Majalah balipost edisi 77

52
RP 20.000 RP 20 00 R RP R 2 0 20 0 0 0 00 0 00 PBB Dihapus, Cegah Lahan ’’Tergerus’’ Langkah Strategis yang Harus Didukung 77 | 16 - 22 Februari 2015

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 77

Page 1: Majalah balipost edisi 77

RP 20.000RP 20 00RRPR 2020 0 0000000

PBB Dihapus, Cegah Lahan ’’Tergerus’’

Langkah Strategis yang Harus Didukung

77 | 16 - 22 Februari 2015

Page 2: Majalah balipost edisi 77
Page 3: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN�Pengelolaan SMA/SMK Dikembalikan ke Provinsi 18MANCANEGARA�Pembagian Kekuasaan di Sudan Selatan 20DAERAH�Desa di Jembrana Berlomba Bangun Kantor Dua Lantai 22

KESEHATAN�Sel Darah Putih sebagai Sistem Imunitas Tubuh Pikiran Tenang, Imunitas pun Meningkat 24

LENSA�”NGANYUD” 26

OLAHRAGA� Masa Akhir Pengabdian 28LINGKUNGAN� Sawah Terhempas Gelombang 36PARIWISATA� Pariwisata Bali Bersanding Kriminalitas 38TRADISI� Sambut Galungan di Pandak Gede Krama ”Nampah Kebo”, Pantang Potong Sapi 44

PROPERTI� Penuhi ”Backlog” 15 Juta Rumah Perlu Intervensi Pemerintah 46SOSOK� Popong Otje Djundjunan Politik Tak Ada Batasan Usia 48PROFESI� Bali Travel News ’’Cocktail Break’’ Aksi Bartender, Enak di Mata Enak di Lidah 50

OPINI� Nilai Kebangsaan Pemimpin 6BALI SEPEKAN�Longsor, Dua Tewas 7LAPORAN UTAMA�PBB Dihapus, Cegah Lahan ’’Tergerus’’ 8

�PAD Pemda Berpengaruh 9

�Langkah Strategis yang Harus Didukung 10POLITIK�Revitalisasi Perusda Ibarat Menghidupkan Mayat 16�Legislator Menuntut Independensi 17

Page 4: Majalah balipost edisi 77

4

16 - 22 Februari 20154

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Tuntaskan Wajar 12 Tahun

Jalur Maut Gilimanuk-Tabanan

Kalau saja Gubernur, Bupati/Wali Kota/Camat mengajak Lurah/Kades dan para guru yang ada di desa menggarap 5.886 siswa putus sekolah yang

tersebar di seluruh desa di Bali dalam suatu gerakan penuntasan Wajar(wajib belajar) 9 tahun dan menyambut diberlakukannya Wajar 12 tahun, niscaya dengan semangat dan jiwa gotong royong krama Bali akan dengan mudah kita tuntaskan program tersebut. Pertimbangannya:

- Manfaatkan balai banjar sebagai pusat kegiatan pengembangan budaya belajar masyarakat.- Agar program berjalan berkelanjutan tindak lanjuti dengan monitoring

evaluasi, supervisi dan pelaporan.

- Sekaligus mence-gah kenakalan remaja di desa maupun maraknya peredaran narkoba dan bahaya HIV/AIDS di masyarakat.

Drs. I Ketut Suharthana, M.Pd.

Jl. Dewata 1A/8 Sidakarya Denpasar

Selatan

Saya adalah putra Bali yang tinggal di Tangerang sejak kecil. Saya sangat prihatin dengan banyaknya korban jiwa dan kerugian materi yang melayang

di jalur antara Gilimanuk dan Tabanan. Saya berulang kali mengamati peng-guna kendaraan di jalur ini dan ada beberapa faktor penyebabnya.

1. Jalur Gilimanuk-Tabanan sangat sempit untuk ukuran jalan provinsi.2. Banyaknya tikungan dan tanjakan/turunan yang sangat berbahaya.3. Pengemudi truk khususnya dari Pulau Jawa yang selalu beriringan (kon-

voi) tanpa jarak, kurang lebih 3-4 truk mengakibatkan pengguna kendaraan lainnya sangat sulit dan berisiko untuk mendahului (menyalip), begitu juga sepeda motor.

Solusinya:1. Pemerintah dapat memperlebar jalur ini, sehingga apabila terjadi kecelakaan tidak menimbulkan kemacetan begitu panjang dan lama.2. Perlu ditambah beberapa jembatan lurus untuk menghilangkan tikungan tajam dan tanjakan/turunan.3. Dinas Perhubungan dan polisi agar melarang truk-truk berjalan beriringan (konvoi) di jalur ini, karena menyulitkan kendaraan kecil untuk mendahului (menyalip).4. Pengendara sepeda motor harusnya selalu berada di jalur kiri. Selama ini cenderung berada di tengah.

I Ketut SudadiJl. Lamda I No. 394 Karawaci Baru, Kec. Karawaci-Tangerang

Page 5: Majalah balipost edisi 77

5

16 - 22 Februari 2015 5

PILKADA langsung hanya akan men-jadi pesta partai politik. Budaya rekomen-dasi dan transaksi tetap akan mendominasi walaupun tahapan pilkada memberikan ruang kepada publik melakukan kore-ksi. Kuatnya dominasi dan intervensi elite parpol dalam menentukan kandidat akan membuat publik hanya akan memilih calon yang disodorkan parpol. Efektivitas uji publik dalam tahapan pilkada langsung pun tak akan membuat kinerja pemerintahan efektif. Intervensi dan pendomplengan kepentingan politik dalam pengelolaan kekuasaan tetap akan dominan. Hal ini disebabkan karena uji publik dalam pilkada hanya bersifat seremonial, mengingat figur yang akan bertarung ditentukan oleh elite partai bukan rakyat.

Pandangan ini terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat terkait efektivitas uji publik dalam Ppilkada langsung. Ada 58,14 persen responden yang meyakini uji publik tidak memberi-kan jaminan kandidat yang terpilih akan mengelola kekuasaan untuk kepentingan rakyat. Kuatnya tekanan politik dan balas jasa akan membuat seorang bupati atau

wali kota terpilih akan tetap membela kepentingan politik partai pengusungnya. Uji publik bahkan akan mubazir ketika kandidat yang disodorkan parpol merupa-kan hasil transaksi kepentingan elite politik. Faktanya, bupati/wali kota yang terpilih lewat pilkada langsung tidak begitu peka dengan aspirasi publik.

Sedangkan 39.93 persen responden yakin bahwa uji publik akan membuat kan-didat lebih proaktif terhadap aspirasi rakyat. Uji publik akan membuat pemilih dan kan-didat membangun komunikasi politik lebih awal. Selain itu, dalam tahapan uji publik ini masyarakat bisa menyatakan penolakan atau memberikan persepsi buruk terhadap calon yang diajukan parpol. Dengan cara ini dominasi elite politik dalam menentukan kandidat bisa dikoreksi lebih awal.

Sedangkan, 1,93 persen responden tidak memberikan respone terkait efektivitas uji publik dalam Pilkada Langsung. Respon-den kelompok ini mengaku belum tahu persis isi UU Pilkada Langsung. Uji publik dalam pilkada kali ini juga belum jelas teknik dan mekanismenya.

� Dira

Tersandera Rekomendasi Elite ParpolApakah uji publik dalampilkada menjamin calonbupati/wali kota sesuaiharapan masyarakat?

N=621

39,93%Ya

1,93%TidakTahu

58,14%Tidak

N=621

39,93%Ya

N

58,14%Tidak

Uji

pub

lik

harapan

msayarakat

harapanmsayarakat

harapanmsayarakat

grafis: tomik cahya

Page 6: Majalah balipost edisi 77

6

Kasus Polri-KPK meman-tik naluri masyarakat. Di manakah niali-nilai ketela-danan dan kebangsaan para

pemimpin kita? Tampaknya, sumber keruwetan politik yang terjadi pada awal tahun 2015, ada pada rencana Komjen Pol. Budi Gunawan. Calon kapolri yang menjadi tersangka dari KPK. Kasus ini telah menempatkan Jokowi terpojok, kemudian terjadi hiruk pikuk sosial-politik, lalu berkembang menjadi proses kriminalisasi pimpi-nan KPK. Terjadilah pro-kontra, dan opini masyarakat terbelah. Kalau saja Budi Gunawan memiliki wawasan kebangsaan dan keteladanan, maka ia seharusnya sudah lama mengundurkan diri. Dengan demikian, ia dalam segala plus-minusnya, telah memberikan “se-suatu” untuk negaranya.

Berbagai elemen masyarakat dan juga petinggi negara, sudah memberi-kan sinyal agar Budi Gunawan mundur dengan sikap kesatria. Namun ia tetap saja bergeming, dan tampaknya harga dirinya ditempatkan terlalu tinggi. Jauh lebih tinggi dari kepentingan negara. Sebuah negara yang dulu dibela dan dibangun dengan tetesan darah. Lalu, perlu direnungkan, apa yang telah kita perbuat untuk bangsa dan negara ini? Hampir tidak ada. Menjadi pegawai atau pejabat, sudah mendapat gaji dan fasili-tas. Tetapi dulu, para pejuang kita, sangat ikhlas berkorban (bahkan jiwanya) untuk bangsa dan negaranya. Kenapa sekarang hanya mundur saja dari jabatan, rasanya susah sekali.

Pihak KPK sudah memberi contoh keteladanan. Bambang Widjojanto telah memutuskan mundur (berhenti sementara). Kenapa para pemimpin di Polri tidak memberikan respons kete-ladanan yang sepadan? Mungkin pada sistem pendidikan di Polri, TNI, dan pendidikan umum, perlu diberikan lebih banyak masalah soft skill (etika, kete-ladanan, dan lain-lain), agar bangsa ini tidak mandek, hanya karena pertaruhan

harga diri. Kiranya Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto akan dikenang oleh masyarakat, kalau mereka memberikan keteladanan dan wawasan kebangsaan, dalam kasusnya ini.

Patut dicatat bahwa bangsa Indonesia memiliki referensi yang agung untuk “anak-anaknya”. Yakni referensi tentang perjuangan perang dan revolusi kemerde-kaan yang sangat panjang, dengan ber-bagai pengorbanan dan korban-korban yang memilukan. Para pejuang kita dulu hanya menginginkan Indonesia merdeka, atau mati sebagai kusuma bangsa. Na-mun sekarang, setelah 70 tahun Indone-sia merdeka, masyarakat Indonesia telah mengalami transformasi.

Kalau dulu, para pejuang kita siap dan rela berkorban, maka sekarang orang-orang berusaha mencari korban. Kalau dulu, para pejuang kita selalu ikhlas, maka sekarang orang-orang praktis tidak ada yang ikhlas. Hampir semuanya dilakukan dengan kepentingan-kepentin-

gan. Kalau dulu, para pejuang kita selalu memegang teguh rasa setia-kawan, na-mun sekarang, orang-orang sangat indi-vidualistis. Mementingkan kepentingan sendiri dan kelompok saja.

Kasus yang sekarang ada, dalam konflik KPK vs Polri menunjukkan bahwa para elit kita kebanyakan hanya mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada roh atau jiwa yang terpanggil, untuk negara dan bangsa. Kalau saja ada sedikit saja keterpanggilan itu, maka konflik ini tidak akan berkembang dengan demikian hebatnya.

Seyogianya pihak Polri, yang kini dipimpin oleh Wakapolri mendorong anak-buahnya, yakni Budi Gunawan untuk mundur. Jangan hanya meny-erahkan masalah mundur itu kepada kemauan pribadi. Faktor pimpinan perlu digerakkan agar lembaga Polri mampu memberikan keteladanan sosial. Kenapa hal itu tidak dilakukan? Kalau saja hal itu dilakukan, maka masalah bangsa yang kini sangat ruwet, bisa mendapatkan jalan keluar yang elegan.

Orang-orang terlalu banyak menuntut pada Presiden Joko Widodo. Namun tidak ada orang yang mau memberi sesuatu kepadanya. Sehingga Presiden Jokowi menjadi sangat terpojok. Bahkan menjadi bahan ejekan dan olok-olok dari kalangan elemen DPR yang menjadi seterunya. Mungkin dulu, semua orang yang ingin menjadi Kapolri dengan in-tens melakukan kasuk-kusuk ke Jokowi. Tetapi kenapa sekarang mereka tidak memberikan jalan keluar yang elegan kepada Jokowi? Ini situasi yang sung-guh sangat tragis. Egoisme dan mental meminta-minta sudah merajalela. Lalu di manakah implementasi revolusi mental ala Jokowi? Kalau suatu elemen massa mendukung Jokowi, maka pada saat-saat kritis harus bisa memberi ruang yang elegan bagi pemimpin.

Penulis, Ketua Puslit Subak Univ.

Udayana

O P I N I

16 - 22 Februari 20156

Oleh Wayan Windia

Nilai Kebangsaan Pemimpin

Page 7: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 7

B A L I S E P E K A N

BENCANA longsor di Banjar Belong, Desa Bugbug, Karangasem, memakan korban. Ironisnya, peristiwa ini terjadi saat keluarga Wayan Poleng (43) asal Banjar Tanah Barak, Seraya Timur, hendak melaspas tempat usaha membuat sanggah paras taro di tanah kontrakannya Banjar Belong, Sang Hyang Ambu, Desa Bugbug, Sabtu (31/1) tiba-tiba tebing longsor men-impa bangunan usahanya. Dua orang yang ada di dalam bangunan dekat tebing, tertimbun longsoran dan tewas di lokasi.

Korban tewas Ni Nyoman Jembeng alias Klemun (60), serta seorang cucu-nya Ni Wayan Dwi Wulandari (8). Kor-ban tewas dengan kepala gepeng. Dari mulut, hidung, dan telinga korban men-geluarkan darah. Kedua korban sempat dilarikan ke UGD RSUD Karangasem, namun dr. Edwin Gautama yang men-erima dan menangani kedua korban mengatakan, kedua korban tiba di UGD dalam keadaan sudah meninggal dunia. Beberapa saat kemudian, mayat ked-uanya dibawa ke kamar jenazah.

� Budana

SENDERAN beton rumah seorang warga di Dusun Bukit Sakti Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt longsor, Sabtu (31/1). Material batu kali dan bongkahan beton menimbun jalan di Desa Lokapaksa menuju Desa Ularan. Akibatnya, lalu lintas penghubung di dua desa bertetangga tersebut lumpuh total. Pengendara yang melintas pun terpaksa harus berbalik arah. Beruntung, rumah milik Gusti Bagus Putrayana (40) tidak ikut tergerus. Senderan permanen ini diduga tidak kuat menahan beban pada ketinggian empat meter di atas jalan hingga longsor.

Informasi di lokasi kejadian, menye-butkan sebelum kejadian, hujan disertai angin kencang melanda wilayah Desa Lokapaksa dan sekitarnya. Rumah Putrayana berada pada ketinggian sekitar empat meter di atas jalan. Tanah pekarangan yang baru saja disender itu masih tampak gembur dan belum dipa-datkan. Selain itu, dari sisa senderan yang masih utuh konstruksi senderan-nya tegak dan pada posisi vertikal. Akibat gerusan air dan tidak kuat me-nahan beban di atasnya senderan beton permenan tersebut longsor.

� Mudiartha

HUJAN lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Tabanan, Sabtu (31/1), menyebabkan pohon asem setinggi 10 meter dengan diameter sekitar empat meter di sebelah Pura Dalem Sural-aga, Abiantuwung, Kediri tumbang. Batang pohon tersebut menimpa bangunan dan menyebabkan atapnya rusak. Meski tidak ada korban jiwa akibat musibah ini, namun diperkirakan kerugian mencapai puluhan jutaan rupiah. Karena batang pohon tersebut cukup besar, warga baru bisa memindah-kannya setelah mendapat bantuan dari tim BPBD Tabanan serta aparat kepolisian dan

TNI setempat, Minggu (1/2).Jro Mangku Pura Dalem Suralaga,

Dewa Made Sunarga, menceritakan sekitar pukul 17.30 wita diriya bersama sejumlah warga yang tengah mengikuti pelaksanaan pujawali di pura setempat dikagetkan dengan bunyi yang cukup keras. Setelah dicek, bunyi tersebut berasal dari pohon asem yang berusia ra-tusan tahun tumbang menimpa bangunan di areal pura yang baru dibangun 2009 silam. Bangunan tersebut adalah gedong penyimpenan dan pesandekan.

� Puspadewi

DINAS Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli kembali mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) dari pe-merintah pusat. Untuk tahun 2015 ini, total DAK bidang pendidikan yang diterima mencapai Rp 15 miliar lebih. Sesuai petunjuk, kucuran DAK tersebut nantinya untuk rehab gedung sekolah serta pembangunan ruang kelas baru.

Meski demikian, sejauh ini belum bisa dipastikan berapa jumlah seko-lah yang akan direhab dengan DAK tersebut, lantaran masih dalam proses

pendataan. Kepala Disdikpora Kabu-paten Bangli Nyoman Sumantra saat dikonfirmasi, Minggu (1/2), menga-takan DAK bidang pendidikan yang diterima tahun ini meningkat Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya. Di mana pada tahun ini total DAK mencapai Rp 15.421.626.000. Sementara pada tahun 2014 hanya Rp 12.824.155.300.

Dari total DAK tahun ini, nantinya Sekolah Dasar (SD) akan digelontor sekitar Rp 4,4 miliar, sementara SMP Rp 4,5 miliar, SMA Rp 2,1 miliar dan SMK Rp 4,2 miliar.

� Swasrina

Longsor, Dua Tewas

Jalan Lokapaksa-Ularan

Tertimbun Longsor

Tertimpa Pohon

Gedong Panyimpenan Rusak

Perbaikan Sekolah, Dianggarkan Rp 15 Miliar

MBP/mud

7

Page 8: Majalah balipost edisi 77

8

8 16 - 22 Februari 2015

L A P O R A N U T A M A

Pajak bumi dan bangunan (PBB) di Kuta, Renon dan Sanur sangat mencekik petani yang masih setia menanam padi. Bahkan beban

bajak yang harus dibayar jauh melebihi daripada hasil yang didapatkan. Sehingga tidak sedikit yang harus berutang untuk melunasi pajaknya.

Untuk keluar dari masalah tersebut, satu-satunya jalan adalah menjual aset yang telah diwarisi secara turun temurun. Maka terjadilah alih kepemilikan dan ber-lanjut kepada alih fungsi lahan.

Itulah yang terjadi saat ini di Bali khususnya di denpasar, Badung dan Gi-anyar. Para petani sangat dibebani dengan pajak yang tinggi. Tingginya PBB tersebut tidak terlepas dari ‘’akal-akalan’’ pemerin-tah dengan menetapkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tinggi. Sehingga pajak yang diperolehpun juga akan tinggi.

Kabinet kerja Jokowi rupanya mend-engar jeritan tersebut. Sehingga muncul rencana pemerintah untuk menghapus PBB. Adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Na-sional Ferry Mursyidan Baldan yang me-negaskan rencana pemerintah menghapus pajak bumi dan bangunan (PBB). Hal ini dilakukan semata demi kesejahteraan rakyat, meski ada potensi kehilangan penerimaan pajak.

Ferry dalam jumpa pers, pekan lalu, mengatakan sejatinya pajak dipungut demi kesejahteraan rakyat. Namun, jika penghapusan pajak atas tanah dan tempat tinggal bisa meringankan beban masyarakat, tujuan tersebut juga dapat ter-capai. “Komitmen kami, untuk apa menin-ggikan pendapatan kalau ada hal lain yang bisa ditempuh untuk menyejahterakan masyarakat dan membuat rakyat nyaman (dengan menghapus pajak),” katanya.

Ferry menuturkan, PBB akan dibagi menjadi dua, yakni pajak bumi dan pajak bangunan. Pemisahan dilakukan sebagai upaya penyederhanaan.

Pajak bumi akan dikenakan hanya satu

kali yaitu saat sebidang tanah atau lahan menjadi hak milik seseorang. “Tuhan kan menciptakan bumi satu kali, kok kita pajaki setiap tahun? Makanya ada aturan seperti ini, gunanya untuk mengurangi beban soal tanah,” katanya.

Ada pun pajak bangunan akan dikena-kan setiap tahunnya hanya untuk bangunan komersial seperti kontrakan, kos-kosan, ruko serta restoran. “Kebun atau lahan usaha lainnya aturannya menyusul. Tetapi kami fokus agar rumah pribadi dan bangu-nan sosial tidak dikenakan pajak. Dalam perspektif kami, ini bisa mengurangi kapitalisasi nilai tanah dan bangunan,” katanya.

Ferry menjelaskan, rencana pengha-pusan PBB tahunan memang berpotensi mengurangi penerimaan pajak, terutama untuk pendapatan asli daerah (PAD). Namun, ia mengaku akan tetap meminta semua daerah untuk bisa menaati peraturan tersebut kelak setelah diterapkan. Ia me-mastikan peran negara, melalui pemerintah daerah, untuk meringankan beban rakyat bisa dilakukan dengan cara tersebut.

