PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS...

22
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU SD DI WILAYAH GUGUS VIII KECAMATAN ABIANSEMAL BADUNG OLEH NI MADE RAI WISUDARIANI, S.Pd., M.Pd./ 0020028501 PROF. DR. I NENGAH SUANDI, M.HUM./ 0012055604 DRS. I WAYAN WENDRA, M.Pd./0009115801 I NYOMAN YASA, SPd., M.A./ 0005018301 DIBIAYAI DARI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SPK NO: 97/UN48.15/LPM/2014 TANGGAL 13 FEBRUARI 2014 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014

Transcript of PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS...

Page 1: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAGI GURU-GURU SD DI WILAYAH GUGUS VIII KECAMATAN

ABIANSEMAL BADUNG

OLEH

NI MADE RAI WISUDARIANI, S.Pd., M.Pd./ 0020028501

PROF. DR. I NENGAH SUANDI, M.HUM./ 0012055604

DRS. I WAYAN WENDRA, M.Pd./0009115801

I NYOMAN YASA, SPd., M.A./ 0005018301

DIBIAYAI DARI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SPK NO: 97/UN48.15/LPM/2014 TANGGAL 13 FEBRUARI 2014

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2014

Page 2: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU
Page 3: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

KATA PENGANTAR

Usaha penulis selama ini akhirnya membuahkan hasil dengan selesainya

laporan pengabdian ini. Pertama, penulis panjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan

Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nyalah penulis berada dalam kondisi sehat,

sehingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Bagi penulis, doa dan

usaha bukan satu-satunya jaminan dalam terselesaikannya laporan ini. Ada banyak

pihak yang mendukung dan membantu penulis dalam merampungkan laporan ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada

semua pihak yang telah menjadi energi tersendiri bagi penulis. Rasa terima kasih itu

ditujukan kepada pihak-pihak berikut ini.

1) Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd., selaku Rektor Universitas Pendidikan

Ganesha yang senantiasa memotivasi semua dosen dalam melaksanakan tri

dharma perguruan tinggi.

2) Prof. Dr. I Ketut Suma, MS. selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat,

Undiksha, yang telah banyak membimbing, mengarahkan, serta memotivasi

penulis dalam melaksanakan pelatihan.

3) Ni Nyoman Suweni, S.Pd., M.Pd., selaku ketua gugus VIII Kecamatan

Abiansemal yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan ini dengan sangat baik.

4) Bapak Ibu tenaga administrasi di LPM Undiksha yang selalu memberikan bantuan

administrasi kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan pelatihan ini.

Semoga laporan ini bukan hanya sekadar berguna bagi penulis dalam

memenuhi kewajiban atas kontak pengabdian yang diberikan, melainkan juga berguna

kehadirannya memberi warna dalam mewujudkan pengabdian kepada masyarakat

bagi konstelasi masyarakat akademis. Tiada gading yang tidak retak, tiada manusia

yang sempurna, demi penyempurnaan laporan ini, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Singaraja, September 2014

Penulis

Page 4: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA…………………………………………………. . i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. . ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi ................................................................ 1

1.2 Identifiksai dan Perumusan Masalah .............................. 3

1.3 Tujuan Kegiatan .............................................................. 4

1.4 Manfaat Kegiatan ........................................................... 4

BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1 Metode Pelaksanaan…………………………………. 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan ……………………………………… … 8

3.2 Pembahasan………………………………………….. .. 12

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan ......................................................................... 15

4.2 Saran................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Guru merupakan komponen kunci dalam sistem pendidikan. Sebagai

komponen kunci, guru menjadi salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Hal ini

sangat wajar karena secara langsung guru berinteraksi edukatif dengan peserta didik.

Berbagai permasalahan yang ada dalam pembelajaran dapat langsung diketahui oleh

guru untuk dicarikan solusi pemecahan.

Sudiana (2013:1) menyatakan bahwa dalam rangka pengembangan profesional,

guru tidak bisa melepaskan dirinya dari kegiatan akademik penelitian. Dalam kegiatan

akademik penelitian, guru memiliki peran strategis dalam pengembangan kompetensi

professional sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan dan memperbaiki proses

maupun hasil belajar siswa. Penelitian yang berfokus pada perbaikan kualitas praktek

pembelajaran sering diistilahkan dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Saat ini penelitian tindakan kelas (PTK) memang mendapatkan perhatian yang

cukup besar dalam dunia pendidikan. Ada banyak hal yang menjadi alasannya. Di

antaranya bahwa, hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk

meningkatkan atau memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas. Selain itu,

laporan PTK juga sangat bermanfaat bagi guru yang bersangkutan dalam hal kenaikan

pangkat dan kredit pengembangan profesi keguruan. Kegiatan meneliti, khususnya

PTK menjadi prasyarat dalam kenaikan pangkat guru. Dengan demikian, kegiatan

meneliti maupun menulis, mau tidak mau, suka tidak suka, harus dilakukan oleh guru.

Santyasa (2007:1) mengatakan bahwa PTK sangat mendukung program

peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, yang muaranya adalah peningkatan

kualitas pendidikan. Sayangnya, menyusun proposal PTK, sebagai tahap persiapan

penelitian, masih menjadi beban bagi sebagian besar guru terutama bagi guru yang

sama sekali belum pernah berpengalaman menyusun proposal PTK ketika mengikuti

perkuliahan di S1. Keadaan seperti ini juga terjadi pada guru-guru SD di kecamatan

Abiansemal.

