Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

download Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

of 12

Transcript of Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    1/12

    Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan

    Kasus Difteridi Desa Pucak, Kec. Tompobulu, Kab. Maros

    11-! "anuari #1

    1. Penda$uluan

    a. Latar %elakang

    Difteri adalah penyakit menular akutyang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae.Defenisi kasus suspek Difteri adalah demam di atas 38C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi

    (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran

    kelenar leher. Difteri biasanya menyerang kelompok umur anak-anak (balita dan anak usia sekolah)

    karena kondisi tubuhnya yang labil sehingga rentan akan suatu penyakit. !aktor risiko Difteri antara

    lain kurangnya cakupan imunisasi (D"#), lingkungan yang penuh sesak, kebersihan yang buruk,

    kontak dengan penderita dan pemba$a (carrier). Difteri adalah penyakit langka dengan angka

    kematian diperkirakan %& persen. 'asus Difteri (suspek maupun positif) tidak pernah ditemukan di

    'abupaten aros beberapa tahun terakhir ini. 'asus Difteri di "roinsi *ula$esi *elatan uga sangat

    arang teradi, $alaupun ada beberapa 'abupaten yang pernah terangkit ('ota akassar, 'ab. +o$a,

    'ab. "angkep, 'ab. #akalar). "ada tanggal %% anuari &%, diterima laporan dari petugas sureilans

    */D *ale$angang aros, bah$a ada kasus suspek Difteri di *. Dari informasi yang diperoleh

    tersebut, maka diadakan "enyelidikan 0pidemiologi dan penanggulangan pada kasus yang dimaksud.

    b. Tu&uan

    #uuan /mum 1 /ntuk emperoleh +ambaran0pidemiologi '2 Difteridan "enanggulangannya

    serta pencegahan teradinya kembali '2 serupa dimasa akan datang.

    #uuan 'husus 1

    - /ntuk memastikan teradinya '2 Difteri

    - engetahui penyebab teradinya '2

    - endapatkan gambaran epidemiologi keadian penyakit tersebut, berdasarkan $aktu, tempat dan

    orang - engetahui besaran masalah '2 di lokasi

    - "emetaan faktor risiko '2 Difteri

    http://marossehat.blogspot.com/2011/01/catatan-surveilans-penyakit-difteri.htmlhttp://marossehat.blogspot.com/2011/01/catatan-surveilans-penyakit-difteri.htmlhttp://epiders.blogspot.com/2012/01/penyelidikan-epidemiologi-dan.htmlhttp://epiders.blogspot.com/2012/01/penyelidikan-epidemiologi-dan.htmlhttp://marossehat.blogspot.com/2011/01/catatan-surveilans-penyakit-difteri.htmlhttp://epiders.blogspot.com/2012/01/penyelidikan-epidemiologi-dan.htmlhttp://marossehat.blogspot.com/2011/01/catatan-surveilans-penyakit-difteri.html
  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    2/12

    - engetahui gambaran cakupan imunisasi di lokasi tersebut

    - elakukan penyelidikan dan penanggulangan di lokasi keadian

    - emberikan rekomendasi upaya pencegahan dan penanggulangan '2 Difteri

    . Metode Penyelidikan dan Penanggulangan

    etode penyelidikan epidemiologi yang dilakukan dalam penyelidikan ini adalah penelitian

    kuantitatif dan kualitatif.

    %. "enelitian kuantitatif berupa penelitian diskriptif dengan menggunakan data sekunder laporan *#",

    4% dan 4 "uskesmas.

