Majalah balipost edisi 70

52
RP 20.000 RP 20 00 R RP R 2 0 20 0 0 0 00 0 00 Tolak Reklamasi Makin Kokoh 70 | 29 Desember 2014 - 4 Januari 2015

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 70

Page 1: Majalah balipost edisi 70

RP 20.000RP 20 00RRPR 2020 0 0000000

Tolak Reklamasi

Makin Kokoh

70 | 29 Desember 2014 - 4 Januari 2015

Page 2: Majalah balipost edisi 70
Page 3: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN�Tergerus Perkembangan TV, Minat Baca Masyarakat ”Jeblok” 18MANCANEGARA�AS dan Kuba Siap Damai 20DAERAH�Kabupaten Klungkung Wilayah Terkecil, Korupsinya Paling Marak 22

KESEHATAN�Nyeri Bukan Kepalang 24LENSA�Anak dan Judi 26OLAHRAGA� Momentum 2014 28PERNIK� Terompet, Petasan dan Kembang Api Identik dengan Pergantian Tahun 35LINGKUNGAN� ”Shortcut”, Tak Hanya Urai Kemacetan 36

PARIWISATA� Hikmah di Balik Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Pariwisata Bali Untung, Impor Buntung 38TRADISI� “Gebug Ende” di Buleleng Media Mohon Hujan Saat Kemarau Panjang 44

PROPERTI� Rumah Stil Bali Terdesak Kos-kosan 46PROFESIONALISME� Rahasia Tampil Profesional 50

OPINI� HAM di Tengah Problem Kekerasan 6BALI SEPEKAN�Gianyar Larang Penjualan Kembang Api 7LAPORAN UTAMA�Tolak Reklamasi Makin Kokoh 8

�Perjanjian Rahasia Terkoyak 9�”Sosot Upadrawa” 10BISNIS� Habiskan Dana Rp 70,2 Miliar Auto2000 Buka Depo di Tabanan 12PEMERINTAHAN�Jelang Akhir Tahun Bupati Badung Pantau Proyek APBD di Badung Selatan 14POLITIK�Ekspresi Keresahan Kader 16�UU Desa Jangan Tergesa-gesa 17

Page 4: Majalah balipost edisi 70

4

29 Desember 2014 - 4 Januari 20154

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Warga Desa Kesulitan Air

Reformasi Birokrasi

Kesulitan air yang dialami masyarakat di pedesaan yang terangkat da-lam pemberitaan media massa hanya sedikit dari banyak cerita duka

lara warga pedesaan soal kekeringan, kesulitan mendapatkan air bersih, irigasi yang tidak maksimal, dan sebagainya. Sayang sekali di wilayah Bali yang ‘kaya’ ini masih saja ada duka lara seperti ini. Tidakkah ada yang tergerak, dari jajaran pemerintah daerah atau warga masyarakat biasa, untuk menolong masyarakat yang kesulitan? Apa pun bentuk solusinya, entah bantuan peralatan, teknologi tepat guna, sistem penampungan dan pengelolaan air hujan untuk antisipasi kemarau atau apa pun. Pemerin-tah Daerah, tergeraklah, lebih pedulilah kepada warganya yang tengah mengalami kesulitan. Jangan biarkan warga desa terus bergulat dengan keprihatinannya.

Riandari Saras B.Denpasar Selatan

Hal yang penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan mind-set dan culture-set serta pengembangan budaya kerja. Reformasi birokrasi

diarahkan pada upaya-upaya mencegah dan mempercepat pemberantasan korupsi, secara berkelanjutan, dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance), pemerintah yang bersih (clean government), dan bebas KKN. Beberapa reformasi birokrasi misal-nya reformasi kelembagaan dan kepegawaian, keuangan, perbendaharaan, perencanaan dan penganggaran, keimigrasian, kepabeanan, perpajakan, pertanahan, dan penanaman modal. Reformasi birokrasi menjadi bagian

penting ketika dikaitkan dengan pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Makna ini lebih jelas ketika mengaitkannya dengan misi aparat birokrasi yang bertujuan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, dengan meningkatkan kualitas sum-ber daya manusia. Sehingga, bisa memberikan kesejahter-aan dan rasa keadilan pada masyarakat banyak. Kita mendukung upaya pemer-intah Presiden Joko Widodo dalam reformasi birokrasi dan efisiensi guna menye-jahterakan rakyat.

Dini Kinanthi Putri

Jl. Raya Lenteng Agung Jaksel

Page 5: Majalah balipost edisi 70

5

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 5

BALI makin terkoyak. Aliran investasi membuat tanah, laut dan budaya Balai terus terkikis. Perimbangan penduduk lokal dan pendatang yang makin mepet membuat Bali di ambang ketidakber-dayaan dalam menjaga peradaban, tradisi dan kultural. Beban Bali ini diprediksi akan bertambah jika reklamasi Teluk Benoa gagal di-hadang. Bahkan, lonceng kematian budaya Bali akan terdengar ketika Bali ‘’gagal’’ menyatukan persepsi dalam menyikapi UU Desa.

Menyikapi fakta ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, ternyata 55,89 persen responden meyakini UU Desa akan menjadi acaman serius terhadap Bali. UU Desa ini akan menjadi pintu masuk untuk mengoyak keberadaan desa pakraman, sehingga identitas Bali dan pertahanan Bali akan rapuh. Respon-den menilai UU Desa tidak dirancang untuk kepentingan Bali, tetapi untuk memudahkan pemilik modal dan pendatang masuk Bali. Jika Bali gagal mengambil keputusan yang ideal terkait hal ini, implementasi UU Desa akan menjadi lonceng kematian desa pakraman, adat-budaya dan peradaban Bali.

Selebihnya, 39,51 persen responden tidak melihat UU Desa sebagai ancaman bagi Bali. UU Desa ini sepiritnya positif untuk membangun desa. UU ini juga memberikan toleransi terhadap Bali. Sedangkan 4,60 persen responden mengaku belum paham isi UU Desa. Mereka berharap, Bali bisa mengambil sikap yang mengun-tungkan yakni tetap terjaganya identitas dan jati diri Bali.

� Dira Arsana

Mengoyak Peradaban Bali

Page 6: Majalah balipost edisi 70

6

Pada prinsipnya setiap manusia memiliki kuasa kebebasan atas pribadinya. Kebebasan itulah yang akan mengantarkan manusia

pada kesadaran eksistensial. Kebebasan bagi eksistensialis bukan kebebasan mem-babi-buta tanpa memperhatikan hak-hak orang lain. Kebebasan pada prinsipnya adalah upaya memanusiakan manusia.

Musuh besar dari tegaknya HAM adalah kekerasan. Kekerasan menyimpan sejuta narasi pedih tentang perjalanan umat manusia. Selama ini kekerasan juga sering mewarnai perjalanan bangsa Indonesia. Banyak ragam kekerasan yang terjadi, mulai kekerasan agama, sosial, politik, hingga ekomomi. Semua itu lahir dari egoisme diri. Manusia ingin menang sendiri, dengan mengeksploitasi hak-hak orang lain. Pada saat itu, manusia sering membeda-bedakan dirinya dengan yang lain. Sehingga kekerasan muncul dalam fenomena identifikasi diri manusia ke dalam “aku dan kamu”, dan lebih jauh lagi ke dalam “kita dan mereka”.

Indentifikasi tersebut menjadi akar lahirnya permusuhan yang berujung pada kekerasan. Pelaku kekerasan biasanya melakukan tindak kekerasan terhadap korbannya, karena sebagai “sesama” manusia mereka lebih menonjolkan ke-aku-annya dan ke-kita-annya (Suratno, 2011). Hal ini dimungkinkan terjadi, karena menurut Simmel (1995) manusia secara tak terhindarkan akan berhadapan dengan kondisi-kondisi epistemologis, yakni proses pengenalan manusia. Proses meng-aku-kan dan meng-kita-kan serta meng-kamu-kan dan me-mereka-kan adalah proses pengasingan dalam penge-nalan manusia sebagai sesama. Orang lain dianggap asing, bukan sekadar sebagai penduduk, warga negara atau pengikut sebuah kelompok, melainkan lebih dari itu asing sebagai manusia.

Akibatnya ketika seperti itu, manusia menjadikan manusia yang lain sebagai “musuh”, bukan sebagai “kawan” dalam mencapai kebahagian yang menjadi

kebutuhan dasar setiap manusia. Dalam pandangan Schmitt distingsi yang khas dan bersifat final dari manusia, yaitu dis-tingsi antara “friend (kawan)” dan “enemy (lawan)”. Konsep kawan dan lawan ini bukanlah suatu metafor atau pun simbol melainkan konsep yang harus dimengerti dalam pandangan yang konkret dan eksis-tensial. Kawan dan lawan dalam realitas-nya selalu bersifat antinomi. Munculnya antinomi kawan dan lawan mengantarkan manusia pada sebuah permusuhan seh-ingga melahirkan kekerasan yang dalam bahasa Hobbes disebut sebagai bellum omnium contra omnes (perang semua melawan semua).

Refleksi KemanusianManusia yang mengeksploitasi hak-

hak orang lain dengan cara kekerasan, se-jatinya alpa terhadap kesadaran eksisten-sial tentang makna kebersamaan. Mereka seolah-olah dapat hidup sendirian tanpa orang lain. Sementara, jika kita mau mere-nung sejenak, tanpa orang lain keberadaan

kita tak ada maknanya apa-apa. Manusia menjadi bermakna karena ada orang lain yang memaknai keberadaannya. Sebab itulah, kesadaran penuh tentang HAM harus menadi bagian dari integritas diri. Orang lain harus kita tempatkan pada posisinya sebagai manusia yang sama seperti diri kita sendiri. Mereka berhak melakukan apa pun sesuai dengan ke-inginannya. Seperti kita juga yang ingin hidup bebas menentukan beragam jenis pilihan dalam hidup.

Sebagai sesama manusia yang meng-harapkan kedamaian dan kebahagian dalam hidup, kita harus saling melindungi (to protect), memenuhi (to fulfill), dan memajukan (to promote) hak-hak manu-sia lain. Tindakan tersebut harus berjalan secara berkesinambungan, antara manusia yang satu dengan lainnya. Karena hanya dengan cara seperti itu harmoni hidup yang damai dan membahagiakan dapat terwujud.

Nelson Mandela sebagai pejuang hak asasi manusia di Afrika Selatan yang men-inggal tahun lalu, pernah berkata, freedom is a way where all persons live together in harmony and with equal opportunity. Pernyataan ini tidak lain sebagai ungka-pan betapa pentingnya kebebasan dalam hidup, sehingga kebebasan menjadi kunci kehidupan yang harmonis dan persamaan kesempatan dalam mendapatkan hak-hak kemanusian. Karena itu, kekerasan harus kita perangi bersama. Kekerasan menjadi musuh besar HAM yang meru-sak harmoni hidup. Apapun motif yang mendorong kelahiran kekerasan tersebut. Kekerasan tetap tidak dibenarkan. Kek-erasan sepanjang sejarah umat manusia dari dulu hingga kini selalu menjadi pengacau kehidupan bersama. Karena di balik kekerasan tersimpan sejuta narasi kesedihan: tangis, luka, darah, bahkan hingga kematian.

Penulis, pengelola Laskar Ambisius (LA) dan Direktur Gerakan UIN Sunan

Ampel Menulis Surabaya

O P I N I

29 Desember 2014 - 4 Januari 20156

Oleh Masduri

HAM di Tengah Problem Kekerasan

Page 7: Majalah balipost edisi 70

7

-

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 7

B A L I S E P E K A N

KABUPATEN Bangli, dengan kawasan alamnya yang hijau sebenarnya sangat cocok untuk pengembangan sapi Bali. Namun, keadaan alam ini nampaknya be-lum maksimal dimanfaatkan warga untuk beternak sapi secara besar-besaran. Hal ini diakui Kepala Dinas Peternakan Perikanan Ir. Alit Parwata, Minggu (14/12). Ia me-nyampaikan dilihat dari potensinya, ses-ungguhnya Bangli memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun kenyataannya, saat ini jumlah ternak sapi menurun dari tahun sebelumnya. Tahun ini populas-inya hanya 78 ribu ekor, sedangkan tahun 2013 mencapai 81 ribu. “Jumlah ternak mengalami penurunan, itu artinya minat masyarakat untuk beternak sapi Bali mulai bergeser,” tandasnya.

� Sosiawan

GUNA mencegah munculnya gesekan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat banyak, menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, Natal dan Tahun Baru, pihak kepolisian diminta untuk tidak mengizinkan perdagangan kembang api di wilayah kelurahan dan desa adat Gianyar. Memastikan harapan tersebut, Bendesa Adat Gianyar Dewa

Made Geria dan Lurah Made Arianta telah menghadap Kapolsek Gianyar Kompol Made Oka. Bahkan, Sabtu sore larangan peredaran kembang api dan sejenisnya itu dipertegas lagi dalam rapat koordinasi antara tokoh masyarakat, perbekel se-Kecamatan Gianyar.

� Agung Darmada

PEMPROV Bali melalui Pusat Dokumentasi (Pusdok) mengambil koleksi lontar yang tersimpan di Ge-dong Kertya. Awalnya, Pusdok Bali mengambil alih koleksi lontar itu un-tuk disalin sebagai upaya penyelama-tan dari kepunahan. Namun faktanya, Pusdok Bali mengganti koleksi lontar yang asli dengan lontar salinan yang disimpan di Gedong Kertya. Hal itu

membuat warga Buleleng kecewa. Sejumlah warga berharap lontar itu segera dikembalikan ke Gedong Ker-tya. Hal ini mengemuka pada diskusi akhir tahun dengan tema “Enjok En-jing Kaje Kelod” yang digagas Komu-nitas Jurnalis Buleleng (KJB), Jumat (12/12) di gedung MR I Gusti Ketut Pudja eks Pelabuhan Buleleng.

� Mudiarta

JALAN ke pasucian (lokasi melasti) Pura Kahyangan Jagat Besakih dan pura lain, di Muncan, Karangasem, putus. Jalan yang putus itu terdapat di sejumlah titik akibat jalan di tepi Sungai Yeh Sah itu diterjang banjir saat hujan lebat beberapa hari lalu. Akibatnya, mobil tak bisa lewat. Putusnya jalan itu juga menyebabkan jalur menuju usaha galian C PT Dayu sejak pekan lalu terputus total. Sopir truk yang mengaku biasa membeli pasir di galian C itu mengatakan pihak PT Dayu bakal memperbaiki jalan itu usai hari raya Ga-lungan. Sekda Karangasem Gde Adnya Mul-yadi menyampaikan pihaknya sudah menugaskan pihak Dinas PU Karangasem untuk mengecek dan mendata jalan yang sesuai aspirasi masyarakat diminta diper-baiki atau diaspal.

� Budana

PASCAMENYERANG hektaran kebun jati di beberapa desa di Kecamatan Jem-brana, dan Negara kini serangan ulat terus meluas bahkan sampai wilayah Melaya dan Banjar Anyar dan Petanahan Desa Batu-agung, Jembrana. Akibat serangan ulat ini mengakibatkan hampir setiap kebun yang berisi pohon jati tidak ada yang berdaun. Salah seorang warga Petanahan Ida Bagus Nawa, Minggu (14/12) mengaku ulat yang menyerang tanaman sudah terjadi sejak seminggu lalu. Hampir setiap kebun berisi pohon jati tidak ada yang luput diserang ulat. “Ulat mulai masuk ke rumah, kalau merayap ke tubuh bisa membuat gatal,” jelasnya. Dia khawatir setelah habis me-nyerang tanaman jati, ulat akan bergeser menyerang tanaman lainnya.

� Surya Darma

Gianyar Larang Penjualan Kembang Api

Warga Minta agar Lontar Gedong Kertya Dikembalikan

Diterjang Banjir

Jalan ke “Pasucian” Yeh Sah Putus

Serangan Ulat Meluas

MBP/olo

Populasi Sapi di Bangli Menurun

Page 8: Majalah balipost edisi 70

8

8 29 Desember 2014 - 4 Januari 2015

L A P O R A N U T A M A

Suksesi bendesa adat di Tanjung Benoa telah berlangsung pekan lalu. I Made Wijaya terpilih secara aklamasi meng-gantikan Wana Putra. Terpilihnya

Made Wijaya tentu akan menjadi tonggak baru bagi Tanjung Benoa dalam menyuarakan penolakan terhadap rencana reklamasi.

Sebelumnya suara di Tanjung Benoa ter-belah menyikapi reklamasi. Apalagi dengan adanya perjanjian kerja sama antara PT TWBI dengan Desa Adat Tanjung Benoa. Perjanjian yang diteken 8 Maret 2013 di hadapan notaris Evi Susanti terkesan memberi perlindungan kepada investor untuk menjalankan bisnisnya.

Sejumlah klausul dalam perjanjian dengan akta notaris nomor 45 tersebut menegaskan hal tersebut. Pada pasal 7 disebutkan, bahwa hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan perjanjian kerja sama ini tidak akan berakhir karena bubarnya badan hukum salah satu pihak/dinyatakan pailit atau terjadi perubahan pengu-rus/pemenang saham/meninggalnya salah satu pihak, akan tetapi wajib diteruskan dan ditaati oleh penggantinya/ahli waris yang sah.

Pasal 5 menyebutkan; para pihak setuju dan mengikatkan diri bahwa segala informasi dan keterangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan kerja sama ini adalah bersifat rahasia, tidak boleh diberitahukan kepada pihak ketiga atau badan/orang lain yang tidak berkepentingan dengan alasan apa pun juga kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu para pihak dan ketentuan ini tetap berlaku walaupun perjanjian kerja sama ini telah berakhir. Sementara pada pasal 4 disebutkan, terhitung sejak perjanjian kerja sama ini ditandatangani, pihak kedua (desa adat) dilarang mengadakan dan/atau menan-datangani perjanjian kerja sama serupa dengan pihak lainnya tanpa adanya persetujuan tertulis dari pihak pertama (investor).

Selain ketiga pasal tersebut, dalam per-janjian itu juga disebutkan bahwa pihak kedua mewakili Desa Adat Tanjung Benoa mendukung sepenuhnya dalam usaha untuk membangun pariwisata terpadu beserta sarana dan prasarana dalam membangun proyek reklamasi tersebut. Sebagai kompensasi atas dukungan masyarakat Tanjung Benoa, PT TWBI bersedia mengembalikan luas Pulau Pudut ke luasan semula yaitu maksimal 80.000 m2 (8 hektar) dari luas saat ini sekitar 3.000

m2 (30 are) yang merupakan bagian wilayah dari Kelurahan Tanjung Benoa. Selain itu, pihak investor akan menyediakan berbagai fasilitas umum dan sosial seperti merehabilitasi penangkaran penyu, membuat lapangan sepak bola, klinik, sekolah dan balai serbaguna. Dalam perjanjian itu juga disebutkan, pihak desa adat tidak dapat memperjualbelikan tanpa persetujuan pihak pertama (investor).

Pihak desa adat membantu dan mendukung investor dalam pengurusan perizinan untuk terwujudnya proyek reklamasi dan tidak ter-batas pada izin membuat jalan akses sebagai akomodasi keluar-masuk kendaraan bermotor ke lokasi proyek reklamasi. Selain itu, pihak kedua (desa adat) bertanggung jawab atas pengamanan terhadap aktivitas pembanguan proyek reklamasi.

Terhadap perjanjian itu, I Made Wijaya, S.E. yang juga anggota DPRD Badung terse-but menyatakan komitmennya untuk tetap menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Sebagai Bendesa Adat, komitmen saya tidak akan pernah luntur dalam menolak rencana reklamasi di Teluk Benoa,” tegasnya. Komit-men ini sekaligus mempertegas penolakan yang selama ini dilakukan mayoritas warga Tanjung Benoa.

Sebelumnya, empat banjar di Tanjung Benoa, yakni Banjar Anyar, Banjar Kertha Pascima, Banjar Purwa Santi, dan Banjar Ten-gah telah menyatakan sikap menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. Terkait hal itu, Wijaya pun meminta pemerintahan yang baru agar mendengar aspirasi masyarakat di Tanjung Benoa. “Saya meminta kepada Bapak Jokowi sebagai Presiden RI dan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi bagaimana aspirasi kami di Tanjung Benoa yang menolak reklamasi Teluk Benoa,” ujar Bendesa Adat termuda di Kuta Selatan ini.

Saat pengukuhan, Wijaya juga menanda-tangani pakta integritas sebagai bentuk komit-men dan janji mensejahterakan masyarakat Tanjung Benoa disaksikan langsung oleh seluruh lapisan masyarakat di Tanjung Benoa. Termasuk diantaranya perwakilan dari LPM Tanjung Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, Majelis Alit Desa Pakraman, PHDI, Camat Kuta Selatan, Polsek Kuta Selatan, serta DPRD Kabupaten Badung.