Kecamatan Abiansemal terletak di Kabupaten Badung. Secara keseluruhan

jumlah SD di Kecamatan Abiansemal sebanyak 65 sekolah dengan jumlah guru

Page 6: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

sebanyak 648 orang. Kecamatan Abiansemal dibagi lagi menjadi IX gugus. Gugus

VIII meliputi sekolah dasar di Sibanggede dan Sibangkaja. Gugus VIII ini terdiri atas

8 sekolah dasar dan memiliki 102 orang guru.

Wawancara penulis dengan salah satu anggota K3S (Kelompok Kerja Kepala

Sekolah) gugus VIII yang juga kepala sekolah di SDN 1 Sibanggede (Bapak Nyoman

Yasa) menunjukkan bahwa banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun

proposal PTK (wawancara tanggal 23 Agustus 2013). Pada dasarnya hal ini

disebabkan oleh faktor terbatasnya pengetahuan guru tentang rambu-rambu

penyusunan proposal PTK baik yang menyangkut hakikat, prinsip, karakteristik,

maupun prosedur pelaksanaan PTK. Sadar akan pentingnya PTK dalam upaya

meningkatkan profesionalisme guru, pada satu sisi, dan masih adanya kesulitan guru

dalam menyusun proposal PTK.

Berdasarkan wawancara dengan Ketua K3S Kecamatan Abiansemal, Drs.I

Ketut Gamayana (24 Agustus 2013), masih banyak guru SD, khususnya di Kecamatan

Abiansemal belum berpengalaman menyusun proposal PTK. Memang, ada sebagian

guru lain, yang sudah berpengalaman dalam menyusun proposal dan bahkan

melaksanakannya dalam praktek pembelajaran di dalam kelas, tetapi dalam beberapa

hal, mereka masih mengalami kesulitan dalam menyusun proposal PTK seperti dalam

menyusun latar belakang, menyusun kerangka teori, dan menyusun skenario

pembelajaran berdasarkan variabel tindakan yang telah ditetapkan untuk

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Lemahnya kemampuan mereka dalam menyusun proposal PTK disebabkan

oleh keterbatasan pengetahuan atau wawasan mereka tentang PTK. Mereka masih sulit

membedakan perbedaan antara PTK dan penelitian non-PTK. Dari hasil wawancara

dengan beberapa orang guru di SDN 1 Sibanggede, ternyata mereka belum memiliki

pemahaman yang jelas dan utuh tentang hakikat PTK, karakteristik PTK, prinsip PTK,

dan prosedur PTK.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil wawancara antara penulis dan ketua gugus VIII Kec

Abiansemal, terangkum bahwa sebagian besar guru-guru SD di gugus VIII belum

berpengalaman menyusun proposal PTK. Memang, ada sebagian guru lain, yang

Page 7: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

sudah berpengalaman dalam menyusun proposal dan bahkan melaksanakannya dalam

praktek pembelajaran di dalam kelas, tetapi dalam beberapa hal, mereka masih

mengalami kesulitan dalam menyusun proposal PTK seperti dalam menyusun latar

belakang, menyusun kerangka teori, dan menyusun skenario pembelajaran

berdasarkan variabel tindakan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan proses dan

hasil belajar siswa. Lemahnya kemampuan mereka dalam menyusun proposal PTK

disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan atau wawasan mereka tentang PTK.

Lemahnya kemampuan guru-guru SD di gugus VIII Abiansemal dalam

menyusun proposal tindakan kelas dapat diminimalisisr dengan melakukan pelatihan

penyusunan proposal penelitian tindakan kelas di gugus VIII Kecamatan Abiansemal.

Melihat situasi yang ada, pelatihan penyusunan proposal tindakan kelas dengan

menggunakan teknik sispem sangat tepat dilakukan.

Belajar menulis dengan model tulisan yang berupa PTK tampaknya dapat

memudahkan guru dalam memahami sosok suatu karya tulis yang berupa proposal

PTK. Dengan contoh-contoh tulisan nyata sebagai model, logikanya guru akan

berhasil menjadikan sesuatu yang sulit dan abstrak menjadi lebih jelas, lebih terang,

dan lebih mudah. Penggunaan teknik analisis pemodelan dalam kegiatan P2M ini

dilandasi oleh hasil penelitian Suandi, dkk. (2008) yang menunjukkan bahwa

penggunaan teknik analisis pemodelan mampu meningkatkan keterampilan menulis

karya ilmiah pada siswa SMANegeri 1 Singaraja. Materi pelatihan akan diberikan oleh

pakar sekaligus praktisi yang memang memiliki keahlian dalam bidang penelitian,

khususnya PTK. Berdasarkan pemaparan di atas, permasalahan yang dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pelaksanaan pelatihan penyusunan proposal tindakan kelas pada

guru-guru SD di gugus VIII Kecamatan Abiansemal?

2. Bagaimanakah kemampuan guru-guru SD di gugus VIII Kecamatan Abiansemal

dalam menyusun proposal tindakan kelas dengan teknik sispem (analisis format

pemodelan)?