    . "enelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan apid 5ssesment "rocedure (5"), yaitu dengan

    mengumpulkan data primer melalui 1

    a. 4a$ancara dengan penderita dan keluarganya, dengan menggunakan kuesioner yang telah

    disiapkan

    b. 4a$ancara dengan petugas kesehatan, baik yang menangani penderita secara langsung maupun

    yang berkaitan dengan ariabel lain yang dicurigai.

    c. 6bserasi terhadap faktor 7 faktor risiko yang dapat memicu teradinya penyakit '2.

    etode penanggulangan kasus adalah dengan melaksanakan tatalaksana kasus sbb 1

    %. "engobatan kasus

    . aksinasi

    3. "emeriksaan 2aboratorium

    9. "enatalaksanaan kontak untuk pengambilan usap nasofaring dan profilaksis

    :. /paya peningkatan cakupan imunisasi (;< tahun D# dan =< tahun d#) melalui s$eeping

    >. eningkatkan imunisasi D"# rutin

    '. Pengola$an Data

    Data yang dikumpulkan diolah dalam bentuk tabel?grafik dan narasi dan hasilnya dianalisis kemudian

    dituangkan dalam bentuk laporan hasil penyelidikan '2.

    (. )asil Penyelidikan Epidemiologi *PE+

    a. Kronologis Ke&adian

    'eadian bermula hari umat, tanggal > anuari &%, salah seorang anggota keluarga (anak ke

    bernama usdalifah, umur %3,: tahun, perempuan) pasangan bapak ursalim dan antasia

    menderita sakit yang berdomisili di dusun atulotong desa "ucak, 'ec. #ompobulu, 'ab. aros.

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    3/12

    +eala yang diderita adalah *akit leher, *akit menelan, Demam, *akit 'epala, enggigil dan

    terdapat selaput putih di tenggorokan. 'ondisi ini berlangsung sampai tanggal @ anuari &%

    tanpa mendapatkan pengobatan. -

    Aari *enin, tanggal @ anuari &%, penderita diba$a ke sarana pelayanan yaitu puskesmas

    #anralili. "uskesmas #anralili adalah puskesmas yang berada dalam $ilayah 'ecamatan #anralili,

    namun arak lokasi keadian dengan "uskesmas #ompobulu di dusun "uncak pada saat musim

    huan lebih mudah diangkau.

    Aari *elasa tanggal %& anuari &% pasien diruuk ke * *ale$angang 'ab. aros, dengan

    pengantar ruukan geala demam 9 hari, sakit menelan : hari, batuk, muntah, flu, bengkak leher,

    pseudomembran, ludah bercampur darah dengan nanah. -

    Aari *elasa am %%.&& $ita petugas sureilans * melaporkan adanya kasus suspek difteri ke

    Dinas 'esehatan 'ab. aros. -

    Dinkes 'ab. aros melaporkan keadian tersebut ke Dinas 'esehatan "roinsi melalui ** +ate

    4ay am %9.3& $ita, dan ditindaklanuti dengan merespon informasi tersebut ke Dinkes 'ab.

    aros.

    'arena keterbatasan obat di * *ale$angeng kab. aros, khususnya 5D*, maka disarankan agar

    petugas kabupaten untuk mengambil obat (5D*) di "roinsi. Aari *elasa, tanggal %% anuari &%,

    usdalifah diberi 5D* ( ampul). -

    Aari abu, tanggal % anuari &%, tim dari proinsi (Dinkes dan 2' akassar) ke * dan2okasi keadian untuk melakukan penyelidikan dan pengambilan spesimen s$ab tenggorokan dan

    hidung penderita dan kontak. -

    "ada saat pengambilan s$ab tenggorokan penderita masih elas adanya pseudomembran. - umlah

    kontak yang diambil s$ab tenggorokan dan hidung sebanyak @ orang (kontak erat dan

    sepermainan)

    Aari *elasa, %< anuari &%, Aasil 2aboratorium 2' akassar secara lisan, positif Difteri

    atas nama usdalifah dan ifal -

    Aari abu, %8 anuari &%, "ositif Difteri atas nama ifal diruuk ke *. ifal diberi 5D* (9

    ampul), usdalifah diberi 5D* tambahan ( ampul) -

    ulai hari 'amis, %@ anuari &%, dilakukan aksinasi di *" #ompobulu, */ #ompobulu,

    *D aloro, dan Dusun atulotong -

    Aari *enin, 3 anuari &%, usdalifah dan ifal pulang paksa dari *. - Aari *elasa, 9 anuari

