Lk 1
-
Upload
elvi-mursida-hanim -
Category
Documents
-
view
153 -
download
0
Transcript of Lk 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A
DENGAN POST LE a.i PERITONITIS DIFFUS
e.c PERFORASI GASTER DAN HIPERTENSI
DI RUANG GICU RS DR HASAN SADIKIN BANDUNG
ELVI MURSIDA HANIM
220112110541
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIII
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A
DENGAN POST LE a.i PERITONITIS DIFUS e.c PERFORASI GASTER,
DAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL
I. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Tn. A
Nomor Medrek : 0001243417
Usia : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Kp. Cimacan, Desa Hegarmanah, Garut
Tanggal masuk RS : 18 Desember 2012
Tanggal Pengkajian : 20 Desember 2012
Diagnose Medis : Post LE a.i Peritonitis Difus e.c Perforasi Gaster,
dan Hipertensi Tidak terkontrol.
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri.
C. Riwayat Penyakit Saat Ini
Sejak 3 hari SMRS, klien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah yang makin
lama dirasakan semakin bertambah hebat hingga seluruh perut. Keluhan disertai
mual, tetapi tidak muntah, flatus (-). BAK tidak ada masalah, dan BAB 1
kali/hari. Tidak ada riwayat minum jamu, tetapi klien kadang-kadang minum
obat/pil untuk pegal otot yang dibeli di warung.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut keluarga, klien sudah lama menderita maag dan sering mengeluh sakit
perut tetapi tidak kontrol ke dokter.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat DM dan hipertensi dalam keluarga disangkal.
F. Pola Aktivitas Sehari-hari
- Nutrisi : terpasang NGT, masih puasa sampai POD ke-III
- Eliminasi : BAB belum terkaji, BAK melalui kateter urine, rata-rata
100-150 cc/jam, kuning jernih
- Istirahat / tidur : tidur maks 20 menit dan sering terbangun
- Aktivitas : klien hanya mampu terbaring lemah ditempat tidur
- Personal Hygiene : mandi dan oral hygiene setiap pagi oleh perawat
II. PEMERIKSAAN FISIK
Saat pengkajian klien POD hari ke-I
- Keadaan Umum
Klien tampak lemah, compos mentis, GCS 15
- Tanda-tanda Vital
BP 175/83 mmhg; HR 78 kali/menit; T 36,50C; RR 30 kali/menit
- Sistem Pernapasan
Inspeksi : bentuk hidung simetris, keadaan hidung bersih dan tidak ada
lesi, terpasang nasogastric tube (NGT), pola napas teratur,
respirasi spontan dibantu oksigen Binasal Kanul 3 Liter/menit
dengan saturasi oksigen 99%, RR 30 kali/menit, pernapasan
cuping hidung (-), otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : tidak terdapat fraktur iga, pengembangan paru simetris
Auskultasi : bunyi napas vesikuler
- Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, akral dingin, tidak terdapat tanda-
tanda sianosis pada membran mukosa, CRT <2 detik, tidak
terdapat peninggian JVP, saat dikaji CVP 4 cmH2O, TD 175/83
mmHg, HR 78 x/menit, gambaran EKG sinus rithm,
Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 normal.
- Sistem Pencernaan
Inspeksi : bentuk mulut simetris, keadaan mulut bersih dan tidak ada lesi,
membran mukosa kering, kemampuan mengunyah dan
menelan tidak dapat dikaji, terpasang NGT, terdapat luka post
LE pada abdomen yang tertutup kassa steril kering dan bersih,
bau (-), pus (-), BB 60 kg
Palpasi : nyeri tekan (+)
Auskultasi : bising usus hampir tidak terdengar
- Sistem Perkemihan
Inspeksi : Tidak terdapat distensi kandung kemih, penis bersih dan tidak
ada lesi, terpasang catheter urin, warna urin kuning jernih,
intake cairan enteral puasa sampai POD ke-3 dan parenteral
rata-rata 100-150 ml/jam atau 3877 ml/24 jam, output urine
rata-rata 100-200 ml/jam atau 1838 ml/24 jam dengan IWL 25
ml/jam, keseimbangan cairan -1838 ml/24jam.
- System Integumen
Inspeksi : Kulit bersih, warna kuning langsat, tidak ada lesi, terdapat
pemasangan CVP line di subklavikula kanan atas, suhu aksila
360-36,60C,
Palpasi : turgor kulit baik, rangsang terhadap sentuhan baik
- System Endokrin
Inspeksi & palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening tidak teraba.
