Lembar Porto Medik
-
Upload
annisa-lenggogeni -
Category
Documents
-
view
216 -
download
6
description
Transcript of Lembar Porto Medik
BERKAS PORTOFOLIO
No. ID dan Nama Peserta : Feby OktavianiNo. ID dan Nama Wahana : RSUD Arga Makmur Bengkulu UtaraTopik : Kasus Medik (Malaria Vivax)
Tanggal (kasus) : 9 Juni 2015
Nama Pasien : Ny. Y No. RM : 02.38.17Tanggal Presentasi:- No. dan Nama Pendamping : dr. Hj. Rosda,
MMTempat Presentasi : Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Ana
kRemaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Seorang pasien laki-laki umur 37 tahun masuk ke IGD RSUD Arga Makmur
pada tanggal 28 Juni pukul 17.24 WIB dengan keluhan demam menggigil
Tujuan : Menegakkan diagnosis malaria vivax. Mengetahui penanganan malaria vivaxBahan bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus AuditCara membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien Nama : Ny. Y No. register : 02.38.17Nama RS : RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara
Telp : Terdaftar sejak : 9 Juni 2015
Data utama untuk bahan diskusi1. Diagnosis/gambaran klinis :
Malaria vivax
Gambaran klinis : Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, demam disertai menggigil. Sakit kepala sejak lebih kurang 3 hari sebelum masuk rumah sakit, sakit kepala dirasakan hilang timbul.Pegal pegal di kaki dan tangan, serta nyeri pada persendian sejak 3 hari sebelum rumah sakit. Mual sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, mual disertai nyeri ulu hati. Mula tidak ada.
2. Riwayat pengobatan :Pasien tidak berobat sebelumnya.
3. Riwayat penyakit :- Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
4. Riwayat keluarga :Riwayat keluarga mengalami penyakit yang sama tidak ada.
5. Riwayat pekerjaan : Pasien adalah wiraswasta
6. Kondisi lingkungan social, ekonomi dan kebiasaanPasien tinggal bersama suami dan 1 orang anak. Informasi lainnya tidak diketahui
Daftar Pustaka :1. Kartono M. Nyamuk Anopheles: Vektor Penyakit Malaria. MEDIKA. No.XX, tahun
XXIX. Jakarta, 2003; Hal: 615.2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia.
Jakarta, 2006; Hal:1-12, 15-23, 67-68.3. Harijanto PN. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006; Hal: 1754-60.4. Gunawan S. Epidemiologi Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,
Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 1-15.
5. Rampengan TH. Malaria Pada Anak. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 249-60.
6. Harijanto PN, Langi J, Richie TL. Patogenesis Malaria Berat. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 118-26.
7. Pribadi W. Parasit Malaria. Dalam: gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W (editor). Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta, Fakultas Kedokteran UI, 2000, Hal: 171-97.
8. Zulkarnaen I. Malaria Berat (Malaria Pernisiosa). Dalam: Noer S et al (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta. Balai Penerbit FKUI, 2000;Hal:504-7.
9. Mansyor A dkk. Malaria. Dalam: kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid I, Jakarta, Fakultas Kedokteran UI, 2001, Hal: 409-16.
Hasil Pembelajaran :1. Menegakkan diagnosis malaria vivax.2. Mengetahui penanganan malaria vivax.
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :
1. Subjektif
- Demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, demam dirasakan tinggi disertai
menggigil.
- Sakit kepala sejak lebih kurang 3 hari sebelum masuk rumah sakit, sakit kepala
dirasakan hilang timbul.
ii
- Pegal pegal di kaki dan tangan serta nyeri di persendian sejak 3 hari sebelum rumah
sakit
- Mual dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, muntah tidak ada, nyeri ulu
hati ada.
- Nafsu makan menurun sejak sakit
- BAB dan BAK frekuensi dan warna biasa
2. Objektif
Keadaan Umum : sedangKesadaran : CMCTekanan Darah : 120/80 mmHgNadi : 96 x/ menitNafas : 22 x/menitSuhu : 39,3 °C
Status Generalis- Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik- Leher : JVP 5-2 cmH2O. Kelenjar getah bening dan tiroid tidak membesar- Thoraks
Paru Inspeksi : simetris kiri = kanan Palpasi : fremitus kiri = kanan Perkusi : sonor Auskultasi : vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi : Iktus tidak terlihat Palpasi : Iktus cordis teraba 1 jari medial linea midklavikula sinistra RIC V Perkusi : Batas jantung dalam batas normal Auskultasi : Irama teratur, bising tidak ada
- Abdomen Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba. Nyeri ulu hati (+) Perkusi : Timpani Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler < 2 detik, edema (-)
3. Assessment
Pada kasus ini, pasien perempuan 24 tahun dengan diagnosis malaria vivax. Dasar
diagnosis pada kasus ini dilihat dari manifestasi klinis pasien, yaitu demam sejak 3 hari yang
iii
lalu disertai menggigil dan pegal pegal, sakit kepala sejak sejak 3 hari yang lalu. Hasil
laboratorium DDR malaria vivax (+) juga menjadi dasar diagnosis malaria pada pasien ini.
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Infeksi malaria dapat
berlangsung akut maupun kronik dan dapat berlangsung tanpa komplikasi ataupun
mengalami komplikasi sistemik yang dikenal dengan malaria berat.
Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia juga
menginfeksi binatang seperti golongan burung, reptil, mamalia. Termasuk genus plasmodium
dari famili plasmodiae.
Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan aseksual
di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu
anopheles betina. Secara keseluruhan ada lebih dari 100 plasmodium yang menginfeksi
binatang (82 pada jenis burung dan reptil dan 22 pada binatang primata).
Plasmodium malaria yang sering dijumpai ialah plasmodium vivax yang menyebabkan
malaria tertiana (Benign Malaria) dan plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria
tropika (Malignan Malaria). Kasus plasmodium malariae jarang ditemukan. Plasmodium
ovale pernah dilaporkan dijumpai di Irian Jaya, pulau Timor, pulau Owi (utara Irian Jaya).
Manifestasi klinik malaria tergantung pada imunitas penderita, tingginya transmisi infeksi
malaria. Berat/ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis pasmodium (P. falciparum sering
memberikan komplikasi), daerah asal infeksi (pola resistensi terhadap pengobatan), umur
(usia lanjut dan bayi sering lebih berat), ada dugaan konstitusi genetik, keadaan kesehatan
dan nutrisi, kemoprofilaksis dan pengobatan sebelumnya.
Malaria mempunya gambaran karakteristik demam periodik, anemia dan splenomegali.
Masa inkubasi bervariasi pada masing-masing plasmodium (Tabel 1). Keluhan prodromal
dapat terjadi sebelum terjadinya demam berupa kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit pada
tubuh bagian belakang, merasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang, demam ringan,
anoreksia, perut tak enak, diare ringan. Keluhan prodromal sering terjadi pada P. vivax dan
ovale, sedang pada P. falciparum dan malariae keluhan prodormal tidak jelas bahkan gejala
dapat mendadak.
iv
4. Plan
Diagnosis : Malaria vivax
Pengobatan :
- IVFD Tridex 27B 20 gtt/menit
- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam
- Inj. Natrium Metamizole 500 mg/8 jam
- Inj. Granisetron 3 mg/24 jam
- Antimalaria 1 x 3 tab (3 hari)
- Primakuin 1 x 1 (14 hari)
Arga Makmur, Juni 2015
Menyetujui,
Pembimbing Pendamping
(dr. Alfian, Sp.Pd) (dr. Hj. Rosda, MM)
v