LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

85
i LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN EKSEKUSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Disusun Oleh: NAMA : Drs. M. RUM, S.H., M.H. NDH : 03 INSTANSI : KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA PROGRAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLIV PUSDIKLAT KEPEMIMPINAN APARATUR NASIONAL LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2020

Transcript of LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

Page 1: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

i

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

PENGUATAN MANAJEMEN EKSEKUSI

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun Oleh:

NAMA : Drs. M. RUM, S.H., M.H.

NDH : 03

INSTANSI : KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLIV

PUSDIKLAT KEPEMIMPINAN APARATUR NASIONAL

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

JAKARTA 2020

Page 2: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

ii

BERITA ACARA SEMINAR

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

Pada Hari :

Tanggal :

Pukul :

Tempat : Lembaga Administrasi Negara

Judul : Penguatan Manajemen Eksekusi Berbasis Teknologi

Informasi

Atas Nama : Drs. M. Rum, S.H., M.H.

Jabatan : Direktur Upaya Hukum LUar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana

Khusus

Instansi : Kejaksaan Republik Indonesia

Coach,

Dr. Winantuningtyas Titi S., M.Si.

Nip. 19561125 198203 2 001

Peserta,

Drs. M. Rum, S.H., M.H.

Nip.19651227 199003 1 002

Penguji,

Mentor,

Raja Nafrizal, S.H.

Nip. 19611027 198803 1 003

Page 3: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

PENGUATAN MANAJEMEN EKSEKUSI

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun oleh:

Drs. M. Rum, S.H., M.H.

Nip.19651227 199003 1 002

Telah disetujui oleh:

Coach,

Dr. Winantuningtyas Titi S., M.Si.

Nip. 19561125 198203 2 001

Mentor,

Raja Nafrizal, S.H.

Nip. 19611027 198803 1 003

Page 4: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

iv

SURAT PERNYATAAN

1. Peserta Pelatihan Kepemimpinan

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Drs. M. Rum, S.H., M.H.

Jabatan : Direktur Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana

Khusus

Instansi : Kejaksaan Republik Indonesia

Adalah peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan

XLIV Tahun 2020 di Lembaga Administrasi Negara.

2. Pejabat Pembina Kepegawaian/Pejabat yang Ditunjuk

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Raja Nafrizal, S.H.

Jabatan : Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

Instansi : Kejaksaan Republik Indonesia

3. Proyek Perubahan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat

I merupakan produk pembelajaran individual yang menjadi salah satu

indikator pencapaian hasil Pelatihan. Proyek perubahan ini akan

diimplementasikan di instansi kami di dalam milestone jangka

menengah yaitu pada Juli 2020 – Desember 2020 dan jangka panjang

pada Januari – Desember 2021.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala konsekuensinya.

Jakarta, Juni 2020

Drs. M. Rum, S.H., M.H.

Nip.19651227 199003 1 002

Mengetahui,

Sekretaris Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

Raja Nafrizal, S.H.

Nip. 19611027 198803 1 003

Page 5: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan pujisyukur kehadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga

dapat tersusun Rancangan Proyek Perubahan kami dengan judul

“PENGUATAN MANAJEMEN EKSEKUSI BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI” ini merupakan rangkaian kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I yang diselenggarakan pada Pusdiklat

Kepemimpinan Aparatur Nasional Lembaga Administrasi Negara.

Rancangan proyek perubahan ini bertujuan untuk

mengoptimalkan peran Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi

dan Eksaminasi dan Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik

Indonesia dalam pelaksanaan eksekusi terhadap uang pengganti perkara

Tindak Pidana Korupsi di Indonesia pada khususnya serta peran

Kejaksaan Republik Indonesia pada umumnya, sehingga dengan adanya

proyek perubahan ini dapat memberikan inovasi dalam penyelesaian

eksekusi uang pengganti perkara Tindak Pidana Korupsi yang ada di

Kejaksaan Republik Indonesia secara modern, transparan dan

berkepastian.

Dalam menyusun proyek perubahan ini, penyusun telah

mendapat bantuan dari banyak pihak, oleh sebab itu penyusun

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Bapak ALI MUKARTONO,

S.H., M.M., selaku atasan langsung yang telah membimbing dan

mengarahkan dalam menyusun rancangan proyek perubahan;

2. Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Bapak RAJA

NAFRIZAL, S.H., selaku mentor yang telah membimbing dan

mengarahkan dalam menyusun rancangan proyek perubahan;

3. Ibu Dr. WINANTUNINGTYAS TITI SWASANANY, M. Si., selaku

coach yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga

rancangan proyek perubahan ini dapat diselesaikan dengan baik;

4. Segenap Widyaiswara yang telah banyak memberikan ilmu

Page 6: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

vi

pengetahuan;

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan

Proyek Perubahan ini hingga selesai.

Kami menyadari bahwa rancangan proyek perubahan ini masih

sangat banyak kekurangan, sehingga saran dan masukan sangat kami

harapkan, dan proyek ini akan terus disempurnakan secara

berkesinambungan dan bermanfaat bagi peningkatan kinerja Direktorat

Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi dan Bidang Tindak

Pidana Khusus Kejaksaan Republik Indonesia pada khususnya dan

Kejaksaan Republik Indonesia pada umumnya.

Jakarta, Juni 2020

Project Leader

Drs. M. Rum, S.H., M.H.

NDH. 03

Page 7: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

BERITA ACARA SEMINAR ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x

EXECUTIVE SUMMARY .................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... xi

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Kondisi Saat Ini ................................................................ 6

1.3 Kondisi Yang Diharapkan ................................................. 7

1.4 Gagasan Perubahan ........................................................ 8

1.5 Tujuan Proyek Perubahan ............................................... 9

2.2.1. Tujuan Jangka Pendek .......................................... 9

2.2.2. Tujuan Jangka Menengah ..................................... 10

2.2.3. Tujuan Jangka Panjang ......................................... 10

1.6 Manfaat Proyek Perubahan ............................................. 10

BAB II. RENCANA PROYEK PERUBAHAN ........................................ 12

2.1. Gambaran Umum ............................................................. 12

2.2. Milestone Proyek Perubahan ........................................... 13

2.3.1. Jangka Pendek ...................................................... 13

2.3.2. Jangka Menengah ................................................. 15

2.3.3. Jangka Panjang ..................................................... 16

2.3. Identifikasi Stakeholder .................................................... 16

Page 8: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

viii

2.4. Output Kunci .................................................................... 17

2.5. Strategi Komunikasi ......................................................... 19

2.6. Kriteria Keberhasilan ......................................................... 21

2.7. Tata Kelola Proyek Perubahan ........................................ 21

BAB III. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN .............................. 24

3.1. Capaian Proyek Perubahan .............................................. 24

3.2. Kendala Pelaksanaan Dan Penyelesaian ........................ 37

3.3. Stakeholder ....................................................................... 38

3.3.1. Pemetaan Stakeholder .......................................... 38

3.3.2. Penerapan Strategi Komunikasi ............................ 40

3.3.3. Analisis RACI ........................................................ 42

3.4. Faktor Kunci Keberhasilan ................................................ 43

BAB IV. PENUTUP .............................................................................. 44

4.1. Kesimpulan ...................................................................... 44

4.2. Rekomendasi ................................................................... 44

4.3. Lesson Learned Proyek Perubahan ................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46

LAMPIRAN .......................................................................................... 47

Page 9: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.1 Tahapan Jangka Pendek ........................................................ 13

Tabel.2 Tahapan Jangka Menengah .................................................. 15

Tabel.3 Tahapan Jangka Panjang ...................................................... 16

Tabel.4 Peta Strategi Komunikasi ........................................................ 19

Tabel.5 Capaian Tahapan Jangka Pendek ......................................... 26

Tabel.6 Kendala dan Penyelesaian .................................................... 37

Tabel.7 Strategi Komunikasi Stakeholder ........................................... 40

Page 10: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.1 Arahan Presiden Tentang SPBE ........................................ 1

Gambar.2 Rapat Kerja Jaksa Agung dengan Komisi III ...................... 4

Gambar.3 Pemetaan Stakeholder ...................................................... 39

Gambar.4 Konsultasi Dan Permintaaan Petunjuk Kepada Jaksa

Agung Muda Tindak Pidana Khusus ................................. 47

Gambar.5 Permintaan Persetujuan Mentor ....................................... 48

Gambar.6 Penyusunan Tim Efektif Proper ........................................ 48

Gambar.7 Pembentukan Tim Efektif Proper ...................................... 49

Gambar.8 Pembagian Tugas Tim Efektif Proper ............................... 49

Gambar.9 Pengumpulan Dan Pengklasifikasian Data Uang

Pengganti Perkara TP. Korupsi ........................................ 50

Gambar.10 FGD Pembuatan Pedoman Manajemen Eksekusi UP

Dan Tata Kelola Manajemen Eksekusi UP Di Bidang

Pidsus Melalui Zoom ........................................................ 50

Gambar.11 Penyusunan Draft Tata Kelola Manajemen Eksekusi UP . 51

Gambar.12 Penyusunan Draft Pedoman Manajeman Eksekusi UP .... 51

Gambar.13 FGD Dengan Biro Hukum ................................................. 52

Gambar.14 FGD Penyusunan Draft Pedoman Manajemen Eksekusi

UP Dan Draft Tata KelolaManajemen Eksekusi UP Di

Bidang Pidsus Melalui Zoom ............................................ 52

Gambar.15 FGD Dengan Pusdaskrimti Kejaksaan R.I. ...................... 53

Gambar.16 Penyususnan Teknologi Informasi Untuk Manajemen

Eksekusi ........................................................................... 53

Gambar.17 Finalisasi Data Base Dengan Pusdaskrimti Kejaksaan RI 54

Gambar.18 Finalisasi Draft Pedoman Manajeman Eksekusi UP Dan

Draft Tata Kelola Manajeman Eksekusi UP Dengan

Biro Hukum ....................................................................... 54

Page 11: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

xi

EXECUTIVE SUMMARY

Belum adanya sistem penyelesaian tunggakan uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi di Kejaksaan R.I. yang berbasis teknologi

informasi, menyebabkan tidak tuntasnya proses eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi.Sedangkan kebijakan Pemerintah tentang

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan

akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpecaya maka

diperlukan sistem pemerintahan berbasis elektronik, yang disebut dengan

SPBE yaitu sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Dalam rapat kerja perdana Jaksa Agung dengan komisi III DPR

diharapkan bisa memanfaatkan teknologi informasi (TI), yang mendukung

keberhasilan tugas Kejaksaan R.I. Oleh karena itu, melalui proyek

perubahan ini, kami dari Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi

dan Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

mengangkat tentang Penguatan Manajemen Eksekusi Berbasis Teknologi

Informasi.

Permasalahan yang selalu timbul di Kejaksaan R.I. terkait

tunggakan penyelesaian uang pengganti perkara tindak pidana korupsi.

