LK Kebidanan RSSA
-
Upload
donnyalexande203 -
Category
Documents
-
view
44 -
download
3
description
Transcript of LK Kebidanan RSSA
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. L DENGAN SECTIO CAESAREA
DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT SARTIKA ASIH BANDUNG
TUGAS INDIVIDU : KEPERAWATAN MATERNITAS
DISUSUN OLEH:
DORTHEIS E. UNIPLAITA
PPN 12060
PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2013
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. L DENGAN SECTIO CAESAREA
DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT SARTIKA ASIH BANDUNG
I. Pengkajian
A. Biodata
1. Nama : Ny. L
2. Umur : 33 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku : Sunda
6. Alamat : Kp. patrol sari RT : 03 RW : 03 Kelurahan Patrol Sari
Kecamatan Arja Sari. Bandung
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. Status perkawinan : Menikah
9. Tanggal masuk : 6 Maret 2013. Jam : 21.50 WIB
10. Ruang : Kebidanan, Kelas III
11. Tanggal pengkajian : 6 Maret 2013. Jam : 22 : 40.40 WIB
12. Diagnosa medis : -
B. Biodata Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. S
2. Pekerjaan : Swasta
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Kp. patrol sari RT : 03 RW : 03 Kelurahan Patrol Sari
Kecamatan Arja Sari. Bandung
5. Hubungan dengan klien : Suami
C. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan utama : Merasa kontraksi uterus
2. Riwayat kehamilan/persalinan/postnatal
Riwayat kehamilan saat ini :
Trimester I : Klien merasa mual muntah di pagi, siang atau malam hari. Setiap
kali makan, klien akan memuntahkannya lagi
Trimester II : Bulan pertama trimester II klien masih merasa mual muntah di pagi,
siang atau malam hari, bulan ke-2 dan ke-3 trimester II klien tidak
ada keluhan lagi
Trimester III : Klien merasa sakit saat berjalan, kadang merasa pergerakan janin
Riwayat persalinan saat ini
Tipe persalinan BB bayi waktu lahir Keadaan bayi waktu lahir Umur
Sectio caesarea 3110 gr Sehat 0 hari
Riwayat postnatal saat ini :
Hari pertama postnatal klien masih merasa nyeri di bagian abdomen atau bekas
tempat operasi SC. Klien tidur dengan posisi kepala rendah, klien belum banyak
melakukan pergerakan karena masih merasa nyeri operasi. Ada perdarahan
pervagina/lochea dan ditampung dengan menggunakan pembalut, berwarna merah
dan tidak berbau. Klien masih masih terpasang infus dan catheter. Hari kedua klien
sudah mampu melakukan aktivitas, klien mampu miring kiri dan kanan, mampu
duduk di tempat tidur bahkan mampu ke toilet dengan di bantu keluarga. Infus dan
catheter di aff pada hari kedua. Lochea masih keluar dan di tampung di pembalut,
berwarna merah tidak berbau. Hari ketiga klien telah mampu melakukan aktivitas
sendiri seperti duduk di tempat tidur, ke kamar mandi dan makan. lochea masih
tetap keluar, berwarna merah dan tidak berbau, ditampung di pembalut.
3. Riwayat kesehatan masa lalu dan sekarang
Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan selama hamil anak pertama klien tidak merasa muntah-muntah
baik di pagi ataupun siang atau malam hari, hanya kadang merasa pusing. Anak
pertama dilahirkan secara sectio caesarea di RSSA Bandung. Selama hamil anak
yang kedua klien tidak bisa makan selama tiga bulan pertama, setiap makanan
yang makan akan dimuntahkan lagi baik di pagi atau siang dan malam hari. Oleh
karena itu, klien dirawat selama satu minggu di RSSA Bandung. Klien
melahirkan anak kedua secara spontan di klinik bidan. Namun klien juga pernah
mengalami demam biasa, batuk dan pilek. Jika hal ini terjadi klien mengatasinya
cukup dengan membeli obat yang dijual di toko-toko. Jika obat-obat tersebut tidak
mengurangi rasa sakit, maka klien memeriksakan kesehatannya di klinik atau
puskesmas terdekat tempat tinggal klien.
