Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

31
MODUL 1 KASUS 1 Wanita berusia 17 tahun, dating ke sebuah klinik dengan keluhan utama nyeri pada baguan ulu hati yang dialami sejak 1 hari sebelumnya. Wanita ini juga mengeluhkan adanya rasa mual dan muntah, terutama setelah makan atau minum. Berdasarkan hasil anamnesis, diketahui bahwa dia secara rutin mengkonsumsi obat anti nyeri untuk meredahkan sakit perut akibat haid selama 6 bulan terakhir ini dengan dosis 1000mg. tidak ada riwayat penyakit ulkus peptic dalam keluarganya. Kata Sulit : Mual : Rasa ingin mengeluarkan sesuatu dari tubuh ke mulut. Muntah : Telah keluarnya sesuatu dari mulut Kata Kunci : - Wanita 17 tahun - Nyeri ulu hati - Mual dan muntah - Kunsumsi obat anti nyeri selama 6 bulan dengan dosis 1000mg - Tidak ada riwayat penyakit ulkus peptic di keluarganya Pertanyaan : 1. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histology dari saluran pencernaan? 2. Bagaimana mekanisme dari gejala yang dialami (nyeri ulu hati, mual, dan muntah) 3. Apa hubungan obat anti nyeri dengan gejala yang dialami? 4. Apa diferensial diagnosanya?

Transcript of Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Page 1: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

MODUL 1

KASUS 1

Wanita berusia 17 tahun, dating ke sebuah klinik dengan keluhan utama nyeri pada baguan ulu hati yang dialami sejak 1 hari sebelumnya. Wanita ini juga mengeluhkan adanya rasa mual dan muntah, terutama setelah makan atau minum. Berdasarkan hasil anamnesis, diketahui bahwa dia secara rutin mengkonsumsi obat anti nyeri untuk meredahkan sakit perut akibat haid selama 6 bulan terakhir ini dengan dosis 1000mg. tidak ada riwayat penyakit ulkus peptic dalam keluarganya.

Kata Sulit :

Mual : Rasa ingin mengeluarkan sesuatu dari tubuh ke mulut.

Muntah : Telah keluarnya sesuatu dari mulut

Kata Kunci :

- Wanita 17 tahun

- Nyeri ulu hati

- Mual dan muntah

- Kunsumsi obat anti nyeri selama 6 bulan dengan dosis 1000mg

- Tidak ada riwayat penyakit ulkus peptic di keluarganya

Pertanyaan :

1. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histology dari saluran pencernaan?2. Bagaimana mekanisme dari gejala yang dialami (nyeri ulu hati, mual,

dan muntah)3. Apa hubungan obat anti nyeri dengan gejala yang dialami?4. Apa diferensial diagnosanya?

Page 2: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Jawaban :

1. Anatomi

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari :

1. Rongga Mulut,

2. Esofagus

3. Lambung

4. Usus Halus

5. Usus Besar

6. Rektum

7. Anus.

Rongga Mulut

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.

Pada Mulut terdapat :

Page 3: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

a.GigiMemiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil.

b.LidahMemiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

c.Kelenjar LudaH

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

Esofagus Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung

Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung atau seperti huruf “J”. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan

senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :

Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit

Page 4: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.

Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

Fungsi HCI Lambung :

1. Merangsang keluamya sekretin2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.3. Desinfektan4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi

merangsang empdu mengeluarkan getahnya.

Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

o Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakaridao Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi

erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.o Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan

senyawa kimia yang dihasilkan ke usus haluso Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan

cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

o Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

Page 5: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

o Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

o Amilase Mengubah amilum menjadi disakaridao Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserolo Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.o Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam aminoo Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus

pospato Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi

kadar normalo Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar

normal

Usus Besar (Kolon)

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik.

Usus besar terdiri dari :

1. Kolon asendens (kanan)2. Kolon transversum3. Kolon desendens (kiri)4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Fungsi kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan.

Page 6: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

c. Membentuk massa fesesd. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari

tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.

