Lp n Askep Polimenorhea

download Lp n Askep Polimenorhea

of 19

Transcript of Lp n Askep Polimenorhea

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    1/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANGPerempuan merupakan mahluk hidup yang mempunyai kebutuhan yang

    beragam. Kebutuhan itu mencakup beberapa aspek seperti biopsikososial

    spiritual dimana jika salah satunya tidak terpenuhi akan menimbulkan

    ketidakseimbangan.

    Disini kami akan membahas salah satu contoh ketidak seimbangan yang

    terjadi pada perempuan yang di sebabkan oleh gangguan pada sistem

    reproduksi yaitu polimenorea. polimenorea sendiri merupakan salah satu, dari

    berbagai masalah yang ditimbulkan karena adanya gangguan menstruasi pada

    perempuan. Siklus menstruasi sendiri dapat dipengaruhi oleh banyak faktor

    internal seperti perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit,

    serta faktor eksternal atau lingkungan. Hilang satu periode menstruasi jarang

    tanda masalah serius atau kondisi medis yang mendasari, tapi polimenore dari

    siklus menstruasi yang lebih lama mungkin menandakan adanya suatupenyakit atau kondisi kronis.

    Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari 5

    dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari 6,12. Gejala haid

    tidak normal penyebab anemia lain adalah polimenorhea, kondisi siklus haid

    yang berjalan lebih pendek dari periode haid normal. Haid polimenorhea

    terjadi jika siklus haid berjalan kurang dari 21 hari.

    B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan polimenorea ?2. Bagaimana siklus terjadinya polimenorea ?3. Apa saja gangguan yang terjadi pada polimenorea ?

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    2/19

    4. Apa saja faktor penyebab gangguan pada polimenorea serta carapenanganannya?

    C.

    Tujuan

    1. Untuk mengetahui bagaimana polimenorea dapat terjadi padaperempuan .

    2. Untuk menambah pengetahuan tentang gangguan yang terjadi kerenagangguan menstruasi yaitu polimenorea .

    3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan menstruasipolimenorea.

    D. Manfaat1. Memberikan penjelasan pada masyarakat khususnya perempuan

    dalam masa reproduktif mengenai hal-hal yang terjadi bila

    mengalami polimenorea.

    2. Mendeteksi secara dini yang tepat terhadap permasalahan yangdihadapi oleh perempuan apabila terkena polimenorea.

    .

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    3/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIANHaid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai

    pelepasan (deskuamasi) endometrium. Menstruasi adalah penumpahan lapisan

    uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada

    masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon

    tertentu (kurir kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang

    menyebabkan mulainya aliran darah ini.

    Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi

    karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh.

    B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain:

    1. Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanitayaitu:

    a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise.b. Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.c. LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise.d. Progesteron dihasilkan oleh ovarium

    2. Faktor EnzimEnzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang

    berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga

    mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

    3. Faktor VascularMulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam

    lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut

    tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan

    regresi endometrium timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran

    yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    4/19

    perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari

    vena.

    4. Faktor ProstaglandiEndometrium mengandung prostaglandin. Dengan desintegrasi

    endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi

    myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.

    C. Siklus HaidSiklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya

    haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara

    tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya

    perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak

    diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum

    tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan 1 hari.

    Dalam satu siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat

    dari produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim makin

    menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan.

    Siklus haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-

    15 persen perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus

    haid ini dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis

    usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, dan

    pada perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.

    Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 12 hari diikuti darah

    sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-

    rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu

    juga dengan wanita yang anemi. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggappatologik.

    Siklus haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan

    siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada

    masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa

    maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon

    seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    5/19

    teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau

    kelelahan.

    Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium

    mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan

    terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium

    (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam

    tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur

    akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.

    Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium

    akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini

    berlangsung selama 35 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan

    penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

    D. Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase.1. Fase Folikuler.

    Dimulai dari hari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH

    meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase

    folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam

    ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar fsh sedikit meningkat

    sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang masing-

    masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,

    yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan

    sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan

    progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan.

    Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan

    lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untukkembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan

    menstruasi berlangsung selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah

    yang hilang sebanyak 28 -283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak

    membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

    2. Fase OvulasiFase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini

    dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    6/19

    jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan

    menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel

    telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada

    perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang

    berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

    3. Fase LutuelFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14

    hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup

    dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar

    progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat

    selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.

    Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan

    terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus

    yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi,

    korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormone chorionic

    gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan

    progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes

    kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

    E. Siklus endometrium terbagi menjadi 4 fase:1. Stadium Menstruasi atau Desquamasi.

    Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding rahim

    disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang

    disebut dengan stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari.

    Jadi, dengan haid itu keluar darah, potongan-potongan endometrium

    dan lendir dari servix.Darah itu tidak membeku karena ada fermen yang mencegah

    pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mucosa. Hanya

    kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi

    hingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah haid. Banyaknya

    perdarahan selama haid normal adalah 50 cc.

    2. Stadium Post menstruum atau Stadium Regenerasi.

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    7/19

    Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan, berangsur-

    angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel

    epitel kelenjer-kelenjer endometrium. Pada saat ini tebalnya

    endometrium 0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium

    menstruasi dan berlangsung 4 hari.

    3. Stadium Intermenstruum atau Stadium Proliferasi.Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal 3,5 mm.

    Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain hingga

    berkelok. Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke-5 sampai hari

    ke-14 dari hari pertama haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3

    subfase, yaitu:

    a) Fase Proliferasi Dini (early proliferation phase)Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat

    dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi

    epitel, terutama dari mulut kelenjar.

    b) Fase Proliferasi Madya (mid proliferation phase).Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini

    merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan

    yang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosis

    dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).

    c) Fase Proliferasi Akhir (late proliferation).Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini

    dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan

    banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi.

    Stoma bertumbuh aktif dan padat.4. Stadium Praemenstruum atau Stadium Sekresi.

    Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi

    bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan

    mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen

    dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur.

    Memang maksud dari perubahan ini tidak lain dari pada

    mempersiapkan endometrium untuk menerima telur.

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    8/19

    Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang

    padat (stratum compactum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran

    keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum spongiosum),

    yang banyak lubang-lubangnya karena disini terdapat rongga dari

    kelenjar-kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale.

    Stadium sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai 28.

    Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan

    perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.

    F. PolimenoreaPolimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21

    hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari6,12. Gejala

    haid tidak normal penyebab anemia lain adalah polimenorhea, kondisi

    siklus haid yang berjalan lebih pendek dari periode haid normal. Haid

    polimenorhea terjadi jika siklus haid berjalan kurang dari 21 hari.

    1. Etiologi polimenoreaBila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium

    proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium

    memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium

    proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan

    melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.

    Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan

    pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati.

    Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-

    hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi

    medis lainnya. Banyaknya perdarahan ditentukan oleh lebarnyapembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan

    tekanan intravaskular. Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya

    penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang

    pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.

    2. PatofisiologiPolimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang

    mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal.

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    9/19

    Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis,

    dan sebagainya.

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    10/19

    WOC

    Perdarahan

    Melebarnya pembuluh darah

    Pembuluh darah terbuka

    Tekanan intrafaskuler meningkat

    Lamanya waktu perdarahan

    Ketidak seimbangan hormon

    Gangguan ovulasi

    Rendahnya hormon esterogen

    Perdarahan

    MK : DEFISIT VOLUME CAIRAN

    Kurangnya pengetahuan kontraksi uterus

    MK : ANSIETAS MK : NYERI

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    11/19

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    12/19

    Rujukan dibagi dlm rujukan medik/perorangan yg berkaitan dgn

    pengobatan & pemulihan berupa pengiriman pasien (kasus), spesimen, &

    pengetahuan tentang penyakit; serta rujukan kesehatan dikaitkan dgn

    upaya pencegahan & peningkatan kesehatan berupa sarana, teknologi, dan

    operasional.

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    13/19

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN POLIYMENORHEA

    A. PENGKAJIAN1. Identitas klien

    a. Umur : Rata rata terjadi pada usia 16-42 tahun2. Riwayat kesehatan

    a. Keluhan utamaNyeri Saat Haid

    b. Riwayat penyakit sekarang1) Siklus menstruasi tak teratur (siklus haid lebih pendek dari biasa (

    kurang dari 21 hari).

    2) Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa3) Nyeri4) Tegang pada payudara5) Cepat emosi dan pusing

    c. Riwayat penyakit dahulupasien-pasien dengan poliminorhea mungkin menceritakan riwayat

    nyeri serupa yang timbul pada setiap siklus haid.

