Majalah balipost edisi 75

52
RP 20.000 RP 20 00 R RP R 2 0 20 0 0 0 00 0 00 Bali Harus Diselamatkan 75 | 2 - 8 Februari 2015

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 75

Page 1: Majalah balipost edisi 75

RP 20.000RP 20 00RRPR 2020 0 0000000

Bali Harus Diselamatkan

75 | 2 - 8 Februari 2015

Page 2: Majalah balipost edisi 75
Page 3: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN�Di Trunyan, Kintamani Banyak Anak Usia Sekolah Belum Nikmati Pendidikan Dasar 18

MANCANEGARA�Profesi yang Terancam Teknologi 20

DAERAH�Ruang Terbatas Pasien Anak Dirawat di Lorong 22KESEHATAN�Penyakit Jantung, Disebabkan Makanan Terkontaminasi Vestisida 24LENSA�Sawah Jatiluwih 26

OLAHRAGA� Tetap Relaks Jelang Musim Balapan Dimulai 28LINGKUNGAN� Jatiluwih Wariskan Masalah 36PARIWISATA� Pariwisata Bali Korbankan Budaya dan Lingkungan 38

TRADISI� Ritual “Macakcakan” Upaya Jaga Keseimbangan Alam Secara ”Niskala” 44FASHION� Gaya Bebas tetapi Damai 46KERAJINAN� Desa Tihingan Pusat Kerajinan Gamelan di Bali 48

OPINI� Fluktuasi Harga BBM 6BALI SEPEKAN�Banjir di Padangsambian Kelod, Puluhan Rumah Terendam 7LAPORAN UTAMA�Bali Harus Diselamatkan 8 �Penguasa dan Pengusaha Mesti Punya Komitmen Kawal Ibu Petiwi 9�Lindungi Alam Bali Buktikan dari Teluk Benoa 11

BISNIS�Kerajinan Pelepah Pisang Tembus Pasar Ekspor 13 POLITIK�Gerindra, Meradang Jelang Suksesi 16�Akhirnya Tetap Dipilih Rakyat 17

Page 4: Majalah balipost edisi 75

4

2 - 8 Februari 20154

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Kalau rakyat Bali benar sayang kepada desa pakraman, saya anjurkan sebagai berikut. Pertama, jangan memilih desa adat menjadi desa sebagaimana di-

maksud dalam UU Nomor 6 Tahun 2014, karena desa adat akan menjadi Badan Tata Usaha Negara masuk pada yurisdiksi Peradilan Tata Usaha Negara wajib mengurus semua warga tanpa membedakan suku, ras dan agama.

Hak otonom (kepemerintahan sendiri) dari desa adat akan benar-benar lenyap oleh karena desa adat harus tunduk kepada ketentuan Bab XIII UU tersebut tentang Ketentuan Khusus Desa Adat yang substansinya menentukan bahwa pelaksanaan hak asal usul dan hak tradisional desa adat harus sesuai prinsip NKRI (Pasal 97 ayat I c), substansi hak tradisional desa adat tidak boleh men-gancam integritas RI (Pasal 97 ayat 4 a), norma hukum adat dari desa tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan (Pasal 97 ayat 4 b) dan desa adat harus menghormati keragaman yaitu; tidak mendiskriminasi warga atau golongan masyarakat tertentu (Pasal 24 ayat j dan penjelasan yo Pasal 104).

Kedua, oleh karena ketentuan Pasal 6 UU No.6 Tahun 2014 tersebut diberikan kekuatan imperatif, harus pilih salah satu; desa adat atau desa dinas dan tidak boleh memilih keduanya, maka pilihan terbaik dalam situasi dilematis ini adalah memilih desa dinas yang akan menjadi Desa Badan Tata Usaha Negara yang wajib menyelengga-rakan pemerintahan umum. Sedangkan desa adat akan men-jadi Lembaga Adat Desa (Pasal 95), selan-jutnya disebut Lembaga Adat Desa Pakraman (tidak merupakan Badan Tata Usaha Negara) men-jadi mitra desa dinas dalam me-lestarikan adat-istiadat (Pasal 95 ayat 3) mempunyai kewenangan untuk menjalankan hak asal-usul, hak tradisional dan adat-istiadat seperti sediakala. Desa dan Lem-baga Adat Desa mempunyai hak yang sama atas anggaran pemer-intah dalam rangka menjalankan kewenangannya tersebut dapat diatur dalam Peraturan Daerah.

Ketut Artadi, S.H., S.U.Jl. Sekar Jepun V/14

Denpasar

Pertimbangan untuk Memilih

Page 5: Majalah balipost edisi 75

5

2 - 8 Februari 2015 5

Keberpihakan dan kepedulian terh-adap alam dan krama Bali masih minim. Arogansi kekuasaan masih mendominasi kebijakan pembangunan. Aspirasi krama Bali pun sering diabaikan ketika tak sejalan dengan target penguasa. Hal ini mengindikasikan gerakan revolusi men-tal yang telah menjadi komitmen bersama dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara belum bergulir di Bali.

Pandangan ini dilontarkan responden, ketika Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat terkait revolusi mental di Bali. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, 66,28 persen responden me-nilai revolusi mental belum bergulir di Bali. Ada kecenderungan elite politik dan penguasa Bali belum melakukan langkah nyata untuk menjabarkan revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan, pengayo-man terhadap krama Bali termasuk pada upaya-upaya menjaga keberlangsungan budaya Bali. Bahkan dalam urusan pajak, arogansi penguasa masih sangat dominan. Pajak yang menjerat rakyat tak kunjung direvisi. Penguasa juga masih cenderung membela investor dan

mengabaikan aspirasi yang bergulir di masyarakat.

Sedangkan 29,25 persen mengatakan gerakan revolusi mental sudah bergulir di Bali. Setidaknya di tingkat masyarakat niat untuk membangun perubahan terlihat jelas. Hal ini bisa dicermati dari bangkit-nya keberanian krama Bali menentang kebijakan penguasa yang menyimpang. Kuatnya penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa adalah contohnya. Kebera-nian krama Bali mengkritisi keinginan segelintir oknum dalam menyikapi UU Desa, merupakan indikator adanya gera-kan moral yang terbangun. Responden mengatakan revolusi mental ini harus terus digaungkan agar pihak-pihak yang ingin melakukan kooptasi terhadap Bali bisa disadarkan.

Sedangkan 4,47 persen responden tidak memberikan respons terkait hal ini. Re-sponden mengaku sering mendengar slo-gan ini namun tak tahu apa indikatornya. Sejumlah responden justru menuding revolusi mental hanyalah jargon politik yang sulit diukur implementasinya.

� Dira Arsana

Revolusi MentalTersandera Arogansi

Page 6: Majalah balipost edisi 75

6

Pemerintah dua kali menu-runkan harga BBM. Pada awal Januari dan 19 Januari 2015. Secara hitung-hitungan seder-

hana penurunan harga BBM tersebut sangat menguntungkan dan merin-gankan beban masyarakat. Walaupun pada kenyataannya penurunan harga BBM tidak serta merta diikuti dengan penurunan harga-harga barang, apakah itu kebutuhan pokok atau lainnya (seperti onderdil). Sepertinya harga-harga tersebut enggan turun padahal sangat cepat naiknya ketika harga BBM dinaikkan. Ini tentu merupakan PR tersendiri buat pemerintah. Konon katanya akan ada pihak yang ditun-juk sebagai price stabilizator. Dari sektor transportasi, fluktuasi harga BBM ini berapa tariff angkutan harus berubah?

Beberapa hal mesti segera dilaku-kan dalam penetapan kebijakan terse-but. Pertama, Pemerintah mungkin tidak perlu terburu-buru untuk men-gubah-ubah harga jual BBM dalam negeri. Sekalipun harga minyak dunia berfluktuasi dalam hitungan waktu yang singkat, sebaiknya pemerintah menetapkan batasan waktu yang teru-kur untuk mengubah dan menetapkan harga BBM baru.

Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari kebijakan tersebut, yaitu: ada kepastian jangka waktu harga BBM, misalnya per triwulanan, se-mesteran atau bahkan hitungan tahun. Kepastian ini sangat penting untuk penetapan biaya-biaya produksi mau-pun distribusi dan juga penetapan tarif. Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah, ketika harga BBM yang telah ditetapkan ternyata memungkinkan untuk diturunkan dalam waktu yang sangat singkat setelah penetapan sebe-lumnya, sebaiknya pemerintah mena-han dulu harga BBM yang sudah ada hingga periode waktu yang ditetapkan. Hal ini dapat dimungkinkan karena bisa jadi pada periode tersebut harga minyak dunia akan mengalami pen-

ingkatan atau penurunan lagi. Jika ini diikuti, maka perubahan penetapan harga BBM sangat cepat dan dapat membuat kekacauan dan kebingunan. Selanjutnya, bila harga BBM yang telah ditetapkan sebelumnya ternyata bisa lebih murah lagi, pemerintah tidak harus mengubahnya dan tetap memberlakukan harga sebelumnya. Dalam situasi seperti ini pemerintah akan memiliki “tabungan” dari selisih harga tadi.

Dalam situasi yang sama, pemer-intah juga tidak harus buru-buru me-naikkan harga BBM demi mengikuti perkembangan harga minyak dunia, karena pemerintah bisa menggunakan “tabungan” tadi untuk menutupi defisit yang ada. Disinilah letak kejelian dan kepiawaian pemerintah untuk menghi-tung, memikirkan dan menerapkannya pada kebijakannya.

Kedua, khusus untuk penetapan

tarif angkutan umum, darat, laut dan kereta api, penetapannya tidak meng-gunakan dasar single price harga BBM. Penetapan tarif dibuat berdasar-kan range price harga BBM. Manfaat yang didapat adalah para penyedia dan pengguna jasa transportasi dapat menghitung sendiri berapa besar tarif yang dapat diberlakukan atau dikena-kan pada pengguna dengan melihat tabel yang dibuat.

Manfaat lain adalah akan men-guntungkan dan meringan pekerjaan pemerintah atau pihak-pihak yang bertugas untuk menetapkan tarif. Pe-merintah tidak selalu harus membuat keputusan baru tentang tarif, sehingga dapat mempercepat proses pelaksan-aan di lapangan.

Dari keseluruhan hal di atas, pe-merintah sebaiknya tetap fokus pada upaya untuk meningkatkan kuali-tas pelayanan transportasi publik. Transportasi publik yang berkualitas dan handal akan dapat memberikan dampak positif terhadap penggu-naan bahan bakar. Sumber dan untuk penguatan transportasi publik tidak diharapkan dari pajak penggunaan BBM, namun justru harus diperoleh dari penghematan yang dilakukan akibat dari pengurangan penggunaan BBM bersubsidi.

Pemerintah harus tetap mengu-payakan hal ini untuk memberikan alternatif pilihan pada masyarakat sebelum menerapkan ketentuan atau peraturan dalam upaya untuk meng-hambat laju pertumbuhan kendaraan pribadi. Masyarakat akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan transpor-tasinya sendiri ketika pilihan terh-adap penggunaan transportasi publik tidak mereka dapatkan, apalagi jika perbandingan biayanya sangat tidak menguntungkan mereka.

Penulis, PNS Pemkab Gianyar dan Ketua Masyarakat Transportasi

Indonesia (MTI) Wilayah Bali

O P I N I

2 - 8 Februari 20156

Oleh I Made Rai Ridartha, ATD, Dipl.UG,

M.Eng.Sc

Fluktuasi Harga BBM

Page 7: Majalah balipost edisi 75

7

2 - 8 Februari 2015 7

B A L I S E P E K A N

HUJAN yang mengguyur Denpasar, Selasa (20/1) mengakibatkan sejum-lah kawasan tergenang air. Bahkan, beberapa titik di Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat tergenang air cukup tinggi. Air hujan setinggi paha orang dewasa menggenangi kompleks perumahan purnawira selama kurang lebih tiga jam.

Salah seorang warga setempat men-gatakan, sejak tahun 2008 tempat tinggalnya sering tergenang air. Setiap hujan pasti banjir. “Kalau dihitung ada 20 rumah tergenang air,” jelas Asri Mardiastuti.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, beberapa perabotan maupun hewan

ternak yang disapu banjir terpaksa harus direlakan hanyut ke sungai. “Jemuran, ayam dan perabotan rumah tangga su-dah biasa hanyut. Kalau diambil malah membahayakan diri, karena arusnya deras. Arus dari atas dan dari sungai,” jelasnya.

Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dhar-mawijaya Mantra meminta kepada para kepala desa/lurah untuk memantau titik banjir di daerahnya. Terlebih, sampai saat ini masih ada beberapa titik yang rawan tergenang ketika hujan lebat turun. “Antisipasi bencana banjir harus tetap dilakukan untuk mengurangi keru-gian bila terjadi banjir,” katanya.

� Asmara Putra

DIDUGA karena kondisi cuaca hujan deras dan terjalnya medan yang dilalui, sebuah truk Hino berwarna hijau muda mopol DK 9554 HC ter-perosok jatuh ke dalam jurang sedalam 30 meter di seputaran Dusun Asah Desa Gobleg Kecamatan Banjar, Buleleng. Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi truk langsung dilarikan ke ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, sedangkan anak, istri, dan buruh yang ikut dalam rombongan truk mengalami luka-luka.

Informasi di lokasi kejadian, truk itu tengah dalam perjalanan mem-

bawa kayu sengon dari Kediri, Tabanan menuju Jembrana, Minggu (18/1). Truk Hino dikemudikan Kadek Ngurah Antara (40) warga Banjar Tegak Gede Desa Yeh Embang Kangin, Jembrana, bersama istrinya Ni Putu Ayu Utami (36), anaknya, Komang Satia Wiguna (3), dan didampingi satu orang buruh yang berada di belakang badan truk bernama Sudirman (20) asal Banyu-wangi.

Kasat Lantas Polres Buleleng AKP I Nengah Patrem, pihaknya membenarkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas.

� Dewa Kusuma

VOLUME air Danau Batur, Kinta-mani Bangli sejak beberapa hari terakhir kembali mengalami peningkatan. Kondisi ini menyebabkan jalan paving di pinggir danau Desa Trunyan kembali terendam. Meski demikian, peningkatan volume air danau yang terjadi akibat dampak musim hujan kali ini diakui warga belum sampai mengganggu aktivitas mereka.

Meningkatnya volume air danau Batur tersebut diakui Perbekel Desa Trunyan I Wayan Arjana, Senin (19/1). Dia menga-takan, akibat meningkatnya volume air di danau Batur saat ini, jalan paving yang tepat berada di pinggir danau kembali teng-gelam. Ketinggian air yang menggenangi jalan alternatif menuju pusat desa tersebut, kurang lebih semata kaki orang dewasa.

“Jalannya terendam sudah sejak lima hari terakhir. Ketinggiannya sekitar mata kaki warga,” terangnya.

� Swasrina

SEJUMLAH proyek di Karangasem terutama proyek jalan gagal diselesaikan alias mangkrak. Selain itu, ada proyek meski sebagian selesai tetapi kualitasnya diduga tak sesuai kontrak kerja. Hal itu mengemuka saat rapat kerja Komisi 2 dengan Kadis PU Karangasem di DPRD Karangasem, be-berapa hari lalu.

Atas adanya sejumlah proyek tak selesai, Kadis PU Karangasem Ir. Nyoman Sutirtaya-sa mengakui, sebagian kegagalan pengerjaan proyek. Akibatnya, ada lima proyek jalan yang langsung diputus kontraknya. Mereka juga kena sanksi, di antaranya blacklist, dua tahun tak boleh mengambil proyek. ‘’Jangan khawatir, proyek yang tidak dikerjakan sesuai kontrak kerja atau spesifikasinya, kami tak akan bayar. Kalau kami bayar nanti menjadi temuan BPKP, kami yang ikut kena getah-nya,’’ kata Sutirtayasa.

� Budana

Banjir di Padangsambian Kelod, Puluhan Rumah Terendam

Truk Jatuh ke Jurang

Tiga Penumpang Luka

Air Danau Batur Naik

Jalan di Trunyan Terendam

Sejumlah Proyek Jalan Gagal Diselesaikan

MBP/eka

Page 8: Majalah balipost edisi 75

8

Bali kini dihadang banyak persoalan. Tidak saja perso-alan lingkungan dan tanah Bali, juga persoalan budaya

sampai ancaman terhadap orang Bali sendiri. Bali terdesak, orang-orangnya “terpinggirkan” karena serbuan inves-tor. Konsep pariwisata budaya yang di-usung dalam pengembangan Bali mulai melemah, terkikis dan menuju habis. Pada wilayah tertentu kepemilikan ta-nah sudah dikuasai orang luar Bali dan mancanegara. Sebuah fakta yang tidak bisa dijawab hanya dengan wacana. Kesadaran menyelamatkan Bali harus tumbuh dari dalam oleh orang Bali sendiri.

Bali memang harus diselamatkan. Mampukah? Pertanyaan itu nampak-nya terjawab oleh pernyataan tokoh spiritual Prabu Darmayasa. Penerjemah Bhagawad Gita ini memberikan gam-baran bahwa Bali itu kuat. Kekuatan dalam arti menjaga tradisi yang su-dah diwariskan para leluhur. Sayang memang, dalam perkembangannya ternyata banyak warisan leluhur berupa tradisi yang patut diselamatkan mulai bergeser oleh tradisi yang bukan asli Bali. Sekarang ini banyak orang lahir di Bali yang kurang memaknai apa hakikatnya sebagai orang Bali. Orang Bali memiliki kekuatan menjaga tradisi dan budaya. Tidak ada jalan lain untuk mampu menyelamatkan Bali adalah dengan menguatkan diri sendiri. Jangan sampai apa yang ada di Bali dibawa pergi dari Bali. “Sebagai orang Bali mari jaga Bali,” tegasnya.

Ia menegaskan, adalah tugas kita bersama (orang Bali) untuk menjaganya. Kembalilah jadi orang Bali yang kuat dengan mempertahankan apa yang men-jadi ciri khas Bali. ‘’Mulailah dari diri sendiri, baik berpikir, berbicara dan berbuat. Bekerja sesuai swadharma dan semuanya harus berlandaskan dharma,’’ tegasnya.

Penegasan sama juga dikemuka-kan Ida Pedanda Putu Oka dari

Geria Manggis Banjar Brah-mana Bukit, Bangli. Ida Pedanda

mengemukakan, selama ini di zaman kali (kaliyuga) telah ter-jadi degradasi moral pada diri manusia. Banyak orang yang

saat ini terlalu nyapa kadi aku (menyo-mbongkan diri) dan terlalu berorientasi pada harta hingga mengesampingkan keharmonisan alam.

Seharusnya keharmonisan alam Bali tetap dijaga dengan tidak mengek-sploitasinya secara berlebihan. Untuk mencapai keharmonisan itu umat harus lebih memahami konsep Sad Kertih yang diajarkan leluhur, di antaranya Atma Kertih, Danu Kertih, Segara Kertih, Wana Kertih, Jagat Kertih, dan Jana Kertih. Dengan dipahaminya satu per satu dari bagian konsep luhur itu maka niscaya keharmonisan dan keseimbangan alam Bali akan tetap terjaga. “Keseimbangan ini yang harus direnungkan. Jangan mengoyak-ngoyak alam Bali. Karena cita-cita leluhur kita bukan menghancurkan alam Bali, akan

tetapi menjadikan Bali ini harmo-nis,” katanya.

� Swasrina

8 2 - 8 Februari 2015

L A P O R A N U T A M A

Bali Harus Diselamatkan

Page 9: Majalah balipost edisi 75

9

2 - 8 Februari 2015 9

PENGUASA dan pengusaha memang menjadi tumpuan utama dalam menjaga alam. Merekalah penentu. Penguasa adalah pemimpin yang mengeluarkan sebuah kebijakan atas arah pembangunan. Sedangkan pengusaha punya kekuatan modal yang terlibat dalam kebijakan pemban-gunan yang punya sasaran dapat keuntungan.

