KLB DIFTERI
-
Upload
yosi-dwi-saputro-part-ii -
Category
Documents
-
view
48 -
download
11
Embed Size (px)
description
Transcript of KLB DIFTERI

Kejadian Luar Biasa (KLB)Kejadian Luar Biasa (KLB)Materi triger II PHC Materi triger II PHC
Ns. M.Fathoni,S.Kep.,MNSPSIK FK UNIBRAW
2011

WABAH / KLB (OUT BREAK)
What is?
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

MELEBIHI KEADAAN YANG LAZIM ?Satu kasus tunggal dari penyakit menular
yang lama tidak ditemukan, atau adanya penyakit baru yang belum diketahui sebelumnya di suatu daerah memerlukan laporan yang secepatnya disertai dengan penyelidikan epidemiologis.
Apabila ditemukan penderita kedua dari jenis penyakit yang sama dan diperkirakan penyakit ini dapat menimbulkan malapetaka dapat diindikasikan sebagai wabah

PENDAHULUAN Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular,
keracunan makanan, dan keracunan bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat;
Diare, campak, dan demam berdarah dengue (DBD) penyebab utama KLB di Indonesia;
Daerah risiko tinggi KLB penyakit tertentu dapat diidentifikasi, ditetapkan prioritasnya dan disusun rancangan penanggulangan KLB berkelanjutan dalam suatu program penanggulangan KLB.

KRITERIA KLB1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dikenal.2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus
selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

TUJUAN PROGRAM PENANGGULANGAN KLB
Agar KLB penyakit tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat
Tujuan khusus :Menurunnya frekuensi KLBMenurunnya jumlah kasus pada setiap KLBMenurunnya jumlah kematian pada setiap
KLBMemendeknya periode KLBMenyempitnya penyebarluasan wilayah KLB

PENYAKIT MENULAR DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
TETANUS NEONATORUM (TN)
DIFTERIMALARIACAMPAKCHIKUNGUNYADIAREKERACUNAN MAKANAN

Penyebab Corynebacterium diphtheriaePenyebab Corynebacterium diphtheriae
Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali berupa Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali berupa membran dalam rongga hidung sampai sangat berat membran dalam rongga hidung sampai sangat berat dan menyebabkan kematian, yang sering dijumpai dan menyebabkan kematian, yang sering dijumpai adalah dengan pembengkakan kelenjar sekitar leher adalah dengan pembengkakan kelenjar sekitar leher
Golongan umur penderita biasanya dibawah 15 Golongan umur penderita biasanya dibawah 15 tahun.tahun.
Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan memberikan Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT memberikan Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT pada murid SD Kls I .pada murid SD Kls I .
Cara penularan melalui partikel percikan ludah yang Cara penularan melalui partikel percikan ludah yang tercemar.tercemar.

DIPHTHERIADIPHTHERIA
50% 50% Meninggal dengan Meninggal dengan Gagal JantungGagal Jantung

BULLNECK



TRACHESOTOMI PADA PENDERITA DIFTERI



LANGKAH PENYELIDIKAN KLB/ INVESTIGASI WABAH

LANGKAH INVESTIGASI WABAH/ PENYELIDIKAN KLB
1. Verifikasi diagnosis
2. Tampilkan epidemiologi deskriptif
3. Rumuskan hipotesis

LANGKAH INVESTIGASI WABAH/ PENYELIDIKAN KLB
4. Rancang studi epidemiologi untuk menguji hipotesis
- case-control- kohort
5. Analisis dan interpretasi data
6. Lakukan tindakan penanggulangan dan upaya pencegahan
7. Buat laporan lengkap/komunikasikan hasil investigasi / penyelidikan

LAPORAN PENYELIDIKAN KLB/ INVESTIGASI WABAH

ISI LAPORAN PENYELIDIKAN KLB
A. Pendahuluan
Sumber informasi adanya KLB, dampak KLB terhadap kesehatan masyarakat, gambaran endemisitas penyakit penyebab KLB dan besar masalah KLB tersebut pada waktu sebelumnya.
B. Tujuan penyelidikan KLBMenjelaskan kepastian adanya KLB dan penegakan etiologi KLB serta besarnya masalah KLB pada saat penyelidikan dilakukan

ISI LAPORAN PENYELIDIKAN KLB
C. Metode Penyelidikan KLB
- disain jelaskan secara sistematis- populasi dan sampel- cara mengumpulkan dan mengolah data- cara melaksanakan analisis
D. Hasil Penyelidikan KLB1. Memastikan adanya KLB Bandingkan
dengan kriteria KLB2. Gambaran klinis dan distribusi gejala
diantara kasus2 yg dicurigai3. Hasil pemeriksaan laboratorium