“Kami akan sampaikan di APBN berikutnya (soal pendapatan daerah karena dihapuskannya PBB). Untuk memastikan pendapatan daerah, kami akan usahakan untuk berikan di awal kesejahteraan itu,” katanya.

Ferry mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya agar semua hal yang berkaitan dengan tanah, bumi atau ban-gunan tidak menjadi sumber kerisauan masyarakat karena harganya yang mahal. “Kami dorong hal-hal yang berkaitan dengan tanah, bumi dan bangunan bukan menjadi sumber yang memahalkan. Ke-hendak kami untuk mengkaji PBB, itu kan untuk menyejahterakan masyarakat juga,” ujarnya.

Komisi II DPR RI mendukung rencana Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Ba-dan Pertanahan Nasional untuk menghapus Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dalam komponen harga jual tanah dan bangunan.

“Soal penghapusan NJOP kalau idenya da-lam rangka memberikan pelayanan untuk rakyat saya kira kebijakannya terus kami dukung. NJOP selama ini harus jelas keun-tungannya,” kata Ketua Komisi II DPR RI Rambe Kamarulzaman di Jakarta.

Politisi Partai Golkar itu menuturkan, pihaknya akan mendukung kebijakan yang dinilai banyak memberi manfaat bagi rakyat. Ia juga menambahkan jika kebijakan tersebut jadi dilakukan, maka akan ada mekanisme yang harus dibahas dengan Komisi Agraria itu.

“Ini kan soal tanah masyarakat, jangan sampai soal pertanahan berlarut-larut. Jika kebijakan ini bisa menyelesaikan masalah, bila perlu kita dukung penuh untuk me-nambah anggaran ini yang penting dan langsung pada masyarakat,” kata Rambe.

Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan mengatakan rencana kebijakan reformulasi NJOP serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan wujud nyata memperkokoh kehadiran negara dalam masalah pertanahan. “Tujuan reformulasi adalah untuk memperjelas pengendalian terhadap harga tanah dan mengurangi potensi spekulasi terhadap harga tanah dengan menerapkan Zona Nilai Tanah (ZNT) setiap tahun oleh pemerintah melalui keputusan presiden,” katanya.

Ferry juga mengatakan kebijakan terse-but nantinya akan menetapkan batas harga atas tanah sehingga tidak ada transaksi jual beli tanah di atas harga yang ditetapkan pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN akan menghapus pencan-tuman komponen Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada komponen harga jual tanah dan bangunan.

Pihaknya juga telah memberitahukan kepada pengusaha properti terkait rencana penghapusan komponen NJOP pada lem-baran pembayaran PBB.

� Hardianto

PBB Dihapus, Cegah Lahan’’Tergerus’’

Page 9: Majalah balipost edisi 77

9

16 - 22 Februari 2015 9

RENCANA pemerintah untuk menghapus pajak bumi dan bangunan (PBB) dan nilai jual objek pajak (NJOP) sepertinya tidak main-main. Itu, karena, penghapusan PBB tersebut akan mulai berlaku pada 2016 men-datang untuk rumah sederhana, tempat ibadah dan bangunan yang bersifat sosial. Kabar itu juga memberikan angin segar bagi industri properti di Tanah Air. Setidaknya, keuntungan terbesar akan dirasakan oleh masyarakat luas yang memiliki kebutuhan rumah atau tempat tinggal. Bahkan, kebijakan baru dari pemerintah itu dinilai sebagai pemompa demi tercapainya target pembangunan satu juta unit rumah.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Wahyu Tumakaka kepada wartawan mengatakan penghapusan pajak bumi dan bangunan (PBB) non-komersial tidak akan berpengaruh terhadap penerimaan negara. Menurut dia, yang akan dirugikan adalah pemerintah daerah (pemda). Ia juga menjelaskan, PBB yang masuk ke penerimaan negara hanya yang berasal dari sektor pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Sementara sisanya menjadi penerimaan pemerintah daerah. “Kalau melihat struktur, penghapusan PBB tidak mempengaruhi penerimaan negara. Pengaruhnya ke pemda,” kata Wahyu, pekan lalu.

Seperti diketauhi, PBB awalnya memang menjadi pajak pusat. Namun berdasarkan UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PBB menjadi pajak daerah dan dipungut oleh daerah.

� Hardianto

PAD PemdaBerpengaruh

Sejatinya pajak dipungut demi kesejahteraan rakyat. Namun, jika

penghapusan pajak atas tanah dan tempat tinggal bisa meringankan beban masyarakat, tujuan tersebut juga dapat

tercapai. Komitmen kami, untuk apa meninggikan pendapatan kalau ada hal lain yang bisa ditempuh untuk menye-jahterakan masyarakat dan membuat

rakyat nyaman (dengan mengha-pus pajak).

Ferry Mursyidan BaldanMenteri Agraria dan Tata Ruang

Page 10: Majalah balipost edisi 77

10

L A P O R A N U T A M A

16 - 22 Februari 201510

PENGHAPUSAN PBB dan NJOP tentu akan sangat berpengaruh pada PAD. Kendati ada potensi kehilangan pendapatan, namun jangan dijadikan alasan pembenar untuk menolak atau menentang kebijakan pro rakyat ini. Diharapkan para bupati/wali kota juga mendukung kebijakan ini.

Anggota DPRD Denpasar AA Ngurah Gede Widiada, pekan lalu, mengatakan, rencana Menteri Agraria dan Tata Ru-ang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan meng-hapus pajak bumi dan bangunan (PBB) dinilai sebagai kebijakan strategis yang mempunyai dampak yang sangat luar biasa terhadap kemajuan beberapa sek-tor. Selain itu, penghapusan PBB juga akan mengurangi beban masyarakat dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kebijakan Menteri Agraria terkait rencana menghapus PBB merupakan kondisi objektif yang harus diapresiasi, sebab selama ini PBB sangat member-atkan masyarakat bawah seperti petani,

terlebih PBB dihitung dari NJOP. Kami harapkan Presiden menyetujui itu,” katanya.

Kendati diakui nantinya ada potensi kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) di kabupaten/kota akibat penghapusan PBB ini, hal tersebut jangan dijadikan alasan pembenar untuk menolak atau menentang kebijakan pro rakyat ini. Diharapkan para bupati/wali kota juga mendukung kebijakan ini.

“Pada prinsipnya negara hadir untuk menyejahterakan rakyat. Negara jangan hadir sebagai pemeras rakyat dengan pengenaan PBB yang tinggi. Jadi selaku wakil rakyat dan kader NasDem kami du-kung penuh kebijakan Pak Menteri yang juga kader NasDem,” kata Gung Widiada yang juga Ketua DPD Partai NasDem (Nasional Demokrat) Denpasar itu.

Penghapusan PBB ini juga dinilai akan mampu menyelamatkan lahan-lahan perta-nian dari a l i h

fungsi lahan dan juga bisa menggairah-kan petani untuk menggarap lahannya. “Penghapusan PBB ini bisa menyela-matkan lahan pertanian kita. Dan semoga dengan ini petani kita tidak tergiur men-jual tanahnya, tapi lebih memilih meng-garap dan mengembangkan potensi per-tanian yang ada. Jangan sampai karena tekanan pajak, orang berlomba-lomba jual tanah,” tegasnya.

Sekretaris Komisi I DPRD Denpasar I Made Sukarmana, S.H., juga menyatakan hal serupa. Sukarmana menilai dengan rencana tersebut, diprediksi jual beli tanah, terutama di kawasan jalan besar akan bisa ditekan. Dengan demikian, alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman juga bisa ditekan. Selama ini, ia melihat banyak warga yang menjual sawahnya yang berada di kawasan dengan NJOP yang tinggi. Karena petani yang memiliki sawah di kawasan seperti itu, merasa be-

rat untuk membayar pajak. Aki-batnya, banyak la-

han sawah yang kemudian-

Langkah Strategis yang Harus Didukung

Page 11: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 11

MBP/dok

AA Ngurah Gede Widiada

dijual dan akhirnya berubah menjadi permukiman.

Politisi Demokrat dari Banjar Bun ini menilai langkah yang dilakukan Menteri Agraria tersebut perlu didukung semua pihak, karena akan memberikan dampak positif bagi upaya menjaga agar lahan bisa tetap difungsikan seperti semula. Fenomena seperti ini bisa terlihat di Jalan Tukad Badung, Jalan Barito, serta jalan-jalan lebar lainnya. Di kawasan seperti ini NJOP lahannya cukup tinggi. Karena itu, pemilik akan terobsesi untuk menjualnya. Padahal, dilihat dari segi produktivitasnya dalam bidang perta-nian, cukup bagus. Namun, karena pa-jaknya terlalu tinggi, maka akan memicu pengalihan hak atau jual beli.

Politisi yang juga pengacara ini mengatakan, selain penghapusan PBB, pihaknya juga mendorong untuk melaku-kan revisi terhadap Perda bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) yang diberlakukan saat ini. Banyaknya keluhan yang ia terima terkait masih tingginya biaya BPHTB, khususnya un-tuk tanah waris. “Di lapangan masih ada keberatan dalam melakukan pembayaran pajak BPHTB untuk jenis tanah waris

ini,” katanya.Seperti diberitakan sebelumnya,

Pemkot Denpasar sudah memutuskan untuk memberikan keringanan pajak BPHTB untuk tanah waris dan hibah. Pemkot melakukan pemotongan pajak untuk tanah waris, hibah dan wasiat dipotong 50 persen. Kategori tanah yang bisa masuk dalam program tersebut adalah tanah waris, tanah hibah dan tanah wasiat. Selain itu ditetapkan juga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang bisa dikenakan pajak adalah tanah yang nilainya di atas Rp 700 juta. Kes-epakatan mengenai potongan 50 persen dan batas NJOP tanah yang bisa kena pajak ini efektif berlaku per 1 Januari 2014 lalu.

Data yang dirangkum dari Dinas Pendapatan Kota Denpasar, pendapatan yang dihasilkan dari pungutan BPHTB ke kas daerah di induk tahun 2013 sebe-sar Rp 131 miliar. Sedangkan target 2014 dirancang Rp 133 miliar.

� Widana/Asmara

MBP/dok

Page 12: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

TINJAU - Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, S.H. men-injau tanah longsor di jalan Sangyangambu, Desa Bugbug

Kecamatan Karangasem, Minggu (1/2), begitu menerima laporan dari masyarakat dan Dinas Pekerjaan Umum serta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebelum-nya Bupati Geredeg berolahraga acara car free day di Jalan

Veteran (jalur 11). Dari BPBD dilaporkan Sabtu (31/1) sekitar 14.30 wita curah hujan cukup tinggi. Tanah di atas bukit

Sangyangambu sebelah barat jalan longsor, menimbun badan jalan Sangyangambu jurusan Karangasem - Denpasar. Akibat bencana tersebut satu rumah warga hancur dan jalan menuju

rumah penduduk ke atas bukit rusak.

MBP/ist

HCT - Paket Heritage City Tour (HCT) yang segera di-launching Pemerintah Kota Denpasar bulan Maret men-

datang, mendapat respons positif dari masyarakat maupun steakholder dan komponen pariwisata. Wakil Ketua ASITA

di bidang Budaya dan Lingkungan I Ketut Ena Partha mengaku, paket Heritage City Tour yang digagas Pemkot

Denpasar sangat bagus untuk mempromosikan objek wisata di Kota Denpasar. Ia mengakui, paket city tour ini dari dulu sudah ada. Namun keamanan, kenyamanan dan kebersihan

perlu ditingkatkan. Untuk menyukseskan paket Heritage City Tour ini, ia minta agar keamanan dan kenyaman wisatawan

bisa terjamin. Nampak dalam foto Pura Jagatnatha dan Museum Bali merupakan salah satu paket Heritage City Tour

yang segera di-launching Pemkot Denpasar.

MBP/ist

BERPULANG - I Wayan Waya, S.H., sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Abiankapas Kaja Denpasar. Selasa (27/1) lalu mantan Rektor Unwar yang juga salah

seorang pendiri Univ. Warmadewa (Unwar) berpulang. Kini jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jl. Nusa Indah

Gang Permai 2 Br. Abiankapas Kaja Denpasar. Almarhum meninggal dalam usia 74 tahun karena sakit. Menurut penuturun istri almarhum, Ni Wayan Cawi almarhum

sudah sejak lama menderita kanker tulang hingga lumpuh. Sementara upacara pengabenan dilakukan Minggu (1/2) di

Setra Desa Adat Sumerta. Nampak dalam foto Rektor Unwar Prof. Made Sukarsa diterima Ni Wayan Cawi saat melayat ke

rumah duka.

MBP/ist

APRESIASI - Guna mengapresiasi pelanggan XL di Den-pasar, PT XL Axiata Tbk (XL) menggelar program “Gebyar

Awal Tahun 2015” bekerjasama dengan authorized device partner, Cellular World. Periode program ini berlaku mulai 1 Februari hingga 30 Juni 2015. Pengundian akan dilakukan

pada 18 Juli 2015. Demikian dikemukakan GM Sales XL East 2, Dodyk Supriyono, Kamis (29/1) di Kuta. Melalui program ini, pelanggan diharapkan semakin loyal. Namun, kata dia, loyalitas pelanggan tidak saja karena pelaksanaan program berhadia melainkan karena jaringan dan layanan XL yang

prima untuk pelanggannya.

Page 13: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 13

MBP/ist

BENELLI - AJS Raptor makin mendekatkan diri dengan pelanggan yang ada di Tabanan dan Gianyar. Ini seiring

dibukanya Benelli-AJS Tabanan di Jalan Ir. Soekarno dan Benelli-AJS Sukawati di Jalan Raya Sakah. Bagi biker, bi-

cara sepeda motor bukan untuk transportasi semata. Namun, lebih dari itu, harus ada karakter dan aura dalam kuda besi

kesayangan mereka. Jadi tak salah bila banyak biker yang menjatuhkan pilihan ke AJS Raptor. Brand motor gede

(moge) asal Inggris yang sudah teruji seabad lebih dalam lini produksinya. Baik itu untuk AJS Daytona maupun AJS Spyder dengan VIN 2015. Nampak dalam foto pengendara

sedang mencoba AJS Spyder, varian traditional chooper yang menjadi andalan AJS.

MBP/ist

JALAN - Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali de-ngan jumlah penduduk mencapai 800 ribu jiwa tentu hal ini menjadi beban yang sangat berat jika dibandingkan dengan

luas wilayah yang hanya 127,88 km persegi atau jika diambil rata-rata penduduk Denpasar tiap km telah melampui 6.000

jiwa. Dengan demikian beban yang sangat berat ini akan berdampak pada pembangunan infrastruktur khususnya

jalan. Dari 142,87 km ruas jalan yang ada di Kota Denpasar, 53,54 km merupakan jalan yang dibangun dan dipelihara

oleh pemerintah pusat. Sedangkan 19,62 km merupakan jalan yang dibangun dan menjadi tanggungjawab dari

Pemprov Bali dan hanya 69,71 km dibangun serta menjadi tanggung jawab Pemkot Denpasar.

MBP/ist

RKPD - Pelaksanaan Musrenbang Rencana Kerja Pem-bangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Badung di enam

kecamatan bukan sekadar kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahun, melainkan merupakan forum antar stakeholder

pelaku pembangunan dalam rangka menyusun rencana kerja pembangunan daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 dengan tujuan mendapatkan masukkan dan melaksanakan

sinkronisasi terhadap prioritas pembangunan Kecamatan dengan program prioritas pembangunan yang dilaksana-kan oleh SKPD yang memerlukan dukungan pendanaan

baik bersumber APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun melalui APBN. Nampak dalam foto Kepala Bappeda Litbang

Kabupaten Badung, I Wayan Suambara saat membuka RKPD Kecamatan Petang di Balai Banjar Petang Kelod,

Desa Petang, Rabu (4/2).

MBP/ist

DIKAWAL - Aspirasi masyarakat terus dikawal oleh Sena-tor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. Shri I Gusti

Ngurah Arya Wedakarna MWS III, termasuk dalam bidang pariwisata, tenaga kerja dan budaya yang menjadi kewenan-gan Komite III DPD/ MPR RI. Hal ini terekam dalam Rapat

Dengar Pendapat (RDP) DPD RI di Kantor ITDC (d/h BTDC) Nusa Dua yang menghadirkan pimpinan Dinas Pari-wisata, pimpinan 14 Hotel di Nusa Dua, Asosiasi Pekerja dan lembaga terkait. Senator Wedakarna diterima oleh Ida Bagus

Wirajaya (Dirut BTDC), AA Yuniartha (Kadisparda Bali) beserta jajarannya. Salah satu yang mengemuka pada RDP

tersebut adalah keprihatinan karyawan hotel di Nusa Dua akan maraknya city hotel yang kini bertebaran disepanjang

bypass Ngurah Rai serta di sejumlah titik di Nusa Dua.

Page 14: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

NGAYAH - Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, Minggu (1/2) menghadiri kerja bakti di Pura Dalem Desa Adat Bindu, Desa Mekar Buana, Kecamatan Abiansemal.

Kegiatan ngayah yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat itu berupa pemangkasan pohon kepuh di jaba pura

setempat. Di antaranya hadir pada kegiatan tersebut, pan-glingsir Puri Lambing, prajuru adat lan dinas serta seluruh

krama Desa Adat Bindu. Giri Prasta sendiri dalam kesem-patan itu berbaur dengan ratusan warga. Pemangkasan

pohon kepuh berusia 300 tahun itu melibatkan petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung. Bahkan

sebuah alat berat dan truk DKP diterjunkan untuk mem-bantu proses pemangkasan.

MBP/ist

MANJAKAN KONSUMEN - Memperingati hari jadinya ke-6, Toyo’da Auto Service, yang merupakan bengkel khas

kendaraan produk Jepang, menurut Komang Masdana selaku owner Toyo’da, diluncurkan program yang meman-

jakan konsumen. Di antaranya perbaikan umum, service berkala, ganti oli. Sedangkan plusnya adalah home service

atau service panggilan. Disamping itu juga siap melayani 24 jam, karena di bengkel ada staf yang piket. Toyo’da

beralamat di Jalan Mahendradata Selatan No 57, Denpasar. Untuk service panggilan yang siap antar jemput, Toyo’da

menyedian nomor panggilan 03619999300. Setiap pemilik kendaraan yang melakukan service di sana, akan diberikan voucher undian berhadiah. Nampak dalam foto foto Owner

Toyo’da, Komang Masdana, didampingi istri memotong tumpeng, dalam syukuran HUT ke-6.

MBP/ist

YUDISIUM - Suasana Gedung Citta Hasta Mandala Insti-tut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Rabu (28/1) berubah menjadi haru karena digelarnya acara Yudisium Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar pada semester

ganjil 2014/2015. Menurut Pembantu Dekan I FSRD ISI Denpasar Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn. yang sekaligus ketua panitia, total mahasiswa peserta yudisium kali ini

sebanyak 43 orang. Peserta yudisium terdiri atas 13 maha-siswa Prodi Seni Rupa Murni, 1 mahasiswa dari Prodi Kriya

Seni, 10 mahasiswa Prodi Desain interior, 15 mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual, dan 4 mahasiswa dari

Prodi Fotografi. Kegiatan dilanjutkan dengan pengumuman lima mahasiswa peraih karya tugas akhir terbaik dan lima

mahasiswa peraih nilai IPK terbaik.

MBP/ist

PERCEPATAN - Rencana proyek Dermaga Penyeberangan Gunaksa, Klungkung yang selama ini terkatung-katung akhirnya mendapat kejelasan. Hal itu terwujud setelah

Senator RI Perwakilan Bali I Kadek Arimbawa menginisiasi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Menteri Per-

hubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan pada Kamis (15/1) lalu. Dalam pertemuan tersebut, Arimbawa yang

putra asli Klungkung mendorong percepatan pembangunan Dermaga Penyebrangan Gunaksa. Ia juga menegaskan

bahwa keberadaan dermaga itu sangat penting untuk men-ingkatkan pemerataan pembangunan masyarakat Klung-

kung, khususnya di wilayah Nusa Penida.

Page 15: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 15

MBP/ist

PERTEMUAN - Panitia Pelaksana Mahasabha II Prati-santana Sirárya Kanuruhan telah mengadakan pertemuan pada Sabtu (31/1) bertempat di Wantilan Pura Pedharman Sirárya Kanuruhan Besakih. Mahasabha II Pratisantana

Sirárya Kanuruhan akan dilaksanakan sehari pada: Redite Kliwon Wuku Dungulan Sasih Jiyestha, tanggal 26 April

2015 bertempat di Wantilan Mandapa Kesari Warmadewa Besakih. Rapat tersebut dihadiri oleh 50 orang yang terdiri

atas Pengurus Pusat Pratisantana Sirárya Kanuruhan, Per-wakilan Pengurus Kabupaten dan Kecamatan, Yowana serta

Panitia Pelaksanan Mahasabha II Pratisantana Sirárya Kanuruhan.

