lp dispepsi
-
Upload
tiqa-hinamori -
Category
Documents
-
view
223 -
download
4
Transcript of lp dispepsi
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 1/23
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan lebih banyak ditekankan untuk menyingkirkan
penyebab organik lainnya seperti: pankreatitis kronik, diabets mellitus, dan lainnya. Pada
dispepsia fungsional biasanya hasil laboratorium dalam batas normal.
2. RadiologisPemeriksaan radiologis banyak menunjang dignosis suatu penyakit di saluran makan.
Setidak-tidaknya perlu dilakukan pemeriksaan radiologis terhadap saluran makan bagian atas,
dan sebaiknya menggunakan kontras ganda.
3. Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
Sesuai dengan definisi bahwa pada dispepsia fungsional, gambaran endoskopinya normal
atau sangat tidak spesifik.
4. USG (ultrasonografi)
Merupakan diagnostik yang tidak invasif, akhir-akhir ini makin banyak dimanfaatkan untuk
membantu menentukan diagnostik dari suatu penyakit, apalagi alat ini tidak menimbulkan
efek samping, dapat digunakan setiap saat dan pada kondisi klien yang beratpun dapat
dimanfaatkan
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 2/23
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang sering dijumpai di Rumah Sakit maupun di masyarakat
terutama pada penyakit sistem pencernaan diantaranya “DISPERSIA”
Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahwa 515.30% yang
mencari pertolongan medis. Insiden dispepsia. Di Inggris dan Skandivia dilaporkan angka
prevalensinya berkisar 7-4%. Tetapi hanya 10-20% yang mencari pertolongan medis.Insiden dispepsia pertahun diperkirakan antara 1-8% (Suryono S. et all. 2001 hal 15A)
Di Negara barat prevalensi yang dilaporkan antara 23 dan 41 %, sekitar 4 %
penderitaan berkunjung ke dokter umumnya mempunyai keluhan dispepsia. Didaerah
Asia Pasifik dispepsia juga merupakan keluhan yang banyak dijumpai (Kusmobroto H
2003)
Berdasarkan penyakit tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus
dispepsia sebagai sebuah laporan dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.
W DENGA DIAGNOSA MEDIS DISPEPSIA DIRUANG YUDHA RST TINGKAT III
CIREMAI CIREBON.
2. Tujuan
1. Tujuan umum
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 3/23
Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien Ny. W dengan
Diagnosa medis Dispepsia melalui pendekatan proses perawatan
2. Tujuan khusus
Adapun penulisan tugas akhir ini adalah sebgai berikut:
1. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. W dengan Diagnosa medis
Dispepsia diruang yudha
2. Mampu membuat Diagnosa keperawatan menurut prioritas pada pasien
3. Mampu membuat rencana askep pada pasien Ny. W dengan Diagnosa
medis Dispepsia di ruang yudha
4. Mampu menerapkan tindakan keperawatan pada pasien Ny. W dengan
Diagnosa medis Dispepsia di ruang yudha
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di laksanakan
sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan
1.
Manfaat
1. Bagi Penulis
1. Mengetahui labih jauh lagi tentang penyakit Dispepsia
2. Mengetahui askep pada kasus Dispepsia dengan baik dan benar
2. Bagi Pendidikan
Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai kerangka
acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan
4. Ruang Lingkup
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 4/23
Dalam penulisan Tugas akhir ini penulis membatasi masalah Asuhan
Keperawatan pada Ny. W dengan diagnosa medis Dispepsia di ruang Yudha RST Tingka
III Ciremai Cirebon.
5. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir adalah
metode Deskrisif dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
4. Studi Kepustakaan
6. Sistematika Penulis
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan meliputi : Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Ruang
Lingkup Metode Penulisan, Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Teoritis Meliputi : Definisi. Etiologi. Potofisiologi.
Anatomi Fisiologi. Penatalaksanaan. Pencegahan
BAB III : Pembahasan Aspek meliputi : Pengkajian. Analisa data. Diagnosa
Keperawatan. Perencanaan. Catatan Perkembangan
BAB IV : Penutup meliputi : Kesimpulan dan Saran
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 5/23
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. DEFINISI
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak / sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan (KAPITA
SELEKTA KEDOKTERAN 1 : 2001 : 488)
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 6/23
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual,
kembung, muntah, rasa penuh atau keyang. Dispepsia merupakan masalah yang sering
ditemukan dalam praktik sehari-hari. Keluhan ini sangat bervariasi baik dalam bentuk
gejala yang ada maupun gejala dari waktu kewaktu (Dahrmika Djojoningrat ilmu
penyakit dalam “IPD” Jilid II Edisi III, Balai Penerbit Fikul Jakarta 2001)
Dispepsia merupakan rasa tidak enak pada daerah epigastrium yang sering
berhubungan dengan makanan, gejalanya seperti ulkus tapi pada pemeriksaan tidak
ditemukan ulkus (E Mudjadid dalam Ilmu Penynkit Dalam “IPD” j ilid II edisi III Balai
Penerbit FKUI Jakarta 2001).
