makalah LK

24
Pendahuluan Perusahaan merupakan kombinasi dan berbagai sumber daya ekonomi (resources) seperti alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen (managerial skill) dalam memproduksi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai tujuan perusahaan antara lain: untuk memperoleh keuntungan maksimal, menjamin kelangsungan hidup perusahaan, memenuhi kebutuhan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja, dan beberapa ahli manajemen keuangan mengemukakan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Perusahaan keuangan, umumnya lebih dikenal dengan istilah lembaga keuangan (financial institution), yaitu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa yang berkaitan dengan keuangan yang antara lain: 1. Transformasi atau perpindahan aset keuangan melalui pasar Yaitu perpindahan dana dan pihak yang mengalami kelehihan dana (surplus) kepada pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit). Hal ini merupakan fungsi yang di lakukan oleh perantara keuangan (financial intermediaries) yang ini merupakan peranan penting dari lembaga keuangan. Pelayanan jasa dilakukan oleh bank, perusahaan asuransi, dana pensiun dan perusahaan pembiayaan. 2. Perdagangan aset keuangan atas nama pelanggan. 1

Transcript of makalah LK

Page 1: makalah LK

Pendahuluan

Perusahaan merupakan kombinasi dan berbagai sumber daya ekonomi (resources)

seperti alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen (managerial skill) dalam memproduksi

barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai tujuan perusahaan antara lain: untuk

memperoleh keuntungan maksimal, menjamin kelangsungan hidup perusahaan, memenuhi

kebutuhan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja, dan beberapa ahli manajemen keuangan

mengemukakan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan atau

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.

Perusahaan keuangan, umumnya lebih dikenal dengan istilah lembaga keuangan

(financial institution), yaitu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa yang berkaitan dengan

keuangan yang antara lain:

1. Transformasi atau perpindahan aset keuangan melalui pasar

Yaitu perpindahan dana dan pihak yang mengalami kelehihan dana (surplus) kepada

pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit). Hal ini merupakan fungsi yang di

lakukan oleh perantara keuangan (financial intermediaries) yang ini merupakan peranan

penting dari lembaga keuangan. Pelayanan jasa dilakukan oleh bank, perusahaan

asuransi, dana pensiun dan perusahaan pembiayaan.

2. Perdagangan aset keuangan atas nama pelanggan.

Pelayanan jasa yang dilakukan oleh pialang (broker) untuk membeli atau menjual

sekuritas atas perintah pelanggannya.

3. Perdagangan aset keuangan untuk kepentingan perusahaan sendiri

Pelayanan jasa yang dilakukan oleh perusahaan efek (dealer) untuk membeli alan

menjual sekuritas untuk kepentingan perusahaan sendiri.

4. Membantu pembuatan aset keuangan untuk pelanggan, dan menjual aset keuangan

tersebut kepada pelaku pasar lainnya. Pelayanan jasa yang dilakukan oleh perusahaan

penjamin dalam emisi saham.

5. Menyediaan konsultasi investasi kepada pelaku pasar yang lain.

6. Mengelola portofolio para pelaku pasar lain

1

Page 2: makalah LK

Tinjauan Teoritis

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu badan

usaha yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun tagihan-tagihan

(claims) yang dapat berupa saham (stocks), obligasi (bonds) dan pinjaman (loans), daripada

berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan (equipment) dan bahan baku (Rose &

Frasser, 1988 : 4).

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan,

yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di

bidang keuangan, menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke

masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau nienginvestasikan

dananya dalam surat berharga di pasar keuangan (financial market). Lembaga keuangan juga

menawarkan bermacam – macam jasa keuangan mulai dan perlindungan asuransi, menjual

program pensiun sampai dengan penyimpanan barang-barang berharga dan penyediaan suatu

mekanisme untuk pembayaran dana dan transfer dana.

