STERILISASI IKGD

21
STERILISASI PENDAHULUAN Banyaknya penggunaan alat-alat medis terutama dalam kedokteran gigi sekarang ini mengakibatkan dituntutnya proses sterilisasi. Hal tersebut dikarenakan alat atau instrumen medis maupun dalam kedokteran gigi merupakan sarana utama bagi penyaluran patogen atau mikroorganisme ke dalam tubuh pasien. Setiap prosedur tindakan yang menggunakan instrumen atau alat medis menyebabkan pindahnya suatu patogen ke dalam tubuh manusia. Maka diperlukan suatu metode pembersihan mikroorganisme secara keseluruhan termasuk spora bakteri. Transmisi patogen pada pasien dapat dicegah dengan adanya proses sterilisasi alat yang sesuai dengan standart serta secara adekuat. TINJAUAN PUSTAKA Sterilisasi didefinisikan secara umum merupakan kegiatan atau proses membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan mikroorganisme. Menurut CDC (Centre for Disease Control and Prevention) sterilisasi adalah prosedur secara fisik maupun kimia yang digunakan untuk membunuh seluruh bakteri maupun spora bakteri yang resisten. Spora 1

description

sterilisasi kedokteran gigi

Transcript of STERILISASI IKGD

Page 1: STERILISASI IKGD

STERILISASI

PENDAHULUAN

Banyaknya penggunaan alat-alat medis terutama dalam kedokteran gigi sekarang ini

mengakibatkan dituntutnya proses sterilisasi. Hal tersebut dikarenakan alat atau instrumen

medis maupun dalam kedokteran gigi merupakan sarana utama bagi penyaluran patogen atau

mikroorganisme ke dalam tubuh pasien.

Setiap prosedur tindakan yang menggunakan instrumen atau alat medis

menyebabkan pindahnya suatu patogen ke dalam tubuh manusia. Maka diperlukan suatu

metode pembersihan mikroorganisme secara keseluruhan termasuk spora bakteri. Transmisi

patogen pada pasien dapat dicegah dengan adanya proses sterilisasi alat yang sesuai dengan

standart serta secara adekuat.

TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi didefinisikan secara umum merupakan kegiatan atau proses

membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan mikroorganisme.

Menurut CDC (Centre for Disease Control and Prevention) sterilisasi adalah prosedur secara

fisik maupun kimia yang digunakan untuk membunuh seluruh bakteri maupun spora bakteri

yang resisten. Spora bakteri merupakan organisme hidup yang paling resisten karena

kemampuannya yang dapat bertahan terhadap bahan pembersih. Resistensi setiap spora

terhadap panas bervariasi dan waktu yang diperlukan untuk mematikan spora

juga tergantung pada jenis dan temperatur sterilisasi.

Fungsi utama dari sterilisasi adalah :

1. Untuk mencegah terinfeksinya pasien dari mikroorganisme patogen

2. Untuk mencegah gangguan kontaminasi terhadap mikroorganisme.

3. Untuk mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai.

1

Page 2: STERILISASI IKGD

1. Proses Sterilisasi

Setiap proses sterilisasi mempunyai keterbatasan, tidak ada metode umum yang

dapat digunakan untuk mensterilisasi semua produk atau bahan. Metode sterilisasi yang

dapat membunuh

semua jenis mikroorganisme termasuk spora yang resisten, mungkin tidak dapat digunakan

untuk mensterilkan produk atau bahan tertentu. Faktor utama untuk menentukan metode

sterilisasi adalah:

Ketercampuran dengan produk atau bahan yang disterilisasi

Sifat wadah

Penetrasi pada daerah yang sulit dijangkau yang mengandung mikroorganisme hidup

Aktivitas membunuh yang tinggi dengan menggunakan jumlah sesedikit mungkin

Relatif murah

Aman dan toksisitasnya rendah

Mudah pelaksanaannya

Waktu yang diperlukan (singkat)

Adaptasi terhadap proses terkait lainnya.

Adapun cara-cara atau metode sterilisasi yang digunakan secara umum :

1. Fisika :

Panas lembab/Uap

Panas kering

2. Radiasi

3. Mekanis

4. Kimia

5. Gas

Dalam dunia medis metode sterilisasi dikategorikan menjadi tiga :

1. Sterilisasi dengan temperatur/tekanan tinggi

2. Sterilisasi secara kimia

3. Sterilisasi secara radiasi

2

Page 3: STERILISASI IKGD

1.1 Sterilisasi dengan temperatur/tekanan tinggi

1. Sterilisasi dengan Uap (Autoclave)

Sterilisasi ini menggunakan uap jenuh untuk mematikan bakteri. Mekanismenya

dengan mendestruksi membran sel dan mendenaturasi protein penting untuk pertumbuhan

dan reproduksi mikroorganisme. Ikatan hidrogen pada protein dalam sel bakteri terbentuk

dalam gugus amino dan gugus karboksi akan mudah putus dengan adanya molekul air

sehingga pertumbuhan maupun reproduksi dari sel bakteri akan terganggu dan akan

terdestruksi. Uap jenuh mempunyai aktivitas membunuh dan menghancurkan semua jenis

mikroorganisme termasuk spora bakteri pada suhu 121-148 0C dengan tekanan 15 Psi dan

waktu yang tergantung suhu temperatur, jumlah beban yang ingin disterilisasikan biasanya

antara 10-60 menit.

Cara Kerja Autoclave

Gambar Aliran Uap pada Autoclave

Metode sterilisasi dengan uap pada autoclave terdapat dua siklus pada prinsip

kerjanya yaitu gravity displacement dan pre vaccum. Pada siklus gravity displacement

sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang

terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah uap air mengisi seluruh chamber

dari autoclave katup uap ditutup terjadi siklus pre vaccum dimana tekanan dan suhu dalam

chamber autoclave meningkat sampai yang diinginkan kemudian terjadi proses sterilisasi.

3

Page 4: STERILISASI IKGD

Proses sterilisasi dengan uap pada autoclave, mikroorganisme akan mati dengan

panas yang dihasilkan dan dipercepat dengan penambahan kelembapan. Uap sendiri tidak

cukup untuk mencapai sterilisasi tetapi dengan tekanan yang lebih tinggi akan menghasilkan

peningkatan suhu yang akan merusak kehidupan mikroba. Untuk sterilisasi dengan alat atau

beban yang banyak diperlukan waktu sterilisasi yang lebih lama karena uap harus mengenai

seluruh bagian dari alat atau bahan yang ingin disterilisasi. Jika menginginkan waktu

sterilisasi yang lebih cepat dapat meningkatkan suhu dari uap jenuh pada proses sterilisasi.

Tetapi dalam proses sterilisasi pada autoclave perlu adanya hubungan waktu dengan suhu

sehingga tercapai proses sterilisasi yang optimal.

Untuk menguji keefektifan dari autoclave dapat dilakukan dengan memeriksa

mengunakan spore strip dari bakteri Bacillus stearothermophillus kemudian disterilisasi

dengan autoclave. Jika pada media biakannya bening maka autoclave bekerja baik.

Keunggulan dari metode ini sederhana dan cepat, hanya membutuhkan pemantauan waktu,

temperatur, dan tekanan. Kerugiannya adalah banyak bahan yang sensitif terhadap panas

atau panas lembab dan keterbatasan panas lembab untuk berpenetrasi melalui wadah.

Pengunaan metode ini biasanya untuk mensterilisasikan alat dan instrumen bedah, tetapi jika

sensitive terhadap metode ini dapat menggunakan metode sterilisasi kimia maupun radiasi.

2. Sterilisasi dengan Panas Kering

Metode sterilisasi ini memerlukan suhu yang lebih tinggi dari metode sterilisasi uap.

Proses sterilisasinya hanya dengan memanaskan udara yang berada dalam ruang sterilisasi

dimana bakteri akan mati dengan proses penyerapan panas secara konduksi. Dikarenakan

memerlukan suhu yang tinggi metode ini sangat terbatas digunakan untuk sterilisasi alat

kedokteran.

4

Page 5: STERILISASI IKGD

Metode sterilisasi ini biasa digunakan untuk mensterilkan cairan yang memiliki titik didih

tinggi seperti minyak, dan bubuk/powder yang mana pada metode sterilisasi uap dan gas

kimia tidak dapat dilakukan.

1.2. Sterilisasi Kimia

Banyak senyawa kimia yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan

bakteri) dan bahkan bersifat bakterisida (membunuh bakteri) pada konsentrasi yang tinggi.

Oleh karena itu bahan kimia ada yang dapat digunakan sebagai alternatif dari metode

sterilisasi.

A. Gas Ethylene Oxide (EtO)

Sterilisasi gas merupakan pilihan lain yang digunakan untuk sterilisasi alat/bahan

yang sensitif terhadap panas. Gas Ethylene Oxide (EtO) diperkenalkan pada tahun 1950

sebagai metode sterilisasi kimia yang efektif dengan menggunakan temperatur rendah.

Beberapa parameter sterilisasi gas Et-O mencakup:

Semakin tinggi konsentrasi gas umumnya memerlukan waktu untuk proses sterilisasi

semakin cepat. Konsentrasi biasa dinyatakan dalam mg/L ruang chamber

Semakin tinggi suhu, semakin cepat reaksi berjalan. Sterilisasi suhu rendah biasa

menggunakan suhu 47 – 60C

Kelembaban yang tinggi untuk meningkatkan daya penetrasi gas

Waktu siklus satu kali proses sterilisasi sekitar 2 – 6 jam, tergantung pada suhu dan

konsentrasi.

Gas Ethylene Oxide (EtO) merupakan bahan kimia yang dapat membunuh

mikroorganisme termasuk spora secara langsung. Prosesnya dengan memaparkan langsung

Gas Ethylene Oxide (EtO) pada permukaan alat atau bahan yang ingin di sterilisasi. Gas

Ethylene Oxide (EtO) memiliki sifat yang mudah terbakar dan meledak oleh karena ini

tempat atau chamber yang digunakan harus tahan terhadap ledakan dan berada dalam

lingkungan yang terkontrol. Pada proses ini item yang telah disterilisasi harus diangin-

anginkan terlebih dahulu untuk mengeluarkan uap sisa bahan kimia dengan waktu yang

5

Page 6: STERILISASI IKGD

cukup lama agar aman digunakan. Gas EtO sebenarnya cukup aman jika digunakan secara

benar oleh karena itu OSHA (Occupational Safety & Health Administration) mengeluarkan

beberapa aturan pemakaian gas EtO ini.

Untuk mencegah sifat dari gas ini yang mudah terbakar, gas Ethylene Oxide (EtO)

ini dapat dicampur dengan Carbondioksida atau Chlorofluorocarbon (CFC) tetapi proses

penganginannya lebih lama. Keuntungan dari metode ini alat atau instrumen bebas dari

korosi dan dapat digunakan untuk yang sensitif terhadap panas dan lembab. Kerugiannya

dapat meninggalkan zat kimia yang toksik pada instrumen.

B. Plasma Hidrogen Peroksida dengan temperatur rendah (Sterrad)

Metode sterilisasi menggunakan plasma yang bertemperatur rendah dibuat untuk

mengisi kekurangan pada sterilisasi dengan autoclave maupun dengan gas EtO. Pada metode

ini digunakan bahan hidrogen peroksida untuk uap dan plasma. Seperti yang diketahui

hidrogen peroksida merupakan bahan antimikroba yang dapat menghancurkan spora bakteri.

Metode ini bertemperatur rendah, bebas toksik, tetapi cukup mahal. Plasma merupakan gas

yang terionisasi, terbentuk dari ion dan elektron, dibedakan dari bentuk padat, cair dan gas.

Sterilisasi dengan metode ini memiliki temperatur 45-50 0C dan waktunya pada satu siklus

sterilisasi 45-70 menit.

Prosesnya terdiri dari dua fase yaitu :

1. Fase Vaccum/ preplasma

Pada fase ini ruangan atau chamber dilakukan pengurangan tekanan, dimana akan

menghilangkan sisa kelembaban udara yang ada dalam ruangan.

2. Fase Sterilisasi

Setelah tekanan didalam ruang alat sterilisasi berkurang, lalu dimasukan uap

hidrogen peroksida, kemudian memenuhi ruangan alat sterilisasi. Pada saat itu mulai terjadi

proses sterilisasi terhadap bakteri yang terdapat pada permukaan alat yang disterilisasi.

Bersamaan proses tersebut diberikan energi/gelombang frequensi radio atau gelombang

6

Page 7: STERILISASI IKGD

mikro sehingga terbentuk plasma. Kemudian terbentuk ion radical bebas yang akan bereaksi

terhadap mikroorganisme dan menghancurkan mereka.

