Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

10
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK KARDIOVASKULAR HUKUM POISEUILLE & SISTEM KARDIOVASKULAR Kelompok B 8 Ketua : Rendy Muttaqien Sinaga 1102012236 Sekretaris : Nurul Hikmah 1102012207 Anggota : Nurindriyani Kusumadewi 1102012206 Nurunnisa isny 1102012208 Nuryadi Hermita 1102012209 Pratistha Satyanegara 1102012211 Renata Setyariantika 1102012235 Reni Permana 1102012237 Tiomi Nur ajie 1102011281 Titis Nur Indah Sari 1102011282

description

====

Transcript of Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

Page 1: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERANBLOK BSHB

AKTIVASI ENZIM AMILASE PADA SALIVA

Oleh :

Nama : Khairisa Amrina R.

NIM : G1A010039

Kelompok : III

Asisten : Nia Tri Mulyani

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERAN

PURWOKERTO

2011

Page 2: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

LEMBAR PENGESAHAN :

AKTIVASI ENZIM PADA SALIVA

Oleh :

Nama : Khairisa Amrina R.

NIM : G1A010039

Kelompok : III

Disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian praktikum Biokimia

Kedokteran Blok BSHB pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Diterima dan disahkan,

Purwokerto, April 2011

Asisten,

Nia Tri MulyaniNIM.G1A007003

Page 3: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

BAB IPENDAHULUAN

A. Judul Praktikum

Aktivasi Enzim Amilase pada Saliva.

B. Tanggal Praktikum

Praktikum diadakan tanggal 31 Maret 2011.

C. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui aktivitas enzim amilase di dalam saliva.

Page 4: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Enzim sebagai biokatalisator menyebabkan organisme hidup dapat

memperoleh dan menggunakan energy dengan cepat. Enzim mengubah

kecepatan reaksi, tetapi tidak mempengaruhi keseimbangan akhir.

(Asscalbiass, 2011)

Beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang dikatalis oleh

enzim yaitu suhu, tekanan, struktur kimia larutan (nilai pH, kekuatan ikatan

ion), konsentrasi substrat, cofactor, dan inhibitor. (Koolman, 2005).

1. Suhu

Peningkatan suhu akan meningkatkan laju reaksi, baik yang

dikatalisis oleh enzim maupun yang tidak dikatalisis oleh enzim

karena energi kinetik dan frekuensi tumbukan molekul-molekul yang

bereaksi akan semakin meningkat. Namun, peningkatan energi kinetik

yang berlebihan menyebabkan rantai polipeptida enzim mengalami

denaturasi dan kehilangan kemampuan untuk mengkatalis. Enzim

pada manusia umumnya stabil pada suhu 450C-550C. Biasanya, untuk

setiap peningkatan suhu sebesar 100C, laju reaksi akan menjadi dua

kali lipat. (Koolman, 2005)

2. pH

Sebagian besar enzim intrasel beraktivitas optimal pada pH 5-9.

Kurang atau lebih dari pH tersebut, enzim akan berdenaturasi.

(Murray, 2009)

Enzim dengan spesifitas reaksi yang sama dikelompokkan menjadi 6

kelompok utama :

1. Oksidoreduktase (kelas 1) yang mengkatalis saat terjadi reaksi redoks.

2. Transferase (kelas 2), mengkatalis transfer gugus dari satu molekul ke

molekul yang lain. Oksidoreduktase dan transferase umumnya

memerlukan co-enzim.

3. Hidrolase (kelas 3), sebenarnya juga termasuk dalam transfer gugus,

tetapi yang bertindak sebagai acceptor selalu molekul air.

Page 5: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

4. Liase (kelas 4), sering diacu sebagai sintase, yang mengkatalis reaksi

pemecahan atau pembentukan ikatan kimia dengan ikatan ganda yang

muncul ataupun yang menghilang.

5. Isomerase (kelas 5), yang memindahkan gugus beserta molekulnya

tanpa mengubah komposisi substrat.

