Majalah balipost edisi 111

52
RP 20.000 111 | 26 Oktober - 1 November 2015 Air Jadi Kendala Utama

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 111

Page 1: Majalah balipost edisi 111

RP 20.000

111 |26 Oktober - 1 November 2015

Air Jadi Kendala

Utama

Page 2: Majalah balipost edisi 111
Page 3: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN AJarak Sekolah Jauh, Puluhan Siswa

SDN Belandingan Diasramakan 18MANCANEGARA

Laporan Hancurnya MH17 Diumumkan 20DAERAH

Semrawut, Retribusi Parkir Turun 50 Persen 22

LENSA ”NYENUK” 26

OLAHRAGA Olahraga dan Berwisata

di Military Boekelo 27LINGKUNGAN

Menyepikan Aktivitas di Danau Beratan 36PEMERINTAHAN

Menuju Kabupaten Badung Berintegritas Tahun 2025, Pemkab Badung Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan Bersih Bebas KKN 38TRADISI

“Ngusaba Tegen” di Kedisan Kintamani Sarana ”Bebantenan” Pantang Digoreng 48

OPINI Menyoal Skenario Pembubaran KPK 6

BALI SEPEKANSatpol PP Bongkar Lapak di Jalan Jeruk 7

LAPORAN UTAMAPadi Bali Jangan Sampai

Tak Ada Lagi 8Air Jadi Kendala Utama 9Jatiluwih Tak Lagi ’’Luwih’’ 11

POLITIKPenjabat Melanggar Larangan 16Penjabat Bisa Diganti 17

Page 4: Majalah balipost edisi 111

4

26 Oktober - 1 November 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Perlu Rambu-rambu bagi Wisatawan

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung JawabAlit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang

Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Keunikan perpaduan keempat unsur, alam adat, budaya, agama membuat wisatawan berbondong-berbondong datang ke Bali. Dan mereka datang

bukan hanya melihat tetapi banyak juga yang tertarik ingin berpartisipasi langsung sebagaimana layaknya orang-orang Bali dalam melakukan kegiatan upacara adapt, seperti otonan, ulang tahun, mapandes/potong gigi, perkawinan, ngaben, ngerorasin, prosesi pawai adat, maturan, mabakti ke pura dan aktivitas lainnya. Banyak dari para wisatawan mengaku benar-benar puas menikmati sensasi setelah melakukan kegiatan layaknya orang Bali dan berita ini disebar-luaskan kepada teman-teman dan keluarga mereka di mancanegara.

Sangat diharapkan Pemda dan DPRD menyiapkan aturan dalam bentuk Perda/Pergup/Perbup/Perwali dengan melibatkan pihak terkait; PHDI, Majelis Desa Pak-raman, para pelaku wisata dan pihak-pihak terkait lainnya agar bisa menghasilkan peraturan sebagai rambu-rambu yang jelas dan tidak ada keraguan lagi bagi semua pihak, terutama bagi wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Bali.

IB Rai Djendra Gianyar

Papan Nama ISI DenpasarTeman saya dari Jogjakarta belum lama ini keliling Kota Denpasar menan-

yakan di mana lokasi kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Dia mengaku sempat melewati Jalan Nusa Indah Denpasar namun tidak dijumpai papan nama ISI. Setelah diberi petunjuk yang jaga di pintu masuk Taman Budaya akhirnya dia tiba di Kampus ISI Denpasar.

Saya berpendapat, papan nama itu ternyata sangat penting apalagi semacam kampus ISI. Memang lokasi kampus ISI Denpasar agak sulit kita temui kar-ena masuk gang yang tidak begitu lebar dan dari Jalan Nusa Indah ke arah barat jauhnya sekitar 200 meter. Saya usul, alangkah baiknya papan nama ISI Denpasar dipasang bersebelahan dengan pintu gerbang Taman Budaya dan saya perhatikan memang di sana ada lahan yang cocok guna memasang papan nama tersebut. Untuk itu pihak kampus ISI harus minta izin kepada Gubernur Bali atau Dinas terkait karena Taman Budaya di bawah wewenang Gubernur. Mengingat juga aktivitas ISI dengan kegiatan Taman Budaya memang ada hubungan sangat erat yang saling mendukung.

W. Beratha YasaKapal, Mengwi, Badung

Page 5: Majalah balipost edisi 111

5

26 Oktober - 1 November 2015 5

PENUMPUKAN angkatan kerja di Bali mulai mengkhawatirkan. Kondisi ini diprediksi akan memburuk pascap-enerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Melambatnya pertumbuhan ekonomi dan terbatasnya lapangan kerja juga diyakini akan menambah panjang deretan pengangguran. Pemberlakukan standardisasi kompetensi diprediksi tak-kan banyak membantu penyerapan tenaga kerja lokal jika tak diimbangi dengan regulasi yang memberi proteksi kepada tenaga kerja lokal.

Mencermati fakta ini, Pusat Data BaliPost menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak terkait dengan penyerapan angkatan kerja ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, terdapat 80,06 persen responden menilai pemerintah Bali belum melakukan terobosan strategis untuk mengurai angka pengangguran.

Kebijakan ekonomi dan pendekatan politik dalam memfasilitasi peluang kerja tenaga kerja lokal belum jelas. Tidak adanya perlindungan terhadap tenaga ker-ja lokal mengindikasikan belum adanya komitmen untuk memfasilitasi pencari

kerja lokal. Selama ini, investasi yang masuk Bali dibarengi dengan masuknya tenaga kerja luar Bali dan naker asing ke Bali. Dampaknya, tenaga kerja lokal Bali tersisih meskipun telah mengantongi

kerja lokal di sektor informal juga tak ber-jalan efektif. Keberpihakan pemengang kekuasaan terhadap tenaga kerja lokal pun dituding masih lemah.

Sementara itu, 18,62 persen respon-den menilai pemerintah telah berupaya mengurai pengangguran. Digulirkannya proyek padat karya dan dilakukannya job fair atau bursa kerja oleh pemerintah kabupaten/kota merupakan bukti adanya upaya untuk mengurangi pengangguran. Pelatihan kerja yang difasilitasi lewat Balai Latihan Kerja (BLK) setidaknya membantu pencari kerja meningkatkan daya saing. Namun, responden kelompok ini juga mengakui keberpihakan pemerin-tah dalam memproteksi tenaga kerja lokal terserap di dunia kerja memang belum jelas. Tidak ada regulasi yang jelas yang memberi prioritas kepada orang lokal pada investasi yang dibangun di Bali.

Di lain pihak, 1,32 persen responden tidak memberikan respons terkait hal

ini. Mereka hanya berharap pemerintah fokus melakukan penguatan ekonomi kerakyatan sehingga ketergantungan pada peluang kerja bisa ditekan. Pemerintah juga diminta memfasilitasi pelatihan profesi bagi generasi muda sehingga gelar akademik yang dimiliki tidak hanya menjadi identitas diri.

Dira Arsana

Menunggu RegulasiMengurai Pengangguran

Page 6: Majalah balipost edisi 111

6

SETELAH sempat mengalami kriminalisasi, ujian atas Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) ‘gangguan’ terhadap KPK tidak serta merta selesai. Adanya revisi atas Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang KPK oleh Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (Baleg DPR) seolah ingin menegaskan kembali bahwa keberadaan KPK tidak-lah berlaku abadi. Pun, seturut dengan adanya pembatasan keberadaan KPK selama 12 tahun, Baleg DPR berupaya melakukan perubahan atas beberapa kewenangan KPK di antaranya yakni; KPK diusulkan tidak lagi menyelidiki dan menyidik perkara korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum. Di samping itu, KPK juga dilarang menan-gani perkara korupsi yang nilainya di bawah Rp 50 miliar.

Adanya pembatasan atas kelem-bagaan KPK pada satu sisi dapat dilihat sebagai upaya sistematis untuk mem-bubarkan KPK. Di tengah sengkarut penegakan hukum dan mengguritanya praktik suap-korup yang terus mera-jalela, seharusnya bangsa ini membu-tuhkan lembaga sekaliber KPK untuk menjaga marwah hukum. Kita sadari bersama, carut-marut penegakan hukum di negara ini justru disokong oleh para oknum aparat penegak hukum sendiri.

keadilan dan rasa kemanusiaan yang seharusnya menjadi parameter utama dalam melakukan penegakan hukum.

Dalam kasus ini sekiranya perlu dilihat kembali niatan Baleg DPR melakukan inisiatif untuk merevisi UU KPK. Tentu harapannya tidak ada “manuver politis” yang kemudian me-latarbelakangi niatan tersebut, meski premis tersebut sepertinya sulit untuk kita yakini bersama. Dari sekian fraksi yang menyetujui adanya revisi UU KPK tercatat Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi NasDem, Fraksi PPP, Fraksi Hanura, Fraksi PKB, dan Fraksi Golkar. Jika dilihat dari komposisi fraksi yang men-dukung revisi UU KPK, terlihat agak sedikit blunder mengingat sebagian

besar fraksi tersebut merupakan fraksi-fraksi yang mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi. Sedangkan dalam Nawacitanya salah satu agenda penting bagi Presiden Jokowi adalah penguatan lembaga-lembaga penegak hukum.

Jika melihat konstelasi politik yang berkembang saat ini, sangat dimung-kinkan adanya revisi atas UU KPK merupakan skenario untuk melakukan pelemahan sekaligus diakhiri dengan pembubaran KPK nantinya. Kita me-nyadari bersama bahwa keberadaan ke-polisian dan kejaksaan tidak bisa berdiri sendiri dalam melakukan pemberan-tasan kasus suap-korup yang masuk dalam kategori extraordinary crime.

Dalam melakukan proses penyelidi-kan kasus korupsi diperlukan lembaga yang benar-benar kuat dan independen, bebas dari segala intervensi terlebih lagi politik kepentingan yang hanya men-guntungkan salah satu pihak. Skenario kriminalisasi yang selama ini dialami oleh KPK tidak bisa mengelabui publik atas upaya pelemahan kewenangan KPK. Proses pengawasan atas penegakan hu-

kum dalam kurun sepuluh tahun terakhir telah menjadi perhatian publik, utamanya setelah beberapa kasus hukum yang tidak mampu diselesaikan secara baik oleh kepolisian seperti kasus kematian aktivis HAM, Munir, kasus pembunu-han wartawan Udin (Yogyakarta), kasus terbunuhnya aktivis-aktivis kemanusian yang memperjuangkan kepentingan rakyat, dan masih banyak lagi.

Praktik korupsi seolah telah menjadi budaya bagi bangsa ini, mengalir sep-erti aliran darah dalam tubuh manusia. Untuk itulah pembatasan secara kelem-bagaan selama 12 tahun adalah usulan yang benar-benar tidak bisa diterima secara nalar, karena sampai saat ini kita tidak bisa mengetahui sampai kapan hasrat korupsi akan berakhir. Selama masih ada kesempatan maka di saat yang sama niat untuk melakukan suap, korupsi akan selalu ada.

Baleg DPR tidak seharusnya mel-ontarkan wacana yang justru menuai pro-kontra di kalangan publik. Terlebih lagi wacana yang dilontarkan sangat sensitif berkenaan dengan wajah hukum bangsa ini. Publik sudah cukup gerah dengan proses penegakan hukum yang tidak pernah beres, ibarat mata pisau, hukum kita hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Jika wacana Baleg DPR ini benar-benar ditetapkan nantinya, bisa dibayangkan bagaimana wajah penega-kan hukum bangsa ini di masa depan.

Masih ada waktu bagi Baleg DPR untuk kembali memikirkan rancangan usulan revisi UU KPK, kembali pada hati nurani dan amanat rakyat, bahwa negara ini merupakan negara hukum, maka sudah menjadi hal yang sewajarnya jika langkah-langkah yang diambil oleh DPR merupakan langkah-langkah yang justru memberikan penguatan pada penegakan hukum. Karena, di sinilah fungsi legis-lasi melekat pada setiap wakil rakyat.

Penulis, peneliti masalah sosial politik, Pusat Studi Pancasila UGM dan Direktur Riset Lembaga Kajian Isu-Isu Strategis dan Kawasan (Lisan-Indonesia)

O P I N I

26 Oktober - 1 November 20156

OlehAgung SS Widodo, M.A.

Menyoal Skenario Pembubaran KPK

Page 7: Majalah balipost edisi 111

7

26 Oktober - 1 November 2015 7

B A L I S E P E K A N

HENDAK menikmati liburan dengan berkunjung ke Pantai Lembeng, Suka-wati, dua orang wanita bersaudara asal Karangasem, malah tenggelam terseret arus, Rabu (14/10). Gusti Ayu Asih (25) berhasil diselamatkan ke pinggir pantai. Namun, nahas bagi kakaknya, Gusti Ayu Wati (29) yang tidak sadarkan diri setelah berhasil diselamataan, dan dipastikan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kedua korban bersama keluarganya berkunjung ke Pantai Lem-beng pada Rabu sore. Setiba di pantai tersebut pukul 16.10 wita, keduanya sempat menghaturkan canang di tepi pantai. “Jadi setiba di pantai, mereka

sempat menghaturkan canang, selan-jutnya kedua korban mandi sedangkan suami Gusti Ayu Wati, Gede Windu, dan anak-anaknya jalan-jalan di ping-gir pantai,“ terang Kapolsek Sukawati Kompol Ketut Dana.

Saat mereka kembali, sang suami terkejut melihat korban yang melambai-kan tangan di tengah laut tanda meminta pertolongan. Melihat hal tersebut Gede Windu langsung berteriak minta tolong kepada sejumlah pengunjung lain. “Se-lanjutnya, korban berhasil ditolong dan dibawa kembali ke pinggir pantai oleh Ipda I Gede Sedana, seorang anggota Brimob yang saat itu juga tengah berada di pantai tersebut,“ bebernya.

Manik Astajaya

JALAN ke Pura Bhur Bhuah Swah Loka di Seraya sudah lama hancur atau rusak parah, namun hingga kini belum mendapat-kan perbaikan. Warga Seraya berharap jalan yang diaspal Pemprov Bali tahun 2008 itu segera diperbaiki.

Hal itu disampaikan Klian Banjar Pening-garan, Seraya, Karangasem, Gede Pageh, Rabu (14/10). Dikatakan, jalan itu dulu dibangun PU Pemprov Bali dan tahun 2008 diaspal. Namun, sudah tujuh tahun tak mendapatkan pemeliharaan maupun maupun perbaikan. Jalan sudah hancur, terutama di tanjakan yang tajam dan membahayakan. Warga melalui tokoh masyarakat sudah ser-ing menyampaikan baik ke Pemprov Bali maupun ke PU Karangasem.

Dikatakan Pageh, pihak PU Karangasem tak melakukan perbaikan, karena itu bukan jalan Kabupaten Karangasem. Alasan sama disampaikan pihak Dinas PU Bali bahwa jalan itu bukan statusnya jalan PU Pemprov Bali. Pemprov Bali, lanjut Pageh, berencana menyerahkan aset jalan itu ke Pemkab Karan-gasem, namun juga tak bisa dengan alasan tak ada dasar untuk menyerahkan aset jalan itu.

Budana

TIM Yustisi Satuan Polisi Pamong Praja tidak lagi ambil pusing dengan respons pendagang yang nakal. Ter-hadap yang melanggar aturan, Tim Yustisi Satpol PP tanpa basa-basi lang-sung menggusur lapak dan rombong pedagang di Jalan Jeruk, Kampung Ka-janan, Singaraja. Pasalnya sejak Juni 2015, pedagang itu telah diminta Kasat Pol. PP I Made Budi Astawa untuk membongkar secara mandiri. Namun, permintaan petugas kepada pedagang untuk secepatnya menertibkan fungsi marka Jalan Jeruk, selebar tiga meter dan panjang 300 meter di sana, tidak diindahkan. Dan akhirnya, berujung Satpol PP melakukan pembongkaran paksa.

Seorang pedagang Zubaidah men-

gatakan dirinya bersama belasan pedagang lainnya di Jalan Jeruk ini memang tidak pernah dipungut iuran selama puluhan tahun berjualan di sini. Ia menilai wilayah jalan ini digunakan untuk berjualan dominan pedagang yang berasal dari warga sekitarnya. ‘’Saya tidak menyangka ada pem-bongkaran paksa ini,’’ ujarnya, Selasa (13/10) lalu.

Kepala Bidang Penegakan Perun-dang–undangan Daerah Satpol PP I.G.B.N Agung Ari Parmana, menga-takan pihaknya sebatas menerapkan aturan, terlebih lagi sejak jauh-jauh hari pedagang tersebut diminta untuk mengindahkan aturan larangan ber-jualan di areal di jalan jeruk ini.

Dewa Kusuma

KEBAKARAN hebat kembali terjadi di wilayah Tabanan. Rumah bedeng sem-bilan kamar yang ditempati para pekerja Hotel Saranam dan rumah milik I Made Bakti di Banjar Pacung, Baturiti, ludes dilalap api, Selasa (13/10). Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai Rp 400 juta.

Dari informasi yang dihimpun, keba-

karan terjadi sekitar pukul 14.00 wita. Awalnya api dilihat petugas crane Rah-mat Eko di antara bedeng di bagian utara

Saksi langsung memberi tahu rekan-rekannya yang sedang bekerja melalui HT. Sontak saja para buruh penghuni bedeng panik dan berhamburan ke lokasi menyelamatkan barang-barangnya. Api

yang sangat besar akhirnya merembet ke rumah I Made Bakti (40), satpam di hotel yang sedang di renovasi tersebut.

Kapolsek Baturiti AKP Heri Supri-awan seizin Kapolres Tabanan AKBP I Putu Putra Sadana, menyatakan belum mengetahui secara pasti penyebab ke-bakaran.

Puspa Dewi

Bedeng Buruh dan Rumah Terbakar

Terseret Arus

Satu Korban Meninggal

Jalan ke Pura Bhur Hancur

Satpol PP Bongkar Lapak di Jalan Jeruk

MBP/dgk

Page 8: Majalah balipost edisi 111

8

8 26 Oktober - 1 November 2015

L A P O R A N U T A M A

Suasana di Subak Belong, Desa Pejeng, Gianyar, pekan lalu, terasa beda. Biasanya di berbagai subak di Bali, setiap memanen padi men-

datangkan buruh dari luar Bali. Namun di Subak Belong, ketika memanen padi Bali, yang datang malah anggota TNI. Mereka bersama anggota subak mengetam padi Bali yang kini keberadaannya semakin langka.

Mereka memanen padi Bali, hasil per-contohan yang mereka kembangkan ber-sama anggota Kodim 1616/Gianyar. Seluas 27,5 are sawah, empat bulan lalu ditanami bibit padi lokal Bali. Kini hasilnya 3,85 ton. Mereka menggunakan cara-cara tradisional dalam mengolah tanah sawah. Traktor yang selama ini digunakan, sudah ditinggalkan. Mereka memilih membajak dengan sapi. Demikian pula pascapenanaman. Para petani menggunakan pupuk organik berupa kotoran sapi. Penggunaan festisida berbahan kimia juga ditinggalkan. Mereka komit menggunakan cara-cara alami untuk memberantas hama.

Adalah I Wayan Budiana, petani ulet yang mengembangkan padi Bali Tarukan di Subak Belong, Pejeng, Gianyar. Bantuan bibit padi dari Pasraman Tarukan, di-tanam di areal sawah se-luas 27,5 are. Hasilnya sungguh menggem-birakan. Sawah 27,5 are itu menghasilkan padi 3,85 ton. Ia yang

juga pekaseh Subak Belong itu, mengatakan, padi Bali merupakan varietas tanaman asli Bali yang harus dilestarikan sebagai wujud mengajegkan Bali. ‘’Ini salah satu bentuk ngajegan Bali. Jangan sampai padi Bali punah di tanah Bali,’’ kata I Wayan Budi-ana yang bolak-balik ke Sulawesi Tengah mengurus perkebunan seluas 10 ha. Seperti diketahui Budiana adalah transmigran yang telah sukses mengelola kebun di tanah seberang. Ia memiliki 10 hektar lahan yang kini dikelola anaknya.

Kata Budiana, padi yang ditanamnya ini merupakan padi Bali organik. Ia tertarik menanam padi Bali dikarenakan keinginan-nya untuk melestarikan padi asli Bali. Selain itu padi Bali memiliki keunggulan. Salah satunya lebih tahan terhadap hama.

Saat panen padi Bali, Rabu kemarin, para petani juga dibantu anggota TNI. Selama proses tanam bibit padi Bali yang diper-

oleh dari Pasraman Tarukan tersebut, pihaknya menggunakan metode tan-am jajar legowo, sesuai arahan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar dan Kodim 1616/Gianyar. Selanjutnya di lahan percontohan yang berlokasi 10 km dari Istana Presiden Tampaksir-

ing ini, petani hanya menggunakan pupuk organik. Termasuk untuk

membasmi hama, digunakan pes-tisida nabati dari bahan organik. “Misalnya, memberantas ulat kami gunakan tembakau yang

direndam lalu besoknya

disemprotkan. Kalau ada wereng maka akan digunakan bahan alam yang meng-hasilkan efek pedas, pahit dan menyengat,“ jelasnya.

Wayan Budiana mengatakan, hasil panen itu akan terus dikembangkan menjadi bibit untuk seluruh petani di Subak Belong. Ter-masuk petani sebak lainnya di Desa Tarukan seperti Subak Nagasari, Tubuh, Ambengan Linggah dan Subak Kaja Suta. “Hasil 3,85 ton itu untuk lahan seluas 27 are ya. Kalau nanti satu hektar lahan menanam padi Bali Tarukan ini, hasilnya bisa sampai 15 ton lebih. Tadi beberapa petani juga sudah meminta bibit, untuk ikut mengembangkan padi Bali Tarukan ini,“ ujarnya.

Wayan Budiana pun berharap padi lokal Bali ini bisa terus berkembang hingga ke seluruh kawasan pertanian Bali, serta menarik minat generasi muda menekuni dunia pertanian. Apalagi, kawasan pertanian khususnya di Gianyar kini terancam me-nyusut dengan tingginya alih fungsi lahan, akibat pertumbuan pariwisata dan perkem-bangan penduduk. “Potensi padi lokal Bali ini kami harap bisa dikembangkan oleh generasi muda, dengan berbagai teknologi saat ini. Sehingga kawasan pertanian kita dapat terjaga,” ujarnya.

Kepala Unit Pelayanan Terpadu Daerah Pertanian Kecamatan Tampaksiring, I Ketut Warta mengungkapkan, harga beras dari padi lokal Bali tersebut mencapai Rp 20 ribu per kg, sangat jauh melampaui harga beras dari padi hibrida dengan kisaran Rp 11 ribu per kg. “Beras dari padi lokal ini kualitasnya sangat bagus, tentunya dengan harga yang juga meroket di atas Rp 20 ribu, bahkan kalau dijual ke hotel bisa tembus Rp 30 ribu. Kami sangat membutuhkan sinergitas kom-ponen lain seperti instansi pariwisata, atau pembentukan koperasi untuk membantu pemasarannya apabila nantinya hasilnya banyak,“ harapnya.

Manik

Padi BaliJangan SampaiTak Ada Lagi

Beras dari padi Bali kualitasnya sangat bagus, tentunya dengan harga yang juga meroket di atas Rp 20 ribu, bah-

kan kalau dijual ke hotel bisa tembus Rp 30 ribu. Kami sangat membutuhkan sinergitas komponen lain seperti instansi pari-wisata, atau pembentukan koperasi untuk membantu pemasara-nnya apabila nanti hasilnya banyak.

Wayan Budiana

Page 9: Majalah balipost edisi 111

9

26 Oktober - 1 November 2015 9

PULUHAN hektar sawah di Karan-gasem telantar, akibat kekurangan air. Demikian pula di Tabanan puluhan hektar sawah tak bisa ditanami juga karena kesulitan air. Ada tiga penyebab timbulkan kesulitan air bagi perta-nian. Pertama karena musim kemarau, kedua saluran irigasi terganggu akibat pembangunan perumahan dan ketiga, sejumlah mata air disedot untuk kebutu-han PDAM. Kondisi seperti ini hampir terjadi di seluruh Bali.

Siang itu terasa menyengat di seki-tar Banjar Dinas Ujung Pesisi Desa Tumbu, Karangasem. Hamparan lahan persawahan yang dulunya hijau penuh berbulir padi diselingi palawija, kini nampak gersang. Tanahnya kering, retak-retak tanpa tanaman. Ternyata, situasi itu sudah terjadi dalam dua bulan terakhir karena dilanda bencana kekeringan.

Adalah Ketut B. Irawan, yang sangat merasakan dampak kekeringan terse-but. Ia mengaku bingung menghadapi situasi ini. “Mau tanam apapun, tak bisa hidup,” katanya. Irawan menutur-kan, kondisi demikian dialami hampir sebagian petani seperti dirinya. Bila Irawan banting stir menjadi buruh, petani lainnya justru memilih men-ganggur. Tampak, puluhan hektar lahan sawah lainnya disekitar lahan garapan Irawan, juga retak-retak ditumbuhi gulma dan berbagai jenis tanaman liar lainnya. Saat ini, yang diharapkan petani hanya turunnya hujan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Karangasem, mengakui kekeringan terjadi hampir diseluruh kecamatan. Kepala Dinas Nyoman Mer-tha Tanaya, mengklaim kekeringan ini masih bisa dihadapi kalangan petani. Ia menegaskan, sudah sejak awal mewan-ti-wanti petani agar beralih ketanaman palawija yang sedikit membutuhkan air, ketimbang tanaman padi. “Kalau yang gagal panen, itu pasti tidak mengikuti himbauan kami,” katanya.

Dari hasil monitoring timnya disetiap kecamatan, gagal panen baru ditemukan di Subak Lebah Desa Seraya Barat. Diketahui, sebanyak 2,31 hektar lahan yang berisi tanaman padi mengalami gagal panen. Lahan seluas itu, digarap

oleh 15 petani penggarap. Sisanya lahan seluas 8,70 hektar

juga mengalami gagal panen. Lahan yang ditanami kacang tanah ini mati total karena kekurangan air. Lahan yang digarap 33 petani penggarap ini harus mengalami gagal panen. Padahal, awalnya sudah sempat tumbuh.

Kekeringan juga terjadi di Tabanan. Varietas padi Bali unggul yang dikem-bangkan Tabanan, gagal diujicoba kar-ena dampak kekeringan. Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Tanaman Pangan Tabanan, Nyoman Budana, Kamis (15/10) lalu, menyatakan, ren-cana uji coba penanaman 17 varietas beras merah Wangaya terpaksa ditunda karena subak kesulitan air. ‘’Sekarang sudah diputuskan uji coba dilakukan November 2015. Lokasinya dipindah-kan ke Bale Benih Bongan. Per varietas di tanam di lahan dengan luas dua meter per segi. Lewat uji tanam ini, akan dili-hat varietas mana yang memiliki keung-

gulan sama dengan induknya.Lanjut Budana, meski kualitas warna

dan aroma bulir padi varietas baru ini sama dengan induknya, varietas baru ini memiliki keunggulan tersendiri yaitu berusia lebih pendek. Dengan usia yang lebih pendek, tentunya petani bisa menanam lebih sering.

Mengenai keunggulan beras merah, petani beras merah organik Jatiluwih, Wayan Semara Jaya, memaparkan, petani di Jatiluwih selama ini mengem-bangkan varietas padi lokal. Padi merah masih menjadi primadona dibandingkan padi dari luar. Apalagi untuk proses produksi, petani tidak terlalu menga-lami kesulitan. Selain proses tanam yang sangat mudah, varietas padi lokal jenis beras merah ini menggunakan pupuk yang berasal dari alam. Tak ayal, jika padi jenis ini sangat kuat terhadap serangan penyakit.

Bagiarta/Sanjiwani

MBP/wan

Petani sedang mengetam padi Bali di Subak Belong, Pejeng, Gianyar

Air Jadi Kendala Utama

Page 10: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201510

L A P O R A N U T A M A

MBP/dok

Kawasan Jatiluwih yang menjadi ikon pariwisata berbasis pertanian kini mulai terusik dengan hadirnya fasilitas

pendukung pariwisata.

10

Page 11: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 11

Jatiluwih, salah satu ikon pertanian Bali. Tak salah kalau UNESCO memberi pengakuan sebagai Wari-san Budaya Dunia (WBD). Namun

kondisinya saat ini makin amburadul. Perkembangan terakhir, di kawasan itu justru mulai terjadi kegiatan konversi lahan sawah menjadi lahan parkir yang justru sangat potensial mengancam ke-lestarian kawasan tersebut. Atas kondisi itu Ketua Pusat Penelitian (Puslit) Subak Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. Wayan Windia, S.U. menilai perlunya membuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di kawasan tersebut.

Menurut Windia, keberadaan RDTR itu bersifat mutlak agar masyarakat maupun pemilik modal tidak memban-gun seenaknya saja di kawasan tersebut. Tanda-tanda ke arah itu sudah terlihat dengan terjadinya pembuldoseran la-han sawah dengan dalih akan dijadikan fasilitas parkir. Ironisnya lagi, di depan lahan yang dibolduser itu terpancang papan nama berlambang “PU” yang sebenarnya merupakan papan nama untuk perbaikan saluran irigasi sehingga terkesan proyek pembangunan lahan parkir itu merupakan proyek dari pemer-intah. Dikhawatirkan, keberadaan lahan parkir itu justru memicu permasalahan baru yang tak kalah peliknya, misalnya menjamurnya kios dan pedagang kaki lima, yang membuat kawasan tersebut makin semrawut. “Dalam advisory mis-sion ICOMOS dan ICCROM, ide untuk mengkonversi lahan sawah menjadi lahan parkir itu juga mendapat perhatian khusus. Hal ini menimbulkan kekha-watiran tentang dampak perubahan tersebut, terutama dampak terhadap nilai universal luar biasa (outstanding universal value) di kawasan tersebut,” katanya.

Akibat dari konversi lahan tersebut, menyebabkan kawasan Jatiluwih tidak lagi ‘’luwih’’ (indah). Untuk itu Windia berharap Pemkab Tabanan tidak sekadar membentuk Badan Pengelola Daerah

Tujuan Wisata (BP-DTW) Jatiluwih seperti yang ada saat ini. Guna meman-tapkan upaya-upaya pelestarian kawasan Jatiluwih, BP-DTW yang hanya mengu-rus masalah turis atau uang diubah men-jadi Dewan Pengelola Warisan Budaya Dunia (DP-WBD) Jatiluwih. Dengan begitu, di dalam operasionalnya ada visi pelestarian kawasan tersebut alias tidak bersifat money oriented. Tak kalah pent-ingnya, petani di Subak Jatiluwih agar disejahterakan. Misalnya, diberlakukan kebijakan bebas pajak (PBB), pendirian koperasi tani di subak dan mendapatkan porsi yang lebih adil dari fee atau uang masuk ke kawasan tersebut.

Lantas, apakah kondisi yang terjadi di Jatiluwih saat ini bisa dijadikan per-timbangan oleh UNESCO untuk men-cabut atau membatalkan status WBD yang sudah diberikan kepada kawasan Jatiluwih? Menurut Windia, kemung-kinan ke arah itu bisa saja terjadi jika pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Jatiluwih tidak secepatnya dihentikan. Ditegaskan, UNESCO bisa saja men-etapkan Jatiluwih sebagai kawasan Dan-gerous Heritage lantaran kondisi atau kelestariannya sudah sangat berbahaya yang selanjutnya tidak diakui lagi seba-gai WBD. “Kami berharap, kondisi yang terjadi saat ini di Jatiluwih mendapat perhatian serius dari Pemkab Tabanan. Jangan sampai menunggu kawasan itu rusak parah baru melakukan tindakan nyata. Pemkab Tabanan secepatnya harus melakukan aksi nyata untuk men-gendalikan tindakan-tindakan yang ber-bahaya bagi kelestarian kawasan WBD Jatiluwih tersebut,” tegasnya.

Atas ide penyusunan RDTR, Pemkab Tabanan sudah menindaklanjuti dengan membuat Perda RTRW. Namun, secara detail kawasan Jatiluwih belum diatur dalam pemanfaatannya. Sehubungan dengan itu, perda tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) mendesak dibuat, agar tidak terjadi kekacauan pembangunan dan mencegah alih fungsi

lahan.Setelah sebelumnya Penjabat Bupati

Tabanan, Wayan Sugiada meninjau la-han yang akan disiapkan sebagai tempat parkir DTW Jatiluwih, Komisi II DPRD Tabanan bersama sejumlah SKPD pun sudah mengecek langsung lokasi yang selama ini menjadi kendala di objek wisata di Kecamatan Penebel tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Tabanan I Putu Eka Putra Nur Cahyadi men-gatakan, kunjungan ini untuk melihat langsung kondisi DTW Jatiluwih ter-kini, khususnya kegiatan pengerukan lahan pertanian untuk tempat parkir. Sebab, lokasi tersebut dilihat dari peta zonasi perda masuk wilayah jalur hijau, sehingga harus ada kajian baru terkait pengembangannya. “Kami tidak ingin ada masalah di kemudian hari yang dapat menggoyang status WBD, dan mengurangi pemandangan yang mesti dipertahankan,” jelasnya.

Usai mendapatkan penjelasan dari Kepala Desa Jatiluwih, selaku ketua badan pengelola, bendesa adat, dan to-koh masyarakat lainnya, Dewan melihat masih banyak hal yang harus segera disikapi, mulai dari kantor badan pen-gelola yang dinilai kurang representatif dan lahan parkir. Lahan parkir menjadi masalah krusial yang harus segera di-carikan solusi. “Dari penjelasan badan pengelola, terkadang terjadi gesekan antara wisatawan dan masyarakat setempat, bahkan sering karena kesal warga memarkir sepeda motornya di tengah jalan,” katanya.

Dalam hal ini pihaknya mendesak kalangan eksekutif agar segera mem-bentuk RDTR, mengingat kajian tata ruang di Tabanan ada sebelum WBD ditetapkan. “Perlu ada RDTR baru terkait masalah objek wisata, khususnya Jatiluwih. Apalagi RTRW yang dulu saya lihat sudah tidak efektif lagi,” ungkap Eka Putra.

Sumatika

JatiluwihTak Lagi ’’Luwih’’

Page 12: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

REKRUT MAHASISWA- Untuk yang keempat kalinya The Greenbrier Resort yang berlokasi di tengah pegunungan yang

menakjubkan di West Virginia melakukan perekrutan maha-siswa perhotelan di kampus SPB-STPBI untuk melaksanakan

internship di hotel mereka. Resort Nasional berkelas dunia sejak 1778 dan merupakan salah satu resort mewah terbaik di

dunia yang merupakan tempat tujuan presiden, selebriti dan pemimpin bisnis sebagai tempat berlibur. Pada 18 September 2015 The Greenbrier Resort melaksanakan kunjungan yang ke–4 di kampus SPB-STPBI Denpasar. Kunjungan mereka

kali ini di wakili oleh Mr. Pedro Gonzale selaku Director Food and Beverage. Dengan posisi yang ditawarkan oleh employer yaitu Food and Beverage Service dan Culinary.

MBP/ist

LOMBA TARI BALI- Secara rutin SMP Dwijendra Den-pasar menggelar lomba tari Bali antarsiswa SD se-Bali.

Kali ini lomba tari juga dilengkapi dengan lomba dharma gita (macepat). Sebanyak 115 siswa SD se-Bali mengikuti

lomba yang diadakan Sabtu (10/10) hingga Minggu (11/10) lalu di Aula Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar. Lomba dibuka Kepala SMP Dwijendra Denpasar Dra. Ni Wayan

Nadi Supartini, M.Pd. disaksikan Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar M.S. Chandra Jaya dan Sekretaris Ir. Wayan Abdinegara, M.Si. Ketua Panitia Nyoman Indrayatni Pinatih,

S.Pd., M.Pd. menjelaskan, lomba meliputi tari Condong dan tari Baris dibagi masing-masing kelompok A untuk umur

6-8 tahun dan kelompok B untuk umur 9-12 tahun. Untuk dharma gita peserta wajib membawakan Pupuh Durma dan

pupuh pilihan yakni Maskumambang dan Ginanti.

MBP/ist

UJI SAHIH - Komite III DPD-RI bekerja sama dengan Uni-

versitas Udayana melaksanakan uji sahih atas RUU Ekonomi

Kreatif (Ekraf) yang merupakan RUU inisiatif dari DPD-

RI. Bertempat di Grand Bali Beach Hotel Sanur, acara ini

dihadiri Fahira Idris (Wakil Ketua Komite III DPD-RI), Ketut

Wija (Asisten I Pemprov Bali), Prof. Dr. drh. I Made Dam-

riyasa, M.S. (Pembantu Rektor I Unud) dan undangan dari

praktisi pariwisata. Bertindak sebagai pembicara yakni Dr.

Violetta Simatupang, Dipl.Hot., AHMA., S.E., M.H. (Tim Ahli

RUU Ekonomi), Dr. Ir. Pande Diah Kencana, M.S. (Ketua

Umum Forum Revolusi Mental), Dr. Ni Made Eka Mahadewi,

M.Par. (PHRI Bali), dan Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa,

S.E., M.Si. (PD I FEB Unud).

MBP/ist

PEMBINAAN TIM - SMP PGRI 5 Denpasar, Selasa (13/10) lalu mendapat pembinaan dari Tim Penjaminan Mutu PPLP

Dasmen PGRI Kota Denpasar. Tim dipimpin Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. bersama Wayan Putra, S.Sos. dan Drs. I Made Band-ung. Saat itu, Madisdnyana diterima langsung Kepala SMP

PGRI 5 Denpasar Dr. Drs. I Wayan Wirasa, M.M. didampingi Ketua Komite I Nyoman Wirama Putra, S.E., M.Si. Madiad-

nyana melakukan cross check pengisian evaluasi diri. Tim juga sempat meninjau pembangunan gedung baru berlantai

tiga dengan 12 RKB dan dua aula. Saat itu juga dipantau pelaksanaan bulan kesehatan sebagai persiapan sekolah ini

menjadi duta Denpasar dalam lomba KSPAN se-Bali.

Page 13: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 13

MBP/ist

WISUDA PNB - Saking banyaknya jumlah wisudawan yakni 853 orang pada Wisuda ke-27, Politeknik Negeri Bali (PNB)

menggelar dua kali wisuda pada Senin (12/10) dan Selasa (13/10) lalu di Hotel Westin, Nusa Dua. Seperti tahun-tahun

sebelumnya, acara wisuda tahun ini diselenggarakan meriah dan dihadiri pejabat penting di antaranya Gubernur Bali

Made Mangku Pastika selaku Ketua Dewan Penyantun. “Lu-lusan PNB sangat sedikit sebagai PNS. Mereka lebih memilih

kerja di industri dan profesional. Kami sudah menyiapkan mereka untuk siap menyediakan atau membuka lapangan

kerja baru,” kata Direktur PNB Ir. Made Mudhina, M.T. Ditambahkannya, wisuda tersebut juga terkait dengan Dies

Natalis ke-28 PNB.

MBP/ist

KOORDINASI - Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. bersama Tim Penjami-nan Mutu Wayan Putra, S.Sos. dan Drs. I Made Bandung melakukan koordinasi dan pembinaan kepada kasek dan

para wakasek SMK PGRI 4 Denpasar, Selasa (13/10) lalu. Pertemuan berlangsung penuh kekeluargaan tersebut

dihadiri Kepala SMK PGRI 4 Denpasar Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., Wakasek Made Ayu Kartika, I Made Kumara, Ni Luh

Putu Meirattrini dan Putu Asri Handayani. Bahkan, Madiad-nyana dijamu oleh siswa berpakaian coocking. Madiadnyana

mengaku bangga karena untuk standar isi SMK PGRI 4 Denpasar sudah memenuhi standar nasional plus. Tinggal

diperkuat administrasi dan dokumentasi serta supervise saat guru di kelas. Nampak dalam foto Nengah Madiadnyana,

Wayan Putra, Made Bandung didampingi Ketut Suarya saat membina SMK PGRI 4 Denpasar.

MBP/ist

AJANG BERGENGSI - Setelah sukses melaksanakan Pemilihan Putra-Putri Sekolah Ajeg Bali sejak tahun 2008,

kini Teenagers Project Indonesia Jakarta yang didukung oleh MPR-RI, DPD-RI, KNPI Provinsi Bali, Yayasan Ter-una Teruni Bali serta Badan Dana Punia Hindu Nasional

kembali menggelar sebuah ajang bergengsi bagi siswa–siswi SMA/SMK se–Bali sebagai Duta Pendidikan untuk ketujuh kalinya. Kegiatan Pemilihan Putra-Putri Sekolah Ajeg Bali

(PPSAB) ini tahun ini mengusung tema “Melalui Pemilihan Putra-Putri Sekolah Ajeg Bali Kita Songsong Masyarakat

Ekonomi ASEAN 2015 Demi Suksesnya Revolusi Mental“, hal ini diungkapkan Luh Kayan Windy Anggriani (Ketua

Panitia PPSAB Ke–7 Tahun 2015).

MBP/ist

PENYEGARAN AKADEMIK - Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Warmadewa Denpasar, Selasa (13/10) lalu,

menggelar penyegaran akademik dalam rangka meningkat-kan kompetensi dosen memahami alat analisis kuantitatif

SEM-PLS. Kegiatan selama dua hari itu menghadirkan narasumber Dr. Sudjana Budhi, Ketua Pusat Analisis Data

Ekonomi Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Ketua Panitia Gede Aryawan, S.E., M.Si. melaporkan, penyegaran diikuti 75 dosen di lingkungan FE Unwar bertujuan untuk

memberi pemahaman soal metode kuantitatif SEM-PLS seh-ingga bisa diterapkan untuk mahasiswa S-1. Dekan FE Un-war diwakili Wakil Dekan III Drs. I Made Pulawan, M.Agb.

menyatakan sangat berterima kasih kepada narasumber yang menjadi pendamping dan membina dosen dalam

lingkungan FE Unwar dalam upaya pemahaman metode kuantitatif sebagai alat analisis penelitian dan penyusunan

karya tulis mahasiswa.

Page 14: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

RAPAT SENAT - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Wira Medika PPNI Bali menggelar Rapat Senat Terbuka Wisuda VI Diploma dan Sarjana di BNDCC, Nusa Dua,

Sabtu (10/10). Wisuda diikuti 90 orang dari Prodi D-3 Analis Kesehatan dan 298 orang dari Prodi S-1 Ilmu Keperawa-

tan. Dengan demikian, Stikes Wira Medika PPNI Bali telah meluluskan 1.800-an mahasiswa sejak berdiri 2007 silam. Ketua Stikes Wira Medika PPNI Bali Drs. I Dewa Agung K.Sudarsana, M.M., mengatakan, kualitas lulusan dijaga

melalui pembentukan karakter dan profesionalitas. Selama perkuliahan, skill mahasiswa dibangun agar betul-betul

memiliki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan pasar, dunia kerja, dan masyarakat.

WISUDA UN-TAB - Univer-sitas Tabanan (Untab) Sabtu

(10/10) kem-bali menyeleng-garakan Wisuda ke-20 bertempat

di Inna Grand Bali Beach yang

dihadiri Koor-dinator Kopertis

VIII Prof. Dr. Nengah Dasi

Astawa, M.Si., Ketua Pengu-rus dan Ketua Badan Pelak-sana Harian

Yayasan I Gusti Ngurah Surya-

negara dan Ida Bagus Gde

Wirakusuma, APTISI dan para pimpinan perguruan tinggi se-Bali. Rektor

Untab I Gede Made Rusdianta dalam laporannya menga-takan kembali menyelenggarakan wisuda sarjana seban-yak 135 orang wisudawan yang terdiri dari 30 orang dari

Fakultas Ekonomi, 94 orang Fakultas Hukum dan 11 orang dari Fakultas Pertanian. Dengan demikian sejak berdirinya

hingga kini Untab telah mewisuda 2.505 orang sarjana.

MBP/ist

YUDISIUM UNR - Program Pascasarjana Universitas Ngu-rah Rai (UNR) melepas 66 mahasiswa dari Program Magister Ilmu Administrasi pada acara yudisium VI yang dilaksanakan

Sabtu (10/10). ‘’Yang diyudisium dari program pascasarjana tetapi satu program yaitu Program Magister Ilmu Admin-

istrasi, yang titelnya nanti magister administrasi publik, program lainnya belum,’’ ujar Direktur Pascasarjana UNR

Dr. Nyoman Suartha, S.E., S.H., M.Si. Mahasiswa UNR pun dikatakan sangat banyak hingga pihaknya harus menutup pendaftaran untuk angkatan 2014. UNR juga mengimple-mentasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan sangat

baik, yaitu proses belajar-mengajar baik pendidikan maupun pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

MBP/ist

WISUDA UNHI - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) melaksanakan wisuda S-1 ke-48, magister ke-20, dan doktor ke-8, Jumat (9/10). Wisuda kali ini diikuti 313 dari program strata 1 (S-1), 69 orang dari program magister, 7 orang dari

program doktor, sehingga total yang diwisuda sebanyak 389 orang. Dari 389 mahasiswa, terpilihlah I Gusti Ngurah

Panji Jaya Kusuma, S.Pd.H. dari Program S-1 Program Studi Pendidikan Agama Hindu, I Putu Subagia Darma Wi-guna, M.Pd.H. dari Program S-2 Program Studi Pendidikan Agama Hindu, Dr. I Gusti Lanang Jelantik, M.Si. dari Pro-gram S-3 Program Studi Pendidikan Agama Hindu. Rektor Unhi Dr. Ida Bagus Dharmika, M.A. menjelaskan, wisuda kali ini merupakan rangkaian Dies Natalis Unhi yang-52.

Page 15: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 15

MBP/ist

HUT FP UNUD - Dalam memperingati HUT ke-48 Fakul-tas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud) dan Dies

Natalis ke-53 Unud, Fakultas Pertanian Unud menggelar seminar nasional dengan tema ‘’Sinergitas Sektor Pertanian

dan Pariwisata’’ di ruang Nusantara Gedung Agrokomplek Kampus Unud Denpasar, Jumat (9/10). Seminar nasional yang dibuka Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika ini

menampilkan keynote speaker Direktur Jenderal Hortikul-tura Kementerian Pertanian RI Dr. Spudnik Sujono Kamino,

M.M. dengan makalah berjudul ‘’Kebijakan Pemerintah Membangun Sektor Pertanian dalam Perspektif Pariwisata dan Membangun Pariwisata dalam Perspektif Pertanian’’.

MBP/ist

CABUT STATUS - Ancaman UNESCO untuk mencabut status warisan dunia “Geopark” di Kaldera Gunung Batur

Kintamani, Bangli, membuat DPD RI prihatin. Hal ini mengingat bahwa perjuangan rakyat Bali untuk mendap-atkan status khusus UNESCO ini sangat berat. Ironisnya,

peran pemerintah provinsi Bali dan Kabupaten Bangli dinilai tidak maksimal karena dibatasi regulasi dan sistem. Maka dari itu Senator Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-

karna MWS III bergerak cepat untuk mengurai masalah kehutanan dan lingkungan hidup. Beberapa waktu lalu

DPD RI menggelar pertemuan dengan sejumlah stakeholder kehutanan dan lingkungan hidup di antaranya Dinas Kehu-

tanan dan LH Se-Bali, Balai KSDA, Unit Kementerian LH dan Hutan Se-Bali.

MBP/ist

MOU STIKI dan BKKBN - STIKI Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan BKKBN

Provinsi Bali. Dikatakan Ketua STIKI Indonesia I Dewa Made Khrisna Muku, M.T., kegiatan yang dilaksanakan ini tidak hanya untuk diri sendiri melainkan juga kebanggaan dapat mengabdi dan memberi kepada masyarakat. Kali ini

mahasiswa, alumni dan dosen siap membantu BKKBN men-jalankan program kerjanya. Kegiatan ini diawali dari Sosial-

isasi Kegiatan dan Program Kerja yang didikuti oleh lebih dari 200 mahasiswa dan narasumber dari Kepala Bidang

ADPIN dan tim perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Kegiatan yang berlangsung Rabu (7/10) merupakan peluang bagi

mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Nampak dalam foto Ketua BKKBN Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes.

(tengah) dan Ketua STIKI I Dewa Made Khrisna Muku, M.T. (kanan) dalam pembukaan pengabdian masyarakat.

MBP/ist

STIKES AKTIF - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bali dikenal paling aktif menjalin kerja sama internasional

dengan Thailand. Ketua YP3 LPK Bali Drs. Ida Bagus Arka dan Ketua Stikes Bali Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., M.M. diundang khusus pada 19-24 oleh BCN Trang, Thailand

untuk menghadiri sekaligus memberi sambutan pada acara Dies Natalis ke-25 BCN Trang. Kehadiran IB Arka dan

Ketut Widia sangat beruntung. Saat itu mereka disambut oleh mantan Perdana Menteri Thailand Chuan Leekpai.

Menariknya, usai acara duta RI dari Stikes Bali ini dilukis oleh Chuan Leepkai karena yang bersangkutan juga hobi

melukis. Hasil karyanya langsung ditandatangani Ida Bagus Arka dan Chuan Leekpai disaksikan Direktur BCN Trang

Dr. Kuanta.

Page 16: Majalah balipost edisi 111

16

Dilarang melakukan mutasi pegawai;

Dilarang membatalkan perizinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya dan/atau mengeluarkan perizinan yang bertentangan dengan yang dikeluarkan pejabat sebelumnya;

Dilarang membuat kebijakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan kebijakan pejabat sebelumnya;

Dilarang membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan penye-lenggaraan pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya.

Sesuai Pasal 132 a PP 49/2008

LARANGANBAGI PENJABAT

26 Oktober - 1 November 201516

P O L I T I K

Mutasi dua pejabat di ling-kungan Pemkot Denpasar m e m a n c i n g p o l e m i k . Langkah Penjabat Wali

Kota Denpasar A.A. Gede Geriya dini-lai melewati kewenangan. Mendagri pun bereaksi. Tak hanya itu, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mem-inta dua pejabat yang dimutasi dikem-balikan ke posnya semula.

Kisruh mutasi di Denpasar bergulir pekan lalu. DPRD Denpasar bahkan secara khusus memanggil Penjabat Wali Kota Denpasar. Adu argu-mentasai sempat terjadi. DPRD Denpasar pun memutuskan melaku-kan konsultasi ke Pusat. Dua pejabat eselon II yang d imu tas i yakni

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) I Gusti Ngu-rah Eddy Mulya, dan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar Dewa Nyoman Sudarsana, Rabu (7/10) lalu.

Dalam perkembanganya, KASN pun melakukan reaksi atas langkah Penja-bat Wali Kota Denpasar. Dalam surat-nya bernomor B-1100/KASN/10/2015 tertanggal 12 Oktober 2015 yang ditandatangani Ketua KASN Sofian Effendi, Penjabat Wali Kota diminta mengembalikan jabatan ke dua pejabat yang dimutasi. KASN sedikitnya mem-berikan tujuh poin penjelasan terkait

mutasi yang dilakukan Penjabat Wali Kota Denpasar. KASN juga me-nyebutkan adanya dua pelanggaran terkait mutasi tersebut.

KASN menyebutkan, sesuai dengan Pasal 132 a PP 49/2008

disebutkan empat hal yang tidak bisa dilakukan seorang penjabat kepala daerah. Empat hal yang dilarang

tersebut, yakni melakukan mutasi pegawai, membatalkan perizinan yang telah dikeluar-

kan pejabat sebelumnya dan/atau mengeluarkan perizinan yang

bertentangan dengan yang dikeluar-kan pejabat sebelumnya, membuat

kebi jakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan

kebijakan pejabat sebelumnya, dan membuat kebijakan yang bertentan-gan dengan kebijakan penyeleng-garaan pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya.

Ketentuan ini dapat dikecualikan set-elah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri.

KASN juga menyebutkan, mutasi yang dilakukan Pemkot Denpasar be-lum mendapat izin dari Mendagri. Selain itu, berdasarkan surat edaran KASN No. B/636/KASN/7/2015 tang-gal 28 Juli 2015, pada poin 6 menyata-kan, dalam hal mutasi JPT, pelaksan-aannya dilakukan oleh panitia seleksi. Mengacu pada hal itu, KASN menye-butkan mutasi di Pemkot Denpasar terjadi dua pelanggaran, yakni tidak ada izin Mendagri, dan kedua, mutasi dilakukan dengan prosedur yang salah. Karena itu, KASN akan secepatnya meminta Penjabat Wali Kota untuk mengembalikan kedua JPT Pratama tersebut ke jabatannya semula, karena proses mutasi tersebut melanggar pera-turan perundang-undangan.

Asmara

PenjabatMelanggarLarangan

Page 17: Majalah balipost edisi 111

17

26 Oktober - 1 November 2015 17

Karena SK (surat keputusan) pengangkatan-

nya kan SK Mendagri. Jadi kami lihat, kalau

memang dia melakukan itu, aturannya memang

tidak betul, dan tidak ada konsultasi ke kami, ya…

dia bisa diganti.

Tjahjo KumoloMendagri

KISRUH Mutasi di Denpasar direspons Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Ia mengingatkan penjabat kepala daerah (pj.) atau pelaksana tugas kepala daerah (plt.) untuk memahami batasan-batasan kewenangannya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan. Terkait dengan kebijakan mutasi pejabat eselon II dan perubahan zonasi di Denpasar Utara yang dibuat oleh Pj. Wali Kota Denpasar A.A. Gede Geriya, Mendagri mengatakan sedang menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Kami sedang mengirim tim dari Otda ke sana (Denpasar). Mengecek itu. Karena posisi plt. kan ada batasannya. Mana-mana yang dia boleh lakukan, mana-mana yang tidak, mana-mana yang harus melalui persetujuan menteri,” kata Tjahjo Kumolo.

Tjahjo mengatakan akan mengkaji lebih jauh polemik mutasi dua pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Denpasar serta kelu-arnya Peraturan Wali Kota (Perwali) No.29 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Wali Kota No.14 Tahun 2014 tentang Perubahan Zonasi Kecamatan Denpasar Utara (BP, 12/10). “Kar-ena SK (surat keputusan) pengangkatannya kan SK Mendagri. Jadi kami lihat, kalau memang dia melakukan itu, aturannya memang tidak betul, dan tidak ada konsultasi ke kami, ya… dia bisa diganti,” tegasnya.

Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Ka-puspen Kemendagri) Dodi Riadmadji menambahkan, terkait mutasi pejabat di lingkup Pemkot Denpasar, ada pedoman-pedoman yang harus dilalui oleh seorang Pj. “Kalau itu jobfeed, untuk mindah-mindah dari A ke B, B ke A. Itu job feed untuk menilai SKPD yang sejajar, misalnya dari dinas ini ke dinas seterusnya. Itu cukup ditelaah dan kemudian diwawancarai dan seterusnya. Tetapi, kalau itu (jabatan) kosong, itu harus pakai seleksi. Tetapi, kalau untuk mengisi kekosongan eselon IV, eselon III tidak perlu pakai bidding (lelang jabatan),” katanya.

Soal perlunya konsultasi dari pemerintah pusat, Dodi mengatakan, kalau mutasi yang dilakukan hanya terbatas, yang tujuannya mengisi kekosongan agar organisasinya bisa bergerak, maka hal itu bisa saja dilakukan. “Ini kan izinnya Pj. Tetapi kami harus lihat dulu faktanya,” katanya.

Saat ditanya, apa yang boleh dan tidak boleh dilaku-kan seorang Pj. atau Plt. Kepala Daerah, Dodi mengatakan, ketentuan mengenai kewenangan seorang Pj. telah diatur sesuai peraturan perundangan. “Yang tidak diperbolehkan itu misalnya men-down grade atau menghilangkan jabatan seseorang tanpa alasan yang jelas,” ujarnya.

Ketua Fraksi PDI-P Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa dalam rapat dengar pendapat antara DPRD dengan pihak eksekutif memper-tanyakan kedua hal tersebut. Atas pertanyaan itu, Pj. Wali Kota A.A. Gede Geriya belum memberikan jawaban terhadap pertanyaan tentang keluarnya Perwali tentang zonasi di Kecamatan Depasar Utara itu.

Hardianto

PenjabatBisa Diganti

Page 18: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201518

P E N D I D I K A N

Puluhan anak di Desa Belandingan, Kintamani selama ini harus ber-juang keras agar bisa mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar

(SD) di desa setempat. Pasalnya untuk bisa mencapai sekolah, mereka harus melewati medan yang berbukit dan terjal dengan ber-jalan kaki. Tak hanya itu, jarak yang harus mereka tempuh dari rumah menuju sekolah juga lumayan jauh rata-rata mencapai 6 hingga 7 kilometer.

Seperti yang selama ini dijalani Ni Ginar (11) salah seorang siswa kelas III SDN Belandingan. Setiap harinya, Ginar harus berjalan kaki sepanjang 7 kilometer untuk bisa belajar ke sekolah. Dari pondoknya yang berlokasi di tengah hutan Bukit Bawa, Ginar terpaksa sudah berangkat ke sekolah pukul 05.30 wita. “Bangunnya jam lima, kalau berangkat ke sekolah jam setengah enam pagi,” tuturnya.

Untuk berangkat ke sekolah, anak dari

pasangan Wayan Manis dan Nyoman Payu ini mengaku tak sendirian. Ada beberapa teman sekolahnya yang juga senasib dengannya. Salah satunya, Ni Nyoman Repeni teman sekelasnya. Lantaran sering kelelahan akibat jarak yang ditempuh lumayan jauh ditambah dengan kondisi perut kosong, Ginar mengaku dalam perjalanannya ke sekolah dirinya dan temannya terpaksa beristirahat hingga be-berapa kali. Karena waktu yang dihabiskan dalam perjalanan itu lumayan banyak, maka dirinya baru bisa sampai di sekolah pada pukul 10.00 wita, di saat para siswa lainnya sudah mendapat pelajaran. “Karena jauh, saya jadi sering terlambat,” ujarnya.

Tak hanya berjuang untuk bisa menca-pai sekolah, sepulang sekolah pukul 15.00 wita, Ginar yang lahir di keluarga petani ini pun mengaku harus ikut bekerja untuk membantu orangtuannya. Biasanya, dirinya akan mengisi waktu sepulang sekolahnya dengan kegiatan mencari air dan menyabit

rumput untuk pakan ternak sapi orang tuan-nya. “Setelah itu, pukul 19.00 saya belajar sampai jam 20.00, lalu istirahat,” ujarnya seraya mengaku bahwa saat berada di ru-mah, dirinya bersama kedua orangtua dan keenam saudaranya yang lain tidak pernah menonton hiburan televisi lantaran di ru-mahnya memang tidak ada listrik.

Sementara itu, Kepala SDN Blandingan Ketut Budiarta mengatakan jumlah siswa yang bersekolah di sekolah yang dipimpin-nya tercatat 177 orang. Dari keseluruhan siswa itu, sebanyak 27 orang di antaranya masuk ke dalam data siswa yang mengalami kesulitan sekolah. “Ke 27 orang siswa itu jarak rumah dengan sekolahnya sangat jauh. Belum lagi medan yang harus dilalui sangat sulit karena berbukit dan terjal,” terangnya.

Dia mengakui, jauhnya jarak yang harus ditempuh oleh puluhan siswanya tersebut menyebabkan mereka sering terlambat tiba

Jarak Sekolah Jauh

Puluhan Siswa SDN Belandingan Diasramakan

Page 19: Majalah balipost edisi 111

disekolah. Untuk menyiasati agar para siswa tersebut tidak sering ketinggalan pelajaran, pihak sekolah terpaksa mengulang kembali pelajaran yang sudah dijelaskan sebelumnya di dalam kelas khusus untuk mereka saat jam istirahat.

Menyikapi persoalan tersebut, Penjabat (Pj) Bu-pati Bangli Dewa Mahendra Putra yang belum lama ini berkunjung ke SDN Belandingan berencana men-gasramakan ke-27 siswa tersebut. Adapun bangunan yang akan dijadikan asrama yakni beberapa unit mes guru di sekolah setempat yang kini sedang kosong. Hal itu dilakukan agar puluhan siswa tersebut bisa berkonsentrasi untuk bersekolah. “Nanti, siswa ini tugasnya hanya belajar saja. Sementara itu, untuk kebutuhan makan sehari-hari, mereka akan ditang-gung pemerintah. Dalam pertemuan sebelumnya, kami juga sudah sempat menyampaikan rencana ini kepada orangtua siswa dan mereka mengizinkan. Saat nanti anak-anak ini tinggal di sini, mereka bisa pulang satu minggu sekali,” ujarnya.

Swasrina

26 Oktober - 1 November 2015 19

PENDIDIKAN menentukan kualitas sumber daya manusia. Namun, tanpa didukung anggaran yang memadai, sulit bagi dinas terkait untuk menjawab tantangan membangun pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, pilkada serentak ini diharapkan menjadi mo-mentum untuk memperbaiki sistem anggaran. Sebab, bila melihat anggaran Disdikpora Karangasem, total anggaran yang sejatinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan hanya 3,96 persen dari total APBD Induk 2015.

Total APBD Induk 2015 Kabupaten Karangasem mencapai Rp 1,2 triliun. Dari jumlah itu, data Disdikpora Karan-gasem menunjukkan, plafon anggaran untuk Disdikpora sebesar Rp 550,9 mil-iar atau 43,40 persen. Kemudian, dibagi lagi untuk belanja tidak langsung sebe-sar Rp 500,6 miliar atau 39,44 persen. Sementara belanja langsung hanya Rp 50,2 miliar atau 3,96 persen. Anggaran belanja langsung sebesar itu, jelas bukan jawaban untuk mengadapi segudang persoalan pendidikan di Karangasem. Mulai dari kondisi infrakstruktur gedung sekolah, peningkatan kualitas pendidikan, penuntasan buta aksara hingga penanganan anak putus sekolah.

Bahkan, bila dicermati lebih jauh, dari Rp 50,2 miliar itu, sebesar Rp 26,3 miliar di antaranya adalah berupa DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat. Yakni, DAK SD Rp 13,3 miliar, DAK SMP Rp 5,9 miliar, DAK SMA Rp 3,1 miliar dan DAK SMK Rp 3,8 miliar. Jadi, dengan demikian dipastikan belanja langsung diluar DAK dari pemerintah pusat hanya Rp 23,8 miliar atau hanya 1,8 persen dari total APBD Induk 2015 Karangasem. Jauh dari kewajiban yang diamanatkan pemerintah sebesar Rp 20 persen.

Kadisdikpora Karangasem Gede Ariyasa, Rabu (14/10) kemarin, mengakui kondisi cekaknya anggaran peningkatan kualitas pendidikan di Karangasem. Dengan total dukungan anggaran pemerintah daerah hanya 1,8 persen, sulit bagi Disdikpora berbenah menghadapi segudang persoalan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya berharap ke depan politik anggaran ini dapat diperbaiki. Sehingga, eksekusinya ke depan terhadap persoalan pendidikan bisa dituntaskan. Bahkan, Kadisdikpora berani sesumbar, bila besaran anggaran bisa dinaikkan dari Rp 1,8 persen menjadi 8 persen sampai 10 persen. Ia sangat yakin mampu menjawab segala persoalan pendidikan di Karangasem. “Saya jamin, tidak ada lagi sekolah rusak, apalagi anak putus sekolah. Dengan kondisi sekarang saja, siswa-siswi kami sudah mampu berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Apalagi kalau didukung anggaran yang ideal,” imbuhnya.

Bagiarta

Tingkatkan Anggaran

Solusi Atasi Masalah Pendidikan di Karangasem

Gede Ariyasa

Ni Ginar dan Ni Nyoman Repeni saat ditemui di sekolahnya, belum lama ini, mengaku sering terlam-

bat lantaran jarak sekolah yang sangat jauh dari rumah mereka.

MBP/ina

Page 20: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201520

M A N C A N E G A R A

Tim penyelidik gabungan pimpi-nan Belanda pada hari ini telah mengumumkan laporan akhir dari investigasi jatuhnya pe-

sawat MH17 milik Malaysia Airlines yang ditembak setahun lalu. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pesawat MH17 Maskapai Malaysia Airlines yang memiliki rute penerban-gan Amsterdam-Kuala Lumpur terbukti ditembak jatuh menggunakan rudal Buk buatan Rusia.

“Pada hari ini, kami telah mengu-mumkan laporan akhir dari hasil investi-gasi insiden pesawat MH17 yang jatuh di Ukraina Timur. Dalam laporan akhir itu, dapat disimpulkan bahwa MH17 terkena sebuah rudal Buk buatan Rusia,” ujar Kepala Tim Penyelidik Gabungan, Tjibbe Joustra, ketika berada di pangkalan militer Gilze-Rijen.

“Dalam hasil investigasi kami, sisi kiri kokpit pesawat MH17 terbukti terkena sebuah hulu ledak bertipe 9n314m. Hal ini sesuai dengan jenis hulu ledak yang terpasang dalam rudal Buk buatan Rusia,” sambungnya. Joustra menambahkan, ken-dati laporan akhir ini telah diumumkan, Pemerintah Rusia kembali membantah bahwa pihaknya tidak pernah memakai jenis rudal yang diungkapkan dalam laporan akhir yang dikeluarkan tim pe-nyelidik.

Sebagaimana diberitakan, pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang melakukan perjalanan dari Amsterdam

menuju Kuala Lumpur ditembak jatuh ke-tika melintas di wilayah Donetsk Oblast, Ukraina pada 17 Juli 2014. Tragedi itu menewaskan 298 orang, termasuk 12 warga negara Indonesia (WNI). Berikut isi pengumuman tersebut selengkapnya

1. Jatuh karena hulu ledakMalaysia Airlines MH17 jatuh karena

hulu ledak yang mengenai bagian kiri atas ruang kemudi pilot, menyebabkan kerusakan struktural ke bagian depan pesawat. Hal ini didasarkan pada reka-man suara oleh alat perekam di ruang kemudi, perpecahan tiga bagian di luar pesawat, dan pola yang diamati di bagian depan pesawat. Ledakan menyebabkan pesawat terputus dengan bagian depan jatuh 2,3 km dari posisi terakhir yang tercatat dalam perekam data penerban-gan sementara bagian belakang pesawat masih tetap berada di udara sejauh 8,5 km sebelum hancur.

2. Rudal BUK yang digunakanHulu ledak dibawa oleh rudal darat ke

uadara buatan Rusia, BUK. Kesimpulan ini didasarkan pada pola kerusakan di puing-puing yang disebabkan oleh leda-kan dan dampak perpecahannya, analisis dari sisa bahan peledak, serta bentuk ‘dasi kupu-kupu’ dari beberapa pecahan. Jumlah lubang kecil di badan pesawat tidak konsisten dengan tembakan udara ke udara dan tidak ada rudal udara ke udara yang digunakan di kawasan itu memiliki pecahan yang berbentuk seperti ‘dasi kupu-kupu’.

3. Para penumpang hampir tidak sadar dengan serangan

Ledakan langsung mematikan tiga orang di ruang kemudi. Laporan menye-butkan, “beberapa penumpang tetap sadar beberapa waktu selama satu sampai satu setengah menit ketika pesawat jatuh.” Namun ditambahkan para penyelidik tidak menemukan adanya bukti ‘perilaku sadar oleh penumpang setelah ledakan. Seorang penumpang ditemukan mengena-kan tabung oksigen namun ‘tidak jelas’ kenapa masker oksigen itu ke luar.

4. Kawasan penembakan yang luasPerhitungan memperlihatkan rudal

ditembakkan dari kawasan area sekitar 320 km2 di Ukraina timur dan penye-lidikan lebih lanjut, yang berada di luar jangkauan Badan Keselamatan Belanda, diperlukan untuk memastikan lokasi pen-embakan rudal.

5. Pengkajian risiko tidak cukupUkraina seharusnya menutup ruang

udaranya untuk penerbangan komersial, sementara Malaysia Airlines dan lembaga lain, seperti Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, ICAO, tidak mempertim-bangkan dengan baik risiko terbang di

-kan terdapat 16 pesawat dan helikopter militer yang ditembak jatuh di Ukraina timur beberapa pekan sebelum MH17 jatuh. Pada hari kecelakaan, ada 160 penerbangan di wilayah tersebut.

Gugiek Savindra

LaporanHancurnyaMH17Diumumkan

Page 21: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 21

KEINGINAN Korea Selatan (Korsel) -

-

-

-

--

-

-

-

-

-

-

Gugiek Savindra

Page 22: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201522

D A E R A H

Pendapatan parkir sejatinya cu-kup potensial untuk mendukung pembangunan. Namun sayang sektor ini kerap kurang mendapat

perhatian sehingga potensi itu seringkali terabaikan. Dinas Perhubungan, Komu-nikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bangli sejak tiga tahun yang lalu terpaksa menurunkan target retribusi parkir. Hal ini sebagai dampak dari perbaikan sejumlah pasar yang berujung pada kurang maski-malnya penataan lahan parkir.

Kadishub Bangli Gede Artha, belum lama ini mengatakan sejak tiga tahun yang lalu target retribusi parkir kisaran Rp 275 juta per tahun. Angka ini jauh lebih ren-dah jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp 500 juta. “Target retribusi sejak tiga tahun yang lalu turun sekitar 50 persen,” katanya. Turunnya target retribusi ini, kata Artha tidak terlepas dari kantong-kantong parkir yang mulai berkurang.

Retribusi selama ini paling banyak

didapatkan dari Pasar Kidul Bangli. Namun, adanya bencana kebakaran pada 2012 lalu, lokasi yang biasanya dijadikan parkir berubah menjadi tempat pedagang. Hal itu menyebabkan lokasi parkir tidak tertata. “Pengendara parkir di sembarang tempat. Kadang tidak dilihat oleh jukir. Mereka tidak bayar jadinya,” terangnya.

Penurunan target ini ditafsirkan akan berakhir setelah pembangunan pasar sele-sai. Saat itu, pedagang yang kini berjualan di lantai dasar pasar akan dipindahkan ke ruko yang sudah disedikan. “Kalau pem-bangunan pasar sudah selesai, rasanya retribusi itu kembali normal seperti dulu. Kami juga akan merancang pembayaran parkir satu pintu,” ungkapnya.

Lanjut Artha, retribusi parkir dari Pasar Kintamani juga mengalami penurunan. Namun angkanya tidak terlalu banyak. Penyebabnya pun dikatakan sama, yakni karena semrawutnya lahan parkir. Ses-ungguhnya, untuk di pasar Kintamani ini sudah tersedia lahan parkir. Namun,

jalan masuknya sangat curam, sehingga pengendara tidak berani melintas. “Retri-busi parkir Pasar Kintamani juga turun. Penyebabnya sama, lahan parkir yang tidak tertata,” ucapnya.

Sementara itu, untuk pasar Kayuambua Susut dan Pasar Yangapi Tembuku, retribusi parkirnya masih stabil. Sebab, di pasar itu tidak ada pembangunan yang mengor-bankan lahan parkir. “Retribusi di dua pasar ini masih stabil,” paparnya. Pejabat asal Kintamani ini juga menyebutkan untuk menambah pendapatan, pihaknya membuka sejumlah kantong parkir di lingkungan kota. Salah satunya di sekitar taman kota. “Agar pendapatan dari parkir tidak kecil sekali, sejumlah lokasi di lingkungan kota dipun-gut parkir,” cetusnya. Selain lingkungan taman kota, sesungguhnya lokasi parkir di sepanjang Jalan Brigjen Ngurah Rai bisa dikenakan retribusi. Sayangnya, dalam mencari jukir sangat sulit.

Sosiawan

Semrawut

Retribusi Parkir Turun 50 Persen

Lokasi parkir di Pasar Kidul Bangli.

Page 23: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 23

PEMERINTAH Kabupaten Bangli nampaknya masih belum serius untuk menggali pendapatan asli daerah (PAD) khususnya dari sektor parkir. Buktinya, keberadaan lahan parkir di depan Pasar Seni Geopark Kintamani yang sebenarnya cukup potensial untuk digarap justru diabaikan begitu saja. Sejak ditata, lahan parkir tersebut dibiarkan digarap petugas parkir liar.

Kepala Dinas Perhubungan Komu-nikasi dan Informatika (Dishubkom-

lama ini mengakui bahwa pihaknya sampai saat ini memang belum meng-garap potensi parkir yang ada di depan pasar seni geopark tersebut. Alasannya karena lahan parkir tersebut belum dis-erahkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). “Karena lahan itu masih ada di Dinas perdagan-gan, belum diserahkan ke kami, ma-kanya kami belum bisa mengelolanya,”

terangnya.Dia menambahkan, lantaran lahan

parkir di depan Pasar Seni Geopark belum dikelola pemerintah, maka petugas parkir yang selama ini berjaga dan memungut retribusi di areal parkir tersebut tentu-nya bukanlah petugas parkir dari Dinas Perhubungan. Dikatakan Gede Arta, sebagaimana yang diketahuinya selama ini, petugas parkir yang berjaga di sana adalah juru parkir yang ditugaskan oleh pihak desa setempat.

Dia mengatakan sejak lahan parkir tersebut ditata, sejatinya pihaknya sudah berkeinginan untuk mengelolanya. Sebab dari pengamatannya selama ini, dalam setiap harinya jumlah kendaraan roda empat dan roda dua yang parkir di areal parkir tersebut mencapai 50-100 unit. Jika jumlah kendaraan itu dikalkulasikan dengan karcis parkir, maka pemasukan yang bisa didapat dari parkir di Pasar Seni Geopark mencapai Rp 250-300 ribu per

hari. “Paling tidak dari parkir di sana Rp 250 sampai 300 ribuan per hari masuk ke daerah. Tapi kembali lagi, karena belum diserahkan ke kami, kami belum bisa mengelolanya,” ujarnya seraya menga-takan bahwa untuk bisa mengelola lahan parkir tesebut, pihaknya sudah sempat menyampaikannya ke Disperindag dalam rapat tim.

Di sisi lain di tahun 2015 ini, besaran pendapatan yang ditarget Dishubkominfo Bangli dari sektor parkir yakni Rp 375 juta. Pendapatan parkir selama ini di pungut di beberapa titik, paling banyak di Pasar Kidul, Pasar Kintamani, dan Pasar Kayuambua. Gede Arta mengungkapkan, sebelum pasar Kidul mengalami musibah kebakaran 2012 lalu, pendapatan parkir yang didapat pemkab jauh lebih tinggi dari tahun ini, yakni mencapai Rp 500 juta.

Swasrina

Parkir Pasar Seni Geopark Justru Diabaikan

Parkir pasar seni geopark Kintamani yang sebenarnya cukup potensial untuk

digarap justru diabaikan.

Page 24: Majalah balipost edisi 111

K E S E H ATA N

26 Oktober - 1 November 201524

Kehamilan merupakan satu hal yang paling dinantikan oleh pasangan suami istri. Sebagian besar dengan mudah mendapatkan momongan,

namun tidak sedikit pula yang tidak kunjung mendapatkan buah hati, baik karena masalah kesuburan, maupun karena mengalami kegu-guran, bahkan hingga beberapa kali.

Keguguran merupakan terhentinya ke-hamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu, dan atau berat janin kurang dari 500 gram. Bila keguguran terjadi secara spontan (tidak

disengaja) sebanyak 3 kali atau lebih, maka disebut juga sebagai abortus habitualis atau recurrent pregnancy loss.

Diketahui bahwa sekitar 30-60% dari kehamilan tidak disadari oleh wanita, dan kemudian mengalami keguguran secara spontan. Sedangkan sekitar 12-15% dari kehamilan yang telah diketahui dan disadari mengalami keguguran. Bila seorang wanita telah mengalami dua kali keguguran, maka

kemungkinan mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya sekitar 40-45%.

Penyebab Keguguran BerulangBerbagai penyebab keguguran berulang

telah diteliti sejak tahun 1930-an hingga kini, dan beberapa penyebab utama yang telah dibuktikan berhubungan secara bermakna pada berbagai penelitian, yaitu kelainan genetik orang tua, kelainan imunologis dan kelainan anatomis.

Kelainan genetik menyebabkan sekitar 50% keguguran pada trimester pertama, 30% keguguran trimester kedua, dan 3% dari kematian janin dalam rahim. Kelainan genetik yang paling sering terjadi yakni trisomi 21 (sindroma klinefelter), trisomi 13 (sindroma patau), trisomi 16, trisomi 22, monosomi X (45,X; Sindroma turner), dan poliploidi. Makin tua usia ibu, dikaitkan den-gan meningkatnya kejadian kelainan genetik pada keguguran.

Kelainan imunologis yang sangat berkaitan dengan keguguran berulang yakni lupus eritematosus sistemik (SLE) dan sindroma antifosfolipid (APS). Keduanya merupakan kelainan imunolgis, yang mana sel imun menyerang sel tubuh itu sendiri, sehingga muncul berbagai kelainan pada berbagai organ. Pada kehamilan, kelainan imunologis dapat mengganggu sirkulasi darah menuju janin, dan meningkatkan terjadinya sumbatan darah pada plasenta. SLE telah lama dilaporkan berdampak pada kejadian keguguran, tercatat bahwa risiko keguguran pada penderita SLE sebesar 20%, yang sebagian besar terjadi pada trimester kedua. Serupa dengan SLE, APS juga sangat berhubungan dengan keguguran, meskipun hanya 3-5% dari seluruh keguguran berulang

akibat APS. Berbagai kelainan anatomis baik yang

dibawa sejak lahir maupun didapatkan kemudian, dapat menyebabkan kegagalan kehamilan. Kelainan bawaan pada rahim meliputi sekitar 2% dari populasi, dan 6-7% dari seluruh wanita yang mengalami kegugu-ran berulang. Pada wanita yang mengalami kelainan bawaan, sekitar 40% kehamilan akan berakhir dengan keguguran, dan um-umnya terjadi pada trimester kedua. Kelainan anatomis lain seperti tumor pada rahim dan perlengketan rongga rahim (Sindroma Ash-erman). Sindroma Asherman dapat timbul akibat infeksi maupun tindakan kuretase sebelumnya. Sekitar 40-80% kehamilan akan gugur, dan sekitar 25% lahir prematur.

Kondisi lain seperti kelainan pembekuan darah, kelainan hormonal ibu (gangguan tiroid, diabetes mellitus, kelainan hormone penunjang kehamilan), infeksi, dan paparan lingkungan (merokok, alkohol, kafein) telah disebutkan berkaitan dengan keguguran berulang, namun belum dapat dikatakan sebagai penyebab pasti.

Bagi wanita yang memiliki riwayat kegu-guran berulang, berturut-turut maupun tidak, dan atau mengalami persalinan prematur lebih dari sekali, sebaiknya melakukan pe-meriksaan dan perencanaan kehamilan yang lebih ketat di dokter spesialis kandungan. Akan disarankan untuk menjalani pemer-

pemeriksaan laboratorium lengkap, dan bila dibutuhkan hingga pemeriksaan genetik. Beberapa kelainan dapat ditangani, sehingga meningkatkan kemungkinan kehamilan bagi pasangan.

Dr. Tjokorda Gede Astawa Pemayun

KeguguranBerulang,Bukan Suatu Kebetulan

Page 25: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 25

SAAT ini pendidikan mulai mengalami perkembangan yang

-

-

-

--

Citta Maya

Usia Dini adalah Usia untuk BermainMBP/Citta Maya

dr. Wayan Westa, Sp.KJ (K) saat memberikan materi pengenalan dan penanganan gangguan jiwa pada seseorang.

Page 26: Majalah balipost edisi 111

L E N S A

Umat Hindu Bali ber-siap melakukan pros-esi ”Nyenuk” serang-kaian Karya Agung di

Dadia Cameng Tegalla-lang, Gianyar. Prosesi

ini merupakan lam-bang berkumpulnya

sembilan dewa (Dew-ata Nawa Sanga) un-tuk menyaksikan dan

menyukseskan rangka-ian karya agung yang digelar. Masyarakat,

baik tua maupun muda, yang melakukan prosesi ini berpakaian sesuai dengan sembi-lan warna dari Dewata Nawa Sanga dengan membawa beragam

hasil bumi.

MBP/dir

”NYENUK”

Page 27: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 27

O L A H R A G A

Kota Boekelo, Belanda Timur mendadak sibuk dengan kun-jungan tak kurang dari 60 ribu orang. Mereka menyaksikan

event berkuda yang merupakan bagian

Di Military Boekelo, Enschede itu, digelar cabang olah raga berkuda yang memperlombakan nomor dressage, cross-country dan show jumping. Di

Sue Benson dari Inggris ini, terdapat trek sepanjang 6 km dan arena dengan 25 halang rintang. Di tempat ini tukang kuda dan joki mempersiapkan diri sejak

beberapa hari lalu dengan bangun pagi-pagi dan berlatih dalam suasana alam pedesaan yang segar.

Hampir seratusan peserta dari 18 nega-ra ambil bagian dalam event ini termasuk kontingen dari Australia dan Selandia Baru. Pemandangan menarik terjadi saat para joki dan kuda berbaris rapi saat menjalani pemeriksaan sebelum dimulai lomba nomor pertama ‘dressage.’

Arena ini menarik perhatian puluhan ribu penonton. Mereka tidak hanya menyaksikan event kompetitif namun juga pesiar di padang rumput dengan pe-mandangan suasana pedesaan bersamaan dengan datangnya musim gugur.

Derap kaki kuda, dengus nafas bina-tang berkaki empat itu serta teriakan sang joki menjadi pemandangan yang konstan. Penonton juga disuguhi keserasian gerak, kehandalan joki dan kuda dalam melom-pati balok rintangan serta gemericik air yang harus dilalui peserta di nomor cross country.

Selain sebagai arena berkuda, Military Boekelo juga dipadati dengan berbagai jadwal pertemuan bisnis. Tak kurang 30 konferensi digelar di tempat ini dengan melibatkan ribuan peserta, laporan As-sociated Press.

Yudi Winanto

MBP/ap

Atlet berkuda Tiongkok Alex Hua Tian sedang beraksi dengan kudanya Don Geniro di nomor cross-country di Boekelo, Belanda Timur.

Olahraga dan Berwisata di Military Boekelo

Page 28: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201528

O L A H R A G A

CEROBOH. Asosiasi tenis AS teran-cam diseret ke pengadilan menyusul ad-uan dari Eugenie Bouchard. Lembaga itu dituduh ceroboh sehingga menyebabkan petenis Kanada itu terpeleset dan jatuh di ruang ganti dalam event AS Terbuka.

Bouchard yang menjadi runner-up di grand slam Wimbledon tahun lalu, me-ngalami sejumlah luka dan kerugian secara material akibat kecelakaan yang terjadi pada 4 September lalu. Dalam tuntutannya yang didaftarkan ke kantor pengadilan federal Distrik Brooklyn, ia menuntut kompensasi sebagai akibat dari kejadian itu.

Insiden itu terjadi saat petenis berusia 21 tahun itu baru saja menyelesaikan pertandingan ganda campuran usai men-galahkan Dominika Cibulkova di nomor tunggal putri. Ia masuk ruang ganti di stadion Billie Jean King National Tennis Center di Queens. Tak lama kemudian, ia terpeleset dan jatuh dengan kepala membentur lantai lebih dahulu di ruang

Akibat insiden itu, ia mengalami gegar otak dan “cedera kepala serius.” Ia me-mutuskan untuk mengundurkan diri dari AS Terbuka dan turnamen selanjutnya di Jepang dan Tiongkok.

-sioterapi di ruang ganti wanita dimana dia terpeleset dan jathuh karena licin akibat ada zat asing dan berbahaya di lantai,” isi tuntutan yang tidak menyebutkan nama zat tersebut.

Bouchard yang pernah menempati ranking 5 dunia, mengklaim panitia tidak bisa memastikan ruang ganti tersebut dalam kondisi aman dan nyaman. Hal tersebut disebabkan karena lantai tidak dibersihkan dan diperbaiki yang kemudian membuat dirinya terjatuh.

Ranking dunianya merosot hingga 13 peringkat setelah kejadian itu. Diyakini posisinya akan terus menurun dalam be-berapa pekan ke depan, laporan Associ-ated Press.

Chris Widmaier, juru bicara asosiasi tenis AS, menolak memberika komentar atas tuntutan yang diajukan Bouchard. Pihaknya berpegang pada kebijakan se-lama ini yakni tidak akan membicarakan masalah yang dalam proses pengadilan.

Yudi Winanto MBP/ap

Petenis Kanada Eugenie Bouchard.

Insiden yang Berujung ke Pengadilan

Page 29: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 29

KARL HEINZ RUMMENIGGE tak bisa melupakan kenangan tiga dekade lalu. Penyerang muda Jerman itu menc-etak gol pertamanya ke gawang Juventus saat bermain di klub Inter Milan. Keme-nangan bersejarah itu akan dikenangan-nya sepanjang masa termasuk dukungan yang tak pernah padam pada klub berbasis di Giuseppe Meazza, Milan itu.

Rummenigge yang kini menjabat CEO Bayern Munich, membela Inter Milan selama tiga musim dari 1984-1987. Ia menulis sejarah baru bagi klub berjuluk Nerazzurri itu dengan mencukur 4-0 set-eru utamanya Bianconeri pada November 1984.

Kini kondisinya berubah, Juventus yang dilatih Massimiliano Allegri, men-dominasi Serie A Liga Italia, sebelum terseok-seok musim ini dengan menem-pati papan tengah klasemen. Sebaliknya Inter Milan dibawah kendali Roberto Mancini, di papan atas.

Rummenigge memang tak sekali pun memberikan gelar pada Inter. Namun ‘King Kalle’, julukannya, tak pernah dilupakan pendukung Fans karena ke-menangan monumentalnya 31 tahun lalu atas Juve. Kemenangan langka dan bersejarah.

Saat itu Juve juga tengah jaya-jayanya. Diperkuat pemain peraih Ballon d’Or tiga kali Michel Platini yang kini menjabat presiden UEFA, Si Nyonya Tua adalah penguasa Serie A dengan menjadi juara pada 1983, 1984 dan 1985.

Dalam wawancara yang termuat di website www.inter.it, Rummenigge berkelakar: “Pada hari setelah kemenan-gan itu, kami bergurau seharusnya mereka mengubah kode (nomor depan) telepon Milan menjadi 4-0 bukan 0-2!”

“Juventus selalu menjadi rival terbesar kami. Jadi pertandingan itu amat penting karena itu gol pertama saya sebagai Inter,” ujar pemain yang sebelumnya membela Bayern Munich selama 10 tahun.

“Menjadi anggota tim inti Bianconeri membuat Michele Platini percaya diri, jadi ada motivasi besar pada pertandingan itu,” tambah Rummenigge mengenang pertandingan itu.

-guh luar biasa pada pertandingan penting itu. Kami memulai pertadingan dengan bagus dan menyelesaikannya dengan luar

biasa,” lanjutnya yang yakin Juventus pun diyakiani bisa kembali bangkit setelah tampil buruk di awal musim.

Rummnigge berharap pasukan Roberto Mancini akan meraih sukses musim ini dengan meninggalkan kesan sebagai klub medioker (sedang-sedang saja) seperti dalam beberapa tahun terakhir. “Mancini telah banyak berusaha untuk membentuk tim yang bagus di Inter,” pujinya seperti dikutip AFP.

Di pra musim, Bayern Munich juga

menggelar pertandingan ekshibisi mela-wan Inter Milan di Tiongkok. Di mata Rummenigge, Inter dihuni pemain-pemain hebat secara idividu dan bisa membuat setiap pertandingan menjadi berbeda. Ini menjadi nilai tambah Inter menghadapi persaingan di papan atas terutama menghadapi Fiorentina, AS Roma dan Lazio, Napoli serta tetang-ganya AC Milan musim ini.

Yudi Winanto

MBP/rtr

CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge.

Pujian untuk Klub Lama

Page 30: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201530

O L A H R A G A

SOSOK Chris Natalino diyakini membawa angin segar bagi perkembangan olahraga futsal di Bali. Lelaki yang akrab disapa Ino ini merupakan pemain futsal klub profesional Swap dan pernah mengikut seleksi tim pro Biang Bola di Jakarta. Ia kini menjadi pelatih tim futsal Pra-PON Bali.

Tidak mengherankan jika Ino sering dimintai pendapat seputar perkembangan futsal. Menurutnya, futsal masih kalah populer dibandingkan sepak bola. Oleh sebab itu, anak-anak usia dini lebih memilih bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang menjamur di seluruh Bali untuk menyalurkan hobinya. Berbeda dengan sekolah futsal baru ada di Meazza Futsal, Denpasar.

Pria kelahiran Jakarta, 25 Desember 1983, ini menilai secara skill pemain futsal Bali mengalami kemajuan pesat. Mereka rata-rata berlatar belakang sepak bola, sehingga pergerakan kakinya lambat, namun lebih bertenaga.

Untuk menampung pemain yang memutuskan berkarier di sepak bola dalam ruangan ini, perlu dibentuk klub profesional di Bali. Kalau tidak, potensinya bakal tenggelam begitu saja.

Bakat Ino juga menonjol di sepak bola. Terbukti ia diterima masuk SMA Ragunan, Jakarta. ‘’Namun, saya menolaknya dan memilih sekolah di SMA Katolik Santo Mikael Sleman, DIY,’’ ucapnya. Meskipun waktu bermain bola minim karena harus tinggal di asrama, dirinya justru masuk skuad PSS Sleman

junior. Kala itu PSS masuk tim divisi utama, kasta sepak bola tertinggi di Tanah Air.

Setamat SMA, Ino melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Pener-bangan (STP) Aviasi, Jakarta. ‘’Di sinilah, saya mulai diajari main

futsal oleh pemain klub pro Biang Bola,’’ terangnya. Ino juga kuliah di FE Universitas Kristen Indonesia (UKI). Ia mendapat

beasiswa, sekaligus menjadi pemain futsal UKI.Ino hijrah ke Bali pada Oktober 2008. Ia dipercaya men-

gelola arena futsal The Balls Futsal Centre di kawasan Jalan Sunset Road. Berbekal ijazah Sekolah Tinggi Penerbangan, Ino diterima bekerja di BMUN Angkasa Pura. ‘’Saya lebih betah tinggal di daerah. Saya senang bekerja di Bali,’’ ujarnya.Sambil bekerja, Ino membagi ilmu futsalnya kepada siswa

SMAN 1 Kuta (Smnsaku) dan klub Barong Futsal Club. Ia juga menjadi pelatih tim Pra-PON Bali setelah mendapat dispensasi dari General Manager Angkasa Pura.

Daniel Fajry

Chris Natalino

Bali Harus Punya Klub Futsal Pro

MBP/nel

Page 31: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 31

TIDAK sia-sia Bali menjadi tuan rumah pertandingan Pra-PON cabang bola basket. Tim putri Bali lolos ke PON XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat, set-elah tampil gemilang dengan memetik tiga kemenangan beruntun pada ajang Pra-PON Wilayah III di GOR Merpati, Denpasar, pekan lalu.

Tim putri Bali yang dimotori Regita Pramesti, kapten tim Citta, Kadek Rima Anggen Suari, dan Jasmin, masing-masing menekuk Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan skor 133-7, Kalimantan Selatan (Kalsel) 78-34, dan Kalimantan Barat (Kalbar) 82-29. Kemenangan den-gan angka mencolok itu mengantarkan Bali sebagai juara Wilayah III di atas Kalsel yang melaju sebagai peringkat kedua.

Lolosnya tim putri Bali ke PON merupakan sejarah. Menurut Ketua Umum Pengprov Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bali GN Oka Darmawan, sejak PON I digelar di Solo pada 1948, tim putri Bali belum pernah tampil di PON. Meski lolos perdana, ia mematok target medali bagi tim Bali pada hajatan multievent empat tahunan nasional tahun depan.

Melajunya tim putri Bali ke PON me-menuhi target yang diberikan manajer tim Deddy Setiawan. Akan tetapi target se-rupa yang juga disandang tim putra tidak menjadi kenyataan. Padahal sebelumnya tim putra Bali langgangan tampil di PON dengan mengukir prestasi terbaik meraih medali perunggu pada PON XV/2000 di Jawa Timur.

Tim putra gagal mengikuti jejak rekan putrinya karena hanya memetik satu kemenangan dan tiga kekalahan. Setelah menekuk Kalimantan Utara (Kaltara) dengan skor 111-59 pada laga pertama, tim putra Bali harus mengakui ketang-guhan Kalimantan Timur (Kaltim) 47-64, Kalsel 71-87, dan Kalbar 81-84. Tiga tiket ke PON akhirnya direbut Kalsel, Kalbar, dan Kaltim.

Kegagalan tim putra Bali diterima den-gan lapang dada oleh pelatih Nyoman Tri Adnyana Adi Loka. ‘’Inilah namanya bola bundar, apa pun bisa terjadi di lapangan,’’ katanya. Menurut dia, perjuangan asu-hannya sudah maksimal, namun persiapan yang hanya tiga bulan menjadi kendala.

Pemain Bali juga jarang mengikuti tur-namen, sehingga minim pengalaman bertanding. Berbeda dengan tim-tim asal Kalimantan yang rutin mengadakan uji coba ke Jawa khususnya Jakarta.

Bali juga menjadi tuan rumah Pra-PON sepak bola yang digelar di Stadion Dipta, Gianyar, 5-9 Oktober. Akan tetapi hajatan ini tidak jadi diputar karena tidak menda-pat izin dari pihak kepolisian. Ini ada kaitannya dengan masih dibekukannya pengurus PSSI oleh Menpora. Pembatalan ini membuat kecewa para peserta terlebih tim-tim tamu sudah sampai di Pulau De-

wata dan Pengprov PSSI Bali mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Cabang olahraga ketiga yang diputar di Bali adalah futsal yang dipusatkan di Meazza Futsal, Denpasar, 16-18 Oktober. Tuan rumah Bali bercokol di Grup VI ber-sama NTT, Sulbar, dan Sulsel. Direktur Futsal Asprov PSSI Bali Nasser Attamimy dan manajer tim Ketut Sukadana berharap futsal tidak mengalami nasib sama seperti sepak bola mengingat para pemainnya telah melakukan persiapan cukup lama.

Mawa

Pra-PON Bola Basket

Tim Putri Bali Ukir Sejarah

Page 32: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

PELATIHAN WHYO - World Hindu Youth Organization (WHYO) bekerjasama dengan Kantor Dewan Perwaki-lan Daerah (DPD RI) Provinsi Bali menggelar kembali

pelatihan jurnalistik untuk siswa Hindu seluruh Bali. Ajang yang dianggap mampu berperan penting dalam peningkatan

minat siswa dalam menekuni dan mengenal dunia Jurnal-istik di Bali ini mendapatkan respons positif dari seluruh

SMP, SMA dan SMK favorit di seluruh Bali. Terbukti acara ini telah mendapatkan dukungan dari Dewan Perwakilan

Daerah (DPD RI) Provinsi Bali khususnya Bidang Pendidi-kan. Nampak dalam foto Jurnalis muda yang tersaring dari seluruh SMP, SMA dan SMK terbaik di Bali saat diundang oleh Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna

MWS III di Istana Mancawarna Tampaksiring.

MBP/ist

PERSAINGAN SDM - Akhir 2015, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera berlangsung. Pertarungan skill

individu di era itu akan makin ketat mengingat semua sumber daya manusia dari negeri lain bisa berbondong-bondong

masuk ke negara yang dianggap punya pasar besar, termasuk Indonesia. Tak mustahil hal itu akan terjadi. Salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) di bidang konsultansi. Lalu, bagaimana kesiapan sumber daya manusia Indonesia sendiri menjelang MEA di akhir tahun ini? Ir. Ketut Gupta,

Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Dewan Pengurus Provinsi Bali, mengatakan hal ini di sela-sela

pelaksanaan pelatihan Team Building (TB) dan Capacity Bulding (CB) II di The Grand Santhi Hotel Denpasar Bali

selama dua hari tanggal 2 dan 3 Oktober 2015.

MBP/edi

LEPAS PESERTA - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Minggu (11/10) melepas peserta Run for Give 2015 serang-

kaian Nusa Dua Fiesta 2015. Kegiatan yang meriahkan tarian barong sai ini start di Kantor Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC) dan berakhir di Pulau

Peninsula Nusa Dua. Pelepasan kegiatan untuk amal oleh Wagub ini didampingi Ketua Umum Panitia NDF Ida Bagus

Abdhi serta Direktur Operasional ITDC Nyoman Cakra ditandai pengibasan bendera. Para peserta dari masyarakat

lokal dan wisatawan asing dengan menggenakan kostum kaos corak biru langit sangat antusias melakukan olahraga

yang didukung Starwood Hotels tersebut. Nampak dalam foto Wabup Sudikerta bersama Dirop ITDC Nyoman Cakra dan Ketua Panitia NDF melepas peserta Run for Give 2015.

MBP/ist

RAPAT RKA - Rapat yang dipimpin langsung oleh ketua Komisi II DPRD Badung I Nyoman Dirga Yusa dihadiri

oleh tiga pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai mitra kerja Komisi II, yakni Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelauatan (Disnakanlut), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta Di-

nas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) berlang-sung di lantai tiga Gedung Dewan Badung, Senin (12/10). Dalam rapat membahas Rencana Kerja Anggaran (RKA)

juga membahas tentang evaluasi capaian di tahun angga-ran sebelumnya. Hal itu dilakukan guna terus melakukan perbaikan pembangunan pada anggaran pendapatan dan

belanja daerah (APBD) tahun 2016.

Page 33: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 33

MBP/ist

TUNJANGAN RISIKO- Tenaga medik di Badung, baik yang bertugas di RSUD Badung maupun di puskesmas layak

memperoleh tunjangan risiko dan beban kerja. Hal itu ter-ungkap dalam rapat kerja antara Komisi IV DPRD Badung

dengan sejumlah instansi seperti RSUD, Dinas Kesehatan dan Disdikpora, Senin (12/10). Raker dipimpin Made Retha

didampingi IB Sunartha serta dihadiri sejumlah anggota seperti Putu Parwata, Nyoman Sentana, Putu Mediastuti

dan Nyoman Suraharja. Hadir pula Direktur RSUD Badung dr. Agus Bintang Suryadi, Kadiskes Badung dr. Putra Suteja, dan Kadisdikpora Ketut Widia Astika. Menurut Retha, dokter atau tenaga medik lainnya seperti perawat dan bidan sangat

berpeluang terpapar penyakit ketika melakukan layanan medik kepada pasien.

MBP/ist

ISBI NGAYAH - Dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada

masyarakat, ISBI Tanah Papua yang baru berusia satu tahun pertama kali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui ngayah di Pura Surya Bhuana Jayapu-ra. Kegiatan ngayah berlangsung pada 28 September 2015,

bertepatan dengan puncak karya piodalan di Pura Surya Bhuana Jayapura yang di-puput Ida Pandita Mpu Acarya

Nanda. Dosen ISI Denpasar yang mengajar di ISBI Tanah Papua melakukan pembinaan dengan melatih anak-anak,

muda-mudi untuk menari tari Rejang Dewa, Baris Gede, Topeng Pajegan dan kesenian lainnya.

MBP/ist

COMDEV PLTGU - Wujud kepedulian ditunjukkan PT Indonesia Power Unit Pembangkit dan Jasa Pembangkit

Bali. Secara terbuka memberikan community development (Comdev) di lingkungan pembangkit PLTGU Pemaron. Ratusan masyarakat berkumpul di Wantilan Pura Desa, Desa Adat Pemaron, Singaraja. Perbekel Desa Pemaron Putu Mertayasa mengatakan, keberadaan PT Indonesia

Power di lingkungan Desa Pemaron memberi keuntungan bagi masyarakat. Ia mengapresiasi perhatian manajemen

membantu meringankan ekonomi masyarakat. Nampak dalam foto suasana pertemuan manajemen PT Indonesia

Power bersama masyarakat Adat Pemaron, Jumat (9/10) di wantilan Pura Desa setempat.

MBP/ist

EDUKASI MENABUNG - Meski sejak sekolah dasar siswa selalu diajarkan menabung, namun masih banyak generasi

muda di Bali yang belum memahami tentang bank. Kon-disi inilah yang berupaya dibenahi oleh PT Bank Mandiri Taspen Pos, dengan memberi edukasi tentang mekanisme

bank kepada ratusan siswa di SMKN 1 Gianyar, Kamis (8/10). Acara dengan tema edukasi perbankan 2015 ini dis-elenggarakan di lapangan basket SMKN 1 Gianyar. Acara

yang dimulai sejak Rabu sekitar pukul 09.00 Wita ini diikuti ratusan siswa, yang antusias menanti ilmu tentang perbank-

an. ‘’Dalam acara ini kita memberi edukasi kepada semua siswa SMK yang hadir, agar mereka bisa mengenal dan me-

mahamai tentang bank,’’ ucap Direktur PT Bank Mandiri Taspen Pos Ida Ayu Kade Karuni usai memberi sambutan.

Page 34: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201534

A K T I V I TA S

LANTIK IKAPNB - Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB) Ir. Made Mudhina, M.T. terus berupaya

mengembangkan lembaganya ke arah yang lebih baik. Selain itu pembenahan internal juga terus dilakukan supaya lulusannya mampu bersaing di level interna-sional. Guna mempererat tali persaudaraan dengan

para lulusannya, Kamis (8/10), Ir. Mudhina melantik pengurus Ikatan Keluarga Alumni Politeknik Negeri

Bali (IKAPNB) periode 2015-2018. IKAPNB diharap-kan mampu menjaring seluruh alumni dan bersinergi

untuk memperkuat serta memajukan PNB. Direktur PNB mengatakan hingga saat ini tercatat sekitar

13.500 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.

MBP/ist

PDAM SURVEI - Keberhasilan sejumlah sekolah di Bali menggunakan sistem Teknologi Informasi (TI) melalui Bima-sakti School-nya, mulai berimbas ke antusiasme perusahaan.

Kali ini, sebanyak 35 direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) se-Indonesia melakukan survei dan studi lapangan terhadap sistem manajemen berbasis TI yang dikembangkan

Bimasakti Sanjaya. Mereka ingin menerapkan sistem yang dikembangkan para technopreneurship muda dan berbakat

dari Bali itu untuk membantu manajemen. “Kami bersyukur dan sangat berbangga hati karena sistem manajemen berbasis

TI yang kami kembangkan diminati para pengelola PDAM di Indonesia. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang

untuk go national,” ujar Surya Sanjaya, Direktur Utama PT Bimasakti Sanjaya, di Denpasar, Jumat (9/10).

BUKA FESTIVAL- Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Jumat (9/10) resmi membuka Nusa Dua Fiesta 2015 ditandai dengan pe-mukulan tektekan. Festival tahunan ini dimeriahkan pementasan seni kolosal Patayana persembahan asosiasi karnaval Indonesia dan tari kolosal Kebo Iwa. Acara diawali dengan parade bu-daya yang melibatkan 11 kontingen dari hotel-hotel yang ada di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Wagub Sudikerta menyatakan Nusa Dua Fiesta yang digelar oleh ITDC merupakan event promosi pariwisata yang akan memberi dampak positif bagi pariwisata Bali. Nampak dalam foto Direktur Utama ITDC I.B. Wirajaya (kanan), Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta (dua dari kanan), dan Deputi Pengembangan Pemasa-ran Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata I Gde Pitana.

MBP/ist

SAMBUT BAIK - DPRD Gianyar menyambut baik 13 rancangan peraturan daerah (ranperda) yang disampaikan

Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Gianyar I Wayan

Tagel Winarta pada rapat paripurna yang digelar di Ruang Sidang Utama DPRD Gianyar, Senin (12/10). Tagel Winarta

menyampaikan, pihaknya mengapresiasi kinerja eksekutif yang telah berhasil menyusun 13 ranperda. Ranperda yang disampaikan eksekutif melalui Bupati Agung Bharata akan

segera ditindak lanjuti. Namun sebelumnya, DPRD Gianyar akan segera membentuk pansus guna membahas 13 ran-

perda tersebut. Nampak dalam foto Bupati Gianyar Agung Bharata menyerahkan ranperda kepada Ketua DPRD

Wayan Tagel Winarta.

MBP/edi

MBP/ist

Page 35: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 35

MBP/edi

NDF UNIK - Nusa Dua Fiesta (NDF) 2015, Jumat (9/10) ini dibuka dengan penampilan ogoh-ogoh Kebo Iwa, barong sai dan karnaval dari industri perhotelan. Tahun ini NDF juga

lebih unik dengan menonjolkan selebrasi musik nasional dan internasional. Hal ini tentu saja akan menjadi tontonan yang menarik dan dipastikan akan mampu menarik ribuan wisatawan dan masyarakat lokal. Ketua Panitia Nusa Dua

Fiesta 2015 Ida Bagus Abdhi, Kamis (8/10) menyatakan, NDF ke-19 ini digelar selama 5 hari 9-13 Oktober 2015.

Disebutkan, event Nusa Dua Fiesta kali ini akan tampil beda dari event sebelumnya. Nusa Dua Fiesta 2015 akan dimeri-

ahkan musik nasional maupun internasional dan menampil-kan beberapa artis ternama dengan lagu-lagu bergenre

Classic Rock. Untuk genre blues akan dimeriahkan dengan Sun Down Blues on Stage Battle.

MBP/ist

KERJA SAMA - Lembaga Sayap Universitas Mahendradat-ta LPD–Economic Research And Development Center dip-impin Dra. Ni Wayan Suartini, M.M. bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar seminar yang

bertajuk “Strategi Pengusaha/Industri Bali Menyiasati UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal“. Acara ini dihadiri langsung oleh Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Sri-kandi W.S. S.E., M.M. (Rektor Universitas Mahendradatta), Kapolres Tabanan, Kejari Tabanan, Disperindag Kabupaten Tabanan dan Pelaku UMKM se-Kabupaten Tabanan. Acara

yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan ini dibuka langsung oleh I Wayan Yatnanadi, S.H., M.Si.

Nampak dalam foto Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi W.S. S.E., M.M. (Rektor Universitas Mahendradatta), I

Wayan Yatnanadi, S.H., M.Si.( Asisten I Pemkab Tabanan ) dan Dra. Ni Wayan Suartini, M.M. ( Direktur LPD– Eco-

nomic Research And Development Center Unmar) dalam Seminar di Kantor Bupati Tabanan.

MBP/ist

BANTUAN KEMITRAAN - PT Angkasa Pura I (Per-sero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali menyalurkan bantuan kemitraan tahap ketiga kepada 36

pengusaha lokal. Dana yang tersalurkan memasuki kwartal IV tahun 2015 mencapai Rp 1,35 miliar dengan sasaran

jenis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bantuan berupa modal usaha secara simbolis diserahkan oleh Co

GM Angkasa Pura I, I Gusti Ngurah Ardita, Kamis (8/10) di Gedung Wisti Sabha Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. “Penyaluran program Corporate Social Responsibility atau CSR kali ini lebih merata yaitu dengan merangkul 36

pengusaha kecil dan menengah yang berasal dari semua kabupaten dan kota madya di Provinsi Bali, dengan modal

usaha yang mereka terima sebesar 20 juta hingga 75 juta ru-piah. Dana kemitraan yang kami salurkan hari ini mencapai

Rp 1,35 miliar,” ujarnya.

MBP/ist

UNHI MAJAYA-JAYA - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) melaksanakan upacara majaya-jaya untuk para wisudawan pada Kamis (8/10). Upacara majaya-jaya diikuti 389 maha-

siswa yaitu dari Program S-1 Fakultas Ilmu Agama 22 orang, Ekonomi 94 orang, MIPA 8 orang, Kesehatan 6 orang, Teknik 6 orang, Ilmu Agama dan Seni 177 orang, dari program mag-

ister sebanyak 69 orang, dan dari program doktor 7 orang. Upacara majaya-jaya tersebut di-puput oleh Ida Pedanda

Istri Raka. Wakil Rektor III sekaligus Ketua Panitia Acara Dr. Ir. E. Dewi Yuliana, M.Si. mengatakan, kegiatan majaya-jaya merupakan rangkaian wisuda yang dilaksanakan Unhi, mengingat Unhi merupakan universitas dengan pola pokok

ilmiah, agama dan budaya.

Page 36: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201536

L I N G K U N G A N

Menyepikan Aktivitas di Danau Beratan

Aktivitas rekreasi air di Danau Beratan

Bali Post/dok

Page 37: Majalah balipost edisi 111

Menyepikan aktivitas Da-nau Beratan kedengarannya mustahil. Pasalnya aktivitas di seputar danau sangat

beragam. Mulai dari pedagang kaki lima seperti pedagang bakso mencari rezeki memanfaatkan waktu pengunjung menikmati keindahan danau. Belum lagi rumah makan dan restoran yang bertengger di bibir danau serta aktivitas olah raga air dan wisata air di danau Beratan. Tak pelak kondisi ini membuat danau terbesar di Bali itu tercemar oleh adanya aktivitas pawisata, pertanian maupun ekonomi. Buangan sampah baik organik maupun anorganik sembarangan mencemari air danau. Belum lagi geru-san tanah beserta residu pestisida dari tanaman hortikultura yang ditanam di lereng danau. Gerusan tanah longsor di musim penghujan mempercepat pedan-gkalan danau di Desa Candikuning ini. Mengamati pendangkalan yang terjadi di Danau Beratan selama ini ada banyak faktor yang menyumbang sehingga keda-laman danau saat ini hanya mencapai 20-27 meter. Dulu kedalaman Danau Beratan mencapai 50 meter.

Melihat kondisi ini, pihak Desa Adat Candi Kuning akan mengeluarkan pera-rem mengenai pelaksanaan Nyepi Danu yang akan digelar satu bulan sekali tepat-nya di bulan purnama.

didanau dihentikan selama satu hari. Di-harapkan dengan Nyepi Danu ini mampu mengurangi pencemaran di Danau Bera-tan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kelestarian danau yang menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat Bali.

Bendesa Adat Desa Candi Kuning I Made Susila Putra memaparkan, pera-rem yang mengatur soal Nyepi Danu ini sedang dibuat drafnya. Didalamnya juga

selama satu hari baik aktivitas pariwisata maupun aktivitas lainnya. “Jadi tidak ada

satu hari dalam setiap bulannya,” tegas-nya. Dalam perarem nanti akan ada sanksi jika dilanggar.

Menurutnya, perarem ini dipandang perlu. Terlebih lagi mereka yang berak-tivitas selama ini kepeduliannya menjaga lingkungan danau masih kurang. Ini bisa dilihat dari pendangkalan di Danau Beratan. Jika kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melestarikan Danau tidak dipupuk, bisa jadi pendangkalan di

Danau Beratan akan terus berlangsung.Selain pendangkalan, pencemaran

danau telah melebihi ambang batas. Hal itu berdasarkan pemeriksaan rutin kondisi air. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Tabanan, A.A. Ngurah Raka Icwara memaparkan, pada pemeriksan yang dilakukan empat Juni 2015 lalu be-berapa parameter masih dibawah ambang batas kecuali kadar BOD (Biological Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air.

Menurut Raka Icwara, kadar BOD yang melebihi ambang batas terjadi di kawasan danau yang dekat dengan areal pertanian dan hutan. Rinciannya kadar BOD dekat hutan mencapai 3,23 mg/L, dekat areal pertanian (3,23 mg/L), dekat rekreasi (1,19 mg/L) dan di outlet (1,21 mg/L). Sementara ambang batas BOD adalah 2 mg/L. Dari pemeriksaan air danau Beratan yang dekat areal perta-nian dan hutan, kadar BODnya melebihi ambang batas.

Tingginya kadar BOD pada air di Dan-au Beratan dekat areal pertanian, kata dia, karena penumpukan subtansi pupuk kimia yang dihasilkan pertanian sayur di dekat danau tersebut. ‘’Petani sayur di dekat danau menggunakan pupuk kimia. Untuk bisa menekan pencemaran air karena pu-puk kimia ini kami menyarankan petani menggunakan pupuk organik,’’jelas Raka Icwara. Sementara kadar BOD air danau dekat dengan hutan karena aktivitas speed boat wisatawan di lokasi tersebut yang ngetem terlalu lama. ‘’Para wisatawan

sangat suka berhenti lama menggunakan speed boat di areal hutan untuk menikmati pemandangan dan mengambil foto. Hal ini diduga menyebabkan kadar BOD di daerah tersebut tinggi,’’ jelasnya. Selain itu aliran air danau di hutan menuju outlet tidak begitu lancar dan cenderung terkum-pul di areal tersebut sehingga kadar BOD ukurannya melebihi ambang batas.

Soal pendangkalan Danau Beratan, Raka Icwara melihat dari parameter TSS (Total Suspended Solid)-nya cukup tinggi dimana baku mutu TSS adalah 50 mg/L sementara TSS di dekat hutan mencapai 80 mg/L, outlet 60 mg/L, dekat areal pertanian 80 mg/L, rekreasi 80 mg/L dan tengah 80 mg/L. ‘’Ukuran TSS di danau Beratan sudah melebihi baku mutu,’’ jelasnya. TSS adalah material padatan, termasuk bahan organik dan anorganik yang tersuspensi di daerah perairan. Nilai TSS yang tinggi akan mengurangi penetrasi cahaya matahari ke badan air sehingga meningkatkan kekeruhan air dan dapat mengendap pada suatu saat sehingga menyebabkan pendangkalan.

Mengatasi pencemaran dan pendang-kalan Danau Beratan agar tidak membu-ruk, pihak BLH mengusulkan program penanganan dan pencegahan pencema-ran ke Kementrian Lingkuhan Hidup. Nantinya salah satu program ini berupa penghijauan sempadan danau. Semen-tara pedagang di pinggir danau Beratan diharapkan tak membuatng sampahnya ke dalam danau.

Wira Sanjiwani

26 Oktober - 1 November 2015 37

Page 38: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201538

P E M E R I N T A H A N

PEMERINTAH Kabupaten Badung bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggelar kegiatan Work-shop Pemetaan Tunas Integritas. Workshopyang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti Para Staf Ahli, Pimpinan SKPD dan Inspektur pembantu di lingkungan Inspek-torat Badung sebagai observer bertempat di Hotel Aston, Denpasar, Kamis (15/10) lalu. Acara dibuka oleh Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. Keg-iatan tersebut menghadirkan tiga orang Tim dari KPK RI yakni Anto Ikayadi, Handayani dan Asep Chaeruloh.

Pj. Bupati Yudha Saka menekankan bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas KKN dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, perlu adanya peran dari penyelenggara negara yang betul-betul memiliki integritas yang tinggi, dan juga diperlukan berbagai upaya.

meningkatkan efektivitas, efesiensi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Workshop ini meru-pakan tindak lanjut dari penandatanganan komitmen integritas yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 antara Pemkab Badung dengan KPK RI. Kegiatan ini pula menjadi wujud konkret dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.

Menurutnya pelaksanaan kegiatan tunas integritas di Kabupaten Badung selama ini telah berjalan dengan baik dan berkelanjutan serta dilakukan penandatanganan komitmen pada 26 Agustus 2014, dilanjutkan mengirim peserta mengikuti pertemuan di Yogyakarta, TOT program tingkat nasional di Badung, pertemuan di Medan, Palembang dan tera-khir di Semarang. “Kegiatan tunas integritas ini patut diketahui oleh Kepala SKPD Kab. Badung, sehingga nantinya lebih awal kita dapat mengetahui permasalahan yang ada dan segera dapat dicarikan solusinya maupun dalam upaya pencegahan terhadap penyim-pangan yang terjadi,” tegasnya.

Inspektur Kabupaten Badung Luh Surya-niti mengatakan, bahwa pelaksanaan work-shop pemetaan tunas integritas ini sebagai lanjutan dari kegiatan TOT yang dilaksana-kan tahun lalu. Komitmen bersama Pemkab Badung dengan KPK dalam rangka pemban-gunan integritas nasional secara berkelanju-tan di Kabupaten Badung telah dicanangkan sejak 26 Agustus 2014. Hingga saat ini di Badung telah tersusun program kerja yang menghasilkan kebijakan-kebijakan, terben-tuknya lembaga-lembaga dengan bertujuan mendorong percepatan pembangunan integ-ritas di Kab. Badung yang sejalan dengan rangkaian upaya pembangunan integritas nasional. Tujuan dari workshop adalah shar-ing dan review hasil implementasi program

kerja komite integritas selaras dengan konsep kerangka sistem integritas nasional. Selain itu diskusi dan pematangan penyusunan panduan komite integritas. Implementasi sistem integritas diselaraskan dengan model corporate university sebagai sebuah model pembelajaran berkelanjutan dalam rangka human capital dan pembangunan integritas yang mengoptimalkan sumber daya waktu, manusia dan biaya secara lebih efesien dimana aktivitas bekerja sekaligus menjadi aktivitas berbagai ilmu dan pembelajaran yang dilakukan dengan suasana kebahagiaan dan penuh karya.

Salah satu Tim KPK RI Anto Ikayadi menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Badung untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan ber-wibawa serta bebas dari KKN. Komitmen Pemkab Badung ini telah menjadikan Pemkab Badung sebagai daerah pertama di Indonesia yang melaksanakan TOT dengan anggota Dewan. Keberhasilan Pemkab Badung ini juga dijadikan objek kunjungan dari daerah lain untuk belajar mengenai tata kelola pemerintahan maupun sistemnya. Di samping itu juga merumuskan aspirasi pembangunan integritas Kabupaten Badung dengan visi “Kabupaten Badung Berintegri-tas Tahun 2025”.

adv

Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka berpose bersama dengan Tim dari KPK RI seusai kegiatan Workshop Pemetaan Tunas Integritas di Hotel Aston, Denpasar.

Menuju Kabupaten Badung Berintegritas Tahun 2025

Pemkab Badung Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan Bersih Bebas KKN

Page 39: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 39

Bali sebagai penyumbang devisa terbesar bagi bangsa Indonesia harus terus dipromosikan di luar negeri. Upaya ini guna

meningkatkan angka kunjungan wis-man yang ditargetkan mencapai 20 juta orang pada 2019. Apalagi, posisi Pulau Dewata sebagai destinasi wisata di dunia belum cukup memuaskan. Padahal, 40 persen wisman yang datang ke Indonesia berkunjung ke Bali. Pulau ini masih per-ingkat 52, kalah dengan Bangkok yang hanya kota.

Hal itu terungkap dalam pembukaan Nusa Dua Fiesta (NDF) 2015, yang digelar di kawasan Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC). Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof. Dr I Gede Pitana, yang hadir dalam pembukaan festival tersebut mengatakan, meski Bali sudah cukup dikenal oleh wisatawan mancane-gara (wisman), Bali tetap membutuhkan promosi pariwisata.

“Jangan karena Bali sudah terkenal jadi enggak perlu dipromosikan itu salah. Oleh sebab itu saya sangat mengapresiasi diadakannya Nusa Dua Fiesta untuk terus mempromosikan Bali di mata Dunia,” ungkapnya.

Menurut Pitana tak banyak event pro-mosi yang bisa dilaksanakan lebih dari 10 kali, namun NDF kini sudah memasuki event ke-16 kali. Nusa Dua Fiesta sebagai sebuah event promosi bukan hanya pro-mosi. Namun event NDF ini juga meng-kemas dalam sebuah pertemuan bisnis. NDF merupakan event yang sangat bagus untuk sebuah event promosi.

Event promosi berakhir, Selasa (13/10) malam. Acara yang digelar selama 5 hari (9-13 Oktober) ini mampu menyedot wisatawan dan masyarakat lokal. Dan tahun depan NDF 2016 akan kembali berlangsung dengan suguhan yang lebih menarik.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, melaku-kan penancapan kayonan tanda berakhirnya NDF 2015. Ia menyebut kegiatan promosi seperti NDF memberikan kontribusi bagi pariwisata. Ia yakin pertumbuhan wisman

hingga 8,7 persen merupakan dampak dari kegiatan promosi di Bali.

Direktur Operasional ITDC I Nyo-man Cakra menyampaikan komitmennya terhadap pariwisata. Diakui, pihak ITDC memastikan jika NDF 2016 akan digelar tahun depan. “Kami adalah pengelola kawasan yang bersinergi dengan industri yang ada di ITDC ini,” sebutnya.

Ketua Panitia NDF ke-19 Ida Bagus Abdhi, menyatakan, ucapan terima kasih ke-pada masyarakat, industri dan semua pihak yang sudah mendukung terlaksananya eventpromosi ini. “Even ini berjalan dengan lan-car, semua agenda bisa terlaksana. Ini karena dukungan semua pihak,” tandasnya.

Kegiatan NDF selama lima hari diisi acara seni budaya, pameran dan olahraga,

antara lain pameran kerajinan tangan, bon-sai, pameran motor klasik, bersih-bersih pantai lomba mewarnai, lomba menggam-bar anak-anak, pameran foto, dan kompetisi

Selain itu juga ada belajar memasak bebek betutu, fashion show Bali Colec-tion, pertunjukan perkusi nusantara, pertunjukan tari kolosal Krisna Arjuna, musik Gus Teja, Tarian Dayak, pertunju-kan Kabaret, musik Blues dan lainnya.

Begitu juga olahraga Run For Give, payas panganten, masakan modern, pertunjukan Devdan, Reggae, DJ Kesha Ayres berkolaborasi dengan tarian api dan lainnya.

Parwata

Dari Ajang Nusa Dua Fiesta 2015

Bali Tetap Perlu Promosi Pariwisata

NDF 2015 diakhiri dengan penancapan kekayon oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra.