Riwayat Penyakit sekarang
Klien mengatakan sejak dua hari yang lalu perutnya merasa mules. Siang ini, saat
buang air kecil urinenya berwarna coklat sampai kemerahan, kemudian ada keluar
lendir berwarna kemerahan pervagina. Klien juga mulai merasa adanya kontraksi
dengan durasi his terasa cepat ± 1-2 menit dan jarak antara timbulnya his ± 10 -
15 menit.
4. Riwayat imunisasi
Klien mengatakan pernah mendapatkan imunisasi campak dan TT, sementara
tidak tahu dengan pasti apakah mendapatkan secara lengkap imunisasi dasar bagi
anak dibawah umur 9 bulan
5. Riwayat KB
Klien mengatakan selama ini hanya menggunakan KB suntik, KB suntik untuk 3
bulan. Klien telah berhenti KB kira-kira 1 tahun yang lalu. Klien mengatakan
setelah ini, akan melanjutkan lagi menggunakan KB suntik
6. Riwayat kesehatan reproduksi
- Menarche usia : 13 tahun
- Siklus menstruasi : Teratur, ± 28 hari selama 5-6 hari
- Karakteristik mens : Biasa (darah cair, bau khas tidak bau busuk)
- HPHT : Agustus 2012 (tanggal ibu lupa)
7. Riwayat pernikahan, kehamilan, persalinan
Klien mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama
No Tipe persalinan BB waktu lahir Keadaan bayi waktu lahir Umur sekarang
1 Sectio caesarea 2500 gr Sehat 12 tahun
2 Spontan 2900 gr Sehat 4 tahun
3 Sectio caesarea 3110 gr Sehat 0 hari
8. Riwayat keluarga, social, ekonomi, spiritual
Riwayat keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit turunan seperti
diabetes mellitus, hipertensi atau penyakit jantung.
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Suami
: Hubungan keluarga
: Satu rumah
: Meninggal
Riwayat sosial
Klien mempunyai hubungan baik dengan suami dan anak-anaknya. Terbukti adanya
komunikasi dan interaksi yang baik antara klien dengan keluarga selama si rawat di
rumah sakit
Riwayat ekonomi
Klien adalah seorang ibu rumah tangga. Suami yang mencari nafkah, bekerja sebagai
securiti di salah satu perusahan di Bandung. Klien dan keluarga tinggal di rumah
sendiri. Kesehariannya klien berperan sebagai istri dan ibu bagi kedua anaknya dan
sekarang klien telah memiliki tiga orang anak laki-laki
Riwayat spiritual
Klien dan keluarga beragama islam. Klien mengatakan merasa cemas menghadapi
operasi SC, tapi percaya bahwa Tuhan pasti akan menolong dan menjaganya selama
operasi. Klien mengatakan biasanya sekeluarga melakukan sholat bersama. Anak
klien juga sudah mengikuti pengajian di sekitar rumah.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Tingkat kesadaran
Kesadaran : compos mentis, GCS 15. E : 4, V : 5, M : 6
b. Tanda tanda vital :
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80X/menit,
Suhu 36,70C, Respiratori `24X/menit.
2. Data Fisik :
a. Sistem Pernapasan
Hidung bentuk simetris, terpasang Oksigen nasal kanul 3 liter per menit, tidak
terpasang NGT, tidak terdapat cyanosis central, tidak ada pernapasang cuping
hidung, tidak ada sekret, tidak ada polip
Thorax dan Pulmo
a) Inspeksi : Respiratorik 24X/menit, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
menggunakan otot asesoris, penggunaan dinding dada simetris, tidak
menggunakan oksigen ataupun alat bantu pernapasan
b) Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, tidak ada bunyi tambahan
b. Sistem kardiovaskuler
Nadi 80X/menit irama regular, tekanan darah 130/80 mmHg, akral teraba hangat.
Adanya tanda kelahiran yaitu keluarnya cairan lendir berwana kemerahan
pervagina
c. Sistem Pencernaan
Mukosa bibir tampak lembab, mulut tampak bersih, gigi tampak bersih, lidah
tampak bersih dan kemerahan.
d. Sistem Hematologi
Konjungtiva tampak tidak anemis
f. Sistem Persyarafan dan Pengindaraan
Gloasgow Coma Skale (GCS) : Keadaan mata membuka secara spontan (4),
respon verbal terlihat orientasi baik (5), respon motorik klien mengikuti perintah
(6). Pupil isokor, besar pupil kana 3 mm dan kiri 3 mm, refluks cahaya +/+. Klien
dapat menggerakan bola mata ke kiri, kanan, atas dam bawah. Aktivitas berbicara
baik terlihat dari klien berkomunikasi dengan baik. Reflex menelan (+), reflex
muntah (-), reflex patella (+/+).Wajah tampak simetris
Sistem penglihatan :
Mata bentuk simetris, konjungtiva merah, sclera tidak ikterik dan berwarna
putih, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, penglihatan (+/+) baik
Sistem pendengaran :
Telinga bentuk simetris, tidak kotor, tidak ada serumen, pendengaran (+/+)
baik.
Sistem penciuman :
Hidung bentuk simetris klien mengatakan dapat mencium bau atau aroma
dengan baik seperti aroma makanan
g. Sistem Genito-Urinarius
Tidak tampak pembesaran kandung kemih, tidak adanya nyeri tekan pada daerah
kandung kemih. Klien tidak memakai cateter (pre operasi) BAK lancar, warna
jernih kekuningan
h. Sistem Endokrin
Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid. tidak adanya keringat yang berlebihan
pada klien.
i. Sistem Musculoskeletal
Ekstermitas atas : akral hangat, tidak udem
turgor kulit < 2 detik, kemampuan bergerak sendi bebas
Ekstermitas bawah : akral hangat, tidak ada udem,
turgor kulit < 2 detik, kemampuan bergerak sendi bebas
j. Sistem Reproduksi
Tampak pembebesaran uterus melalui adanya pembesaran abdomen. TFU 3 jari
dibawah prosesus xipideus. Terdapat linea nigra dan linea agra, terdapat lendir
bercampur darah (kemerahan). Porsio kesan lunak, belum ada pembukaan.
Adanya kontraksi uterus (his) dengan durasi his terasa cepat ± 1-2 menit dan jarak
antara timbulnya his ± 10 - 15 menit. Denyut jantung janin sebanyak 160 kali per
menit. Pembesaran payudara dan adanya hiperpigmentasi pada ariola mamae
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 6 Maret 2013
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Interpretasi
Hematologi A
Haemoglobin
Leukosit
Jumlah trombosit
PVC
Coagulation time
Bleeding time
13.5
8.900
170.000
31
8’
1’
g/dL
10^3
10^3
%
m.det
m.det
13.3 – 15.3
4000 - 10.000
150.000 – 450.000
37 - 48
5 – 11 menit
1 – 7 menit
Normal
Normal
Normal
Menurun
Normal
Normal
F. Therapi
a. Diet : Puasa
b. Pengobatan : pre operasi klien tidak mendapatkan obat-obatan
5 5
5 5
II. Analisa Data
N
O
DATA ETIOLOGI PROBLEM
1
PRA OPERASI
DS :
Klien mengatakan merasa cemas
menghadapi operasi SC
DO :
1. Klien menanyakan berulang
apakah akan di operasi
2. Tampak gelisah
3. DJJ 160X/menit
Kontraksi uterus
Klien post SC anak pertama
Tindakan oprasi
Diskontiunitas jaringan
Kecemasan
Kecemasan
2
POST OPERASI
DS :
Klien mengatakan merasa nyeri pada
daerah sekitar operasi
DO :
1. Terpasang infus dengan cairan RL
+ analgetik di tangan kiri
2. T/D 120/80 mmHg
3. Wajah tampak meringis
4. Klien tampak memegang perutnya
Tindakan oprasi
Diskontiunitas jaringan
Merangsang pengeluaran mediator
kimia (bradikinin, histamine,
prostaglandin)
Merangsang saraf bebas sebagai reseptor nyeri
Dialirkan menuju spinal cord
Diteruskan ke thalamus sebagai
pusat sensorik otak
Ke cortex cerebri
Lokasi nyeri dipersepsikan
Gangguan rasa
nyaman nyeri
3 DS :
Klien mengatakan merasa nyeri di
perut
DO :
1. Terdapat luka bekas operasi di
perut ± 10 cm
2. Klien tampak memegang perutnya
3. Klien hanya di lap pada pagi hari
Tindakan operasi
Diskontiunitas jaringan
Resiko terjadinya infeksi
Resiko terjadinya
infeksi
III. Rumusan Diagnosa Keperawatan
PRA OPERASI
1. Kecemasan berhubungan dengan tingkat pengetahuan pasien pada tindakan operasi
POST OPERASI
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka bekas operasi SC
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka post SC di abdomen
III. Intervensi Keperawatan
N
O Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1
Pre Operasi
Kecemasan berhubungan
dengan tingkat pengetahuan
pasien pada tindakan operasi
TuPan :
Kecemasan dapat terkontrol
TuPen :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 8 jam
diharapkan mengurangi /
menghilangkan kecemasan klien
Kriteria hasil :
TTV batas normal, tingkat
aktivitas menunjukan
berkurangnya kecemasan
1. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
2. Dorong keluarga menemani
klien
3. Dengarkan klien dengan
perhatian
4. Pahami perspektif klien
terhadap situasi
5. Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur operasi
1. Menambahkan kepercayaan diri
klien
2. Mengurangi tingkat kecemasan
klien
3. Memberikan situasi persahabatan
antara klien dengan perawat
4. Menentukan untuk intervensi
selanjutnya
5. Menambahkan kepercayaan
diri klien menghadapi
tindakan operasi herniatomi
2
Post Operasi
Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan luka
bekas operasi SC
Tupan :
Nyeri terkontrol
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24
nyeri dapat terkontrol, dengan
criteria :
1. Kaji keluhan nyeri lokasi
serta durasinya
2. Ajarkan tehnik relaksasi
dan distraksi
1. Membantu mengidentifikasi
ketidak nayaman klien
2. Relaksasi memudahkan
sirkulasi peredarah darah ke
daerah bekas operasi
sehingga mempercepat
penyembuhan distruksi
Nyeri berkurang/hilang
TTV dalam batas normal
3. Anjurkan klien intruksi
posisi sesuai yang
diinginkan
4. Observasi tanda-tanda vital
terutama nadi dan
pernapasan
mengalihkan perhatian
sehingga rasa nyeri tidak
dipersepsikan oleh otak
3. Posisi yang nyaman akan
membantu klien dalam
mengurangi rasa nyeri
4. Adanya peningkatan nadi
diikuti oleh Pernapasan
sebagai tanda adanya nyeri
3 Resiko terjadinya infeksi
berhubungan dengan luka
post SC di abdomen
Tupan :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam tidak ada tanda-tanda
infeksi dengan kriteri :
TTV normal
Tidak ada tanda-tanda
infeksi
1. Terangkan pada klien
pentingnya perawatan luka
selama masa post operasi.
2. Terangkan pada klien cara
mengidentifikasi tanda
infeksi.
3. Kaji status nutrisi klien,
perhatikan penampilan
rambut, kuku jari, kulit dan
sebagainya
1. Infeksi dapat timbul akibat
kurangnya kebersihan luka.
2. Berbagai manivestasi klinik
dapat menjadi tanda
nonspesifik infeksi; demam
dan peningkatan rasa nyeri
mungkin merupakan gejala
infeksi.
3. Klien yang berat badannya 20
% di bawah normal, atau
yang anemia atau mal nutrisi,
lebih rentan terhadap infeksi
4. Kaji tanda- tada vital
5. Perhatikan jumlah dan bau
lochea atau kemajuan
normal dari rubra menjadi
serosa.
6. Inspeksi insisi terhadap
proses penyembuhan
perhatikan kemerahan
edema, nyeri eksudat atau
gangguan penyatuan
pascapartum, dan dapat
memerlukan diet khusus.
4. Demam setelah pasca operasi,
leukosit dan takikardia
menunjukkan infeksi
5. Secara normal lochea berbau
amis namun pada endometritis
berbau amis dan dapat gagal
menunjukkan kemajuan
normal.
6. Tanda-tanda ini menandakan
infeksi luka.
V. Catatan Perkembangan
No DX
KEP
Tanggal
jam
Implementasi dan Respon Evaluasi
1, 2, 3
1,2,3
1
1
1
1
1
6/3/2013
21.55
22.00
22.05
22.10
22.15
23.00
23.15
Mengobservasi atau mengontrol keadaan umum klien
Mengukur dan menghitung tanda-tanda vital
T/D : 120/80 mmHg
Nadi : 80X/menit
Respiratory : 24X/menit
Menghitung denyut jantung janin
DJJ 160 kali per menit
Memberikan ibu oksigen
O2 3 liter per menit
Menganjurkan ibu untuk beristirahat
Ibu tidur dengan posisi terlentang atau miring kiri
Menghitung denyut jantung janin
DJJ 155 kali per menit
Menjelaskan kondisi kehamilan klien, bahwa klien akan menjalani
tindakan operasi SC karena anak sebelumnya dilakukan SC.
Menjelakan klien untuk beristirahat guna mempersiapkan fisik klien
menghadapi operasi SC di besok hari
Ibu memahami apa yang disampaikan
S :
Pre operasi :
Klien cemas dan ingin selalu
keluarga mendampinginya
Intra dan post operasi :
-
O :
Pre operasi
Nadi : 110X/menit
Respiratory : 24X/menit
Intra operasi
Nadi : 120X/menit
Respiratory : mesin anestesi
Post operasi :
Nadi : 120X/menit
Respiratory : 20X/menit
A :
1. Masalah keperawatan ansietas
teratasi sebagian
1
1
3
3
1
1,2,3
1,2,3
1,2,3
2
2
7/3/2013
00.00
04.00
05.00
05.05
05.30
06.45
07.10
07.15
08.45
09.30
Menghitung denyut jantung janin
DJJ 155 kali per menit
Menghitung denyut jantung janin
DJJ 154 kali per menit
Mencukur daerah perut dan sekitarnya
Memasang catheter
Klien kooperatif
Menjelaskan pentingnya puasa untuk menghadapi operasi
Klien menerima untuk melakukan puasa
Mengantarkan klien ke kamar operasi
Klien kooperatif
Klien masuk kamar operasi. Klien mendapatkan anaestesi spinal
Klien kooperatif
Anak klien dilahirkan dan di bawa ke resorvery room, disuction,
ditimbang, dibedong dan di rawat di ruang perinatologi
Klien kooperatif, BB bayi saat lahir 3110, APGAR SCORE 9,
bayi klien tidak memiliki kelainan
Klien dipindahkan dari kamar operasi ke ruang recorvery room
Memberikan infuse, cairan RL, tetesan lancer (stengah guyur)
Klien dipindahkan kembali ke ruang kebidanan
Klien koperatif
2. Masalah keperawatan nyeri
sebagian teratasi
3. Masalah keperawatan resiko
infeksi tidak terjadi
P :
Lanjutkan intervensi
1,2,3
2
2
3
2,3
3
2,3
8/3/2013
07.10
07.25
07.30
08.30
10.00
10.30
10.45
Mengobservasi keadaan umum ibu
Klien istirahat di tempat tidur
Mengkaji ulang rasa nyeri
Klien mengatakan nyeri berada di skala 2 (skala 0 – 5)
Mengajarkan ibu teknik relaksasi/tarik napas dalam
Klien mampu melakukan teknik relaksasi dengan baik
Menganjurkan ibu untuk menghabiskan diet yang diberikan
Porsi makan habis
Menganjurkan klien untuk mobilisasi, melatih klien untuk duduk di
tempat tidur
Klien kooperatif dan mampu duduk di tempat tidur
Melepaskan infus dan melepaskan catheter
Klien kooperatif
Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang
adekuat untuk memperoleh ASI yang adekuat juga.
Menjelaskan kepada ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya
selama 6 bulan pertama dan diteruskan sampai kurang lebih 2 tahun
atau sampai ASInya telah habis.
Menjelaskan kepada ibu bahwa usia bayi di bawah 6 bulan ususnya
belum siap untuk menerima makanan, sehingga penting untuk
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
S :
Klien mampu melakukan
aktivitas ringan seperi duduk di
tempat tidur dan jalan ke toilet
dengan dibantu keluarga
O :
T/D : 120/80 mmHg
Nadi : 80 X/menit
Suhu : 36,70C
Napas : 20 X/menit
Nyeri pada skala 2
A :
1. Masalah keperawatan ansietas
teratasi
2. Masalah keperawatan nyeri
sebagian teratasi
3. Masalah keperawatan resiko
infeksi tidak terjadi
P :
Lanjutkan intervensi
1,2,3
3
2,3
12.00
12.30
13.00
Ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Mengontrol TTV
T/D : 120/80 mmHg Nadi : 80 X/menit
Suhu : 36,70C Napas : 20 X/menit
Mengevaluasi pemenuhan kebutuhan nutrisi klien
Klien menghabiskan diit yang diberikan
Menjelaskan kepada ibu untuk tetap beraktivitas ringan di rumah,
tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar kepada bayi untuk
kekebalan bayi dan jangan lupa kontrol di poliklinik untuk evaluasi
luka bekas operasi
Klien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan