat dan daerah kepada BPK selambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Selanjutnya, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir, laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK tadi diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada DPR dan oleh Pemerintah Daerah kepada DPRD. Penyiapan dan penyusunan laporan keuangan tersebut memerlukan SDM yang menguasai akuntansi pemerintahan.Pada saat ini kebutuhan tersebut sangat terasa, apalagi menjelang penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah perlu secara serius menyusun perencanaan SDM di bidang akuntansi pemerintahan. Termasuk di dalamnya memberikan sistem insentif dan remunerasi yang memadai untuk mencegah timbulnya praktik KKN oleh SDM yang terkait dengan akuntansi pemerintahan. Di samping itu, peran dari perguruan tinggi dan organisasi profesi tidak kalah pentingnya untuk memenuhi kebutuhan akan SDM yang kompeten di bidang akuntansi pemerintahan.4. Resistensi terhadap perubahanSebagai layaknya untuk setiap perubahan, bisa jadi ada pihak internal yang sudah terbiasa dengan sistem yang lama dan enggan untuk mengikuti perubahan. Untuk itu, perlu disusun berbagai kebijakan dan dilakukan berbagai sosialisasi sehingga penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat berjalan dengan baik.

BAB III SIMPULANSistem akuntansi berbasis akrual merupakan sistem akuntansi modern yang banyak diterapkan di negara maju. Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya 5 tahun. Terbitnya PP 71 tahun 2010 merupakan implementasi Undang-Undang tersebut, walaupun untuk penerapannya dapat dilakukan secara bertahap.Dengan penerapan akuntansi berbasis akrual diharapkan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi pemerintah, masyarakat sebagai pengguna laporan keuangan, maupun bagi pengembangan profesi akuntansi dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Manfaat bagi pemerintah, antara lain untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai biaya pemerintah dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di dalam pemerintah dengan menggunakan informasi yang diperluas, tidak sekedar informasi yang berbasis kas. Manfaat bagi masyarakat pengguna laporan keuangan, antara lain apabila laporan keuangan disajikan dengan basis akrual memungkinkan pengguna laporan untuk menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh sumber daya oleh suatu entitas, menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari suatu entitas serta pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas pemerintah. Penerapan akuntansi berbasis akrual memerlukan SDM yang andal di bidang akuntansi, oleh karena itu profesi akuntansi diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam penyediaan dan pengembangan SDM akuntansi di sektor pemerintahan. Akhirnya, agar pelaksanaan akuntansi basis akrual diperlukan beberapa persyaratan antara lain : (1) Sistem Akuntansi dan IT Based System termasuk sistem pengendalian intern yang andal (2) Komitmen Pimpinan, dan (3) SDM yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Standar Akuntansi Pemerintah, 2005 (SAP) (PP No.24 tahun 2005) Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga Syukriy. (2008). Basis Akuntansi Pemerintahan. [Online]. http://syukriy.wordpress.com/2008/06/28/basis-akuntansi-pemerintahan/. (4 November 2011) Tony. (2011). Tahapan Proses Siklus Akuntansi Sektor Publik. [Online].http://tonymisye.blogspot.com/2011/06/tahapan-proses-siklus-akuntansi-sektor.html. (4 November 2011) Simanjuntak, Binsar.H. (2005). Menyongsong Era Baru Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol.1 No.1, Mei.

36