Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

24
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL Disusun oleh : Tuti Sriatun P17335112220 POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN FARMASI

Transcript of Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

Page 1: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

Disusun oleh :

Tuti Sriatun

P17335112220

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN FARMASI

Tahun Ajaran 2013/2014

Page 2: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Teknologi

Sediaan Steril dengan judul Sterilisasi ini yang merupakan salah satu matakuliah di

semester 3 di Poltekkes Bandung Jurusan Farmasi. Laporan Praktikum ini disusun

sebagaihasilpraktekyangtelahdilaksanakan.

Dengan selesainya laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

telah memberikan masukan-masukan kepada saya.Untuk itu saya mengucapkan banyak

terimakasihkepada :

1. Ibu Angreni Ayuhastuti, M.Si., Apt selaku dosen teknologi sediaan steril yang telah

memberikan banyak ilmu yang bermanfaat.

2.Teman-teman kelas II B yang selalu memberi semangat dan kompak.

3.Suamisertaanak-anaksaya

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi

maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.

Bandun21September2013

Penulis

~ i ~

Page 3: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………........ i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. iii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. iv

I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………

1.Landasan Masalah

2.Rumusan Masalah

II. TUJUAN PRAKTIKUM ……………………………………………………......

III. LANDASAN TEORI

IV. PERALATAN DAN BAHAN ……………………………………………….....

4.1 Alat-alat……………………………………………………………………

4.2 Bahan……………………………………………………………………..

V. PROSEDUR KERJA ……………………………………………………………

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………….

DAFTAR TABEL

Table

IV.1.1

Alat yang digunakan dalam Sterilisasi

Table IV.2 Alat-alat yang disterilisasi

~ ii ~

Page 4: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

~ iii ~

Page 5: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

DAFTAR GAMBAR

GambarIV.1.1

.1

Autoklaf………………………………………………

GambarIV.1.1

.2

Oven…………………………………………………….

GambarIV.1.1

.3

Panci Presto dan Kompor …………………………………

GambarIV.1.1

.4

Panci………………………………………………………

GambarIV.2.1

.

LabuErlenmeyer…………………………………………….

GambarIV.2.2

.

Ampul……………………………………………………….

Gambar

IV.2.3

Pinset ……………………………………………………

Gambar

IV.2.4

Kertassaring ………………………………………………...

GambarIV.2.5

.

Pipettetes ……………………………………………………

Gambar

IV.2.6

Karetpipet…………………………………………………...

GambarIV

2.7.

Vial………………………………………………………….

Gambar

IV.2.8

.Tutup Vial ………………………………………………

Gambar

IV.2.9

WadahOTM ………………………………………………...

Gamba

rIV.2.10

TutupwadahOTM …………………………………………..

~ iv ~

Page 6: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

~ v ~

Page 7: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

I.PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat

yang siap pakai maupun medianya. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau

bahan tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetative maupun spora. Secara

umum, sterilisasi merupakan suatu proses pemusnahan kehidupan khususnya mikrobia dalam

suatu wadah ataupun peralatan kesehatan. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam

sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi)

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja persiapan yang dilakukan praktikan dalam praktikum mensterilkan alat-alat

sediaan steril?

2.Metode seperti apakah yang digunakan oleh praktikan untuk mensterilkan alat-alat sediaan

steril?

3.Bagaimana cara atau tahap tahapnya praktikan dalam mensterilisasi alat-alat sediaan steril

yang akan digunakan ?

4.Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk praktikan setiap kali mensterilkan alat-alat

sediaan steril sesuai dengan jenis alatnya?

5 Bagaimana cara praktikan menyimpan alat-alat yang telah disterilkan?

6.Bagaimana cara mempertahankan alat-alat agar tetap steril sebelum digunakan?

II. TUJUAN PRAKTIKUM

1 Mengetahui apa saja persiapan yang dilakukan praktikan sebelum mensterilkan alat-alat

sediaan steril

2. Mengetahui metode seperti apakah yang digunakan oleh praktikan untuk mensterilkan alat-

alat sediaan steril

3. Mengetahui bagaimana cara atau tahap tahapnya praktikan dalam mensterilisasi alat-alat

sediaan steril yang akan digunakan.

4. Mengetahui berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk praktikan setiap kali

mensterilkan alat-alat sediaan steril sesuai dengan jenis alatnya.