MBP/ist

TEKNOLOGI IONM - RSU Kasih Ibu Denpasar mem-perkenalkan hadirnya teknologi Intra Operative Neurophysi-

ology Monitoring (IONM) seri terbaru yang dimiliki rumah sakit bersangkutan dan itu pertama di Bali. Perkenalan itu dilakukan dalam jumpa pers yang digelar di aula lantai 4, RSU Kasih Ibu Jalan Teuku Umar, Denpasar, Rabu (28/1) lalu. Dalam acara tersebut, Dr. dr. Nyoman Golden, Sp.BS

(K) menjadi narasumber. Ia memaparkan bahwa IONM atau pemantau fungsi sistem saraf saat operasi adalah suatu

tes serial yang dilakukan saat operasi untuk memonitor keutuhan fungsi sistem saraf seperti otak, saraf tulang bela-

kang, saraf tepi, dan saraf otak secara terus menerus.

MBP/ist

AUYS - Empat mahasiswa Universitas Dhyana Pura (Undhira) berpartisipasi dalam ASEAN University Youth

Summit (AUYS) 2015 bertempat di Universiti Utara Malay-sia (UUM) di Sintok, Kedah pada tanggal 26-29 Januari

2015. Mereka merupakan mahasiswa dari program Studi Sastra Inggris, yakni Mulia Sadiasih, Dagmar Patiasina,

Holysia Lestari, dan Laura Wijaya dengan satu orang dosen pendamping, yakni Putu Chris Susanto, BA.,MBA.,M.ED.

Konferensi dengan tema Forging 1-ASEAN Youth Network Through Volunteerism bertujuan menggalakkan jejaring

antarmahasiswa dan universitas di Asia Tenggara melalui kegiatan kerelawanan, kepedulian sosial, dan pertukaran

budaya bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di ASEAN, termasuk Undhira Bali sebagai salah satu mitra.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah

Kabupaten Badung akan saling mendukung program kerja

yang arahnya memang untuk kesejahteraan rakyat. Komit-

men mengedepankan program pro rakyat tersebut terungkap

belum lama ini, di agenda kunjungan kerja Gubernur Made

Mangku Pastika bersama Wagub Ketut Sudikerta serta

pejabat terkait Pemprov Bali, Kamis (29/1) lalu. Beberapa

program kerja yang siap untuk dikerjasamakan di antaranya

di bidang kesehatan, dimana Bupati Gde Agung menyam-

paikan pihaknya telah memiliki kendaraan keliling untuk

layanan kesehatan, pendekteksian penyakit kanker payudara

dan kanker serviks.

Page 16: Majalah balipost edisi 77

16

Utang PerusdaDharma Santika

Total Rp 2.140.220.12Utang pajak, telepon, pemborong, Bank Pembangunan Daerah (BPD)

Utang penyertaan modal Rp 1,3 miliar.

16 - 22 Februari 201516

P O L I T I K

Perusda Dharma Santika milik Pemkab Tabanan telah lama kolaps. Tunggakan utangnya mencapai Rp 2,1 miliar. Utang

ini pun telah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kini, pe-rusahaan daerah (perusda) ini hendak dibangkitkan kembali. Wacana revital-isasi digulirkan. Namun, langkahnya tak mulus. DPRD Tabanan menganalogikan revitalisasi Perusahaan Daerah Dharma Santika ibarat menghidupkan mayat.

Wacana menghidupkan perusahaan daerah Dharma Santika dilontarkan Sekda Tabanan Nyoman Wirna Ariwan-gsa. Ia memaparkan untuk menghidup-kan kembali perusahaan daerah Dharma Santika, Pemkab telah membuat catatan alternatif yang memang perlu diperha-tikan. Di antaranya memberikan modal usaha atau suntikan dana kepada PD Dharma Santika dengan catatan tidak dipergunakan membayar utang sesuai LHP BPK.

Namun, langkah ini tak berjalan mu-lus. Meskipun menyatakan mendukung langkah ini, namun niat eksekutif ini harus ditunda dulu.

Dalam rapat internal DPRD Tabanan sejumlah dewan meminta rencana menghidupkan perusahaan daerah yang dibekukan tahun 2005 silam tersebut ditunda. “Sebelum dihidupkan kembali, mereka ingin mengetahui penyebab utama perusahaan daerah milik Pemkab Tabanan tersebut merugi. Dewan pun mendesak agar jajaran direksi lama dihadirkan untuk mempertanggung-jawabkan utang Rp 2,1 miliar.

Meski sebagian besar anggota dewan menyepakati PPDS dihidupkan lagi, setidaknya ada sejumlah catatan yang mereka berikan. “Ini tugas berat, karena revitalisasi PPDS ini ibarat menghidup-kan mayat,” papar Ketua Fraksi PDI-P Made Dirga.

Ia juga menanyakan legalitas jika perusahaan daerah yang sudah bang-

krut ini dihidupkan kembali. “Memulai perusahaan itu memerlukan biaya yang tidak sedikit, ada biaya operasional dan pegawai. Satu sisi PAD Tabanan kecil,” pungkasnya.

Fraksi Golkar tak kalah garang. Ni Made Meliani dari Fraksi Golkar mendesak agar permasalahan utang bisa diselesaikan terlebih dahulu, agar nantinya tidak terjadi lagi hal yang sama. “Terkait dengan utang perusa-haan, jika perlu panggil direksi lama. Jangan dulu bicara soal perusahaan tapi selesaikan dulu penyakitnya. Jan-gan sampai nantinya justru ada PPDS jilid dua,” paparnya. Ia meminta agar ada sanksi bagi oknum yang terlibat dalam penyebab kerugian perusahaan tersebut, baik itu sanksi administrasi ataupun saksi lainnya. “Biar ada efek jera,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Tabanan Ketut ‘Boping’ Suryadi, mengatakan secara umum anggota dewan setuju, namun ada banyak catatan. Selain itu, hal-hal teknis seperti sertifikat harus dicek ke-absahannya. “Jika perlu kita cek keabsahan sertifikatnya, jangan sampai atas nama orang lain,” un-gkapnya. Dewan akan membentuk tim khusus untuk menangani hal ini. Kelompok Kerja (Pokja) akan dibagi menjadi dua tim yakni menangani masalah aset dan utang.

� Puspa Dewi

Revitalisasi Perusda Ibarat Menghidupkan Mayat

penyakitnya. Jan-a justru ada PPDS

a. Ia meminta agar num yang terlibat rugian perusahaan anksi administrasiya. “Biar ada efek

i, Ketua DPRDping’ Suryadi, umum anggota un ada banyak hal-hal teknis

arus dicek ke-perlu kita cek atnya, janganrang lain,” un-

kan membentuk menangani hal ini.

okja) akan dibagiyakni menanganiang.

ewi

Made Dirga

Page 17: Majalah balipost edisi 77

17

KURSI sekwan klungkung panas. Legislator di DPRD klungkung menun-tut AA Kirana dicopot sebagai sekwan. Tudingan tak independen dialamatkan kepada birokrat ini. Kirana melawan. Ia menepis tudingan tak independen. Du-kungan terhadap kinerja Kirana datang dari PDI-P.

Sejak dua bulan terakhir, jabatan AA Kirana selaku sekwan digoyang. Fraksi Gerindra menuntut agar sekwan dicopot. Langkah ini diikuti Fraksi Demokrat. AA Kirana oleh kedua fraksi ini dituding memihak. Ia juga dituding tak independen.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Gde Artison Andarawata mengaku telah me-layangkan surat Fraksi Partai Demokrat nomor 02/F.P. Demokrat/II/2015 kepada Ketua DPRD Klungkung. Pihaknya me-minta kepada ketua untuk mengevaluasi kinerja Sekwan dan jajarannya. Selan-jutnya, mencopot atau mengganti Sekwan.‘’Sekwam tidak han-ya harus independen tetapi juga harus bisa menjadi pemimpin yang baik bagi jajarannya di dewan agar mampu bekerja profe-sional,’’ ujarnya.

Merespons tudingan ini, Sekwan Kirana mem-bantahnya. Pihaknya me-negaskan selama bertugas di

DPRD Klungkung, ia selalu berupaya agar tidak memihak dalam memberikan pelayanan kepada setiap fraksi. Pejabat asal Desa Satria, Kecamatan Dawan ini menegaskan sudah sembilan tahun ber-tugas di lembaga legislatif. Empat tahun sebagai Kabag Umum dan Risalah, kemudian lima tahun sebagai Sekwan. Ia terpilih sebagai Sekwan pada tahun 2010 melalui proses fit and proper test bersama Wayan Sujana (kini Kadisbud-par) dan Nyoman Sucitra (kini Kasat Pol PP). Ia mengaku kurang paham, ke-napa Fraksi Gerindra sampai berpikiran menganggap dirinya tidak independen atau memihak dalam memberikan pe-layanan. Selama lima tahun bertugas, ia merasa tidak pernah membuat masalah serius. “Saya ini ibarat hanya prajurit di pemerintah daerah. Apa untungnya PNS berpolitik,” ujarnya.

Dengan adanya desakan agar dirinya diganti, Sekwan Kirana menang-

gapinya dengan santai. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan dewan.

S e m e n t a r a p o l i t i s i PDI-P Sang Nyoman Pu-trayasa menegaskan tidak ada masalah dengan usulan Fraksi Gerindra. Menurut-nya, hal itu sah-sah saja. Namun, selama ini poli-tisi Dapil Banjarangkan ini

menilai kinerja Se-kwan Kirana

d a l a m l i m a

tahun

terakhir cukup baik dan independen.Anggota DPRD dari fraksi PDI-P

A.A. Gde Bagus, menilai Fraksi Demokrat dan Gerindra sibuk menger-jakan yang bukan menjadi kewenangan dan tupoksinya. Menurutnya urusan Sekwan mau digeser atau dicopot, menjadi kewenangan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. ‘’Saya lihat belakan-gan rekan-rekan di dewan bersifat aneh. Kewenangan bupati kok diributkan di sini. Sementara kerjaan sendiri di lem-baga dewan justru berantakan. Rapat kerja batal, kunjungan kerja juga batal,” katanya.

Namun, Ketua DPRD Klungkung mengaku akan merespon usulan dua fraksi tersebut. Ketua DPRD Klungkung Wayan Baru mengaku akan menyikapi hal ini dengan mendengar aspirasi se-mua fraksi di DPRD Klungkung.

� Bagiarta

16 - 22 Februari 2015 17

Selama lima tahun bertugas, saya merasa tidak pernah membuat

masalah serius. Saya ini ibarat hanya prajurit di

pemerintah daerah. Apa untungnya PNS berpolitik

AA KiranaSekwan Klungkung

Legislator MenuntutIndependensi

Wayan Baru

jutnya, mencopot atau mengganti Sekwan.‘’Sekwam tidak han-ya harus independen tetapi juga harus bisa menjadipemimpin yang baik bagijajarannya di dewan agar mampu bekerja profe-sional,’’ ujarnya.

Merespons tudingan ini, Sekwan Kirana mem-bantahnya. Pihaknya me-negaskan selama bertugas di

diganti, Sekwan Kirana menang-gapinya dengan santai. Ia

menyerahkan sepenuhnyakepada pimpinan dewan.

S e m e n t a r a p o l i t i s i PDI-P Sang Nyoman Pu-trayasa menegaskan tidak ada masalah dengan usulanFraksi Gerindra. Menurut-nya, hal itu sah-sah saja.Namun, selama ini poli-tisi Dapil Banjarangkan ini

menilai kinerja Se-kwan Kirana

d a l a m l i m a

tahun

jakan yang bdan tupoksSekwan mamenjadi kewNyoman Suwgan rekan-reKewenangasini. Sementbaga dewankerja batal, kkatanya.

Namun, mengaku akfraksi tersebWayan Baruhal ini dengmua fraksi d

Wayan

Page 18: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201518

P E N D I D I K A N

Pengembalian kewenangan pen-gelolaan SMA/SMK dari pemer-intah kabupaten/kota ke Pemprov Bali dikhawatirkan mempunyai

banyak implikasi negatif terhadap dunia pendidikan di Bali. Sebab, beban ang-garan yang disiapkan Pemprov di sek-tor pendidikan akan membengkak dan mengakibatkan bantuan anggaran kepada tingkat satuan pendidikan yang men-jadi kewenangan kabupaten/kota seperti PAUD, SD, SMP akan menurun seiring dengan tingginya kebutuhan anggaran pemprov untuk mengelola SMA/SMK di Bali.

“Tentu kebutuhan anggaran akan mem-bengkak dan Pemprov akan fokus dulu pada kewenangannya yakni mengelola SLB (Sekolah Luar Biasa) dan SMA/SMK. Setelah itu terpenuhi baru bisa membantu kabupaten/kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali Tjok Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, belum lama ini.

Ia menambahkan, banyak implikasi dari peneranan UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah menyangkut kewenangan pengelolaan SMA/SMK yang sebelumnya ditangani pemerintah kabupaten/kota kini dikembalikan ke pe-merintah provinsi. Dikhawatirkan angka partisipasi kasar (APK) PAUD, SD, SMP akan menurun. Begitu pula program Wa-jib Belajar (wajar) Sembilan Tahun tidak akan tercapai seiring dengan angka putus sekolah yang meningkat. Pemprov juga harus mengurangi porsi anggaran bantuan

untuk PAUD, SD, dan SMP yang menjadi kewenangan kabupaten/kota. “Beasiswa Miskin (BSM) SD dan SMP yang dan-anya cukup besar selama ini dianggarkan Pemprov Bali akan dipertimbangkan un-tuk diserahkan ke kabupaten/kota,” kata Kusuma Wardhani.

Sesuai kewenangan Pemprov yang hanya menangani SLB dan SMA/SMK, imbuhnya, alokasi bantuan sarana dan prasarana pendidikan (hibah) khususnya PAUD dan SD perlu dipertimbangkan. Diharapkan, pendanaannya untuk ting-kat satuan pendidikan tersebut jika bisa sepenuhnya ditangani kabupaten/kota sehingga Pemprov bisa fokus mendanai SLB dan SMA/SMK. “Tentu dengan pe-limpahan kewenangan ini, anggaran di APBD provinsi akan makin berat dan membengkak. Sebab untuk SMA/SMK ini provinsi yang harus mendanai op-erasional, sarana prasarana dan lainnya

tidak lagi kabupaten/kota. Kami masih akan hitung berapa semua anggaran itu,” katanya lantas menambahkan akan ada 326 SMA/SMK se- Bali yang akan dikel-ola Pemprov Bali serta 7.000 lebih guru SMA/SMK se-Bali yang pengaturannya dibawa ke provinsi.

Implikasi lainnya, kata Kusuma Ward-hani, pola penggajian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan baik gaji pokok, tunjangan sertifikasi guru, tunjangan peningkatan kinerja akan dikaji sesuai kemampuan APBD Pemprov Bali dan bisa saja lebih rendah ketimbang saat masih ditangani pemerintah kabupaten/kota. Misalnya saja, di Badung selama ini untuk siswa maupun guru SMA/SMK ada subsidi dari APBD Badung. Untuk siswa SMA sebesar Rp 1 juta per siwa per tahaun, siswa SMK Rp 1,5 juta. Sementara tunjan-gan guru PNS sebesar Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 juta per guru per bulan bergantung

Page 19: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 19

PENGALIHAN kewenangan pengelo-laan SMA/SMK dari pemerintah kabupaten/kota ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berimplikasi pada menurunnya bantuan ang-garan kepada tingkat satuan pendidikan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota seperti PAUD, SD, SMP. Bahkan mulai tahun ang-garan 2016 ini, bantuan anggaran pendidikan dari Pemprov kepada kabupaten/kota bisa tidak ada. Pasalnya, Pemprov harus fokus mengurus sektor pendidikan yang menjadi kewenangan-nya yakni SLB dan SMA/SMK se-Bali.

Kendati demikian, kalangan DPRD Bali berharap Pemprov Bali tetap membantu ang-garan pendidikan di kabupaten/kota misalnya dengan tetap menganggarkan Beasiawa Miskin (BSM) untuk siswa SD dan SMP se-Bali.

“Jika dana masih memungkinkan pem-prov tetap bisa bantu beasiswa miskin untuk siswa miskin yang ada di SD dan SMP dalam bentuk bansos,” kata anggota Komisi IV DPRD Bali yang membidangi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial Nyoman Parta, belum lama ini.

Parta mengatakan, sebenarnya dari sisi konsepsi pembagian kewenangan dan tang-gung jawab pengelolaan pendidikan SMA/SMK dan sekolah khusus SLB di tingkat provinsi dengan pendidikan tingkat Dasar, PAUD/TK, SD, SMP dan pendidikan nonfor-

mal dan informal ada pada pemerintah kabu-paten sangat baik. Sebab tanggung jawab dan kewenangan menjadi jelas. Dengan adanya pembagian kewenangan ini pemprov akan bisa lebih fokus untuk mengurusi SMA/SMK dan SLB, sedangkan pihak kabupaten/kota bisa fokus mengurus pendidikan dasar. “Memang kalau bicara kewajibannya tanggung jawab pemprov akan besar. Selama ini kan hanya mengurus SLB, SMA dan SMK Bali Mandara, dan sekolah eks RSBI. Sekarang akan mengu-rusi dan membantu dana operasional semua SMA/SMA negeri di seluruh Bali, juga akan menyediakan tunjangan untuk guru-gurunya. Sedangkan tanggung jawab kabupaten justru berkurang, karena hanya fokus pada urusan pendidikan dasar,” kata Parta.

Terkait peralihan kewenangan pen-gelolaan SMA/SMK ini, Parta mendesak Disdikpora Bali dan kabupaten/kota utuk memulai persiapan peralihan urusan itu. “Kami harapkan di tahun 2016 semua hal yang berkaitan dengan personel baik guru dan pegawai, pendanaan, sarana prasarana dan dokumen sudah ditangani provinsi. Kami juga di Dewan agar bisa mengawal pengang-garannya,” tandas Parta yang juga Ketua Fraksi PDI-P DPRD Bali itu.

� Widana

pangkat dan golongan. Tunjangan un-tuk guru non PNS yakni Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu per guru per bulan tergantung di sekolah mana mengabdi. Jika pengelolaan SMA/SMK sudah di-tangani Pemprov Bali, bisa saja subsidi dan tunjangan yang diterima siswa serta guru SMA/SMK di Badung lebih kecil dari sebelumnya. Pihak sekolah maupun Disdikpora kabupaten/kota juga harus menyiapkan data jumlah guru (baik guru bersertifikasi maupun belum), pegawai tenaga kontrak di masing-masing SMA/SMK se-Bali mengingat nantinya kewenangan pengangkatan di provinsi melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur.

� Widana

Diharapkan, Pemprov Tetap Bantu Anggaran Pendidikan

Nyoman Parta TIA Kusuma Wardhani

Page 20: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201520

M A N C A N E G A R A

Pemerintah Sudan Selatan men-capai kesepakatan pembagian kekuasaan dengan pemberon-tak. Kesepakatan ini diharap-

kan dapat menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan di negara tersebut. Perjanjian kesepaka-tan pembagian kekuasaan tersebut ditandatangani oleh Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan komandan dari pihak pemberontak Riek Machar. Dalam perjanjian itu disebutkan Kiir akan tetap bertindak sebagai presiden dalam administrasi yang baru, semen-tara Machar bertindak sebagai wakil presiden.

Kepala mediator dari Blok IGAD Afrika Timur, Seyoum Mesfin, menya-takan bahwa kedua pemimpin sepakat melanjutkan pembicaraan pekan ini. “Pembicaraan tersebut akan bersifat fi-nal dan akan membawa mereka kepada persetujuan yang komprehensif untuk mengakhiri krisis di Sudan Selatan,” kata Mesfin. Selain pembagian kekua-saan, Kiir dan Machar juga berjanji akan mematuhi perjanjian gencatan senjata pada Januari 2013 yang sampai saat ini masih sering dilanggar.

Pihak pemberontak menyatakan bahwa ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki sebelum perjanjian tersebut dapat disebut sebagai sebuah perjanjian “pembagian kekuasaan”.

Sebelumnya para pemimpin regional Afrika mengeluarkan ancaman untuk memberlakukan sanksi kepada Sudan Selatan jika gagal dalam menghasil-kan perjanjian perdamaian yang baru. Pasalnya, beberapa perjanjian sebel-umnya tidak mencapai kesepakatan. Kedua pihak membutuhkan pemben-tukan pemerintahan transisional pada masa jabatan Kiir habis Juli nanti.

