UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA -...

31
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH (PTK) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KARYA PENGEMBANGAN PROFESI BAGI GURU SEJARAH DI KABUPATEN BULELENG Oleh Ketut Sedana Arta, S.Pd.,M.Pd. /19760412200604 1 001 (Ketua Pelaksana) Dr. Tuty Maryati, M.Pd/196608311993032001 (Anggota) Dra. Desak Made Oka Purnawati, M.Hum/196805171993032002 (Anggota) Dibiayai dari Daftar isian Pelaksanaan (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha Dengan SPK No 226/UN 48.15/LPM/2015 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA OKTOBER 2015

Transcript of UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA -...

Page 1: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M DANA DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH (PTK)

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KARYA PENGEMBANGAN

PROFESI BAGI GURU SEJARAH

DI KABUPATEN BULELENG

Oleh

Ketut Sedana Arta, S.Pd.,M.Pd. /19760412200604 1 001 (Ketua Pelaksana)

Dr. Tuty Maryati, M.Pd/196608311993032001 (Anggota)

Dra. Desak Made Oka Purnawati, M.Hum/196805171993032002 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar isian Pelaksanaan (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

Dengan SPK No 226/UN 48.15/LPM/2015

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

OKTOBER 2015

Page 2: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

i

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul Program : Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

(ptk) untuk Meningkatkan Kualitas Karya

Pengembangan Profesi bagi Guru Sejarah di

Kabupaten Buleleng

2. Jenis Program : Rintisan

3. Bidang Kegiatan : Pendidikan

4. Identitas Pelaksana

a. Ketua

-Nama

-NIP

-NIDN

-Pangkat/Gol.

-Alamat Kantor

-Alamat Rumah

b. Anggota 1

-Nama

-NIP

-NIDN

-Pangkat/Gol.

-Alamat Kantor

-Alamat Rumah

c. Anggota 2

-Nama

-NIP

-Pangkat/Gol.

-Alamat Kantor

-Alamat Rumah

5. Biaya Yang Diperlukan

6. Lama Kegiatan

: Ketut Sedana Arta, S.Pd.,M.Pd

: 197604122006041001

: 0012047607

: Penata Muda TK 1/IIIC

: Jln. Udayana No. 12 C Singaraja

: BTN Banyuning Lestari Blok J No. 1 Singaraja

: Dr. Tuty Maryati, M.Pd

: 196608311993032001

: 0031086602

: Penata Muda/IIId

: Jln. Udayana No. 12 C Singaraja

: BTN Banyuning Indah Blok H No. 2

: Dra. Desak Made Oka Purnawati, M.Hum

: 196805171993032002

: Penata/Lector

: Jln. Udayana No. 12 C Singaraja

: BTN Sukasada

: Rp. 9.500.000,- (Sembilan Juta Lima Ratus Ribu)

: 8 Bulan

Singaraja, 7 Oktober 2015

Page 3: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/

Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan P2M

yang berjudul “Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (ptk) untuk

Meningkatkan Kualitas Karya Pengembangan Profesi bagi Guru Sejarah di

Kabupaten Buleleng” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam laporan penulisan ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

1 Ketua LPM Undiksha atas dana yang diberikan untuk bisa

berlangsungnya pengabdian ini

2 Kepala SMA dan SMK se Kabupaten Buleleng yang telah membantu

mengirimkan guru-gurunya untuk mengikuti pelatihan sehingga

kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik

3 Kepala SMK Puriwisata Pancasari yang telah bersedia memberikan

peminjaman kelas untuk terselenggaranya kegiatan ini

4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang telah bersedia menjadi

Tim Panitia P2M atas segala masukan dan kritikannya demi

terselenggaranya kegiatan ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan

oleh berbagai keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 7 Oktober 2015

Penulis

Page 4: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

iii

Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (ptk) untuk Meningkatkan

Kualitas Karya Pengembangan Profesi bagi Guru Sejarah di Kabupaten

Buleleng

Oleh

Ketut Sedana Arta*, Tuty Maryati*, Desak Made Oka Purnawati*

*) Jurusan Pendidikan Sejarah

ABSTRAK

Tujuan P2M ini adalah: (1) Memberikan pemahaman tentang Penelitian

Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru sejarah di SMA dan SMK di Kabupaten

Buleleng; (2) Meningkatkan keterampilan menyusun proposal Penelitian

Tindakan Kelas bagi guru-guru sejarah di SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng;

(3) Memberikan pendampingan pada guru-guru sejarah SMA dan SMK,

khususnya yang berkaitan dengan masalah Penelitian Tindakan Kelas.

Metode yang diterapkan untuk mencapai tujuan kegiatan P2M ini adalah

ceramah dan pelatihan. Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan untuk menggali

kendala-kendala teoretis dan procedural yang dihadapi guru-guru sejarah SMA

dan SMK dalam membuat proposal, sedangkan pelatihan diberikan kepada guru

sejarah SMA dan SMK se Kabupaten Buleleng dalam penyusunan proposal PTK

dalam rangka meningkatkan pengembangan profesi guru.

