Laporan Lengkap
-
Upload
syaiful-islam -
Category
Documents
-
view
1.887 -
download
25
Transcript of Laporan Lengkap
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN
ANGGARAN KPPN SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010 GUNA
MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
Diajukan oleh:
FATQUR HIDAYAT
NPM: 07310003459
Mahasiswa Program Diploma III Keuangan
Spesialisasi Kebendaharaan Negara
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat
Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan
Tahun 2010
ii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL
NAMA : FATQUR HIDAYAT
NOMOR POKOK MAHASISWA : 07310003459
BIDANG LAPORAN PKL : PERENCANAAN ANGGARAN
JUDUL LAPORAN PKL : TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN
SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan PKL ini adalah hasil
tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin atau tiru, tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya
melakukan kegiatan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar
yang telah diberikan.
Tangerang Selatan, Juli 2010
Yang memberi pernyataan,
Fatqur Hidayat
iii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
TANDA PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
NAMA : FATQUR HIDAYAT
NOMOR POKOK MAHASISWA : 07310003459
DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI : KEBENDAHARAAN NEGARA
BIDANG LAPORAN PKL : PERENCANAAN ANGGARAN
JUDUL LAPORAN PKL : TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN
SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
Mengetahui
Kepala Bidang Akademis
Pendidikan Akuntan,
Dra. Lies Sunarmintyastuti, M.M.
NIP 195705201982022001
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Haris Premadi, S.T.
NIP 060092632
iv
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
NAMA : FATQUR HIDAYAT
NOMOR POKOK MAHASISWA : 07310003459
DIPLOMA III KEUANGAN
SPESIALISASI : KEBENDAHARAAN NEGARA
BIDANG LAPORAN PKL : PERENCANAAN ANGGARAN
JUDUL LAPORAN PKL : TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN
SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010
GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN
KEPADA MASYARAKAT
Tangerang Selatan, Agustus 2010
1. …………………………..
Haris Premadi, S.T. Penilai I/Pembimbing
NIP 060092632
2. …………………………..
M. Sutarsa, S.Sos. Penilai II
NIP 195106031975071001
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb,
Segala puja dan puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini, sesuai dengan tujuan dan jadwal yang direncanakan.
Dalam menulis laporan ini, Penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak. Bantuan-bantuan yang sangat diperlukan oleh Penulis guna
menyelesaikan laporan ini diberikan dalam bentuk bantuan moral maupun materiil.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini Penulis juga akan menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta, Penulis sebagai anak yang selama ini telah banyak
merepotkan, sering membuat kesal, sulit diatur, ingin mengucapkan terima kasih
untuk semua kasih sayang yang selama ini diberikan. Dengan kerja keras Bapak
dan Ibu, saya tidak akan menjadi apa-apa. Seluruh jasa-jasamu tidak akan pernah
Penulis lupakan selama-lamanya.
2. Syaiful Islam, Kakakku satu-satunya yang telah banyak berkorban dan membantu
saya dengan tulus. Terimakasih telah membantu dalam penyusunan laporan PKL
ini dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang Penulis butuhkan.
3. Keluarga besar Om Harin yang member semangat dan dukungan yang sangat
membantu Penulis untuk memperoleh semangat bekerja.
vi
4. Bapak Haris Premadi selaku pembimbing dalam penulisan Laporan PKL yang
telah memberikan banyak masukan dan saran serta koreksi-koreksi bagi
kesempurnaan Laporan PKL ini.
5. Bapak Kusmanadji, selaku Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
6. Ibu Dra. Lies Sunarmintyastuti, M.M., selaku kepala bidang akademis pendidikan
akuntan.
7. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang selama ini telah
mengajarkan banyak hal kepada Penulis dengan tulus dan sepenuh hati.
8. Bapak Sardjito, selaku Kepala KPPN Semarang II beserta para Kepala Seksi.
9. Mas Alam, Mbak Siam, Mbak Harni, Pak Yazid, dan segenap pegawai KPPN
Semarang II yang telah memberikan bantuan kepada Penulis.
10. Teman-teman di Bokis Nation (Pondok Bokis) yang telah berbagi suka dan duka
selama setu, dua, dan tiga tahun dengan Penulis, Mbah Iyong, Tatak, , Tomy,
Dika, Sidiq, Ndoli, Mas Sukono, Tupu, Kak Jo, Johan, Iwan, Mimi, Mas
Cendana, Gerith, Gugun, Bombot, Agus. Bersama kalian Penulis telah
menemukan keluarga baru yang sangat membantu Penulis selama dalam
perantauan untuk belajar.