Dalam penyelamatan Bali, penguasa dan pengusaha ini paling menentukan. Komitmen penguasa dan pengusaha dalam menjaga dan memelihara alam Bali haruslah kuat. Ibarat mencari susu dari sapi, ketika ingin mendapatkan susu yang lebih banyak, peliharalah sapi itu dengan baik, bukan malah meracuninya. Untuk itu, siapapun yang ting-gal, berusaha, termasuk sebagai pemimpin Bali dalam tatanan pemerintahan, mulai sadar diri dan berhentilah berbuat tidak baik kepada alam Bali.

Menurut Ida Pedanda Made Gunung, saat ini, banyak yang terlalu ingin memenuhi keinginan duniawi. Sehingga kegelapan itu akan selalu ada pada hati mereka. Dosa itu ada karena kotoran (klise) dari pikiran manusia. Setelah ko-tor, maka akan lahir kegelapan (papa). Ada momen-monen tertentu yang bisa dipakai untuk merenungkan semua itu. Pada Siwaratri beberapa waktu lalu bisa digunakan untuk perenungan menyadari diri bagi mereka yang mengalami kegelapan agar mencari sinar, agar kita bisa berjalan pada tutur yang memberikan penerangan pada diri kita. “Yang perlu direnungkan adalah siapa sebenarnya diri kita? Apa gunanya kita hidup di bumi ini? Setelah ini mau ke mana? Setelah di sana apa yang dibawa ke sana?” katanya.

Dalam kehidupan, manusia memiliki panca indria. Se-hingga keingian untuk memiliki mobil banyak dan rumah banyak. Tentu keinginan itu boleh dan wajar-wajar saja selama dilandasi dengan dharma. Akan tetapi, patut juga diingat ketika ‘’pulang’’ di mana Atma menyatu dengan Brahman, apa semua itu bisa kita bawa? Ida Pendanda menegaskan, yang bisa dibawa hanya karma. Untuk itu, lebih baik dalam hidup kita berkarma dalam arti mengabdi pada Tuhan, diri sendiri dan lingkungan.

Dalam rasa pengabdian itu juga perlu dicamkan bahwa bumi ini adalah sebuah titipan. Ibu pertiwi yang ada bu-kan milik kita, melainkan untuk generasi penerus. Untuk itu yang hidup pada zaman ini mesti melestarikannya. “Alangkah durhakanya kita kalau Bali hilang di tangan kita,” katanya.

� Dharmada

Penguasa dan Pengusaha

Mesti Punya Komitmen Kawal Ibu Pertiwi

Ida Pedanda Made Gunung

Page 10: Majalah balipost edisi 75

L A P O R A N U T A M A

2 - 8 Februari 201510

Pemandangan dari udara Teluk Benoa yang mesti diselamatkan

10

Page 11: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 11

Sebuah tantangan berat kini dihadapi para pemimpin dan wakil rakyat di Bali. Harapan besar berada di pundak mereka untuk mampu memperjuangkan aspirasi rakyat yang diwakilinya. Komitmen dan kesungguhan para wakil rakyat ini ditunggu untuk

membela dan melindungi tanah kelahirannya Bali.Pembentukan Pansus Reklamasi Teluk Benoa dan Serangan disambut

positif. Dengan catatan, Pansus yang nantinya dibentuk bukanlah Pansus abal-abal yang justru semakin memuluskan rencana menguruk Teluk Benoa seluas 700 hektar itu. Di sinilah Dewan diminta mendengarkan aspirasi masyarakat agar melindungi alam Bali. Buktikan perjuangan dan memulainya dari Teluk Benoa untuk bias menyelamatkan Bali.

“Harapan kami biar Pansus ini memang berjalan dengan terbuka, jangan Pansus ini menjadi Pansus abal-abal, dipakai untuk kedok malah memu-luskan rencana reklamasi itu. Maksudnya saya agar apa rencana dari awal reklamasi itu terbuka dengan jelas rencana itu dari mana, terus siapa yang merekomendasi, segala macam itu agar semua terungkap dengan jelas,” ujar Ketua LPM Tanjung Benoa Kadek Duarsa belum lama ini.

Duarsa juga meminta Pansus yang dibentuk DPRD Bali bisa cepat membongkar kekeliruan di balik proses perizinan reklamasi. Dirinya seperti mayoritas warga Tanjung Benoa sangat mengharapkan agar ren-cana reklamasi tidak terjadi di Teluk Benoa yang sebelumnya merupakan kawasan konservasi.

“Kita ingin DPRD itu yang katanya itu membawa aspirasi masyarakat, itu memang benar-benar serius. Masyarakat yang sudah memang benar-benar menolak rencana reklamasi itu agar tercerahkan dan keinginan masyarakat itu agar alam Bali ini memang benar-benar kita lindungi,” jelasnya.

Hal sama juga dikemukakan Direktur Yayasan Manikaya Kauci Komang Arya Ganaris. Ia mengatakan, Bali sudah sering menjadi sasaran megaproyek yang berakhir memprihatinkan. Oleh karena itu, penolakan masyarakat terhadap megaproyek reklamasi yang sudah berjalan lama ini harus segera berujung. Selain dari pihak investor yang harus menghentikan niatnya untuk mereklamasi, pemerintah juga harus segera mencabut izin serta membatalkan Perpres No.51 Tahun 2014 yang memuluskan rencana itu.

“Megaproyek dengan slogan untuk kepentingan masyarakat, menin-gkatkan kesejahteraan mereka, merekrut lebih besar tenaga kerja warga Bali itu sudah usanglah model-model, cara-cara seperti itu. Proyek besar itu selalu kampanyenya seperti itu, sudah sering dengan pendekatan in-vestasi seperti itu. Akhirnya ujung-ujungnya ya… masyarakat Bali tidak mendapatkan atau tidak terlibat secara penuh dalam persoalan-persoalan yang besar itu,” tandasnya.

Kata dia, masyarakat Bali khususnya tidak menginginkan lagi model-model pembangunan pariwisata yang super mewah. Kita menginginkan yang selaras dengan alam dan budaya dan semua itu tidak hanya menjadi slogan tapi mesti mampu diwujudnyatakan.

� Rindra

Lindungi Alam Bali

Buktikan dari Teluk Benoa

MBP/edi

Page 12: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

SKALA PRIORITAS - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS

III memenuhi janjinya untuk memperjuangkan kebutuhan umat Hindu dengan menyusun skala prioritas perjuangan

Hindu di masa yang akan datang. Hal ini mengemuka saat rapat dengar pendapat (RDP) Komite III DPD RI yang

membidangi bidang agama dengan Kanwil Agama Provinsi Bali termasuk bersama lembaga agama Hindu dan non-Hin-

du yang diadakan di Kantor Kanwil Agama Provinsi Bali. Nampak dalam foto Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah

Arya Wedakarna (anggota DPD/MPR–RI) bersama Kanwil Agama Provinsi Bali saat RDP Reses Komite III.

MBP/ist

LONTAR - Sebuah naskah lontar berusia 380 tahun dibaca pada saat hari suci Siwaratri Senin (19/1) lalu. Lontar

berjudul ‘’Brati Sasana dan Siwa Sasana’’ ini milik Griya Aan Klungkung. Lontar ini ditulis di Desa Siku Gelgel pada tahun 1556 Çaka atau 1634 Masehi. Menurut IBG Agastia,

pemrakarsa kegiatan ini, lontar ini merupakan salah satu lon-tar atau manuskrip tertua di Bali. Dan teks lontar ini diduga telah menjadi pedoman para pandita pada zaman Majapahit

dan sebelumnya. Nampak dalam foto Ida Pedanda Putra Tembau membaca lontar didampingi IBG Agastia (kanan).

MBP/ist

DEKATKAN DIRI - AJS Raptor makin mendekatkan diri dengan pelanggan yang ada di Tabanan dan Gianyar. Ini

seiring dibukanya Benelli-AJS Tabanan di Jalan Ir. Soeka-rno dan Benelli-AJS Sukawati di Jalan Raya Sakah. Bagi

biker, bicara sepeda motor bukan untuk transportasi semata. Namun, lebih dari itu, harus ada karakter dan aura dalam

kuda besi kesayangan mereka. Nampak dalam foto AJS Daytona, moge tipe cruiser besutan AJS yang tampil macho

dengan karakter Inggris dihadirkan di Benelli-AJS Tabanan dan Benelli-AJS Sukawati di Jalan Raya Sakah.

BUDAYA - Idiom pari-wisata budaya yang

diusung Bali memang belum berdampak

serius terhadap peme-liharaan kebudayaan

di Bali. Bisa dikata-kan, pariwisata sangat tidak ramah terhadap

kebudayaan Bali. Tak jarang budaya seolah jadi pelayan

pariwisata. Padahal, budaya adalah spirit

dan produk utama pariwisata Bali. Hal

ini memantik kegelisa-han tokoh Puri Anom Tabanan A.A Ngurah Panji Astika ST yang

akan mencalonkan diri sebagai Bupati

Tabanan melalui jalur independen. Menurut-

nya, pariwisata Bali, khususnya di Tabanan

berkembang karena kultur masyarakat,

bukan hanya karena alam-lingkungan.

Page 13: Majalah balipost edisi 75

B I S N I S

2 - 8 Februari 2015 13

Berbagai produk kerajinan berbahan baku pelepah pisang, masih mampu menembus pasar ekspor. Pelepah pisang kini bisa disulap menjadi berbagai produk kerajinan.

Seperti kap lampu, tempat tisu, lukisan, bahkan sep-erangkat mebel artistik.

Pernak-pernik dari pelepah pisang memiliki be-ragam fungsi. Berbagai barang kerajinan dari pelepah pisang itu pun diminati konsumen asing, karena dinilai ramah lingkungan. Menurut Riyanto, penyedia aneka produk kerajinan pelepah pisang di Jln. By-pass Ngurah Rai, aneka produk dari pelepah pisang telah dikembangkan lebih dari 50 jenis produk mulai dari tas wanita, mebel, dompet, keranjang lilit, wadah serbaguna, album foto, bingkai, kotak tisu, dan lain sebagainya. “Di antara kerajinan tersebut, yang paling diminati adalah kotak tisu,” ungkapnya.

Produk kerajinan seperti pelepah pisang, harg-anya mahal tetapi jangan dilihat dari sisi fungsi dan manfaatnya saja. Menurut Riyanto, barang kerajinan merupakan barang seni yang menuntut kreativitas tidak terbatas. Oleh karena itu, bahan bakunya juga harus berkualitas.

Ia mengatakan, selama ini pasokan bahan baku cukup lancar karena tersedia melimpah. Namun, hal yang paling sulit justru mencari bahan baku berkualitas. Selain di Bali, pelepah pisang kering juga didatangkan dari daerah Jawa Timur dengan harga Rp 1.500 - Rp 2.000 per kilogram (kg). Khusus pelepah kering bertekstur berharga Rp 2.500 per kg. Selain di pasar dalam negeri, pesanan juga banyak dari Italia, Malaysia, dan Singapura. Barang yang dicari adalah jenis kotak pensil serta hiasan bunga pada pensil. “Kami belum mengekspor sendiri. Pembeli asing dari Singapura, Italia, dan Malaysia datang sendiri ke tempat kami,” katanya.

Ia menambahkan, prinsip dalam kerajinan adalah kreativitas. Produk kerajinan bukan untuk mencipta-kan pekerja, tetapi membuat orang kreatif menuang-kan ide. Artinya, konsumen tidak mau tahu barang terbuat dari apa. Barang unik pasti dibeli. Intinya jangan pernah berhenti berinovasi, agar tidak tergilas. Seperti halnya pelepah pisang yang bisa dibuat apa saja asalkan kreatif.

� Ady /Bisnis Bali

Kerajinan Pelepah Pisang Tembus Pasar Ekspor

Bisnis BaliInfo Bisnis di Bali

Page 14: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

SEMINAR NASIONAL - Serangkaian HUT ke- 62 Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar digelar seminar nasional dengan

tema “Peningatan efektivitas program gerbang sadu dan Simantri dalam pembangunan berkelanjutan”. Seminar

menampilkan Prof. Dewa Ngurah Suprata, Dr. Sita T. Van Bemmelen, Prof. P. Windia, dan Gede Sedana. Tampil

sebagai keynotespeakers Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) Prov. Bali

Lihadnyana. Nampak dalam foto Ketua BPMPD Bali, Lihadnyana bergambar bersama M.S. Chandra Jaya, Putu Dyatmikawati dan pembicara seminar HUT Yayasan Dwi-

jendra Pusat Denpasar.

MBP/ist

MACARU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar telah memberikan pelayanan kesehatan ke-

pada masyarakat selama 94 tahun. Untuk menetralisir alam beserta unsur-unsur negatif lainnya, RSUD Wangaya melak-sanakan upacara Mecaru Sangsa Medasar Walik Sumpah di

halaman belakang RSUD Wangaya, Rabu (21/1). Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Karang Pemaron dari Geriya

Menara Munggu dengan menggunakan banten pecaruan sapi, kambing, anjing dan ayam. Dalam upacara ini juga

dilakukan penandatanganan prasati pembangunan Gedung C oleh Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra

didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Direktur RSUD Wangaya dr. Setiawati Hartawan, Kadis Kesehatan Kota Denpasar Luh Putu Sri Armini dan Camat Denpasar

Utara Nyoman Lodra.

MBP/ist

LOMBA - HUT ke-62 Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar tahun ini benar-benar berjalan semarak. Hampir semua lomba yang dikordinir oleh BEM Universitas Dwijendra

berlangsung sukses. Pada Jumat (16/1) digelar lomba mod-ern dance antarsiswa SMA/SMK se- Bali. Lomba ini diikuti

18 peserta. Ketua Panitia HUT ke-62 Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar yang langsung dijabat Rektor Undwi, Dr. Putu Dyatmikawati, S.H., M.Hum., tak mampu menahan

rasa harunya karena semua gelaran acara dihadiri banyak penonton dan peserta. Nampak dalam foto Rektor Undwi Dr.

Putu Dyatmikawati bersama Drs. IB Rai, M.Si., dan Ketua BEM Aditya Tahira di sela-sela kegiatan lomba.

MBP/ist

SIWARATRI - Sejak berdiri tahun 1963, Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar selalu merayakan hari suci

umat Hindu, termasuk melaksanakan hari suci Siwaratri, Senin (19/1). Untuk perayaan tahun ini, seluruh dosen dan

mahasiswa melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Maha Widya Mandira dan dilanjutkan dengan diskusi mengupas makna hari suci Siwaratri tersebut. Rektor Unhi

Dr. Ida Bagus Dharmika, M.A. mengungkapkan, mengingat Unhi memiliki mata kuliah pokok agama dan kebudayaan,

sehingga untuk mewujudkan hal itu, dilaksanakan perayaan beberapa hari-hari raya suci. Nampak dalam foto Rektor

Unhi bersama dosen dan mahasiswa sembahyang bersama saat Siwaratri di Pura Maha Widya Mandira.

Page 15: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 15

MBP/ist

RAPAT PERDANA - Pansus Penyertaan Modal di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Kamis (15/1) menggelar

rapat perdana. Pada rapat tersebut, pansus mengusulkan Pemkab Badung menarik sahamnya dari BPD Bali. Tak

hanya itu, terlontar wacana agar Badung membuat bank sendiri. Di antaranya hadir pada rapat tersebut, pimpinan

dan anggota pansus, jajaran eksekutif Badung, petinggi BPD Bali, Bank Indonesia (BI) serta pejabat Otoritas

Jasa Keuangan (OJK). Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Badung Made Sunarta didampingi Ketua Pansus I Nyoman

Satria. Nampak dalam foto Ketua Pansus Penyertaan Modal di BPD Bali DPRD Badung.

MBP/ist

BERSIH PANTAI - Gerakan Bersih Pantai di Kabupaten Badung nampaknya mendapat sambutan hangat tidak han-

ya dari pemerintah dan masyarakat namun juga mendapat dukungan penuh dari personil TNI-Polri. Nampak dalam foto Bupati Badung, A.A. Gde Agung bersama Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Djoko Hariutomo melaksanakan

kegiatan bersih-bersih di kawasan pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita), Jumat (16/1). Hadir dalam kesempatan

tersebut Wakil Bupati Badung, I Made Sudiana, Koman-dan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar

Kolonel Laut Julius Widjojono, Dandim 1611 Badung Letkol Inf. Teddy Arifiyanto, Kasdim Badung, Mayor Kav. Andi

Hermawan, SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Muspika Kecamatan Kuta, Lurah, LPM, Bendesa

Adat Legian, Seminyak dan Kuta.

MBP/ist

MUTASI - Awal tahun 2015, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, S.H. kembali melaksanakan mutasi sekaligus

pelantikan pejabat struktural eselon III, IV dan V di ling-kungan Pemkab Karangasem. Sebanyak 40 PNS dilantik

untuk menduduki jabatan baru, termasuk 8 pejabat promosi di antaranya eselon IVa sebanyak 5 orang, eselon IVb se-

banyak 2 orang, eselon V 1 orang dan 32 pejabat di jajaran Pemkab Karangasem yang mengalami pergeseran. Nampak

dalam foto Bupati Karangasem Wayan Geredeg menan-datangani berita acara pada mutasi pejabat di lingkungan

Pemkab Karangasem.

MBP/ist

PENYERTAAN MODAL - RUPS BPR Lestari menyetujui penambahan modal disetor menjadi Rp 100 miliar. Hal

ini disepakati dalam RUPS tahunan yang dilenggarakan 17 Januari lalu, bertempat di Rimba Jimbaran Hotel.

Dikatakan Komisaris Utama BPR Lestari, Alex P. Chan-dra, peningkatkan permodalan ini dalam rangka mengh-adapi tantangan dan pengembangan usaha ke depannya.

Dalam rapat tersebut, Pribadi Budiono, CEO BPR Lestari mempresentasikan bahwa di tahun 2014 aset BPR Lestari

tumbuh 32,89%. Secara keseluruhan performance BPR Le-stari di tahun 2014 mencapai target yang telah ditentukan. Selain aset yang tumbuh di atas 30%, profit bank menjadi

Rp 130 miliar.

Page 16: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201516

P O L I T I K

Gerindra mendominasi di Bumi Serombotan, Klungkung. Per-jungan kader Gerindra men-jungkalkan harapan PDI-P

untuk kembali menguasai kursi bupati pasca-Wayan Candra. Tak hanya kursi bupati yang lepas, PDI-P juga tersungkur dalam perebutan Ketua DPRD. Gerindra menang. Namun, belakangan riak-riak muncul di internal Kader Gerindra. Perdebatan Jabatan ketua DPC Gerindra Klungkung memanas. Kader Gerindra di tingkat elite pun meradang.

Walaupun suksesi pergantian kursi ketua DPC, sejumlah kader partai Gerindra di Klungkung tampaknya mulai harap-harap cemas. Hal itu me-nyusul ada rencana DPP Gerindra pusat melakukan pembenahan terkait AD/ART Partai. Rancangan AD/ART Partai Gerindra nantinya cukup ketat untuk po-sisi kursi ketua DPC. Ada aturan kalau bupati, wakil bupati dan ketua DPRD serta anggota DPRD tidak boleh maju menduduki jabatan ketua DPC Gerin-dra. Sehingga peluang kader yang telah menduduk jabatan bakalan sangat kecil untuk menjadi ketua DPC.