Konflik di Sudan Selatan pecah pada Desember 2013. Perseteruan ini terus berlangsung meskipun telah ada komitmen dari Kiir dan Machar untuk

mengakhiri kekerasan. Lebih dari 10 ribu orang terbunuh dan 1.5 juta orang terusir dari tempat tinggalnya. Selain itu, banyak orang di negara berpenduduk 11 juta jiwa ini menderita kelaparan.

Selain itu ribuan anak-anak juga sempat dijadikan tentara untuk ter-libat dalam konflik ini. Anak-anak yang berusia antara 11 dan 17 tahun itu direkrut oleh Faksi Kobra Tentara Demokrasi Sudan Selatan, yang dip-impin komandan pemberontak David Yau Yau.

Yau Yau menandatangani perjanjian perdamaian dengan pemerintah Sudan Selatan tahun lalu, tetapi pertempuran sesekali antara kelompoknya dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya berlanjut.

“Anak-anak ini dipaksa untuk melakukan dan melihat hal-hal yang seharusnya tidak dialami seorang anak-pun,” kata Jonathan Veitch, Wakil PBB di Sudan Selatan. “Pembebasan ribuan anak-anak memerlukan tanggapan besar-besaran guna memberi bantuan dan perlindungan yang diperlukan anak-anak tersebut untuk mulai mem-bangun kembali hidup mereka.”

UNICEF menyatakan sekitar 12 ribu anak-anak dimanfaatkan sebagai ten-tara oleh kelompok-kelompok bersen-jata di Sudan Selatan sepanjang tahun lalu. Jika konflik berhasil dihantikan maka terbuka peluang bagi mereka untuk dapat mendapatkan masa depan yang lebih baik.

� Gugiek Savindra

Pembagian Kekuasaan di Sudan Selatan

Page 21: Majalah balipost edisi 77

JURNALIS Jepang Kenji Goto kini sudah tiada setelah dipenggal, tapi na-manya tak akan terlupakan bagi warga Negeri Sakura. Dia dikenang sebagai sosok pahlawan karena berani menye-lamatkan warga lain yang disandera ISIS hingga membuatnya turut menjadi tahanan kelompok ekstremis tersebut. Sebuah pesan positif nan mengharukan dari Kenji Goto beredar baru-baru ini di Twitter. Pesan tersebut juga mengek-spresikan rasa toleransinya dengan warga di Timur Tengah.

“Tutup mata Anda sejenak dan tetaplah bersabar. Sekali saja Anda merasakan rasa marah dan emosi hendak membentak, maka kesabaran itu sirna. Ini seperti berdoa. Membenci bukan perilaku manusia, meng-hakimi adalah wilayah Tuhan. Itulah yang diajarkan saudara Arab saya,” tulis Kenji Goto melalui akun Twitter @kenjigotoip yang ia tulis pada 7 September 2010.

Tulisan tersebut telah di-retweet di Jepang lebih dari 25 ribu kali. Versi baha-sa Inggris dari hal tersebut juga banyak di-retweet. Video pemenggalan Kenji Goto beredar pekan lalu. Dalam video bertajuk “Pesan untuk Pemerintah Jepang”, terlihat seorang algojo ISIS berpakaian hitam dan Kenji Goto mengenakan pakaian bak tahanan berwarna oranye.

Algojo yang berbicara dengan aksen mirip Inggris itu mengatakan, “Mimpi buruk untuk Jepang sudah dimulai,” ujar

sang eksekutor.Dalam rekaman berdurasi 66 detik itu,

si algojo kemudian menempelkan sebilah pisau di leher Goto. Tak diperlihatkan apa yang terjadi selanjutnya. Video eksekusi terhadap warga asing lain yang beredar sebelumnya juga tak menampilkan peng-gorokan.

Meski masih berat menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal, ibunda Kenji Goto, Junichi Goto berharap jasad putranya itu dipulangkan ISIS. “Kenji kini sudah tiada, hatiku hancur... Aku tak bisa berkata-kata lagi,” ujar Junichi kepada NHK. “Aku berharap dia kembali, aku ingin jasadnya dikembalikan. Terima

kasih kepada pihak yang berupaya menye-lamatkan anakku. Tapi jujur aku sangat kecewa,” imbuh dia.

Istri Goto menyatakan rasa bangganya yang luar biasa kepada suaminya yang tewas saat menjalankan tugasnya di Su-riah. “Saya sangat bangga kepada suami saya yang memberitakan penderitaan orang-orang di daerah-daerah konflik di Irak, Somalia, dan Suriah,” kata Rinko Jogo, istri Goto. Rinko menjelaskan suaminya sangat peduli terutama menge-nai dampak konflik terhadap rakyat jelata dan Kenji kerap menggunakan sudut pan-dang anak-anak untuk menulis berita.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe marah atas pemenggalan warganya tersebut. Kedua mata PM Abe terlihat berkaca-kaca ketika menanggapi pemeng-galan ini. “Aksi yang sangat keji dan hina. Jepang tidak akan menyerah pada terorisme,” ucap PM Abe di hadapan parlemen Jepang.

Lebih lanjut, PM Abe menyatakan Jepang tetap berkomitmen penuh dalam perjuangan melawan terorisme bersama komunitas dunia. Dia juga memastikan Jepang akan tetap memberikan bantuan kemanusiaan untuk Timur Tengah. Kenji Goto merupakan jurnalis 47 tahun yang hendak membuat film dokumenter di Suriah. Ia pergi ke negara Timur Tengah itu pada Oktober 2014 lalu. Ia diculik saat hendak menyelamatkan Haruna Yukawa, pengusaha Jepang yang sebelumnya telah dieksekusi ISIS.

� Gugiek Savindra

16 - 22 Februari 2015 21

Pesan Mengharukan Goto

Page 22: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201522

D A E R A H

Selama tiga tahun terakhir, seluruh desa di Jembrana berlomba-lomba membangun kantor desa menjadi dua lantai. Pembangunan secara

bertahap dua hingga tiga tahun ini, menyedot dana desa (APBDes) rata-rata Rp 150 juta - Rp 200 juta per tahun. Otomatis, sejumlah pembangunan fisik yang sebelumnya pri-oritas, harus dipending dan dialihkan untuk pembangunan kantor desa.

Setiap desa mendapat bantuan stimu-lan awal dari Pemkab senilai Rp 150 juta, selanjutnya pembangunan diteruskan oleh desa melalui APBDes maupun bantuan pihak ketiga.

Hingga tahun ini beberapa desa kini masih dalam tahap pembangunan bertahap tersebut. Setiap desa berlomba-lomba untuk mencapai target rampung tahun 2016. Bahkan dari pe-nelusuran, ada desa yang rela nombok agar pembangunan cepat selesai, walaupun ang-garan dari desa belum turun. Beberapa desa yang masih memiliki bangunan yang kokoh dan masih elok pun, ikut melakukan rehab demi pelaksanaan program kantor desa baru di seluruh Jembrana.

Salah satu desa yang belum rampung hingga tahun 2015 adalah Desa Tuwed, Ke-camatan Melaya. Sejak tiga tahun terakhir, APBDes tersedot untuk pembangunan kantor desa dan belum rampung. Desa memperkira-kan pembangunan rampung pada tahun 2015 ini. Kepala Desa Tuwed I Gede Coblos Mu-diana, ditemui belum lama ini mengatakan pembangunan gedung dua lantai itu diran-cang hingga tiga tahun. Sehingga saat ini belum rampung dan pelayanan kantor masih menggunakan gedung lama. Pasalnya selama dua tahun terakhir anggaran pembangunan murni diambil dari APBDes.

“Hanya tahun pertama dapat bantuan dari Pemkab Rp 150 juta, sisanya dari APBDes. Karena itu bertahap dikerjakan,” tandas Coblos. Pihaknya membantah anggaran pembangunan infrastruktur di desa hanya tersedot pada pembangunan kantor desa

saja. Contohnya pada tahun ini, selain diang-garkan untuk kantor desa dari APBDes, desa juga menganggarkan perbaikan drainase.

Namun untuk tahun 2015 ini, pihaknya tidak mengetahui pasti berapa alokasi dana pembangunan kantor desa, karena masih proses pengajuan. Desa baru melakukan akhir Januari sambil menunggu standar harga dari Pemkab Jembrana. Sebelumnya, gedung lama yang saat ini digunakan untuk pelayanan juga sempat direnovasi bagian atap diganti dengan kap baja. Dalam pembangunan itu, desa bukan hanya bergantung pada APBDes saja. Tetapi juga mendapat suntikan bantuan pihak ketiga seperti tahun lalu dari perusahaan tambak udang, senilai Rp 25 juta.

Menurutnya bukan hanya di Tuwed saja yang mengalokasikan anggaran belanja untuk kantor desa, namun hampir merata di seluruh desa. “Anggarannya juga sudah ditetapkan sesuai kesepakatan, tidak semua untuk pembangunan kantor desa karena terbatas. Kalau ada bantuan Rp 600 juta, mungkin sudah rampung setahun,” ujarnya. Desa yang dipimpinnya itu menurutnya baru bisa merasakan murni untuk pembangunan fisik lainnya pada tahun 2016 nanti.

Begitu halnya dengan desa-desa lainnya di Jembrana. Hampir seluruh desa secara serentak masih tahap pembangunan kantor desa. Namun beberapa kantor desa sudah rampung, sejak tahun lalu seperti di Batu-agung, Budeng, Melaya dan Pekutatan. Di Pekutatan sejak tahun 2014 lalu rampung dan siap ditempati. Namun hingga tahun ini, kantor desa itu belum resmi digunakan.

Besaran penerimaan dana ke desa tidak menjamin desa bisa segera rampung menger-jakan pembangunan kantor. Misalnya Desa Budeng, desa dengan penduduk terkecil dan nilai APBDes yang kecil pula ternyata lebih cepat memiliki kantor baru dua lantai. Sama seperti Melaya, yang sudah lebih dahulu memiliki kantor desa baru.

� Surya Dharma

Desa di Jembrana

Berlomba Bangun Kantor Dua Lantai

Kantor Desa Pekutatan yang sudah rampung tahun 2014, namun hingga awal tahun 2015 ini belum ditempati.

Page 23: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 23

PADA tahun 2015 ini, Pem-kab Jembrana telah menyerah-kan dana miliaran rupiah yang bersumber dari APBD 2015 untuk pembangunan desa. To-tal anggaran yang dikucurkan Rp 19.673.413.97,59. Rincian sumber dana di antaranya dari Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 8.847.000.000, Bagi Hasil Pa-jak (BHP) Rp 9.865.645.716,99 dan Bagi Hasil Retribusi (BHR) Rp 960.768,120.

Dari keseluruhan desa di Jembrana, desa yang paling banyak mendapat anggaran adalah Desa Melaya sebe-sar Rp 726.336.120,61 dan terkecil adalah Desa Budeng Kecamatan Jembrana sebesar Rp 344.619.416,23. Kepala BPMPD I Nengah Ledang mengatakan dana itu diperun-tukkan bagi operasional pemer-intahan desa, pembangunan in-frastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Besar kecilnya anggaran per desa menurutnya didasarkan ketentuan seperti jumlah pen-duduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan dan sebagainya. Jumlah anggaran yang cukup besar diterima desa itu ternyata sebagian juga digunakan untuk pembangunan kantor desa. Da-lam menggenjot pembangunan kantor desa berlantai dua itu, desa bukan hanya bergantung pada APBDes.

Tetapi juga mendapat sunti-kan bantuan pihak ketiga sep-erti tahun lalu dari perusahaan tambak udang, ada bantuan senilai Rp 25 juta. Setiap desa juga mendapat bantuan stimu-lan awal dari Pemkab senilai Rp 150 juta. Selanjutnya pem-bangunan diteruskan oleh desa melalui APBDes maupun ban-tuan pihak ketiga tersebut.

� Surya Dharma

Rp 19 Miliar untuk Desa

Page 24: Majalah balipost edisi 77

K E S E H ATA N

Berbagai macam penyakit yang terjadi pada tubuh seseorang bukan hanya disebabkan oleh faktor luar seperti lingkungan

dan makanan. Namun, juga oleh faktor dari dalam yakni sistem pertahanan tubuh, imunitas. Sistem pertahanan tubuh mem-punyai peran yang sangat krusial dalam menentukan keberlangsungan tubuh.

Untuk menangkal semua serangan penyakit, tubuh harus menyiapkan diri agar kuman/bakteri/virus tidak sampai masuk. “Perlu menyiapkan tubuh agar bisa menghalau serangan kuman, bakteri, ataupun virus,” terang dr. Tjokorda Gde Dharmayuda, Sp.PD, KHOM., Kamis (5/2). Ia pun membeberkan bahwa bila makanan tidak cocok dengan tubuh kita, maka tubuh akan menolaknya dengan menimbulkan reaksi seperti mual, mun-tah, diare, eneg, perut kembung.

Lebih lanjut, ia menerangkan meka-nisme tubuh menolak serangan benda asing yang dalam hal ini kuman, bak-teri, virus. Makanan yang kita makan sehari- h a r i t en tu t anpa kita sadari, m e n g a n d -ung benda-benda asing yang tidak seharusnya masuk ke tubuh. Ma-kanan terse-but masuk ke usus, mukosa u s u s ,

bahkan sub mukosa. “Reaksinya, usus mukosa membengkak yang disebut inflamasi,” tuturnya. Inflamasi merupa-kan dinding benteng pertahanan pertama untuk menolak kuman yang masuk ke dalam tubuh. Jika benda asing yang ternyata masuk ke dalam tubuh maka akan menimbulkan reaksi karena tubuh memiliki sel darah putih yang berfungsi sebagai sistem imunitas. Sebagai sistem pertahanan tubuh maka saat benda asing tersebut masuk ke usus, di usus, tepatnya di bawah lapisan mukosa, sel darah putih secara otomatis melawan benda asing tersebut, dengan cara memakan, meng-hancurkan, dan memberi informasi ke sel darah putih yang lain agar membentuk antibodi. Sistem lapisan imunitas ini yang mem-back-up benda asing agar tidak sampai masuk ke organ tubuh.

Namun, jika sistem pertahanan tubuh-nya bagus maka benda asing tersebut akan keluar dari tebuh dalam bentuk feses, air seni, keringat, dll. “Jika terjadi diare, jangan distop, biarkan keluar dengan meminum banyak air putih,” ujarnya. Dikatakan jika terjadi diare, jangan distop namun di-support agar semua hasil per-lawanan sel darah putih terbuang. “Jika diare tidak berhenti, itu artinya kumannya banyak,” tambahnya. Kuman tersebut ada yang dibuang, ada yang masuk ke sel tubuh yang lebih dalam. Jika benda asing tersebut masuk ke dalam sel tubuh lebih dalam, maka di back-up oleh sel darah putih yang lain yang mempunyai lapisan-lapisan. Sehingga yang harus dilakukan ketika seseorang sakit atau-

pun dalam keadaan sehat agar tidak menjadi sakit, adalah dengan

meningkatkan sistem imunitas agar dapat berperang dengan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Sebelum menghan-curkan benda asing, sel darah putih tersebut

terlebih dahulu mengenali, kemudian dianalisis baru kemudian dihancurkan atau dimakan. Hal tersebut adalah model reaksi yang terjadi pada tubuh, namun reaksi yang ditimbulkan juga tergantung dari jenis kuman/bakterinya. Jika kuman tersebut dapat diterima oleh tubuh maka akan diam di dalam tubuh tanpa meng-ganggu sel-sel tubuh yang lain, namun jika kuman tersebut bersifat patogen, walaupun jumlahnya sedikit, tapi dapat mengganggu tubuh kita.

Jika benda asing tersebut masuk ke dalam Tubuh dan sampai menembus organ tubuh misalnya otak maka yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi organ.

Cara meningkatkan sistem imunitas kita adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Perhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuh, seperti cukup kar-bohidrat, protein, vitamin, dan mineral. “Terutama air,” tegasnya. Lalu yang tak kalah penting adalah menjaga kestabilan pemikiran. “Orang yang tenang, dapat menjaga sistem imunitasnya dapat bekerja dengan baik dan seimbang,” paparnya.

Ia juga menyebutkan menurut pene-litian yang pernah dilakukan di Jepang bahwa hampir semua jenis herbal, buah-buahan dapat meningkatkan imunitas karena dapat melengkapi struktur dan fungsi dari sel tubuh. Misalnya meng-kudu, manggis, aloe vera, shiitake, jeruk nipis, dll. Namun ia juga menerangkan bahwa imunita jangan sampai berlebih dan jangan sampai kekurangan. “Jika berlebih akan menimbulkan over reaksi timbul alergi, auto imun. Sedangkan jika kekurangan akan timbul infeksi,” ujarnya. Pada prinsipnya penyakit yang masuk ke tubuh akan ditangkal oleh sistem pertah-anan tubuh, yaitu sel darah putih yang membersihkan benda-benda asing masuk ke dalam tubuh.

� Citta Maya

Sel Darah Putih sebagai Sistem Imunitas Tubuh

Pikiran Tenang, Imunitas pun Meningkat

Page 25: Majalah balipost edisi 77

A K T I V I TA S

16 - 22 Februari 2015 25

MBP/ist

BEDAH RUMAH - Program Bedah Rumah yang digelon-torkan melalui program HardysPeduli yang dilaksanakan oleh HardysFoundation bekerja sama dengan Pemerintah

Kabupaten Tabanan, kali ini menyasar dua keluarga kurang mampu di Banjar Batu Aji Kawan Kelod dan Kaja, Desa

Sembung Gede, Kerambitan, Kabupaten Tabanan atas nama masing-masing Ni Ketut Ranti dan Gusti Ayu Sumerti.

Proses serah terima bangunan langsung dilakukan Presiden Direktur sekaligus Founder GH Holdings Ir. Gede Agus Har-dyawan bersama Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan

jajarannya disaksikan langsung oleh warga Banjar Batu Aji Kawan Kelod dan Kaja pada Senin (2/2) di lokasi bangunan

rumah yang dibedah

MBP/ist

PIONIR - Koperasi Pasar (Koppas) Srinadi Klungkung kini menjadi sangat vital bagi perkembangan lembaga perkop-

erasian di Bali. Koppas Srinadi telah menjadi pionir sebagai koperasi yang terus tumbuh, di tengah ketatnya persaingan antarlembaga perbankan. Bahkan, sepanjang tahun 2014,

Koppas Srinadi Klungkung dengan sembilan unit usaha, berhasil mencatatkan SHU (Sisa Hasil Usaha) sebesar Rp 2,8 miliar lebih. Demikian mengemuka dalam RAT (Rapat

Anggota Tahunan) tahun buku 2014, yang dipusatkan di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Kamis (29/1).

RAT semakin istimewa dengan kedatangan orang nomor satu di Klungkung, Bupati Nyoman Suwirta, yang lahir dan besar

bersama Koppas Srinadi Klungkung. Nampak dalam foto Bu-pati Klungkung saat menyerahkan sumbangan kepada pihak

Panti Asuhan Semaraputra, dalam RAT Tahun Buku 2014.

KONSER - Para musisi dari man-

canegara akan mempersembah-

kan “Songs of the Soul”, sebuah

konser musik spiritual gratis yang

akan menampil-kan karya musik

Sri Chinmoy yang menggugah hati pada hari Kamis

tanggal 5 Februari pukul 8 malam, di

Taman Budaya, Art Center Denpasar.

Sri Chinmoy (1931-2007), adalah

seorang visioner di zaman ini, secara

internasional beliau dikenal sebagai seorang musisi,

pencipta lagu, seniman, penulis buku dan pemimpin spiritual. Beliau memberi inspirasi kepada para penonton di seluruh

dunia dengan membawakan lagu-lagu karya beliau yang menggetarkan hati di lebih dari 700 Konser untuk Kedamaian

secara gratis diantaranya di tempat-tempat terhormat seperti Lincoln Center dan Carnegie Hall di New York; Budokan di

Tokyo; dan Royal Albert Hall di London.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Pengujung 2014, SPB-STPBI disibukkan dengan beberapa kunjungan dari employer berbagai hotel

berbintang di Amerika yang ingin merekrut para mahasiswa untuk training di hotel mereka. Hotel-hotel yang sebelumnya

telah melaksanakan kunjungan ke Kampus SPB-STPBI, seper-ti Hyatt Regency Cincinnati & Park Hyatt Beaver Creek, Four Season Resort Jackson Hole, The St.Regis Balharbour Miami, USA. Aramark Property juga melaksanakan kunjungan yang ke–4 di kampus SPB-STPBI Denpasar pada 21 Oktober 2014.

