LP ICCU

14

Click here to load reader

description

keperawatan

Transcript of LP ICCU

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS MORBUS BASEDOW DI RUANG ICCU RSUD Dr. M. SOEWANDHI SURABAYA

Oleh :UCIK FITRI HANDININIM. 143.0088

PROGRAM STUDI PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYATA. 2014/2015LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS MORBUS BASEDOW DI RUANG ICCU RSUD Dr. M. SOEWANDHI SURABAYA

DISUSUN OLEH :UCIK FITRI HANDINI (143.0088)

Surabaya, 31 Maret 2015MengetahuiPembimbing InstitusiPembimbing Klinik

..........................................................................

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS MORBUS BASEDOW DI RUANG ICCU RSUD Dr. M. SOEWANDHI SURABAYA

A. PengertianPenyakit basedow atau lazim juga disebut sebagai penyakit graves merupakan penyakit yang sering dijumpai pada orang muda akibat daya peningkatan produksi tiroid yang ditandai dengan peningkatan penyerapan yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid.

B. EtiologiDiduga akibat peran antibodi terhadap peningkatan produksi tiroid serta adanya adenoma tiroid setempat (suatu tumor) yang tumbuh di dalam jaringan tiroid dan ensekresikan banyak sekali hormon tiroid.

C. PatofisiologiHipertiroidisme ditandai oleh kehilangan pengontrolan normal sekresi hormon tiroid (TH). Karena kerja TH pada tubuh adalan merangsang, maka terjadi hipermetaboliesme yang meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis. Jumlah TH yang berlebihan menstimulasi sistem kardiak dan meningkatkan jumlah reseptor beta-adregenik. Keadaan ini mengarah pada takikardia dan peningkatan curah jantung, volume sekuncup, kepekaan adrenergik, dan aliran darah perifer. Metabolisme sangat meningkat, mengarah pada keseimbangan nitrogen negatif, penipisan lemak dan hasil akhir defisiensi nutrisi.Hipertiroidisme juga terjadi dalam perubahan sekresi dan metabolisme hipotalamik, pituitari dan hormon gonad. Jika hipertiroidisme terjadi sebelum pubertas, akan terjadi penundaan perkembangan seksual pada kedua jenis kelamin, tetapi pada pubertas mengakibatkan penurunan libido baik pada pria dan wanita. Setelah pubertas wanita akan juga menunjukkan ketidakteraturan menstruasi dan penurunan fertilitasD.Gambaran Klinika. Berat badan menurun10) Dispneab. Eksoftalmus.11) Berkeringatc. Palpitasi, takikardia.12) Diared. Nafsu makan meningkat.13) Kelelahan otote. Tremor (jari tangan dan kaki)14) Oligomenore/amenoref. Telapak tangan panas dan lembabg. Takikardia, denyut nadi kadang tidak teratur karena fibrilasi atrium, pulses selerh. Gugup, mudah terangsang, gelisah, emosi tidak stabil, insomnia.i. Gondok (mungkin disertai bunyi denyut dan getaran).

E. PenatalaksanaanTerapi penyakit graves dtujukan kepada pengendalian stadium tirotoksikosis dengan pemberian antitiroid seperti propiltiourasil (PTU) atau karbimasol. Terapi definitif dapat dipilih antara pengobatan antitiroid jangka panjang, ablasio dengan yodium radioaktif atau tiroidektomi subtotal bilateral.Indikasi tindakan bedah adalah:1) perlu mencapai hasil definitif cepat2) Keberatan terhadap antitiroid3) Penanggulangan dengan antitiroid tidak memuaskan4) Struma multinoduler dengan hipertiroidi5) Nodul toksik soliter.

F. PemeriksaanDiagnostik1. Tes ambilan RAI: meningkat.2. T4 dan T3 serum: meningkat3. T4 dan T3 bebas serum: meningkat4. TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH (tiroid releasing hormon)5. Tiroglobulin: meningkat6. Stimulasi TRH: dikatakan hipertiroid jika TRH dari tidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH7. Ambilan tiroid131: meningkat8. Ikatan proein iodium: meningkat9. Gula darah: meningkat (sehubungan dengan kerusakan pada adrenal).Kortisol plasma: turun (menurunnya pengeluaran oleh adrenal).10. Fosfat alkali dan kalsium serum: meningkat.11. Pemeriksaan fungsi hepar: abnormal12. Elektrolit: hiponatremi mungkin sebagai akibat dari respon adrenal atau efek dilusi dalam terapi cairan pengganti, hipokalsemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan diuresis.13. Katekolamin serum: menurun.14. Kreatinin urine: meningkat15. EKG: fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardiomegali.

G.AsuhanKeperawatan1. PengkajianData dasar pada pengkajian pasien dengan morbus basedow adalah:a) B1 (Breathing) Tanda: frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis).b) B2 (Blood) Gejala: palpitasi, nyeri dada (angina). Tanda: disritmia (Fibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat, takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis).c) B3 (Brain) Tanda: Bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti: bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTD).

d) B4 (Bladder) Gejala: urine dalam jumalh banyak, perubahan dalam feses (diare).e) B5 (Bowel) Gejala: Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah. Tanda: Pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial.

2. Diagnosa Keperawatan1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung2) Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan)4) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.

3. Perencanaan1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantungTujuan : Pasien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuhKriteria : Nadi perifer dapat teraba normal. Vital sign dalam batas normal. Pengisian kapiler normal Status mental baik Tidak ada disritmiaIntervensi :a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadiRasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasib. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien. Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot jantung atau iskemia c. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti krekels) Rasional : S1 dan murmur yang menonjol berhubungan dengan curah jantung meningkat pada keadaan hipermetabolikd. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadi lemah, penurunan produksi urine dan hipotensi.Rasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan volume sirkulasi dan menurunkan curah jantunge. Catat masukan dan haluaranRasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan dehidrasi berat2) Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energiTujuan : Pasien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energiIntervensi : a. Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia mungkin ditemukanb. Ciptakan lingkungan yang tenangRasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkan agitasi, hiperaktif, dan imsomniac. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitasRasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme d. Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massageRasional : Meningkatkan relaksasi3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan)Tujuan : Pasien akan menunjukkan berat badan stabilKriteria Hasil: Nafsu makan baik Berat badan normal Tidak ada tanda-tanda malnutrisiIntervensi : a. Catat adanya anoreksia, mual dan muntahRasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemiab. Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hariRasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid c. kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitaminRasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai4) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.Tujuan : Suhu tubuh pasien normalIntervensi :a. Ukur suhu tubuh pasien setiap 4 jam. Rasional : untuk meyakinkan perbandingan data yang akurat.b. Berikan antipiretik sesuai anjuran.Rasional : untuk menurunkan demamc. Pantau dan catat denyut dan irama nadi, tekanan darah, frekuensi nafas, suhu.Rasional : mengindikasikan hipovolemia yang mengarah pada penurunan perfusi jaringan.

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, Mary. 2009. Klien Gangguan Endokrin. Jakarta : egcIsmail. 2010. Askep Klien Hipertiroid. File:///G:/4-Askep-Klien-Hipertiroidisme.PdfMuttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba MedikaTaylor, Cynthia M. 2010. Diagnosis Keperawatan : Dengan Rencana Asuhan. Jakarta : EGC.