Menyikapi hal ini, Sekretaris Gerindra Klungkung Made Kasta mengaku sempat mendengar informasi tersebut. Made Kasta yang juga Wakil Bupati Klung-kung mengatakan rencangan AD/ART Gerindra nanti akan cukup ketat. Kalau ini diterapkan maka Gerindra Klungkung dipastikan akan dipegang kader-kader anyar. Karena kader sebelumnya seperti Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru yang sekarang ini merangkap sebagai Ketua DPC Gerindra akan tidak bisa maju lagi. Begitu juga dengan dirinya yang sekarang duduk sebagai Sekretaris Gerin-dra juga akan diisi orang lain. Sementara, peluang Bupati Klungkung Nyoman Suwirta untuk merebut posisi Ketua DPC juga menjadi kecil. Jika aturan tersebut diterapkan, Made Kasta menilai hal itu tidak jadi masalah. Karena menurut Kasta, Gerindra di Klungkung memiliki banyak kader yang cukup mumpuni.

Panasnya suhu politik menjelang pemilihan Ketua DPC Gerindra Kabu-paten Klungkung nampaknya menyulut kekhawatiran. Ketua DPC Partai Gerin-dra Wayan Baru buru-buru menepisnya. Ia menegaskan belum ada instruksi untuk pelaksanaan musyawarah ca-bang (muscab) dari DPP Gerindra. Demikian juga AD/ART partai belum ada yang berubah. Ia mengaku gerah dengan riak-riak yang mulai terjadi di internal partainya. Padahal, kapan dan bagaimana mekanisme pemilihan Ketua DPC nanti, juga belum jelas.

Soal pemilihan Ketua DPC, politisi asal Nusa Penida ini mengaku sudah berupaya berkomunikasi dengan “ring 1” DPP Gerindra Pusat yang mewilayahi Bali. Pihak DPP Gerindra bahwa DPC Partai Gerindra Klungkung masih tetap dipimpin Wayan Baru. ‘’Kalaupun nanti sudah waktunya ada pergantian kepengurusan, pasti ada surat langsung dari DPP Gerindra, apakah akan melalui muscab atau penunjukkan langsung seperti sewaktu dirinya ditunjuk sebagai Ketua DPC Gerindra pertama di Klung-kung,’’ ujarnya.

Wayan Baru mengaku tidak ambisi harus menduduki kursi Ketua DPC lagi. Ia yakin DPP Gerindra akan selalu memberikan yang terbaik bagi perkem-bangan partai dan kader di daerah. Bukan dengan cara ribut-ribut yang bisa merusak citra partai di mata masyarakat. “Kalau tidak tahu persoalannya apa, mending diam saja. Saya sebagai Ketua DPC aktif lebih tahu apa yang terjadi di partai,’’ tegasnya.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, juga dibuat gerah dengan isu perebutan Ketua DPC Gerindra di Klungkung. Ia pun menegaskan sama sekali tidak pernah berharap menjadi Ketua DPC Gerindra. Ia mengaku lebih fokus melaksanakan tugasnya setelah diberi-kan kepercayaan menjadi Bupati Klung-kung lewat mesin Partai Gerindra.

� Bagiarta

Gerindra, Meradang Jelang Suksesi

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta

16

Page 17: Majalah balipost edisi 75

17

SISTEM pemilihan penguasa daerah sempat memacing polemik. Ketegangan politik dua kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) sempat membuat suhu politik di negeri ini panas. Akhirnya kompromi politik tetap memutuskan bupati dan gubernur tetap dipilih rakyat. Perppu Pilkada pun disetujui DPR–RI menjadi Undang-Undang.

Keputusan DPR ini pun akhirnya membuat tarik ulur sistem pemilihan dalam pilkada mendatang jelas. KPU Bali pun langsung melakukan koor-dinasi dan memutuskan pilkada di lima kabupaten/kota di Bali digelar 16 Desember mendatang sedangkan pu-taran kedua akan digulirkan 26 Januari 2016. Keputusan ini dicapai setelah dilakukan rapat koordinasi. Bahkan kabupaten/kota yang akan melaksana-kan pemilukada anggarannya sudah disediakan, yakni Denpasar dengan anggaran Rp 16,6 miliar, Badung Rp 18,4 miliar, Tabanan Rp 16,4 miliar, Bangli Rp 8 miliar dan Karangasem Rp 13,9 miliar.

Ketua KPU Bali Dewa Kade Wi-arsa Raka Sandi memaparkan dalam draf rancangan tahapan pilkada baik gubernur, bupati dan wali kota tetap mengacu pada Perppu yang menjadi undang-undang. Dalam draf rancangan tersebut ada sejumlah perbedaan kalau dibandingkan dengan peraturan yang berlaku sebelumnya.

Pada rancangan yang baru, partai politik yang bisa mengajukan bakal calon adalah partai politik yang mempu-nyai kursi di DPRD di kabupaten/kota besarnya 20 persen. Bagi bakal calon perseorangan harus mengantongi du-kungan sebanyak 5 persen dari jumlah penduduknya.

Partai politik yang berhak mengaju-kan calon sebelumnya diperkenankan untuk mengajukan bakal calon kepala daerah lebih dari satu yang nantinya

akan diikutkan dalam uji publik. Set-elah mengikuti proses tersebut barulah partai memutuskan untuk mendaftarkan salah satu dari bakal calon yang ada dengan melihat hasil uji publik.

Bagi calon perseorangan yang mendaftarkan diri sebagai calon, apa-bila dukungannya tidak memenuhi per-syaratan dari yang disyaratkan, masih diberikan kesempatan untuk memper-baiki dukungannya itu sambil proses tahapan berjalan. “Jika ada kekurangan dukungan saat diverifikasi, calon perse-orangan itu harus melengkapi dukun-gannya dua kali lipat dari kekurangan sebelumnya,” kata Raka Sandi.

Adanya kesempatan partai politik mengajukan bakal calon lebih dari satu, dinilai akan sangat berpeluang terjadinya sengketa di internal partai politik bersangkutan. “Kalau ini terjadi dipastikan KPU juga akan ikut diminta menyelesaikannya,” ujarnya.

Sunadra menambahkan aturan yang ada dalam rancangan sekarang, ka-lau setelah penghitungan suara ada perselisihan terhadap hasil pilkada pe-nyelesaiannya tidak lagi di Mahkamah Konstitusi melainkan pada pengadilan tinggi yang ditunjuk oleh mahkamah agung.

Ketua KPU Tabanan Darayoni me-mastikan segera menggelar tahapan pilkada.

“Tahapan pilkada memang dimulai Februari atau enam bulan sebelum masa jabatan Bupati berakhir, jelasnya. Ia mengatakan balon bupati yang sudah didaftarkan ini nantinya akan dilakukan uji publik sebelum didaftarkan sebagai calon,” ucapnya. Dalam pendaftaran balon bupati, parpol atau gabungan parpol boleh mendaftarkan lebih dari satu orang untuk mengikuti uji publik. Namun nantinya yang didaftarkan seba-gai calon bupati hanya satu orang sesuai rekomendasi Parpol pengusung. Terkait uji publik ini, Darayoni menambahkan, akan dilakukan selama tiga bulan.

� Widana/Puspadewi

2 - 8 Februari 2015 17

AkhirnyaTetap DipilihRakyat

Anggaran Pilkada

Denpasar Rp 16,6 miliarBadung Rp 18,4 miliar Tabanan Rp 16,4 miliarBangli Rp 8 miliar Karangasem Rp 13,9 miliar

Page 18: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201518

P E N D I D I K A N

Program Wajib Belajar Sembilan Tahun yang selama ini digalakkan pemerintah nampaknya belum bisa berjalan sepenuhnya di Kabupaten

Bangli. Hingga tahun 2015 ini, masih ban-yak anak usia sekolah yang belum me-nikmati pendidikan dasar. Kondisi ini terjadi di Dusun Madya, Desa Trunyan, Kintamani. Karena jauhnya jarak untuk mencapai sekolah, banyak anak usia sekolah di dusun terpencil itu yang terpaksa putus sekolah, bahkan tak sedikit di antara mereka yang sama sekali tidak bersekolah.

Perbekel Trunyan Wayan Arjana tidak menampik kondisi tersebut. Dirinya mengakui ada banyak anak usia sekolah di Dusun Madya yang masih belum mengenyam pendidikan dasar. Hanya saja dirinya mengaku tidak memiliki data yang valid perihal jumlah anak yang tidak

bersekolah termasuk yang putus sekolah. “Memang ada banyak anak di Dusun Madya yang tidak bersekolah. Tapi terkait berapa jumlahnya, kami belum punya data yang valid,” ujar Arjana saat dikonfirmasi belum lama ini.

Selain karena keterbatasan ekonomi, kata Arjana, hal yang menjadi persoalan utama warga setempat adalah jauhnya ja-rak yang harus ditempuh untuk mencapai sekolah SD maupun sekolah menengah dari dusun tersebut. Di mana sekolah SD yang terdekat dari Dusun Madya adalah SDN 3 Trunyan yang terletak di Dusun Bunut. Meski disebut paling dekat, namun untuk mencapai sekolah tersebut warga tetap harus menempuh jarak kurang lebih tiga kilometer. Tak hanya itu saja, jauhnya jarak untuk mencapai sekolah tersebut juga belum didukung dengan infrastruktur

jalan yang memadai.Hal yang sama juga diakui Kepala

Dusun Madya Wayan Besar. Dia menam-bahkan, adapun sekolah SMP terdekat dari Dusun Madya berlokasi di Kecama-tan Kubu, Karangasem, yang jaraknya kurang lebih sekitar 12 kilometer. “Begitu juga untuk sekolah menengah atasnya, yang paling dekat ada di Kecamatan Abang, Karangasem,” terangnya.

Kondisi inilah yang diakui Wayan Besar menjadi pemicu banyaknya pen-duduk di Dusun Madya, yang kemudian memilih tidak bersekolah termasuk tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat menengah. Sehingga tidak sedikit warga di Dusun Madya yang sampai sekarang masih buta aksara.

� Swasrina

Di Trunyan, Kintamani

Banyak Anak Usia Sekolah Belum Nikmati Pendidikan Dasar

Jauhnya jarak lokasi sekolah

dengan pemukiman membuat banyak

anak usia sekolah di Desa Trunyan tidak menikmati pendidi-

kan dasar.

MBP/dok

Page 19: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 19

TERCATAT 71 sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK di Gianyar yang kembali menerapkan ke Kurikulum 2006 sejak awal Januari 2015 lalu. Kebijakan ini serta merta mengembalikan peran guru mata pelajaran Teknologi Informatika dan Komputer (TIK). Sebab, tahun sebelumnya dalam penerapan Kurikulum 2013, peran guru tersebut di-masukkan dalam Pusat Teknologi Pendidikan yang ada di sekolah, untuk membantu guru lain dalam mempersiapkan materi ajar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Post, tecatat 356 sekolah yang kembali

ke Kurikulum 2006, di antaranya 285 sekolah tingkat SD, 40 sekolah

tingkat SMP, 11 sekolah ting-kat SMK dan 20 sekolah

tingkat SMK. ”Peran guru TIK di sekolah tingkat

SMP, SMA dan SMK yang kini menerap-kan Kurikulum 2006 sudah dikembali-kan sesuai penera-pan kurikulum yang berlaku,” kata Kadis Pendidikan Kabu-paten Gianyar Dewa Alit Mudiarta, belum lama ini.

Sementara di seko-lah floating kurikulum

2013, peran guru TIK tetap disesuaikan den-

gan Permendikbud No 68 tahun 2014. Bahwa

peran guru TIK da-

lam

rangka pelaksanaan kurikulum 2013 hampir mirip dengan guru Bimbingan Konseling (BK). ”Jadi, kalau di sekolah floating peran-nya seperti guru BK dan seorang guru TIK per semester harus membimbing seratus lima puluh orang anak didik,” ujarnya.

Sementara Kepala SMAN 1 Blahbatuh I Ketut Sulatra, sebagai sekolah floating pihaknya sudah menyesuaikan dengan Permendikbud No 68 tahun 2014 mengenai guru TIK. ”Sesuai permen mungkin proses pembimbingannya masih sama dengan BK. Bila ada keluhan mengenai teknologi bisa meminta bantuan pada guru TI untuk men-jelaskan segala sesuatunya,” terangnya.

Di samping memberikan bimbingan, lanjut Sulatra, guru TIK juga memberikan pelayanan kepada para guru bidang studi yang lain. Bentuk pelayanannya bisa dalam bentuk pengembangan dan sumber pembela-jaran. ”Misalnya, guru meminta tolong untuk mencarikan materi di internet atau membuat-kan media pembelajaran seperti membuatkan media power point hingga membantu persia-pan pembelajaran,” tegasnya.

Dia menambahkan, khususnya dalam menyusun penilaian pembelajaran yang tergolong rumit, seperti penilaian sikap, bisa dibantu oleh guru TIK. Diakuinya melalui pola tersebut tidak setiap hari siswa ada keluhan mengenai teknologi. Bahkan guru juga tidak banyak yang meminta bantuan pada guru TIK terkait pengunaan teknologi. ”Kalau siswa tidak setiap hari mengeluhkan masalah teknologi, kalau dari guru lain palingan guru TIK hanya diminta bantuan membuat power point, tapi guru baru yang muda semua malah sudah bikin sendiri,” bebernya.

Kini di SMA 2 Blahbatuh terdapat tiga guru TIK. Di samping mebimbing tentang

teknologi, tiga guru honorer tersebut juga meberikan bimbingan ekstrakulikuler

kewirausahaan. ”Hal ini saya lakukan agar guru TIK tidak sampai nganggur.

Rencananya, saya juga arahkan guru ini untuk meberikan les gratis,” tegasnya.

� Manik Astajaya

Kurikulum 2006 Diterapkan

Peran Guru TIK di 71 Sekolah Dikembalikan

Page 20: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201520

M A N C A N E G A R A

Di zaman yang telah maju, ber-bagai macam teknologi dikem-bangkan untuk mempermudah kehidupan manusia. Inovasi-

inovasi muncul untuk mempersingkat waktu, memudahkan aktivitas sehari-hari hingga memangkas pengeluaran suatu perusahaan. Namun konsekuensi dari hal ini, akan ada beberapa profesi yang punah karena pekerjaannya telah dapat digantikan oleh teknologi ataupun mesin.

Tukang PosBentuk fisik kini mulai digantikan den-

gan email, karena jauh lebih murah, tidak membutuhkan prangko, menghemat kertas, dan dapat terkirim hanya dalam hitungan detik saja. Kemajuan teknologi telepon selular juga semakin memudahkan manu-sia untuk berkomunikasi jadi surat sangat jarang digunakan.

Operator TeleponSebagian perusahaan besar mulai banyak

menggunakan mesin penjawab. Bahkan, saat ini mesin penjawab mampu membantu memecahkan beberapa masalah sederhana, seperti memblokir kartu kredit.

Petugas TiketDi beberapa tempat kini mulai banyak

ditemui scanner otomatis untuk mengi-dentifikasi informasi dan data. Scanner ini mulai banyak ditemui di pintu masuk stasiun kereta api, bandara, bioskop, bus, hingga gedung perkantoran. Di banyak stasiun kereta api kini telah disiapkan mesin penjual tiket otomatis dan juga penerima tiket otomatis.

Agen PerjalananAdanya situs-situs resmi maskapai pen-

erbangan kini membuat pembelian tiket pe-sawat menjadi sangat mudah. Anda bahkan tidak perlu melangkah keluar dari rumah. Dengan adanya situs-situs ini, konsumen juga dapat lebih leluasa memilih harga tiket dan maskapai yang ingin digunakan. Bukan hanya itu, pilihan akomodasi juga banyak

tersedia di internet jadi sangat mudah bagi mereka yang ingin bepergian.

Juru KetikBila saat ini Anda masih berkutat dengan

rekaman dan komputer untuk mentranskrip data, Anda tak perlu berlama-lama kha-watir. Kini mulai banyak perusahaan yang mengembangkan software pengenal suara untuk memudahkan Anda menuangkan suara ke dalam bentuk tulisan.

Teller BankPeran dari pekerjaan ini mulai banyak

diambil alih oleh mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Seperti yang kita ketahui,

saat ini ATM tidak hanya dapat digunakan untuk mengambil uang, mentransfer dana, dan membayar tagihan, namun ATM juga dapat digunakan untuk menyetor uang tunai hingga membeli pulsa.

Menurut Mark Gilder, Director of Distri-bution Strategy Citibank, saat ini setidaknya 85 % pekerjaan teller bank dapat dilakukan di ATM. Bila kita menengok kembali ke tahun 1970-an dan membandingkan dengan saat ini, kita dapat melihat bahwa hampir lima puluh tahun yang lalu, sebagian besar perusahaan masih banyak mempekerjakan tenaga manusia. Namun sekarang, 90% tenaga manusia pada masa lampau telah tergantikan oleh mesin.

Profesi yang Terancam Teknologi

Page 21: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 21

NAMA Kim Yo-Jong mungkin tidak setenar kakaknya. Sosok adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un itu, berbeda jauh dari kakaknya. Kim Yo-Jong saat ini naik tingkat dalam kekuasaan Korut dan dianggap menjadi orang kepercayaan Kim Jong-Un. Namun, perawakannya jauh dari Kim Jong-un yang gempal dan terkesan kejam.

“Tidak seperti kakaknya, dia (Kim Yo-Jong). Dia juga gemar mengenakan jaket hijau,” tulis sebuah harian di Korea Selatan. Sama seperti pejabat senior lainnya, Yo-Jong kerap membawa buku catatan setiap men-emani kakaknya melakukan kunjungan. Jo-Yong saat ini diperkirakan berusia 27 tahun dan lahir dari istri keempat Kim Jong-Il, Ko Yong Hui.

Pada musim semi 1996, Kim Yo-Jong menyusul kedua kakaknya untuk sekolah di Berne, Swiss. Dirinya kembali ke Korut pada akhir 2000. Media Tiongkok dan Korsel me-nyebutkan bahwa Yo-Jong lahir pada 1987. Dirinya kuliah di Universitas Kim Il-Sung dan fasih berbahasa Inggris serta Prancis.

Sejak lulus kuliah, Yo-Jong bekerja sebagai sekretaris kakaknya. Kini dirinya menjabat sebagai wakil ketua departemen di pada komite pusat pemerintahan Korut. Jabatan ini praktis membuat dirinya sebagai orang kedua dalam pemerintahan, setelah kakaknya.

“Ada dugaan, ketika Kim Jong-Un ten-gah sakit, Kim Yo-Jong bertindak sebagai pemimpin sementara. Dia sangat berkuasa dan ambisius. Pada pertemuan keluarga, di-rinya memesan makanan dan minuman untuk tamu sebelum pesta dimulai” ujar pengamat Korea Utara dari ANU School of History and Culture, Dr Leonid Petrov.

Menurut Petrov, dalam kondisi sakit yang dialaminya, Kim Jong-Un memerlukan sosok yang dapat dipercaya. Kemunculan Kim Yo-Jong bisa jadi seseorang yang memberikan bantuan dan tidak akan mengambil kekua-saan selama Kim Jong-Un masih hidup.

Namun, bila tiba saatnya Kim Jong-Un wafat,-baik itu karena sakit atau tewas di tangan musuh-, Kim Yo-Jong akan melan-jutkan garis kepemimpinan yang sudah turun temurun diturunkan dalam keluarga Kim. “Yo-Jong sangat haus akan kekuasaan. Beberapa kali dirinya menemani sang kakak dalam acara politik dan kegiatan lainnya,”

imbuh Petrov.Para pengamat memprediksikan bahwa

Kim Yo-Jong sangat memiliki kekuasaan di departemen yang mengurus pergantian personel. Tetapi banyak juga yang menye-butkan dirinya juga memiliki kuasa di unit propaganda. Ketergantungan Kim Jong-Un terhadap adik perempuannya, sama seperti ketika ayahnya bergantung kepada adik perempuannya sendiri selama 17 tahun berkuasa di Korut. Tampaknya sudah jelas tampuk kepemimpinan Korut akan jatuh pada siapa nanti.

