A2- Difteri

21
Difteri Kelompok A2: Nadia Dita 102009109 Herywijaya Sixtaputra 102012443 Evalin Aldora Tasane 102012053 Ezra Elian Yonatan 102012104 Cecilia Yuniati 102012173 Christin Doko Rehi 102012256 Michael Laban 102012285 Atvionita Sinaga 102012369 Maria Alberta 102012438 Grandy Talanila 102012432

description

n

Transcript of A2- Difteri

PowerPoint Presentation

Difteri Kelompok A2:Nadia Dita 102009109Herywijaya Sixtaputra 102012443Evalin Aldora Tasane 102012053Ezra Elian Yonatan 102012104Cecilia Yuniati 102012173Christin Doko Rehi 102012256Michael Laban 102012285Atvionita Sinaga 102012369Maria Alberta 102012438Grandy Talanila 102012432

AnamnesisKeluhan Utama: sesak napas sejak 1 hari yang laluRPS: Pasien tidak mau makanRPD: 1 minggu yang lalu pasien batuk pilek, 2 hari yang lalu pasien demam disertai nyeri menelanRPK:-RP: Imunisasi tidak lengkapRL:-Pemeriksaan FisikKU: Sakit berat, sesak & agitasiKesadaran: compos mentisRR: 50/minHR: 130/minT: 40CStridor (+)Leher membesar & kerasTonsil membesar ditutupi selaput keabu-abuanUsap tenggorok: Batang gram positifAgeHeart Rate (beats/min)Blood Pressure (mm Hg)Respiratory Rate (breaths/min)Premature120-170 *55-75/35-4540-700-3 mo100-150 *65-85/45-5535-553-6 mo90-12070-90/50-6530-456-12 mo80-12080-100/55-6525-401-3 yr70-11090-105/55-7020-303-6 yr65-11095-110/60-7520-256-12 yr60-95100-120/60/7514/2212 > yr55-85110-135/65/8512-18REFERENCE:

Kliegman, RM, et al. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia: Saunders, 2011.* From Dieckmann R, Brownstein D, Gausche-Hill M (eds): Pediatric Education for Prehospital Professionals. Sudbury, Mass, Jones & Bartlett, American Academy of Pediatrics, 2000, pp 43-45. From American Heart Association ECC Guidelines, 2000.

Grading Pembesaran Tonsil

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah Hemoglobin, leukosit ?Pemeriksaan Lab Spesimen langsung - Methylen blue - Pewarnaan gram - immunoflouresensSchick test Antitoxin difteri (+/- ) Butuh waktu pemeriksaan

Kultur :Media teluritMedia loffler Untuk pertumbuhan koloni Corynebacterium DiphtheriaePemeriksaan Penunjang

Working Diagnosis Difteri tonsilerEt/Corynebacterium diphtheriaeG/Pseudomembran keabu-abuan, mudah berdarah

Differential DiagnosisAbses retrofaringEt/pecahnya limfadenitis purulen retrofaringG/stridor & leher hiperekstensi, hipersalivasi, regurgitasiTh/insisi

Differential DiagnosisAbses peritonsilerEt/streptococcus atau staphilococcus, kelanjutan tonsilitis akutG/febris, nyeri saat buka mulut, trismusTh/insisi, drainage, antibiotik

Corynebacterium diphtheriaeBasil gram positifNon-sporaClub-formGranula metakromatis di dekat ujung4 Biotipe: gravis, mitis, intermedius, belfanti

Corynebacterium diphtheriaeBila Corynebacterium diphtheriae nontoxigenik diinfeksi bacteriophage yang membawa gen tox+, akan menjadi lisogenik & toxigenikHal ini selanjutnya herediter

Toxin DifteriPolipeptida tidak tahan panasLetal pada dosis 0,1 g/kgFragmen B (BM 38.000): domain reseptor dan domain translokasiFragmen A menghambat elongasi rantai (ada NAD)melalui inaktivasi faktor elongasi EF-2

Patofisiologi

Produksi toxin menjadi optimal pada kadar 0,14 g besi per mililiter mediumToxin difteri diabsorpsi membran mukosa destruksi epitel & respon inflamasi superfisial pseudomembranManifestasi KlinisDifteri tonsil/faringMalaise, demam, nyeri tenggorok ringan1-2 hari membran, meluas, abu-abuPernapasan bau busukBull neck

Manifestasi KlinisDifteri laringeal Membran meluas kebawah faringSerak, stridorObstruksi berpotensi kematian

KomplikasiSaluran pernafasan : obstruksi jalan nafas, Kardiovaskuler: akibat toxin yang dibentuk oleh bakteri ini miokarditisSusunan saraf , mengenai system susunan saraf terutama system motorik gangguan gerak dan kesadaran Paralisis / paresis palatum mole kesukaran menelan.Paralisis/ paresis otot-otot muka sehingga dapt mengakibatkan strabismus, gangguan akomodasi,Paralisis umum Kelainan dapat mengenai otot muka, leher anggota gerak dan yang paling berbahaya bila mengenai otot pernafasan.\PenatalaksanaanAntitoxin - Anti Diptheriar Serum (ADS) diberikan sesegera mungkin, dosis sesuai perkiraan jumlah toxinAntibiotik - Eritromisin 40 mg/kg/hari, maksimal 2 gram/hari, terbagi setiap 6 jam, diberikan peroral selama 14 hariKortikosteroid : mencegah timbulnya komplikasi miokarditis. Indikasi untuk difteri berat dan sangat berat - prednisone 2 mg/kgbb/hari selama 3

PencegahanMemberikan kekebalan pada anak dengan cara: Imunisasi DPT - Dasar: 3-4-5 bulan - boster: pada 1 tahun & 5 tahun Imunisasi DT (diphtheria toxoid) - Pada anak usia 7 tahun ke atas2. Hindari kontak langsung dengan penderita difteri3. Jaga kebersihan dan sanitasi lingkungan

PenutupDifteri disebabkan kuman Corynebacterium diphtheriaeTerbentuknya eksudat, akan menjadi pseudomembran putih-abuPrevalensi berkurang karena imunisasi DPT