latar belakang dan perumusan masalah penelitian.docx kep
-
Upload
fini-ramadhani -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of latar belakang dan perumusan masalah penelitian.docx kep
MAKALAH LATAR BELAKANG MASALAH DAN PERUMUSAN MASALAH
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
1. FINI RAMADHANI
2. APRIASNYAH
3. DEWI TARI PRATIWI
STIKES HUSADA MANDIRI POSOTAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH
PENELITIAN”
Makalah ini berisikan tentang latr belakang dan perumusan masalah atau yang lebih
khususnya Membahas definisi latar belakng, definisi perumusan masalah dan pembentukan
masalah.
Diharapkan Makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang latar belakang
dan rumusan masalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah
Seorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan akan mendorong untuk
melakukan penelitian jika ia menemukan masalah. Bagaimana ia menemukan dan
merumuskan masalah. Pernyataan yang tampaknya sepele ini nyatanya tidak selalu mudah
dijawab dan tak heran kalau para peneliti menemukan bahwa perumusan masalah merupakan
jantung penelitian.
2. Rumusan masalah
Mendefinisikan latar belakang dan rumusan masalah?
Bagaimana menyusun latar belakang masalah?
Fungsi latar belakang dan rumusan masalah?
3. Tujuan
Mengetahui definisi, cara menyusun serta fungsi dari latar belakang dan rumusan
masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya
dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang ditulis dalam bentuk
uraian paparan, atau poin-poinnya saja. Pada bagian ini dikemukakan :
1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas.
2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
3. Manfaat praktis hasil bahasan.
4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah
dalam bentuk pertanyaan
Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia
memilih judul atas permasalahan tersebut. Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara
lain:
a) Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih
efektif misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak. Jadi
pentingnya diadakan penelitian.
b) Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran
bahwa hal itu sangat menarik.
c) Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut.
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau
pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang
masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji
dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan
untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus
gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan.
Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama
pembimbing dan penguji. Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar
belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut :
a) Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti
itu penting dan menarik untuk diteliti.
b) Beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang
memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti
oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan
alasannya mengapa hal itu dilakukan.
c) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan
memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.
Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus
didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri. Alasan pemilihan masalah yang paling tepat
adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Menurut
Prof. Dr. Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah itu, sehingga harus dilakukan
secara lebih sestematis dan intensif. Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah
studi eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek
historis, hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini dan kemungkinan-
kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.
3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.
5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.
B. Definisi Rumusan Masalah
Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tertulis pertanyaan-
pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian. Apakah yang dimaksud dengan
masalah? Dalam arti luas, masalah sebenarnya adalah semua bentuk pertanyaan yang
membutuhkan jawaban. Walaupun masalah merupakan titik tolak untuk melakukan penelitian,
tidak semua masalah dapat dijadikan objek untuk diteliti dan hal ini dapat diketahui dari
karakteristik masalah itu sendiri.
C . Pembentukan Rumusan Masalah
Penentuan topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya
ilmiah. Topik yang masih bersifat awal tersebut kemudian difokuskan dengan cara
membuatnya lebih sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Ketika cakupannya sudah
sesuai, kemudian permasalahan dapat ditentukan. Permasalahan dapat berupa pertanyaan
yang kemudian analisis atau pernyataan argumentasi yang merupakan penjabaran bukti
berdasarkan analisis.
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menemukan permasalahan dari topik
karya ilmiah yang sudah siap.
1. Tentukan tipe karya ilmiah
2. Siapkan sumber informasi (resources)
3. Menyempitkan atau memperluas topik
4. Membangun permasalahan dari topik
5. Uji “SO WHAT”
1. Menentukan tipe karya ilmiah
Berikut ini beberapa tipe karya ilmiah :
ANALISIS melihat apa yang dibalik permukaan materi: melihat hubungan antar
bagian dan keseluruhan, mengenali hubungan antara sebab-akibat, mencari hal-
halpenting, mempertanyakan suatu validitas. Kata tanya yang digunakan
BAGAIMANA, atau APA.Kalimat tanya yang dibentuk bukanlah kalimat tanya yang
tertutup atau hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak”. Kalimat tanya yang
dibentuk membutuhkan penjabaran dalam menjawabnya. Penjabaran itulah yang
kemudian menjadi karya ilmiah yang disusun dalam bab-bab yang berurutan dan
saling berhubungan.
Contoh rumusan masalah : Bagaimana menghasilkan trend prestasi akademik dari
setiap angkatan mahasiswa berdasarkan hasil test masuk?
PERBANDINGAN berarti mencari perbedaan dan persamaan. Aspek yang
dibandingkan disiapkan dan digunakan untuk menyusun penulisan. Contoh :
Bandingkan ketepatan dokumen hasil pencarian dengan metode X dan Y berdasarkan
faktor-faktor: jumlah istilah, bobot istilah dan kecepatan proses.