    &%, Aasil 2aboratorium 2' *urabaya secara lisan, : positif Difteri atas nama ifal,

    antasia, ira, !irman, dan *aiful. -

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    4/12

    Aari abu, : anuari &%, tim dari proinsi (Dinkes dan 2' akassar), kabupaten (Dinkes

    dan "uskesmas) ke 2okasi keadian untuk melakukan penyelidikan lanutan dan pengambilan

    spesimen s$ab tenggorokan penderita dan kontak. umlah yang diambil s$ab tenggorokan

    sebanyak %% orang (positif, kontak sepermainan, dan kontak sekelas)

    b. ambaran mum Lokasi Ke&adian

    4ilayah 'ecamatan #ompobulu terletak di bagian timur kabupaten aros. 'ecamatan #ompobulu

    cukup terisolir, auh dari pusat kabupaten (B: km) dan akses alan rusak. Desa "ucak terletak di

    tengah $ilayah 'ecamatan #ompobulu (bukota 'ecamatan). arak puskesmas #ompobulu ke 2okasi

    '2 berarak sekitar 9 km dengan akses alan yang rusak. 5pabila musim huan maka akses alan ke

    puskesmas terhalang oleh derasnya aliran air sungai. asyarakat dusun atulotong apabila musimhuan, maka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih memilih ke "uskesmas yang terletak di

    $ilayah kecamatan #anralili karena lebih mudah diakses $alaupun agak auh. 5kses ke lokasi '2

    dari pusat kota dapat ditempuh dengan mobil (% am) ataupun motor (9: menit).

    atas Desa "ucak 1

    - *ebelah /tara berbatasan dengan Desa #oddopulia

    - *ebelah #imur berbatasan dengan Desa #ompobulu.

    - *ebelah *elatan berbatasan dengan Desa elabori, 'ab. +o$a

    - *ebelah arat berbatasan dengan Desa enteng +aah dan "urnakarya.

    'asus difteri teradi di Desa "ucak, 'ec. #ompobulu, merupakan salah satu desa dari $ilayah kera

    "uskesmas #ompobulu yang terdiri dari 8 Desa. umlah penduduk di $ilayah kera "uskesmas

    #ompobulu sebanyak %9.%&9 i$a terdiri laki-laki >.@9& i$a dan perempuan 9 i$a. Desa "ucak

    sebanyak .9@ i$a, yang terdiri %.38 i$a laki-laki dan %.:9 i$a perempuan. umlah Dusun di

    Desa "ucak sebanyak 9 (empat) dusun, antara lain 1

    - Dusun "uncak (pusat pemerintahan desa)

    - Dusun ontosunggu

    - Dusun "angembang

    - Dusun atulotong

    Dusun atulotong memiliki %%> umah tangga, >8 "asangan /sia *ubur, %&9 'epala 'eluarga

    (dengan % '' miskin), bu hamil %9 orang, bayi berusia kurang dari % tahun sebanyak %9 orang, dan

    balita % sampai : tahun sebanyak 9> orang. arak antar rumah di dusun atulotong sekitar : sampai

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    5/12

    :& meter dan berkelompok (% sampai 9 rumah). 'husus di lokasi keadian rumah yang berdekatan

    hanya 3 (tiga) rumah dengan umlah i$a sebanyak %> orang.

    c. dentifikasi Penderita dan Kontak

    %. "enderita (kasus pertama) "enderita a$al difteri yang menalani pera$atan di */D *ale$angang

    . Data kontak 5dapun kontak serumah pasien adalah orangtua, saudara, nenek, dan teman

    sepermainan. #idak ada kontak dengan teman sekolah karena saat mulai sakit hingga sekarang pasien

    masih libur sekolah. Dari hasil "0, tidak ada keluarga atau tetangga yang menderita geala yang sama

    dengan pasien. #idak ada kontak dengan suspek difteri sebelumnya. 'ontak yang diambil s$ab

    tenggorokan pada tanggal % anuari &% sebanyak @ orang sedangkan tanggal 9 anuari &%

    ditambah : orang. adi total keseluruhan %: orang termasuk kasus.