� Gugiek Savindra

Kim Yo-Jong, Adik yang Ambisius

Teknologi yang seharusnya memu-dahkan kehidupan manusia, ternyata memiliki dampak yang tidak begitu baik juga. Namun, kita harus mengingat bahwa teknologi secanggih apapun, tidak ada yang menandingi kehebatan otak manusia. Berpikir strategis dalam me-mecahkan masalah hingga menemukan inovasi kreatif tentu tidak dapat dilaku-kan oleh mesin manapun. Oleh karena itu, kita harus cerdas dalam memanfaat-kan teknologi yang ada, jangan sampai kita malah dikendalikan oleh teknologi yang semakin canggih.

� Gugiek Savindra

Page 22: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201522

D A E R A H

Selama seminggu terakhir, Sal Cempaka RSUD Negara yang merupakan sal khusus anak-anak penuh dengan pasien. Bahkan sejumlah kamar kelas III untuk pasien JKBM

penuh dan beberapa pasien terpaksa dirawat semen-tara di lorong sal itu. Sal khusus anak itu ternyata didominasi pasien dengan gejala yang sama bahkan datang nyaris berbarengan. Mereka dirawat lebih dari tiga hari, lantaran pasien tak sadarkan diri hingga berhari-hari.

Kondisi sal yang dijejali pasien ini hingga dirawat di lorong bukan pertama kalinya. Bahkan terlampau sering, karena terbatasnya ruangan khususnya untuk pasien anak kelas III (jaminan kesehatan gratis). Sejatinya sal baru khusus untuk menampung pasien kelas III sudah dibangun yakni Sal Flamboyan. Namun, sal ini hanya diperuntukkan untuk pasien dewasa.

Direktur RSUD Negara I Made Dwipayana, men-gakui terbatasnya ruang rawat inap anak itu sehingga sering menyebabkan pasien dirawat sementara di lorong menunggu pasien lain keluar. Upaya lain, menurutnya dengan memanfaatkan bed kosong se-mentara di kelas lain, seperti kelas II. “Kalau di sana (kamar kelas II) juga penuh, kita pindahkan ke Sal Flamboyan. Di lorong sementara saja, karena juga untuk administrasi,” ujarnya.

Ternyata sal anak itu didominasi dengan pasien anak yang diindikasi suspect arbovirus. Virus berasal dari hewan mamalia yang mudah menjangkiti anak-anak lewat gigitan nyamuk. Dampak virus ini cukup berbahaya, selain panas tinggi disertai kejang, pasien juga tak sadarkan diri selama berhari-hari. Dampak jangka panjang, apabila terlambat penanganan bisa mengakibatkan cacat.

� Surya Darma

Ruang Terbatas

Pasien Anak Dirawat di Lorong

Page 23: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 23

SELAMA sepekan terakhir, RSUD Negara menerima lima pasien anak dengan gejala yang sama dan dirawat bersamaan. Kendati telah dirawat sesuai dengan suspect arbovirus, namun RSUD belum bisa memastikan penyakit yang dialami empat dari lima pasien yang dirawat dengan gejala yang sama itu.

RSUD Negara menunggu hasil pengecekan sampel darah pasien dari laboratorium di Denpasar. Dari hasil diagnose dokter spesialis, melihat gejala yang ada men-garah ke penyakit yang disebabkan virus itu. Sedangkan satu pasien lagi, dipastikan mengalami penyakit meningitis yang mengakibatkan peradangan pada selaput otak.

Hasil tes sampel darah menurutnya membutuhkan waktu hingga beberapa minggu. Arbovirus ini dipicu infeksi virus yang disebarkan lewat nyamuk. Virus itu muncul dari lingkungan yang kumuh dan terdapat kotoran ternak misalnya babi. Saat musim penghujan seperti ini, virus itu mudah muncul.

Menurut Dwipayana, pasien seperti ini bukan yang pertama kali. Tahun lalu, juga terdapat tiga pasien namun waktu dirawat berbeda. “Biasanya muncul pada masa pergantian hujan dan kemarau, memang yang sekarang ini datang bersamaan. Tahun lalu bulan Januari hanya satu pasien,” tambahnya. Tiga dari empat pasien itu menurutnya sudah membaik. Hanya satu yang masih belum sadarkan diri karena gejala sudah lama tetapi baru dibawa ke RSUD Negara.

Pasien yang belum sadarkan diri itu Rahmadatul Aulia (7) asal Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Keca-matan Negara. Ibu pasien, Hayatul mengatakan anaknya sudah dirawat seminggu. “Tidak jelas apa penyakit anak saya, memang kadang dia pingsan, namun sebentar. Tapi ini tumben lama sekali,” ujarnya.

Terkait sal yang penuh, untuk jumlah sal anak itu memang masih kurang. Apalagi di saat terjadi lonjakan jumlah pasien. Namun saat ini menurutnya telah dirintis pembangunan gedung tambahan RS termasuk ruang anak-anak. Permasalahan ini juga menjadi perhatian pemerintah setempat. Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan sempat melihat kondisi sal dan para pasien mengimbau agar masyarakat melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) termasuk di Desa Tegalbadeng Barat dan sekitarnya.

“Salah satu penyebabnya adalah lingkungan kurang sehat, saya harapkan tentu harus ada gerakan bersama memberantas sarang nyamuk terutama di daerah itu. Saya imbau kepada masyarakat supaya bergotong royong memberantasnya,” harap Kembang. Terkait kelima pasien, Kembang menjelaskan karena empat pasien sudah mem-baik dan tidak perlu dirujuk ke RSUP Sanglah. Sementara yang satunya lagi kondisinya belum sadar dan harus dirujuk ke RSUP Sanglah.

� Surya Darma

Arbovirus Ancam Anak-anak

Page 24: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201524

K E S E H ATA N

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi pe-nyakit jantung koroner (PJK)

gejalanya meningkat. Peningkatan itu umumnya seiring bertambahnya umur. Prevalensi PJK gejalanya lebih tinggi pada perempuan (0,5% dan 1,5%). Juga lebih tinggi pada masyarakat tidak ber-sekolah dan tidak bekerja. Penyakit ini mempengaruhi masyarakat bukan saja di perkotaan tetapi juga di desa-desa. Gejala penyakit gagal jantung meningkat seiring bertambahnya umur. Kategori tertinggi berada pada level umur 65 – 74 tahun (0,5%). Menurun sedikit pada umur 75 tahun (0,4%).

Kepala Bagian Pelayanan Jantung RSUP Sanglah Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP., menjelaskan penyakit jantung me-mang sudah menjadi ‘’mesin’’ pembunuh masyarakat dewasa ini. Sesuai asal-usul-nya, penyakit jantung ini dikategorikan menjadi lima. Pertama, penyakit jantung yang diderita sejak lahir. Kelainan pada jantung itu kerap terjadi sejak bayi terse-but telah berada di dalam kandungan. Penyebabnya pun beragam. Bisa karena terpapar virus. Bisa karena sakit kronis seperti paru-paru. Tetapi, bisa juga karena TBC diderita oleh ibunya sendiri. Dalam hal ini, ibunya yang telah memberi kontri-busi untuk sakit jantung si bayi.

“Belakangan ini faktor makanan men-jadi salah satu penyebab penyakit jantung koroner ini. Alasannya, tidak sedikit bahan makanan mengandung pestisida,” ungkapnya, Kamis (15/1) lalu.

Air yang diminum sering terkontami-nasi. Hal ini memberi pengaruh sangat signifikan. Bisa juga umur ibu yang mengandung terlalu tua. Penyakit jantung bawaan ini sulit dideteksi. “Banyak pen-derita jantung koroner ini tidak diketahui

penyebabnya,” tambahnya. Jika kelainan jantung bawaan, biasanya ketika men-jalani perawatan dengan berkoordinasi dengan bagian anak.

Kategori penyakit jantung kedua, yaitu penyakit jantung rematik. Penyebabnya karena infeksi. “Bisa terinfeksi kuman dan virus,” ujarnya. Namun ia menegas-kan tidak semua demam rematik menjadi penyakit jantung rematik. Untuk penang-gulangannya dengan diberikan antibiotik, secara rutin. “Jika terpapar, gampang sekali memang kambuh kembali,” im-buhnya.

Kategori penyakit jantung ketiga adalah penyakit jantung akibat kelainan organ-organ lain. Seperti hipertensi, ginjal, diabetes, paru, kekurangan darah, alkoholik, gondok beracun, dll.

Yang keempat penyakit jantung ko-roner. Penyakit jantung ini diakibatkan oleh gangguan oksigenasi dan nutrisi otot jantung. “Faktor utama pemicunya ada-lah gangguan pembuluh darah koroner. Pembuluh ini yang memberikan makanan ke jantung,” tegasnya. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung sangat membahayakan. Jangan dianggap enteng penyakit ini. Pasalnya penyakit jantung ini bisa menyebabkan mati mendadak. “Orang mati mendadak, sering disebabkan jantung koroner, ini,” ujarnya. Serangan jantung juga termasuk bagian penyakit jantung koroner. Orang bisa tiba-tiba meninggal tanpa rasa sakit. Kon-disi seperti ini merupakan dikar-enakan sakit jantung. Pada kondisi itu terdapat gangguan listrik pada jantung. Denyut jantung manusia normal antara 60-100 kali per menit. Sedangkan mereka yang mengalami serangan jantung, denyutnya mencapi 200 kali per menit. Jika denyut jantung

yang frekuensinya tinggi itu berlangsung lama, maka menyebabkan kematian itu sendiri. Sedangkan, jika berlangsung sebentar hanya menyebabkan pingsan.

Sedangkan penyakit jantung kelima adalah penyakit jantung yang mengenai selaput jantung dan pembuluh darah. Misalnya: radang selaput jantung, “Ada juga kasus terjadi sumbatan pada kaki sehingga tidak aman satu-satunya harus diamputasi,” ujar Prof. Wayan Wita.

� Cittamaya

Penyakit Jantung, Disebabkan Makanan Terkontaminasi Vestisida

Page 25: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 25

PENYAKIT jantung begitu populer se-bagai pembunuh nomor satu masyarakat. Dari beragam kategori penyakit jantung tersebut, penyakit jantung koroner ter-masuk penyakit jantung paling berbahaya. Guru Besar FK Universitas Udayana Prof. Wayan Wita, mengatakan, saat ini 20 persen penderita penyakit jantung berasal dari golongan usia di bawah 40 tahun. Data itu mengindikasikan terjadi peningkatan sangat berarti. Dari hasil riset tahun 1992 menyebutkan penderita pe-nyakit jantung di usia di bawah 40 tahun hanya 11%-13%. “Ini menunjukkan ter-jadi peningkatan jumlah penderita di usia muda,” ujar Kepala Bagian Pelayanan Jantung Prof. Wayan Wita. “Jangan heran kalau umur 35 sudah mengalami serangan jantung,” imbuhnya. Mudahnya terkena penyakit ini pada usia muda, alasannya karena gaya hidup masyarakat saat ini.

Pola hidup masyarakat dewasa ini, sejak dini bisa dikatakan kurang sehat. Kondisi tersebutlah memicu penyakit jantung itu. Seperti perilaku makan, gaya hidup merokok dan alkoholik. Selain itu warga kurang menjalani aktivitas bero-lahraga sejak dini. “Untuk mengeliminir penyakit jantung, saya mohon masyarakat agar tidak merokok, karena merokok

pemicu penyakit jantung sangat krusial,’’ ujarnya.

Penyakit jantung tidak selalu ada pemicunya. Pasalnya sakit jantung ini bisa juga karena terjadinya penyempitan pembuluh darah secara perlahan. Namun ia juga menjelaskan selain tanpa pemicu, penyakit jantung ada pencetusnya. Seperti kurang makan, telat makan, mencret, bisa juga pecahnya pembuluh darah karena tekanan darah tinggi kambuh.

“Penyakit Jantung bukan akhir dari se-galanya,” ujarnya. Sebagian besar bisa di-tanggulangi. Dan sebanyak 50 persen bisa dicegah. Salah satu tindakan pencegahan itu adalah dibukanya Klinik Stop Merokok di PJT RSUP Sanglah. Upaya ini salah satu tindakan mencegah penyakit yang ditimbulkan asap rokok, sebagai salah satu yang memicu penyakit jantung.

Dikatakan, penyakit jantung, pembu-luh darah dan stroke penyebab nomor satu membunuh seseorang. Penyakit-penyakit tersebut saling berhubungan. Bagi mereka yang mengalami penyakit jantung, pen-gobatan yang bisa dilakukan sesuai jenis penyakit jantung yang diderita. Secara garis besar, penyakit jantung ditangani melalui lebih banyak program terapi den-gan obat-obatan. Selain itu penanganan

pemicu penyakit komplikasi. Jika seseorang menunjukkan tanda-

tanda dini serangan jantung. Segera ke pusat rujukan di RSUP Sanglah. Penanganan dini juga harus diberikan seperti diberi obat di bawah lidah sambil perjalanan menuju ke RSUP Sanglah. “Semua komplikasi bisa terjadi 24-48 jam pertama. Baiknya, sesegera mungkin dibawa ke pusat rujukan,” tegasnya.

Penyakit jantung ini juga dapat dipicu penyakit lainnya. Untuk mengeliminir, semua faktor risiko pemicunya itu diobati. Hindari makanan tinggi kolesterol, tinggi asam urat. Contohnya nasi. Lakukan diet seimbang. Cukup karbohidrat, kalori, mineral, dan vitamin.

“Asupan nutrisi yang masuk dengan yang keluar harus seimbang,” terangnya. Terapkan pola hidup sehat. Rajin bero-lahraga dan hentikan merokok. Beberapa penelitian juga menyebutkan penyakit jantung koroner dapat diminimalisir dengan pendekatan dimensi fisik, mind dan spiritualitas. Sehingga tiga hal terse-but sangat penting diperhatikan dalam kaitan pengobatan penyakit jantung koroner ini.

� Cittamaya

Penyakit Jantung Koroner

Minimalisir Dimensi Fisik, Mental dan Spiritual

Page 26: Majalah balipost edisi 75

L E N S A

Page 27: Majalah balipost edisi 75

Hamparan sawah di Jatiluwih memang indah dan menyejukkan mata. United Nations Educational,

Scientific and Cultural Organization (Unesco) bahkan memberikan predikat sebagai World Cultural Heritage karena keindahan lanskap

Jatiluwih dan organisasi subaknya yang sudah mendunia.

MBP/Bagus Putu Pramana Putra

SAWAH JATILUWIH

Page 28: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201528

O L A H R A G A

Musim balapan 2015 tinggal dua bulan lagi tapi pembalap Inggris Lewis Hamilton tetap tenang-tenang saja. Ia

berkonflik dengan timnya musim lalu dan kini belum menandatangani kontrak ter-baru dengan tim Formula 1 Mercedes.

Bos tim Jerman itu Toto Wolff telah memberi sinyal jelang akhir musim lalu bahwa pembalap berusia 30 tahun itu akan menandatangani kontrak baru begitu musim balapan berakhir.

Pembicaraan sempat berlarut-larut dalam dua bulan terakhir saat semua pembalap termasuk Hamilton tidak mem-punyai kegiatan apapun dengan Formula 1 sepanjang musim dingin.

Tapi Hamilton menyatakan bahwa dirinya tidak khawatir meski menjalani musim terakhir dalam kontrak berdurasi tiga tahun bersama Mercedes. “Sesaat setelah usai balapan, saya berada di markas tim selama beberapa hari. Tapi sebenarnya saya tidak berbicara dengan tim,” tutur Hamilton.

“Tapi seperti yang telah saya katakan, kami tidak perlu terburu-buru. Kami ten-ang-tenang saja. Tim faham betul bahwa

mereka ingin melanjutkan kerja sama den-gan saya demikian pula sebaliknya. Jadi tak ada tekanan apapun,” lanjutnya yang yakin Mercedes tidak akan bernegosiasi dengan pembalap lain dalam menghadapi musim balapan 2015.

Musim lalu, Hamilton tampil spektakul-er dengan memenangkan 11 seri sebelum menjadi juara dunia untuk kedua kalinya. Musim ini dia ingin mengulang pencapaian itu dengan seri pembuka digelar di Austra-lia pada 15 Maret mendatang.

“Bagi saya, sebagai seorang olahra-gawan, saya ingin menjadi yang terbaik. Jadi apapun yang lebih buruk dibanding-kan yang saya perbuat musim lalu, itu tidaklah memuaskan.”

Akan ada 20 balapan musim ini dan 8 seri di antaranya gagal dia menangkan musim lalu. Jadi ada peluang untuk mem-perbaiki diri. “Saya akan berusaha untuk lebih baik lagi,” janjinya.

Bos Formula 1 Bernie Ecclestone memberi dukungan dengan menyebut Mercedes akan mendominasi lagi musim ini dan Hamilton akan menjadi juara untuk ketiga kalinya. “Apakah dia difavoritkan atau tidak, saya kira Hamilton akan juara

lagi,” ungkap Ecclestone saat diwawan-carai stasiun televisi Sky Sports.

Ia memuji mesin Mercedes dan ki-nerja orang-orang dibelakangnya yang membuat mobil tersebut melaju kencang dan tak terkejar oleh lawan-lawannya. Barangkali dalam tiga tahun ke depan, tim ini tak tertandingi.

Disisi lain, Mercedes diuntungkan den-gan memiliki Hamilton yang juara sejati. “Dia lebih baik dibandingkan Rosberg,” puji Ecclestone seperti dikutip Reuters.

Namun Hamilton menghadapi konflik internal. Meski memenangkan 11 dari 19 lomba musim lalu, ia bersaing ketat dengan rekan setimnya Nico Rosberg yang asal Jerman. Persaingan itu tidak hanya melibatkan strategi tim, namun di lintasan keduanya saling salip menyalip layaknya rival.

Rosberg mengakhiri musim dengan menempati peringkat kedua setelah me-menangkan 5 lomba. Keduanya seperti telah mengubur kapak peperangan setelah balapan di seri terakhir di Brazil. Entah pada musim ini.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Pembalap tim Mercedes Lewis Hamilton (kiri) dan Nico Rosberg saat menghadiri gerai IWC di acara Salon International de la Haute Horlogerie (SIHH) di Jenewa, Swiss.

Tetap Relaks Jelang Musim Balapan Dimulai

Page 29: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 29

FRANK LAMPARD punya cara untuk melepaskan ketegangan setelah bermain sepak bola. Gelandang Manchester City itu yang mempunyai kebiasaan membaca, itu menulis buku untuk mengimbangi kegema-rannya itu. Hobi yang mendidik itu menarik perhatian lembaga National Literacy Trust, dan dia jadikan duta bagi kampanye gemar membaca di Inggris.

Pemain berusia 36 tahun itu telah mener-bitkan buku serial untuk anak-anak dengan judul “Frankie’s Magic Football.” Saat masih membela Chelsea, ia menggelar program ‘Reading Star’ di Stamford Bridge tahun lalu.

Lampard meneruskan program nir laba itu di stadion Etihad untuk membantu anak-anak mencintai buku dan memotivasi mereka gemar membaca. Lewat program online, program itu tidak hanya sebatas membacakan buku namun juga mendon-geng atau menggelar kuis tentang buku bacaan.

Sejalan dengan kampanye National Lit-eracy Trust, lembaga itu pun memilih Lam-

pard menjadi duta membaca. “Saya gembira dengan diberi peran sebagai duta membaca oleh National Literacy Trust dan membantu Inggris menemukan kegembiraan dalam membaca dan mengembangkan kemampuan anak-anak,” kata pemain City itu.

“Membaca itu seharusnya menjadi sebuah kenikmatan, tak peduli berapa usia Anda dan Premier League Reading Stars menjadi bukti keberhasilan program itu dalam mengajak anak-anak menyukai buku,” lanjutnya.

