LP PK.docx

19
LAPORAN PENDAHULUAN A. Kasus (Masalah Utama) Perilaku kekerasan atau amuk B. Proses Terjadinya Masalah 1. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dpaat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sunden, 1995). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering disebut juga gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol (Yosep, 2009). 2. Sebab

description

semoga BERMANFAAT

Transcript of LP PK.docx

Page 1: LP PK.docx

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Kasus (Masalah Utama)

Perilaku kekerasan atau amuk

B. Proses Terjadinya Masalah

1. Pengertian

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dpaat membahayakan secara fisik baik terhadap

diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk

mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart

dan Sunden, 1995).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada

diri sendiri maupun orang lain. Sering disebut juga gaduh gelisah atau

amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan

gerakan motorik yang tidak terkontrol (Yosep, 2009).

2. Sebab

Pada klien gangguan jiwa , perilaku kekerasan bisa disebabkan

adanya gangguan harga diri : harga diri rendah.

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri

dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.

Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan

negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal

mencapai keinginan.

Page 2: LP PK.docx

Tanda dan gejala :

a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan

terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)

b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik atau menyalahkan diri

sendiri)

c. Gangguan hubungan social (menarik diri)

d. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

e. Mencederai diri (akibat dari harga diri rendah disertai harapan yang

suram, mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya (Keliat, 1999)

3. Akibat

Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-

tindakan berbahaya atau menciderai dirinya, orang lain maupun

lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot,

membakar rumah, dan lain-lain.

Tanda dan gejala :

a. Memperlihatkan permusuhan

b. Keras dan menuntut

c. Mendekati orang lain dengan ancaman

d. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan

e. Memberi kata-kata ancaman

f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain

Page 3: LP PK.docx

4. Pathway/ Patoflowdiagram

C. Pohon Masalah serta Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

1. Pohon Masalah

Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan

Core Problem

Gangguan harga diri : harga diri rendah

2. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

Perilaku Kekerasan Atau Amuk

Page 4: LP PK.docx

a. Masalah Keperawatan

1) Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan

2) Perilaku Kekerasan Atau Muak.

3) Gangguan harga diri : harga ddiri rendah

b. Data yang perlu dikaji

1) Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya

Data subjektif :

a) Klien mengatakan benci dan kesal kepada seseorang

b) Klien suka membentuk dan menyerang orang yang

mengusiknya jika sedang kesal atau marah

c) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya

Data objektif :

a) Mata merah, wajah agak merah

b) Nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai : berteriak,

menjerit, memukul diri sendiri atau orang lain

c) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam

d) Merusak dan melempar barang-barang.

2) Perilaku kekerasan atau amuk

Data subjektif :

a) Klienmengatakan benci atau kesal kepada seseorang.

b) Klien suka membentuk dan menyerang orang yang

mengusiknya jika sedang kesal atau marah.

c) Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.

Page 5: LP PK.docx

Data objektif

a) Mata merah, wajah agak merah

b) Nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai

c) Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam

d) Merusak dan melempar barang-barang

3) Gangguan harga diri : harga diri rendah

a) Data subjektif

Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bias, tidak tahu

apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan

perasaan malu terhadap diri sendiri.

b) Data objektif

Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih

alternative tindakan, ingin menciderai diri atau ingin

mengakhiri hidup.

Beberapa faktor yang perlu dikaji pada klien perilaku kekerasan

menurt Budi Anna Keliat, 2006 adalah sebagai berikut :

1) Klien dibawa ke rumah sakit jiwa dengan alasan amuk,

membanting barang-barang, gelisah, tidak bia tidur, berendam

dikamar mandi selama berjam-jam.

2) Klien biasanya amuk karena ditegur atas kesalahannya

3) Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel

4) Merasa semua barang tidak ada harganya

5) Klien kelihatan sangat bersemangat, wajah tegang

Page 6: LP PK.docx

6) Muka merah tidak menceritakan masalahnya

7) Klien merasa minder bila berada dilingkungan keluarga

8) Klien mudah marah dan cepat tersinggung

9) Klien selalu merusak lingkungan

10) Klien nampak kotor, rambut kusut dan kotor, gigi kotor dan kuning

11) Kuku panjang dan kotor, kulit banyak daki dan kering

12) Klien mengatakan malas mandi

13) Klien tidak mau mandi bila tidak disuruh dan mandi kalau perlu

saja

14) Sehabis mandi klien masih tampak kotor.

D. Diagnose Keperawatan

1. Perilaku kekerasan

E. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Perilaku kekerasan

a. Tujuan umum

Klien tidak menciderai diri sendiriain, orang lain, dan lingkungannya.

b. Tujuan khusus

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya

Rasionalnya : hubungan saling percaya merupakan dasar untuk

kelancaran interaksi.

Tindakan :

a) Bina hubungan saling percaya :

(a) Beri salam terapeutik

Page 7: LP PK.docx

(b) Perkenalkan diri

(c) Tanyakan nama dan nama panggilan

(d) Jelaskan tujuan interaksi

(e) Buat kontrak setiap interaksi (topic, waktu, tempat)

(f) Bicarakan dengan rileks dan tenang tanpa menantang

b) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

c) Lakukan kontak singkat tetapi sering

2) Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

Rasionalnya : setelah diketahui penyebabnya, maka dapat dijadikan

titik awal penanganan.

Tindakan :

a) Beri kesempatan mengungkapkan perasaan jengkel atau kesal

b) Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel

atau kesal

c) Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusushan

dengan sikap tenang

3) Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan

Rasioanalnya : untuk mengetahui hal yang dialami dan dirasakan

saat melakukan perilaku kekerasan.

Tindakan :

a) Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan

dirasakan saat jengkel atau kesal.

b) Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan pada klien.

Page 8: LP PK.docx

c) Simpulkan bersama klien tanda dan gejala jengkel atau kesal

yang dialami klien.

4) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang bisa

dilakukan.

Rasionalnya : untuk mengetahui perilaku kekerasan yang biasa

klien lakukan dan dengan bantuan perawat bisa membedakan

perilaku konstruktif dengan destruktif.

Tindakan :

a) Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang

biasa di lakukanl klien (verbal, pada orang lain, pada

lingkungan dan pada diri sendiri)

b) Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan

yang biasa dilakukan

c) Bicarakan dengan klien apakah ada cara yang klien lakukan

masalahnya selesai

5) Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Rasionalnya : dengan mengetahui akibat dari perilaku kekerasan

diharapkan klien dapat mengubah perilaku destruktif menjadi

perilaku konstruktif.

Tindakan :

a) Bicarakan akibat atau kerugian dari cara yang telah dilakukan

klien

Page 9: LP PK.docx

b) Bersama klien simpulkan akibat cara yang digunakan oleh

klien.

c) Tanyakan pada klien apakah “apakah ingin mempelajari cara

baru yang sehat”.

6) Klien mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah perilaku

kekerasan

Rasionalnya : penyaluran rasa marah yang konstruktif dapat

menghindari perilaku kekerasan.

Tindakan :

a) Diskusikan kegiatan fisik yang dapat dilakukan klien

b) Beri reinforcement positif atas kegiatan fisik yang bisa

dilakukan klien

c) Diskusikan dua cara fisik yang paling mudah dilakukan untuk

mencegah perilaku kekerasan, yaitu : tarik nafas dalam dan

pukul kasur dan bantal

d) Diskusikan cara melakukan tarik nafas dalam dengan klien

e) Beri contoh kepada klien tentang cara menarik nafas dalam

f) Minta klien untuk mengikuti contoh yang diberikan sebanyak 5

kali

g) Beri pujian positif atas kemampuan klien mendemonstrasikan

cara menarik nafas dalam

h) Diskusikan dengan klien mengenai frekuensi latihan yang akan

dilaksanakan sendiri oleh klien

Page 10: LP PK.docx

i) Susun jadwal kegiatan untuk melatih cara yang telah dipelajari

j) Klien mengevaluasi pelaksanaan latihan cara pencegahan

perilaku kekerasanyang telah dilakukan dengan mengisi jadwal

kegiatan harian (self evaluation)

7) Klien dapat mendemonstrasikan cara social untuk mencegah

perilaku kekerasan

Rasional : dengan berbicara yang baik (meminta, menolak, dan

mengungkapkan perasaan) dapat menghindari perilaku kekerasan.

Tindakan :

a) Diskusikan cara berbicara yang baik kepada klien

b) Beri contoh cara bicara yang baik : meminta dengan baik,

menolak dengan baik, dan mengungkapkan perasaan yang baik.

c) Meminta klien mengikuti contoh cara berbicara yang baik

d) Diskusikan dengan klien tentang waktu dan kondisi cara bicra

yang baik dapat dilakukan diruangan.

e) Klien mengevaluasi pelaksanaan latihan yang baik dengan

mengisi jadwal kegiatan harian (self evaluation)

8) Klien dapat mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah

perilaku kekerasan

Rasionalnya : ibadah yang biasa dilakukan dapat digunakan untuk

menentramkan jiwa sehingga perilaku kekerasan dapat terhindar

Tindakan :

Page 11: LP PK.docx

a) Diskusikan dengan klien tentang kegiatan ibadah yang perlu

dilakukan

b) Bantu klien menilai kegiatan ibadah yang dapat dilakuakan

c) Diskusikan dengan klien tentang waktu pelaksanaan kegiatan

ibadah

d) Klien mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ibadah dengan

mengisi jadwal kegiatan harian (self evaluation)

9) Klien mendemonstrasikan kepatuhan minum obat untuk mencegah

perilaku kekerasan

Rasionalnya : klien dapat memiliki kesadaran pentingnya minum

obat dan bersedia minum obat dengan kesadaran sendiri.

Tindakan :

a) Diskusikan dengan klien tentang jenis obat yang diminumnya

(nama, warna, besar); waktu minum obat; cara minum obat.

b) Diskusikan dengan klien tntang manfaat minum obat secara

teratur

c) Jelaskan prinsip benar minum obat (nama, dosis, waktu, cara

minum)

d) Anjurkan klien minta obat dan minum obat tepat waktu

e) Anjurkan klien melapor kepada perawat atau dokter bila

merasakan efek yang tidak menyenangkan

f) Berikan pujian klien bila minum obat dengan benar

Page 12: LP PK.docx

10) Klien dapat mengikuti TAK : stimulasi persepsi pencegahan

perilaku kekerasan

Rasionalnya : dengan mengikuti TAK klien bisa mengungkapkan

perasaan yang berhubungan dengan perilaku kekerasan kepada

teman atau perawat.

Tindakan :

a) Anjurkan klien untuk ikut TAK : stimulasi persepsi pencegahan

perilaku kekerasan

b) Fasilitasi klien untuk mempraktikkan hasil kegiatan TAK dan

beri pujian atas keberhasilannya.

11) Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam melakukan

pencegahan perilaku kekerasan.

Rasionalnya : keluarga adalah orang yang terdekat dengan klien,

dengan melibatkan keluarga, maka mencegah klien kambuh.

Tindakan :

a) Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien sesuai

dengan yan telah dilakukan keluarga terhadap klien selam ini

b) Jelaskan cara-cara marawat klien : terkait dengan cara

mengontrol perilaku marah secara konstruktif, sikap dan cara

bicara

c) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda marah,

penyebab marah dan cara menghadapi klien saat marah

d) Beri reinforcement positif pada hal-hal yang dicapai keluarga

Page 13: LP PK.docx

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 1998. Pusat Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Stuart, GW dan Sundeen, S.J. 1995.Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3. Jakarta

:EGC.