Kunjungan mereka kali ini diwakili oleh Mr. Jeff Braun selaku Executive Chef. Aramark Property merupakan perusahaan

yang bekerja sama dengan beberapa hotel maupun restoran yang tersebar di beberapa negara bagian Amerika

Page 26: Majalah balipost edisi 77

L E N S A

Page 27: Majalah balipost edisi 77

Upacara Nganyud merupa-kan rangkaian terakhir dari pelaksanaan Ngaben yang

digelar umat Hindu. Di-sebutkan bahwa upacara nganyud ini juga mengan-

dung arti simbolik sang atma berjalan menuju

Wisnu Loka. Nampak da-lam foto, warga berusaha mendorong perahu ke ten-gah laut untuk menggelar

ritual nganyud.

MBP/Komang Edi Tirtayasa

”NGANYUD”

Page 28: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201528

O L A H R A G A

Klub Liga AS, MLS, telah meri-lis kaos bernomor punggung 8 yang akan menjadi milik Steven Gerrard. Kapten tim

Liverpool itu kini menandai masa akhir pengabdiannya di Anfield sebelum eranya ditutup pada akhir musim ini.

Sebagai salah satu pemain terkenal di klub tersebut, pemain berusia 34 tahun itu juga dimasukan dalam daftar legenda bersama Jamie Carragher dan

Ian Callaghan yang telah lebih dari 700 kali tampil bersama the Reds. Carragher bermain 737 kali dan Callaghan 857 pertandingan.

Saat menghadapi Bolton Wanderers di putaran ke-4 Piala FA, Gerrard membuat ritual sederhana menandai penampilannya ke-700. Ia mengenakan sepatu khusus setelah namanya dimasukkan dalam tim pembuka oleh pelatih Brendan Rodgers. Selain diberi label ‘No 700’ sepatu Adidas

Predator juga bertuliskan nama kedua putrinya Lilly dan Lexie

Ia sebenarnya telah menyiapkan ini sebelumnya. Ia memajang foto sepatu istimewa itu di Instagram dengan hara-pan bisa tampil melawan West Ham akhir Januari lalu. Namun pelatih Rod-gers membangkucadangkan dirinya pada pertandingan di Anfield yang berakhir dengan kemenangan 2-0 Sabtu lalu.

Mimpi itu pun akhir terwujud di Piala FA beberapa hari kemudian. Menanggapi sukses itu, Carragher mengirim pesan khusus. “Saya sendiri dan Ia Callaghan menyambut keda-tangan Steven Gerard di Kelompok 700,” pesan Carragher di Twitter.

Sedangkan mantan rekan Gerrard, Danny Murphy memuji kesuksesan reka-nnya itu dan daya tahan fisiknya. “Sung-guh luar biasa. Sukses dan tahan lama bukan hal yang lazim di zaman sekarang,” katanya yang membandingkan perjalanan karier Gerrard seperti Frank Lampard atau pun Paul Scholes.

Meski memungkinkan bagi Gerrard untuk pindah ke klub lebih besar di Liga Inggris, ia memilih untuk tetap sebagai Merseysiders sejak sejak kecil. Kariernya yang merentang sepanjang 25 tahun diha-biskan dengan berada di satu klub saja.

Namun, loyalitas itu berakhir dengan keputusan untuk mengikuti jejak legenda gelandang Inggris lainnya, David Beck-ham ke LA Galaxy, juara MLS musim lalu, laporan Reuters.

� Yudi Winanto

MBP/rtr/ap

Kapten tim Liverpool Steven Gerrard (kanan)

merebut bola yang dikuasai Zach Clough dari Bolton Wanderers pada pertandingan Piala FA Inggris.

Gerrard menadai penampilannya yang ke-700 bersama Liverpool dengan

mengenakan sepatu khusus.

lub Liga AS, MLS, telah meri-lis kaos bernomor punggung

Ian Callaghan yang telah lebih dari 700kali tampil bersama the Reds Carragher

Predator juga bertuliskan nama keduaputrinya Lilly dan Lexie

Masa Akhir Pengabdian

Page 29: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 29

HATI-hati dalam mengartikan persa-habatan. Juara lomba balap V8 Supercars Jamie Whincup mempunyai pengalaman menyakitkan karena terlalu memaksakan diri.

Itu dialami saat pemotretan usai menandatangani perpanjangan kontrak dengan Red Bull. Pembalap asal Australia itu melakukan sesi pemotretan di Kebun Binatang Taronga, Sydney untuk mer-ayakan kerjasamanya dengan perusahaan minuman bernergi.

Juara enam kali V8 itu membawa trofi dan berkalungkan ular piton berkepala hi-tam. Pemotretan itu berjalan lancar hingga suatu saat ular sepanjang satu meter itu melayangkan gigitan ke tangannya.

Perlu waktu dua menit bagi para pawang untuk melepaskan gigitan itu dari tangan Whincup. “Sangat menyakitkan. Kami terlalu memaksakan diri,” katanya yang merasa cukup berkenalan dengan binatang melata itu.

“Kami memutuskan untuk menga-lungkan ular di atas trofi dan berkali-kali berubah adegan. Mungkin dia mulai bo-san dan ingin pergi dari tempat itu,” ka-tanya dengan tangan yang mengucurkan darah.

Para pawang kesulitan melepaskan gigitan itu karena konstruksi gigi hewan itu. Mereka menyiramkan air berbotol-

botol yang membuat ular tenang dan men-gendurkan gigitan. Darah pun mengalir dari dua bekas gigitan itu. “Saya ingin hidup lebih lama lagi,” candah Whincup yang sejak awal telah diberitahu bahwa ular itu jenis yang tidak berbisa.

Namun Whincup tetap saja melon-tarkan permintaan maaf kepada pihak

kebun binatang. Karena misinya untuk memperlihatkan betapa kerennya bina-tang itu, berubah menjadi insiden yang mengerikan.

“Saya kira mereka tidak akan meng-inginkan orang akan dipatuk ular dan kini kejadiannya direkam kamera dan didepan banyak orang,” kata pembalap berusia 31 tahun seperti dikutip Associated Press.

� Yudi Winanto

PEMERINTAH negara bagian Geor-gia, AS mengeluarkan video kampanye keselamatan berlalu lintas. Kali ini yang disasar adalah pengemudi yang terkadang tak bisa mengendalikan emosinya meng-hadapi hal-hal kecil di jalanan.

Dalam video itu diperlihatkan sebuah kendaraan pick-up putih yang tengah melaju di sebuah jalan. Tanpa diduga sebuah mobil SUV hitam keluar dari sebuah rumah dan memotong laju pick-up tersebut.

Sopir pick-up itu marah dan menghen-tikan mobilnya tepat di depan mobil SUV. Sumpah serapah pun keluar dari mulutnya dan meminta pemilik SUV itu keluar dari mobil. Pria tua semakin marah setelah yang ditantangnya tetap berada di dalam mobil. Ia kemudian memukul-mukul bagian depan mobil itu.

Pemilik mobil hitam itu kemudian membuka pintu dan keluar. Yang dihadapi pria tua itu ternyata Evander Holyfield, mantan pemegang sabuk kelas berat tinju versi IBF dan WBA. Seketika ucapan minta maaf itu meluncur deras saat pria tua itu didekati Holyfield.

Video itu ditutup dengan pesan “Jaga emosi Anda di jalanan. Anda tidak tahu dengan siapa yang akan Anda hadapi,” seperti dikutip situs DailyMail.

Rupanya itu merupakan pengalaman Holyfield sendiri saat masih muda. Ia tidak ingin kasus serupa terjadi pada lainnya sehingga membagi pengalaman itu pada pengguna jalan lainnya, terutama anak-anak muda yang mudah tersulut emosinya.

� Yudi Winanto

Arti Persahabatan

MBP/jamiewhincup.com.au

Pembalap V8 Supercars Jamie Whincup dari Australia saat pemotretan untuk menandai kerja sama bisnisnya dengan Red Bull di Kebun Binatang Taronga, Sydney.

MBP/afp

Mantan petinju juara dunia kelas berat Evander Holyfield.

Peringatan untuk Tak Emosional

Page 30: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201530

PULAU Dewata tidak pernah sepi dari event olahraga internasional. Jika pada 2014 lalu dimeriahkan oleh Bali International Sports Week dan Bali Judo Championship, awal tahun ini berlang-sung Djarum Superliga Badminton 2015 di GOR Lila Bhuana, Denpasar.

Djarum Superliga merupakan ke-juaraan bulu tangkis terbesar ketiga yang digelar di Bali dalam dua tahun tera-khir, setelah sebelumnya diputar Sirkuit Nasional dan Kejurnas Bulu Tangkis. Ajang-ajang olahraga bergengsi baik tingkat nasional maupun internasional lainnya masih akan dilaksanakan di Bali tahun ini, termasuk kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL) menyusul hadirnya klun Bali United Pusam (Pusam) yang bermarkas di Stadion Wayan Dipta, Gianyar.

Berhubung makin banyaknya event olahraga yang dipentaskan di daerah ini, Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bali I Nengah Wiratha mengharapkan perhatian Pe-merintah Provinsi Bali terhadap fasilits olahraga khususnya GOR khusus bulu tangkis. Menurutnya, Bali perlu memiliki GOR bulu tangkis bertarap internasional karena sering ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan nasional dan dunia.

Tidak adanya GOR khusus bulu tangkis dibuktikan dalam Djarum Super-liga Badminton 2015. Minimnya daya tampung GOR Lila Bhuana membuat sebagian penonton tidak bisa masuk lan-taran GOR sudah keburu penuh. Itu tidak pelak membuat pencinta bulu tangkis ke-cewa. Soalnya, mereka datang jauh-jauh dari sejumlah kabupaten di Bali, namun

tidak bisa menyaksikan pertandingan karena GOR hanya mampu menampung sedikit penonton.

‘’Kondisi itu harus diperhatikan oleh pemerintah, dengan membangun GOR bulu tangkis lebih besar. Tidak hanya bulu tangkis, namun juga cabang olahraga lain-nya mesti disediakan sarana dan prasarana memadai, untuk para atlet berlatih dan bertanding. Ini demi kemajuan prestasi olahraga di Pulau Dewata agar lebih baik lagi ke depannya,” kata Wiratha.

Jika mempunyai fasilitas olahraga representatif, Bali bakal menjadi incaran untuk perhelatan event-event nasional dan internasional. Ini berkaitan dengan posisi Pulau Dewata sebagai daerah pariwisata utama di Tanah Air. “Bali sejak dulu sudah menjadi tempat favorit menggelar hajatan besar. Untuk itulah, peranan pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal memban-gun sarana dan prasarana olahraga,” ungkapnya.

Banyak hal positif yang didapatkan dari event olahraga yang digelar di Bali. Apalagi yang berlaga merupakan olah-ragawan kelas nasional dan dunia. Atlet-atlet Bali akan lebih termotivasi dalam berlatih agar bisa berprestasi seperti idola yang ditontonnya. Di sisi lain, hotel-hotel di Bali menjadi sasaran para atlet dan pelatih untuk menginap selama kejuaraan. Jadi, perekonomian masyarakat pun nis-caya akan meningkat.

� Eka Parananda

emerintah Harus erhatikan Fasilitas OlahragaP

MBP/nan

I Nengah Wiratha

Page 31: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 31

PERHELATAN kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2015 di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, 25 Januari hing-ga 1 Februari lalu, mempunyai arti khusus buat Musica Champion Kudus dan Jaya Raya Jakarta. Kedua klub bulu tangkis ini merebut gelar juara untuk ketiga kalinya (hattrick) secara berturut-turut.

Tim putra Musica Champion menjadi jawara setelah mengalahkan Djarum Ku-dus dengan skor ketat 3-2 di final, Min-ggu (1/2). Posisi ketiga diraih Jaya Raya Jakarta berkat kemenangan telak 3-0 atas Tonami Jepang. Sehari sebelumnya, Sabtu (31/1), tim putri Jaya Raya yang dilatih Bambang Supriyanto keluar sebagai yang terkuat usai membekap Renesas Jepang 3-1. Juara tiga jatuh ke tangan Djarum Kudus setelah menundukkan Hokuto Bank Jepang 3-0.

Perhelatan pertama di Bali ini me-nampilkan 10 klub putra dan 10 klub putri. Menariknya, hampir semua klub mengontrak pemain asing kelas dunia

terutama dari belahan Asia. Kehadiran mereka dan pemain-pemain terbaik In-donesia menjadikan semua pertandingan bermutu tinggi sehingga mampu menarik perhatian penonton termasuk pengurus dan atlet bulu tangkis di seluruh Bali datang ke GOR Lila Bhuana.

Pemain nasional, pelatnas, dan asing yang tampil rata-rata senang berlaga di Bali, terlebih bagi yang baru per-tama berkunjung di daerah ini. Seperti dikatakan pebulu tangkis putra asal Hongkong yang dikontrak Jaya Raya Jakarta, Wei Nan, yang memuji arena pertandingan sebagai sangat baik dan penonton begitu antusias memberikan dukungan kepada pemain yang tampil di lapangan.

Pengalaman khusus didapat Jonatan Christie yang mengantarkan tim putra Musica Champion mempertahankan trofi yang diraih dua kali sebelumnya. “Senang sekali bisa menyumbang poin penentu. Ini pertama kali saya bermain

di liga dan bisa mengantarkan Musica menjadi juara,” ujarnya usai mengatasi Ihsan Maulana Mustofa (Djarum Kudus) 14-21, 21-11, 21-18 di final.

Manajer Tim Musica Champions Ku-dus, Effendy Widjaja, menyatakan, klub-nya dinaungi keberuntungan sehingga mampu menaklukkan Djarum Kudus pada perebutan gelar juara. Di luar itu, pemain-nya tampil bersemangat dan kompak secara tim. Tanpa kelebihan itu timnya sulit menjadi juara karena kemampuannya dengan Djarum Kudus berimbang.

Manajer Djarum Kudus, Fung Permadi, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada asuhannya yang sudah tampil habis-habisan meski akhirnya harus puas berada di peringkat kedua. Prestasi ini tetap terbaik buat Djarum Kudus karena hasil tertinggi sebelumnya adalah posisi ketiga pada gelaran 2011.

� Mawa

’’Hattrick’’ Juara di Bali

MBP/wan

Pertandingan kejuaraan Djarum Superliga Badminton 2015 di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, mampu menarik perhatian penon-ton termasuk pengurus dan atlet bulu tangkis di seluruh Bali.

Page 32: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201532

MBP/ist

KPN - Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Pradnya Kerthi Kopertis Wilayah VIII telah mengalami berbagai dinamika. Namun, hal itu tidak melunturkan semangat para pengurus

dan stakeholder untuk berjuang meningkatkan kualitas. Kini, KPN Pradnya Kerthi lebih solid dan telah mencapai

kemajuan yang luar biasa. Hal itu diungkapkan, Koordina-tor Kopertis Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa,

M.Si., saat memberikan sambutan dalam Rapat Anggota Ta-hunan (RAT) KPN Pradnya Kerthi yang digelar, Selasa (3/2) bertempat di Aula Kantor Kopertis Wilayah VIII, Denpasar.

Acara tersebut dihadiri Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Denpasar, unsur pimpinan perbankan di Denpasar serta

para pengurus dan anggota KPN Pradnya Kerthi.

MBP/ist

CUSTOMER REWARD - Equity Life menggelar Customer Reward Periode 1 (Juli - Desember 2014) di Hongkong

Garden Restaurant, Kamis (29/1) malam. Acara tersebut merupakan program rutin sebagai wujud apresiasi kepada nasabah Equity Life yang telah membayar premi asuransi

tepat waktu atau sebelum jatuh tempo. Pada acara tersebut diundi hadiah utama berupa sepeda motor Yamaha Off The

Road, 5 handphone Samsung Galaxy Mega 5.8”, 5 hand-phone Blackberry Z3, 10 handphone Samsung Infinite dan 10 handphone Samsung Galaxy Fame. Di antaranya hadir

pada acara tersebut, Director PT Equity Life Indonesia David Soetadi, Division Head Customer Care Hendra Wira

Wijaya, para agen dan nasabah Equity Life.

MBP/ist

WWM - Keluarga besar SMAN 7 Denpasar, Sabtu (31/1) bersuka ria atas diraihnya prestasi SMAN 7 Denpasar se-

bagai juara I Lomba Wawasan Wiyata Mandala (WWM) se-Bali 2014. Menariknya, acara syukuran diisi berbagai aksi seni siswa. Salah satunya tari Pendet yang ditarikan kaum laki-laki serta paduan suara dengan derigen laki-laki. Dua

aksi ini membuat Kadisdikpora Kota Denpasar IGN Eddy Mulya berdecak kagum. Kepala SMAN 7 Denpasar Drs. IB Suyasaputra, M.Si. mengungkapkan, setelah meraih juara WWM kini SMAN 7 Denpasar bersiap menghadapi penila-ian sekolah Adiwiyata. Sekolah ini menjadi duta Denpasar

di lomba sekolah Adiwiyata. Berbagai program sudah di-luncurkan sekolah ini sesuai dengan visinya peduli dengan lingkungan. Bahkan kini IB Suyasaputra sedang mengam-

panyekan 3P yakni pelayanan, penampilan dan prestasi.

MBP/ist

APRESIASI - Kunjungan Gubernur bersama Wagub serta pejabat terkait Pemprov Bali diterima oleh Bupati

Badung A.A. Gde Agung, Wabup I Made Sudiana, Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Sekda Kompyang R.

Swandika serta pimpinan SKPD Pemkab Badung. Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan apresiasi yang ting-

gi atas capaian dan strategi kebijakan pembangunan yang telah dilaksanakan Pemkab Badung, yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pembangunan di

Badung juga memberi andil yang cukup besar terhadap perkembangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat

Bali. Nampak dalam foto Bupati Badung A.A. Gde Agung bersama Wabup Made Sudiana menerima kunjungan kerja

Gubernur dan Wagub Bali, Kamis (29/1).

A K T I V I TA S

Page 33: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 33

MBP/ist

ROAD MAP - PT Taspen (Persero) mensosialisasikan road map 2014-2019 pada pertemuan antara PT Taspen (Per-

sero), Badan Kepegawaian Nasional Kantor Regional X den-gan BKD se-Provinsi Bali, NTB, NTT pada Rabu (28/1). PT Taspen (Persero) menyampaikan roadmap dari tahun 2014-2019, bertujuan untuk memperkokoh PT. Taspen (Persero) sebagai penyelenggara, pengelola kesejahteraan Aparatur

Sipil Negara (ASN). Dalam hal ini road map ada lima poin. Yakni menjadi pengelola jaminan sosial ASN, melakukan pengembangan usaha, berusaha dan berkontribusi untuk

meringankan beban APBN pemerintah, PT Taspen (Persero) menjadi kepercayaan ASN, harus tetap eksis karena PT

Taspen (Persero) adalah rumah/wadah/tempat para ASN dilayani sejak calon pegawai sampai pensiun bahkan akhir

hayat ASN.

MBP/ist

BAGI MOBIL - Sebagai bentuk apresiasi kepada para konsumer, khususnya diler motor bekas yang menjadi mitra

kerja, PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) menggelar program bagi-bagi mobil. Kali ini, 1 unit mobil

Karimun Wagon R jatuh ke tangan Sugeng Widodo, pemilik Banyuwangi Rezeki Motor di Nusa Dua. Hadiah program

Jack Queen King (JQK) Mokas Adira 2014 ini, diserah-kan langsung oleh Kepala Wilayah Bali Nusra PT Adira

Finance, Sugeng Hariadi beserta jajarannya bertempat di Nelayan Restoran, Nusa Dua, Senin (2/2). Dalam program

nasional itu, Bali mendapat 2 unit mobil. Pertama jatuh pada pemilik Diler Mahajaya di Singaraja, dan kedua diraih oleh Banyuwangi Rezeki Motor. Nampak dalam foto Kepala Wilayah Bali Nusra PT Adira Finance menyerahkan 1 unit

mobil kepada Sugeng Widodo.

MBP/ist

MUKERDA - DPD Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI) Provinsi Bali, Kamis (29/1) menggelar

Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) tahun 2015 di Hotel Werdhapura, Sanur, Denpasar Selatan. Dalam Mukerda

tersebut banyak hal yang diskusikan, khususnya bagi ang-gota ATAKI yang memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) atau

Sertifikat Keterampilan (SKT) diharapkan bisa mempertang-gungjawabkan dalam melakukan profesi sesuai bidangnya

sehingga terwujud hasil tepat mutu, waktu, dan manfaat. Pembukaan Mukerda ATAKI Provinsi Bali tahun 2015

ditandai pemukulan gong oleh Ketua LPJK Provinsi Bali Ir. I Wayan Subrata Duarsa.

MBP/ist

SERAHKAN SANTUNAN - Bupati Karangasem Wayan Geredeg bersama Wabup Made Sukerana mengunjungi

keluarga korban tewas longsor Sanghyang Ambu di Banjar Tanah Barak, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem,

Senin (2/2). Bersama sejumlah kepala SKPD termasuk Camat Karangasem I Nengah Danu, Bupati dan Wabup

menyerahkan santunan berupa uang tunai dan paket sem-bako. Bupati yang didampingi sejumlah SKPD di antaranya

Kepala BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kadissos I Made Sosiawan, Kasatpol PP Iwan Suparta tiba di rumah duka sekitar pukul 14.00. Bupati bersama Wabup

diterima pihak keluarga di teras rumah semipermanen milik I Wayan Poleng (35).

