LK hall.doc

36
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.M DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG ARMBI RSJ DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG PENGKAJIAN Tanggal pengkajian : 24 Agustus 2010 Jam : 14.20 WIB Ruang Rawat : Ruang Arimbi No. Register : 073141 IDENTITAS Nama klien : Ny.I Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : - Status perkawinan : Sudah Kawin Alamat : Blora Tanggal masuk RSJ : 11 Agustus 2010 Masalah utama : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran dan Halusinasi Penciuman PENANGGUNG JAWAB Nama : Tn. S Umur : 40 tahun

Transcript of LK hall.doc

Page 1: LK hall.doc

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.M DENGAN MASALAH

UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG ARMBI

RSJ DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 24 Agustus 2010

Jam : 14.20 WIB

Ruang Rawat : Ruang Arimbi

No. Register : 073141

IDENTITAS

Nama klien : Ny.I

Umur : 30 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : -

Status perkawinan : Sudah Kawin

Alamat : Blora

Tanggal masuk RSJ : 11 Agustus 2010

Masalah utama : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

Pendengaran dan Halusinasi Penciuman

PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. S

Umur : 40 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Hubungan dengan klien : Suami

Alamat : Blora

Page 2: LK hall.doc

ALASAN MASUK

Keluarga klien mengatakan bahwa klien di rumah bicara sendiri,

bicara kacau, marah-marah, sering teriak-teriak ketakutan, klien merasa

bingung, dan susah tidur.Keluarga klien mengatakan sudah berusaha

menenangkan klien tetapi klien masih saja teriak-teriak ketakutan, sehingga

keluarga membawa klien ke RSJD Amino GondoHutomo Semarang pada

tanggal 11 Agustus 2010.

FAKTOR PREDISPOSISI

Keluarga klien mengatakan bahwa klien sebelumnya tidak pernah

mengalami gangguan jiwa yang sama.Klien baru 1x dirawat di RSJ. Klien

tidak pernah mengalami trauma, tidak pernah mengalami aniaya fisik,

seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal. Dalam

keluarga tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan jiwa

seperti klien atau gangguan jiwa yang lainnya.

Klien mengatakan pernah mengalami pengalaman masa lalu yang

tidak menyenangkan yaitu mempunyai masalah dengan suaminya karena

suaminya membelikan pulsa wanita lain, dengan kejadian itu klien merasa

bahwa suaminya selingkuh dengan wanita lain. Selain itu klien juga

mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan karena anaknya yang

sering bolos sekolah dan hampir dikeluarkan dari sekolahnya, sehingga klien

sering menyendiri. Dalam keadaan yang sendirian itu, klien mengatakan

bahwa klien menjadi sering mendengar suara-suara aneh. Selain itu klien juga

mencium bau menyengat seperti bau masakan yang hangus.

Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran, halusinasi penciuman,

isolasi sosial

Page 3: LK hall.doc

PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda Vital :

TD : 100/70 mmHg P : 24 x/menit

N : 84 x/menit S : 36,5 oC

2. Keluhan Fisik :

Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dirasakan saat ini.

Masalah Keperawatan:

PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan :

= Laki-laki / = meninggal

= Wanita = klien

= Tinggal satu rumah = orang terdekat

Klien tinggal serumah dengan suami, ke 3 anaknya, ibunya dan

neneknya. Hubungan klien dengan keluarga kurang baik, karena dalam

berkomunikasi klien dan keluraga kurang terbuka. Apabila klien

mempunyai masalah klien jarang cerita dengan keluarga, klien hanya

Page 4: LK hall.doc

bisa mengungkapkan perasaannya dengan menulis curahan hatinya

dikertas kemudian kertas tersebut dibakar. Penganbilan keputusan kurang

karena klien terkadang belum bisa mengambil keputusan sendiri terhadap

permasalahan yang di alami. Pola asuh orang tua kurang karena belum

bisa saling menghargai antar anggota keluarga.

Masalah keperawatan : Koping keluarga in efektif

2. Konsep diri

a. Citra tubuh

Klien mengatakan bahwa klien menyukai tubuhnya dan

bersyukur karena diberikan tubuh yang baik.