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun yang menjadi tujuan dalam pelatihan ini adalah meningkatnya wawasan

guru dalam hal penyusunan proposal PTK dan tersusunnya draf proposal PTK

Page 8: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

sederhana. Dengan meningkatkannya wawasan dan kemampuan guru-guru SD di

gugus VIII Kecamatan Abiansemal dalam menyusun proposal penelitian tindakan

kelas akan berdampak pula pada peningkatan minat guru dalam melakukan penelitian

tindakan kelas.

1.4 Manfaat Kegiatan

Pengabdian pada masyarakat ini dapat memberikan manfaat pada guru-guru

SD gugus VIII Kecamatan Abiansemal, terutama dalam kegiatan penelitian. Melalui

pelatihan penyusunan proposal tindakan kelas guru-guru akan memiliki gairah untuk

melakukan penelitian karena mereka sudah memiliki pemahaman mengenai cara

menyusun proposal. Selain itu, pengabdian ini akan dapat meningkatkan kreativitas

guru-guru dalam pengajaran dan dapat berimplikasi pada kreativitas siswa-siswinya.

Page 9: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

BAB II

METODE PELAKSANAAN

Sejalan dengan cara pemecahan masalah yang ditempuh, maka sejumlah

metode diterapkan dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini

adalah metode ceramah, demonstrasi dan metode penugasan. Adapun tahapan-tahapan

dalam pelaksanaannya sebagai berikut.

Tahap pertama, metode ceramah digunakan untuk menjelaskan dan memberi

pemahaman tentang teori-teori, prinsip-prinsip dan cara penulisan proposal penelitian

tindakan kelas melalui pemberian contoh-contoh serta cara pengembangan tiap unsur

yang ada dalam proposal penelitian tindakan kelas serta diikuti dengan tanya jawab

kalau ada hal-hal yang masih meragukan. Tahap kedua, metode demonstrasi, yaitu di

hadapan para guru diperagakan cara pengembangan tiap butir unsur proposal

penelitian tindakan kelas. Tahap ketiga, guru-guru diminta untuk menulis rancangan

sederhana proposal penelitian tindakan kelas. Selama guru mengerjakan tugas

penulisan dilakukan monitoring. Tahap keempat, tugas peserta dikomunikasikan

kepada peserta pelatihan untuk diperhatikan dalam penulisan selanjutnya.

Secara lebih khusus, langkah-langkah pelatihan ini dipaparkan sebagai berikut

1) Anggota pelaksana mencermati komponen proposal PTK dan merancang draf

konsep-konsep unsur proposal penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan

dijelaskan kepada guru. Ini dimaksudkan agar para guru mudah menangkap

konsep-konsep yang dimaksud.

2) Anggota pelaksana merumuskan rancangan materi yang akan disajikan dalam

kegiatan ini beserta model pelatihan yang bisa dilakukan.

3) Peserta diajak berpartisipasi aktif melakukan keterlibatan langsung dalam

memperoleh pengalaman, misalnya merumuskan judul, merumuskan pokok-

pokok pikiran yang harus ada dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan,

manfaat, menemukan teori yang harus disampaikan dalam kajian pustaka, serta

bagaimana menyusun prosedur penelitian tindakan kelas.

4) Peserta diajak berdiskusi tentang pengalaman dan kendala yang dialami dalam

menulis proposal penelitian tindakan kelas (PTK) serta kemungkinan langkah

Page 10: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

yang dapat dilakukan untuk melahirkan proposal dalam bentuk yang sederhana

sebagai pemicu tumbuhnya keberanian dan percaya diri dalam menulis proposal.

Dalam realisasinya, langkah-langkah pelatihan tersebut dapat dikemukakan

berikut ini.

1) Tim pelaksana berkoordinasi dengan K3S gugus VIII Kecamatan Abiansemal

untuk mendiskusikan ihwal rencana kegiatan yang dirancang, mencakup

materi, model pelatihan, waktu dan tempat pelaksanaan, peserta dan

sebagainya. Dari diskusi ini diputuskan hal-hal berikut.

(a) Peserta adalah perwakilan guru-guru SD gugus VIII Kecamatan

Abiansemal. Dari jumlah guru-guru SD sebanyak 102 orang, akan

ditetapkan 48 orang guru sebagai peserta. Mereka tersebar pada delapan

sekolah dasar yang berasal dari gugus VIII. Masing-masing sekolah

mengirimkan 4 orang guru. Guru yang diikutkan dalam penelitian ini

diutamakan bagi guru-guru yang sama sekali belum pernah ikut pelatihan

penyusunan proposal PTK atau yang belum pernah sama sekali

berpengalaman melaksanakan PTK di lapangan. Dengan jumlah peserta

sebanyak 32 orang ini, diharapkan pelatihan bisa berjalan secara lebih

efektif sehingga tujuan pelatihan bisa tercapai secara maksimal.

(b) Tempat kegiatan di SD Negeri 2 Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal.

(c) Waktu penyelenggaraan yaitu selama tiga hari yaitu tanggal 26-28 Mei

2014, dimulai pukul 08.00 s.d 14.00 WITA.

(d) Tim pelaksana dari Undiksha menyediakan perlengkapan sajian berupa

perangkat laptop, sementara panitia pelaksana dari K3S menyediakan LCD

dan sarana sound system. Konsumsi disiapkan oleh panitia pelaksana K3S

dengan dana berasal dari panitia pelaksana Undiksha.