Page 34: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

MENGGELIAT - Seiring menggeliatnya Manajemen Bali Handara Country Club memacu kinerja perusahaan yang

ditandai dengan maraknya penyelenggaraan event-event be-sar berskala nasional dan internasional, vibrasi maslahatnya

pun kini merambah hingga ke masyarakat. Tidak kurang PPLP Pansophia Singaraja, lembaga pendidikan profesional

dengan konsentrasi bidang pariwisata-perhotelan yang berkampus di Jalan Pantai Asri 10 Singaraja, kini menerima

berkah atas menggeliatnya Bali Handara memaksimalkan kinerja perusahaan. Direktur Pansophia, Dr. Made Yudana

menyatakan kolaborasi Pansophia dengan Bali Handara sudah berlangsung cukup lama sejak padang golf termegah

Asia itu masih bernama Bali Handara Kosaido Country Club di awal 90-an.

MBP/ist

TEROBOSAN - Produk industri kreatif yang dipasarkan di beberapa titik objek wisata di Tabanan justru didominasi produk luar Tabanan bahkan Bali. Situasi ini menggugah benak A.A. Ngurah Panji Astika, S.T. untuk memberikan

terobosan strategis. Menurut tokoh muda dari Puri Anom Tabanan ini, potensi industri kreatif di kabupaten Lumbung

Padi belum digarap maksimal. Padahal, banyak industri kreatif yang potensial dipasarkan, tak hanya di tingkat lokal,

juga nasional, bahkan internasional. Misalnya kerajinan khas Tabanan, produk agro industri, produk souvenir atau bahkan sudah saatnya di bangun produk IT desain arsitek-

tur dan fashion hasil karya anak-anak muda Tabanan.

MBP/ist

SEMINAR - Dalam rangka HUT ke-27 WHDI dan HUT ke-227 Kota Denpasar, Wanita Hindu Dharma Indone-sia (WHDI) Kota Denpasar menyelenggarakan seminar

tentang kanker serviks dan pap smear Sabtu (31/1). Seminar dilaksanakan di Gedung Wanita Santi Graha. Seminar

mengusung tema “Melalui Seminar Kanker Serviks dan Pencegahannya Kita Wujudkan Wanita Hindu Yang Sehat

Untuk Membangun Budaya Bangsa Sesuai Kearifan Lokal” mengundang dua nara sumber dr. I. A Chandranita Manuaba, SpOG, M.M. dan dr. Inne Susanti, dari Yayasan Sehati. Dalam sambutannya, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menyampaikan sebanyak

150 peserta hadir pada acara. Dia bangga karena acara ini mendapat apresiasi luar biasa.

MBP/ist

PRASASTI - Wabup Sudiana menandatangani prasasti serangkaian peresmian Gedung KPA dan PMI Badung yang berlokasi di sebelah barat RSUD Badung, Selasa

(3/2). Bertepatan dengan Purnama Sasih Kaulu dilaksana-kan Karya Pacaruan Rsi Gana, Mendem Padagingan dan

Padudusan Alit pada Gedung Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Gedung PMI Badung yang berlokasi di sebe-

lah barat RSUD Badung. Karya ini di-puput Ida Pedanda Istri dari Geria Simpangan Buduk. Usai upacara tersebut,

Gedung Sekretariat KPA dan PMI Badung diresmikan oleh Wakil Bupati Badung Made Sudiana.

Page 35: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 35

MBP/ist

INTROSPEKSI - Kegagalan pemerintah Provinsi Bali merebut jatah PON 2020 untuk Bali menjadi catatan

tersendiri anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Menurutnya

kegagalan utama Bali menjadi tuan rumah PON karena kurangnya lobi serta perhatian pemerintah daerah terhadap

dunia olahraga. Ia meminta semua pihak di Bali instro-speksi diri dan melakukan pembenahan agar perhatian

terhadap KONI dan Cabang Olahraga (Cabor) ditingkatkan. Senator RI Wedakarna mengatakan hal itu saat mengada-kan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan KONI Se-Bali

dan pimpinan Cabor dan organisasi olah raga di Kantor KONI Denpasar.

MBP/ist

IDEYANA - Anggota DPRD Badung Dr. Drs. I Putu Parwata, M.K., M.M., telah bergabung dengan Ikatan

Doktor Ekonomi Universitas Udayana (Ideyana). Hal ini sebagai bentuk pengabdiannya secara akademis selain di

bidang politik dan dunia usaha yang selama ini digelutinya. Di Ideyana, Parwata menjadi anggota yang membidangi ekonomi pariwisata dan lingkungan. Ini sejalan dengan

harapan Parwata yang ingin merealisasikan pengabdiannya secara profesional sesuai ketentuan dalam ranah akademis.

Sebagai anggota Ideyana, Parwata berharap keberadaannya di organisasi ini bisa turut berkontribusi mempercepat per-tumbuhan ekonomi dengan memperdayakan sumber daya

atau potensi yang dimiliki tiap-tiap wilayah.

MBP/ist

GENERASI MUDA - Ada dua jenis generasi muda di Bali, yakni generasi muda yang menjadi harapan bangsa dan

generasi muda yang menjadi beban bangsa. Mereka yang menjadi beban bangsa umumnya generasi muda malas

yang tidak menjadikan pendidikan (Jnana Yadnya) sebagai platform dalam menata masa depan. Mereka ini tipe anak

muda yang berpikiran instan untuk menjadi PNS, jadi TKI dikapal pesiar, menjadi TKW di negara orang. Tapi generasi yang menjadi harapan adalah generasi yang menggunakan kecerdasan dan ilmu pengetahuan untuk bisa meraih masa depan, generasi yang cakap, intelektual, penuh tata krama,

dan juga militan terhadap Agama Hindu dan budaya Bali yang tinggi. Demikian sebagian isi pidato dari Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III yang juga anggota Komite III DPD RI Bidang Pendidikan di

hadapan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali saat Rapat Dengar Pendapat (RDP).

MBP/ist

L2DIKTI - Salah satu perjuangan DPD RI asal Bali Dr.

Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mengawasi

jalannya UU No.12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi

yang mengamanatkan dibentuknya Lembaga Layanan

Pendidikan Tinggi (L2Dikti) sebagai penggati Kopertis yang

dibubarkan. Selama ini, PTS di Indonesia banyak menga-

lami diskriminasi dengan PTN baik dari segi anggaran,

prioritas pembentukan prodi, masalah akreditasi dan terkait

teknis hibah penelitian dan pengabdian. Dukungan atas

pembubaran Kopertis disampaikan oleh DPD RI.

Page 36: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201536

L I N G K U N G A N

Hempasan gelombang pasang se-lama ini paling banyak mengaki-batkan abrasi. Kerusakan parah pantai akibat abrasi terkesan

dibiarkan karena untuk penanggulanggannya memerlukan biaya miliaran. Buleleng yang memiliki wilayah pantai terpanjang di Bali juga rawan abrasi. Bahkan kerusakan pantai akibat abrasi di Buleleng paling panjang di Bali karena penangannnya yang minim.

Di balik mahalnya biaya penanganan abrasi pantai, Buleleng juga mendapatkan ancaman bencana gelombang pasang. An-caman gelombang ini tak hanya membuat was-was nelayan yang berumah di tepi laut, juga areal persawahan yang dekat dengan dengan garis pantai rawan terkena hempasan air laut.

Ancaman ini diperparah karena pantai yang berbatasan dengan persawahan hingga sekarang sebagian besar kondisinya terabra-si. Anehnya, penanganan pantai abrasi dan terlebih sudah menggerus areal persawahan milik petani nyaris tak terdengar. Alasan pemerintah belum optimal melakukan pen-anganan karena dihadapkan persoalan klasik yakni minimnya anggaran.

Seiring datangnya cuaca buruk diawal tahun ini, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Buleleng mulai memetakan areal perawahan yang rawan terkena hempasan air laut saat gelombang pasang. Dari pengala-man tahun sebelumnya dan memperhatikan kondisi di lapangan, ada sekitar 10 hektar sawah di tepi pantai yang dinyatakan rawan akan terkena hempasan air laut saat gelom-bang pasang menerjang.

Sawah yang rawan terkena hempasan air laut tersebut diantaranya berada di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubu-tambahan, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kelurahan Penarukan dan Desa Tukadmungga,Kecamatan Buleleng. Sawah di empat desa dan satu kelurahan ini luasnya diperkirakan mencapai 10 hektar.

Celakanya para petani di sana tak bisa berkutik ketika berhadapan gelombang

pasang air laut. Salah satunya bagaimana petani menyiasati agar tanaman padi yang ditanam tak terkena hempasan gelombang. Melawan cuaca buruk dengan gelombang tinggi sudah tak mungkin. Sama saja den-gan membentur tembok. Karena itu yang masih bisa dilakukan bagaimana mengatur waktu tanam agar saat itu gelombang laut tak lagi ganas. Karena itu Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) menugaskan petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk mengingatkan petani memperhatikan masa tanam tersebut.

Dari pendekatan yang sudah dilakukan, kelompok subak di masing-masing desa me-nyepakati musim tanam mulai awal Februari 2015. Atas kondisi ini, tanaman padi yang sudah terlanjur ditanam ini sangat rentan akan terkena hempasan air laut atau pengaruh akibat uap air laut. Kondisi ini jika dibiarkan maka dipastikan pertumbuhan tanaman padi bisa saja terganggu. Tanaman padi yang masih muda terkena pengaruh uap air laut kemungkinan masih bisa dipeliara. Namun, jika air laut menggenangi areal persawahan yang sudah terlanjur ditanami padi, maka kemungkinan besar padi akan mati, karena pertumbuhan tanaman tak toleran dengan kadar air garam terlalu tinggi. Akibatnya daun tanaman padi akan berwarna kemera-han. Tanaman demikian besar kemungkinan akan mengalami gagal panen. Dan dipastikan petani akan menelan kerugian.

‘’Kami melalui PPL sudah turun dan menemu petani dan mengingatkan di musim cuaca buruk ini. Namun, masing-masing subak ini sudah menyepakati musim tanam dan biasanya untuk musim tanam kertamasa ini kebanyakan petani mulai menanam pada Februari 2015. Bersamaan dengan bulan ini bisa saja terjadi gelombang pasang, sehingga tanaman yang sudah ditanam ini akan rentan terkena dampak ombak pasang itu,’’kata Kepala Dinas Pertanain dan Peternakan (Distanak) Buleleng Nyoman Swatantra.

� Mudiarta

Sawah Terhempas Gelombang

Page 37: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 37

UNTUK mencegah kerugian yang dialami petani yang memiliki areal persawahan berbatasan dengan pesi-sir memang tak ada jalan lain kecuali mengatur waktu tanam. Apalagi daerah pesisir pantai yang berbatasan dengan areal persawahan milik petani sebagian besar belum dipasangi beton penghalang ombak (revetment-red). Hal ini amat berbeda dengan pantai di Bali Selatan. Sebagian besar pantai di kawasan wisata seperti Kuta, Sanur dan Nusa Dua sudah dipasang beton penghalang ombak. Wisatawan dengan lapang melihat ke laut. Sementara para pedagang kaki lima serta pemilik hotel dan restoran tersenyum sumringah karena dagangan-nya laku.

Kondisi itu tampaknya bertolak be-lakang dengan petani di daerah pesisir Buleleng. Mereka mesti mesti mengurut dada, was-was dan khawatir. Pasalnya, garis pantai yang berbatasan langsung dengan persawahan hingga kini sudah banyak yang dikepung abrasi parah. Ka-lau saja pencegahan abrasi pantai bisa di-lakukan optimal oleh dinas teknis, paling tidak ancaman sawah yang akan terkena hempasan ombak besar atau terkena uap air laut saat musim cuaca buruk bisa di-hindari. ‘’Kalau saja ada beton penahan ombak mungkin sawah di tepi pantai yang kini belum beralih fungsi menjadi bangunan akan terhindar dari ancaman ombak pasang ini. Mudah-mudahan ke depannya program pencegahan abrasi dengan memasang panahan ombak ini bisa dioptimalkan,’’ harapnya.

Sementara itu, dari data di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng, keru-sakan pantai akibat abrasi di Buleleng masih cukup panjang. Kerusakan pantai itu bisa ditemukan di perairan di Bule-leng timur seperti di Desa Sembiran dan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Selain itu, di Desa Tukadmungga, Keca-matan Buleleng dan di pesisir Kecamatan Seririt juga masih ditemukan kerusakan bibir pantai. Bahkan, yang paling parah adalah di Desa Tinga Tinga, Kecamatan Gerokgak.

� Mudiarta

Dikepung Abrasi

MBP/mud

Seorang petani termenung mengamati bibit padi yang baru

ditanam di sawah. Mereka tak bisa berbuat banyak jika sawah mereka yang berada di tepi pantai terkena

hempasan gelombang pasang.

Page 38: Majalah balipost edisi 77

P A R I W I S A T A

16 - 22 Februari 201538

Siapa yang tidak kenal Kuta? Salah satu destinasi wisata ternama di Pulau Surga Bali ini, mampu menarik perhatian wisatawan

dunia, karena pantainya yang dicap sangat indah. Ditambah lagi munculnya berbagai akomodasi pariwisata kelas dunia, mem-buat kawasan ini semakin digandrungi. Sayangnya, rasa aman dan nyaman belum bisa diwujudkan di wilayah yang setiap hari dibanjiri turis ini. Macet, copet, jambret, dan kasus kriminal lain terus menghantui mereka.

Dari hasil evaluasi kasus kriminal tahun 2014 tercatat 106 warga negara as-ing menjadi korban kejahatan. Kasusnya pun beragam dari pencurian, penipuan, jambret, perampokan, dan lainnya. Ka-sus tersebut dominan terjadi di wilayah Kuta. Sedangkan, data Polda Bali 2011 (sampai Oktober) menunjukkan jumlah tindak kriminal sebanyak 4.876 kasus. Dari jumlah tersebut, baru 61,1 persen yang berhasil diselesaikan. Dari 4.876

kasus tersebut, sebanyak 265 orang melibatkan warga asing. Adapun WNA yang menjadi korban sebanyak 177 orang dan sebagai pelaku sebanyak 88 orang. Jam paling rawan kasus itu dari pukul 02.00 hingga pukul 04.00.

Hal ini juga diakui tokoh masyarakat Kuta, Puspa Negara. Bahkan, dia menuding bila aparat kepolisian belum serius menangani kasus tersebut. Pada-hal dampaknya sangat merugikan pari-wisata Bali sebagai tujuan wisatawan di dunia. “Aparat tidak serius mengantisi-pasi kriminalitas di kawasan Samigita (Seminyak, Legian, dan Kuta). Akibat-nya kasus kriminalitas terus-menerus menimpa wisatawan di kawasan terse-but,” tegasnya.

Sejauh ini, lanjut Puspa Negara, kasus-kasus kriminal yang terjadi se-lama ini, belum pernah dituntaskan oleh pihak berwajib, terutama kepolisian. Hal ini akan mencoreng wajah Samigita di mata wisatawan. Kasus-kasus paling

menonjol dan fasih di mata wisatawan diantaranya copet, jambret, dan peni-puan money changer liar. “Hampir ter-jadi setiap hari, terutama di Jalan Pantai Kuta, Poppies 1, Poppies 2, Lebak Bene, Benesari, Legian, Melasti, Sahadewa, Padma, Padma Utara, Werkudara, Dyana Pura, Abimanyu, Drupadi, Dewi Sartika, Nakula, Dewi Sri, Kubu Anyar, Wanase-gara, Bakung Sari, Majapahit hingga Jalan Sriwijaya. Tidak ada penanganan yang holistik komprehensif dan tuntas. Jangankan antisipasi, penyelesaiannya saja nggak pernah berujung,” ujar man-tan anggota DPRD Badung ini.

Karena itu, sebagai masyarakat Kuta, dia merasa gerah dan minta kepada Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Pol-sek Kuta, lebih serius menanganinya. Diawali dengan antisipasi dan proteksi yang tepat, cepat, dan akurat. Pasalnya harga diri bangsa juga dipertaruhkan disitu. Buktinya pemerintah Australia merasakan terganggu kenyamanan atas

Pariwisata Bali Bersanding Kriminalitas

WARGA asing yang tewas akibat kek-erasan di Bali kian marak, baik perampokan maupun pembunuhan hingga pemerko-saan. Banyaknya tindak kriminalitas yang melibatkan warga asing yang berlibur ke Pulau Dewata ini telah mengusik keamanan dan kenyamanan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Bali yang didambakan sebagai Pulau Surga justru mejadi neraka bagi wisatawan.

Pakar Pariwisata Unud Drs. Putu Anom, M.Par., mengatakan tingginya kasus yang menimpa wisatawan saat berlibur di Bali menimbulkan dampak negatif terhadap pariwisata Bali. “Adanya kekerasan bah-kan sampai digorok hingga meninggal, pemerkosaan dulu terhadap Wisman Aus-tralia, termasuk kecelakaan yang berujung maut saat menikmati atraksi wisata tentu akan memberi dampak citra negatip pari-wisata. Bagi mereka, Bali yang didambakan sebagai pulau Surga justru jadi neraka,” ungkapnya.

Menurutnya, insiden buruk yang menim-pa warga asing di Bali akan cepat tersebar ke

seluruh dunia melalui dunia maya maupun situs jejaring sosial yang kian tidak terbatas. Kondisi ini mencerminkan keamanan dan kenyamanan di Bali sudah terusik.

“Ini artinya tujuh unsur sapta pesona tidak berjalan mulus. Pemerintah, Polri, TNI harus bersinergi dengan masyatakat untuk menjaga keamanan Bali. Kendati, me-mang belakangan ini banyak terjadi bunuh diri, pembunuhan dengan berbagai motip terutama motip ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup atau ingin hidup prestise, tetapi dengan cara tidak wajar,” jelasnya.

Dia berpendapat, pemerintah harus kendalikan migrasi penduduk yang ilegal agar tidak banyak menimbulkan masalah kerawanan sosial yang ujung-ujungnya tidak lain pemenuhan kebutuhan hidup. Jadi Bali sekarang sudah tidak aman dan nyaman bagi wisman. Untuk itu, aparat dan penegak hukum harus cepat ambil sikap tegas.

“Inilah phenomena sosial yang terjadi ibarat masyarakat Indonesia, termasuk Bali melakoni budaya Rabas, di mana prilaku ma-nusia tidak terkendali seperti kuda liar lepas

dari kandang, semua dilabrak, baik norma, tata susila, tanpa prikemanusian,” katanya.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indo-nesia (GIPI) Bali, IB Ngurah Wijaya juga men-egaskan, meski aksi kriminalitas bisa terjadi di seluruh dunia, namun tindak kriminalitas yang menimpa warga asing di Bali harus mendapat perhatian serius aparat penegak hukum.

“Kriminalitas memang bisa terjadi di mana saja, termasuk negara besar. Namun, ini harus menjadi perhatian pemerintah agar tidak berdampak negatif terhadap citra pariwisata,” ucapnya.

Dia berpendapat, banyaknya kasus yang menimpa warga asing akibat maraknya akomodasi yang tidak berijin, sehingga tidak memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. “Mereka yang menjadi korban tindak kriminalitas kebanyakan menginap di vila, kos-kosan, pemondokan yang notabena tidak memiliki ijin,” sebutnya.

Untuk itu, dia berharap pemerintah terus menggencarkan penertiban akomodasi pariwisata yang tidak berijin, sehingga bisa meminimalisir tindak kriminalitas terhadap warga asing.

� Parwata

Neraka di Pulau Surga

Page 39: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 39

Bom Bali menjadi kenangan pahit bagi wisatawan asing yang awalnya ingin menikmati keinda-han pulau Dewata, namun berujung petaka. Kriminali-tas terhadap warga asing terus terjadi. Hasil evaluasi ka-sus kriminal tahun 2014 tercatat 106 warga negara as-ing menjadi korban kejahatan. Kasus-nya pun beragam dari pencurian, penipuan hingga pembunuhan.

kejadian-kejadian kriminalitas yang terus dialami warganya ketika berwisata di wilayah tersebut. Buntutnya, Australia mengeluarkan travel advisory.

“Kita berharap banyak agar keseriu-san aparat kepolisian yang menjadi lead-ing sektor keamanan dan kenyamanan warga serta wisatawan, terus bergerak dan serius. Sejauh ini masyarakat di Samigita sudah gerah melihat kondisi ini yang telah mencoreng wajah destinasi Samigita, juga mencoreng wajah bangsa di mata wisatawan,” tegasnya.