P A R I W I S A T A

Page 40: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201540

OLIMPIADE HINDU- Kegiatan olimpiade Agama Hindu tingkat kabupaten/kota se-Bali kembali digelar. Sejak pertama kali diseleng-garakannya pada 2005 lalu oleh The Hindu Center Of Indonesia dan Forum Intelektual Muda Hindu Dharma (FIMHD) di mana dalam setiap penyelenggaraannya selalu mendapatkan dukungan dari Universitas Mahendradatta Bali. Hampir 10 tahun dis-elenggarakan, kini Olimpiade Agama Hindu telah menjadi ajang favorit di kalangan siswa Hindu (Shindu) di seluruh Bali. Penyeleng-garaannya selalu ditunggu dan peserta tahun ini diperkirakan akan kembali membeludak seperti data tahun lalu yang mencapai ribuan peserta di kabupaten/kota seluruh Bali.MBP/ist

ISO 9001-2008 - Setelah tiga tahun berjalan, kini SMK PGRI 4 Denpasar bertekad

kembali mempertahankan ISO 9001-2008 untuk 2015-2018. Tim asesor URS Surabaya

dipimpin Risa Narulita sejak Kamis (8/10) mengadakan reakreditasi terhadap kema-

juan sekolah ini. Tim diterima langsung Kepala SMK PGRI 4 Denpasar Drs. I Ketut

Suarya, M.Pd. didampingi Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., Ketua Komite Drs. IGB

Wiadnyana, M.M., M.Pd., Pembina Drs. I Ketut Kontra dan Drs. I Ketut Antara, M.Ag. Kepala SMK PGRI 4 Denpasar Ketut Suarya mengungkapkan penilaian meliputi manaje-

men mutu, kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, administrasi dan kehumasan.

MBP/ist

MBP/ist

TINJAU PROYEKbersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) Kabupaten Badung tahun 2015, Kamis (8/10), ditinjau Penjabat (Pj.) Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha

Saka, M.M. Peninjauan ini guna memastikan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik, sekaligus mengevaluasi jika ditemukan pengerjaan yang tidak sesuai dengan DED.

Pj. Bupati Yudha Saka didampingi Kabag Pembangunan A.A. Bayu Kumara serta SKPD terkait, mengawali peninjauan pem-

bangunan Gedung Koperasi yang berada di kawasan Puspem Badung. Masih di kawasan Puspem, Pj. Bupati juga meninjau

pembangunan Gedung Aset yang berada di selatan Puspem.

MBP/ist

WORKSHOP ISI - Pada Rabu (7/10), Program Studi Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar menggelar Work-

shop Penerapan Warna Alam pada Kanvas dan Kayu di Sanggar Lukis Wayang Tradisi Wasundari Desa Kamasan, Klungkung,

yang diikuti 46 orang peserta. Instruktur kegiatan ini adalah Ni Wayan Sri Wedari, S.Sn., I Made Sesangha Puja Laksana, Ni Made

Widanti, dan Ni Nengah Tanjung yang merupakan seniman lukis wayang tradisi Kamasan. Acara yang dibuka Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, M.Si., dihadiri Pembantu Dekan II, dosen dan panitia

workshop. Dalam kesempatan itu Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, M.Si. mengungkapkan bahwa kegiatan workshop wayang

Kamasan ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa agar tidak melu-pakan identitas daerah Bali, khususnya wayang Kamasan.

A K T I V I T A S

Page 41: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 41

Setiap orang ingin memiliki rambut yang sehat, yakni rambut yang tidak kusam, tidak rontok, tanpa ketombe dan bercahaya. Apalagi rambut

disebut-sebut sebagai mahkota, maka perlu dijaga dan diberikan perawatan terbaik demi kesehatan dan keindahannya.

Merawat rambut sama pentingnya sep-erti menjaga bagian lain dari tubuh. Sebab, rambut juga cenderung menjadi sasaran polusi, kotoran dan bahkan unsur kimia. Untuk memperoleh rambut sehat, tidaklah cukup hanya dengan keramas, namun perlu menambahkan perawatan creambath.Begitu disampaikan Dayu Nyoman, salah satu pemilik salon di kawasan Jalan Sedap Malam, Denpasar.

Dayu mengatakan kondisi rambut me-mang tergantung bagaimana sang pemilik merawatnya. Jika seseorang peduli terhadap rambut sendiri, maka rambut pun akan lebat dan sehat, begitu pula sebaliknya. Apapun tekstur rambut yang dimiliki orang, dengan menambahkan creambath akan memberikan keuntungan berupa keindahan rambut.

Menurut Dayu, creambath sudah dikenal sejak dulu, sebagai perawatan dasar, dengan mengoleskan daun lidah buaya segar atau krim sesuai kondisi rambut. Creambathdengan bahan-bahan alami, katanya salah satu cara perawatan rambut yang banyak dipilih perempuan. Baik untuk menjaga keindahan, maupun mengatasi masalah kerusakan rambut. Selain itu, efek pijatan yang lembut pun bermanfaat menenangkan sekaligus menyegarkan.

Saat ini, ada banyak pilihan krim cream-bath di pasaran, masing-masing diperun-tukkan bagi jenis rambut yang berbeda. Namun, semakin sedikit kandungan kimia dalam sebuah produk perawatan rambut maka fungsinya semakin baik. Karena ini pula, tidak heran jika semakin banyak orang memilih creambath tradisional dengan bahan-bahan herbal.

Dengan creambath dipastikan kulit kepala dan rambut dibersihkan dan disehatkan. Selain itu, dapat mencegah kerontokan, mer-angsang pertumbuhan rambut, melancarkan peredaran darah dan melemaskan otot di kepala, sambil menormalkan kerja kelenjar kulit. Bagi mereka yang kesehariannya sering menutup kepala dengan topi maupun yang mengenakan jilbab, creambath juga salah satu menu perawatan yang wajib dilakukan.

Dengan rambut yang sehat, seseorang akan lebih nyaman beraktivitas.

Creambath tradisional dengan aromanya yang masih asli kini tetap digemari. Apalagi sekarang semakin banyak bahan-bahan alami seperti bahan daun-daunan dan rempah asli dari alam Indonesia yang telah terbukti berkhasiat dan membantu mengatasi masalah rambut. “Krim tradisional yang terbuat dari bahan alami, serta memiliki kualitas sari tumbuh – tumbuhan ini sangat terasa memberikan sentuhan yang menyegarkan ketika dioleskan pada kulit kepala,” ungkap Yanti seorang karyawati swasta penyuka creambath tradisional ini.

Yanti mengaku suka memilih creambathdengan krim alpukat. Karena menurutnya bahan creambath ini bermanfaat membantu kelembaban rambutnya. Selain membantu merawat rambutnya yang kering dan ber-cabang. “Alpukat memang bermanfaat melembabkan rambut kering dan mampu memberikan nutrisi yang tepat. Bukan hanya itu, krim alpukat juga dapat menutupi lapisan kutikula rambut yang rusak,” ujar Dayu menambahkan. Ada juga pilihan krim tra-disional lainnyaseperti rumput laut dan gin-seng. Creambath berbahan ginseng, sangat dipercaya mampu memberikan perawatan maksimal bagi rambut yang mudah patah juga rontok. Selain itu, krim rumput laut dan ginseng dapat pula menstimulasi peredaran darah di kulit kepala yang membuat rambut tetap sehat dan kuat. Kedua krim ini juga

diyakini bisa mengaktifkan sel-sel rambut serta menguatkan akarnya dengan baik.

Selanjutnya ada krim lidah buaya atau aloe vera, yang dipercaya memiliki banyak manfaat terutama untuk rambut terlalu tipis dan kurang subur. Dengan mengoleskan krim lidah buaya, dapat membuat rambut lebih subur, tebal dan bersih. Kandungannya juga bermanfaat melembabkan dan menghita-mkan rambut. Krim lain yang juga sering dipilih untuk creambath adalah urang-aring. Produk yang satu ini dikenal masyarakat sudah sejak lama, sebab fungsi menghitam-kan, melembabkan dan menjadikan rambut mengkilat. “Begitu pun dengan merang, yang juga dikenal sejak dulu berkhasiat sebagai bahan penghitam rambut. Selain itu ada manfaat lainnya yakni menyehatkan rambut, rambut menjadi halus, dan membuat kulit kepala terbebas dari ketombe,” lanjut Dayu sambil mengatakan masih banyak bahan alami lainnya yang berfungsi merawat rambut.

Mengenai prosesnya, menurut Dayu seperti biasa diawali keramas. Selanjutnya rambut hingga kulit kepala diolesi krim disertai pemijatan di kulit kepala agar krim meresap. Setelah itu, rambut di-steam dan ditutup dengan handuk hangat, dibiarkan sekitar 10 sampai 15 menit, berlanjut dengan diangin-anginkan sejenak kemu-dian keramas. Pemijatan dapat membantu meningkatkan peredaran darah pada kepala sehingga zat makanan untuk rambut teresap dengan baik. Jika saat disisir rambut tidak bermasalah, creambath cukup membantu. Apalagi dilakukan dengan teratur akan men-jadikan rambut semakin sehat, berkilau, tidak rontok, dan tentu mudah diatur. ”Bagi yang memiliki rambut rusak, lakukan perawatan dapat dilakukan bergantian dengan masker rambut,”katanya.

Selain itu, demi menjaga kesehatan ambut lebih baik tidak terlalu sering menggunakan pengering rambut, sebab bisa menjadikan rambut stres yang mengakibatkannya rapuh.” Makanya, biarkan rambut kering alami. Kalaupun karena satu hal mesti dikeringkan memakai alat, cukup lakukan setengah ker-ing,” imbuhnya.

Sri Ardhini

Rajin ”Creambath” Rambut pun SehatG A Y A H I D U P

Dayu Nyoman

LAPORAN

Page 42: Majalah balipost edisi 111

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

26 Oktober - 1 November 201542

A K T I V I T A S

APRESIASI - Penjabat Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, menyampai-kan apresiasi atas komitmen bersama dalam melakukan pembahasan APBD secara tepat waktu. Sejak diserahkan, Senin (12/10), RAPBD Badung tahun 2016 telah direspon secara langsung oleh DPRD Badung dengan melakukan agenda pembahasan melalui rapat kerja dengan eksekutif. Menurutnya, pembahasan RAPBD yang tepat waktu menjadi penting dilaku-kan mengingat APBD 2016 merupakan instrumen untuk melaksanakan fungsi pelayanan publik yang baik. Terutama, pelayanan terhadap pemenuhan hak-hak dasar masyarakat di berbagai bidang dan sektor. Ini sepenuhnya diorientasikan untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Kabupaten Badung.

MBP/ist

MBP/ist

PROMO HARDYS - Berbagai media telah disiapkan oleh Hardys untuk pelanggan setianya agar mendapatkan kebutu-

han sehari-hari dengan harga termurah. Setidaknya ada 5 jenis promo produk yang terus digencarkan sebagai bagian dari budaya Hardys Menomorsatukan Pelanggan yakni; Promo Produk Paling

murah, Promo Beli Lebih Banyak Lebih Murah, Promo Mailer/Katalog, Promo Harga Jual Member dan Promo Produk Baru. Hal ini menjadi salah satu materi yang disampaikan oleh Anak

Agung Gede Semaraputra, ST., Director Of HCGA Grup Hardys Holdings dalam general meeting bersama seluruh Manajemen

HardysMalls Basuki Rahmat Banyuwangi, Kamis (1/10). Nampak dalam foto salah seorang pelanggan Hardys sedang berbelanja

sambil melihat katalog.

MBP/ist

SIWA NANDINI - Umat Hindu di seluruh dunia merayakan hari suci Mahadewa yakni perayaan Siwa Nandini Puja dan perayaan

Dewi Durga yakni Durga Navaratri pada Oktober. Hari raya ini adalah perayaan yang dipersembahkan untuk kemuliaan Dewi

Durga sebagai Sakti Mahadewa dan penguasa zaman Kaliyuga. Dan setelah sukses menyelenggarakan acara Festival Kirab Lembu Putih Nandini Puja di Puputan Badung, kini tokoh Hindu Indone-sia yang juga Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-

karna MWS III mendukung program yang diselenggarakan dengan kolaborasi World Hindu Youth Organization (WHYO), Balinese

Indian Friendship Association (BIFA) dan Universitas Mahendra-datta. Nampak dalam foto Dr. I Gusti Ngurah Shri Arya Wedakarna

MWS III menggagas dan memimpin kirab lembu putih di Lapan-gan Puputan Badung bersama ribuan umat Hindu Buddha.

EDC DAY - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kan-tor Wilayah Denpasar (BNI) menggelar BNI EDC Day, yaitu

program untuk memperkenalkan dan menjual produk Electronic Data Capture (EDC) BNI satu paket dengan Taplus Bisnis ke-

pada masyarakat pelaku usaha. Acara yang dilaksanakan Sabtu (10/10) di kawasan Ubud, Kuta dan seputaran Jalan Teuku Umar

Denpasar tersebut menandai dimulainya BNI EDC Day yang dilaksanakan serempak di berbagai pusat perdagangan dan bisnis

di Bali, NTB dan NTT. Menurut Head of Consumer and Retail Banking BNI Kantor Wilayah Denpasar, Anak Agung Gede Putra, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara BNI Selling Day 2015, sebuah program menjual produk-produk BNI yang di-lakukan oleh pegawai BNI secara serentak di seluruh Indonesia.

Page 43: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 43

MBP/ist

ULTAH BIFA - Balinese Indian Friendship Association (BIFA) adalah suatu organisasi persahabatan antara orang Bali dan komunitas India

yang pada tanggal (3/10) lalu telah merayakan hari ulang tahun (ultah)-nya yang ke–5 di Queen’s India Restaurant, Kuta. Saat itu ratusan

komunitas India, yang sebagian besar adalah WNI berbaur menjadi satu dengan komunitas suku Bali membentuk asosiasi persahabatan untuk menciptakan komunitas global yang bercita – cita membawa manfaat

bagi Bali kedepannya. Setelah 5 (lima) tahun berjalan, komunitas BIFA telah menunjukan prestasi yang sangat baik terutama menjalankan program bersama– sama, baik dalam kegiatan sosial, budaya, kea-

gamaan serta networking. Harapan akan makin bersatunya komunitas ini disampaikan oleh Mrs. Neeta Maholtra. Nampak dalam foto Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Founder BIFA)

bersama Mrs. Neeta Maholtra (President BIFA) dan tokoh Bali, India.

MBP/ist

HADIAH SIMPEDES - Penarikan hadiah undian Simpedes periode 1 Maret sampai 31 Agustus 2015 di Kantor Cabang

BRI Singaraja, berlangsung semarak dan juga sukses. Penari-kan dipusatkan di Gedung Mr. Ketut Pudja, Eks Pelabuhan

Buleleng. Kegiatan dihadiri Pimpinan Cabang BRI Singaraja Hidayat Akbar, Dra. Ni Nyoman Suweni dari Dinas Sosial

Provinsi Bali, Notaris I Made Dharma Tanaya, AKP Nyoman Kartika dari Polres Buleleng. Hidayat Akbar mengatakan, BRI

Singaraja berkomitmen memberikan pelayanan dan kejutan menarik dua kali setahun. Nampak dalam foto Pimpinan Ca-

bang BRI Singaraja Hidayat Akbar, memberikan simbolis kunci pemenang utama mobil type TX M/T Airbag New Terios yang

berhasil diraih Dewa Ketut Sriwijaya unit Pancasari, Jumat (9/10) lalu, di Gedung Mr. Ketut Pudja.

MBP/ist

MEDIASI MASALAH - Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III ber-hasil memediasi masalah dan tuntutan dari warga di Perumahan

Taman Griya Jimbaran terkait dengan keberadaan loudspeaker Masjid Al-Fattah yang berada di lingkungan Taman Griya. Per-

masalahan yang sempat mencuat di media sosial ini dan dilapork-an langsung kepada angggota DPD-RI Dr. Arya Wedakarna, lang-sung ditangani oleh Komite III DPD-RI yakni dengan menggelar tiga kali pertemuan yakni pertemuan 10 September 2015 dengan

Kompyang R Swandika (Sekda Badung/Ketua FKUB Badung) dengan jajaran Kesbanglinmas dan Satpol PP. Dilanjutkan dengan

kunker dan meninjau lokasi Masjid Al-Fattah di Taman Griya pada 11 September 2015 dan terakhir mediasi damai antara warga

Taman Griya dan pengurus Yayasan Masjid Al-Fattah pada 18 September 2015 bertempat di Kantor Camat Kuta Selatan.

MBP/ist

KIRIM ESKRIMADOR - Setelah sukses dengan event The Bali Stick Fighting Challenge 2015 pada September lalu yang menda-tangkan peserta dari beberapa Negara yaitu Australia, Indonesia, Filipina, Singapura, Inggris & USA, dengan bangga Bali Sports

Foundation (Disabled Sports) bekerja sama dengan the Com-bined Martial Arts Academy (CMAA) mengumumkan bahwa pada 28 – 29 November, akan mengirimkan dua eskrimador berbakat I Made Swidiartha dan Komang Satriawan (Tuna Rungu) ke ajang yang lebih tinggi yaitu pertandingan The Bunbury National Aus-

tralian Stick Fighting tournament yang diselenggarakan lang-sung oleh W.E.K.A.F WA Australian Stick

Page 44: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201544

P R O P E R T I

Program sejuta rumah oleh pemerintah masih menga-lami kendala, salah satunya masalah perizinan. Agar re-

alisasi program itu lebih baik, Ke-menterian Pekerjaan Umum dan Pe-rumahan Rakyat (PUPR) pada 2016 akan ada melakukan penyederhanaan perizinan.

Selama ini, para pengembang mengh-adapi atau terganjal perizinan dan men-jadi masalah klasik. Nantinya, tahapan perizinan dipangkas dari 42 tahap men-jadi delapan tahap dan prosesnya akan memakan waktu 12 hari saja. “Wah... tentu kita apresiasi ide penyederhanaan perizinan dari 42 menjadi 8 izin. Untuk Bali juga perlu penyederhanaan izin-izin di desa adat,” kata pengurus DPD REI Bali I Made Ariyana.

Namun, pihaknya berharap pemer-intah pusat membuat kebijakan ekstra supaya pemda mematuhi aturan terse-but. Masalahnya, di Bali juga berlaku aturan adat yang bersifat independen dan tidak terikat sama NKRI. “Jadi, bagaimana menyederhanakan itu. Perlu pemikiran tokoh-tokoh adat sehingga

ada kesamaan pendapat tentang in-vestasi di desa pekraman,” pintanya.

Direktur PT Ariyana Property ini ber-harap ada kesamaan aturan investasi di desa pakraman seluruh Bali. Pasalnya, selama ini aturan investasi tiap-tiap desa adat berbeda. “Contohnya di suatu daerah melarang IMB untuk luas tanah di bawah 1 are, sedangkan pusat, mem-perbolehkan. Jadi, pusat dan daerah belum singkron,” tegas Ariyana.

Oleh karena itu, antara kebijakan pusat dan daerah harus ada singkro-nisasi, termasuk di desa adat. Untuk itu, kementerian terkait mestinya juga membuat aturan atau sanksi terhadap pemda yang tidak mematuhinya. “Ren-cana penciutan perizinan ini sangat kita apresiasi. Tinggal aturan dan sanksi bagi daerah yang tidak melaksanakan-nya apa? Jadi tidak seperti pepesan kosong, hanya wacana saja,” ujarnya.

Sementara menurut Ir. Made Suar-dana, kebijakan ekonomi Jilid I - III telah membawa angin segar bagi ka-langan pengusaha properti. Ditambah lagi, pencetusan dari pemerintah pusat tentang PUPR. “Kami sangat berterima

kasih untuk itu. Tapi, kebijakan-ke-bijakan itu harus juga dibarengi oleh kinerja di pemerintah daerah. Kalau atasnya ke kanan, yang di daerah juga harus ke kanan,” tegasnya.

Karena zaman reformasi saat ini, pemerintah daerah seperti jadi raja kecil. Kadang-kadang kebijakannya tidak singkron dengan pemerintah pusat. Ini penting, sebab ada beberapa daerah/kota yang masih feodal dalam hal pemberian izin terkait dengan in-dustri properti.

“Kita berharap semoga kebijakan itu singkron dan berjalan sejalan, baik dari pusat dan daerah. Sehingga, angin surga yang dihembuskan benar-benar menyejukkan,” kata Suardana.

Ia berharap, gairah perkembangan dunia usaha supaya bangkit kembali seperti 3 atau 5 tahun yang lalu. Pengu-saha juga harus memperhatikan hal-hal seperti menjaga lingkungan, pelestar-ian dan tidak sembarangan membuka lahan-lahan hijau. “Jadi sama-sama saling menjaga,” ujarnya.

Kerta Negara

Tahun Depan Izin Properti Dipangkas

Page 45: Majalah balipost edisi 111

4526 Oktober - 1 November 2015

LESUNYA transaksi perumahan sebagai dampak anjloknya nilai rupiah, membuat harga rumah semakit tak terjangkau. Kondisi ini kian membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) makin sulit mewujudkan im-piannya untuk bisa memiliki rumah. Pilihan pun akhirnya dijatuhkan pada rumah kontrakan atau kos-kosan.