ARGUMENTASI (setuju atau tidak setuju) meminta kita berada di satu sisi
berdasarkan analisis dari bukti-bukti yang kuat dan alasan yang jelas dan dapat
diterima.
2. Siapkan sumber informasi
Ketika permasalahan sudah ditentukan dan jelas, maka sumber informasi dapat mulai
dicari. Sumber informasi yang tersedia dalam suatu institusi akademik adalah :
a) Buku pegangan kuliah yang digunakan para dosen untuk mengajar. Sifat buku ini
biasanya berisi teori dan latihan. Buku ini cocok untuk pengajaran dan dasar dari teori-
teori yang sedang dipelajari.
b) Buku umum referensi seperti ensiklopedia dan kamus bidang ilmu tertentu yang
digunakan untuk mengenalkan hal-hal dasar. Cocok untuk mahasiswa pemula.
c) Jurnal ilmiah digunakan untuk mendapatkan pengembangan terbaru dalam bidang ilmu
tertentu dan sangat cocok untuk menjadi referensi karya ilmiah. Jurnal ilmiah dapat
dalam bentu cetak maupun digital (database online).
d) Sumber informasi di Internet berupa situs-situs yang sesuai dengan bidang ilmu.
e) Data statistik dan data-data dari pemerintah dapat didapatkan secara online seperti
misalnya pada situs Badan Statistik Nasional. Perkembangan daerah daerah,tertentu
atau negara tertentu dapat dipantau dari situs resmi pemerintah terkait.
f) Sumber informasi lain adalah hasil wawancara dan hasil observasi dari mahasiswa
yang berkaitan dengan karya yang sedang dikerjakan.
3. Menyempitkan atau memperluas topik
Seringkali kita mendapati bahwa topik yang dipilih masih terlalu sempit artinya
sumber informasi yang ditemukan sangat terbatas, ukuran karya ilmiah yang akan dihasilkan
tidak mencukupi standar yang ditentukan (jumlah halaman misalnya), atau terlalu luas karena
sumber informasi terlalu banyak sehingga perlu dipersempit cakupannya sampai sumber
informasi yang digunakan cukup, misalnya 5 dari 25 sumber informasi.
Menyempitkan atau memperluas juga diperlukan berkenaan dengan popularitas dari
topik tersebut, jika topik sudah banyak dibahas dan diteliti, maka perlu perbaikan sehingga
menghasilkan topik yang punya fokus khusus dari topik tersebut.
4. Permasalahan (thesis statement or research question)
Dari jenis karya ilmiah yang ditetapkan dapat ditentukan beberapa hal:
a) argumentasi/thesis
intinya pada pernyataan berdasarkan analisis dan bersifat argumentasi
menyatakan apa pilihan/cara yang terbaik/tercepat/ paling tepat didasari pada hasil
analisis
menjawab pertanyaan “APA” dan “MENGAPA” dalam rangka membuktikan bahwa
apa yang dinyatakan itu benar
berada pada salah satu sisi dari topik
pernyataan harus lolos uji “SO WHAT”, artinya pernyataan tersebut dianggap
penting, menarik dan layak untuk diperdebatkan
sifatnya terfokus dan sempit
b) Analisis
intinya pada pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang akan diteliti, dicari jawabannya
atau didapatkan solusinya
mencari kemungkinan-kemungkinan pilihan/cara yang terbaik/tercepat/paling
pertanyaan lolos uji “SO WHAT”, artinya pertanyaan tersebut akan menghasilkan
jawaban yang layak dianalisis, dan menghasilkan temuan baru atau lain
sifatnya luas, fokus pada beberapa hal
5. The "So What?" Test
Ketika merencanakan untuk menulis, hal yang penting untuk diperhatikan adalah:
a) usahakan/cari/pilih topik yang pantas untuk diperdebatkan atau untuk digali lagi.
b) Permasalahan atau argumentasi yang disajikan masih populer, menarik untuk dibahas
atau kontroversial
c) Selalu bertanya :” SO WHAT” (apa pentingnya topik ini?) atau “WHO CARES” (siapa
akan tertarik/peduli?)
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan
penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang ditulis dalam bentuk uraian
paparan, atau poin-poinnya saja. Kemudian Perumusan masalah, adalah usaha untuk
menyatakan secara tertulis pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui
penelitian.
Daftar Pustaka
1. Anggoro, M. Toha. 2008. Metode Penelitian edisi 2. Jakarta: Univrsitas Terbuka
2. Surakhmad, winarno. 1990. Pengantar penelitian ilmiah, dasar metode dan teknik.
Bandung: Tarsito.