2) Tim pelaksana menyusun makalah tentang penulisan proposal penelitian

tindakan kelas (PTK) dan digandakan sejumlah peserta, sehinggga setiap

peserta pelatihan memperoleh masing-masing satu eks untuk dibaca dan.

Tim pelaksana juga membuat sajian dalam bentuk power point.

3) Proses interaksi penyaji-peserta dilakukan dengan pola penyajian satu

unsur proposal PTK setiap kali kegiatan. Dimulai dari perumusan

pendahuluan pada hari pertama, dilanjutkan perumusan kajian pustaka pada

Page 11: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

hari kedua, dan pada hari ketiga dilanjutkan dengan paparan perumusan

prosedur penelitian. Kegiatan terlaksana dalam bentuk berikut ini.

(a) Penyaji menyajikan materi sajian, berikut contoh-contoh dan ilustrasi,

materi penulisan proposal penelitian tindakan kelas disajikan melalui

slide power point oleh penyaji.

(b) Sesi berikutnya, para guru diberikan kesempatan untuk bertanya

menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan bertukar pengalaman

terkait kendala-kendala yang pernah dialami dalam penyusunan

proposal penelitian tindakan kelas.

(c) Selesai sesi tanya jawab, peserta, penyaji dan panitia pelaksana istirahat

untuk menikmati makan siang selama 30 menit.

(d) Tahap selanjutnya para guru ditugaskan untuk mencoba mengerjakan

tugas menulis sebuah proposal pnelitian tindakan kelas yang sederhana

berupa masalah penelitian dan draf sederhana unsur-unsur proposal.

Selama guru mengerjakan penulisan monitoring terus dilakukan oleh

tim pelaksana.

(e) Setelah peserta berlatih menyusun draf proposal PTK sederhana, hasil

proposal yang dibuat oleh peserta pelatihan kemudian dianalisis dan

dijadikan bahan refleksi. Penganalisisan ini diharapkan menjadi umpan

balik bagi peserta pelatihan dalam merancang proposal PTK.

Page 12: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

Pelatihan penyusuna proposal penelitian tindakan kelas ini diadakan pada hari

Senin-Rabu tanggal 26-28 Mei 2014, bertempat di SD Negeri 2 Sibangkaja. Peserta

pelatihan bejumlah 35 orang yang merupakan guru-guru SD di wilayah gugus VIII.

Ada empat narasumber dalam pelatihan ini, yakni Drs. I Wayan Wendra, Ni Made Rai

Wisudariani, S.Pd., M.Pd., I Nyoman Yasa, S.Pd., M.A., dan Prof. Dr. I Nengah

Suandi, M.Hum. Semua narasumber dalam pelatihan ini adalah tim dari kegiatan ini.

Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari. Pelatihan ini juga melibatkan dua orang

mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang bertugas sebagai

pembawa acara dan pembaca doa.

Pada hari pertama, 26 Mei 2014 acara pelatihan dimulai pukul 07.30 s.d 16.00

WITA. Pukul 07.30-08.15 Wita peserta melakukan registrasi dan pembagian ATK

serta makalah terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan acara pembukaan pada pukul

08.20 wita berupa laporan dari ketua panitia pelaksana, sambutan dari ketua gugus

VIII Kecamatan Abiansemal sekaligus membuka acara pelatihan secara resmi. Selesai

acara pembukaan. Peserta digiring untuk menikmati kudapan snack kotak selama 30

menit. Proses interaksi penyaji-peserta baru dimulai pukul 09.15 wita. Sajian pertama

adalah konsep dasar PTK yang disajikan oleh Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd., M.Pd

dalam waktu 60 menit. Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Dalam sesi diskusi

hanya ada satu pertanyaan yang muncul, terkait perbedaan PTK dangan penelitian

ekperimen. Sesi selanjutnya adalah pemaparan materi perumusan pendahuluan dan

judul oleh penyaji kedua, Drs. I Wayan Wendra, M.Pd. Penyajian dari Drs. I Wayan

Wendra, M.Pd. dimulai dari pukul 10.30. Dalam menyajikan materi, penyaji

memberikan contoh-contoh permasalahan yang sekiranya dapat diangkat dalam

penelitian tindakan kelas. Materi ini disajikan oleh penyaji melalui slide power point.

Sesi berikutnya, peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk bertanya

menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan bertukar pengalaman terkait

kendala-kendala yang pernah dialami dalam perumusan bagian pendahuluan proposal

Page 13: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

penelitian tindakan kelas. Ada 2 peserta yang mengajukan pertanyaan dalam sesi

kedua ini. Salah satu peserta berbagi pengalaman terkait kesulitan dalam menentukan

langkah pemecahan masalah melalui metode inovatif, ditambah lagi tertanam

ketidakpercayaan diri peserta dalam menyusun proposal. Penanya kedua, menanyakan

ruang lingkup pemilihan judul penelitian.

Penyaji langsung menanggapi setiap pertanyaan yang disampaikan peserta.