5. Mengetahui bagaimana cara praktikan menyimpan alat-alat yang telah disterilkan.

6. Mengetahui bagaimana cara mempertahankan alat-alat agar tetap steril sebelum digunakan

~ 1 ~

Page 8: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

III.LANDASAN TEORI

Sterilisasi

Sterilisasi adalah menghilangkan semua bentuk kehidupan, baik bentuk patogen,

nonpatogen, vegetative, nonvegetativ dari suatu objek atau material.. Suatu bahan dinyatakan

steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun yang tidak,

baik dalam bentuk vegetatip maupun dalam bentuk tidak vegetatip (spora).

Ada 3 alasan utama untuk melakukan sterilisasi dan desinfeksi.

1. Untuk mencegah transmisi penyakit

2. Untuk mencegah pembusukan material oleh mikroorganisme

3. Untuk mencegah kompetisi nutrien dalam media pertumbuhan sehingga

memungkinkan kultur organisme spesifik berbiak untuk keperluan sendiri (seperti

produksi ragi) atau untuk metabolitnya (seperti untuk memproduksi minuman dan

antibiotika).

Metode sterilisasi yang umum digunakan untuk mensterilkan produk farmasi adalah :

1. Sterilisasi uap (lembap panas)

2. Sterilisasi panas kering

3. Sterilisasi dengan penyaringan

4. Sterilisasi gas

5. Sterilisasi dengan radiasi ion

Metode yang digunakan untuk mendapatkan sterilitas pada sediaan farmasi sangat ditentukan

oleh sifat bahan sediaan dan zat aktif yang dikandungnya. Walau demikian, apapun cara yang

digunakan, produk yang dihasilkan harus memenuhi tes sterilitas sebagai bukti dari

keefektifan cara, peralatan, dan petugas

  Sterilisasi uap (lembab panas) :

Sterilisasi uap dilakukan dalam autoklaf dan menggunakan uap air dengan tekanan. Cara

ini dilakukan sebagai cara yang terpillih pada hampir semua keadaan di mana produk mampu

diperlakukan seperti itu. Tekanan uap air yang lazim, temperatur yang dapat dicapai dengan

tekanan tersebut, dan penetapan waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi sesudah sistem

mencapai temperatur yang ditentukan, adalah sebagai berikut :

~ 2 ~

Page 9: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

Tekanan 10 pound (115,5oC), untuk 30 menit

Tekanan 15 pound (121,5oC), untuk 20 menit

Tekanan 20 pound (126,5oC), untuk 15 menit

Dapat dilihat, makin besar tekanan yang dipergunakan makin tinggi temperatur yang

dicapai dan makin pendek waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi. Suatu siklus otoklaf yang

ditetapkan dalam farmakope untuk media atau pereaksi adalah selama 15 menit pada suhu

121oC kecuali dinyatakan lain.

Sterilisasi panas dan kering:

Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan oven pensteril yang dirancang khusus

untuk tujuan itu. Sterilisasi panas kering, biasanya ditetapkan pada temperatur 160o – 170oC

dengan waktu tidak kurang dari 2 jam. Temperatur yang lebih tinggi memungkinkan waktu

sterilisasi yang lebih pendek dari waktu yang ditentukan oleh peraturan,sebaliknya

temperatur yang lebih rendah membutuhkan waktu yang panjang.

Selain sterilisasi menggunakan metode panas kering dan panas basah, sterilisasi juga

dapat dilakukan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi

bisa berupa cairan dan gas. Bahan kimia gas yang dapat digunakan untuk sterilisasi adalah

Etilen Oksida (EtO), formaldehyde, dan chlorine dioxide. Sedangkan bahan kimia cairan

yang biasa digunakan untuk sterilisasi adalah alcohol 70%, phenol, kresol, dan lain-lain.

Alkohol 70% dapat mematikan mikroorganisme berdasarkan denaturasi protein dan koagulasi

(Gupte, 1990).

IV.PERALATAN DAN BAHAN

IV.1 Alat

IV.1.1 Alat yang digunakan dalam Sterilisasi

1. Autoclaf

2. Oven

3. Panci presto

4. Kompor

5. Wadah (panci)

1.2.Bahan :

1.Alkohol 70%

~ 3 ~

Page 10: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

2.Kertas Perkamen

3.Aquadest

4.Kapas

5.Taali kasur

Tabel IV.1.1

Gambar IV.1.1.1Autoclaf Gambar IV.1.1.2Oven

~ 4 ~

Page 11: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

Gambar IV.1.1.3 Panci Presto dan Kompor Gambar IV.1.1.4 Panci

IV.2 Alat-alat yang disterilisasi

1. Labu Erlenmeyer

2. Ampul

3. Pinset

4. Kertas saring

5. Pipet

6. Karet pipet

7. Vial

8. Tutup vial

9. Wadah OTM

10. Tutup wadah OTM

Tabel IV.2

Gambar IV.2.1.Labu erlenmeyer Gambar IV.2.2.Ampul

Gambar IV.2.3Pinset Gambar IV.2.4Kertas Saring

~ 5 ~

Page 12: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

Gambar IV.2.5.Pipet tetes Gambar IV.2.6.Karet pipet

Gambar IV 2.7.VialGambar IV.2.8.Tutup Vial

Gambar IV.2.9.Wadah OTM Gambar IV.2.10Tutup wadah OTM

V. PROSEDUR KERJA

V.1.1 Teknik Sterilisasi Panas Kering (Oven,Panci)