Rektum dan Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Page 7: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Kandung empedu

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

o Membantu pencernaan dan penyerapan lemako Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama

haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

(Sumber : Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula)

Page 8: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Fisiologi

Traktus gastrointestinal memiliki persarafan sendiri yang disebut

system saraf enteric. System ini terletak di dinding usus dan mengatur

pergerakan dan sekresi gastrointestinal. Sistem enteric terutama terdiri dari

dua pleksus:

1. Satu pleksus bagian luar yang terletak diantara lapisan otot longitudinal

dan sirkular, disebut pleksus minterikus atau pleksus auerbach, dan

2. Satu pleksus bagian bagian dalam disebut pleksus submukosa atau

pleksus meissner, yang terletak didalam submukosa. Pleksus mienterikus

terutama mengatur pergerakan gastrointestinal, dan pleksus submukosa

terutama mengatur sekresi gastrointestinal dan aliran darah lokal.

Selain system saraf diatas terdapat juga serat-serat saraf simpatis dan

parasimpatis yang berhubungan dengan kedua pleksus mienteretikus dan

submukosa, perangsangan oleh system simpatis dan parasimpatis dapat

mengaktifkan dan menghambat fungsi gastrointestinal. Ujung-ujung

sarafnya melepaskan neurotransmitter.

Pengaturan anatomis system saraf enteric serta hubunganya dengan

system saraf simpatis dan parasimpatis mendukung jenis reflek

gastrointestinal salah satunya refleks gastrokolik, reflek enterogastrik,

sekresi gastrointestinal, peristaltic, serta reflek berasal dari lambung,

duodenum, refleks nyeri, dan refleks defekasi.

Pada traktus gastrointestinal terjadi dua gerakan yaitu gerakan

propulsive dasar gerakanya adalah peristaltic yang menyebabkan makan

bergerak maju sepanjang saluran dengan kecepatan sesuai untuk terjadinya

pencernaan dan absorpsi dan gerakan mencampur yang menjaga agar isi

usus sungguh-sungguh tercampur.

Page 9: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Pada saluran pencernaan terjadi proses pencernaan makanan, proses

pencernaan makanan dimulai di mulut dengan cara mengunyah. Pada

umunya mengunyah dilakukan oleh otot-otot pengunyah yang dipersyarafi

oleh cabang motorik Nervus V dan proses mengunyah dikontrol nucleus

dalam batang otak. Sebagian besar proses mengunyah disebabkan oleh

suatu refleks mengunyah, yang dapat diterangkan sebagai berikut: bolus

makanan di mulut pada mulanya menimbulkan penghambatan refleks otot

mengunyah, yang menyebabkan rahang yang bawah turun ke bawah.

Penurunan ini menimbulkan suatu refleks peregangan otot rahang yang

menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan secara otomatis mengangkat

rahang menjadikan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan

dinding mulut, yang menghambat otot rahang bawah sekali lagi,

menyebabakan rahang turun dan kembali rebound pada saat yang lain, dan

ini berulang terus menerus. Proses mengunyah dibantu oleh kelenjar ludah

yang mensekresikan saliva.

Setelah proses mengunyah bolus mengalami proses menelan.

Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama Karena faring hamper

setiap saat melakukan beberapa fungsi lain disamping menelan dan hanya

diubah dalam beberapa detik ke dalam traktus untuk mendorong makanan.

Secara umum, menelan dapat dibagi menjadi: tahaf volunter, tahaf faringeal,

dan tahaf esophageal.

Tahap volunter dari menelan, ketika makanan siap untuk di telan

secara sadar makanan di gulung atau ditekan ke arah posterior kedalam

faring oleh tekanan dari lidah ke atas dan ke belakang terhadap langit-langit

mulut, menelan menjadi otomatis biasanya tidak bisa dihentikan.

Tahap faringeal. Ketika bolus makanan masuk ke bagian posterior

mulut dan faring, bolus merangsang daerah reseptor menelan didaerah pintu

faring, terutama pada tiang-tyang tonsillar, dan impuls-impuls dari sini

Page 10: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

berjalan ke batang otak. untuk mencentuskan serangkaian kontraksi otot

faringeal secara otomatis.