Masalah keperawatan : -

b. Identitas diri

Klien berjenis kelamin perempuan, berumur 30 tahun. Klien

sudah menikah dan mempunyai 3 anak,klien tidak bekerja dan klien

merasa bangga sebagai seorang wanita.

Masalah keperawatan : -

c. Peran diri

Klien mengatakan bahwa klien seorang ibu rumah tangga.

Sebagai ibu klien sangat menyayangi anak-anaknya.

Masalah keperawatan : -

d. Ideal diri

Klien mengatakan setelah pulang dari Rumah Sakit Jiwa

klien ingin menjadi seorang ibu yang menyayangi anaknya dan bisa

kumpul dengan keluarga. Klien berharap agar penyakit gangguan

jiwanya ini bisa cepat sembuh dan tidak kambuh lagi. Selain itu

klien juga berharap setelah pulang masalah dengan suaminya dapat

terselesaikan dengan baik dan suaminya tidak melakukan kesalahan

lagi.

Masalah keperawatan : -

Page 5: LK hall.doc

e. Harga diri

Klien mengatakan harus bisa bersabar dalam menghadapi

cobaan yang dialaminya, klien tidak malu dengan orang lain atas

kondisinya saat ini, klien berharap ingin cepat pulang dan bisa

kumpul dengan keluarganya lagi.

Masalah keperawatan : -

3. Hubungan sosial

Klien mengatakan bahwa orang yang yang paling dekat dengan

klien adalah suaminya.

Keluarga klien mengatakan bahwa sebelum sakit, klien sering

mengikuti kegiatan dalam kelompok atau masyarakat. Klien senang

bergaul dengan orang sekitarnya. Namun setelah sakit klien terkadang

menyendiri, tetapi kondisi klien yang sekarang sudah bisa beradaptasi

dengan orang-orang yang ada di ruangan rumah sakit.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

4. Spiritual

Klien beragama Islam dan rajin menjalankan ibadah shalat. Saat

klien dirawat di rumah sakitpun klien tetap rajin beribadah shalat.

Masalah keperawatan : -

STATUS MENTAL

1. Penampilan

Penampilan klien rapi, rambutnya tersisir dan pakaian yang

dikenakan bersih dan sesuai.

Masalah keperawatan : -

Page 6: LK hall.doc

2. Pembicaraan

Klien berbicara cepat, suaranya jelas. Setiap diberikan pertanyaan

oleh perawat, klien dapat menjawab dengan tepat.

Masalah keperawatan : -

3. Aktivitas motorik

Klien terlihat tenang,dan klien tidak nampak gelisah.

Masalah keperawatan : -

4. Alam perasaan

Sedih, saat menceritakan tentang masa lalunya yang tidak

menyenangkan, mata klien berkaca- kaca dan menangis, suara menjadi

pelan dan ekspresi wajah klien menunjukkan kesedihan. Klien juga

nampak kesal saat klien mengungkapkan kejadian yang ada

dirumahnya.selain itu klien sedih Karen ingin pulang dank lien kangen

dengan anaknya.

Masalah keperawatan : -

5. Afek

Emosi labil, terkadang saat klien mendengar suara klien merasa

ingin marah-marah karena jengkel.

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

6. Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, kontak mata ada, klien bisa menjawab

pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat.

Masalah Keperawatan:-

Page 7: LK hall.doc

7. Persepsi

Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak ada

wujudnya, klien mengatakan pernah mendengar suara nabi adam dan

pernah mendengar suara yang menyuruhnya untuk ngompol.

Klien mengatakan bahwa klien sering mendengar suara-suara

tersebut pada malam hari, saat sedang sendirian dan saat klien sedang

berbaring akan tidur malam. Klien merasa terganggu tidurnya dengan

suara-suara tersebut. Klien mengatakan bahwa suara tersebut muncul

durasinya hanya sekitar ±1 menit saja. Setiap kali mendengar suara-suara

tersebut, klien menjadi jengkel saat suara-suara tersebut muncul. Selain

itu ketika dirumah klien pernah mencium bau masakan yang hangus.