- System Neurologi
Inspeksi : Kesadaran CM; GCS E4M6V5, pupil isokor, rangsang cahaya
+/+, rangsang berkedip +/+.
- System Muskuloskeletal
Inspeksi : Ekstremitas atas dan bawah simetris, bersih, tidak ada fraktur;
terpasang oksimetri di jari jempol tangan kanan; kekuatan otot
ekstremitas atas 4/4 dan ektremitas bawah 4/4
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan EKG (17 – 12 – 12)
Kesan : Sinus Rhythm
2. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 18 – 12 – 12
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal Satuan
Ureum 199 15 - 50 mg/dLKreatinin 2,52 0,7 – 1,2 mg/dL
Hematologi Hasil Nilai Normal Satuan
Masa Protrombin (PT) 14,4 9,9 – 13,9 detikINR 1,21 0,83 – 1,17 detikAPTT 34,9 16,3 – 36,3 detikHaemoglobin 10,8 13,5 – 17,5 g/dLHematokrit 31 40 - 52 %Leukosit 11,100 4400 – 11.300 /mm3
Eritrosit 4,2 4,5 – 6,5 Juta / uLTrombosit 284.000 150.000 - 450.000 /mm3
Index Eritrosit Hasil Nilai Normal Satuan
MCV 74 80 - 100 fLMCH 25,7 26 - 34 pgMCHC 34,7 32 - 36 %
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal Satuan
Laktat 2,3 0,9 – 1,7 mmol/LAST (SGOT) 25 L <50 U/L 370CALT (SGPT) 16 L <50 U/L 370CUreum 210 15 – 50 mg/dLKreatinin 2,89 L 0,7 – 1,2 mg/dL
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal Satuan
Gula Darah Sewaktu 127 < 140 mg/dLNatrium 138 135 – 145 mEg/LKalium 5,2 3,6 – 5,5 mEg/L
Analisa Gas Darah Hasil Nilai Normal Satuan
pH 7,39 L 7,34 – 7,44pCO2 31 L 35 – 45 mmHgpO2 74 69 – 116 mmHgHCO3 18 22 – 26 mEg/LTCO2 19 22 – 29 mmol/LBase excess (-5) (-2) – (+3) mEg/L
Saturasi O2 95 95 - 98 %
Tanggal 20-12-12 (saat pengkajian)
Hematologi Hasil Nilai Normal Satuan
Haemoglobin 9 13,5 – 17,5 g/dLHematokrit 28 40 - 52 %Leukosit 10.500 4400 – 11.300 /mm3
Trombosit 193.000 150.000 - 450.000 /mm3
Albumin 2,1 3,4 – 4,8 g/dLProtein Total 5 5,5 – 8,7 g/dL
Kimia Klinik Hasil Nilai Normal Satuan
Ureum 100 15 – 50 mg/dLKreatinin 100 L 0,7 – 1,2 mg/dLGula Darah Sewaktu 104 < 140 mg/dLNatrium 144 135 – 145 mEg/LKalium 4,4 3,6 – 5,5 mEg/LKlorida 108 98 – 108 mEg/LKalsium 5,01 4,7 – 5,2 mg/dLMagnesium 5,4 1,70 – 2,55 mg/dL
3. Photo BNO 3 posisi (18 – 12 – 12)
Diagnosa Klinis : Acute Abdomen /app akut dengan perforasi peritonitis
- Preperitoneal fat tidak jelas
- Psoas line tidak jelas
- Tampak distribusi udara usus halus berlebih dengan penebalan sebagian
dindingnya
- Masih tampak distribusi udara kolon
- Masih tampak bayangan udara dirongga pelvis
- Pada posisi tegak : air fluid level (+), free air subdiafragma (+)
- Tampak ujung NGT setinggi paravertebra lumbal kiri
- Tampak osteofit pada vertebra lumbal 2,4,5
Kesan :
- Ileus paralitik dengan pneumoperitonium, menyokong peritonitis
4. Biopsy / Pemeriksaan Jaringan atau Cairan Tubuh post Op LE (18 – 12 – 12)
Keterangan Klinik ditemukan :
- Pneumoperitonium (+)
- Cairan peritoneum bercampur pus dengan gastric juice 500 cc
- Perforasi di corpus gaster 1 cm dengan tepi necrotic
- Fibrin-fibrin disushepatic, subphronic kiri & kanan, interloop usus & pelvis
5. Photo Thorax (19 – 12 – 12)
Klinis : Post CVP + Post LE
Foto asimetris, ekspirasi :
- Cor membesar ke lateral kiri dengan apeks yang tertanam dalam diafragma,
pinggang, jantung, normal
- Sinus kiri tumpul, sinus kanan, dan diafragma normal
- Pulmo :
Hili normal
Gerakan bronkovaskuler normal
Tidak tampak bercak lunak
Kranialisasi (-)
Kesan :
- Efusi pleura kiri, kardiomegali tanpa bendungan paru