    3. Pemeriksaan fisikPengkajian juga dapat dilakukan pemeriksaan fisik mulai B1-B6

    a. B1 (Breathing)1) Pernapasan tidak teratur2) Frekuensi mengalami peningkatan

    b.

    B2 (Blood)1) Denyut jantung mengalami peningkatan.2) Tekanan darah Rendah (90/60 mmHg)

    c. B3 (Brain)1) Penurunan Konsentrasi2) Pusing3) Konjungtiva Anemia

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    14/19

    d. B4 (Bladder)Warna kuning dan Volume 1,5 L/Hari

    e. B4 (Bowel)Nyeri pada adomen

    Nafsu makan Menurun

    f. B6 (Bone)Badan mudah capek

    Nyeri pada punggung

    4. Analisis DataNo. Data Etiologi Masalah

    keperawatan

    1 DS:

    1. Penyebab timbulnyanyeri: haid tidak

    teratur.2. Nyeri dirasakan

    meningkat saat

    aktivitas

    3. Lokasi nyeriabdomen

    4. kala nyeri 4-65. Nyeri sering dan

    terusmenerus

    DO:

    1. Wajah tampakmenahan nyeri

    Menstruasi

    Regresi korpus luteum

    progesteron

    Miometrium terangsang

    Kontraksi&disritmia

    uterus

    Aliran darah ke uterus

    Iskemia

    Nyeri haid

    Nyeri akut

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    15/19

    2 DS:

    1. Pasien menyatakanmudah lelah

    DO:

    1. Nadi lemah (TD90/60 mmHg)

    2. Px. terlihat pucatSclera/ konjungtiva

    anemi

    Menstruasi

    Pendarahan

    Anemia

    Kelemahan

    Intoleran aktivitas

    Intoleran

    aktivitas

    3 DS:

    1. Px. menyatakanmerasa gelisah

    DO:

    1. Pucat2. Memperlihatkan

    kurang inisiatif

    Menstruasi

    Nyeri haid

    Kurang pengetahuan

    Ansietas

    Ansietas

    5. Diagnosa keperawatana. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi

    b. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemiac. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    16/19

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    17/19

    2) Kriteria hasil: Pasien dapat mengidentifikasi faktor faktor yangmemperberat dan memperingan intoleran aktivitas dan Pasien

    mampu beraktivitas

    INTERVENSI RASIONAL

    1. Beri lingkungan tenang danperode istirahat tanpa

    gangguan, dorong istirahat

    sebelum makan

    2. Tingkatkan aktivitas secarabertahap

    3. Berikan bantuan sesuaikebutuhan

    1. Menghemat energi untukaktivitas dan regenerasi

    seluler/ penyembuhan jaringan

    2. Tirah baring lama dapatmenurunkan kemampuan

    3. Menurunkan penggunaanenergi dan membantu

    keseimbangan supply dan

    kebutuhan oksigen

    c. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen1) Tujuan: Pasien bisa kembali2) Kriteria hasil:

    a) Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietasb) Pasien menunjukkan relaksasic) Pasien menunjukkan perilaku untuk menangani stres

    INTERVENSI RASIONAL

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    18/19

    1. Libatkan pasien/ orangterdekat dalam rencana

    perawatan

    2. Berikan lingkungan tenang danistirahat

    3. Bantu pasien untukmengidentifikasi/ memerlukan

    perilaku koping yang

    digunakan pada masa lalu

    4. Bantu pasien belajarmekanisme koping baru,

    misalnya teknik mengatasi

    stres

    1. Keterlibatan akan membantupasien merasa stres

    berkurang,memungkinkan

    energi untuk ditujukan pada

    penyembuhan

    2. Memindahkan pasien dari stressluar meningkatkan relaksasi;

    membantu menurunkan ansietas

    3. Perilaku yang berhasil dapatdikuatkan pada penerimaan

    masalah stress saat ini,

    meningkatkan rasa control diri

    pasien

    4. Belajar cara baru untukmengatasi masalah dapat

    membantu dalam menurunkan

    stress dan ansietas

    7. Implementasi keperawatanPelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai

    dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat

    bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu

    diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.

    8. Evaluasi keperawatanTahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan

    terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan

    dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan

    tenaga kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan merupakan

    kegiatan dalam melaksanakan rencana kegiatan klien secara optimal dan

    mengukur hasil dari proses keperawatan.

  • 7/22/2019 Lp n Askep Polimenorhea

    19/19