Suara itu muncul ketika pagi hari saat klien mau ke dapur, bau itu

muncul hanya sebentar sekitar ± 1menit, klien merasa terganggu dengan

bau tersebut

Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori: halusinasi

pendengaran dan halusinasi penciuman

8. Isi pikir

Klien mengalami gangguan isi pikir kerena klien mengalami

waham sisip pikir dimana klien terpengaruh perkataan seseorang yang ada

dalam mimpinya dan percaya bahwa mimpinya akan menjadi kenyataan.

Masalah keperawatan : Perubahan Proses Pikir: Waham Sisip Pikir

9. Arus pikir

Arus pikir klien kadang mengalami sirkumstansial, namun lebih

sering sesuai dan tidak ada kesalahan.

Masalah keperawatan : perubahan proses pikir

Page 8: LK hall.doc

10. Tingkat kesadaran

Klien mengetahui bahwa sekarang klien ada di rumah sakit di

Semarang. Orientasi tempat, waktu dan orang cukup baik.

Masalah keperawatan : -

11. Memori

Daya ingat jangka panjang baik ±10 tahun yang lalu klien masih teringat

kejadian saat anaknya masih SD bisa naik kelas padahal saat itu klien

merasa kalau anaknya kurang pintar dalam mengikuti pelajaran.

Daya ingat jangka pendek klien baik, klien dapat mengingat

kapan dibawa ke rumah sakit dan siapa yang membawanya ke rumah

sakit. Klien juga mampu mengingat alasan kenapa klien masuk ke rumah

sakit.

Daya ingat saat ini klien baik, klien dapat mengingat nama

perawat, pengertian halusinasi dan strategi untuk mengendalikan

halusinasi.

Masalah keperawatan : -

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien bisa diarahkan untuk berkonsentrasi ketika di ajak bicara

oleh perawat.

Klien mampu berhitung sederhana dengan menggunakan nominal

uang (penjumlahan dan pengurangan).

Masalah keperawatan : -

13. Kemampuan penilaian

Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana, saat diberikan

pilihan mau istirahat atau tetap ngobrol, klien memilih untuk istirahat.

Masalah keperawatan : -

Page 9: LK hall.doc

14. Daya tilik diri

Klien mengakui penyakit yang dideritanya, klien mengetahui

alasan kenapa dibawa ke Rumah Sakit.

Masalah keperawatan : -

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Klien makan 3 kali sehari dengan menu yang disediakan dari

rumah sakit, klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang

disediakan, klien makan dengan menggunakan sendok. Namun klien

kadang tidak mau makan dengan alasan belum lapar. Klien mampu

menyiapkan dan membersihkan peralatan makan sendiri.

2. BAB/BAK

Klien tidak membutuhkan bantuan untuk BAB/BAK.

3. Mandi

Tubuh klien cukup bersih, tidak bau. Selama di rumah sakit,

klien mandi 2 kali sehari tanpa bantuan, ganti baju 1 kali sehari,

mengosok gigi 2 kali sehari, klien mencuci rambut 2 hari sekali.

4. Berpakaian/berhias

Klien mampu mengenakan pakaian sendiri secara tepat, pakaian

sesuai dengan pasangannya. Dandanan klien cukup rapi.

5. Istirahat dan Tidur

Menurut klien, selama di rumah sakit sehari klien tidur selama +

2 – 3 jam, tidur malam mulai jam 11 malam dan sering terbangun jam 1

atau jam 2 pagi, setelah itu klien tidak bisa tidur lagi. Klien akan tidur

jika merasa ngantuk, klien tidak pernah tidur siang dengan alasan tidak

biasa tidur siang. Saat tidur klien sering terbangun karena mendengar

suara-suara yang tidak ada wujudnya. Aktivitas pasien setelah bangun

tidur yaitu sholat dan mandi.