Tahaf Esofageal. Ketika peristaltic dari esophagus dimulai, otot

sfingter bawah dari esophagus berelaksasi, sfingter membuka dan bolus

makanan masuk ke lambung. Otot dari sfingter bawah esophageal

berkontraksi. Lalu menutup apabila gerakan peristaltic tidak ada, serta

mencegah refluks dari lambung berupa asam lambung.

Setelah proses menelan bolus berada dilambung, fungsi motorik dari

lambung adalah penyimpanan sebagian besar makanan sampai makanan

diproses duodenum, pencampuran makanan ini dengan sekresi dari lambung

sampai membentuk suatu campuran setengah cairan disebut kimus, dan

makanan dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan

yang sesuai penyerapan dan pencernaan yang sesuai untuk usus halus.

Dibawah ini gambar anatomi dari lambung pengosongan

. Bolus dalam lambung dicerna dengan dibantu oleh hormone gastrin,

asam lambung, serta lambung tersebut melakukan gerakan mencampur dan

mendorong bolus yang sudah menjadi kimus. Selain itu lambung juga

mensekresi kelenjar gastric yang memproduksi asam, mensekresi asam

hidroklorida, pepsinogen, factor instrinsik, mucus dan lambung juga

mensekresi kelenjar pilorik yang memproduksi mucus, beberapa pepsinogen,

dan hormone gastrin. Dari lambung kimus masuk ke usus halus, kimus

tersebut mengalami mengalami gerakan pencampuran dan kontraksi

pendorongan. Aktivitas Peristaltic sangat meningkat setelah makan. Ini

disebabkan sebagian oleh masuknya kimus ke dalam duodenum tetapi juga

oleh apa yang disebut gastroenteric yang dimulai peregangan lambung dan

diteruskan terutama melalui pleksus myenteric dari lambung menurun

sepanjang dinding usus halus. Selain sinyal saraf mempengaruhi peristaltik

usus halus, terdapat beberapa factor hormonal juga mempengaruhi gerak

peristaltik. Factor hormonal tersebut meliputi gastrin, CCK, hormon insulin,

Page 11: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

motilin, dan serotonin, semuanya meningkatkan motilitas usus dan

dikeluarkan selama berbagai fase pencernaan makanan. Dan sebaliknya,

secretin dan glucagon menghambat motilitas usus kecil.

Di usus halus terjadi proses absorpsi melalui transfor aktif dan melalui

difusi beberapa ratus gram karbohidrat, 100 gram lemak, 50-100 protein

yang telah disederhanakan, serta 7-8 liter air. Air ditransfor melalui

membran usus dengan proses difusi. Absorpsi ion dilakukan melalui transfor

aktif 20-30 gram natrium disekresikan melalui usus halus.

Permukaan absorpsi mukosa usus yaitu villi. Terdapat jonjot-jonjot

yang disebut valvulae conniventes, yang dapat meningkat/kan area

permukaan absorpsi menjadi sekitar tiga kali lipat. Lipatan ini meluas secara

lingkar kebanyakan di sekitar usus dan terutama dengan baik berkembang

baik di duodenum dan jejunum, di mana sering menonjol ke dalam dalam

lumen 8 milimeter.

Setelah melalui proses absorpsi di usus halus kimus masuk kedalam

usus besar atau kolon, sebelumnya melewati katup ileosaekal yang

mempunyai fungsi mencegah aliran balikisi fekal dari kolon ke dalam usus

halus. Didalam kolon kimus mengalami proses absorpsi lagi, dimana fungsi

dari kolon diantaranya absorpsi air dan elektrolit dari kimus dan penimbunan

bahan feces sampai dapat dikeluarkan. Kira-kira 1500 ml kimus setiap

harinya ke dalam kolon. Sebagian besar absorpsi dalam usus besar terjadi

pada pertengahan proksimal kolon sehingga disebut bagian ini kolon

absorpsi. Dalam kolon terdapat juga bakteri yang berguna dalam mencerna

selulosa, pembentukan vitamin k, vitaqmin B12, riboflavin, macam gas.