Hasil yang diperoleh dari semua tahapan kegiatan pelaksanaan P2M ini

dapat dirinci sebagai berikut: (1) Kurangnya kemampuan guru dalam

mengembangkan dan mengemas Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas padahal

di lapangan berdasarkan wawancara dengan guru-guru terdapat banyak

permasalahan dalam pembelajaran sejarah, kurangnya pemahaman tentang

strategi belajar mengajar sejarah yang inovatif, serta belum dipahaminya tentang

bagaimana merancang RPP guna mendukung pelaksanaan PTK di kelas: (2)

Setelah diberikan pelatihan oleh tim pakar dari Undiksha Singaraja, para guru

sekolah dasar mulai bisa menyusun dan mengemas proposal PTK. Hal ini dapat

diketahui dari hasil pelatihan penelitian Karya Ilmiah (PTK) untuk meningkatkan

profesi bagi guru sejarah yang mereka buat. Selain itu para guru mengaku

memahami mengapa seorang guru wajib melakukan PTK dalam pembelajaran

sejarah dan tidak lagi menganggap PTK itu merupakan beban tapi merupakan

suatu kewajiban. (3) Pemberian masukan berupa ide dan saran akademik bertalian

dengan penyempurnaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) bagi guru-guru sejarah

di Kabupaten Buleleng mulai dari tahap perencanaan sampai refleksi sangat

didukung dengan baik. Tuntutan profesi guru untuk membuat PTK dalam rangka

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sejarah dan tuntutan dari Dinas

Pendidikan untuk mendukung kenaikan jabatan dan golongan bagi guru PNS yang

akan naik pangkat yang lebih tinggi.

Kata kunci: PTK, Pengembangan Profesi, Guru Sejarah

Page 5: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN. ..................................................................... i

KATA PENGANTAR. ............................................................................. ii

ABSTRAK. ............................................................................................... iii

DAFTAR ISI. ............................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................ vi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. .......................................................................... 1

1.2 Analisis Situasi. ......................................................................... 4

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah. ........................................ 5

1.4 Tujuan kegiatan. ........................................................................ 5

1.5 Manfaat Kegiatan....................................................................... 5

1.6 Khalayak Sasaran Strategis........................................................ 7

BAB II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah. ................................................. 8

2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan. .................................................. 8

2.3 Rancangan Evaluasi. .................................................................. 10

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................

3.1 Hasil Kegiatan. .......................................................................... 12

3.2 Pembahasan. .............................................................................. 13

BAB IV. PENUTUP

4.1 Simpulan. ................................................................................... 20

4.2 Saran. ......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

v

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1. ..................................................................................................... 10

Gambar 3.1. ................................................................................................. 14

Tabel 3.1. ..................................................................................................... 15

Page 7: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

dinamis dan sarat perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan

budaya kehidupan. Perubahan yang diamksud adalah perbaikan pada semua tingkat

perlu secara terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Mutu atau standar kelulusan lembaga pendidikan erat kaitannya dengan proses

pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

kurikulum, tenaga kependidikan, proses pembelajaran, evaluasi, sarana dan prasarana,

tenaga pendidik dan kependidikan, pembiayaan, manajemen sekolah, iklim kerja.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya tingkat SMK

dan SMA di Kabupaten Buleleng berbagai kegiatan sebagai upaya meningkatkan

kualitas guru sebagai pelaksana kurikulum telah dilaksanakan melalui berbagai

kegiatan seperti pelatihan berkaitan dengan PBM, Uji Kompetensi Guru, namun

pelatihan mengenai pembelajaran dan penelitian masih kurang, terutama bagi guru-

guru sejarah di Kabupaten Buleleng

Berdasarkan Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen

dinyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik. Difinisi tersebut menuntut agar guru memiliki kualifikasi akademik, komptensi

dan sertifikat pendidik.Untuk menghasilkan kualifikasi akademik yang baik

diperlukan sejumlah kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian,

sosial dan professional.Kompetensi-komptensi tersebut diperlukan oleh seorang guru

untuk dapat meraih sertifikat pendidik sebagai bukti keprofesionalannya.

Pengembangan keprofesionalan guru sangat terkait dengan kegiatan

penelitian, khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sebagai bahan menyusun

Page 8: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

2

Karya Tulis Ilmiah (KTI).PTK pada hakekatnya merupakan kegiatan ilmiah yang

dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk kegiatan pembelajaran di kelas secara

ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.Karena PTK merupakan penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri berdasarkan permasalahan yang

dialaminya.Melalui PTK diharapkan guru dapat berkolaborasi dengan sejawat, dalam

merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

partisipatif.Hal tersebut menjadi permasalahan bagi guru dengan kesibukan

kesehariannya mengajar, guru kurang menyadari bahwa dirinya juga memerlukan

peningkatan keprofesionalannya melalui penelitian yang dapat dilakukan langsung

pada kegiatan pembelajaran di kelas disamping itu, antusiasme guru masih kurang

karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penelitian.

Pelaksanaan kurikulum termasuk kurikulum 2013 di lapangan, memerlukan

pemahaman dari guru-guru termasuk guru sejarah melalui kegiatan PTK untuk

memahami kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran. Data di lapangan

menunjukkan bahwa guru kurang memainkan perannya dalam melakukan PTK

karena berbagai alasan seperti kurangnya dana untuk mengadakan pertemuan,

pelatihan, seminar terkait dengan PTK dalam pembelajaran sejarah. Hal ini tentu

berujung pemahaman mereka terhadap PTK menjadi kurang, walaupun ada guru-guru

dikirim untuk mengikuti pelatihan di tingkat nasional, maupun yang dipanggil oleh

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali dengan mengadakan workshop

terkait kurikulum 2013 seperti guru-guru sejarah di SMAN 1 Singaraja, SMAN 2,

SMAN 3, SMAN 4, SMKN 3, SMKN 2, SMKN1 Singaraja, serta sekolah swasta

seperti SMA Bhaktyasa, SMA Saraswati, SMA Lab Undiksha, SMA Karya Wisata,

SMK PGRI, SMA Dwi Jendra, namun tidak disertai dengan pemberian materi PTK.

Sehingga data di lapangan menunjukkan bahwa guru-guru masih bingung tentang

PTK. Kebingungan guru-guru sejarah bertambah karena untuk kenaikan pangkat

diharuskan membuat PTK oleh Dinas Pendidikan

Secara faktual permasalahan prinsip yang dialami oleh para guru sejarah di

KabupatenBuleleng saat ini adalah berkaitan dengan kemampuan untuk

mengimplementasikan PTK dalam kurikulum tahun 2013 sesuai dengan pitrahnya.

Page 9: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

3

Para guru mengakui, perubahan kurkulum yang sedemikian cepat dari kurikulum

2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan (2006) dan kurikulum tahun 2013

membuat guru sejarah di Kecamatan Buleleng “kebingungan”. Sedangkan pelatihan

yang dilaksanakan oleh instansi terkait baru hanya menyentuh level kepala sekolah

saja dan beberapa guru sejarah itupun belum merata. Implikasinya, para guru sejarah

yang ada di Kabupaten Buleleng sampai saat ini belum “memahami” hakekat PTK

dalam kurikulum 2013. Menurut Budiningsih (2004: 96) salah satu modal dasar

dalam melaksanakan proses pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik

dan tujuan pendidikan adalah dengan mengembangkan kurikulum melalui perangkat

pembelajaran yang akan digunakan guru serta menindaklanjuti berbagai masalah

dalam pembelajaran sejarah melalui PTK. Dengan adanya kemampuan guru dalam

PTK, para guru akan memahami arah pengembanan dan tujuan serta target

pembelajaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Disisi lain dengan

pemberlakukan desentralisasi kurikulum guru tidak lagi hanya sebagai pelaksana

kurikulum tetapi juga sebagai pelaksana dan pengembang kurikulum sehingga guru

merupakan life curriculum (Sayodih, 1997: 23). Sebagai kurikulum hidup tentunya

berhasil tidaknya kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran dan PTKyang secara riil akan digunakan

oleh guru dalam meningkatkan proses pembelajaran.

Ada empat kemampuan dasar yang secara substantif minimal dikuasai oleh

guru dalam melaksanakan kurikulum tahun 2013 secara “normal”, yaitu: (1)

perubahan pola pembelajaran; (2) inovasi pendekatan dan/atau model pembelajaran

agar sejalan dengan tujuan kurikulum tahun 2013, khususnya yang menyangkut

pendekatan saintifiknya (mengamati, menanya, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan dan mencipta); (3) strategi penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang sejalan dengan perubahan kurikulum tahun 2013; dan (4)

pengembangan model evaluasi yang bersifat penilaian proses (Dokumen Kurikulum

Tahun 20013). Keempat kemampuan tersebut ditambah dengan kemampuan dalam

bidang PTK, merupakan salah satu kunci keberhasilan guru dalam melaksanakan

kurikulum tahun 2013 dalam konteks instruksional.

Page 10: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

4

1.2 Analisis Situasi

Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara Pulau Bali memanjang dari

barat ke timur dan mempunyai pantai sepanjang 144 Km, secara geografis terletak

pada posisi 8° 03 ' 40” - 8° 23 ' 00'' lintang selatan dan 114° 25 ' 55”- 115° 27 ' 28''

bujur timur. Kabupaten Buleleng berbatasan dengan Kabupaten Jembrana dibagian

Barat, laut Jawa/Bali di Bagian Utara, dengan Kabupaten Karangasem dibagian

Timur dan di sebelah Selatan berhadapan dengan 4 Kabupaten yaitu : Badung,

Gianyar, Bangli, dan Kabupaten Tabanan.

Luas Kabupaten Buleleng secara keseluruhan 1.365,88 Km2 atau 24,25 %

dari luas Propinsi Bali, dimana kecamatan Gerokgak merupakan kecamatan terluas

yakni 26,11%, Kecamatan Busungbiu seluas 14,40 %, kecamatan Sukasada dan

Banjar masing-masing 12,66% dan 12,64%. Kecamatan Kubutambahan sebesar 8,

66%, Kecamatan Seririt 8,18%, Kecamatan Tejakula 7,15%, Kecamatan Sawan

6,77% dan Kecamatan Buleleng 3,44 %.

Kota pendidikan merupakan impian dan tujuan dari beberapa kabupaten yang

ada di Bali. Kondisi ini disebabkan karena, Bali memiliki potensi yang memadai

untuk mengembangkan kota pendidikan, mengingat kondisi alam dan masyarakatnya

yang dikenal kohesif. Buleleng merupakan salah satu kabupaten yang ingin

mengembangkan diri menjadi kota pendidikan dan kota kesehatan. Salah satu misi

utama Kabupaten Buleleng adalah menjadikan Buleleng sebagai center of excellent

dalam bidang pendidikan. Tujuan pengembangan kota pendidikan ini sangat

didukung dengan letak geografis yang sangat mudah dijangkau dari semua Kabupaten

yang ada di Bali, kondisi alamnya yang sejuk, masih banyak lahan kosong yang bisa

dimanfaatkan untuk membangun sarana pendidikan, masih minimnya pengembangan

industri yang membuat kota menjadi nyaman dan didukung oleh masyarakat yang

adaptif termasuk guru-guru sejarah yang professional.

Dilihat dari kualifikasi akademik guru sejarah yang ada di Kecamatan

Buleleng rata-rata telah bergelar S1 (sarjana) namun dilihat dari latar belakang

pendidikan tidak semuanya berasal dari jurusan Pendidikan Sejarah. Data penelitian

Page 11: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

5

Mudjino dan Sudariya (1996) kebanyakan guru sejarah di Buleleng tidak mempunyai

latar belakang pendidikan sejarah dan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Buleleng tahun 2014 menunjukkan guru-guru sejarah di Kabupaten

Buleleng sejumlah 28 orang sebagai besar berlatar belakang pendidikan non sejarah

seperti PPKN, Ekonomi, Penjas, Geografi, Agama Hindu.

Untuk meningkatkan kualifikasi akademik guru dan keterampilannya, Pemda

Buleleng telah melakukan berbagai upaya, seperti membantu studi lanjut pada guru

yang belum sarjana, mengadakan pelatihan, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya. Hal

ini disebabkan karena guru merupakan motor utama penggerak kemajuan pendidikan.

Pada kurikulum tahun 2013, guru memegang peran yang sangat strategis, sebagai

perancang, pelaksana dan sebagai evaluator bagi kemajuan siswa (Materi Pelatihan

Kurikulum Tahun 2013). Surapranata (2004 : 1) yang mengatakan bahwa kurikulum,

proses pembelajaran dan evaluasi merupakan tiga dimensi dari sekian dimensi yang

sangat penting dalam pendidikan yang harus dilaksanakan oleh guru. Kurikulum

merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan program

pembelajaran yang mesti diterjemahkan oleh guru (life curriculum). Proses

pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang

dirumuskan dalam kurikulum. Sedangkan evaluasi merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk menilai berhasil tidaknya proses pembelajaran, pada tahap evaluasi

jika ditemukan berbagai masalah dalam proses pembelajaran maka guru bisa

melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi dan kondisi empiris di atas, maka permasalahan

yang dialami oleh guru-guru sejarah di Kecamatan Buleleng adalah: belum

dipahaminya hakekat PTK menyambut kurikulum tahun 2013, kurangnya

kemampuan dan keterampilan guru dalam menyusun PTK, karena belum adanya

pelatihan yang memadai, kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan dan

mengemas rencana pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas sesuai dengan kurikulum

tahun 2013, belum dimilikinya kemampuan mengembangkan model pembelajaran

Page 12: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

6

yang inovatif oleh guru sejarah, khususnya untuk guru SMA/SMK. Berdasarkan

identifikasi permasalahan tersebut, maka permasalahan pokok yang hendak dicarikan

solusi dalam pengabdian masyarakat ini adalah: “bagaimanakah caranya

meningkatkan wawasan dan keterampilan guru-guru sejarah di Kabupaten Buleleng

dalam merancang, melaksanakan, dan meyusunlaporan penelitian tindakan kelas

(PTK).

1.4 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan letar belakang dan analisis situasi sebagaimana yang dipaparkan

di atas, maka tujuan utama dari kegiatan ini adalah :

(1) Memberikan pemahaman tentang Penelitian Tindakan Kelas kepada guru-

guru-guru sejarah di SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng

(2) Meningkatkan keterampilan menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas

bagi guru-guru sejarah di SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng

(3) Memberikan pendampingan pada guru-guru sejarah SMA dan SMK,

khususnya yang berkaitan dengan masalah Penelitian Tindakan Kelas.

1.5 Manfaat Kegiatan

Berdasarkan tujuan program pengabdian masyarakat di atas, maka secara

realistik implementasi pelatihan pengembangan dan pengemasan perangkat

pembelajaran pada guru-guru sejarah di Kabupaten Bulelengsesuai dengan tuntutan

dan kebutuhan kurikulum tahun 2013 diharapkan dapat bermanfaat bagi :

(a) Pemerintah Kabupaten Buleleng, khususnya Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Buleleng, program ini dapat membantu merealisasikan salah satu

program yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan

Kabupaten Buleleng, khususnya pada jenjangSMA dan SMK, yaitu

peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam memahami kurikulum

tahun 2013 dan Penelitian serta Penulisan Karya Ilmiah (PTK) untuk

Page 13: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

7

Meningkatkan Kualitas Karya Pengembangan Profesi bagi Guru Sejarah di

Kabupaten Buleleng

(b) Guru-guru sejarah di Kabupaten Buleleng, program ini sangat bermanfaat

dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam memahami

kurikulum tahun 2013 danPenelitian serta Penulisan Karya Ilmiah (PTK)

untuk Meningkatkan Kualitas Karya Pengembangan Profesi bagi Guru

Sejarah di Kabupaten Buleleng

(c) Bagi siswa di Kecamatan Buleleng, program pelatihan peningkatan

pengetahuan dan keterampilan guru dalam memahami kurikulum tahun 2013

dan Penelitian serta Penulisan Karya Ilmiah (PTK) untuk Meningkatkan

Kualitas Karya Pengembangan Profesi bagi Guru Sejarah di Kabupaten

Buleleng sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan kurikulum tahun 2013 ini

dapat lebih meningkatkan kompetensi guru yang pada akhirnya dapat

mempermudah siswa dalam proses pembelajaran dan mencapai tujuan

pembelajaran sebagai mana yang telah ditetapkan kurikulum 2013 (sikap

spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan).

1.6 Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak sasaran strategis dalam kegiatan ini adalah para guru IPS SMP,

sejarah SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng, sebagai khalayak sasaran antara

strategis adalah guru yang sangat membutuhkan adanya karya ilmiah sebagai

persyaratan untuk kenaikan jabatan fungsionalnya. Berdasarkan rasional tersebut,

maka sasaran yang dipilih dan dipandang cukup visibel dan prediktif bagi

penyebarluasan informasi atau hasil dari kegiatan ini kedepannya. Di sisi lain

kegiatan ini memiliki keterkaitan yang sangat mutualis dengan berbagai pihak, antara

lain: (1) Kepala Sub Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Buleleng, (2)

KUPP Kecamatan Buleleng, (3) kepala SMA/SMK di Kabupaten Buleleng, dan (4)

komite sekolahyang gurunya menjadi sasaran antara yang strategis dalam

pelaksanaan program pengabdian ini. Semua fihak di atas, akan memperoleh manfaat

Page 14: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

8

yang sangat esesial dan aplikatif dalam kaitannya dengan upaya perbaikan kinerja

guru dan kompetensi siswa.

Page 15: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

9

BAB II

METODE PELAKSANAN

2.1. Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan di lokasi rencana

program ini akan dilaksanakan, diperoleh kesimpulan bahwa ada seperangkat

permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng,

khususnya menyangkut rendahnya partisipasi guru IPS dan sejarah melaksanakan

PTK di sekolah, sebagian besar disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang

PTK, karena belum adanya pelatihan yang memadai, kurangnya kemampuan guru

dalam mengembangkan PTK, belum dimilikinya kemampuan mengembangkan

model pembelajaran inovatif. Padahal kurikulum tahun 2013 secara serentak harus

telah dilaksanakan mulai tahun pelajaran 2015/2016 mewajibkan guru-guru untuk

melaksanakan PTK. Salah satu alternatif yang dipandang cukup visibel untuk

dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan peningkatan wawasan dan

keterampilan guru-guru sejarah di Kabupaten Bulelengdalam memahami PTK dan

kurikulum tahun 2013. Melalui program ini, guru diharapkan memperoleh “sesuatu”

yang baru dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengimplementasikan kurikulum

tahun 2013 dan menjadikan pelajaran sejarah menjadi salah satu pelajaran yang tidak

dimarjinalkan lagi oleh siswa SMA dan SMK.

2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan

Program ini merupakan program yang bersifat terminal dalam rangka

peningkatan wawasan dan keterampilan guru-guru sejarah di Kabupaten Buleleng

dalam memahami PTKdengan sistim jemput bola. Untuk kepentingan pencapaian

tujuan program ini, maka rancangan yang dipandang sesuai untuk dikembangkan

adalah “RRA dan PRA” (rural rapid appraisal dan participant rapid appraisal). Di

dalam pelaksanaannya, program ini akan mengacu pada pola sinergis antara tenaga

pakar dari Undiksha dengan kalangan birokrasi dan administrasi Pemkab. Buleleng,

Page 16: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

10

khususnya Kasubdin Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Nasional

Kabupaten Buleleng. Di sisi lain, program ini juga diarahkan pada terciptanya iklim

kerjasama yag kolaboratif dan demokratis dalam dimensi mutualis antara dunia

perguruan tinggi dengan masyarakat secara luas di bawah koordinasi pemerintah

Kabupaten setempat, khususnya dalam rangka peningkatan kinerja dan

profesionalisme guru-guru sejarah di Kabupaten Buleleng secara cepat namun

berkualitas bagi kepentingan pembangunan pendidikan di Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan rasional tersebut, maka program ini merupakan sebuah langkah inovatif

dalam kaitannya dengan dharma ketiga perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada

masyarakat.

Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan antisipasi dari berbagai

permasalahan menyangkut kualitas dan kinerja guru sejarah di Kabupaten Buleleng,

yang saat ini tengah berkonsentrasi pada pembangunan berbagai institusi pendidikan

dan tenaga kependidikan di berbagai pelosok wilayahnya. Berangkat dari rasional

tersebut, maka program ini akan dilaksanakan dengan sistim jemput bola, dimana tim

pelaksana akan menyelenggarakan program peningkatan wawasan dan keterampilan

guru-guru sejarah di Kecamatan Bulelengdalam memahami kurikulum tahun 2013

dan PTK dengan tuntutan dan kebutuhan kurikulum tahun 2013 pada guru-guru

sejarah yang membutuhkan, yaitu di Kabupaten Buleleng dengan mendatangkan para

pakar dan praktisi pendidikan yang berkualifikasi secara standar di bidang kurikulum

sejarah. Model pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara langsung (tatap muka)

sebagaimana layaknya sistim perkualiahan.

Lama pelaksanaan kegiatan adalah 8 (delapan) bulan yang dimulai dari tahap

pengajuan proposal, perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi dengan

melibatkan empat puluh orang guru sekolah dasar yang mengajar di Kabupaten

Buleleng , dimana akan diwakili oleh 20 (sepuluh) orang guru. Pada akhir program

setiap peserta akan diberikan sertifikat sebagai tanda bukti partisipasi mereka dalam

kegiatan ini. Melalui program ini, diharapkan para guru sekolah dasar memperoleh

pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang kurikulum tahun 2013 serta

Page 17: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

11

kemampuan mengembangkan dan mengemas PTK sesuai dengan tuntutan dan

kebutuhan kurikulum tahun 2013.

2.3 Rancangan Evaluasi

Untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan, maka

akan dilakukan evaluasi minimal 3 (tiga) kali, yaitu evaluasi proses, evaluasi akhir,

dan evaluasi tindak lanjut. Kegiatan evaluasi ini akan melibatkan tutor/pakar dari

Undiksha Singaraja. Kriteria dan indikator pencapaian tujuan dan tolak ukur yang

digunakan untuk menjastifikasi tingkat keberhasilan kegiatan dapat diuraikan pada

tabel berikut.

Tabel. 01. Indikator Pencapaian Program

No Jenis Data Sumber

Data

Indikator Kriteria

Keberhasilan

Instrumen

1. Pengetahuan dan

Keterampilan guru

dalam memahami

pengertian dan

karakteristik PTK

Guru

sejarah di

Kabupaten

Buleleng

Pengetahuan

dan

keterampilan

guru

Terjadi

perubahan

yang positif

terhadap

pengetahuan

dan

keterampilan

guru

Tes

Objektif

2. Keterampilan guru

dalam Penyusunan

proposal dan

pelaksanaan PTK

Guru

sejarah di

Kecamatan

Buleleng

Pengetahuan

dan

keterampilan

guru

Terjadi

perubahan

yang positif

terhadap

keterampilan

guru

menyusun

proposal dan

pelaksanaan

PTK

Pedoman

wawancara

dan format

observasi

Page 18: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

12

3. Kemampuan dan

keterampilan guru

dalam Penyusunan

Laporan PTK

Guru

sejarah di

Kecamatan

Buleleng

Pengetahuan

dan

keterampilan

guru

Terjadi

perubahan

yang positif

terhadap

kemampuan

dan

keterampilan

guru

menyusun

laporan PTK

Pedoman

wawancara

dan format

observasi

Pada kegiatan pelatihan ini, guru sejarah di Kabupaten Buleleng akan

dilibatkan secara kolaboratif dari awal sampai akhir kegiatan. Guru sejarah akan

dilibatkan dalam merencanakan program, penjadwalan kegiatan, ikut serta dalam

pelatihan sampai pada tahap uji coba produk pelatihan. Untuk uji coba produk hasil

pelatihan ini akan dilakukan pada salah satu sekolah yang ada di wilayah Buleleng.