Ia mengakui saat ini begitu mudah anak-anak terpikat dengan permainan komputer atau televisi. Tapi mengajak anak-anak un-tuk menikmati buku juga tak akalh penting bahkan hal itu menjadi inspirasinya dalam menulis buku.

“Apakah anda membaca buku dengan anak-anak anda atau hanya menikmati sebuah buku yang bagus, itu merupakan pen-galaman yang luar biasa dan itu adalah salah satu hal yang menakjubkan dalam hidup,” katanya seperti dikutip Dailymail.co.uk.

� Yudi Winanto

URUSAN rumah tangga bisa berimbas pada profesi. Hope Solo mengalaminya dan dipastikan tak akan mengikuti jadwal lawa-tan timnas sepak bola AS ke Eropa dalam sebulan ini karena urusan lalu lintas.

Kasus itu bermula saat ia berkendara den-gan suaminya Jerramy Stevens, di Manhat-tan Beach, California, pada dini hari. Polisi memaksa Steven yang mantan pemain tim NFL Seattle Seahawks, meminggirkan ken-daraannya karena didapati mobil itu melaju tanpa lampu depan.

Stevens ditahan karena mengemudi da-lam kondisi mabuk. Solo yang juga berada di dalam mobil, tidak ditangkap atau pun ditahan.

Solo berada di California selatan untuk menjalani pemusatan latihan bersama timnas. Rencananya mereka akan diterjunkan di ajang Piala Dunia Juni mendatang.

Menyusul kasus tersebut, Solo dibebaskan dari timnas selama 30 hari dan tidak akan memperkuat tim tersebut pada pertandingan persahabatan di Eropa bulan depan.

“Saat menjalani pemusatan latihan na-sional, Solo membuat keputusan yang buruk dan menimbulkan efek negatif pada tim sepak bola AS dan juga rekan-rekannya,”

jelas pelatih Jill Ellis dalam pernyataannya kepada Associated Press.

“Kami merasa lebih baik bagi dia untuk sementara waktu tidak berada di tim,” lan-jutnya tanpa memerinci kesalahan-kesalahan yang dibuat sang penjaga gawang itu.

Ia bisa masuk kembali ke tim setelah menjalani masa hukuman, sidang banding dan disetujui oleh US Soccer dan Ellis.

Kasus itu bukan kali pertama yang dia-lami Solo. Bulan lalu pengadilan menunda kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dituduhkan pada Steven. Kasus itu terjadi Juni lalu yang melibatkan suami, adik ipar dan keponakannya dalam sebuah pesta di Washington.

Solo menyatakan dirinya tidak bersalah dalam kasus itu dan melajutkan aktivitasnya di timnas dan klubnya Seattle Reign sambil menunggu masa persidangan.

Pemain yang menghasilkan medali emas di Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, itu terakhir kami memperkuat timnas pada Desember lalu. AS bermain imbang tanpa gol melawan Brazil di final International Tournament of Brasilia.

� Yudi WinantoMBP/ap

Penjaga gawang timnas AS Hope Solo

MBP/ap

Gelandang Manchester City Frank Lampard

Urusan Lalu Lintas

Duta Membaca

Page 30: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201530

O L A H R A G A

HANYA tiga pemain sepak bola lokal Bali yang akhirnya bisa menembus klub Bali United Pusam (BUP) lewat seleksi panjang di Lapangan Banteng, Seminyak, Kuta, Badung. Mereka adalah I Nengah Sulendra, Junius Felicianus R. Bate, dan I Nyoman Sukarja. Sementara enam pemain lain-nya tersingkir.

Trio lokal itu mampu memikat pelatih BUP Indra Sja-fri dan telah resmi d ikon t rak un tuk mengarungi kom-petisi Indonesia Su-per League (ISL) musim ini. Mereka selanjutnya ting-gal membuktikan kemampuannya di lapangan pertand-ingan baik pada laga kandang di Stadion Wayan Dipta, Gian-yar, maupun dalam partai tandang.

Menarik ditung-gu kiprah ketiga pemain itu di tim BUP nanti. Apakah mereka akan men-jadi pemain in t i atau hanya men-jadi penghambat bangku cadangan. Pasalnya, Indra Sja-fri memiliki sekitar 25 pemain untuk menjalani kompetisi nanti. Persaingan antarpemain untuk memperebutkan 11 tempat di tim inti sudah pasti sangat ketat. Hanya pemain dengan kualitas ter-baik dan didukung kondisi fisik prima mendapat garansi masuk tim utama.

Sulendra sangat senang dan bang-ga bisa bergabung dengan BUP. Sudah lama ia memimpi-k a n b e r m a i n d i

kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air. “Yang penting harapan saya memperkuat tim yang berlaga di ISL sudah tercapai. Saya bakal memberikan yang terbaik bagi Bali United,’’ ujarnya di Denpasar pekan lalu.

Junius Bate juga merasa bahagia diterima menjadi pemain BUP. Ia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menam-bah ilmu dari pemain-pemain yang sudah lama berumput

di kompetisi ISL. Eks pemain Perseden ini berjanji mengerahkan seluruh kemampuan un-tuk mengangkat prestasi BUP dan memuaskan masyarakat pencinta sepak bola Bali. ‘’Saya akan berjuang keras meyakinkan pelatih In-dra Sjafri bahwa saya pantas mengis i t im starter Bali United,’’ tegasnya.

Sementara Sukarja berharap dirinya dan BUP diterima oleh pe-candu bola di Pulau De-wata. Sang striker ingin menghibur masyarakat Bali yang sudah lama haus akan pertandingan ISL di daerah sendiri. ‘’Semoga masyarakat memberikan dukungan dalam setiap laga yang dilakoni Bali United. Penonton merupakan pemain ke-12 yang da-pat mempengaruhi ha-sil pertandingan,’’ kata mantan penyerang PS Badung itu.

� Eka Parananda

MBP/wan

I Nengah Sulendra (paling kiri), Junius Felicianus R. Bate, dan I Nyoman Sukarja.

Bali United Pusam

Menanti Kiprah Trio Bali

Page 31: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 31

AWAL 2015 sangat spesial buat Bali khususnya olahraga bulu tangkis. Daerah ini mendapat kehormatan men-jadi tuan rumah hajatan internasional bergengsi bertajuk Djarum Superliga Badminton 2015 yang digelar di GOR Lila Bhuana, Denpasar, 25 Januari hingga 1 Februari.

Ajang beregu ini sebelumnya diputar di Surabaya (Jawa Timur) delapan kali sejak 2007 hingga 2013 lalu. Kejuaraan kesembilan tahun ini diadakan di Bali untuk penyegaran. Sebanyak 10 klub putra dan 10 klub putri terbaik Indo-nesia, Jepang, dan Thailand beradu kekuatan dan nama besar.

Di bagian putra turun Musica Cham-pion Kudus (juara bertahan), Djarum Kudus, Jaya Raya Jakarta, Mutiara Car-dinal Bandung, Suryanaga Surabaya,

Hi-Qua Wima Surabaya, USM Blibli Semarang, Tonami Jepang, Hitachi Jepang, dan Granular Thailand. Semen-tara di kelompok putri tampil Jaya Raya Jakarta (juara bertahan), Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Suryanaga Surabaya, USM Blibli Semarang, Jaya Raya New Star, Renesas Jepang, Gifu Tricky Panders Jepang, Hokuto Bank Jepang, dan Granular Thailand.

Tidak ada klub dan pemain Bali yang berlaga dalam kompetisi ini. Meski begitu, Djarum Superliga Badminton 2015 tetap bermanfaat buat atlet, pelatih, klub, dan pencinta bulu tangkis di daerah ini. ‘’Ajang ini merupakan tontotan pemain level dunia. Lewat kejuaraan ini atlet Bali bisa melihat langsung penampilan pemain-pemain terbaik Indonesia dan luar negeri. Dengan menonton langsung, atlet Bali

dapat belajar cara bermain, teknik, fisik, dan mental dari pemain level interna-sional. Jadi, ajang ini bisa memberikan kontribusi buat pebulu tangkis Bali,’’ kata Wakil Ketua II Pengprov PBSI Bali Wayan Winurjaya di Denpasar pekan lalu.

Turnamen di Bali ini sangat istimewa karena beberapa hal. Selain dilaksanakan pada awal tahun, kejuaraan ini menye-diakan hadiah terbesar dibandingkan sebelumnya. Panitia menyediakan total hadiah 200 ribu dolar AS untuk diper-ebutkan oleh peserta. Di samping itu, lapangan dan tribun GOR Lila Bhuana dipercantik, sehingga para pemain dapat menampilkan kemampuan terbaiknya, sedangkan penonton bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman.

� Mawa

A K T I V I TA S

Bulu Tangkis Bergengsi di Bali

MBP/ist

TANGGUNG JAWAB SOSIAL - Sebagai bentuk komitmen perusahaan atas tanggung jawab sosial, PT Pacific World

Nusantara Jumat (16/1) lalu melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Yasa Kerthi di Amlapura, Karangasem. Kegiatan

program charity atau program corporate social responsibil-ity (CSR) ke Bali Timur ini membawa sumbangan yang

diserahkan MICE Manager PT Pacific World Nusantara Wayan Sumadiyasa dan diterima Wayan Artadipa selaku

Ketua Yayasan Panti Asuhan Yasa Kerthi. Sumbangan yang diberikan dalam bentuk bahan pokok, alat tulis, dan pakaian

yang berasal dari kalangan perhotelan, adventure compa-nies, individu dan lain-lain. Nampak dalam foto Rombongan staf dan manajemen PT Pacific World Nusantara melakukan

program charity ke Panti Asuhan Yasa Kerthi di Amlapura.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali menerima kunjungan dari Universitas Al-Azhar Mataram, Kamis (22/1). Kunjungan ini merupakan salah satu bukti

bahwa Undhira semakin dikenal oleh perguruan tinggi, baik di Bali maupun luar Bali yang ingin berbagi ilmu serta

pengalaman tentang program studi dan program pelatihan pariwisata yang ada di Undhira. Terlebih Undhira kini telah melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) yang di-launching pada 18 Oktober 2014 dalam rangka mewujudkan sistem pelayanan pendidikan yang

berkualitas guna mewujudkan Undhira sebagai universitas teladan dan unggulan.

Page 32: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

MENGAYOMI - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III

memenuhi janjinya untuk mengayomi sekolah teknik di Bali

untuk menjadikan Bali berdaulat di bidang infrastruktur.

Ke depan Bali akan memerlukan ribuan insinyur mengingat

pembangunan di Bali dan Indonesia Timur akan menjadi

prioritas dari Pemerintahan Kabinet Kerja Trisakti Presiden

RI, Ir. Joko Widodo. Nampak dalam foto Dr. Shri I Gusti

Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Komite III DPD/MPR-

RI) Saat rapat dengar pendapat dengan Fakultas Teknik dan

SMK Teknik Se-Bali di Gedung DPD RI.

MBP/ist

EXPO - Expo HardysLand di Pondok Indah Mall 1 (PIM 1), Island A 1st Floor Jakarta yang dilaksanakan pada 12–25

Januari 2015 kembali dikunjungi secara langsung oleh artis nasional Raffi Ahmad. Suami Nagita Slavina ini sedang

hadir pada Sabtu (17/1). Presiden Direktur Grup Hardys Holdings, Ir. Gede Agus Hardyawan menyatakan, Hardys-Land di awal tahun 2015 ini akan mendeliver 7 project di

Bali dan Mataram yakni HardysLand Nusa Dua Hill Resort & Villas, HardysLand Villas Canggu, HardysLand Vil-

las Pendem, HardysLand Villas Civic Center, HardysLand River Side Kutuh, HardysLand Villas Siyut dan HardysLand Villas Loang Baloq, Mataram. Nampak dalam foto Raffi Ah-mad dalam satu kesempatan di Expo HardysLand bertempat

di salah satu mal di Bali pada 13 Desember 2014 lalu.

MBP/ist

SHIVA TANTRA - Ada yang unik di Pura Besakih di malam indah Shivaratri pada 19 Januari 2015 lalu, yakni penjaba-ran Dharma oleh pelayan spiritual Gede Prama. Di malam

sakral itu, beliau bercerita tentang “Shiva Tantra”. Dari 112 ajaran dewa Shiva ke permaisurinya, hanya tiga ajaran yang

akan dibahas di malam Shivaratri itu. Acara terbuka untuk umum, tidak dipungut biaya sama sekali. Setelah acara se-

lesai, panitia membagikan buku terbaru Bapak Gede Prama berjudul “Nyanyian Kedamaian” secara cuma-cuma.

MBP/ist

TAK RAMPUNG - Setelah musibah kebakaran pada 2009 lalu, Pura Penataran Agung Klungkung sebenarnya telah mulai dibangun kembali. Namun karena terkendala dana,

maka proses penyelesaian pembangunan pura tersebut hingga kini tak kunjung rampung. Artinya, enam tahun

pascakebakaran, pembangunan pura masih berjalan. Pura yang di-empon oleh 14 banjar di wewidangan Desa Pakra-

man Semarapura dan diajegkan oleh Puri Agung Klung-kung merupakan salah satu Pura Penataran Agung di Bali

yang menjadi sungsungan jagat Bali. Nampak dalam foto Suasana paruman di Puri Den Bukit, Akah, Semarapura,

beberapa waktu lalu.

Page 33: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 33

MBP/ist

BPJS - Mengawali tahun baru 2015, Rektor Undiknas University, Prof. Dr. Gede Sri Darma, D.B.A., mengambil

langkah cepat dengan menjamin semua karyawan dan dosen diberikan kartu BPJS. Penyerahan kartu BPJS langsung

dilakukan Rektor Gede Sri Darma, Jumat (16/1). Kartu BPJS ini menanggung keluarga dosen dan karyawan secara penuh sesuai dengan UU Ketenagakerjaan dengan katagori

kelas I. Unsur dosen yayasan diwakili oleh Drs. NK Jaya, M.M., unsur karyawan diwakili Ni Wayan Widiasih, S.E.,

dan Wayan Jimbarawan. Nampak dalam foto Rektor Undik-nas University didampingi Direktur Kemahasiswaan Wayan

Sunia menyerahkan kartu BPJS kepada perwakilan dosen dan karyawan.

MBP/ist

HADIAH - Sarah Elizabeth Anderson, mendapatkan telepon langsung dari Presiden Direktur Grup Hardys Holdings,

Ir. Gede Agus Hardyawan dan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Dia berhak mendapatkan hadiah 1 unit All

New Daihatsu Xenia melalui pengundian poin Hardys Club Card (HCC). Poin HCC sendiri diundi bersamaan dengan

gelaran Hardys Pesta Rakyat di Buleleng yang diseleng-garakan pada Rabu, 31 Desember 2014 bertempat di Eks. Pelabuhan Buleleng, Singaraja lalu. Nampak dalam foto

Mega Esti Roh Ani (Operation Director) didampingi Setyan-to Budi Nugroho (Direktur HardysFunzone), Ary Widiartha (Executive Director HF) dan Ratnady Ganesha (Promotion

Div.Head), menyerahkan hadiah utama.

MBP/ist

BANTUAN - Ketua Fraksi Demokrat DPRD Karangasem Wayan Madeg Mariarta yang meninggal saat bertugas, men-

erima bantuan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Penyerahan bantuan dilakukan

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karangasem Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si. yang diterima ahli waris Ni

Made Suardyani sebesar Rp 95.688.900 disaksikan lang-sung Kakanwil Bali Nusa Papua (Banuspa) BPJS Ketena-

gakerjaan Bali II IGN Suartika, Kepala Disnakertrans I Gusti Nyoman Arya Sulang, Kabag Humas Protokol Made

Supartha, beserta keluarga almarhum, bertempat di Padang Tunggal Kauh, Kecamatan Selat, Rabu (21/1). Nampak

dalam foto ekda Karangasem Karangasem Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si. menyerahkan santunan kepada ahli waris

Wayan Madeg Mariarta, Ni Made Suardyani.

MBP/ist

PELANTIKAN - Kepala SMK PGRI 5 Denpasar Dra. Ni Ketut Nuka, Sabtu (17/1) lalu melantik pengurus OSIS SMK

PGRI 5 Denpasar periode 2015-2016. Menariknya, ketua OSIS baru dipimpin seorang wanita, Ni Made Enik

Mardianti. Pelantikan dan pengukuhan pengurus OSIS ditandai dengan penyematan pin dan jas OSIS serta peny-erahan panji OSIS oleh Kasek Ni Ketut Nuka didampingi Pembina SMK PGRI 5 Denpasar sekaligus Ketua Komite, Drs. I Wayan Darya Kusuma, M.Pd. Kasek juga memberi

penghargaan atas prestasi OSIS lama yang dipimpin oleh I Gede Eka Widnyana Putra.

Page 34: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

HUT - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 Kubu Bali Property dan Taksu Pro yang ke-8 yang jatuh pada

15 Januari 2015 merupakan titik awal yang cukup penting dalam penilaian sebuah perusahaan. Peringatan ini hen-

daknya dijadikan momentum untuk introspeksi, evaluasi dan mengkaji ulang atas pelaksanaan tugas dan pengembangan

usaha serta sebagai sumber motivasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas masa kini dan di masa mendatang.

HUT ke-1 Kubu Bali Property dan Taksu Pro ke-8 diisi bakti sosial dengan menyantuni tiga keluarga di Desa Tukad Abu,

Kecamatan Kubu, Karangasem.

MBP/ist

PENUHI JANJI - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS

III memenuhi janjinya menggelar Syukuran (Puja Astung-kara) atas terpilihnya sebagai anggota DPD dan Majelis

Permusyawarakatan Rakyat (MPR-RI). Bertempat di Kantor DPD-RI Perwakilan Bali di kawasan Niti Mandala Renon, ribuan masyarakat pendukung termasuk tokoh masyarakat

hadir penuh sesak sejak pagi hingga malam hari. Acara syukuran yang dikemas sederhana ini diapresiasi sejumlah

masyarakat, pendukung, serta tim relawan 41 yang termasuk memenangkan Dr. Arya Wedakarna sebagai peraih suara

tertinggi di Bali untuk DPD-RI pada Pemilu 2014.

MBP/ist

PIODALAN - Rumah Sakit (RS) BaliMed Denpasar meng-gelar piodalan di Padmasana rumah sakit setempat, Selasa

(20/1). Piodalan sekaligus menjadi penutup rangkaian HUT ke-7 RS BaliMed yang jatuh 8 Januari lalu. Kendati sempat diguyur hujan, piodalan yang dipuput Ida Pandita

Empu Dangka Jaya Ramana dari Geria Wanasari Peguyan-gan Kaja ini tetap berjalan dengan khusuk. Ketua Panitia HUT RS Balimed, dr. I Ketut Pasek mengatakan, rangka-ian piodalan diawali dengan pecaruan, kemudian mendak pedanda, mapios yang diisi dengan tari rejang dan topeng,

persembahyangan bersama antara owner, komisaris, direksi dan seluruh karyawan RS BaliMed, serta ditutup dengan

tari topeng sidakarya.

MBP/ist

PENGABDIAN MASYARAKAT - FAKULTAS Teknik Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Sabtu (17/1)

menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Pan-tai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Kutuh I Wayan Purja, S.E., Sek-

retaris Perbekel Kutuh Ir. I Nyoman Camang, Manager Unit Pengelola Kawasan Pantai Pandawa I Wayan Kasim, Ketua

LPM Desa Kutuh Wayan Mudana, S.T., Rektor Unhi Dr. Ida Bagus Darmika, M.A., Wakil Rektor II Unhi Dr. A.A. Ngurah

Gede Sadiartha, S.E., M.M., Dekan Fakultas Teknik Unhi I Wayan Muka, S.T.,M.T. dan dosen-dosen Fakultas Teknik.