11. Teman-teman PKL di KPPN Semarang II, Mimi, Deka, dan Syeh Uqie yang telah
memberikan banyak bantuan serta kerjasama selama melaksanaan PKL. Masa-
masa PKL ini tidak akan pernah Penulis lupakan dan akan selalu menjadi
kenangan yang terindah.
12. Seluruh rekan-rekan Kebendaharaan Negara untuk kebersamaan yang terjalin
sangat erat dan memberi kesan yang sangat menyenangkan.
vii
13. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat
Penulis sebutkan satu persatu.
Dalam menyusun Laporan PKL ini, penulis telah mencurahkan segala
kemampuan dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi tentu saja Penulis sadar akan
adanya kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam penyusunan tersebut. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat membantu Penulis guna
menjadikan Laporan PKL ini menjadi lebih baik. Akhirnya Penulis berharap Laporan
PKL yang disusun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tangerang Selatan, Juli 2010
Penulis
Fatqur Hidayat
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………… ...................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL…… ........................…………… ii
PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN……………… .. iii
PERNYATAAN LULUS DARI DOSEN PENILAI........…………………… ...... iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. v
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. ......... viii
DAFTAR TABEL.... ............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN………………………… ...............................................… xi
BAB I : PENDAHULUAN………………… ...........................................……… 1
A. Latar Belakang Masalah……… .................................................………… 1
B. Tujuan Penulisan… ....................................………………………… 3
C. Pembatasan Masalah………………… ..................................……… 3
D. Metode Penelitian……………………………… .............................. 4
E. Sistematika Penulisan………..……………… ..............................… 4
BAB II : DATA DAN FAKTA.…......... ...........................................................… 6
A. Profil KPPN Semarang II................................................................... 6
B. Data-Data Keuangan KPPN Semarang II...... .................................... 9
BAB III : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN………… ....................... 13
A. Landasan Teori............................................................................................ 13
1. Dasar Hukum............ ...................................................................... 13
ix
2. Pengertian Umum....................................... .................................... 14
3. Pengertian Penyusunan DIPA............................... .......................... 15
4. Pedoman Umum Penyusunan DIPA........................... .................... 16
5. Penyusunan DIPA........................................................ ................... 17
A. Pembahasan Masalah...................................................................... ... 19
BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN… ............................................................... 27
A. Simpulan………………………………………… ....................…… 27
B. Saran………….………………………… .................……………… 28
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… .........……… 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………… .....… 31
x
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 : Struktur Organisasi……………………………………….......
Tabel II.2 : SDM KPPN Semarang II…….……………………………….
Tabel II.3 : Jumlah Pelaksana per Seksi…………….…………………….
Tabel II.4 : DIPA KPPN Semarang II Tahun Anggaran 2010……………
Tabel II.5 : Data Peralatan Perkantotan KPPN Semarang II……………..
Tabel III.1 : Revisi 4 POK, Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor……….
Tabel III.2 : Revisi 2 POK, Belanja Modal Peralatan dan Mesin....……….
Tabel III.3 : Revisi 2 POK, Pemeliharaan Printer................................…….
8
8
9
10
11
21
24
26
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pengesahan Revisi DIPA I KPPN Semarang II TA. 2010 beserta
rincian POK
Lampiran 2 : Pengesahan POK DIPA KPPN Semarang II
Lampiran 3 : Pengesahan Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Lampiran 4 : Pengesahan Revisi 3 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Lampiran 5 : Pengesahan Revisi 4 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Lampiran 6 : Pengesahan Revisi DIPA Ke-3
Lampiran 7 : Pengesahan Revisi 5 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Republik Indonesia memiliki tugas untuk mencapai tujuan nasional
sesuai yang tetera dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan berlandaskan
prinsip Pancasila. Tujuan-tujuan nasional tersebut antara lain mewujudkan kehidupan
berbangsa yang adil dan sejahtera, pemerataan pembangunan, keamanan, dan
ketertiban serta menjamin kedudukan hukum bagi setiap warga negara. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan tujuan negara tersebut segala kemampuan harus dilakukan
dengan saling terkoordinasi dan perlu juga partisipasi dari masyarakat.