6. Ligase (kelas 6) yang mengkatalis reaksi ligasi, yaitu reaksi yang

bergantung pada energi, karena itu selalu berpasangan dengan

hidrolisis trifosfat nukleosida. (Koolman, 2005)

Page 6: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat :

a. Label

b. Tabung reaksi

c. Pipet tetes

d. Gelas

e. Kertas saring

f. Cawan petri

g. Bunsen

h. Jam tangan atau stopwatch

i. Becker glass

2. Bahan :

a. 5 cc NaCl fisiologis

b. Amilum (aq)

c. Larutan Iod

B. Tata Urutan Kerja

1. NaCl fisiologis dikumur-kumur selama 5 menit.

2. Hasil kumur-kumur ditampung di dalam gelas, lalu disaring dengan

kertas saring ke dalam becker glass.

3. Hasil saringan campuran NaCl dan saliva dibagi menjadi dua tabung,

masing-masing sebanyak 2.5 cc.

4. Tabung pertama dipanaskan selama 10 menit, sedangkan tabung

kedua didiamkan saja.

5. Cawan petri dibagi menjadi dua sisi, satu sisi untuk campuran yang

dipanaskan, sisi yang lain untuk campuran yang didiamkan.

6. Setiap sisi cawan petri ditetesi dengan amilum dan larutan iod masing-

masing sebanyak 1 tetes.

7. Tiap-tiap sisi ditetesi 1 tetes campuran NaCl dan saliva sesuai dengan

nama sisinya, kemudian diratakan di atas cawan petri.

Page 7: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

8. Langkah tersebut dilakukan setiap 5 menit, sampai larutan berubah

warna. Kemudian amati perubahan yang terjadi.

9.

Page 8: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

WaktuNaCl dan Saliva

dipanaskan

NaCl dan Saliva

didiamkan

5 menit Ungu Ungu muda

10 menit Ungu Bening

B. Pembahasan

Pada larutan yang dipanaskan warna yang terbentuk saat 5

menit pertama masih berwarna ungu, sedangkan larutan yang

dipanaskan memberikan hasil warna yang lebih cerah. Kemudian

setelah 10 menit, pada tetesan dari larutan yang dipanaskan tidak

mengalami perubahan (walau terlihat menjadi warna ungu muda,

namun hal ini dikarenakan konsentrasi larutan yang berlebihan)

sedangkan larutan yang didiamkan menjadikan larutan amilum dan

iod tersebut menjadi bening.

Enzim jika dipanaskan akan mengalami denaturasi dan tidak

akan dapat berfungsi lagi sebagai enzim. Enzim amilase di dalam

larutan NaCl dan saliva akan mengalami hal yang sama saat

dipanaskan selama 10 menit sehingga aktivitas enzim amilase tidak

akan dapat terjadi. Larutan tetap berwarna ungu karena amilum tidak

dapat dipecah oleh enzim amilase.

Sedangkan pada larutan yang tidak dipanaskan, terjadi

perubahan warna menjadi bening. Hal ini terjadi karena enzim amilase

pada saliva bersifat aktif.

Hasil akhir reaksi yang dikatalis oleh enzim amilase yaitu

maltosa, maltotriosa, dan dekstrin. Hasil akhir inilah yang akan

berikatan dengan larutan iodium, sehingga warna dapat berubah.

Page 9: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

BAB V

KESIMPULAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu suhu, pH, kadar

substrat, kofaktor, koenzim, dan inhibitor.

2. Pada suhu yang terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi

sehingga tidak dapat bertindak sebagai katalisator di dalam reaksi.

3.

Page 10: Laporan Praktikum Biokimia Enzim Amilase

DAFTAR PUSTAKA

Asscalbiass. 2011. Buku Petunjuk Praktikum Biokimia Kedokteran. Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan UNSOED : Purwokerto.

Koolman, Jan., Roehm, KH. 2005. Color Atlas of Biochemistry 2nd Ed. Georg Thieme Verlag. Stuttgart.

Murray, Robert. K., Granner, Darryl K., Rodwell, Victor W. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. EGC. Jakarta.