    d. Penegakan Diagnosis

    erdasarkan informasi hasil $a$ancara orang tua dan penderita, geala yang dialami penderita adalah

    demam, sakit menelan, batuk, bengkak di leher (ull neck), muncul selaput putih di rongga mulut

    (pseudomembran), maka sesuai dengan definisi operasional kasus difteri, maka dipastikan secara

    klinis menderita penyakit difteri. Dilakukan pengambilan specimen untuk difteri (s$ab

    tenggorokan) dilakukan terhadap kontak kasus (ayah, ibu, dan kakak dan adiknya). *edangkan untuk

    pengambilan specimen kontak lainnya dilakukan terhadap (tetangga dan teman bermain). *pesimen

    yang diambil berupa s$ab hidung dan tenggorokan oleh petugas laboratorium dari 2' akassar.

    *elain diperiksa oleh 2' akassar, specimen uga diperika di 2' *urabaya.

    Dari pemeriksaan tanggal % anuari &%, 2' akassar mendapatkan hasil positif difteri

    sebanyak orang, sedangkan 2' *urabaya mendapatkan hasil : orang positif difteri. #otal positif

    difteri sebanyak > orang (ada specimen yang sama positif antara akassar dan *urabaya sebanyak %

    specimen).

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    6/12

    e. Penetapan KL%

    erdasarkan hasil analisis laporan mingguan puskesmas dan laporan mingguan "uskesmas

    #ompobulu dan 'abupaten aros, keadian penyakit dengan geala seperti diatas baru teradi, untuk

    itu kondisi a$al tersebut dikategorikan '2 penyakit suspek difteri. Eamun karena telah ada hasil

    laboratorium a$al (% anuari &%) yang menyatakan positif difteri, maka kondisi ini telah

    dikategorikan sebagai '2 penyakit difteri.

    Deskripsi KL%

    a. %erdasarkan /aktu Ke&adian

    Aasil $a$ancara dengan orang tua dan penderita menyatakan bah$a penderita mulai

    merasakan (sakit) hari umat tanggal > anuari &%. 6rang tuanya menganggap bah$a ini

    merupakan demam biasa, namun selama (dua) hari penyakitnya tidak sembuh, akhirnya hari

    senin tanggal @ anuari di ba$a ke "uskesmas #anralili untuk mendapatkan pengobatan. Di

    puskesmas bermalam % (satu) malam dengan diagnosis !arotitis. Aari selasa tanggal %&

    http://4.bp.blogspot.com/-Kk30qDrMjW8/TyZAlwsFWbI/AAAAAAAAAOQ/WxvV4wSTetw/s1600/PE+Difteri.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-sEkY2FDV4Vw/TyY-naYfR7I/AAAAAAAAANw/hY2PHXArPgQ/s1600/difteri+maros+penderita.jpg
  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    7/12

    anuari &% dari puskesmas di ruuk ke * *ale$angeng 'ab. aros. (elasnya dapat dilihat

    kronologis)

    b. Menurut Tempat Ke&adian

    kasus di dusun atulotong, desa "ucak, 'ecamatan #ompobulu, 'ab. aros. Desa "ucak

    merupakan salah satu desa dari 8 desa?kel yang berada dalam $ilayah kera "uskesmas

    #ompobulu. Desa "ucak mempunyai 9 dusun salah satunya adalah Dusun atulotong (lokasi

    keadian). arak lokasi dengan pustu atulotong B %,: km, dan arak pustu dengan puskesmas

