LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA -...

40
LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA PELATIHAN PENGGUNAAN CHEMSKETCH UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN KIMIA BAGI GURU-GURU KIMIA DI KOTA DENPASAR Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Undiksha No. 162/UN48/LPM Tanggal Maret 2015 OLEH: PROF. DR. I WAYAN REDHANA, M.SI. (NIDN:) DR. I MADE KIRNA, M.SI. (NIDN:) DR. I NYOMAN SUARDANA, M.SI. (NIDN: ) JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Transcript of LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA -...

LAPORAN

PROGRAM P2M DANA DIPA

PELATIHAN PENGGUNAAN CHEMSKETCH UNTUK

MENDUKUNG PEMBELAJARAN KIMIA BAGI GURU-GURU

KIMIA DI KOTA DENPASAR

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Undiksha

No. 162/UN48 /LPM

Tanggal Maret 2015

OLEH:

PROF. DR. I WAYAN REDHANA, M.SI. (NIDN: )

DR. I MADE KIRNA, M.SI. (NIDN: )

DR. I NYOMAN SUARDANA, M.SI. (NIDN: )

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

iii

PRAKATA

Kualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena

faktor guru dalam membuat perencanaan, aspek media pembelajaran merupakan salah satu

faktor yang penting untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena

itu, guru perlu membuat media pembelajaran yang komunikatif dan menarik bagi siswa.

Media pembelajaran inipun harus mampu mengantarkan isi pesan atau informasi dari

sumber pesan kepada penerima pesan (siswa).

Dalam kimia dipelajari struktur senyawa kimia. Pembuatan struktur senyawa kimia

ini sangat rumit jika digambar dengan program microsoft word. Untungnya, ada software

Chemsketch. Software ini dapat menyajikan struktur senyawa kimia dari struktur senyawa

kimia sederhana sampai dengan struktur senyawa kimia yang kompleks. Kehadiran

software ini dapat membantu guru-guru kimia membuat struktur senyawa kimia. Struktur

senyawa kimia yang telah dibuat menggunakan software Chemsketch ini selanjutnya

digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia, khususnya topik hidrokarbon dan

senyawa karbon. Dengan demikian, media pembelajaran yang dihasilkan akan menarik dan

mampu menyalurkan pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan.

Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini bermanfaat bagi guru-guru kimia sehingga guru-

guru kimia menjadi guru yang profesional

Singaraja, 7 Oktober

Pelaksana P2M

iv

RINGKASAN

Tujuan kegiatan pelatihan Chemsketch ini adalah untuk membantu guru-guru kimia

dalam membuat struktur senyawa kimia, baik struktur dua dimensi maupun struktur tiga

dimensi. Kegiatan ini diikuti oleh orang guru-guru kimia yang ada di Kota Denpasar

Provinsi Bali. Selama kegiatan, guru-guru kimia sangat antusias mengikutinya. Dalam

pelatihan ini pelaksana melibatkan tujuh orang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Kimia

untuk mendampingi guru-guru berlatih membuat struktur senyawa kimia. Pelaksanaan

pelatihan berjalan lancar dan guru-guru merasa puas dengan kegiatan pelatihan. Produk

struktur senyawa kimia yang dihasilkan dari program Chemsketch telah mencapai skor

rata-rata , tergolong sangat baik. Demikian juga media pembelajaran berbasis

Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata ,

tergolong sangat baik. Guru-guru kimia merasa memperoleh pengetahuan dan

keterampilan yang sangat memadai dalam membuat struktur senyawa kimia dan media

pembelajaran kimia. Bahkan, mereka menyarankan agar kegiatan pelatihan seperti ini terus

dilaksanakan.

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii

PRAKATA ........................................................................................................................... iii

RINGKASAN ....................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................................................

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................................................

C. Rumusan Masalah .........................................................................................................

D. Tujuan Kegiatan............................................................................................................

E. Manfaat Kegiatan ..........................................................................................................

F. Khalayak Sasaran Strategis ...........................................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................

A. Pembelajaran Berbantuan Komputer ............................................................................

B. Chemsketch ...................................................................................................................

BAB III. METODE PELAKSANAAN ...............................................................................

A. Kerangka Pemecahan Masalah ...................................................................................

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................................

D. Analisis Data ...............................................................................................................

BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ......................................................

A. Hasil Kegiatan ............................................................................................................

B. Pembahasan ................................................................................................................

BAB V. PENUTUP .............................................................................................................

A. Simpulan .....................................................................................................................

B. Saran-Saran .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia adalah bagian dari IPA yang khusus mempelajari struktur, susunan,

sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Pembahasan

tentang struktur materi mencakup struktur partikel yang menyusun materi dan bagaimana

partikel-partikel sangat kecil tersebut bergabung membentuk materi dengan ukuran yang

lebih besar sehingga nanti bisa diamati (makroskopis). Sifat materi dideskripsikan sebagai

sifat kimia yang berhubungan dengan jenis partikel materi (mikroskopis). Pembahasan

susunan materi mencakup komponen-komponen penyusun materi (mikroskopis) dan

perbandingan jumlah komponen penyusun materi. Sementara itu, pembahasan tentang

perubahan materi dideskripsikan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika yang

fenomenanya bisa diamati (makroskopis), tetapi apa yang terjadi di tingkat materi

merupakan kajian mikroskopis. Pembahasan energi yang menyertai perubahan materi

mencakup jenis dan jumlah energi serta perubahan energi dari bentuk yang satu ke bentuk

yang lain (makroskopis). Sementara itu, penyajian materi dan perubahannya

direpresentasikan dengan aspek simbolis. Aspek simbolis ini merupakan bagian yang

penting dalam mempelajari kimia. Dengan mengetahui aspek simbolis, dalam hal ini

struktur, kita dapat meramalkan sifat suatu materi.

Kimia menyajikan proses, notasi-notasi kimia, jenis, dan susunan materi. Proses-

proses kimia dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas, seperti persamaan reaksi dengan

tidak menghilangkan aspek mikroskopis dan makroskopis yang terjadi pada proses kimia

tersebut. Persamaan reaksi ini merupakan aspek simbolis dalam kimia. Semua zat yang

terlibat dalam persamaan reaksi juga merupakan aspek simbolik dari kimia. Dengan kata

lain, rumus-rumus kimia, seperti lambang atom, lambang unsur, lambang atau rumus

senyawa, semuanya ini merupakan aspek simbolis dari kimia.

Dari uraian di atas sangat jelas ditunjukkan bahwa sebagian aspek kimia bersifat

”kasat mata” (visible, artinya dapat dibuat fakta konkretnya [makroskopis]). Sebagian

aspek lagi seperti partikel materi yang ukurannya sangat kecil tidak kasat mata, tetapi kasat

logika. Dengan demikian, semua aspek kimia bersifat kasat logika dan kasat mata. Aspek

simbolis menjembatani antara aspek makroskopis dan mikroskopis.

Dalam kaitannya dengan belajar kimia, Gabel dan Bunce (1994) menyatakan

bahwa kimia melibatkan keterkaitan kajian makroskopis, mikroskopis, dan simbolis.

Aspek simbolis ini merupakan hal penting dalam kimia. Hal ini disebabkan oleh hampir

semua topik-topik kimia tidak bisa dilepaskan dari simbol. Simbol yang dimaksud tidak

hanya berupa lambang unsur (seperti H, O, C, N, Na, He, P, dan Ca) dan rumus molekul

(seperti CO, CO , H O, N , O , dan SO ), rumus empiris (seperti NaCl, SiO , CaO, P O ,

dan NaOH), tetapi juga persamaan reaksi (seperti CH (g) + O (g) CO (g) + 2H O(g)).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Penggunaan komputer untuk mendukung pembelajaran sangat penting di era

teknologi sekarang ini. Hal ini memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran.

Sementara itu, keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran dapat memudahkan

siswa memahami materi yang dipelajari. Kenyataannya, tidak banyak guru mengunakan

komputer dalam pembelajaran. Guru-guru yang menggunakan komputer untuk membantu

pembelajaran umumnya guru-guru muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di lain

pihak, guru-guru tua umumnya “alergi” dengan komputer Hal ini disebabkan oleh

beberapa alasan. Pertama, mereka takut mencoba karena takut komputernya rusak. Kedua,

daya tangkap mereka dalam mempelajari perintah dari suatu program cukup rendah dan

mereka mudah melupakan perintah tersebut. Mungkin, mereka lebih lancar menggunakan

mesin ketik untuk mengetik dokumen daripada menggunakan komputer.

Penggunaan komputer sekarang ini lebih banyak untuk keperluan pengolah kata,

seperti Microsoft Word, dan pengolah angka, seperti Microsoft Excel. Sementara itu,

penggunaan komputer untuk keperluan mengajar atau presentasi baru sebatas penggunaan

Microsoft Powerpoint. Kemampuan komputer yang lain untuk mendukung proses

pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan keterampilan guru-guru menggunakan software pendukung pembelajaran.

Software yang banyak digunakan untuk mengembangkan software pembelajaran

berbantuan komputer adalah Macromedia Flash. Namun, pembuatan software

pembelajaran berbatuan komputer menggunakan software Macromedia Flash cukup rumit

bagi seorang guru dan memerlukan ketekunan dan menghabiskan banyak waktu. Di lain

pihak, guru-guru dituntut mengajar 24 jam mengajar tatap muka. Artinya, mereka tidak

memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software Macromedia Flash untuk

membuat software pembelajaran berbantuan komputer.

Guru-guru yang menggunakan software pembelajaran berbatuan komputer berbasis

Macromedia Flash sangat sedikit jumlahnya. Guru-guru ini tidak membuat software

pembelajaran tersebut, melainkan men-download dari internet atau membeli dari penyedia

software, baik dengan cara membeli sendiri maupun dibelikan oleh pihak sekolah.

Software pembelajaran inipun sering mengandung konsep-konsep yang salah

(miskonsepsi).

Guru-guru kimia di Kota Denpasar memiliki permasalahan yang sama, seperti

kebanyakan guru-guru kimia yang lain. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai

berikut.

a. Guru-guru kimia umumnya menggunakan komputer lebih banyak untuk keperluan

administrasi, misalnya membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar

kerja siswa dengan Microsoft Word dan mengolah nilai siswa dengan Microsoft Excel.

b. Kurang dari 30% guru-guru kimia menggunakan komputer untuk membantu proses

pembelajaran. Guru-guru kimia ini menggunakan Microsoft Powerpoint untuk

mendukung proses pembelajarannya.

c. Kurang dari % guru-guru kimia menggunakan software pembelajaran berbantuan

komputer berbasis Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan.

d. Kurang dari 5% guru-guru kimia mengggunakan software pembelajaran berbantuan

komputer berbasis software khusus kimia, seperti Chemsketch, Chemdraw, Hypercamp,

ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Alasan untuk ini adalah guru-

guru kimia umumnya tidak mengetahui adanya software khusus kimia tersebut.

Ada dua versi software khusus kimia ini, yaitu software berbayar dan software

gratis. Software berbayar memiliki fasilitas yang lengkap, sedangkan software gratis

fasilitasnya tidak lengkap. Walaupun demikian, dengan software gratis ini masih banyak

fasilitas yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran kimia. Umumnya, software

gratis lebih banyak digunakan. Selain karena alasan hemat, urusan yang ruwet membayar

ke bank atau membuat kartu kredit adalah alasan lainnya. Mereka juga takut jika uang

mereka transfer hilang atau tidak sampai di tempat tujuan.

Mengingat pentingnya penggunaan software khusus kimia ini (Chemsketch) untuk

mendukung pembelajaran kimia, pada pengabdian kepada masyarakat ini penulis merasa

perlu menyebarluaskan informasi tentang adanya software Chemsketch dan sekaligus

melatih dan mendampingi guru-guru kimia menggunakan software tersebut. Dengan

pengetahuan dan keterampilan yang telah yang dimiliki, guru-guru kimia akan dapat

mendukung pembelajaran kimia dengan Chemsketch ini. Pada akhirnya, tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

C. Rumusan Masalah

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan penggunaan

Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia kepada guru-guru kimia di Kota

Denpasar. Dengan demikian, rumusan masalah yang dipecahkan melalui kegiatan

pengabdian kepada masyarakat ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia

peserta pelatihan?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat

oleh guru-guru kimia peserta pelatihan?

3. Bagaimana pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan?

D. Tujuan Kegiatan

Sejalan dengan rumusan masalah pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,

tujuan yang ingin dicapai adalah

1. melatih guru-guru kimia membuat rumus struktur senyawa kimia menggunakan

software Chemsketch,

2. melatih guru-guru kimia membuat media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch,

3. mendeskripsikan pendapat siswa terhadap kegiatan pelatihan yang diikuti.

E. Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan P2M dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Guru-guru kimia, khususnya guru-guru kimia di Kota Denpasar, diharapkan memiliki

pengetahuan dan keterampilan membuat struktur senyawa kimia dan peralatan kimia

sehingga produk ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran kimia.

2. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan penggunaan

Chemsketch, guru-guru kimia dapat menggunakan software sejenis, seperti Chemdraw,

Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab sehingga

pembelajaran kimia yang dilaksanakan menjadi lebih menarik yang pada akhirnya dapat

meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar

siswa ini akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.

F. Khalayak Sasaran Strategis

Sasaran dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru kimia yang ada di Kota Denpasar.

Pemilihan khalayak sasaran ini didasarkan atas di Kota Denpasar banyak terdapat guru-

guru kimia yang potensial, seperti salah seorang di antaranya menjadi guru teladan II

tingkat provinsi Bali. Guru ini sering mengikuti berbagai lomba pembuatan media

pembelajaran kimia berbantuan komputer (berbasis macromedia flash) dan meraih juara

satu atau dua tingkat provinsi Bali. Guru kimia ini juga melaksanakan e-learning (Moodle)

dalam pembelarannya. Namun secara umum, kemampuan guru-guru kimia yang lain

menggunakan software untuk mendukung pembelajaran kimia masih sangat terbatas.

Alasan guru tidak menggunakan software khusus kimia untuk mendukung pembelajaran

kimia adalah sebagai berikut. Pertama, guru-guru kimia tidak mengenal software khusus

kimia, seperti misalnya Chemsketch, sehingga mereka tidak pernah berlatih menggunakan

software ini. Kedua, guru-guru kimia malas berlatih menggunakan software khusus kimia

pendukung pembelajaran karena pengoperasian software ini cukup rumit. Ketiga, mereka

tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software khusus kimia pendukung

pembelajaran kimia karena mereka cukup sibuk mengajar untuk mengejar target 24 sks.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Berbantuan Komputer

Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar

dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam

bidang pendidikan, komputer sebagai hasil dari teknologi modern sangat membuka

kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan. Khususnya dalam

pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau

ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, komputer

dapat juga digunakan sebagai media yang memungkinkan peserta didik belajar secara

mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer

mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video,

serta memuat suatu kepintaran yang sanggup menyajikan proses interaktif.

Pada umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer

merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

sumber-sumber berbasis mikroprosesor. Dalam hal ini, informasi atau materi yang

disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis

aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah

”Computer-Asissted Instruction (CAI)” atau Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)

(Criswell, 1989).” Dalam pembelajaran berbantuan komputer peserta didik berhadapan

dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan

peserta didik ini terjadi secara individual sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta

didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh peserta didik yang lainnya.

Pembelajaran berbantuan komputer CAI telah dikembangkan akhir-akhir ini dan

telah terbukti manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta

didik dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan peserta didik dan di

masa yang akan datang komputer diharapkan dapat membantu ribuan peserta didik

sekaligus. Criswell (1989) mendefinisikan CAI atau Computer-Aided Learning (CAL)

sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pembelajaran dengan

melibatkan peserta didik secara aktif dan menghasilkan umpan balik.

Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer memiliki

keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lain. Keistimewaan komputer,

di antaranya menurut Gagne dan Briggs (dalam Munir, 20 ) adalah sebagai berikut.

1. Hubungan interaktif, komputer menyebabkan terwujudnya hubungan di antara

rangsangan dan jawaban, serta dapat menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat

belajar.

2. Pengulangan, komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila

diperlukan dan juga untuk memperkuat proses belajar serta memperbaiki ingatan.

Dalam pengulangan diperlukan kebebasan dan kreativitas dari para peserta didik.

3. Umpan balik dan penguatan, komputer membantu peserta didik memperoleh umpan

balik terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi belajar dengan

penguatan positif yang diberikan apabila peserta didik memberi jawaban.

Selain memiliki keistimewaan, pembelajaran berbantuan komputer menurut

Nasution (1994) mempunyai sejumlah keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran karena komputer

tersebut ”sabar cermat mempunyai ingatan yang sempurna.” Komputer sangat sesuai

untuk latihan dan pembelajaran remidi, mengingat tak ada guru yang dapat memberikan

latihan tanpa jemu-jemunya seperti komputer.

2. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki banyak kemampuan yang dapat

dimanfaatkan dengan segera, seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik,

gambar, dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh

manusia manapun.

3. Pembelajaran berbantuan komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur

menurut keinginan perancang pembelajaran atau penyusun kurikulum.

4. Pembelajaran berbantuan komputer dan mengajar oleh guru dapat saling melengkapi.

Apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik, dengan sendirinya

guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat memberi jawaban yang tak dapat

dengan segera dijawab oleh guru.

5. Selain itu, komputer dapat pula menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan segera.

Dengan adanya keistimewaan komputer, sistem-sistem komputer dapat

menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para peserta didik melalui cara

berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini

sebagaimana telah dikemukakan di atas, yaitu yang dikenal dengan pembelajaran

berbantuan komputer.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam dunia

pendidikan. Dalam hal ini, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer.

Pembelajaran berbantuan komputer telah memberi peran yang baru kepada guru. Untuk

dapat mengembangkan model pembelajaran berbantuan komputer, guru harus bekerja

sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam memprogram

pembelajaran. Itu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang bahan ajar, tentang

proses pembelajaran, tentang jiwa dan perkembangan peserta didik dan yang jelas juga

harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan komputer (Munir, 2013). Guru juga harus

mengenal kemampuan dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui bagaimana guru

harus berperan untuk membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi

guru, pembelajaran berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam

mengoperasionalkan komputer.

Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

yang berbasis komputer dalam pembelajaran, diperlukan keterampilan dari pihak guru

serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat, betapa pun majunya teknologi

informasi dan komunikasi berbasis komputer, peran guru memang tidak bisa digantikan

oleh apapun, termasuk oleh teknologi komputer.

Perkembangan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam

pembelajaran, sebenarnya, merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran.

Pembelajaran dengan berbantuan komputer telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah

membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta

didik dalam belajar. Pembelajaran berbantuan komputer menunjang implementasi

kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber

belajar. Kehadiran teknologi komputer dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai

pelengkap, tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. Menurut Munir (2013),

pembelajaran berbantuan komputer menyampaikan bahan pembelajaran dengan

melibatkan peserta didik secara aktif serta menyediakan umpan balik. Pembelajaran

berbantuan komputer merupakan pembelajaran yang memfungsikan software atau

perangkat lunak komputer sebagai media bagi siswa untuk berinteraksi dengan komputer

dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas atau di rumah (Patmanthara, 2007).

Pembelajaran berbantuan komputer merupakan aplikasi komputer sebagai kesatuan dalam

sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar dengan tujuan menolong siswa

dalam belajarnya.

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer

efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini didukung oleh hasil-hasil penelitian

sebelumnya. Gulek dan Demirtas (2005) melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan

laptop mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, Serin (2011)

menyelidiki pengaruh pembelajaran berbasis komputer pada prestasi belajar dan

keterampilan pemecahan masalah siswa. Hasil penelitiannya adalah pembelajaran berbasis

komputer efektif meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah

siswa. Di lain pihak, Cheng, Cheng, dan Chen (2012) menyelidiki efek pembelajaran

berbantuan multimedia dan gaya belajar pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian

mereka menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia lebih baik daripada

pembelajaran tradisional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Chemsketch

Chemsketch adalah salah satu software yang andal untuk membuat struktur molekul

dua dan tiga dimensi, persamaan reaksi, peralatan kimia dan sebagainya. Selain

Chemsketch, software lain yang biasa digunakan misalnya ChemDoodle, ChemDraw,

Hypercamp, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Chemscketch sangat mudah

digunakan dan fasilitasnya cukup lengkap. Hampir semua aspek simbolis dan aspek proses

dalam kimia dapat dibuat, misalnya lambang atom, lambang unsur, struktur Lewis, rumus

empiris, rumus molekul, rumus struktur baik dua maupun tiga dimensi, pemberian nama

struktur senyawa kimia atau pembuatan rumus struktur dari nama senyawa kimia, rotasi

struktur senyawa kimia, pembuatan struktur biomolekul, pembuatan struktur polimer,

pembuatan misel, persamaan reaksi, diagram, orbital atom, dan peralatan kimia.

Penggunaan Chemketch ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan khusus.

Chemsketch ini berbasis template. Dengan menggunakan template yang ada, kita akan

dapat menggambar semua struktur kimia, misalnya hidrokarbon, senyawa turunan alkana,

benzena dan turunannya, alkaloid, asam amino, lemak, karbohidrat, protein, dan asam

nukleat. Berikut ini ditunjukkan beberapa penggunaan Chemskech dalam penggambaran

rumus struktur dan peralatan lab (ACD/ChemSketch )

CH3O

O

OCH3

Li

CH3

NNH

OH

H

O

OOH

O

O NH

CH3

O

NH

NH

N

NH

CH3

OH

O

O

OO

NHN

NO

O

NNH

NO

O

Gambar 1 Beberapa rumus struktur senyawa karbon

OH

O

biphenyl-3-carboxylic acid

Gambar 2. Pemberian nama senyawa kimia dari rumus struktur

+25 oC

benzene

Gambar Persamaan reaksi kimia

OHO

O

OH

P

O

OH

P

O

O

OH

OH

OH

O

O

P

NO

O

OH

O

O-

OP

NO

O

OH

O-

OP

NH

CH3

CH3

N

N

N

N

CH3

NO

O

OH

O

O-

OP

N NH

N

O

NH2

NO

O

OH

O-

OP

NH

O

O

O

H

HH

H

OH

OH

H OH

OH

O

O

H

HH

H

OH

H OH

OH

OH

Gambar Senyawa pembentuk biomolekul

OH

O

H OH

H OH

H OH

OH

O

H OH

OH H

H OH

H OH

Gambar Struktur Fisher

HCH

3

HCH

3

H

H

H

H

H

HH

H

HCH

3H

CH3

H

H

H

H

H

H

H

H

Gambar Struktur Newman

OH

O Molecular Formula = C7H

6O

2

Formula Weight = 122.12134Composition = C(68.85%) H(4.95%) O(26.20%)

Molar Refractivity = 33.18 ± 0.3 cm3

Molar Volume = 101.9 ± 3.0 cm3

Parachor = 269.4 ± 4.0 cm3

Index of Refraction = 1.564 ± 0.02Surface Tension = 48.7 ± 3.0 dyne/cm

Density = 1.197 ± 0.06 g/cm3

Dielectric Constant = Not available

Polarizability = 13.15 ± 0.5 10-24cm3

Monoisotopic Mass = 122.036779 DaNominal Mass = 122 DaAverage Mass = 122.1213 Da

Gambar Penentuan sifat-sifat suatu senyawa

Gambar Struktur fuleren

13

149

810

1712

11

15

16

75

6

CH3

18

CH3

19

1

4

2

3H

H

H

20 CH3

21

H

Gambar Struktur steroid

12

2

NH

1

19

13

N9

18

11

5

3

21

10

204

8

14 6

17

7

15

16H

Gambar 10 Struktur alkaloid

10

5

1

4

2

3

9

8

6

7

11

12

14

13

CH330

CH3

18

CH328

CH329

15

17

16

CH3

19

H

H

H20

22CH3

21

23

24

25CH3

26

CH327

H

Gambar 11 Struktur terpen

Gambar 12 Asam nukleat

Gambar 13 Struktur tiga dimensi

Gambar 14 Gambar beberapa jenis orbital atom

Gambar 15 Diagram tingkat energi benzena

energy

-120 kJ/mol

energy

240 kJ/mol

-232 kJ/mol

-240 kJ/mol

predicted

8 kJ/mol

resonance

energy

-208 kJ/mol

151 kJ/mol

resonance energy

(-359 kJ/mol predicted)

Gambar 16 Lab kit

Thermometersing out from instructor

Vigreux column

Water out

Water in

West condenser

Vacum adapter

Receiving flaskimmerse in ice bath

200 mLround-bottom flaskimmerse in heat bath

Gambar 17 Set alat distilasi

Chemsketch telah berhasil digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia,

khususnya pada topik hidrokarbon. Sitepu (2011) melaporkan bahwa pemanfaatan media

Chemsketch dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran

resitasi. Sementara itu, Yu dan Chen (2012) melaporkan bahwa aplikasi software komputer

yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah Powerpoint, Chemoffice,

computer simulation softwares, LabVIEW software, beberapa computational chemistry

softwares, dan software kimia yang lain, seperti ACD/ChemSketch, ChemDB, Chemical

Reagent Calculator, Atom Builder and Atoms, dan Symbols and Equations. Software

komputer ini dapat membantu siswa mempelajari kimia menjadi lebih mudah.

