LAPORAN PROYEK PERUBAHAN MODERNISASI PENGUATAN …
Transcript of LAPORAN PROYEK PERUBAHAN MODERNISASI PENGUATAN …
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
MODERNISASI PENGUATAN PENYIDIKAN PERKARA PIDANA
S I M P A T I
(Sistem Informasi Pengawasan Tindak Pidana)
DISUSUN OLEH :
NAMA : DRS. SUMARSO
NDH : 25
INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XL
PUSDIKLAT KEPEMIMPINAN APARATUR NASIONAL
LEMBAGA ADMININISTRASI NEGARA RI
JAKARTA, DESEMBER 2018
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN PROYEK PERUBAHAN
Nama : DRS. SUMARSO
NDH : 25
Program Pelatihan : Diklatpim Tk. I Lan Angkatan XL Tahun 2018
Judul Proyek Perubahan : Modernisasi Penguatan Penyidikan
Perkara Pidana
Telah diseminarkan pada tanggal 29 November 2018
Mengesahkan:
Coach, Mentor Peserta,
DR. ELLY FARIANI Ak, M.Sc SONY SONJAYA, S.I.K
KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 67100453
Direktur Tindak Pidana Umum
Drs. HERRY RUDOLF NAHAK, M.Si BRIGADIR JENDERAL POLISI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan Rah-
mat dan karunia Nya dalam penyusunan Laporan Hasil Implementasi Proyek Peru-
bahan dalam mengoptimalkan Penyidikan perkara pidana di Dittipidum Bareskrim Polri
Khususnya di Subdit II Harda Bangtah Dittipidum Bareskrim Polri melalui MODERNI-
SASI PENGUATAN PENYIDIKAN PERKARA PIDANA, dapat dilaksanakan dan
diselesaikan sesuai dengan tahapan waktu yang telah ditentukan.
Laporan Hasil Implementasi Proyek Perubahan ini disusun dalam rangka men-
dokumentasikan tahapan pelaksanaan yang dilakukan, selama Proyek Perubahan telah
melibatkan banyak pihak, baik Internal maupun Eksternal, serta Tim Kerja yang
dibentuk guna mendukung terwujudnya Proyek Perubahan ini. Pada kesempatan yang
baik ini, ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs. ARIEF SULISTYANTO, M.Si yang
telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti Diklatpim Ting-
kat I Angkatan ke XL di Lembaga Administrasi Negera Tahun 2018.
2. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Drs HERRY
RUDOLF NAHAK. M.Si yang telah mengijinkan kepada Penulis untuk mengikuti
Diklatpim Tingkat I Angkatan ke XL di Lembaga Administrasi Negera Tahun
2018.
3. Karo Binops Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Drs. TONI HARMANTO, M.H.
yang telah bersedia menjadi Mentor dalam penelitian Proyek Perubahan
Moderinisasi Penguatan Penyidikan Perkara Pidana.
4. Komisaris Besar Polisi SONY SONJAYA, S.I.K yang telah bersedia menjadi Men-
tor pengganti dalam penelitian Proyek Perubahan Moderinisasi Penguatan Penyi-
dikan Perkara Pidana.
i
5. Ir. CHOIRUL DJAMHARI, MSc, PH.d yang telah bersedia menjadi Coach dan
senantiasa membimbing dan mengarahkan para peserta dari Polri dalam me-
nyusun Proyek Perubahan.
6. DR. ELLY FARIANI Ak, M.Sc yang telah bersedia menjadi Coach pengganti dan
telah membimbing dan mengarahkan para peserta dari Polri dalam menyusun
Proyek Perubahan.
7. Kepala Lembaga Adminitrasi Negara yang memberikan kesempatan kepada para
Personil Polri untuk mengikuti Pendidikan Pengembangan Personil di Lembaga
Adminitrasi Negara.
8. Para Personil Subdit II Harda Bangtah Bareskrim Polri, yang selalu mendukung
dan membantu melaksanakan dan menyelesaiakan laporan Proyek Perubahan di
Subdit II Harda Bangtah Bareskrim Polri.
9. Para pihak terkait yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu dalam me-
nyelesaikan Laporan Hasil Proyek Perubahan.
Penulis sangat menyadari bahwa Laporan Hasil Proyek Perubahan ini jauh dari
sempurna, baik dari aspek penulisan, pengungkapan fakta dan data, penyajian mau-
pun implementasinya. Oleh karena itu penulis berharap ada saran dan masukan yang
bisa kami jadikan pedoman untuk dijadikan perbaikan dalam Implementasi dari
Proyek Perubahan ini.
Demikianlah Laporan Hasil Implementasi Proyek Perubahan ini di buat semoga
dapat bermanfaat dan menjadi bahan referensi dan informasi tambahan khususnya
bagi anggota Polri.
Jakarta, November 2018 Penulis
ii
ABSTRAK SUMMARY
Berpedoman dari PERMENPAN No. 11 Tahun 2015 tentang 8 area perubahan
yg mengisyaratkan bagi kementrian dan Lembaga untuk melakukan perubahan, da-
lam hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku Pemelihara Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat serta aparat penegak hukum terus berupaya dalam mening-
katkan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam menjawab tantangan tersebut Bareskrim polri telah melakukan peru-
bahan secara menyeluruh sejak tahun 2016 dari manual menjadi digital dengan me-
luncurkan program E-Manajemen Penyidikan dari tingkat Bareskrim, Polda, Polres
dan Polsek. Dimana dalam perjalanannya telah melakukan evaluasi baik terhadap
model dan bentuk aplikasi tersebut.
Selanjutnya Sejak tahun 2017 Bareskrim Polri telah mewajibkan kepada aparat
penyidik/penyidik pembantu untuk memanfaatkan program E-Manajemen Penyidikan
sehingga pimpinan dapat mengontrol setiap kinerja penyidik. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya belum maksimal mengingat masih banyak anggota yang belum
mengerti atau belum menggunakanannya. Sehingga perlu dilakukan penguatan dalam
prosesnya.
