Majalah balipost edisi 95

52
RP 20.000 95 | 22 - 28 Juni 2015 ’’Mass Tourism’’ Peluang Demi Uang

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 95

RP 20.000

95 |22 - 28 Juni 2015

’’Mass Tourism’’

Peluang Demi Uang

22 - 28 Juni 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN� Ranperda Pendidikan Tunggu Kejelasan Pelimpahan Kewenangan 18DAERAH� Hujan Semalam Rusak Bangunan SD dan Rendam Rumah Warga 22

KESEHATAN� Masa Aktivasi Keanggotaan BPJS Diperpanjang 24

LENSA� Bersihkan Enceng Gondok 26

OLAHRAGA� Balapan yang Menarik 28LINGKUNGAN� Nasib Petani Anggur Tak Semanis Buah Anggur 36

PARIWISATA� Bisnis Hotel di Bali Babak Belur Hotel Bersaing dengan Kos-kosan 38TRADISI� Tradisi “Ngusaba Dalem” di Desa Menyali Haturkan ”Banten Soda”, Wujud Bakti kepada Leluhur 46PROPERTI� MEA Bukan Hambatan Bisnis Properti 48

OPINI� Ekowisata Minus Pemanasan Global 6BALI SEPEKAN�Drum di Jalan Cokroaminoto Akhirnya Dicabut 7LAPORAN UTAMA�’’Mass Tourism’’ Peluang Demi Uang 8 �Beban Rakyat Makin Berat 9

�Pariwisata Bali akan Terdampak 11

POLITIK�Legislator Membidik Dana Aspirasi 16�Wapres Khawatir 17

4

22 - 28 Juni 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Seni Rupa Dipinggirkan

Mendeteksi Ijazah Palsu

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana, Ngurah Kertanegara,

Komang Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan pihak Taman Budaya Denpasar melangsungkan gelar seni budaya yang disebut Bali Mandara

Mahalango (BMM) tahun 2014. Apakah ada kelanjutannya tahun 2015 ini? Banyak masyarakat tidak tahu apa arti mahalango itu. Juga kurangnya infor-masi mengenai kegiatan BMM itu sendiri sehingga masyarakat juga tidak tahu adanya kegiatan seni tersebut. Setiap hari dipentaskan berbagai kesenian seperti joged bumbung, topeng, legong, barong, wayang kulit, dan lain-lain. Jadwal pertunjukan setiap hari dan malam. Namun selama BMM berlangsung, pagelaran atau pameran seni rupa seperti lukisan, patung, fotografi, keramik, tidak dijadwalkan. Sepertinya senirupa terpinggirkan. Padahal hasil karya tersebut ikut menunjang kepariwisataan Bali bukan saja seni tari.

W. BerathaYasaKapal, Mengwi, Badung

Palsu-tidaknya ijazah yang digunakan dapat dicek dengan melihat gelar kesarjanaan yang digunakan oleh yang bersangkutan. Ada baiknya dicoba

“usil” bertanya seputar perolehan ijazah mereka dengan mengajukan sejumlah pertanyaan (diajukan secara informal seperti ngobrol biasa), yaitu berkisar soal; (1) OKK/Posma/Maperma, (2) Malam Inagurasi, (3) midel tes, (4) tentamen, (5) eksamiandus, (6) promovendus, (7) her & her registrasi, (8) yudisium, (9) Tri Dharma Perguruan Tinggi, (10) paper/makalah/skrispsi/tesis, (11) gelar akade-mik & sebutan profesi, dan (12) abstrak yang ditulis dalam karya tulis ilmiah. Sekiranya 50% saja dari pertanyaan dan pernyataan tersebut tidak bisa “dipahami” oleh yang kita ajak ”ngobrol” yang notabene memiliki banyak gelar (Sarjana, Magister/Master, dan Doktor), patut kita meningkatkan kecurigaan, jangan-jangan yang bersangkutan tidak pernah ke kampus tapi memiliki ijazah yang diduga palsu atau aspal. Kalau sudah begini, kita perlu mengadakan pedekatan dengan pihak Kepolisian agar dapat melakukan investigasi yang lebih intens.

Romi SudhitaJl. Srikandi, Singaraja

5

22 - 28 Juni 2015 5

KOMPROMI terhadap pelaku kejaha-tan lingkungan hanya akan mengantarkan manusia menuju kehancuran. Adanya komitmen pemerintah untuk menindak tegas pelaku kejahatan lingkungan di-apresiasi masyarakat. Pelaku kejahatan lingkungan yang mengeksploitasi alam hanya untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya mestinya dipidanakan dan dihukum berat. Terlebih ruang untuk memidanakan para pelaku kejahatan ling-kung sudah diatur dalam UU Lingkungan Hidup No. 32 /2009. Ke depan, perubahan paradigama pemerintah dalam menangani dan menindak pelaku kejahatan lingkun-gan diharapkan menjadi indikator adanya keseriusan menjaga alam.

Pandangan itu merupakan rangkuman dari jawaban responden saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat terkait hukuman pidana bagi pelaku kejahatan ling-kungan. Pada jajak yang dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon ini, 72,39 persen responden setuju jika pemerintah menindak tegas pelaku ke-jahatan lingkungan. Langkah hukum tanpa kompromi bagi pejabat publik, birokrat termasuk kepada investor yang melakukan kejahatan lingkungan harus jadi komitmen. Responden berpandangan kejahatan ling-kungan merupakan bentuk pengingkaran

pejabat publik terhadap atas kepercayaan masyarakat. Sikap kompromi terhadap negosiasi dan kolusi dalam terjadinya keja-hatan lingkungan hanya akan mengantarkan manusia menuju kehancuran. Masalahnya, eksploitasi yang berlebihan terhadap alam pada gilirannya hanya akan mengundang bencana lingkungan. Untuk itu, dengan dalih apapun pelaku kejahatan lingkungan harus dihukum berat.

Sebanyak 25,24 persen responden mengaku tak setuju dengan hukum pidana bagi kejahatan lingkungan. Eksploitasi terhadap lingkungan sulit dihindarkan mengingat pada kenyataannya manusia membutuhkan ruang dan berbagai kep-erluan hidup yang bersumber dari alam. Sering kali, eksploitasi terhadap lingkun-gan dilakukan untuk kepentingan hidup. Dalam konteks ini, kejahatan lingkungan harus diindentifikasi secara jelas, sehingga tidak semua bentuk pengelolaan lingkun-gan dianggap merusak alam. Indikator ke-jahatan lingkungan juga harus diperjelas dalam UU Lingkungan Hidup.

Sementara yang 2,37 persen responden tidak memberikan jawaban terkait hal ini. Mereka mengaku selama ini belum pernah mendengar ada pelaku kejahatan lingkungan yang dipidanakan. Yang ter-jadi sebatas pelarangan dan penindakan

terhadap pelaku galian liar yang umumnya dilakukan masyarakat. Sedangkan keja-hatan lingkungan yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan manusia tidak di-tangani. Bahkan, hal ini dianggap bencana sehingga ditanggulangi pemerintah.

� Dira Arsana

Menindak Pengingkaran Pejabat PublikSetujukah Anda pelaku kejahatan terhadap sumber daya alam (SDA) dihukum berat?

N=634

72,39%Setuju

2,37%TidakTahu

25,24%TidakSetuju

grafis: tomik cahya

6

Program ekowisata pada dasarnya dilatarbelakangi antara lain bah-wa, lingkungan tempat-tampat pariwisata harus merupakan tem-

pat yang nyaman, bersih, teduh (hijau), indah dan sehat dalam mejajakan jasa wisata. Kemudian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem tempat pariwisata tidak sedikit peranan dan sumbangannya bagi peningkatan maupun dalam menurunkan pemanasan global.

Di samping itu, yang tidak kalah pent-ingnya adalah bagaimana meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam mengurangi pemanasan global.

Bagi Provinsi Bali, sektor pariwisata telah lama menjadi primadona penghasil devisa. Sumbangan sektor pariwisata terhadap pendapatan daerah Bali dari tahun ke tahun terus meningkat men-gungguli sektor-sektor lainnya. Namun, kebijakan pengembangan pariwisata Bali yang cenderung mengarah pada pariwisata berskala besar dan padat modal dikhawatirkan akan mengancam ketahanan budaya dan lingkungan se-tempat. Pembangunan berbagai jenis fasilitas kepariwisataan berskala besar tidak saja menyebabkan alih fungsi lahan pertanian kurang terkendali, sekaligus juga menimbulkan dampak lingkungan yang begitu hebat.

Dalam berbagai kasus, pengemban-gan objek wisata yang hanya dilandasi pertimbangan-pertimbangan ekonomi semata tanpa memperhatikan dimensi ekologi dan sosial-budaya, kerap men-imbulkan kerusakan lingkungan dan masalah sosial-budaya. Pada gilirannya hal ini dapat mengancam keberlanjutan pariwisata itu sendiri.

Ukuran keberhasilan ekowisata di-tentukan oleh beberapa faktor antara lain: efisiensi pengelolaan sampah dan limbah, efisiensi penggunaan lahan se-bagai ruang terbuka hijau dan estetika (landscape), efisiensi penggunaan lis-trik, efisiensi penggunaan air, efisiensi pemakaian sumber daya alam yang

berkontribusi di dalam pengurangan pemanasan global.

Un tuk mendukung ekowisa t a berkelanjutan adalah adanya peningka-tan kesadaran lingkungan masyarakat. Kesadaran masyarakat nantinya diikuti dengan aktifitas pelestarian lingkungan, penciptaan teknologi ramah lingkungan dan produk-produk ramah lingkungan. Dengan demikian hasil yang ditarget-kan adalah perbaikan kualitas hidup. Perbaikan kualitas hidup diukur melalui beberapa kriteria.

Pertama, peningkatan keamanan dan kenyamanan, yang diwujudkan oleh ting-kat kesehatannya yang makin baik. Ked-ua, peningkatan kecerdasan masyarakat, kesadaran mengenai lingkungan dan terpeliharanya kualitas SDA di sekitar objek pariwisata. Ketiga, meningkatnya kesempatan berperan serta dalam ekow-isata. Keempat, ketentraman sosial.

Dengan adanya perbaikan kuali-tas hidup akan menjamin ekowisata berkelanjutan. Selanjutnya diharapkan terjadi peningkatan kepuasan wisatawan, pemerataan manfaat pariwisata, peles-

tarian sumberdaya, dan meningkatkan kesejahteran masyarakat.

Kualitas hidup yang sering diidentik-kan dengan kesejahteraan, akhir-akhir ini makin banyak didengungkan. Salah satu sebabnya adalah munculnya kesadaran, bahwa pembangunan tidak cukup diukur kesuksesannya dengan membangun input yang banyak, tetapi justru yang lebih penting adalah output. Dan kualitas hidup merupakan salah satu tolak ukurnya. Pengkajian kualitas hidup pernah dan terus dilakukan, bahkan secara interna-sional, yang dimotori oleh Organization of Economic and Culture Development (OECD) yang berkedudukan di Paris.

Untuk mengetahui kualitas hidup, harus diketahui terlebih dulu indika-tornya. Menurut OECD indikator kuali-tas hidup adalah pendapatan, perumahan, lingkungan, stabilitas sosial, kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Be-berapa ahli sudah berusaha menjabarkan indikator-indikator kualitas hidup.

Menurut ekonom ekologis Robert Costanza sementara kualitas hidup (kual-itas hidup) telah lama menjadi tujuan kebijakan eksplisit atau implicit. Definisi yang memadai dan pengukuran telah sulit dipahami. Beragam “objektif” dan “subjektif” indikator di berbagai disiplin ilmu dan skala, dan bekerja baru pada kesejahteraan subjektif (SWB) survei dan psikologi kebahagiaan telah memacu minat baru. Juga sering istimewa adalah konsep-konsep seperti kebebasan, hak asasi manusia, dan kebahagiaan. Namun, karena kebahagiaan adalah subjektif dan sulit untuk diukur, langkah-langkah lainnya umumnya diberikan prioritas. Ini juga telah menunjukkan bahwa keba-hagiaan, sebanyak itu dapat diukur, tidak berarti meningkatkan Sejalan dengan kenyamanan yang dihasilkan dari pen-ingkatan pendapatan. Akibatnya, standar hidup tidak boleh diambil untuk menjadi ukuran kebahagiaan.

Penulis, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

O P I N I

22 - 28 Juni 20156

Oleh Prof. I Nyoman Sucipta

Ekowisata Minus Pemanasan Global

7

MBP/ara

22 - 28 Juni 2015 7

B A L I S E P E K A N

GARIS Pantai Banjar Bias, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, belakangan terlihat kumuh. Kondisi itu terjadi setelah hujan lebat dalam seminggu terakhir yang membawa sampah kiriman dari laut. Menu-rut penuturan warga setempat, masalah ini selalu terjadi pascahujan lebat dan angin bertiup dari arah selatan.

Salah seorang warga Nyoman Surata, mengatakan, hujan lebat sudah terjadi da-lam seminggu terakhir. Paling parah terjadi

tiga hari lalu. Sehingga, sampah-sampah itu terbawa air hujan menuju garis pantai setempat. “Sampah-sampah ini adalah sisa-sisa tumbuhan dari bekas galian C Gunaksa,” kata buruh angkut ini. Sampah ini datang dari bekas tanaman mati galian C saat arus sungai setempat meninggi dan menghanyutkan tumpukan sampah ke laut kemudian terbawa arus ke sejumlah pantai lain.

Pantai ini menjadi salah satu pelabuhan

rakyat untuk penyeberangan barang dan penumpang. Sehingga, serbuan sampah ke garis pantai ini kerap dikeluhkan warga setempat maupun para penumpang. Ser-buan sampah, katanya tidak hanya terjadi di Pantai Banjar Bias. Tetapi, hampir ter-jadi sepanjang garis pantai Desa Kusamba. Upaya bersih-bersih sudah sering dilakukan. Namun, sampah dari laut terus berdatangan saat terbawa arus saat malam hari.

� Bagiarta

KEBIJAKAN Dinas Perhubungan (Dishub) yang melakukan pengalihan arus bus di Terminal Ubung, berdampak pada warga sekitarnya. Bahkan, kini drum yang sebelumnya dipasang warga, Minggu (7/6) sudah dicabut. Sebelumnya, warga setempat melakukan aksi protes kepada para sopir bus AKAP yang kerap menurunkan maupun menaikkan pen-umpang di badan jalan dan bukannya di terminal. Aksi protes itu dilakukan den-gan memasang 15 drum di badan jalan se-bagai penghalang bus untuk menurunkan atau menaikkan penumpang.

Kini, aksi para sopir bus menurunkan dan menaikan penumpang di jalan su-dah bisa diatasi, karena itu, warga pun akhirnya mencabut drum yang dipasang. Pencabutan drum itu diawali dengan melakukan aksi bersih-bersih di depan

terminal.Ketua LPM Ubung Putu Yudiatmika

mengatakan, aksi bersih-bersih yang dilakukan di Terminal Ubung sebagai bentuk kepedulian dan medukung pro-gram pemerintah utamanya keamanan, ketertiban dan kebersihan. ‘’Karena me-lihat dampak dari Terminal Ubung yang belakangan kurang bagus dan mengarah ke negatif, kita berupaya mendukung pemerintah dalam hal ini Dinas Per-hubungan untuk memberikan suport dan moril supaya mengembalikan regulasi terminal,’’ kata Yudiatmika.

Kabid Dalops Dinas Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan menya-takan, aksi warga Ubung ini merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam penyelengaraan angkutan jalan.

� Asmara Putera

KASUS rabies kini menghan-tui warga di kawasan Gianyar. Seekor anjing yang dipastikan positif rabies telah menggigit tujuh warga serta mencakar empat warga di Banjar Sakah, Desa Batuan Kaler, Sukawati. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Gianyar justru krisis Vaksin Anti-Rabies (VAR).

Kadiskes Gianyar Ida Ayu Cahyani Widiawati mengakui stok VAR di Gianyar memang terbatas. Meski demikian, ia me-mastikan bila ada korban digigit anjing yang sudah positif rabies, akan mendapat VAR. Termasuk sejumlah korban yang digigit anjing positif rabies di Banjar Sakah, Batuan Kaler, Sukawati. “Jumlah VAR memang terbatas tidak hanya di Gianyar. Jadi bila ada yang tergigit anjing, mohon anjing tersebut tidak dibunuh melainkan dikurung terlebih dulu, hingga secepatnya kami bisa memastikan positif rabies atau tidak,“ ujarnya.

Kepala Puskesmas I Sukawati Ketut Sutiarini, Minggu (7/6) membenarkan adanya anjing yang terdeteksi positif rabies. Namun anjing tersebut dipastiakn sudah mati pada Sabtu (6/6).

� Manik Astajaya

Sampah Kiriman Meluber

Pantai Banjar Bias Kumuh

Gianyar Krisis VAR

Drum di Jalan Cokroaminoto Akhirnya Dicabut

8

8 22 - 28 Juni 2015

L A P O R A N U T A M A

Bali selama ini dikenal dunia in-ternasional berkat keunikan adat, budaya dan keindahan alamnya. Ketiga ini menjadi trade mark

Bali untuk menarik jutaan wisatawan. Ka-renanya Bali tetap berkomitmen mengem-bangkan pariwisata budaya termasuk menjaga kelestarian alamnya.

Namun belakangan, segenap keunikan itu sedikit demi sedikit tergeser. Meny-usul maraknya pembangunan hotel yang mulai mengubah wajah Bali. Kawasan hijau kini berganti dengan pembangunan hotel. Tebing yang dulu terpelihara kini dirambah vila.

Untuk mengisi ribuan kamar, maka Bali harus mendatang jutaan wisatawan. Bahkan Pemprov Bali menargetkan 30 juta wisatawan asing pada 2029. Dengan kondisi itu, tak pelak, pariwisata Bali cend-erung mengarah pada pariwisata massal atau mass tourism.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, A.A. Gede Yuniartha Putra, S.H., M.H. tidak sepakat bila mass tourism akan berdampak negatif pada adat dan budaya Bali. Sebaliknya, mass tourism justru dikatakan menguatkan adat dan budaya Bali itu sendiri.

“15 tahun yang lalu, orang-orang kan selalu mengkhawatirkan bahwa Bali akan berubah kebudayaannya. Ternyata sampai sekarang tidak berubah bahkan di Kuta yang katanya akan berubah ternyata justru semakin kuat kebudayaannya,” ujarnya, pekan lalu.

Yuniartha optimis adat dan budaya Bali masih akan tetap bertahan di tengah industri pariwisata saat ini. Terlebih, orang Bali sangat percaya dengan adat istiadat serta kebudayaannya itu. Pihaknya juga tidak khawatir, bila mass tourism akan menghilangkan diferensiasi Bali terkait pariwisata budaya. “Ini kan pariwisata bu-daya kita satu-satunya di dunia, di tempat

lain nggak ada. Saya pikir akan sulit ditiru, artinya tetap kita punya daya saing yang tinggi,” tandasnya.

Anggota DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana, S.T. justru tidak menginginkan Bali terjebak dalam mass tourism. Pasal-nya, Bali tidak akan lagi memiliki difer-ensiasi atau perbedaan dengan daya tarik wisata lainnya di dunia. “Implikasinya adalah kita akan bersaing dengan pasar yang sama dengan daya tarik wisata dunia yang lain. Apakah kita sudah siap dengan hal tersebut? Kalau mass tourism akan berlaku sistem dengan profesionalitas yang tinggi,’’ tegasnya.

Adhi menambahkan, profesional-isme yang tinggi memang bagus. Namun, akan menjadi masalah ketika profesionalisme kerja itu tidak banyak mengako-modasi adat dan budaya Bali. Belum tentu industri mass tourism mengizink-an pekerjanya untuk libur karena ada kegiatan adat dan budaya. Karena ala-san profesionalisme, maka pekerja lokal yang terlibat di pariwisata akan tersisih karena alasan sering libur.

“Tentu akan terjadi degradasi, saling membunuh lah. Jadi me-mang itu dilematis, namun yang mana kita pilih. Perbedaan ini yang kita pilih ataukah kita akan bersa-ing di market yang sama (mass tour-ism, red). Kalau kita sudah pu-nya market

yang khusus (berbeda, red), sebaiknya itu yang harus kita pertahankan,” imbuhnya.

Adhi menegaskan, seluruh stakeholder atau pelaku pariwisata mesti memiliki pemahaman yang sama untuk menjaga diferensiasi Bali. Mulai dengan memi-lih pekerja yang tahu betul adat dan budaya Bali. Selain itu, Bali juga harus menghindari daya tarik wisata artificial atau buatan.

“Bukannya kita menolak, tapi kita hin-dari sedapat mungkin sehingga penonjolan yang terjadi adalah perbedaan pada mar-ket yang kita kuasai. Jangan sampai kita

berusaha memasukkan suatu main-stream baru sehingga diferen-

siasi kita, perbedaan kita dalam suatu market itu

justru hilang sehingga orang fokusnya ber-beda. Begitu fokusnya berbeda maka dengan sendirinya persain-gan yang terjadi ada-lah dengan banyak sekali daerah tujuan

pariwisata lainnya di dunia ini,” paparnya.

� Rindra

’’Mass Tourism’’

Peluang Demi Uang

A.A. Ngurah Adhi Ardhana, S.T.

9

22 - 28 Juni 2015 9

PERNYATAAN sejumlah pengamat yang menyebutkan Bali sebagai daerah pariwisata diuntungkan dengan me-lemahnya nilai tukar rupiah, tidak sep-enuhnya benar. Dekan Fakultas Ekono-mi & Bisnis (FEB) Undiknas Univerity Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M. menyatakan menguatnya nilai tukar dolar AS hingga Rp 13,375 justru mengorbankan rakyat kecil.

Menurutnya, melemahnya rupiah yang berimbas terhadap meningkatnya nilai ekspor Bali tidak sepadan dengan beban yang dirasakan masyarakat. “Ek-spor produk dari Bali kenaikannya san-gat terbatas, seperti tuna dan segelintir handicraf,” ungkapnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat be-berapa pelabuhan di Indonesia pada

Desember 2014 mencapai 40.890.387 dolar AS. Angka ini menurun 6,50 persen dibandingkan dengan nilai ek-spor November 2014 yang mencapai 43.732.508 dolar AS. Selain itu, capaian Desember 2014 juga tercatat mengalami penurunan sebesar 3,75 persen dari kondisi Desember 2013, di mana ekspor telah mencapai 42.481.585 dolar AS.

Penurunan nilai ekspor dari bulan sebelumnya (month to month) dominan dipengaruhi penurunan nilai ekspor tu-juan Australia yang mencapai 2,75 juta dolar AS atau minus 46,07 persen. Se-lain Negeri Kanguru, Amerika Serikat, Hongkong, Singapura dan Jerman juga tercatat sebagai negara yang mengalami penurunan relatif tinggi. Nilai ekspor keempat negara tersebut masing-masing menurun sebesar 858.440 dolar AS, 574.969 dolar AS, 351.697 dolar AS dan 339.542 dolar AS.