Dalam hal ini tampak partisipasi peserta yang cukup baik, dengan berbagai pertanyaan

yang beragam serta kejujuran peserta menyampaikan persepsinya selama ini tentang

penulisan proposal penelitian tindakan kelas, kesulitan yang dialami serta penyebab

mereka tidak percaya diri dalam mencoba menulis proposal penelitian. Dari tanya

jawab tersebut tampak bahwa titik kelemahan para guru adalah sudah lama tidak

pernah menulis sehingga sudah agak lupa. Selain itu, ketiadaan pembimbing membuat

para guru tidak berani mencoba karena tidak yakin akan kebenaran proposal yang

dibuat. Selesai sesi tanya jawab, peserta dan penyaji beristirahat untuk menikmati

makan siang selama 30 menit. Tahap selanjutnya, bimbingan perumusan pendahuluan

dan judul PTK dimulai pada pukul 13.45 wita. Peserta pelatihan dikelompokkan

menjadi delapan kelompok sesuai dengan asal sekolah mereka. Setelah berada dalam

kelompoknya, peserta ditugaskan untuk merumuskan draf bagian pendahuluan

proposal penelitian tindakan lengkap dengan judul penelitian.

Dalam berlatih merumuskan draf proposal sederhana, peserta difasilitasi

dengan draf langkah-langkah perumusan latar belakang (pentingnya masalah, harapan

dan kenyataan yang terjadi, hasil observasi-hasil wawancara, identifikasi masalah,

pemecahan masalah, penelitian sejenis). Dari hasil evaluasi tim dengan peserta

pelatihan, draf ini sangat membantu peserta pelatihan dalam membuat latar belakang.

Selama peserta pelatihan mengerjakan penulisan, bimbingan terus dilakukan oleh tim

pendamping workshop. Tahap ini diakhiri dengan pengumpulan draf hasil perumusan

bagian pendahuluan proposal PTK yang kemudian dikomunikasikan kepada peserta

pelatihan untuk diperhatikan dalam penulisan selanjutnya.

Dalam tahap analisis, tim menemukan bahwa ada 2 rumusan judul yang dibuat

oleh peserta pelatihan mengarah pada judul penelitian ekperimen (melihat pengaruh

metode dengan aktivitas belajar). Sedangkan 6 judul lainnya sudah mencerminkan

hakikat dari penelitian tindakan kelas. Dari segi isi latar belakang, latar belakang yang

Page 14: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

dibuat sudah sesuai dengan draf pokok-pokok pikiran yang diminta, hanya saja

hampir semua draf pendahuluan yang dihasilkan oleh peserta belum berisi kajian

penelitian sejenis. Ketika tim mengklarifikasi temuan ini, peserta pelatihan menyadari

bahwa mereka kurang membaca berbagai hasil penelitian yang ada. Bahkan 28 orang

peserta dari 35 orang peserta tidak pernah memberdayakan keberadaan jejaring sosial

seperti fasilitas google untuk mencari berbagai informasi hasil penelitian. Pelatihan

pada hari pertama, berakhir pada pukul 16.10 wita.

Pada hari kedua, Selasa, 27 Mei 2014 peserta pelatihan melakukan registrasi

mulai pukul 07.30-08.15 wita. Pada Pukul 08.15-09.45 wita penyaji, I Nyoman Yasa,

S.Pd., M.A., menyajikan materi tentang perumusan kajian pustaka. Sesi penyajian

pada hari kedua ini, dipandu oleh Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd., M.Pd. sebagai

moderator. Butir-butir materi sajian dalam perumusan kajian pustaka, disajikan oleh

penyaji melalui slide power point. Dalam sesi diskusi, hanya ada satu pertanyaan yang

muncul terkait keabsahan sumber-sumber rujukan dari jurnal-jurnal yang ada dalam

internet. Pertanyaan ini langsung ditanggapi oleh narasumber dengan memberikan

beberapa contoh jurnal dari internet yang layak untuk dirujuk dan memberikan

beberapa contoh materi dari Wikipedia yang masih belum layak untuk dirujuk karena

masih memungkinkan untuk diedit oleh pembaca. Selesai sesi diskusi, peserta dan

penyaji beristirahat untuk menikmati kudapan selama 15 menit.

Pada pukul 10.10 wita, diadakan bimbingan perumusan kajian teori. Peserta

pelatihan diminta membentuk kelompok sesuai dengan asal sekolah mereka. Setelah

berada dalam kelompoknya, peserta ditugaskan untuk merumuskan butir-butir kajian

teori dari judul dan masalah yang disusun pada pertemuan pertama pelatihan ini. Tim

membagi diri untuk membimbing setiap kelompok dalam merumuskan kajian pustaka.

Karena banyak dari peserta yang tidak membawa literatur terkait dengan judul dan

masalah yang diangkat, tim berusaha membantu peserta dengan membuka situs ebook

pada internet. Secara tidak langsung, peserta juga berlatih untuk menggunakan fasilitas

ini sebagai perpustakaan online. Pada pukul 12.00 wita, peserta dan tim melakukan

santap siang sampai pukul 12.40 wita.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan hasil perumusan butir-butir

kajian pustaka yang telah disusun oleh peserta pelatihan. Semua peserta pelatihan

mengumpulkan hasil yang telah dibuat. Setelah semua terkumpul, penyaji melakukan

Page 15: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

analisis terhadap hasil perumusan kajian pustaka. Berdasarkan hasil analisis terhadap

perumusan kajian pustaka yang dibuat oleh peserta, tampak 3 rumusan kajian pustaka

yang belum mengkaji ihwal metode yang mereka terapkan dalam permasalahan yang

dihadapi.