Terjadi gerakan-gerakan dalam kolon diantaranya gerakan mencampur

dalam kolon lebih dikenal haustrasi yaitu kontraksi gabungan dari pita otot

sirkuler dan longitudinal menyebabkan usus besar yang tidak terangsang

menonjol keluar menyerupai kantung. Selain gerakan mencampur kolon juga

melakukan gerakan mendorong.

Page 12: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Setelah feces dalam kolon penuh akan terjadi proses defekasi. Adanya

suatu reflek defekasi yaitu bila feces memasuki rektum, perenggangan

dinding rectum menimbulkan sinyal-sinyal afferent yang menyebar melalui

pleksus myenteric untuk menimbulkan gelombang peristaltic di dalam kolon

desenden, sigmoid, dan rektum, mendorong feces ke arah anus. Ketika

gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh

sinyal-sinyal penghambat dari pleksus myenteric; jika sphincter ani

eksternus dengan sadar, secara voluter berelaksasi pada waktu bersamaan,

akan terjadi defekasi.

Page 13: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

HISTOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Saluran cerna dikelilingi oleh dinding dengan 4 lapisan utama :

1. Mukosa

Terdirir atas epitel pelapis, lamina propria yang merupakan jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pemuluh limfe dan serta otot polos, kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid dan muskularis mukosa umumnya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapis longitudinal luar serta otot polos yang memisahkan lapisan mukosa.

2. Submukosa

Terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus saraf submukosa.

3. Muskularis

Sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan terbagi dalam dua lapisan menurut arah utama perjalanan otot polos.

4. Serosa

Suatu lapisan tipis terdiri atas jaringan ikat lomggar yang kaya pembuluh darah dan pembuluh limfeserta jaringan lemak dan epitel selapis gepeng sebagai pelapis ( mesotel )

Pada dasarnya histologi dari daluran pencernaan yaitu epitel selapis torak kecuali pada oesophagus bagian proximal adalah epitel berlapis gepeng tidak bertanduk. Dan pada anus adalah epitel berlapis gepeng bertanduk tipis.

GASTER

Mucosa Gaster

1) epitel selapis torak

2) adda lipatan rugae

3) fovea gastricae

Page 14: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

II. Fundus- Dalam dan lurus pits- Glandula fundus melapisi dinding dari pada sumur.- Dilapisi kelenjar fundus yaitu :

a. Stem Cell- terletak didaerah leher- terletak didaerah basal- menghasilkan mukosa asam.b. Parietal Cells= oxyntic- inti speheri cal, center- menghasilkan asam klorida- faktor intrinsic= vitamin B.12c. Chiefcells lifase- amylase dan lifase-serotonind. Apud cell endokrin

III. Pylorus- Dalam dan berkelok=kelok- Tubulergland- Pemotongan tanpa bulat-bulat

Page 15: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Bagaimana mekanisme dari gejala yang dialami (nyeri ulu hati, mual, dan muntah)

2. Mekanisme Mual dan muntah

Mual

Mual yaitu : rasa ingin muntah yang dapat di sebabkan oleh impuls iritasi yang datang dari traktus gastrointestinal, impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness, maupun impuls yang berasal dari korteks serebri untuk memulai muntah.

Mekanisme mual

- Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol, aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung .

- Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapilier pembuluh daran naik

- Sehingga menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan dan merangsang hypothalamus untuk mual.

Muntah

Muntah yaitu pengeluaran isi lambung/perut melalui esophagus dan mulut karena terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang di sertai dengan penurunan diafragma dan di control oleh pusat muntah otak.

Penyebab : infeksi virus, stress, kehamilan obat-obatan

Mekanisme muntah

- Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s. simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus.