Untuk itu penulis menjadikan Subdit II Dittipidum sebagai Pilot Project Proyek
Perubahan untuk dilakukan penguatan penyidikan perkara pidana melalui program E-
Manajemen Penyidikan. Hal ini sangat penting khususnya bagi pimpinan sebagai sa-
rana kontrol penanganan perkara lebih mudah, cepat serta dapat langsung berkomu-
nikasi dengan penyidik sedangkan bagi anggota sebagai report kinerja penyidik.
Langkah penguatan ini dilakukan dengan menerbitkan SOP E-Manajemen
Penyidikan dengan dikuatkan Nota Dinas Dirtipidum yang selanjutnya akan di-
masukan dalam rancangan revisi peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2012 yang salah
satu pasalnya memuat kewajiban penyidik/penyidik pembantu untuk melakukan up-
dating dokumen kedalam E-Manajemen Penyidikan.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Gagasan Proyek Perubahan ............................................................ 3
1.3 Tujuan Proyek Perubahan ............................................................... 7
1.4 Manfaat Proyek Perubahan ............................................................. 8
1.5 Ruang Lingkup Proyek Perubahan .................................................. 8
1.6 Ouput Kunci ..................................................................................... 8
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
2.1 Milestone Proyek Perubahan .......................................................... 10
2.2 Tata Kelola Proyek Perubahan ....................................................... 12
2.3 Identifikasi dan Analisa Stake holder .............................................. 13
2.4 Identifikasi Potensi Masalah dan Strategi Pemecahan ................... 13
2.5 Kriteria Keberhasilan ........................................................................ 14
2.6 Faktor Pendukung Keberhasilan ..................................................... 16
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
3.1 Capaian Proyek Perubahan dilihat dari Daftar Aktivitas Penyidik ... 17
3.2 Tolak Ukur Capaian Proyek Perubahan .......................................... 22
3.3 Kendala Internal dan Eksternal ....................................................... 26
3.4 Upaya Mengatasi Kendala .............................................................. 27
3.5 Pencapaian Penguatan Penyidikan ................................................ 28
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mendasari program reformasi birokrasi nasional melalui Permenpan Nomor
11 Tahun 2015 yang mengisyaratkan 8 area perubahan. Polri sebagai organisasi
besar yang kegiatannya/hasil yang akan dicapai memerlukan Kepuasan atas pe-
layanan masyarakat yang semakin meningkat terhadap kinerja kepolisian secara
menyeluruh. Kepuasan masyarakat terhadap Polri pada tahun 2017 secara
umum merasa puas sebagaimana hasil survei dan pendapat ketua Lemkapi Edi
Saputra, namun masih terganjal oleh sejumlah factor diantara salah satunya
Ketidakjelasan perkembangan proses penyelidikan dan Penyidikan suatu kasus
dugaan tindak pidana yang dilaporkan ke Polisi dalam hal ini Bareskrim,
Direskrim pada Polda dan Satreskrim pada Polres serta Unit Reskrim pada Pol-
sek.
Survei yang dilakukan dari 1000 responden diperoleh hasil 21,6%
masyarakat merasa belum puas dengan penegakan hukum. Selain itu Ketua
Ombudsman RI Bapak Amzulin Rifai melaporkan terdapat 3000 aduan masyara-
kat soal kinerja Polisi dan yang disoroti adalah manajemen penyelesaian kasus
oleh Reserse Polri baik di tingkat Bareskrim hingga satuan Reskrim tingkat
Sektor. Selain itu hasil survei Litbang Kompas tingkat kepuasan masyarakat ter-
hadap Polri meningkat dari 46% pada tahun 2014 menjadi 82,9% pada tahun
2018. Jika dilihat pada beberapa tahun sebelumnya dimana kepercayaan
masyarakat terhadap Polri sangat rendah, adapun salah satu factor penyebab
saat itu ada penegakan hukum yang masih tidak dipercaya masyarakat, namun
dengan diberlakukan perubahan proses Penyidikan yang lebih transparan dan
akuntabel telah meningkatkan kepuasan masyarakat.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus bergerak cepat dan telah
menghadirkan berbagai perubahan secara gradual dengan tidak mengenal batas
baik menurut tempat dan waktu, sebagai institusi besar Polri melalui Bareskrim
Polri beberapa tahun telah mengembangkan system E-Manajemen Penyidikan.
Melalui system E-Manajemen Penyidikan ini seluruh penyidik maupun penyidik
2
pembantu dari tingkat pusat dalam hal ini pada satker Bareskrim hingga tingkat
Polda, Polres sampai dengan Polsek tidak bisa lagi mengelak dari tuntutan za-
man yang salah satu tujuannya agar lebih memperbaiki kualitas kerja dan kiner-
ja. Adapun system ini bertujuan sebagai pengontrol dan pengawasan setiap
pekerjaan penyidik dan penyidik pembantu sehingga diketahui proses perjalanan
kasusnya apakah terdapat hambatan atau telah tuntas P21 bahkan dihentikan
Penyidikannya (SP3) karena berbagai faktor. Karena pada system ini penyidik
maupun penyidik pembantu diwajibkan untuk mengisi data mengenai beban
tanggung jawab kinerja yang telah diberikan. Hal ini juga menggambarkan be-
rapa waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan satu perkara yang di-
tangani.
Muatan dari system E-Manajemen Penyidikan ini akan menghimpun ban-
yak hal mulai dari data penyidik maupun penyidik pembantu yang meliputi kom-
petensi, komitmen, historical perkara yang pernah ditangani atau sedang di-
tangani oleh team maupun individu penyidik, data kegiatan yang dimasukan ke
system E-Manajemen Penyidikan akan diketahui indeks penilaian kinerja
seorang penyidik dari tingkat Bareskrim sampai Polsek. Adapun tujuan utama
dari system E- Manajemen Penyidikan yang telah tergelar dari tingkat Mabes
Polri hingga daerah.