Teori yang diangkat dalam perumusan kajian teori baru sebatas teori-teori

terkait mata pelajaran dan belum sama sekali mencantumkan teori tentang metode

yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Setelah diulas

oleh penyaji, peserta akhirnya memahami pentingnya kajian teori yang lengkap sesuai

dengan variable-varibel kunci dalam penelitian yang akan diadakan. Setelah semua

hasil perumusan kajian teori diulas oleh penyaji, salah satu peserta pelatihan meminta

untuk diajarkan membuka internet mencari beberapa teori. Tim pun membimbing

peserta dalam mencari teori dalam internet. Peserta merasa puas dan mampu mencari

teori dalam internet. Pelatihan hari kedua ini berakhir pada pukul 14.15 wita.

Pelatihan pada hari ketiga diadakan pada tanggal 28 Mei 2014 dengan

narasumber Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum.

menyajikan materi tentang perumusan prosedur penelitian tindakan kelas. Registrasi

pada hari ini dilakukan mulai pukul 07.30- 08.15 wita. Pada pukul 08-15, penyaji

mulai memaparkan materi. Dalam menyajikan materi, penyaji menggunakan slide

power point. Sesi berikutnya, peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk bertanya

menyampaikan hal-hal yang belum dipahami dan bertukar pengalaman terkait

kendala-kendala yang pernah dialami dalam perumusan prosedur penelitian tindakan

kelas. Ada 1 orang peserta yang mengajukan pertanyaan dalam sesi kedua ini. Peserta

masih kebingungan dalam menentukan kapan siklus dalam penelitian tindakan kelas

dapat diakhiri. Penyaji langsung menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh

peserta dengan memberikan beberapa indikator keberhasilan dalam PTK dan

mengaitkannya dengan konsep dasar penelitian tindakan kelas.

Usai sesi diskusi, pada pukul 10.00 wita penyaji dan peserta disuguhi kudapan

untuk beristirahat selama 15 menit. Pada pukul 10.15-12.00 wita diadakan bimbingan

dalam perumusan prosedur penelitian. Dalam sesi bimbingan ini, peserta diminta

membentuk kelompok sesuai dengan asal sekolah mereka. Peserta nampak antusias

bekerja di dalam kelompoknya. Hal-hal yang kurang dipahami oleh peserta, langsung

mereka pecahkan bersama di bawah bimbingan penyaji. Acara kemudian dilanjutkan

Page 16: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

dengan pengumpulan hasil perumusan prosedur penelitian yang telah dibuat oleh

peserta pelatihan. Semua peserta pelatihan mengumpulkan hasil yang telah dibuat.

Selesai mengumpulkan hasil yang telah dibuat, peserta pelatihan dan penyaji

melakukan istirahat makan siang selama 30 menit.

Pada pukul 13.00 wita, penyaji melakukan analisis terhadap hasil perumusan

prosedur penelitian yang telah dikumpulkan oleh semua kelompok. Berdasarkan hasil

analisis terhadap prosedur penelitian yang dibuat oleh peserta, tampak 2 kelompok

yang tidak mencantumkan guru sebagai subjek penelitian. Selain itu, dalam tahap

perencanaan masih ada 1 kelompok yang belum memaparkan dengan detail hal-hal

yang dilakukan dalam tahap perencanaan. Sedangkan dalam analisis data, ada 1

kelompok yang masih terbalik menentukan data yang akan dianalisis dengan analisis

data kualitatif maupun kuantitatif. Ketika diadakan analisis terhadap setiap kelompok,

tampak peserta pelatihan menyimak dengan saksama dan melakukan perbaikan atas

ulasan yang diberikan.

Pelatihan ini berakhir pada pukul 14.15 Wita dan ditutup oleh Ni Nyoman

Suweni, S.Pd., M.Pd., selaku ketua gugus VIII Kecamatan Abiansemal, Badung.

Sebelum meninggalkan ruangan, peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk

memberikan kesan selama mengikuti pelatihan ini. Peserta menyatakan bahwa sangat

senang diadakan pelatihan seperti ini. Selain itu, peserta juga meminta bimbingan

lebih lanjut jika ada peserta yang membuat proposal PTK untuk diajukan pada pemda

setempat. Peserta mengharapkan agar kegiatan pelatihan semacam ini diadakan setiap

tahun karena guru-guru jarang mengikuti pelatihan seperti ini.

3.2 Pembahasan

Kegiatan pelatihan telah dapat meningkatkan minat dan rasa percaya diri

peserta dalam menulis proposal penelitian tindakan kelas. Peserta sebagian besar

tampak antusias dan tekun mengikuti kegiatan sampai akhir. Ini terbukti dari

keikutsertaan peserta pelatihan yang hingga hari terakhir, peserta pelatihan tidak ada

yang izin atau meninggalkan pelatihan sebelum pelatihan usai. Antusiasme dari

peserta ini tidak terlepas dari cara penyaji memberikan penjelasan kepada peserta

pelatihan yang menyelipkan beberapa contoh aplikatif dari materi yang dijelaskan.

Selain itu, penggunaan bahasa yang sederhana dalam tahap penyajian materi

Page 17: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

memudahkan peserta pelatihan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyaji.

Nuansa cara penyaji menjelaskan definisi komponen penelitian yang sulit dengan

memasukkan bahasa Bali ke dalam penjelasannya membuat peserta nyaman dan

mudah dalam memahami materi yang disampaikan.

Pemberian sistem pemodelan berupa format sederhana komponen proposal

PTK beserta langkah-langkah aplikatif yang harus diisi oleh peserta dalam tahap

bimbingan perumusan proposal PTK sangat memudahkan peserta dalam bekerja.

Peserta pelatihan tidak bingung lagi dalam menyusun latar belakang penelitian, yang

bagi sebagian orang merupakan tahap yang sulit. Kemudahan peserta pelatihan dalam

menangkap dan memahami hal-hal yang mesti disusun dalam membuat proposal

sederhana dapat meningkatkan kemauan dan rasa percaya diri peserta pelatihan dalam

menulis proposal penelitian tindakan kelas. Selain itu format sederhana yang diberikan

juga mampu mengefektifkan waktu peserta dalam merumuskan setiap komponen

proposal. Format aplikatif ini menjadi penunjuk bagi peserta dalam menyusun tugas

yang diberikan.

Hasil kerja yang dibuat oleh peserta pelatihan telah keliahatan sosoknya, mulai

dari perumusan judul hingga draf prosedur penelitian. Rumusan judul yang dibuat oleh

sebagian besar peserta pelatihan sudah mencerminkan rumusan judul sebuah proposal

penelitian tindakan kelas. Dalam penyusunan pendahuluan sebuah proposal penelitian

tindakan kelas yang tergolong cukup berat juga telah dipahami sebagian besar peserta.

Hal ini terbukti bahwa dari pokok-pokok pikiran yang telah dibuat oleh peserta,

peserta pelatihan telah mampu merancang latar belakang penelitian sederhana,

walaupun beberapa pokok-pokok pikiran belum dikembangkan menjadi paragraf

secara rinci. Hal ini disebabkan karena keterbatasan referensi atau rujukan yang harus

disampaikan dalam memperkuat gagasannya.

Dalam hal perumusan bagian kajian teori dalam proposal penelitian tindakan

kelas, peserta baru bisa membuat bagian kajian teori terbatas pada pokok-pokok teori

yang harus dibahas dalam rangka menjawab masalah yang akan dikaji. Pada tahap ini,

ditemukan pula bahwa sebagian besar peserta masih gagap teknologi sehingga sangat

dibutuhkan sekali sentuhan akademisi dalam melatih para guru menggunakan google

maupun aplikasi lainnya terkait kemudahan dalam menemukan referensi.

Page 18: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

Secara umum, para peserta pelatihan menanggapi positif kegiatan pelatihan ini.

Hal ini dibuktikan dari terjadinya proses interaksi aktif antara penyaji dan peserta pada

saat pelaksanaan pelatihan. Ada keterlibatan mental-psikologis dalam upaya peserta

untuk memahami isi sajian. Sebelumnya tanggapan guru adalah negative dan takut

terhadap segala bentuk upaya dalam meningkatkan kemampuan dan rasa percaya

dirinya dalam menulis karya ilmiah. Tetapi dengan pilihan bahasa yang digunakan

dalam menyajikan materi, peserta merasa senang dan menganggap penelitian bukanlah

barang yang sulit untuk dibuat.

Selama ini, peserta yang merupakan guru-guru SD merasa bahwa mereka

kurang memperoleh “bimbingan” dan informasi lengkap tentang prosedur penelitian

tindakan kelas. Setelah peserta mengikuti pelatihan ini, peserta akhirnya memiliki

gambaran tentang proposal penelitian tindakan kelas. Di samping itu kurangnya minat

baca dan kurangnya kebiasaan membaca buku ilmiah oleh para peserta segera disikapi

oleh penyaji dengan memperkenalkan cara mengakses buku melalui internet kepada

para peserta pelatihan. Peserta merasa sangat senang diberikan keterampilan

menggunakan internet.

Balikan kepada para peserta dalam bentuk analisis hasil yang langsung

disampaikan kepada peserta pelatihan juga memberikan dampak positif kepada peserta

pelatihan. Hasil analisis yang diberikan oleh penyaji kepada seluruh peserta pelatihan

membuat peserta mengetahui letak kesalahan yang dilakukan. Hal ini juga menjadi

dasar dan bahan refleksi bagi peserta dalam menyusun proposal PTK ke depan. Hal-

hal yang dirasa masih keliru ataupun kurang disempurnakan berdasarkan hasil analisis

yang telah diberikan. Peserta juga akan merasa bahwa tugas yang mereka buat

memang benar-benar diperhatikan dan disikapi dengan cepat.