Page 16: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

- Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum teregang

- Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi

- Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka

- Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar. hal Ini disebut muntah

Page 17: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

3. Apa hubungan obat anti nyeri dengan gejala yang dialami?

Pengaruh Obat Analgetik terhadap gejala pasien

Golongan obat macam ini adalah golongan obat non-steroid atau

NSAID.biasanya dalam pemakaian yang jangka lama, dapat

memberikan efek negative pada tubuh. Dimana obat ini dapat

menghambat sintesa prostaglandin dalam tubuh dimana prostaglandin

berfungsi melindungi lambung dari keasaman, alcohol dan cairan-

cairan pekat. Selain itu juga, terhambatnya sintesa prostaglandin ini

tidak akan membentuk cairan mucus bikarbonat. Dimana mucus

bikarbonat tersebut dibentuk oleh prostaglandin tersebut. Dimana

fungsi mucus tersebut adalah melindungi mukosa dari kerusakan-

kerusakan lambung seperti erosi, perforasi, dll.

Dalam 75 mg dikonsumsi analagetik hanya memerlukan waktu dalam

90 menit dapat membuat erosi pada lambung.

Page 18: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

4. Differential Diagnosis

Anamesis keluhan pada nyeri ulu hati

Apakah ada rasa tidak enak di epigastrium

Bagaimana sifat rasa nyerinya ( hilang timbul, terus menerus, , menetap)

Merasa nyeri berdenyut – denyut Merasa nyeri sebelum/ setelah makan Rasa nyeri hebat

Keteranagan nyeri disertai panas yang berdenyut – denyut disebab proses inflamasi dari pancreas, kandung empedu, dan hati disebabkan oleh kelainan di lambung dan duodenum

Nyeri/ perih yang berhubungan di makanan biasanya Nyeri yang hebat di uluh hati yang menyebabkan penderita

gelisah sekali dapat di sebabkan ulkus peptikum, dan pankreatis akut

2. apakah perasaan nyeri tersebut menjalar kepunggung, kebahu, dan kedada

Nyeri epigastrium yang kolik dan disertai penjalaraanya kebahu kanan biasanya bahu kandung empedu

Nyeri / rasa tidak enak di uluh hati menjalar kedada yang bias menyebapakan sesak napas oleh kelainan esophagus dan jantung

3. Apakah dipengaruhi oleh perubahan posisi

Rasa nyeri di uluh perut diatas yang berat dan berkurang pada posisi membukuk biasanya kelainan pankreas

4. sejak kapan penderita mengeluh nyeri – nyeri

5. Gejala : mual, munta rasa panas seperti terbakar diperu, perut kembung, nafsu makanan berkurang , Sesak nafas dan lain – lain

6. Riwayat penyakit terlebih dahulu

7. Riwayat kebiasaan : Alkohol, merokok

Makan: jadwal makan yang tidak teratur, makanan yang dimakan

8. Riwayat penggobatan: menggunakan obat – obattan misalnya OAINS

Page 19: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

9. Riwayat keluarga

a. GERD

Etiologi: suatu gejala dengan atau tanpa kelainan mukosa esophagus akibat reflux.

Patogenesis: Akibat kegagalan mekanisme untuk memproduksi sehingga isi lambung naik ke esophagus

Gejala:

- nyeri epigastrik

- disfagia

- mual

- rasa asam di mulut

- heartburn

- vomiting

Factor resiko:

- Merokok- minuman alcohol dan bikarbonat- Obesitas- Mengkonsumsi NSAID

Langkah diagnosis:

- Anamnesis- Pemeriksaan fisis- Pemerisaan laboratorium- USG- Endoskopi

Terapi:

- Gaya hidup

Page 20: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

- Medikamentosa:o Antasidao Agonis reseptor H2o Prokinetiko PPI

GASTRITIS AKUT

DEFENISI

Gastritis :proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung terhadap berbagai iritan local

ETIOLOGI

Endotoksin bakteriHelicobacter pylori lebih sering dijadikan penyebab.Negara berkembang,prevalensi orang dewasa 90% ,anak-anak lebih besar lagi.Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa balita.Negara Indonesia prevalensi dewasa menurun.Negara maju prevalensi anak-anak rendah,orang dewasa tinggi tetapi 30% lebih kecil disbanding negara berkembang.