Hasil survei yang merupakan control dari proses pelayanan public me-
wajibkan satuan kerja bidang Penyidikan dari tingkat Pusat sampai Sektor mem-
iliki kewajiban untuk memperbaiki kinerja dan meningkatkan system penanganan
perkara yang lebih transparan, akuntable dan tidak berpihak. Adapun untuk men-
jawab hal tersebut Bareskrim Polri telah meluncurkan Sistem case management
Penyidikan atau disebut dengan E- Manajemen Penyidikan merupakan jawaban
terhadap era perubahan pelayanan public. Melalui program e-Penyidikan atasan
penyidik maupun penyidik pembantu serta masyarakat pencari keadilan menge-
tahui secara detail dan rinci tentang kasus yang ditangani dan bisa dievaluasi
hasil kinerja penyidik selama sebulan, triwulan, semester hingga satu tahun.
Guna mewujudkan keberlangsungan system tersebut maka perlu dilakukan op-
timalisasi penguatan system e-management Penyidikan secara berkelanjutan.
Program modernisasi Penyidikan sebgai sarana kontrol setiap atasan penyidik
dalam hal ini dari tingkat Bareskrim Polri hingga Reskrim Polsek sehingga
3
dengan mudah segala kinerja dapat diketahui yang dikerjakan atau produk apa
yang dimasukan ke data E-Manejemen Penyidikan setiap harinya, karena dapat
diketahui detik perdetik, menit permenit, jam perjam apa yang diperbuat hari ini
oleh penyidik atau penyidik pembantu.
1.2. Gagasan Proyek Perubahan
Perubahan dari setiap organisasi sangatlah penting hal ini guna mening-
katkan kualiatas kinerja organisasi serta terus meningkatnya tingkat ke-
percayaan/ kepuasan masyarakat kepada Polri khususnya dalam hal penegakan
hukum, adapun gagasan yang penulis angkat dalam tulisan ini adalah;
“MODERNISASI PENGUATAN PENYIDIKAN PERKARA PIDANA”.
a. Kondisi saat ini
1) Kurang pedulinya para penyidik/ penyidik pembantu untuk melakukan
pengisian E-Manajemen Penyidikan dan masih lemahnya kontrol
secara maksimal dari atasan penyidik maupun pimpinan kesatuan
2) Masih terdapatnya beberapa proses penanganan perkara yang
berlarut-larut dan ada yang tidak terkontrol serta sulit mengetahui
secara langsung perkembangan perkara yang ditangani.
3) Belum dipahami secara menyeluruh tentang digitalisai Program
E-Manajemen Penyidikan yang merupakan inovasi pengawasan
kinerja penyidik/penyidik pembantu baik pada tingkat Bareskrim Polri
maupun tingkat ujung tombak terdepan reserse di Polsek
4) Belum dijadikannya hasil analisa evaluasi program E-Manajemen
Penyidikan sebagai penilaian kinerja setiap individu penyidik/penyidik
pembantu.
5) Belum ada produk yang mengisyaratkan kewajiban bagi
penyidik/penyidik pembantu untuk mengisi pekerjaannya ke program
E-Manajemen Penyidikan dan kewajiban atasan penyidik untuk
melakukan pengawasan.
4
6) Koodinasi dengan CJS dan satker Polri pendukung teknis program
E-Manajemen Penyidikan baik Divisi TI, As Log, masih perlu
ditingkatkan dalam giat pengawasan digitalisasi yang lebih optimal.
7) Bentuk Aplikasi E-Management Penyidikan Perkara Pidana pada
Bareskrim Polri dan Polda Jajaran :
Gambar 1 : merupakan halaman awal dari E-Manajemen Penyidikan dimana se-
tiap pimpinan kesatuan maupun atasan Penyidik termasuk penyidik/ penyidik pembantu dapat membuka akses program yang dimulai dengan username dan password yang dimiliki.
Gambar 2 : merupakan halaman awal setiap pimpinan satuan kerja setelah
mengakes program dapat melihat kuantitas jumlah perkara yang di-input dan ditangani oleh satuan Reserse Criminal.
5
Gambar 4 : Kepala kesatuan dalam hal ini pimpinan di daerah (Polda, Polres)
dapat melihat perbandingan dengan satuan lain tentang kuantitas perkara yang ditangani satuan Reskrim berupa perkara tunggakan dan usia perkara.
Gambar 5 : menggambarkan secara diagram batang tentang kuantitas perkara
yang ditangani Polda-Polda secara Nasional jika telah diakses kedalam program.
6
Gambar 6 : menunjukan Pimpinan satuan atau atasan penyidik/penyidik pemban-
tu dapat melihat pekerjaan/kinerja dari anggota terhadap Laporan Polisi (LP) yang terlihat dari kuantitas dokumen mindik dari LP terse-but sebab meggambarkan apakah perkara tersebut telah ditangani atau stagnan.
b. Kondisi yang diharapkan
1) Memudahkan atasan penyidik maupun pimpinan kesatuan dalam
melakukan kontrol/pengawasan pekerjaan penyidik/penyidik pemban-
tu setiap hari tanpa harus memanggil anggota Reskrim cukup me-
manfaatkan program melalui penguatan intensif secara digital.
2) Meningkatnya kepedulian para penyidik/pemnyidik pembantu dari
tingkat pusat maupun daerah untuk mengupdate hasil pekerjaannya
secara rutin melalui program E-Manajemen Penyidikan, serta dapat
menilai kinerja sendiri dan dapat memperbaiki kualitas kinerja jika
terlihat masih rendah
3) Dengan tergelarnya penguatan progam E-Manajemen Penyidikan
maka setiap penyidik/penyidik pembantu berupaya semaksimal
mungkin menyelesaikan perkara yang ditangani tepat waktu dan tidak
berlarut-larut dengan harapan meningkatnya kepuasan dan
kepercayaan masyarakat serta kepastian hukum.