    #ompobulu B 9 'm. Eamun dalam kondisi musim huan akses ke "uskesmas #ompobulu

    sangat sulit, sehingga untuk pemeriksaan penderita di ba$a ke puskesmas #anralili untuk

    mendapatkan pengobatan kemudian di ruuk ke * *ale$angeng 'ab. aros.

    c. Menurut 0rang

    "enderita "ositif Difteri enurut enis 'elamin di Desa "ucak, 'ec. #ompobulu "eriode anuari

    &% . *ebanyak 3 2aki-laki dan 3 perempuan positif difteri. *ehingga 5ttack ate (5) Difteri

    di Desa "ucak dengan umlah penduduk laki-laki %.38 i$a, perempuan %.:9 i$a adalah

    &,9F.

    f. Data aktor 2isiko

    *alah satu faktor risiko?pemicu teradinya penyakit difteri adalah status imunisasi anak, khususnya

    D"#. Data cakupan imunisasi penyakit difteri auh dari target yang diharapkan, hanya tahun &&8

    cakupan imunisasi puskesmas #ompobulu mencapai 8&F dan lainnya diba$ah 8&F. Cakupan

    imunisasi D"#-%, D"#-, D"#-3 khususnya di desa "ucak auh dari harapan (target @&F), ini

    disebabkan karena selain sulitnya angkauan ke lokasi tersebut dan rumah penduduk yang tersebar

    (berauhan antar rumah) uga karena masih adanya pemahaman masyarakat bah$a anak yang telah

    imunisasi akan menderita sakit.

    !. 3nalisis

    Definisi kasus suspek Difteri adalah demam di atas 38C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi

    (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran

    kelenar leher. 'riteria '2 Difteri adalah % (satu) kasus suspek Difteri. erdasarkan geala klinis

    pasien dan diagnosa dokter, yang ditindaklanuti hasil laboratorium diketahui terdapat > (enam) kasus

    positif difteri dengan diantaranya mengalami sakit dengan geala klinis yang khas dan 9 yang

    lainnya sehat namun dikategorikan carrier (pemba$a penyakit) di Dusun atulotong, Desa "ucak,

    'ecamatan #ompobulu sehingga telah teradi 'eadian 2uar iasa ('2) Difteri di 'ecamatan

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    8/12

    #ompobulu, 'abupaten aros. !aktor risiko kasus Difteri antara lain kurangnya cakupan imunisasi

    (D"#), lingkungan yang penuh sesak, kontak dengan pemba$a (carrier), dan kebersihan yang buruk.

    /ntuk kasus ini, diperkirakan status imunisasi dan kontak dengan pemba$a (carrier) menadi faktor

    utama penyebab Difteri. Cakupan imunisasi dapat menadi faktor risiko paling utama seandainya

    ingatan responden (orang tua kasus) tidak alid. aksinasi harus diberikan pada orang yang negatif

    Difteri namun pernah kontak dengan penderita atau pemba$a untuk kekebalan, pernah ataupun belum

    pernah mendapatkan aksinasi. *iapapun yang telah kontak dengan orang yang telah terinfeksi Difteri

    (carrier) harus menerima pengobatan antibiotik erytromicin.

    a. 2isiko Tinggi

    Gang berisiko tinggi terkena difteri adalah orang yang pernah kontak erat dengan positif difteri 1

    %) 'eluarga yang serumah dengan positif difteri

    ) "etugas 'esehatan yang pernah kontak dengan positif difteri 1 - "etugas */D *ale$angang

    aros yang menangani pasien - "etugas "uskesmas #anralili yang menangani pasien - "etugas

    "uskesmas #ompobulu yang menangani pasien dan yang kontak dengan positif difteri yang

    melaksanakan "0 dan penanggulangan '2 - "etugas Dinas 'esehatan 'ab. aros yang kontak

    dengan positif difteri yang melaksanakan "0 dan penanggulangan '2 - "etugas Dinas 'esehatan

    "ro. *ula$esi *elatan yang kontak dengan positif difteri yang melaksanakan "0 dan penanggulangan