- TB paru aktif (-)
IV. TERAPI
Kamis, 20 – 12 – 2012
- O2 Binasal Kanul 3 Liter/menit
- Nacl 0,9 %
- Analgetik epidural 6 cc/jam (Buvanest 0,5% + Fentanyl 100 mg)
- Perdipine 0,5 mcq/kg BB/menit
- Ceftriaxone 1x2 gr
- Metronidazole 1x1500 mg
- Ranitidine 2x1 amp
- Captopril 2x12,5 mg
- Amlodipine 1x10 mg
V. ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS :- Klien mengeluh nyeri
pada area perutDO :- Klien tampak meringis
saat bergerak- TD 175/83 mmhg, RR
30 kali/menit- Terdapat luka post LE
pada abdomen yang tertutup kassa kering steril
Konsumsi obat warung + gastritis sejak lama & tidak terkontrol
↓Barier mukosa lambung terganggu
↓Kerusakan pada tunika mukosa
lambung↓
Terjadi terus-menerus dalam jangka waktu lama
↓Perubahan degenerative : atropi sel
fungsional pada tunika mukosa↓
Penurunan produksi asam lambung↓
Nekrosis pada lapisan mukosa↓
Terjadi ulkus↓
Ulcer↓
Perforasi Gaster↓
Kebocoran cairan asam lambung ke rongga peritoneal
↓Infeksi menyebar
↓Peritonitis
↓Pembedahan LE
↓Terputusnya kontinuitas jaringan
↓Trauma jaringan
↓Merangsang pengeluaran zat
vasoaktif (histamin, bradikinin)↓
Merangsang saraf nyeri↓
Nyeri
Nyeri
2. DS :-DO :- Membran mukosa
kering- CVP 4 cmH2O- HB 9 g/dL, HT 28%- Albumin 2,1 g/dL,
protein total 5 g/dL- Hasil intake-output = -
1838 cc/24 jam- rata-rata 100-150
cc/jam, kuning jernih- Klien puasa sampai
POD hari ke-3
Perforasi Gaster↓
Kebocoran cairan asam lambung ke rongga peritoneal
↓Perpindahan cairan intravaskuler ke
dalam rongga peritoneal↓
Penurunan volumecairan ekstrasel
↓Kekurangan
volume cairan
Kurang volume cairan
3. DS :-DO :- Klien puasa sampai
POD hari ke-3- BB 60 kg- Albumin 2,1 g/dL,
protein total 5 g/dL
Peritonitis↓
Pembedahan LE↓
Puasa hingga POD ke-3↓
Disfungsi saluran cerna
Peningkatan tekananIntraabdominal
↓Mendesak lambung
↓HCl meningkat
↓Merangsang mual
↓Resiko pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan post LE
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari ektrasel
ke rongga peritoneal
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan
disfungsi saluran cerna
VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No.
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan post LE yang ditandai dengan :DS :- Klien mengeluh
nyeri pada area perut bila bergerak
- Klien mengatakan nyeri terasa panas
DO :- Klien tampak
meringis saat bergerak
- TD 175/83 mmhg, RR 30 kali/menit
- Terdapat luka post LE pada abdomen yang tertutup kassa kering steril, bersih, tidak menunjukkan tanda infeksi
Tupan :Nyeri hilang atau terkontrol
Tupen :Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam nyeri berkurang dengan kriteria :- Klien tidak mengeluh
nyeri- Tanda-tanda vital
kembali dalam batas normal
- Kondisi luka post LE baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
Mandiri- Observasi laporan nyeri, catat
lokasi, lama, intensitas/skala, dan karakteristik nyeri
- Pantau tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi semifowler sesuai indikasi
- Berikan tindakan kenyaman, seperti menyokong punggung dengan bantal, ajarkan teknik napas dalam
Kolaborasi - Berikan obat sesuai indikasi
seperti : analgetik, narkotik
- Perubahan dalam intensitas nyeri dapat menunukkan terjadinya komplikasi
- Menunjukkan peningkatan nyeri bila tanda-tanda vital juga meningkat