4) Dipahami dan dimengertinya program digitalisasi dalam pelaksanaan
pekerjaan penyidik/penyidik pembantu dan meningkatnya jumlah
personil Reskrim yang mengupdate hasil kerjanya ke program
E-Managemen Penyidikan.
7
5) Hasil Analisa dan evaluasi program E-Manajemen Penyidikan yang
dibuat perbulan, triwulan mupun semester dapat dijadikan penilaian
kinerja terhadap individu penyidik/penyidik pembantu.
6) Adanya kebijakan pimpinan/penegasan untuk melakukan akses ke
program E-Managemen Penyidikan berupa Nota Dinas dari Direktur,
Telegram hingga surat edaran kabareskrim Polri yang mewajibkan pa-
ra penyidik/penyidik pembantu melakukan pengisian kinerja kedalam
program E-Manajeman Penyidikan dalam jangka Panjang
penyelesaian revisi Perkap Manajemen Penyidikan No. 14 tahun 2012
dengan dimasukannya pasal tentang kewajiaban bagi penyi-
dik/penyidik pembantu mengupdate hasil kinerja ke program digital.
7) Koordinasi yang berkelanjutan dengan satker di lingkungan POLRI
guna perbaikan dan penyempurnaan program dan penilaian kinerja
penyidik/ penyidik pembantu serta kordinasi kolaboratif dengan aparat
Criminal Justice Sistem (CJS) dan kementerian/Lembaga terkait
dengan penyelesaian proses Penyidikan perkara pidana secara
terintegrasi.
1.3. Tujuan Proyek Perubahan
a. Tujuan Umum
Adalah Menciptakan penyidik dan penyidik pembantu baik dari tingkat
Bareskrim Polri sampai tingkat Polsek yang Profesional, Modern, Ter-
percaya yang akan ditempuh, direalisasikan melalui perwujudan penguatan
E-Manajemen Penyidikan secara terpusat.
b. Tujuan Khusus
1) Penguatan E-Manajemen Penyidikan mewajibkan penyidik/penyidik
pembantu mengupdate pekerjaannya setiap hari.
2) Adanya peningkatan kualitas kinerja personil rerskrim Polri,
3) Mudah melakukan pengawasan atas pekerjaan penyidik/penyidik
pembantu baik di tingkat pusat Bareskrim sampai tingkat Polsek.
4) Semakin meningkatnya Kepercayaan masyarakat serta menurunnya
complain dalam penanganan perkara.
8
1.4. Manfaat Proyek Perubahan
a. Internal
1) Memudahkan atasan penyidik dan pimpinan kesatuan dalam
melakukan control pengisian E- Manajemen Penyidikan secara digital
tanpa memanggil penyidik/penyidik pembantu.
2) Target waktu penyelesaian perkara lebih cepat dan tidak berlarut
larut.
3) Kinerja penyidik/penyidik pembantu dapat terukur karena setiap
pekerjaan dapat diketahui dengan memasukan dokumen.
4) Terdapat transparansi dalam penanganan perkara.
5) Pemberian reward dan sangsi atas pekerjaan harian pengisian
dokumen yang dilakukan bisa dilaksanakan pada saat itu.
6) Mudah melakukan Penilaian kinerja para anggota reserse criminal.
7) Setiap dokumen yang dibuat dan di updating ke dalam program
E-Manajemen Penyidikan, penyidik dapat melihat kinerja hariannya.
b. External
1) Semakin Meningkatnya kepuasan masyarakat atas proses Penyidi-
kan.
2) Adanya kepastian hukum pencari keadilan.
3) Masyarakat dapat merasakan peningkatan kinerja dengan mudah bila
perkara yang dilaporkan belum tuntas.
1.5. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Adapuan ruang lingkup tulisan dari proyek perubahan adalah tahap awal dimu-
lai pada lingkungan kerja Subdit 2 Dit Tipidum Bareskrim Polri sebagai pilot
proyect yang dilanjutkan pada lingkungan Bareskrim, Polda, Polres serta Pol-
sek tentang pentingnya Modernisasi penguatan Penyidikan perkara pidana me-
lalui E-Manajemen Penyidikan yang berbasis digital.
1.6. Out Put Kunci
a. Laporan hasil evaluasi penguatan E-Manjemen Penyidikan secara bu-
lanan, triwulan dan semester serta tahunan.
9
b. Produk Laporan evaluasi E-Manajemen Penyidikan dijadikan penilaian
kinerja anggota baik untuk peningkatan karier dan sekolah.
c. Langkah awal Dibuatnya Nota Dinas dari direktur Tinfak Pidana Umum
kepada para Kasubdit jajaran Dittipidum hingga Surat edaran Kabareskrim
yang memuat isi kewajiban pengisian/input dokumen kegiatan ke sistem
E-Manajemen kepada seluruh penyidik Reskrim dan penguatan bagi ata-
san penyidik melalui kontrol digital.
10
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
2.1. Milestone Proyek Perubahan
a. Jangka Pendek
1) Pembentukan team Efektif Proyek Perubahan pada subdit 2 Dittipi-
dum Bareskrim Polri yang dijadikan Pilot Proyect Perubahan pada
lingkup sub sistem dalam direktorat.
2) Melaksanakan koordinasi dengan team teknis pelaksana program
E-Manajemen Penyidikan, guna mengetahui sasaran dan out put
program yang diharapkan back up team teknis yang menyangkut mu-
lai tolak ukur penilaian produk yang telah dibuat dan capaian program
perubahan secara digitalisasi.
3) Melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya melakukan update hasil
pekerjaan yang dilakukan setiap hari ke dalam program E-Manajemen
Penyidikan kepada satuan target pilot proyek.
4) Menyusun Sasaran target yang dijadikan sebagai pilot proyec peru-
bahan sehingga dapat dihasilkan secara maksimal kuantitas dan
kualitas kinerja sebagai uji coba pada tingkat sub sistem pada
direktorat Bareskrim Polri.
b. Jangka Menengah
1) Melakukan analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang telah di uploade
oleh penyidik/penyidik pembantu ke program pengisian E-Manajemen
Penyidikan.