Sementara itu, praktisi hukum I Made Somya Putra, S.H., mengungkapkan, sebenarnya kepolisian dalam hal ini Polda dan Polresta, sudah memetakan potensi kriminal yang akan terjadi, terutama di wilayah Kuta. “Saya rasa polisi sudah pegang data terkait titik rawan, seharus-nya sudah dapat diantisipasi. Sekarang tinggal kepolisian mau tidak mengolah data tersebut dengan sebuah operasi teknis, terutama dalam hal pencegahan,” tambahnya.

Bila personel kurang, seharunya bersinergi dengan aparat desa setempat. Sekarang tergantung keseriusan aparat Polsek Kuta dan Polresta menggalang

serta menggandeng tokoh masyarakat dan pam swakarsa di sana. “Jangan sam-pai aksi kejahatan selesai, baru petugas datang. Semestinya upaya preventif lebih digalakkan lagi,” tegas Somya.

Gede Suriadnyana yang pernah berke-cimpuh di sektor parwisata mengatakan, pariwisata tersebut identik dengan rasa aman, senang, nyaman, dan bebas dari rasa ketakutan. Bila hal itu tidak dijamin maka berbahaya bagi kelangsungan kun-jungan turis ke Pulau Dewata ini.

“Salah satu nilai plus Bali adalah masyarakatnya welcome dengan pari-wisata. Dari segi ekonomi memberikan nilai tambah pada peluang kerja dan sumber income. Hal-hal yang menim-bulkan kerawanan harus diminimalisir,” ujarnya.

Terkait maraknya kasus tersebut, Ka-bid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hery Wiyanto mengungkapkan, tim khusus Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polsek Kuta akan dievaluasi. “Sekira sebulan lalu ditempatkan tim khusus di sana untuk menekan angka kasus kriminal khususnya copet di Kuta. Kalau masih terjadi, perlu dievaluasi kinerjanya. Akan dievaluasi mungkin cara penindakan kurang tepat,

waktunya, dan jumlah personelnya yang kurang. Tim khusus itu terdiri dari ang-gota reskrim dan intel,” tegasnya.

Kabid Humas mengaku akan berk-oordinasi dengan Dit. Intelkam, Dit. Reskrimum, dan Polresta terkait masih maraknya kasus tersebut. Tujuannya supaya cepat dicarikan solusi tepat dan sesuai sasaran. Pasalnya kalau dibiarkan maka akan merusak citra keamanan Bali yang jadi destinasi pariwisata dunia.

Dia juga menegaskan kepolisian se-lalu serius menyikapi masalah tersebut, tapi mungkin ada kendala sehingga hasilnya belum maksimal. Rencananya jumlah personel yang ditempatkan di Kampung turis itu akan ditambah, kuantitas patroli ditingkatkan, dan upaya preventif digalakkan dengan menggan-deng masyarakat. “Polisi tidak pernah tidak serius menyikapi suatu masalah. Pasti serius. Kami juga ingin Kuta aman dan nyaman. Kami berharap masyarakat juga ikut andil menjaga kamtibmas,” ujarnya.

� KertaNegara

MBP/dok

Page 40: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201540

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

SERAHKAN DANA - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyerahkan dana kelangsungan belajar dalam rangka

HUT ke-103 di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Den-pasar, Selasa (3/2). Dana kelangsungan belajar bulan Februari

diserahkan pada 1.541 pemilik polis dengan jumlah klaim Rp 2.801.747.105. Kepala AJB Bumiputera 1912 Kanwil Denpasar,

Tiopulus Pasaribu, S.H. mengatakan, seluruh pemegang polis merupakan pemilik Bumiputera yang berkonsep asuransi jiwa ber-sama. Nampak dalam foto Penyerahan dana kelangsungan belajar oleh komisaris sekaligus anggota BPA AJB Bumiputera 1912 Prof.

Gede Sri Darma, DBA.

MBP/Wan

KOLEKSI TERBARU - Felice Jewellery kembali hadir menyapa penggemar emas dan berlian di Pulau Dewata. Kali ini, Felice

membawa koleksi terbaru perhiasan emas dan berlian dalam pameran di Abang Room, Hotel Aston Jl. Gatot Subroto Denpasar. Pameran mulai dibuka Rabu (4/2) mulai pukul 10.00 wita hingga

pukul 22.00 wita. Sales Felice Jewellery, Lukluk mengatakan, pihaknya tidak hanya menambah koleksi terbaru, tapi juga me-

nyediakan promo yang sayang untuk dilewatkan. Ia menambah-kan, promo yang ditawarkan adalah berlian one price mulai Rp

299 ribu, cincin black diamond, promo satu set perhiasan, promo cincin emas bertabur berlian untuk wanita, promo cincin batu-

batu berharga mulai Rp 15 juta, dan promo satu carat berlian Rp 35 juta.

MBP/ist

PMI - Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai salah satu organ-isasi sosial kemanusiaan berkomitmen mendukung tugas pemerin-

tah dalam memperbaiki hajat hidup masyarakat melalui promosi prinsip nilai kemanusiaan, penanggulangan dan kesiapsiagaan

penanganan bencana. Selain itu, melalui peran transfusi darah, PMI juga berperan aktif untuk meningkatkan derajat kesehatan

dan perawatan di masyarakat. Nampak dalam foto Ketua PMI Provinsi Bali yang juga mantan Bupati Badung IGB Alit Putra

bersama Sekda Badung yang juga Ketua PMI Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika saat peresmian Gedung PMI Badung di

Abianbase, Kapal, yang dihadiri Ketua PMI Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra, Selasa (3/2).

MBP/ist

LOMBA - Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Ta-banan menggelar lomba Gebogan Buah Lokal dan Membuat Banten Pejati di Gedung Mario, Jumat (30/1). Lomba yang mengusung tema “Bersama Membangun Budaya Bangsa sesuai Kearifan Lokal” yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-27 WHDI ini, pesertan-

ya dari kalangan anak-anak perempuan SMP dan SMA perwakilan instansi serta organisasi. Ketua WHDI Kabupaten Tabanan Nyonya

Ni Made Putriningsih Wirna Ariwangsa di sela-sela lomba mengemu-kakan, peserta lomba merupakan perwakilan SKPD di lingkungan

Pemkab Tabanan, Kecamatan dan Organisasi Perempuan se-Kabu-paten Tabanan yang mengirimkan dutanya dari kalangan anak-anak

perempuan setingkat SMP dan SMA.

Page 41: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 41

MBP/ist

KAMPUS BARU - Setelah hampir 3 tahun melakukan kerja sama kontrak bangunan, Monarch Gianyar sekolah perhotelan dan kapal pesiar akan memiliki kampus sendiri yang dibangun

oleh Yayasan bersama para investor lainnya. Kampus baru yang beralamat di Jl.Gunung Lempuyang No.3 Samplangan, Gian-

yar ini dibangun di atas tanah seluas 2.600 M2 yang peletakan batu pertamanya dilakukan, Selasa (3/2) bertepatan dengan hari

Purnama Kawulu. Acara peletakan batu pertama Monarch Gian-yar dihadiri oleh Kepala Disnaker Gianyar Drs. Gede Widarma

Suharta, M.M., Ketua Yayasan Widhi Sastra Nugraha I Made Sumitra, Direktur Monarch Gianyar I Nengah Budiarta, Direktur LSP LPK Monarch Bali I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., Direk-tur Utama PT. Ratu Oceania Raya Bali I Nyoman Sudi Artawan,

Ketua DPD HILLSI Bali Drs. I Made Juana, M.M, Ketua DPD AISI Bali Siska Dharmawan, S.S., Management, Instruktur dan

staff Monarch yang ada di lima kabupaten di Bali.

MBP/ist

TERIMA KUNJUNGAN - Didampingi Sekda Kompyang R. Swandika, Bupati Gde Agung, Jumat (30/1) lalu menerima pen-gurus PWI Bali yang diketuai IGMB Dwikora Putra didampingi

Sekretaris Imanuel Dewata Odja serta sejumlah jajaran pengurus lainnya. Bupati Gde Agung mengucapkan selamat atas kepengu-rusan PWI Bali periode 2015-2019, yang dalam proses pemilihan

sudah berjalan dengan sangat demokratis. Bupati Gde Agung melihat, dengan kepengurusan PWI Bali tahun ini sebagai bentuk

regenerasi dan sangat tepat menempatkan senior dalam jajaran Dewan Kehormatan dan Penasihat. Nampak dalam foto Bupati

Badung A.A. Gde Agung dan Sekda Kompyang R. Swandika foto bersama dengan Pengurus PWI Provinsi Bali periode 2015-2019

di Puspem Badung.

MBP/ist

PENINGKATAN - Peluang kerja di luar negeri utamanya di kapal pesiar setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Terbukti dengan permintaan dari pengguna tenaga kerja kapal pesiar/user yang semakin meningkat. Hal tersebut disampaikan

General Manager CTI Bali Nyoman Restu Yasa, saat mengadakan pertemuan dengan Tim Manajemen Kampus Mediterranean Bali di kampus pusatnya di Jalan M. Yamin No. 9A Renon, Denpasar

beberapa waktu yang lalu. Restu Yasa menyatakan, untuk kwartal pertama 2015 dibutuhkan 1.100 orang tenaga kerja baru. Crew baru itu untuk mengisi peluang kerja di Kapal Pesiar Carnival

sebanyak 600 orang dan Norwegian Cruise Line (NCL) sebanyak 500 orang untuk posisi assistant waiter/ss, hotel stewards, cook all

position, galley stewards, laundryman dan deck engine.

MBP/ist

IRIGASI - Sebanyak 31 subak tahun ini (2015) mendapat jatah perbaikan saluran irigasi dari APBN sebesar Rp 2,6 miliar.

Pengerjaan saluran irigasi itu dikerjakan secara gotong royong oleh krama subak bersama TNI mulai Jumat (30/1). Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan meletakkan batu pertama

bersama Dandim 1617/Jembrana Letkol Czi Vincentius Cahya Kurniawan, perwakilan dari Balai Pengkajian Pertanian (BPTP)

Bali Gusti Komang Dana Arsana serta Penanggung Jawab Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada Padi Prov. Bali Adang Warya serta

Kadis Pertanian Kerkebunan dan Peternakan I Ketut Wiratma.

Page 42: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

DAGANG UNTUNG - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia berkomitmen dan terus berinovasi memberikan layanan terbaik bagi para nasabahnya.

Bagi para nasabah pebisnis dan pedagang, Bank Mandiri mem-berikan program Mandiri Dagang Untung. Meneruskan kesuk-

sesan program yang sama di tahun sebelumnya, Mandiri Dagang Untung tahun ini tetap menggunakan mekanisme poin untung

dan lelang hadiah sebagai ciri khas yang unik dan berbeda dari program lainnya. Lelang dilakukan dengan menggunakan poin untung yang didapatkan dari hasil transaksi aktif nasabah pedagang pemilik rekening Bank Mandiri. Nampak dalam foto

Pemenang hadiah utama periode II Ibu Ni Wayan Ruki (pedagang dari Pasar Sukawati) bersama Darmawan Junaidi, Regional CEO XI Wilayah Bali Nusra, dan Rully Setiawan, Area Head Denpasar.

MBP/ist

OLIMPIADE - Secara rutin SMP PGRI 5 Denpasar mengadakan Olimpiade Matematika siswa SD se-Kota Denpasar dan Badung. Olimpiade Matematika ke-8 dibuka Kadisdikpora Kota Denpasar

Ir. IGN Eddy Mulya, M.Si., di aula sekolah setempat, Sabtu (31/1). Kepala SMP PGRI 5 Denpasar Dr. Drs. I Wayan Wirasa, M.M., M.Pd., mengungkapkan, hingga tahun kedelapan peserta Olimpiade Matematika yang menjadi unggulan sekolah ini terus

meningkat. Tahun ini olimpiade diikuti 48 siswa dari 48 seko-lah dasar. Nampak dalam foto Kadisdikpora I G.N. Eddy Mulya

didampingi Kasek Wayan Wirasa, Madiadnyana, Ketut Kontra dan Putu Suarka saat membuka olimpiade matematika di SMP PGRI

5 Denpasar.

MBP/ist

LEPAS KKN - Rektor Universitas Mahasaraswati (Unmas) Den-pasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., Sabtu (31/1) melepas

576 peserta KKN angkatan ke-38 periode I. Pelepasan KKN ditandai dengan penyematan tanda peserta kemudian diserahkan kepada Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan dilanjut-

kan diserahkan ke kades dan Lurah di Dentim. Ketua Panitia Drs. I Nengah Astawa, M.Hum. menjelaskan, sebelum dilepas 2 Feb-ruari, para peserta KKN diberikan pembekalan selama dua hari.

Sedangkan program KKN angkatan ke-38 diikuti 434 peserta KKN alternatif dan KKN reguler sebanyak 142 peserta. Nampak dalam

foto Rektor Unmas Made Sukamerta menyerahkan mahasiswa KKN kepada Camat Dentim Dewa Made Puspawan.

MUNCUL KEMBALI - Penyakit Demam Berdarah (DB) atau sering disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) muncul kembali di Bali. Kendati belum tergolong kejadian luar biasa, namun kasus kesehatan yang muncul saat musim penghujan ini patut diwaspadai. Rumah Sakit (RS) BaliMed Denpasar pun mengajak masyarakat untuk turut mencegah penyebaran DBD. Wakil Direktur Medik Keperawatan dan SDM RS BaliMed dr. A.A. Ngurah Budi-arta, MARS ditemui, Selasa (3/2) mengatakan masyarakat harus men-jaga daya tahan tubuh tetap baik. Mengingat penderita yang memiliki daya tahan tubuh rendah dapat mengalami dengue shock syndrome yang da-pat berakibat fatal, teru-tama bila tidak ditangani dan diawasi dengan baik.

MBP/ist

Page 43: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 2015 43

MBP/ist

GALA DINNER - Bringin Life, asuransi jiwa dan kesehatan me-nyelenggarakan acara puncak Gala Dinner “Celebrating Success” pada Jumat (30/1) lalu di Klapa Lounge, Dreamland Pecatu, Kuta.

Acara diikuti sekitar 240 tenaga penjualan terdiri dari pemenang reward tenaga penjualan yang akan berangkat menuju Australia, Turki dan ibadah umroh, Regional Manager (RM) Konvensional

dan Syariah, Area Relationship Manager (ARM), Chief Corpo-rate Sales Konvensional dan Syariah, Strategic Aliance (SA), The Legend (tenaga pemasaran yang usianya di atas 60 dengan masa kerja minimal 10 tahun). Nampak dalam foto Para peserta yang

berhasil mencapai target mengikuti gala dinner di Klapa Lounge Dreamland Pecatu.

MBP/ist

SARANA KONTAK - Direktorat Sabhara Polda Bali menggelar program Sarana Kontak di SMP PGRI 2 Denpasar, Selasa (3/2). Program sarana kontak diisi dengan penyuluhan bahaya narko-

tika dan kenakalan remaja dan penyerahan sarana olahraga. Bantuan berupa bola voli dan net diserahkan Kasi Nego Subdit

Dalmas Dit Sabhara Polda Bali Kompol I Ketut Adil Aryawan diterima langsung Kepala SMP PGRI 2 Denpasar Dr. I Gede

Wenten Aryasuda, M.Pd. Adil Aryawan didampingi Ipda I Made Suwartha, Iptu I Made Suaspa dan Bripda Gusti Putu Agus

Aryantha juga melakukan kontak dengan anak muda berupa cera-mah kenakalan remaja dan narkoba selama dua jam. Program

ini merupakan agenda Polda Bali untuk masyarakat. Sasarannya adalah warga sekolah, remaja, tokoh agama dan adat.

MBP/ist

SERAHKAN BANTUAN - Kepedulian yang ditunjukkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Tabanan kepada

para pegawainya dengan mengikutsertakan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

merupakan upaya positif. Salah satu pegawai DKP Tabanan yang bertugas sebagai tukang sapu, almarhum Gede Ketut Surata yang meninggal pada tanggal 7 Desember 2014 lalu, menerima santu-

nan dari BPJS sebesar Rp 21 juta. Santunan diserahkan langsung oleh Kepala Kantor BPJS Cabang Bali I Sudirman Sinamora

kepada Putu Srinadi yang merupakan anak almarhum di Kantor DKP Tabanan, Jumat (30/1).

MBP/ist

BEASISWA - Seratus kuota Beasiswa Kebangsaan The Sukarno Center untuk S-1 dan S-2 senilai Rp 5,6 miliar akan diperebutkan oleh ratusan peserta seleksi Beasiswa The Sukarno Center di selu-

ruh Bali. Seleksi ini akan menyasar wakil SMA dan SMK negeri dan swasta yang akan dikuliahkan selama enam tahun (S-1 dan S-2) di Universitas Mahendradatta Bali pada tahun ajaran 2015. Salah satu keunggulan beasiswa ini adalah adanya jaringan The

Sukarno Center dengan negara-negara sabahat melalui kedutaan besar di Indonesia. Nampak dalam foto President The Sukarno

Center, Senator Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, saat menerima Michal Slivocic (Duta Besar Republik Slova-

kia) di Istana Mancawarna, Tampaksiring.

Page 44: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201544

T R A D I S I

Tradisi mapatung di kalangan masyarakat Bali pada saat penampahan Galungan, masih lestari hingga kini. Masyarakat

ramai-ramai nampah celeng (babi), ke-mudian membagikan dagingnya kepada warga yang ikut mapatung. Dagingnya diolah untuk upacara, selebihnya dimasak untuk merayakan Galungan.

Tetapi, krama Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan, memiliki tradisi nampah kebo (kerbau) menyambut hari suci Ga-lungan yang jatuh tiap enam bulan itu. Daging kerbau itu digunakan untuk be-bantenan, selebihnya dijadikan berbagai olahan makanan, seperti lawar. Tradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Karena untuk sesaji, kerbau tidak dipo-tong di bagian leher, melainkan ditusuk menggunakan pedang panjang ke arah jantung. “Cara ini juga untuk memudah-kan proses pemotongan,” kata Sumerta, salah satu warga setempat.

Jenis kerbau yang dipotong harus ber-warna hitam. Warga dilarang memotong sapi karena dianggap binatang suci. Se-bagai penggantinya, warga memilih me-motong kerbau. Meski demikian, warga masih ada yang memotong babi, namun jumlahnya sedikit. Setiap penampahan Galungan, jumlah kerbau yang dipotong selalu bertambah. Meski harganya mahal, warga tak pernah meninggalkan tradisi ini. Daging kerbau tak hanya digunakan sendiri, melainkan dijual hingga keluar Tabanan, seperti Denpasar dan Negara. “Setiap Galungan, kita selalu mendapat pesanan sekitar 100 tumpuk,” jelasnya. Satu tumpuk daging berisi berbagi jenis daging dan jeroan.

Berdasarkan informasi dari sejumlah warga, ritual potong kerbau ini sangat kental dengan sejarah desa yang dikenal sebagai pusatnya pengusaha di Bali. Menurut Gede Made Munia (65), seorang jagal kerbau di Banjar Batan Poh, Pandak Gede, daging kerbau tersebut digunakan untuk sesajen saat hari Galungan ter-

masuk diisi pada sesajen yang dihaturkan ke merajan atau sanggah.

Terkait tradisi memotong kerbau ini, Munia kemudian bercerita panjang lebar. Diceritakan, dulu di desa yang dikenal sebagai cinanya Bali (pebisnis/pedagang ulung, red) sering terjadi perang. “Dulu antarkelompok sering terjadi gesekan. Raja sering memerintahkan untuk be-rangkat perang, menyerang musuh,” ujar Munia. Kemudian suatu saat, raja memerintahkan kaum laki-laki di Pandak untuk perang lagi. Ketika kaum laki-laki semuanya keluar berperang, tiba-tiba datang musuh dari kelompok lain meny-erang desanya. Di desa saat itu hanya ada wanita, orangtua dan anak-anak. “Desa dalam keadaan kosong, tidak ada yang menjaga,” ungkapnya. Nah saat warga di desanya itu akan diserang, muncul gerombolan sapi peliharaan yang tiba-tiba mengamuk. Sapi-sapi di sana langsung menghadang serangan musuh. “Kami beruntung ditolong sapi itu sehingga sela-mat dari serangan musuh,” jelasnya.

Sejak saat itulah kata Munia, warga

Pandak sangat menghormati sapi. Wujud penghormatan tersebut dengan tidak me-motong ataupun memakan daging sapi. Untuk dihaturkan ke palinggih, warga memilih daging kerbau, bukan sapi. “Ini bentuk penghormatan dan balas jasa kami pada sapi,” tuturnya.