“Selama 5-10 tahun ini kenaikan hanya terjadi pada sektor pajak, yang penggunaannya tidak transparan. Dolar naik dari Rp 9.200 ke Rp 13.000 men-jadikan beratnya beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok,” terang Raka Suardana.

Dia menyarankan Bali belajar dari Jakarta yang sangat membela dan memihak kepada rakyatnya. Bagaimana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa naik, apabila biaya hidup makin tinggi, sedangkan income per kapita makin turun seiring makin melemahnya nilai tukar rupiah.

Pendapatan per kapita penduduk Bali yang ditargetkan naik dua kali lipat dari Rp 13,5 juta (2008) menjadi Rp 27 juta pada 2013, rupanya masih jauh. Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Bali tahun 2010 hanya Rp 16,59 juta. Sedangkan jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bu-lan di bawah Garis Kemiskinan) pada

September 2014 berjumlah 195,95 ribu orang (4,76 persen), naik sebesar 10,75 ribu orang dari Maret 2014 yang hanya sebesar 185,20 ribu orang.

Selama periode Maret-September 2014, pertambahan penduduk miskin terjadi, baik di perkotaan maupun perdesaan. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sebanyak 9,30 ribu orang dari 99,90 ribu orang pada Maret 2014 menjadi 109,20 ribu orang pada September 2014). Sementara penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah sebanyak 1,45 ribu orang dari 85,30 ribu orang pada Maret 2014 menjadi 86,76 ribu orang pada September 2014.

Raka Suardana juga menyatakan, secara umum, jika rupiah melemah masyarakat luas akan mengalami keru-gian, sebab barang-barang yang bahan bakunya dari impor pasti akan mengalami kenaikan. Seperti elektronik, komputer, minyak serta beberapa kebutuhan yang dianggap sudah masuk ke dalam kebutu-han pokok, yang selama ini masih diimpor seperti kedelai, terigu dan lainnya.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bali Prof. Dr. Ketut Rahyuda, MSIE. mengatakan, kenaikan harga dolar AS menjadi beban berat masyarakat untuk memenuhi kebutuh-kan pokok.

Menurutnya, tingginya biaya hidup disertai dengan menurunya income per kapita akan berdampak buruk terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi ini akan menambah penderitaan masyarakat di tengah persaingan yang makin ketat.

“Jadi selama pemimpin tidak men-gantisipasi semua itu maka jangan harap tingkat kesehatan, pendidikan dan pendapatan menjadi kuat. Itu berarti IPM tidak mungkin naik,” terangnya.

� Parwata

Beban RakyatMakin Berat

MBP/dok

Ida Bagus Raka Suardana

L A P O R A N U T A M A

10

Kawasan wisata Tanah Lot dipadati wisatawan.

22 - 28 Juni 2015 11

Kenaikan jumlah wisatawan as-ing ke Bali, tak sertamerta me-naikan pendapat hotel. Bahkan dikhawatirkan akan menurun.

Ada dua sebab penurunan itu. Pertama pertambahan kamar hotel tidak sebanding dengan peningkatan tamu, sehingga ting-kat hunian menjadi menurun. Kedua, un-tuk menarik tamu yang lebih banyak salah satu strategisnya adalam membanting harga kamar. Dengan dua hal tersebut se-cara langsung akan menurunkan pendapat hotel. Dua hal itu pernah dikemukakan Ketua PHRI Bali Cok Ace.

Sementara Guru Besar Unud Prof. Dr. Ketut Rahyuda, MSIE. meninjau dari per-spektif ekonomi. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga melebihi Rp 13.000 per dolar AS akan membawa dampak negatif terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk Bali.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indo-nesia (ISEI) Bali itu mengatakan, kenai-kan harga dolar AS menjadi beban berat masyarakat untuk memenuhi kebutuhkan pokok, terlebih menjelang hari raya Ga-lungan dan Idul Fitri. “Setelah biaya hidup tinggi dan income percapita turun men-gakibatkan ketahanan ekonomi menjadi rendah,” ujar Rahyuda, Rabu (10/6).

Menurutnya, tingginya biaya hidup disertai dengan menurunnya income per-capita akan berdampak buruk terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi ini akan menambah penderitaan masyarakat, di tengah persaingan yang semakin ketat.

“Jadi selama pemimpin tidak men-gantisipasi semua itu maka jangan harap tingkat kesehatan, pendidikan dan penda-patan menjadi kuat. Itu berarti IPM tidak mungkin naik,” terangnya.

Dia menegaskan, kenaikan nilai tukar dolar bukan berarti mendorong lonjokan wisatawan asing ke Bali. Terbukti, se-jumlah pelaku pariwisata mengunakan strategi banting harga. “Mereka memberi-kan harga yang murah malah insentif mau-pun potongan lainnya yang diharapkan menarik bagi wisatawan,” sebutnya.

Karena itu, kata Rahyuda, meski jum-lah wisatawan naik, tidak akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan hotel. “Justru menghancurkan image hotel di Bali. Sebab, kita hanya mampu me-nawarkan harga dan sarana yang sangat murah dibandingkan dengan harga hotel di tempat lainnya di wilayah regional,” pungkasnya.

Sementara Gubernur BI Agus Mar-towardojo, mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS akan menimbulkan dampak yang lebih bu-ruk. Iapun mewaspadai potensi terjadinya perang mata uang atau “currency war” yang mungkin terjadi sebagai dampak dari rencana penyesuaian suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) secara berkala. “Saya melihat tiga tahun ke de-pan akan terus ada currency war, karena kalau seandainya program peningkatan bunga di AS berjalan secara berkala, pasti berdampak pada mata uang negara lain yang satu sama lain akan menjaga posisi kompetitif mata uangnya,” katanya.

Perang mata uang yang dimaksud ada-lah suatu kondisi dimana masing-masing negara “sengaja” untuk melemahkan mata uangnya terhadap mata uang negara lain, dengan tujuan mempermudah ekspor dan memperbaiki neraca perdagangan.

Agus menjelaskan saat ini kondisi global sedang mengalami fenomena penguatan dolar AS yang menyebabkan

terjadinya depresiasi nilai mata uang di berbagai negara berkembang ekonomi dan menimbulkan risiko dalam jangka panjang. “Hari ini semua lebih dalam dari (rupiah) kita tekanannya, tapi ini semua reaksi dari perkembangan risk on dan risk off di luar negeri. Saya melihat bahwa kita memang harus menghadapi ini dengan baik dan waspada,” katanya.

Untuk itu, ia kembali menegaskan dalam jangka pendek dan menengah, BI berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS agar para pelaku pasar tidak memiliki kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Menteri Keuangan Bambang Brod-jonegoro mengatakan, depresiasi mata uang yang terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia, sebagai akibat dari penguatan dolar AS dan itu terjadi karena dunia sedang menunggu kepastian terkait penyesuaian suku bunga The Fed. “Yang terjadi adalah dolar menguat terhadap segalanya dan itu tidak terelakkan kar-ena tingkat bunga AS (berpotensi) naik, otomatis (nilai mata) uang bergerak ke arah dolar AS. Itu natural sebagai respon terhadap kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga,” ujarnya.

Dari segi pemerintah, kata Bambang, salah satu hal yang dapat diupayakan se-bagai antisipasi agar fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu bergejolak adalah dengan memperkuat struktur fundamental perekonomian na-sional. “Kita jaga fundamentalnya. Kita menjaga current account deficit-nya dan defisit anggarannya. Itulah yang harus kita lakukan,” katanya.

� Parwata/Hardianto

PariwisataBali akanTerdampak

MBP/dok

Toko seni memajang berbagai produk kerajinan. Kini sejumlah hasil kerajinan perajin Bali sudah tidak lagi mendominasi ekspor produk dari Bali.

22 - 28 Juni 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

BONUS - Pengumuman kelulusan di SMP Ganesha Den-pasar, Rabu (10/6) selain bernuansa spiritual juga banjir

bonus. Sebelum diumumkan, siswa kelas IX diajak melaku-kan persembahyangan bersama di parahyangan setempat.

Suara bergemuruh pun bergema ketika Kepala SMP Ganesha Denpasar Drs. I Ketut Jawita menyatakan sebanyak 342

siswa kelas IX alias 100 persen dinyatakan lulus. Kepala SMP Ganesha Denpasar Drs. I Ketut Jawita bersama wakasek juga

memeriksa langsung isi tas dan kendaraan siswa. Hal ini dilakukan untuk menghindari siswa melakukan aksi konvoi

dan corat-coret. Nilai rata-rata NUN SMP Ganesha tahun ini 302,68 masing-masing di Bahasa Indonesia (77,09), Ing-

gris (81,32), Matematika (76,71) dan IPA (67,56). Nilai NUN tertinggi diraih Kadek Puja Gauri Nandini (368), Desi Nurul

(361) dan Anugerah Surya Pramana (360). Mereka juga men-erima penghargaan dari sekolah.

MBP/ist

JAGA LINGKUNGAN - Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dhar-mawijaya Mantra dalam pelaksanaan program pembangunan selalu menekankan untuk terus menjaga lingkungan. Sebab,

dengan lingkungan yang terjaga akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perhatian ini yang akhirnya men-gantarkan Kota Denpasar kembali menyabet empat penghar-gaan bidang lingkungan tingkat nasional secara bersamaan, yakni penghargaan Adiwiyata Mandiri yang diraih SMPN 1 Denpasar dan SDN 1 Peguyangan serta Status Lingkungan

Hidup Daerah (SLHD) untuk Skala Kota Sekala Regional Bali Nusa Tenggara yang diserahkan beberapa waktu yang

lalu oleh Presiden RI Joko Widodo. Terkait prestasi ini, Wali Kota Denpasar Rai Mantra menyambut baik penghargaan

yang diraih tersebut. Rai Mantra mengharapkan untuk selalu meningkatkan dan memperhatikan lingkungan termasuk

menanamkan pembangunan lingkungan pada siswa.

MBP/ist

BUDAYA - Sudah menjadi budaya, pengumuman kelulusan di SMP Dwijendra Denpasar sarat dengan nilai spiritual.

Siswa kelas IX yang sudah mengikuti acara samawartana, saat pengumuman kelulusan, Rabu (10/6) mereka diajak

sembahyang bersama. Upaya ini dilakukan Kepala SMP Dwi-jendra Denpasar Dra. Ni Wayan Nadi Supartini, M.Pd. untuk

memperkuat jati diri anak-anak SMP Dwijendra sebagai insan yang berkarakter serta memiliki kecerdasan intelek-tual, sosial dan spiritual. Bahkan, Kasek Ni Wayan Supar-

tini bersama para wakasek memeriksa semua tas siswa dan kendaraan untuk menghindari aksi corat-coret dan konvoi di jalan. Ni Wayan Supartini menegaskan lulusan SMP Dwijen-

dra adalah anak-anak kebanggaan masyarakat Bali. Untuk itu mereka diminta terus melanjutkan studi.

MBP/ist

KELULUSAN - SD Taman Rama Ubung menggelar Gradu-ation Ceremony (Upacara Kelulusan) ke-16 di Hotel Aston, Denpasar, Rabu (10/6). Acara pelepasan siswa kelas VI ini

diikuti 57 siswa, masing-masing 24 siswa dari SD reguler dan 33 siswa dari Cambridge Programme. Dari 57 siswa, 38 di antaranya mengikuti Ujian Sekolah Terkoordinasi (UST)

yang hasilnya baru akan diumumkan 25 Juni mendatang. Kepala SD Taman Rama Dra. Ni Ketut Santini, M.Pd. men-gatakan, 90 persen siswa yang dilepas sudah mendaftarkan diri ke SMP Taman Rama dan Camridge. Hal ini membuk-

tikan bahwa para orangtua masih tetap mempercayakan pendidikan putra-putrinya di satuan pendidikan di bawah

Yayasan Taman Mahatma Gandhi.

22 - 28 Juni 2015 13

MBP/ist

PERPISAHAN - SMP Dharma Wiweka Denpasar menggelar Perpisahan dan Pelepasan untuk siswa SMP Kelas IX yang

bertempat di Yayasan Dharma Wiweka sendiri di Jl Pulau Moyo 1, Pedungan, sabtu (6/6). Siswa yang dilepas dalam acara ini

sebanyak 373 siswa Kelas IX, yang terdiri atas 177 siswa laki-laki dan 196 siswa perempuan. Acara perpisahan dan pelepasan

ini dihadiri oleh Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan Dharma Wiweka, kemudian juga dihadiri oleh jajaran perang-kat Desa Pakraman Pedungan dan Desa Pakraman Pemogan, serta pihak-pihak terkait lainnya. Acara ini juga dimeriahkan

dengan penyerahan kenang-kenangan oleh siswa kelas IX kepada sekolah. Kemudian Kepala SMP Dharma Wiweka

Denpasar, melepas secara resmi anak-anak didiknya. Setelah itu juga, para siswa menampilkan banyak hiburan-hiburan tra-disional ataupun modern, mulai dari Tari Legong Mesatya, Tari

Jauk Manis, sampai penampilan band-band akustik kreatifitas siswa. Kemudian di akhir, acara ucapan selamat kepada siswa

kelas IX sekaligus pengalungan medali.

MBP/ist

GEMILANG - Prestasi gemilang diraih SMPN 1 Denpasar. Sekolah unggulan eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasion-al (RSBI) ini diundang ke Istana Bogor guna menerima tropy

“Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan” dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan yang makin memantapkan eksis-

tensi SMPN 1 Denpasar sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan itu diterima Kepala SMPN 1 Denpasar, Drs.

AA Gede Agung Rimbya Temaja, M.Ag., bertepatan dengan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni lalu. Rimbya Temaja, Rabu (10/6), mengaku sangat bangga

dengan diraihnya trofi Adiwiyata Mandiri dari Presiden Jokowi serta piagam penghargaan “Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan” yang ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya,M.Sc. Dengan penghargaan ini, katanya, SMPN 1 Denpasar berhak

menyandang predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri.

MBP/ist

NOMINATOR - Setelah berhasil mengantarkan Kabupaten Gianyar untuk kali pertama meraih opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) atas laporan hasil pemeriksaan keuan-gan tahun 2014 dari BPK, Bupati Gianyar Anak Agung Gde

Agung Bharata menjadi nominator dalam Anugerah Seputar Indonesia (ASI) 2015 dalam kategori pemerintahan ber-

prestasi. Bupati Agung Bharata menjadi nominator lantaran Kabupaten Gianyar berhasil mengembangkan pembangunan

seni dan budaya dengan kebijakan One Village One Produk (OVOP). Bupati Agung Bharata maju sebagai nominator

bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Bantaeng Nurdin Abbdullah. Mereka berhasil menjadi nomi-

nator dalam pemerintahan beprestasi, menyingkirkan 536 kabupaten/kota lainnya se-Indonesia.

DIPERCAYA - Dosen Universitas

Dhyana Pura (Undhira) yang

merupakan salah seorang doktor pariwisata Dr. I Gusti Bagus

Rai Utama, S.E., M.MA., M.A.

dipercaya sebagai keynote speaker

pada international workshop yang

diselenggarakan Fakultas Kehutan-

an University Putra Malaysia pada

tanggal 25 – 26 Mei 2015. Materi

yang disampaikan pada workshop

tersebut tentang Forest Recreation and Tourism Education di Indonesia khususnya berhubungan dengan Ecotourism. Keynote spaker yang lainnya adalah Prof. Dr. Juan Pulhin dari Filipina dengan materi Forest Management dan Prof.

Dr. Songlod Jarusombuti dari Thailand membawakan materi Wood Science and Technology. Ada fenomena menarik yang terjadi pada negara-negara di ASEAN bahwa minat generasi muda untuk melanjutkan studinya pada Fakultas Kehutanan

makin menurun dari tahun ke tahun.

22 - 28 Juni 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

KAMPANYE - Relawan Adi Braya kembali menjadi pelopor kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Setelah melaku-

kan fogging massal perang terhadap penyebaran demam berdarah, kini relawan Adi Braya melakukan gerakan

Badung Green Citizen. I Made Bawa ‘Lolot’ menjadi salah satu motivator gerakan ini. Kampanye Badung Green Citi-

zen, Minggu (7/6), dilaksanakan di Pasar Hewan Beringkit. Ratusan relawan Adi Braya mengajak para pedagang pasar

hewan terbesar di Bali ini untuk bersama-sama member-sihkan lingkungan pasar. “Konsep Badung Green Citizen, menonjolkan peran serta aktif masyarakat dalam menjaga

lingkungan. Baik itu masalah kelestarian alam lingkungan, maupun kebersihannya,”jelas Ketua Umum Relawan Adi

Braya Mengwi Putu Witana Saputra. Kelestarian lingkun-gan, menurut Putu Keok, demikian panggilan pria berjeng-

got ini, merupakan salah satu program yang dicanangkan Relawan Adi Braya yang didirikan oleh I Wayan Adi

Arnawa, bakal calon bupati Badung.

MBP/ist

DEKLARASI - Lapangan umum Desa Munggu, Sabtu (6/6), dipadati ribuan warga. Ketika itu merupakan acara

akbar yang digelar dalam rangka pendeklarasian ‘’Badung Bagus’’. Acara yang dihadiri Wakil Bupati Badung I Made Sudiana, S.H., M.Si. itu juga diisi dengan acara pelantikan

kepengurusan relawan ‘’Badung Bagus’’. Acara launch-ing ‘’Badung Bagus’’ ini dilakukan secara akbar, dengan

berbagai kegiatan seperti jalan sehat bersama masyarakat, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan mata dan pembagian

kacamata gratis yang melibatkan dokter spesialis dan dokter umum, donor darah, penanaman pohon kelapa,

penebaran benih udang, malam hiburan dan konser musik dengan artis-artis dan grup band terkenal di Bali. Acara

yang sangat meriah dan ramai, dihadiri oleh lebih dari 10.000 peserta. Doorprize yang diberikan juga sangat me-

narik, mulai dari sepeda motor Honda Scoopy, TV, kulkas, dan sepeda gunung.

MBP/ist

SEMINAR - Bali Royal Hospital (BROS) menggelar seminar awam bayi tabung bertajuk “Bayi Tabung dan

Inseminasi, Solusi Mendapatkan Buah Hati” di Imperium Hall rumah sakit setempat, Sabtu (6/6). Seminar yang

diikuti ratusan peserta ini menghadirkan tiga narasumber utama yakni dr. Anom Suardika, Sp.OG.(K.Fer) dengan

materi tentang ‘’Infertilitas Update dan Royal IVF Clinic’’, dr. Putra Adnyana, Sp.OG.(K.Fer) dengan materi tentang

‘’Inseminasi dan Bayi Tabung’’ serta dr. Jaqueline Sudiman, Grad.Dispro.psc.M.Rep. dengan materi tentang ‘’Instrumen

Miri dan IMSI’’. Pemateri yang juga Founder Klinik Bayi Tabung RS BROS dr. Putra Adnyana mengatakan, seminar awam digelar dalam rangka HUT ke-5 RS BROS. Tujuan-

nya untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat awam bahwa infertilitas bukanlah tanpa solusi.

MBP/may

PEMBUKAAN - Pembukaan Restoran Bebek Garing yang berdiri di tengah Kota Denpasar, Jalan Cok Agung Tresna No.36 Renon, dilakukan Jumat (7/6). Pembukaan dihadiri

sejumlah tokoh masyarakat dan pengusaha di Bali. Putu Arnawa, S.E., owner Restoran Bebek Garing, didampingi

istrinya, Ni Luh Parwati, S.E., menjelaskan, Restoran Bebek Garing di bawah naungan Prada Group sebelumnya telah

sukses membangun usaha kuliner Bebek Garing di Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua, Mall Bali Galeria. ‘’Kami mencoba branding di Mall Bali Galeria, dan berhasil,’’ ujarnya. Kini Bebek Garing hadir di tengah Kota Denpasar memberikan nuansa baru dengan konsep, lantai satu family restaurant,

lantai dua merupakan ruang tunggu yang nyaman untuk pertemuan, meeting, dsb. Dan lantai tiga khusus untuk ru-angan meeting seperti seminar, ulang tahun, yang melibat-

kan banyak orang.

22 - 28 Juni 2015 15

MBP/ist

DISAYANGKAN - Kebiasaan umat Hindu di Bali untuk membongkar pura yang tergolong kuno dan digantikan

dengan bangunan dengan model baru disayangkan oleh sejumlah peneliti cagar budaya internasional, mengin-

gat pura di Bali bisa dikategorikan sebagai warisan kuno leluhur. Demikian diungkap Shri I Gusti Ngurah Arya

Wedakarna M Wedasteraputra Suyasa III saat hadir di Pura Luhur Besikalung, Penebel, Tabanan. Menurut Arya Weda, adanya pemugaran mengakibatan pura yang dibangun oleh

tangan asli leluhur menjadi hilang. Pura jaman sekarang ini dibangun oleh kontraktor dan insinyur. Jelas kesucian dan

taksunya berbeda. Akibatnya umat Hindu yang harus bayar peturunan dan membebankan pada kualitas hidup umat Hindu, belum lagi biaya upacara adat dan biaya krama.

Tidak heran, makin banyak umat Hindu kini pindah agama dan tidak mau jadi warga adat. Maka dari itu, ia minta agar

seluruh unsur di Bali berinstrospeksi diri.

MBP/ist

PERAYAAN - Bank BPD Bali pada Jumat (5/6) merayakan puncak HUT ke-53. Kendati perayaan HUT dilaksanakan sederhana, namun memiliki makna sebagai ajang refleksi

diri untuk meraih masa gemilang bersama Bank BPD Bali. Puncak HUT ke-53 Bank BPD Bali dilakukan dengan

pemotongan tumpeng oleh Dirut Bank BPD Bali I Made Sudja, B.Sc., S.Sos. didampingi Direktur Bisnis Non-Bank

Nyoman Suryaningsih, Direktur Operasional I Wayan Sujana, Komisaris Utama I Ketut Nurcahya, Komisaris I Gde Sudibia, Komisaris Wisnu Bawa Temaja, Komisaris

Independen Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa serta semua karyawan. Acara tersebut juga dirangkaikan dengan

pengenalan mobile banking Bank BPD Bali. Menurut Made Sudja, dengan adanya mobile banking merupakan sebagian

kecil dari grand design yang besar terhadap perubahan pelayanan perbankan dengan teknologi.

