LO SK 1

6
Definisi dan Macam Penelitian Epidemologi Pada 1983 International Epidemiological Association mendefinisikan epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan keadaan dan peristiwa terkait kesehatan pada populasi, dan penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehata Distribusi. Distribusi (penyebaran) penyakit pada populasi dideskripsikan menurut orang (person), tempat (place), dan waktu (time). Artinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-demografi-geografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit. Determinan. Epidemiologi mempelajari determinan penyakit pada populasi, disebut epidemiologi analitik. Determinan merupakan faktor, baik fisik, biologis, sosial, kultural, dan perilaku, yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit. Determinan merupakan istilah yang inklusif, mencakup faktor risiko dan kausa penyakit. Faktor risiko adalah semua faktor yang berhubungan dengan meningkatnya probabilitas (risiko) terjadinya penyakit. Untuk bisa disebut faktor risiko, sebuah faktor harus berhubungan dengan terjadinya penyakit, meskipun hubungan itu tidak harus bersifat kausal (sebab-akibat) (Last, 2001).

description

opo

Transcript of LO SK 1

Definisi dan Macam Penelitian EpidemologiPada 1983 International Epidemiological Association mendefinisikan epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan keadaan dan peristiwa terkait kesehatan pada populasi, dan penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehata

Distribusi. Distribusi (penyebaran) penyakit pada populasi dideskripsikan menurut orang (person), tempat (place), dan waktu (time). Artinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-demografi-geografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit.

Determinan. Epidemiologi mempelajari determinan penyakit pada populasi, disebut epidemiologi analitik. Determinan merupakan faktor, baik fisik, biologis, sosial, kultural, dan perilaku, yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit. Determinan merupakan istilah yang inklusif, mencakup faktor risiko dan kausa penyakit. Faktor risiko adalah semua faktor yang berhubungan dengan meningkatnya probabilitas (risiko) terjadinya penyakit. Untuk bisa disebut faktor risiko, sebuah faktor harus berhubungan dengan terjadinya penyakit, meskipun hubungan itu tidak harus bersifat kausal (sebab-akibat) (Last, 2001).

Populasi.

Seperti sosiologi dan demografi, epidemiologi merupakan sains populasi (population science). Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan penyakit pada populasi dan kelompok-kelompok individu, bukan pada individu. Populasi bisa merupakan masyarakat di sebuah kota, negara, atau kelompok umur tertentu,komunitas pekerja tertentu, ras tertentu, masyarakat miskin, dan sebagainya. Penelitian epidemologi dibagi menjadi 2, yaitu penelitian deskriptif dan analitik

Penelitian DeskriptifPenelitian Analitik

1. Menjelaskan keadaan suatu masalah1. Menjelaskan mengapa terjadi suatu permasalahan

2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpretasi data hanya pada 1 kelompok2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpretasi data dilakukan pada 2 kelompok (sebagai pembanding)

3. Tidak bermaksud membuktikan suatu hipotesa3.Membuktikan suatu hipotesa

Penelitian Deskriptif

Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. Hasil pekerjaan penelitian deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai faktor who (siapa), where (dimana), dan when (kapan). Yaitu, merupakan langkah awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan dengan menjelaskan siapa yang terkena dan dimana serta kepan terjadinya masalah itu.

Penelitian Analitik

Metode penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor resiko/faktor penyebab/determinan dan faktor efek, antar faktor resiko, maupun antar faktor efek. Yang di maksud dengan faktor resiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh). Sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko.

Dalam penelitian analitik, dari analisis korelasi (hubungan/keterkaitan) dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu (efek).

a. Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen, hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya suatu luaran / output / penyakit, adalah diuji kebenarannya dengan percobaan atau eksperimen. Eksperimen juga dapat dilakukan di laboratorium, tetapi disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga eksperimen sewajarnya dilakukan di masyarakat. Bentuk eksperimen lain yang sering dilakukan adalah berkaitan dengan pengaruh intervensi penyuluhan terhadap perubahan pengetahuan tentang suatu masalah kesehatan.

b. Penelitian Observasi

Teknik Sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif (mewakili). Tujuan teknik sampling adalah untuk memperoleh data yang akurat dan ada kaitannya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian, mampu memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang ingin diteliti, dan informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku dalam mengambil keputusan.Sumber : Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ukuran sample

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebayakan penelitian

2. Jika sampel dipecah kedalaam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.

3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.

4. Untuk Penelitian eksperimental mungkin dengan ukuran sampel kecil 10-20

Sumber : Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Kriteria Sampling yang Baik

1. Sample yang diperoleh merupakan representasi dari populasi penelitian

2. Ukuran sample memadai dan mampu mewakili karakeristik populasi penelitian

3. Prosedur pengambilan sample yang sederhana, praktis, dan mudah dimengerti

4. Desain sampling yang ekonomis

Sumber : Budiman, Chandra. 2008. Metode Penelitian Kesehatan. EGC: Jakarta