Page 35: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 35

MBP/ist

PENGHIJAUAN - Berangkat dari keprihatian atas kerusa-kan lingkungan alam Bali, CV Alam Lestari menggandeng

The Sumiati Center mengemban visi misi ikut melestarikan. Salah satunya gerakan penghijauan atau penanaman pohon di seputar hutan kawasan suci Besakih, Karangasem, Kamis

(22/1) sebanyak 2.500 pohon. Penghijauan ini diikuti ratu-san warga, tokoh pemuda, komunitas pecinta lingkungan serta tokoh masyarakat setempat. Pendiri Sumiati Center

yang juga anggota DPRD Bali Ni Made Sumiati mengapre-siasi dan mendukung penuh penghijauan yang digagas CV

Alam Lestari yang dimulai dari kawasan suci Besakih.

MBP/ist

SEMINAR - Untuk meningkatkan kualitas lulusan dan mampu bersaing di dunia kerja, Universitas Mahasaraswati

(Unmas) Denpasar, Kamis (22/1) menggelar seminar dan workshop tentang teknik pengajaran bahasa asing, khusus-

nya Bahasa Inggris. Selain mahasiswa jurusan Bahasa Inggris, kegiatan tersebut melibatkan belasan mahasiswa

Messiah College, Pennsylvania, Amerika Serikat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang Widyasabha Unmas Jalan

Soka, Denpasar Timur. Rektor Unmas Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. didampingi beberapa dosen, foto

bersama dengan Jan Dormer, Direktur Messiah College, dan mahasiswa Messiah College.

MBP/ist

TABUR BUNGA - Ketua Partai Nasdem Denpasar A.A. Ngr Gede Widiada bersama jajaran manajemen LPD Peguyan-gan didampingi Bendesa Pakraman, Kertha Desa dan pen-gurus Desa Peguyangan, Denpasar berziarah ke makam Ir.

Soekarno di Blitar jelang hari raya Siwaratri lalu. Di makam Bung Karno (BK) dilakukan tabur bunga dan doa bersama untuk sang Proklamator, sebagai wujud syukur dan hormat

atas keteladanan dan jasa perjuangannya. Nampak dalam foto Ketua Partai Nasdem Denpasar A.A. Ngr. Gede Widiada

menabur bunga di atas makam Bung Karno di Blitar.

MBP/ist

UJIAN TERBUKA - Prodi Ilmu Agama, Program Pas-casarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar

kembali menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor di Ruang Sidang Vidya Saba Paripurna kampus Pascasarjana, Jl.

Kenyeri, Kamis (22/1). Ujian keempat ini diikuti Promoven-dus Drs. I Wayan Sukabawa, M.Ag. dengan disertasinya berjudul ‘’Teo-Ekologi Caru Labuh Gentuh di Jalan Tol

Bali Mandara Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, Kabu-paten Badung’’. Nampak dalam foto Penguji ujian terbuka

promosi doktor IHDN Denpasar.

Page 36: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201536

L I N G K U N G A N

Jatiluwih disorot dunia. Kawasan ini telah menjadi Warisan Budaya Dunia (WBD) sejak 2012. Panorama terasering sawahnya telah membuat

wisatawan kepincut. Belum lagi bagaimana petani disana mengelola sawahnya, memba-jaknya, cara panen dan sebagainya.

Di balik sanjungan dan pujian atas keindahannnya, Jatiluwih masih mewar-iskan masalah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah dan masyarakat. Setidaknya itu diutarakan Pekaseh Jati-luwih Nyoman Sutama di hadapan tim ICOMOS dan ICCROM UNESCO belum lama ini. Menurutnya, banyak hal yang perlu diperbaiki. Salah satunya penanganan sampah plastik. Volume sampah meningkat seiring meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. ‘’Kami berharap agar ada anggaran pengolahan sampah dari pemer-intah,’’ pintanya di Wantilan Pura Batu-karu. Dengan adanya anggaran rutin yang dikucurkan pemerintah, sistem pengelolaan sampah akan menjadi lebih baik.

Masalah kedua, soal kontribusi objek kepada subak yang belum jelas. Guna mem-pertahankan sawah berterasering ini, warga memiliki tanggung jawab berat mengatasi rongrongan alih fungsi lahan. Apalagi pe-merintah sebelumnya berjanji memberikan subsidi PBB (pajak bumi dan bangunan) 50 persen kepada para petani. Para petani subak tentu sangat mengharapkan adanya keringanan tersebut. Sayangnya sampai kini realisasinya belum dirasakan. Kepala Dinas Pendapatan dan Pesedahan Agung Tabanan I Nyoman Sudarma berharap hal itu bisa terealisasi 2015. Rencana subsidi pajak 50 persen kepada petani di Jatilu-wih memang telah dirancang tahun 2012 silam. Namun, kendalanya Perda jalur hijau saat itu tengah digodok oleh dewan dan baru disahkan tahun 2014. ‘’Setelah

disahkannya perda jalur hijau itu baru bisa dilakukan pemetaan luasan jalur hijau ter-masuk siapa pemilik dan luas lahannya,’’ jelas Sudarma. Pejabat asal Desa Belayu, Kecamatan Marga ini mengisyaratkan dalam pemetaan, kawasan WBD Jatiluwih masuk skala prioritas. ‘’Luas jalur hijau di Jatiluwih cukup luas dan perlu pemetaan secara cermat,’’ jelasnya. Ia yakin, setelah pemetaan wilayah dan pendataan pemilik lahan disana, pemberian subsidi pajak 50 persen bisa terealisasi tahun 2015.

Ketiga infrastruktur jalan belum menda-patkan penanganan. Infrastruktur jalan di kawasan Jatiluwih memang perlu dibuat mulus sehingga wisatawan kesana men-jadi lebih nyaman. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan IGN Anom Anthara mengakui baru sebagian jalan di jalur ka-wasan wisata tersebut diperbaiki, karena terbentur anggaran. Sisanya tentu saja masih ada yang rusak.

Mengingat minimnya anggaran yang dimiliki Pemkab Tabanan, pihaknya beru-paya meminta bantuan pemerintah provinsi melalui program Bantuan Keuangan Kabu-paten (BKK) serta APBN.

Namun dalam hal drainase, dia berharap peran aktif masyarakat, khususnya petani memperbaiki saluran drainase. Upaya ini penting untuk mengatasi agar air tidak sam-pai meluber ke jalan sehingga tidak meru-sak aspal hotmik. ‘’Kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga jalan yang sudah ada dengan melakukan perbaikan drainase sangat kita perlukan,’’ harapnya.

Sementara Asisten 2 Setda Tabanan Wayan Miarsana menjelaskan, untuk men-jaga kelestarian WBD Jatiluwih, Pemkab Tabanan telah mengambil kebijakan strat-egis. Dalam pengendalian pemanfaatan ruang, pihaknya tidak memberikan izin pembangunan fisik di areal persawahan. “Pemkab Tabanan telah mengambil be-

Jatiluwih Wariskan Masalah

Page 37: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 37

HAMPARAN sawah yang sejuk, petani membajak sawah atau petani sembahyang di tengah sawah adalah sisi menarik yang selalu dilirik wisatawan. Para wisatawan bukan hanya penasa-ran dengan hamparan subak nan hijau, mereka ingin menikmati dari dekat keindahan alam desa yang khas dengan panorama sawah dengan latar belakang gunung lengkap dengan petani dan sua-sana kehidupan di desa. Sebuah lukisan alam yang menakjubkan.

Subak Pulagan Tampaksiring yang telah meraih penghargaan UNRSCO pada 2013 sebagai world heritage, telah mulai ramai dikunjungi wisatawan asing dan domestik.

Ramainya wisatawan yang berkun-jung ke subak berhawa sejuk ini tentu saja membuat Pekaseh Subak Pulagan Sang Nyoman Astika sumringah. Sejak Subak Pulagan ditetapkan menjadi ka-wasan world heritage oleh UNESCO, telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan sampai 50 persen. Umumnya wisatawan yang senang melihat peman-dangan persawahan adalah wisatawan dari Eropa. Hal ini tentu amat dimak-lumi karena pemandangan seperti itu amat langka di negaranya.

Bagi Sang Nyoman Astika men-galirnya kunjungan wisatawan tentu diharapkan dapat dinikmati melalui peningkatan pendapatan. Paling tidak artshop atau toko cenderamata makin menggeliat. Pedagang kecil-kecilan gembira melihat wisatawan berseli-weran.

Dengan adanya peluang ekonomi yang menjanjikan itu, akan muncul restoran dan tempat penginapan baru. Jika kondisi ini tak diantisipasi, otoma-tis menjadi ancaman alih fungsi lahan petani menjadi lahan beton.

Untuk menghindari alih fungsi lahan dari rayuan investor, para wisatawan di-arahkan hanya tur menikmati keindahan desa. Namun untuk menginap mereka diarahkan ke tempat lain. ‘’Kami sudah berusaha menjaga agar kawasan ini tetap terjaga fungsinya, dan tidak tersen-

tuh pihak luar,’’ ungkap Pekaseh Subak Pulagan Sang Nyoman Astika.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Gianyar guna mempertahankan lahan sawah terutama di subak yang te-lah mendapat penghargaan dari UNES-CO ini, seperti Subak Pulagan adalah memberikan bantuan bibit dan pupuk gratis, serta beasiswa bagi seluruh siswa miskin. Bahkan untuk menjawab kekhawatiran alih fungsi lahan pada 2015 Pemkab Gianyar memberikan bebas pajak bumi dan bangunan bagi petani. “Para petani tidak perlu cemas memikirkan pajak,” ucap Asisten I Pem-kab Gianyar Cok Rai Widiarsa, P.

Dalam konteks pelestarian ada tiga subak di kawasan DAS Pakerisan yang mendapat pengakuan UNESCO yaitu Subak Pulagan, Subak Kulub atas dan Subak Kulub Bawah. Sementara pura yang mendukung Pura Pagulingan, Pura Tirta Empul, Pura Mengening, Candi Tebing Gunung Kawi, Candi Tebing Kerobokan, Pura Pengukur-Ukuran, Pura Gua Gajah, dan Candi Tebing Tegallinggah. Sementara pelestarian sepanjang kawasan DAS Pakerisan dibagi tiga zona yakni, zona inti yang berjarak 100 m dari bibir sungai, zona penunjang berjarak 200 m dari sungai dan zona pengembangan berjarak 300 m dari sungai. ‘’Tiga zona inilah yang harus diselamatkan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan,” imbuhnya.

Pihak pemerintah dalam kaitan melestarikan subak di kawasan DAS Pakerisan telah memberikan kompen-sasi dari pemerintah provinsi Rp 100 juta per subak setiap tahun. Sementara dari pemerintah Kabupaten Gianyar memberikan subsidi di setiap odalan di pura-pura.

Dengan adanya pengakuan UNES-CO ini diharapkan memacu semangat masyarakat Bali, Indonesia, dan dunia untuk menjaga subak sebagai warisan budaya yang berlandaskan Tri Hita Karana.

� Manik Astajaya

Subak Pulagan Tampaksiring

Wisatawan Hanya Tur, Dilarang Menginap

berapa langkah strategis. Kami juga mendorong tumbuhnya aktivitas desa wisata dengan menon-jolkan aktivitas tradisional pedesaan,” ujarnya.

Namun kebijakan tersebut, tentunya tidak dapat dilaksanakan dalam sekejap mata. Perlu proses serta pendanaan yang cukup besar untuk mewujudkannya karena kemampuan keuangan daerah masih terbatas. Sementara Kristal Buckley dari ICOMOS mengatakan, kedatangannya bukan untuk mengkritisi. Namun ingin mendengar pen-capaian dan tantangan yang dihadapi khususnya bagi para petani di kawasan Jatiluwih setelah ka-wasan ini ditetapkan sebagai WBD. “Kedatangan kami bukan untuk mengkritisi, tapi ingin menden-gar permasalahan para petani di sini. Kami harap bisa saling bertukar pendapat,” ujarnya. Sekaligus berbagi pengalaman serta belajar lebih bagaimana mengelola subak agar tetap lestari. Mr. Gamini Wijesari dari ICCROM berharap Pemkab Tabanan dapat terus mempertahankan predikat ini.

� Dewi Puspa

Page 38: Majalah balipost edisi 75

P A R I W I S A T A

2 - 8 Februari 201538

K eberhasilan pariwisata Bali telah menjadikan legenda tersendiri dalam pembi-caraan nasional, bahkan

sampai internasional. Pariwisata yang mendunia tersebut menjadikan Pulau Dewata sebagai tujuan utama pari-wisata dunia dan dari hasil tersebut pula telah banyak memberikan kon-tribusi terhadap pembangunan Bali. Namum perlu disadari, dari pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, ber-bagai permasalahan muncul yang pada akhirnya mengorbankan lingkungkan dan budaya Bali. Misalnya, sektor pertanian yang hanya menguntungkan sebagian pihak, persawahan yang dulunya hijau dan asri, kini dikapling-kapling untuk pembangunan hotel atau pun sarana penunjang pariwisata lainnya.

Dalam hal ini, perlu pengelolaan pariwisata Bali ke depan memperhati-kan dan mempertimbangkan kelestarian lingkungan alam maupun adat budaya yang ada di wilayah Bali. Pemerintah diharapkan agar lebih jeli, tegas, dan transparan dalam menciptakan peraturan dan menegakkannya secara konsisten, tegas serta berkeadilan. Sehingga, ke depan kelestarian lingkungan alam tetap terjaga seiring dengan meningkatnya sinar pariwisata di Bali.

“Pembangunan Bali secara fisik dan sektor ekonomi khususnya pariwisata memang tergolong bagus, tapi ketah-anan sosial budaya dan lingkungan kita keropos. Ini akibat pemerintah terlalu mengejar pembangunan secara fisik dan ekonomi yang mengorbankan adat buda-ya dan lingkungan,” kata anggota Komisi I DPRD Bali Nyoman Tirtawan.

Ia menegaskan, esensi pembangu-nan yang sebenarnya adalah bagaimana menciptakan pembangunan merata di segala aspek, segala lini termasuk pembangunan fisik dan non fisik. Pem-bangunan di Bali tidak boleh bersifat parsial dan sporadis misalnya hanya menganakemaskan pembangunan

pariwisata dan menganaktirikan per-tanian, mengejar pembangunan fisik dan pertumbuhan ekonomi tinggi tapi mencaplok lingkungan dan mendegra-dasi nilai-nilai kearifan lokal. Pemban-gunan Bali juga tidak boleh bertumpuk di Bali Selatan. Apalagi jika ditambah dengan reklamasi Teluk Benoa seluas 800 hektar lebih, maka beban Bali akan semakin berat.

Pembangunan juga mestinya men-dorong akselerasi peningkatan kes-ejahteraan rakyat, menciptakan kes-eimbangan relasi sosial di masyarakat, bukan malah memicu ketimpangan, kecemburuan sosial ataupun konflik sosial dan horizintal. “Kita ingin mem-bangun Bali secara utuh dan seimbang baik fisik dan non fisik. Baik ekonomi, adat budaya, sosial kemasyarakatan dan lingkungannya. Inilah PR para pemimpin di Bali. Jangan semata mengejar pembangunan fisik, tapi aspek sosial kemasyarakatan, adat budaya dan lingkungan kita terus ru-sak,” kata politisi NasDem asal Desa Bebetin, Sawan, Buleleng itu.

Ia menegaskan salah satu cara me-nyelamatkan Bali dari kehancuran ada-lah dengan mulai menata ulang konsep pembangunan yang sudah terlanjur salah kaprah dan terkesan tanpa arah ini. Harus ada grand design, master plan atau cetak biru pembangunan Bali secara utuh dan menyeluruh demi terwujudnya pembangunan Bali yang suistainable atau berkelanjuta. “Kami ingin Bali abadi, suistainable. Bukan Bali yang tinggal nama, tinggal cerita dan kenangan. Inilah saatnya revolusi mental presiden Jokowi kita implemen-tasikan untuk menyelamatkan Bali. Itu harus dimulai dari para pemimpin dan pejabat di Bali. Jangan malah ikut merusak dan menjual Bali dengan ber-bagai kedok kebijakan,” tegasnya.

Di sisi lain kalangan DPRD Bali juga terus mendesak dan mendorong Pemprov Bali merancang keberbihakan nyata dan program-program strategis

untuk menyinergikan pariwisata dan pertanian. Jangan sampai pariwisata bertumbuh pesat didukung dengan regulasi dan keberpihakan pada inves-tor, namun di sisi lain pembangunan pertanian terpuruk.

“Pertanian adalah ibu dari budaya Bali. Sementara budaya Bali adalah sumber pariwisata Bali itu sendiri. Jelas dan fakta terlihat bagaimana korelasi terkikisnya pertanian Bali terkikis pula budaya/tradisi serta kearifan lokal Bali dan juga diikuti terkikisnya pariwisata budaya,” kata anggota Komisi II DPRD Bali AA Adhi Ardhana.

Semestinya, kata dia pemerin-tah berpihak kepada pertanian dan budaya yang secara tidak langsung telah berpihak pada dunia pariwisata. Keberpihakan itu mesti dilakukan dengan mencegah alih fungsi lahan, memperbaiki irigasi dan infrastrutur pertanian lainnya. Upaya itu mesti di-sertai menggali potensi budaya sebagai sumber pariwisata dan mempromosi-kan sinergitas ini sebagai senjata utama dan peran utama sehingga diharapkan cita-cita quality tourism dapat dicapai sebagai salah satu segmen di pasar pariwisata.

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Bali IGK Kresna Budi meminta pemerintah membuat grand design penyelamatan pertanian Bali yang kondisinya kini ibarat menderitan penyakit akut akibat berbagai anca-man, baik alih fungsi lahan, ancaman berbagai hama penyakit dan perubahan iklim, makin ditinggalnya pertanian oleh generasi muda, dan berbagai per-masalahan lainnya. “Pemerintah harus memetakan secara komprehensif baik potensi maupun ancaman sektor per-tanian Bali. Kemudian baru dirancang kebijakan dan program untuk meng-garap potensi dan mengatasi ancaman yang ada,” tegas politisi Golkar asal Buleleng itu.

� Widana

Pariwisata Bali Korbankan Budaya dan Lingkungan

Page 39: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 39

KEHADIRAN bisnis pariwisata di suatu wilayah tidak selalu berdampak merusak konservasi alam, termasuk adanya ketakutan terjadinya alih fungsi lahan yang akan menjadi kanibal bagi sek-tor pertanian. Ketua Pusat Analisis Data Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Dr. Sudjana Budhi mengatakan, Strategi pembangunan pariwisata yang tepat guna dan bermanfaat bagi keduanya, akan menjaga pelestarian alam dan sekaligus mensejahtrakan ekonomi masyarakat tentu lebih menjanjikan keberlangsungan sektor pariwisata di masa depan.

“Tidak saja dalam konteks mengawal konservasi alam, tetapi juga penguatan ketahanan budaya dan sosial ekonomi kemasyarakatan,” ucapnya.

Menurutnya, strategi pembangu-nan pariwisata yang berbasis kepada kepemilikan masyarakat dikenal sebagai Community Based Tourism (CBT) telah berhasil dipraktikkan di Thailand, Aus-tralia dan sejumlah negara di Afrika, yang dapat menjawab tantangan negatif pariwisata, yaitu rusaknya konservasi alam dan alih fungsi lahan.

“ Ti d a k a d a n y a k e b e r s a m a a n masyarakat mengakibatkan terjadinya ketimpangan pendapatan. Konflik tidak saja berisiko secara horizontal antarwarga masyarakat, tetapi juga dapat menciptakan ancaman bagi ling-kungan dan alam. Pengrusakan alam dapat terjadi karena tidak adanya rasa memiliki sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang dipandang tidak adil,”

ujarnya.Disebutkan, gerakan pembangunan

masyarakat pariwisata berbasis CBT dimaksud, termasuk pola pemberdayaan desa wisata Jatiluwuh Tabanan yang da-pat di-reviews sebagai model pendekatan ekonomi kerakyatan, di mana kehadiran pariwisata telah berdampak nyata bagi peningkatan kesejahtraan petani, tanpa terjadi alih fungsi lahan dan pengerusa-kan konservasi alam.