� Rindra

Tolak Reklamasi

Makin Kokoh

MBP/ist

Page 9: Majalah balipost edisi 70

9

Dua hari lagi, kita akan mencapai tahun 2015. Itu artinya satu setengah tahun perdebatan soal rencana reklamasi Teluk Benoa dan hingga kini belum berakhir. Dalam kurun waktu itu (mulai 25 Juni 2013) banyak hal yang sebelumnya ‘’tersembunyi’’ akhirnya terungkap. Apa saja yang pernah terungkap ke publik dalam kurun waktu satu setelah tahun tersebut?

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 9

PERTAMA, SK Gubernur 2138/02-C/HK/2012. SK tertanggal 26 Desember 2012 tersebut baru terungkap pada 7 Juli 2013, enam bulan setelah surat itu ditandatan-gani. SK tersebut (kini sudah dicabut) memberikan izin dan hak kepada PT TWBI untuk pemanfaatkan, pengem-bangan dan Pengelolaan Perairan Teluk Benoa.

Kedua, perjanjian antara PT TWBI dan Desa Adat Tan-jung Benoa. Perjanjian itu dibuat pada 8 Maret 2013 dan baru terungkap ke publik pada 25 Oktober 2013. Perjanjian yang ada kata ‘’rahasia’’ itu dibuat di notaris evi Susanti. Pada akta notaris bernomor 45 tersebut disebutkan bahwa PT TWBI (investor/pihak pertama) dan prajuru Desa Adat Tanjung Benoa (pihak kedua) mengikat perjanjian kerja sama reklamasi. Untuk pihak pertama diwakili satu orang dan pihak kedua diwakili dua orang.

Dalam surat perjanjian itu disebutkan, bahwa wakil dari desa adat mengaku sah mewakili Desa Adat Tanjung Benoa dengan dalih sudah mendapat persetujuan dari warga Desa Adat Tanjung Benoa melalui banjar adat yang diwakili prajuru-nya, sebagaimana ternyata hasil keputu-san rapat pengurus Desa Adat Tanjung Benoa tertanggal 6 Maret 2013. Namun, perjanjian kerja sama itu disebutkan bersifat rahasia. Seperti bunyi pasal 5 menyebutkan; para pihak setuju dan mengikatkan diri bahwa segala informasi dan keterangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan kerja sama ini adalah bersifat rahasia, tidak boleh diberitahukan kepada pihak ketiga atau badan/orang lain yang tidak berkepentingan dengan alasan apa pun juga kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu para pihak dan ketentuan ini tetap berlaku walaupun perjanjian kerja sama ini telah berakhir.

Perjanjian itu akhirnya memantik reaksi masyarakat dan tokoh masyarakat Tanjung Benoa. Sabha Desa Tan-jung Benoa pun menggelar rapat. Keputusannya, meminta bendesa adat untuk mencabut perjanjian tersebut.

Bendesa Adat Tanjung Benoa I Nyoman Wana Putra (kini sudah diganti) tidak mau menanggapi soal surat perjanjian kerja sama reklamasi yang ditandatanganinya dengan PT TWBI. ‘’Ampura, saya sudah close/tutup masalah reklamasi dan masalah surat itu mungkin Pak Dibia mau lanjut silakan saja, saya di desa adat mem-bawa misi krama, ampura niki. Terkait Teluk Benoa sudah biarkan terjadi pro dan kontra, saya tidak ikut

campur,’’ tegasnya, Kamis (24/10/2013).Sementara itu pengamat hukum Raymond Simamora,

S.H. mengatakan perjanjian kerja sama nomor 45 ini harus dipertanyakan. Apakah mereka benar-benar mewakili desa adat atau tidak. Jika mereka mewakili desa adat tentunya harus ada sosialisasi, ada rapat dan persetujuan dari desa adat, seperti apa surat tersebut harus dibuat tertulis dan tidak boleh lisan. Bila tidak ada, maka posisi mereka ini tidak sah.

Raymond mengatakan perjanjian ini harus dikritisi. Sebab, perjanjian ini tidak berpihak, tidak berimbang dan terlalu memproteksi (melindungi) pihak pertama. Lalu pihak kedua sangat dibebani. Salah satunya menjaga dan mengamankan lokasi proyek reklamasi dan lahan di areal konsesi lahan Teluk Benoa dari gangguan warga setempat maupun pihak-pihak lainnya. Perjanjian ini berpotensi menimbulkan benturan horizontal antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya, inilah yang berbahaya.

Selain itu, menurut Raymond, perjanjian tersebut berlaku selama 50 Tahun dan diperpanjang selama 50 tahun lagi dengan memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan berdasarkan perjanjian yang sama.

Sementara Notaris Evi Susanti memmberi klarifikasi terhadap perjanjian tersebut. Ketika ditemui di kantornya Jumat (25/10/2013) ia mengatakan kedua belah pihak yang ada dalam perjanjian tersebut telah memenuhi semua persyaratan. Ia juga mengakui bahwa perjanjian itu tidak diteken di kantornya, tetapi di Kantor Desa Tanjung Benoa yang menjadi satu dengan Kantor LPD Tanjung Benoa.

Ditanya mengapa ada kata ‘’rahasia’’ dalam perjanjian tersebut, Evi mengatakan tidak ada rahasia-rahasiaan. Namun, apa yang disampaikan Evi berbeda dengan salah satu pasal pada akta yang diterbitkannya. Pada pasal 5 tegas disebutan; -----Kerja sama ini adalah bersifat rahasia, tidak boleh diberitahukan kepada pihak ketiga atau badan/orang lain yang tidak berkepentingan dengan alasan apa pun juga kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih da-hulu para pihak dan ketentuan ini tetap berlaku walaupun perjanjian kerja sama ini telah berakhir.

Evi juga mengatakan bahwa surat kerja sama ini hanya berupa kerja sama saja antara pihak dari PT TWBI dengan pihak Desa Adat Tanjung Benoa. ‘’Inti-nya mereka ingin ada kesepakatan di antara mereka berdua, dan itu katanya sudah ada sosialisasi, makanya kita buat seperti daftar acara, berita hadirnya. Semua itu disebutkan para pihak. Itu saja kita tidak bisa lebih memberikan keterangan,’’ jelasnya.

Apakah para saksi yang ikut dalam perjanjian itu telah menunjukkan surat kuasa, Evi mengatakan, saksi itu tidak perlu membawa surat kuasa. ‘’Artinya, mereka tidak perlu memakai surat kuasa,’’ ucapnya.

� Pusat Data

Perjanjian Rahasia Terkoyak

Tak hanya pasang baliho di daratan, sejumlah komuni-

tas juga menggelar demo di tengah laut

menolak rencana reklamasi.

Page 10: Majalah balipost edisi 70

10

DALAM tahun 2014, tujuh kali dige-lar persembahyangan terkait penolakan rencana reklamasi. Persembahyangan yang ketujuh kalinya itu digelar Selasa (9/9) tepat pukul 9 pagi di Pantai Tan-jung Benoa. Persembahyangan yang digelar bertepatan dengan rahina pur-nama katiga dipimpin 16 pinandita dan rsi. Dua di antaranya datang langsung dari Jawa Timur, masing-masing Ida

Rsi Hasta Dharma Eka Telabah (Sido-arjo) dan Wiku Rahmadi Dharma Catur Telabah (Batu, Malang). Keduanya berharap agar yang kuasa memberikan jalan terbaik untuk Bali, khususnya menyangkut rencana reklamasi.

Sementara itu, Ida Pedanda Gde Putra Telabah dari Geria Telabah Denpasar mengaku khawatir dengan dampak negatif yang timbul bila

reklamasi dilanjutkan. Menurutnya, upaya pengurukan dalam skala kecil saja bisa menimbulkan gangguan, apalagi dilakukan dalam skala besar seperti yang direncanakan PT TWBI. “Sudah banyak yang membicarakan, Pedanda dalam hati saja sudah sedih,” ujar ketika itu.

Hal yang sama dilontarkan Ida Ped-anda Gde Giri Dwija Kemenuh dari Geria Keramas, Badung. Menurutnya, reklamasi kalau bisa tidak dilanjutkan mengingat mayoritas masyarakat su-dah menyerukan penolakan. Terlebih, rencana reklamasi akan mengakibatkan kerusakan pada Bali. Tidak hanya menyangkut lingkungan, tetapi juga budaya dan agama Hindu.

Penggagas persembahyangan Dr. Luh Kartini menegaskan, rencana reklamasi sangat menentang hukum alam serta hukum adat dan agama. Mengingat, Teluk Benoa merupakan campuhan yang disucikan oleh umat Hindu di Pulau Dewata.

Pemerhati Lingkungan ini berharap, doa bersama bisa mengetuk hati Presi-den untuk mencabut Perpres 51/2014 dan kembali ke Perpres 45/2011 seh-ingga reklamasi tidak terjadi.

Tokoh Masyarakat Tanjung Benoa I Wayan Wirta mengaku upacara ini digelar agar investor diberikan petun-juk untuk tidak melanjutkan rencana reklamasi. Menurutnya, kehidupan masyarakat Tanjung Benoa saat ini su-

29 Desember 2014 - 4 Januari 201510

L A P O R A N U T A M A

MBP/dok

Persembahyangan digelar di Pantai Tanjung Benoa. Persembahyangan yang dipimpin 16 pandita dan rsi tersebut terkait penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa.

”Sosot Upadrawa”

Page 11: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 11

dah cukup tanpa reklamasi. Sebaliknya reklamasi hanya akan mematikan sum-ber penghidupan masyarakat setempat sekaligus mengancam tempat tinggal mereka.

Ketua TBTR I Wayan Kartika juga berharap agar investor segera melaku-kan koreksi diri karena reklamasi itu sudah tidak layak. “Tidak usah dipak-sakan dan menghalalkan segala cara, serta mengintimidasi dengan uang, itu harapan kami kepada pihak-pihak yang setuju reklamasi,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 7 Juli (7/7) pukul 7 pagi juga dilakukan persembahnyan-gan. Prosesi diawali mulang pakelem di Teluk Beboa. Persembahyangan dipuput 7 (Sapta) Rsi dan seorang Pedanda.

Rsi dan pandita tersebut; Ida Dalem Surya Dharma Sogata dari Puri Agung Saren Kaler Klungkung, Ida Rsi Agung Wayabya Suprabhu Sogata Karang (Geria Bang Bungkulan Buleleng), Ida Rsi Agung Dawan Pemecutan (Geria Pasraman Dawan), Ida Rsi Oka Widyana (Geria Yadnya Sari Ubung), Ida Rsi Bhagawan Smerthi Kusuma Wijaya Sebali bersama patni Ida Rsi Bhagawan Istri Smerthi Kusuma Wi-jaya Sari Sebali (Geria Kusuma Sebali Pashraman Sari Mandala Wangi), Ida Bhujangga Rsi Waisnawa Harianom Phalguna serta Rsi Bhujangga Wais-nawa Istri Hari Laksmi (Geria Batur BhujanggaWaisnawa Tegalcangkring Jembrana), Ida Pandita Mpu Budha Maharesi Alit Parama Daksa (Geria Agung Buda Salahin Bangli), dan Ida Pedanda Istri Anom Bhawana dari Geria Jelantik Budakeling.

Luh Kartini mengatakan, kalau seorang raja, seorang pemimpin dari klian dusun,

bupati, gubernur sampai ke presiden, melakukan kesalahan, maka hukumannya 100 kali bhisama. ‘’Itu ada dalam Prasasti Bulian B, seseorang itu akan mengalami sosot upadrawa, jadi wibawa, taksu itu akan hilang,’’ tegasnya.

Ketua Sabha Desa Tanjung Benoa I Wayan Dibia Adnyana, S.Pd., S.Ag. mengatakan, dalam konsep nyegara gunung sudah jelas bila manusia harus menyucikan gunung dan segara (laut, red). Oleh karena itu, setiap tahunnya umat Hindu selalu menghaturkan pan-geleb melasti. ‘’Itu tujuannya untuk menyeimbangkan alam daratan dan lautan sehingga tidak terjadi tsunami, gempa dan sebagainya. Persembahyan-gan ini juga memohon keselamatan Tanjung Benoa khususnya dan umum-nya Pulau Bali dari kehancuran akibat tangan-tangan durhaka, agar reklamasi tidak terwujud,’’ ujarnya.

Ketua LPM Tanjung Benoa Kadek Duarsa menyatakan LPM Tanjung

Benoa secara tegas juga menolak rekla-masi. Terlebih, hasil kajian dan peneli-tian sejumlah pihak telah menyatakan bila reklamasi sangat merugikan Tan-jung Benoa dan Bali pada umumnya. Selain itu, reklamasi juga bertentangan dengan konsep Tri Hita Karana.

Politisi Gerindra di Kuta Selatan Made Wijaya mempertanyakan sikap anggota dewan yang seolah diam seribu bahasa melihat penolakan reklamasi war-ga Tanjung Benoa. Padahal sebagai wakil rakyat, anggota dewan baik di provinsi maupun Kabupaten Badung harus me-nyuarakan aspirasi tersebut. Politisi yang terpilih sebagai anggota DPRD Badung menambahkan, rencana reklamasi tidak seharusnya dilakukan di wilayah Badung Selatan. Pasalnya, wilayah ini sudah sangat sesak dengan pembangunan, sehingga tidak akan mungkin terwujud pemerataan kue pariwisata.

� Rindra

Page 12: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201512

B I S N I S

Kini, konsumen Toyota tak perlu menunggu berhari-hari untuk pengiriman suku cadang. Pasalnya, Auto2000 yang merupakan main dealer Toyota terbesar di Indo-nesia, sudah mendirikan gudang suku cadang (depo)

dan Pre Delivery Center (PDC/Stock Yard) di Tabanan. Depo dan stock yard ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang bangunannya terdiri dari 2 lantai.

Pembukaan depo ini, dikatakan Operation Manager Auto2000 Jatim Plus, Hendra Purnawan, untuk memberikan pelayanan terbaik dalam upaya menambah kecepatan service bagi kon-sumen. Depo dan Stock yard yang berlokasi di Jalan Raya Denpasar - Gilimanuk ini luas tanah total mencapai 17.992 meter persegi dengan kapasitas daya tampung 418 unit kendaraan dan akan mampu menampung hingga 2.027 unit spare part. Adapun total investasi yang dikucurkan untuk pembangunan depo ini mencapai Rp 70,2 miliar. “Keberadaan depo ini akan mempercepat kebutuhan suku cadang 5 dealer dan 40 part shop yang tersebar di seluruh Bali dan Nusa Tenggara. Dalam sehari, depo ini melayani pengiriman sebanyak dua kali sehingga konsumen tidak harus menunggu satu hari untuk mendapatkan suku cadang,” katanya.

Menurut Kepala Depo Tabanan Faizal Wahyu Prabowo, jika sebelumnya konsumen harus menunggu spare part dari Surabaya sekitar 1 hari, maka sekarang kebutuhan dapat dilayani lebih cepat.”Pelayanan kepada pelanggan di Bali akan lebih cepat

dan itu sesuai dengan upaya mewujudkan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui layanan service dan penyediaan suku cadang lebih cepat,” jelasnya saat peresmian di Tabanan, Bali, Jumat (19/12)?

Faizal mengungkapkan lokasi Depo di Tabanan sangat te-pat karena berada di jalur yang menghubungkan ke berbagai wilayah Bali lainnya. Selain itu, lokasi ini berada dalam akses jalan raya yang meng -hubungkan Denpasar dengan Pelabu-han Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. Untuk menyebarkan spare part dan kendaraan Toyota dari lokasi ini ke beberapa wilayah seperti Kabupaten Jembrana dan Gianyar lebih mudah dijangkau.

Pertimbangan lainnya adalah karena tren pertumbuhan ekonomi Bali cukup bagus dalam beberapa tahun terakhir jika dibandingkan dengan daerah lain. Dia optimistis keberadaan depo ini akan mampu meningkatkan pertumbuhan penjualan di kisaran 15 %-20 % pada tahun depan.

Optimisme itu ditopang kondisi perekonomian Bali 2014 tidak menghadapi dampak signifikan atas melemahnya pereko-nomian global maupun kenaikan harga BBM. Kondisi tersebut sangat unik jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia yang mengandalkan produk ekstraktif.

Kepala Cabang Auto2000 Tabanan Triyana Anom menyata-kan, Depo Tabanan merupakan salah satu upaya memberikan layanan kepada konsumen akan kemudahan service dan lebih cepat. Dengan depo ini, Auto2000 dapat mewujudkan layanan bagi pelanggan dan memenuhi kebutuhan pasar di Bali yang terus meningkat.

Tercatat setiap bulan Auto2000 mampu menjual sebanyak 450 unit kendaraan setiap bulannya. Dia berharap peningkatan layanan service dan kecepatan memenuhi permintaan spare part akan berimbas terhadap kenaikan penjualan kendaraan Toyota di Bali. “Harapan kami jelas, layanan ini dapat meningkatkan penjualan kendaraan dan juga spare part karena membeli mobil Toyota akan mendapatkan kemudahan layanan dan spare part,” tutupnya.

Berdasarkan data Auto2000, penjualan retail Toyota di Bali sepanjang Januari hingga November 2014 sebanyak 4.653 unit. Jumlah itu meningkat signifikan atau naik 57% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2.967 unit. Wilayah Ta-banan merupakan pemberi kontribusi terbesar ketiga terhadap penjualan Toyota di Bali. Sepanjang Januari-November 2014, penjualan Toyota di Tabanan sebanyak 904 unit. Posisi teratas masih dipegang Denpasar dengan penjualan 2.160 unit lalu kedua ditempati Sanur dengan penjualan 1.081 unit. Sedangkan satu wilayah lagi, Gianyar berada di urutan keempat dengan penjualan 508 unit.

Pada periode yang sama tahun lalu, Tabanan meraih penjualan 620 unit, Denpasar 1.525 unit, Sanur 784 unit, dan Gianyar yang merupakan cabang baru, menjual sebanyak 38 unit.

� Diah Dewi

Habiskan Dana Rp 70,2 Miliar

Auto2000 Buka Depo di Tabanan

Operation Manager Auto2000 Jawa Timur Plus Hendra Pur-nawan saat peresmian Gudang Suku Cadang dan Pre Delivery

Centre Auto2000 di Tabanan, Jumat (19/12).

Page 13: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 13

Selalu berpikiran positif di mana pun kita berada dan dalam lingkungan kita, akan memberikan manfaat positif bagi diri kita secara pribadi maupun orang lain. Itulah kiat Djaya Wardani dalam menjalankan kariernya selama ini

sebagai Direktur Properti Bagus Discovery Group. Baginya, tiap orang pasti punya masalah, namun,

bagaimana masalah itu bisa kita sederhanakan se-hingga membuat hidup kita menjadi lebih simpel. “Mungkin terlihat klise, tapi ketika kita mampu

menjalankan, ada satu kebahagiaan yang bisa kita dapatkan,” ucap wanita yang terlihat cantik di

usianya yang sudah tak muda lagi ini. Ia berpandangan, dalam menjalankan peker-

jaan, orang harus disiplin dan profesional. Ke-mauan untuk maju dan bekerja sama, harus

selalu ditanamkan. Membagi waktu secara efisien dan ada keseimbangan antara yang mana harus didahulukan, serta selalu

bertenggang rasa, juga harus dilaku-kan. “Jika itu semua dilakukan,

pasti pekerjaan apapun yang dijalani akan dinikmati dan

membawa kebahagiaan,” katanya sembari tertawa. Wanita yang murah senyum ini, mengawali karier sebagai

pengacara, saat era Ida Bagus Mantra menjabat sebagai Gubernur Bali. Ia sempat juga bekerja sebagai PNS di Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. Saat suaminya, Bagus Sudibya memulai membangun hotel tahun 1989, ia putuskan untuk men-gundurkan diri dari PNS. Ia ingin membantu usaha suaminya, sesuai dengan kemampuannya. Kemudian menyusul tahun 1995, satu hotel lagi dibangun di Lovina. Pembangunan beberapa resort membuat kesibukan Djaya Wardani terus bertambah.

Ada satu kiat yang dijalankan dalam mengelola sumber daya manusia. “Kami selalu mengedepankan suasana kekeluargaan. Tapi dalam menjalankan pekerjaan harus tetap profesional. Itu yang selalu diajarkan bapak,” ujar wanita yang sangat enerjik ini.

Untuk menjaga kebugaran, ia selalu rutin melakukan tread-mill tiga kali seminggu. Selain itu, untuk mengecek lingkungan hotel yang luas, dengan berjalan kaki, juga sudah merupakan olah raga baginya. Mengonsumsi lebih banyak sayuran juga kiatnya menjaga kesehatan. Sementara, tips untuk tetap terlihat cantik, sangat sederhana, yakni murah senyum.