Page 10: LK hall.doc

6. Penggunaan obat

Selama di rumah sakit klien mendapat obat oral Clorpromazine

(CPZ) 1x100 mg, Haloperidol (HLP) 2x5mg, Trihexyphenidyl (THP) 2

x 2 mg, Setelah diberi obat oleh perawat, klien dapat meminum obat

sendiri.

7. Pemeliharaan kesehatan

Klien memerlukan perawatan lanjutan, dan sistem kesehatan

pendukung. Klien mengatakan bahwa setelah pulang klien akan rajin

control dan akan minum obat secara teratur.

8. Kegiatan di dalam rumah

Klien mengatakan bahwa klien lebih senang berada dalam

kamar dan memperbanyak ibadah.

9. Kegiatan diluar rumah

Klien mengatakan bahwa biasanya melakukan kegiatan di luar

rumah yaitu mengantar anaknya sekolah dan pergi kepasar.

MEKANISME KOPING

Klien mengatakan bahwa klien senang bergaul dengan orang disekitarnya,

namun jika ada masalah klien tidak pernah menceritakan masalah yang

dialaminya. Klien lebih sering mencurahkan perasaannya dengan cara menulis

di kertas kemudian kertas tersebut di bakar. Mekanisme koping klien

maladaptif karena kurang mampu terbuka dengan orang lain dan cara klien

menyelesaikan masalah kurang baik.

Masalah keperawatan: Koping individu in efektif

Page 11: LK hall.doc

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Klien mengatakan bahwa klien sangat menyayangi anaknya dan klien

ingin berkumpul lagi dengan anaknya. Klien merasa sudah tidak betah di

rumah sakit dan ingin cepat pulang, karena ingin menyelesaikan masalah yang

ada di rumahnya. Klien mengatakan interaksi dengan masyarakat baik, klien

tidak mempunyai hambatan ketika berinteraksi dengan masyarakat.

PENGETAHUAN

Klien mengatakn sudah mengetahui gangguan jiwa yang dialaminya,

menurut klien gngguan jiwa yang dialaminya karena klien merasa tidaak bisa

menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga klien merasa beban mental dan

mempengaruhi kejiwaanya.

ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik :

Terapi medik : Clorpromazine (CPZ) 1 x 100 mg

Trihexyphenidyl (THP) 2 x 2 mg

Haloperidol (HLP) 2 x5 mg

Page 12: LK hall.doc

ANALISA DATA

No. Data Fokus Masalah TTD1. DS :

Klien mengatakan lebih senang sendirian di kamar

DO :

Kontak mata kurang

Klien terlihat sering berada di kamar sendirian

Klien kadang tidak mau makan

Cara berjalan klien lambat

Jarang berinteraksi dengan orang lain

Saat menonton tv, klien tidak pernah berbincang

dengan orang yang ada di sekelilingnya.

Isolasi sosial

2. DS :

- Klien mengatakan sering mendengar suara-

suara yang tidak ada wujudnya, klien

mengatakan pernah mendengar suara nabi adam

dan pernah mendengar suara yang

menyuruhnya untuk ngompol. Klien

mengatakan bahwa klien sering mendengar

suara-suara tersebut pada malam hari, saat

sedang sendirian dan saat klien sedang

berbaring akan tidur malam. Klien merasa

terganggu tidurnya dengan suara-suara tersebut.

Klien mengatakan bahwa suara tersebut muncul

durasinya hanya sekitar ±1 menit saja. Setiap

kali mendengar suara-suara tersebut, klien

menjadi jengkel saat suara-suara tersebut

muncul. Selain itu ketika dirumah klien pernah

Gangguan persepsi

sensori : halusinasi

pendengaran dan

halusinasi

pemciuman

Page 13: LK hall.doc

.

mencium bau masakan yang hangus. Bau itu

muncul hanya sebentar sekitar ± 1menit, klien

merasa terganggu dengan bau tersebut

- Klien mengatakan ketika dirumah klien p[ernah

mencium bau masakan yang hangus. Bau itu

muncul ketika pagi saat klien mau ke dapur,

bau itu muncul hanya sebentar ±1 menit, klien

merasa terganggu dengan bau tersebut.