MBP/ist

DAFTARKAN - Kapolres Gianyar mendaftarkan ratusan anggotanya ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan

meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) yang iuran per orangnya sebesar 0,54% x

upah. Ditemui di kantornya usai acara Sosialisasi Pro-gram BPJS Ketenagakerjaan, Jumat (5/6), Kapolres AKBP

Farman menegaskan bahwa anggotanya perlu dilindungi dari risiko sosial yang dapat terjadi selama bertugas sejak

berangkat dari rumah hingga kembali ke rumah. Selain itu, selama ini petugas polisi hanya dilindungi program keseha-

tan dan pensiun. Kepala Kanwil Banuspa (Bali Nusa Papua) BPJS Ketenagakerjaan IG Ngurah Suartika menjelaskan bahwa polisi juga tenaga kerja, sehingga wajib dilindungi

oleh program BPJS Ketenagakerjaan terhadap risiko sosial selama bekerja.

MBP/ist

GELAR BUDAYA - Dua SMA PGRI 2 di Indonesia yakni SMA PGRI 2 Palembang dan SMA PGRI 2 Denpasar,

Senin (8/6) bertemu di SMA PGRI 2 Denpasar (Regrisma). Keduanya mengadakan gelar budaya di aula sekolah set-empat. Gelar budaya ini sebagai rangkaian studi banding

SMA PGRI 2 Palembang di Regrisma selama sehari. Gelar budaya diisi dengan pentas seni tari Gending Sriwijaya oleh

anak-anak SMA PGRI 2 Palembang, sementara itu anak-anak Regrisma membalas dengan tari Panyembrama, tari

Taruna Jaya dan tari pergaulan joged bumbung. Rombon-gan SMA PGRI 2 Palembang terdiri atas 131 siswa dan guru dipimpin Kasek Sugiharto, S.E., M.M. juga diajak

mengunjungi pameran karya pelajaran kewirausahaan dan 30 ekstrakurikuler sekolah ini. Rombongan dari Palem-

bang ini langsung diterima Kepala SMA PGRI 2 Denpasar Komang Artha Saputra, S.Pd., M.Pd. beserta wakasek dan

dewan guru.

16

Legislator di Senayan kembali bikin gerah. Tak hanya kinerjan-ya yang tak kunjung dirasakan publik, dalam urusan merancang

anggaran, politisi senayan ini memesang angka fantastis. Tak tanggung-tanggung, para wakil rakyat ini mengusulkan dana aspirasi Rp 20 milir per orang pada tahun anggaran 2016.

DPR mengajukan permintaan dana aspirasi daerah pemilihan (dapil) sebe-sar Rp 11,2 triliun dalam APBN 2016. Dengan total sebanyak 560 anggota, tiap anggota DPR memiliki pagu dana aspi-rasi per tahun sebesar Rp 20 miliar.

Besarnya usulan dan aspirasi ini di-akui Ketua DPR Setya Novanto. ‘’Dana aspirasi untuk para anggota DPR sebesar Rp 20 miliar masih berupa usulan. Saat ini, tahapannya masih dalam pemba-hasan di masing-masing fraksi dan alat kelengkapan di DPR,’’ ujarnya.

Dia memastikan, semua anggota dewan tidak ada yang menerima uang tunai, karena anggota dewan hanya mengusulkan program-program untuk dapilnya.

“Jadi program-program ini dengan dapil ini tidak dimiliki (anggota), tetapi semua diserahkan kepada pemerintah (pemda). Jadi ini hanya usulan-usulan dari anggota yang mempunyai daerah-nya,” kata Setya Novanto.

Saat ini, Rancangan APBN (RAPBN) 2016 sudah mulai dibahas antara Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama pe-merintah. Sebelumnya, Banggar DPR juga pernah mengajukan dana aspirasi sebesar Rp 15 miliar per anggota per ta-hun, namun usulan itu tidak terwujud.

Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit mengakui pihaknya mengajukan dana aspirasi daerah pemilihan sebesar Rp 11,2 triliun pada RAPBN 2016. Poli-tisi dari Partai Golkar ini memastikan tidak akan ada penyelewengan dalam pelaksanaannya. Sebab, tiap anggota dewan tidak memegang uang tunai dari dana yang diberikannya itu.

Wakil Ketua Tim Mekanisme Usulan Program Pembangunan Daerah Pemi-lihan (UP2DP), Mukhamad Misbakhun menjelaskan usulan dana aspirasi dapil ke dalam RAPBN 2016 karena dari hasil

kunker ke daerah ternyata pemerataan pembangunan belum terlaksana baik. Selalu ada titik-titik di sebuah daerah yang tidak tersentuh pembangunan yang di program pemerintah pusat. Oleh karena itu, dengan dana aspirasi terse-but, DPR bisa memastikan anggaran pembangunan memang menyentuh di semua titik.

Dari aspek hukumnya, menurut Misbakhun, UU MD3 memungkinkan anggota DPR mengusulkan program pembangunan untuk daerah pemilihan-nya. Selain itu, berdasarkan sumpah jabatan anggota DPR juga ada keharusan anggota DPR untuk memperjuangkan pembangunan di daerah pemilihannya.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra Desmon J Mahesa men-gakui fraksi masih bingung memutuskan menolak atas menerima usulan ini. Dia mengaku tidak menampik anggapan bahwa dana ini dikhawatirkan menjadi ajang pencitraan anggota dewan agar kembali terpilih kembali di Pemilu 2019. Tetapi, menurutnya banyak juga ang-gota DPR yang tulus ingin membangun daerahnya. “Banyak orang yang untuk mempersiapkan 2019, tapi banyak juga yang tulus,” ujarnya.

� Hardianto

Dana aspirasi untuk para anggota DPR

sebesar Rp 20 miliar masih berupa usulan. Saat ini, tahapannya masih dalam pemba-hasan di masing-masing fraksi dan alat kelengka-pan di DPR.

22 - 28 Juni 201516

P O L I T I K

Legislator MembidikDana Aspirasi

15 - 21 Juni 2015 1711155555 1 - 2-- 222- 111 1 JJJJ11 uuuunuuniuu 2020011555515 17171

Nanti kalau aspirasi, ada lagi aspirasi menteri,

aspirasi gubernur, bupati.

BESARNYA anggaran aspirasi yang diajukan DPR direspons Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia pun mengaku khawatir langkah ini akan dijadikan acuan dan ditiru aparatur lainnya. Ia pun menganjur-kan DPR memaksimalkan anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBN selama ini, yang dinilainya juga sebagai dana aspirasi.

Selain itu, Wapres juga mengaku khawatir dana aspirasi daerah pemilihan sebagai program yang diusulkan DPR dapat menim-bulkan latah lembaga aparatur negara lainnya untuk mengusulkan program serupa. “Nanti kalau aspirasi, ada lagi aspirasi menteri, aspirasi gubernur, bupati,” kata Wapres Jusuf Kalla.

Menurutnya pembangunan yang dilakukan pemerintah selama ini juga berdasarkan aspirasi dari DPR. “Tentu anggaran ada kri-terianya. Sebenarnya begitu anggaran itu diputuskan DPR dalam undang-undang (APBN) itu kan sudah aspirasi,” ujarnya. Pem-bahasan Undang-Undang APBN yang dilakukan DPR bersama pemerintah selama ini, menurut JK, sebenarnya sudah merupakan bentuk aspirasi DPR yang mengemban kepentingan konstituen-nya di daerah yang diwakilinya. “Apakah ada yang bukan aspirasi DPR?” tanya dia.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan jumlah Rp 20 miliar per tahun per anggota DPR (BP 10/6) yang dinilai terlalu besar, masih relatif dan belum tentu digunakan secara maksimal. “Itu masih relatif, masih sebatas memenuhi aspek pemerataan. Bisa saja Rp 20 M tidak cukup. Yang terpencil butuh bendungan.

Ini anggota punya hak bisa ajukan bendungan karena sangat penting,” kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Taufik mengatakan dana aspirasi dapil merupakan tindaklanjut dari amanat Undang-Undang MD3 dan telah dibahas dalam rapat konsultasi antara Badan Ang-garan dengan Menteri Keuangan. Dalam UU MD3 itu ada klausul yang menyebutkan bahwa pengambilan sumpah anggota untuk memperhatikan pembangunan dapilnya.

Dana itu, kata Taufik akan disalurkan dari APBN yang me-kanismenya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Proses penyaluran anggaran melalui APBN dan APBD. Mekanismenya lewat APBD. Kita tak menyentuh dana tersebut. Jika ada silpa akan dikembalikan,” janjinya.

� Nikson/Hardianto

Wapres Khawatir

Jusuf Kalla

17

22 - 28 Juni 201518

P E N D I D I K A N

Kelambanan Pemkot Denpasar menerbitkan Perda Pendidikan yang mengatur pengelolaan pendidikan di Kota Denpasar

mendapat sorotan kritis dari anggota Komisi IV DPRD Denpasar A.A. Ngurah Gede Widiada. Bertahun-tahun ranperda yang sebelumnya disebut-sebut sudah masuk ke Bagian Hukum untuk proses pengkajian itu tak kunjung ditetapkan alias menggantung. Padahal, di dalamnya terkandung klausul tentang Standar Biaya dan Penyeleng-garaan Pendidikan di Kota Denpasar yang dinilai sangat penting untuk meminimalisasi munculnya praktik-praktik pembebanan biaya pendidikan yang ”mencekik leher” masyarakat.

”Sampai saat ini, Ranperda Pendidikan itu tidak kunjung ditetapkan. Akibatnya, nasib standar biaya pendidikan itu secara otomatis juga menjadi saru gremeng alias tidak jelas,” kata Widiada kepada Bali Post, belum lama ini.

Widiada mengaku tidak tahu pasti apa yang menjadi kendala Ranperda Pendidi-kan itu tak kunjung ditetapkan. Ada kesan, regulasi mengenai pengelolaan pendidikan itu dipandang tidak urgen sehingga proses pembahasannya selalu ditunda-tunda. Pa-dahal, menurut Widiada, keberadaan Perda Pendidikan itu sangat vital mengingat per-masalahan pendidikan di Denpasar cukup kompleks dan pelik. ”Kami di Komisi IV DPRD Kota Denpasar ada rencana meng-gelar hearing dengan Disdikpora Denpasar dan instansi terkait guna membahas nasib Ranperda Pendidikan itu. Apakah instru-men hukum itu dinilai tidak penting atau bagaimana, kami ingin minta klarifikasi langsung dari instansi terkait,” tegasnya.

Secara prinsip, kata wakil rakyat dari Puri Peguyangan ini, pihaknya sangat mendu-kung adanya Perda Pendidikan. Khususnya, adanya klausul yang mengatur tentang pemberlakukan standar biaya dan penye-lenggaraan pendidikan di Denpasar. Dengan adanya instrumen hukum itu, pihak sekolah tentunya tidak bisa lagi semena-mena dalam menetapkan biaya pendidikan yang selama ini sering menuai keluhan dari masyarakat. “Pada intinya, kami di Dewan setuju adanya standardisasi biaya pendidikan itu. Ini akan menjadi semacam rambu-rambu bagi pihak sekolah sehingga tidak ada praktek-praktek pembebanan biaya pendidikan yang sangat memberatkan masyarakat,” ujar Widiada.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dis-dikpora Kota Denpasar IGN Eddy Mulya berdalih pihaknya masih menunggu kejela-san atas pelimpahan kewenangan SMA dan SMK ke Pemerintah Provinsi. Ditegaskan, sejatinya draf rancangan Perda Pendidikan sudah selesai dibuat. Hanya saja pihaknya belum bisa mengajukan draf itu ke DPRD Kota Denpasar.

“Drafnya sudah selesai disusun. Sebel-umnya, kami juga sudah sempat membahas-nya di Bagian Hukum dengan melibatkan unsur terkait seperti Dewan Pendidikan,”

kilahnya.Menyusul terbitnya Undang-Undang No-

mor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kata dia, beberapa tata kelola pemer-intahan termasuk pendidikan, berubah. Salah satunya kewenangan pendidikan SMA/SMK yang bakal dilimpahkan ke provinsi. Sampai saat ini, pelimpahan kewenangan itu belum terlaksana. Sementara undang-undangnya sudah ada. “Kami menunggu kepastian ini dulu. Adanya perubahan kebijakan dari pusat berpengaruh pada kebijakan di semua daerah termasuk di Kota Denpasar. Jangan sampai kerja dua kali. Kalau kami buru-buru ajukan drafnya sekarang ke dewan, takutnya pelimpahan kewenangan pengelolaan SMA dan SMK jadi dilaksanakan. Semuanya kan harus direvisi lagi,” ujarnya mantan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kota Denpasar ini.

� Sumatika

Ranperda Pendidikan

Tunggu Kejelasan Pelimpahan Kewenangan

A.A. Ngurah Gede Widiada

IGN Eddy Mulya

22 - 28 Juni 2015 19

DAMPAK kebijakan pemerintah pusat menghapus dana block grant penelitian tindakan kelas (PTK) dari DIPA Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) sejak beberapa tahun anggaran lalu, tampaknya mulai terasa. Budaya meneliti di kalangan guru di Bali yang memang masih sangat ren-dah makin “tiarap”. Sebagai indikatornya, saat ini tercatat 21.631 orang guru di Bali tertahan di golongan IV/a (Pembina tingkat 1) alias tidak mampu naik ke golongan IV/b (Pembina). Penyebab utama mandegnya kenaikan golongan puluhan ribu guru itu lantaran terganjal karya tulis ilmiah yang di kalangan guru lebih dikenal sebagai pe-nelitian tindakan kelas. Lantas, siapa yang harus peduli guna menggairahkan kembali gairah para guru untuk melakoni aktivitas penelitian tersebut?

Ketua PGRI Bali Dr. Gede Wenten Aryasuda, M. Pd. dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana, S.P. mengakui fenomena para guru enggan menjamah aktivitas pene-litian merupakan permasalahan klasik yang tak kunjung terpecahkan. Di samp-ing rendahnya penguasaan metodelogi penelitian, rendahnya minat para guru itu dipicu ketiadaan biaya untuk melakukan penelitian secara swadaya. “Kebijakan pemerintah pusat memangkas block grant PTK jelas ada pengaruhnya. Lantaran terganjal ketiadaan biaya penelitian, aktivitas penelitian guru yang sudah dari dulunya rendah itu akan makin tiarap. Karena keran bantuan makin mengecil, bisa jadi guru-guru yang sebelumnya sudah rajin melakukan penelitian justru

ikut-ikutan malas melakukan peneli-tian. Pasalnya, tidak semua guru punya kemampuan membiayai penelitiannya secara swadaya,” kata Wenten Aryasuda yang dibenarkan oleh Kariyasa Adnyana kepada Bali Post, belum lama ini.

Mengingat pentingnya aktivitas peneli-tian dalam medongkrak kualitas pendidi-kan secara menyeluruh, Wenten Aryasuda yang juga Kepala SMP PGRI 2 Denpasar ini mendesak Pemprov Bali dan pemkab/pemkot se-Bali mengalokasikan anggaran untuk mensubsidi biaya penelitian yang dilakukan para guru tersebut. Termasuk, mengalokasikan anggaran untuk mendu-kung aktivitas penelitian tindakan sekolah (PTS) yang biasanya dilakukan oleh para pengawas sekolah. ”Tanpa adanya dana motivasi seperti itu, jangan berharap guru-guru mampu melakukan penelitian. Meskipun sejumlah guru saat ini sudah menerima tunjangan profesi guru yang nilainya setara satu kali gaji pokok per bulan, tetap saja mereka belum mampu membiayai penelitian itu secara swadaya. Kami berharap, pemerintah daerah mau menyisihkan sedikit anggaran pada tahun anggaran mendatang untuk mendukung aktivitas penelitian yang dilakukan para guru tersebut,” katanya menyarankan.

Hal senada juga dilontarkan Kariyasa Adnyana. Wakil rakyat asal Buleleng ini juga mendesak pemerintah daerah di Bali mencari solusi guna menggairahkan kembali aktivitas penelitian di kalangan para guru. Pasalnya, kegiatan penelitian memerlukan biaya relatif besar yang meliputi pengadaan instrumen penelitian,

literatur, pengolahan data maupun pem-biayaan terkait lainnya sehingga tidak semua guru mampu melakukan penelitian secara swadaya. Sebagai solusi untuk mengatasi kendala klasik itu, tentu saja dengan meningkatkan komitmen untuk mengalokasikan anggaran yang berkaitan langsung dengan pembiayaan penelitian tersebut. Bahkan, dia juga menyarankan pemerintah daerah melalui Disdikpora Bali dan Disdikpora kabupaten/kota menggelar kompetisi secara rutin bagi guru-guru yang suka melakoni aktivitas penelitian. Tentunya, guru-guru yang berprestasi di bidang penelitian ini diganjar dengan penghargaan dan sejenisnya sehingga gairah meneliti itu tetap terjaga sekaligus memotivasi rekan-rekannya yang masih malas untuk tergerak melakukan peneli-tian. “Harus ada komitmen dari pemerintah daerah untuk mensubsidi biaya penelitian guru itu melalui pengalokasian anggaran secara berkelanjutan. Kalau kita memang berkomitmen bulat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bali, maka bidang penelitian ini tidak boleh dipandang sebe-lah mata. Ketika keran subsidi dari pusat diperkecil, maka sudah jadi kewajiban pe-merintah daerah untuk menggantikannya. Syukur-syukur nantinya pemerintah pusat kembali mengalokasikan dana block grant PTK yang didistribusikan melalui LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan). Dengan begitu, makin banyak guru yang biaya penelitiannya bisa dibantu oleh pe-merintah,” tegasnya.

� Sumatika

Penelitian Guru “Tiarap”, Siapa Peduli?

Sejumlah guru saat mengikuti Konferensi PGRI Bali. Pemerin-tah daerah diharap-kan mengalokasikan anggaran untuk mensubsidi biaya pe-nelitian para guru.

MBP/dok.

22 - 28 Juni 201520

M A N C A N E G A R A

Madeleine McCann adalah seorang gadis cilik yang lahir pada 13 Mei 2003 di Leicestershire, Inggris,

dari pasangan Gerald Patrick McCann (Gerry) dan Kate Marie yang keduanya sama-sama berprofesi sebagai dokter. Madeleine McCann menghilang pada malam hari Kamis, 3 Mei 2007, saat ber-libur dengan kedua orang tua dan kedua saudara kembarnya Sean dan Amelie, di wilayah Algarve Portugal.

Gadis Inggris ini hilang tanpa jejak dari apartemen, di daerah pusat resor Praia da Luz, beberapa hari sebelum perayaan ulang tahunnya yang keempat dan hingga kini masih belum ditemukan. Orang tua Madeleine, Kate dan Gerry McCann, telah mengatakan bahwa mereka sempat meninggalkan anak-anak mereka tanpa

pengawasan di kamar tidur saat mereka makan di restoran yang berjarak hanya sekitar 120 meter dari kamar mereka.

Penyelidikan awal oleh Policia Ju-diciária (PJ = kesatuan polisi di Portu-gal), menyimpulkan bahwa Madeleine telah diculik. Namun setelah penye-lidikan lebih lanjut, para PJ menya-takan bahwa ada dugaan kuat bahwa ia mungkin telah tewas dalam kamarnya saat kedua orang tuanya melaporkan kehilangan putrinya.

Dalam investigasi, ada beberapa pe-nampakan yang diklaim mirip dengan ciri-ciri Madeleine di Portugal dan di tempat lain, dan bukti ilmiah tambahan diperoleh dari berbagai lokasi.

Terdapat beberapa foto dan hasil tangkapan kamera yang memperlihatkan Madeleine digandeng seorang wanita.

Ada juga yang memperlihatkan Mad-eleine berada dalam gendongan seorang wanita dari suku lokal di wilayah Ma-roko. Ada pula yang melihat Madeleine bersama seorang wanita berambut cepak menaiki sebuah kapal, meninggalkan Portugal.

Penyelidikan ini melibatkan kerja sama kepolisian Inggris dan Portugal dengan menggunakan cara yang berbeda. Robert Murat, seorang warga setempat, sempat diberikan status tersangka oleh kepolisian setempat. Kedua orang tua Madeleine Kate dan Gerry McCann juga dicurigai dan sempat menjadi tersangka.

Namun, ketiga tersangka tersebut tidak ditahan hanya kegiatan mereka terus dia-wasi dan komunikasi mereka disadap.

Setelah melewati berbagai interogasi ketiga tersangka tersebut dibersihkan dari status tersangka mereka. Jaksa Agung Portugal menutup kasus ini pada tanggal 21 Juli 2008 dengan hasil nihil, namun kasus ini dapat dibuka kembali jika bukti baru muncul.

Menghilangnya Madeleine menjadi terkenal dan diketahui khalayak luas, dan setiap perkembangannya tidak luput dari liputan media. Ini karena keterlibatan aktif kedua orang tua Madeleine dalam mempublikasikan kasus ini.

Kate dan Gerry juga tampil dalam berbagai acara yang menyedot perhatian media internasional dengan kontroversi seputar investigasi polisi Portugal. Na-mun ada juga kritik terhadap sifat pub-lisitas terkait dengan pelaporan hilangnya Madeleine baik di media Portugis dan Inggris.

Apapun dugaan yang muncul, sejak kasus ini dipublikasikan, telah ada be-berapa pihak yang mengklaim melihat Madeleine, namun saat ditelusuri lebih lanjut hasilnya tetap nihil. Kasus ini be-lum terpecahkan hingga saat ini.

� Gugiek Savindra

Misteri Hilangnya Madeleine McCann

22 - 28 Juni 2015 21

KONFLIK antara etnis Rohingya den-gan etnis Rakhine di Myanmar memang tak kunjung selesai, hingga saat ini, ribuan warga Rohingya terombang-ambing dalam perahu di laut lepas dengan nasib yang tidak jelas. Myanmar merupakan salah satu negara heterogen dengan de-lapan etnis besar di dalamnya, seperti: Kachin, Kayah, Kayin (Karen), Chin, Burma, Mon, Rakhine dan Shan, sisanya adalah etnis minoritas.

Diskriminasi pemerintah terhadap et-nis minoritas memang sangat kental sejak kepemimpinan junta militer di Myanmar. Rohingya adalah etnis minoritas yang tinggal di Provinsi Rakhine (dulu berna-ma Arakan), Myanmar Barat, berbatasan dengan Bangladesh.

Rohingya bukanlah etnis asli dari Myanmar. Perawakan orang Rohingya sendiri lebih mirip orang Bengalis (Asia Selatan) seperti India dan Pakistan ketim-bang orang Myanmar yang lebih mirip orang Asia Tenggara pada umumnya.

Permasalahan asal-usul etnis Roh-ingya inilah yang hingga saat ini menjadi polemik berkepanjangan di Myanmar. Pemerintah Myanmar tetap beranggapan

bahwa Rohingya bukan sama sekali bagian dari etnis negaranya, melainkan mereka adalah orang-orang ilegal dari Bangladesh yang datang pasca kemerde-kaan Myanmar.