1. ETIOLOGI
1. Perubahan pola makan
2. Pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu yang lama
3. Alkohol dan nikotin rokok
4. Stress
5. Gastritis
3. POTOFISIOLOGI
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
seperti nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan stress. Pemasukan makanan
menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-
dinding lambung. Kondisi Demikian dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL
yang akan merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di
medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan
maupun cairan.
4. ANATOMI FISIOLOGI
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 7/23
1. Anatomi
Lambung terletak dari bilik kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat
dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung J dan bila
penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal lambung 1 sampai 2
liter. Secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus, dan antrium pilorus.
Sebelah atas lambung terdapat cekungan kurvatora minor. Dan bagian kiri bawah
lambung terdapat kurvatora mayor. Sfingter kedua ujung lambung mengatur
pengeluaran dan pemasukan. Sfingter kardia atau sfingter esophagus bawah.
Mengalirkan makanan yang masuk ke dalam lambung dan mencegah refluks isi
lambung memasuki esofagus kembali. Daerah lambung tempat pembukaan sfingter
kardia dikenal dengan nama daerah kardia. Disaat sfingter pilorikum berelaksasi
makanan masuk ke dalam duodenum dan ketika berkontraksi sfingter ini akan
mencegah terjadinya aliran balik usus halus ke dalam lambung.
Labung terdiri dari empat lapisan yaitu:
1. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa
2. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan
1. Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esopagus
2. Serabut sirkuler yang paling tebel dan tertarik dipylorus serta membentuk otot
sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama
3. Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah melalui kurvaturo minor
(lengkung kelenjar)
3. Lapisan sub mukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.
4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan /
rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan
2. Fisiologi
Fisiologi lambung :
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 8/23
1. Mencerna makanan secara mekanik
2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500-3000 ml
Gastik Juice (cairan lambung) perhari. Komponen utamanya yaitu masuk. HCL
(Hydrochorik acid) pensinogen, dan air, Hormon gastrik yang disekresi langsung
masuk kedalam aliran darah
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein dirubah
menjadi polipeptida
4. Absorpsi secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol, glukosa
5. Pencegahan, banyak mikrooganisme dapat dihancurkan dalam lambung oleh HCL
6. Mengontrol aliran cheme yang sudah dicerna dalam lambung ke dalam duodenum.Pada saat cheme (makanan yang sudah di cerna dalam lambung) ke dalam duodenum.
Akan terjaadi peristaltik yang lambat yang berjalan dan fundus ke pylorus.
5. PENATALAKSANAAN
1.
Penatalaksanaan Non Farmakologi1. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung
2. Menghindari faktor resiko sepeti alcohol, makanan yang pedas, obat-
obatan yang belebihan, nikotin rokok, dan stress
3. Atur pola makan
2. Penatalaksanaan Farmakologi yaitu
Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan terutama dalam
mengantisipasi kekambuhan. Hal ini dapat dimengerti karena proses patofisiologinya pun
masih belum jelas
Obat-obatan yang diberikan meliputi antasid (meetralkan asam lambung)
golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik
(mencegah terjadinya muntah)
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 9/23
6. PENCEGAHAN
Pola makan yang normal, dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan
kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang
berkadar asam tinggi, cabai, alkohol dan, pantang rokok, bila harus makan obat karena
sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak
mengganggu fungsi lambung.
BAB 111
ASUHAN KEPERAWTAN
1. Pengkajian
1. Biodata
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Dagang
Pendidikan : Tamat SLTP
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 10/23
Alamat : Ds Karang Tengah Kec Karang Sembung
Cirebon
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai pabrik gula Pg Rajawali
Hub dengan pasien : Suami
Alamat : Ds Karang Tengah Kec Karang Sembung
2. Keluhan Utama
Nyeri abdomen
3. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke rumah sakit Tentara Ciremai melalui UGD pada jam
14:50 tanggal 2009 dengan keluhan mulai dan nyeri abdomen di bagian
epigastrium dan nyerinya sampai seluruh bagian abdomen nyeri berkisar antara
10 menit. Nyeri bertambah bila pasien banyak bergerak dan nyeri berkurang bila
pasien istirahat.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien belum pernah di rawat tetapi punya penyakit Gastritis
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 11/23
3. Riwayat kesehatan keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit Dispepsia
seperti yang di alami, oleh klien.