Setelah proses tersebut ruangan dikembalikan pada tekanan atmosfir dan gelombang

frekuensi radio dimatikan kemudian chamber/ ruang sterilisasi dapat dibuka. Metode

sterilisasi ini sangat efektif untuk alat kedokteran yang tidak tahan terhadap panas seperti

plastik dan alat elektronik, bebas dari korosi dan bebas dari sisa bahan kimia yang toksik.

Tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki daya penetrasi yang baik

sehingga tidak dapat digunakan untuk mensterilisasi bahan cairan, bubuk/powder, dan bahan

seluloid.

Gambar Metode sterilisasi plasma

C. VHP (Uap Hidrogen Peroksida)

Metode ini sebenarnya menyerupai dana awal dari terciptanya teknologi sterilisasi

plasma dengan sama-sama menggunakan hidrogen peroksida sebagai sumber sterilannya.

VHP ini memiliki proses yang lebih lama dibandingkan dengan sterilisasi plasma yaitu 2-3

jam. Proses dari metode ini alat atau bahan yang ingin disterilkan dimasukkan kedalam

ruangan kemudian diisi dengan uap dari hidrogen peroksida dengan suhu 30-40 0C.

D. Klorin Dioksida (ClO2)

ClO2 merupakan larutan kimia yang digunakan untuk proses sterilisasi. Dalam

proses sterilisasi larutan ClO2 dirubah menjadi gas dan digabung dengan sodium klorida gas

kemudian gas tersebut yang digunakan untuk mensterilkan alat dan bahan. Kekurangan dari

7

Page 8: STERILISASI IKGD

larutan ini adalah sifatnya yang korosif dan dalam prosesnya memerlukan proses

humidifikasi dari ruang sterilisasi.

E. Ozone

Sterilisasi dengan gas ozone menggunakan proses oksidasi dimana proses tersebut

akan menghancurkan unsur organik maupun inorganik. Proses sterilisasi ini memerlukan alat

untuk mengubah oksigen menjadi ozone. Konsentrasi gas yang diperlukan sebesar 6 – 12

persen dan secara bertahap dimasukan kedalam ruang sterilisasi. Waktu yang diperlukan

dalam proses sterilisasi ini sekitar 60 menit. Gas ozone ini bersifat korosif dan dapat

merusak alat yang sensitif terhadap kelembaban, oleh karena itu jarang digunakan untuk

mensterilkan alat kedokteran.

C. Metode Sterilisasi dengan Cairan Kimia

1. Steris 20

Steris 20 merupakan cairan sterilisasi yang dikombinasikan dengan asam parasetat.

Cairan ini bersifat anti korosi dan biocidal, membunuh mikroorganisme dalam temperatur

rendah 50-560C. Proses sterilisasi ini menggunakan alat yang dinamakan Sterris System 1.

Pada alat ini cairan steris 20

diencerkan dengan air steril kemudian menghasilkan larutan yang akan dipakai untuk

sterilisasi. Alat atau instrumen yang ingin disterilisasi dicelupkan kedalam larutan ini dan

diatur temperaturnya. Waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi ini 12 menit, kemudian

dikeringkan dengan mengeluarkan larutan dari ruang sterilisasi. Total waktu yang

dibutuhkan hingga alat atau instrumen siap digunakan 30 menit.

Metode sterilisasi ini hanya digunakan untuk alat atau instrumen yang dapat tahan

air dan yang tidak perlu dikemas. Metode ini digunakan untuk keperluan sterilisasi dengan

waktu yang singkat.

8

Page 9: STERILISASI IKGD

Gambar Steris System 1

2. Alternatif dari Glutaraldehid (Larutan Cidex OPA)

Larutan Cidex OPA ini merupakan Disinfektan Level Tinggi (HLD) sebagai

pengganti dari larutan Glutaraldehid karena menurut para ahli masih mengandung kadar

toksik tinggi. Larutan ini dapat membunuh bakteri spesifik termasuk bakteri yang resisten

terhadap glutaraldehid (M. Chelonae). Untuk mensterilkan alat atau instrumen hanya

memerlukan waktu 12 menit dengan suhu atau temperatur ruangan (200C). Prosesnya hanya

mencelupkan alat yang ingin disterilkan dengan larutan ini kemudian dibilas dengan air

steril dan kemudian dikeringkan.