ISI LAPORAN PENYELIDIKAN KLB
D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)
4. Etiologi atau diagnosis banding etiologiBerdasarkan gambaran klinis kasus, distribusi gejala, gambaran epidemiologi, pemeriksaan laboratorium.
a. Kurva epidemi

KURVA EPIDEMI

ISI LAPORAN PENYELIDIKAN KLB
D. Hasil Penyelidikan KLB (lanjutan)
b. Gambaran epidemiologi menurut umur dan jenis kelamin
c. Gambaran epidemiologi menurut tempat (pemetaan kasus)
E. Pembahasan
Kondisi KLB saat penyelidikan dilakukan, kemungkinan peningkatan kasus, penyebaran KLB dan kemungkinan berakhirnya KLB.

ISI LAPORAN PENYELIDIKAN KLB
F. Kesimpulan
G. Rekomendasi
Rekomendasi tentang perlunya penyelidikan KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu, rekomendasi untuk kemajuan suatu program, rekomendasi perlunya bantuan Tim Penanggulangan KLB Propinsi, dsb.

04/17/2326
TRANSCULTURAL NURSING
Refers to a formal area of study (researchand education) and practice focused on
the cultural care (caring) values, beliefs, and practices of individuals or group from a particular culture in order to provide culture-specific and/or cultural universal care that promotes culturally congruent well-being or health to individuals, families, and institutions.

DEVELOPMENT OF TRANSCULTURAL NURSINGBORROWED CONCEPT NURSING CONCEPTS
+SYNTESIS
TRANSCULTURAL NURSING CONCEPTS
(LEININGER, 1991)
AnthropologySociologyBiology
CaringNursing processInterpersonalcommunication
Cultural beliefs & values
Health & illness system
Nurse-client interaction
Culture-specificNursing care

04/17/23 28
TRANSCULTURAL PARADIGM
People
Nursing
Environment
Health

04/17/2329
TRANSCULTURAL NURSING PARADIGM
EnvironmentPhysicalSocialSymbolic
PeopleCultural variationBiological variationHealth/illness behavior
HealthMajor belief paradigmArt & practice of healingHealth care system
NursingSelf the professionalNursing provider cultureNurse-client interactions (cultural encounter)Care conceptCaring behavior, practice
Theory
TRANSCULTURAL NURSING
Research
Practice
Education

MODEL TRANSCULTURAL NURSING CARE

04/17/23 31
TRANSCULTURAL PARADIGM (CONTINUED)
FamilySocietyTradition
Rituals are prescribe codes behavior that are closely related to a culture’s ideology.
People : Society are influenced by personal forced Tradition (individuals shared spme part of the cultural heritage of their group.

04/17/23 32
TRANSCULTURAL PARADIGM (CONTINUED)
Physical (climate, geography, housing, sanitation & air quality)
Social (associated with the socialization of a person into a group in society. Includes: family, community, mosque, church & state
institution) Symbolic (refers to the music, art, history, language, and othera symbols) Environment

04/17/23 33
TRANSCULTURAL PARADIGM (CONTINUED)
Major Belief (magicoreligious : supernatural force dominate)
Art and Practice of Healing (using leech for treatment, herbal, TBA helping delivery baby)
Health

04/17/23 34
TRANSCULTURAL PARADIGM (CONTINUED)
The Professional Nurse : PracticionerCultural contect of the encounter (home, clinic, hospital)Nurse-Client Interactions (cultural encounter)Sosialization of new value & belief : modern treatmen vs traditional (herbal).Nursing

04/17/2335
NURSING CARE DECISIONS AND ACTIONS
Cultural Care Preservation/Maintenance.
Cultural Care Accommodation/Negotiation.
Cultural Care Repatterning/Restructuring.

04/17/2336
CULTURAL GROUPS IN THE INDONESIA.
Jawa (Betawi, Sunda, Central Java, East Java, Madura dan Bali).
Sumatra (Lampung,Palembang,Bengkulu,Padang
Batak, Aceh).Sulawesi (Manado, Ujung Padang, Gorontalo, ).Kalimantan (Banjarmasin, Balikpapan,
Pontianak, Palangkaraya, Dayak).Irian Jaya (Asmat, Dani)NTT (Kupang)Urban communitiRural communiti

Terima kasihTerima kasih