BAB III. METODE PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah di atas didekati dengan menggunakan kerangka berpikir,

seperti ditunjukkan di bawah. Masalah yang ada di lapangan diidentifikasi, kemudian

dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya. Kemudian, dari alternatif pemecahan

masalah yang berhasil diidentifikasi, dipilih alternatif yang paling mungkin dan tepat

sasaran untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah memilih alternatif yang paling

mungkin dan tepat sasaran, selanjutnya dirumuskan metode kegiatan/pelaksanaan

pemecahan masalah.

Gambar Bagan Skematis Kerangka Pemecahan Masalah

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan. Kegiatan

pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran

kimia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

. Berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kota Denpasar

Tim pelaksana P2M berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kota Denpasar

berkaitan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan, terutama mengenai tempat dan

jadwal pelaksanaan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini akan dilaksanakan sekitar

bulan Juni sampai September . Ketua MGMP Kimia diharapkan dapat membantu tim

Permasalahan

Kurangnya pengetahuan guru tentang

software pendukung pembelajaran

kimia, khususnya Chemsketch

Kurangnya kemampuan guru

menggunakan software pendukung

pembelajaran kimia, khususnya

Chemsketch

Alternatif Pemecahan Masalah

Menugaskan guru-guru mencari software

pendukung pembelajaran kimia, khususnya

Chemsketch, di internet

Menyediakan software pendukung pembelajaran

kimia, khususnya Chemsketch

Melatih guru-guru kimia menggunakan software

pendukung pembelajaran kimia, khususnya

Chemsketch

Menyediakan buku panduan penggunaan software

pendukung pembelajaran kimia, khususnya

Chemsketch

Alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran

Menyediakan buku panduan penggunaan software

dan melatih guru-guru kimia menggunakan

Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia

Metode Kegiatan

Pelatihan penggunaan Chemsketch

untuk mendukung pembelajaran kimia

pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan.

Ketua MGMP Kimia juga menyurati anggota MGMP untuk menjadi peserta dalam

kegiatan pelatihan dan pendampingan. Jumlah guru-guru kimia yang terlibat dalam

kegiatan P2M ini sebanyak 34 orang.

. Penyiapan materi pelatihan dan pendampingan

Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang penggunaan

Chemsketch tim pelasana P2M menyiapkan materi pelatihan dan pendampingan yang dapat

digunakan oleh guru-guru kimia sebagai panduan dalam pelaksanaan pelatihan dan

pendampingan. Materi ini dikembangkan dari Chemsketch tutorial. Chemsketcth tutorial

ini ter-install bersama ketika kita meng-install master software Chemsketch. Materi

pelatihan dan pendampingan yang dibuat dari struktur senyawa kimia yang paling

sederhana ke struktur kimia yang kompleks. Dari struktur senyawa kimia dua dimensi,

materi dikembangkan lebih lanjut ke struktur senyawa kimia tiga dimensi, pemberian nama

dari struktur senyawa kimia, penentuan sifat-sifat senyawa kimia, orbital atom, diagram,

dan alat praktikum kimia.

. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch

Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch didasarkan atas buku

panduan materi pelatihan yang telah disiapkan. Pada kegiatan pelatihan dan pendampingan

ini seluruh peserta diminta membawa laptop. Peserta berlatih membuat struktur senyawa

kimia dari struktur sederhana ke struktur kompleks dan seterusnya sesuai dengan urutan

materi pelatihan.

. Pembuatan media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch

Struktur senyawa kimia yang telah dibuat oleh peserta sebelumnya diintegrasikan

ke dalam media pembelajaran kimia. Media pembelajaran kimia yang dibuat oleh peserta

berbasis powerpoint atau flash. Peserta diberi kebebasan memilih software powerpoint atau

flash tergantung dari penguasaan, kesukaan, atau tingkat kemudahan yang dirasakan oleh

peserta. Gambar berupa struktur senyawa kimia yang telah dibuat dengan Chemsketch

disalin (di-copy) dan kemudian di tempel (di-paste) pada slide powerpoint atau flash.

C. Rancangan Evaluasi

Keberhasilan kegiatan pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch ini

bagi guru-guru kimia di Kota Denpasar dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Tabel

berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan.

Tabel 1 Rancangan evaluasi

Aspek yang dievaluasi Indikator pencapaian tujuan

Kualitas produk struktur

senyawa kimia yang dihasilkan

oleh guru-guru kimia

Skor kualitas produk struktur senyawa kimia yang

dihasilkan minimal sebesar 85

Kualitas media pembelajaran

kimia berbasis Chemsketch

Skor kualitas media pembelajaran kimia berbasis

Chemsketch minimal sebesar 85.

Untuk menilai kualitas produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, rubrik

dikembangkan. Rubrik ini mengandung deskriptor dan subdeskriptor yang memudahkan

tim pelaksana P2M melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan

P2M ini.

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dari kegiatan P2M ini berupa skor produk struktur senyawa

kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia serta pendapat guru-guru

kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch. Kualitas produk struktur senyawa kimia

dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia ditentukan dengan menghitung

skor rata-rata dan standar deviasi. Di lain pihak, pendapat guru-guru kimia terhadap

kegiatan pelatihan Chemsketch ditentukan dengan menghitung rata-rata dan standar deviasi

dan kemudian mengubahnya menggunakan tabel konversi berikut.

Tabel 2 Konversi pendapat guru-guru kimia terhadap pelatihan Chemsketch

No. Rentangan skor Kategori

Mi + 1,5 SDi Sangat baik

Mi + 0,5 SDi < Mi + 1,5 SDi Baik

Mi - SDi < Mi + 0,5 SDi Cukup

Mi - SDi < Mi - SDi Kurang

< Mi – SDi Sangat kurang

BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

Jumlah peserta kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung

pembelajaran kimia bagi guru-guru kimia di Kabupaten Buleleng sebanyak orang.

Jumlah ini jauh lebih banyak dari yang direncanakan, yaitu 30 orang. Selama kegiatan

guru-guru kimia sangat antusias mengikuti pelatihan. Guru-guru kimia dibimbing oleh

pelaksana P2M dan dibantu oleh mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah komputer

untuk kimia. Kegitan pelatihan berjalan dengan lancar dan secara umum guru-guru dapat

membuat struktur senyawa kimia dengan baik. Walaupun demikian, masih tiga seorang

orang guru yang mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan tertatih-tatih. Hal ini disebabkan

oleh guru-guru kimia tersebut tidak terbiasa menggunakan komputer sehingga guru-guru

kimia bersangkutan masih kesulitan mencari tombol-tombol perintah untuk menjalankan

program.

Hasil penilaian terhadap produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru

kimia dengan program Chemsketch telah mencapai skor rata-rata . Ini berarti

kemampuan guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia tergolong sangat

baik. Berikut ini ditunjukkan beberapa produks struktur senyawa kimia yang dibuat oleh

guru-guru kimia dengan program Chemsketch.

CH3

CH3

CH3

CH3

n

O

OH

C C C C C C

H

H

H H

H

H

H

H

H

H

H

H

H

H

CC

CC

C

C

H

H

H

H

H

H

Gambar 4.1 Struktur senyawa kimia dua dimensi

Gambar 4.2 Struktur senyawa kimia tiga dimensi

H

H

H

H Cx

x

xx

O

H

Hx

x

N

H

Hx

x x

H

Si

F

Fx

x x

Fx

F

xx

x x

xx

xx

xx

xx

xx

x x

x x

x x

x x

x x

Gambar Struktur Lewis

N H

H

H Hx

x

x

+N H

H

H x

x

x

H

+

Gambar 4.3 Ikatan kovalen koordinasi

C

H

BrH

H

Gambar 4.4 Struktur dalam ruang

C C

Cl

H H

Cl

C C

H

Cl H

Cl

isomer cis- isomer trans-

Gambar 4.4 Isomer geometri

O

H

Hx

x

O

H

H

Gambar 4.5 Kepolaran molekul

O

H

H

O

H

H

Gambar 4.6 Ikatan hidrogen

CHO

OHH

OHH

HOH

OHH

CH2OH

CHO

OHH

OHH

HOH

OHH

CH2OH

Gambar 4.7 Struktur Fisher

HCH

3

HCH

3

H

H

H

H

H

HH

H

Gambar Struktur Proyeksi Newman

Gambar Struktur glukosa bentuk “kursi”

CH3 CH CH2

+

OH2 CH3 CH CH3

OHH2SO4

Gambar Persamaan reaksi

O

OH

HH

H

OOH

H OH

H

OH

O

H

HH

H

OH

OH

H OH

OH

OH2

Gambar Ikatan glikosida

C C C C C C

H

H

H H

F

H

F

H

H

H

H

H

H

H

2,3-difluorohexane

Gambar Menghasilkan nama senyawa kimia dari strukturnya

Ea Eao

pote

nsi

al

koordinat reaksi

A + BC

AB + C

BA C

Gambar Diagram reaksi eksoterm

Gambar 4.1 Orbital atom

+8 +8 +8 +8

Atom O Atom O Molekul O2

Dua pasang elektron digunakan bersama

Gambar 4.15 Ikatan kovalen

Gambar Struktur bilayer

Gambar 4.17 Set alat distilasi

Demikian juga produk media pembalajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat

oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata . Berikut ini disajikan beberapa

screenshot media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru

kimia.

Gambar Screenshot media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch

Guru-guru kimia peserta pelatihan memberikan respon yang sangat positif terhadap

kegiatan pelatihan. Pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan ditunjukkan

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Pendapat guru-guru kimia peserta terhadap pelaksanakan pelatihan

Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia

No. Pernyataan Pilihan respon

STS TS S SS

Karakteristik materi kimia adalah struktur dan dari

struktur kita akan dapat mempelajari sifat,

kemudian reaksi atau perubahan, dan terakhir

energi

Sebelum pelatihan, saya tidak mengenal software

yang dapat membuat struktur senyawa kimia

Banyak software untuk mendukung pembelajaran

kimia yang belum saya ketahui

Chemsketch adalah software yang sangat baik untuk

membuat struktur senyawa kimia

Semua struktur senyawa kimia dapat dibuat dengan

Chemsketch

Hasil struktur senyawa kimia yang dibuat dengan

Chemsketch sangat menarik

Struktur tiga dimensi yang dihasilkan dari program

Chemsketch sangat menarik

Selain membuat struktur, software ini sangat baik

untuk membuat orbital, diagram, dan peralatan

laboratorium kimia

Cara menggunakan software Chemsketch cukup

mudah

Modul pelatihan yang disediakan sangat membantu

saya berlatih membuat struktur senyawa kimia

Pelaksana P2M membimbing saya dalam membuat

struktur senyawa kimia dengan dengan baik

Saya memperoleh banyak pengetahuan dan

keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan

Chemsketch

Saya akan menggunakan software chemsketch ini

untuk membuat struktrur senyawa kimia dalam

pembelajaran kimia

Struktur tiga dimensi yang dihasilkan melalui

program Chemsketch akan memudahkan saya

mengajarkan materi senyawa karbon kepada siswa

Siswa mungkin akan puas jika saya mengajarkan

struktur senyawa kimia menggunakan software

Chemsketch

Permasalahan yang saya hadapi dalam membuat

struktur senyawa kimia dapat diatasi dengan

software Chemsketch

Banyak sekali manfaat yang saya peroleh selama

mengikuti pelatihan penggunaan chemsketch

Saya sangat senang memperoleh pengalaman

mengikuti pelatihan penggunaan Chemsketch

Saya berharap pengunaan Chemsketch penting

disebarkanluaskan kepada guru-guru kimia

Saya berharap ada pelatihan-pelatihan lain yang

membantu saya dalam mengajarkan materi kimia

Persentase rata-rata

Sementara itu, dari hasil angket terbuka dapat diuraikan teman-temuan sebagai

berikut. Hal-hal lain yang belum diungkap tentang pendapat guru-guru kimia dari hasil

angket tertutup adalah (a) mereka termotivasi mengkui pelatihan Chemskech, (b) mereka

berharap ada evaluasi diakhir pelatihan untuk mengetahui hasil pelatihan yang diikuti, (c)

pelathan ini sangat bermanfaat dalam pembelajaran kimia sehingga siswa memperoleh

pengetahuan yang lebih jelas dan riil, dan (d) pelatihan ini bermanfaat membantu guru-

guru kimia dalam mengajarkan materi kimia.