Perlakukan yang diskriminatif dari pemerintah Myanmar dan ketidaksudian orang-orang Rakhine untuk menerima kehadiran etnis Rohingya yang asal-usulnya dianggap tidak jelas, membuat kedua kubu saling menaruh kebencian. Permasalahnya adalah sejak awal ke-merdekaan tidak pernah ada dialog untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hingga akhirnya terjadi pertikaian yang menimbulkan perang etnis antara Rakhine dan Rohingya di Myanmar. Pembakaran, pembunuhan, pelanggaran hak-hak asasi manusia, hingga pembanta-ian pun sampai menyita perhatian mata dunia internasional.

Namun, pemerintah Myanmar tidak terima bila disebut merupakan sumber masalah dari krisis Rohingya saat ini. Bahkan negara tersebut mengaku ragu untuk menghadiri pertemuan mencari solusi meringankan konflik perdagangan manusia yang akan diselenggarakan oleh

Thailand. Presiden Mayor Zaw Htay mengatakan Myanmar belum memastikan akan ikut dalam pembahasan pengungsi negaranya atau tidak.

“Negara kami tidak akan menerima tuduhan oleh beberapa negara bahwa Myanmar adalah sumber masalah,” kata Zaw. Ia menegaskan Myanmar tidak akan menghadiri pertemuan regional itu, jika “Rohingya” disebutkan pada undangan, karena nama tersebut sangat tabu di Myanmar. Mereka menyebut “Rohingya” dengan sebutan “Ben-gali” dan merupakan imigran ilegal dari Bangladesh, meskipun Rohingya telah tinggal lama di negara mayoritas agama Buddha itu.

Sebuah kapal yang diisi dengan lebih dari 2.000 pengungsi putus asa dan lapar telah tiba di Thailand, Malaysia dan In-donesia dalam beberapa pekan terakhir. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penga-niayaan etnis di Myanmar. Perlu dicarikan solusi tepat dan cepat untuk mengatasi masalah ini.

� Gugiek Savindra

Konflik Terus Menerus Hantam Myanmar

22 - 28 Juni 201522

D A E R A H

Hujan lebat beberapa jam mengak-ibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa tempat di Jembrana. Bahkan hektaran sawah dan se-

jumlah rumah warga ikut terendam. Hujan lebat terjadi sejak sore hingga

malam, Rabu (3/6) lalu mengakibatkan longsor terjadi di Lingkungan Pangkung Manggis dan Pangkung Gayung, Kelurahan Baler Bale Agung. Sejumlah bagian bangu-nan tergerus dan roboh seperti bale Ling-kungan Pangkung Manggis dan tembok pagar SD 2 BB Agung. Sementara luapan air sungai di Kaliakah menyebabkan sejum-lah rumah terendam air selama beberapa jam. Longsor yang terjadi di tiga titik di Kelurahan BB Agung itu terjadi pada Rabu malam. Bangunan sayap Balai Lingkungan

Pangkung Manggis roboh ambrol tergerus sedalam 15 meter lantaran senderan jebol. Staf Kantor Kelurahan BB Agung Nyoman Arnita ditemui Kamis (4/6) lalu mengatakan longsor di Bale Lingkungan itu diketahui warga sekitar pukul 20.00 wita. Longsor menyebabkan sekitar 12 meter senderan yang baru dibangun tahun 2013 lalu jebol. Sementara bangunan utama bale lingkun-gan tersebut masih utuh. “Hanya di sisi sayap saja yang paling dekat dengan tebing yang ambruk,” terangnya.

Sementara itu longsor juga terjadi di SD 2 BB Agung di Lingkungan Pangkung Gayung. Pondasi pagar SD yang berada tepat diatas rumah milik Gusti Kade Utama Sada (56), longsor nyaris menimpa rumah. Bangunan rumah warga yang merupakan

bantuan bedah rumah provinsi itu kini terancam pagar yang masih berdiri tanpa pondasi. Pemilik rumah kemarin nampak masih membersihkan sisa lumpur yang menggenangi sekitar rumah. “Longsor seki-tar pukul enam sore, saya pulang dari beri pakan sapi. Untung tidak sampai ke rumah Pak,” terang dia. Namun, ia khawatir bila tidak segera ditangani, material pagar yang tanpa pondasi itu ambrol dan mengenai rumah yang baru dibangun bantuan bedah rumah itu. Selain itu tidak jauh dari SD 2 BB Agung juga terjadi longsor di tebing ru-mah Ketut Sudita. Namun, longsoran tidak sampai mengenai rumah warga.

Lurah BB Agung, Putu Nova Noviana dikonfirmasi kemarin membenarkan ada tiga lokasi longsor dan dua diantaranya

Hujan Semalam

Rusak Bangunan SD dan Rendam

Senderan di sayap bangunan Balai Lingkungan Pangkung Manggis roboh akibat long-sor Rabu malam.

22 - 28 Juni 2015 23

AKIBAT hujan selama beberapa jam Rabu (3/6) malam, puluhan hektar sawah yang baru tanam di Subak Baluk terendam air. Dipastikan hampir seluruh tanaman padi di subak tersebut mati dan petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Dari pantauan, sejumlah sawah di Subak Baluk nampak masih terendam air yang lebih tinggi daripada padi. Sejumlah petak sawah yang baru ditanami padi itu tergenangi air dan dipastikan rusak. Klian Subak Baluk, I Komang Suartama mengatakan terendamnya sawah itu akibat hujan pada Rabu malam. 59 Ha sawah di subak tersebut terendam dan kerusakan. Pasalnya padi yang baru berumur 7 hingga 15 hari itu terancam membusuk akibat terendam air.

Tingginya air yang merendam areal sawah mengakibat-kan padi mati. Bahkan di areal subak sisi Barat, air hingga setinggi setengah badan orang dewasa. Akibat terendam air hujan ini, petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Beberapa sawah yang baru tanam itu juga sudah diberikan pupuk dan biaya lainnya seperti bibit, traktor dan lain-lain. Rata-rata ongkos tanam per are berkisar Rp 1,6 juta belum termasuk bibit dan pupuk.

Sementara itu, tidak jauh dari Subak Baluk, Bendung Banyubiru I airnya sudah nampak surut. Namun di sekitar pintu Bendung nampak banyak tersisa sampah dan batang pohon bambu yang tumbang. Menurut penjaga bendung, I Ketut Wastika (47) mengatakan selama hujan turun sejak Rabu sore hingga malam dirinya tidak bisa tidur tenang. Pasalnya rumahnya berada paling dekat dengan bendung dan terendam apabila air meluap. Selama hujan itu ia ber-jaga di pintu bendung khawatir air meluap. Tinggi air saat itu mencapai 3,5 meter sedangkan tinggi bendung 4 meter. Menurutnya puncak derasnya air hujan sekitar pukul 21.00 wita. Saat itu dirinya jaga di pintu bendung dan banyak warga yang datang mengontrol air. Mereka khawatir air meluap dikira pintu air belum dibuka.

� Surya Dharma

merupakan fasilitas umum. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Sat-pol PP Jembrana yang kemarin turun ke lokasi. “Kalau yang di Balai Lingkungan itu yang paling parah, sepanjang 12 meter jebol,” terang dia. Sedangkan rumah warga yang nyaris terkena longsoran pondasi pagar SD merupakan bantuan bedah rumah dari provinsi dan baru 60 persen pengerjaan.

Sementara itu, hujan juga mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi seperti di Desa Kaliakah. Sejumlah rumah warga sempat tergenangi air luapan sungai dan diantaranya hingga masuk ke rumah. Meluapnya air itu dipicu tersendatnya air di DAM Banyubiru sehingga air meluap hingga ke permukiman. Kasat Pol PP Jembrana, Gusti Ngurah Rai Budhi dikonfirmasi kemarin membenarkan menerima laporan banjir dari masyarakat di Kaliakah. Menurutnya genangan air itu selain dari hujan juga luapan air sungai. Genangan air itu akhirnya surut beberapa jam kemudian. Penyebab air meluap lantaran ada pohon bambu roboh menutupi pintu bendung.

� Surya Dharma Kondisi bendung Banyubiru I airnya surut dan di pintu air

dipenuhi sampah serta batang pohon.

Puluhan Hektar Sawah Ikut Terendam

Pondasi pagar SD 2 Baler Bale Agung jebol akibat hujan lebat Rabu malam dan nyaris men-impa rumah warga.

Rumah Warga

22 - 28 Juni 201524

K E S E H ATA N

BERDASARKAN Permenkes nomor 28 tahun 2014 tentang pedoman pelaksa-naan program jaminan kesehatan nasional, manfaat yang tidak dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meli-puti; pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku, pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kes-ehatan yang tidak bekerja sama dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kecuali dalam keadaan darurat. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja, pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas.

Selain itu yang tak ditanggung BPJS adalah pelayanan kesehatan yang dilaku-kan di luar negeri, pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik, pelayanan untuk mengatasi intertilitas, pelayanan merata-kan gigi (ortodonsi), gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri akibat

melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri, pengobatan komplementer, alter-natif dan tradisional termasuk akupuntur non medis, shin she, chiropractic yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment), pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen), alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu, perbekalan kesehatan rumah tangga, pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah, biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dice-gah (preventable adverse events).

“Yang dimaksud dengan preventable adverse adalah cedera yang berhubungan dengan kesalahan/kelalaian penatalaksan-aan medis termasuk kesalahan terapi dan diagnosis, ketidaklayakan alat dan lain-lain sebagaimana kecuali komplikasi penyakit terkait, biaya pelayanan lain yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan yang berlaku,” papar Sri Mugi-rahayu, Kepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan, BPJS Kesehatan Divisi Regional XI. Sri menegaskan

bahwa pelayanan yang ditanggung adalah pelayanan yang sesuai dengan indikasi medis dokter dan mengikuti prosedur pelayanan BPJS yang berlaku mulai dari rawat jalan, rawat inap, maupun tindakan medis operatif maupun non operatif. Begitu juga pelayanan bagi pasien THT. “Tempat pemeriksaan THT bagi peserta JKN adalah Rumah Sakit baik Rumah Sakit pemerintah dan Rumah Sakit swasta yang bekerja sama dengan BPJS Keseha-tan yang melayani poli Rawat Jalan THT,” tegasnya belum lama ini.

Sekali lagi Yerry menegaskan bahwa tidak ada pembatasan jenis penyakit yang tidak dijamin BPJS Kesehatan. “Semua sudah satu paket dalam pembayaran den-gan rumah sakit,” ujarnya. Jaminan juga berdasarkan indikasi medis dari petugas medis. Termasuk juga HIV/AIDS menjadi tanggungan BPJS.

Selain pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan juga menanggung alat bantu kesehatan seperti kacamata, alat bantu den-gar, dll. “Yang jelas penyebab ia dirawat karena penyakit,” ujarnya.

� Citta Maya

Berdasarkan peraturan BPJS no-mor 1 tahun 2015, masa aktivasi keanggotaan BPJS diperpanjang menjadi 14 hari yang sebel-

umnya hanya tujuh hari. “Masa aktivasi menjadi 14 hari khusus bagi peserta BPJS Mandiri, bukan PPU (pekerja penerima upah) dan bukan pekerja,” ujar Yerry Gerson Rumawak, Kepala Departemen Pe-masaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Divisi Regional XI, Selasa (9/6).

Sebelumnya peraturan badan (perban) menetapkan masa aktivasi selama tujuh hari. Masyarakat menangkap masa tujuh hari adalah penundaan keanggotaan, pada-hal masa aktivasi tujuh hari dimaksudkan untuk melakukan validasi data. Kini tujuh hari dirasa sangat singkat mengingat un-tuk melakukan validasi perlu koneksi ke

semua link wilayah Indonesia. “Dalam 14 hari baru dapat data yang akurat,” ujarnya.

Peserta mandiri adalah peserta yang membayar iuran oleh dirinya sendiri. Seiring perjalanan, didapati masyarakat yang tidak mengetahui dirinya telah ada yang membayarkan, ada juga yang sudah didaftarkan anggotanya, ada juga pen-siunan yang sudah terdaftar sebelumnya, perpindahan penduduk dari suatu wilayah, dll. Maka dari itu perlu dilakukan sinkro-nisasi data kependudukan yang lumayan menyita waktu.

Menurutnya, masa aktivasi 14 hari dapat memberikan waktu kepada peserta untuk menyiapkan diri membayar iuran. Selain itu dapat membantu pemerintah menyiapkan data yang akurat. Terlepas

dari itu, ada konsekuensi bagi peserta yaitu tidak mendapat jaminan jika belum melakukan aktivasi keanggotaan BPJS. Kecuali bagi masyarakat kurang mampu/miskin dengan melengkapi diri dengan surat keterangan tidak mampu dari dinas sosial dengan cara membayar iuran. “Jika bukan masyarakat miskin, tidak kena penjaminan pada saat itu sehingga ia harus menunggu aktivasi selama 14 hari untuk mendapatkan jaminan,” jelas Yerry.

Ketentuan tersebut secara tidak lang-sung mendorong masyarakat untuk segera mendaftar menjadi anggota BPJS, “Jangan tunggu sakit, tapi lindungi diri jauh hari sebelumnya,” ujarnya. Peraturan tersebut mulai diberlakukan sejak 1 Juni.

� Citta Maya

Masa Aktivasi Keanggotaan BPJS Diperpanjang

Layanan Kesehatan yang Tak Ditanggung BPJS

E K O N O M I

22 - 28 Juni 2015 25

GUNA memacu wirausaha pemula di Bali supaya bisa terus mengembangkan usahanya dan menyerap tenaga kerja lebih banyak, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) RI menyiapkan modal Rp 7 miliar untuk 2015 ini. Selain itu, juga di-laksanakan pelatihan dan pendampingan bagi wirausaha pemula supaya usahanya naik kelas.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penumbuhan Kewirausahaan dan Asisten Deputi (Asdep) Urusan Kewirausahaan Deputi Bidang Pengem-bangan SDM Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Indriana di sela-sela acara pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha pemula, Minggu (24/5). Kegiatan yang berlangsung 22-25 Mei tersebut, terselenggara atas kerja sama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, BaliTV, dan Bank Mandiri.

Menurut Indriana, tujuan kegiatan tersebut lebih pada meningkatkan ka-

pasitas SDM wirausaha pemula dengan harapan jika kapasitasnya sudah men-ingkat maka dalam pengelolaan usaha lebih baik. Sebenarnya yang jadi prioritas program tersebut adalah usaha naik kelas. Oleh karena diharapkan wirausaha pe-mula tersebut nanti setelah pelatihan bisa mengembangkan usahanya. “Sekaang mereka juga menyusun rencana pengem-bangan usaha,” tegasnya.

Setelah presentasinya dinilai, pihaknya bisa menetapkan kebutuhan pasokan modal dalam rangka mengembangan usahanya. Setelah itu baru diberikan sup-port atau diberikan modal pengembangan usaha. Dengan disentuh pelatihan dan support bantuan modal, pengembangan usahanya ke lebih besar. “Lebih penting lagi adalah usaha yang sudah berkembang dan lebih besar, mereka diharapkanbisa menyediakan lapangan kerja. Sekarang kan masih diri sendiri, nanti bisa merekrut saudara dan teman-temannya,” imbuh Indriana.

Untuk di Bali, target pengembangan wirausaha pemula ini cukup banyak. Di

samping melakukan pelatihan tersebut, pihaknya juga menggandeng Dinas Koperasi dan UKM melakukan kegiatan serupa. “Kementerian Koperasi dan UKM memberikan dana dekosentrasi kepada Dinas Koperasi Provinsi, dimana mereka bisa melakukan pelatihan yang sama dan difokuskan pelatihan bersifat vokasi,” ujarnya.

Selain itu, Dinas Koperasi juga melaku-kan pendampingan kepada wirausaha, dilatih dan di-support modal. Ia ber-harap usai mengikuti kegiatan tersebut, mereka mampu menjalankan usahanya dengan baik, berkembang, menye-diakan lapangan pekerjaan dan apa yang dimiliki bisa ditularkan kepada rekan-rekannya. “Kementerian kami punya target menumbuhkembangkan wirausaha 1 juta orang dalam 5 tahun ini. Kami tidak bekerja sendiri tapi bekerja sama dengan 10 kementeriaan lembaga, dinas-dinas, dan lembaga-lembaga profesional,” ucapnya.

� Kertanegara

Pacu Wirausaha Bali

Kemenkop dan UKM Siapkan Modal Rp 7 Miliar

MBP/edi

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Satria Naradha dan Nyonya Bintang Puspayoga foto bersama dengan wirausaha muda, pekan lalu. Sebelumnya para wirausaha muda tersebut mendapat pelatihan yang merupakan kerja sama Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah RI dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, BaliTV, dan Bank Mandiri.

L E N S A

Petugas kebersihan membersihkan enceng gondok yang nampak tumbuh rimbun di sungai. Keberadaan enceng gondok ini sangat mengganggu karena menyebabkan

tersumbatnya aliran sungai.

MBP/I Nyoman Haryadi Wijaya

Petugas kebersihan membersihkan enceng gondok yang nampak tumbuh rimbun PePetetutugugagasas kekebebeberersrsisihihahanan mememembmbeberersrsisihihkhkakanan enencncecenengng gogonondndodokok yayanangng nanamampmpapakak tutumbuh rimbumbmbbuhuh ririmbunimbmbbunun

22 - 28 Juni 201528

O L A H R A G A

Sebuah baut titanium menancap erat di tulang bahu kirinya. Itu menjadi pertanda sejarah bahwa dahulu pembalap Formula 1

tidak dijejali dengan berbagai peralatan elektronik untuk membantu bertarung di trek sirkuit.

Mantan pembalap F1 Inggris Nigel Mansell memperbandingkan pengala-man pribadinya dengan para pembalap di era sekarang ini. Berbagai peralatan pendukung termasuk Sistem Pengurang Kecepatan (DRS) terpasang di mobil pembalap. Sementara ban yang aus kini tak ada lagi.

“Kita perlu keajaiban,” kata juara dunia 1992 itu yang menginginkan perubahan signifikan di F1 agar menjadi tontonan yang lebih menarik. “Biarkan pembalap memacu mobilnya seperti balapan zaman dahulu,” tambah Mansell yang meme-nangi 31 seri grand prix itu.

Dalam wawancara dengan Sky Sports itu, Mansell menilai DRS merupakan pi-ranti yang tidak tepat bagi pembalap yang ingin menyalip lawannya. Piranti tersebut juga tidak memberi kesempatan bagi pembalap menambah kepercayaan diri

dan mendemonstrasikan perhitungannya dan mungkin perencanaannya lap demi lap, saat dia mendahului rivalnya.

“Pirelli (pemasok ban) telah sukses dengan tugasnya menghasilkan produk yang susai yang mereka inginkan. Tapi saya kira mereka perlu kembali meng-gunakan ban model lama yang banyak grip-nya,” katanya yang merindukan aksi salip menyalip di kelokan .

Kehebatan ‘power steering’ saat ini menjadikan mobil-mobil F1 semakin minim menyenggol pagar pembatas atau tergelincir keluar dari trek. “Seluruh bagian trek pernah saya lewati sebelum perubahan ini semua terjadi dan kami se-mua menikung dengan penuh berbahaya,” tuturnya kepada Reuters.

Pembalap-pembalap dulu juga ter-golong nekat saat mereka memasuki kelokan. Namun mereka menggunakan perhitungan yang tepat karena jika tidak, itu akan mengakibat kerusakan hebat pada kendaraan. “Jadinya kami menghormati mobil dan juga tikungannya,” katanya sambil menambahkan bahwa jika sampai menghajar pagar pembatas resikonya hingga mengalami cedera pada perge-

langan tangan.Untuk itu, semua pembalap harus men-

jalani latihan fisik yang keras. Dengan fisik yang benar-benar bugar mereka baru bisa mengendalikan mobil dalam kecapa-tan tinggi. “Kini dengan menggunakan beberapa jari saja, pembalap sekarang bisa mengendalikan mobilnya,” ungkap pembalap Inggris yang dikenal dengan kumis tebalnya itu.

Pembalap Inggris Lewis Hamilton kini telah melewati rekor kemenangan Man-sell dan mungkin bisa memecahkan rekor tujuh kali juara dunia seperti dilakukan Michael Schumacher, menurut Mansell. Tapi dia tidak sependapat jika Hamilton merupakan pembalap hebat sepanjang masa seperti diungkapkan bos F1 Bernie Ecclestone.

“Lewis memang pembalap hebat, namun masih banyak lagi pembalap hebat lainnya. Yang membuatnya hebat adalah karena didukung oleh pabrik yang hebat,” katanya menyebut Mercedes sebagai penyuplai mo-bil fantastis untuk Hamilton dan sejauh ini mendominasi balapan musim 2015.

� Yudi Winanto

ebuah baut titanium menancapdi l b h ki i I

dan mendemonstrasikan perhitungannya d ki l d i

langan tangan.U k i b l h

MBP/mclaren.com

Mantan pembalap Formula 1 Nigel Mansell.

22 - 28 Juni 2015 29

PELATIH Portugal Jose Mourinho meyakini sepak bola melulu hanya soal kemenangan saja. Jadi klub-klub yang condong memperaga-kan permainan cantik, pertahanan ketat serta serangan yang mema-tikan, mereka adalah tim bodoh.

Tak bisa dibantahkan lagi bah-wa sepak bola yang diperagakan Chelsea membosankan sepanjang musim kemarin. Ironinya klub yang dilatih Mourinho itu justru menjadi juara kompetisi Liga Utama Inggris.

Klub asal London Barat itu bahkan mengakhiri kompetisi dengan keung-gulan delapan poin atas rival terdekatnya Manchester City. The Blues hanya menelan kekalahan tiga kali dan sombong den-gan keunggulan 41 gol atas City.

G e n e r a s i b a r u pelatih seperti Bren-dan Rodgers (Liver-pool) dan Roberto Mar t inez (Ever-ton) dipuji karena keberhas i lannya menghadirkan gaya permainan meny-erang yang membuat klub-klub mereka enak ditonton. Ar-senal juga dipuji permainannya se-bagai contoh per-tunjukan olahraga yang menghibur. Sementara City dipuj i karena pemain-pemain-nya yang subur mencetak gol.

T a p i Mourinho me-mang sosok kontroversial dan membela diri soal bagi-mana caranya meraih sukses. “Saat orang-orang berbicara tentang

generasi baru pelatih, apak-ah artinya generasi baru

itu ? Generasi itu akan selalu berhubungan dengan sosok yang menang,” ujar Mourinho seper-

ti dikutip harian The Sunday

Times. ”Dan seseorang yang kadang-kadang me-

nang atau tidak pernah sama sekali akan men-jadi tidak terkenal.”

Mantra Mourinho pun efektif . Chelsea

menghancurkan rival top Manchester United dengan

kemenangan tipis 1-0. Keme-nangan pada April lalu, ditan-

dai dengan penguasaan bola yang hanya 30 persen saja.Chelsea tak pernah disulitkan

dengan gelombang umpan-umpan yang diperagakan Wayne Rooney

dkk. Namun dengan satu serangan balik yang efektif, gawang the Red Devils langsung koyak oleh kreasi Eden Hazard.

Sepekan kemudian, the Blues mencatat hasil penting dengan menahan Arsenal di Emirates Stadium. Pasukan Mourinho dihujani ejekan “membosankan, mem-bosankan Chelsea,” oleh pendukung the Gunners.

Tapi Mourinho yang telah merebut 8 gelar liga, 7 trofi domestik, 1 Piala UEFA dan 2 Liga Champions, tetap mempertah-ankan gayanya. “Apa ini? Apakah orang-orang itu telah menghasilkan gagasan, filosofi dan ingin menciptakan sesuatu seperti : “Kami membangun serangan dari belakang, kami mempunyai penguasaan bola yang bagus dan kami tidak memaink-an serangan balik,” ujar pria berusia 52 tahun itu seperti dikutip Reuters.

“Jika anda tidak memainkan serangan balik itu tandanya anda bodoh. Serangan balik itu salah satu bagian yang fantastis dalam sepak bola, sebuah amunisi yang vital. Jika anda mengetahui lawan anda tidak imbang, anda mempunyai kesem-patan bagus untuk mencetak gol.”

“Jadi saya kira orang-orang mencip-takan ilusi dan itu mempengaruhi opini publik. Sepak bola tidak pernah berubah. Sepak bola adalah soal kemenangan,” tegasnya.

� Yudi Winanto

Pelatih Chelsea Jose Mourinho.

Soal KemenanganPortugal Jose Mourinhok bola melulu hanya an saja. Jadi klub-dong memperaga-cantik, pertahanan ngan yang mema-adalah tim bodoh.antahkan lagi bah-yang diperagakan osankan sepanjang

n. Ironinya klub yang ho itu justru menjadii Liga Utama Inggris.ondon Barat itu bahkan mpetisi dengan keung-

poin atas rivalManchester es hanya han tiga ng den-n 41 gol

b a r u Bren-

Liver-berto

Ever-arenannyagayaeny-

mbuat ereka Ar-puji se-

per-agaur. ty

na n-r

-as.ang tang

generasi baru pelatih, apak-ah artinya generasi baru

itu ? Generasi itu akan selalu berhubungan dengan sosok yangmenang,” ujar Mourinho seper-

ti dikutip harian The Sunday

Timyan

nsj

pumen

Manckemennangan

dai denyang hanChelsea

dengan geloyang diperag

dkk. Namun dbalik yang efekDevils langsung kHazard.

Sepekan kemudhasil penting dendi Emirates Stadiudihujani ejekan “bosankan ChelseaGunners.

Tapi Mourinhogelar liga, 7 trofi ddan 2 Liga Champankan gayanya. “Aorang itu telah mfilosofi dan ingin seperti : “Kami mebelakang, kami mbola yang bagus daan serangan baliktahun itu seperti d

“Jika anda tidakbalik itu tandanyabalik itu salah satudalam sepak bolavital. Jika anda mtidak imbang, anpatan bagus untu

“Jadi saya kiratakan ilusi dan itupublik. Sepak bolaSepak bola adalategasnya.

Pelatih Chelsea Jose Mourin

22 - 28 Juni 201530

O L A H R A G A

PEMBEKUAN PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi yang berujung sanksi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), membuat kompetisi vakum dan para pemain sepak bola di Indonesia kehilangan pekerjaan. Di satu sisi, mereka me-merlukan penghasilan untuk kelangsungan hidup keluarga sehari-hari.

Mau tidak mau, para pesepak bola harus bekerja samp-ingan. Ada yang berbisnis, namun lebih banyak mengikuti pertandingan yang digelar perorangan seperti pengusaha dan kelompok/organisasi. Kejuaraan atau turnamen menjadi pilihan untuk menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan upah. Tidak terkecuali pertandingan antarkampung (tarkam) yang ngetren di di seluruh polosok Tanah Air.

Itu bisa dilihat dari turnamen Piala Bung Karno di Stadion Debes, Tabanan. Ajang ini yang diselenggarakan oleh Aso-siasi Kabupaten (Askab) PSSI Tabanan ini diramaikan se-jumlah pemain Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, dan Liga Nusantara asal Bali. Sebut misalnya Anak Agung Ngurah Tresna Jaya asal Sriwijaya FC, Lebut Mahendara (eks PSM Makassar), Made Binter Wirahadi (Persiba Balik-papan), Gede Nano Sukadana (Arema Cronus), I Putu Dian Ananta, Bayu Yusa, Kayun Dwipayana, Antawijaya Mocin, Pandu Wirata, Otong, dan Agus Novix (PS Badung).

Ngurah Tresna Jaya alias Ngurah Nanak membela Den-pasar Selection. Ia beralasan memerlukan pertandingan un-tuk mempertahankan kemampuan teknik dan fifik sehingga bersedia turun di Piala Bung Karno. “Saya bermain untuk mengisi kekosongan akibat tidak ada pertandingan. Semoga kompetisi secepatnya diputar kembali agar saya bisa kembali bermain bersama Sriwijaya FC. Hanya itu harapan saya,’’ ungkapnya usai mengantarkan Denpasar Selection menang 2-0 atas Putra Dewata.

Made Binter Wirahadi melontarkan nada serupa. Ia mau bermain di kejuaraan lokal untuk mendapat pemasukan tambahan. Jika kompetisi sudah kembali berjalan, barulah dirinya balik ke Balikpapan. “Ini untuk menjaga kondisi dan menjalani hobi. Hanya sepak bola yang bisa saya lakukan, karena ini merupakan mata pencaharian saya. Jika tidak bermain bola, saya mencari nafkah dari mana,’’ paparnya.

Pemain PS Badung yang belum sempat berkompetisi di Divisi Utama juga ikut bermain di Tabanan. Apalagi pemain lokal belum menerimna gaji bulan Maret dan April dari manajemen PS Badung. Berbeda dengan delapan pemain dari Jawa yang sudah menerima haknya. “Kami ingin gaji kami segera dibayar. Jangan gaji pe-main Jawa saja diberikan, kami pemain lokal juga sangat mem-butuhkan gaji,” ungkap kiper I Putu Dian Ananta.

� Eka Parananda

Kompetisi Sepak Bola Vakum

Pertandingan Tarkam Jadi Pilihan

MPB/kmb41

Anak Agung Ngurah Tresna Jaya atau Ngurah Nanak (kanan) dan Made Binter Wirahadi.

22 - 28 Juni 2015 31

ATLET atletik Bali asal Kota Denpasar, Ni Nyoman Kerni, resmi menggenggam tiket PON XIX/2016 di Jawa Barat. Ia lolos ke ajang multievent nasional empat tahunan itu pada nomor lari 200 meter putri lewat Kejurnas sekaligus Pra-PON Jateng Terbuka.

Sebagai strategi PASI Bali, Kerni tidak lagi diturunkan baik pada kejurnas maupun Pra-PON berikutnya. Tujuannya, mem-berikan kesempatan tampil kepada atlet lainnya agar Bali bisa meloloskan banyak wakil ke PON. Sebab, dengan banyak atlet maka peluang meraih medali semakin besar.

Kerni turun di nomor lari 200 meter pada PON XVIII/2012 di Riau dengan mendapatkan medali perunggu. Ia mencatat waktu 24.27 detik. Emas direbut Tri Setyo Utami (Jatim) dan perak disabet Nurul (NTB). Atas hasil itu pelari kelahiran Denpasar, 14 Januari 1989 ini, dipanggil masuk pelatnas tetapi menolak dengan alasan sedang menyusun skripsi.

Kerni selanjutnya meraih perunggu pada Kejurnas Atletik 2013 di Jakarta dan lagi-lagi dipanggil ke pelatnas. Pemanggilan kedua ini dipenuhinya. Ia pun menyumbang perunggu di nomor lari 4 x 100 meter pada SEA Games 2013 di Myanmar.

Kerni sadar untuk meraih emas pada PON di Jabar cukup berat. Apalagi, Tri Setyo umurnya lebih muda. Kendati demikian, dirinya tidak patah se-mangat dan siap berjibaku di sana tahun depan. ‘’Sejauh ini saya belum tahu turun di nomor apa, sebab menyangkut strategi dan keputusan pelatih Nyoman Suteja,’’ ujar alumnus IKIP PGRI Bali Jurusan FPOK ini.

Ia berlatih enam kali dalam sepekan, dan hanya libur Sabtu. Di samping itu, rajin menjaga kebugaran tubuh dengan latihan di fitnes. Kerni sekalian bersiap menghadapi Porprov Bali XII di Buleleng, September mendatang. Sebelumnya, pada event serupa di Denpasar (2013), Kerni menyabet empat keping emas nomor 100 meter, 200 meter, 4 x 100 meter, dan 4 x 400 meter. ‘’Target saya mempertahankan kembali empat emas ini pada Porprov di Buleleng,’’ tukas guru olahraga SMP PGRI 5 Denpasar ini.

Ia berjanji tampil maksimal, meng-ingat PON Jabar merupakan penampi-lan terakhirnya. Pasca-PON, Kerni berkomitmen melangsungkan pernika-han. Sebagai insan lari, jodohnya tidak jauh dari olahraga yang digelutinya. Sang pacar adalah mantan pelari yang kini melatih atlet Denpasar, Wayan Muliarsana.

� Daniel Fajry

Kota Denpasar, Ni Nyoman Kerni, resmiX/2016 di Jawa Barat. Ia lolos ke ajang hunan itu pada nomor lari 200 meter

us Pra-PON Jateng Terbuka.i, Kerni tidak lagi diturunkan baik ON berikutnya. Tujuannya, mem-epada atlet lainnya agar Bali bisa PON. Sebab, dengan banyak atlet semakin besar.

00 meter pada PON XVIII/2012 didali perunggu. Ia mencatat waktu ri Setyo Utami (Jatim) dan perak sil itu pelari kelahiran Denpasar, 14 asuk pelatnas tetapi menolak dengan psi.perunggu pada Kejurnas Atletik 2013ggil ke pelatnas. Pemanggilan kedua umbang perunggu di nomor lari

mes 2013 di Myanmar.mas pada PON di Jabar tyo umurnya lebih

nya tidak patah se-ana tahun depan.turun di nomor i dan keputusan alumnus IKIP

lam sepekan,samping itu,

ubuh dengan lian bersiap di Buleleng,mnya, pada

013), Kerni nomor 100

eter, dan 4 x mpertahankanada Porprov ahraga SMP

mal, meng-penampi-N, Kerni

n pernika-nya tidak elutinya. lari yang, Wayan

el Fajry

Ni Nyoman Kerni

Berakhir di PON 2016

22 - 28 Juni 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

SUKSES GANDA - SMP PGR 6 Denpasar kini meraih sukses ganda. Pertama sukses mengantarkan siswanya lulus 100 persen. Dua di antaranya meraih nilai 100. Kedua, SMP

PGRI 6 Denpasar kini menjadi sekolah kemanusiaan dan kasih sayang. Hal itu diungkapkan Kepala SMP PGRI 6

Denpasar Drs. I Ketut Antara, M.Ag. pada acara pelepasan 118 siswa kelas IX, Selasa (9/6) di aula sekolah setempat.

Pelepasan ditandai denga penyerahan siswa kelas IX kepada Ketua Komite I Ketut Garga, S.Sos., M.Si. Saat itu juga diu-mumkan tiga siswa peraih nilai UN tertinggi masing-masing

Ni Putu Yuli Tiara Sari dengan nilai 370,5, disusul di rank-ing II dan III I Made Tirta Jaya (365,5 ) dan Gede Andika

(363,5). Sementara itu siswa peraih nilai 100 masing-masing di Matematika oleh I Made Tirta Jaya dan di IPA oleh Ni

Kadek Resmi Bhakti Oktaviani. Untuk itu, Ketut Antara minta lulusannya terus melanjutkan studi, menjaga nama

baik almamater, keluarga dan bangsa.

MBP/ist

TERLENGKAP - Komitmen Grup Hardys Holdings untuk hadir sebagai pusat perbelanjaan terlengkap di Kabupaten

Banyuwangi, salah satu unit bisnis HardysRetail yakni HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi buka opera-

sional pada Jumat, 12 Juni 2015. Hal ini disampaikan Direktur Merchandising HardysRetail Mega Esti Roh

Ani, S.E. ditemui seusai rapat persiapan terakhir opening HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi, Sabtu (6/6).

Didampingi Setyanto Budi Nugroho selaku Direktur Operasi HardysFunzone, Mega menerangkan, acara pembukaan

akan dilaksanakan dengan sederhana, diawali istigho-sah untuk kelancaran pelaksanaan pembukaan maupun operasional HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi.

Dijelaskan Mega, selain Pusat Kuliner dan Pusat Oleh-oleh Khas Banyuwangi, HardysMall Basuki Rachmat Banyu-

wangi juga menyediakan berbagai barang kebutuhan rumah tangga, fresh food serta kebutuhan perabotan rumah tangga yang lengkap di HardysSupermarket dan HardysHardware.

MBP/ist

PEMIMPIN - “Menjadi seorang pemimpin tidak diciptakan dalam sehari, tetapi dilatih secara terus menerus”, begitulah kata Alex P. Chandra dalam Leadership Camp BPR Lestari

yang diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu (6 dan 7 Juni) di The Silas Agrowisata, Bedugul Tabanan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BPR Lestariyang bertujuan untuk membentuk pemimpin-pemimpin masa depan BPR Lestari.

“Kami sangat concern dengan peningkatan kualitas human capital kami, khususnya calon-calon pemimpin perusahaan

di BPR Lestari. Kebutuhan akan calon leader di perusahaan kami sangat besar nantinya, sehingga harus dipersiapkan

sejak dini”, kata Luh Ketut Citarasmini, Kepala Divisi Hu-man Capital Management dan Compliance BPR Lestari.

Leadership Camp ini diikuti oleh 37 peserta Management Trainee BPR Lestari baik yang sudah lulus pendidikan

maupun yang sedang menempuh pendidikan. Selama 2 hari penuh mereka dididik secara fisik maupun mental untuk

melatih skill kepemimpinan, potensi, dan kepercayaan diri.

MBP/ist

LOMBA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI kembali menggelar Lomba Menggambar Berskala

Nasional BNI Taplus Anak Goes to Hongkong Disneyland bertema ‘’Ekspresikan Impianmu Bersama BNI’’. Program

ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya mengajarkan anak-anak untuk mulai belajar mengelola keuangan. BNI

Taplus Anak merupakan produk simpanan dalam bentuk tabungan yang diperuntukkan bagi anak dan remaja sampai

usia 17 tahun guna menumbuhkan budaya menabung bagi anak-anak usia dini. Lomba menggambar tersebut dilak-

sanakan serentak di 15 Kantor Wilayah BNI di seluruh Indonesia mulai Mei s.d. Juni 2015. Bertempat di Ruang

Ayodya lantai tiga Kantor BNI Wilayah Denpasar, Minggu (7/6), lebih dari 200 anak dengan sangat antusias mengikuti

lomba menggambar dengan berbagai kreasinya masing-masing. Pemenang I dan II untuk kategori A (umur 6 s.d. 8

tahun) dan kategori B (umur 9 s.d. 12 tahun) akan memper-oleh piala dan uang pembinaan masing-masing Rp 1 juta.

22 - 28 Juni 2015 33

MBP/ist

MERIAH - Acara pelepasan siswa kelas IX SMP PGRI 1 Denpasar, Sabtu (6/6) dilaksanakan secara meriah di

Padepokan Pencak Silat Satria Muda Indonesia di Jl. Kalimutu. Saat itu Kepala SMP PGRI 1 Denpasar Dr. I Nengah Sukama, S.Pd., M.M., melepas 432 siswa kelas

IX yang tuntas menyelesaikan studi tepat waktu. Hadir di acara itu Ketua YPLP Dikdasmen PGRI Kota Denpasar,

Drs. Nengah Madiadnyana, M.M., dan Pembina Drs. I Ketut Kontra. Saat itu diserahkan penghargaan bagi siswa peraih

medali di Porsenijar. Di Porsenijar lalu dua emas diraih di silat, satu emas di dansa, 5 perak, 8 perunggu. Di akademis

anak- anak SMP PGRI 1 Denpasar meraih juara II storry telling se- Bali. Bahkan SMP PGRI 1 Denpasar meraih

juara umum MTQ. Sekalipun nilai UN tak dipakai syarat kelulusan namun Nengah Sukama memberlakukan model 60 persen nilai US dan 40 persen nilai rapor dengan syarat

berkepribadian baik.

MBP/ist

TEPAT - Masalah pembangunan tidak luput dari data-data riil yang di miliki sehingga dalam merancang program pem-bangunan dapat dilaksanakan secara tepat. Hal ini menjadi tekanan pembangunan di Kota Denpasar. Dampaknya dapat langsung dirasakan dengan menurunnya angka KK miskin

di Kota Denpasar, termasuk di Desa Peguyangan Kangin. Angka KK miskin di Desa Peguyangan Kangin tahun 2013

tercatat 49 KK dan tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 15 KK. Demikian disampaikan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima Tim Penilai

Lomba Desa Provinsi Bali yang dipimpin Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta, Selasa (9/6) di Br. Cengkilung Desa Peguy-angan Kangin. Hadir dalam penilaian ini, Ketua Tim Peng-gerak PKK Kota Denpasar I.A. Selly D. Mantra didampingi

Wakil Ketuanya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara serta instansi terkait.

MBP/dok.

PAMERAN - Felice Jewellery kembali menggelar pam-eran emas dan berlian di Bali. Kali ini, Felice menyapa

para pecinta perhiasan di dua tempat berbeda. Pertama, Felice akan hadir di Abang Room Hotel Aston, Jl. Gatot

Subroto, Denpasar, Rabu (10/6). Kemudian dilanjutkan di Ruang Bedugul Sanur Paradise Plasa Hotel, Kamis (11/6). Seperti sebelumnya, Felice hadir dengan membawa sederet

perhiasan emas dan berlian model terbaru. Tak ketinggalan disertai beragam promo yang sayang untuk dilewatkan.

Sales Felice Jewellery, Lukluk, mengatakan ada banyak item perhiasan emas putih bertahtakan berlian mulai dari liontin,

anting, dan cincin selama masa pameran. Item perhiasan pun tidak sebatas untuk para wanita, tetapi juga disediakan sejumlah item untuk para pria. Tak ketinggalan, harga-har-

ga promo masih menyertai pameran Felice kali ini.

MBP/ist

KUNJUNGI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Sudirman Said, Minggu (7/6) mengunjungi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan

Jasa Pembangkitan (UPJP) Bali di Pesanggaran. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) 200 MW Pesanggaran serta lokasi Termi-nal LNG di Benoa, sebelum acara 2nd Power Leaders Meeting

bertema “Mencari Solusi Permasalahan Pengadaan Lahan dan Perizinan untuk Program Pembangunan Ketenagalistrikan

35.000 MW“ di PT PLN (Persero) Distribusi Bali, Senin (8/6). Dalam lawatannya, Menteri ESDM didampingi Staf Khusus Ke-menterian ESDM Widyawan Prawira Atmaja, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman, M.Sc., Direktur PT PLN (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Indonesia Power Antonius RT Artono, General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali Doddy B Pangaribuan, General Manager PT Indonesia Power

UPJP Bali IGAN Subawa Putra, serta staf lainnya.

22 - 28 Juni 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

UNMAS - Fakultas Hukum (FH) Unmas Denpasar, Senin (8/6) menggelar seminar nasional bekerja sama dengan

Fakultas Hukum Unversitas 17 Agustus (Untag) Semarang. Seminar mengambil tema ‘’Penegakan Hukum Lingkungan di Era Pembangunan Berkelanjuatan’’. Tampil sebagai pem-

bicara Dekan FH Untag Dr. Edy Lisdiyono, S.H., M.Hum. dan Dr. A.A. Ketut Sudiana, S.H., M.H. dari FH Unmas. Seminar juga dihadiri Wakil Dekan FH Untag Dr. Sigit

Irianto, S.H., M.Hum., Beni Irawan, S.H., M.Hum., Jauhari, S.H., M.Hum. dan Humas Hudi Karno Sabowo, S.H. Seminar

ini, menurut Dekan FH Unmas I Nengah Susrama, S.H., M.H. didampingi WD I I Gusti Ngurah Anom, S.H., M.H,

WD II Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. dan WD III Ni Luh Gede Yogi Arthani, S.H.,M.H., selain memberi wawasan

kepada mahasiswa kedua PTS ini juga untuk mengkaji secara hukum permasalahan terkini. Apalagi saat ini sedang ngetren

pembangunan berkelanjutan.

MBP/ist

TATAP MUKA - Sudah menjadi tradisi acara pelepasan siswa kelas VI SD Saraswati 5 Denpasar diisi dengan tatap

muka dengan para orangtua siswa. Tatap muka berlangsung penuh kekeluargaan ditandai dengan penyerahan penghar-gaan bagi bintang kelas I-V. Pada acara yang dihadiri Plh.

Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. dan Camat Dentim Dewa Puspawan itu para juara kelas ini didampingi para orangtuanya. Saat itu, Kepala SD Saraswati 5 Denpasar Dra. Desak Made Asri, M.PSi.

melepas 173 siswa kelas VI. Acara pelepasan diawali dengan tari Kebesaran Saraswati. Kasek Desak Made Asri menegas-kan, SD Saraswati 5 Denpasar sudah berpengalaman men-

gelola sekolah selama 37 tahun. Makanya di masyarakat Denpasar sekolah ini dikenal sebagai sekolah favorit dan

berkualitas. Bahkan tahun lalu hampir 80 persen lulusan-nya diterima di sekolah negeri.

MBP/ist

HARI LAHIR - PTS tertua di Bali yakni Universitas Ma-hendradatta (d/h Marhaen) barangkali satu-satunya pergu-

ruan tinggi di Bali yang sangat tinggi nilai-nilai kebangsaan dan nasionalismenya. Dalam setiap acara yang digelar Un-mar, sangat kentara ‘’rasa’’ ke-Indonesia-an yakni dengan memberikan penghormatan pada Bung Karno, Proklama-tor sang Pendiri Bangsa Indonesia yang juga pencetus ide

Universitas Marhaen yang kini berubah jadi Universitas Mahendradatta. Maka dari itu, di bulan Bung Karno 2015,

Unmar menggelar acara Hari Lahir Bung Karno ke-114 pada Sabtu (6/6). Dihadiri ratusan civitas akademika Un-

mar, Rektor Dr. IGA Diah Werdhi Srikandi WS, S.E., M.M. menyatakan kebanggaannya bahwa nilai-nilai Tri Sakti

Marhaenisme masih hidup dan terus dilestarikan sepanjang masa dan menjadi bagian The Way Of Life dari Unmar.

MBP/ist

TECHNICAL MEETING - Pemerintah Kota Denpsar melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar

menggelar technical meeting job fair bersama 30 perusa-haan yang akan terlibat, di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Denpasar, Selasa (9/6). Job fair digelar di Taman Kota Lumintang Denpasar pada 16-19 Juni 2015 mulai pukul

09.00-16.00 wita. Job Fair akan menyasar para pelamar mu-lai dari tingkat SMK/SMA, Diploma, sampai dengan sarjana

maksimal berumur 45 tahun. Untuk lapangan kerja yang disiapkan pada job fair nanti sebanyak 1.990 lebih lowon-

gan. Technical meeting untuk job fair yang ke-7 diikuti oleh berbagai sektor perusahaan, mulai dari perbankan sampai perusahaan telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan yang

aktif dalam job fair Kota Denpasar ini seperti McDonald, Bank Danamon, Mitra 10, Astra, dan Hardys. Selain itu ada

juga yang baru bergabung seperti perusahaan spa, seperti House of David. Seperempat dari perusahaan yang terlibat merupakan perusahaan yang baru bergabung. Kemudian untuk jabatan yang paling banyak dibutuhkan adalah di

bagian marketing.

22 - 28 Juni 2015 35

MBP/ist

KEHORMATAN - Menjelang akhir tahun pelajaran 2014/2015 SMP Widhya Brata Mengwi mendapat kehorma-

tan dikunjungi Ketua Komisi IV DPRD Badung bersama anggota dan jajaran Disdikpora Kabupaten Badung dan juga Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Mengwi dalam

rangka Ujian Nasional tahun 2015. Ketua Komisi IV Nyo-man Sutrisno ingin melihat langsung pelaksanaan UN dan

lingkungan sekolah serta program SMP Widhya Brata. Kepala SMP Widhya Brata I Nyoman Karyana, S.Pd. sangat

bangga telah dikunjungi DPRD Badung yang membidangi pendidikan, sehingga Ketua Komisi tahu situasi pendidikan

di sekolah swasta yang memiliki tugas yang sama dengan sekolah negeri yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa.

Kepala SMP Widhya Brata I Nyoman Karyana memaparkan program dan prestasi kepada DPRD Badung dan instansi

terkait serta sarana-sarana yang dibutuhkan oleh SMP Wid-hya Brata Mengwi untuk meningkatkan mutu pendidikan

serta pelayanan yang baik.

MBP/ist

FESTIVAL - Ribuan masyarakat memadati Lapangan Kapten Surem, Desa Blahkiuh, Abiansemal, Badung, Sabtu

(6/6) malam. Mereka berduyun-duyun menyaksikan Festival Bung Karno yang digagas Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI-P). Acara ini juga dihadiri Wasekjen DPP PDI-P Eriko Sutarduga, Ketua DPD PDI-P Bali I Wayan Koster dan rombongan, Ketua DPC PDI-P Badung Nyo-

man Giri Prasta dan jajaran, Fraksi PDI-P DPRD Bali dan Badung, serta jajaran Panitia Bulan Bung Karno 2015.

Supervisi Panitia Festival Bung Karno untuk Badung Wayan Redep, S.H. mengatakan, acara ini digelar untuk

membangkitkan memori kolektif masyarakat terhadap Bung Karno sebagai Bapak Bangsa, Bapak Proklamator, dan

Bapak Penggagas Ekonomi Kreatif. Ketua Panitia Pelak-sana I Nyoman Dirgayusa menambahkan, kader PDI-P

bergotong royong menyukseskan acara ini. Oleh karena itu, pihaknya bisa menyediakan lebih dari 20.000 porsi makanan khas Bali untuk masyarakat yang hadir secara gratis berikut

hiburan rakyat.

MBP/ist

PENGHARGAAN - Tiga sekolah di Bali, salah satunya SMAN 1 Rendang, Karangasem, meraih penghargaan adi wiyata mandiri dalam bidang kerindangan dan kesehatan

lingkungan sekolah tahun ini. Penghargaan diserahkan Predisen Joko Widodo, didampingi Mentri LH Siti Nurbaya,

Jumat (5/6) lalu di Jakarta. Hal itu disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Karangasem Komang Agus Suka-

sena dan Kepala SMAN 1 Rendang Wayan janiarta, Selasa (9/6) kemarin di Karangasem. Agus Sukasena mengatakan, di Bali untuk katagori adi wiyata mandiri dipilih tiga seko-

lah yakni SMA, SMP dan SD. Adi wiyata untuk SMA disabet SMAN Rendang, sementara untuk SMP digondol SMPN 1

Denpasar dan SD 1 Peguyangan Denpasar. Sukasena yang mantan Kabag Humas dan Protokol Setdakab Karangasem

itu mengatakan, yang menonjol dari SMAN 1 Rendang, saat Masa Orientasi Siswa (MOS) pada penerimaan siswa baru, tak dilakukan penggojlokan tanpa arah. Namun, MOS diisi

lebih banyak soal budaya cinta lingkungan hidup.

PRESTASI - Denpasar di bawah kepemimpi-

nan Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali Kota I

G.N. Jaya Negara selalu berpikir untuk menin-

gkatkan kualitas kehidu-pan masyarakat Kota

Denpasar, baik dari segi kesehatan, pendidikan,

sosial budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.

Dalam lima tahun duet kepemimpinan ini, telah

berhasil menorehkan berbagai prestasi, baik di bidang pendidikan,

kesehatan, lingkungan, sampai pada penatake-

lolaan keuangan daerah yang dibuktikan dengan diberikannya opini Wajar Tanpa Pengecualain (WTP) tiga kali berturut-turut mulai tahun 2013, 2014, dan 2015 oleh BPK RI

Perwakilan Bali. Tahun ini, Kota Denpasar dinobatkan sebagai 10 kota besar ternyaman di Indonesia atau The Most Liveable

City dan menduduki peringkat ke-9 di antara sekian puluh kota besar di Indonesia, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP). Hal itu diung-

kapkan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar I.B. Rahoela, Jumat (5/6).

22 - 28 Juni 201536

L I N G K U N G A N

Manisnya buah anggur hitam dari Buleleng, pastilah sudah terkenal ke seluruh pulau Bali. Tidak saja di Pulau Dewata,

buah anggur hitam Bali Utara ini senan-tiasa diincar wisatawan luar daerah untuk dijadikan oleh-oleh khas dari Bali. Di samp-ing renyah, segar dan manis, untaian buah anggur Buleleng juga nampak begitu indah dan menggoda mata.

Tak heran teriknya sinar matahari meny-usup ke sela-sela daun tak dirasakan meny-engat oleh para petani saat memetik anggur . Sebut saja milik pasangan Putu Sara dan istrinya. Kali ini, pasangan petani anggur itu dapat sedikit bernapas lega. Pasalnya, hasil panen kebun anggur mereka, di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, tidaklah seburuk masa panen tahun 2009. Namun, kebanyakan kebun anggar saat itu berada pada masa pemeliharaan terutama pemang-

kasan cabang dan daun. Apabila cuaca saat itu tak menentu tentu saja akan mempengar-uhi petik buah di bulan berikutnya.

Menyebut anggur hitam pandangan langsung tertuju pada daerah bumi panas. Maklum wilayah ini memiliki kawasan pantai terpanjang di Bali mulai dari pantai Menjangan sampai berbatasan Tembok, Kubu Karangasem. Mengingat anggur dapat tumbuh tumbuh baik di daerah da-taran rendah, terutama di tepi-tepi pantai, pas dengan kondisi wilayahnya. Sejumlah daerah dekat pantai ditanami anggur. Ang-gur terutama berbuah pada musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan, angin yang terlalu kencang, serta curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Keadaan hujan yang terus menerus dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit. Sebaiknya sinar matahari

yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya. Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 de-rajat C dan suhu rata-rata minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara 75-80 %.

Meski kondisi buah anggur saat ini tak sebaik tahun lalu. Namun masih lebih ketimbang tahun 2009 lalu. Ketika itu, kebun anggur mereka hanya menyisakan hutang. Hujan yang turun terus-menerus dengan intensitas tinggi membuat tana-man anggur mereka busuk karena lembab. Jangankan berbuah, berbunga pun enggan. Kalaupun berbunga, banyak yang rontok terkena hujan, sisanya membusuk karena lembab. Praktis, tidak ada keuntungan yang mereka terima. Malah sebaliknya, hutang menumpuk tak terlunasi.

Untungnya kali ini, hasil panen kebun anggur seluas 32 are ini tidaklah separah

Nasib Petani Anggur Tak Semanis Buah Anggur

22 - 28 Juni 2015 37

ANGGUR hitam memang menjadi komoditi andalan Bali Utara. Sayang produksinya tak stabil tergantung kondisi cuaca. Terkadang jika hujan terus turun akan menyebabkan produksinya turun. Tat-kala produksi mulai langka, otomatis harga buah ini melonjak. Tak heran di pasaran harganya bisa mencapai Rp 20.000 per kilogram. Produksi yang turun dibandingkan biasanya ini tentu karena cuaca yang tidak mendukung.

Dari pengamatan memang kebun anggur baru mulai berbuah dan berbuah muda. Hal itu tampak pada kebun anggur milik petani di Kecamatan Banjar dan Seririt yang memasuki tahap pemangkasan. Tak heran di tingkat pedagang pengecer di pingir Jalan Singaraja-Seririt hampir tidak ada yang memiliki stok buah untuk dipasarkan. Hanya beberapa pedagang pengecer yang menjual anggur. Di saat harga lagi bagus, memang amat sedikit petani yang mampu meme-tik buah anggur kehitaman itu. Harga buah anggur yang sekarang mencapai Rp 20.000 tiap kilogram tentu karena kelangkaan itu. Padahal beberapa bulan lalu harga anggur hitam kebanggaan Buleleng rata-rata Rp 8.000 per kilogram.

Sejumlah pedagang pengecer mengakui kesulitan untuk membeli anggur untuk dijual kembali. Selain sulit mendapatkan buah yang masak, harga anggur di tingkat pengepul juga melambung menca-pai Rp 18.000 tiap kilogram. Atas kondisi ini, dia terpaksa tetap membeli anggur dengan harga tinggi walaupun keuntungan yang diraih hanya Rp 2.000 tiap kilogramnya. ‘’Saya keliling mencari anggur, hanya dapat beli sedikit. Sudah beberapa bulan tidak ada anggur. Barang sedikit, tapi yang beli masih banyak,’’ ujar seorang pedagang di Desa Dencarik, Kecamatan Banjar.

Kepala Bidang Produksi Hortikultura I Gede Sebudi, S.P., seizin Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Buleleng Nyo-man Swatantra tak memungkiri belakangan ini produksi anggur hitam di Buleleng mengalami penurunan yang membuat harganya naik di pasaran.

Penyebabnya cuaca kurang mendukung. Dia mencontohkan, memasuki April 2015 harusnya sudah menginjak musim kering. Faktanya malah turun hujan hujan bulan ini. Akibat cuaca tak menentu, bunga termasuk bakal buah setelah masa pemangkasan banyak rontok dan bakal buahnya busuk. Tak pelak, kondisi ini mengakibatkan sebagain besar petani mengalami gagal panen. ‘’Banyak tanaman yang sudah disetek bunga dan bakal buahnya rontok karena diguyur hujan beberapa bulan lalu,’’ katanya.

Dia khawatir jika hujan terus berkepanjangan akan mengaki-batkan kualitas buah menurun dibandingkan panen sebelumnya. Setiap satu tandan butiran buahnya jarang, sehingga ketika dit-imbang beratnya akan turun jika dibandingkan buah yang dipetik pada cuaca bagus. Tak hanya itu, butiran buahnya banyak yang busuk di tangkai, dan rasanya agak kecut. Pascagagal panen pada bulan-bulan sebelumnya, Sebudi meyakini memasuki panen pada Agustus dan seterusnya produksinya akan kembali normal, sehingga petani bisa memenuhi permintaan pasar baik di lokal Bali maupun dikirim ke wilayah Jawa.

� Mudiarta

pada musim panen sebelumnya. Pohon tumbuh dengan baik dan berbunga. Hanya saja mereka khawatir tanaman gagal berbuah kalau hujan tak menentu seperti sekarang. Maklum tanaman anggur yang sedang berbuah sangat sensitif terhadap hujan. ‘’Kalau seperti ini buahnya, mau tidak mau harus tetap dipetik biar tidak busuk dan rugi,’’ kata Sudani lagi sambil menunjuk anggur-anggurnya yang keunguan dan hijau.

Meski panen kali ini memberi hasil lumayan, tetapi be-lum tentu memberikan keuntungan. Sebab tak sedikit biaya dikeluarkan untuk membeli sarana produksi.

Untuk membeli obat tanaman anggur, Putu Sara meski berani berutang. Asal cukup untuk melunasi hutang, ia sudah bersyukur. Harga anggur di tingkat pengepul cukup lumayan Rp 15.000 s.d. 18.000 per kilogram. Harganya cu-kup lumayan untuk melunasi utang sebelumnya. Dia yakin memasuki musim panas, harga anggur bisa merangkap naik. Ini disebabkan kualitas anggur yang bagus. Tapi kalau panen raya, harganya bisa jatuh lagi di bawah Rp 10.000 per kg.

� Suana

Hujan, Buah Berguguran

MBP/mud

Tanaman anggur kini sedang memasuki masa perawatan.

Salah satunya pemangkasan yang sangat mempengaruhi

kuantitas buah anggur.

22 - 28 Juni 201538

P A R I W I S A T A

Kondisi bisnis hotel di Bali se-makin tidak sehat. Berdasarkan pendataan terakhir, jumlah ako-modasi di Bali 2010 mencapai

2.190 unit dengan 45.408 kamar. Angka tersebut terdiri dari hotel berbintang 158 unit dengan total kamar 20.558, hotel melati 1036 unit dengan total kamar 20.410 serta pondok wisata 996 unit total kamar 4.440. Hingga 2011 jumlah kamar hotel di Bali telah mencapai angka 55.000 kamar. Jum-lah ini akan terus bertambah. Sebab, masih terlihat sejumlah akomodasi yang sedang dibangun di 2015 ini.

Kondisi itu membuat persaingan hotel di Pulau Dewata semakin tidak sehat. Misal, dalam hal tarif, banyak hotel bintang yang membanting harga. Hal ini berpengaruh pada hotel yang ada di bawahnya. Hotel bintang lima banting harga, otomatis, hotel bintang empat dan tiga, dan melati terpaksa menekan harga. Bahkan di hotel melati, banyak hotel yang menyewakan kamar se-suai budget. Misalnya, kawasan pariwisata seperti Sanur dan Kuta, terlihat beberapa hotel bintang tinga dengan fasilitas lengkap ditawarkan dengan harga miring. Di Kuta misalnya, banyak hotel yang menawarkan harga kamar hotel dari Rp 400 ribu. Bahkan, di kawasan Sanur sejumlah hotel mematok tarif Rp 250 per malam dengan fasilitas bin-tang tiga. Hal ini akan menciptakan image dan dampak yang buruk untuk Bali, karena akan terjadi persaingan yang tidak s e h a t

antara sesama hotel dan Bali akan dikenal

menjadi destinasi murahan.Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran

Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Gusti Kade Sutawa menilai, murahnya harga sewa kamar yang ditawarkan tidak akan menutupi biaya operasional. Namun, hal itu terpaksa dilakukan di tengah persaingan yang ketat.

“Seharusnya Bali dijual dengan harga yang sesuai, jangan murahan, karena kita punya keunikan yang tidak dimiliki negara lain. Wisatawan yang datang ke Bali ingin melihat budaya bukan hotel. Untuk itu jangan lagi membangun yang baru apalagi dengan cara reklamasi yang merusak ling-kungan,” tegasnya.

Dia mengakui, merosotnya kualitas pari-wisata Bali akibat petumbuhan akomodasi tidak sejalan dengan tingkat kunjungan wisatawan. Akibatnya, okupansi atau tingkat hunian kamar hotel rendah, karena jumlah kamar yang berlebihan.

“Saat ini akupansi hotel rata-rata 65-70 persen, dan angka ini setiap tahunnya merosot, karena terlalu banyak kamar hotel. Banyaknya kamar hotel juga membuat pariwisata kita murah, karena banyak hotel yang banting harga. Sedangkan, di luar negeri ngak ada hotel yang dijual 30-50 dolar seperti di Bali,” ujarnya.

Dia berharap, pemerintah tidak lagi mengeluarkan izin pembangunan hotel di Bali, terutama di Bali Selatan. Dan menga-rahkan pembangunan Bali pada perbaikan infrastrutur penujang pariwisata agar terjadi pemerataan pembangunan. “Jangan banyak

hotel yang dibangun lagi di Bali, karena membuat pariwisata

murah,” urainya.Pertumbuhan kamar

y a n g

tidak terkendali diakui Ketua Bali Tourism Board (BTB), IB Ngurah Wijaya belum lama ini juga membuat para pengusaha tak lagi bisa memprediksi laba atas investasi terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. “Masing-masing hotel mempunyai perhi-tungan Return On Investment (ROI) untuk menentukan harga kamar. Namun, sekarang dengan diberinya izin pembangunan kamar yang begitu banyak membuat perhitungan itu tidak visible lagi,” ucapnya.

Dia berpendapat, pemberian izin sehar-usnya diatur, sehingga harga kamar tidak terus merosot turun. Ini menyebabkan Bali kebanjiran wisatawan-wisatawan murah, sehingga pulau surga ini sulit mendapakan pariwisata yang berkualitas (quality tour-ism).

“Apalagi, yang terjadi sekarang persaingan di bintang tiga ke bawah, city hotel dan lain-nya yang cukup kebablasan. Di tempat-tempat yang tidak bisa dibangun hotel, sekarang ada hotel,” katanya seraya berharap pariwisata Bali harus berkualitas dengan tetap berpe-gang teguh pada pariwisata budaya. Selain dihadapkan pertumbuhan kamar yang tidak terkendali, pelaku pariwisata juga dihadap-kan dengan adanya rumah kos-kosan yang berkedok penginapan. Akomodasi jenis ini banyak tersebar di kawasan Jalan Dewi Sri, Sunset Road dan Nakula.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Ka-din) Badung A.A. Ngurah Alit Wiraputra, akomodasi yang dijual murah menyasar wisatawan backpacker, di mana mereka hanya berbekal tas ransel dengan budget yang redah. Keberadaan kos-kosan yang beroperasi layaknya hotel ditawarkan dengan harga yang fantastis murah, yakni dikisaran Rp 3 Juta hingga Rp 4 juta per bulan.

“Secara akumulasi wisatawan asing ke Bali naik, namun karena adanya kos-kosan, vila bodong dan pertumbuhan kamar hotel yang tidak terkendali akibatnya okupansi hotel jeblok,” ujarnya.

� Parwata

Bisnis Hotel di Bali Babak BelurHotel Bersaing dengan Kos-kosan

Bangunan akomodasi baru kerap ter-lihat di sejumlah tujuan wisata, seperti Sanur dan Kuta. Keberadaan akomo-dasi yang terus berkembang membuat bisnis di sektor ini terpuruk.

22 - 28 Juni 2015 39

P E M E R I N T A H A N

KEBIJAKAN Bupati Badung A.A. Gde Agung mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui ekstensifikasi (membuka sawah baru) membuahkan hasil yang kongkret dan signifikan da-lam upaya menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Badung. Hal ini terbukti pada, Rabu (10/6) lalu, Bupati Gde Agung melakukan panen perdana padi organik beras merah di Subak Pangsut Sari, Br. Sidan, Desa Belok/Sidan, Kec. Petang.

Usai panen bersama Kadistanbunhut IGAK Sudaratmaja, Kadispenda dan Pesedahan Agung Badung I Wayan Adi Arnawa, Camat Petang, Pekaseh Subak Pangsut Sari, Jero Gede Batur dan Mangku Pura Pucak Mangu, Bupati Gde Agung mengingatkan kepada para petani, khususnya krama Subak Pang-sut Sari untuk mempertahankan sawah seluas 100 Ha ini dengan sistem per-tanian organik. Dengan memproduksi padi berkualitas organik, akan mampu meningkatkan nilai jual di pasaran.

“Harga padi organik jauh lebih mahal dibandingkan padi biasa,” kata bupati seraya meminta kepada Dinas pertanian untuk melakukan pendamp-ingan sehingga hasilnya betul-betul

organik. “Beras organik memiliki nilai lebih, karena sekarang banyak dicari oleh lingkungan pariwisata seperti hotel, restauran maupun supermarket,” imbuhnya.

Untuk itu, Bupati mengharapkan di Badung khususnya di kawasan Petang ada sebuah sentra produksi beras organik, dan Pemkab Badung mela-lui Diskoperindag dan Diparda akan memediasi dengan konsumen yang membutuhkan beras organik.

Bupati menambahkan, panen padi organik ini menurut Bupati sangat sejalan dengan program pemerin-tah dalam upaya ketahanan pangan. Bupati menceritakan bahwa untuk mewujudkan sawah ini membutuhkan perjalanan yang sangat panjang. Mulai dari swadaya krama subak membuat terowongan yang secara bertahap dibantu oleh Pemkab Badung, seh-ingga terbangun terowongan sepanjang 8 km dengan sumber air dari Tukad Bangkung. Dengan terbangunnya terowongan tesebut, Pemkab Badung melalui Dinas Bina Marga dan Pen-gairan membangun bendungan yang cukup besar dan diikuti pembangunan saluran-saluran primer dan tersier.

Kemudian dari Dinas Pertanian juga mempersiapkan untuk pembukaan lahan sawah baru sehingga dapat di-tanami padi oleh petani.

“Dari perjalanan yang panjang tersebut, kita patut bersyukur karena mampu membuka sawah baru seluas 100 Ha di tengah-tengah tantangan alih fungsi lahan yang begitu deras dengan tumbuhnya industri pariwisata,” terang Bupati.

Dikatakan, Pemkab Badung betul-betul komit untuk meningkatkan ketah-anan pangan, produksi pangan dengan cara di samping intensifikasi juga bisa dengan ekstensifikasi dengan membuka lahan sawah baru seluas 100 Ha.

