lapsus filoides philoides

download lapsus filoides philoides

of 33

Transcript of lapsus filoides philoides

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    1/33

    LAPORAN KASUS

    TUMOR PHYLLOIDES

    Oleh

    Ninditha Retno Pradani

    082011101049

    Dokter Pembimbing

    dr. Duriyanto Oesman, Sp.B

    Disusun untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Madya

    Lab/SMF Ilmu Penyakit Bedah FK UNEJ RSD dr. Soebandi Jember

    SMF BEDAH RSD dr. SOEBANDI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    2/33

    2

    I.Anatomi Payudara2

    Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit pada bagian lateral atasnya. Jaringan

    kelenjar ini keluar dari bulatan kearah aksila, disebut penonjolan Spence atau disebut ekor

    payudara. Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing

    memiliki saluran sampai ke kelenjar mamae, yang disebut duktus laktiferus. Diantara kelenjar

    susu dan fasia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak.

    Diantara lobulus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang

    memberikan rangkaian pada payudara.2

    Payudara terdiri dari jaringan kelenjar,fibrosa,dan lemak. Jaringan ikat memisahkan

    payudara dengan otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan muskulus seratus anterior. Sedikit

    dibawah pusat payudara dewasa terdapat putting (papilla mamaria interna ), tonjolan berpigmen

    di kelilingi oleh aerola. Putting mempunyai perforasi pada ujunya dengan beberapa lubang kecil,

    yaitu aperture duktus laktiferus. Tuberkel tuberkel Montgemery adalah kelenjar sebasea pada

    permukaan areola.1

    Jaringan kelenjar membentuk 25 hingga 20 lobus yang tersusun secara radier di sekitar

    putting dan di pisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya, yang mengelilingi

    jaringan ikat (stroma) di antara lobus-lobus. Setiap lobus berbeda, sehingga penyakit yang

    menyerang satu lobus tidak menyerang lobus yang lain.1

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    3/33

    3

    Perkembangan dan struktur dari glandula mamaria interna berkaitan dengan kulit. Fungsi

    utamanya adalah sekresi air susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini di perantarai oleh hormone-

    hormon yang sama dengan mengatur sistem reproduksi. Oleh Karena itu glandula mamaria

    mencapai penuh saat menarke.1

    Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang arteria perforantes anterior dari arteria

    mamaria interna , arteria torakalis lateralis yang bercabang dari arteria aksilaris dan beberapa

    arteria interkostalis. Sedangkan persarafan kulit payudara diurus oleh cabang plexus servikalis

    dan nervus interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik. Dan

    terdapat lagi beberapa sistm saraf yang menginervasi.2

    Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke kelenjar aksila, sebagian lagi ke

    parasternal. Terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula penyaliran ke kelenjar

    interpektoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50 ( berkisar 10 sampai 90) buah kelenjar getah

    bening yang berada di sepanjang arteri dan vena brakialis.2

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    4/33

    4

    II. FISIOLOGI2

    Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh hormone. Perubahan

    pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas, sampai

    klimekterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang

    diproduksi dalam ovarium dan juga hormone hipofise telah menyebabkan duktus berkembang

    dan timbulnya asinus.2

    Perubahan kedua adalah perubahan sesuai daur haid sekitar hari ke -8 haid, payudara jadi

    lebih besar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-

    kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Setelah beberapa hari menjelang haid.

    Payudara menjadi tegang dan nyeri, sehingga pada waktu pemeriksaan fisik terutama palpasi

    tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mamografi tidak berguna karena

    kontras kelenjar terlalu besar.

    Perubahan yang ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui . pada kehamilan payudara

    menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus

    baru. Setelah hormone prolaktin dari hipofisa anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh

    sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke putting susu.2

    III. Keadaan-keadaan yang bisa terjadi pada payudara1

    a. Infeksi

    Infeksi- infeksi bacterial (mastitis) sering terjadi pada payudara terutama terjadi pada

    pascapartum semasa awal laktasi. Organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    5/33

    5

    payudara melalui fisura pada putting. Gejalanya berupa payudara bengkak, panas, demam

    tinggi , nyeri tekan, menggigil. Kuman penyebab tersering adalah stafilokokua aureus.

    Pengobatannya dengan antibiotika oral dan bila terdapat abses maka dilakukan aspirasi

    pada abses dengan insisi dan drainase, kemudian diberikan antibiotika dosis tinggi dan

    dilakukan pemeriksaan histologik.

    b. Fibroadenomama

    Adalah tumor jinak berbatas tegas dengan konsistensi padat kenyal.penanganannya

    dilakukan pembedahan dan pengangkatan pada tumor.

    c. Papiloma intraduktal

    Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75 % tumbuh dari dibawah aerola

    mamae dan memberikan gejala berupa sekresi cairan berdarah pada putting susu.

    d. Penyakit fibrokistik pada payudara

    Pembentukkan kista , proliferasi duktus epithelial, papilomatosis difusa dan adenosis

    duktus dengan pembentukkan jaringan fibrosa, secara klinis ditandai dengan

    pembentukkan nodula yang teraba massa, dan keluar cairan serosanguinus dari areola

    mamae.

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    6/33

    6

    e. Karsinoma payudara

    Keganasan dari parenkim ,stroma, areola dan papilla mamma.

    IV. Tumor phylloides1,2,3

    4.1 Definisi

    Cystosarcoma phyllodes (CSP) adalah Adalah Suatu tumor fibroepitelial yang

    jarang dan hanya didapatkan pada payudara. Predominan tumor jinak yang sering

    diderita kaum wanita. Nama Cystosarkoma filodes berasal dari bahasa yunani , dari kata

    sarcoma sama dengan tumor besardan phylodes artinya daun., Tumor ini memilki ciri

    sebagai sarcoma yang besar dan secara histologist tumor ini jinak tapi klinis tampak

    ganas.3

    (Sistosarkoma filodes) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup

    secara local dan bersifat ganas (10-15 %). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan

    dalam ukuran besar. Tumor ini dijumpai pada usia sekitar 45 tahun.2

    4.2 Batasan dan gambaran klinik3,4

    Klasifikasi dibagi dalam 3 : Jinak (diameter 5,75cm atau uk 3x11cm)-boderline

    (rata- rata 10,25cm atau uk 7,25 x 12 Cm) dan ganas (15,3cm uk 10x37cm) Dan

    diperkirakan tipe yang ganas kira-kira 25 % dari kasus kejadian.3,15

    Tumor ini bersifat agresif lokal dan dapat bermetastasis, Umumnya tumor ini

    berdiameter 3 hingga 4 cm, namun dapat tumbuh hingga berukuran besar, masif sehingga

    payudara membesar. Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik. Perubahan yang

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    7/33

    7

    paling merugikan adalah terjadinya peningkatan selularitas stroma disertai anaplasia dan

    aktivitas mitotik yang tinggi, selain itu peningkatan ukuran secara pesat, biasanya dengan

    invasi jaringan payudara di sekitarnya oleh stroma maligna. Sebagian besar tumor ini

    tetap lokalisata. 3

    4.3 Epidemiologi3,5

    Tumor filodest adalah neoplasma nonepithelial yang berasal dari payudara, di

    laporkan kira-kira satu persen tumor ini berada dipayudara.

    Tidak disebutkan tentang frekuensi pasien dengan tumor filodest di Amerika dan

    dibeberapa daerah. Kejadian dengan filodes atau neoplasma payudara ini kurang dari

    satu persen.Dilaporkan tumor ini sering dijumpai pada wanita, dengan usia pertengahan

    antara 40 tahun keatas.3

    Ahli patologi menyampaikan bahwa tidak selalu secara klinis tumor ini baik,

    Beberapa kasus tumor sering mengalami rekuren dan bersifat maligna karena

    pertumbuhannya agresif.5 Beberapa kasus menemukan bahwa tumor ini pernah

    mengalami metastase ke tulang, jantung dan hati serta paru-paru. Beberapa pasien dengan

    metastase tumor pernah dilaporkan meninggal setelah 3 tahun pengobatan. Tiga puluh

    persen pasien dengan phylodes maligna meninggal akibat dari penyakit ini.3

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    8/33

    8

    4.4. Etiologi dan patofisiologi3

    Etiologi tidak diketahui. Diduga Tumor ini bisa berasal dari stroma intralobulus.

    Terjadi Diferensiasi dari stroma, pleomorfisme selular, inti hiperkromatik dan gambaran

    mitosis dalam jumlah yang bermakna. Kebanyakan penulis berpendapat bahwa tumor

    phylloides berasal dari parenkim payudara. Khas pada filodes yaitu massa polopoid dengan

    stroma hiperplastik ke dalam kanalikuli yang tertekan menghasilkan penampilan seperti

    daun yang menggambarkan istilah filodes.3

    Reseptor hormone terhadap estrogen dan progesterone ternyata sangat bervariasi

    dan hanya terdapat pada komponen epitelialnya. Sehingga pengobatan hormonal pada

    kasus metastase tidak banyak gunanya.

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    9/33

    9

    4.5 Gejala klinis3

    Pasien dengan tumor ini mengeluh adanya benjolan di payudara. Tumor dengan

    ukuran kecil dapat tumbuh menjadi besar dalam waktu minggu atau bulan. Tumor

    mengakibatkan areola dan putting masuk kadang terjadi ulserasi dari kulit. Pasien dengan

    metastase tumor akan mengalami gejala sesak , dan nyeri pada tulang. Dari pemeriksaan

    fisik didapatkan:

    1. Usia lebih dari 40 tahun

    2. Benjolan sudah diderita lama dan dapat sangat besar disertai nyeri, cepat besar

    dan disertai ulkus. Benjolan berdungkul-dungkul dengan konsistensi heterogen,

    ada bagian yang padat dan terdapat bagian yang kistik.

    3. Benjolan mobile,vaskularisasi baik

    4. Cystosarkoma biasanya ada di salah satu payudara bisa payudara kanan atau

    payudara kiri.(bilateral)

    5. Kulit permukaan payudara menjadi pucat atau tranlusent dan dibawah terjadi

    pelebaran vena-vena. Vena subkutan melebar.

    6. Secara umum tumor filodest bermanifestasi berupa massa yang besar dengan

    pertumbuhan yang cepat. Meskipun benjolannya besar tetapi masih mobile

    (mudah digerakkan) dari jaringan sekitarnya dengan kulit

    7. Tidak ditemukan pembesaran KGB aksila ipsilateral walaupun benjolan sudah

    sangat besar dan terdapat ulkus.

    8. Tidak melekat dengan kulit atau Musculus pektoral sangat mobil dalam korpus

    mamma.

    9. Tumor maligna dapat rekurent sedangkan tumor local (jinak) pertumbuhanya

    agresif.

    10. Pada Phylodes maligna : Paru adalah metastase pertama tumor ini, dari hasil

    follow up dikatakan bahwa tumor juga dapat bermetastase ke tulang, jantung dan

    hati.

    11.Banyak pasien dengan metastase mengalami kematian setelah menjalani

    pengobatan selama tiga tahun.

    12.Tiga puluh persen pasien dengan filodes maligna meninggal karena penyakitnya.

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    10/33

    10

    5.5 Pemeriksaan fisik

    5.1 Pemeriksaan Dan Diagnosis

    Diagnosis tumor filodes dapat dibuat dari pasien dengan pembesaran payudara secara

    cepat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik yaitu palpasi teraba densitas massa dan jaringan

    kulit sekitarnya. Setelah palpasi, akan dilakukan biopsi untuk pemeriksaan sitologi dari sel

    payudara. Atau dapat melakukan mammogram atau ultrasound hal ini penting untuk mengetahui

    lokasi tumor serta ukuran dari tumor. Setelah itu dapat dapat dilakukan biopsy terbuka untuk

    menegakkan diagnosis definitive.

    5.1.2 Types of Breast Biopsy prosedure6,13,14

    FNAB (F ine needle aspiration biopsy (FNAB):prosedur ini menggunakan jarum kecil (

    ukuran 22 atau 25). FNAB dapat menetukan sel dari suatu massa yang teraba. Area disinfektan

    dan sampel jaringan dikirim ke patologi anatomi. FNAB adalah dasar pemeriksaan dokter di

    klinik. Local anastesi tidak dianjurkan, setelah FNAB pasien dapat beraktivitas normal sehari-

    hari.6

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    11/33

    11

    Image guided biopsydigunakan ketika suatu benjolan yang mencurigakan tidak teraba.

    Stereotactic Core Biopsy( menggunakan X-ray untuk menentukan jaringan yang akan diambil )

    atau Vacuum-Assisted Biopsy( menggunakan jarum yang tebal untuk mengambil beberapa

    macam jaringan inti yang luas ). Dalam melakukan prosedur ini, jarum biopsy untuk menuju area

    yang dimaksud, dibantu oleh mammography, USG atau MRI.10

    Stereotatic core biopsy vacuum-

    asisted biopsy

    Metal clip kecil bisa diletakkan pada bagian dari payudara yang akan dilakukan biopsy.

    Dalam kasus ini apabila jaringan itu membuktikan adanya kanker, maka segera diadakan operasi

    tambahan. Keuntungan teknik ini adalah bahwa pasien hanya butuh sekali operasi untuk

    menetukan pengobatan dan menetukan stadium.

    Open surgical bi opsy; Selama beberapa tahun, biopsy pembedahan terbuka salah satu

    metode untuk menganalisa sampel jaringan. Akuransi dengan metode ini seratus persen sebab

    jaringan yang diambil cukup besar. Pada needle biopsy lesinya invasive dan punya sejumlah

    komplikasi.14

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    12/33

    12

    Surgical Biopsy (biopsy dengan cara operasi) mengambil sejumlah besar jaringan.

    Biopsy ini bisa incisional (mengambil sebagian dari benjolan ) atau excisional ( mengambil

    seluruh benjolan).

    Biopsy bedah terbuka dilakukan di rumah sakit. Secara umum menggunakan anastesi.

    Biopsy bedah buka ini menggunakan local anastesi dengan efek sedasi untuk pasien. massa di

    palpasi, lokasinya di tandai dengan bolpent, pasien di tempatkan dikamar operasi, insisi

    dilakukan dengan ukuran 1,5-2 inci. Massa di pindahkan dengan portio jaringan kemudian

    jaringan yang diambil di bawa ke patologi anatomi. Bekas insisi, diatas luka ditutup dengan kasa

    sterile.

    Jaringan yang didapat dari biopsy akan di ditest untuk menentukan pengobatan.Test itu untuk

    melihat Ciri-ciri tumor. Apakah tumor itu Invasive ( biasanya menyebar ) atau In situ ( biasanya

    tidak menyebar ). Ductal ( dalam saluran susu ) atau lobular ( dalam kelenjar susu ). Grade (

    seberapa besar perbedaan sel kanker itu dari sel sehat ) dan apakah sel kanker telah menjalar ke

    pembuluh darah atau pembuluh getah bening. Margin dari tumor juga di amati.

    5.2 IMAGING TEST7,10,11

    5.2.1 DIAGNOSTIC MAMOGRAPHY10

    Dengan screening mammography pada test ini lebih banyak gambar yang bisa diambil.

    Biasanya digunakan pada wanita dengan tanda-tanda, diantaranya putting mengeluarkan cairan

    atau ada benjolan baru. Diagnostic mammography bisa juga digunakan apabila sesuatu yang

    mencurigakan ditemukan pada saat pemeriksaan fisik.

    http://kankerpayudara.files.wordpress.com/2008/03/lumpectomy-or-open-biopsy.jpghttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2008/03/lumpectomy-or-open-biopsy.jpg
  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    13/33

    13

    Mammogram

    Mammogram dan ultrasonography penting untuk diagnosis lesi payudara secara umum.

    Dapat dibedakan antara lesi jinak phylodes dari fibroadenoma, juga dapat membedakan lesi

    maligna filodes. Merupakan Salah satu pemeriksaan penunjang untuk diagnostic penyakit ini.

    5.2.2 ULTRASONOGRAPHY7

    Suatu pemeriksaan ultrasound adalah menggunakan gelombang bunyi dengan frekuensi

    tinggi untuk mendapatkan gambaran jaringan pada payudara. Gelombang bunyi yang tinggi ini

    bisa membedakan suatu massa yang solid, yang kemungkinan kanker, dan kista yang berisi

    cairan, yang kemungkinannya bukan kanker.

    5.2.3 MRI10

    MRI menggunakan magnetic, bukan X-ray, untuk memproduksi images ( gambaran )

    detail dari tubuh. MRI bisa digunakan, apabila sekali seorang wanita, telah didiagnose

    mempunyai kanker, maka untuk mencek payudara lainnya bisa digunakan MRI. Tapi ini tidak

    mutlak. Bisa juga untuk screening saja. MRI biasanya lebih baik dalam melihat suatu kumpulan

    http://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/ultrasound.jpghttp://www.biij.org/2006/2/e33/fig2.asphttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/mammogram.jpghttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/ultrasound.jpghttp://www.biij.org/2006/2/e33/fig2.asphttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/mammogram.jpghttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/ultrasound.jpghttp://www.biij.org/2006/2/e33/fig2.asphttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/mammogram.jpghttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/ultrasound.jpghttp://www.biij.org/2006/2/e33/fig2.asphttp://kankerpayudara.files.wordpress.com/2007/12/mammogram.jpg
  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    14/33

    14

    massa yang kecil pada payudara yang mungkin tidak terlihat pada saat USG atau mammogram.

    Khususnya pada wanita yang mempunyai jaringan payudara yang padat. Kelemahan MRI juga

    ada, kadang jaringan padat yang terlihat pada saat MRI bukan kanker, atau bahkan MRI tidak

    bisa menunjukkan suatu jaringan yang padat itu sebagai in situ breast cancer maka untuk

    memastikan lagi harus dilakukan biopsy.

    5.2.4 Histologic Findings11

    Semua csp mengandung komponen stroma jika di lihat secara histologist. Secara umum

    lesi jinak csp selnya terdiri dari stroma dan fibroblast. Observasi dilakukan pada Sel CSP yang

    mengalami anaplastik. Tipe grade tinggi dengan tingkat selularitas pada sel stroma yang

    mengalami mitosis merupakan lesi CSP yang mengalami proses maligna.

    Tampak gambaran sel-sel yang mengalami pleomorphi sme dan mitoti c.Maligna phylodes tumor

    Benigna phylodes tumor

    http://www.diagnosticpathology.org/content/1/1/13/figure/F2http://e/KOAST%20BEDAH/TUMOR%20PHYLOIDEE/Hasil%20Penelusuran%20Gambar%20Google%20untuk%20http--jcp_bmj_com-content-vol59-issue5-images-large-cp25866_f1_jpeg_files/detail_list_files/fig4.jpghttp://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig3&locator=gr3&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig2&locator=gr2&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig1&locator=gr1&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.diagnosticpathology.org/content/1/1/13/figure/F2http://e/KOAST%20BEDAH/TUMOR%20PHYLOIDEE/Hasil%20Penelusuran%20Gambar%20Google%20untuk%20http--jcp_bmj_com-content-vol59-issue5-images-large-cp25866_f1_jpeg_files/detail_list_files/fig4.jpghttp://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig3&locator=gr3&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig2&locator=gr2&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig1&locator=gr1&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.diagnosticpathology.org/content/1/1/13/figure/F2http://e/KOAST%20BEDAH/TUMOR%20PHYLOIDEE/Hasil%20Penelusuran%20Gambar%20Google%20untuk%20http--jcp_bmj_com-content-vol59-issue5-images-large-cp25866_f1_jpeg_files/detail_list_files/fig4.jpghttp://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig3&locator=gr3&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig2&locator=gr2&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig1&locator=gr1&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.diagnosticpathology.org/content/1/1/13/figure/F2http://e/KOAST%20BEDAH/TUMOR%20PHYLOIDEE/Hasil%20Penelusuran%20Gambar%20Google%20untuk%20http--jcp_bmj_com-content-vol59-issue5-images-large-cp25866_f1_jpeg_files/detail_list_files/fig4.jpghttp://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig3&locator=gr3&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig2&locator=gr2&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig1&locator=gr1&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.diagnosticpathology.org/content/1/1/13/figure/F2http://e/KOAST%20BEDAH/TUMOR%20PHYLOIDEE/Hasil%20Penelusuran%20Gambar%20Google%20untuk%20http--jcp_bmj_com-content-vol59-issue5-images-large-cp25866_f1_jpeg_files/detail_list_files/fig4.jpghttp://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig3&locator=gr3&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig2&locator=gr2&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig1&locator=gr1&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.diagnosticpathology.org/content/1/1/13/figure/F2http://e/KOAST%20BEDAH/TUMOR%20PHYLOIDEE/Hasil%20Penelusuran%20Gambar%20Google%20untuk%20http--jcp_bmj_com-content-vol59-issue5-images-large-cp25866_f1_jpeg_files/detail_list_files/fig4.jpghttp://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig3&locator=gr3&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig2&locator=gr2&pii=S1933-0332(07)71309-5http://www.imagingconsult.com/image/topic/dx/Breast?title=Phyllodes%20Tumor,%20Malignant%20(Breast)&image=fig1&locator=gr1&pii=S1933-0332(07)71309-5
  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    15/33

    15

    5.3 PENATALAKSANAAN DAN TERAPI3,12

    1. Prinsip adalah eksisi luas, karena bila dilakukan eksisi seperti FAM maka angka

    kekambuhanya cukup besar.

    2. Mastektomi sederhanadikerjakan bila

    a. Benjolan sudah menempati hampir seluruh payudara sehingga hanya tersisa

    sedikit jaringan payudara yang sehat.

    b. Benjolan reseditif dan ter bukti histopatologis berupa lesi yang maliga

    c. Benjolan residitif pada usia tua

    3. Pada tumor phyllodes yang maligna,dilakuka radikal mastektomi sedangkan pada

    benigna, langsung mastektomi sederhana. Pembersihan KGB aksila , bila

    ditemukan metastase pada KGB aksila.

    4. Radioterapi dan kemoterapi kurang berperanan.

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    16/33

    16

    5.3.1 Komplikasi operasi3,12

    1. Perdarahan : hemostasis yang kurang baik akan menyebabkan perdarahan dan terjadi

    2. hematom

    3. Infeksi

    5.3.2 Perawatan Pasca Bedah

    1. Drain handschoen diangkat hari ke 2, drain continous dilepas bila produksi < 10 cc/24

    jam

    2. Jahitan diangkat pada hari ke 7 -10.

    3. Bila masih ada seroma dapat dilakukan aspirasi.

    4. Follow-Up

    5. Pemeriksaan klinis 3-6 bulan pasca bedah, imaging kadang-kadang dilakukan terutama

    bila ada tumor yang residif

    5.4 Diagnosis banding2

    1. Untuk lesi jinak harus dibedakan dengan FAM (Giant FAM)

    2. Mastitis

    3. FIbrokistik disease

    4. Pada keadaan tertentu harus dibedakan dengan Ca mamma

    5.5 Prognosis3

    Secara klinis CSP adalah tumor jinak. Rekurensi secara local sering terjadi. Sebagian lesi

    CSP adalah maligna. Tumor tidak diterapi dengan local eksisi karena sering terjadi

    rekurensi. Total mastektomi adalah terapi yang di berikan.

    Metastase dari tumor ini dapat ke paru-paru, mediastinum dan kerangka tulang.

    Variasi dari klinik menyebutkan bahwa:

    1. Jika tumor jinak, prognosis baik pembedahan dapat dilakukan secara local eksisi

    atau mastektomi.

    2. Jika tumor tumbuh lagi setelah eksisi maka dilakukan mastektomi total

    3. Ukuran tumor lebih dari 15 cm maka prognosis buruk

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    17/33

    17

    4. Histologis, jika tipe hypercellular, mitotic dan pleomorphisme maka prognosa

    buruk.

    5.6 Usaha-usaha Pencegahan

    5.6.1 Langkahlangkah Tehnik SADARI9,10

    Langkah Pertama

    Berdiri didepan cermin, dada dibusungkan dan tangan diletakkan di

    pinggang.Perhatikan UKURAN, BENTUK dan WARNA payudara, serta puting. Wajib

    memeriksakan ke dokter, jika ada kulit payudara pada satu tempat masuk kedalam,

    berkerut, kemerahan , terdapat luka yang sulit menyembuh atau membengkak. Puting

    susu retraksi/masuk kedalam atau letak abnormal.

    Langkah Kedua

    Kemudian angkat tangan, perhatikan payudara seperti pada langkah pertama diatas.

    Kemudian tekan / pencet puting susu. Jika ada cairan abnormal yang keluar, maka

    segeralah periksakan diri ke dokter.

    http://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari2.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari1.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari2.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari1.jpg
  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    18/33

    18

    Langkah ketiga

    Berbaring dengan tangan , diletakkan dibawah kepala. Tangan kiri dipakai untuk

    memeriksa payudara kanan begitu sebaliknya. Raba seluruh payudara (seperti pada

    gambar) mulai dari atas kebawah, sisi kiri ke sisi dalam, dari lekukan ketiak sampaikearah payudara. Bisa juga mulai dari puting, dengan arah melingkar terus sampai ke sisi

    luar lingkaran payudara. Pastikan seluruh payudara terdeteksi, raba dengan kekuatan

    yang ringan, halus tapi mencapai seluruh kedalaman payudara (bisa merasakan tulang

    iga dibelakang payudara)

    Langkah terakhir

    Lakukan dengan berdiri atau duduk. Lakukan perabaan seperti pada langkah ke

    tiga. Beberapa wanita sering melakukan pada waktu mandi, karena lebih mudah

    melakukan perabaan payudara dalam keadaan kulit payudara basah. Secara berkala

    memeriksakan diri ke dokter, terutama jika mempunyai faktor risiko terkena kanker

    payudara.

    http://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari4.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari3.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari4.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/4603/1833/1600/sadari3.jpg
  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    19/33

    19

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    20/33

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    21/33

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    22/33

    22

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

    Pasien tidak pernah ada benjolan abnormal dibagian tubuh manapun.

    Riwayat penyakit Keluarga

    Keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti pasien

    Keluarga pasien tidak ada yang sakit tumor atau menjalani pengobatan,

    pembedahan dan kemoterapi

    Riwayat Pengobatan

    Sebelum dibawa ke Rumah sakit pasien pernah menjalani alternative selama satu

    Bulan ,dengan cara di pijat payudaranya dan minum ramuan, pasien merasa lebih baik

    Setelah terapi alternative, tapi benjolan tidak mengecil,nyeri masih terasa, sampai

    akhirnya payudara berdarah.

    1. Pemeriksaan Fisik

    a. Pemeriksaan umum

    Keadaan Umum : Cukup

    Kesadaran : Kompos mentis

    Vital sign:

    Tensi : 90-60 mmHgNadi : 62x/menit

    Suhu : 36, 8 derajat

    Respiratory rate : 18x/ menit

    b. Pemeriksaan Khusus

    Kulit: Turgor kulit Normal, Ikterik (-)

    Mata:

    o Palpebra: oedem (-), Hematom (-)

    o Konjungtiva: anemis (+), perdarahan (-)

    o Sklera: Ikterik (-) perdarahan (-)

    Telinga:

    o Lubang telinga: sekret (-), darah (-), bau (-)

    o Pendengaran: dalam batas normal

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    23/33

    23

    Hidung: sekret (-), darah (-)

    Mulut:

    o Bibir: sianosis (-), oedem (-)

    o Mukosa: hiperemis (-)

    Leher: simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)

    Thorax

    o Cor

    Inspeksi: IC tidak tampak

    Palpasi: IC tidak teraba

    Perkusi: redup, batas jantung tidak melebar

    Auskultasi: S1S2 tunggal, e/g/m: -/-/-

    o Pulmo

    Inspeksi: simetris, retraksi (-)

    Palpasi: FR +/+

    Perkusi: Sonor

    Auskultasi: vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

    Abdomen

    o Inspeksi: Cembung

    o Auskultasi: BU (+) Normal

    o Perkusi: timpani

    o Palpasi: soepel, nyeri tekan (-)

    Ekstremitas

    o Atas: akral hangat +/+, oedem -/-

    o Bawah: akral hangat +/+, oedem -/-

    Status lokalis

    Regio mammaria sinistra terdapat massa dengan diameter 30x20x15cm,

    permukaan kulit berwarna kemerahaan terdapat ulkus berdarah, tapi

    sekarang mengeluarkan cairan warna kuning seperti serum. Tidak berbau,

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    24/33

    24

    payudarakiri terasa nyeri. Pembesaran KGB aksila sinistra (-), Pembesaran

    KGB kelenjar aksila dektra (-).

    Regio Coli tidak ada pembesaran KGB.

    Assessment: Tumor Phyllodes mamae sinistra

    P :Inf RL20tpm

    Inj Cefotaxim 3x1gr

    Inj Antrain 3x1 A

    Inj Ranitidin 3x1 A

    Inj Kalnex 3x500mg

    Transfusi PRC 2 kolf

    Diet bebas

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    25/33

    25

    Tangga

    l

    22-

    Agust

    23-

    Agust

    26-

    Agust

    27-

    Agust28-Agust 29-Agust 30-Agust 02-Sep

    Subject

    ive-

    bjective

    KU lemah lemah cukup cukup cukup cukup cukup cukup

    kesada

    ran

    cm cm cm cm cm cm cm cm

    TD 80/60 90/60 90/60 100/70 100/70 100/70 100/70 100/70

    N 66 70 74 74 76 78 74 76

    RR 20 18 20 20 18 18 18 20

    Tax 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8 36,8

    K/L:

    a/i/

    c/d

    anemis - - - - - - -

    cor

    S1S2

    tunggal

    S1S2

    tunggal

    S1S2

    tunggal

    S1S2

    tunggalS1S2 tunggal S1S2 tunggal S1S2 tunggal S1S2 tunggal

    pul

    mo

    Ves+/+,

    Rh -/-, Wh

    -/-

    Ves+/+,

    Rh -/-, Wh

    -/-

    Ves+/+,

    Rh -/-, Wh

    -/-

    Ves+/+,

    Rh -/-, Wh

    -/-

    Ves+/+, Rh -/-,

    Wh -/-

    Ves+/+, Rh -/-,

    Wh -/-

    Ves+/+, Rh -/-,

    Wh -/-

    Ves+/+, Rh -/-,

    Wh -/-

    abd

    om

    en

    cembung,BU +,

    timpani,

    soepel

    cembung,BU +,

    timpani,

    soepel

    cembung,BU +,

    timpani,

    soepel

    cembung,BU +,

    timpani,

    soepel

    cembung, BU

    +, timpani,soepel

    cembung, BU

    +, timpani,soepel

    cembung, BU

    +, timpani,soepel

    cembung, BU

    +, timpani,soepel

    Extr

    emi

    tas

    hangat,

    oedem -

    hangat,

    oedem -

    hangat,

    oedem -

    hangat,

    oedem -

    hangat, oedem

    -

    hangat, oedem

    -

    hangat, oedem

    -

    hangat, oedem

    -

    Assess

    ment

    Tumor

    Philoides

    mama

    sinistra

    Tumor

    Philoides

    mama

    sinistra

    Tumor

    Philoides

    mama

    sinistra

    Tumor

    Philoides

    mama

    sinistra

    Malignant

    Tumor

    Philloides

    mamae sinistra

    Malignant

    Tumor

    Philloides

    mamae sinistra

    Malignant

    Tumor

    Philloides

    mamae sinistra

    Malignant

    Tumor

    Philloides

    mamae sinistra

    Plannin

    g

    inf. RL

    1500

    cc/hari

    inf. RL

    1500

    cc/hari

    inf. RL

    1500

    cc/hari

    inf. RL

    1500

    cc/hari

    inf. RL 1500

    cc/hari

    inf. RL 1500

    cc/hari

    inf. RL 1500

    cc/hari

    inf. RL 1500

    cc/hari

    inj.Ceftriaxon

    e 2x 1gr

    inj.Ceftriaxon

    e 2x 1gr

    inj.Ceftriaxon

    e 2x 1gr

    inj.Ceftriaxon

    e 2x 1gr

    inj.Ceftriaxone 2x

    1gr

    inj.Ceftriaxone 2x

    1gr

    inj.Ceftriaxone 2x

    1gr

    inj.Ceftriaxone 2x

    1gr

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj. Antrain

    3x1 amp

    inj.Ranitidin

    3x1 amp

    inj.Ranitidin

    3x1 amp

    inj.Ranitidin

    3x1 amp

    inj.Ranitidin

    3x1 amp

    inj. Ranitidin

    3x1 amp

    inj. Ranitidin

    3x1 amp

    inj. Ranitidin

    3x1 amp

    inj. Ranitidin

    3x1 amp

    inj.

    Transamin

    3x500mg

    inj.

    Transamin

    3x500mg

    inj.

    Transamin

    3x500mg

    inj.

    Transamin

    3x500mg

    inj. Transamin

    3x500mg

    inj. Transamin

    3x500mg

    inj. Transamin

    3x500mg

    inj. Transamin

    3x500mg

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTP

    diet bebas

    TKTPmobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    mobilisasi

    bebas

    transfusi

    PRC 2 kolfcek HB

    transfusialbumin

    20% 100cc

    cek

    albuminpro. SM

    fnab

    profilaksis

    ceftri 2 gr 1

    jam pre op

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    26/33

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    27/33

    27

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    28/33

    28

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    29/33

    29

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    30/33

    30

    Teknik Operasi

    Dr.bedah: dr.Adi Nugroho, Sp.B

    Dr.anastesi: dr. Erawati, Sp.An

    Tanggal operasi: tanggal 02 september 2013

    Mulai jam: 09.35 WIB

    Selesai jam: 11.45 WIB

    Diagnosa Pra Operasi: tumor phylloides dengan ulkus

    Diagnosa Pasca Operasi: tumor phylloides dengan ulkus post SM dan axillary toillet

    Operasi; Simple mastektomi dan axillary toilet

    Uraian pembedahan:

    Insisi elips, buat flat

    Simple mastektomi, dilanjutkan dengan pengambilan kelenjar axilla kemudian dilakukan

    axillary toilet didapatkan tiga buah kelenjar getah benin axilla yang membesar

    Eksisi partial

    Atasi perdarahan , operasi selesai.

    Jaringan dikirim ke PA

    Terapi Post op: inf. RL:D5 = 1000:1000

    inj. Ceftriaxone 2x1gr

    Inj. Antrain 3x1amp

    Cek HB

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    31/33

    31

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    32/33

    32

    Tanggal 03-Sep 04-Sep

    Subjective flatus + -

    Objective

    KU cukup cukup

    kesadara

    ncm cm

    TD 90/60 100/70

    N 74 76

    RR 20 18

    Tax 36,8 36,8

    K/L:

    a/i/c/d- -

    cor S1S2 tunggal S1S2 tunggal

    pulmo Ves+/+, Rh -/-, Wh -/- Ves+/+, Rh -/-, Wh -/-

    abdome

    ncembung, BU +, timpani, soepel cembung, BU +, timpani, soepel

    Extremitas

    hangat, oedem - hangat, oedem -

    Assessmentmalignant tumor philoides post simple mastektomy dan

    axilarry toilete H1

    malignant tumor philoides post simple mastektomy dan

    axilarry toilete H2

    Planning

    inf. RL 1000cc + D5 1000cc/ hari aff infus

    inj. Ceftriaxone 2x1 gr pro.KRS

    inj. Antrain 3x1 amp

  • 8/13/2019 lapsus filoides philoides

    33/33