Menurut guru-guru kima, kelebihan dari kegiatan pelatihan ini adalah (a) mereka

memperoleh wawasan tentang pembuatan media pembelajaran, (b) mereka merasa dibantu

dalam membuat reaksi kimia yang tergolong susah dijadikan softcopy, (c) mereka merasa

lebih mudah menyampaikan materi kimia, khususnya materi yang berkaitan dengan

struktur kimia, reaksi kimia, alat-alat kimia, dan gambar-gambar, (d) merea merasa dibantu

dalam membuat bahan ajar, (e) mereka mampu membuat struktur kimia dengan lebih

mudah, (f) mereka memperoleh banyak tambahan ilmu untuk membuat struktur kimia, (g)

mereka terbantu dalam membuat lembar kerja siswa dan soal-soal, dan (h) mereka dapat

berlatih software baru yang lebih modern.

Sementara itu, kekurangan dari kegiatan pelatihan Chemsketch yang dilaksanakan

adalah (a) waktu yang diperlukan cukup singkat dan penyajian materi berlangsung cukup

cepat, (b) waktu kegiatan agar diatur sehingga tidak bentrokan dengan kegiatan awal

sekolah, (c) kegiatan pelatihan perlu dilakukan bertahap dan diakhir dilakukan evaluasi, (d)

jumlah instruktur perlu diperbanyak untuk membantu guru-guru kimia saat pelatihan (e)

materi pelatihan cukup banyak, sedangkan waktu kegiatan pelatihan berlangsung singkat,

dan (f) peserta mengalami kesulitan jika tidak didampingi oleh instruktur.

Guru-guru kima peserta pelatihan memberikan saran-saran untuk menyempurnakan

kekurangan dari kegiatan pelatihan Chemsketch. Saran-saran yang diberikan adalah (a)

waktu pelaksanaan pelatihan perlu diperbanyak, (b) kegiatan pelatihan seperti ini mohon

sering dilakukan, (c) modul dibuat lebih simpel dan ringkas, dan (d) pemberian penjelasan

perlu diperlambat.

Guru-guru juga memberikan saran-saran kepada pelaksana P2M untuk

pengembangan profesinalisme guru, yaitu (a) jika ada software baru, agar diadakan

pelatihan seperti ini, (b) pelatihan ini perlu terus diadakan agar kemampuan guru-guru

kimia lebih berkembang dalam pembuatan bahan ajar, (c) mohon diberikan pelatihan yang

lain seperti pembuatan media pembelajaran, pembuatan proposal penelitian tindakan kelas,

dan penulisan artikel, (d) perlu ada pelatihan yang memudahkan guru-guru kimia dalam

memilih strategi pembelajaran sehingga mata pelajaran kimia menjadi lebih menarik, (e)

(f) mohon diadakan pembahasan materi tentang miskonsepsi yang sering dihadapi oleh

guru-guru kimia SMA, (g) perlu ada pemantapan materi olimpiade kimia, (h) perlu

pelatihan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru kimia terhadap materi kimia, dan (i)

mohon dilakukan pelatihan yang berkaitan dengan pembelajaran kima.

B. Pembahasan

Pelatihan Chemsketch merupakan suatu program pelatihan yang sangat bermanfaat

bagi guru-guru. Program pelatihan ini membantu guru-guru terutama dalam pembuatan

struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia merupakan aspek dasar yang harus

dikuasai oleh siswa dalam mempelajari kimia-kimia yang lain. Melalui struktur kimia,

siswa akan dapat memahami sifat senyawa kimia karena dari struktur siswa akan dapat

mengetahui kereaktifan suatu senyawa kimia. Oleh karena itu, struktur senyawa kimia

biasanya diajarkan di bagian awal ketika kita mempelajari kimia.

Pelatihan Chemsketch ini dapat membantu guru-guru kimia membuat bahan ajar,

hand out, lembar kerja siswa, dan bahkan media pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh

ketika guru-guru kimia menyajikan materi kepada siswa, penyajian struktur kimia adalah

suatu kewajiban. Tanpa penyajian struktur kimia, baik guru maupun siswa akan mengalami

kesulitan dalam memahami materi kimia.

Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta

pelatihan tergolong sangat baik. Karena pada saat pembuatan struktur senyawa kimia

selama pelatihan guru-guru dibimbing oleh beberapa orang instruktur. Pelaksana kegiatan

P2M melibatkan tujuh instruktur untuk dapat mendampingi guru-guru dalam berlatih

membuat struktur senyawa kimia. Dalam pelatihan tersebut kebanyakan guru sudah dapat

mengikuti pembuatan struktur senyawa kimia dengan baik dengan dengan mengikuti

langkah-langkah yang terdapat dalam buku modul pelatihan. Sekitar 10 orang masih

memerlukan bantuan secara intensif. Hal ini disebabkan oleh perintah-printah dalam

Chemsketch relatif baru bagi mereka. Hal ini terjadi karena mereka kurang terbiasa

menggunakan perintah-perintah yang adalah dalam software komputer. Dengan bimbingan

dari instruktur, kesepuluh orang guru kimia tersebut dapat mengikuti dan membuat struktur

senyawa kimia dengan baik.

Hal menarik juga perlu diungkap selama kegiatan pelatihan adalah bahwa guru-

guru kimia sangat antusias bertanya tentang pemanfaatan Chemsketch dalam pembelajaran

kimia. Selain itu, mereka bertanya tentang materi kimia, seperti struktur asam sulfat.