Sementara, Pekaseh Subak Pangsut Sari, I Wayan Badung merasa bersyukur atas keberhasilan krama subak yang didukung penuh oleh Pemkab Badung mewujudkan lahan sawah lengkap dengan irigasinya. Dijelaskan, krama subak Pangsut Sari yang berjumlah 60 orang, sampai saat ini baru berhasil mencetak sawah seluas 20 Ha dan yang siap panen seluas 9 Ha. “Panen perdana padi organik jenis buah butong ini kami perkirakan mampu memproduksi 6,6 ton per Ha,” pungkasnya. (adv)

Panen Perdana Padi Organik di Subak Pangsut Sari Sidan

Cegah Alih Fungsi, Pertahankan Sistem Pertanian Organik

Bupati Badung A.A. Gde Agung didampingi Kadistanbunhut IGAK Sudaratmaja dan Kadispenda Badung I Wayan Adi Arnawa melakukan panen perdana padi organik beras merah di Subak Pangsut Sari, Br. Sidan, Desa Belok/Sidan, Kec. Petang, Rabu lalu.

22 - 28 Juni 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

LANCAR - Lalu lintas (lalin) Sidemen - Desa Sangkan Gunung, Karangasem sudah kembali lancar. Jembatan kayu yang dulu ker-opos sudah diperbaiki. Hal itu disampaikan Kadis PU Karangasem

Ir. Nyoman Sutirtayasa didampingi Kabag Humas dan Protokol Setdakab Karangasem Made Suparta, Selasa (9/6) di Karangasem.

Sutirtayasa membantah pemberitaan di salah satu media lokal yang mengatakan arus lalin di jurusan dengan jembatan kayu itu tak lancar. Sutirtayasa mengatakan, jembatan kayu di sana sudah

diperbaiki. Meski masih jembatan kayu tetapi sudah cukup kuat dan aman dilewati mobil, serta arus lalu lintas tak ada hambatan. Dia mengatakan, soal foto jembatan kayu yang keropos dimuat di

media tersebut, katanya, itu diperkirakan foto sudah tahun lalu, saat jembatan kayu keropos itu belum diperbaiki.

MBP/ist

RAPAT - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Badung bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Badung, Selasa (9/6)meng-

gelar rapat awal untuk membahas APBD-P 2015 dan KUA/PPAS 2016. Pembahasan awal ini pertama kali digelar sebelum Rancan-gan APBD-P 2015 dan KUA/PPAS 2016 masuk ke DPRD Badung.

Pembahasan dari tim Banggar dipimpin langsung Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Wakil Ketua I Ketut Suiasa dan Wakil Ketua II yang juga Koordinator Banggar I Made Sunarta. Sedangkan TAPD yang hadir dikomandani langsung Sekda Badung

Kompyang R. Swandika didampingi jajarannya seperti Kepala Bappeda Badung I Wayan Suambara, Kadispenda I Wayan Adi Arna-wa, Kepala Bagian Keuangan I Ketut Gede Suyasa dan Kadisosnaker

IB Oka Dirga. Koordinator Banggar I Made Sunarta mengatakan ada sejumlah persoalan yang digodok dalam pembahasan Banggar

dan TAPD tersebut. Di antaranya masalah pelimpahan kewenangan di bidang pendidikan SMA dan SMK kepada pemerintah provinsi.

MBP/ist

MENGINGATKAN - Aksi kekerasan berbau politik dalam pra-Pilkada Karangasem, terus menuai perhatian. Selain agamawan

dan tokoh masyarakat, kini para rohaniawan pun mengingatkan, para kandidat tidak boleh membiarkan apalagi menjadi ‘’dalang’’

dalam aksi-aksi kekerasan pilkada. Membiarkan kekerasan terjadi terhadap relawan atau pendukung kandidat lain, adalah kecuran-

gan. Apalagi kalau si kandidat diam-diam mendalangi tindak kekerasan, baik melakukan pengerusakan atribut kandidat lain,

mencuri, ataupun melakukan penyerangan fisik. Sementara rakyat harus lebih cerdas menentukan pilihan. Jangan sampai memilih kandidat yang merestui tindak kekerasan, apalagi terlibat secara

serius dan melindungi pelaku kekerasan pilkada. Hal itu diucapkan Ida Acharya Agni Yogananda, seorang pandita yang duduk di Sabha

Pandita PHDI dan Pinandita. Drs. I Ketut Pasek Swastika, sebagai Wakil Ketua PHDI Provinsi Bali. Para rohaniawan ini prihatin

terhadap aksi kekerasan dibalik pilkada, yang sama sekali jauh dari ajaran dharma dan moralitas politi yang diajarkan oleh agama.

MBP/ist

PELEPASAN - Sudah menjadi budaya, acara pelepasan siswa kelas IX SMPN 3 Abiansemal, Badung diisi dengan muatan pendidikan

karakter dan spiritual. Pada acara pelepasan, Sabtu (6/6), diisi dengan dharma wacana dari Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda.

Acara dilanjutkan dengan pelepasan 587 siswa kelas IX oleh Kepala SMPN 3 Abiansemal Drs. I Putu Sukadana, M.M., ditandai dengan

penyerahan siswa kepada Ketua Komite Drs. Ida Bagus Sudirga, M.Ag. I Putu Sukadana mengungkapkan pengumuman kelulusan akan dilakukan 10 Juni mendatang. Namun, ia yakin berkat kerja

keras dan disiplin siswa belajar dan mengikuti US dan UN siswanya lulus 100 persen. Hal itu juga tak terlepas dari kerja keras guru.

Untuk itu, ia menegaskan apa yang dilakukan guru dalam koridor edukatif yakni mendidik anak-anak, bukan berlandaskan benci.

Mereka tahu mana yang baik dan tidak baik, dengan ikhlas men-jalankan tugas profesi mengajar dan mendidiknya di kelas. Untuk

itu, ia berterima kasih kepada siswa kelas IX yang banyak mengukir prestasi serta mengharumkan nama baik almamater.

22 - 28 Juni 2015 41

MBP/ist

WBK – Men-PAN RB Yuddy Chrisnandi menandatangani pen-canangan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Kabupaten Badung bersama Bupati Badung A.A. Gde

Agung di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Jumat (5/6). Acara dihadiri Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas

Aparatur dan Pengawasan Kemen-PAN RB Muhammad Yusuf Ateh, Ak., MBA., Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Ronny F. Sompie,

Bupati Badung bersama istri Ny. Ratna Gde Agung, Wabup I Made Sudiana, DPRD Badung, Forum Koordinasi Pimpinan

Daerah Kab. Badung, Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Bali, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Sekda Badung serta

pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Badung. Men-PAN RB Yuddy Chrisnandi mengatakan, pencanangan ini merupakan

komitmen dari Pemkab Badung yang didukung seluruh jajaran-nya untuk mewujudkan WBK dan WBBM.

MBP/ist

SEMINAR - Kedua kalinya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa (Unwar) menggelar

seminar soal biomolekuler. Seminar, Selasa (9/6) bertajuk ‘’Virol-ogy Telitiand Biosafety Workshop 2015’’. Seminar diawali dengan

penandatangan MoU antara Rektor Unwar Prof. Dewa Putu Widjana dengan Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman

Jakarta Prof. Amin Soebandrio, Ph.D., Sp.MK. dan Kadiskes Bali Ketut Suarjaya. Ketua Panitia A.A. Dewi Megawati, S.Si.,

M.Biomed. menjelaskan seminar ini dilatarbelakangi karena karakteristik dan identifikasi virus saat ini sangat terbatas. Untuk itu diperlukan penyebaran kewaspadaan antara RS dan PT dalam

bentuk penelitian terhadap virus ini. Seminar selama tiga hari diikuti 140 peserta dari 16 instansi juga menampilkan delapan

pembicara. Dekan FKIK Unwar dr. IGN Anom Murdhana, Sp.FK. mengungkapkan kerja sama ini berupa penelitian biomolekuler.

Sedangkan kerja sama awal dengan Eijkman dalam biomolekuler sudah dilakukan.

MBP/ist

MELEJIT - SMP PGRI 9 Denpasar tahun ini melejit di bidang ak-ademik. Sekolah ini tercatat sebagai sekolah swasta (SMP) terbaik I dalam raihan rata-rata Nilai Ujian Nasional (NUN) di Denpasar dan Bali. Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra jika membaca berita ini pasti merasa puas karena tak hanya sekolah

negeri (SMPN 3) yang terbaik di Bali juga diraih oleh SMP PGRI 9 Denpasar yang dipimpin Drs. A.A. Ketut Sumitra, M.M., M.Si.

Kasek Drs. A.A. Ketut Sumitra, M.M., M.Si. yang dihubungi saat rapat dewan guru, Selasa (9/6), tak bisa menyembunyikan keba-

hagiannya. Bahkan, dia sampai terharu menitikkan air mata meli-hat semangat belajar dan kerja keras gurunya mempersiapkan mer-eka mulai dari les tambahan, try out, pembinaan intensif hingga ke

niskala mendoakan ke sejumlah pura semoga semuanya berjalan baik. Pada UN tahun ini, rata-rata NUN sekolah ini 356,83 masing-

masing di Bahasa Indonesia 80,40, Inggris (89,32), Matematika (92,91) dan IPA (94,20). Nilai ini adalah terbaik kelima di Denpasar

dan ketujuh di Bali. Bahkan dari tujuh besar di Bali, SMP PGRI 9 Denpasar adalah satu-satunya dari sekolah swasta.

MBP/ist

TERBAIK - Sejak dua tahun dipimpin I Wayan Murdhana, S.Pd., M.PSi., SMPN 3 Denpasar dua tahun berturut-turut meraih rata-rata Nilai Ujian Nasional (NUN) terbaik di Bali. Makanya wajar

SMPN 3 Denpasar disebut the best NUN di Bali. Hasil pengumu-man NUN, Senin (8/6), menunjukkan nilai rata-rata NUN SMPN

3 Denpasar tertinggi di Bali yakni 372,42. Nilai ini sekaligus mengantarkan sekolah ini juga menjadi the best di Kota Denpasar.

Nilai rata-rata NUN untuk Bahasa Indonesia mencapai 87,60, Bahasa Inggris (93,59), Matematika (95,01) dan IPA (96,22).

Yang luar biasa lagi, dua siswa SMPN 3 Denpasar meraih NUN tertinggi perorangan di Bali. Amelia Dwinda Gusanti meraih rank-ing II dengan nilai 393,0. Di Bahasa Indonesia dia mendapat nilai

98,0, Bahasa Inggris (100), Matematika (97,5) dan IPA (97,5). Ranking III diraih Putu Ella Cornelia Arnawa dengan nilai 392.

Dia mendapat nilai 92,0 di Bahasa Indonesia, sedangkan Bahasa Inggris, Matematika dan IPA masing-masing 100.

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

A K T I V I T A S

MBP/ist

MAPANDES MASSAL - Maha Warga Bhujangga Waisnawa di Denpasar, Minggu (7/6) melaksanakan upacara mapandes masal.

Sebanyak 23 oang diikutkan dalam acara yang belangsung di Taman, Geria Batur Giri Murti,Gelogor Jalan Pulau Buru, Pekambingan, Denpasar. Menurut pangelingsir atau penasehat acara mepandes, Guru Wayan Gede Sugiarta didampingi Ketua Panitia Guru Ketut

Bagus Kerta Negara, bahwa kegiatan mepandes warih Maha Warga Bhujangga Waisnawa ini dilakukan setiap lima tahun sekali. “Nanti di tahun 2020, juga akan dilakukan upacara yang sama, dan waktu

dan tempat yang sama yakni 7 Juni 2020, wuku Ugu. Di samping mepandes, juga dilakuan upacara ngangkid ke segara,” ucap moncol

Maha Warga Bhujanggga Waisnawa Gelogor, Guru Ketut Bagus Kerta Negara. Sedangkan pangelingsir warga setempat mengatakan, bahwa tujuan mapandes ini merupakan program pasemetonan Waga

Waisnawa Bhujangga Gelogor. “Ini program Ida Rsi yang sudah menjadi program warga kami,” katanya.

MBP/ist

KESAYANGAN - Wilayah Papua adalah tanah kesayangan Bung Karno. Pendiri bangsa Indonesia ini berani merebut tanah Papua

atau Irian Barat dari cengkeraman penjajah Belanda, dan per-juangan Bung Karno ini akan terus diingat oleh kaum Marhaen

Indonesia. Sejarah Papua ternyata menginspirasi perjuangan salah seorang tokoh PNI Bali Shri Wedastera Suyasa (alm) yang

pernah menjadi komando relawan rebut Irian Barat yang berbasis di Makassar. Saat itu, Shri Wedastera Suyasa berjuang bersama

aktivis nasionalis untuk merebut kembali kedaulatan Irian Barat, terutama mendukung perintah Bung Karno terkait Tri Kora (Tri

Komando Rakyat). Salah satu bentuk bukti keterlibatan tokoh Bali untuk perjuangan rebut Papua adalah adanya pernyataan Presiden Dr. Ir. Soekarno yang memberikan sambutan kepada sebuah buku karya Shri Wedastera Suyasa pada 22 November 1955 dengan judul ‘’Mencapai Irian Merdeka’’. Sambutan itu

kini tersimpan di The Sukarno Center Tampaksiring.

MBP/ist

REUNI - Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III melaksanakan reuni dengan keluarga besar Puri Agung Petang Badung serangkaian dengan syukuran kemenangan Dr. Wedakarna sebagai anggota

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Acara itu dihadiri ratusan

masyarakat Badung baik dari unsur pemerintah, TNI, Polri, bendesa adat, perbekel, tokoh pendidikan, pariwisata, budaya

dan agama. Kehadiran Senator Wedakarna disambut langsung oleh penglingsir Puri Petang yakni AA Gde Rai dan AA Ngurah

Surya Jaya. “Tiang datang ke Petang, karena tiang ingat dengan perjuangan leluhur Gusti Ngurah Rai. Petang adalah simbol

kedaulatan Bali. Anak muda zaman sekarang, jangan lupa den-gan sejarah bangsa,” ungkap Gusti. Ia mendukung penegakan

hukum di semua wilayah Badung dan Bali dan ia meminta rakyat untuk berani bersuara.

MBP/ist

PERTAHANKAN PRESTASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Den-pasar di bawah kepemimpinan Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya

Mantra dan Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara, tahun 2015 ini berhasil mempertahankan prestasi dalam Laporan Hasil Pemerik-saan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Bali atas Keuangan Pemerintah Kota Denpasar dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP atas

hasil pengelolaan keuangan daerah ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2013. LHP BPK dis-

erahkan Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali Arman Syifa, Jumat (5/6) di ruang pertemuan BPK RI Perwakilan Bali, Renon, Denpasar. Laporan ini diterima Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Wakil Ketua DPRD I Made Muliawan Arya, dan pimpinan

SKPD Pemkot Denpasar. “Dari hasil pemeriksaan keuangan Pemkot Denpasar yang telah kami lakukan selama dua bulan, tahun ini kembali memberikan opini WTP,” ujar Arman Syifa.

22 - 28 Juni 2015 43

MBP/ist

SYUKURAN - Magister Ilmu Hukum (MIH) Universitas Warmade-wa (Unwar) menggelar syukuran, Sabtu (6/6), di kampus setempat

karena berhasil meraih akreditasi B berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 297/E/0/2011 21 Desember 2011. Kepala Program Studi (Kaprodi) MIH Prof. Dr. I Made Suwitra, S.H., M.H. didampingi Sekretaris Prodi MIH Dr. I Made Sepud, S.H., M.H. mengatakan keberhasilan awal ini berkat upaya sungguh-sungguh untuk melaksanakan proses mutu sesuai

tuntutan perkembangan sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan misi yaitu bermutu, berintegrasi, dan berwawasan lingkungan. Se-

lain itu, pengelola bersama civitas akademika mempunyai komitmen melaksanakan budaya mutu melalui kerja keras, kerja cerdas, dan

kerja ikhlas sebagaimana dikumandangkan pimpinan. Untuk men-jamin mutu dimaksud, sejak awal berdirinya, dosen yang mengajar

di MIH berkualifikasi doktor dan guru besar dengan melaksanakan proses tatap muka 16 kali mulai pukul 18.00-21.00.

MBP/ist

SUKSES - Prestasi membanggakan diraih SMPN 7 Denpasar pada Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2014/2015 ini. SMPN

7 Denpasar sukses mengantarkan dua siswanya, Ni Made Ayu Mirah Suryani dan Ida Ayu Agung Misellya Cempaka, sebagai peraih nilai UN tertinggi se-Bali. Berdasarkan hasil pengumu-

man NUN yang dirilis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali, Senin (8/6), dua siswa SMPN 7 Denpasar ini

sama-sama meraih nilai komulatif 394,0 untuk empat mata pela-jaran yang di-UN-kan sekaligus ditetapkan sebagai peraih NUN

tertinggi. Mirah Suryani memperoleh nilai Bahasa Indonesia 98, Bahasa Inggris (96), Matematika dan IPA mendapatkan nilai sem-purna 100. Sementara Misellya Cempaka mengoleksi nilai Bahasa Indonesia (96), Bahasa Inggris (98), Matematika dan IPA masing-

masing mendapatkan nilai 100. Selain mengantarkan siswanya meraih nilai tertinggi di Bali, SMPN 7 Denpasar juga sukses

menembus peringkat sepuluh di Bali untuk nilai rata-rata UN.

MBP/ist

TETAP ELING - Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendra-datta Wedasteraputra Suyasa III mengingatkan masyarakat Bali agar

tetap eling dengan sejarah yakni dengan tetap mengedepankan sesana (sikap) sebagai umat Hindu yang baik. Salah satu di antaranya adalah dengan tetap menerapkan tata krama, kesantunan dan penghormatan

pada nilai–nilai budaya Hindu, salah satu caranya adalah dengan mempertahankan tradisi namun tetap dalam konteks kesederhanaan. Demikian diungkapkan Ratu Gusti Wedakarna saat diundang meng-

hadiri pawiwahan Nrs. Ida Bagus Gede Wedayana, S.Kep. dan Ida Ayu Ngurah Tri Handayani, A.Md. di Griya Sanur Pejeng Tampaksir-

ing Gianyar. Kehadiran Ratu Gusti Wedakarna disambut langsung oleh Ida Pedanda Gde Wayahan Bun beserta keluarga besar. Pada

kesempatan itu, ia juga mengingatkan pentingnya bagi generasi muda Bali untuk melestarikan KB Bali yakni 4 anak cukup.

MBP/ist

TRADISI - Merupakan sebuah tradisi bagi sekolah TK Taman Rama bahwa akhir tahun ajaran selalu diadakan acara Gradu-ation Ceremony yaitu acara pelepasan anak-anak TK B. Makna

pelepasan ini sesungguhnya adalah keceriaan. Sebab, anak telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di taman kanak-kanak dan

menjadi awal bagi mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Acara ini juga dimaksudkan sebagai momen peny-

erahan kembali anak-anak oleh pihak sekolah kepada orangtua. Pada tahun ajaran 2014-2015 ini, TK Taman Rama melepas 40 orang anak pada Jumat (5/6) di sekolah Taman Rama, Ubung,

Denpasar. Acara pelepasan kali ini dihadiri administrator seko-lah Taman Rama, Ketua Komite sekolah Taman Rama, Kepala

Sekolah TK, SD, SMP dan SMA Taman Rama, Direktur Cambride serta orangtua murid TK B.

22 - 28 Juni 201544

A K T I V I T A S

MBP/ist

MERESMIKAN - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meres-mikan berdirinya SMK TI Bali Global Klungkung (Stikom Bali

Group), Senin (8/6). Dalam sambutannya, Bupati Suwirta mengata-kan sangat berterima kasih kepada Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Denpasar yang telah merintis SMK teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Klungkung. Hal ini sangat penting karena lu-

lusan SMK sudah siap kerja sehingga sangat membantu anak-anak yang kurang mampu dan tidak melanjutkan pendidikan tinggi, langsung bekerja. Menurutnya, kehadiran SMK TI Bali Global ini akan mendekatkan rasio SMA dengan SMK sesuai anjuran

pemerintah yakni 30% SMA : 70% SMK. Suwirta juga berharap ke-hadiran SMK TI Bali Global dilanjutkan dengan membuka Stikom Bali di Klungkung agar generasi muda Klungkung tidak perlu lagi

meninggalkan daerah ini.

MBP/edi

SUKSES - Telkomsel sukses menggelar network drive test (uji coba jaringan) dari Banyuwangi ke Denpasar untuk mengetahui kesiapan jaringan operator dengan pelanggan terbanyak di Indonesia ini, baik melalui jalur darat maupun laut. Hasilnya, seluruh jaringan Telkom-

sel di sepanjang Banyuwangi - Denpasar siap melayani pelanggan selama Ramadhan dan Lebaran. Demikian dikemukakan Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, Sabtu (6/6) lalu di Nusa Dua.

Menurutnya jaringan Telkomsel menghadapi pelanggan di bulan Ramadhan maupun Lebaran merupakan hal yang harus diper-

siapkan secara matang karena diperkirakan akan terjadi lonjakan trafik penggunaan layanan. Ia mengatakan berkaca dari pengala-

man tahun-tahun sebelumnya, kesiapan jaringan Telkomsel dalam menghadapi Ramadhan dan Lebaran sudah dilakukan jauh-jauh

hari. Nampak (dari kiri ke kanan) Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah bersama Direktur Network Sukardi Silalahi, VP Network

Operation Management Paulus Djakmiko dan EVP Telkomsel Area Jawa-Bali, Yetty Kusumawati saat menunjukkan grafik kesiapan Telkomsel jelang Ramadhan dan Lebaran usai ujicoba jaringan.

MBP/ist

HARI LANSIA - Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional yang jatuh 29 Mei lalu, Rumah Sakit (RS) BaliMed Denpasar meng-

gelar senam dan medical check up untuk para lansia, Minggu (7/6). Kegiatan yang digelar di Lapangan Futsal Br.Penamparan,

Padangsambian, Denpasar ini menyasar seluruh anggota lansia yang berada di kelurahan Padangsambian. Mengingat untuk tahun

ini yang mendapatkan Posyandu Lansia Paripurna adalah Br. Pe-namparan dan banjar disekitarnya yang ikut berpartisipasi yaitu Br.

Tegal Sari dan Br. Padangsari. Kadiv Pemasaran dan Hubungan Pelanggan, Made Adi Krisna Dwipayana, S.E., M.Par. di sela-sela

acara mengatakan para lansia serta masyarakat umum yang datang mendapatkan pelayanan berupa senam lansia, pemeriksaan keseha-

tan oleh dokter umum, cek gula darah, asam urat dan kolesterol, serta pemeriksaan kesehatan tulang. Pihaknya menurunkan empat

dokter umum dan dua perawat untuk pemeriksaan kesehatan dan cek laboratorium, serta instruktur khusus untuk senam lansia.

MBP/ist

SEMARAK - Perayaan ulang tahun (ultah) pertama Super Race Bali (SRB) berlangsung sederhana namun semarak. Pasalnya, klub

motor gede yang masih berusia muda ini menggelar bakti sosial donor darah dan mengundang 100 anak yatim dari 4 panti asuhan untuk berbagi merayakan ultah SRB di Desa Budaya Kertalangu, Minggu (7/6) dengan tema “Together, We Share”. Menurut Ketua SRB, Yudha Dwipayana, perayaan ultah pertama ini dibuat agak unik dan lain dari biasanya. Ia mengatakan klub yang beranggo-takan 45 anggota ini menyediakan transportasi untuk menjemput anak-anak yatim dari 4 panti asuhan ke Desa Budaya Kertalangu

untuk menikmati beragam permainan yang khusus disewa SRB. Sesuai dengan tema perayaan, ia mengatakan SRB ingin berbagi

kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan. Tak hanya sekedar memberikan bantuan berupa dana dan bingkisan kebutuhan se-

hari-hari maupun alat tulis, SRB melakukan sesuatu yang berbeda dengan menghibur anak yatim piatu.

4522 - 28 Juni 2015

MBP/ist

KUNJUNGAN - Selama sepekan Ketua Yayasan Pendidikan Putra Indonesia yang membawahi Sekolah Tinggi Desain Bali, AMIK New Media, dan College New Media, bersama tim melakukan kunjungan

kerja ke Korea Selatan. Kunjungan kerja tersebut atas undangan beberapa perguruan tinggi (PT) di Korea Selatan dengan tujuan

membahas realisasi program SANHAK dari pemerintah Korea. Da-lam kunjungan tersebut, telah disepakati kerja sama yang dituangkan

dalam naskah kerja sama (MoU) dengan Sunchon National Univer-sity, Hanbat National University, Sun Moon University, dan Catholic

University of Daegu. Pada pertemuan dengan beberapa pemimpin perguruan tinggi di Korea juga dilakukan pembahasan kerja sama meliputi pengembangan kerja sama dalam bidang pendidikan dan pelatihan dengan metode transfer SKS atau sistem double degree. Kerja sama juga dilakukan dalam hal pertukaran mahasiswa dan

dosen, baik untuk melanjutkan pendidikan maupun kegiatan peneli-tian. Selain itu, kerja sama dilakukan pula dalam kegiatan kemaha-

siswaan, pelaksanaan seminar, workshop, dan sebagainya.

MBP/ist

PERTAMA - Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) menjadi lembaga pendidikan yang pertama dalam hal

penyerahan perdana sertifikat kompetensi kualifikasi ASEAN terhadap industri pariwisata, khususnya karyawan hotel. Pertenga-

han tahun 2015, STPBI melakukan uji kompetensi terhadap 380 karyawan Hotel The Westin Resort Nusa Dua dan 270 karyawan

The Laguna Resort dan Spa, Nusa Dua. Penyerahan sertifikat ber-standar internasional tersebut dilaksanakan secara simbolis, pada

Minggu (7/6), di Hotel Grand Nikko Bali, Nusa Dua, Kuta Selatan. Selain dihadiri pejabat instansi terkait, acara tersebut menghadir-

kan Kepala Pusat Kompetensi Parekraf Kementerian Pariwisata RI Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, SE, MM dan Ketua Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP) Ir. Sumarna F. Abdurahman, M.Sc. Menurut Direktur STPBI IGM Sudjana, S.E., M.M., CHT, CHA, sebenarnya dari dulu pemerintah mendorong supaya program ini

terealisasi.

BUMI HANGUSKAN - Kepolisian mesti

‘’membumihangus-kan’’ kekerasan

pilkada, agar tidak sempat tumbuh dan

berkembang jadi be-nalu bagi masyarakat Bali yang hidup dari

pariwisata. Kekerasan bisa merusak pari-

wisata bila dibiarkan merebak, karena ada 5 pilkada tahun ini di Bali. Kandidat bupati harus bersaing secara

sehat. Dengan adu visi, misi, kerja nyata, yang dibuktikan den-gan rekam jejak dan

kesaksian orang-orang yang bisa dipercaya.

Kandidat harus men-jauhkan paradigma main uang, main kuasa, tebar pesona serta

janji yang nanti tidak ditepati. Kekerasan, tebar janji palsu, main fitnah, bertentangan dengan pemilihan sehat dan demokratis. Hal

itu ditegaskan Prof. Dr. IGN Sudiana, M.Si, tokoh Karangasem yang juga Ketua PHDI Provinsi Bali dan Wayan Pasek Sukayasa,

S.T., Wakil Sekretaris Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali, menanggapi kekerasan pilkada di Karangasem berupa pe-

nyerangan tiga relawan Wayan Sudirta, saat memasang baliho di areal tanah negara Desa Tiingtali.

KRAMA Desa Pakraman Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng memiliki ritual tahunan yang cukup unik. Tradisi ritual yang menjadi warisan leluhur sejak bertahun-tahun ini dikenal dengan nama Ngusaba Dalem. Ritual ini digelar setiap menginjak Sasih Kedasa atau sekitar bulan Mei setiap tahun. Keunikan ritual ini, seluruh krama desa menghaturkan banten soda yang dibuat dengan cara berkelompok atau bergrup dari masing-masing keluarga besar. Banten soda ini dibuat dalam berbagai bentuk tandingan, menghabiskan biaya yang lumayan besar. Melalui upacara dengan sistem pembuatan banten soda dengan bergrup, rasa persatuan di antara warga dipercaya semakin terpupuk.

Sebelum Ngusaba Dalem dilaksanakan, krama desa melakukan rapat (paruman) untuk menentukan pelaksanan upacara. Sebelum puncak upacara Ngusaba Dalem, krama terlebih dahulu melak-sanakan upacara nunas tirta ke beberapa pura di lingkungan Desa Pakraman Menyali. Kemudian melakukan ritual ngelesin dan lanjut menggelar upacara makiis ke segara. Memasuki bulan Purnama pada Sasih Kedasa kemudian digelar upacara di Pura Bale Agung. Me-masuki Tilem, barulah menginjak pada puncak Ngusaba Dalem yang dipusatkan di Pura Dalem.

Sehari sebelum puncak upacara, kelompok warga mulai membuat banten soda. Sarana upacara ini bisa dibilang unik karena dibuat dalam beberapa model (tandingan-red). Ada banten soda yang semuanya berbahan daging babi dan ayam. Ada pula model ban-ten khusus buah, aneka kue tradisional, hingga model banten dari berbagai jenis minuman. Memasuki hari H, sejak siang warga sudah mulai hilir-mudik mengantar banten soda ke areal Pura Dalem. Lantaran banten soda yang dibuat berukuran besar, masing-masing kelompok menggotongnya ke pura. Bahkan, karena saking ban-yaknya, areal Pura Dalem seluas sekitar empat are tersebut dipenuhi dengan banten soda.

Seorang warga setempat I Made Warpidi saat ditemui di rumahnya belum lama ini menceritakan, setiap Ngusaba Dalem seluruh krama selalu membuat persembahan, terkecuali pada kondisi cuntaka. Hal ini karena kepercayaannya untuk menghaturkan persembahan banten soda dalam jumlah besar kepada para leluhur yang telah diaben. Dari pelaksanaan ritual ini, dirinya memohon keselamatan dan tuntutan dari leluhur yang telah meninggal dan diaben. “Kalau sejarahnya kami tidak tahu persis karena sudah menemukan seperti ini dan tidak pernah tidak digelar dan warga selalu menunggu-nunggu upacara ini,” katanya.

Selain itu, Warpidi yang sehari-hari sebagai guru di SDN 3 Me-nyali ini mengatakan, selain untuk memohon kerahayuan, ritual ini sebagai wujud memupuk rasa persatuan sesama warga desa. Hal ini ditunjukkan dengan pembuatan banten soda dengan cara bergrup. Setiap kelompok yang berasal dari keluarga mencapai puluhan orang, menyiapkan satu banten soda berukuran besar. Rata-rata satu kel-ompok warga ini menghabiskan dana antara Rp 1 hingga Rp 5 juta.

Meski menghabiskan biaya mahal, Warpidi dan keluarganya selalu kompak untuk gotong-royong membuat banten soda yang diper-sembahkan kepada leluhurnya. “Kalau sudah Ngusaba Dalem tiba keluarga kami membuat satu banten soda dan itu tandingannya macam-macam. Kami meyakini ini untuk memupuk persatuan di keluarga kami,” katanya.

Senada diungkapkan Gede Buana, warga setempat. Buana men-gaku meski tidak tahu persis seperti apa sejarah Ngusaba Dalem, dirinya sangat bangga dengan warisan tradisi dari leluhurnya itu. Kewajiban untuk mempersiapkan banten soda bersama keluarganya, dia menganggap persembahan ini sebagai bentuk rasa bhakti kepada leluhurnya. “Sebagai generasi muda warisan tradisi ini menjadi ke-banggaan dan walau tidak tahu seperti apa sejarahnya saya percaya dan ini untuk wujud bhakti saya kepada leluhur,” katanya.

� Mudiarta

22 - 28 Juni 201546

T R A D I S I

Tradisi “Ngusaba Dalem” di Desa Menyali

Haturkan ”Banten Soda”, Wujud Bakti kepada Leluhur

MBP/mud

Banten Soda buatan warga di Desa Pakraman Menyali, Kecama-tan Sawan yang dipersembahkan ketika puncak ritual Ngusaba

Dalem yang jatuh pada Sasih Kedasa atau sekitar bulan Mei setiap tahunnya.

4722 - 28 Juni 2015

A K T I V I T A S

MBP/ist

MENINGKAT - Kepercayaan masyarakat untuk menggunakan manajemen berbasis Teknologi Informasi Bimasakti School terus

meningkat. Tak hanya di sejumlah sekolah negeri favorit, juga mulai merambah ke sekolah swasta. Kali ini, SMK Teknologi Nasional (Tek-

nas) Denpasar mempercayakan penyediaan data dan informasi kepada Bimasakti School. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU

Bimasakti School dengan SMK Teknas di Denpasar, Sabtu (6/6). Bima-sakti School diwakili Manajer Administrasi Ririn Ambar Sari Dewi dan

SMK Teknas langsung Kepala Sekolah I Made Mudarta, S.E., M.M. Menurut Made Mudarta, keinginan menggunakan sistem Bimasakti

School memang sejak lama setelah Founder Bimasakti School Ir. Ida Bagus Surya Sanjaya melakukan presentasi kepada para kepala sekolah di Sanur. Kala itu, pihaknya langsung mengomunikasikan

dengan Yayasan Pendidikan Nasional serta para orangtua siswa untuk memanfaatkan teknologi informasi dari Bimasakti School.

MBP/ist

NOMINASI - RSUD Badung sebagai duta Provinsi Bali masuk nominasi nasional dalam Lomba Promosi dan Konseling Kes-

ehatan Reproduksi Tingkat Nasional tahun 2015. Sebagai nominator nasional, RSUD Badung didatangi oleh Tim Verifikasi

Pusat, Selasa (9/6). Kedatangan Tim Pusat yang dipimpin Witri Windrawati didampingi Kabid KBKR BKKBN Provinsi Bali Ida Putu Mudita, diterima Bupati Badung A.A. Gde Agung bersama

Direktur RSUD Badung Agus Bintang Suryadi. Hadir pula Kepala Badan KBKS Badung Putu Rianingsih, Ketua TP PKK Badung

Ny. Ratna Gde Agung, Ketua Dharma Wanita Persatuan Badung Ny. Kompyang R. Swandika serta jajaran RSUD Badung. Nampak Bupati Badung didampingi Direktur RSUD Badung menyerahkan

cenderamata kepada Ketua Tim Verifikasi dari BKKBN Pusat, Witri Windrawati saat berkunjung ke RSUD Badung.

MBP/ist

KUNJUNGI - Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-karna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III bersama

Komite III Bidang Ketenagakerjaan mengunjungi Malaysia dalam agenda pengawasan UU No.39 Tahun 2004 tentang Tenaga Kerja. Rasa haru menyelimuti pertemuan DPD-RI

dengan para TKI dan TKW di pusat penampungan Konjen RI di Serawak, Malaysia. Selain menemui TKI korban ledakan

tambang, TKI yang tidak dibayar gaji selama dua tahun oleh Majuka, pemerkosaan human traficiking hingga TKW yang

ditelantarkan dengan bayi oleh warga Malaysia tak bertang-gung jawab. Dengan agenda cukup padat sejak Selasa (2/6), Senator RI Wedakarna bertolak dari Kuala Lumpur menuju Kota Kuching, Serawak untuk menginvetarisir masalah TKI

di Malaysia. Pihaknya berjanji segera bertemu Menaker RI di Jakarta menindaklanjuti temuan di Malaysia ini.

MBP/edi

KULIAH UMUM - Universitas Udayana (Unud) bekerja sama dengan Toyota Indonesia melaksanakan kuliah umum dengan tema

“Mahasiswa Menatap Masa Depan Menuju Insinyur Berkelas Dunia”, Sabtu (6/6), di Gedung Widya Sabha, Bukit, Jimbaran. Pada saat itu juga dilakukan penyerahan satu unit mobil Toyota Fortuner

kepada Fakultas Teknik Unud. Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I

Made Dana Tangkas menjelaskan, Bali merupakan bagian dari rang-kaian donasi alat peraga pendidikan berupa kendaraan dan mesin

utuh yang telah dimulai pada tanggal 15 Mei 2015 di Universitas Mu-hammadiyah Ponorogo. Bantuan alat praktik seperti mobil dan mesin

dengan teknologi terbaru tersebut dimaksudkan agar siswa atau mahasiswa dapat lebih memahami berbagai aspek teknologi dalam

produk industri otomotif, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang nantinya bisa menjadi

landasan untuk industri otomotif nasional yang kuat.

P R O P E R T I

22 - 28 Juni 201548

PEMBERLAKUAN Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015 seakan menjadi momok menakut-kan bagi berbagai sektor di Indonesia, tak terkecuali bisnis perumahan atau properti. Namun, banyak pula yang menilai MEA justru menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan dalam pengembangan bisnis property di tanah air. Masuknya SDM properti kawasan ini justru membuka peluang penye-diaan properti bagi para ekspatriat tersebut. Sebaliknya, SDM properti Indonesia yang memang banyak ber-basis kearifan local sehingga memiliki ciri dan keunikan tersendiri bisa men-jadikannya nilai plus untuk ekspansi memasuki pasar kawasan.

Kondisi ini, paling tidak diakui Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda yang menyata-kan, pemberlakuan MEA tahun 2015 bukanlah hambatan bagi pengemban-gan sektor properti di Tanah Air. “Yang tidak kalah penting di akhir 2015 akan dimulai MEA yang jangan dianggap sebagai hambatan, melainkan seba-gai tantangan dan peluang,” kata Ali Tranghanda dalam keterangan tertulis di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dasar Ali mengutarakan hal itu, karena dengan masuknya beragam modal asing ke Indonesia diharapkan pasar perumahan dan properti di In-donesia juga akan bertumbuh. Ia pun mengingatkan bahwa industri properti juga terkait dengan ratusan industri lainnya yang terkait secara tidak lang-sung yang dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifi-kan. Berdasarkan analisis Indonesia Property Watch, siklus pasar properti seharusnya akan mulai memperlihat-kan peningkatan akhir 2015 atau awal 2016 dengan mulai berlakunya MEA tersebut.

Untuk mempersiapkan pelaku usaha jasa konstruksi maupun arsitek na-sional dalam menghadapi MEA 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pe-rumahan Rakyat telah menyiapkan tiga paket kebijakan. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Taufik Widjoyono menyebutkan, tiga paket kebijakan

itu terkait dengan rantai pasok jasa konstruksi, kebijakan terkait segmen-tasi pasar usaha jasa konstruksi, dan pemaketan pekerjaan konstruksi.

Selain paket jasa konstruksi terse-but, pemerintah juga sedang merancang UU tentang arsitek. Mengingat, dalam menghadai MEA ini, sertifikasi bagi arsitek penting untuk meningkatkan daya saing arsitek nasional. “Lisensi atau sertifikat penting untuk arsitek, karena pada MEA nanti kita tidak bisa menghalangi arsitek asing masuk ke Indonesia,” kata Direktur Penataan Bangunan dan LingkunganKemente-rian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Adjar Prajudi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Terkait hal itu pula, menurut Adjar, Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Arsitek juga sedang dibuat dengan tujuan melindungi profesion-alitas dan integritas arsitek. Selain itu, konsultan atau arsitek yang merancang juga agar tidak berhenti di perenca-naan, tetapi juga sampai ke tahapan konstruksinya.

Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Kemenpupera Andreas Suhono men-gatakan, arsitek Indonesia jangan hanya jadi penonton tetapi harus benar-benar mempersiapkan diri dalam pemberlakuan MEA akhir tahun 2015. “Pada tahun 2015 ini Indonesia akan memasuki MEA yang melahirkan kon-sekuensi untuk bersaing dengan arsitek asing,” kata Andreas Suhono.

Tak hanya pada arsiteknya, MEA juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman bagi arsitektur yang ada saat ini. Mengingat, arsitektur yang ada saat ini khususnya di Bali lebih menonjol-kan ciri khas tradisional Bali-nya. Be-gitu juga daerah-daerah lain, arsitektur tradisional yang ada bisa saja tergerus arsitektur modern dengan dibuknya MEA. Ancaman yang akan menimpa arsitektur tradisional Bali ini diakui Dekan Fakultas Teknik Unud Prof. NPG Suardana, Ph.D. Bahkanb, dia juga mengaku prihatin dengan semakin pudarnya arsitektur Bali menghiasari bangunan-bangunan yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Di luar itu, para arsitek dari kawasan Asean pun

akan segera menyerbu dan menggusur arsitek lokal Bali.

� Sugiarta/dari berbagai sumber

MEA Bukan Hambatan Bisnis Properti

22 - 28 Juni 2015 49

B E R L A K U N YA M a s y a r a k a t Ekonomi ASEAN (MEA) akan ber-dampak pada bisnis properti di tanah air, mulai menjadi kenyataan. Paling tidak, investor dari Jepang kini mulai

menanamkan modalnya di sektor ini. Bali yang banyak dikunjungi warga Jepang, sudah dipastikan akan menjadi salah satu incaran. Terlebih, banyak warga Jepang yang telah berdomisili

dan membangun bisnis di Pulau Dew-ata. Bahkan, jalinan kebudayaan antara Jepang dengan Bali terus dibangun kedua pemerintahan.

Mulai masuknya investor Jepang di sektor properti ini, diakui Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. “Investor Jepang kan biasanya lebih banyak yang investasi di otomotif dan elektronik, sekarang sudah masuk juga ke sektor lain seperti peternakan, perkapalan, properti dan rumah sakit. Ini menarik,” kata Franky dalam sebuah kesempatan di Jakarta, baru-baru ini.

Dikatakannya, Jepang telah me-nyatakan minatnya untuk membangun apartemen khusus orang lanjut usia dari negaranya yang menyasar Indone-sia sebagai negara tropis untuk beristi-rahat di musim dingin. Kendati masih melakukan uji kelayakan, Indonesia dinilai sebagai negara yang sesuai se-bagai lokasi istirahat para lansia selain Hawaii atau Thailand. “Tapi, mereka (investor Jepang) masih menunggu aturan soal visa di sini. Pasalnya, mer-eka bisa menghabiskan waktu enam hingga tujuh bulan istirahat di Indone-sia, tetapi visa turisnya hanya berlaku selama tiga bulan,” katanya.

Franky menjelaskan, dalam kunjun-gan kerja ke tiga kota di Jepang, yakni Osaka, Nagoya dan Tokyo, BKPM telah menerima beberapa minat investasi baru di beberapa sektor senilai total 1,98 miliar dolar AS. “Ada 37 minat investasi baru atau perluasan. Sebanyak 10 rencana in-vestasi yang sudah dapat izin prinsip dan sedang dalam proses realisasi bernilai 1,4 miliar dolar AS,” katanya.

Minat investasi Jepang di Indonesia masih tercatat cukup tinggi. Realisasi investasi Jepang periode 2010-2015 mencapai 13,3 miliar dolar AS atau sekitar 64,5 persen dari rencana in-vestasi pada periode yang sama (hingga Maret 2015). Sepanjang Januari - Maret 2015, investasi Jepang menempati po-sisi kedua dengan nilai 1,2 miliar dolar AS setelah Singapura yang menduduki peringkat teratas negara yang menana-mkan modalnya di Indonesia.

� Sugiarta/dari berbagai sumber

Jepang Mulai Lirik Properti Indonesia

A K T I V I T A S

MBP/ist

JUBELIUM - Pada Rabu (10/6), SMK Pariwisata PGRI 1 Ba-dung genap berusia 25 tahun. Peringatan jubelium perak SMK

PGRI 1 Badung dirangkaikan dengan acara pelepasan siswa kelas XII di Hotel Inna Grand Bali Beach. Puncak HUT dihadiri

Kadisdikpora Badung diwakili Kasi Dikmen Suparsa, Dewan Pendidikan, PPLP Badung dan Pembina SMK PGRI 1 Badung,

Drs. Ketut Kontra. SMK Pariwisata PGRI 1 Badung di Latu, Gerih, Abiansemal yang berpengalaman mengelola sekolah se-

lama 25 tahun kini meraih sukses ganda. Pertama, sukses men-gantarkan siswanya lulus 100 persen yakni sebanyak 287 siswa kelas XII. Kedua, 75 persen alumninya sudah mendapatkan job

alias pekerjaan. Sebagian lagi membuka lapangan pekerjaan alias job creator. Kepala SMK Pariwisata PGRI 1 Badung Dr.

Drs. I Made Gede Putra Wijaya, S.H., M.Si. juga menyerahkan penghargaan kepada siswa yang berprestasi di NUN.

SEMINAR - Dalam rangka Dies Natalis ke-8, Stiker Bina Usada (Binus) Bali menggelar seminar internasional pada 3 dan 4 Juni

2015 dihadiri peserta dari beberapa rumah sakit dan sekolah tinggi kesehatan di Bali. Seminar yang mengambil tema ‘’A Closer Look

Toward Malignancy and Cardiac Problems’’ tersebut menghadirkan tiga pembicara asal Singapura yaitu ahli jantung Dr. Rohit Khura-

na, ahli kanker Dr. Lo Soo Kien, dan Dr. Fenny A Santoso. Seminar bertujuan mewujudkan visi Stikes Bina Usada Bali menjadi sekolah

tinggi ilmu kesehatan yang unggul dan terpercaya untuk menghasil-kan sumber daya manusia di bidang kesehatan yang profesional

dengan level internasional. Ketua Stikes Bina Usada Bali Dr. Ir. I Putu Santika, M.M. mengatakan seminar internasional ini meru-

pakan kegiatan yang berlevel internasional sebagai wujud terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan dan layanan pada semua

pihak mengacu pada standar perkembangan global.