    '2

    3) #eman sekelas positif difteri

    9) #eman sepermainan positif difteri

    :) #etangga samping kiri-kanan rumah positif difteri

    b. 2isiko 4edang

    Gang berisiko sedang terkena difteri adalah orang yang pernah kontak dengan positif difteri 1

    %) #eman sekolah positif difteri

    ) #etangga rumah positif difteri

    5. Kegiatan Penanggulangan

    'eadian 2uar iasa ('2) difteri telah ditanggulangi oleh Dinas 'esehatan 'abupaten aros

    dengan bantuan Dinas 'esehatan "roinsi *ula$esi *elatan untuk mencegah penyebaran kasus.

    5dapun kegiatan penanggulangan yang telah dan akan dilakukan antara lain 1

    Penanganan Penderita, Kontak dan Lingkungan Sekitar

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    9/12

    Gang telah dilakukan 1

    %) 2aporan kepada petugas kesehatan setempat1 2aporan a$al kasus telah diterima dari */D

    *ale$angang aros. 5dapun masyarakat yang menderita geala yang sama diharapkan segera

    melapor ke "osko "enanggulangan '2 Difteri di "uskesmas #ompobulu dengan koordinasi dari

    Dinas 'esehatan 'abupaten aros. nstruksi pelaporan ini telah disosialisasikan di Desa "ucak

    dan sekolah penderita (*/, *", dan *D) melalui penyuluhan singkat.

    ) solasi1 solasi ketat telah dilakukan terhadap penderita (usdalifah dan ifal) di */D

    *ale$angang. Eamun kamar isolasi yang kurang memenuhi syarat dikha$atirkan dapat

    memperluas penyebaran penyakit di *. *ebaiknya pasien positif difteri diisolasi hingga hasil

    pemeriksaan laboratorium negatif, namun pasien pulang paksa oleh keluarga tanggal 3 anuari

    &%. ika pemeriksaan laboratorium secara kultur tidak mungkin dilakukan, maka tindakan isolasi

    dapat diakhiri %9 hari setelah pemberian antibiotika eritromicin dan tidak ada lagi geala klinis

    pada pasien.

    3) anaemen 'ontak1 #idak semua kontak dengan penderita diambil sampel tenggorakannya karena

    keterbatasan media laboratorium. Aanya diambil sampel bagi sebagian kontak erat dengan cara

    acak. #elah diberikan antibiotik berupa 0rythromycin selama < hari kepada semua orang yang

    tinggal serumah, tetangga sepermainan, dan teman kelas penderita difteri tanpa melihat status

    imunisasi mereka. *ementara dilakukan boster imunisasi di Dusun atulotong dan sekolah di Desa

    "ucak.

    9) nestigasi kontak dan sumber infeksi dilakukan dengan "encarian carrier dengan memeriksa usap

    nasofaring dilakukan terhadap kontak yang sangat dekat.

    :) "engobatan spesifik telah dilakukan dengan pemberian anti difteri serum pada penderita positif

    yang menderita sakit (usdalifah dan ifal). Diberikan erythromycin oral selama < hari kepada

    penderita dan kontak erat kasus dengan dosis &&& mg per hari untuk orang de$asa dan %&&& mg

    per hari untuk anak-anak.

    Gang belum dilakukan (terkait sumberdaya dan pendanaan yang kurang memenuhi syarat) 1

    %) Desinfeksi serentak1 *eharusnya dilakukan terhadap semua barang yang dipakai oleh?untuk

    penderita dan terhadap barang yang tercemar dengan discharge penderita. *eharusnya dilakukan

    pencucihamaan menyeluruh. Aal ini tidak dilakukan karena identifikasi barang penderita belum

    dilakukan. 5lat dan bahan pencucihamaan uga tidak ada.

    ) 'arantina1 #idak sampai dilakukan karantina orang dan $ilayah, karena lokasi cukup terpencil.'arantina penderita dan kontak erat penderita dilakukan tanpa aturan tegas, hanya diberi

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    10/12

    pengertian kepada penderita dan kontak erat penderita agar tidak melakukan peralanan keluar

    lokasi '2 hingga dinyatakan bebas difteri dan mereka bukan carrier lagi.

    Penanggulangan Wabah

    %) munisasi 1 - oster imunisasi dilakukan di Dusun atulotong dan sekolah penderita difteri (*D,

    *", dan */) - *$eeping imunisasi dilakukan khususnya di Desa "ucak dan Desa tetangganya

    (Desa #ompobulu, Desa #oddopulia, Desa enteng +aah)

    ) #elah dilakukan identifikasi terhadap mereka yang kontak dengan penderita dan mencari orang-

    orang yang berisiko. #elah dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yang dilaporkan

    untuk menetapkan diagnosis dari kasus-kasus tersebut (melalui pemeriksaan laboratorium) dan

    untuk mengetahui biotipe dan toksisitas dari C. diphtheriae. Diketahui bah$a kasus positif difteri

    mengandung toksin.

    6. Kesimpulan dan 2ekomendasi

    a. Kesimpulan

    - #elah teradi '2 Difteri di Dusun atulotong, Desa "ucak, 'ecamatan #ompobulu

    - !aktor risiko teradinya '2 adalah cakupan imunisasi yang rendah, dan kontak dengan penderita

    dan atau pemba$a.

    - anaemen munisasi (rantai dingin, kualitas aksin) diduga kurang bagus disebabkan listrik di

    "uskesmas sering padam, disamping pencatatan suhu harian tidak dilakukan.

    - Dusun atulotong, Desa "ucak merupakan daerah terpencil (tidak ada kendaraan umum), sehingga

    akses petugas maupun penduduk ke "osyandu ataupun sebaliknya tidak lancar.

    - Cakupan imunisasi baik di "uskesmas maupun di Desa "ucak (lokasi '2) sangat rendah, yang

    merupakan pemicu teradinya '2 difteri.

    - "emahaman masyarakat (orang tua) tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita masih

    kurang.

    - #elah dilakukan penanggulangan '2 berupa tatalaksana kasus dengan pera$atan penderita(pemberian 5D* dan pengobatan), pemberian antibiotic, dan imunisasi.

    b. 4aran 7 2ekomendasi

    - solasi pasien selama pera$atan oleh *

    - "elacakan kontak penderita?carrier

    - "engambilan usap nasofarings dan profilaksis kontak penderita ?carrier

    - *ureilans ketat di lokasi '2

    - aksinasi pada anak-anak beresiko tinggi (elum aksinasi Difteri) di lokasi sekitar '2

  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    11/12

    - '0 ('omunikasi, nformasi, 0dukasi) ke masyarakat - eningkatkan imunisasi D"# rutin -

    munisasi pada daerah risiko tinggi (dusun dan sekolah)

    - "embatasan $ilayah, penggunaan masker bila ada pendatang ke lokasi '2

    - "erlu peningkatan kemampuan petugas dalam hal manaemen imunisasi (rantai dingin, pencatatan

    suhu).

    - "erlu dilakukan sureilans ketat selama %& (sepuluh) hari di lokasi, mengingat ada anak balita yang

    sakit di lokasi (tetangga) penderita sakit.

    - "erlu pengikut sertaan masyarakat dalam melaporkan adanya kasus penyakit di$ilayahnya, dengan

    melakukan peningkatan kemampuan kader dalam bidang sureilans penyakit (C*).

    - "erlu keikutsertaan tokoh masyarakat, tokoh agama dalam mensosialisasikan pentingnya imunisasi

    pada bayi dan balita serta dampak yang ditimbulkan.

    http://3.bp.blogspot.com/-RRgK3yaZvVU/TyZAi1WMWNI/AAAAAAAAAOI/Mm3byhue3pI/s1600/swab+tenggorok+difteri.jpg
  • 7/21/2019 Laporan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB difteri di kab.maros 2012.doc

    12/12