Berdasarkan hasil evaluasi Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa pada

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus ditemukan banyak

permasalahan mengenai penyelesaian eksekusi uang pengganti tersebut.

Oleh karena itu diperlukan adanya sistem dan strategi yang tepat serta

skala prioritas dalam penyelesaiannya.

Uang pengganti dapat didefinisikan sebagai salah satu hukuman

pidana tambahan dalam perkara tindak pidana korupsi yang harus dibayar

oleh terpidana kepada negara yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama

dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi. Tunggakan

uang pengganti dapat dikatakan selesai apabila :

a. Uang pengganti telah dibayar lunas oleh terpidana;

b. Harta benda terpidana disita untuk kemudian dilelang;

Page 12: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

xii

c. Terpidana telah mejalani tambahan pidana penjara (subsidair)

sebagai subtitusi dari kewajiban membayar uang pengganti.

Harapan kami dengan adanya manajemen eksekusi dalam pengendalian

pelaksanaan putusan pengadilan perkara tindak pidana khusus berbasis

teknologi informasi yang meliputi serangkaian kegiatan terencana dan

terukur untuk mengelola data tunggakan eksekusi dalam penyelesaian

tunggakan uang pengganti perkara tindak pidana korupsi maupun

pelaksanaan pidana penjara pengganti secara real time yang terintegrasi

sehingga pimpinan secara berjenjang selaku pemangku kepentingan

dapat memantau pelaksanaan di daerah dan dapat diperoleh data

tunggakan yang akurat dan valid di masing-masing Kejaksaan Tinggi dan

Kejaksaan Negeri untuk bahan evaluasi kinerja.

Page 13: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melansir

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2018

tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Aturan ini

akan dijalankan seluruh instansi kementerian/lembaga hingga

pemerintahan daerah.

Gambar.1 Arahan Presiden Tentang SPBE

Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang

berkualitas dan terpercaya maka diperlukan sistem pemerintahan

berbasis elektronik. Pertimbangan lainnya, sistem ini secara nasional

mampu meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem

pemerintahan. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

adalah penyelenggaraan pemerintahan dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan

kepada para penggunanya.

Page 14: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

2

Adapun pengguna SPBE ini adalah instansi pemerintah,

aparatur sipil negara (ASN), pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-

pihak lainnya. SPBE memberi peluang untuk mendorong dan

mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka,

partisipatif, inovatif, dan akuntabel. Selain itu, sistem ini mampu

meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam

melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan untuk mencapai

tujuan bersama, meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan

publik kepada masyarakat luas, dan menekan tingkat

penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk kolusi, korupsi, dan

nepotisme melalui penerapan sistem pengawasan dan pengaduan

masyarakat berbasis elektronik.

Problematika korupsi memang seolah tidak ada habisnya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjelaskan, korupsi

telah berkembang, berevolusi, sampai pada tahap dilakukan secara

sistematis, bahkan berjejaring. Karena telah berjejaring, maka

menurut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, untuk

melawannya perlu keberanian untuk menjalankan dua langkah aksi

pencegahan yang betul-betul nyata, serta tindakan penegakan

hukum yang benar-benar tegas.

Atas dasar itulah, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo

menegaskan bahwa mekanisme kerja birokrasi harus diarahkan pada

pemerintahan berbasis elektronik atau e-government, mulai dari

cashflowmanagement system, pajak online, e-budgeting, e-

purchasing system, e-catalogue, pemanfaatan whistle blower system,

serta banyak lagi lainnya.Keluarnya Peraturan Presiden ini pun

mendapatkan sambutan baik, karena dianggap mampu

memodernkan sistem pemerintahan.

Peraturan Presiden ini akan mewujudkan pemerintahan

yang bersih serta modern serta juga akan mengurangi

penyimpangan yang selama ini terjadi di berbagai sektor birokrasi.

Masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan

Page 15: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

3

yang baik. Masyarakat bisa langsung memantau pelayanan publik di

setiap birokrasi pemerintahan. Sehingga pemerintahan ke depan

akan semakin kuat dalam mencegah tindak pidana korupsi di

berbagai sektor. Selama ini birokrasi pemerintahan menjadi salah

satu sorotan karena maraknya penyimpangan dalam proses

pelayanan kepada publik. Dengan begitu, berbagai pelayanan

konkret yang menyentuh langsung kepada masyarakat akan menjadi

semakin baik. Menurut Pasal 3 Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik (SPBE) terdapat enam ruang lingkup pengaturan,

meliputi:

1. Tata Kelola SPBE

Tata kelola ini bertujuan untuk menerapkan unsur-unsur

SPBE secara terpadu. Adapun Rencana Induk SPBE meliputi

peta rencana SPBE, proses bisnis, data dan informasi,

infrastruktur SPBE, aplikasi SPBE, keamanan SPBE, dan layanan

SPBE.

2. Manajemen SPBE

Manajemen ini meliputi manajemen risiko, manajemen

keamanan informasi, manajemen data, manajemen aset teknologi

informasi dan komunikasi, manajemen sumber daya manusia,

manajemen pengetahuan, manajemen perubahan, dan

manajemen layanan SPBE.

3. Audit Teknologi Informasi dan Komunikasi

Hal ini meliputi audit infrastruktur SPBE, audit aplikasi

SPBE, dan audit keamanan SPBE.

4. Penyelenggara SPBE

Dalam hal ini akan dibentuk tim koordinasi SPBE

Nasional yang langsung berada di bawah Presiden dan

bertanggung jawab kepada Presiden. Tim koordinasi SPBE

Nasional mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penerapan

kebijakan SPBE pada instansi pusat dan pemerintah daerah.

Page 16: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

4

5. Percepatan SPBE

Percepatan ini dilakukan dengan membangun Aplikasi

Umum dan Infrastruktur SPBE Nasional untuk memberikan

layanan SPBE, baik di pusat maupun di daerah.

6. Pemantauan dan Evaluasi SPBE

Langkah ini bertujuan untuk mengukur kemajuan dan

meningkatkan kualitas SPBE, baik di pusat maupun di daerah

yang dilakukan oleh tim koordinasi SPBE Nasional.

Gambar 2. Rapat Kerja Jaksa Agung dengan Komisi III

Jaksa Agung Republik Indonesia menjelaskan 8 fokus kerja

periode 2019-2024. Poin-poin itu disampaikan Jaksa Agung Republik

Page 17: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

5

Indoneisa dalam rapat kerja perdana dengan komisi III DPR R.I.

Kejaksaan Republik Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan

teknologi dan informasi (TI) yang mendukung keberhasilan tugas

kejaksaan. Misalnya, pengembangan aplikasi sistem manajemen,

pidana umum, pidana khusus, tata usaha negara dan pengawasan

sebagai salah satu persyaratan reformasi birokrasi.

Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga

pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang

penuntutan serta kewenangan lainnya berdasarkan undang-undang.

Dalam melaksanakan kekuasaan negara tersebut diselenggarakan

oleh Kejaksaan Agung R.I. yang berkedudukan di Ibukota Negara

Republik Indonesia dan daerah hukumnya meliputi seluruh wilayah

kekuasaan Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Tinggi yang

berkedudukan di Ibukota provinsi dan daerah hukumnya meliputi

seluruh wilayah provinsi dan Kejaksaan Negeri yang berkedudukan

di ibukota kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi seluruh

wilayah kabupaten/kota.

Begitu kompleksnya tantangan yang dihadapi oleh

Kejaksaan Republik Indonesia sekarang ini, sangat membutuhkan

tata kelola pelaporan yang baik untuk dapat menyelesaikan

permasalahan yang cepat dan tuntas. Hal ini sesuai dengan instruksi

Presiden Republik Indonesia yang dituangkan dalam Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang ditandatagani pada

tanggal 2 Oktober 2018 dan diundangkan dalam Lembaran Negara

Republik Indonesai Tahun 2018 Nomor 182 pada tanggal 5 Oktober

2018. SPBE adalah penyelenggaraan pemerintah yang

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

memberikan layanan kepada pengguna SPBE, layanan yang

dimaksud adalah keluaran yang dihasilkan oleh 1 (satu) atau

beberapa fungsi aplikasi SPBE dan yang memiliki nilai manfaat.

Page 18: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

6

Dalam Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor

PER-006/A/JA/07/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan

Repbulik Indonesia Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana

Khusus adalah unsur pembantu pimpinan dalam melaksanakan

tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak pidana khusus,

bertanggung jawab kepada Jaksa Agung yang meliputi penyelidikan,

penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan,

upaya hukum, pelaksanaan penetapan hakim dan putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,

eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan pidana

bersyarat dan keputusan lepas bersyarat dalam perkara tindak

pidana khusus serta tindakan hukum lainnya.

1.2. Kondisi Saat Ini

Berdasarkan hasil evaluasi dan supervisi terhadap

penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana korupsi,

banyak ditemukan permasalahan pada Direktorat Upaya Hukum Luar

Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi. Kendala dan permasalahan itu

banyak ditemukan berkaitan dengan permasalahan eksekusi,

terutama penyelesaian uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi. Pemasalahan lain adalah tata kelola data tunggakan uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi masih konvensional

sehingga tidak akurat dan lengkap. Disamping itu pedoman dan tata

kelolayang menunjang pelaksanaan eksekusi terhadap uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi masih juga bersifat

konvensional sehingga menyebabkan tunggakan uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi setiap tahun semakin bertambah.

Oleh karena itu diperlukan adanya sistem dan strategi yang

tepat serta skala prioritas dalam penyelesaian tunggakan uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi. Mengingat dengan semakin

berlarutnya penyelesaian tunggakan uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi, maka akan menjadi tunggakan yang semakin

Page 19: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

7

bertambah dan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

setiap tahunnya.

1.3. Kondisi Yang Diharapkan

Kejaksaan Republik Indonesia dalam hal ini Jaksa Agung

Muda Tindak Pidana Khusus menginginkan dalam penanganan

perkara tindak pidana korupsi baik dalam proses penyelidikan

ataupun penyidikan bahkan sampai dengan penuntutan dan eksekusi

mengutamakan pengembalian kerugian keuangan negara. Keinginan

dalam mengutamakan pengembalikan kerugian keuangan negara

tidak selaras dengan masih banyaknya para terpidana yang tidak

membayar uang pengganti. Sehingga terjadi peningkatan jumlah

tunggakan piutang uang pengganti perkara yang belum jika diukur

sejak Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2018, yaitu:

• Tahun 2015 piutang UP berjumlah Rp. 15.654.695.597.977,00

• Tahun 2016 piutang UP berjumlah Rp. 16.359.088.882.367,80

• Tahun 2017 piutang UP berjumlah Rp. 17.037.822.109.360,00

• Tahun 2018 piutang UP berjumlah Rp. 17.340.976.977.053,09

Sedangkan realiasi pendapatan dari penyelesaian pembayaran uang

pengganti mengalami penurunan, yaitu :

• Realiasasi pendapatan UP Tahun 2015 Rp. 1.420.000.000.000,-

• Realiasasi pendapatan UP Tahun 2016 Rp. 1.350.000.000.000,-

• Realiasasi pendapatan UP Tahun 2017 Rp. 1.150.000.000.000,-

• Realiasasi pendapatan UP Tahun 2018 Rp. 1.425.344.810.621,-

Uang pengganti disajikan sebagai piutang pada neraca dan

diungkapkan secara memadai dalam catatan atas laporan keuangan.