Ternyata hampir semua guru mengalami miskonsepsi dalam membuat struktur Lewis

senyawa asam sulfat. Mereka beranggapan bahwa ikatan antara atom S dan O dalam

senyawa asam sulfat adalah ikatan kovalen koordinasi. Padahal, konsep yang benar adalah

ikatan yang terjadi antara atom S dan O dalam struktur senyawa asam sulfat adalah ikatan

rangkap dua. Setelah instruktur menjelaskan mengapa ikatan rangkap dua yang terjadi

antara atom S dan O dalam struktur asam sulfat, guru-guru peserta pelatihan baru

menyadari kesalahan konsepnya. Mereka menyatakan memperoleh informasi tersebut dari

buku-buku kimia yang digunakan di sekolah. Tampaknya mereka kurang memahami

konsep muatan formal. Karena alasan itu, mereka meminta agar diberikan pemantapan

materi kimia pada kegiatan P2M selanjutnya.

Di lain pihak, pada pembuatan media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch,

kualitas media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan tergolong

sangat baik. Pada pembuatan media pembelajaran ini, guru-guru kimia diberi waktu yang

cukup lama, yaitu sayu bulan. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru memiliki waktu yang

cukup untuk mengindentifikasi struktur senyawa kimia yang dibuat dan membuat struktur

penyajian materi kimia. Ada waktu untuk melakukan revisi jika terjadi kesalahan struktur

senyawa kimia atau tampilan medianya belum baik. Sangat baiknya kualitas media

pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta

pelatihan disebabkan oleh paling sedikit du alasan. Pertama, guru-guru kimia sudah

mampu membuat struktur senyawa kimia dengan baik pada saat pelatihan, tinggal guru-

guru kimia berlatih secara mandiri lebih intensif. Selama berlatih berlatih secara mandiri,

instruktur menyediakan proses bimbingan melalui telepon atau email. Kenyataannya, tidak

ada guru-guru kimia yang meminta bantuan bimbingan selama berlatih secara mandiri. Ini

artinya guru-guru kimia peserta pelatihan sudah mampu berlatih secara mandiri. Kedua,

software presentasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia adalah

power point. Semua guru sudah sangat fasih menggunakan program presentasi power

point. Sesungguhnya, guru-guru kimia sudah sering menggunakan software presentasi

power point. Hanya saja yang belum diketahui dengan baik sebelumnya oleh guru-guru

kimia dalah software Chemsketch. Dengan telah menguasai software Chemsketch pada saat

pelatihan, dengan teknik copy dan paste struktur senyawa kimia dari software Chemsketch

ke program power point, guru-guru kimia dapat membuat media pembelajaran kimia

berbasis Chemsketch dengan mudah dan dengan hasil yang sangat baik.

Ketertarikan guru-guru kimia peserta pelatihan dalam mempelajari software

Chemsketch dapat diketahui dari respon guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan.

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa guru-guru kimia sangat sennag mengikuti

kegiatan pelatihan pengggunaan Chemsketch dalam pembuatan struktur senyawa kimia.

Mereka berpendapat bahwa software Chemsketch merupakan software yang sangat baik

untuk membuat struktur senyawa kimia. Salain itu, mereka juga beranggapan bahwa

struktur senyawa kimia (dua atau tidga dimensi) yang dibuat dengan software Chemsketch

sangat menarik. Guru-guru kimia peserta pelatihan juga berpandangan bahwa mereka

memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan

Chemsketch.

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan

Chemsketch dapat menyajikan berbagai macam struktur senyawa kimia dari

struktur senyawa sederhana sampai ke struktur senyawa kompleks. Pelatihan Chemsketch

dapat membantu guru-guru dalam membuat struktur senyawa kimia, bahkan struktur

senyawa kompleks. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru

kimia dengan software Chemsketch tergolong sangat baik. Guru-guru juga mampu

membuat produk media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch dengan kualitas yang

sangat baik. Guru-guru kimia menyambut sangat baik pelaksanaan pelatihan Chemsketch

ini. Dengan Chemsketch ini, mereka sangat terbantu membuat struktur senyawa kimia dan

membuat media pembelajaran kimia.

B. Saran-Saran

Guru-guru kimia dapat menggunakan Chemsketch untuk membuat struktur

senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat melalui program Chemsketch

dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia. Penelitian penerapan media

pembelajaran berbasis Chemsketch dalam pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Oleh

karena itu, guru-guru perlu menyelidiki pengaruh media pembelajaran berbasis

Chemsketch dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

ACD/ChemSketch Version 12.0 for Microsoft Windows: Tutorial Drawing Chemical

Structures and Graphical Images. ( ) Advanced Chemistry Development, Inc.

Diakses 25 Maret 2012, dari http://www.ch.pw.edu.pl/~kazek/chemia/chemsk_

t12.pdf.

Cheng, Y. H., Cheng, J. T., Chen, D. J. (2012). The Effect of Multimedia Computer

Assisted Instruction and Learning Style on Learning Achievement, WSEAS

Transactions On Information Science And Applications, ( ) -

Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Curtaain

Publishing.

Gabel, D. L. & Bunce, D. M. (1994). Research on Problem Solving: Chemistry. Dalam D.

L. Gabel. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. (hal. 301-

326). New York Macmillan Publishing Company.

Gulek, J. C. & Demirtas, H. (2005). Learning with Technology: The Impact of Laptop Use

on Student Achievement, The Journal of Technology, Learning, and Assessment,

( ) -

Krisiyanto. Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses 1 September 2012, dari

http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/makalah-pembelajaran-berbasis-komputer.

Munir. (2013). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat sebagai Media

Pembelajaran. Jurnal Teknodik ( ) -

Serin, O. (2011). The Effects of The Computer-Based Instruction on the Achievement and

Problem Solving Skills of the Science and Technology Students, The Turkish

Online Journal of Educational Technology, ( ) -

Sitepu, C. P. K. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Chemsketch dalam Pembelajaran yang

Menggunakan Metode Resitasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia di SMK

Kelas XI. Diakses 2 September 2013, dari http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-

Master- .

Yu, W. & Chen, L. (2012). The Application of Computer Softwares in Chemistry

Teaching, International Journal of Education and Management Engineering, 12,

-

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Halaman sampul modul pelatihan

Lampiran . Foto-foto Kegiatan