2) Hasil Analisa dan evaluasi dijadikan Penilaian KInerja dijadikan sara-
na pemberian Reward dan Punishment kepada penyidik/penyidik
pembantu dalam pengisian E-Manajemen Penyidikan.
11
3) Sosialisasi kebijakan pimpinan tentang kewajiban pengisian dokumen
ke dalam E-Manajemen Penyidikan setiap hari atas kinerja harian.
4) Melakukan monitoring secara periodik terhadap kinerja penyidik/
penyidik pembantu atas hasil kerja dalam program E-Manajemen
Penyidikan.
5) Pembuatan nota dinas dari direktur Tindak Pidana Umum yang berisi
penekanan kewajiban kepada para Kasubdit jajaran Dit Tipidum
melakukan control kepada anggota bawahannya dalam penginputan
dokumen hasil kinerja kedalam e-managemen Penyidikan.
c. Jangka panjang
1) Pembuatan Surat Edaran Kabareskrim Polri yang ditujukan kepada
seluruh personil Reserse kriminal se Indonesia tentang kewajiban
penyidik/penyidik pembantu dan atasan penyidik untuk melakukan
pengisian serta pengawasan E-Manajemen Penyidikan.
2) Penyusunan draft revisi perkap No. 14 tahun 2012 tentang mana-
jemen Penyidikan dengan memasukan beberapa pasal yang memuat
kewajiban pengisian E-Manajemen Penyidikan.
3) Sosialisasi revisi perkap No. 14 tahun 2012 atas penambahan pasal
kewajiban pengisian E-Manajemen Penyidikan
4) Melakukan pemantauan pengisian pekerjaan penyidik/penyidik pem-
bantu setiap hari secara berkelanjutan
5) Menjadikan pengawasan hasil pekerjaan penyidik/penyidik pembantu
yang menggunakan E-Manajemen Penyidikan sebagai penilaian
kinerja perorangan
12
2.2. Tata Kelola Proyek Perubahan
1) Struktur organisasi Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dengan
bidang tugas pekerjaan tiap Subdit :
Gambar 7 : Posisi Struktur Subdit II sebagai sample pilot proyek perubahan pada
Direktorat di Bareskrim Polri.
2) Struktur proyek perubahan
Mentor
BJP Drs. Toni Harmanto, M.H
PIMPINAN PERUBAHAN
KBP Drs. SUMARSO COACH
DR. ELLY FARIANI Ak, M.Sc
TIM EFEKTIF PROYEK PERUBAHAN
1) Iptu I Dewa Gede Ady Sugihartha, SIK 2) Brigadir Bagus 3) Penda SUKMA PRABOWO, Amd
TIM TEKNIS II
M. Hidayattullah, S.Kom, M.TI
Direktur TIPIDUM
BJP Drs. Herry Rudolf Nahak, M.Si. Ms
Wadir TIPIDUM
KBP Drs. Agus Nugroho, S.H.
KASUBDIT I (KAMNEG)
KANIT I
KASUBNIT I
PANIT I
BA
KANIT II
KASUBNIT II
PANIT II
BA
KANIT III
KASUBNIT III
PANIT III
BA
KANIT IV
KASUBNIT IV
PANIT IV
BA
KANIT V
KASUBNIT V
PANIT V
BA
KASUBDIT II (HARDA BANGTAH)
KASUBDIT III (PC, PPA, TPPO, RAM)
KASUBDIT IV (POLDOK)
KASUBDIT V (JATANWIL)
Gambar 8 : struktur pelibatan personil dalam proyek perubahan
13
2.3. Identifikasi dan Analisa Stakeholder
a. Promoters
1) Internal Bareskrim: Direktur operasional Penyidikan (Dir Tipidum, Dir
Tipideksus, Dir Tipiter, Dir Tipidkor, Dir Tipidnarkoba, Dir Tipid Cyber)
Biro Binops memiliki keterpengaruhan dan kepentingan yang kuat.
2) Eksternal Bareskrim: Kejaksaan, Pengadilan, Masyarakat pencari
keadilan, Tersangka, media massa (medsos, media elektronik, media
cetak).
b. Latens
1) Internal Bareskrim : Birowassidik, Pus Labfor, Pus Inafis.
2) External Bareskrim : Irwasum, AS SDM, Interpol, Saksi Ahli, Divisi
Hukum, Kedokteran Forensik, Kementerian dan Lembaga Negara,
Ikatan Profesi (Advocat, Notaris dll).
c. Defenders
Divisi provam, Kompolnas, Masyarakat, LSM, Ombudsman dan Komnas
HAM.
d. Apathetics
1) Internal Bareskrim : Pusiknas, Korwas PPNS, Biro Renmin;
2) External Bareskrim : Srena Polri, Divisi TI.
2.4. Identifikasi Potensi Masalah dan strategi Pemecahannya
a. Potensi Masalah
1) Resistensi berbagai pihak
2) Kuantitas dan kualitas SDM yang belum maksimal
3) Cultur bekerja penyidik/penyidik pembantu yang masih lambat dalam
penyelesaian perkara
4) Gangguan jaringan internet
5) Penyidik/penyidik pembantu tidak disiplin dalam mengupload doku-
men hasil pekerjaannya
6) Hasil update belum dijadikan penilaian kinerja
7) Ganguan dan serangan Hacker terhadap program
14
b. Strategi Pemecahannya
1) Melakukan sosialisasi/pemahaman tentang perlunya proper yang
sedang dibangun
2) Pengaturan beban tugas dan membuat skala prioritas serta pelatihan
dan pemberian target waktu penyelesaian perkara.
3) Merubah mindset dari manual ke digital dan sosialisasi program.
4) Menggunakan dan memanfaatkan modem.
5) Diberikan reward dan punishment atas kepatuhan dan kedisiplinan
mengupload dokumen.