- Memudahkan drainase cairan karena gravitasi dan membantu meminimalkan nyeri karena gerakan
- Meningkatkan relaksasi dan meningkatkan kopingklien dengan memfokuskan kembali perhatian
- Menurunkan laju metabolic dan iritasi usus karena toksin sirkulasi/local, yang membantu menghilangkan nyeri dan meningkatkan penyembuhan.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari ektrasel ke rongga peritoneal yang ditandai dengan :DS :
Tupan :Keseimbangan volume cairan dalam batas normal
Tupen :Setelah dilakukan
Mandiri- Observasi tanda vital setiap
jam, catat adanya hipotensi, takikardi, takipnea, demam, serta ukur CVP
- Membantu dalam evaluasi derajat deficit cairan/kefektifan penggantian terapi cairan dan respons terhadap pengobatan
-DO :- Membran mukosa
kering- CVP 4 cmH2O- HB 9 mg/dL, HT
28%- Albumin 2,1 g/dL,
protein total 5 g/dL- Hasil intake-output =
-1838 cc/24 jam- rata-rata 100-150
cc/jam, kuning jernih- Klien puasa sampai
POD hari ke-3
intervensi selama 3x24 jam volume cairan dalam batas normal dengan kriteria :- Membrane mukosa
lembab- Nilai CVP 10-15
cmH2O- Nilai laboratorium
dalam batas normal- Hasil intake output
normal
- Observasi intake dan output cairan
- Observasi kulit, membrane mukosa untuk indikasi kekeringan, turgor, serta catat bila ada edema perifer/sakral
Kolaborasi- Observasi pemeriksaan
laboratorium, seperti Hb, Ht, protein, albumin, kreatinin
- Berikan plasma/darah, cairan, elektrolit, diuretic sesuai indikasi
- Membantu mengetahui kehilangan cairan lebih lanjut
- Hipovolemia, perpindahan cairan, dan kekurangan nutrisi memperburuk turgor kulit, menambah edema jaringan
- Memberikan informasi tentang hidrasi, fungsi organ
- Mempertahankan volume sirkulasi dan keseimbangan elektrolit.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan disfungsi saluran cerna yang ditandai dengan :DS :-DO :- Klien puasa sampai
POD hari ke-3- Bising usus tidak
terdengar- Mual (+)- BB 60 kg- Albumin 2,1 g/dL,
protein total 5 g/dL
Tupan :Pemenuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Mandiri- Observasi haluaran selang
NGT, catat bila ada muntah atau diare
- Auskultasi bising usus
- Observasi kemampuan klien flatus
- Berikan perawatan mulut
- Sebagai indikasi terjadi obstruksi usus
- Inflamasi atau iritasi usus dapat menyertai hiperaktivitas usus, penurunan absorpsi air
- Menunjukkan kembalinya fungsi usus normal
- Menurunkan mual muntah yang dapat meningkatkan tekanan atau nyeri intrabdomen
Kolaborasi- Observasi nilai laboratorium
seperti albumin, protein total, glukosa
- Pemebrian TPN
- Menunjukkan fungsi organ dan status/kebutuhan nutrisi
- Membantu memenuhui nutrisi klien
VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL
WAKTU IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI PARAF
Kamis, 20-12-2012POD hari ke-1
07.00
08.00
09.00
10.00
- Operan dengan dinas malam- Mengobservasi hasil laboratorium
- Memandikan pasien, oral hygiene, mengganti laken, memposisikan pasien semifowler dengan nyaman
- Mengobservasi tanda-tanda vital dan menghitung intake output
- Mengukur CVP- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Memberikan bolus analgetik 4 cc, analgetik dinaikkan manjadi 8 cc
- Memasang TPN : Dextrose 10% = 500 cc/24 jam, Dextrose 40% = 400 cc/24 jam, Aminoplasmal 5% = 1000 cc/24 jam
- Mengukur CVP
- Hb 9/ Ht 28/ L 10.500/ Tr 193.000/Al 2,1/Pr 5/Ur 100/Kr 100/GDS 104/Na 144/K 4,4/Cl 108/Ca 5,01/Mg 1,54.