1.1.a Alat :Labu Erlemeyer,Pipet Tetes,Pinset,Ampul,Vial.

1.1.b.Suhu :160 C

~ 6 ~

Page 13: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

1.1.c Lamanya : 2 jam

V.1.2.Prosedur Kerja

a.Siapkan alat-alat yang akan disterilisasi panas kering a.l:Labu Erlemeyer,Pipet

Tetes,Ampul.

b.Cuci bersih alat-alat tersebut dengan menggunakan aquadest kemudian dikeringkan.

c.Tutup mulut labu erlemeyer,pipet tetes,ampul dengan kapas

d.Kemudian bungkus semua alat-alat tersebut dengan menggunakan kertas perkamen dengan

rapi.

e.Kemudian masukkan kedalam oven (rak oven)dengan menjaga sirkulasi udara oven tetap

baik.

f.Kemudian atur suhu oven 160 C selama jam.

g.Setelah 2 jam matikan oven sampai suhu kamar.

h.Keluarkan alat-alat dari oven dengan perlahan-lahan kemudian masukkan kedalam bak

isolator steril.

V.2.1 Teknik Sterilisasi Panas Basah(Autoklaf,Panci Presto)

2.1.a. Alat :Kertas Saring,Tutup Wadah Obat Tetes Mata,Wadah Obat Tetes Mata

2.1.b Suhu :121 C

2.1.c Lamanya :15 menit.

IV.2.2 Prosedur Kerja

a.Siapkan alat-alat yang akan disterilisasi panas basah a.l: Kertas Saring,Tutup Wadah Obat

Tetes Mata,Wadah Obat Tetes Mata

b.Cuci bersih alat-alat tersebut dengan menggunakan aquadest kemudian dikeringkan.

c.Bungkus kertas saring,tutup wadah otm,wadah otm dengan kertas buram coklat.

~ 7 ~

Page 14: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

d.Siapkan autoklaf ,isi autoklaf dengan air terlebih dahulu sampai tanda batas kemudian

masukkan alat-alat yang telah dibungkus kedalam autoklaf dengan disusun rapi

e.Buka kran pengeluaran uap air,atur temperature autoklaf 121 C selama 15 menit.

g.Kran pengeluaran uap air dibiarkan terbuka sehingga udara didalam autoklaf terdesak

keluar dan dalam bejana hanya terdapat tekanan uap air saja.

h.Setelah 15 menit tunggu autoklaf tekanannya menurun kemudian keluarkan alat-alat lalu

masukkan kedalam lemari penyimpanan steril

V.3.1 Teknik Sterilisasi Secara Kimia

3.1.a. Alat : Tutup Vial , Karet Pipet

3.1.b Bahan :Alkohol 70%

3.1.c Lamanya :1 jam

V.2.2 Prosedur Kerja

a.Siapkan alat-alat yang akan disterilisasi secara kimia a.l: Tutup Vial,Karet Pipet

b.Cuci bersih alat-alat tersebut dengan menggunakan aquadest kemudian dikeringkan.

c.Siapkan panci dan masukkan alcohol 70% secukupnya kemudian masukkan tutup

karet,karet pipet kedalam alcohol 70% tutup panic lalu diamkan selama 1 jam

d.Setelah 1 jam keluarkan tutup vial dan karet pipet keringkan didalam lemari penyimpanan

steril

VI.HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan sterilisasi alat-alat yang akan digunakan

untuk pembuatan sediaan steril.Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk

menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak

yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme

hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai kondisi

konotasi relatif, dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari

mikrorganisme hanya dapat diduga atas dapat proyeksi kinetis angka kematian

mikroba.Teknik sterilisasi yang digunakan pada praktikum kali ini ada 3 yaitu:Teknik

Sterilisasi Panas Kering,Teknik Sterilisasi Panas Basah,Teknik Sterilisasi Secara

