LAPORAN PRAKTIKUM 8
-
Upload
rang-bukik-kanduang -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM 8
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami NAT, ICS dan DHCP
2. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi internet pada jaringan local menggunakan fasilitas NAT
3. Mahasiswa mampu melakukan sharing koneksi pada gLAN menggunakan failirtas ICS
4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client.
B. ALAT DAN BAHAN
1. PC Router yang telah terinstall windows Server
2. PC Client
3. Kabel UTP
4. Layanan internet
C. TEORI SINGKAT
Protocol IP yang banyak digunakan saat adalah IP versi 4, dengan panjang alamt 4 byte,
berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamt IP yang tersedia. Jumlah bit secara teoritis
adalah jumlah computer yang dapat langsung terkoneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah
sebagian besar ISP hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini
bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan
koneksi ke internet.
Hal ini akan emnyulitkan untuk bisnis golongan menengah kebawah. Di satu sisi mereka
membutuhkan banyak computer yang terkoneksi ke internet, disisi lain hanya tersedia satu
alamat IP, yang berarti hanya ada satu computer yang dapat terkoneksi ke internet. Hal ini bisa
diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet, denga fasilitas sharing koneksi yang dijalankan
di salah satu computer, satu alamt IP tersebut dapat dobagi kedalam beberapa computer yang lain
dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.
Dilingkungan system operasi windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan dengan
dua cara :
1. Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode untuk menghubungkanlebih ari
satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyak penggunaan
metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang trbatas, kebutuhan akan keamanan
(security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private adaress
space (RFC1918), yaitu :
10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10/8 previx)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16/12 previx)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168/16 previx)
Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai unutk jaringan local tentunya
tidak dapat berkomunikasin dengan jaringan lain di internet, karena semua host yang ingin
terkoneksi di internet harus menggunakan alamat global atau public IPAddress. Untuk itu perlu
men-trnslate IP Address private menjadi public IP address.
Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan
private/local (missal 254 PC), bisa di- translate menjadi 1 p ublik IP. Teknik ini di sebut Many –
to one NAT atau bisa disebut Port Address Translation (PAT).Teknik ini sangan bermanfaat jika
diinginkan sluruh user di jaringna private meng-inisiasi koneksi ke internet, tapi sebaliknya tidak
diinginkan host dari internet untuk meng-inisialisasi koneksi ke PC user di jaringan private. Host
dari internet tidak bisa meng-inisiasi koneksi ke internal host jaringan private karena hanya ada 1
publik IP Address yang terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yang sebenarnyalebih
dari sat. untuk kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan di translate menjadi 1 Public IP.
2. Internet Connection Sharing (ICS)
Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa computer pada sebuah jaringan local (LAN) sehngga bisa melakukan
akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows. Penarapan atau
penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya dilakukan/ dipasang di PC router ber-
sistem operasi windows, sedangkan Clienya mengikuti standart network biasa.
Kemampuan intenet Connection Sharing (ICS) antara lain :
1. Mampu melakukan koneksi beberapa computer sekaligus melalui jaring an LAN dengan
akses internet hanya pada satu internet service provider (ISP)
2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service dan Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP).
3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client windows maupun
client non windows untuk bisa terkoneksi ke intenet.
4. Mempunyai support protocol yang meliputi banyak hal, misalnya, point –to –point Tunneling
Protocol (Pptp) dan virtual Private Network (VPN)
3. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCngP) merupakan layanan yang se cara
otomatis memberikan nomor IP kepada computer yang memintanya. Computer yang
memberikan alamat IP disebut DHCP server, sedangkan computer yang meminta I nomor IP
disebut DHCP client. Dengan demikian adaministrtor jaringan tidak perlu lagi secara manual
memberikan nomor IP pada saat konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi cukup dengan
memberikan referensi kepada DHCP server.
Pada saat DHCP client dihidupkan, maka computer tersebut melakukan request ke DHCP
server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP server menjawab dengan memberikan nomor IP
yang ada didalam data base DHCP. DHCP server setelah memberikan nomor IP, maka server
meminjamkan nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar
POOL .nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi
nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak menginisialisasi TCP/IP,dengan sendirinya
tidak dapat tersambung ke jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP client tersebut dinyatakan selesai
dan client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak dapat memperbaharui permintaan kembali,
maka nomor IP tersebut dikembalikan ke DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP
tersebut kepada client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit. Jam,
bulan , atau selamanya, jangka waktu disebut Leased Period.