Dalam Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang R.I. Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara mengatakan, piutang negara

adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Pusat

dan atau hak Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang

Page 20: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

8

sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.

Pendapat Komite Standar Akutansi Pemerintah yang

menetapkan uang pengganti sebagai piutang pada neraca keuangan

Kejaksaan Republik Indonesia dan uang pengganti hanya dapat

dihapuskan secara mutlak dari neraca manakala terpidana

membayar lunas uang pengganti atau telah menjalani pidana penjara

sebagai susidair uang pengganti. Sehingga tunggakan pembayaran

uang pengganti menjadi beban berat bagi neraca laporan keuangan

Kejaksaan Republik Indonesia.

Oleh karena itu salah satu tugas terpenting pimpinan adalah

mengendalikan penyelesaian tunggakan uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi di daerah-daerah agar penanganan perkara

tindak pidana korupsi tuntas dilaksanakan dan mewujudkan

Kejaksaan Republik Indonesia yang modern, transparan dan

berkepastian.

1.4. Gagasan Perubahan

Kegiatan proyek perubahan pada Pendidikan Kepemimpinan

Nasional Tingkat I dengan judul Penguatan Manajemen Eksekusi

Berbasis Teknologi Informasi dimaksudkan menetapkan sistem

manajemen eksekusi dalam menyelesaikan tunggakan uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi dengan menggunakan

sistem yang lebih modern yaitu berbasis teknologi informasi yang

dapat terintegrasi dengan pimpinan secara langsung sehingga

pimpinan secara berjenjang dapat memantau pelaksanaan eksekusi

di daerah dan dapat memberikan data tunggakan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang akurat dan lengkap

serta mewujudkan penyelesaian eksekusi uang pengganti perkara

Tindak Pidana Korupsi yang ada di Kejaksaan Republik Indonesia

secara modern, transparan dan berkepastian.

Oleh karena itu, gagasan perubahan yang dilakukan adalah:

Page 21: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

9

a) Membuat data base uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis teknologi informasi).

b) Menyusun pedoman dan tata kelola manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang modern (berbasis

teknologi informasi).

c) Menyusun design aplikasi teknologi informasi penunjang data

base dengan pedoman dan tata kelolan manajemen eksekusi

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi.

1.5. Tujuan Proyek Perubahan

Tujuan proyek perubahan ini dapat dibedakan menjadi tiga

tahapan yang akan dicapai dengan jangka waktu tertentu yaitu,

tujuan jangka pendek dengan waktu tiga bulan (Maret 2020 s.d Juni

2020), tujuan jangka menengah dengan waktu enam bulan (Juli 2020

s.d Desember 2020) dan tujuan jangka panjang dengan waktu satu

tahun (Januari 2021 s.d Desember 2021).

1.5.1. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek proyek perubahan ini adalah

tersusunnya konsep manajemen eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi yang modern, dengan rincian

sebagai berikut:

1) Tersusunnya pedoman manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang efektif,

disesuaikan dengan kebijakan.

2) Tersusunnya tata kelola manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang modern

(berbasis teknologi informasi).

3) Tersedianya data base eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang didukung dengan teknologi

informasi.

Page 22: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

10

1.5.2. Tujuan Jangka Menengah

Tujuan jangka menengah proyek perubahan ini adalah

tersedianya manajemen eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang modern, dengan rincian sebagai

berikut:

1) Tersedianya pedoman manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang efektif,

disesuaikan dengan kebijakan.

2) Tersedianya tata kelola manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang modern

(berbasis teknologi informasi).

3) Terselesaikannya tunggakan uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

1.5.3. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang proyek perubahan ini adalah zero

tunggakan eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi, dengan rincian sebagai berikut:

1) Tidak ada tunggakan eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

2) Data base uang pengganti perkara tindak pidana korupsi

akurat dan lengkap.

3) Menjadikan Kejaksaan Republik Indonesia modern,

transparan dan berkepastian.

1.6. Manfaat Proyek Perubahan

• Bagi Kejaksaan Republik Indonesia.

Manfaat proyek perubahan dapat menjadi solusi dan

evaluasi secara tepat, cepat dan jelas atas permasalahan

eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana korupsi dan

memberikan data serta informasi penanganan perkara tindak

pidana korupsi secara akurat dan lengkap, serta menjadikan

Page 23: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

11

Kejaksaan Republik Indonesia yang modern, transparan dan

berkepastian.

• Bagi Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

Sebagai solusi atas permasalahan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi dan memberikan data

serta informasi penanganan perkara tindak pidana korupsi secara

akurat dan lengkap, serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan

oleh pimpinan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

• Bagi Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi dan TPPU.

Terwujudnya penanganan perkara tindak pidana korupsi

yang berkualitas, cepat, tepat dan berkeadilan serta pelaksanaan

eksekusi secara tuntas sehingga tercapainya tujuan dari

penegakan hukum yang berkeadilan, bermanfaat dan

berkepastian hukum.

• Bagi Kementrian dan Lembaga Tinggi Negara.

Memberikan data dan informasi penanganan perkara

tindak pidana korupsi secara akurat dan lengkap sesuai dengan

kebutuhan, serta dalam melakukan monitoring terhadap

pelaksanaan eksekusi demi menciptakan kepastian hukum.

Page 24: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

12

BAB II

RENCANA PROYEK PERUBAHAN

2.1. Gambaran Umum

Uang pengganti merupakan salah satu hukuman pidana

tambahan dalam perkara tindak pidana korupsi yang harus dibayar

oleh terpidana kepada negara yang jumlahnya sebanyak-banyaknya

sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

Uang pengganti terjadi akibat adanya putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht) yang dijatuhkan kepada

terpidana untuk dibayar/dikembalikan kepada negara (Undang-

Undang R.I. Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi) atau diganti dengan pidana badan (subsidair) bila

tidak membayar uang pengganti (Undang-Undang R.I. Nomor 31

Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).

Mengingat kondisi saat ini terjadi peningkatan jumlah

tunggakan piutang uang pengganti perkara yang cukup signifikan dar

tahun ke tahun, maka diperlukan penanganan berupa adanya

strategi yang mampu mengurangi tunggakan uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi. Strategi yang akan dikembangkan oleh penulis

dalam proyek perubahan ini adalah menetapkan sistem manajemen

eksekusi dalam menyelesaikan tunggakan uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi dengan menggunakan sistem yang lebih

modern yaitu berbasis teknologi informasi yang dapat terintegrasi

dengan pimpinan secara langsung sehingga pimpinan secara

berjenjang dapat memantau pelaksanaan eksekusi di daerah dan

dapat memberikan data tunggakan eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang akurat dan lengkap serta mewujudkan

penyelesaian eksekusi uang pengganti perkara Tindak Pidana

Korupsi yang ada di Kejaksaan Republik Indonesia secara modern,

transparan dan berkepastian.

Page 25: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

13

2.2. Milestone Proyek Perubahan

Milestones dalam proyek perubahan ini dibagi dalam 3 (tiga)

tahapan yaitu:

2.3.1. Jangka Pendek

Milestone jangka pendek dengan waktu 23 Maret

2020 sampai dengan 28 Juni 2020.

No Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan

1. Membuat Tim Efektif Proyek

Perubahan

23 Maret –

29 Maret 2020

2. Membuat data base uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi yang

modern/berbasis teknologi informasi.

30 Maret –

5 April 2020

3. Melaksanakan Forum Group

Discusion (FGD) dengan bidang

Pidsus mengenai tata kelola

manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis

teknologi informasi).

6 April –

12 April 2020

4. Menyusun draft tata kelola

manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis

teknologi informasi).

13 April –

19 April 2020

5. Melaksanakan Forum Group

Discusion (FGD) dengan bidang

Pidsus mengenai pedoman

manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang efektif.

20 April –

26 April 2020

6. Melaksanakan Forum Group

Discusion (FGD) dengan Biro

27 April –

3 Mei 2020

Page 26: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

14

Hukum dan Hubungan Luar Negeri

mengenai pedoman manajemen

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang efektif.

7. Menyusun draft pedoman

manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang efektif.

4 Mei –

24 Mei 2020

8. Pengajuan draft tata kelola

manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis

teknologi informasi) dan draft

pedoman manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi ke Biro Hukum dan

Hubungan Luar Negeri.

25 Mei –

7 Juni 2020

9. Harmonisasi dengan bidang-bidang

terkait atas penyusunan draft tata

kelola manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis

teknologi informasi) dan draft

pedoman manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi.

8 Juni –

14 Juni 2020

10. Melaksanakan Forum Group

Discusion (FGD) dengan

Pusdaskrimti mengenai design

aplikasi teknologi informasi

penunjang data base dengan tata

kelola manajemen eksekusi uang

15 Juni –

21 Juni 2020

Page 27: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

15

pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis

teknologi informasi) dan pedoman

manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi.

11. Membuat design aplikasi teknologi

informasi penunjang data base

dengan tata kelola manajemen

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang modern

(berbasis teknologi informasi) dan

pedoman manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana

korupsi.

22 Juni –

28 Juni 2020

Tabel.1 Tahapan Jangka Pendek

2.3.2. Jangka Menengah

Milestone jangka menengah dengan waktu Juli 2020

sampai dengan Desember 2020.

No Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan

1. Sosialisasi pedoman manajemen

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

Juli 2020 –

Desember 2020

2. Sosialisasi tata kelola manajemen

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang modern

(berbasis teknologi informasi).

Juli 2020 –

Desember 2020

3. Terselesaikannya tunggakan

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

Juli 2020 –

Desember 2020

Tabel.2 Tahapan Jangka Menengah

Page 28: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

16

2.3.3. Jangka Panjang

Milestone jangka menengah dengan waktu Januari

2021 sampai dengan Desember 2021.

No Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan

1. Monitoring dan evaluasi tunggakan

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

Januari 2021 –

Desember 2021

2. Monitoring dan evaluasi data base

eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

Januari 2021 –

Desember 2021

3. Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan manajemen eksekusi

uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi.

Januari 2021 –

Desember 2021

Tabel.3 Tahapan Jangka Panjang

2.3. Identifikasi Stakeholder

Identifikasi hubungan para stakeholder tersebut dituangkan

dalam peta stakeholder, yang menjelaskan kepentingan (importance)

dan pengaruh (influence) masing-masing stakeholder terhadap

proyek perubahan maupun sebaliknya. Analisis stakeholder

dilakukan melalui langkah yaitu:

1. Identifikasi stakeholder kunci.

2. Analisis kepentingan para stakeholder dan dampak potensial

yang muncul.