MANIFESTASI KLINIK

Anoreksia

Bersendawa

Mual

Gejala lebih berat

Nyeri epigastrium

Muntah

Perdarahan

hematemesis

DIAGNOSIS :

Pemeriksaan endoskopi

Page 21: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Pemeriksaan histopatologi

Biopsi mukosa

Analisis cairan lambung

PENGOBATAN

Helicobacter pylori: antibiotic (klemitomisin, amoksisilin, metronidazole, tetrasiklin), jika PPI dan kombinasi 2 antibiotik gagal maka dianjurkan menambahkan bismuth subsalisilat/subsirat

Pada gastritis akut biasanya keluhan mereda bila agen penyebabnya dihilangkan.misalnya Obat antimuntah dapat bantu hilangkan mual dan muntah,tetapi jika tidak bereaksi maka koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit dengan member infuse intravena.

H2 :untuk kurangi sekresi asam misalnya Ranitidin

Antasid: untuk menetralkan HCl yang disekresi

Sukralfat: untuk lapisi daerah inflamasi

Page 22: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

TUKAK LAMBUNG

DEFENISI

Tukak lambung adalah lesi local pada mukosa lambung yang timbul sebagai akibat pengaruh asam lambung dan pepsin.

ETIOLOGI

Faktor Genetik ,dimana dijumpai pada golongan darah O yang mempunyai kecenderungan untuk menderita tukak duodeni.

-Makanan,makan yang tidak teratur berupa makanan tertentu.

-jenis kelamin,dimana penderita sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan.

EPIDEMIOLOGI

Kelompok social : penderita tukak lambung biasanya lebih sering trdapat pada kelompok social yang lebih rendah,factor makan yang tidak teratur serta beragam- ragam makanan.

Umur ; walaupun tukak dapat diderita sejak usia anak-anak ,tapi puncak kekerapan sering terjadi pada usia 40-50 tahun,

FAKTOR PENDUKUNG DALAM PENEGAKAN DIAGNOSA

-Adanya riwayat tukak lambung pada keluarga

-rasa sakit yang klasik dengan simpton yang khas

-faktor predisposisi seperti perokok,ataupun penggunaan NSAID

-Penyakit tertentu yang berhubungan erat dengan tukak misalnya serosis hati.

GAMBARAN KLINIK ANAMNESIS

-Rasa sakit berupa perasaan tidak enak

-Rasa sakit yang bias timbul 1 -3 jam setelah makan.

-Rasa sakit yang spontan pada saat tengah malam yang biasanya tukak

Page 23: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Differential Diagnosis

definisi etiologi Gejala khas Pathogenesis

gastritis proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung terhadap berbagai iritan local

Endotoksin bakteri

Nyeri epigastrium

Ulkus peptikum

Tukak lambung

Tukak lambung adalah lesi local pada mukosa lambung yang timbul sebagai akibat pengaruh asam lambung dan pepsin.

UmurMakan tidak teratur

Differential Diagnosis

Page 24: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

PANKREATITIS

Definisi

Pengrusakan pankreas oleh enzim secara mendadak dan difus, yang diduga disebabkan oleh lepasnya enzim-enzim pankreas yang bersfiat litik aktif ke dalam parenkim.Merupakan radang pankreas yang bukan disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus akan tetapi akibat autodigesti oleh enzim pankreas yang keluar dari saluran pankreas.

Etiologi

o Alkoholismeo Trauma

Tindakan operasi dengan atau tanpa T tubeTindakan diagnosis dengan endoskopi (ERCP) atau punksi pankreasTrauma pankreas

o Perluasan radang dari tukak peptik atau infeksi abdomen disekitarnyao Obstruksi saluran pankreas oleh karena kolelitiasis, obstruksi papila

veter karena tumor atau spasmeo Toksin yang merusak pankreas : metilalkohol, ZnO2, kobal klorida dan

klortiazid

Patofisiologi

Proteolisis, lipolisis dan perdarahan adalah gambaran morfologik utama pada pankreatitis akut. Proses-proses ini tidak diragukan lagi merupakan akibat autodigesti oleh enzim-enzim pankreas. Bentuk aktif tripsin jelas merupakan salah satu faktor utama pada pankreatitis akut dan terbukti ada dalam cairan pankreas akut (Fedail,dkk. 1979)