Page 19: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

BAB IV

PENUTUP

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pelatihan dan pembahasan yang disajikan pada bab III, dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

4.1.1 Pelatihan penyusuna proposal penelitian tindakan kelas ini diadakan selama

tiga hari bertempat di SD Negeri 2 Sibangkaja. Peserta pelatihan bejumlah 35

orang yang merupakan guru-guru SD di wilayah gugus VIII. Ada empat

narasumber dalam pelatihan ini, yakni Drs. I Wayan Wendra, Ni Made Rai

Wisudariani, S.Pd., M.Pd., I Nyoman Yasa, S.Pd., M.A., dan Prof. Dr. I

Nengah Suandi, M.Hum. Semua narasumber dalam pelatihan ini adalah tim

dari kegiatan ini. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari dengan rincian materi

untuk hari pertama disajikan materi tentang konsep dasar penelitian tindakan

kelas dan perumusan pendahuluan penelitian tindakan kelas. Hari kedua

dilanjutkan dengan paparan tentang perumusan kajian teori. Sedangkan hari

ketiga disajikan materi prosedur penelitian. Dalam setiap pelaksanaan

pelatihan, peserta diberikan pula bimbingan dan analisis hasil. Dalam

bimbingan pelatihan, peserta diberikan format pemodelan yang menguraikan

hal-hal yang mesti ada dalam perumusan pendahuluan, perumusan kajian teori,

maupun perumusan prosedur penelitian.

4.1.2 Pelatihan ini telah mampu menumbuhkan minat dan rasa percaya diri di

kalangan guru dalam menulis proposal penelitian tindakan kelas. Hal ini

tampak dari keantusiasan dan ketekunan peserta dalam mengikuti pelatihan

sampai akhir. Kemampuan guru dalam menulis rancangan sederhana proposal

penelitian tindakan kelas tergolong cukup tinggi. Pokok-pokok pikiran yanng

harus dibuat dalam latar belakang penelitian PTK telah mampu dirancang,

walaupun beberapa pokok-pokok pikiran belum dikembangkan menjadi

paragraf secara rinci. Hal ini disebabkan karena masalah referensi atau rujukan

yang harus disampaikan dalam memperkuat gagasannya. Dalam membuat

bagian kajian teori dalam proposal penelitian tindakan kelas, peserta baru bisa

membuat bagian landasan teori terbatas pada pokok-pokok teori yang harus

Page 20: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

dibahas dalam rangka menjawab masalah yang akan dikaji. Pada kegiatan

perumusan prosedur penelitian, secara umum peserta sudah mampu menyusun

prosedur penelitian dengan baik walaupun masih ada beberapa hasil perumusan

prosedur penelitian yang dibuat oleh peserta tidak mencantumkan guru sebagai

subjek penelitian, dan ketidakdetailan peserta dalam memaparkan hal-hal yang

dilakukan dalam tahap perencanaan. Pemberian sistem pemodelan berupa

format sederhana komponen proposal PTK beserta langkah-langkah aplikatif

yang harus diisi oleh peserta dalam tahap bimbingan perumusan proposal PTK

sangat memudahkan peserta dalam bekerja.Secara umum, para peserta

pelatihan menanggapi positif kegiatan pelatihan ini. Hal ini dibuktikan dari

terjadinya proses interaksi aktif antara penyaji dan peserta pada saat

pelaksanaan pelatihan. Ada keterlibatan mental-psikologis dalam upaya peserta

untuk memahami isi sajian.

4.2 Saran

Hasil pelatihan ini menunjukkan bahwa pelatihan yang telah dilaksanakan

memberikan dampak positif terhadap peserta dalam merancang proposal penelitian

tindakan kelas. Sehubungan dengan itu, ada beberapa hal yang dapat disampaikan

kepada pihak-pihak di bawah ini.

4.2.1 Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga baik di tingkat kabupaten

maupun kecamatan hendaknya mengupaya pengadaan kegiatan-kegiatan yang

mengarah pada penambahan wawasan guru dalam penulisan karya ilmiah

khususnya penyusunan proposal penelitian tindakan kelas agar guru lebih

berminat dan berani mencoba menulis proposal.

4.2.2 Kepada para guru disarankan untuk proaktif mengisi kekurangan-kekurangan

mereka dalam hal menulis proposal melalui mengikuti pertemuan ilmiah,

mencoba menulis proposal penelitian, melakukan penelitian dan sebagainya.

Hal yang paling mendasar adalah meningkatkan budaya baca untuk dapat

mengubah diri ke arah kualitas yang lebih baik.

Page 21: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

DAFTAR PUSTAKA

Elfindri. 2006. Cara Cerdas Mendapatkan Dana Riset. Cibubur: Visimedia

Santyasa, I Wayan. 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas (makalah

disampaikan dalam Pendidikan dan Pelatihan Metodologi Penelitian, Penusunan

Proposal, dan Penulisan Karya Ilmiah bagi Guru-Guru SMP dan SMA/SMK di

Kabupaten Buleleng pada Tanggal 10—16 September 2007 di Universitas

Pendidikan Ganesha Singaraja)

Suandi, I Nengah, dkk. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah

Melalui Teknik Analisis Pemodelan pada Siswa SMA Negeri1 Singaraja

(Laporan Penelitian)

Sudiana, I Nyoman. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (makalah disampaikan dalam

Pelatihan Penyusunan Proposal Tindakan Kelas bagi Guru-Guru Bahasa

Indonesia pada Tanggal 8 Juli 2013 di SMAN 2 Semarapura.

Sutama, I Made. (2003). Pendahuluan Artikel Ilmiah dalam Jurnal Media Komunikasi

FPIPS IKIP Negeri Singaraja (Laporan Penelitin)

Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Angkasa: Bandung

Page 22: PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU

Peta Lokasi Kegiatan