6) Dibuat Nota dinas Direktur, Surat Edaran Kabareskrim sebagai
langkah awal, penilaian kinerja dan revisi/masukan salah satu Pasal
perkap 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan.
7) Memperkuat database pengamanan program guna mengantisipasi se-
rangan hacker.
2.5. Kriteria Keberhasilan
a. Faktor Sumber Daya Manusia
1) Meningkatnya jumlah penyidik/penyidik pembantu yang mengakses
dan mengisi hasil kerjanya ke program E-Manajemen Penyidikan.
2) Tumbuhnya kesadaran dari tiap-tiap penyidik/penyidik pembantu
untuk memanfaatkan waktu selesai pekerjaan guna mengakses dan
menginput hasil Penyidikan.
3) Adanya kepedulian dari tiap atasan penyidik melakukan pengawasan
melalui kontrol sebagai penguatan E-Manajeman Penyidikan.
4) Penyidik/penyidik pembantu memiliki integritas untuk melakukan
perubahan ke arah digitalisasi sebagai tantangan tugas di era
modernisasi teknologi informasi
b. Faktor Keterlibatan atasan penyidik dan pimpinan kesatuan
1) Sikap peduli dari Atasan penyidik untuk melakukan control setiap hari
atas pelaksanaan update hasil pekerjaan ke program E-Manajemen
Penyidikan.
15
2) Para pimpinan kesatuan mau memahami program E-Manajemen
Penyidikan telah memberikan kemudahan untuk pengawasan secara
digital tanpa harus memanggil.
3) Adanya Analisa dan Evaluasi terhadap pelaksanaan E-Penyidikan.
c. Peran serta Aktif dan kuatnya Dukungan Pimpinan
1) Adanya dorongan dari para pimpinan dan atasan penyidik yang sering
melakukan pengawasan dan control terhadap pengisian E-
Manajemen Penyidikan
2) Adanya perintah dari Setiap atasan kepada penyidik/ penyidik pem-
bantu untuk mengakses hasil kinerja hariannya.
3) Adanya budaya malu yang ditimbulkan oleh pimpinan atas ketidak
taatan dalam pengisian E-Penyidikan kepada anggota yang berada di
satuannya dengan memberikan Punishment atau Reward.
d. Sarana prasarana teknologi on line
1) Jaringan internet yang tidak mengalami ganggun sehingga
memudahkan penyidik/penyidik pembantu untuk mengakses
pekerjaannya ke program E-Manajemen Penyidikan.
2) Mudah dimengertinya bentuk vitur-vitur program sehingga dengan
cepat penyidik/penyidik pembantu menginput dokumen.
3) Masing-masing penyidik/penyidik pembantu berupaya semaksimal
mungkin untuk tidak tertinggal dalam pengisian E-Manajemen
Penyidikan dengan mengupayakan modem/hotspot secara pribadi.
e. Faktor Era perubahan pelayanan public dan kinerja secara digitalisasi
1) Adanya dorongon dari luar yang mewajibkan perubahan yang
signifikan dalam pelayanan public untuk meningkatkan kepercayaan.
2) Adanya budaya malu penyidik/penyidik pembantu yang tidak
menginput dokumennya kedalam program E-Manajemen Penyidikan.
3) Perlunya digitalisasi dalam melakukan penilaian atas kinerja anggota
sehingga lebih obyektif.
16
2.6. Faktor Pendukung Keberhasilan
a. Adanya kepedulian dari para penyidik dan penyidik pembantu untuk
melakukan perubahan baik pada diri pribadi personil maupun ada kemauan
keras untuk melakukan perubahan bahwa apa yang dikerjakan penyidik
dan penyidik pembantu diketahui oleh atasan maupun masyarakat pencari
keadilan dan mudah dipantau secara modernisasi tanpa harus bertatap
muka tapi cukup dengan digitalisasi teknologi berupa program penguatan
E-Manajemen Penyidikan.
b. Tertuangnya kebijakan pimpinan tentang progam penguatan Penyidikan
perkara pidana yang dilakukan secara digitalisasi baik secara terpusat
maupun tiap satuan wilayah
c. Dibuatnya analisa evaliuasi input data dan ases pada program E-
Manajemen Penyidikan secara bulanan atas hasil kinerja penyidik dan
penyidik
pembantu yang telah terekam.
d. secara kuantitas banyak penyidik/penyidik pembantu yang membuka
jaringan internet secara pribadi sehingga memudahkan update dan tidak
tergaganggu jtringan internet secara umum.
17
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
3.1. Capaian Proyek Perubahan dilihat dari Daftar Aktivitas Penyidik
a. Ringkasan Aktivitas Penyidik dari Satker Pilot proyek perubahan pada
Subdit 2 Dit Tipidum Bareskrim
Gambar 9 : Ringkasan aktivitas Penyidik Subdi 2 dalam memasukan dokumen ke pro-gram E-Managemen Penyidikan pada periode Juni s/d Agustus 2018 di-mana setiap individu penyidik dapat terlihat dari jumlah kuantitas dokumen yang di input
Gambar 10 : Ringkasan aktivitas Penyidik Subdi 2 dalam memasukan dokumen mindik ke program E-Managemen Penyidikan pada periode September s/d 13 Nopember 2018.
18
b. Rekapitualasi kegiatan mengakses Periode Bulan Agustus 2018 yang
dilaksanakan penyidik/penyidik pembantu Subdit II Dittipidum sebagai
berikut:
1) Kompol S. Parmin, S.H., M.H. mengakses : 31 Kali
2) AKP Halipah Retno Sari, S.H mengakses : 26 Kali
3) Bripka Gandhi Gyan Wibowo, S.H. mengakses : 26 Kali
4) AKBP Ni Nyoman Rasita, S.H. mengakses : 25 Kali
5) AKP Rudy K. M. Sembiring, S.H., SIK mengakses : 20 Kali
Gambar 11 : Warna hijau menunujukan kuantitas akses setiap individu penyidik/ penyidik pembantu setiap hari sedang warna merah menunjukan bahwa penyidik/ penyidik pembantu tidak melakukan akses ke program E-Manajemen Penyidikan pada bulan Agustus 2018.