� Wirati

Djaya Wardani

Terapkan Sistem Kekeluargaan

sebagai Direktur PropBaginya, tiap oran

bagaimana masalahhingga membuat hi“Mungkin terlihat

menjalankan, ada sadapatkan,” ucap w

usianya yang suIa berpandan

jaan, orang hamauan untu

selalu ditanefisien damana h

berteka

MBP/ist

PERINGATAN - Memperingati ulang tahunnya yang ke-2 yang jatuh pada 6 Desember 2014, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik Universitas Hindu

Indonesia (Unhi) Denpasar mengadakan pelantikan pengurus HMTS dan kuliah umum yang bertemakan “Kerusakan Dini

Ruas Jalan Aspal” pada 13 Desember 2014. Diselenggarakan di aula Gedung Rektorat Unhi Denpasar, acara ini dihadiri oleh

Ir. I Ketut Mertha Wijaya Kusuma selaku pembicara kuliah umum, Dekan Fakultas Teknik Unhi I Wayan Muka, S.T., M.T.

dan seluruh civitas di lingkungan Unhi.

MBP/ist

ALAT CANGGIH - RS BaliMed Denpasar tak henti me-menuhi standar patient safety dengan terus mengikuti kema-

juan dan perkembangan ilmu kedokteran. Salah satunya men-datangkan operating microscope (mikroskop untuk tindakan

operasi - red), yang merupakan sarana dan alat canggih di bidang bedah saraf. Dengan adanya operating microscope, RS BaliMed kini menjadi salah satu rumah sakit dengan pelayan-an bedah saraf yang canggih dan terpadu. Nampak Konsultan

Bedah Saraf RS BaliMed Denpasar dr. I Wayan Niryana, M.Kes. Sp.BS.(K) saat melayani pasien, Rabu (10/12) lalu.

Page 14: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201514

P E M E R I N TA H A N

JELANG akhir tahun, Bupati Badung A.A. Gde Agung, Senin (15/12), kembali melakukan pemantauan terhadap sejum-lah kegiatan APBD Badung tahun 2014 terutama proyek fisik di Badung Selatan. Pemantauan tersebut guna merupakan bentuk pengawasan dari pemerintah guna memastikan kegiatan berjalan sesuai tar-get yang diharapkan.

Turut serta dalam kunjungan kerja terse-but antara lain Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dewa Apramana, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Ida Bagus Surya Suamba, Kepala DKP Putu Eka Merthawan, Kepala Disnakanlut Made Badra, Kepala DCK Putu Dessy Dharmayanty dan para pejabat terkait lainnya di Pemkab Badung.

Kegiatan yang dipantau antara lain sarana air bersih di Badung Selatan, normalisasi Muara Tukad Mati, taman median gerbang Unud, proyek breakwater Kedonganan, peningkatan jalan Gatot

Subroto – Simpang Sunset Road dan pembersihan Pantai Kuta.

Pada setiap lokasi, Bupati Gde Agung langsung memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan. Tak hanya itu, dia juga memaparkan berbagai perencanaan terkait kelanjutan dari pelaksanaan keg-iatan yang tengah berjalan. Bupati Gde Agung juga memberikan imbauan bagi elemen masyarakat terkait untuk tetap menjaga situasi daerah tetap kondusif jelang perayaan pergantian tahun.

Seperti saat meninjau penataan taman gerbang Unud. Gde Agung mengatakan, sejak era Rektor Unud saat ini pihaknya baru bisa diberikan kesempatan untuk melakukan penataan. Penataan taman median terutama di area gerbang sudah dilakukan. Menurut rencana, penataan bakal dilanjutkan setelah pihak Unud selesai melakukan penertiban lahan yang menjadi aset Unud yang masih digunakan masyarakat.

Setelah aset Unud ditertibkan, pena-

taan akan diserahkan ke Pemkab. Pena-taan dimaksud meliputi perluasan jalan dan pembangunan trotoar. Penataan juga meliputi pembuatan taman perindang. “Kami akan perluas jalan dan memban-gun trotoar, dilanjutkan dengan taman perindang. Sekarang belum bisa karena tanah aset Unud masih dikuasai perse-orangan. Tapi penertiban sudah berjalan. Kami minta Unud segera selesaikan penertiban itu agar bisa digunakan untuk perluasan jalan dan pembangunan trotoar. Mudah-mudahan tahun 2015 penataan bisa dimulai,” tegasnya.

Masih mengenai taman, Gde Agung memberikan perhatian khusus terhadap kondisi kawasan Underpass Simpang Dewa Ruci. Menurutnya, perlu dilakukan penataan taman agar kawasan tersebut bisa lebih sejuk tanpa mengganggu pan-dangan pengendara. Caranya, dengan menanam pohon yang tinggi dan lebat.

� Dedy

Jelang Akhir Tahun

Bupati Badung Pantau Proyek APBD di Badung Selatan

Bupati Badung A.A. Gde Agung bersama para pejabat terkait saat meninjau kondisi taman median di kawasan Simpang Dewa Ruci.

Page 15: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 15

MARAKNYA dugaan tindak pidana korupsi di Kabupaten Klungkung, kini mulai menyeret tokoh-tokoh penting. Bak angin ribut, penanganan dugaan kasus korupsi di Klungkung membuat kalangan pejabat hingga mantan pejabat gusar. Terakhir, yang paling menyita perhatian publik, ditahannya Panitia Pengadaan Tanah atau biasa disebut Tim Sembilan. Betapa tidak, ada tiga pejabat aktif yang akhirnya terpaksa ikut merasakan dinginnya di balik jeruji besi LP Gianyar, menyusul mantan Bupati Klungkung dua periode Wayan Candra.

Tiga pejabat aktif itu, memiliki peran strategis di masing-masing bidang tu-gasnya. Antara lain; Sekda Klungkung Ketut Janapria, Kepala Dinas Pekerjaan Umum A.A Ngurah Agung dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Ditahannya ketiga pejabat aktif itu atas dugaan keterlibatannya dalam kasus du-gaan korupsi pengadaan tanah Dermaga Gunaksa, membuat kursi panas di tem-pat ketiga pejabat itu sempat lowong. Namun, akhirnya segera terisi lewat kebijakan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, dengan segera menunjuk Pelaksana Harian (Plh). Sebagai Plh. Sekda ditunjuk Kepala Inspektorat Ida Bagus Sudarsana. Plh. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Administrasi Umum Ketut Suayadnya. Sementara untuk Plh. Kepala Dinas Ke-bersihan dan Pertamanan dipercayakan kepada Staf ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Wayan Sumarta.

Namun, langkah Bupati Suwirta tak cukup sampai di situ. Melihat penting-nya pejabat definitif di ketiga fungsi strategis itu, Bupati yang dikenal seder-hana ini, mengambil langkah yang tidak sederhana. Ia tidak mau salah pilih, untuk menentukan kebijakan memilih orang yang akan diajaknya berlari cepat, bekerja mengejar ketertinggalan pem-bangunan Klungkung dari daerah lain. Terutama untuk posisi Sekda, meski Sekda diangkat dan diberhentikan Gu-bernur Bali, namun untuk menyetorkan tiga nama yang layak, Bupati sudah menyiapkan langkah uji kelayakan dan kepatutan atau biasa fit and proper test. “Setelah digodok tiga nama, baru

kami sampaikan ke Gubernur Bali. Siapapun yang dipilih, mereka sudah yang terbaik,” ujar Suwirta, setelah mengumumkan Plh. pekan lalu.

Oleh karena itu, Bupati yang gemar blusukan ini berseru kepada seluruh bawahannya, yang merasa memenuhi syarat dari senioritas kepangkatan dan kompetensi, menyiapkan diri berkom-petisi secera sehat dan menunjukkan kualitasnya sebagai pejabat senior. “Kami butuh pemimpin yang siap memimpin dan dipimpin untuk bekerja, mewujud-kan seluruh visi misi pemerintahan,” tegasnya. Proses ini tidak hanya untuk posisi jabatan Sekda yang sudah diincar kalangan pejabat senior, Bupati Suwirta juga menyiapkan langkah serupa untuk para pejabat eselon III yang akan pro-mosi jabatan ke eselon II. Ini sekaligus sinyal dari Bupati Suwirta yang merasa kurang puas dengan kinerja jajarannya saat ini setingkat eselon II. Sehingga, juga perlu fit and proper test.

Fit and proper test untuk posisi kepala dinas maupun kepala badan itu, nantinya akan diawali dari ka-jian Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Sehingga, setelah memenuhi syarat, baru nanti-nya diperbolehkan mengikuti fit and proper test. Hasil dari uji ini baru akan menjadi dasar Bupati Suwirta untuk me-nempatkan pejabat yang sesuai dengan kompetensinya. “Semua pegawai yang memenuhi syarat, silahkan memper-siapkan diri mulai sekarang. Siapkan diri ikuti fit and proper test!,” kata Suwirta. Ia memastikan uji kelayakan dan kepatutan pejabat promosi eselon itu, akan dilaksanakan setelah uji serupa untuk calon Sekda.

Ia menargetkan tahun depan bulan Januari atau Pebruari, sudah ada peja-bat definitif, baik untuk Sekda maupun pejabat setingkat eselon II lainnya.

� Bagiarta

Bupati Suwirta:

Siapkan Diri Ikuti “Fit And Proper Test”!

Bupati Suwirta (dua dari kanan) memberikan salam komando dengan ketiga pejabat yang ditunjuknya menjadi pelaksana harian (Plh.), usai pengumumannya di ruang rapat

Bupati Klungkung.

Page 16: Majalah balipost edisi 70

16

Kuatnya barikade pengamanan Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali di pengujung No-vember 2014 ternyata tak mem-

berikan rasa aman bagi kadernya. Keresahan kader Golkar justru menguat. Mereka pun menyampaikan petisi agar kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie segera bersatu. Namun, harapkan kader ini ibarat menuang-kan air di gurun pasir. Dua kubu Golkar ini tetap berseberangan jalan.

Mereaksi dualisme kepemimpinan Golkar di pusat membuat kader yang berada di tingkat bawah merasa prihatin. Mereka yang selama ini mengaku sangat militan memperjuangkan kejayaan Partai Golkar di masa reformasi merasa sedih. ‘’Melihat dan mendengar para elite partai di pusat terpecah karena ego masing-mas-ing, kami sangat sedih. Kami kecewa,’’ ujar sejumlah kader Golkar Tabanan.

Kekecewaan mereka pun diekspresi-kan lewat petisi. Isi petisi mendesak para elite Partai Golkar di DPP untuk menghentikan dualisme kepemimpinan di pusat. Tuntutan kader Golkar Tabanan ini diserahkan langsung kepada Ketua DPD II Golkar Nyoman Wirya. Petisi ditulis dalam spanduk dengan panjang sekitar 7 meter, berwarna kuning lengkap dengan

lambang Partai Golkar.Petisi tersebut berbunyi, “Kami kader-

kader Partai Golkar Kabupaten Tabanan meminta elite-elite di DPP Partai Golkar untuk menghentikan dualisme kepemimpi-nan di Pusat. Mari kita bersatu kembali demi kejayaan dan kebesaran Partai Golkar”.

Kader Golkar Tabanan Loka Antara menegaskan, petisi tersebut merupakan aspirasi kader Golkar di tingkat bawah. Di-rinya maupun kader Golkar lainnya merasa sedih melihat kondisi Partai Golkar di pusat. Sebagai kader Golkar militan yang mengor-bankan semuanya saat-saat Golkar berada di tengah keterpurukan era reformasi, kader Golkar sedih. “Mudah-mudahan, petisi kami ini didengar para elite di pusat,’’ ujarnya.

Loka Antara memprediksi akar per-masalahan tersebut dikarenakan masing-masing kubu memiliki kepentingan dan prinsip yang berbeda, namun itu semua

tujuannya sama yakni membawa kejayaan partai. “Jangan partai dijadikan konflik kepentingan. Terbelahnya partai tidak akan memecahkan masalah,” ujarnya.

Ketua DPD II Golkar Tabanan Nyoman Wirya menyambut baik petisi tersebut. Ia mengaku akan melanjutkan aspirasi ini ke tingkat provinsi hingga tingkat pusat.

� Puspadewi

29 Desember 2014 - 4 Januari 201516

P O L I T I K

Jangan partai dijadikan konflik

kepentingan. Terbelahnya partai

tidak akan memecahkan

masalah

Ekspresi Keresahan Kader

MBP/pus

Loka Antara

Page 17: Majalah balipost edisi 70

17

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 17

KALAU Bali mendaftarkan desa adat, kami khawatirkan juga Bali akan diatur oleh orang pusat. Jangan sampai adat di Bali dan awig-awig di Bali diatur oleh pusat bahkan nantinya adat di Bali yang sudah kuat dan kokoh, lantaran tidak cocok dengan UU kemudian dilakukan yudicial review oleh pusat dan itu juga bisa dilakukan karena desa pakraman didanai oleh pusat.

Pandangan Ida Pandita Mpu Acarya Nanda, pada seminar sehari membahas UU Desa di Ruang Rapat Gabungan DPRD Bali layak dicermati. Ida Pandita Mpu Acarya Nanda meminta supaya pilihan antara desa dinas atau desa adat dipertim-bangkan secara matang. Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan mendaftarkan desa adat atau desa pakraman. Menurutnya memang semua masyarakat Hindu yang ada di Bali berkeinginan mempertahankan desa adat atau desa pakraman. Namun, caranya berbeda-beda dan ini akan men-jadi sebuah risiko ketika Bali dihadapkan pada dua pilihan. Lahirnya UU Desa No. 6 tahun 2014, Bali sekarang akan diajak memilih apakah desa adat atau dinas yang didaftarkan diakui sangat dilematis. Dari dua pilihan ini, apakah Bali berpikir dalam

jangka panjang atau berpikir pragmatis.Oleh karenanya, imbuhnya, harus

hati-hati menentukan pilihan. Seperti pengalaman Departemen Agama di Bali yang dulu diharapkan Bali menjadi Dinas Otonom yang bisa diatur oleh Bali sendiri. Sekarang departemen agama di Bali men-jadi Kanwil, dan Bali tidak bisa mengatur, karena departemen agama sekarang sudah sentralistik dari Jakarta. Semuanya diatur dan dikendalikan dari pusat.

Demikian juga halnya jika desa adat didaftarkan jangan sampai eksistensi desa adat atau desa pakraman di Bali kian me-lemah, tidak otonom lagi dan harus tunduk pada aturan pusat.

Kemudian berbicara masalah sikap, Pandita Mpu dari Seronggo Gianyar ini memilih kedua-duanya didaftarkan. Kalau desa dinas akan didaftarkan desa adat harus tetap hidup dan dipertahankan sehingga bisa eksis dan tidak sampai mati. Demikian sebaliknya kalau desa adat didaftarkan hendaknya dilakukan penataan kembali secara benar. “Kalau saya, kedua-duanya didaftarkan dan keduanya bisa bersinergi,” tegasnya.

Dalam seminar UU Desa, sikap dan pandangan para sulinggih terbelah. Sebab

ada yang memilih desa adat dan ada yang memilih desa dinas.

Ida Bujangga Rsi Hari Anom Palguna dari Gerya Batur, Tegal Cangkring, Jem-brana lebih mendukung mendaftarkan desa dinas ketimbang mendaftarkan desa adat. Sulinggih asal Bali Barat ini memiliki sejumlah alasan dengan mengetahui sep-intas dari isi UU Desa No. 6 tahun 2014. Ida Bujangga Rsi mengatakan, kalau desa pakraman didaftarkan maka keberadaan desa pakraman atau desa adat di Bali ini nantinya akan bisa diatur oleh negara, tidak otonom lagi. Sebab, desa adat masuk dalam undang-undang.

Menurutnya apa yang ada selama ini nampaknya sudah bisa berjalan dengan cu-kup bagus. Namun demikian ke depannya desa adat memang harus perlu diperkuat. Diharapkan dari berbagai pendapat yang disampaikan berbagai sulinggih dan tokoh masyarakat hendaknya dikoordinasikan kembali untuk dijadikan dasar pijakan untuk mengambil keputusan. Sebab, dalam forum seminar yang digelar oleh Pansus, para sulinggih diundang untuk diminta memberikan masukan dan pendapat.

� Widana

MBP/dok

Umat Hindu mengikuti prosesi melasti.

UU Desa

Jangan Tergesa-gesa

Page 18: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201518

P E N D I D I K A N

Minat membaca masyarakat Indonesia ternyata masih “jeblok” alias sangat rendah. Dari data UNESCO, minat

baca masyarakat Indonesia masih di bawah rata-rata negara ASEAN ataupun negara-negara maju dalam urusan mem-baca buku. Dalam kurun satu tahun, rata-rata penduduk Indonesia sama sekali tidak membaca buku dan hanya satu buku yang dibaca. Artinya, dari 1.000 orang hanya satu orang yang membaca buku. Fakta itu disampaikan Kepala Perpustakaan Na-sional RI Sri Sunarsih di hadapan ratusan peserta road show Gemar Membaca di Perpustakaan di Gedung Kesenian Bung Karno, Jembrana, belum lama ini.

Padahal, kata Sri Sunarsih, budaya

gemar membaca sangatlah penting, khususnya bagi generasi penerus. Den-gan membaca mampu membangun masyarakat yang cerdas, berkualitas, kreatif dan inovatif. ”Budaya membaca bukan hanya di saat pendidikan formal, tetapi juga sepanjang hidup. Dengan membaca, akan menambah pengetahuan, memperluas wawasan, menumbuhkan imajinasi dan inovasi serta sangat penting bagi kualitas hidup seseorang,” katanya mengingatkan.

Namun dari data UNESCO, penduduk Indonesia masih tergolong rendah dalam hal membaca jika dibandingkan negara ASEAN yang dalam setahun rata-rata satu orang membaca 2-3 buku. Sementara itu, penduduk Amerika Serikat rata-rata

membaca 20-30 buku dan Jepang antara 10-15 buku per tahunnya. ”Indonesia satu orang hanya membaca buku antara 0-1 buku per tahun. Salah satu penyebab rendahnya budaya baca masyarakat In-donesia adalah budaya menonton televisi dan lebih banyak membaca SMS (pesan singkat handphone) atau BBM, hingga media sosial. Hal ini tidak terlepas dari masuknya bermacam gadget yang mem-berikan akses itu bahkan hingga anak umur satu tahun,” ujarnya.

Karena itu, menurut Sri Sunarsih, perlu dibangun budaya gemar membaca lewat perpustakaan yang ada hingga ke daerah, sekolah dan desa. Di perpusta-kaan, bukan saja koleksi naskah kuno hingga yang koleksi terkini seperti jurnal. Sri mengajak masyarakat membiasakan memanfaatkan waktu luang untuk mem-baca buku, surat kabar, majalah ataupun jurnal. ”Perpustakaan Nasional juga mengikuti berkembangnya teknologi membaca lewat media elektronik. Dengan koleksi digital, masyarakat bisa membaca menggunakan gadget untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat membaca buku,” tambahnya.

Ketua Kelompok Pecinta Sastra Jem-brana IB Dharma Santika Putra mengaku tidak heran dengan fakta tersebut. Secara sosiologis, masyarakat mengalami cul-tural jump atau loncatan kebudayaan. Berbeda dengan negara-negara di belahan Asia lainnya seperti Jepang, Tiongkok, Korea Selatan bahkan Malaysia, loncatan kebudayaan ditopang tradisi keaksaraan (baca tulis dan berdialog, red) yang kuat. Di Indonesia, budaya membaca tergerus perkembangan media televisi yang me-manjakan masyarakat untuk menonton. ”Keberadaan perpustakaan bila benar di dalam mengelola dan memanfaatkannya, akan menjadi salah satu terapi atau jalan keluar dalam menyempurnakan tradisi keaksaraan masyarakat, khususnya tradisi membaca,” tegasnya.

� Surya Dharma

Tergerus Perkembangan TV, Minat Baca Masyarakat ”Jeblok”

MBP/surya dharma

Sejumah pengunjung perpustakaan membaca buku elektronik (e-book) melalui media komputer di perpustakaan daerah.