Metode ini sering digunakan untuk mensterilkan kamera endoscope. Sebelum proses

sterilisasi alat harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.

3. Glutaraldehid (Cidex dan Cidex Plus Solution)

Larutan ini merupakan disinfektan level tinggi (HLD) dimana awalnya digunakan

untuk mensterilisasi alat-alat kedokteran. Larutan ini menggunakan cairan dingin untuk

mensterilisasi alat alat yang sensitif terhadap panas. Kekurangan dari larutan ini sifat

sterilisasinya hanya sampai 10 jam Para ahli meneliti larutan ini lebih lanjut yang ternyata

larutan ini sangat berbahayadan beracun bagi kesehatan para staf sterilisasi dirumah sakit

sehingga dinegara Eropa dan Amerika sudah tidak menggunakan larutan ini.

1.3 Sterilisasi Radiasi

Radiasi adalah tenaga dalam bentuk sinar atau partikel yang dipancarkan dari zat

radioaktif. Sterilisasi dengan radiasi mempunyai keunggulan untuk beberapa bahan, tetapi

9

Page 10: STERILISASI IKGD

tidak mungkin diterapkan sebagai metode umum dan komersil. Ada beberapa sinar dan

partikel elektron yang digunakan dalam proses sterilisasi

A. Sinar gamma

Sinar gamma merupakan sterilisasi radiasi yang paling populer karena daya

penetrasinya yang tinggi sehingga alat atau instrumen dapat disterilkan dalam kemasannya.

Waktu untuk proses sterilisasinya bisa 10-20 jam tergantung dari kekuatan sumbernya.

Untuk dosis yang digunakan sinar gamma sebesar 2,5 Mrad dan temperatur 30-40 0C,

metode ini dapat digunakan dan sangat efektif untuk mensterilkan banyak alat kedokteran

yang berasal dari logam, karet dan plastik serta bahan sintesis lain seperti polietilen.

Prinsip sterilisasi dengan metode ini dapat secara langsung dimana sinar menumbuk

langsung dari sel kehidupan mikroba (kromosom) sehingga mengubah fungsi komponen

tersebut (DNA) dan menyebabkan terhentinya pertumbuhan dan perkembangan bakteri.

Secara tidak langsung dimana sinar menumbuk molekul air dalam sel sehingga terbentuk ion

yang akan berikatan dengan ion dari dari hasil tumbukan atom lainnya sehingga membentuk

ion radikal bebas yang menghasilkan energi panas dan kimia yang akan mengubah fungsi

komponen sel mikroba sehingga menyebabkan destruktif. Sumber radioisotop yang

menghasilkan sinar gamma yang biasa digunakan adalah Cobalt 60 dan Caesium 137.

Keunggulan dari metode ini adalah tingkat mematikan bakterinya sangat tinggi

sehingga memberikan kepercayaan yang tinggi, tidak meninggalkan residu bahan kimia,

daya penetrasinya tinggi dapat dilakukan dalam kemasan akhir, prosesnya singkat dan dapat

digunakan untuk beban yang banyak dalam satu waktu, serta tidak memerlukan peningkatan

suhu dapat digunakan untuk alat yang sensitif panas (digunakan suhu ruangan). Adapun

kerugian dari metode ini memerlukan biaya yang tinggi, perlu proteksi pada operator, jika

digunakan untuk sterilisasi graft dosisnya dapat menurunkan kekuatan jaringan.

10

Page 11: STERILISASI IKGD

2. Sterilisasi pada instrumentasi dental

Menurut Centre for Disease Control, instrumentasi dental diklasifikasikan menjadi

tiga kategori berdasarkan resiko tertularnya penyakit infeksi. Klasifikasi tersebut antara

lain :

1. Instrumen Critical

Instrumen yang digunakan untuk tindakan yang menembus jaringan lunak atau

tulang serta berkontak langsung dengan aliran darah. Contohnya seperti chisel, scalpel,

scaler dan surgical bur, kuret bedah. Instrumen tersebut harus selalu di sterilisasi setelah

penggunaannya. Sterilisasinya dapat menggunakan sterilisasi uap dengan autoclave, dry

heat, atau secara kimia.

2. Instrumen Semi-critical

Instrumen yang digunakan tanpa menembus jaringan lunak atau tulang, tetapi

berkontak dengan membran mukosa. Contohnya seperti kaca mulut, sendok cetak, brusher,

veneer. Sterilisasi instrumen ini dapat menggunakan disinfektan level tinggi.

3. Instrumen Non-Critical

Instrumen yang penggunaan hanya berkontak dengan kulit bagian luar, seperti pulse

oxymeter, cuff tensimeter, x-ray head. Instrumen ini relatif memiliki resiko tersalurnya

penyakit rendah oleh karena itu sterilisasinya dapat hanya menggunakan disinfektan level

rendah.

2.1 Proses Sterilisasi Instrumen Dental

Proses sterilisasi instrumen dental baik critical maupun semi critical sebaiknya harus

menggunakan pemanasan yang stabil seperti pada sterilisasi dengan uap (autoclave),

pemanasan kering, atau dengan gas kimia. Sebelum melalui proses sterilisasi instrumen

tersebut harus dicuci dari debris yang melekat, segera setelah digunakan untuk mencegah

mengeringnya debris, dengan menggunakan larutan enzymatic dan non-enzymatic. Jika

dicuci secara manual harus menggunakan sarung tangan karet yang tebal, atau sebaiknya

pencucian dilakukan dengan menggunakan ultrasonic cleaner untuk mencegah terpaparnya

11

Page 12: STERILISASI IKGD

penyakit. Pembilasan, pengeringan dan pembungkusan sebaiknya dilakukan sebelum

sterilisasi untuk mencegah kontaminasi saat dipindahkan dari alat sterilisasi.

Gambar Flow Diagram Sterilisasi Dental Instrumen

3. Sterilisasi Cepat

Sterilisasi cepat merupakan tindakan sterilisasi tanpa dilakukan pembungkusan dan

dengan menggunakan temperatur yang lebih tinggi dari tahapan sterilisasi normalnya untuk

mempercepat waktu sterilisasi atau dengan cairan disinfektan tingkat tinggi (HLD). Cara

sterilisasi ini hanya digunakan pada situasi yang tidak dapat dihindarkan. CDC

merekomendasikan cara sterilisasi ini tidak sering digunakan pada tempat praktek.

KESIMPULAN

Ada banyak alat sterilisasi yang dijual dipasaran dengan bermacam cara sterilisasi

yang digunakan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui beda dari setiap cara

sterilisasi dengan ketentuan dari material alat atau bahan yang ingin disterilkan. Seperti yang

diketahui bahwa sterilisasi uap dengan autoclave masih banyak digunakan karena

efektifitasnya dan lebih murah tetapi masih memiliki keterbatasan pada alat yang sensitif

terhadap panas. Awalnya sterilisasi kimia dengan gas EtO banyak digunakan pada bidang

12

Page 13: STERILISASI IKGD

kedokteran, tetapi sifatnya yang toksik terhadap lingkungan menjadi perhatian yang penting

sehingga dicari alternatif lain untukmetode sterilisasi yang lebih efektif. Banyak cara

sterilisasi yang bermunculan sekarang menggunakan temperatur rendah tetapi terbatas pada

nilai ekonomisnya, seperti pada teknologi sterrad yang menggunakan sterilisasi dengan

plasma.

Sterilisasi dengan plasma ini dibuat untuk mengisi celah keterbatasan dari sterilisasi

uap dan sterilisasi kimia dengan gas EtO. Keefektifannya yang mencapai 90 persen

membuat teknologi ini terus dikembangkan akan tetapi nilai ekonomisnya masih terbilang

rendah (sangat mahal). Berikut rangkuman perbandingan dari 6 cara sterilisasi yang biasa

digunakan untuk instrumen kedokteran.

Tabel Perbandingan metode sterilisasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Patel. 2003. Medical Sterilization Methods. Lemo :USA

2. Centers for Disease Control and Prevention. Guidelines for infection control in

dental health care settings—2003. MMWR 2003; 50(No. RR-17)

3. Malchesky, Paul S., Peracetic Acid and Its Application to Medical Instrument

Sterilization, 1992, pg. 149

13

Page 14: STERILISASI IKGD

STERILISASI

14