Kelebihan DHCP:
1. Memudahkan dalam mentransfer data kepada PC client atau PC server lain.
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk melayani
network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat
IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang
menggunakannya
4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamt IP untuk jangka waktu
tertentu dari server
5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan Parameter-parameter konfigurasi lainnya
kepda c;ient.
Pada jaringan internet dikenal dua macam IP yang digunakan yaitu, IP Private dan IP
public. IP Private adalh IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke internet,
sedangkan IP public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke internet
misalnya saat computer kita terhubung ke internet akan mendapatkan IP public dari ISP yng
berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka tidak bisa terhubung lagi.
D. LANGKAH KERJA
1. Sharing Koneksi Internet dengan NAT
a. Membangun jaringan LAN dan menghubungkan dengan local elektronika yang terhubung ke internet via jaringan UNP.
b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke jaringan local elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Windows 2003 Server
c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama koneksinya sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start I Control panel I Network Connection > klik. Kemudian tampil jendela Network Connection
NIC yang dipakai untk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nam WAN., sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan dibangun beri nama LAN.
d. Mengkonfigurasi IP address untuk masing- masing NIC
Konfigurasi WAN :
IP Address : 192.168.189.201
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.189.1
DNS Server :10.1.1.1
10.1.1.5
Konfigurasi LAN
IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : -
DNS Server :10.1.1.1
10.1.1.5
e. Melalui Command Promt, lihat konfigurasi IP Address router dengan perintah : ipconfig /all
f. Melakukan test koneksi menggunakan perintah PING ke alamat
192.168.189.1
10.1.1.1
10.1.1.5
Google.co.id
g. Mengaktifkan layanan NAT
Klik start> Administrator Tool > Routing and Remote Access
h. Melalui jendela Routing and remote Access, klik kanan pada root Routing and Remote Access.
i. Kemudian klik Add Server
j. Pada jendela Add Server, pilih opsi This Computer
k. Pada jendela Routing and Remote akan muncul nama server yang akan di jadika router NAT.
l. Klik kanan pada nama server, pilih Configure and Enable Routing and Remote Access
m. Pada jendela Rouoting and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network address Translation (NAT)
n. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN, yaitu interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringn luar yakni ke jaringan local elektronika. Klik next.
o. Tunggu sampai proses wizard slesai
p. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router NAT
q. Proses konfigurasi NAT telah selesai
2. Sharing Koneksi Internet dengan ICS
a. Non aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi
Klik kanan pada nama Server, Lalu pilih Disable Routing and Remote Access. Tunggu sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan warna biru pada icon Server menjadi merah
b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa dinonaktifkan
c. Buka jendela network Connection, klik kanan pada Icon Wan lalu pilih Properties.
d. Kemudian akan muncul jendela WAN properties. Pada tab Advanced, centang pilihan “allow other network users to connect throught this computer’s internet connection”
e. Apabila sukses ikon WAN akan di tandai dengan Ikon sharing.
f. Melakukan koneksi internet dari masing – masing host
3. Konfigurasi DHCP Server
a. Klik Start > Administrative Tools > configure your server Wizard, klik
b. Muncul jendela “configure your Server Wizard”. Klik next
c. Muncul jendela Server Role, pilih DHCP server. Klik next
d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP server selesai
e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik next
f. Melalui jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada jaringan local
g. Masukan range alamt IP DHCP
h. Pada jendela Add Exclusive, masukan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan , klik next
i. Pada jendela lease Duration, setting lease IP Address, “
j. Pada jendela configure DHCP pilih Opsi “yes, I want to configure these option now”. Lalu klik next
k. Pada jendela Router, masukan alamt router local yang juga sekaligus alamt default gatewat, klik next
l. Masukan alamt DNS Server (yang dipakai oleh UNP 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)
m. Pada jendela Active scope, pilih opsi “ yes, Iwant to active this scope now”. Klik next
n. Configurasi DHCP Server telah selesai
o. Mengaktifkan DHCP Client pada PC Client dengan cara Duoble klik pada ikon LAN Connection untuk menampilkan jendela LAN Properties
p. Double klik pada internet Protokol (TCP/IP)
q. Muncul jendela internet Protokol (TCP/IP) Properties, pilih opsi an IP Address Automatically” dan pilih juga optain DNS Server address automatically” lalu klik next.
E. TABEL HASIL PRATIKUM
Sharing Koneksi Internet dengan NAT
Uji koneksi dengan perintah PING
Dari Ke respon
IP :192.168.1.5Gateway : 192.168.1.1
192.168.189.1 Reply10.1.1.1 Reply10.1.1.5 ReplyGoogle.co.id Reply
F. KESIMPULAN
Network Address Translation (NAT) dan Internet Connection Sharing (ICS) tidak bisa
diaktifkan secara bersamaan, harus diaktifkan secara bergantian.
DHCP server (Dynamic Host Control Protocol) berfungsi untuk memberikan alamat IP
secara otomatis pada setiap komputer klien yang terhubung ke suatu jaringan komputer. Hal
ini dilakukan untuk mengurangi konfigurasi secara manual pada setiap komputer sehingga
meringankan dalam pengaturan pengalamatan pada suatu jaringan computer.
EVALUASI DAN PENUGASAN
1. Apakah yang dimaksud dengan :
IP Private?
IP Private adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke internet,
misalnya untuk LAN dan biasanya digunakan private address space (RFC 1918).
IP Publik ?
IP Publik adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke internet misalnya
saat computer kita terhubung ke internet akan mendapatkan IP Publik dari ISP yang
berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP Private maka kita tidak bisa terhubung ke
internet.
Network Address Translation ?
Network Address Translation adalahsuatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu
computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP.
Internet Connection Sharing ?
Internet Connection Sharing (ICS) adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk
menghubungkan beberapa computer pada sebuah jaringan local (LAN) sehingga bisa
melakukan akses internet, aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.
DHCP Server?
DHCP server (Dynamic Host Control Protocol) merupakan computer yang memberikan
alamat IP secara otomatis pada setiap komputer klien.
DHCP Client?
DHCP client adalah computer yang meminta nomor IP dari DHCP Server
2. Konfigurasi NAT dan DHCP Server pada system operasi.
a. Konfigurasi DHCP Server pada Ubuntu
DHCP Server merupakan sebuah layanan yang dapat memberikan alamat IP dan informasi
TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.DHCP server umumnya memiliki
sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien. Berikut ini merupakan
langkah – langkah penginstallan dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu (Ubuntu yang
digunakan adalah Ubuntu 9.10) :
1. Menginstall DHCP
Untuk Proses menginstall DHCP ini, ketikan di terminal ubuntu anda : sudo apt-get install
dhcp3-server
b. Mengkonfigurasi DHCP
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card atau lebih, maka anda harus memilih
salah satu network card yang digunakan untuk menerima permintaan IP dari client. Lalu buka
dan editlah file dhcp3-server anda dengan mengetikkan :
a. sudo gedit /etc/default/dhcp3-server
Lalu ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1
b. Simpan file yang telah diedit tadi kemudian exit
c. Untuk membackup file dhcpd ketikancp /etc/dhcp3/dhcpd.conf
/etc/dhcp3/dhcpd.conf.back
d. Setelah itu ganti konfigurasi dhcpd dengan mengetikan perintah sudo gedit
/etc/dhcp3/dhcpd.conf dengan konfigurasi sebagai berikut :
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}
e. Setelah selesai kita perlu merestart dhcp nya dengan perintah : sudo /etc/init.d/dhcp3-
server restart
f. Maka kita telah selesai dalamproses menginstall dan konfigurasi DHCP Server.
c. Konfigurasi NAT
Instalasi Ubuntu Server 10.10Agar Ubuntu Server 10.10 bisa melakukan koneksi ke jaringan,
baik itu jaringan lokal maupun internet, maka langkah awal yang dilakukan adalah melakukan
konfigrasi alamat IP. Untuk mengkonfigurasi alamat IP langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur pada langkah
sebelumnya..
Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna terakhir login. Pada baris
paling bawah terlihat tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti pengguna
dengan id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa dan belum bisa
melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan, pengguna harus masuk sebagai
mode root atau mode tertinggi dalam sistem (administrator) dengan mengetikkan perintah
sudo su,.
Sebelum melakukan konfigurasi pada alamat IP, cek terlebih dahulu apa nama kartu
jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan dengan mengetikkan: # ifconfig –
a | more. Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux diawali dengan eth lalu diikuti
dengan nomor kartu jaringannya yang dimulai dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan
seterusnya. Karena pada artikel ini saya menggunakan dua buah kartu jaringan maka
setelah diketikkan # ifonfig –a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan yang saya
miliki pada sistem linux dikenal dengan nama eth0 dan eth1.
ketikkan perintah # nano /etc/network/interfacesuntuk mulai melakukan konfigurasi
alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan skrip berikut:
auto eth0 iface eth0 inet static
address: 192.168.6.200
netmask: 255.255.255.0
gateway 192.168.6.254
Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan kartu jaringan
pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet. Alamat IP harus satu segmen dengan
jaringan yang ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang digunakan dan gateway dari kartu
jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari perangkat yang bertindak sebagai
gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang digunakan ke internet. Sedangkan untuk
pengaturan kartu jaringan kedua yang akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal
adalah sebagai berikut:
Auto eth1
iface eth1 inet static
address 10.10.1.254
netmask 255.255.255.0
Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi yang telah
dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja dibuat, pada artikel ini saya
tidak memberikan nama baru, menekan tombol Enter. Kemudia tekan tombol Ctrl + X
untuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan perintah
# /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa terbaca
oleh sistem.
Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi menggunakan Ubuntu
Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih baru diinstal (fresh install),
kartu jaringan yang tertanam di komputer sudah terbaca namun belum aktif. Untuk
melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum, ketikkan perintah # ifconfig. Pada
artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan belum aktif.
Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0 up (mengaktifkan kartu
jaringan pertama) dan # ifconfig eth1 up (mengaktifkan kartu jaringan kedua). Setelah
itu restart kembali kartu jaringan menggunaka # /etc/init.d/networking restart. Jika
dilakukan pengecekan kembali menggunakan perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat
bahwa kartu jaringan sudah aktif dan sudah memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah
di konfigurasi.
Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name System). DNS digunakan
sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP
ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka
itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. Untuk
mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10 pengguna harus membuat sebuah berkas baru
bernama resolv.conf yang diletakkan di direktori /etc dengan mengetikkan
# touch /etc/resolv.conf, namun sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode root.
Setelah berhasil membuatnya, selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut
dengan alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan sebaliknya,
dengan cara mengetikkan perintah # nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkan
nameserver dan diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada
artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan alamat
IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang merupakan alamat penyedia DNS yang
dibuat oleh Google. Jadi penulisannya adalah sebagai berikut:
nameserver 192.168.4.254
nameserver 8.8.8.8
Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace nama yang lama
dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali restart jaringan dengan mengetikkan
# /etc/init.d/networking.
Tahap berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu Server 10.10 sudah bisa
melakukan koneksi ke internet dan apakah DNS sudah bekerja dengan baik. Cara
melakukannya adalah dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain. Pada artikel ini,
saya melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain yahoo.com. Perintah
yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini saya sudah mendapatkan balasan dari
yahoo.com dan berarti Ubuntu Server 10.10 yang digunakan sebagai server sudah
terkoneksi ke internet dengan baik, begitu juga dengan DNS-ny
.
Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada jaringan lokal bisa
mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar (internet) atau melakukan NAT. Jika
tidak dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal dari kartu jaringan lokal (eth1) tidak
akan bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah ke internet (eth0). Caranya adalah
dengan mengetikkan perintah berikut ini: iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –
j MASQUERADE, lalu tekan Enter. Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer
dinyalakan, maka ketikkanlah rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum baris exit 0.
LAPORAN PRAKTIKUM 8
INSTALASI KOMPUTER DAN JARINGAN
“NAT, ICS & DHCP”
OLEH:
FITRI FARIDA
13773/2009
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011