Page 19: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 19

GURU se-Kabupaten Karangasem meminta agar kurikulum 2013 yang su-dah berjalan selama tiga semester tetap diberlakukan di 15 sekolah pengem-bangan dan percontohan. Beberapa perbaikan terutama dalam penilaian yang terlalu mendetail harus direvisi karena membuat guru mengalami kesulitan saat memberikan nilai. Para guru mengang-gap penghapusan Kurikulum 2013 dan menggantinya ke kurikulum 2006 bukan menjadi solusi terbaik untuk pengemban-gan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabu-paten Karangasem I Gede Ariyasa telah melaksanakan rapat untuk membahas tentang kebijakan tentang implementasi Kurikulum 2013 bersama para guru dan kepala sekolah yang menerapkan sistem pendidikan tersebut di sekolah masing-masing. Menurutnya, Kabupaten Karan-gasem telah menerapkan Kurikulum 2013

selama tiga semester di sekolah-sekolah unggulan di Karangasem meliputi 5 SD, 5 SMP dan 5 SMA dan SMK. Dikata-kan, selama ini tidak ada masalah pada penerapan Kurikulum 2013. Bahkan dengan pemberlakuan kurikulum terse-but, proses pembelajaran menjadi lebih mudah diterima para siswa. Pasalnya, kurikulum tersebut mengintegrasikan seluruh pelajaran menjadi berkaitan. ”Antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya saling berkaitan sehingga satu permasalahan bisa dibahas dari berbagai disiplin ilmu,” ujarnya.

Kendati begitu, Ariyasa mengakui kendala para guru dirasakan saat akan memberikan nilai kepada para siswa. Menurut Ariyasa, cara pemberian nilai pada Kurikulum 2013 sangat mendetail terutama pada kepribadian. Penilaian tersebut sangat sulit diimplementasikan ketika para guru diminta untuk mengajar dengan jumlah siswa rata-rata 40 siswa

tiap kelasnya. ”Untuk bisa memenuhi kriteria sertifikasi, guru harus mengajar rata-rata 27 ruang belajar. Kalau satu ruang belajar berisi 40 orang siswa, guru harus memberikan nilai kepribadian ke-pada ribuan murid, itu yang menyulitkan di lapangan,” bebernya.

Sesuai dengan surat edaran Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang pelaksanaan Kurikulum 2013, pihaknya tetap akan memberlakukan kurikulum tersebut karena 15 sekolah di Karangasem telah menerapkannya selama tiga semester. Sedangkan buku Kurikulum 2013 untuk siswa dan guru pada semester genap telah datang dan siap untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah pengembangan dan percontohan Kuriku-lum 2013. ”Kami berharap, Kurikulum 2013 tetap diterapkan dengan beberapa perubahan,” tegasnya.

� Dewa Farendra

15 Sekolah di Karangasem Tetap Berlakukan Kurikulum 2013

Page 20: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201520

M A N C A N E G A R A

WASHINGTON – Pemerintah Amer-ika Serikat (AS) dan Kuba sepakat men-gakhiri lima dekade permusuhan mereka. Kedua negara akan menghidupkan lagi jalinan diplomatik melalui sebuah terobo-san yang juga segera melepaskan embargo perdagangan AS ke Kuba. Mengenai pertukaran tahanan, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa Washington siap untuk babak baru dengan Kuba. AS juga akan mendirikan lagi gedung kedutaan besar di Havana yang ditutup sejak 1961.

“Kita semua bangsa Amerika,” demiki-an pernyataan Obama yang digambarkan Gedung Putih sebagai upaya menegaskan kepemimpinan AS di Belahan Barat. Presiden Kuba Raul Castro, yang berbi-cara saat bersamaan di Havana, memas-tikan kedua belah pihak sepakat menjalin kembali hubungan diplomatik setelah setengah abad diselimuti dendam.

“Keputusan Presiden Obama layak mendapat penghormatan dan pengakuan dari rakyat kami,” kata Castro, sembari mengingatkan bahwa embargo perdagan-

gan mesti diakhiri.Di Washington, Obama mengakui

bahwa embargo perdagangan oleh AS itu telah gagal. Dia mengatakan akan mendesak kongres untuk mencabutnya, di samping akan menggunakan kewenan-gan kepresidenannya untuk memajukan hubungan diplomatik dan perjalanan dengan Kuba. “Kita akan mengakhiri pendekatan usang yang selama beberapa dekade gagal memajukan kepentingan kita dan alih-alih kita akan memulai nor-malisasi hubungan antara kedua negara,” kata Obama.

“Melalui perubahan-perubahan ini, kita berniat menciptakan lebih banyak kesempatan bagi rakyat AS dan Kuba untuk memulai babak baru di antara sesama bangsa Amerika,” sambungnya. Obama lalu mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya kunjungan seorang presiden AS ke Kuba. “Saat ini saya tak punya rencana apa pun, namun kita lihat saja perkembangan nanti,” kata Obama.

Tahan awal dari perbaikan hubungan ini adalah diadakanya pertukaran tahanan

di antara kedua negara. Kuba sepakat membebaskan Alan Gross, warga negara AS yang ditahan sejak 2009 silam dan seorang agen dinas rahasia CIA yang di-kurung sejak 20 tahun. Sebagai gantinya Washington melepaskan tiga terdakwa mata-mata Kuba. Termasuk dalam kes-epakatan itu adalah kemudahan visa dan pertukaran diplomat.

Meski demikian, pencabutan em-bargo tampaknya sulit dilakukan. Sejak pernyataan kedua kepala negara, sebuah aliansi lintas partai terbentuk di Kongres untuk menghadang pencabutan embargo. Karena baik Partai Demokrat dan Repub-lik, menjalin hubungan mesra dengan komunitas Kuba di AS yang sebagian besar adalah korban kekejaman rejim Fidel Castro.

Obama sendiri mengatakan dirinya akan mengajak anggota kongres dan senat untuk berdiskusi secara terbuka dan serius untuk mencabut embargo. Patut ditunggu hasil dari usaha sang Presiden tersebut.

� Gugiek Savindra

AS dan Kuba Siap Damai

Page 21: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 21

PENGADILAN tertinggi Uni Eropa membatalkan keputusan Uni Eropa untuk mempertahankan gerakan Islam Palestina, Hamas, sebagai kelompok teroris. Majelis hakim menyatakan bahwa keputusan itu bukan didasarkan pada pengkajian atas tindakan Hamas namun lebih pada tuduhan yang berasal dari media dan internet. Namun pembekuan dana atas Hamas akan berlangsung sampai pada saat ini. Hamas mendominasi Gaza dan berperang dengan Israel awal tahun ini selama 50 hari. Kelompok militan Islam itu memiliki komitmen untuk menghancur-kan Israel.

Israel, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris karena catatan serangan-serangannya selama ini dan keengganan untuk menolak kekerasan. Dalam perkembangan lainnya, parlemen Eropa tidak secara langsung mengakui Palestina sebagai negara namun secara mayoritas anggota parle-men Eropa mendukung yang disebut sebagai jalan yang kompromistis.

Mereka menyebutnya pengakuan ‘secara prinsip’ seba-gai bagian dari pemecahan dua negara melalui jalan pe-rundingan dengan tujuan berdirinya suatu negara Palestina. Para anggota mensahkah keputusan itu dengan suara 498 suara mendukung dan 88 menolak sementara 111 abstain. “Ini merupakan putusan hukum dari sebuah pengadilan. Kami akan mempelajarinya dan akan memutuskan tinda-kan perbaikan yang cocok,” ujar Juru Bicara UE, Maja Kocijanic said.

Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 itu se-lama ini telah mengajukan langkah hukum untuk mencabut nama mereka dari daftar hitam Uni Eropa. Keputusan pengadilan ini muncul beberapa jam sebelum parlemen Uni Eropa dijadwalkan mengambil suara terkait pengakuan terhadap negara Palestina, setelah sejumlah negara anggota Uni Eropa memicu kemarahan Israel karena secara resmi mengakui eksistensi Palestina.

Sementara itu, kelompok Hamas menyambut baik keputusan pengadilan Uni Eropa itu dan menggambarkan keputusan pengadilan tersebut sebagai sebuah kemenan-gan. “Ini adalah kemenangan bagi Palestina dan kemenan-gan untuk hak-hak rakyat kami,” kata juru bicara Hamas Fawzi Bahrum.

“Kami berterima kasih kepada pengadilan Uni Eropa untuk keputusan positif ini yang harus diikuti dengan langkah internasional mengangkat penindasan terhadap rakyat Palestina,” tambah Fawzi.

Sayap militer Hamas pertama kali dimasukkan ke dalam daftar hitam kelompok teroris pada Desember 2001 tak lama setelah serangan 11 September di menara kembar WTC New York, AS. Kemudian pada 2003, Uni Eropa memasukkan sayap politik Hamas ke dalam daftar hitam kelompok teroris.

� Gugiek Savindra

Mahkamah Uni Eropa: Hamas Bukan Teroris

Page 22: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201522

D A E R A H

Perjalanan penanganan kasus dug-aan korupsi di Kabupaten Klung-kung mengalami pasang surut. Dalam sepuluh tahun terakhir,

kasus dugaan korupsi cukup marak. Namun hanya sedikit yang diproses hukum. Itupun mayoritas berakhir dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), yang menu-rut aktivis antikorupsi, muncul tanpa alasan yang logis atau penuh konspirasi.

Tidak adanya ketegasan dalam penan-ganan kasus, membuat praktik korupsi di wilayah paling kecil di Bali ini kian marak. Bahkan, banyak pihak yang menyebut praktik korupsi di Klungkung paling marak di Bali. Kebetulan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir adalah dua periode kepemimpinan mantan Bupati Klungkung Wayan Candra, yang kini juga harus ter-sandung kasus dugaan korupsi pengadaan

tanah Dermaga Gunaksa. Melihat kasus dugaan korupsi sepuluh

tahun terakhir, masyarakat Klungkung tentu masih ingat dengan kasus dugaan korupsi pengadaan kapal nelayan tahun 2004 den-gan anggaran Rp 4,1 miliar. Ada empat tersangka ditetapkan Kejari Klungkung saat itu. Antara lain, dua dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) atas nama Ir. Triwilaswan-dio Wuruk Pribadi, M.Sc. dan Ir. Asjhar Imron, M.Sc., MSE, PED serta Kadis Peri-kanan Peternakan dan Kelautan (PPK) saat itu Made Matra dan stafnya Putu Suartha (kini Sekretaris Disducapil). Namun, kasus itu berakhir dengan SP3 dengan alasan tidak ditemukan kerugian negara.

Setelah kasus ini, tahun berikutnya muncul sejumlah kasus lain. Seperti dugaan korupsi proyek grativitasi senilai Rp 7 mil-iar dan proyek lapangan tembak Paksebali

dengan anggaran Rp 2,4 miliar. Sempat diselidiki Polda Bali, namun akhirnya di-hentikan karena tidak cukup bukti. Namun, di saat bersamaan muncul kasus lain dari pembangunan gedung Dinas Perhubun-gan, Komunikasi dan Informatika, tahun 2008. Penanganan oleh Kejari Klungkung kembali menetapkan tiga tersangka yakni Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika saat itu Made Budiasa, Panitia Lelang Sentana dan Konsultan Proyek A.A. Sarka.

Namun, meski terbukti melakukan koru-psi, ketiganya hanya divonis setahun. Set-elah penanganan kasus ini, muncul berbagai kasus dugaan korupsi lain. Bahkan, belasan di antaranya terang-terangan menyalahi aturan. Seperti proyek penunjukan langsung yang melanggar ketentuan Keppres 80/2003 tentang tender saat itu.

Kabupaten Klungkung

Wilayah Terkecil, Korupsinya Paling Marak

Sebuah alat berat sedang beraktivitas mengerjakan bagian kepala break-

water sisi barat. Pengerjaan bagian kepala menjadi tahap akhir pemba-

ngunan bagian breakwater.

Page 23: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 23

MASIFNYA korupsi di Klung-kung ternyata juga menular ke dunia pendidikan. Mantan Kepala SMAN 1 Semarapura (Alm) Nyoman Mud-jarta, sempat menjadi tersangka dugaan kasus korupsi penyalah-gunaan dana komite di SMAN 1 Semarapura. Meski akhirnya divo-nis bebas. Tragisnya, pascavonis, Mudjarta menghembuskan napas terakhirnya karena sakitnya kambuh. Namun, usai kasus Mudjarta, dunia pendidikan Klungkung kembali tercoreng oleh dugaan tindak pidana korupsi penyalanggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012/2013.

Dua tersangka kasus itu adalah mantan Kepsek SMPN 1 Semara-pura Wayan Sutama dan Bendahara Ida Bagus Darma Putra. Keduanya akhirnya ditahan, Senin (8/12) lalu. Terakhir, Kasus Dermaga Gunaksa kembali menghangat setelah Kejari Klungkung memutuskan menahan sembilan tersangka dari Panitia Pen-gadaan Tanah awal Desember ini. Mereka menyusul mantan bosnya Wayan Candra, yang sudah ditahan lebih dulu. Total dari 16 tersangka kasus Dermaga Gunaksa, baru 10 tersangka yang ditahan. Sementara sisanya menunggu giliran sampai Tahun Baru tiba.

Dalam perjalanan kasus ini, ter-catat ada 30 tersangka, dengan rekor jumlah tersangka, dipegang dari ka-sus dugaan korupsi pengadaan tanah Dermaga Gunaksa. Kasus Dermaga Gunaksa baru sebatas pengadaan tanah, lantas bagaimana dengan du-gaan korupsi pembangunan fisiknya yang sedang ditangani Kejati Bali? Ada dugaan pembangunan fisiknya, korupsinya melibatkan orang-orang kementerian terkait.

� Bagiarta

Namun, tidak ada tindak lanjutnya. Pen-anganan kasus korupsi saat itu menjadi awal sejarah buruk para pencari keadilan di Klungkung. Banyak kelompok masyarakat protes. Namun, intervensi publik tak mampu membuat penegak hukum bisa berbuat banyak untuk semangat pemberantasan kasus dugaan korupsi. Maraknya korupsi tidak hanya di pe-merintahan, namun akhirnya menular kepada sejumlah perbekel. Beberapa perbekel yang tersandung kasus, antara lain di Kecamatan Dawan, Perbekel Pesinggahan saat itu, Wayan Murja, yang menjadi tersangka dalam dugaan korupsi kasus penyalahgunaan dana bansos dari tahun 2006 hingga 2013 dengan kerugian negara sebesar Rp 200 juta. Kemudian, Per-bekel Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida I Ketut Tantam, yang tersangkut kasus dugaan korupsi Gerbangsadu tahun 2012, dengan total kerugian negara sebesar Rp 449.639.489,92.

Perbekel Sekartaji Nusa Penida Wayan Suarta juga menjadi tersangka Januari 2014 lalu, karena diduga melakukan pemalsuan dokumen, untuk mensertifikatkan tanah desa pakraman setempat. Terakhir, Perbekel Desa Tusan Kecamatan Banjarangkan, Wayan Nu-arsa, yang ditetapkan tersangka oleh Kejari Klungkung Juli lalu, dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan bantuan keuangan tahun 2012. Bahkan perbekel ini juga terlibat dua kasus lainnya yakni penyele-wengan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan dan tindak pidana korupsi sewa trak-tor. “Perbekel kena kasus hukum, ini sangat disayangkan. Mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi yang terjerat lagi. Kita harus tetap belajar,” kata Wakil Bupati Klungkung Made Kasta.

� Bagiarta

Korupsi juga Melanda Dunia Pendidikan

Sebuah alat berat sedang beraktivitas pada pemban-

gunan breakwater sisi timur proyek Dermaga Gunaksa.

Page 24: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201524

K E S E H ATA N

Nyeri Bukan Kepalang

Nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan sangat indi-vidual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Demikian

pula nyeri haid, keluhan yang mengkhawat-irkan bagi wanita selama masa reproduksi, , karena selain nyeri menyiksa, dampak kesulitan hamil mengintai. Meski terkait dengan kemandulan, banyak penderita endometriosis mencapai kehamilan tanpa penanganan, sehingga tidak terdiagnosis. Nyeri sesungguhnya sebuah respons ter-hadap berbagai fenomena penyakit dalam tubuh. Tatkala tubuh mengalami masalah akan memberi respons berupa gejala atau tanda. Pada kasus nyeri haid, sesuai na-manya wanita mengalami nyeri saat haid, terutama di hari pertama dan kedua, dikenal sebagai nyeri haid hebat atau mungkin suatu endometriosis. Nyeri yang timbul umumnya hebat, bahkan akibat nyeri yang begitu san-gat, wanita dapat mengalami pingsan.

Haid/mensruasi merupakan peristiwa alamiah pada wanita yang memasuki usia remaja. Banyak keluhan tentang rasa sakit atau nyeri, biasanya berupa kejang perut bawah yang mulai dirasakan 24 jam sebe-lum haid berlangsung selama kurang lebih 24 jam sejak haid setelah itu tidak terasa lagi. Penyebab rasa sakit belum diketahui jelas, diduga kejang otot rahim akibat kon-traksi alamiah saat pelepasan lapisan dind-ing rahim, dan aliran darah yang kurang. Nyeri haid adalah hal yang biasa dialami wanita, namun bila terus menerus setiap bulan dalam jangka lama perlu diwaspadai.

Nyeri haid menurut Smeltzer dan Bare (2002) adalah salah satu proses alami se-orang wanita yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam keluar melalui vagina. Haid normal terjadi setiap 28 hari selama tahun-tahun reproduk-si, siklus normal 21-35 hari, lamanya 2-7 hari. Nyeri haid/dismenorrhea ada dua jenis. Pertama, dismenorhea primer yakni haid yang sangat nyeri, tanpa disertai kelainan/patologis panggul yang dapat terjadi saat haid pertama kali atau segera setelahnya. Dismenorhea primer ini ditandai nyeri kram sebelum dan setelah munculnya haid, berlanjut 48-72 jam. Diduga akibat pros-taglandin berlebihan yang menyebabkan rahim kontraksi. Faktor psikologis, seperti kecemasan dan ketegangan juga menunjang nyeri haid. Dengan bertambahnya umur, nyeri cenderung berkurang dan menghilang setelah melahirkan.

Kedua, dismenorhea sekunder terdapat pa-tologis panggul, seperti endometriosis, tumor. Nyeri sering dialami sebelum menstruasi. Gejala pertama pada endometriosis usia re-produksi adalah nyeri panggul, dan tersering (80%) adalah nyeri haid/dismenorrhea.

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan, yang terjadi akibat adanya kerusakan jaringan aktual maupun poten-sial, atau menggambarkan kondisi kerusa-kan. Nyeri kronik biasanya didefinisikan sebagai nyeri yang memiliki durasi 6 bulan atau lebih. Berdasarkan rekomendasi Art

and Science of Endometriosis Meeting oleh National Institute of Health (NIH) dan American Society of Reproductive Medicine (ASRM) tahun 2010, bahwa nyeri harian sebaiknya diukur selama minimal satu bulan sebelum terapi untuk pengukuran baseline/garis dasar nyeri yang adekuat dan diukur secara terpisah menggunakan skala rasio numerik 11 poin (mulai 0-10), seperti halnya pada kondisi nyeri kronik lainnya. Penggunaan skor VAS (Visual Analog Scale) adalah instrumen yang tepat dan telah diterapkan dengan baik untuk mengukur nyeri terkait endometriosis. VAS adalah skala respons psikometrik dengan menggunakan kuesioner, dan merupakan metode yang sederhana terdiri dari garis da-tar sepanjang 10 cm, yang dimulai dengan 0 menandakan tidak ada nyeri, sedangkan 10 nyeri paling buruk yang pernah dialami.

Setiap nyeri haid yang terjadi pada usia remaja, maupun pada usia menopause perlu dipikirkan adanya endometriosis. Nyeri panggul, nyeri haid maupun kesulitan hamil erat kaitannya dengan endometriosis, sebanyak 20-60% mengalami kemandulan. Pada wanita dengan kemandulan yang disertai nyeri haid, endometriosis terjadi sekitar 80%. Endometriosis secara klinis adalah jaringan endometrium yang terdapat di luar rongga rahim, seperti pada organ-organ genitalia interna, kandung kemih, usus, rongga perut, paru-paru, bahkan dapat dijumpai di otak dan mata. Pada umumnya endometriosis paling sering ditemukan pada masa reproduksi.