Gambar 12 : menunjukan total aktivitas individu penyidik/penyidik pembantu yang telah melakukan pengaksesan di bulan Agustus 2018.
19
c. Rekapitualasi kegiatan mengakses Periode bulan September 2018 yang
dilaksanakan penyidik/penyidik pembantu Subdit II Dittipidum sebagai
berikut:
1) Kompol S. Parmin, S.H., M.H. mengakses : 30 Kali
2) AKBP Akhmad Slamet, S.H. mengakses : 30 Kali
3) AKBP Andik Puji Santoso, S.Sos, S.H. , M.H : 23 Kali
4) AKP Halipah Retno Sari, S.H mengakses : 21 Kali
5) Bripka Gandhi Gyan Wibowo, S.H. mengakses : 53 Kali
Gambar 13 : Warna hijau menunujukan kuantitas akses setiap individu penyidik/ penyi-
dik pembantu setiap hari sedang warna merah menunjukan bahwa penyi-dik/penyidik pembantu tidak melakukan akses ke
program E-Manajemen Penyidikan pada bulan September 2018.
Gambar 14 : menunjukan total aktivitas individu penyidik/penyidik pembantu yang telah melakukan pengaksesan di bulan September 2018.
20
d. Input Dokumen (Pembuatan Dokumen Harian Penyidik) yang dilakukan
penyidik/penyidik pembantu:
1) Periode Bulan Agustus 2018 penyidik Subdit II Dittipidum sebagai
berikut:
a) Kompol S. Parmin, S.H., M.H. Jumlah Dokumen : 82 Kali
b) AKP Halipah Retno Sari, S.H Jumlah Dokumen : 20 Kali
c) Bripka Gandhi Gyan Wibowo, S.H. Jumlah Dokumen : 18 Kali
d) AKBP Ni Nyoman Rasita, S.H. Jumlah Dokumen : 16 Kali
e) AKP Rudy K. M. Sembiring, S.H., SIK Jumlah Dokumen : 16 Kali
Gambar 15 : Warna hijau menunujukan kuantitas dalam melakukan penginputan dokumen setiap individu penyidik/ penyidik pembantu setiap hari sedang warna merah menunjukan bahwa penyidik/penyidik pem-bantu tidak melakukan akses ke program E-Manajemen Penyidikan pada bulan Agustus 2018.
Gambar 16 : menunjukan total aktivitas individu penyidik/penyidik pembantu yang
telah melakukan pengiputan dokumen di bulan Agustus 2018.
21
2) Periode bulan September 2018 penyidik Subdit II Dittipidum sebagai
berikut:
a) Kompol S. Parmin, S.H., M.H. mengakses : 343 Kali
b) Bripka Gandhi Gyan Wibowo, S.H. mengakses : 170 Kali
c) AKP Halipah Retno Sari, S.H mengakses : 84 Kali
d) AKBP Ni Nyoman Rasita, S.H. mengakses : 82 Kali
e) AKBP Akhmad Slamet, S.H. mengakses : 83 Kali
Gambar 17 : Warna hijau menunujukan kuantitas dalam melakukan penginputan dokumen setiap individu penyidik/ penyidik pembantu setiap hari sedang warna merah menunjukan bahwa penyidik/penyidik pem-bantu tidak melakukan akses ke program E-Manajemen Penyidikan pada bulan September 2018.
Gambar 18 : menunjukan jumlah total aktivitas individu penyidik/penyidik pem-bantu yang telah melakukan pengiputan dokumen di bulan September 2018.
22
3.2. Tolak Ukur Capaian Proyek Perubahan.
a. Komponen dokumen yang sering di input ke dalam program E-Manajemen
Penyidikan oleh para penyidik/penyidik pembantu setiap hari meliputi :
1) Surat Perintah Penyelidikan
2) Surat Tugas Penyelidikan
3) Rencana Penyelidikan
4) Surat Undangan Klarifikasi
5) Berita Acara Interogasi/wawancara
6) Berita Acara Klarifikasi
7) Laporan Hasil Penyelidikan
8) Laporan Gelar Perkara
9) Surat Perintah Penyidikan
10) Surat Tugas Penyidikan
11) Rencana Penyidikan
12) Surat Panggilan Saksi
13) Surat Panggilan Saksi Ahli
14) Surat Panggilan Tersangka
15) Surat Perintah Penyitaan
16) Laporan Hasil Gelar Perkara
17) SP2HP
18) Berkas Perkara Tahap I
19) Berkas Perkara Tahap II
20) Surat Perintah Penghentian Penyidikan
21) Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan
22) Surat Perintah Penghentian Penyidikan
23) Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan
23
b. Adapun bobot nilai terhadap produk yang dibuat dengan kategori :
1) Surat Perintah Penyelidikan : 1
2) Surat Tugas Penyelidikan : 1
3) Rencana Penyelidikan : 2
4) Surat Undangan Klarifikasi : 1
5) Berita Acara Interogasi/wawancara : 5
6) Berita Acara Klarifikasi : 5
7) Laporan Hasil Penyelidikan : 3
8) Laporan Gelar Perkara 1 : 2
9) Surat Perintah Penyidikan : 1
10) Surat Tugas Penyidikan : 1
11) Rencana Penyidikan : 1
12) Surat Panggilan Saksi : 1
13) Surat Panggilan Saksi Ahli : 1
14) Surat Panggilan Tersangka : 1
15) Surat Perintah Penyitaan : 1
16) Laporan Hasil Gelar Perkara : 1
17) SP2HP : 1
18) Berkas Perkara Tahap I : 2
19) Berkas Perkara Tahap II : 2
20) Surat Perintah Penghentian Penyidikan : 1
21) Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan : 1
22) Surat Perintah Penghentian Penyidikan : 1
23) Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan : 1
24
d. Perkembangan Prosentase proyek perubahan :
Gambar 19 : hasil dari proyek perubahan yang dilakukan di Subdit II Dittipidum
dalam penginputan dan pengaksesan E-Manajemen Penyidikan mengalami perubahan.
Gambar 20 : hasil dari proyek perubahan yang dilakukan di Subdit II Dittipidum
dalam penginputan dan pengaksesan E-Manajemen Penyidikan mengalami perubahan.
25
Gambar 21 : hasil dari proyek perubahan yang dilakukan di Subdit II Dittipidum
dalam penginputan dan pengaksesan E-Manajemen Penyidikan mengalami perubahan.
Gambar 22 : hasil dari proyek perubahan yang dilakukan di Subdit II Dittipidum dalam penginputan dan pengaksesan E-Manajemen Penyidikan mengalami perubahan.
26
Gambar 23 : hasil dari proyek perubahan yang dilakukan di Subdit II Dittipidum
dalam penginputan dan pengaksesan E-Manajemen Penyidikan mengalami perubahan.
Peningkatan Kinerja dalam Prosentase
NO NAMA PANGKAT/
NRP
REKAP INPUT DOKUMEN
PEN-CAPAIAN
(%) JUNI S.D. AGUSTUS
2018
SEPT S.D. NOVEMBER
2018
1 S. PARMIN, S.H., M.H. KOMPOL/ 66020113
110 343 311 %
2 GANDHY GYAN W, S.H. BRIPKA/ 82050358
41 170 414 %
3 HALIPAH RETNO SARI, S.H. AKP/ 70060037
50 84 168 %
4 NI NYOMAN RASITA, S.H. AKBP/ 61080284
19 82 431 %
5 AKHMAD SLAMET, S.H. AKBP/ 61110411
6 63 1.050 %
Gambar 23 : menunjukan beberapa anggota terlihat peningkatan kinerjanya
telah melebihi dari 100 % dalam melakukan Upload Dokumen
Penyidikan di E-Manajemen Penyidikan.
3.3. Kendala Internal dan Eksternal
a. Internal
1) Kualitas SDM penyidik dan penyidik pembantu yang belum maksimal
untuk menginput hasil kerja hariannya.
27
2) Masih ada anggota yang belum memahami sepenuhnya dan kurang
peduli akan program E-Manajemen Penyidikan,
3) Belum dijadikannya program E-Manajemen Penyidikan sebagai krite-
ria penilaian penyidik sehingga pengisian data hasil kinerja tidak
maksimal.
4) Atasan penyidik/penyidik pembantu belum maksimal melakukan
pengawasan secara rutin tentang kegiatan kewajiban mengakses dan
update data.
b. Eksternal
1) Jaringan internet yang belum stabil sehingga tidak bisa membuka
akses E-Manajemen Penyidikan.
2) Sulitnya berkomunikasi dengan pihak administrator jika terjadi human
error sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
memperbaikinya.
3.4. Upaya Mengatasi Kendala
a. Sosialiasai secara intensif tentang pentingnya melakukan input hasil kinerja
ke dalam E-Manajemen Penyidikan
b. Hasil evaluasi monitoring pengisian di sampaikan kepada seluruh penyidik
dan penyidik pembantu dengan memberitahukan siapa yang aktif akses
dan mengisi dan siapa yang malas akses dan mengisi dokumen.
c. Memerintahkan kepada anggota yang berdasarkan hasil pengecekan pada
daftar aktivitas penyidik nilainya rendah atau tidak mengakses untuk
melakukan input E-Manajemen Penyidikan di ruang kasubdit/ pimpinan.
d. Memberikan reward dan sangsi kepada penyidik/ penyidik pembantu yang
tidak mengakses dan input data ke E-Manajemen Penyidikan.
e. Menyusun SOP tentang kewajiban mengakses setiap pagi hari pada saat
sebelum mulai kerja dan memasukan dokumen ada sore hari atau sebelum
kembali dari kantor.
28
3.5. Pencapaian penguatan Penyidikan melalui kolaborasi antara Bareskrim Polri
dengan aparat Criminal Justice Sistem, Kantor Kementerian Negara dan Lem-
baga serta ahli guna tuntasnya Berkas Perkara hingga P21 untuk di input doku-
mennya ke program E-Management Penyidikan
a. Pelibatan unsur kementrian terkait untuk penyelesaian program
E-Management Penyidikan koordinasi berkelanjutan dengan BPN & Agraria
sehingga Berkas Perkara bisa tuntas.
b. selesainya berkas perkara untuk dapat di input kedalam program
E-Management Penyidikan, diperlukan peran kejaksaan cukup ber-
pengaruh dalam penentuan P21 terhadap suatu perkara yang ditangani.
c. Keterlibatan kementrian Lembaga lainnya dan ahli untuk penuntasan ber-
kas perkara sehingga tercapai bobot penuntasan dalam program E-
Management Penyidikan karena dokumen hasil pemeriksaan merupakan
salah satu dokumen yang di upload.
29
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
a. Proyek Perubahan dalam modernisasi penguatan Penyidikan perkara
pidana yang berbasis E-Manajemen Penyidikan (digital) akan terus
berkelanjutan secara menyeluruh hal ini dimaksud untuk memudahkan
melakukan evaluasi bagi atasan penyidik dan pimpinan guna mengetahui
kualitas kinerja dari para penyidk dan penyidik pembantu.
b. Agar terwujudnya proyek perubahan yang berkelanjutan dan menyeluruh
dari tingkat Bareskrim Mabes Polri hingga Unit Reskrim Polsek diperlukan
Produk tertulis berupa panduan dari tiap-tiap Kasubdit dan Nota Dinas dari
Direktur Oprasional serta masukan salah satu Pasal pada revisi perkap 14
Tahun 2012 yang mewajibkan pengawasan dalam mengakses dan input
dokumen ke dalam E-Manajemen Penyidikan.
Jakarta, November 2018
Peserta Diklatpim Tk. I Lan Angkatan XL Tahun 2018
Drs. SUMARSO