Pembangunan kos-kosan semakin banyak bak jamur di musim hujan. Ada yang sengaja membangun kos-kosan hingga puluhan kamar, tak sedikit war-ga menyulap rumahnya jadi kos-kosan dengan jumlah kamar terbatas. Makin seksinya bisnis rumah kos, tentunya menggairahkan untuk digeluti lantaran masyarakat sekarang susah untuk mendapatkan rumah. Apalagi usaha ini hampir dipastikan menguntungkan.

“Permintaan rumah kos semakin banyak maka masyarakat memanfaatkan peluang itu. Di sekitar Peguyangan Kaja misalnya, rumah kos yang baru dibangun sudah ada yang booking,” kata pengamat properti John Sadewa.

Untung-rugi membangun kos-kosan,

kata John pasti ada. Untungnya, pemi-lik rumah dapat sumber income baru sehingga yang kaya semakin kaya. Sedangkan kerugiannya, tentu pada persaingan lapangan kerja yang ada karena pendatang akan melahap setiap kesempatan kerja, baik sebagai pekerja kasar maupun kerjaan yang lebih tinggi. Apalagi, John menegaskan, masyarakat Bali suka pilih-pilih ker-jaan dan akan tersingkir. “Contohnya masyarakat Bali lebih memilih kerja ke luar negeri atau kapal pesiar yang men-janjikan income plus,” tandasnya.

Dan, khususnya di Bali semakin ban-yak pendatang untuk mengadukan nasib dan mencari kerja di Bali, mengakibatkan kebutuhan tempat tinggal atau kos-kosan semakin meningkat. Apalagi saat ini, kecenderungan masyarakat berinvestasi tanah lalu dibangun kos-kosan, terutama di tempat-tempat pariwisata.

“Kalau bukan pakai dana dingin dan tanah sendiri, dari hitungan bunga bank BEP-nya lama baliknya (modal-red). Paling orang yang buat kos-kosan lebih banyak punya tanah sendiri dan bangunnya mungkin pakai

dana bank. Zaman sekarang apalagi di daerah Denpasar dan Badung yang strategis dipakai kos-kosan harganya sangat tidak masuk akal. Kalau pakai hitungan bank pasti merugi,” te-gas Direktur PT Bumi Cempaka Asri (BCA) I Gede Suardita, S.E.

Di tengah bergairahnya kos-kosan, Pemkot Denpasar bersama Dewan sedang menggodok Ranperda tentang rumah kos. Dalam Ranperda tersebut, salah satunya mengenai jumlah kamar. Jika lebih dari 10 kamar, maka akan dikenakan perizinannya akan disamakan dengan perizinan hotel. Buntut-buntut-nya, larinya sudah dipastikan ke masalah pengenaan pajak nantinya.

Meski Ranperda ini masih dalam penggodokan, tentunya peraturan daersh ini nantinya akan menjadi penghambat bisnis rumah kos. Namun di satu sisi, aturan daerah ini akan menjadi peluang bagi pengembang perumahan meng-garap ceruk yang ada. Tentunya dengan membangun rumah dengan harga yang terjangkau bagi MBR.

Sugiarta/Kerta Negara

Rumah Kos pun Kena Aturan BaruMBP/dok

Page 46: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201546

A K T I V I T A S

MBP/ist

PROYEK VILLATEL - Setelah sukses mengantarkan masyarakat lokal mensejajarkan diri dengan investor asing dan mengembalikan peran orang Bali sebagai pengendali di tanahnya sendiri melalui Villa Mesari, kini pebisnis sukses, guru bisnis, owner yang sekaligus pendiri PT Mesari Land, Made Robert, kembali membuktikan kecintaannya pada tanah dan orang Bali dengan proyek Villatel berikut-

nya yang diberi nama Atta Labeji Villas. Untuk menperkenalkan lebih dekat villatel tersebut ke masyarakat maka pada sabtu (22/8) lalu telah dilaksanakan launching bertempat di Sanur Paradise Plaza Hotel, jalan Hangtuah No. 46 Denpasar, Bali. Dari target 250 peserta,

ternyata yang hadir lebih dari 275 orang.

MBP/ist

KUNJUNGAN ISI - Pada 2012 Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bersama Okinawa Prefectural University of Arts

Jepang telah menandatangani perjanjian kerjasama akademik dan penelitian. Kunjungan ISI Denpasar tahun ini tepatnya pada 5-10 Oktober 2015 merupakan kunjungan balasan dari

Okinawa Prefectural University of Arts yang telah dilaksana-kan ke ISI Denpasar sebelumnya yang sepenuhnya didanai dari dan PNBP ISI Denpasar tahun 2015. Seizin Rektor ISI Denpasar PR IV, I Ketut Garwa, S.Sn M.Sn di sela-sela per-

siapan kunjungan menyampaikan bahwa Okinawa Prefec-tural University of Arts (Okonawakenritsu Geijutsu Daigaku)

adalah sebuah Universitas publik di kota Naha.

MBP/ist

VILA - Mulai Rp 12 juta masyarakat sudah bisa menjadi investor dan owner vila dengan berbagai macam keuntungan. Setelah sukses

mengantarkan masyarakat lokal mensejajarkan diri dengan inves-tor asing dan mengembalikan peran orang Bali sebagai pengendali di tanahnya sendiri melalui Villa Mesari, kini pebisnis sukses, guru

bisnis, owner yang sekaligus pendiri PT Mesari Land, Made Robert, kembali membuktikan kecintaannya pada tanah dan orang Bali dengan proyek villatel berikutnya yang diberi nama Atta Labeji

Villas. Masih mengusung konsep yang sama kearifan lokal yaitu mapatung atau dalam istilah yang lebih mendunia disebut C-BOS (Capitalism Based On Society) atau kapitalis berbasis kerakyatan.

Tujuannya adalah membangun kekuatan ekonomi masyarakat (Bali). Menjadi pengendali dan penguasa di tanah Bali.

Page 47: Majalah balipost edisi 111

4726 Oktober - 1 November 2015

MBP/ist

ROTARY CLUB - Pada Sabtu (10/10), Rotary Club of Bali Den-pasar menghibahkan bantuan saranan air bersih kepada pen-

duduk dusun Batu Gede yang letaknya di perbukitan desa Duda Timur, Kecamatan Selat, kabupaten Karangasem. Pipanisasi

dari sumber mata air di bawah kaki bukit ini dinaikkan dengan pompa dan langsung didistribusikan kerumah-rumah pen-

duduk, balai banjar serta sekolah dasar setempat dengan jumlah keluarga dibantu sebanyak 150 Kepala Keluarga. Untuk di balai banjar serta sekolah juga dibantu dengan fasiltas sanitasi umum

berupa toilet serta bak cuci tangan yang memadai. Seluruh proses pengerjaan proyek dari perencanaan awal, realisasi di

lapangan yang dikerjakan secara gotong royong oleh warga desa hingga serah terima, memakan waktu kurang lebih 3 bulan.

MBP/ist

PERTEMUAN BTB - Setelah bertemu dengan jajaran Bali Tourism Board (BTB) atau GIPI Bali, jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Selasa (13/10) bertemu den-

gan jajaran pengurus Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Bali. Dalam pertemuan pengurus anyar

Kadin Bali dengan biro perjalan wisata yang bernaung di bawah Asita Bali itu terungkap agar asosiasi yang dimotori oleh A.A.

Ngurah Alit Wiraputra, S.H., M.H. selaku Ketua Umum (Ketum) itu dapat menjembatani setiap permasalahan yang dihadapi oleh

Asita Bali. Sebab, Kadin adalah induk organisasi dunia usaha dan Asita adalah salah satu anggota luar biasa Kadin.

MBP/ist

BISNIS IDAMAN - Bisnis properti terbukti menjadi bisnis ida-man dari banyak pengusaha besar, baik di Tanah Air maupun di luar negeri. Banyak sekali pengusaha yang telah sukses di bisnis

lainnya, akhirnya terjun ke bisnis properti. Hal ini wajar saja karena bisnis properti memiliki permintaan yang sangat besar. Di Indonesia saja hingga saat ini masih kekurangan 13 juta unit ru-

mah. Selain itu yang menarik adalah keuntungan yang bisa diraih dalam bisnis properti juga sangat besar dan tak terbatas. Dengan visi melahirkan 1.000 pengusaha properti baru di Indonesia, In-

donesia Property Club (IPC) akan mengadakan Seminar Properti yang akan membongkar rahasia sukses bisnis properti dengan

MBP/ist

KOORDINASI - PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar bersama Tim Penjaminan Mutu, Selasa (13/10) lalu mengadakan koordi-

nasi dan pembinaan kepada SMP PGRI 3 Denpasar. Tim dipimpin langsung Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nen-

gah Madiadnyana, M.M. didampingi Wayan Putra, S.Sos. dan Drs. I Made Bandung. Tim diterima Wakasek Drs. I Nyoman Budiastra

bersama para kaur lainnya. Saat itu Madiadnyana menekankan pentingnya pengelolaan dana BOS agar tak sampai kasek dan

aparatnya terjerumus ke meja hijau akibat salah menggunakan dana BOS. Kedua, Madiadnyana memberi apresiasi positif atas keberhasilan sekolah ini meraih akreditasi A plus dengan nilai

maksimal 95.

Page 48: Majalah balipost edisi 111

T R A D I S I

26 Oktober - 1 November 201548

Ngusaba merupakan suatu bentuk upacara ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat di beberapa daerah. Upac-

ara ngusaba biasanya dilakukan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran. Di Bali ada banyak jenis ngusaba yang dikenal masyarakat. Salah satunya ngu-saba tegen atau ngusaba tagtag yang di-laksanakan masyarakat di Desa Kedisan, Kintamani.

Sesuai dengan namanya sarana sesajen yang digunakan dalam ngusaba tegen berupa hasil pertanian dari masyarakat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan lainnya dibawa dengan cara di-tegen (dipikul). Se-mentara disebut juga Ngusabha Tatag karena saat nunas tirta mesti dilakukan dengan cara menaiki tangga atau yang dalam bahasa Bali disebut tatag.

Ngusaba Tegen di Kedisan biasanya dilaksanakan setiap setahun sekali. Tepatnya pada pinanggal 2-3 sasih katiga sesuai kalen-der Bali. Prosesi ngusaba tegen dilaksanakan dengan cara berjalan beriringan sambil men-gusung banten. Tidak hanya diusung kaum perempuan, kaum laki-laki dalam prosesi ini juga ikut ambil bagian. Kaum laki-laki akan memikul banten dengan cara di-tegen,sementara kaum perempuan dalam prosesi ini mengusung banten gebogan dengan cara di-suun. Mereka berangkat dari desa menuju

tempat prosesi upacara ngusaba tegen, yakni di Pura Dalem Praja Pati setempat.

Menurut Tokoh Masyarakat Kedisan Jro Dangka Sadeg, tradisi ngusaba tegen di Kedisan tersurat pada lontar Siwa Purana. Ngusaba tegen telah dilaksanakan secara turun temurun sejak Desa Kedisan ada.

Sadeg mengatakan, dalam ngusaba tegenini sarana banten berupa ikan atau jajan yang dipergunakan tidak boleh digoreng. Jajan atau ikan yang dipergunakan sarana bantenharus dikuskus, direbus atau dibakar. “Sara-nanya sama sekali tidak boleh menggunakan gorengan. Harus direbus, dikuskus maupun dibakar,” tegasnya. Jika pantangan itu di-langgar diyakini akan bisa mendatangkan marabahaya bagi warga.

Ngusaba Tegen di Desa Kedisan, di samping memiliki keunikan dari sisi sarana bebantenan-nya, dalam prosesinya juga unik. Dalam prosesinya ada tradisi cacah jiwa yang dilaksanakan masyarakat dengan cara membayarkan uang kepeng ke prajuru adat.

Sebagaimana cacah jiwa yang dilaksana-kan lembaga sensus pada umumnya, cacah jiwa yang dilaksanakan masyarakat Kedisan juga bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang jumlah anggota dari sebuah popu-lasi masyarakat. Pelaksanaan cacah jiwa di Kedisan dilakukan serangkaian prosesi ngusaba tegen dilaksanakan. Dalam cacah

jiwa ini, masing-masing kepala keluarga diminta mengumpulkan uang kepeng seban-yak jumlah anggota keluargannya. Satu uang kepeng akan mewakili satu jiwa. Nantinya setelah semua warga menyetorkan jumlah uang kepeng sebanyak anggota keluarganya, uang kepeng yang terkumpul akan ditanam di halaman pura setempat.

Menurut Tokoh Masyarakat Kedisan Jro Dangka Sadeg, maksud dari penanaman uang ini adalah untuk menyampaikan kepada Ida Batara yang beristana di Pura Dalem setempat mengenai jumlah keseluruhan masyarakat Desa Kedisan. Menurutnya, data yang didapat dari pelaksanaan cacah jiwa di Kedisan biasanya lebih riil dari data sensus pada umumnya.

Sementara itu, untuk mengetahui jumlah kepala keluarga yang ada di Kedisan, di saat bersamaan masing-masing kepala keluarga juga diwajibkan menghaturkan nasi. Nasi yang dihaturkan jumlahnya ditakar meng-gunakan tempurung batok kelapa. Setelah semua nasi terkumpul, masyarakat akan menghaturkannya sebagai bebantenan lalu dilanjutkan dengan melaksanakan pepranian. Semua masyarakat wajib menikmati nasi tersebut secara bersama-sama dengan tujuan untuk menumbuhkan dan mempererat rasa kekeluargaan warga.

Swasrina

“Ngusaba Tegen” di Kedisan Kintamani

Sarana ”Bebantenan” Pantang Digoreng

MBP/martawan

Prosesi Ngusaba Tegen di Kintamani, Bangli.

Page 49: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 2015 49

SERANGKAIAN karya agung di Pura Puseh/Pura Desa, Desa Pakraman Gianyar, digelar prosesi siyat jerimpenpada Jumat (9/10) lalu. Ini merupakan bagian dari prosesi ritual ngider buanaatau nyatur desa terkait Karya Agung di pura setempat.

Dalam ritual keagamaan, kita menge-nal perang api (ter), siat sampian, perang tipat (ketupat) dan sebagainya. Itu meru-pakan budaya simbolik yang sangat akrab dalam implementasi agama Hindu yang dianut mayoritas masyarakat Bali. Jer-impen adalah salah satu jenis banten seba-gai simbol permohonan ke hadapan Tuhan beserta manifestasi-Nya (Asta Aiswarya). Dengan melakukan prosesi ngider buanamembawa banten jerimpen beserta sarana upakara lainnya, Ida sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan yang Maha Esa memberikan anugerah kesejahteraan, keselamatan, ke-bahagiaan bagi masyarakat desa setempat.

Dalam praktiknya, jerimpen selalu dibuat dua dan diletakkan di sisi kiri serta kanan banten lainnya. Ini dipercaya sebagai simbol yang mengandung makna lahiriah serta batiniah.

Siat jerimpen ini adalah makna simbolik dari kondisi konflik yang serba hadir dalam kehidupan manusia.

batiniah maupun lahiriah. Dalam konf-lik inilah umat manusia diingatkan agar senantiasa selalu introspeksi, mawas diri sehingga pertentangan itu dapat din-etralkan, diminimalkan sampai akhirnya menuju harmonisasi. Itulah sebabnya, dalam siat jerimpen, banten jerimpen-nya tidak sampai hancur. Masih utuh dan baik. Ini, lagi-lagi sebuah simbol makna bagaimana kita mengatasi

menyakiti.‘’Ya, ini merupakan salah satu eedan

ritual karya agung yang puncaknya 3 Oktober lalu. Astungkara, semuanya berjalan lancar. Ini berkat pasuecan Ida Sang Hyang Widhi serta kerja keras dan ikhlas masyarakat desa pakraman yang tersebar di 12 banjar adat,’’ ujar Manggala Utama Karya Dewa Made Geria yang didampingi Sekretaris Panitia Karya drg. Made Purwita. Ritual Ngider Buana yang

-mana umat memohon kemakmuran untuk segenap masyarakat di mana pun.

Prosesi yang dihadiri ribuan kramaDesa Pakraman ini dipuji panglingsir desa Ida Bagus Rai Jendra. ‘’Semangat ngayahsecara tulus ikhlas, kebersamaan ini men-jadi salah satu benteng kuat manusia Bali menjaga agama serta tradisinya,’’ ujar Rai Jendra yang juga mantan Konsul Jenderal RI di Hamburg, Jerman.

Pal

MBP/pal

-eka hadapi sehingga mampu menuju kemakmuran.

’’Siat Jerimpen’’, Ritual Introspeksi Menuju Harmonisasi

Page 50: Majalah balipost edisi 111

26 Oktober - 1 November 201550

A K T I V I T A S

MBP/ist

PAMERAN FELICE - Para pecinta perhiasan dimanjakan dengan pameran emas dan berlian Felice Jewellery yang berlang-sung hingga Sabtu (17/10). Tak hanya itu, Felice juga menambah

koleksi berlian fashion terbaru dalam pameran di Business Center, Hotel Aston Jl. Gatot Subroto Denpasar. Harganya pun diberi pro-

mo, dipatok mulai Rp 599 ribu. “Jangan lewatkan koleksi ladies ring blue sapphire dan juga black diamond dengan harga terjang-

Rabu (14/10). Kadek mengatakan, cincin black diamond atau berlian hitam menjadi salah satu produk unggulan Felice saat ini. Black Diamond ini didatangkan langsung dari Afrika, yang sudah

dikenal menghasilkan berlian kualitas terbaik.

MBP/ist

DIES NATALIS ISBI - Suasana kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua selama sebulan terasa lain dari biasanya. Hiruk-pikuk kebersamaan dan kegembiraan tampak

di kampus yang berlokasi di kompleks UPTD Taman Budaya Provinsi Papua. Berbagai kegiatan dilaksanakan guna memper-ingati Dies Natalis ke-1 ISBI Tanah Papua, di antaranya lomba

mewarnai tingkat TK, lomba lukis tingkat SMP, lomba desain poster olah digital, lomba desain batik Papua dan lomba dance competition. Puncak acara hari jadi ISBI Tanah Papua dilak-

sanakan Dies Natalis ke-1 ISBI Tanah Papua dengan menggelar prosesi upacara yang dikemas berbeda dari biasanya. Dies Natalis

berlangsung pada Selasa (6/10) bertempat di Aula Kampus ISBI Tanah Papua, kompleks UPTD Taman Budaya Provinsi Papua.

MBP/ist

SMK UNGGUL - SMK PGRI 5 Denpasar sejak lama dikenal seba-gai sekolah SMK yang unggul dan berprestasi. Selasa (13/10) lalu sekolah ini mendapat pembinaan dari PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar bersama Tim Penjaminan Mutu PPLP Dasmen PGRI

Kota Denpasar. Tim dipimpin Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Den-pasar Drs. Nengah Madiadnyana, M.M., Wayan Putra, S.Sos. dan Drs. I Made Bandung diterima langsung Dra. Ni Ketut Nuka ber-sama Drs. I Gusti Ngr. Wiranata, M.M. dan I Gusti Made Astawa, S.Sos. Madiadnyana sangat bangga dengan kemajuan sekolah ini

dalam hal kelengkapan sarana dan prasarana sekolah. Di samping itu, ia salut dengan keberanian manajer sekolah yang dipimpin Dra.

Ni Ketut Nuka yang membuat sekolah ini makin maju dan mandiri dan lepas dari ikatan gedung dengan sekolah negeri.

MBP/ist

TANDA TANGANI MOU - Setelah melakukan survei dan kunjungan lapangan mengenai sistem teknologi informasi

yang dikembangkan PT Bimasakti Sanjaya, akhirnya 25 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) se-Indonesia sepakat menandatangani kerja sama atau MoU. Kesepakatan tersebut

disampaikan usai 35 Direktur PDAM se- Indonesia melaku-kan kunjungan ke PDAM Klungkung. Sejak setahun terakhir,

PDAM Klungkung menjadi proyek percontohan penggunaan sistem manajemen terintegrasi dari PT Bimasakti Sanjaya.

Menurut Direktur Utama PT Bimasakti Sanjaya, Ir. Ida Bagus Surya Sanjaya, keinginan 25 PDAM se-Indonesia menanda-

tangani surat minat untuk menggunakan Teknologi Informasi dari PT Bimasakti Sanjaya, setelah mereka melihat langsung

manfaat manajemen terintegrasi di PDAM Klungkung.

Page 51: Majalah balipost edisi 111
Page 52: Majalah balipost edisi 111