4. Keadaan Umum
1. Tingkat kecemasan : Compos mentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 34,6oC
Nadi : 72 x/ menit
Respirasi : 20 x / menit3. Penampilan umum
Pasien lemah
5. Pemeriksaan
1. Kulit
Warna kulit : Sawo matang
Tekstur kulit : Lembab dan kotor
2. Kuku
Keadaan kuku : Bersih
Warna : Putih
1. Kepala
Bentik kepala : Simetris
Kelainan : Tidak ada kelainan
Keadaan rambut : Bersih
Kulit kepala : Bersih
1. Mata
Sklera : Anikterik
Konjungtiva : Ananemis
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 12/23
Reflek cahaya : Normal, ditandai pada saat dilakukan reflek
Cahaya mata pasien langsung berkedip
Pupil : Normal, ditandai ketika ada cahaya pupil
mengcil
Kelainan : Tidak ada
1. Hidung
Fungsi penciuman : Normal, ditandai bisa mencium bau minyak
Kayu putih
Bentuk : Simetris
Serumen : Sedikit
Kelainan : Tidak ada
1. Telinga
Fungsi pendengaran : Normal, ditandai bisa mendengar pertanyaan
Perawat
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
1. Mulut
Fungsi pengcapan : Normal, ditandai bisa membedakan rasa asin
dan manis
Kebersihan gigi : Kotor
Kelainan bibir : Tidak ada
1. Dada dan paru-paru
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 13/23
Bentuk : Simetris
Frekuensi napas : Normal 20 x / menit
1. Abdomen
Nyeri tekanan : Ada nyeri tekan pada bagian epigastrium
1. Genitalia
Keadaan rectum : Bersih
1. Kekuatan otot
Reflek bisep : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan
reflek hammer ada pergerakan
Reflek trisep : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan
reflek hammer terjadi pergerakan
Reflek patella : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan
reflek hammer terjadi pergerakan
Reflek babyn sky : Normal, ditandai adanya gerakan pada telapak
kaki saat dilakukan pemeriksaan
6. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1. Aspek Psikologis
Keadaan emosi pasien stabil, tetapi pasien mengatakan bosan dan jenuh
berada di Rumah Sakit.
2. Aspek Sosial
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 14/23
Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan keluarga terbukti dari
saudara yang membesuk pasien, pasien pun mampu bekerja sama dengan tim
medis atau pun tim kesehatan lainnya.
3. Aspek Spritual
Pasien seorang muslim, pasien melakukan shalat 5 (lima) waktu, tetapi
semenjak pasien dirawat di rumah sakit, pasien tidak melaksanakan shalat.
Pihak keluarga juga menyakinkan bahwa penyakit pasien adalah cobaan dari
Allah SWT. Penyakitnya juga akan sembuh dengan diiringi do’a.
7. Aktivitas Daily Living
No. Jenis Aktuvitas Saat Sehat / Di Rumah Saat Sakit / Di
RS
1. Nutrisi
Frekuensi
Jenis makanan
Porsi makanan
Kesulitan
3. x 1 sehari
nasi putih + Lauk pauk +
sayur
1 porsi + Nambah
-
3 x 1 hari
Bubur
1/3 dari porsi
yang diasedikan
-
2. Minum
Jenis airminum
Frekuensi
Kesulitan
Mineral / air putih
8 gelas
-
Air putih
< 8 gelas
-
3. Personal hygiene
Frekuensi
mandi
Sikat gigi Frekuensi
2. x 1 sehari
2. x 1 sehari
Di lap
-
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 15/23
keramas
3. x 1 sehari -
4. Eliminasi
1. Eliminasi fecal
Warna urine
Konsistensi
urine
Kelainan
2.
Euminasi urine
Warna urine
Konsintensi
urine
Kelainan
Kuning trengguli
Lembek
-
Jernih kuning muda
Jernih
-
-
-
-
Kuning
Keruh
-
5. Istirahat / tidur
Mulai tidur Lamanya tidur
Sering terjaga
22.00
6 jam
-
21.00
+ 4 jam
ya
8. Daftar Penunjang
1.
Pemeriksaan diagnostic
No Tanggal Jenis
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. 12 Januari - 2009 Haematokrit 31.3 37.43 %
Thrombosit 209.000 200.000-500.000/mm3
Lekosit 20.500 5.00-10.000/ mm3
Haemaglobin 12,8 12.169 %
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 16/23
2. Program terapi
No Hari Tanggal Nama Obat
Dosis Yang
Diberikan
1. Senin 12 Januari 2009 Novalgin 3 X 1 amp
Terfacef 2 X 1 amp
Antrain 3 X 1 amp
Acrov 2 X 1 amp
Infuse D5 30 tetes / menit
2. Analisa Data
No
.