Page 25: Majalah balipost edisi 70

PEMBERIAN obat-obatan antinyeri hanya meng-hilangkan nyeri saja, tetapi tidak menghilangkan penyebabnya. Pengobatan dewasa ini yang dianut adalah dengan teknik laparoskopi operatif. Pengobatan kombinasi pembedahan dan medikamentosa/obat-obatan seperti hormon. Pemberian hormon GnRH/Gonadotropin Releasing Hormon termasuk terapi yang paling efektif. Dapat pula dengan progesteron, pil KB, dll. Terapi endometriosis pada pasien yang ingin hamil terbaik adalah kombinasi tiga tahapan terapi, yaitu laparoskopi diagnostik, hormon GnRH 3-6 bulan, dan laparoskopi operatif untuk penyelamatan fungsi reproduksi/hormon juga dapat diberikan obat penyubur. Bila tetap sulit hamil pilihannya adalah bayi tabung/adopsi. Bila dapat dipastikan penyebab nyeri haid oleh hormon prostaglandin, maka dapat diberikan anti prostaglandin/AINS/anti inflamasi non steroid. Pencegahan terjadinya endometriosis, dahulu menurut Meig’s adalah kehamilan, gejala endometrio-sis berkurang/hilang pada kehamilan karena regresi endometrium pada endometriosis, tindakan ini tidak hanya untuk mencegah sekaligus menghindari keman-dulan. Namun dalam perkembangannya dewasa ini satu-satunya upaya pencegahan endometriosis adalah memastikan aliran keluar haid yang adekuat, pendapat

lain masih belum terbukti, seperti pernikahan dini, mencegah pemotongan sebagian saluran telur, pencucian lapangan operasi, pemeriksaan panggul setiap tahun. Apapun metode terapi yang digunakan, sebenarnya tujuan pengobatan endometriosis umumnya memulihkan kesuburan dan meningkatkan laju kehamilan.

Gambaran penyebab yang tidak jelas, keluhan, gejala dan tanda yang tidak khas, banyaknya teori yang mendasari membuat penyakit ini sulit mendapat terapi yang tepat, pengalaman terapi menjadi salah satu pertimbangan kearah penanganan yang tepat. Tugas dokter melakukan pelayanan sebaik-baiknya dengan upaya maksimal dalam memberi terapi, namun tidak pada hasil terapi (inspainning verbentennis), tidak pada posisi memberi garansi kesembuhan. Lakukanlah pemeriksaan ke pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada untuk mendapatkan gambaran terhadap apa yang dikeluhkan, sehingga terapi yang diberikan berdasar-kan pada data-data/bukti-bukti ilmiah (evidence based medicine).

dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG, M.M., C.HtDosen Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universi-

tas Warmadewa, Dokter Kandungan RSU. Premagana

PENYEBAB nyeri hebat hingga kini be-lum diketahui pasti. Banyak teori yang ikut berperan dalam terjadinya endometriosis, sayangnya tidak satupun teori-teori tersebut yang dapat menjelaskan mengapa jaringan rongga rahim ada di luar rongga rahim, sehingga penyakit ini sering diistilahkan sebagai “penyakit penuh teori/disease of theory”. Dari semua teori yang ada, refluks darah haid dianggap sebagai penyebab tersering dari endometriosis, karena pada pasien ini ditemukan lemahnya otot saluran telur dekat rahim, yang memungkinkan penyebaran sel-sel endometriosis ke rongga perut, disebut endometriosis ronga perut/panggul.

Nyeri panggul siklik adalah nyeri haid khas pada endometriosis, nyeri yang muncul beberapa hari menjelang haid, dan mencapai puncak saat haid, lalu menghi-lang setelah berhenti haid. Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari dan memerlukan terapi penghilang nyeri. Nyeri panggul siklik maupun asiklik 70-80% pen-derita endometriosis. Semua rasa nyeri bila muncul menjelang, selama (hari pertama dan kedua) atau setelah haid, maka perlu

dicurigai adanya endometriosis, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan diagnostik lanjutan. Diagnosa banding yang perlu dipikirkan adanya nyeri punggung (setelah berdiri lama), nyeri fungsional perut bawah setelah makan, serta nyeri akibat proses keganasan. Jadi jika ditemukan keluhan nyeri perut yang dihubungkan sengan sik-lus haid atau keluhan kemandulan dengan nyeri haid atau tidak, maka perlu diduga menderita endometriosis. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui penyebab nyeri lain, seperti nyeri ketok, nyeri pung-gung. Pada kasus yang disertai kemandulan perlu diketahui berat badan, gambaran kulit, seperti: jerawat, pertumbuhan bulu berlebi-han. Pada pemeriksaan kandungan, teraba nodul-nodul di daerah belakang rongga perut dan nyeri. Pemeriksaan penunjang seperti USG, CT- Scan/MRI untuk melihat adanya massa kista di kedua indung telur, atau bercak-bercak deep endometriosis pada rahim, bila nyeri disertai darah saat berkemih atau BAB perlu dipikirkan pe-meriksaan endoskopi. Pemeriksaan serum marker endometriosis, seperti: CA 125, trypsin inhibitor, c-reactive protein, dll

masih mengecewakan. Juga dapat dilaku-kan pemeriksaan histerosalpingosintigrafi menggunakan radioaktif untuk mengetahui endometriosis kedua tuba. Pada kecurigaan endometriosis panggul, laparoskopi meru-pakan pemeriksaan yang utama dan pasti. Kecurigaan nyeri haid akibat endometriosis dapat didasarkan pada beberapa hal, meli-puti: adanya nyeri haid kronik/lama siklik maupun asiklik, pasien-pasien yang belum juga hamil dengan pengobatan, nyeri haid pada usia remaja. Diagnosis endometrio-sis berdasarkan riwayat penyakit, gejala, tanda fisik, pemeriksaan bimanual memang tidak khas, namun pada penderita yang tidak dapat di laparoskopi, maka dugaan en-dometriosis dapat dipertimbangkan.

Penyebabnya Belum Diketahui Pasti

Pengobatan dengan Teknik Laparoskopi Operatif

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 25

Page 26: Majalah balipost edisi 70

L E N S A

Page 27: Majalah balipost edisi 70

Foto ini merupakan salah satu pemenang Lomba Foto HUT ke-66 Bali Post. Foto yang mengambil tema “Anak-anak dan Judi” ini berhasil meraih Juara III. Foto ini menun-

jukkan keprihatinan terhadap masifnya aktivitas perjudian karena sudah merambah

ke anak-anak. Orang tua perlu meningkatkan pengawasan dan memberikan pengertian

mengenai dampak negatif perjudian kepada anak-anaknya untuk membentuk generasi

muda yang positif dan berguna bagi bangsa dan negara.

ANAK DAN JUDI

MBP/I Gusti Ngurah Agung Parawira

Page 28: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201528

O L A H R A G A

Tahun 2014 sebentar lagi berganti 2015. Sejumlah peris-tiwa penting terjadi di dunia olah raga yang tidak hanya berpengaruh secara lokal namun merembet hingga pen-juru dunia. Tidak hanya diwarnai keberhasilan Jerman

dalam menjuarai Piala Dunia di Brazil namun momentum itu muncul di lapangan tenis, arena balap hingga di dalam stadion saat para olahragawan berkompetisi menjadi yang tercepat, tert-inggi dan terkuat seperti yang didengungkan saat pesta olahraga multievent Olimpiade “Citius, Altius, Fortius.”

Putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil diwarnai hasil menge-jutkan sejak awal. Tim tangguh seperti Inggris, Italia dan bahkan juara bertahan Spanyol tersingkir sejak awal. Pemain Terbaik Dunia Cristiano Ronaldo pun tak mampu mengantarkan timnya Portugal lolos ke babak berikutnya.

Puncak dari tragedi itu terjadi di babak penyisihan Grup D yang mempertemukan mantan juara dunia Italia vs Uruguay pada 24 Juni. Pada pertandingan di Natal, bek Italia Giorgio Chiellini menuduh penyerang Uruguay Luiz Suarez menggigit bahunya.

Suarez memang terlihat kesakitan memegang giginya. Dua hari sebelumnya Suarez membantu Uruguay mengalah-

kan Inggris 2-1, namun kali ini ia terkena hukuman larangan tampil di laga internasional selama empat bulan karena peristiwa kontroversial itu. Uniknya klub Spanyol Barcelona tetap rela mengeluarkan 81 juta euro (110 juta dolar AS) untuk membeli Suarez dari Liverpool.

Lepas dari kontroversi Suarez, tuan rumah Brazil justru dinilai sebagai tim yang paling membuang peluang. Bertindak sebagai tuan rumah, Tim Samba dicukur gundul Jerman 1-7 bahkan di babak pertama saja Tim asuhan Joachim Loew itu telah unggul 5-0 (8 Juli). Beberapa hari kemudian Jerman melanjutkan kiprah

cantiknya dengan mengalahkan Argentina 1-0 melalui gol Mario Goetze menjelang akhir pertandingan. Jerman menjadi tim Eropa pertama yang juara Piala Dunia di benua Amerika sekaligus men-jadi gelarnya yang keempat.

Kompetisi Liga Champions 2013/2014 menghasilkan catatan sejarah. Real Madrid sukses mewujudkan mimpi “La Decima”. Di partai final yang digelar di stadion Luz, Portugal 24 Mei, tim asuhan Carlo Ancelotti menundukkan Atletico Madrid 4-1 dan untuk ke-10 kalinya klub ibukota Spanyol itu juara Eropa.

Ironinya Atletico telah memimpin 1-0 sejak menit ke-36 dan kurang dari 90 detik menjadi juara sebelum bek Real Sergio Ramos mencetak gol yang menyamakan kedudukan di injury time babak kedua. Selanjutnya Gareth Bale, Marcello dan Cristiano Ronaldo melengkapi sukses Real.

Momentum 2014alui gol Mario jadi tim Eropaekaligus men-

Page 29: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 29

Musim ini menjadi kebang-kitkan petenis veteran Rog-er Federer. Petenis Swiss yang telah mengoleksi 17

gelar grand slam itu, men-gantarkan negaranya menjuarai

Piala Davis. Bersama Stan Wawrinka, Federer un-tuk pertama kali meme-

nangkan turnamen ini dengan mengalah-

kan Prancis di final di Lille, 23 November.

Grand slam Prancis Terbuka menghasilkan Maria Sharapova sebagai juara tunggal putri. Petenis Rusia itu memerlukan tiga set untuk mengh-entikan perlawanan Simona Halep dari Rumania di final 7 Juni lalu. Untuk pertama kali final di Roland Garros itu berjalan tiga set. Petenis terakhir yang harus emnang tiga set adalah Jennifer Capriati saat mengalahkan Kim Clijsters pada 2001.

Di arena Grand Prix Formula 1, persaingan menuju tangga juara diputuskan di seri pamungkas. Pembalap Inggris Lewis Hamilton akhirnya menjadi juara dunia untuk kedua kalinya dengan meny-isihkan rekan setimnya di Mercedes, Nico Rosberg. Persaingan itu terlihat sengit saat di sirkuit Monza Italia dimana Rosberg (depan) tergelincir dan Hamilton berhasil menyalipnya.

Atlet Prancis Renaud Lavillenie memecahkan rekor dunia loncat galah dengan lompatan setinggi 4,16m. Rekor tersebut tercipta di kejuaraan indoor di Donetsk 15 Februari lalu. Lavil-lenie yang kemudian menerima penghargaan Atlet Terbaik versi IAAF, memecahkan rekor lama milik legenda Sergey Bubka dari Ukraina.

� Yudi Winanto

Musim inikitkan peter Federeyang telah

gelar grangantarkan nega

Piala DavWawrintuk pe

nangd

Gran

Page 30: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201530

O L A H R A G A

KESEBELASAN PS Badung akh-irnya menjawab kehausan masyarakat pencinta sepak bola di Kabupaten Badung dan Bali akan kehadiran tim Divisi Utama Liga Indonesia di daerahnya. Tim Keris promosi ke kompetisi satu strip di bawah Indonesia Super League (ISL) itu.

Ini merupakan sejarah baru bagi persepakbolaan di Bali setelah era Persekaba sekitar 10 tahun silam. Bahkan, jika sanggup bersaing dengan tim-tim tangguh lainnya di divisi utama tahun depan, bukan tidak mungkin pada 2016 PS Badung akan berlaga di ISL, kompetisi tertinggi di Tanah Air.

Kesuksesan PS Badung melaju ke divisi utama disambut gembira pencinta sepak bola dan masyarakat Badung dan Bali. Ketua Umum PS Badung Dewa Manik mengatakan, sepak bola Pulau

Dewata kembali terangkat. Pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat bola di Badung dan Bali yang selama ini sudah memberikan dukungan terhadap perjuangan pemain PS Badung. ”Kami mengharapkan prestasi ini menjadi suntikan motivasi bagi pemain-pemain muda agar makin giat berlatih sehingga kemampuannya semakin berkembang,’’ katanya.

Hasil ini merupakan buah doa seluruh masyarakat Badung dan Bali yang men-suport PS Badung sejak awal. Tidak kalah pentingnya kerja keras pengurus, pelatih, dan pemain. Sementara pemerintah Ka-bupaten Badung memberikan sokongan dana, sehingga pelatih Wayan Sujata dan Putu Mahardika bisa menyiapkan timnya dalam program latihan yang berjalan panjang.

Manajer PS Badung Wayan Adi Ar-nawa sangat bangga timnya bisa naik dari divisi I. ”Ini merupakan kado manis untuk masyarakat Badung dan Bali serta kado termanis buat Bupati Badung Anak Agung Gde Agung yang akan mengkhiri masa jabatannya,’’ ujarnya.

Sekum KONI Badung Made Sutama berharap prestasi PS Badung ini bisa diikuti oleh tim-tim sepak bola Bali lain-nya, seperti Perseden Denpasar dan Pro Kunadalini. Bertambahnya wakil Pulau Dewata yang berlaga di kompetisi na-sional, akan mendorong klub-klub menc-etak pemain berkualitas karena telah ada wadah yang siap menampungnya untuk mengembangkan karier. Siapa menyusul PS Badung?

� Eka Parananda

MBP/nan

Tim PS Badung

Siapa Menyusul PS Badung?

Page 31: Majalah balipost edisi 70

KONTINGEN Bali datang ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I/2014 di Surabaya, Jawa Timur, 9-15 Desember lalu, mengusung target masuk 10 besar. Hasilnya sungguh menggembirakan, sebab atlet Pulau Dewata sukses menembus peringkat keenam dari 34 provinsi yang ambil bagian.

Prestasi itu diraih berkat perolehan 6 medali emas, 6 perak, dan 8 perunggu. Hasil ini diperjuangkan oleh atlet pu-tra dan putri yang berlaga dalam 13 cabang olahraga (cabor) dari 15 cabor yang dipertandingkan. Bali hanya ab-sen pada cabor senam dan dansa.

Tuan rumah Jatim tampil sebagai juara umum dengan mengantongi 36 emas, 29 perak, dan 16 perunggu. Se-lanjutnya DKI Jakarta mengumpulkan 34 emas, 22 perak, dan 18 perunggu, Jabar menyabet 13 emas, 9 perak, dan 15 perunggu, Jateng mendapat 7 emas, 9 perak, dan 14 perunggu, dan Sumatera Barat mendulang 7 emas, 8 perak, dan 10 perunggu.

Cabor judo menjadi pahlawan Bali lewat sumbangan empat medali emas. Dua emas lainnya dipersembahkan renang dan atletik. Emas dari judo dihasilkan Nyoman Pasek Krisnanda yang turun di kelas -55 kg putra, Wayan Gede Bima Prasetya (-81 kg putra), Luh Eka Meidiani Pujahasita (-44 kg putri), dan Komachi Amano Lubis (-63 kg putri). Emas atletik dida-pat Ni Luh Mitayuni (nomor lompat jangkit putri), sedangkan emas renang berasal dari kayuhan Luh Made Citra Dewi (50 meter gaya bebas putri).

Hasil itu melampaui target meng-ingat Ketua Umum KONI Bal I Ketut Suwandi sebelumnya hanya mematok ranking 10 besar. Akan tetapi jika mengacu pada jumlah medali emas yang direbut, Bali gagal karena mengincar 12 emas. “Bali mampu masuk 10 besar, namun target 12 medali emas tidak tercapai,’’ ujar Suwandi pada hari terakhir PON Remaja I/2014.

Bali semestinya bisa menembus peringkat lebih tinggi, minimal posisi keempat. Sayang, lima cabor andalan di luar judo, renang, dan atletik, yaitu tembak, bulu tangkis, pencak silat, panahan, dan bola basket, gagal

mendulang medali emas. Tembak hanya menyumbang perak melalui I Kadek Rico Vergian Dinatha di nomor 10 meter air pistol putra. Silat cuma menghasilkan perunggu yang didapat Ketut Adi Wirawan di kelas D putra. Sementara panahan, bola basket, dan bulu tangkis tidak mampu menyabet medali sama sekali.

Sejumlah alasan dikemukan para ofi-sial terkait kegagalan atletnya mendulang emas. ”Keberuntungan belum berpihak kepada kami. Perpani Bali bakal secepatnya

melakukan evaluasi agar tidak mengalami kegagalan serupa pada ajang lainnya,’’ papar Sony Gatot Hariyanto, Ketua Umum Perpani Bali yang juga manajer panahan.Pelatih tembak Made Sugiantara berkilah, asuhannya kalah mental ketika tampil di partai puncak akibat tekanan penonton. Meski tidak mampu merealisasikan target emas, atletnya setidaknya bisa menambah jam terbang melalui PON Remaja.

� Mawa

PON Remaja

Bali Bisa Lebih Baik

Page 32: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

KEMBALIKAN FORMULIR - Kader Golkar Wayan Muntra (depan, udeng putih) saat mengembalikan formulir Bacabup Badung di DPD Golkar Badung, Minggu (14/12). Salah satunya Wayan Muntra, politisi asal Nusa Dua, Kuta

Selatan. Muntra diprediksi akan menjadi “kuda hitam” dalam bursa perebutan rekomendasi Cabup Badung untuk

Partai Golkar, karena dalam poling maupun survei mem-peroleh dukungan cukup signifikan. Dalam acara pengem-

balian formulir Bacabup Badung di DPD Golkar Badung di Desa Anggungan, Mengwi tersebut, para pendukungnya

dengan sabar menunggu Muntra, mulai saat memasuki sekretariat hingga ke luar ruangan. Muntra pun terus meng-

umbar senyum untuk para pendukungnya.

MBP/ist

TUTUP - DPD II Partai Golkar Kabupaten Badung resmi menutup pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati

Badung pada Minggu (14/15) lalu. Di hari yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Badung I Ketut Suiasa mengembalikan formulir bakal calon bupati yang telah diisi. Yang menarik,

politisi senior asal Desa Pecatu, Kuta Selatan itu datang ke kantor DPD II Golkar Badung diiringi ribuan massa

dari unsur kader partai, simpatisan, seniman, masyarakat serta menampilkan kesenian tradisional masyarakat petani,

okokan.

MBP/ist

HINDUISME - Senator RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama Pinandita Drs. I Ketut Pasek Swastika (PHDI Bali), Ketut Ariasa (Pengurus Mahagotra

Pasek Klungkung, dan tokoh Hindu di Ngaben Massal Semeton Pasek Klungkung. Wedakarna mengimbau desa adat di Bali memberikan edaran pada seluruh pengusaha

agar saat Galungan Kuningan memasang penjor ditempat usahanya. Tujuannya, pertama Galungan adalah upacara jagat bukan hanya milik Hindu. Kedua, mendukung tetap

eksisnya pekerja Hindu di setiap perusahaan di Bali.

MBP/ist

SOSIALISASI - Anggota DPR/MPR daerah pemilihan (dapil) Bali I Putu Sudiartana S.E., M.B.A., mensosial-

isasikan empat pilar kebangsaan di Monumen Bajra Sandi, Renon, Denpasar, Kamis (11/12). Ini merupakan acara so-

sialisasi empat pilar kebangsaan yang pertama dilakukan di Bali di masa pengurusan DPR/MPR periode 2014-2019. Ac-ara ini dihadiri juga Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali

Adityawarman sebagai pembicara, pihak Polda Bali, Kepala Badan Kesbangpol Gede Putu Jaya Suartama, sejumlah

tokoh masyarakat, generasi muda serta masyarakat umum. Nampak Anggota DPR/MPR I Putu Sudiartana (tengah) di

sela-sela mensosialisasikan empat pilar kebangsaan.

Page 33: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 33

A K T I V I TA S

MBP/ist

KUNJUNGAN - Komitmen dan perjuangan anggota DPR-

RI daerah pemilihan (dapil) Bali I Wayan Koster terhadap

dunia pendidikan di Bali tak perlu diragukan. Dalam

resesnya, anggota Komisi X DPR-RI yang membidangi

pendidikan ini mengunjungi sejumlah lembaga kursus dan

pelatihan di Bali. Salah satunya PKBM (Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat) Agung di Jalan Anggrek, Kreneng,

Denpasar, Jumat (12/12). Nampak dalam foto Anggota

Komisi X DPR-RI I Wayan Koster (tengah) saat mengun-

jungi PKBM Agung Denpasar.

KURSI RODA - Selain menggelar pe-meriksaan kesehatan gratis, Sabtu (13/12) dalam rangka HUT-nya yang ke-2, RSU Kasih Ibu Tabanan juga memberikan bantuan kursi roda bagi warga yang membutuhkan. Direktur RSU Kasih Ibu Tabanan dr. Gede Ngurah Buana, M.Kes. memaparkan pemeriksaan menyasar kurang lebih 1.000 warga. Tidak hanya pemeriksaan kesehatan secara umum, warga juga bisa melakukan pemeriksaan mata dan gigi. RSU Kasih Ibu Tabanan juga menurunkan dokter spesialis di bidang kandungan, bedah, THT, kulit dan kelamin, penyakit dalam dan dokter spesialis anak.