DO :

Klien sering terlihat bicara sendiri

Respon verbal klien lambat

Klien sering menoleh ke kanan dan ke kiri

Klien lebih sering diam

Ekspresi wajah gelisah

Pandangan klien sering kosong

Klien terlihat mempraktekan cara menutup

hidung

Page 14: LK hall.doc

3. DS :

Klien mengatakan setiap kali mendengar suara-

suara klien menjadi jengkel dan ingi marah-marah

DO :

Klien sering berbicara sendiri dan kadang marah-

marah tanpa sebab

Resiko perilaku

kekerasan

DAFTAR MASALAH

Isolasi sosial

Kerusakan interaksi sosial

Koping keluarga in efektif

Koping individu in efektif

Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran dan penciuman

Resiko perilaku kekerasan

Perubahan Proses pikir: Waham sisip pikir

POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan Akibat

Core Problem

Isolasi sosial Gejala

Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

Penciuman

Page 15: LK hall.doc

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial

2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

3. Resiko perilaku kekerasan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran

Page 16: LK hall.doc

INTERVENSI KEPERAWATAN

TanggalDiagnosa

Keperawatan

PerencanaanIntervensi TTD

Tujuan Kriteria evaluasi

24 Agustus 2010

Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

TUMKlien tidak men-cederai diri, orang lain, dan lingkungan

TUK1. Klien dapat mem-

bina hubungan saling percaya

1.1. Ekspresi wajah ber-sahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk ber-dampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapinya

1.1.1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik

2. Klien dapat me-ngenal halusinasinya

2.1. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, dan frekuensi timbulnya halusinasi

2.1.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap2.1.2. Observasi tingkah laku klien yang terkait dengan

halusinasinya: bicara dan tertawa tanpa stimulus dan memandang ke kiri/ ke kanan/ ke depan seolah-olah ada teman bicara

2.1.3. Bantu klien mengenal halusinasinya2.1.4. Diskusikan dengan klien situasi, waktu, isi dan

frekuensi terjadinya halusinasi

2.2. Klien dapat mengungkapkan bagaimana perasaannya terhadap halusinasi tersebut

2.2.1.Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakannya jika terjadi halusinasi, beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya

Page 17: LK hall.doc

3. Klien dapat me-ngontrol halusinasi-nya

3.1. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya

3.1.1. Indentifikasi bersama klien tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll.)

3.1.2.Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian kepada klien

3.2. Klien dapat menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi

3.2.1.Diskusikan dengan klien tentang cara baru mengontrol halusinasinya: menghardik halusinasi-nya, bercakap-cakap dengan orang lain jika halusinasi muncul, dan melakukan kegiatan harian

3.3. Klien dapat mendemonstrasi-kan cara menghardik halusinasinya

3.3.1.Beri contoh cara menghardik halusinasi3.3.2.Minta klien mengikuti contoh yang diberikan dan

minta klien mengulanginya3.3.3.Beri pujian atas keberhasilan klien3.3.4.Susun jadwal latihan klien dan minta klien untuk

mengisi jadwal kegiatan (self-evaluation)3.3.5.Tanyakan kepada klien bagaimana perasaannya

setelah menghardik dan apakah halusinasinya berkurang. Berikan pujian

3.4. Klien dapat mendemonstrasi-kan bercakap-cakap dengan orang lain

3.4.1.Beri contoh percakapan dengan orang lain3.4.2.Minta klien mengikuti contoh percakapan dan

mengulanginya3.4.3.Beri pujian atas keberhasilan klien3.4.4.Susun jadwal klien untuk melatih diri, mengisi

kegiatan dengan bercakap-cakap, dan mengisi jadwal kegiatan (self-evaluation)

3.4.5.Tanyakan kepada klien bagaimana perasaannya setelah latihan bercakap-cakap dan apakah

Page 18: LK hall.doc

halusinasinya berkurang. Berikan pujian

3.5. Klien dapat mendemonstrasi-kan pelaksanaan kegiatan sehari-hari

3.5.1.Diskusikan dengan klien tentang kegiatan harian yang dapat dilakukan di rumah dan di rumah sakit