Uji coba ini merupakan validasi dari keterampilan guru sejarah dalam pembuatan

proposal PTK dan pelaksanaan PTK. Pelibatan guru sejarah yang dilakukan secara

penuh ini diharapkan dapat memberikan seperangkat pengatahun dan keterampilan

yang lengkap kepada guru dalam memahami, merencang dan mempraktekkan PTK

sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga hasil akhir dari pelatihan ini bagai para guru

sejarah adalah keterampilan membuat, mengembangkan dan mempraktekkan

penyusunan proposal PTK, pelaksanaan PTK, penyusunan laporan PTK, serta cara

pengembangan dan sosialisasi pada guru-guru sejarah lainnya.

Page 19: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para guru-guru sejarah di

SMA dan SMK serta IPS di SMP di Kecamatan Sukasada Khususnya dan Kabupaten

Buleleng pada umumnya, maka program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam

bentuk Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (PTK) untuk Meningkatkan

Kualitas Karya Pengembangan Profesi bagi Guru Sejarah di Kabupaten Buleleng

Untuk memberikan informasi kepada guru-guru SMA/SMK sekabupaten

Buleleng perlu dilakukan pelatihan penelitian dan penulisan PTK dilakukan tanggal

20-21 Juni 2015 bertempat di Aula SMK Puriwisata Pancasari, Kecamatan Sukasada,

Kabupaten Buleleng. Acara ini dimulai dengan sambutan ketua pelaksana kegiatan

melaporkan bahwa pelatihan penelitian dan penulisan PTK dilakukan untuk

memberikan masukan bagaimana cara membuat dan menulis PTK yang baik dan

benar. Apalagi untuk kenaikan pangkat bagi guru-guru PNS wajib untuk membuat

PTK, namun disisi lain terdapat kebingungan di kalangan guru-guru bagaimana

membuat PTK dari pembuatan judul, latar belakang, tujuan, manfaat, kajian pustaka,

metode penelitian, sampai penulisan hasil penelitian dan pembahasan.

Materi Pelatihan meliputi : (1) Rasional dilaksanakannya PTK oleh guru

sejarah adalah mata pelajaran Sejarah dalam kurikulum 2013 memiliki dua

pembagian yaitu Sejarah Indonesia yang merupakan kelompok mata pelajaran Wajib

dan Sejarah dalam kelompok mata pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.

Berdasarkan pengembangan tersebut jumlah jam mengajar mata pelajaran Sejarah

menjadi 2 jam pelajaran untuk Sejarah Indonesia (wajib) dan 3 jam pelajaran untuk

Sejarah Peminatan kelas X dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XI. Mata pelajaran

Sejarah Indonesia mempelajari tentang peristiwa Sejarah yang terkait dengan

peristiwa Sejarah Negara Indonesia, baik sebelum dan sesudah merdeka. Mata

pelajaran Sejarah (Peminatan) mempelajari tentang keilmuan Sejarah.Melihat

pelajaran Sejarah memiliki porsi yang besar dalam pelaksanaan pembelajaran

sehingga perlu dikemas agar menjadi menarik.

Page 20: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

14

Pembelajaran Sejarah yang ditekankan dalam kurikulum 2013 adalah

pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Dalam pembelajaran Sejarah yang

bersifat konstruktivistik, proses belajar mengajar dapat melibatkan guru dan siswa

secara aktif atau bahkan siswa menjadi pusat kegiatan belajar.Disamping itu

pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yaitu

pendekatan pembelajaran dengan metode keilmuan. Metode keilmuan dalam

pendekatan saintifik yang dimaksud adalah kegiatan pembelajaran yang mengandung

langkah-langkah/kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data/eksplorasi,

mengasosiasi/menyimpulkan dan mengkomunikasikan.Dalam pembelajaran seperti

ini, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, siswa dipandang sebagai individu yang

mandiri yang memiliki potensi belajar dan pengembang ilmu.Apabila pendekatan itu

digunakan maka guru dapat memandang siswa sebagai rekan belajar.Pembelajaran

konstruktivistik dan pendekatan saintifik memberi peluang bagi guru untuk

mengembangkan kompetensi lainnya seperti sikap spiritual, sikap sosial dan

keterampilan.Kendala-kendala di kelas dalam pembelajaran sejarah banyak

ditemukan seperti minat belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah rendah, sarana-

prasarana pembelajaran sejarah kurang yang dibuktikan dengan nilai UTS dan UAS

yang belum mencapai KKM.Masalah-masalah tersebut menjadi tantangan bagi guru

sejarah yang pemecahannya melalui PTK. (2) Langkah-langkah Pelaksanaan PTK

1. Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada penelitian ini berlangsung dua siklus.Dalam

pelaksanaan setiap siklus terdiri dari empat tahapan diantaranya, 1) Perencanaan, 2)

Pelaksanaan, 3) Observasi dan Evaluasi, dan 4) Refleksi. Tahapan dalam siklus

penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini

Page 21: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

15

Siklus I

Siklus II

2. Pokok-pokok Rencana Kegiatan Tindakan

Rencana kegiatan tindakan terdiri dari dua siklus, Siklus I dan Siklus II. Satu

siklus terdiri dari dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pelaksanaan

pembelajaran Role Playing dan pertemuan kedua, pelaksanaan pembelajaran Role

Playing yang dilanjutkan dengan tes hasil belajar siswa. Adapun pokok-pokok

rencana kegiatan tindakan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pokok-pokok Rencana Kegiatan Tindakan

(Sumber: Hamalik, 2004:218)

Siklus

1

Perencanaan:

Identifikasi

masalah dan

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran.

Menentukan Kompetensi Dasar dan indikatornya

Perencanaan

Tindakan I Permasalahan

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/pen

gumpulan Data

- I

Refleksi -I

Permasalahan Baru

Hasil Refleksi I Pelaksanaan

Tindakan II

Perencanaan

Tindakan II

Pengamatan/pe

ngumpulan

Data - II

Refleksi -II

Dilanjutkan ke

Siklus

berikutnya

Bila permaslahan

belum terselesaikan

Gambar 3.1 Siklus Kegiatan Penelitian

(Sumber: Komaidi dan Wijayati, 2011:56)

Page 22: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

16

penetapan

alternatif

pemecahan

masalah.

Mengembangkan skenario pembelajaran.

Menyusun lembar pengamatan.

Menyiapkan sumber belajar.

Mengembangkan format evaluasi,

Mengembangkan format observasi pembelajaran

Tindakan Pertemuan I :Melakukan persiapan pembelajaran Role

Playing(sesuaikan dengan SBM) yang terdiri dari

penyusunan skenario pelaksanaan Role Playing di

dalam kelompok.

Pertemuan II : Menerapkan tindakan yang mengacu

pada skenario dan lembar observasi.

Pengamatan Melakukan observasi dengan memakai format

observasi.

Menilai hasil tindakan dengan menggunakan pedoman

oebservasi dalamlembar pengamatan.

Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari

setiap macam tindakan.

Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi

tentang skenario, lembar pengamatan, dsb.

Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil

evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

Evaluasi tindakan I.

Siklus

II

Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif

pemecahan masalah.

Pengembangan program tindakan II.

Tindakan Pertemuan III :Melakukan persiapan pembelajaran

Role Playing yang terdiri dari penyusunan skenario

pelaksanaan Role Playing di dalam kelompok.

Page 23: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

17

Pertemuan IV : Menerapkan tindakan yang mengacu

pada skenario dan lembar observasi.

Pengamatan Pengumpulan data Tindakan II

Refleksi Evaluasi Tindakan II

Penulisan Hasil dan Pembahasan.

3.1 Pelaksanaan Tindakan

Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini seperti yang telah

dipaparkan dalam rencana tindakan diatas yang terdiri dari dua siklus.Dalam

pelaksanaan tindakan, pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Role Playing. Implementasi dalam proses pembelajaran tentunya dengan

membentuk kelompok belajar yang anggotanya bersifat heterogen. Pelaksanaan

tindakan ini dirancang dalam dua siklus setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.

3.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam dua kali

pertemuan.Berdasarkan kalender akademik di SMA/SMK, waktu pelaksanaan

tindakan pada silkus I dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Waktu Pelaksanaan Siklus I.

No Hari,Tanggal Pertemuan Waktu

1. I 2 JP

2. II 2 JP

Pada siklus ini materi yang dibahas misalnya adalah mengenai Persiapan

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang terdiri dari sub materi Janji

Kemerdekaan Jepang, BPUPKI, PPKI, dan Berita Kekalahan Jepang (Silabus

Kurikulum, 2013) Pada pertemuan pertama siswa diarahkan untuk belajar dalam

kelompok yang anggotanya telah dibagi secara heterogen. Siswa dalam kelompok

diarahkan untuk menyusun skenario pembelajaran misalnyaRole Playing sesuai

Page 24: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

18

materi yang diperoleh.Kemudian pada pertemuan kedua siswa diarahkan untuk

mendemonstrasikan skenario yang telah dibuat pada pertemuan pertama.

Pada pelaksanaan siklus akan dilakukan kegiatan observasi dengan pedoman

observasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hal yang diobservasi adalah mengenai

kualitas proses pembelajaran. Pada akhir siklus I, dilakukan tes hasil belajar yang

instrumennya sudah disiapkan sebelumnya.Tes akhir siklus ini berupa soal objektif

sebanyak 20 soal. Hasil dari tes ini akan dijadikan alat evaluasi belajar siswa.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam dua kali

pertemuan.Waktu pelaksanaan tindakan pada silkus II dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Waktu Pelaksanaan Siklus II

No. Hari, Tanggal Pertemuan Waktu

1. I 2 JP

2. II 2 JP

Pada siklus II ini materi yang disampaikan adalah mengenai Peristiwa

Rengasdengklok, Perumusan Teks Proklamasi, Pembacaan Proklamasi, Pembentukan

Pemerintahan (Mengesahkan UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden).

Pada pertemuan pertama di siklus II siswa diarahkan untuk belajar dalam kelompok

yang anggotanya telah dibagi secara heterogen.Siswa dalam kelompok diarahkan

untuk menyusun skenario Role Playing sesuai materi yang diperoleh.Kemudain pada

pertemuan kedua siswa diarahkan untuk mendemonstrasikan skenario yang telah

dibuat pada pertemuan pertama.

Pada pelaksanaan siklus akan dilakukan kegiatan observasi dengan pedoman

observasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hal yang diobservasi adalah mengenai

kualitas proses pembelajaran. Pada akhir pelaksanaan tindakan siklus II, dilakukan tes

hasil belajar yang instrumennya sudah disiapkan sebelumnya.Tes akhir siklus ini

berupa soal objektif sebanyak 20 soal. Hasil dari tes ini akan dijadikan alat evaluasi

Page 25: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

19

belajar siswa. Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan, guru menyebarkan angket

respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan model misalnyaRole Playing.

Kuisioner respon siswa ini akan dijadikan bahan untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap pembelajaran Sejarah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Role Playing yang diterapkan oleh guru (peneliti) selama proses pembelajaran.

3.2 Observasi

Tahap observasi merupakan tahap pengamatan proses pembelajaran dalam

pelaksanaan tindakan. Tahapyang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan

untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran yang dilakukan terkait

kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, serta

mengetahui perbaikan sebagai bahan refleksi yang dapat dilakukan pada tindakan

berikutnya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam kegiatan observasi ini

peneliti dibantu oleh dua observer/pengamat yaitu …………………(salah satu teman

seprofesi). Proses observasi ini berpedoman pada lembar observasi dengan teknik

chek list. Pada lembar observasi terdapat indikator kualitas proses pembelajaran yang

ideal dengan jumlah 20indikator.

3.3 Evaluasi dan Refleksi

Tahap evaluasi dan refleksi dilakukan pada akhir pelaksanaan siklus.

Pedoman dalam melakukan refleksi ini adalah hasil observasi dan tes hasil belajaran

siswa terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika mengikuti proses

pembelajaran. Hasil refleksi ini akan dijadikan pedoman/dasar untuk memperbaiki

serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.

Mengenai kegiatan yang yang dilaksanakan pada tiap tahap untuk siklus berikutnya

pada dasarnya sama dengan kegiatan siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi, evaluasi dan refleksi. Dalam pelaksanaannya tahapan dari masing-masing

kegiatan dapat berubah sesuai hasil yang diperoleh pada siklus sebelumnya.

Page 26: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

20

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat pada guru SMA/SMK

di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng dapat ditarik beberapa konsklusi, yaitu:

1. Kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan dan mengemas

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas padahal di lapangan berdasarkan

wawancara dengan guru-guru terdapat banyak permasalahan dalam

pembelajaran sejarah, kurangnya pemahaman tentang strategi belajar

mengajar sejarah yang inovatif, serta belum dipahaminya tentang

bagaimana merancang RPP guna mendukung pelaksanaan PTK di kelas

2. Setelah diberikan pelatihan oleh tim pakar dari Undiksha Singaraja, para

guru sekolah dasar mulai bisa menyusun dan mengemas proposal PTK.

Hal ini dapat diketahui dari hasil pelatihan penelitian Karya Ilmiah (PTK)

untuk meningkatkan profesi bagi guru sejarah yang mereka buat. Selain

itu para guru mengaku memahami mengapa seorang guru wajib

melakukan PTK dalam pembelajaran sejarah dan tidak lagi menganggap

PTK itu merupakan beban tapi merupakan suatu kewajiban.

3. Pemberian masukan berupa ide dan saran akademik bertalian dengan

penyempurnaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) bagi guru-guru sejarah

di Kabupaten Buleleng mulai dari tahap perencanaan sampai refleksi

sangat didukung dengan baik. Tuntutan profesi guru untuk membuat PTK

dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sejarah dan

tuntutan dari Dinas Pendidikan untuk mendukung kenaikan jabatan dan

golongan bagi guru PNS yang akan naik pangkat yang lebih tinggi.

Page 27: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

21

4.2. Saran

Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan pada guru-gurusejarah di

SMA/SMK Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, ada beberapa saran yang

layak dipertimbangkan, yaitu :

1. Bagi guru-guru sejarah SMA/SMKdi Kecamatan Sukasadahendaknya

terus melatih diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi agar mampu memberikan keterampilan yang memadai pada

siswa terutama dalam penerapan PTK yang didukung RPP dan media

pembelajaran yang inovatif

2. Bagi Dinas pendidikan setempat, semestinya mengusahakan program-

program pelatihan PTK bagi para guru-guru sejarah SMA/SMK, sehingga

kemampuan dan keterampilan mereka memadai untuk mengembangkan

PTK yang didukung perangkat pembelajar, mondel pembelajar, dan

model evaluasi sesuai dengan kurikulum 2013

Page 28: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

22

Daftar Pustaka

Budiningsih, A. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta :

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat

Pendidikan Menengah dan Umum.

Djohar. (2003). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah

Kejuruan. (Disertasi, tidak diterbitkan). Bandung: PPS UPI.

Hasan. (1992). An Evaluation of the 1975 General Senior Secondary Social Studies

Curriculum Implementation in Bandung Municipality. Disertasi Doctor

dari Macquary University. Tidak diterbitkan.

Hopkin, David. 1993. A Teacher’ Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open

University Press.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan Kurikulum

2013. Jakarta: Kemendiknas

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Standar Nasional Pendidikan.

Jakarta: BPP

Kunadar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers

Lasmawan, W. (2010). Menelisik Pendidikan IPS dalam Perspektif Kontekstual-

Empirik. Singaraja: Mediakom Indonesia Press Bali.

MaLaughin. (1987). Implementing of ESEA Title I. New York: Columbia University.

Miller, J. and Wayne S. (1985). Curriculum: Perspective and Practice. New York:

Longman.

Nana, S. (2005). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek Tahun: Bandung:

RoSejarahakarya Pemerintah Kabupaten Buleleng. (2011). Buleleng dalam Angka. Buleleng: Pemda

Buleleng

Sagor, R. 1992. How to Conduct Collaborative Action Research. Alexandria:

Association for Supervision and Curriculum Development.

Surapranata. (2006). Penilaian Portofolio. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung :

PT. Remaja RoSejarahakarya.

T. Raka Joni. Penelitian Tindakan Kelas: Beberapa Permasalahan. Jakarta:

PCPPPGSM: Dirjen Dikti

Wina Sanjaya. 2010. Kurikulum Pembelajaran (Teori dan Praktik KTSP).

Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Page 29: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

23

LAMPIRAN 1. FOTO GIATAN P2M

Page 30: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

24

Page 31: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA - …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_1976041220060410… · 4 Staf Dosen Pendidikan Sejarah dan PPKN yang ... Tindakan Kelas kepada guru-guru-guru

25