Data Etiologi Masalah
1. DS: Pasien mengeluh nyeri epigastrium Iritasi
mukasa
lambung
Gangguan
rasa
nyamannyeri
DO
:
Wajah pasien terlihat
meringis menahan
sakitnya
TD : 72 x / menit
S : 34.60C
2. DS: Pasien mengatakan mulai dari pertama kali
datang tidak nafsu makan
Peningkata
n asam
lambung
Gangguan
pemenuha
n nutrisi
kurang
darikebutuhan
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 17/23
tubuh
DO
:
Keadaan umum pasien
masih lemah, bibir
kering, dan pecah-
pecah
Porsi makan tidak habis
Tampak mual-mual
3. Diagonasa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa
lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan asam lambung.
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 18/23
4. Percernaan
No. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan intasi pada mukosa lambung . Hilangnya rasa nyeri dengan
DS:
DO:
Pasien mengeluh nyeri epigastrium
Wajah klien terlihat meringis menahan sakitnya
TO : 110/10 mmHg
N : 72 x/ menit
S : 34.6
0
C
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Sehubungan
dengan peningkatan asam lambung. Nutrisi terpenuhi dengan crit
DS:
DO:
Pasien mengatakan mulai dari pertama kali datang tidak nafsu makan
Keadaan umum pasien masih lemah,bibir kering dan pecah-pecah
Porsi makan tidak habis Tampak mual-mual
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 19/23
5. Catatan Perkembangan
No. Diagnosa
Keperawatan Tanggal Tindakan Evaluasi Paraf
1. Gangguan
rasa nyaman
nyeri
berhubungan
dengan iritasi
pada mukosa
langbung.
12-1-
2009 Menganjurkan
pasien napas
dalam-dalam
Memberikan buli-
buli hangat pada
daerah yang nyeri
/ sakit
Memberikan
posisi yang
nyaman
S
:
O:
A:
P:
Pasien
mengatakan
nyeri
berkurang
Wajah
tampak
tenang
TD : 110/70
MmHg
N : 72
x/menit
S : 34,60C
Masalah
teratasi
Pertahankan
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 20/23
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ny. W dengan diagnosa medis
Dispepsia di ruang Yudha RS Tentara Tingkat III Ciremai Cirebon meliputi:
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi, dan
Evaluasi
Dalam pengkajian didapatkan data Pasien datang ke Rumah sakit Tentara Ciremai
Cirebon melalui UGD pada jam14:50 WIB Tgl 10 januari 2009 dengan keluhan mual dan
nyeri abdomen dibagian epigastrium dan nyerinya sampai seluruh bagian abdomen, nyeri
berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila pasien banyak bergerak dan nyeri
berkurang bila pasien istirahat.
Sehingga didapat 2 diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan asam lambung.
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 21/23
Setelah membuat perencanaan dan dilakukan implementasi oleh tindakan
keperawatan maka masalah yang teratasi adalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh. Dan yang belum teratasi adalah gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung.
2. Saran
Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama melakukan
asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien di rawat di Ruang Yudha
RST TINGKAT III Ciremai – Cirebon.
Saran – saran yang penulis berikan adalah :
1. Untuk Institusi
Sebagai Sekolah yang bergerak di bidang kesehatan, hendaknya dapat
memberi pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswanya dalam praktek pelayanan
kesehatan dan menyediakan buku – buku penunjang sebagai acuan dalam melakukan
Asuhan Keperawatan.
2. Untuk Keluarga
Dalam Proses Asuhan Keperawatan, sangat diperlukan kerja sama keluarga
dan pasien itu sendiri guna memperoleh data yang bermutu untuk menentukan
tindakan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 22/23
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta,
EGC
Inayah Iin, 2004, Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pencernaan, edisi pertama, Jakarta, Salemba Medika.
Manjoer, A, et al, 2000, Kapita selekta kedokteran, edisi 3, Jakarta, Medika
aeusculapeus.
Suryono slamet, et al, 2001, buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 2, edisi, Jakarta,
5/15/2018 lp dispepsi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lp-dispepsi 23/23
FKUI
Doengoes. E. M, et al, 2000, Rencana asuhan keperawatan, edisi 3 Jakarta, EGC
Keperawatan. Gun.blogsprot. Com/2008
Tim Keperawatan format Askep 2008
20
Patofisiologi dari Dispepsia :
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat seperti nikotin
dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres, pemasukan makanan menjadi kurang
sehingga lambung akan kosong, kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada
lambung akibat gesekan antara dinding-dinding lambung, kondisi demikian dapat
mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya kondisi asam
pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga
intake tidak adekuat baik makanan maupun cairan.