Faktor-faktor yang diduga mengawali proses autodigesti ini adalah faktor-faktor yang ada kaitannya dengan refluks empedu, refluks duodenal, hipersekresi-obstruksi dan perbuahan-perubahan akibat alkohol. Dua faktor yang pertama disangka disebabkan oleh refluks empedu isi duodenum dan aktivasi enzim-enzim, faktor ketigadianggap disebabkanoleh ruptur saluran pankreas akibat hipersekresi.

Gejala klinis

Nyeri perut bagian epigastrium

Page 25: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Menjalar tembus ke belakang yang timbul secara tiba-tiba atau perlahan setelah makan kenyang atau setelah mengkonsumsi alkohol

Nyeri berkurang bila pasien duduk membungkuk dan bertambah bila terlentang

Muntah tanpa mual terlebih dahulu, kadang muntah terjadi saat lambung kosong

Kira-kira 90% disertai demam Syok terjadi jika banyak cairan dan darah hilang di daerah

retroperitonium apabila banyak muntah Umunya ditemukan tanda-tanda ileus paralitik dan gangguan fungsi

ginjal akut dapat pula ditemukan Mungkin juga ditemukan ikterus obstruksi

Pemeriksaan Fisis

Abdomen tegang dan nyeri terutama bila ditekan Suhu meningkat, takikardia dan lekositosis Gray-Tuner sign---- ekimosis pada bokong Cullen sign ---- ekimosis sekitar umbilikus Kedua tanda ini menunjukan luasnya perdarahan retroperitonial dan

subkutis

Laboratorium

Amilase – lipase darah dan urine meningkat dalam 2jam terakhir Leukositosis SGOT/SGPT, alkali phospate, bilirubin total --- meningkat Kalsium serum __ bila <7,5mg/dl umumnya prognosis buruk Kadar gula darah dapat meningkat atau normal C-reactive protein --- bila meningkat 2 kali lipat (>10mg/dl) ---

kemungkinan besar pankreatitis sudah berat . pada fase akut CRP tidak terlalu spesifik

Pemeriksaan penunjang --- radiologi

Abdominal x-ray

o Peranan terbata pada fase akuto Gambaran colon cut-off signo Gambaran kalsifikasi pada pankreatitis kroniso USG abdomen

Page 26: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

Merupakan pemeriksaan yang sangat berguna dan technic of choice untuk menemukan etiologi

o CT scan abdomenImaging study of choice unutk mengetahui adanya komplikasi

o MRCP : bila ada dugaan kausa obstruksi saluran biliaris dan pankreatiko ERCP : menunjukkan ketidakteraturan duktus pankreatikus utama

disertai perubahan pada cabang sisis

Sumber :

Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif: Choosing Effective Laboratory Tests

 Oleh Carl E. Speicher, Jack W. Smith, Jr.

Buku Diktat Kuliah Gastroenterohepatologi, M2F

Page 27: Laporan PBL Modul 1 Kasus 1 (2)

INFORMASI TAMBAHAN

DIET LAMBUNG

DIET LAMBUNG 1Penderita ulkus pepticum, oesopagitis, tukak colon, thypus, post-op. saluran cerna.Contoh : susu (200ml), meizena (20g), gula pasir. 9x pemberian/ 3jam

DIET LAMBUNG 2Perpindahan diet lambung 1, thypus dengan suhu tinggi, makanan saring/cincang/3jamContoh: bubur saring, semur daging/telur ½ masak, sayur saring, sari papaya.

DIET LAMBUNG 3Perpindahan 2 ke 3 pada penderita ulkus ringan dan thypus dengan suhu normal, makanan ini kurang B1.Contoh : makanan lunak 6x hari porsi kecil.

DIET LAMBUNG 4Makanan lunak perpindahan dari 3 ke 4, tergantung toleransi. Makanan ini mengandung cukup zat gizi.