Praktisi Pariwisata Universitas Udayana, Ir. Agung Suryawan Wirana-tha, M.Sc., Ph.D., sebelumnya men-yarankan, pemerintah mengubah para-digma dari pariwisata kuantitas menjadi pariwisata kualitas dengan tidak lagi mentargetkan pertumbuhan kedatangan wisatawan per tahun. Namun, fokus pada peningkatkan kualitas destinasi dan daya tarik wisata sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.

“Pengembangan pariwisata ke depan mesti lebih difokuskan pada back to nature dalam skala kecil dan menengah. Dengan begitu ada peluang yang besar bagi pemodal lokal atau masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi da-lam penyediaan fasilitas akomodasi dan atraksi pariwisata, sehingga community based tourism development dapat direal-isasikan,” paparnya.

Sehubungan dengan tren pariwisata alternatif back to nature, Suryawan men-gatakan sudah seharusnya pengembangan pariwisata ke depan amat memperhatikan kelestarian lingkungan karena wisatawan akan semakin tertarik dengan ecotourism,

agrotourism, desa wisata, pariwisata spiri-tual, dan wisata bahari.

“Skala usaha pariwisata yang dikem-bangkan adalah skala kecil dan menengah, karena umumnya peminat wisata alternatif ini akan datang dalam jumlah kelompok yang terbatas dan bahkan banyak yang wisatawan perseorangan, bukan mass tourism,” ungkapnya.

Dia juga memberikan beberapa reko-mendasi dalam pengembangan pariwisata Bali ke depan. Di antaranya, mendorong investasi fasilitas akomodasi pariwisata yang berkualitas di luar wilayah Badung, Denpasar dan Gianyar, mengantisipasi pertumbuhan kunjungan wisatawan man-canegara ke Bali dan peningkatan animo wisatawan nusantara dalam menggunakan pesawat terbang ke Bali dalam kurun waktu 10 – 15 tahun mendatang, dan membuat suatu mekanisme yang men-dorong petani untuk mempertahankan lahan pertaniannya, bukan dijual untuk dialihfungsikan. Sebab, lahan pertanian di Bali tidak hanya berfungsi sebagai faktor produksi pertanian namun juga berfungsi sebagai daya tarik/atraksi wisata.

Lahan pertanian yang memberikan nuansa keindahan alam (natural view) ke-pada wisatawan layak diberikan kompen-sasi dalam bentuk insentif pemandangan oleh pemerintah dari pajak PHR, sehingga petani bersedia mempertahankan lahan pertaniannya tidak hanya demi kepentin-gan sektor pertanian dan juga untuk sektor pariwisata.

� Parwata

Pariwisata Tak Selalu Merusak Alam

Sektor pariwisata Bali selalu dikatakan sebagai salah satu sumber perusak alam, karena mendorong terjadinya alih fungsi lahan. Padahal, jika Bali mengembangkan strategi pembangunan pariwisata yang berbasis kepada kepemilikan masyarakat, dapat menjawab tantangan negatif pariwisata, yaitu rusaknya konservasi alam dan alih fungsi lahan.

MBP/edi

Page 40: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201540

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/Gie

AIR BERSIH - Keseriusan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Nusa Penida sudah mulai terlihat. Hal ini ditujukkan oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk mengajak Prof. Dr. Ir. Arwin Sabar, yang

merupakan tenaga ahli yang diutus oleh Badan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPSPAM) di bawah Kementerian

PU untuk meninjau sumber mata air yang ada di Nusa Penida, Jumat (16/1). Peninjauan sumber mata air minum tersebut juga didampingi Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru, Wakil Ketua DPRD Klungkung Ida Ayu Gayatri, anggota DPRD Klungkung

Made Jana, Kabag Humas dan Protokol Wayan Parna, serta dari UPT PAM Provinsi Bali Agus Sugiarta dan Made Sudiana.

MBP/ist

APEL - Bupati Badung A.A. Gde Agung saat memberikan pe-ngarahan pada apel bersama di Lapangan Puspem Badung, Rabu

(21/1). Apel tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung I Made Sudi-ana, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, kepala SKPD serta

pegawai di lingkungan Pemkab Badung. Ditegaskan Gde Agung, sebagai bagian dari penyelenggara pemerintah daerah, seluruh pegawai di Kabupaten Badung memiliki tanggung jawab untuk

mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu dibutuhkan kesanggupan seluruh pegawai untuk mematuhi

ketentuan disiplin dan peraturan perundang-undangan agar kualitas pelayanan publik dapat ditingkatkan di Badung.

MBP/ist

HARI JADI - Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-27 tahun, Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run mengadakan

kunjungan membawa api obor perdamaian dan mempersem-bahkan pagelaran musik bernapaskan perdamaian kepada

masyarakat, para siswa sekolah dan Pemerintah Kabupaten Ba-dung. Acara digelar Jumat (23/2) mendatang. Rombongan panitia

api obor perdamaian yang berjumlah 7 orang diterima langsung oleh Sekretaris Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika acara

dilaksanakan di ruang pertemuan Sekda Badung. Hadir dalam acara tersebut Kadis Pariwisata Tjokorda Raka Darmawan, Kadis

Perhubungan I Gede Weda Darmaja serta Dinas terkait di ling-kungan Pemerintahan Kabupaten Badung.

MBP/ist

Pada Jumat (16/1), BPR Lestari memberikan bantuan 4 ton beras kepada 20 panti asuhan melalui program Lestari For Kids yang tersebar di Bali. Panti asuhan terletak di Denpasar, Nusa Dua,

Klungkung, Gianyar bahkan sampai ke Kerambitan Tabanan ini, diberikan bantuan langsung oleh para staf BPR Lestari. Program

Lestari For Kids dari BPR Lestari ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai upaya memberi kembali kepada masyarakat Bali sebagai salah satu stakeholder yang menunjang

keberhasilan BPR Lestari selama ini. Nampak dalam foto para staf BPR Lestari berfoto berama dengan anak panti asuhan saat

pemberian bantuan beras di panti tersebut.

Page 41: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 41

MBP/ist

HADIAH - Pada 9 Januari 2015 telah dilakukan penye-

rahan hadiah Tabungan Siaga Bukopin Oto-

matis Berhadiah Langsung berupa 3 unit mobil Toyota

Avanza Veloz 1.5 cc AT kepada Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar

Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. oleh Pemimpin

PT Bank Bukopin, Tbk. Cabang Denpasar Arief

Hartono.

RDP - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mengadakan Rapat Dengar Penda-pat (RDP) dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali. Di bawah pimpinan Dr. A.A. Rustini Gorda, sejumlah organisasi wanita di bawah BKOW hadir untuk dengar pendapat terkait perjuangan organisasi perempuan sebagai salah satu pilar dari pembangunan bangsa. Nampak dalam foto Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (anggota DPD/MPR – RI) menyambut rombon-gan BKOW Bali yang dipimpin Dr. A.A. Tini Gorda di Kantor DPD RI Niti Mandala Renon.

MBP/ist

MBP/ist

PAMERAN - PT Debindo Mitra Tama (DMT) penyelenggara Bali Indobuildtech 2010 sampai 2014 akan menggelar pameran Bali Decoration Interior Expo (Decorintex) pada 1-5 April 2015

di Sanur Paradise Plaza Hotel. Decorintex didukung penuh oleh para stakeholder dunia interior dan arsitektur seperti Himpunan

Designer Interior (HDII) Bali, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali, Asosiasi Chief Engineer Hotel (ACE) Bali, KADIN, Dinas PU Prov. Bali, REI, INKINDO dan juga dari dunia pendidikan yaitu Jurusan

Arsitektur Udayana, ISI Denpasar, dan STD Bali. Pameran ini menjadi kesempatan bagi para pelaku industri properti dan perhote-

lan yang membutuhkan inspirasi produk-produk interior.

MBP/dar

TETAP BUKA - Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gianyar, tetap buka dan melayani masyarakat, di tengah cuti bersama dari 19-20

Januari 2015. Selain Kantor Capil, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten (BPPT) Gianyar juga tetap buka dan mem-

berikan layanan kepada masyrakat di saat libur. Kantor yang berlokasi di Kantor Bupati Gianyar ini, buka dari pukul 08.00-

12.00 wita. BPPT Gianyar sengaja buka di saat libur kerja untuk memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat. Karena

dari beberapa kali pengalaman saat libur bersama, BPPT Gianyar tetap buka dan terbukti banyak masyarakat yang datang untuk

minta pelayanan.

Page 42: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

DANA PUNIA - Panitia pembangunan Pura Pasucian Ida Batara Kahyangan Jagat melaksanakan pengundian hadiah pendaksinan

dana punia, di Balai Desa Muncan Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem. Acara pengundian dihadiri oleh perwakilan Polda Bali, Manggala MUDP Bali, Kapolres Karangasem, perwakilan

Polres Badung, anggota DPRD Karangasem, perwakilan daerah Pemkab se-Bali, MMDP Kabupaten Karangasem, MADP Keca-

matan Selat, Rendang, dan Sidemen Kabupaten Karangasem, Bendesa Desa Pakraman se-Kecamatan Selat, Rendang, dan Side-men, serta prajuru dan krama Desa Pakraman Muncan. Nampak

dalam foto Hadiah diberikan oleh Jero Mangku Puasa selaku Ketua Panitia kepada pemenang hadiah utama Ni Putu Suartami,

di Astra Daihatsu International Sanur.

DIES NATALIS - PTS tertua di Bali, Universitas Mahendradatta (d/h) Marhaen, merayakan hari jadinya yang ke-52 pada 17 Janu-

ari 2015. Serangkaian acara menuju Jubileum 52 Tahun Unmar digelar oleh unit–unit di Unmar, baik di pusat maupun LP2M

seluruh Bali. Puncak perayaan secara sederhana dilaksanakan dengan penganugerahan Unmar Award 2015 yang diserahkan ke-

pada almarhum Prof. H. Mohammad Hatta (Pahlawan Nasional Proklamator RI). Acara penganugerahan award ini langsung dis-erahkan oleh Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III kepada Halida Nuriah Hatta (putri Proklamator RI Bung Hatta).

MBP/ist

PAMERAN - Setelah sukses menyelenggarakan Bali Indobuild-tech, PT Debindo Mitra Tama (DMT) kembali mengelar pameran Bali Decoration Interior Expo (Decorintex) 2015. Kegiatan yang melibatkan para pakar interior dan arsitektur ini rencana dihelat

pada 1-5 April 2015 bertempat di Sanur Paradise Plaza Hotel. Direktur PT Debindo Mitra Tama Ir. Boediono mengatakan, pa-

meran ini menjadi kesempatan bagi para pelaku industri interior dan arsitektur, produsen, distributor, dan agen untuk bertemu

dengan para profesional arsitek dan desainer interior, home owner, eksekutif hotel, villa, restoran dan perkantoran yang mem-butuhkan inspirasi produk-produk interior. Nampak pelaku bisnis

di Bali serius mendengarkan pemaparan terkait Bali Decoration Interior Expo (Decorintex) 2015.

MBP/ist

TRADISI - Sudah menjadi tradisi puncak HUT ke-38 SMAN 3 Denpasar alias Trisma, Sabtu (17/1), dilakukan secara sederhana namun berkarakter. Puncak HUT diawali dengan persembahyan-

gan bersama, pementasan tari kebesaran Trismaya serta gelar budaya. Puncak HUT dihadiri mantan kasek di antaranya Putu

Sedana, Made Bandung dan Made Suana. Saat itu juga diser-ahkan penghargaan kepada siswa berprestasi dan pemenang

lomba intern dan siswa SMP se-Bali. Duta Trisma 2015 terpilih Ni Wayan Bunga Pandan Sari dan Putu Satia Kumara Upadana.

Nampak dalam foto Kasek Ketut Suyastra dan IB Putu Bintana bersama duta Trisma 2015.

Page 43: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 2015 43

KENANGAN - Ibu Ni Made Ganis adalah sosok perempuan yang kokoh, penuh perjuangan, dan penyayang. Beliau lahir tanggal

20 November 1947 dan berpulang menghadap Yang Maha Kuasa pada 8 Januari 2015. Banyak kenangan yang didapatkan oleh

seluruh keluarga, kerabat dekat, sahabat beliau semasa hidupnya yang perlu diteladani sebagai pegangan hidup yang bisa memberi

ketenangan dan keiklasan dalam mengarungi kehidupan. Dengan kesederhanaannya beliau secara tidak langsung mengajarkan ke-pada siapa saja tentang hakikat kehidupan agar menjadi berman-

faat bagi sesama, memaknai hidup tanpa pamrih, begitu mudah dihayati jika disandingkan dengan kehidupan sehari-hari beliau

adalah wanita yang sangat penyayang kepada siapapun walau bukan family atau kerabat dekatnya.

MBP/ist

MBP/ist

PRESTASI - Pada awal 2015, SMPN 1 Petang, Badung sukses mengukir sejumlah prestasi. Salah satu prestasi pemuncak adalah sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional. Yang membuat banyak

pihak heran karena SMPN 1 Petang yang dikenal sekolah gratis ternyata mampu mengelola SDM hingga meraih sekolah adiwi-

yata nasional. Piagam dan SK sebagai sekolah adiwiyata langsung diterima Kepala SMPN 1 Petang, Ni Made Srigati, S.Pd., M.Pd.

di Jakarta. Nampak dalam foto Srigati menyerahkan piagam itu kepada Ketua OSIS, Putu Widnyana didampingi Ketua Komite I

Gusti Ngurah Suryajaya dalam apel bendera, Senin (19/1).

MBP/ist

OPEN HOUSE - Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes-ehatan (FKIK) Unwar, Sabtu ( 17/1) “diserbu” ratusan siswa dari

Denpasar dan luar Denpasar. Mereka menyerbu brosur, melihat lab klinik dan dan fasilitas lainnya. Hal itu merupakan sebagian

suasana open house serangkaian HUT ke-6 FKIK Unwar. Pro-gram ini digelar untuk memberi informasi seluas-luasnya kepada masyarakat soal FKIK Unwar. Sementara, di ruang pascasarjana

digelar “Warmadewa Continuing Medical Education (WCME) 2015” dengan seminar nasional bertema “Update in Internal

Medicine: From Bench to Bedside”. Nampak dalam foto siswa dari Sukawati dan Klungkung bergambar dengan panitia saat

open house FKIK Unwar 2015.

MBP/ist

ARTIS - Artis single lagu nasional Mahalini diapit Bobby Sandhora dan Casko Wibowo, Ketua Umum DPP PASI. Bobby yang merupakan mantan artis cilik era 70-an ini mengatakan

pihaknya menggarap khusus proses rekaman Mahalini dan turun langsung menjadi Music Director dan bahkan untuk

produksi video clip langsung diproduseri dan disutradarai oleh Casko Wibowo, pemegang project group hotel international

chance di Indonesia. Pada pada awal Februari 2015, video clip lagu ‘’Bawa Dia Kembali’’ yang dibawakan Malini sudah bisa

di-download di www.klikmusik.com.

Page 44: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201544

T R A D I S I

Warga Sambirenteng, Keca-matan Tejakula, Buleleng berkumpul pada hari Tilem Kepitu untuk mengikuti

ritual Macakcakan. Ritual unik yang menjadi warisan leluhur ini digelar untuk menjaga keseimbangan alam secara niskala. Puncak ritual sakral ini diwujudkan dengan acara makan ber-sama (magibung red) yang dipusatkan di perempatan pusat desa pada Selasa (20/1) malam lalu. Menariknya, menu makanan yang disantap oleh seluruh warga secara bersamaan ini berupa dag-ing ayam aduan (daging cundang-red) dari sabungan ayam yang digelar di Pura Bale Agung (Sanggah Desa).

Pergelaran ritual macakcakan tahun ini menyita perhatian Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G. Wabup Sutjidra bersama Ketua DPRD Buleleng I Gede Supriatna dan pimpi-nan SKPD hadir dan berbaur bersama warga untuk ikut mengikuti ritual macakcakan. Sayang, karena hujan de-ras sehingga lokasi pergelaran ritualnya yang semula di perempatan pusat desa, terpaksa dialihkan di dalam ruang balai pertemuan warga. Tak pelak, ruang balai desa pun penuh sesak oleh warga dan tamu undangan. Warga bersama panitia pun sibuk menyiapkan ratusan kelakat untuk tempat nasi, lawar, sayur kuah, pepes, dan olahan daging ayam cun-dang. Setiap klakat ini porsi makannya cukup untuk delapan orang warga.

Setelah semuanya siap, pihak pra-juru desa memukul kentongan sebagai tanda dimulainya makan bersama. Uniknya, suasana yang semula riuh, saat kentongan dipukul, t iba-tba berubah menjadi tenang. Sementara warga dan tamu undangan tampak asyik menyantap makanan, lawar, sayur kuah, pepes dan daging di atas kelakat beralaskan daun pisang.

Penjabat Perbekel Desa Sambi-rentang, Kecamatan Tejakula Wayan Ginantri ditemui di lokasi mengata-kan, ritual macakcakan ini merupakan pelaksanaan pacaruan yang digelar oleh seluruh krama desa. Pacaruan dimulai dari areal Pura Bale Agung kemudian ke perempatan di pusat desa dan ke batas-batas desa. Sesuai dresta (kebiasaan) di desanya, prosesi ritual diawali dengan kegiatan sabung ayam (tajen red). Masing-masing warga wa-jib mengeluarkan satu ekor ayam aduan untuk diadu. Sabung ayam ini dipusat-kan di halaman Pura Bale Agung. Me-nariknya, penonton atau pemilik ayam aduan tidak diizinkan untuk memasang uang taruhan seperti pada arena tajen. Ayam aduan yang kalah (pacundang) ini kemudian dikumpulkan. Lantaran begitu banyaknya ayam aduan milik warga, tajen pun dilakukan hingga dua hari yakni Selasa (19/1) dan Rabu (20/1) dengan jumlah pertandingan hingga 130 seet. Ayam aduan yang kalah atau disebut pacundang ini dikumpulkan menjadi satu kemudian dagingnya diolah menjadi menu makan bersama-sama. “Karena dalam sabun-gan itu, ada ayam yang istilahnya sapih (drow), jadi ada sekitar 130 ekor ayam pecundang yang diolah oleh krama dan olahannya seperti lawar, pepes, dan sayur kuah disuguhkan dalam macak-cakan tahun ini,” katanya.

Ginantri menambahkan, secara pasti tidak diketahui tahun berapa awal mu-lanya ritual macakcakan ini. Dia pun mengaku sudah mendapatlan warisan dari para pendahulunya. Dari cerita pen-dahulunya itu, macakcakan ini adalah upacara pacaruan yang digelar setiap tilem sasih kapitu yang bertepatan den-gan hari Siwaratri. Pacaruan ini secara niskala-nya untuk memohon kerah-ayuan dan kedamaian desa. Sedangkan

rangkaian pacaruan dengan magibung itu yang diikuti oleh seluruh warga ini sebagai ungkapan syukur dan menjaga rasa persatuan dan kesatuan di antara warga desa tua muda, dan anak-anak termasuk tidak membedakan antara yang kaya atau miskin. “Kalau kapan dimulainya itu kami tidak tahu karena dari cerita pendahulu sudah ada seperti ini. Nah warisan ini tentu kami jaga dan lestarikan dengan menggelar setiap waktu yang sudah ditetapkan. Dan pada intinya macakcakan ini sebagai wujud menjalin rasa persatuan dan kesatuan sesama warga baik kaya miskin, tua muda, atau anak-anak,” tegasnya.

Sementara itu Klian Desa Pakra-man Sambirenteng I Nengah Mas mengatakan, sejarah digelarnya ritual ini karena pada zaman dahulu banyak warga yang mengalami wabah penya-kit dan situasi di desa selalu dilanda permasalahan. Atas kondisi itu, penda-hulunya kemudian memohon petunjuk secara niskala (nunasang) kepada Ida Sesuhunan yang di-sungsung oleh war-ga. Saat itu warga diminta melakukan nyakcakin atau melakukan pacaruan. Sarana pacaruan ini pun harus dari ayam aduan yang kalah dalam arena sabung ayam yang dipusatkan di Pura Bale Agung. Selain itu, setiap warga wajib menyerahkan ayam aduan untuk diadu dan kalau tidak punya atau tidak bisa mengadu ayam, maka warga bisa mengganti dengan uang tunai yang nilainya Rp 25.000. “Setelah pendahu-lu kami mengikuti petunjuk pada saat nunasang itu wabah penyakit itu hilang dan suasana desa aman. Untuk menjaga jangan sampai kesulitan kembali ter-jadi, makanya sesuai kebiasaan di desa kami rutin menggelar macakcakan ini setiap tahun sekali,” katanya.

� Mudiarta

Ritual “Macakcakan”

Upaya Jaga Keseimbangan Alam Secara ”Niskala”

Page 45: Majalah balipost edisi 75

452 - 8 Februari 2015

SEMENTARA itu tokoh masyarakat Desa Sambirenteng Drs. I Nengah Netra mengatakan, ritual Macakcakan di desanya itu merupakan tradisi yang sudah ada sejak dahulu dan diperkiraan sudah ada sejak abad 19. Namun, sam-pai sekarang belum diketahui dengan pasti pertama kali ritual itu digelar. Dari petuah dan cerita para pendahu-lunya, Macakcakan ini wajib digelar setiap setahun sekali, bertepatan den-gan tilem sasih kapitu.

Terkait dengan makna dan filosofi ritual ini adalah dresta Desa Pakraman Sambir-enteng sebagai wujud syukur yang ditun-jukkan dalam kegiatan makan bersama da-lam formasi duduk melingkar menyerupai formasi Tari Cak mengelilingi klakat yang berisi nasi putih dan lauk-pauk.

Menurut Netra, dalam pelaksanaan Macakcakan secara implisit terkand-ung ungkapan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas anugerah dan lindungan-Nya di mana

krama desa sudah dapat menyelesaikan tugas pokok mereka sebagai petani. Sementara filosofi macakcakan adalah usaha untuk memupuk rasa persatuan, kebersamaan dan kesamaan dalam ke-beragaman krama Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula. “Kami sebagai tokoh masyarakat bangga dan tetap komitmen bersama menjaga dan meles-tarikan ritual sakral ini,” katanya.

� Mudiarta

Tradisi Sejak Abad 19

MBP/mud

Sekitar seribu warga Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula menggelar ritual macakcakan bertepatan dengan Tilem Sasih Kapitu, Selasa (20/1) lalu.

Page 46: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201546

Gaya Bebas tetapi Damai

“RECTOVERSO” demikian tema yang diusung Suandewi pada koleksinya kali

ini. Sebuah fashion statement yang menge-sankan. Sederet karya yang mengemas

bohemian style, gaya busana perpaduan unsur hippie, ethnic, dan vintage

namun berkesan modern. Hal ini semakin kuat dengan perpaduan

bahan lokal endek dan sifon.Dewi Anyar begitu ia

b i - asa disapa menghadirkan si-luert gypsy, di antaranya melalui atasan dengan panjang lengan tiga perempat yang menjuntai atau munculnya model ruffly. Ada juga rok tiga perempat bermotif atau rok sampai pergelangan kaki. Begitu pula dengan dress mini atau maxi yang membuat pemakainya bukan hanya lebih cantik tapi juga seksi.

Salah seorang anggota Asbest Kota Den-pasar ini juga menyatakan, gaya yang di-luncurkannya memang menawarkan kesan bebas tapi damai melalui aneka variasi yang mudah disesuaikan dengan pemakainya. Pe-cinta busana klasik pun dapat mengenakan desainnya, dengan pilihan warna yang lebih lembut.

Sementara dalam busana-busananya kali ini Dewi memilih warna yang didominasi

nuansa biru dan oranye, lengkap dengan pemakaian ikat kepala, hairbands berbagai

jenis syal. Begitu juga aksesori ala gypsy seperti kalung dan anting yang panjang dari manik-manik atau bebatuan dan

gelang dari bahan kayu sebagai ornamen berdetil etnik.

� Sri Ardhini

LAPORAN

F A S H I O N

Page 47: Majalah balipost edisi 75

S O S O K

2 - 8 Februari 2015 47

INDONESIA sebagai negara berkembang dekade saat ini dan ke depan diperkirakan akan berada pada fase double burden of dissease, yaitu beban ganda kesehatan. “Beban pertama yang dihadapi Indonesia adalah masih tingginya angka kesakitan penyakit menular ‘klasik’ seperti TBC, kusta, diare, dan DBD. Penyakit-penyakit ini merupakan masalah besar terutama pada negara sedang berkembang,” ungkap dr. Lanawati, Kepala Puskesmas II Denpasar Barat.

Beban kedua yang dihadapi Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular (non communicable dissease), seperti diabetes mellitus, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis), kanker dll. Masalah uta-manya adalah angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia sudah lebih tinggi daripada kematian akibat penyakit menular.

Perempuan kelahiran Surakarta, 18 September 1965 ini me-nyampaikan PTM dikenal dengan sebutan “Silent Killer”, bisa membunuh secara diam-diam, dan ketika terdeteksi oleh pend-erita, sudah pada tingkat keparahan yang tinggi dan sudah sulit disembuhkan. Ini biasanya akan berakhir dengan kecacatan dan kematian. Faktor risiko penyakit ini cukup banyak dan saling berinteraksi. Faktor risiko yang paling sering ditemukan adalah pada perilaku, seperti merokok, minum minuman beralkohol, minum atau makan makanan yang terlalu manis atau asin, mengonsumsi makanan fastfood dengan kolesterol tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik. “Pencegahan yang bisa dilakukan hanya dengan mengubah perilaku menjadi perilaku yang sehat, menjaga pola makan yang baik dan sehat, sering berolah raga serta menghindari rokok dan minuman beralkohol,” ujar istri Ir. Widayat Hutomo, MAP ini.

Dari data Poliklinik Umum Puskesmas II Denpasar Barat, jumlah kasus PTM (Diabetes Mellitus dan Hipertensi ) terus meningkat, dan pada evaluasi pengobatan didapatkan hampir 80% dari penderita Diabetes Mellitus memiliki kontrol gula darah yang buruk. Hasil evaluasi pemeriksaan gula darah masih terus tinggi yaitu di atas 200 mg/dl. Hal ini disebabkan karena pengetahuan, sikap dan perilaku penderita Diabetes Mellitus masih rendah. Demi untuk menekan terus berkembangnya kasus Diabetes dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Diabetes, 21 Desember 2010, Puskesmas II Denpasar Barat mengadakan Seminar Sehari tentang Diabetes Melitus, diikuti para diabetisi dan keluarga yang berjumlah 70 orang.

Materi yang diberikan adalah edukasi tentang Diabetes Mellitus. Pada akhir seminar peserta menginginkan diben-tuknya suatu wadah yang menjadi tempat untuk mendapatkan informasi, pelayanan, serta tempat berbagi rasa antar sesama diabetisi (penderita Diabetes). “Dari sanalah akhirnya terben-tuk suatu wadah yang diberi nama Paguyuban Diabetes Sehat Puskesmas II Denpasar Selatan,” papar dr. Lanawati yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas II Denpasar Barat sejak 13 Maret 2009 ini.

Disepakati pula, tanggal 21 Desember 2010 tersebut sebagai

hari berdirinya Paguyuban Diabetes, yang setiap tahunnya dirayakan sebagai hari jadi dengan membuat serangkaian ac-ara perayaan, seperti lomba cerdas cermat tentang Diabetes, lomba menyuluh Diabetes Mellitus serta pemilihan “Queen and King”, yaitu dipilih dari peserta yang rajin mengikuti kegiatan Paguyuban atau peserta yang berhasil mengontrol gula darahnya.

Melalui Paguyuban ini diharapkan Puskesmas II Denpasar Barat mampu memberikan informasi yang akurat tentang Dia-betes Melitus bagi penderita Diabetes, menghambat perkem-bangan kasus Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas II Den-pasar Barat, terbentuknya suatu wadah yang dapat memberikan informasi yang terpercaya berkaitan dengan Diabetes Melitus, terbentuknya suatu tempat berbagi rasa, saling menyemangati antar sesama penderita Diabetes dan memperbaiki kesehatan psikologis penderia Diabetes Melitus.

�Inten Indrawati

dr. Lanawati

Wadah Berbagi Rasa

LAPORAN

Page 48: Majalah balipost edisi 75

Daerah ini terkenal sebagai tujuan utama bagi pembeli atau penggelut seni gamelan dari berbagai daerah di Bali

bahkan dunia. Itulah sebabnya desa yang memiliki daya tarik alam dan sejarah itu, terkenal sebagai sentra gamelan di Bali.

Desa Tihingan terletak di Kecama-tan Banjarangkan, Klungkung. Dari Denpasar, tempat ini memiliki waktu tempuh kira-kira 40 menit dengan ken-daraan roda dua. Desa ini terdiri dari 174 kepala keluarga (KK) dengan 832 orang penduduk yang menetap di desa.

Menurut Bendesa Desa Adat Pakra-man Tihingan I Made Soma Wandita, membuat gamelan adalah pekerjaan turun-temurun di desa tersebut. Sekitar 90 % dari jumlah penduduk adalah pera-jin gamelan. Sisanya petani, pedagang, pertukangan, pegawai negeri sipil dan polisi. Profesi petani hanya tiga KK yang mengolah sawah dengan total luas 18 Ha. “Kebanyakan masyarakat memilih kerja di desa dibandingkan ke luar kota,” katanya.

Salah satu perajin gamelan, I Ketut Sumantra mengatakan ada dua kelompok perajin gamelan di Tihingan. Pertama, kelompok tukang yang bertugas mem-buat dan membentuk berbagai macam gamelan. Kedua, kelompok ahli yang berkompeten menyelaraskan nada-nada gamelan. “Hanya orang-orang yang peka dan terbiasa sanggup menyelaraskan

nada,” ungkapnya.Gamelan yang diproduksi sangat

bervariasi. Beberapa ada yang mampu memproduksi gamelan satu barung (satu set) yang terdiri dari 15 alat. Antara lain Terompong, Reong, Rangsa Penyacah, Kantilan, Pengentur, Tengur, Jublag, Kempli, Tawa-tawa, Ricik, Cengceng, Gong Lanang Wadon, Bende, Kendang dan Jegogan. Namun ada pula yang mampu membuat beberapa bagian. “Kami membuat dari awal pengolahan bahan hingga finishing,“ terangnya.

Pembuatan gamelan di Tihingan masih tradisional. Bahannya krawang (perunggu), yaitu campuran antara tembaga dan timah murni. Tahap awal memanaskan atau mencairkan bahan, lalu dicor pada cetakan untuk dibentuk. Setelah itu, lempengan dikikir untuk mendapat bentuk sempurna hingga akh-irnya ke tahap penyesuaian nada yang diukur secara garpu tala (menggunakan kepekaan pendengaran)

Seiring perkembangan zaman, kata Sumantra, perajin kebanjiran pesanan dari berbagai daerah. Mulai dari lokal dan nasional seperti Sulawesi, Ka-limantan, Lombok, Jawa dan Sumatera hingga internasional seperti Eropa, Amerika, Belanda, Australia dan Cina. Perkembangan yang bagus tersebut me-nyebabkan pengusaha gamelan mencari tenaga kerja ke luar kabupaten seperti Karangasem, Bangli dan Singaraja.

Sumantera sendiri menyelesaikan satu

barung gamelan dalam waktu 6 bulan dengan tenaga kerja 10 orang. Mereka mulai bekerja dari pukul 08.00 hingga 17.00. Satu barung gamelan harganya relatif berbeda tergantung harga bahan baku yang dibeli dari Jawa. Ada yang berkisar Rp 250 juta bahkan lebih, angka tersebut belum dipotong gaji perajin, bahan dan biaya produksi.

Sampai sekarang masyarakat di Tih-ingan masih percaya bahwa desanya memiliki kekuatan yang sakral. Ber-dasarkan cerita para panglingsir dan masyarakat setempat, konon kerajinan gamelan sudah ada sejak zaman kera-jaan. Saat itu terjadi peperangan antara Kerajaan Klungkung dan Gianyar. Raja Klungkung lalu mengutus orang sakti dan kebal senjata untuk menjadi benteng pertahanan di desa yang dulu masih berupa Alas Tihing (hutan bambu).

Peperangan dimenangkan Raja Klung-kung, lalu para utusan raja yang berasal dari para orang sakti itu memilih tidak kembali ke daerahnya masing-masing. Demi melangsungkan hidup, mereka membuat gamelan. Nah, perajin yang ada sekarang dipercaya berasal dari ketu-runan orang sakti yang menetap di Alas Tihing, tempat itu sekarang bernama Desa Adat Pakraman Tihingan.

� Ocha

K E R A J I N A N

2 - 8 Februari 201548

www.bali-travelnews.com

Desa Tihingan

Pusat Kerajinan Gamelan di Bali

MBP/ocha

Hasil karya gamelan masyarakat di Desa Tihingan, Klung-kung.

Bendesa Desa Adat Pakraman

Tihingan I Made Soma Wandita

sedang memben-tuk salah satu

gamelan.

MBP/ocha

Page 49: Majalah balipost edisi 75

TAK hanya kesenian Bali yang dihar-gai oleh masyarakat asing. Hasil keraji-nan berupa batu bata olahan masyarakat Desa Tulikup, Gianyar pun menjadi kebanggaan mereka. Buktinya, batu bata merah khas desa tersebut sering dipesan masyarakat asing untuk membuat bangu-nannya. Beberapa di antaranya dikirim ke Amerika, India dan Eropa.

Hasil karya batu bata masyarakat Tulikup ini memang beda. Batu bata ini biasanya khusus digunakan untuk mem-buat bangunan, seperti palinggih (pura) dan rumah stil Bali tradisional. Ben-tuknya bisa saja sama dengan bata biasa, tetapi kehalusan bahan dan kepadatan-nya pasti beda. Karena itu batu bata khas Tulikup harganya tergolong mahal.

Bagi masyarakat Tulikup tradisi membuat batu-bata merupakan warisan nenek moyangnya. Ada yang menjadikan pekerjaan pokok karena tidak memiliki lahan persawahan yang digarap, ada pula yang menjadikan sebagai peker-jaan sambilan. Guru, TNI dan juga

karyawan swasta yang biasa membuat batu bata setelah datang dari pekerjaan pokoknya.

Tanah yang menjadi bahan utama, merupakan asli desa tersebut. Jenis tanah desa tersebut memang luar biasa, halus dan mengandung warna merah. Namun, belakangan kemudian tanah pekarangan mereka sudah semakin menipis bahkan habis. Karena itu mereka mendatangkan dari desa atau daerah lain.

Walau tanahnya kurang bagus, na-mun masyarakat di sana mengolahnya dengan lebih teliti. Campurannya juga sangat diperhatikan sehingga hasilnya menjadi baik. “Jika mendatangkan tanah dari daerah lain, kami mengolahnya lebih teliti dan intensif. Yaitu melaku-kan penghalusan bahan berulang-ulang sehingga hasilnya menjadi sangat halus,” kata salah satu pekerja batu bata di Desa Tulikup.

Bendesa Adat Desa Pakraman Tulikup Kelod Ir. I Ketut Wita Wiradnyana men-gatakan, potensi Desa Tulikup yang kaya

akan seni budaya serta kerajinan akan didorong menjadi desa wisata. Pihaknya bersama pemerintah akan membangun sinergi untuk membangun instrumen penunjang dengan membangkitkan areal Puri Tulikup, pasar senggol kuliner dan pasar desa adat.

� Budarsana

www.bali-travelnews.com

Batu Bata Tulikup Diekspor ke Amerika

Page 50: Majalah balipost edisi 75

2 - 8 Februari 201550

A K T I V I T A S

MBP/olo

TINJAU - Bendungan Pendem yang mengairi sawah Subak Mertasari, belakangan nyaris mangkrak. Pasalnya posisi bendun-gan itu lebih rendah dari saluran irigasi menuju Subak Mertasari,

sehingga ketika musim hujan air tidak bisa dialirkan ke Subak Mertasari. Persoalan itu langsung direspons Wakil Bupati Jem-

brana I Made Kembang Hartawan. Jumat (16/1), Wabup Kembang terjun meninjau Bendungan Pendem di Kelurahan Pendem.

Nampak dalam foto Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama sejumlah pejabat terkait saat mengecek kondisi Bendun-

gan Pendem yang nyaris mangkrak.

MBP/ist

MOTIVASI - Mengawali tahun ini, PT BPR Sukawati Pancakanti mendapatkan suntikan motivasi baru yakni dengan diraihnya 5 penghargaan dalam ajang Anugerah Bank Perkreditan Rakyat

Indonesia (ABPRI) 2014. ABPRI 2014 merupakan bentuk apresiasi penghargaan tertinggi kepada BPR dan CEO BPR di

Indonesia, yang telah berhasil meningkatkan kinerja atau men-ciptakan pertumbuhan (Delta Growth) kinerja BPR, juga men-

ingkatkan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan bisnis, pasar modal, investasi dan perekonomian di Indonesia. Nampak dalam foto Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba saat menerima

penghargaan ABPRI 2014.

MBP/ist

TERPILIH KEMBALI - Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.-KEM. terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat

Ikatan Alumni Universitas Udayana (Ikayana) dalam Musyawarah Pleno Ikayana 2015 di Ruang Sidang Fakultas Kedokteran Unud,

Sabtu (17/1). Suastika yang juga Rektor Unud itu terpilih secara aklamasi, karena tidak ada calon lain yang diusulkan peserta

Muspleno. Ketua Sidang Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S. sejak awal membuka kesempatan kepada seluruh peserta dan

membacakan surat dukungan calon dari pengurus pusat, pengu-rus daerah, pengurus komisariat, dan peserta muspleno. Ternyata

peserta yang mewakili kepengurusan masing-masing semuanya mencalonkan satu nama yakni Prof. Suastika.

MBP/ist

SEMINAR INTERNASIONAL - Akademi Kebidanan (Akbid) Kar-tini Bali menggelar seminar internasional dengan topik ‘’Midwifery

Services and Education Program of Midwifery’’ di kampus setempat, Selasa (20/1). Seminar antara lain menghadirkan narasumber dosen

kebidanan dari University of Technology, Sydney (UTS) Australia Dr. Christine Catling RM, M.Sc.(Mid)., Ph.D., Ketua Ikatan Bidan

Indonesia (IBI) Bali Ni Ketut Adi Arini, S.Sos., S.ST., M.M., perwaki-lan Rumah Sakit Sanglah Vera Christianti, S.ST. dan Direktur Akbid Kartini Bali Ni Made Darmiyanti, S.ST., M.Keb. Nampak dalam foto Dosen Kebidanan dari University of Technology Sydney (UTS) Aus-tralia Dr. Christine Catling RM, M.Sc.(Mid)., Ph.D. usai menerima

kenang-kenangan dari Ketua Yayasan Kartini Bali Dr. Dra. W. Karthi Suthardjana, M.M. (dua dari kiri).

Page 51: Majalah balipost edisi 75
Page 52: Majalah balipost edisi 75