3. Analisis terhadap pengaruh dan kepentingan para stakeholder

terhadap kegiatan proyek perubahan. Pengaruh lebih

menunjukan tingkatan kekuasaan yang dimiliki stakeholder

terhadap jalanya proyek perubahan, sedangkan kepentingan

berkaitan dengan tingkat dimana pencapaian tujuan proyek

perubahan tergantung pada keterlibatan aktif yang diberikan

stakeholder.

Page 29: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

17

Stakeholder dapat dipetakan atas 4 (empat) kelompok yaitu

promoters, defenders, apathetics dan latents.

1. Promoters

Kelompok stakeholder ini memiliki tingkat pengaruh yang tinggi

dan tingkat kepentingan yang tinggi pula terhadap proyek

perubahan. Dalam proyek perubahan ini yang termasuk

promoters adalah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.

2. Defenders

Kelompok defenders memiliki tingkat kepentingan tinggi namun

mempunyai pengaruh yang rendah. Dalam proyek perubahan ini

yang termasuk defenders adalah Mahkamah Agung R.I., DPR

R.I., Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM,

Kepolisian R.I.

3. Aphatetics

Kelompok aphatetics memiliki pengaruh dan kepentingan yang

rendah terhadap proyek perubahan. Dalam proyek perubahan ini

yang termasuk aphatetics adalah Kepala Kejaksaan Tinggi

seluruh Indonesia.

4. Latents

Kelompok latents ini memiliki pengaruh tinggi namun

kepentingannya rendah, yaitu Kejaksaan Negeri seluruh

Indonesia dan Cabang Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia.

Pemetaan stakeholder dalam proyek perubahan ini adalah

semua para pelaku/pihak yang kemungkinan besar terkena pengaruh

kegiatan proyek perubahan baik positif maupun negatif atau

sebaliknya yang mungkin memberikan pengaruh terhadap hasil

keluaran proyek perubahan. Stakeholder berasal dari internal

maupun eksternal dalam hal manajemen eksekusi berbasis teknologi

informasi yang mencakup:

a. Stakeholder Internal

1. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.

Page 30: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

18

2. Direktorat Upaya Hukum, Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

3. Kasubdit TPK & TPPU.

4. Kasi Wilayah I TPK & TPPU.

5. Kasi Wilayah II TPK & TPPU.

6. Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia (32 Kejati).

7. Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia (429 Kejari).

8. Cabang Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia (63 Cabang).

b. Stakeholder eksternal

1. Mahkamah Agung Republik Indonesia.

2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

3. Kementerian Keuangan.

4. Kementerian Hukum dan HAM.

5. Kepolisian Republik Indonesia.

6. Terpidana.

Gambar.3 Pemetaan Stakeholder

2.4. Output Kunci

Output kunci berguna untuk mencapai sasaran dan

menetapkan kondisi ideal yang diharapkan dari proyek perubahan

dengan cara menentukan output kunci tahapan (milestone), tata

Page 31: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

19

kelola proyek, analisis peran dan pengaruh stakeholder, dan target

capaian kinerja. Output yang dihasilkan dalam proyek perubahan ini

dibagi menjadi tiga bagian yaitu: jangka pendek, jangka menengah

dan jangka panjang.

a. Jangka Pendek

- Membuat data base uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi yang modern (berbasis teknologi informasi).

- Menyusun tata kelola manajemen eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi yang modern (berbasis teknologi

informasi).

- Menyusun pedoman manajemen eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi yang efektif, disesuaikan dengan

kebijakan.

- Menyusun teknologi informasi penunjang antara data base

dengan pedoman dan tata kelola manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang modern

(berbasis teknologi informasi).

- Finalisasi teknologi informasi sebagai penunjang data base,

pedoman dan tata kelola manajemen eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi.

b. Jangka Menengah

- Tersedianya pedoman manajemen eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi yang efektif, disesuaikan dengan

kebijakan.

- Tersedianya tata kelola manajemen eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi yang modern (berbasis teknologi

informasi).

- Tersosialisasikannya pedoman manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang efektif.

- Tersosialisasikannya tata kelola manajemen eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang modern

(berbasis teknologi informasi).

Page 32: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

20

- Terselesaikannya tunggakan uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi.

c. Jangka Panjang

- Tidak ada tunggakan eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi.

- Data base uang pengganti perkara tindak pidana korupsi

akurat dan lengkap.

- Monitoring dan evaluasi tunggakan eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi.

- Monitoring dan evaluasi data base eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi.

- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen eksekusi

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi yang efektif.

- Menjadikan Kejaksaan Republik Indonesia modern, transparan

dan berkepastian.

2.5. Strategi Komunikasi

Setelah melakukan identifikasi stakeholder, selanjutnya

dilakukan penyusunan strategi agar stakeholder yang masih memiliki

pengaruh rendah atau kepentingan rendah bisa ditarik pada kuadran

yang tinggi pengaruh dan kepentingannya dalam pelaksanaan

proyek perubahan tentang Penguatan Manajemen Eksekusi Berbasis

Teknologi Informasi. Untuk itu, peta strategi komunikasi yang disusun

adalah sebagai berikut:

Promotor-Manage Closely Apathetics-Minimal Effort

- Melakukan komunikasi,

koordinasi dan konsultasi.

- Melibatkan promotors dalam

pengambilan keputusan

mengenai perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

- Melaporkan perkembangan

- Memberikan informasi tentang

proyek perubahan.

- Melakukan komunikasi dan

koordinasi serta meminta

dukungan dalam pelaksanaan

proyek perubahan.

Page 33: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

21

pelaksanaan proyek

perubahan.

- Meminta alternatif

penyelesaian bila terjadi

hambatan.

Latents-Keep Satisfed Defender-Keep Informed

- Melakukan pendekatan,

koordinasi dan memberikan

informasi tentang proyek

perubahan.

- Memberikan keyakinkan

bahwa proyek perubahan

memiliki efek positif dan

bermanfaat bagi yang

bersangkutan.

- Meminta dukungan dalam

pelaksanaan proyek

perubahan.

- Pemberitahuan adanya

proyek perubahan.

- Melakukan koordinasi yang

efektif guna mendukung

proyek perubahan.

Tabel.4 Peta Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kuadran

stakeholder masing-masing. Untuk stakeholder pada kuadran

promotors, strategi yang digunakan adalah manage closely, yaitu

dengan melibatkan promotors dalam pengambilan keputusan dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta meminta alternatif

penyelesaian bila terjadi hambatan.

Selanjutnya untuk stakeholder pada kuadran apathetics

akan digunakan strategi minimal effort, yaitu dengan melibatkan

dalam upaya publikasi dan informasi kepada kelompok sasaran,

serta melakukan koordinasi yang efektif agar mendukung proyek

perubahan.

Page 34: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

22

Untuk stakeholder pada kuadran latents, strategi komunikasi

yang digunakan adalah keep satisfied, yaitu dengan melakukan

komunikasi dan koordinasi agar mendukung dan berperan aktif

dalam pelaksanaan proyek perubahan, memberikan informasi

tentang proyek perubahan serta mendukung dalam proyek

perubahan.

Sedangkan untuk stakeholder pada kuadran defender,

strategi yang digunakan adalah keep informed, yaitu dengan

memberitahukan adanya proyek perubahan dan melakukan

koordinasi yang efektif guna mendukung proyek perubahan.

2.6. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan proyek perubahan ini adalah:

1. Data tindak pidana korupsi di Indonesia terkompilasi secara

akurat dan lengkap.

2. Peningkatan penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi yang

berkualitas.

3. Tunggakan uang Pengganti dan pidana badan segera cepat

terselesaikan.

2.7. Tata Kelola Proyek Perubahan

a. Pimpinan Proyek perubahan ini adalah Drs. M. RUM, S.H., M.H.

selaku Direktur Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi yang didukung oleh beberapa elemen, yaitu:

1. Personil.

- Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (selaku

atasan langsung);

- Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

(selaku mentor) ;

- Coach;

- Tim Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi;

Page 35: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

23

- Seluruh Pejabat Struktural beserta seluruh staff.

2. Sarana dan Prasana Kerja di Direktorat Upaya Hukum, Luar

Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi.

3. Anggaran di luar DIPA Kejaksaan Republik Indonesia.

4. Deskripsi Peran dan Fungsi.

b. Dalam penyusunan tim Proyek perubahan adapun struktur dan

deskripsi peran dan fungsi, sebagai berikut :

1. Mentor.

- Memberikan dukungan, bimbingan dan persetujuan atas

rancangan proyek perubahan;

- Memberikan arahan dalam merumuskan dan

mengindentivikasi permasalahan krusial yang

memerlukan terobosan inovasi;

- Memantau capaian target setiap milestone.

2. Coach.

- Memberikan motivasi dalam penyusunan Proyek

Perubahan

- Memantau kegiatan dalam setiap tahapan penyusunan

Proyek Perubahan;

- Memberikan feedback terhadap rancangan Proyek

Perubahan secara berkala;

- Membantu dalam berkiordinasi dengan mentor apabila

terjadi perbedaan pendapat.

3. Kepala Program/ Project Leader.

- Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proyek

perubahan dengan memimpin jalanya proyek perubahan

mulai dari merencanakan, mengkoordinasikan, mebentuk

tim pelaksana, penjadwalan, monitor dan evaluasi

dengan bimbingan mentor dan coach menyusun rencana

kerja tim memberikan arahan strategis kepada tim,

melakukan komunikasi dengan seluruh stakeholder dan

mobilisasi stakeholder melaporkan pelaksanaan proyek

Page 36: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

24

kepada mentor dan coach dan menyelesaikan masalah

yang tidak dapat diselesaikan oleh tim.

4. Konsultan Proyek/ Project Consultant.

- Memberikan arahan kebijakan strategis terkait proyek

perubahan.

- Memberikan feedback terhadap rancangan Proyek

Perubahan.

- Menjadi tenaga ahli dalam mempercepat proses/ alur

kegiatan.

5. Insinyur Kepala/ Chief Engineer.

- Penanggung jawab seluruh kegiatan teknis, analisis,

design dan tugas-tugas pemrograman dari kegiatan

Proyek Perubahan.

6. Program Manajer/ Project Management.

- Penanggung jawab seluruh terhadap semua komunikasi

yang datangnya dari luar (laporan, pertemuan-

pertemuan, penghubung antara pimpinan dengan

bawahan), pendanaan dan penjadwalan dari Kegiatan

Proyek Perubahan.

7. Group Leader.

- Penanggung jawab sekelompok bidang teknik dari

kegiatan/program dengan kompetensi berbeda dengan

group leader lainnya.

8. Leader.

- Penangung jawab bagian dari suatu kelompok teknik dari

kegiatan/ program.

Page 37: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

25

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

3.1. Capaian Proyek Perubahan

Dalam proses pelaksanaaan implementasi proyek

perubahan yang dilakukan oleh Direktur Upaya Hukum Luar Biasa

Eksekusi dan Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana

Khusus Kejaksaan Republik Indonesia secara keseluruhan

terlaksana dengan baik dan terpenuhi target capaian yang

diinginkan. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa jadwal

kegiatan pada tahapan milestone yang sudah direncanakan, tidak

terlaksana sesuai jadwal karena adanya hambatan-hambatan dalam

pelaksanaannya. Selain itu ada tahapan milestone yang terlaksana di

awal waktu dengan pertimbangan efisiensi waktu agar kegiatan

tercapai sesuai dengan harapan.

Implementasi proyek perubahan ini memberikan ouput yang

cukup besar bagi Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa Eksekusi dan

Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

Kejaksaan Republik Indonesia khususnya yaitu mempu memberikan

solusi atas permasalahan eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi dan memberikan data serta informasi penanganan

perkara tindak pidana korupsi secara akurat dan lengkap, serta

monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan dapat

dilakukan dengan cepat dan tepat. Selain itu juga menjadikan

Kejaksaan Republik Indonesia yang modern, transparan dan

berkepastian. Dengan adanya proyek perubahan ini mampu

meningkatkan kinerja para aparat sipil negara (ASN) Kejaksaan

Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas pelaksanaan

eksekusi perkara tindak pidana korupsi.

Selain itu outcome yang dapat dihasilkan adalah:

1. Tersedianya manajemen eksekusi yang modern.

Page 38: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

26

2. Data uang pengganti perkara tindak pidana korupsi di Indonesia

terkompilasi secara akurat dan lengkap.

3. Data uang pengganti perkara tindak pidana korupsi di Indonesia

lebih cepat dan mudah diakses.

4. Tidak ada tunggakan eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi di Indonesia.

5. Penyusunan rencana dan program kerja, perumusan kebijakan

teknis dan administrasi, serta pengendalian, monitoring dan

evaluasi perkara semakin optimal.

6. Peningkatan kinerja para aparat sipil negara (ASN) Kejaksaan

Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas pelaksanaan

eksekusi perkara tindak pidana korupsi.

Dengan demikian secara garis besar capaian dari proyek

perubahan ini sudah sesuai dengan apa yang menjadi harapan

Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa Eksekusi dan Eksaminasi pada

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Republik

Indonesia. Berikut dapat terlihat capaian kegiatan dalam jangka

pendek.

Page 39: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

27

No Tahapan Kegiatan Waktu

Kegiatan Stakeholder

Hasil Kegiatan/

Output Kegiatan

Dokumen

Pendukung

Capaian

(%)

1. Membuat Tim Efektif

Proyek Perubahan

23 Maret –

29 Maret 2020

• Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Koordinator pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Kasudit pada Direktorat

Upayah Hukum Luar

Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

• Kasi Wilayah pada

Direktorat Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Tim Efektif

Proyek

Perubahan

• Rencana Kerja

• SK Tim Efektif

Proyek

Perubahan

• Undangan

• Notulensi

• Foto Kegiatan

100%

Page 40: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

28

2. Membuat data base

uang pengganti

perkara tindak

pidana korupsi yang

modern/berbasis

teknologi informasi.

30 Maret –

5 April 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kasudit TPK dan TPPU

• Kasi Wilayah I TPK dan

TPPU

• Kasi Wilayah II TPK dan

TPPU

• Biro Keuangan

• Pusdaskrimti

• Kejaksaan Tinggi

• Kejaksaan Negeri

• Cabang Kejaksaan

Negeri

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

Data Tunggakan

Uang Pengganti

Perkara Tindak

Pidana Korupsi

• Foto Kegiatan 100%

3. Melaksanakan

Forum Group

6 April –

12 April 2020

• Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

Bahan/Materi

penyusunan

• Undangan

• Notulensi

100%

Page 41: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

29

Discusion (FGD)

dengan bidang

Pidsus mengenai

tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi).

• Sekretaris Jaksa Agung

Muda Tindak Pidana

Khusus

• Para Direktur pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Para Koordinator pada

Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Para Kasubdit dan Kabag

pada Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Para Kasi dan Kasubag

pada Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Para Satgassus P3TPK

dan Jaksa Fungsional

pada Jaksa Agung Muda

konsep tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi

informasi).

• Materi/Bahan

FGD

• Foto Kegiatan

Page 42: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

30

Tindak Pidana Khusus

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

4. Menyusun konsep

tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi).

13 April –

19 April 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kasudit TPK dan TPPU

• Kasi Wilayah I TPK dan

TPPU

• Kasi Wilayah II TPK dan

TPPU

• Biro Keuangan

• Pusdaskrimti

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

Konsep tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi)

• Bahan/Materi

penyusunan

konsep

• Foto Kegiatan

100%

5. Melaksanakan

Forum Group

Discusion (FGD)

20 April –

26 April 2020

• Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Sekretaris Jaksa Agung

Bahan/Materi

penyusunan

pedoman

• Undangan

• Notulensi

• Materi/Bahan

100%

Page 43: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

31

dengan bidang

Pidsus mengenai

pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang efektif.

Muda Tindak Pidana

Khusus

• Para Direktur pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Para Koordinator pada

Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Para Kasubdit dan Kabag

pada Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Para Kasi dan Kasubag

pada Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

• Para Satgassus P3TPK

dan Jaksa Fungsional

pada Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana Khusus

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

efektif.

FGD

• Foto Kegiatan

Page 44: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

32

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

6. Melaksanakan

Forum Group

Discusion (FGD)

dengan Biro Hukum

dan Hubungan Luar

Negeri mengenai

pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang efektif.

27 April –

3 Mei 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kepala Biro Hukum dan

Hubungan Luar Negeri

• Koordinator pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Kasudit pada Direktorat

Upayah Hukum Luar

Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

• Kabag Rantikum

• Kasi Wilayah pada

Direktorat Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Bahan/Materi

penyusunan

pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

efektif.

• Undangan

• Notulensi

• Materi/Bahan

FGD

• Foto Kegiatan

100%

Page 45: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

33

Eksaminasi

• Kasubag pada Biro

Hukum

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

7. Menyusun konsep

pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang efektif.

4 Mei –

24 Mei 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kasudit TPK dan TPPU

• Kasi Wilayah I TPK dan

TPPU

• Kasi Wilayah II TPK dan

TPPU

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

Konsep pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang efektif

• Bahan/Materi

penyusunan

konsep

• Foto Kegiatan

100%

8. Pengajuan konsep

tata kelola

manajemen

25 Mei –

7 Juni 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

Nota Dinas

Pengajuan konsep

• Nota Dinas

Page 46: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

34

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi)

dan konsep

pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi ke Biro

Hukum.

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

9. Harmonisasi dengan

bidang-bidang

terkait atas

penyusunan tata

kelola manajemen

8 Juni –

14 Juni 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kepala Biro Hukum dan

Hubungan Luar Negeri

Konsep pedoman

dan tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

• Konsep

• Undangan

• Notulensi

• Foto Kegiatan

Page 47: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

35

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi)

dan pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi.

• Koordinator pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Kasudit pada Direktorat

Upayah Hukum Luar

Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

• Kabag Rantikum

• Kasi Wilayah pada

Direktorat Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kasubag pada Biro

Hukum

• Biro Keuangan

• Pusdaskrimti

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

tindak pidana

korupsi yang efektif

ke Jaksa Agung

Page 48: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

36

10. Melaksanakan

Forum Group

Discusion (FGD)

dengan

Pusdaskrimti

mengenai design

aplikasi teknologi

informasi penunjang

data base dengan

tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi)

dan pedoman

manajemen

15 Juni –

21 Juni 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kapusdaskrimti

• Koordinator pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Kasudit pada Direktorat

Upayah Hukum Luar

Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

• Kabid pada Pusdaskrimti

• Kasi Wilayah pada

Direktorat Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kasubbid pada

Pusdaskrimti

Bahan/Materi

Design aplikasi

teknologi informasi

penunjang data

base dengan tata

kelola dan

pedoman

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi)

• Undangan

• Notulensi

• Materi/Bahan

FGD

• Foto Kegiatan

Page 49: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

37

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi.

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

11. Membuat design

aplikasi teknologi

informasi penunjang

data base dengan

tata kelola

manajemen

eksekusi uang

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi yang

modern (berbasis

teknologi informasi)

dan pedoman

manajemen

eksekusi uang

22 Juni –

28 Juni 2020

• Direktur Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kapusdaskrimti

• Koordinator pada Jaksa

Agung Muda Tindak

Pidana Khusus

• Kasudit pada Direktorat

Upayah Hukum Luar

Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi.

• Kabid pada Pusdaskrimti

• Kasi Wilayah pada

Direktorat Upaya Hukum

Design aplikasi • Dokumentasi 100%

Page 50: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

38

pengganti perkara

tindak pidana

korupsi.

Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi

• Kasubbid pada

Pusdaskrimti

• Tim Efektif Proyek

Perubahan

Tabel.5 Capaian Tahapan Jangka Pendek

Page 51: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

39

Pada tabel diatas dapat tergambar bahwa kegiatan dari

setiap tahapannya terlaksana sesuai dengan rencana. Hal tersebut

terlihat dalam capaian kegiatan yang 100%. Capaian kegiatan

tersebut tidak terlepas dari adanya hambatan yang dihadapi yaitu

dikarenakan sedang terjadinya wabah virus corona (covid-19) di

Indonesia, sehingga menyebabkan pihak-pihak yang terlibat dalam

penyusunan proses penggunaan teknologi informasi ini harus bekerja

dari rumah dan tidak bisa berinteraksi langsung dengan tim proyek

perubahan. Akan tetapi tim proyek perubahan selalu berusaha

memaksimalkan komunikasi dan memanfaatkan media-media digital

guna menunjang pelaksanaan tahapan kegiatan dalam proyek

perubahan sehingga penyamaan ide dan persepsi serta koordinasi

dapat dilakukan dengan lancar dan tidak menghambat tahapan

kegiatan jangka pendek.

Dengan terselesaikannya pelaksanaan tahapan kegiatan

jangka pendek, harapannya akan tercapai tahapan jangka menengah

sesuai dengan yang telah direncanakan. Selain itu sejauh ini belum

ada perubahan milestone dan kegiatan pada tahap jangka

menengah dan jangka panjang.

Hasil dari proyek perubahan ini merupakan implementasi

dari konsep mix marketing guna mendapatkan dukungan para

pemangku kepentingan yang dapat dilihat dalam 5P-1C (Product,

Price, Place, Promotion, Customer) yaitu:

1. Product yaitu proyek perubahan ini akan sangat membantu dalam

pelaksanaan eksekusi pembayaran uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi karena terdapat manajemen yang berbasis

teknologi informasi dan update data tunggakan eksekusi

pembayaran uang pengganti perkara tindak pidana korupsi dapat

diakses secara real time, serta pengawasan dilakukan dapat

secara tepat dan menghasilkan suatu sistem yang modern dan

berkepastian hukum.

Page 52: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

40

2. Price yaitu biaya yang diutuhkan dalam proyek perubahan ini

akan memberikan manfaat secara financial bagi Kejaksaan

Republik Indonesia yakni memberikan efisiensi anggaran

Kejaksaan Republik Indonesia kedepannya.

3. Place yaitu dengan adanya proyek perubahan ini data tunggakan

eksekusi pembayaran uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi di seluruh Indonesia akan terintegrasi dalam suatu

teknologi informasi sehingga dapat diakses oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dari mana saja.

4. Promotion yaitu pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna)

akan segera mengetahui adanya proyek perubahan ini dan

segera mungkin dapat memanfaatkan proyek perubahan ini di

seluruh Indonesia.

5. Customer yaitu pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna)

peoyek perubahan ini akan sangat dimudahkan dalam melakukan

eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana korupsi,

melakukan pencarian data uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi di seluruh Indonesia dan pengawasan dilakukan oleh

pihak internal maupun eksternal sehingga tercipta

ketransparanan.

3.2. Kendala Pelaksanaan Dan Penyelesaian

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ditemukan beberapa

kendala. Terhadap kendala-kendala yang muncul dalam

pelaksanaan proyek perubahan telah dilakukan penyelesaian,

sebagaimana dalam tabel berikut:

No Kendala Penyelesaian

1. Kurangnya pemahanan

mengenai penyelesaian

eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi

secara utuh.

Memberikan pemahanan, dan

penjelasan kepada petugas

pelaksana eksekusi, pengawas

dan atau stakeholder lain yang

terlibat dalam pelaksanaan

Page 53: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

41

eksekusi uang pengganti tindak

pidana korupsi.

2. Terjadinya overlapping jadwal

kegiatan.

Melakukan koordinasi dan

komunikasi dalam pembuatan

jadwal dan program kerja,

penjadwalan kembali terhadap

kegiatan yang akan

dilaksanakan, memanfaatkan

waktu diluar jam kerja.

3. Jadwal kegiatan yang dapat

tertunda akibat pandemic

Covid-19 di Indonesia.

Meningkatkan komunikasi baik

kepada pimpinan, narasumber

dan tim proyek perubahan

serta optimalisasi penggunaan

media-media digital seperti

teleconference dalam

penyelenggaraan kegiatan

proyek perubahan.

Tabel.6 Kendala dan Penyelesaian

3.3. Stakeholder

Penyelesaian yang dilakukan atas kendala-kendala yang

terjadi selama pelaksanaan proek perubahan tidak lepas dari strategi

yang dilakukan. Adapun strategi yang dilakukan adalah dengan

menggunakan:

3.3.1. Penerapan Strategi Komunikasi

Penerapan strategi komunikasi terhadap stakeholder

sesuai dengan perannya masing-masing dilakukan dengan:

No Pemangku

Kepentingan Kepentingan

Strategi

Komunikasi

1 Jaksa Agung Muda

Tindak Pidana

Khusus

Mendukung proper Koordinasi

dan

konsultasi

Page 54: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

42

(Jampidsus)

2 Sekretaris Jaksa

Agung Muda

Tindak Pidana

Khusus

Memfasilitasi dan

memberikan

kesepakatan serta

persetujuan atas

dokumen proposal

Koordinasi

dan

konsultasi

3 Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK)

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Konsultasi

diskusi

intensif

4 Sub Direktorat

Tindak Pidana

TPK & TPPU

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

5 Seksi Wilayah 1

Sub Direktorat TPK

& TPPU

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

6 Seksi Wilayah 1

Sub Direktorat TPK

& TPPU

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

7 Kejaksaan Negeri

Seluruh Indonesia

(429 Kejari)

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

8 Cabang Kejaksaan

Negeri

(63 Cab.Kajari)

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

9 Mahkamah Agung

R.I.

Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

10 DPR R.I. Melaporkan hasil

kegiatan kepada

Project Leader

Diskusi

berkala

11 Kementerian

Keuangan

Mengkoordinasikan

/ mengorganisasi,

Konsultasi

diskusi

Page 55: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

43

melaksanakan,

serta mengevaluasi

kegiatan proyek

perubahan

intensif

12 Kementerian

Hukum dan HAM

Mengkoordinasikan

/ mengorganisasi,

melaksanakan,

serta mengevaluasi

kegiatan proyek

perubahan

Konsultasi

diskusi

intensif

13 Kepolisian R.I. Mengkoordinasikan

/ mengorganisasi,

melaksanakan,

serta mengevaluasi

kegiatan proyek

perubahan

Konsultasi

diskusi

intensif

14 Kejaksaan Tinggi

Seluruh Indonesia

(32 Kejati)

Memberikan

sumbangan

pemikiran terhadap

persoalan

persoalan yang

dihadapi di

lapangan.

Koordinasi

15 Terpidana Memberikan

sumbangan

pemikiran

Wawancara

Tabel.7 Strategi Komunikasi Stakeholder

Penerapan strategi komunikasi terhadap stakeholder

sesuai dengan perannya masing-masing sebagaimana dalam

peta strategi komunikasi dan strategi komunikasi stakeholder

Page 56: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

44

telah berhasil mempengaruhi pihak latents dan apathetics

bergeser ke dalam kelompok promoters. Hal tersebut terjadi

karena baik pihak latents dan apathetics akan terlibat secara

langsung dalam pelaksanaan menajemen eksekusi berbasis

teknologi informasi sehingga baik pihak latents dan apathetics

akan menjadi kelompok yang memiliki tingkat pengaruh yang

tinggi dalam proyek perubahan.

Gambar.4 Peta Stakeholder Proyek Perubahan

3.3.2. Analisis RACI

Pelaksanaan proyek perubahan memerlukan

kolaborasi antar stakeholder agar dapat menambah kekuatan

sumber daya pendukung untuk mencapai hasil efektif dan

efisien. Sebagai suatu cara untuk memberikan label peranan

kepada stakeholder dalam pelaksanaan proyek perubahan

dilakukan dengan Analisis Responsibility-Accountability-

Confirmed-Informed (RACI).

Identifikasi hubungan para stakeholder terhadap

tahapan pelaksanaan kegiatan dituangkan dalam matriks

RACI yang menjelaskan bentuk responsibility (tanggapan) dan

accountability (tangung jawab), serta sifat consulted

(terkonsultasi) dan informed (terinformasi) antara kedua

Page 57: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

45

subyek (stakeholder) dan obyek (kegiatan proyek perubahan).

Analisis RACI menunjukan tingkat keterlibatan stakeholder

terhadap jalanya proyek perubahan dan sosialisasi pelaksana

kegiatan kepada stakeholder. Adapun pengertian tentang

RACI diuraikan dibawah ini:

a. Responsible, yaitu orang yang melakukan tugas atau

pekerjaan. Responsible pada dasarnya adalah pelaksana

tugas (pemimpin proyek perubahan).

b. Accountable, yaitu orang yang bertanggung jawab pada

suatu tugas atau pekerjaan dan memiliki wewenang untuk

memutuskan suatu permasalahan atau pekerjaan dan

memiliki wewenang untuk memutuskan suatu

permasalahan atau perkara. Accountable yang dimaksud

disini pada dasarnya adalah penanggung jawab dan

pengambil keputusan.

c. Consulted, yaitu orang yang memberikan masukan,

pendapat atau kontribusi ketika diperlukan pada tugas atau

pekerjaan tersebut. Consulted pada dasarnya adalah

konsultan ataupun penasehat.

d. Informed, yaitu orang yang perlu mengetahui tindakan dan

hasil ataupun keputusan yang telah diambil.

3.4. Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor yang menjadi kunci keberhasilan pencapaian proyek

perubahan ini adalah terselesaikannya tunggakan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi di Indonesia dengan

tersusunnya pedoman manajemen eksekusi berbasis teknologi

informasi.

Page 58: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

46

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari uraian pelaksanaan proyek perubahan diatas, dapat

ditarik kesimpulan yaitu:

1. Seluruh pelaksanaan tahapan kegiatan jangka pendek proyek

perubahan telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan

tahapan rencana kegiatan

2. Tahapan kegiatan jangka pendek yang telah terlaksana adalah

harmonisasi pedoman dan tata kelola serta finalisasi data base

yang terintegrasi menggunakan aplikasi teknologi informasi.

4.2. Rekomendasi

Dari kesimpulan proyek perubahan diatas, dapat

direkomendasikan beberapa hal yaitu:

1. Dengan telah terlaksananya tahapan kegiatan jangka pendek

proyek perubahan, agar tetap dilanjutkan pada tahapan kegiatan

jangka menengah dan jangka panjang sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan.

2. Dengan terlaksananya implementasi proyek perubahan ini,

diharapkan peran Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi

dan Eksaminasi dan Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan

Republik Indonesia dalam pelaksanaan eksekusi terhadap uang

pengganti perkara Tindak Pidana Korupsi di Indonesia semakin

optimal dan menjadi solusi dalam evaluasi secara tepat, cepat

dan jelas serta menjadikan Kejaksaan Republik Indonesia yang

modern, transparan dan berkepastian.

4.3. Lesson Learned Proyek Perubahan

Sebagaimana salah satu tugas Direktorat Upaya Hukum

Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi dalam Pasal 406 Peraturan

Page 59: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

47

Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Repbulik Indonesia

aadalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan

pelaksanaan dan pengendalian dalam pelaksanaan putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam

perkara tindak pidana korupsi, maka proyek perubahan ini

merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktur Upaya

Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan Eksaminasi dalam memrikan

rumusan kebijakan dalam pelaksanaan dan pengendalian uang

pengganti pekara tindak pidana korupsi yang ada di Indonesia.

Bentuk kebijakan tersebut diwujudkan dengan melakukan penguatan

terhadap manajemen eksekusi uang pengganti, dimana di

dalalamnya berisi penguatan manajemen eksekusi uang pengganti

secara modern (berbasis teknolgi informasi) yang efektif. Sehingga

diharapkan pelaksanaanya di lapangan dapat meminimalisir

hambatan dalam eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi. Selain itu tunggakan maupun eksekusi uang pengganti yang

akan dilaksanakan akan selesai secara tuntas. Proyek perubahan ini

merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan

tugas dari Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dalam

pelaksanaan eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana korupsi.

Page 60: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

48

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Pembimbingan dan Proses Coaching PKN I Angkatan XLIV LAN

RI 2020 Tahun 2020, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara,

2020.

Anonim, Panduan Monitoring & Coaching Pelatihan Kepemimpinan

Nasional Tingkat I Angkatan III Tahun 2019, Jakarta: Pusat

Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan

Manajerial ASN Lembaga Administrasi Negara, 2019.

Anonim, Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 006 Tahun

2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik

Indonesia, Jakarta: Kejaksaan Republik Indonesia, 2017.

Anonim, Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019

Tentang Tata Naskah Kejaksaan Republik Indonesia, Jakarta:

Kejaksaan Republik Indonesia, 2019.

Page 61: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

49

LAMPIRAN

Gambar.5 Konsultasi Dan Permintaan Petunjuk Kepada

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

Page 62: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

50

Gambar.6 Permintaan Persetujuan Mentor

Gambar.7 Penyusunan Tim Efektif Proper

Page 63: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

51

Gambar.8 Pembentukan Tim Efektif Proper

Gambar.9 Pembagian Tugas Tim Efektif Proper

Page 64: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

52

Gambar.10 Pengumpulan Dan Pengklasifikasian

Data Uang Pengganti Perkara TP. Korupsi

Gambar.11 FGD Pembuatan Pedoman Manajemen Eksekusi UP Dan Tata

Kelola Manajemen Eksekusi UP Di Bidang Pidsus Melalui Zoom

Page 65: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

53

Gambar.12 Penyusunan Draft Tata Kelola Manajemen Eksekusi UP

Gambar.13 Penyusunan Draft Pedoman Manajemen Eksekusi UP

Page 66: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

54

Gambar.14 FGD Dengan Biro Hukum

Gambar.15 FGD Penyusunan Draft Pedoman Manajemen Eksekusi UP Dan

Draft Tata Kelola Manajemen Eksekusi UP Di Bidang Pidsus Melalui Zoom

Page 67: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

55

Gambar.16 FGD Dengan Pusdaskrimti Kejaksaan R.I.

Gambar.17 Penyusunan Teknologi Informasi Untuk Manajemen Eksekusi

Page 68: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

56

Gambar.18 Finalisasi Data Base Dengan Pusdaskrimti Kejaksaan R.I.

Gambar.19 Finalisasi Draft Pedoman Manajemen Eksekusi UP Dan Draft Tata

Kelola Manajemen Eksekusi UP Dengan Biro Hukum

Page 69: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

46

DRAFT PEDOMAN

NOMOR …… TAHUN 2020

TENTANG

MANAJEMEN EKSEKUSI UANG PENGGANTI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berdasarkan hasil evaluasi dan supervisi terhadap

penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana

korupsi, banyak ditemukan permasalahan pada

Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Eksekusi dan

Eksaminasi. Kendala dan permasalahan itu banyak

ditemukan berkaitan dengan permasalahan eksekusi,

terutama penyelesaian uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi yang merupakan tugas dari jaksa

eksekutor untuk menyelesaikannya. Tunggakan

eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana korupsi

semakin bertambah setiap tahun dan progres

penyelesaian eksekusi terhadap uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi yang tidak terdata secara akurat,

tidak termonitor dengan baik serta tidak dilaporkan

secara berkesinambungan oleh pejabat di daerah

sehingga diperlukan langkah penyelesaian yang sifatnya

progresif, berupa pengendalian yang efektif serta

Page 70: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

47

terstruktur sebagai langkah strategis dalam upaya

mengurangi jumlah tunggakan uang pengganti tindak

pidana korupsi.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan manajemen eksekusi

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi, sebagai

berikut:

A. Maksud

1). Sebagai pedoman melakukan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi;

2). Pengendalian eksekusi uang pengganti tindak

pidana korupsi dapat dilaksanakan secara

efisien, efektif, transparan, akuntabel,

profesional dan objektif;

3). Tidak terjadinya penyimpangan atau

penyalahgunaan kewenangan dalam pelaksana

eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi.

B. Tujuan

1). Agar eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi dapat diselesaikan secara

tuntas sesuai dengan aturan.

2). Agar eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi dapat terintegrasi sehingga

pimpinan secara berjenjang dan berkala dapat

memantau pelaksana eksekusi uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi di daerah;

3). Agar pimpinan dapat memberikan petunjuk

secara langsung dan cepat dalam penyelesaian

tunggakan eksekusi uang pengganti perkara

Page 71: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

48

tindak pidana korupsi;

4). Agar diperoleh data yang akurat mengenai data

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi

baik yang telah dieksekusi secara tuntas

maupun yang masih menjadi tunggakan di

masing-masing Kejaksaan Tinggi dan

Kejaksaan Negeri, sebagai bahanevaluasi

kinerja;

5). Terbentuknya pemahaman dalam

mensinergikan pengelolaan data uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi

dengan pelaksana eksekusi.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini terbatas pada tata cara

penyelesaian eksekusi terhadap uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi dan keakuratan data mengenai

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi yang

dapat terintegrasi menjadi satu kesatuan.

4. Dasar Hukum

1). Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Kejaksaan Republik Indonesia;

2). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29

Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia;

3). Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

PER-017/A/JA/07/2014 tentang Perubahan

Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

039/A/JA/10/2010 tentang Tata Kelola

Page 72: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

49

Administrasi dan Teknis Penanganan Perkara

Tindak Pidana Khusus;

4). Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

PER-020/A/JA/07/2014 tentang Petunjuk

Pelaksana Penyelesaian Uang Pengganti Yang

Diputus Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi;

5). Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

PER-006/A/JA/07/2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Jaksa Agung Republik Indonsia Nomor:

PER-009/A/JA/01/2011 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia;

6). Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

KEP-518/A/JA/11/2011 tentang Perubahan

Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

KEP-132/JA/11/1994 tentang Administrasi Perkara

Tindak Pidana;

7). Instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:

INS-002/A/JA/02/2019 tentang Pola Penanganan

Perkara Tindak Pidana Khusus Yang Berkualitas;

8). Surat Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: B-

012/A/Cu.2/01/2013 perihal Pedoman

Penyelesaian dan Kebijakan Akuntansi atas Piutang

Negara Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana

Korupsi.

5. Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:

1). Eksekusi adalah pelaksanaan putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang

Page 73: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

50

dilakukan oleh Jaksa.

2). Manajemen Eksekusi adalah tata cara pelaksanaan

eksekusi yang dilaksanakan secara tuntas dan

dapat dipertanggungjawabkan.

3). Uang pengganti adalah pidana tambahan yang

dijatuhkan oleh Hakim terhadap terpidana berupa

sejumlah uang yang jumlahnya sebanyak-

banyaknya sama dengan harta benda yang

diperoleh dari korupsi tersebut.

BAB I

PELAKSANAAN EKSEKUSI UANG PENGGANTI

PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

1. Sumber eksekusi adalah putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap.

2. Surat Perintah melaksanakan eksekusi diterbitkan oleh

Pimpinan atau dapat diterbitkan oleh Pejabat Teknis

setingkat di bawahnya atas nama Pimpinan paling lama

1 (satu) hari sejak putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap.

3. Bersamaan dengan Surat Perintah melaksanakan

eksekusi, juga diterbitkan Surat Perintah pencarian

harta benda milik terpidana untuk mencari harta benda

terpidana (asset tracing).

4. Tim Pelaksana Eksekusi sekurang-kurangnya terdiri

dari:

Page 74: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

51

a. Seorang Jaksa Penuntut Umum selaku Koordinator

Tim merangkap anggota; dan

b. Seorang Jaksa Penuntut Umum selaku anggota tim.

5. Penunjukan Jaksa Penuntut Umum untuk

melaksanakan eksekusi memprioritaskan Jaksa

Penuntut Umum yang ditunjuk sebagai Tim Penuntutan

dan dapat dilakukan penambahan/pengurangan/

penggantian sesuai dengan kebijakan Pimpinan.

6. Dalam setiap Surat Perintah sebagaimana dimaksud

ayat (2) dan ayat (3) diterbitkan Surat Perintah Tugas

Administrasi oleh Pimpinan yang menunjuk seorang

pegawai tata usaha.

7. Tim Pelaksana Eksekusi melaksanakan eksekusi untuk

paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterima Surat Perintah

melaksanakan eksekusi dan Surat Perintah pencarian

harta benda milik terpidana.

8. Dalam hal berdasarkan alasan yang patut dan tidak

dapat dihindarkan pelaksana eksekusi dapat

diperpanjang untuk paling lama 30 (tiga puluh) hari

sejak diterimanya surat perintah atau dalam jangka

waktu sesuai petunjuk Pimpinan.

9. Dalam hal terpidana membayar uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi,

a. Tim Pelaksana Eksekusi menyampaikan tanda

terima pembayaran uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi kepada terpidana atau kuasa

Page 75: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

52

hukumnya dan menyerahkan uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi kepada Bendahara

Penerimaan untuk disetorkan ke Kas Negara dalam

waktu 1x24 Jam;

b. Bukti penyetoran uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi ke Kas Negara wajib dilampirkan ke

dalam berkas perkara dan ke dalam aplikasi/sistem

penanganan perkara secara teknologi informasi

yang ada di Kejaksaan Republik Indonesia dalam

waktu 1x24 Jam setelah uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi.

10. Dalam hal terpidana tidak membayar uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi,

a. 1 (satu) bulan setelah Putusan Pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, terpidana

belum melunasi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi maka Tim Pelaksana Eksekusi wajib

melakukan penyitaan terhadap harta milik

terpidana untuk dieksekusi. Apabila masih belum

lunas, Tim Pelaksana Eksekusi wajib melakukan

penelusuran secara terus menerus harta benda

yang bersangkutan dengan bekerjasama dengan

instansi terkait;

b. Selambat-lambatnya 1(satu) bulan sebelum

terpidana selesai menjalani pidana pokok terdapat

pembayaran uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi baik yang berasal dari hasil rampasan, hasil

lelang dan pembayaran oleh terpidana, maka

Pimpinan harus menerbitkan Surat Penetapan

Pidana Penjara Pengganti (SP4);

Page 76: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

53

c. Apabila uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi hanya sebagian yang dilunasi, terpidana

tetap diberikan kesempatan untuk melakukan

pelunasan sisa uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi baik setelah selesai menjalankan

pidana pokok maupun saat menjalankan pidana

penjara pengganti. Pembayaran yang dilakukan

tetap diperhitungkan untuk mengurangi sisa pidana

uang pengganti tindak pidana korupsi dan

Pimpinan menerbitkan kembali SP4 yang

pelaksananya mempedomani Peraturan Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 2014

tanggal 31 Desember 2014 tentang Pidana

Tambahan uang Pengganti dalam Tindak Pidana

Korupsi dan Surat Jaksa Agung Republik Indonesia

Nomor: B-116/A/JA/07/2015 tanggal 31 Juli 2015

tentang Penyelamatan Kerugian Keuangan Negara

dalam Penanganan dan Penyelesaiaan Perkara

Tindak Pidana Korupsi;

d. Perhitungan sisa pidana penjara pengganti atas

pembayaran uang pengganti sebagaimana dalam

huruf b dan huruf c yaitu:

Pidana Penjara

Pengganti

Yang Dijatuhkan

(dikonversi dalam

hitungan hari)

X

x

Pidana Uang

Pengganti

Yang Dijatuhkan

Pidana Uang

Pengganti

Yang Dibayarkan

Page 77: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

54

x selanjutnya dijadikan sebagai pengurang dari

pidana penjara pangganti yang dijatuhkan melalui

putusan pengadilan (dalam hitungan hari);

e. Surat Penetapan Pidana Penjara Pengganti (SP4)

yang harus dijalankan oleh terpidana agar

ditembuskan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang

mengadili perkara terpidana dan Lembaga

Pemasyarakatan dimana terpidana menjalani

pidananya;

f. Apabila telah dilakukan upaya pencarian harta

benda (asset tracing) milik terpidana namun tidak

dapat ditemukan, maka Tim Pelaksana Eksekusi

memanggil terpidana untuk menagih uang

pengganti pengganti dengan membuat Surat

Panggilan tagihan uang pengganti dan menanyakan

kesanggupan terpidana membayar uang pengganti

perkara tindak pidana korupsi dengan membuat

Surat Pernyataan. Ketidaksanggupan

terpidanamembayar uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi harus dilengkapi dengan bukti-bukti

yang dapat dipertanggungjawabkan yang dibuat

oleh pejabat berwenang yang menerangkan hal

tersebut.

11. Dalam hal terpidana menjalani pidana penjara

pengganti,

a. Terpidana membuat Surat Pernyataan

Ketidaksanggupan Melunasi Uang Pengganti

Perkara Tindak Pidana Korupsi dan harus

dilengkapi dengan bukti-bukti yang dapat

Page 78: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

55

dipertanggungjawabkan yang dibuat oleh pejabat

berwenang yang menerangkan hal tersebut di depan

Tim Pelaksana Eksekusi;

b. Surat Pernyataan Ketidaksanggupan Melunasi Uang

Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi wajib

dilampirkan ke dalam berkas perkara dan ke dalam

aplikasi/sistem penanganan perkara secara

teknologi informasi yang ada di Kejaksaan Republik

Indonesia dalam waktu 1x24 Jam setelah Surat

Pernyataan Ketidaksanggupan Melunasi Uang

Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi tersebut

ditandatangani oleh terpidana;

c. Setelah terpidana selesai menjalani pidana pokok

dan menjalani pidana penjara pengganti, Tim

Pelaksana Eksekusi meminta Surat Keterangan dari

Lembaga Pemasyarakatan dimana terpidana

menjalani pidananya;

d. Keterangan dari Lembaga Pemasyarakatan wajib

dilampirkan ke dalam berkas perkara dan ke dalam

aplikasi/sistem penanganan perkara secara

teknologi informasi yang ada di Kejaksaan Republik

Indonesia dalam waktu 1x24 Jam setelah diterima

oleh Kejaksaan setempat.

12. Dalam hal terpidana meninggal dunia pada saat

menjalani pidana pokok dan Tim Pelaksana Eksekusi

belum menemukan harta benda yang bersangkutan,

maka dalam waktu 7 (tujuh) hari Tim Pelaksana

Eksekusi menyerahkan berkas pelaksanaan eksekusi

kepada Jaksa Pengacara Negara untuk dilakukan

gugatan perdata terhadap ahli warisnya.

Page 79: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

56

13. Dalam hal pidana tambahan berupa uang pengganti

dijatuhkan kepada korporasi, maka korporasi diberikan

jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak putusan

pengadilan berkekuatan hukum tetap.

14. Jika terpidana korporasi tidak membayar uang

pengganti, maka Tim Pelaksana Eksekusi wajib

melakukan penyitaan terhadap harta milik terpidana

korporasi untuk dieksekusi untuk membayar uang

pengganti.

15. Pelaksanaan eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi dan penuntasan tunggakan eksekusi

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi adalah

kewenangan dan tanggung jawab Kepala Kejaksaan

Tinggi dan Kepala Kejaksaan Negeri yang dilaporkan

kepada pimpinan secara berjenjang.

16. Pelaksanaan eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi dan penuntasan tunggakan eksekusi

uang pengganti perkara tindak pidana korupsi

dikatakan tuntas apabila:

a. Uang pengganti perkara tindak pidana korupsi telah

dibayar lunas;

b. Terpidana telah selesai menjalani pidana penjara

pengganti;

c. Tim Pelaksana Eksekusi telah melaporkan hasil

pelaksanaan eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi kepada pimpinan secara

berjenjang;

Page 80: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

57

d. Tim Pelaksana Eksekusi telah melampirkan

dokumen-dokumen pelaksanaan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi ke dalam

berkas perkara dan ke dalam aplikasi/sistem

penanganan perkara secara teknologi informasi

yang ada di Kejaksaan Republik Indonesia.

BAB II

PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Uang pengganti perkara tindak pidana korupsi

dikeluarkan dari catatan piutang uang pengganti/neraca

keuangan jika terpidana melunasi uang penggantinya

atau terpidana telah selesai menjalani pidana penjara

pengganti sesuai Surat Keterangan dari Lembaga

Pemasyarakatan.

2. Petugas Administrasi mencatat dan merekapitulasi

setiap bulan sehingga dapat diketahui Putusan

Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap yang telah dieksekusi secara tuntas, yang

dieksekusi belum tuntas dan yang belum dieksekusi.

3. Petugas Administrasi dan Tim Pelaksana Eksekusi

berkewajiban menyerahkan dokumen/data dalam

bentuk soft copy kepada Kepala Seksi Tindak Pidana

Khusus untuk paling lama 1 (satu) hari setelah setiap

tindakan eksekusi dilakukan.

4. Penyerahan dokumen/data sebagaimana dimaksud ayat

Page 81: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

58

(3) dari Cabang Kejaksaan Negeri kepada Kepala Seksi

Tindak Pidana di Kejaksaan Negeri untuk paling lama 7

(tujuh) hari dengan disesuaikan kondisi geografis

setempat.

5. Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus berkewajiban

memberikan dokumen/data dalam bentuk soft copy

kepada operator aplikasi/sistem penanganan perkara

secara teknologi informasi yang ada di Kejaksaan

Republik Indonesia untuk paling lama 1 (satu) hari

setelah setiap tindakan eksekusi dilakukan.

6. Dokumen/Data sebagaimana dimaksud ayat (3)

disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi/sistem

penanganan perkara secara teknologi informasi yang

ada di Kejaksaan Republik Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal :

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BURHANUDDIN

Page 82: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

59

D-R-A-F-T

INSTRUKSI

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR …… TAHUN 2020

TENTANG

PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PENANGANAN

PERKARA (CASE MANAGEMENT SYSTEM/CMS) DALAM

MANAJEMEN EKSEKUSI

UANG PENGGANTI PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik

terhadap lembaga Kejaksaan Republik Indonesia dan

menjadikan Kejaksaan Republik Indonesia sebagai lembaga

yang modern, transparan dan berkepastian, maka diperlukan

pelayanan prima dengan obyek pelayanan yang jelas/spesifik,

dapat diukur, dipertanggungjawabkan dan dapat dilaksanakan

serta pelaksanaannya dibatasi dengan jangka waktu tertentu.

Penanganan eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi sebagai salah satu bentuk pelayanan publik

Kejaksaan Republik Indonesia yang dalam prakteknya

tergantung pada pengetahuan dan kemampuan Jaksa

Eksekutor baik teknis yuridis maupun administrasi penanganan

eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana korupsi.

Guna optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi

Page 83: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

60

Kejaksaan Republik Indonesia yang efisien, transparan dan

berbasis teknologi informasi atas tindak lanjut butir keempat

Kebijakan Strategis Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2020-

2024, yakni “Optimalkan Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI)

dalam pelaksanaan tugas penegakan hukum Kejaksaan” berupa

pengembangan dan penggunaan aplikasi Sistem Manajemen

Penanganan Perkara (Case Management/CMS) yang ada pada

Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi

Kejaksaan Agung, maka diperluas dengan adanya manajemen

eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana korupsi yang

berbasis teknologi informasi.

Manajemen eksekusi uang pengganti perkara tindak

pidana korupsi berbasis teknologi informasi adalah tata cara

pelaksanaan eksekusi yang dilaksanakan secara tuntas dan

dapat dipertanggungjawabkan yang terintegrasi secara teknologi

informasi baik dari data maupun proses pelaksanaanya.

Manajemen eksekusi uang pengganti perkara tindak pidana

korupsi berbasis teknologi informasi merupakan suatu sistem

pengelolaan administrasi perkara berbasis bisnis proses

penganganan perkara dan sumber data atau informasi yang

dibangun oleh Kejaksaan Republik Indonesia.

Penggunaan sistem ini juga sebagai poin tertinggi

dalam penilaian kinerja pidana khusus, termasuk dalam

penilaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani (WBBM) oleh Tim Reformasi Birokrasi dengan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi. Untuk optimalisasi penggunaan Sistem Manajemen

Penanganan Perkara (Case Management System/CMS) Dalam

Manajemen Eksekusi Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana

Korupsi, dengan ini menginstruksikan:

Page 84: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

61

Kepada : 1. Sekretaris Jaksa Agung Muda Pembinaan;

2. Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana

Khusus;

3. Kepala Kejaksaan Tinggi;

4. Kepala Kejaksaan Negeri;

5. Kepala Cabang Kejaksaan Negeri.

Untuk :

KESATU : Mewajibkan penanganan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi

dilakukan dengan menggunakan Sistem

Manajemen Penanganan Perkara (Case

Management System/CMS) Dalam Manajemen

Eksekusi Uang Pengganti Perkara Tindak Pidana

Korupsi pada Kejaksaan Agung, Kejaksaan

Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan

Negeri terhitung sejak bulan Juli 2020.

KEDUA : Mewajibkan jaksa yang menangani perkara dan

atau Tim Pelaksanaan Putusan Pengadilan untuk

memasukkan seluruh data pada tahapan

pelaksanaan eksekusi uang pengganti perkara

tindak pidana korupsi pada Sistem Manajemen

Penanganan Perkara (Case Management

System/CMS) Dalam Manajemen Eksekusi Uang

Pengganti Perkara Tindak Pidana Korupsi.

KETIGA : Menggunakan data pelaksanaan eksekusi uang

pengganti perkara tindak pidana korupsi yang

ada pada Sistem Manajemen Penanganan

Perkara (Case Management System/CMS) Dalam

Manajemen Eksekusi Uang Pengganti Perkara

Page 85: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN MANAJEMEN …

62

Tindak Pidana Korupsi sebagai data dukung

dalam pengendalian dan penyelesaian

penanganan perkara hingga tuntas.

KEEMPAT : Direktur, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala

Kejaksaan Negeri dan Kepala Cabang Kejaksaan

Negeri bertanggung jawab atas akurasi data,

ketepatan waktu entri dan pengendalian mutu

data penanganan perkara.

KELIMA : Memerintahkan kepada Direktur, Kepala

Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri dan

Kepala Cabang Kejaksaan Negeri untuk

berkoordinasi agar pada saat putusan

berkekuatan hukum tetap (inkracht)

melampirkan putusan lengkap dalam bentuk pdf

untuk digitalisasi data perkara.

KEENAM : Agar Instruksi ini dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh dengan penuh tanggung jawab.

Dikeluarkan di : Jakarta

pada tanggal :

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BURHANUDDIN