- Klien lebih segar
- TD 180/90 mmhg, HR 78 x/m, RR 30 x/m, T 36,50C
- Nilai CVP 4 cmH2O- TD 175/95 mmhg, HR 70 x/m, RR
18 x/m, T 35,80C- Pasien tampak tenang- TPN masuk
- Nilai CVP 3,5 cmH2O
11.00
12.00
13.00
14.00
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Loading Gelofusin 200 cc- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengukur CVP- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Meningkatkan dosis perdipine menjadi 0,6 mg/kgBB/menit
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- TD 168/90 mmhg, HR 78 x/m, RR 22 x/m, T 35,20C
- Obat masuk- TD 175/100 mmhg, HR 80 x/m, RR
25 x/m, T 350C- Nilai CVP 7 cmH2O- TD 180/80 mmhg, HR 79 x/m, RR
22 x/m, T 35,20C- Obat masuk
- TD 152/80 mmhg, HR 80 x/m, RR 22 x/m, T 35,20C
- TD 152/80 mmhg, HR 80 x/m, RR 22 x/m, T 35,20C
Jumat,21-12-2012POD hari ke-2
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
- Operan dengan dinas malam- Mengobservasi intake output cairan
(tanggal 20-12-12)- Mengobservasi hasil laboratorium
- Memandikan pasien, oral hygiene, mengganti laken, memposisikan pasien semifowler dengan nyaman
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengukur CVP- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- I – O = 3877 – 5715 = (- 1838)cc/24 jam
- Hb 10,7/Ht 31/Tr 215.000/GDS 155/Na 142/K 4,3/Cl 102/Ca 4,72/Mg 1,54
- Klien lebih bersih dan segar
- TD 180/92 mmhg, HR 84 x/m, RR 10 x/m, T 33,20C
- TD 175/90 mmhg, HR 80 x/m, RR 12 x/m, T 35,10C
- Nilai CVP 10,5 cmH2O- TD 179/90 mmhg, HR 88 x/m, RR
12 x/m, T 360C- TD 175/85 mmhg, HR 88 x/m, RR
10 x/m, T 34,80C
12.00
13.00
14.00
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengajarkan teknik napas dalam
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- TD 175/95 mmhg, HR 96 x/m, RR 14 x/m, T 34,20C
- TD 175/90 mmhg, HR 98 x/m, RR 16 x/m, T 37,30C
- Klien mengeluh nyeri yang terasa panas pada luka post LE yang terbalut kassa steril bersih, tidak tampak tanda-tanda infeksi
- TD 173/90 mmhg, HR 92 x/m, RR 12 x/m, T 37,40C
Sabtu,22-12-2012POD hari ke-3
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
- Operan dengan dinas pagi- Mengobservasi intake output cairan
(tanggal 21-12-12) - Mengobservasi hasil laboratorium
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengukur CVP- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengatur posisi semifowler- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengukur CVP - Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengajarkan teknik napas dalam
- I – O = 4701 – 5064 = ( - 363) cc/24 jam
- Hb 10,6/Ht 30/ L 15.800/E 4,01/Tr 207.000/MCV 75,1/MCH 26,4/MCHC 35,2/Ur 56/Kr 0,67/GDS 102/Na 140/K 3,9/Cl 99/Ca 4,72/Mg 1,57
- TD 165/90 mmhg, HR 85 x/m, RR 20 x/m, T 35,20C
- Nilai CVP 7,5 cmH2O- TD 160/95 mmhg, HR 84 x/m, RR
15 x/m, T 34,20C- TD 165/95 mmhg, HR 82 x/m, RR
15 x/m, T 35,10C- Klien lebih nyaman- TD 165/94 mmhg, HR 84 x/m, RR
12 x/m, T 36,50C- Nilai CVP 10,5 cmH2O- TD 163/100 mmhg, HR 82 x/m, RR
14 x/m, T 360C- Klien lebih nyaman dan mulai
21.00
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengobservasi tanda-tanda vital
tertidur- TD 160/97 mmhg, HR 80 x/m, RR
15 x/m, T 35,90C- TD 159/98 mmhg, HR 81 x/m, RR
15 x/m, T 35,80C
IX. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGGAL
CATATAN KEPERAWATAN PARAF
Sabtu,22-12-2012
Diagnosa 1 : Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan post LES : Klien mengatakan nyerinya masih ada, tetapi
tidak terlalu takut bergerak lagi karena nyeriO : Klien tidak tampak meringis saat bergerak, TD
159/98 mmhg, HR 81 x/m, RR 15 x/m, T 35,80C, luka post LE pada abdomen yang tertutup kassa kering steril, bersih, tidak menunjukkan tanda infeksi
A : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi
Sabtu,22-12-2012
Diagnosa 2 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari ektrasel ke rongga peritonealS : -O : Membran mukosa agak lembab, CVP 10,5
cmH2O, Hb 10,6, Ht 30%, Hasil intake-output = 4701 – 5064 = ( - 363) cc/24 jam
A : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi
Sabtu,22-12-2012
Diagnosa 3 : Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan disfungsi saluran cernaS : -O : Klien masih puasa sampai POD hari ke-3,
Bising usus (+) terdengar lemah, mual berkurang
A : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi