Laporan Skenario 2 Rini

16
LAPORAN TUTORIAL BLOK I SKENARIO II “Prinsip Pembelajaran dengan Sistem Independent Learning” Di susun oleh : Mustika Oktarini J.500090043 Kelompok 4 Riandini Aisyah, S.si M.sc

Transcript of Laporan Skenario 2 Rini

Page 1: Laporan Skenario 2 Rini

LAPORAN TUTORIAL BLOK I

SKENARIO II

“Prinsip Pembelajaran dengan Sistem Independent Learning”

Di susun oleh :

Mustika Oktarini

J.500090043

Kelompok 4

Riandini Aisyah, S.si M.sc

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

Page 2: Laporan Skenario 2 Rini

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pembelajaran belakang ini menghadapi banyak sekali tantangan. Untuk mangatasi

hal itu sekarang sudah ada solusinya di mana prinsip pembelajaran saat ini telah

menggunakan sistem Independent Learning atau yang biasa di sebut dengan belajar

mandiri. Independent learning atau belajar mandiri dapat di pandang baik sebagai proses

dan juga tujuan belajar. Dengan kata lain belajar mandiri atau independent learning dapat

di jadikan sebagai metode belajar dan juga karakteristik pembelajar itu sendiri.

Independent learning tidak berarti belajar sendiri. Proses belajar mandiri memberi

kesempatan pada peserta didik untuk mencerna materi ajar. Berdasarkan gagasan

kemandirian inilah belejar mandiri telah bermetamorfosis sedemikian rupa di antaranya

menjadi sistem belajar jarak jauh. Perubahan tersebut juga di pengaruhi oleh ilmu-ilmu

lain dimana proses belajar mandiri telah mengubah peran guru menjadi fasilitator.

Dengan demikian kemampuan dalam mengendalikan atau mengarahkan belajarnya

sendiri merupakan syarat utama bagi pembelajar.

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimana hubungan Independent Learning, self directed learning, critical

thinking?

2.Apa saja kelebihan dan kekurangan independent learning?

3.Mengapa kita di tuntut untuk deep learning?

4.Bagaimana system evaluasi belajar mandiri?

C. Tujuan

1.Mahasiswa mampu mengetahui secara rinci apa itu independent learning serta

kelebihan dan kekurangannya

2.Mahasiswa mampu memahami apa itu self directed learning

3.Mahasiswa mampu memahami deep learning,tujuan dan menerapkannya

4.Mahasiswa mampu berfikir kritis dan memahami ciriciri berfikir kritis

Page 3: Laporan Skenario 2 Rini

5.Mahasiswa mengetahui apa saja yang dapat di jadikan sumber buat pembelajaran

6.Mahasiswa dapat mengetahui apa itu manajemen waktu

D. Manfaat

Secara umum :

Mahasiswa mampu menerapkan independent learning (belajar mandiri) dalam

sistem pembelajaran di fakultas kedokteran.

Secara khusus :

1. Mahasiswa dapat belajar mandiri

2. Mahasiswa dapat berfikir kritis

3. Mahasiswa dapat megatur waktu dengan sebaik-

baiknya

Page 4: Laporan Skenario 2 Rini

BAB II

STUDI PUSTAKA

Independent Learning adalah belajar mandiri yaitu kegiatan belajar aktif, yang di

dorong niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi sesuatu

masalah yang di bangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah di miliki.

(Haris Mudjiman,2008)

Sebagai mahasiswa yang mandiri,kita tigak harus mengetahui semua hal. Kita juga tidak

di harapkan menjadi mahasiswa yang jenius yng tidak memerlukan bantuan orang lain.

Salah satu prinsisp belajar mandiri adalah kita mampu mengetahui kapan kita

membutuhkan bantuan dan dukungan pihak lain.

Independent learning juga tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Adapun

kelebihan dan kekurangannya adalah:

Kelebihan :

1.Fleksibel,mahasiswa dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi

2.Mendorong disiplin dan dan keterampilan belajar sepanjang hayat

3.Mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah sesuai dengan kecepatan belajarnya

Kekurangan :

1.Menuntut disiplin dan kemandirian belajar yang tinggi

2.Memerlukan bimbingan dan tutorial yang intensif

3.Membuat mahasiswa terlena atau kebablasan

([email protected])

Dalam menjalankan Independent learning di perlukan self directed learning. Yang

mana self directed learning itu adalah proses seseorang untuk mengambil inisiatif dan

mendiagnosa kebutuhan belajar, menentukan tujuan, mengidentifikasi sumber belajar,

dan menentukan strategi belajar yang tepat baginya.(www.unand.com)

Deep learning adalah suatu metode pendekatan pembelajaran dimana seorang

mahasiswa harus mendalami permasalahan dengan membaca scenario secara keseluruhan

untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih yang kemudian didiskusikan di dalam

Page 5: Laporan Skenario 2 Rini

kelompok dan direfleksikan untuk selamanya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih

tinggi dari yang sudah di dapatkan.(http://pedidikansains.com)

Adapun tujuan dari deep learning itu sendiri adalah untuk mengetahui makna

pengetahuan secara mendalam,meliputi pemahaman tentang konsep, prinsip dan

kemungkinan aplikasi dari ilmu pengetahuan tersebut.(http://www.brookes.ac.uk)

Di dalam fakultas kedokteran deep learning sangat di butuhkan karena dalam

konteks pendidikan kedokteran, yakni situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa

untuk mengembangkan kemanpuan menganalisis, mensintesis.mengevaluasi data, sumber

informasi dan mengaplikasikannya untuk kepentingan keperawatan pasien. Konsep-

konsep deep learning dalam bidang kedokteran akan bermanfaat menyelesaikan

persoalan medis di lapangan yang sifatnya kompleks dan ambigu.(http://undiksha.ac.id)

Untuk mendukung berjalannya deep learning mahasiswa juga di tuntut untuk

berfikir kritis atau yang biasa di sebut critical thinking.

Critical thinking adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam

menentukan tujuan. Critical thinking juga merupakan kegiatan mengevaluasi ,

mempertimbangkan kesimpulan yang akan di ambil manakala menentukan beberapa

factor pendukung untuk membuat keputusan.(http://pendidikansains.com)

Critical thinking mempunyai tujuan yaitu untuk melatih dan membangun kepercayaan

dan kemandirian siswa dalam mengambil keputusan-keputusan baik yang berhubungan

dengan pelajaran maupun kariernya.(http://www.sekolahrumah.com)

Ada beberapa cirri-ciri orang yang melakukan kegiatan critical thinking yaitu:

1. Mampu mengidentifikasikan masalah

2. Menntukan konteks

3. Menentukan pilihan penyelesaian

4. Menganalisis pilihan tersebut hingga menjadi pilihan terbaik

5. Menyusun alasan secara eksplisit

6. Mengevaluasi langkah yang telah di ambil dan proses berfikir yang di lakukan

(http://fk.ugm.ac.id/dokter.php)

Dalam Critical thinking,mahasiswa juga memerlukan sumber-sumber yang baik dan valid

untuk mendukung argumennya.

Page 6: Laporan Skenario 2 Rini

Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di jadikan tempat untuk

bertanya atau untuk berpedoman dalam belajar.

Tidak semua sumber pembelajaran dapat di jadikan pedoman. Adapun sumber yang dapat

di jadikan sumber pembelajaran adalah sumber yang kevalidannya sudah tidak diragukan

lagi yaitu guru,tutor,kawan ,pakar, praktisi, dan siapapun yang memiliki informasi dan

keterampilan yang diperlukan pembelajar untuk di jadikan sumber belajar. Paket-paket

belajar yang berisi self instructional materials, buku teks, hingga teknologi informasi

lanjut dan dapat di gunakan sebagai media belajar dalam belajra mandiri.

Ketersediaan sumber dan media belajar turut menentukan kekuatan motivasi belajar.

(Haris Mudjiman,2008)

Adapun cara mengevaluasi hasil belajar mandiri adalah dilakukan oleh

pembelajar itu sendiri. Dengan membandingkan antara tujuan belajar dan hasil yang di

capainya, pembelajar akan mengetahui sejauh mana keberhasilannya. Hasil dari self

evaluation yang di lakukan berulang kali akan turut membentuk kekuatan motivasi

belajar yang lebih lanjut. Pada umumnya kegagalan yang terus menerus dapat

menurunkan kekuatan motivasi belajar. Sebaiknya keberhasilan-keberhasilan akan

memperkuat motivasi belajar.( Haris Mudjiman,2008)

Untuk melakukan Independent learning mahasiswa masih kebingungan dengan

manejemen waktu.

Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan

produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu suumber daya untuk kerja. Sumber daya

yang mesti di kelola secara efektif dan efisien . Efektivitas terlihat dari tercapainya tujuan

menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.(http://lubisgrafura.com)

Adapun tips atau cara agar manajemen waktu dapat terkendali adalah :

1. Tetapkan tujuan dan cita-cita

2. Lakukan perancanaan waktu

3. Tetapkan skala prioritas setelah membuat perencanaan

4. Batasi rencana jangan sampai terlalu banyak

5. Luangkan waktu

6. Jangan menunda nunda pekarjaan

(www.mail/manajemen-waktu.com)

Page 7: Laporan Skenario 2 Rini

BAB III

PEMBAHASAN

Analisis scenario

Seorang mahasiswa fakultas kedokteran semester pertama menaruh minat pada

kuliah perkenalan mengenai pentingnya belajar yang di arahkan diri sendiri( self directed

learning ). Belajar mandiri ini sangat penting dan merupakan aspek vital penentu untuk

tercapainya tujuan pembelajaran pada PBL ( Problem Based Learning ). Meskipun

demikian dia masih bingung dengan manajemen waktu untuk belajar mandiri tersebut

karena ketatnya jadwal kegiatan di kelas. Apalagi tuntutan untuk deep learning dan

penerapannya dalam proses belajarnya setiap hari sampai lulus. Tuntutan lain adalah

mahasiswa harus terlibat dalam critical thinking dbaik dengan sumber pembelajaran

maupun aktivitas pembelajaran.

Dari scenario diatas kita dapat melihat betapa pentingnya belajar mandiri atau

yang biasa di sebut dengan independent learning. Independent learning adalah belajar

mandiri yaitu kegiatan belajar aktif, yang di dorong niat atau motif untuk menguasai

suatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah yang di bangun dengan bekal

pengetahuan atau kompetensi yang telah di miliki. Independent learning di jadikan

sebagai suatu pembelajaran dimana pembelajar dalam kaitannya dengan orang lain yang

relevan dapat mengambil keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya

sendiri. Yang dimana dalam independent learning ini mahasiswa dituntut untuk self

directed learning yaitu proses mengidentifikasi sumber belajar, dan menentukan strategi

belajar yang tepat baginya. Dalam seseorang mengambil inisiatif dan mendiagnosa

kebutuhan belajar, menentukan tujuan konteks self directed learning peran pendidik

antara lain adalah untuk membantu maahasiswa untuk meningkatkan tanggung jawab

terhadap kegiatan belajarnya.

Dalam self learning mahasiswa juga dituntut untuk deep learning dimana seorang

mahasiswa mendalami permasalahan secara keseluruhan untuk mencapai tingkat

pemahaman yang lebih dari apa yang sebelumnya ia dapatkan. Deep leaning ini sangat

bertujuan dan mempunyai manfaat bagi kita mahasiswa kedokteran yang nantinya di

tuntut untuk lebih memahami secara mendalam untuk menganalisis ,mensintesis dan

Page 8: Laporan Skenario 2 Rini

mengevaluasi data untuk kepentingan pasien. Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa

yang mampu berfikir kritis. Berfikir kritis atau critical thinking adalah memberdayakan

keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Critical thinking juga

merupakan kegiatan mengevaluasi , mempertimbangkan kesimpulan yang akan di ambil

manakalan menentukan beberapa factor pendukung untuk membuat keputusan yang

bertujuan untuk melatih dan membangun kepercayaan dan kemandirian siswa dalam

mengambil keputusan-keputusan baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun

kariernya. Tidak semua orang bisa berfikir kritis. Adapun cirri-ciri orang yang berfikir

kritis adalah mengidentifikasi masalah,menentukan pilihan penyelesaian,menganalisis

pilihan tersebut hingga ditentukan pilihan terbaik serta mengevaluasi langkah yang telah

di ambil. Untuk memeperkuat seseorang mahasiswa untuk berfikir krirtis tentunya di

perlukan sumber pembelajaran yang valid.

Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di jadikan tempat untuk

bertanya atau untuk berpedoman dalam belajar. Belajar mandiri dapat menggunakan

berbagai sumber dan media belajar. Guru, tutor, kawan, pakar, praktisi, dan siapa pun

yang yang mempunyai pengetahuan yang dapat di jadikan sumbar belajar. Apabila

sumber dan bahan belajar tersedia dalam jumlah yang dan kualitas yang cukup di dalam

masyarakat, kegiatan belajar manadiri menjadi terdukung. Lebih-lebih bila penguasaan

kompetensi Sehingga pemilik kompetensi kompetensi dapat bermanfaat.

Evaluasi belajar mandiri di lakaukan oleh pembelajar itu sendiri dimana

mahasiswa membandingkan antara tujuan belajar dan hasil yang telah di capai. Hasil dari

evaluasi belajar mandiri kemudidan direfleksi. Refleksi merupakan penilaian terhadap

proses belajar yang telah di jalani. Kegiatan apa yang berhasil, apa yang gagal,mengapa

itu, perlu di ketahui. Kemampuan refleksi merupakan salah satu kemampuan yang sangat

di perlukan dalam belajar mandiri.

Untuk melakukan semua sistem pembelajaran tersebut tentunya di perlukan

manajemen waktu yang cukup. Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan produktivitas waktu.Belajar mandiri dapat dilakasanakan

pada setiap waktu yang dikehendaki pembelajar. Masing-masing mahasiswa memiliki

preferensi waktu sendiri sesuai dengan waktu yang ada padanya.

Page 9: Laporan Skenario 2 Rini

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Independent learning adalah belajar mandiri yaitu kegiatan belajar aktif, yang di

dorong niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi sesuatu

masalah yang di bangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah di

miliki.

2. Self directed learning adalah proses seseorang untuk untuk mengambil inisiatif

dan mendiagnosa kebutuhan belajar, menentukan tujuan, mengidentifikasi sumber

belajar, dan menentukan strategi belajar yang tepet baginya.

3. Deep learning adalah suatu metode pendekatan pembelajaran dimana seorang

mahasiswa harus mendalami permasalahan dengan membaca scenario secara

keseluruhan untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih yang kemudian

didiskusikan di dalam kelompok dan direfleksikan untuk

selamanyauntuk ,mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dari yang sudah di

dapatkan.

4. Critical thinking adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam

menentukan tujuan. Critical thinking juga merupakan kegiatan mengevaluasi ,

mempertimbangkan kesimpulan yang akan di ambil manakalan menentukan

beberapa factor pendukung untuk membuat keputusan.

5. Ada beberapa cirri-ciri orang yang melakukan kegiatan critical thinking yaitu

mampu mengidentifikasikan masalah, menentukan konteks,menentukan pilihan

penyelesaian, menganalisis pilihan tersebut hingga menjadi pilihan

terbaik,menyusun alasan secara eksplisit, mengevaluasi langkah yang telah di

ambil dan proses berfikir yang di lakukakan.

6. Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengawasan produktivitas waktu.

Page 10: Laporan Skenario 2 Rini

B. Saran

1. Harus membantu siswa menganalisis tugas yang diberikan

2. Diharapakan menuntun nmahasiswa menggali pendalaman dan pengetahuan

kompetensi apa yang telah dan belum di miliki

3. Diharapakan kepada tutor untuk mementau pelaksanaan pembelajarannya

4. Guna membantu siswa mengerjakan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

belajar, guru perlu melakukan pantauan

5. Bisa menerima kesalahan dan keberhasilan sebagai masukan dalam proses

pembelajaran berikutnya

Page 11: Laporan Skenario 2 Rini

DAFTAR PUSTAKA

Mudjiman, Haris, 2008. Belajar Mandiri( Self Directed Learning ), Surakarta,

LPP UNS dan UNS press

www.unand.com

http://www.pendidikansains.com ( januari 2009 )

http://lubisgrafura.com ( 12 september 2007 )

[email protected]

http://www.sekolahrumah.com

www.mail/manajemen-waktu.com.

(http://www.brookes.ac.uk)

.(http://undiksha.ac.id)

(http://fk.ugm.ac.id/dokter.php