Sampai sekarang pun, pemotongan kerbau sudah biasa dilakukan dan men-jadi tradisi. Ketika warga Pandak berani melanggar atau berani makan daging sapi, maka akan kena penyakit. “Orang Pandak kalau makan daging sapi pasti akan mengalami gatal-gatal,” ujarnya.Meski harganya mahal, warga setempat tak pernah meninggalkan tradisi ini. Tradisi ini merupakan ungkapan terima kasih masyarakat setempat kepada Hyang Widhi, atas anugerah yang diterima se-lama ini. Sejak dahulu warga setempat gemar merantau. Saat mereka pulang jelang hari raya, warga melakukan tradisi tersebut sebagai rasa syukur atas rezeki yang diterima.

� Puspa Dewi

Sambut Galungan di Pandak Gede

Krama ”Nampah Kebo”,Pantang Potong Sapi

Page 45: Majalah balipost edisi 77

4516 - 22 Februari 2015

DOKTOR - Universitas Udayana menggelar ujian terbuka program pascasarjana, promosi doktor untuk Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A.(K) pada Senin (2/2) dengan judul disertasi “Suplementasi Eicosapentaenoic Acid dan Docosahexaenoic Acid Menurunkan Kadar Serum Interleukin-6, Hepsidindan Feritin serta Meningkatkan Serum Besi dan Saturasi Transferin Anak Obesi-tas”. Disertasi yang telah disetujui pada 29 Desem-ber 2014 lalu dipromo-tori oleh Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD.(KHOM), Kopromotor I Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An-KIC., Kopromotor II Dr. dr. I Wayan Putu Sutirtayasa, M.Si. Semua pertanyaan yang diajukan oleh penguji dapat dijawab dengan lugas, tepat, dan lancar, sehingga para penguji memutuskan memberikan predikat cumlaude.MBP/ist

TOLAK DI BALI - Akhirnya, perjuan-gan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-karna MWS III yang menolak eksekusi mati bagi dua terpidana mati kasus narkoba yakni Myuran Suku-maran dan Andrew Chan dilakukan di tanah Bali, didengar dan disetujui pemer-intahan Presiden RI Joko Widodo. Hal ini tentu menjadi kegem-biraan tersendiri bagi senator RI yang sejak awal getol mendukung Jokowi untuk menolak grasi para terpidana mati narkoba. Jika eksekusi dilakukan di Bali, maka akan menyebabkan Bali menjadi kotor (ce-mer). Dan Bali perlu upacara besar untuk menyucikan jagat. Sehingga, diminta eksekusi dipindahkan ke luar Bali.MBP/ist

MBP/ist

HUT - Puncak HUT ke-6 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kes-ehatan (FKIK) Unwar digelar Sabtu (31/1) malam. Puncak HUT

ditandai pemotongan tumpeng oleh Dekan FKIK Unwar Prof. Dewa Putu Widjana didampingi Ketua Yayasan Kesejahteraan

Korpri Provinsi Bali Dr. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si. dan Rektor Unwar diwakili R-1 Dr. I Nyoman Kardana. Dekan FKIK

Unwar Prof. Dewa Putu Widjana mengungkapkan, perayaan HUT hendaknya dipakai sebagai media mengevaluasi diri

bahwa pengalaman akan terus bertambah dan sisa hidup makin berkurang. Juga sebagai refleksi diri guna terus meningkatkan

pelayanan terbaik. Nampak dalam foto Ketua Yayasan Korpri Bali Dr. A.A. Gede Wisnumurti memberi ucapan selamat kepada De-

kan FKIK Prof. Dewa Widjana di puncak HUT ke-6 FKIK Unwar.

MBP/ist

GEDUNG BARU - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra meresmikan gedung baru SD Negeri 5 Padang

Sambian di sekolah setempat, Selasa (3/2). Gedung sekolah berlan-tai tiga ini kini memiliki kapasitas 360 orang siswa. Kepala SDN 5 Padang Sambian, Made Saptu Diarta mengatakan, pembangu-

nan gedung lantai tiga di SD Negeri 5 Padang Sambian, akibat kurangnya fasilitas ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar.

Kondisi gedung sebelumnya hanya satu lantai yang merupakan sumbangan dari komite sekolah secara sukarela sebesar Rp 400 juta. Karena jumlah siswa terlalu banyak, akhirnya pemerintah

kota merealisasikan dana Rp 1,1 miliar untuk melanjutkan pem-bangunan gedung lantai dua dan tiga.

A K T I V I T A S

Page 46: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201546

P R O P E R T I

IMPIAN hampir setiap pasangan atau rumah tangga baru, pastilah bisa hidup di rumah sendiri alias memiliki rumah sendiri. Untuk mencapai impian ini, terkadang mer-eka memenuhinya dengan mengontrak atau ada yang mencicil. Maklum, dana yang mereka miliki sangat terbatas untuk bisa memiliki rumah secara kas atau tunai. Hal ini bahkan hampir dialamai sebagian besar rakyat Indonesia saat ini. Saat ini, masih ada kekurangan (backlog) sekitar 15 juta unit rumah untuk rakyat Indonesia.

Untuk memenuhi backlog 15 juta unit rumah ini, tidaklah bisa dilakukan pihak swasta sendiri. Perlu ada intervensi penyer-taan dana negara (PMN) untuk memenuhi hal tersebut. Terutama, untuk memastikan ketersediaan pembiayaan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. ‘’Ada banyak opsi yang dapat di-lakukan oleh pemerintah, misalnya dengan penyertaan modal negara (PMN). Jadi, untuk mengatasi problematika perumahan nasional, kuncinya ada pada political will pemerintah,’’ kata Dirut BTN Tbk, Mary-ono di Jakarta, akhir pekan lalu.

Intervensi pemerintah, menurutnya, bisa

meningkatkan kapasitas supply perumahan untuk mengejar kekurangan. Apalagi pe-merintahan Jokowi-JK telah memberikan kepercayaan kepada BTN sebagai peran sentral penyediaan program sejuta rumah rakyat. ‘’Bank BTN diberi peran sentral dalam pelaksanaan program perumahan nasional yang diperuntukkan bagi rakyat. Untuk itu kami siap menjadi motor da-lam menggerakkan program perumahan rakyat,” ujar Maryono.

Alternatif lain, sambungnya, penyertaan modal bisa dengan cara penempatan dana seperti BPJS, Taspen, Bapertarum PNS, LPDP, atau dengan mekanisme pinjaman off shore dari World Bank, JICA, ADB, dan sejenisnya untuk mendukung tersedianya dana murah dari luar negeri. Ada dua peran utama dalam penunjukan BTN sebagai mo-tor realisasi program sejuta rumah ini. Per-tama, BTN sebagai lembaga pembiayaan yang menyediakan lending products ke pihak terkait, baik dari sisi supply maupun demand. Kedua, Bank BTN sebagai inisia-tor dan integrator kerja sama antar institusi dalam meningkatkan supply rumah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebel-

umnya meminta agar BTN menjadi pem-eran utama pelaksanaan program penyedi-aan perumahan nasional, seperti program perumahan bagi buruh di dekat kawasan industri. ‘’Konsepnya sudah dilakukan pembicaraan bersama tim Wapres. Jadi, pemerintah akan lebih fokus bagaimana membiayai rumah-rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah bisa lebih besar lagi,” sambut Maryono.

Pihaknya telah memberikan masukan dalam mengatasi problematika perumahan nasional yang dirasakan cukup kompleks dan perlu campur tangan pemerintah. Terutama, menyangkut masalah lahan, infrastruktur, pasokan bahan bangunan dan peraturan menyangkut pembangunan perumahan itu sendiri. ‘’Selain itu, peng-hasilan masyarakat yang terbatas, kesiapan dukungan dana dari perbankan yang um-umnya didukung oleh dana jangka pendek. Penyediaan dana jangka panjang oleh pasar modal, sampai saat ini di Indonesia belum tersedia,” imbuhnya.

� Nikson

Penuhi ”Backlog” 15 Juta Rumah

Perlu Intervensi Pemerintah

Page 47: Majalah balipost edisi 77

MESKI berbagai produk ornamen baja dan sintetis masuk Bali, batu pa-ras (padas) tetap diminati untuk mem-percantik penampilan rumah. Selain bisa dipadukan dengan ornamen lain, penggunaan batu paras ini membuat rumah terkesan lebih alami. Di samp-ing itu, desainnya bisa diolah sesuai keinginan yang punya rumah.

Wayan Sukarja, salah seorang pengembang sukses mengungkapkan, dibandingkan ukiran dari pelat baja, masih menang batu paras. Menurutnya, kalau ukiran dari baja baru 2 tahun tera-khir dikembangkan dan banyak diap-likasikan pada stil bangunan minimalis modern. Namun, ornamen ukiran pelat baja kebanyakan diaplikasikan pada bangunan hotel yang lagi tren saat ini. Namun, tetap dikombinasi denga bahan-bahan batu alami di antaranya batu pa-ras. “Batu paras Yogyakarta, Palimanan, dan Bali masih banyak peminatanya. Pemakaian batu ini menimbulkan kesan asri dan alami tanpa kehilangan kesan

modernisasi,” ujarnya.Ornamen baja tersebut lebih banyak

dipakai pada perumahan yang dibangun developer kelas menengah, khususnya dipakai pada area main gate building dan eksterior main building. Pasal-nya, harga ornamen ini cukup mahal dan harus dipesan ke pabriknya yang ada di Surabaya dan Jakarta. Kalau untuk ban-gunan kecil, lanjut Sukarja, kurang efektif karena biayanya akan jadi mahal. Oleh karena itu, sebagai solusi, bahan lokal Bali dan batu alam masih lebih fleksibel karena bisa membuat tampilan bangunan tetap cantik dan alami. “Jika ingin kesan modern, bisa ditambahkan trali besi kotak persegi atau stainles stell,” tandasnya.

Sukarja mengakui, ukiran ornamen pelat baja memang menambah kasanah dunia arsitektur bangunan, di samping material dan desain-desain etnik yang telah ada sebelumnya. Keunggulan ukiran pelat baja ini bisa dibuat dan dipesan sesuai bentuk, ukuran, dan

desain atau motif yang diinginkan oleh sang arsitektur dengan waktu pe-masangan relatif singkat. “Tapi harus dipesan jauh-jauh hari sebelumnya,” tandasnya.

Kelemahannya tentu saja akan men-imbulkan kesan agak menoton karena bahan yang dipakai sangat masif yaitu dari pelat baja. Sangat beda dengan bahan dekorasi yang terbuat dari bahan alam dan dikerjakan secara manual oleh para pengerajin atau tukang ukir.

D i r e k t u r P T B u m i C e m p a -ka Asri (BCA), Gede Suardita, S.E. mengatakan, pemakaian batu paras memang lebih menonjol faktor ala-minya. Ditambah lagi, estetika bangu-nan rumah dan vila nilai seninya jauh lebih tinggi.

“Kalau ornamen dari bahan sintetis atau baja agak kurang nilai seninya dan begitu-begitu saja. Ini sudah terbukti, banyak bangunan di Bali masih meng-gunakan batu paras,” tambahnya.

� Kerta Negara

Ornamen Pelat Baja Vs Batu Padas

Page 48: Majalah balipost edisi 77

Usianya boleh dibilang sangat sepuh, 76 tahun, namun se-mangatnya luar biasa. Nenek delapan cucu ini tetap terjun

ke dunia politik meski usianya sudah sepuh, bahkan dia kini menjadi anggota DPR tertua di Senayan, Jakarta. Mung-kin masyarakat belum lupa bagaimana aksi Popong saat menjadi pemimpin sementara sidang paripurna DPR periode 2014-2019 pada 1 Oktober 2014.

Sidang yang berlangsung ricuh ini baru berakhir pada dini hari. Sebagai Ketua Sidang, Popong dihujani banyak protes juga interupsi. Tapi istri mantan Walikota Bandung era tahun 1970-an ini tetap tenang seolah tak terpengaruh kegaduhan persidangan.

Di dunia politik, memang Popong bukanlah orang baru. Ia telah menjadi anggota DPR sejak tahun 1987. Sampai sekarang ini, ia telah menjadi anggota DPR RI selama lima periode, tahun 1987, 1992, 1993, 2009 dan 2014. “Saya sempat berhenti sepuluh tahun, mulai tahun 1999. Baru pada 2009 masuk lagi, itupun karena diminta oleh partai saya untuk nyalon lagi. Saya pun siap,” tutur ibu empat anak ini di Senayan, Jakarta.

Menurut Popong dunia politik telah ditekuninya sejak muda. Ia juga aktif berorganisasi. Untuk politik, katanya, tidak ada batasan usia. “Dunia politik itu bukan seperti PNS yang ada batas usianya, atau tentara ada batas umur kudu sekian. Tapi kalau di politik mah nggak ada,” ucap Popong dengan logat Sunda-nya yang kental.

Bagi wanita kelahiran 30 Desem-ber 1938 ini, menjadi anggota DPR semata-mata adalah pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Tidak ada motivasi lain. Berkiprah di politik, merupakan tempatnya mengabdi ke-pada masyarakat. Karenanya ia bertekad menjalankan tugasnya di DPR dengan sebaik-baiknya. “DPR itu bukan tempat mencari uang. Kalau mau mencari uang ya menjadi pengusaha bukan di sini,” tegas Popong yang mempunyai motto; ‘Yang muda yang berkarya, yang tua tetap berkarya’.

Menjadi anggota DPR, telah mendapat dukungan dari keempat anaknya juga cu-cunya. “Mereka juga sangat mendukung saya. Mereka kan tahu saya ini orangnya seperti apa,” kata Popong. Di sisi lain, dirinya pun merasa mampu mengembang tugas sebagai anggota dewan. “Tugas sebagai anggota dewan itu kan ada tiga, membuat undang-undang, mengatur uang rakyat yang disebut APBN (Ang-garan Pendapatan Belanja Negara) agar kembali kepada rakyat berupa program-program yang bermanfaat, serta, men-gawasi kinerja pemerintah. Nah tugas-tugas itulah yang akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab,” tegasnya.

Berbicara dengan Ceu Popong—begi-tu ia akrab disebut, tak mengesankan ka-lau usianya telah sangat lanjut. Di DPR, Popong dikenal sebagai anggota yang disiplin dan tegas dalam menyampai-kan pendapatnya. Seperti pada periode sebelumnya, pada periode kali ini pun, Popong kembali menempati Komisi X yang membidangi antara lain; pendidi-kan, kebudayaan, pariwisata, pemuda, olah raga, perpustakaan dan ekonomi kreatif. Ini sesuai dengan latar belakang pendidikan Popong yang kuliah di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Padjajaran, Bandung. (FKIP Unpad kini men-jadi Universitas Pendidikan Indonesia).

Lalu apa rahasianya Ceu Popong bisa tetap tampil pri-ma di usia yang telah lanjut? Menurut Po-pong, tidak ada rahasia khusus. Apa yang di-j a l a n k a n n y a a d a l a h s a m a dengan yang di-lakukan orang lain yang men-jalani hidup sehat, yakni, mengon-

sumsi makanan sehat dan istirahat yang teratur dan berolahraga “Saya menjalani pola hidup sehat, juga rajin mengon-sumsi sayuran, serta menjalani puasa dan olahraga. Selain itu, ya dalam menjalani segala sesuatu, baik itu kehidupan mau-pun pekerjaan dilakukan dengan ikhlas dan enjoy,” ucap Popong yang juga memiliki hobi menulis.

Menurut Popong, perasaan enjoy adalah penting karena itu akan membuat kita tetap sehat. “Segala yang dilakukan dengan enjoy, akan menyenangkan dan itu akan membuat kita tetap sehat. Tapi kalau kita bekerja dengan terpaksa, itu malah bisa menjadi penyakit,” ucap peraih peraih doktor kehormatan dari Universitas Pendidikan Indonesia ini.

� Diana Runtu

S O S O K

16 - 22 Februari 201548

Popong Otje Djundjunan

Politik Tak Ada Batasan Usia

Page 49: Majalah balipost edisi 77

MILO Migliavacca, perancang busana profesional dari Milan, Italia yang kini menetap di Bali ini, sejak ta-hun 1973 tak pernah berhenti berkarya. Belum lama ia kembali meluncurkan rancangannya di The Bar Mulia Resot & Villas, Nusa Dua.

Di sini ia kembali mengeksplorasi keindahan dan keunikan bahan–bahan

bermotif lokal maupun dari negara lain. Kreasinya seolah tak pernah habis menghiasi dunia fashion. Setiap helai kain yang dirancang dan dikenakan para model selalu punya daya tarik dan kara-kter tersendiri.

Desainer yang pernah dinobatkan sebagai “The Original Prince of Batik Couture” ini terlihat lebih banyak me-nampilkan desainnya yang simpel tanpa banyak permainan. Pilihannya fokus pada pesona motif, menjadikan kolek-sinya tampil kasual tanpa menghilangkan kesan elegannya. Pada koleksinya ini Milo selain menampilkan berbagai gaun juga dilengkapi dengan kemeja untuk laki-laki. Model busana dengan aneka motif pekan ini, cukup menarik untuk menjadi referensi fashion. Bagaimana dengan Anda.

� Sri Ardhini

F A S H I O N

LAPORAN

Eksplorasi Keunikan Pesona Motif

Page 50: Majalah balipost edisi 77

16 - 22 Februari 201550

P R O F E S I

www.bali-travelnews.com

Ketika kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai tahun ini, maka mau tidak mau semua profesi

dan jenis pekerjaan mesti siap. Be-berapa peluang kerja yang ada di Bali akan diincar juga oleh pihak lain. Tidak hanya oleh kalangan tenaga kerja dalam negeri, tetapi juga mancanegara. Salah satu profesi itu adalah bartender. “Pro-fesional Bartending, Are You Ready?’’. Begitulah nukilan kalimat penyemangat dalam acara ‘’Cocktail Break’’ yang digelar Bali Travel News, tabloid pari-wisata dwibahasa di Bali di wantilan Gedung Pers K.Nadha, Bali TV belum lama ini. Berikut laporannya.

Secara kasat mata, semua peserta tampak bersemangat, antusias, kreatif dan penuh percaya diri. Mereka adalah siswa-siswi SMK dan SMA Pariwisata di Bali. Mereka saling adu kepiawa-ian meracik minuman dengan cita rasa baru. Dan tentu saja dibarengi dengan gaya bak bartender profesional. Apalagi pemilihan musik pengiring sangat men-dukung gaya mereka. Berbagai genre musik mulai dari disko, rock sampai gamalan tradisional Bali. Dan dari tangan-tangan muda inilah kemudian lahir beberapa resep baru yang dinilai para dewan juri cukup enak dan men-janjikan.

Bahan-bahan yang digunakan meru-pakan fruit juice, dari berbagai buah seperti lemon, apel, semangka, markisa, orange, coconut, stroberi dan lainnya. Sari buah itu diolah dengan memadu jenis minuman ringan lain seperti sprite, pepsi, dan sirup yang sudah tentu dise-suaikan dengan takaran yang mereka buat sebelumnya. Meski sebagai bar-tender pemula, namun jenis minuman yang mereka hasilkan lumayan enak, seger dan khas. Intinya, lebih banyak yang berkreasi di mocktail, racikan jus buah dengan minuman ringan non

alkohol.Dalam memberikan nama-nama dari

setiap resep yang ada juga tergolong unik. Ada yang memberi tema sesuai dengan jenis bahan yang dipakai, pen-galaman dari sang bartender, nama dari hasil renungan dan ada yang memberi nama yang lahir dari inspirasi mereka. “Saya memberi nama minuman itu duck fly yang lahir dari sebuah inspirasi,” kata I Wayan Andre Septiana salah satu peserta dari SMK Pariwisata Meng-witani, Badung.

Minuman hasil olahan itu kemudian disajikan dengan hiasan yang disesuai-kan dengan tema yang mereka angkat. Ada yang memberi hiasan dari kulit buah yang menyerupai ekor bebek dan ada yang memberi daun mint. Nama-nama resep itu di antaranya Duck Fly, Skawima, Bali Travel Mocktail, dll. Masing-masing peserta mendapat waktu lima menit dalam menciptakan minuman barunya itu. Mula-mula men-gumpulkan recipe lalu memperagakan-nya di atas panggung (flear). Di sela-

sela mewujudkan karya dari resepnya itu, masing-masing peserta melakukan atraksi juggling dengan gaya dan gerak yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Para bartender muda ini tak hanya piawai mencipta sebuah resep baru. Mereka juga tampak lihai dalam ber-main juggling. Bahkan, permainan mereka tergolong menarik dan unik, sehingga menjadi sebuah tontonan yang segar. Mereka menari-nari dengan keahlian bermain gelas shaker dan botol bacardi. Terkadang menyilang, lurus dan berputar-putar. Dalam setiap lem-paran shaker yang sampai ditangan tak luput dari nuansa musik. Gerak-gerakan khusus lebih dikuatkan dengan aksen musik, sehingga menarik perhatian penonton.

� Budarsana

Bali Travel News ’’Cocktail Break’’

Aksi Bartender,Enak di Mata Enak di Lidah

Page 51: Majalah balipost edisi 77
Page 52: Majalah balipost edisi 77