Kimia.Setiap teknik menggunakan alat dan bahan yang berbeda serta waktu yang

~ 8 ~

Page 15: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

berbeda pula.Hal ini dilakukan karena alat-alat yang akan disterilkan berbeda-beda

bahan dan sifatnya. Sterilisasi Panas Basah menggunakan autoklaf  membutuhkan

waktu yang lebih singkat, sekitar 15 menit. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan

kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk

membunuh sel dibanding dengan udara panas Biasanya untuk mesterilkan media

digunakan suhu 121 C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.Alat-

alat yang menggunakan teknik ini adalah Kertas Saring,Tutup Wadah Obat Tetes

Mata,Wadah Obat Tetes Mata.Pada sterilisasi ini Tutup Wadah Obat Tetes

Mata,Wadah Obat Tetes Mata meleleh karena tidak tahan pemanasan tinggi.Sterilisasi

Panas Kering menggunakan alat oven pada suhu 1600C selama 2 jam. Alat-alat yang

menggunakan teknik ini adalah Labu Erlemeyer,Pipet Tetes,Pinset,Ampul,Vial.Pada

teknik ini alat-alat yang disterilisasi tidak mendapatkan kendala semuanya berhasil

disterilisasi hanya saja membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding

autoklaf.Teknik Sterilisasi Secara Kimia digunakan Alkohol 70% ini digunakan untuk

mensterilisasi alat-alat yang terbuat dari karet. Proses sterilisasi menggunakan alkohol

70% ini harus dilakukan selama 24 jam dengan cara direndam. Namun dalam proses

pelaksanaan praktikum kali ini tutup vial dan karet pipet hanya direndam dalam waktu

1 jam. Dengan waktu 1 jam sebenarnya belum mencapai proses sterilisasi dan hanya

mencapai proses desinfeksi saja. Desinfeksi adalah proses untuk menghilangkan

mikroorganisme berbahaya dalam suatu alat.

VII Pendalaman Materi

Menentukan teknik sterilisasi suatu alat atau bahan yang harus diperhatikan

adalah sifat dan bahan alat tersebut. Alat yang memiliki sifat tahan pemanasan tinggi,

terbuat dari gelas atau logam, dan merupakan alat yang tidak digunakan untuk

mengukur volume sehingga untuk mensterilkannya digunakan metode sterilisasi

kering. Sedang alat yang memiliki sifat tahan pemanasan namun tidak terbuat dari

bahan gelas atau logam yang dikhawatirkan akan rusak jika terkena panas tinggi

sehingga untuk mensterilkannya digunakan metode sterilisasi panas basah karena

metode panas basah ini hanya menggunakan suhu 1210C selama 15 menit untuk

mensterilkannya.Selain itu untuk alat-alat yang terbuat dari karet yang memiliki sifat

dapat meleleh atau rusak dengan suhu tinggi digunakan metode sterilisasi kimiawi

menggunakan ethanol 70% untuk mensterilkannya.

~ 9 ~

Page 16: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

Sebelum alat-alat dimasukkan ke dalam autoklaf dan oven alat-alat tersebut

dibungkus terlebih dahulu menggunakan kertas perkamen atau aluminium foil atau

bahan lain dengan tujuan untuk menjaga penghilangan udara dan penetrasi uap dan

mencegah rekontaminasi setelah sterilisasi

Untuk alat yang memiliki mulut harus disumbat dahulu dengan kapas dengan

tujuan agar selama proses sterilisasi uap air ataupun uap panas tidak masuk masuk ke

dalam isi botol. Bila uap air atau uap panas masuk kedalam botol akan membentuk

uap di dinding botol. Uap tersebut dapat berubah menjadi air dan botol menjadi basah

dan dapat meningkatkan terjadinya kontaminasi pada alat setelah proses sterilisasi.

Bahan seperti kertas saring dibungkus terlebih dahulu dengan plastik ditujukan

agar selama proses sterilisasi dengan autoclave, kertas saring tersebut tidak basah

terkena uap air dalam autoclave. Karena jika uap air mengenai kertas saring yang

disterilisasi tersebut basah maka tidak akan bisa lagi digunakan.

Seluruh alat-alat steril yang dibungkus dapat disimpan satu minggu asalkan

kondisinya tetap kering dan pembungkusnya utuh Tetapi apabila dalam satu minggu

alat-alat steril belum digunakan maka perlu dilakukan sterilisasi ulang untuk

menjamin alat-alat tersebut benar-benar steril sebelum digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuni. 2012. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta

Moh. Anief. 1990. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press : Yogyakarta

Ansel, H.C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas Indonesia Press : Jakarta

Agoes, Goeswin. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Penerbit ITB : Bandung

~ 10 ~

Page 17: Laporan Praktikum Sterilisasi Atun

~ 11 ~