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang

menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini

diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga

keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di

Inggris), Credit union, pialang saham, aset manajemen, modal

ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, pegadaian dan bisnis serupa.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu

lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (asuransi, pegadaian,

perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll). Fungsi Lembaga keuangan ini

menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar uang yang

bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investorkepada perusahaan yang

membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang

memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari

individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan, sehingga resiko dari para

investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana

tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan . Ini adalah

2

Page 3: makalah LK

merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan

pendapatan.

Jasa keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa

yang disediakan oleh industri keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk

merujuk pada organisasiyang menangani pengelolaan dana. Bank, bank investasi,

perusahaan asuransi, perusahaan kartu kredit, perusahaan pembiayaan konsumen,

dan sekuritas adalah contoh-contoh perusahaan dalam industri ini yang

menyediakan berbagai jasa yang terkait denganuang dan investasi

Lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di

bidang keuangan mempunyai peranan sehagai berikut:

1. Pengalihan Aset (Asset Transfer)

Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji—janji untuk

membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan

jangka waktu yang diatur sesuai dengan kehutuhan perninjam. Dana

pembiayaan asset tersehut diperoleh dari tabungan masyarakat. Dengan

demikian lembaga keuangan sebcnarnya hanyalah mengalihkan atau

mernindahkan kewaiban penlinjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka

waktu jattih letnpo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban

menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.

2. Likuiditas (liquidity)

Likitiditas berkaitan dengan kemainpuan untuk rnemperoleh uang

tunai pada saat dihutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha

dan rumah tangga terutama dirnaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas

sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank

umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping

tambahan pendapatan.

3. Realokasi Pendapatan (income reallocation)

Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu merniliki

penghasilan yang memadai dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan

pensiun sehingga pendapatannya jelas akan berkurang. Untuk rnenghadapi

masa yang akan datang tersebut mereka menyisihkan atau merealokasikan

3

Page 4: makalah LK

pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk melakukan

hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja membeli atau menyimpan

barang rnisalnya : tanah, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas

sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tabungan,

deposito, program pensiun, polis asuransi atau saharn-saham adalah jauh lebih

baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama.

4. Transaksi (transaction)

Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi

keuangan misalnya rekening giro, tabungan, deposito dan sebagainya,

merupakan bagian dan sistem pembayaran. Produk-produk tabungan tersebut

dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk rnernperrnudah mereka

melakukan penukaran barang dan jasa. Dalam hal tertentu, unit ekonomi

membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk mempermudah

penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara

keuangan yang menyediakan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peranan lembaga

keuangan(Rose & Frasser, 1988 : 13), yaitu:

1) Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah Keluarga

dan individu dengan pendapatan yang cukup terutama dan kalangan

menengah memiliki sejumlah bagian pendapatan untuk ditabung setiap

tahunnya. Lembaga keuangan menyediakan sarana yang menguntungkan

untuk tabungan mereka.

2) Pesatnya perkembangan industri dan teknologi : Lembaga keuangan telah

memperlihatkan dan merniliki kemampuan untuk memenuhi sernua

kebutuhan modal dan dana sektor industri yang biasanya dalam jumlah

besar yang bersumber dan para penabung.

3) Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya

penabung kecil memperoleh akses. Ada beberapa jenis surat berharga yang

menarik dan pinjaman di pasar uang tidak dapat dimasuki atau diperoleh

4

Page 5: makalah LK

penabung kecil akibat denominasinya yang demikian besar. Namun

demikian dengan menghimpun dana dan banyak penabung, lembaga

keuangan dapat memberikan kesempatan bagi penabung kecil untuk

memperoleh instrumen keuangan yang menarik tersebut.

4) Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa

keuangan dengan mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi

berbagai jenis jasa-jasa keuangan dalam jumlah besar, maka biaya jasa per

unit dapat ditekan serendah mungkin, yang memberikan lembaga

keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage) terhadap

pihak-pihak lain yang menawarkan jasa keuangan.

5) Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi

biaya likuiditas bagi nasabahnya. Ketidakpastian arus kas unit usaha

perusahaan dan individu-individu, akan membahayakan kondisi mereka

bila tidak dalam keadaan likuid saat kas sangat dibutuhkan, sehingga dapat

dikenakan denda (penalty cost). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut

lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas, misalnya deposito.

6) Keuntungan jangka panjang lembaga keuangan dapat memperoleh sumber

dana atau meminjam uang dan penabung dengan tingkat bunga yang relatif

lebih rendah kernudian meminjamkannya dengan tingkat bunga yang lebih

tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang kepada nasabah debitur,

Keuntungan atau spread antara biaya dana di satu pihak dan tingkat bunga

kredit cenderung bergerak bersamaan, naik atau turun.

7) Risiko yang lebih kecil: Pengawasan dan pengaturan pemerintah dan

adanya program asuransi menyebabkan risiko atas simpanan pada lembaga

keuangan menjadi lebih kecil dari investasi lain.

LEMBAGA KEUANGAN NON-DEPOSITORY

Lembaga keuangan, seperti diketahui dibagi menjadi 2 jenis, yaitu depository dan non-

depository. Lembaga keuangan non-depository yg kegiatan usahanya tidak melakukan

penarikan dana secara langssung diklasifikasikan menjadi 4 lembaga :

5

Page 6: makalah LK

a. Contractual Institution , adalah lembaga keuangan yang menarik dana dari masyarakat

dengan menawarkan kontrak untuk proteksi terhadap resiko ketidakpastian. Contoh:

perusahaan asuransi pensiun.

b. Investment Institution, adalah lembaga keuangan yang usahanya terkait dengan

kegiatan di pasar modal. Contoh: securities company, underwriting, brokerage.

c. Finance Companies, adalah lembaga keuangan yang mempunyai bidang usaha &

menyediakan beberapa jenis pembiayaan dalam bidang sewa guna usaha (leasing);

anjak piutang (factoring); pembiayaan konsumen; kartu kredit.

d. Lembaga Keuangan Non-Depository lainnya, adalah lembaga keuangan yg bergerak

diluar poin a-c. Contoh: pegadaian.

Pembahasan

Sewa Guna Usaha (Leasing) menurut Perpres no. 9 tahun 2009 tentang

lembaga pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan

barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)

maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh

penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan

pembayaran secara angsuran.

Sejarah keberadaan leasing di Indonesia secara singkat adalah sebagai

berikut:

1. Dimulai tahun 1974 dengan dikeluarkannya SKB Menteri Keuangan,

Menteri Perindustrian & Menteri Perdagangan.

2. Tahun 1981 Disempurnakan dengan SK Menteri Keuangan, shg

memungkinan Leasing untuk menjalankan Financial & Operating Lease.

3. Tahun 1988 dikeluarkan Paknov, shg Leasing diperluas dengan Factoring,

Consumer Finance & Venture Capital

4. Tahun 1991 Leasing secara khusus diatur dengan SK Men Keu nomor

1169 tahun 1991.

6

Page 7: makalah LK

5. Terakhir keberadaan Leasing diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan

No. 84/PMK. 012/2006 tentang perusahaan pembiayaan.

Dilihat dari segi pandangan hukum kegiatan leasing mempunyai 4 tahap,

yaitu:

a. Perjanjian antara pihak lessor dengan pihak lessee.

b. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor mengalihkan hak

penggunaan barang pada pihak lessee.

c. Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang

(asset).

d. Lessee mengembalikan barang tersebut pada lessor pada akhir periode

yang ditetapkan lebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari umur

ekonomi barang tersebut.

Permodalan leasing sesuai dengan PMK no. 84/PMK.012/2006 tanggal 29

September 2009 tentang perusahaan pembiayaan, jumlah modal disetor atau

simpanan pokok dan simpanan wajib dalam rangka pendirian perusahaan

pembiayaan adalah:

a. Perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan sekurang-kurangnya

sebesar Rp 100 milyar.

b. Koperasi sekurang-kurangnya sebesar Rp 50 milyar.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan leasing dapat

digolongkan menjadi 3 jenis kelompok leasing, yaitu:

a. Independent leasing company, adalah jenis pembiayaan leasing dimana

lessor bebas menentukan pembelian barang dari berbagai supplier yang

kemudian di lease kepada pemakai.

b. Captive lessor, adalah jenis pembiayaan leasing dimana lessor memiliki

supplier tersendiri yang berperan sebagai perusahaan induk. Pihak pertama

terdiri dari perusahaan induk dan anak perusahaan dan pihak keduanya

lessee sebagai pemakai barang.

7

Page 8: makalah LK

c. Lessee broker atau packager, adalah jenis pembiayaan leasing dimana

broker yang biasanya tidak memiliki barang/peralatan hanya berfungsi

mempertemukan calon lease dengan lessor.

Teknik pembiayaan leasing secara garis besar dapat terbagi menjadi 2

kategori, yaitu:

1) Financial Lease (Full-pay out leasing), adalah suatu bentuk pembiayaan

dengan cara kontrak antara lessor dengan lessee dengan pemberian hak opsi

kepada lessee pada akhir periode. Posisi ini tepat berlawanan dengan operating

lease. Dengan sifat:

Tidak menyediakan pemeliharaan atau pelayanan oleh pemberi sewa.

Financial leases diamortisasi secara penuh

Biasanya, financial leases tidak dapat dibatalkan.

Jenis financial lease adalah:

1. Direct/Pure/True Lease, adalah transaksi dimana lessor membeli suatu

barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewa-guna-

usahakan barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan.

2. Leverage Lease, adalah tipe yang lain dari financial lease yang

menggunakan perjanjian tiga sisi antara penyewa, pemberi sewa, dan

pemberi pinjaman. Dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

1. Pemberi sewa memiliki aset dan dengan imbalan biaya sewa

memperbolehkan penyewa untuk menggunakan asetnya.

2. Pemberi sewa meminjam uang untuk membiayai aset sebagian.

3. Pemberi pinjaman biasanya menggunakan non-recourse loan, hal

ini berarti bahwa pemberi sewa tidak memiliki kewajiban kepada

pemberi pinjaman dalam kasus penyewa tidak bisa membayar

sewa.

3. Sales & Lease Back, adalah tipe tertentu dari financial lease. Terjadi ketika

perusahaan menjual aset yang telah dimiliki ke perusahaan lain dan setelah

8

Page 9: makalah LK

itu segera menyewa dari perusahaan pembeli. Dua set arus kas yang

terjadi:

1. Penyewa menerima kas sekarang dari penjualan aset.

2. Penyewa setuju untuk melakukan pembayaran sewa secara

periodik, dengan demikian penyewa tetap bisa mempertahankan

penggunaan aset.

4. Cross Border Lease, adalah transaksi leasing yang dilakukan di luar batas

negara, yaitu negara lessor berbeda dengan negara lessee.

5. Syndicated Lease, adalah transaksi leasing yang dilakukan lebih dari satu

lessor atas suatu objek leasing.

6. Vendor Program, adalah suatu metode penjualan yang dilakukan oleh

produsen atau dealer dimana perusahaan leasing memberikan atau

menyediakan fasilitas leasing kepada pembeli barang.

2) Operating Lease, adalah suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak

antara lessor dengan lessee tanpa pemberian hak opsi kepada lessee pada akhir

periode lease, jumlah seluruh pembayaran berkala tidak mencakup jumlah

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal tersebut, berikut

dengan bunganya. Sifatnya:

• Biasanya tidak sepenuhnya diamortisasi

• Biasanya mengharuskan pemberi sewa untuk memelihara dan

mengasuransikan aset.

• Penyewa menikmati opsi untuk pembatalan.

9

Page 10: makalah LK

Financial Lease vs Operating Lease

No Finance Lease Operating Lease

1 Perjanjian lease tidak dapat

dibatalkan (dikenakan denda)

Dapat dibatalkan setiap saat

2 Masa sewa selama umur ekonomis

diberikan hak opsi beli

Masa sewa relatif singkat

3 Menggunakan transaksi keuangan

(renral)

Tidak ada transaksi keuangan

4 Tidak dikenakan biaya lease Transaksi biaya sewa-menyewa

5 - Angsuran leasing kena PPN dan

PPh Ps 23

6 Bersifat full pay out Tidak bersifat full pay out

7 Lessor tidak dapat menyusutkan

barang modal

Lessor dapat menyusutkan barang

modal

10

Page 11: makalah LK

Perbedaan Leasing dengan Sewa Beli, Sewa-Menyewa dan Kredit

No Pokok

Perbedaan

Leasing Sewa Beli Sewa-

Menyewa

Kredit

Bank

1 Jenis

barang

Bergerak dan

tidak bergerak

Bergerak Bergerak

dengan

pemeliharaan

Semua jenis

investasi

2 Penyewa Perusahaan,

perorangan

Perusahaan,

perorangan

Perusahaan,

perorangan

Perusahaan,

perorangan

3 Bentuk

perusahaan

Badan hukum Supplier Supplier Bank

4 Jangka

waktu

Menengah Pendek Pendek-

tengah

Bebas

5 Biaya 100% 80% Lebih rendah 80%

6 Biaya

bunga

Bunga + margin Tinggi Bunga =

margin

Spread+inter

bank rate

7 Akhir

kontrak

Hak opsi untuk

membeli,

memperpanjang,

mengembalikan

Barang

menjadi

milik

penyewa

Barang

kembali ke

pemilik

Kredit lunas

jaminan

kembali

Penentuan Besarnya Sewa

Pendapatan perusahaan leasing diperoleh dari penghematan pajak (melalui

depresiasi) dan biaya sewa. Hal yang dihadapi dalam leasing:

1. Penentuan besarnya Sewa

2. Keputusan apakah akan Menyewa atau membeli

Berikut contoh perhitungan leasing:

Sebuah perusahaan leasing bermaksud menawarkan sewaguna usaha atas

mesin seharga Rp 5 juta. Tingkat keuntungan yg disyaratkan 10% setelah pajak,

tingkat keuntungan sesuai dengan biaya modal utang (stelah pajak. Depresiasi

11

Page 12: makalah LK

Tahun

Depresiasi Penghm

PV 10% PV

PajakPengh Pajak

1 23=2 x pajak 4 5=(3) x (4)

11,000,000

300,000

0.90909 272,727

21,000,000

300,000

0.82645 247,934

31,000,000

300,000

0.75132 225,395

41,000,000

300,000

0.68301 204,903

51,000,000

300,000

0.62092 186,276 1,137,23

5

menggunakan garis lurus, tingkat pajak 30% Berapa besarnya sewa yng hrs

ditawarkan

ALIRAN KAS DARI PEMBELIAN ASET

Penentuan Besarnya Sewa

PV = X + X (PVIFA, i%, n)

Besar angsuran

3.862.764*) = X + X (PVIFA,10%,5)

3.862.764 = X + X (3,1699)

X= 926.352,2----- besar angsuran/tahun setelah pajak.

Besar angsuran sblm pajak Rp 1.323.360,--**).

*) diperoleh dari Rp 5.000.000- Rp 1.137.236,--

**) sbl pajak = 926.352,2 / 0,70= Rp 1.323.360,--

Beberapa Alasan Melakukan Leasing

Jika pasar modal sempurna, maka leasing maupun pinjaman hutang

mempunyai hasil yang sama. Tetapi jika ada ketidaksempurnaan pasar, maka

12

Page 13: makalah LK

leasing bisa menjadi alternatif sumber dana yang lebih menarik dibandingkan

dengan hutang, dalam beberapa situasi.

Alasan yang Masuk Akal

• Perbedaan Pajak. Jika tingkat pajak antar perusahaan berbeda (asimetri

pajak), maka leasing bisa menjadi pilihan sumber pendanaan. Jika

penghematan pajak karena kedua faktor tersebut sama untuk semua

perusahaan, maka keputusan leasing atau hutang akan sama saja bagi

perusahaan.

• Biaya Kebangkrutan. Jika terjadi kebangkrutan, posisi perusahaan leasing

(lessor) lebih baik dibandingkan dengan pihak pemberi kredit. Lessor

mempunyai aset, dan bisa menarik kembali aset tersebut jika terjadi

kebangkrutan. Sebaliknya, pemberi kredit tidak mudah melikuidasi aset jika

terjadi kebangkrutan, bahkan jika pinjaman tersebut dijamin oleh aset.

• Mengurangi Risiko Ketidakpastian. Pihak lessor (perusahaan leasing) bisa

menjadi pihak yang bisa menanggung risiko dengan lebih baik, karena

biasanya perusahaan leasing lebih besar dan lebih berpengalaman dalam hal

penilaian aset. Situasi semacam itu akan semakin penting bagi perusahaan

kecil, atau perusahaan yang baru berdiri, dimana aset atau kekayaan pemegang

saham relatif belum terdiversifikasi. Dalam situasi tersebut, transfer risiko

menjadi penting karena bisa mengurangi risiko.

• Biaya Transaksi. Biaya pembuatan kontrak leasing jauh lebih rendah daripada

biaya pembelian aset dan kemudian menjualnya kembali.

Alasan yang Tidak Benar

• Laporan Keuangan yang Lebih Baik. Meskipun kewajibannya sama dengan

hutang (pembayaran sewa secara periodik mempunyai konsekuensi yang

hampir sama dengan pembayaran hutang secara periodik), tetapi leasing tidak

memperburuk laporan keuangan.

• Meningkatkan ROA. Disamping laporan keuangan yang baik, leasing

digunakan untuk meningkatkan ROA (Return on Asset) dibandingkan dengan

13

Page 14: makalah LK

Keterangan

0 1 2 3 4 5

(1) Biaya Sewa

1.333.36

0

1.333.36

0

1.333.360

1.333.360

1.333.360

-

(2)Penghematan Pajak (0,3 x (1)

397.008

397.008

397.008

397.008

397.008

(3) Biaya Sewa Bersih

1.323.36

0

926.352

926.352

926.352

926.352

397.008

PV Sewa (DF=10%)

1.323.36

0

842.138

765.580

695.982

632.711

-246.511

hutang. ROA didefinisikan sebagai laba setelah pajak dibagi total aset. Biaya

leasing biasanya lebih rendah dibandingkan dengan gabungan biaya bunga dan

biaya depresiasi.

Dalam pasar yang efisien, trik-trik akuntansi semacam itu tidak akan bisa

dipakai untuk membodohi investor, sehingga alasan semacam itu tidak relevan.

Keputusan Lease or Buy

Misal PT Arta memutuskan untuk membeli mesin cetak senilai Rp 5 juta. Umur

ekonomis 5 thn, tidak ada nilai sisa. Saat ini manajemen dihadapkan pada pilihan

Leasing atau Hutang Bank dan kemudian membeli mesin tsb. Perusahaan Leasing

menawarkan sewa leasing Rp 1.323.360,-- per tahun selama 5 thn ke depan.

Angsuran dibayar didepan. Jika PT Arta berhutang ke Bank, akan dapat pinjaman

Rp.5 juta, pinjaman akan dilunasi dengan cara mencicil per tahun Rp.1.466.432,--

selama 5 thn, Pembayaran cicilan dimulai pada akhir tahun pertama. Suku bunga

14,29% per tahun.

Manajemen PT Arta saat ini menghadapi pilihan apakah menggunakan Leasing

atau membeli tunai dengan cara hutang ke Bank.

Schedul Angsuran Leasing

Total PV Leasing = Rp 4.013.261,--

14

Page 15: makalah LK

Tahun

Anguran (1)

Bunga(2)

Saldo Pinj

Akhir Tahun

(3)

Alokasi Cicilan

Pinjm (4)0 5.000.000.--1 1.466.432 714.500 4.248.068

751.9322 1.466.432 607.049 3.388.68

5859.383

3 1.466.432 484.243 2.406.296

982.1894 1.466.432 343.888 1.283.95

21.122.54

45 1.466.432 183.477 0 1.283.952Total 5.000.00

0,--1 2 3 4 5

Depr 1.000.000

1.000.000

1.000.000

1.000.000

1.000.000(2)

Bunga714.50

0607.04

9484.24

3343.88

8183.47

7(3) Total

1.714.500

1.607.049

1.484.243

1.343.888

1.183.477(4)

Pengh pajak =3x 0.3

514.350

482.115

445.273

403.166

355.043

(5) Cicilan Pinjaman

1.466.432

1.466.432

1.466.432

1.466.432

1.467.429(6)

Pemby Efektif (5-4)

952.082

984.317

1.021.159

1.063.266

1.112.386PV

Pemb Efektif

865.529

813.485

767.212

726.225

690.704

Ktrg 0 1 2 3 4 5Leasi

ng1.323.

360926.3

52926.3

52926.3

52926.3

52926.3

52Beli Utang

952.082

984.317

1.021.159

1.063.266

1.112.386Selisi

h 1.323.

360-

25.730

-57.96

5

-94.80

7

-136.9

13

-1.509.

394Keteranga

n

0 1 2 3 4 5Selisi

h 1.323.

360-

25.730

-57.96

5

-94.80

7

-136.9

13

-1.509.

394PV

10%1.323.

360-

23.391

-47.90

5

-71.23

0

-93.51

4

-937.2

15

Total NPV

150.106IRR 7%

Amortisasi Pelunasan Piutang Bank

Schedul aliran Kas untuk pembelian Mesin dg Hutang

Total PV Hutang Bank Rp 3.863.155,--

Incremental Leasing vs Hutang Bank

Analisa IRR Leasing vs Hutang Bank

15

Page 16: makalah LK

Kesimpulan

Jadi jika dibandingkan dengan kredit bank, keunggulan leasing adalah

sebagai berikut:

1. Pembiayaan penuh 100% tanpa uang muka.

2. Persyaratan relatif tidak ketat.

3. Pembayaran angsuran relatif fleksibel.

4. Tidak harus dicantumkan dalam neraca (off balance sheet).

5. Terlindung dari resiko keusangan.

6. Tingkat keamanan pembiayaan terjamin.

7. Tidak perlu menyediakan jaminan (collateral).

8. Asset yang diperoleh melalui leasing merupakan jaminan bagi lessor

mengingat status kepemilikan barang modal objek leasing berada pada

lessor.

Ada tiga cara untuk menilai sebuah lease layak untuk diambil atau tidak,

yaitu:

• Menggunakan konvensi dunia nyata di mana mendiskon arus kas

tambahan setelah pajak dengan after-tax rate pada hutang yang dijamin

dari pemberi sewa.

• Hitung peningkatan kapasitas hutang dengan mendiskon perbedaan antara

arus kas dari membeli dan arus kas dari menyewa dengan after-tax interest

rate. Peningkatan pada kapasitas hutang dari membeli dibandingkan

dengan arus kas keluar ekstra pada tahun 0 dari membeli.

• Gunakan All Present Value (APV), dimana APV = All-Equity Value +

Financing NPV

16