3.5.2.Latih klien untuk melakukan kegiatan yang disepakati dan masukkan ke dalam jadwal kegiatan. Minta klien mengisi jadwal kegiatan (self-evaluation)

3.5.3.Tanyakan kepada klien bagaimana perasaannya melakukan kegiatan harian dan apakah halusinasinya berkurang. Berikan pujian

3.6. Klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok

3.6.1.Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi

3.7. Klien dapat mendemonstrasi-kan kepatuhan minum obat untuk mencegah halusinasi

3.7.1.Klien dapat menyebutkan jenis, dosis, dan waktu minum obat serta manfaat obat tersebut (prinsip 5 benar: benar orang, obat, dosis, waktu dan cara)

3.7.2.Klien mendemonstrasikan kepatuhan minum obat sesuai jadwal yang ditetapkan

3.7.3.Klien mengevaluasi pelaksanaan kemampuannya dalam mematuhi minum obat

4. Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya

4.1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda, dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi

4.1.1.Diskusikan dengan keluarga (pada saat keluarga berkunjung) mengenai gejala halusinasi yang dialami klien, cara yang dapat dilakukan untuk memutuskan halusinasi, dan cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah

4.1.2.Beri informasi tentang waktu tindak lanjut atau

Page 19: LK hall.doc

kapan perlu mendapat bantuan: halusinasi tidak terkontrol dan resiko mencederai orang lain

4.2. Keluarga dapat menyebutkan jenis, dosis, waktu pemberian, manfaat, serta efek samping obat

4.2.1.Diskusikan dengan keluarga tentang jenis, dosisi, waktu pemberian, manfaat, dan efek samping obat

4.2.2.Anjurkan keluarga untuk berdiskusi dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat

4.2.3.Diskusikan akibat dari berhenti minum obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal / Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD

24 Agustus 2010

Jam 14.30 WIB

Gangguan persepsi

sensori: halusinasi

pendengaran

SP I pasien

1. Membina hubungan saling percaya

2. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien

3. Mengidentifikasi isi halusinasi klien

4. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien

5. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien

6. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan

halusinasi

7. Mengidentifikasi respon klien terhadap

halusinasi

8. Melatih klien cara mengontrol halusinasi

dengan menghardik

S:

“ya, saya mau kenalan. Nama saya Ny.I,

usia 30 tahun, saya asli Blora”

“saya sering mendengar suara-suara yang

tidak ada wujudnya”

“suara yang saya dengar sering seperti

nabi adam yang sedang membujuk saya”

“saya mendengar suara itu seringnya

pada waktu malam hari”

“saya mendengar suara itu bisa lebih dari

3 kali dalam semalam, tapi tidak lama 1 menit saja”

“saya mendengar suara itu pada saat saya

Page 20: LK hall.doc

9. Membimbing klien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

sendirian di kamar dan saat berbaring akan tidur malam”

“ketika mendengar suara itu, saya

menjadi kesal. Saya rasanya ingin keluar tapi saya tidak

tahu mau pergi kemana”

“ya, saya mau latihan cara mengontrol

halusinasi dengan menghardik. Tapi saya bisa apa tidak

ya?”

“ya, saya akan memasukkan cara tadi ke

jadwal harian saya. Saya akan melakukannya kalau saya

tidak lupa ya..”

O:

Kooperatif

Gelisah

Kontak mata tidak dapat dipertahankan

Ekspresi tampak tenang

Afek labil

A: SP I pasien tercapai

P:

Perawat :

Optimalkan latihan cara mengontrol

Page 21: LK hall.doc

halusinasi dengan menghardik

Latih klien SP II pasien yaitu cara

mengontrol halusinasi dengan berbincang/ bercakap-cakap

dengan orang lain

Klien :

Latihan cara mengontrol halusinasi

dengan menghardik sesuai jadwal

Klien bisa mengontrol halusinasi dengan

menghardik

Page 22: LK hall.doc

12 Agustus 2010

Jam 07.30 WIB

Gangguan persepsi

sensori: halusinasi

pendengaran

SP II pasien

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. Melatih klien cara mengontrol halusinasi

dengan berbincang/bercakap-cakap dengan

orang lain

3. Membimbing klien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

S:

“saya masih kesal jika dengar suara itu.

Ketika saya dengar, saya mencoba melakukan cara

mengontrol halusinasi dan saya menjadi sedikit lebih

tenang”

“saya sudah 5 kali latihan cara

mengontrol halusinasi dengan menghardik”

“ya, saya mau latihan cara mengontrol

halusinasi yang lain. Saya capek dengar suara itu terus..”

“ya, saya akan memasukkan cara tadi ke

jadwal kegiatan. Saya akan coba saat saya dengar suara itu”

O:

Klien tampak lebih tenang

Kooperatif

Masih sering menoleh ke kanan dan ke

kiri

Kontak mata ada tapi sebentar

A: SP III pasien tercapai

P:

Perawat :

Optimalkan latihan cara mengontrol

halusinasi dengan berbincang/ bercakap-cakap dengan orang

Page 23: LK hall.doc

lain

Latih klien SP3 pasien yaitu cara

mengontrol halusinasi dengan kegiatan

Klien :

Latihan cara mengontrol halusinasi

dengan berbincang/ bercakap-cakap dengan orang lain

sesuai jadwal

Klien bisa mengontrol halusinasi dengan

berbincang/ bercakap-cakap dengan orang lain

12 Agustus 2010

Jam 13.00 WIB

Gangguan persepsi

sensori: halusinasi

pendengaran

SP III

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. Melatih klien cara mengontrol halusinasi

dengan kegiatan (yang bisa dilakukan klien)

3. Membimbing klien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

S:

“saya sudah tidak terlalu kesal dengan

suara itu. Ketika saya dengar, saya langsung berbincang

dengan orang lain dan saya menjadi lebih tenang”

“saya sudah 4 kali latihan cara

mengontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang

lain”

“ya, saya mau latihan cara mengontrol

halusinasi yang lain. Saya ingin suara itu hilang..”

“ya, saya akan memasukkan kegiatan

yang saya sukai ke jadwal kegiatan. Saya akan coba saat

saya dengar suara itu”

O:

Page 24: LK hall.doc

Klien tampak lebih tenang

Kooperatif

Klien lebih fokus, tidak sering menoleh

Kontak mata cukup

A: SP III pasien tercapai

P:

Perawat :

Optimalkan latihan cara mengontrol

halusinasi dengan kegiatan

Latih klien SP IV pasien yaitu cara

mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat

Klien :

Latihan cara mengontrol halusinasi

dengan kegiatan sesuai jadwal

Klien bisa mengontrol halusinasi dengan

kegiatan

13 Agustus 2010

Jam 13.30 WIB

Gangguan persepsi

sensori: halusinasi

pendengaran

SP IV:

1. Memvalidasi masalah dan latihan

sebelumnya

2. Melatih klien cara mengontrol halusinasi

dengan teratur minum obat (prinsip 5 benar

minum obat)

S:

“saya senang, sekarang saya jarang

mendengar suara itu. Kalau mendengar saya langsung

berbincang atau melakukan kegiatan, sehingga suara itu

langsung hilang”

“saya sudah 2 kali latihan cara

Page 25: LK hall.doc

3. Membimbing klien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

mengontrol halusinasi dengan kegiatan”

“ya, saya akan minum obat secara teratur.

Saya ingin suara itu hilang dan saya bisa cepat pulang”

“ya, saya akan minum obat sesuai jadwal

yaitu pagi, siang dan malam”

O:

Klien tampak tenang

Kooperatif

Klien mulai fokus

Kontak mata sudah ada dan dapat

dipertahankan

A: SP4 pasien tercapai

P:

Perawat :

Anjurkan klien untuk tetap minum obat

secara teratur dan pastikan obat masuk

Lakukan SP keluarga pada keluarga yang

menjenguk klien

Klien :

Pertahankan minum obat secara teratur

Klien bisa mengontrol halusinasinya