MBP/ist

AWARD - SKK Migas menerima tiga Sustainability Reporting Award 2014 untuk laporan keberlanjutan atau Sustainability Report 2013 yang dibuat oleh lembaga ini.

Tiga penghargaan ini diserahkan oleh National Centre for Sustainability Reporting (NCSR) kepada Sekretaris SKK

Migas Ir. Gde Pradnyana, M.Sc., Ph.D., di Jakarta, Rabu (10/12) lalu. Tiga award tersebut adalah Commendation for First Year Report Award; Commendation for First Time G4

Report Award; dan Commendation for The Most Impressive Government Institution Report. Tampak Mantan Menteri

Lingkungan Sarwono Kusumaatmadja yang menjadi Ketua Tim Juri Sustainability Reporting Award 2014 memberikan apresiasi yang tinggi atas keikutsertaan SKK Migas dalam

ajang tersebut.

BAKSOS - Sekolah Lentera Kasih (SLK) Bali secara rutin menggelar program bakti sosial

(baksos) tahunan. Tahun ini SLK Bali melaku-kan penggalangan dana untuk membantu dan

mendukung Panti Jompo, Panti Asuhan dan anak yang memerlukan bantuan untuk operasi.

Kegiatan penggalangan dana berlangsung selama tiga minggu. Selain mengumpulkan

sumbangan dari para orangtua murid, murid-murid SLK Bali juga mengadakan kegiatan

penjualan berbagai barang untuk hadiah Natal dan Tahun Baru, kue-kue, lilin Natal, pemu-

taran permintaan lagu dan pesan. MBP/ist

MBP/ist

Page 34: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

IEEE - STIKOM Bali kembali dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan para insinyur se-dunia yang digelar di

Nusa Dua, Selasa (9/12) Ketua Stikom Bali Dr. Dadang Her-mawan menjelaskan, acara seminar dan konferensi bertajuk Institute of Electrical and Electronics Engineer adalah event

multi conference yang dihadir lebih dari 100 insinyur dari 20 negara. Antara lain dari Amerika, Jepang, Australia,

Jerman, Belanda, Inggris dan lain-lain. Nampak Dr. Dada-ng Hermawan (kiri) dan I Made Sarjana, S.E., M.M (kanan)

saat memberikan keterangan pers dalam pembukaan IEEE International Multiconference 2014.

MBP/ist

KONSISTEN - Anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., setelah kem-

bali dilantik empat periode tetap konsisten mengawal dan memperjuangan aspirasi petani dan nasib krama subak di

Bali terutama di daerah kelahirnya di Kabupaten Tabanan. Salah satunya dengan menggelontorkan Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) dari Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) di Kabupaten Tabanan senilai total

Rp 2,44 miliar yang diserahkan secara simbolis di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Tabanan Jumat (12/12) lalu.

MBP/ist

PENGHIJAUAN - Semua warga SMAN 1 Denpasar (Sman-sa) patut dijadikan contoh dan teladan. Mengakhiri semester

ganjil sekaligus menutup lembaran akademis tahun 2014, warga Smansa melakukan penghijauan penanaman pohon

upakara di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Jumat (12/12). Acara ini sekaligus dipakai oleh Kepala SMAN 1 Denpasar Drs. I Nyoman Purnajaya, M.Pd. membagikan

rapor kelas X, XI dan XII. Nampak dalam foto Kepala SMAN 1 Denpasar Nyoman Purnajaya beserta guru dan

siswa menanam pohon upakara di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Jumat (12/12).

MBP/ist

INTROSPEKSI - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh bersama keluarga besar Partai NasDem di Bali

menyampaikan ucapan selamat hari suci Galungan dan Kuningan. Di hari kemenangan ini, masyarakat diharapkan bersyukur sekaligus introspeksi atas apa yang terjadi. Ketua

DPD Partai NasDem Kota Denpasar A.A. Ngr. Gede Widiada mengajak seluruh kader partai dan semua pihak menjadi-

kan momentum hari suci kemenangan ini sebagai komitmen pencapaian Indonesia Hebat. Yakni membuka pintu silatur-

ahmi serta saling memberi ruang atas perbedaan.

Page 35: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 2015 35

P E R N I K

TEROMPET, petasan dan kembang api seakan tak pernah bisa dilepaskan dari perayaan tahun baru. Termasuk dalam menyambut Tahun Baru 2015 beberapa hari lagi. Suara memekakkan dari petasan sering dikeluhkan warga, apalagi mereka yang punya bayi dan orang sakit. Demikian pula berbahaya bagi “pelempar” petasan, tetapi tetap saja dicari terutama anak-anak dan remaja.

Ledakan petasan yang menganggu dan membahayakan itu, akhirnya aparat keamanan pun melarangnya. Hanya saja larangan itu sepertinya tak berdaya. Tepat pada pergantian tahun ledakan itu seolah tak terbendung. Menggelegar dengan pancaran api yang membuncah di langit yang semakin membuat orang ket-agihan untuk mencari dan membelinya. Dalam kondisi ramai seperti itu membuat aparat sudah untuk menertibkan, kecuali menghimbau agar berhati-hati dalam meledakkan petasan agar tidak timbul korban. Mengingat dalam perayaan ta-hun baru selalu saja ada yang terluka dan terbakar api petasan masuk rumah sakit. Tahun lalu misal- nya ada beber-apa orang masuk RS S a n g l a h

yang terluka dan dua tahun lalu tercatat lima orang terbakar karena petasan.

Menjelang perayaan 2015 ini ru-panya banyak anak-anak yang mulai menggunakan pipa untuk membuat ledakan. Dibuat mirip meriam dan menggunakan methanol atau spritus, maka ledakan mirip dentuman meriam bisa menggema. Bila alat ini bisa di-gunakan berulang-ulang dengan harga relative lebih murah dibandingkan membli petasan. Apalagi petasan seka-rang banyak yang impor dengan jenis beragam. Ada yang kecil dengan per-cikan api kecil juga sampai yang besar panjang dengan harga sampai ratusan ribu per lonjor.

Aparat sudah sejak lama mengelu-arkan larangan penjualan kembang api di pinggir-pinggir jalan. Bahkan aksi pelarangan penggunaan petasan dan kembang api berukuran besar juga sudah diterapkan sejak beberapa tahun lalu baru diterapkan desa pakraman se-Denpasar. Tujuannya demi menciptakan rasa aman saat perayaan tahun baru. Melihat kenyataan di lapangan, menjelang Ta-hun Baru 2015 nan- ti,

kini sudah bertebaran pedagang petasan di pinggir-pinggir jalan. Bahkan ada menggunakan mobil menjual petasan keliling serta dipajang di pasar-pasar sen-ggol. Akibatnya saat ini ledakan petasan sudah sering terdengar, walau perayaan Tahun Baru 2015 mendatang masih beberapa hari lagi. Beberapa pedagang misalnya mengaku menjual petasan dan terompet sebagai satu kesatuan. Bi-asanya anak-anak muda selain membeli pernak-pernik tahun baru bewrupa topi dan terompet, juga lenghkapt dengan petasan dan kembang api.

Euforia tahun baru dengan petasan dan kembang api sebernarnya bukan-lah budaya Bali, bahkan Indonesia. Namun nyatanya di era sekarang dunia sepertinya sudah dekat dan kejadian dibelahan mana pun di dunia akan cepat diikuti di belahan dunia lainnya. Walau bukan budaya asli Indonesia, nyatanya masyarakat berani membeli petasan dan kembang api dengan harga sangat ma-hal. Apalagi bila dikumpulkan keselu-ruhan kesannya hanya membakar uang saja dalam jumlah miliaran. Itulah efo-

ria tahun baru yang datang tiap tahun, ditunggu-tunggu, bersyukur

dan bergembira.

� Purnata

Terompet, Petasan dan Kembang Api

Identik dengan Pergantian Tahun

Page 36: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014 - 4 Januari 201536

L I N G K U N G A N

Kondisi topografis Tabanan dengan jalan memanjang dan berliku-liku memunculkan sejumlah tikungan serta tan-

jakan yang rawan kecelakaan lalu lintas. Tikungan jalan tersebut biasanya disertai turunan tajam kemudian berbelok me-nanjak sebagaimana halnya menuju ke Samsam Tabanan. Lebih-lebih kondisi lalu lintas di daerah lumbung beras se-makin macet. Kemacetan lalu lintas itu semakin diperparah adanya jalur-jalur tanjakan tersebut. Jalur tersebut kini dikenal sebagai jalur tengkorak. Disebut demikian karena di jalur tersebut rawan kecelakaan lalu lintas.

Kerawanan itu lantaran jalanan yang berliku yang tak begitu lebar. Ketika ada truk di depan, laju kendaraan di belakangnya menjadi tersendat. Karena itu kemacetan lalu lintas telah menjadi pemandangan keseharian di daerah jalur tengkorak tersebut. Keinginan untuk mengurai kemacetan lalu lintas dan men-gurangi angka kecelakaan lalu lintas di kawasan itu memang sudah lama tercetus. Namun, gagasan tersebut baru direalisasi-kan belakangan ini dengan membangun shortcut. Lokasinya di Samsam, Megati

dan Gadungan. Dari tiga shortcut terse-but, baru satu yang berfungsi yaitu short-cut di Gadungan. Sedangkan dua shortcut lagi masih dalam tahap penyempurnaan. Rencananya selain tiga shortcut tersebut, akan dibangun dua shortcut lagi. Nantinya Tabanan memiliki 5 shortcut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ta-banan I Gusti Ngurah Anom Anthara mengakui proyek pembangunan shortcut adalah proyek pemerintah provinsi yang dananya dari APBN. Namun, pihaknya tetap mengkoordinasikan proyek-proyek tersebut dengan Pemprov Bali. “Pemban-gunan shortcut ini tentu untuk mengurai kemacetan sekaligus menekan angka ke-celakaan lalu lintas terutama di jalur-jalur tengkorak,” harapnya.

Jika saat ini yang baru berfungsi adalah shortcut yang berlokasi di Pucuk Gadun-gan, lalu kapan dua shortcut lainnya sele-sai tahap pengerjaannya? Anom mengaku belum mengetahui pasti karena belum memperoleh informasi. “Diharapkan ta-hun anggaran ini keduanya rampung dan bisa difungsikan,” ujarnya.

Secara fisik shortcut sudah berdiri dan tinggal disempurnakan. Rata-rata jembatan memiliki tinggi sekitar 15

meter. Sementara mengenai dua shortcut tambahan, Anom mengaku masih dalam tahap rencana dan belum ada informasi kapan akan dibangun. Rencananya dua shortcut tambahan ini akan dibangun di wilayah Bajra dan di Jembatan Yeh Nu Pesiapan.

Dari pantauan terakhir, shortcut yang berlokasi di Samsam sudah tersambung dan sudah selesai diaspal. Alat berat masih tampak di lokasi. Namun tidak ada aktiivitas pengerjaan yang berarti. Di sebelah shortcut tampak upacara melaspas jalan beton yang menurut penuturan war-ga adalah jalan menuju kuburan Penyalin. “Dulu lahan yang dipakai untuk membuat shortcut adalah jalan menuju kuburan. Jadi diganti dengan jalan beton ini,” ujar Gusti, salah satu warga yang ikut dalam acara melaspas. Setahu dirinya, shortcut di Samsam ini sudah diserahterimakan. Hanya dia tidak tahu pasti kapan akan difungsikan.

Keberadaan proyek shortcut tampak seperti jembatan layang di jalur tengko-rak Denpasar-Gilimanuk yang melintasi Tabanan.

� Dewi Puspa

”Shortcut”, Tak HanyaUrai Kemacetan

Shortcut di Samsam sudah selesai diaspal. Alat berat yang ada di sana sudah tak lagi ada aktivitasnya.

Page 37: Majalah balipost edisi 70

SHORTCUT tak sekadar untuk mengurangi angka ke-celakaan lalu lintas di jalur rawan, juga sangat berarti dari sisi lingkungan. Dengan adanya shortcut tersebut, paling tidak akan mengurangi jarak, lalu lintas lebih lancar karena melintas di jalan yang lurus dan lebar dan otomatis mengu-rangi polusi udara. Sebagaimana diketahui tingkat kemacetan yang tinggi apalagi macet menyebabkan emisi gas buang yang mengandung gas karbon monoksida yang beracun itu akan semakin tinggi. Hal itu diakui Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Tabanan, Ir.AA Ngurah Raka Iswara, M.Si. Jika melalui shortcut, otomatis jalannya landai sehingga tidak perlu menginjak pedal gas terlalu besar buat kendaraan besar seperti truk dan bus yang menggunakan solar.

Kondisi jalan yang menikung, turunan, serta tanjakan jalan yang cukup tajam. Salah satunya seperti kondisi jalur Gilimanuk-Tabanan. Di jalur tengkorak ini dikatakan awalnya turut menjadi pemicu pembuangan gas dari kendaraan besar. ‘’Bahkan sering kita lihat gara-gara tanjakan yang cukup tajam, kendaraan besar seperti truk dan bus ini mengeluarkan asap kendaraan yang cukup hitam, ini tentu saja membuat polusi udara semakin pekat di wilayah tersebut,’’ ujarnya.

Dengan keberadaan shortcut ini, kata Iswara, kend-araan lebih bisa stabil melaju dan secara otomatis emisi lebih bagus. ‘’Bensin juga lebih irit dan polusi udara berkurang,’ucapnya.

Tak hanya itu, bagi Iswara, adanya proyek jalan sejenis jembatan layang ini membuat daya dukung dan daya tampung jalan bisa lebih cepat dapat diatasi karena kendaraan sampai ke tujuan menjadi lebih cepat.

Namun, di balik nilai positif dari keberadaan shortcut ini, masih muncul kekhawatiran bahwa proyek nasional ini hanya memindahkan kemacetan di tempat lain. Misalnya di simpang empat Kediri. Ini dilihat dari volume kendaraan yang selalu bertambah tiap tahunnya. Menanggapi kekhawatiran tersebut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Drs. I Made Agus Hartawiguna mengatakan, sejauh ini belum ada indikasi kemacetan khususnya di seputaran Kediri pasca rampungnya sejumlah shortcut.

Pasalnya, keberadaan shortcut ini sebenarnya diperun-tukkan untuk meminimalisir angka kecelakaan khususnya di jalur rawan laka yang sering disebut jalur tengkorak. Kondisi jalan dengan tikungan tajam merupakan salah satu faktor kasus laka kerap terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk Tabanan. ‘’Sebenarnya masalah kemacetan boleh dikatakan, tanpa adanya shortcut saja juga macet. Salah satunya akibat pertumbuhan penggunaan kendaraan tanpa dibarengi dengan kapasitas jalan,’’ ujarnya.

Namun, pihaknya tetap memberikan atensi khusus terhadap kemacetan seperti di jalur padat Catus Pata Kediri. Dinas Perhubungan Tabanan akan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas. Salah satunya penyesuaian waktu trafight light, dan manajemen rekayasa lainnya. ‘’Tapi tentu saja sebelum menerapkan itu harus melalui survei, kajian dan evaluasi tentang titik kemacetan dan penyebabnya. Sejauh ini belum tampak kemacetan yang saya lihat,’’ pungkasnya.

� Dewi Puspa

Kurangi Polusi Udara

Page 38: Majalah balipost edisi 70

P A R I W I S A T A

29 Desember 2014- 4 Januari 201538

Di tengah-tengah hiruk pikuk pascapengesahan rancangan un-dang-undang pilkada, pasar telah merespons secara negatif dengan

melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Hal ini bisa saja disebabkan oleh kondisi politik dalam negeri yang oleh pemilik modal dianggap kurang kondusif, sehingga mereka membawa dolarnya ke luar Indonesia demi untuk keamanan. Dampaknya, keberadaan dolar AS dalam negeri berkurang yang sudah barang tentu akan mendorong meningkatnya harga per dolar AS.

Bila diteluri lebih jauh, merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika (ASD) sebetulnya sudah berlangsung sejak 2010 dimana nilai kurs rupiah terhadap ASD sudah mencapai Rp 9.143 dan kemudian pada 2013 mencapai Rp 10.876. Pening-katan yang cukup tinggi, terjadi menjelang pengujung tahun 2014 yang angkanya telah menembAS level Rp 12,628 per dolar AS (18 Desember 2014).

Bila pelemahan nilai rupiah ini tidak segera direspons, dampaknya akan bisa menggoyahkan perekonomian dalam negeri karena defisit neraca berjalan (current-

account deficits) akan membengkak dan inflasi akan meroket yang pada gilirannya akan menghantam para debitor atau investor dan tanpa kecuali masyarakat berpenghasilan rendah.

Namun dibalik semua itu ada hikmahnya bagi daerah yang ekonominya bertumpu pada sektor pariwisata, salah satunya Bali. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bali menilai pelemahan nilai tukar rupiah menguntunkan terhadap Bali yang hidup dari sektor pariwisata. Sebab, hasil bisnis dalam dolar akan memperoleh rupiah yang lebih banyak.

“Menguatnya nilai tukar dolar membawa dampak baik dan buruk. Baiknya, bagi industri pariwisata dan pelaku ekspor, maka dengan menguatnya dolar akan mengun-tungka. Sebab, hasil bisnis dalam dolar akan memperoleh rupiah yang lebih banyak,” ungkap Sekretaris ISEI Bali, Prof. Dr. IB Raka Suardana, S.E., M.M.

Begitu juga sebaliknya, kata IB Suardana dengan para importir, maka akan berdampak kurang menguntungkan, karena rupiah yang disediakan untuk membeli barang dan jasa, tentu akan lebih banyak. Namun, jika diband-ingkan nilai impor produk masih lebih kecil

dibandingkan ekspor. Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia, pada bulan Oktober 2014 mencapai 52.652.082 dolar AS. Angka ini meningkat 12,90 persen dibandingkan dengan nilai ekspor keadaan Oktober 2013 yang mencapai 46.634.041dolar AS dan men-ingkat 11,86 persen jika dibandingkan dengan September 2014 yang mencapai 47.070.157 dolar AS. Sedangkan, nilai impor Bali pada Oktober 2014 mencapai 21.859.942 dolar AS. Angka ini turun 27,60 persen diband-ingkan dengan keadaan Oktober 2013 yang sebesar 30.195.198 dolar AS dan juga turun 64,00 persen dibandingkan dengan keadaan September 2014, yang sebesar 60.716.601 dolar AS.

“Jika barang yang dibeli itu berupa ba-han baku untuk produk, maka tentu akan berakibat pada naiknya barang akhir yang dijual para produsen dalam negeri. Akibat ini yang diderita oleh masyarakat kita yang menggunakan barang tersebut,” katanya.

Kendati demikian, dari sisi sosial, kondisi tersebut kata dia berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga penyerapan tenaga kerja jelas akan menurun dan tentunya-

Hikmah di Balik Melemahnya Nilai Tukar Rupiah

Pariwisata Bali Untung, Impor Buntung

Page 39: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 2015 39

SESUAI dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 atau undang-undang mata uang, semua transaksi di dalam negeri agar menggunakan mata uang rupiah. Ke-bijakan Bank Indonesia (BI) berlaku bagi pengusaha maupun wisatawan di Indonesia, termasuk Bali.

“Semua transaksi di dalam negeri agar menggunakan mata uang rupiah. Harus diubah, karena bagaimana pun transaksinya terjadi di dalam negeri, termasuk pembelinya dan penjualnya. Memang Bali daerah turis, tetapi tetap saja semua transaksi harus dilaku-kan dalam rupiah,” tegas Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara.

Menurutnya, masih cukup banyak transaksi yang dilakukan di dalam negeri menggunakan mata uang non-rupiah. Padahal, sesuai UU mata uang sudah se-harusnya dalam bertransaksi di Indonesia menggunakan rupiah. Untuk itu, pemerintah diharapkan ikut mengawasi transaksi yang menggunakan valas.

“Turis pun tukar dulu donk uangnya dalam rupiah. Pengusahaanya juga memasang harga dalam rupiah. Apalagi, Bali yang hidupnya banyak dari tourism, kurs saat ini saya rasa cukup baik buat Bali,” ungkapnya.

Disebutkan, nilai ekspor dan impor juga kompetitif. Ini berarti transaksi tidak perlu harus menggunakan dolar, apalagi pembayaran dengan dolar terhadap produk di dalam negeri. Menggunakan mata uang valas itu akan membuat peningkatan pada permintaan valas yang seharusnya tidak diperlukan. Kebijakan menggunakan uang rupiah dalam transaksi dalam negeri sudah diatur dalam UU Mata Uang dan ada sanksi

Larang Wisatawan di Bali Gunakan Dolar

pidananya.“Transaksi di dalam negeri tidak perlu

dengan dolar, bahkan pengusaha harus minta pembayaran dengan rupiah. Kebijakan ini ada sanksi pidananya yang diatur dalam Undang-Undang Mata Uang, kalau tidak salah 1 tahun,” ucapnya.

Bank Indonesia juga telah merelease uang baru pecahan Rp 100 ribu tahun emisi 2014 dengan penggunaan frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa membuat masyarakat makin mencintai uang rupiah.

Dalam uang rupiah kertas tersebut

terdapat filosofis rupiah sebagai simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Dengan demikian, sudah men-jadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan uang rupiah dalam setiap transaksi di wilayah NKRI, termasuk di daerah terpencil dan daerah terluar Indonesia, sehingga pada giliran-nya rupiah diharapkan akan sejajar dengan mata uang utama dunia lainnya.

� Parwata

MBP/dok

Pelaku jasa penyewaan papan surfing sedang meladeni sejumlah wisatawan asing.

bisa berakibat pengangguran tidak berkurang. “Fluktuasi kuat-lemahnya rupiah merupakan hal yang lumrah. Lain kalau cadangan devisa kita besar, maka fluktuasi tidak akan banyak terjadi,” katanya.

Pengamat Ekonomi Universitas Udayana, Prof. Dr. I Wayan Ramantha, S.E., M.M., Ak., CPA., juga menyakini terpuruknya rupiah justru akan berdampak positif terhadap perekonomian Bali. “Jika melihat dari kepentingan ekonomi Bali, sesungguhnya dampak dari me-lemahnya rupiah hingga Rp 12 ribu lebih menguntungkan perekonomian Bali,” ungkapnya.

Menurutnya, perekonomian Bali yang ditunjang oleh sektor pariwisata terutama

Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) se-bagian besar mengunakan rate dolar. Ken-dati sejumlah akomodasi masih menguna-kan rupiah, namun dengan melonjaknya harga dolar akan berdampak pada masa tinggal (length of stay) dan pengeluaranya selama berlibur di Pulau Dewata.

“Dengan melonjaknya nilai tukar dolar, mereka (wisman, red) merasakan berlibur ke Bali murah, sehingga mereka lebih lama tinggal. Kondisi ini menguntungkan bagi hotel dan restoran,” katanya.

Dari sisi perdagangan, melemahnya rupiah juga dinilai Ramantha mengun-tungkan, karena sebagai besar sektor ini mengarap pasar luar negeri. Seperti ekspor kerajina, ikan, garmen dan lain-

nya. “Hal itu juga dapat meningkatkan daya saing produk dari Bali di luar negeri. Artinya, volume ekspor kita diharapkan meningkat, sehingga bagi perekonomian Bali secara keseluruhan akan mengalami peningkatan,” terangnya.

Dalam situasi melemahnya nilai rupiah terhadap rupiah, salah satu resep ampuh di luar kebijakan moneter adalah dengan menggenjot potensi ekspor. Dengan men-dorong ekspor, berarti memperbesar arus dollar masuh ke dalam negeri dan tentunya dengan asumsi bahwa para eksportir tidak menangkringkan uang hasil penjualan ba-rang ekspor tersebut di luar negeri.

� Parwata

Page 40: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 201540

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

PIALA - Selain dikenal sebagai sekolah unggulan dalam akademis dan non-akademis, SMPN 1 Abiansemal, Badung juga terbaik dalam menerapkan delapan standar pendidikan. Hal ini dibuktikan sekolah ini melalui penghargaan Adi Widya Utama 2014. Penghargaan terse-but diterima Kepala SMPN 1 Abiansemal Ida Bagus Gede Siwatama, S.Pd., M.M.Pd., dari Kadisdik Badung, Ketut Widya Astika di SMK Wira Harapan. Nampak dalam foto Kasek IBG Siwatama bersama Wakasek IGA Kirana dan IG Mawa memegang piala Adi Widya

Utama serta siswa peraih juara melukis internasional.

MBP/ist

BANTU - Alfamart mengirimkan Relawan untuk terjun langsung ke lokasi terjadinya longsor di Dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah untuk mengirim bantuan kepada korban dalam bencana longsor Banjarnegara. Alfamart siap mengirimkan bantuan tahap 2 setelah memastikan barang yang dibutuhkan di lokasi bencana. Rencananya Relawan Alfamart akan diterjunkan untuk membantu pengiriman

bantuan kepada korban.

MBP/ist

BANTUAN - Sebagai salah satu komitmen BNI untuk mendukung peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Universi-tas Udayana (Unud), bertempat di Gedung Rektorat Kampus Bukit Jimbaran, Senin (15/12) PT Bank Negara Indonesia (BNI-Persero) Tbk. Kantor Wilayah Denpasar menyerahkan bantuan senilai Rp 1 miliar kepada Unud Denpasar. Nampak CEO BNI Wilayah Denpasar Aryanto Purwadi menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Rek-

tor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.-KEMD.

MBP/ist

HUT - Memperingati HUT ke-119 Bank BRI yang dihadiri oleh Komisaris PT Bank BRI (Persero) Bapak Heru Lelono, para anggota Direksi Bank BRI, para pejabat dan pekerja Bank BRI, dan para pengurus Ikatan Wanita BRI. Sebagai bank yang telah melayani negeri selama 119 tahun, bank BRI telah menerima beberapa penghargaan di antaranya, dari Asia Money sebagai Best Domestic Bank in Indonesia 2014 serta penghargaan dari The Bankers sebagai Indonesi Bank of The Year Award 2014. Nampak Pimpinan Wilayah BRI Denpasar Widodo Januarso memotong tumpeng dalam rangka

memperingati HUT ke-119 BRI, Selasa (16/12).

Page 41: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 2015 41

A K T I V I T A S

MBP/ist

DISKUSI - Yayasan Pembangunan Bali Berkelanjutan (Bali Sus-tainable Development Foundation) mengelar Focus Group Discus-sion (FGD) di Puri Agung Inna Bali Hotel, Senin (15/12). Kegiatan tersebut membahas rencana pembangunan terminal Liquefaction Natural Gas (LNG) di Denpasar. Melalui FGD tersebut terungkap jika Denpasar berada di pusat beban Bali, yakni Sarbagita. Untuk itu, Denpasar perlu jaminan ketahanan energi yang andal dan ra-mah lingkungan. Nampak dalam foto para narsumber memaparkan makalahnya dalam FGD yang diselenggarakan Yayasan Pemba-

ngunan Bali Berkelanjutan di Denpasar.

MBP/ist

WORKSHOP - Fakultas Hukum (FH) Undiknas University, Kamis (11/12) menggelar workshop kurikulum Berbasis KKNI. Tampil seba-gai narasumber Anna Fidelia Elly Erawaty, S.H., LL.M., Ph.D., dari Universitas Parahyangan. Workshop dibuka Wakil Rektor Undiknas, Prof. Dr. I Nyoman Budiana, S.H., M.Si., diikuti semua dosen di FH Undiknas berlangsung sehari. Nampak dalam foto Dekan FH Undiknas A.A.A.N. Sri Rahayu Gorda bersama Anna Fidelia Elly

Erawaty dan para dosen saat workshop Kurikulum KKNI.

MBP/ist

PRESTASI - Siswa kelas III SMPN 1 Negara Gian Cordana San-jaya (14 tahun) memang super cerdas. Sabtu (13/12) lalu, pemuda kelahiran 27 Juni 2000 itu, baru tiba dari Argentina, setelah merebut medali perunggu pada event Internationl Junior Science Omlimpiad (IJCO) di bidang ilmu alam gabungan Fisika, Kimia dan Biologi. Putra pertama pasangan Budi Sanjaya dan Ni Ketut Sektasari, ini sangat senang atas prestasi membanggakan itu. Kegembiraan Gian sangat beralasan. Sebab dalam tempo dua tahun dia berhasil

mencapai prestasi di dua bidang berbeda.

MBP/ist

MERIAH - Puncak HUT ke-30 SMPN 10 Denpasar diperingati secara meriah, Jumat (12/12). Puncak HUT sebenarnya jatuh 20 November lalu, namun karena kesibukan, baru digelar menjelang libur semester ganjil. Istimewanya puncak HUT kali ini dipusatkan di aula yang baru. Puncak HUT ditandai pemotongan tumpeng Utah oleh Kepala SMPN 10 Denpasar Drs. I Ketut Sukartha, M.Si., bersama Kadisdikpora Kota Denpasar diwakii Kabid Bina Program

Drs. I Made Merta, M.Si. dan Ketua Komite Juniada Pageh Giri.

Page 42: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

LESTARI - BPR Lestari melalui Arisan Lestari menggelar demo beauty class dengan mengambil tema “Shining Your Inner Beauty”. Bekerja sama dengan New Melati Salon, The Body Shop dan Aston Fashion, demo beauty class yang digelar kurang lebih 30 menit terse-but mampu mengundang antusias dari para peserta arisan. Setelah didemokan oleh New Melati Salon bagaimana merias wajah yang sederhana dan natural, para peserta arisan juga ditantang untuk merias model yang telah disiapkan sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Arisan kali ini digelar di Hotel Swiss BelHotel Rainforest

Sunset Road, pada Sabtu (13/12).

MBP/ist

DANA KONTINGENSI - Menindaklanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat Komite II DPD-RI dengan Kementerian Pertanian tentang dana kontingensi bagi petani untuk percepatan optimalisasi lahan di beberapa provinsi di Indonesia, termasuk salah satunya Provinsi Bali yang diperjuangkan Senator asal Bali I Kadek Arimbawa, anggota Komite II DPD-RI yang membidangi sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, termasuk bidang pertanian. Nampak I Kadek Arimbawa didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Provinsi Bali Ir. IB. Wisnuardhana, M.Si., Kamis (11/12) lalu.

JUARA - SMPN 3 Abiansemal yang dikenal sebagai sekolah gratis dalam seminggu mampu meraih dua predikat juara umum dan juara nasional. Para guru di sekolah ini, Kamis (11/12) mendapat kabar gembira bahwa siswanya, Ni Made Epi Wilantika meraih juara II nasional di PON Remaja yang berlangsung di Surabaya. Epi yang terjun di lomba lompat tinggi putri ini juga meraih emas di Porjar Bali dan Porsenijar Badung. Siswa SMPN 3 Abiansemal sejak dulu dikenal sebagai gudangnya atlet cilik berprestasi. Nampak dalam foto Kepala SMPN 3 Abiansemal Putu Sukadana bersama guru

mengacungkan jempol di depan piala bergilir napak tilas.

MBP/ist

JUARA UMUM – SMPN 1 Denpasar selain dikenal gudangnya siswa cerdas dalam bidang sains, juga sukses di bidang seni, budaya dan agama. Di pengujung 2014 ini, anak didik Drs. A.A. Gede Agung Rimbya Temaja, M.Ag., sukses memboyong piala bergilir sebagai juara umum Gelar Lomba Sisma (Gelasis) yang digelar OSIS SMAN 7 Denpasar. Siswa SMPN 1 Denpasar sukses meraih empat emas, satu perak dan dua perunggu. Nampak dalam foto Kepala SMPN 1 Denpasar A.A. Gede Agung Rimbya Temaja foto bersama siswa yang meraih juara umum pada Gelar Lomba Sisma (Gelasis) yang

digelar OSIS SMAN 7 Denpasar.

Page 43: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 2015 43

MBP/ist

PRESTASI - SMP Wisata Sanur, sekolah swasta yang berlokasi di kawasan Sanur menambah deretan prestasi lagi, juara 1 lomba KSPAN Tingkat SMP Provinsi Bali. Penyerahan piagam penghargaan dan hadiah dilangsungkan, Selasa (9/12) di Gedung Ksirarnawa Art Centre Denpasar. Adapun prestasi yang dicapai sebelumnya terkait KSPAN adalah Juara 1 Lomba Tingkat Kota Denpasar Tahun 2013, Juara Mars KSPAN Tahun 2013, Juara III Musikalisasi Puisi Jam-bore KSPAN Tahun 2012, Juara III Tutor Sebaya HUT SMAN 5

Denpasar Tahun 2013 dan Juara III Poster KSPAN Tahun 2013.

MBP/ist

RAYAKAN - PT BPR Sukawati Pancakanti yang dikenal BPR Kanti, Sabtu (13/12) merayakan HUT ke-25 (jubileum perak) di Restoran Hongkong Garden Sanur Denpasar. Acara ini dihadiri perwakilan dari OJK Provinsi Bali, perwakilan pengurus DPP Per-barindo, DPD Perbarindo Bali, dan DPK Perbarindo Se-Bali, per-wakilan dari bank umum, Direksi dan Komisaris BPR Kanti beserta undangan lainnya. Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba mengatakan BPR Kanti didirikan pada tanggal 27 September 1989. Nampak dalam foto suasana pemotongan tumpeng saat puncak

perayaan HUT ke-25 BPR Kanti.

MBP/ist

GRAND OPENING - Pramana Experience, perusahaan Manaje-

men Perhotelan yang berkembang pesat berbasis di Bali, melakukan

Grand Opening The Kayon Resort di Ubud, Jumat (12/12). The Kayon

resort yang berlokasi di Banjar Kepitu, Desa Kendran, Tegallalang

ini, dibangun di atas lahan berbatu cadas seluas 50 are. Nampak

dalam foto pemotongan pita dibukanya secara resmi The Kayon oleh

pemilik Putu Suryawan (tengah) didampingi oleh ibu Farah Palupi,

Dirgayusa, (4 dari kanan), dan Wayan Wardika (3 kiri).

PRIHATIN - Mantan Ketua DPRD Tabanan periode 1999-2004, I Made Arimbawa, S.H., M.M. menilai seluruh kader PDI-P Tabanan harus melihat partainya saat ini sedang meng-hadapi sebuah kondisi yang sangat mempri-hatinkan sekali-gus mengancam kejayaannya. Solusinya, selu-ruh kader harus melepas ego politik. Berbi-cara mengenai

kepemimpinan PDI-P Tabanan, dengan keaktifannya selama 30 tahun di PDI-P, Arimbawa dengan tegas menyebutkan DPC PDI-P Tabanan harus dipimpin oleh kader yang mumpuni, berjiwa lead-ership dan mampu merangkul semua kubu. Figur itu dilihatnya ada pada sosok I Komang Gede Sanjaya yang kini duduk sebagai wakil Bupati Tabanan.

A K T I V I T A S

Page 44: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 201544

T R A D I S I

Gebug Ende merupakan salah satu tradisi yang awal mulanya berkembang di Kabupaten Karangasem. Beberapa tahun

silam, tradisi ini mulai menyebar ke daerah lain, salah satunya ke Kabupaten Buleleng, tepatnya di Desa Patas, Keca-matan Gerokgak.

Warga di desa ini berupaya keras melestarikan tradisi Gebug Ende ini. Warga desa di ujung Buleleng barat barat ini pun menggunakan tradisi asal Bumi Lahar (Karangasem) ini sebagai media untuk memohon berkah hujan ketika musim kemarau berkepanjangan. Pada kemarau panjang tahun ini, sekaa Gebug Ende merencanakan akan mementaskan tradisi ini. Hanya saja, karena hujan sudah mulai turun, pementasannya pun urung dilaksanakan.

Menurut berbagai sumber terpercaya di lapangan, zaman dulu Gebug Ende begitu akrab dikenal dan dilakoni warga di Karangasem. Namun, tidak ada yang mengetahui secara pasti bagaimana awal-nya Gebug Ende ada di Bali Utara.

Sejalan dengan perkembangannya, warga di Desa Patas pintar memainkan tradisi ini. Perkembangan yang begitu pesat, sehingga sejumlah warga mem-proklamirkan diri untuk membentuk sebuah sekaa (kelompok-red) pemain tradisi Gebug Ende. Kelompok ini kini

tetap eksis, dengan ketuanya dijabat oleh Mangku Wayan Nadra.

Sejak dibentuk, kelompok ini memiliki pemain 30 orang. Kelompok ini selain menunggu waktu pementasan ketika kemarau panjang atau desa dilanda kek-eringan parah, mereka juga kerap kali menerima tawaran untuk pentas mengisi acara seremonial di kantor pemerintahan daerah.

Selain menunjukkan diri sebagai pe-waris tradisi Gebug Ende, di pusat desa tepatnya di pinggir jalan Singaraja-Seririt kini dibangun patung seorang yang meng-gambarkan salah seorang pemain sedang memainkan tradisi Gebug Ende. Patung yang dengan kokoh berdiri itu seakan menunjukkan kalau di Desa Patas, Keca-matan Gerokgak memiliki warisan tradisi dari leluhur.

Mangku Wayan Nadra, salah seorang pemain Gebug Ende mengatakan, dari bukti sejarah perkembangannya di Bule-leng, waktu pementasan Gebug Ende begitu sulit dan tidak menentu. Gebug Ende akan dipentaskan ketika memasuki musim keramau panjang dan warga desa mengalami krisis air bersih. Dari petuah pendahulunya, apabila dari pementasan-nya salah seorang pemainnya terluka dan mengeluarkan darah akibat pukulan kayu yang dihujankan oleh lawan main, maka warga mempercayainya bahwa hujan

akan segara turun. “Pementasannya tidak sembarangan. Kalau kemarau panjang dan krisis air bersih, baru kami pentas. Kami menggunakan tradisi ini sebagai media untuk memohon berkah hujan kepada Tuhan,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Perbekel Desa Patas, Kecamatan Gerokgak I Nyo-man Subrata. Kata Subrata, walau pada awalnya tradisi Gebug Ende ada di luar Buleleng, namun di desanya tradisi ini tetap lestari dan “mataksu” dengan keyak-inan warganya bahwa Gebug Ende adalah sebuah ritual untuk memohon hujan ke-pada Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan yang Maha Kuasa. Munculnya tradisi ini, tentu menjadi aset desa. Dan, wajib hu-kumnya pemerintah desa memperhatikan kelestariannya. Apalagi, pementasannya pun kini tidak hanya sebatas memohon hujan saja, namun tradisi ini sering dipentaskan ketika digelar event-event besar yang dijalankan oleh pemerintah di kabupaten. Tak hanya itu, lanjut Subrata warisan kesenian Gebug Ende di Desa Patas ini juga menjadi sebuah potensi pendukung pariwisata budaya.

“Saya bangga karena desa kami memi-liki sebah warisan tradisi dan ini menjadi aset desa dan wajib kita jaga kelestarian-nya,” ujarnya.

� Mudiarta

“Gebug Ende” di Buleleng

Media Mohon Hujan Saat Kemarau Panjang

Tradisi Gebug Ende ternyata juga berkembang di Buleleng, tepatnya di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.

MB

P/m

ud

Page 45: Majalah balipost edisi 70

4529 Desember 2014- 4 Januari 2015

MBP/ist

MAHASABHA - Pengurus Pusat Pratisentana Bandesa Manik Mas (PBMM) mengadakan Mahasabha IV yang diadakan di Wantilan Pura Taman Pule Desa Mas, Ubud pada Minggu (7/12). Mahasabha ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi oleh jajaran Muspida Provinsi Bali, Bupati Gianyar A.A Gede Agung Bharata, Anggota Komisi X DPR RIDr. Ir. Wayan Koster MM. Peserta Mahasabha terdiri atas perwakilan paiketan dari kabupaten/kota di Bali dan perwakilan dari luar Bali serta para

peninjau yang berpartisipasi dalam mahashaba ini.

MBP/ist

BAKTI SOSIAL - Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Denpasar menggelar bakti sosial khitanan massal di kantor setempat, Minggu (14/12). Kegiatan ini serangkaian peringatan HUT ke-119 BRI, sekaligus wujud penerapan prinsip Good Corporate Gov-ernance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Khitanan massal dibuka Wakil Pemimpin Wilayah Bidang Operasional BRI Denpasar H. Djoko Karyono. Nampak dalam foto Penyerahan mock up BRI Peduli secara simbolis kepada salah satu peserta khitanan

massal.

MBP/ist

KERJA SAMA - Tiga rumah sakit swasta di Denpasar menanda-tangani kerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Denpasar di Aula Dewandaru, RS BaliMéd Denpasar, Senin (15/12). Ketiga rumah sakit itu yakni RS BaliMéd, RS Surya Husadha, dan Klinik Utama Dharma Sidhi akan mulai menerima pasien BPJS per Januari 2015. Nampak dalam foto (Kiri ke kanan) dr. Prayascita Mahendradata, Direktur Klinik Utama Dharma Sidhi, dr. Ni Putu Dian Sulistyawati,M.M., Direktur RS Surya Husadha, dr. Putu Gede Widnyana, Kepala BPJS Cabang Denpasar, dan dr. I Wayan

Yupiterika Satrigraha, M.S., Direktur RS BaliMéd.

MBP/ist

SOFT OPENING - Ratusan orang pemilik dari Villa Mesari Ubud menghadiri acara Soft Opening Villa Mesari Ubud di Jalan Suweta, Banjar Bentuyung, Ubud, Gianyar, Minggu (14/12). Berbagai kalang-an masyarakat dengan modal belasan juta rupiah kini telah memiliki sebuah vila di kampung internasional Ubud. Villa Mesari telah ram-pung 80 persen, dan Februari 2015 telah siap dilakukan grand open-ing. Konseptor Villa Mesari, Made Robert mengatakan soft opening Villa Mesari ini merupakan bukti kepemilikan dari masyarakat yang

telah ikut bergabung sebagai investor.

A K T I V I T A S

Page 46: Majalah balipost edisi 70

T R A D I S I P R O P E R T I

29 Desember 2014- 4 Januari 201546

Rumah stil Bali lho! Lontaran kalimat itu menyiratkan kesan prestise tersendiri bagi pemilik rumah stil Bali. Apalagi jika

ungkapan itu dilontarkan untuk rumah di perkotaan, ada kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Makanya dulu banyak dari mereka yang cukup berduit berusaha “menyulap” bangunannya dengan stil Bali. Meski misalnya hanya dengan menempel yang sudah ada dengan batu bata merah dan batu padas (bata kosoan dan paras).

Namun sejalan dengan tuntutan ekono-mi, dimana kamar-kamar dan tiap ruang rumah di perkotaan memiliki nilai ekono-mis atau nilai jual tinggi, justru masyarakat sekarang “menyulap” bangunan rumahnya untuk disisihkan sebagian menjadi kamar kos. Apalagi transaksi perumahan tahun 2014 terasa lesu sebagai dampak karena BI rate 7,5 persen, serta dampak kenaikan BBM. Kondisi tersebut membuat harga rumah semakit tak terjangkau sehingga bagi masyarakat menengah ke bawah akan memilih tinggal di kos-kosan.

Pembangunan kos-kosan pun semakin banyak bak jamur di musim hujan. Ada yang sengaja membangun kos-kosan hingga puluhan kamar, tak sedikit warga menyulap rumahnya jadi kos-kosan dengan jumlah kamar terbatas. Makin seksinya bisnis kos-kosan, tentunya menggairahkan untuk

digeluti lantaran masyarakat sekarang susah untuk mendapatkan rumah. Apalagi usaha ini hampir dipastikan menguntungkan.

“Permintaan rumah kos semakin banyak maka masyarakat memanfaatkan peluang itu. Di sekitar Peguyangan Kaja misal-nya, rumah kos yang baru dibangun sudah ada yang booking,” kata pengamat properti John Sadewa.

Untung-rugi membangun kos-kosan, kata John, pasti ada. Untungnya, pemilik rumah dapat sumber income baru seh-ingga yang kaya semakin kaya. Sedangkan kerugiannya, kos-kosan yang menjamur seperti sekarang ini akan menimbulkan kesemrawutan, khususnya pada lalu lintas. Pasalnya, hampir 90 persen pendatang ada-lah pemakai sepeda motor yang menyum-bang kemacetan pada lalu lintas, terutama pada jam-jam kerja. Sedangkan dari segi keamanan, sangat berpengaruh karena kesadaran untuk melapor bagi penduduk pendatang belum optimal. Juga dari sisi kebersihan dan penataan lingkungan, kos-kosan kebanyakan memunculkan kesan kumuh.

Khusus di Bali, semakin banyak penda-tang untuk mengadukan nasib dan mencari kerja mengakibatkan kebutuhan tempat tinggal atau kos-kosan semakin meningkat. Apalagi, saat ini kecendrungan masyarakat berinvestasi tanah lalu dibangun kos-kosan

terutama di tempat-tempat pariwisatamkian meningkat.

“Kalau bukan pakai dana dingin dan tanah sendiri, dari hitungan bunga bank, bisnis kos-kosan BEP (balik modal)-nya lama. Paling orang yang buat kos-kosan lebih banyak yang mempunyai tanah sendiri dan membangunnya mungkin memakai dana bank. Zaman sekarang apalagi di daerah Denpasar dan Badung yang strategis, di-pakai kos-kosan harganya sangat tidak masuk akal. Kalau pakai hitungan bank, pasti merugi,” tegas Direktur PT Bumi Cem-paka Asri (BCA) I Gede Suardita, S.E.

Suardita juga menyayangkan rumah adat di Bali akan sulit dipertahankan sesuai asta kosala-kosali karena banyak rumah disisipi kos-kosan. Apalagi saat ini semakin berkem-bangnya penghuni rumah dan dibuat bangu-nan sana-sini sehingga kesan rumah adatnya mulai hilang. “Untuk daerah perkotaan, saya kira sudah saatnya dipikirkan dibangun rumah susun, kalau tidak ingin lahan hijau kita semakin terkikis. Harus ada kerja sama antara pemerintah dan swasta. REI Bali siap merealisasikan sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah bisa memiliki tempat tinggal layak huni,” ujarnya. Tentu saja kalau bisa tanpa membuat rumah adat kian terdesak.

� Kerta Negara

BANYAK yang bilang harga tanah termasuk properti tak akan pernah turun. Dasar pemikirannya, luas lahan takkan per-nah bertambah sementara jumlah penduduk yang memerlukan hunian baru dipastikan terus bertambah. Tak heran kini banyak yang melirik bisnis jual beli tanah maupun properti ini. Alasannya jelas, keuntungan yang menjanjikan di depan mata. Mereka pun berburu lahan ke pelosok pinggiran kota yang memang masih potensial untuk dijual. Apalagi di Bali yang harga tanahnya tergolong termahal di tanah air.

Belakangan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak pengalihan subsidi. Dengan dalih ongkos angkutan naik, biaya produksi naik, harga ma-terial bangunan pun ikut melonjak. Belum lagi ongkos tukang juga ikut naik dengan ala-

Rumah Stil Bali Terdesak Kos-kosan

Harga Properti Naik Terus

Page 47: Majalah balipost edisi 70

san yang juga latah, harga kebutuhan hidup telah naik akibat kenaikan harga BBM tadi. Jadilah haga properti (tanah dan rumah) terus saja melonjak. “Kenaikan harga properti diperkirakan mulai dirasakan awal 2015,” kata Ali Tranghanda dari Indonesia Properti Watch di Jakarta, belum lama ini.

Menurut dia, sampai pengujung 2014 har-ga properti memang menampakkan kenaikan yang signifikan. Malahan di beberapa lokasi terjadi koreksi pasar. Namun, koreksi pasar yang terjadi tidak mencerminkan jatuhnya pasar property, melainkan, lebih dikarenakan aksi individu yang menjual propertinya. “Sebagian besar koreksi pasar terjadi untuk rumah-rumah yang dibeli saat harga over value (sudah ketinggian),” katanya.

Sebelumnya, kebijakan Bank Indonesia yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen diperkirakan bakal menjadi salah satu faktor yang membuat pasar properti terpuruk. Kondisi tersebut diperkirakan bakal membuat situasi perlam-batan properti semakin turun tajam, yang terindikasi dari telah terjadinya penurunan lebih dari 69 persen pada kuartal III 2014 dibandingkan kuartal III 2013. Indonesia Properti Watch memperkirakan, setiap kenaikan 1 persen suku bunga akan menu-

runkan daya beli sebesar 4-5 persen. “Namun demikian, dengan adanya multiplier effect dari BBM dan perlambatan properti saat ini, maka diperkirakan penurunan daya beli minimal 30 persen,” katanya.

Meski terjadi berbagai dampak dari ke-naikan harga BBM, para pengembang akan berhati-hati untuk menaikkan harga proper-tinya. Hal ini menyusul akan segera naiknya biaya konstruksi dan biaya pendanaan.

Sebelumnya, Real Estat Indonesia (REI) mencemaskan turunnya daya beli masyarakat di sektor perumahan terkait

dengan kebijakan Bank Indonesia yang memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate). “Kami san-gat khawatir kalau bunga terus naik akan menghambat masyarakat untuk membeli properti,” kata Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy di Jakarta, beberapa waktu lalu. Apalagi, tambah dia, kebutuhan peru-mahan di tengah masyarakat masih sangat besar. Kebutuhan rumah di tanah air diper-kirakan mencapai lebih dari 15 juta unit.

� Sugiarta/dari berbagai sumber

Page 48: Majalah balipost edisi 70

A K T I V I T A S

29 Desember 2014- 4 Januari 201548

MBP/ist

LNKI - Lembaga Nasional Kekayaan Intelektual (LNKI) yang didi-

rikan sebagai bagian dari lembaga sayap Universitas Mahendradatta

merayakan hari jadinya yang ke-5 di Kampus Unmar dengan men-

gadakan seminar hukum. Tema yang diambil “Pentingnya kekayaan

intelektual bagi kalangan pengusaha di Bali”. Seminar ini digelar

sebagai bagian tanggung jawab dari kampus untuk selalu mengedu-

kasi masyarakat agar melek terhadap kebutuhan dan tantangan

persaingan industri didunia global yang salah satunya kesadaran

dari pengusaha untuk mendaftarkan hak cipta, hak paten, merek

dan kekayaan intelektualnya untuk melindungi Bali dari serbuan

pembajakan karya intelektual.

MBP/ist

HUT - Wadah komunitas bagi Penggemar Toyota Land Cruicer Indonesia (TLCI) Bali merayakan puncak HUT II di Pelabuhan Cruise Pelindo Benoa, Minggu (14/12) lalu. Saat itu diresmikan Logo TLCI Bali wadah bagi komunitas penggemar otomotif di seluruh Bali yang menjadi pelopor Program Keselamatan Berlalu Lintas. Perayaan dihadiri Dirtlantas Polda Bali Kombes Wayan Sunarta, Perwakilan Pelindo Wilayah III Benoa, para Komunitas IMI Bali, Penasihat dan Pembina serta Ketua Chapter TLCI se-Bali bersama ratusan anggota TLCI dari seluruh Bali. Menurut Ketua Panitia HUT II TLCI Bali Komang Sutriawan, puncak HUT yang jatuh Jumat (12/12) sengaja dirayakan Minggu (14/12) karena terbentur

hari raya keagamaan.

MBP/ist

DANA PUNIA - Senator I Kadek ‘’Lolak’’ Arimbawa menyerahkan dana punia satu ekor kerbau kepada bendesa adat di sela-sela masa reses anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) 6 - 11 Desember 2014. Penyerahan dana punia ini terkait up-acara Ngenteg Linggih di Pura Dalem Desa Adat Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (10/12). Dana punia tersebut diserahkan langsung kadek ‘’Lolak’’ Arimbawa kepada manggalaning karya

dan Bendesa Adat Satra I Ketut Parwata.

MBP/ist

PENUHI JANJI - Senator Republik Indonesia Dr. Shri I Gusti Ngu-rah Arya Wedakarna MWS III memenuhi janjinya di hadapan para pangempon dan bendesa adat di Desa Buruan, Blahbatuh, Gianyar. Wedakarna meluncurkan buku sejarah tentang keberadaan Pura Durga Kutri. Dengan menggandeng Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Unmar, Dr. Arya Wedakarna bertindak sebagai donatur yang membiayai penelitian sekaligus mencetakkan 1.000 buah buku yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia dan juga kepada warga

pakraman Desa Buruan.

Page 49: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 2015 49

www.bali-travelnews.com

P R O F E S I O N A L I S M E

Dalam dunia kerja khususnya pariwisata, tampil profe-sional adalah kewajiban dan tuntutan. Rahasia tampil profesional itupun akhirnya diungkapkan oleh dua perempuan Bali dalam Half Day Workshop baru-baru

ini. Mereka adalah Dr. Ir. Anak Agung Oka Saraswati, M.T., seorang training consultant dan Made Herry Erika Sedana, dari tourism professional.

Acara yang bertema “Building Your Profesional Image” itu diselenggarakan oleh Bali Tourism Board Denpasar bekerja sama dengan Society of Indonesian Professional Convention Organizer (Sipco). Saat itu peserta yang hadir berasal dari pelaku pariwisata, pebisnis dan marketing.

Dalam diskusinya, Oka Saraswati membawakan topik men-genai Business Ethics. Dia menekankan dalam membangun citra profesional seseorang harus memperhatikan beberapa hal penting. Di antaranya adalah etiket bertata karma, penampilan pakaian dan body language.

Etiket bertata krama, jelas Saraswati, sangatlah penting sekali. Tata krama dalam pergaulan internasional perlu dit-erapkan sebagai pekerja pariwisata di Bali. Contoh umum adalah berbicara. Saat berbicara, perhatikanlah lawan sambil memberi respons positif. Dalam bidang hospitality misalnya hotel, jangan lupa menyapa dan memuji.

Saat baru berkenalan, sambungnya, jangan menanyakan hal pribadi seperti status pernikahan, usia dan agama karena dianggap kurang sopan. Tambahnya, selalu kantongi ‘magic word’ seperti kata tolong jika perlu bantuan. Kata maaf, ketika bertanya atau dalam posisi salah. Terakhir, kata terima kasih sebagai ungkapan apresiasi.

Lebih lanjut perempuan yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Udayana itu memaparkan mengenai penampilan. Tampil sederhana memang baik. Namun, untuk tampil me-narik, seseorang harus berani fashionable. Terbukti, penampilan memberi kesan pertama yang bernilai. Caranya tampillah rapi, harum, berpakaian sesuai tema ac-ara, bagi kaum hawa, kenakan aksesoris karena benda itu punya kekuatan. “Pe-nampilan bisa meningkatkan percaya diri,” tambahnya.

Tidak boleh dilupakan, imbuh Saraswati adalah body language yang baik membantu seseorang untuk mengkomunikasikan keahlian. Baik cara makan, bersalaman, berjalan, duduk, berdiri dan berbicara. Jangan meletakkan tangan di kantong atau ping-gang saat bersalaman, adakan eye contact dan tersenyum. Saat berjalan dan duduk, dahulukan perempuan. “Menunjukan image professional pariwisata Bali, salah satunya ya dengan tampil professional, utamanya dalam pergaulan,” tambahnya.

Tidak kalah menarik dengan Erika Se-

dana. Dia membawakan topik mengenai Bussines Performance Planning Session. Perempuan yang dikenal sebagai motivator, MC sekaligus Director of Sales & Marketing Bali Bird Park ini fokus membahasas tentang self confidence terkait topiknya. Self confidence itu didukung oleh tiga point penting seperti accep-tance, acting with value and appreciation.

Acceptance harus dimulai dari diri sendiri. “Untuk men-gawali planning apapun, kita harus legowo. Maksudnya, kita harus menerima terlebih dahulu kondisi diri dan kemampuan diri. Acceptance ini kemudian dilanjutkan dengan acting with value. Hasil kerja yang bernilai adalah hasil

kerja yang memiliki manfaat. Tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga orang banyak.

Setelah mendapat hasil kerja yang bernilai, ungkap Erika, berilah apresiasi kepada diri sendiri, atau orang lain yang berpartisipasi menyukses-kan hasil kerja kita. “Ac-ceptance, acting with value dan appreciation adalah salah satu cara membangun image profesional,” dia me-nyimpulkan.

� Ocha

Rahasia Tampil Profesional

See

h l k a

a ,ig --e h n -

a

ionall Convention Organizerrasa

i mnka

mpeertat

swaintdi

hatiang

mujia, jdanntonmama

a bememderhl mablesanllahac-ris-

a

k k n, an ng-tactdukkanalahonalnya

ka S

diri Acceptance ini kemudian dilanjutkan denggan acting with

www.bali-traveelnews.com

all Convention Organizerall dari pelaku pariwisata,

meembawakan topik men-ann dalam membangunerrhatikan beberapa hal taa karma, penampilan

atii, sangatlah penting teernasional perlu dit-BBali. Contoh umum

ikkanlah lawan sambil g hhospitality misalnya yi. aangan menanyakan hal

n aagama karena dianggap nggi ‘magic word’ sepertiaaaf, ketika bertanya ataukkasih sebagai ungkapan

errprofesi sebagaimmaparkanhaana

mee-e. n h

t, nhl,a.See-

diri. Acceptance ini kemudian dilanjutkan denggan acting withvalue. Hasil kerja yang berniilai adalah hasil

kerja yang memilikki manfaat. Tidakhanya pada diri seendiri tetapi jugaorang banyak.

Setelah menddapat hasil kerjayang bernilai, ungkap Erika,berilah apresiiasi kepada dirisendiri, atau oorang lain yangberpartisipaasi menyukses-kan hasil kkerja kita. “Ac“ -ceptance, accting with valuedan apprecciation adalahsalah satu caara membangunimage profesiional,” dia me-nyimpulkan.

� Ocha

Page 50: Majalah balipost edisi 70

29 Desember 2014- 4 Januari 201550

D E S A W I S A T A

www.bali-travelnews.com

Pernah berwisata ke Desa Wisata Bongkasa Pertiwi? Pecinta raft-ing ataupun pengemar permainan ATV dan bersepeda pasti tahu

desa ini. Maklum, desa yang masih asri ini dipilih sebagai tempat finish permain-an rafting yang memanfaatkan lintasan Sungai Ayung. Bahkan, jumlahnya lebih dari tiga perusahaan rafting yang men-gakhiri permainannya di desa ini.

Desa Bongkasa Pertiwi terletak di Ke-camatan Abiansemal, Kabupaten Badung yang dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar 30 menit dari Kota Denpasar. Perjalanan menuju desa itu sungguh menyenangkan. Di sebelah kanan dan kiri jalan terdapat sawah dan tegalan yang masih dikelola secara tradisional. Rumah-rumah penduduk masih lestari yang dekat dengan aturan rumah Bali yaitu kosala-kosali.

Di samping jalannya lebar dan dihot-mik, lingkungannya juga bersih, udaranya sejuk dan masyarakat penduduknya terkenal ramah. Wisatawan mancanegara merasa senang berada di desa itu. Kar-enanya, sehabis bermain rafting mereka menyempatkan diri untuk berjalan-jalan keliling desa, menyambangi rumah pen-

duduk bahkan ada yang menginap.Sekretaris Desa Bongkasa Pertiwi I

Wayan Matyana mengatakan, desa ini mulai dikenal oleh wisatawan karena adanya permainan rafting. Banyak pe-rusahaan rafting yang memilih desa ini sebagai tempat finish permainannya. Tak hanya itu, banyak juga wisatawan yang memanfaatkan untuk bermain ATV dan bersepeda santai keliling desa. “Ada juga yang sekadar jalan-jalan melihat suasana desa lebih dekat,” katanya.

Adanya berbagai fasilitas permainan itu, jelas Matyana mendorong ibu-ibu rumah tangga untuk berjualan berbagai jenis minuman. Mulai dari air mineral, es kelapa muda, kopi, makanan ringan ataupun nasi bungkus. Lokasinya juga beda-beda, ada yang di tempat finish ada pula di bawah tebing pinggir sungai. “Masyarakat Desa Bongkasa bisa ber-interaksi langsung dengan wisatawan,” paparnya.

Suasana tersebut juga mendorong masyarakat setempat untuk mewujudkan Desa Bongkasa Pertiwi sebagai desa wisata. Hal itu juga diperkuat dengan adanya SK Bupati Badung yang men-etapkan ada 18 desa wisata termasuk

Bongkasa Pertiwi. “Walau ditetap sejak 2009 sebagai desa wisata, tetapi Desa Bongkasi sudah mengembangkan diri sejak 2003, sehingga memiliki perangkat yang menunjangnya,” ujarnya.

Beberapa di antaranya, jelas Matyana, ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), kelompok guide prilen. “Kami akan membuat jalan setapak ditepi Sungai Ayung untuk mendukung desa wisata. Karena keindahan sungai itu ada di tebing dengan pohon hijau seperti berada di surga,” ucapnya.

Matyana juga mengatakan, sebagai desa wisata Desa Bongkasa Pertiwi juga memiliki akomodasi seperti ada pondok wisata, rumah-rumah penduduk milik masyarakat disewa dan dikontrak wisatawan. Bahkan, ada wisatawan yang mengontrak tanah untuk membuat rumah pribadi. “Jujur, kami belum mempunyai ciri khas desa. Walau sudah ada pengrajin perak yang banyak dipesan para pemilik artshop di Bali,” pungkasnya.

� Budarsana

Bongkasa Pertiwi Andalkan ”Rafting”

Suasana Desa Bongkasa yang menjadi desa wisata di Kabupaten Badung.

Page 51: Majalah balipost edisi 70
Page 52: Majalah balipost edisi 70