Pemerintah adalah ujung tombak dari pemerintahan di Indonesia. Dalam upaya
mewujudkan pemerintahan yang lebih baik, berbagai kebijakan dan peraturan
dikeluarkan. Pada tahun 2004 Kementerian Keuangan (saat itu masih dengan nama
Departemen Keuangan), melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kinerja
Kementerian Keuangan. Refomasi birokrasi tersebut mencakup penataan organisasi,
perbaikan proses bisnis, dan peningkatan manajemen SDM. Direktorat Jenderal
Perbendaharan, yang merupakan instansi vertical di bawah naungan Kementerian
Keuangan juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan mendukung reformasi
2
birokrasi tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan adalah dengan membentuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Percontohan. Diharapkan dengan adanya KPPN Percontohan, pelayanan
perbendaharaan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, akurat
serta transparan dan akuntabel. Dalam kaitannya dengan KPPN Percontohan tersebut,
KPPN Semarang II merupakan satu bagian dari sekian banyak KPPN Percontohan
yang ada di Indonesia.
KPPN Semarang II sebagai KPPN Percontohan merupakan salah satu satuan kerja
yang aktif dalam menggerakkan roda reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan.
Hal ini tercermin dengan terus dilakukannya upaya peningkatan pelayanan
perbendaharaan kepada masyarakat. Bidang yang ada dalam lingkup pelayanan KPPN
adalah menyediakan pelayanan pencairan dana, penatausahaan penerimaan negara,
serta penyusunan laporan pertanggungjawaban atas APBN.
Untuk dapat memenuhi kriteria pelayanan yang cepat, akurat, tanpa biaya dan
prosesnya dilakukan secara transparan, KPPN sebagai satker juga membutuhkan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) guna menunjang kegiatan pelayanan
sehari-hari. Oleh karena itu KPPN juga perlu menyusun DIPA satker agar segala
kebutuhan yang diperlukan dapat dipenuhi, sehingga pelayanan dapat dilakukan
sesuai kriteria pelayanan yang tertera di atas.
Dengan dasar itulah, penulis mencoba untuk menyusun Laporan Praktik Kerja
Lapangan dengan judul “TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN
PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT”.
3
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan Laporan PKL ini
adalah:
1. Untuk memenuhi sebagian dari syarat dinyatakan lulus dari Program Diploma
III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara pada Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang dunia kerja serta mengaplikasikan ilmu
yang telah dipelajari selama kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
3. Mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai penyusunan DIPA pada
KPPN Semarang II.
4. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul dalam penyusunan DIPA serta
keterkaitannya dengan kinerja pelayanan di KPPN Semarang II.
5. Memberikan masukan dalam bentuk kritik dan saran guna mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan DIPA yang kaitannya dengan
peningkatan pelayanan KPPN Semarang II kepada stakeholder.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan Laporan (Praktik Kerja Lapangan) PKL ini penulis memberikan
batasan-batasan permasalahan, yaitu membahas tentang penyusunan DIPA KPPN
Semarang II untuk tahun anggaran 2010. Selain itu penulis juga akan membahas
permasalahan yang ada serta mengaitkannya dengan kinerja pelayanan yang tertuang
dalam Standar Operasional Prosedur. Ruang lingkup yang akan dibahas berkaitan
dengan penyusunan DIPA tersebut meliputi alokasi DIPA KPPN Semarang II tahun
anggaran 2010, revisi-revisi yang dilakukan terhadap DIPA tersebut, masalah-
4
masalah dalam penyusunan DIPA tersebut beserta solusi-solusi yang dapat diambil
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis
menggunakan dua metode untuk memperoleh dan menganalisis data, yaitu :
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
sumber kepustakaan yang sesuai dengan pokok bahasan baik berupa buku literatur,
artikel, maupun peraturan perundangan yang berlaku. Dengan metode ini diharapkan
informasi yang disajikan dalam laporan ini dapat teruji kebenarannya sesuai dengan
tata aturan yang berlaku. Selain itu, dengan menggunakan metode ini penulis juga
berharap agar dapat memperoleh pemecahan dari masalah-masalah yang timbul.
2. Metode Observasi
Metode Observasi dilakukan dengan mendatangi langsung instansi bersangkutan,
dalam hal ini KPPN Semarang II, yang merupakan lokasi tempat penulis melakukan
PKL. Kemudian, di tempat PKL tersebut penulis mulai mengumpulkan data-data yang
diperlukan serta melakukan pengamatan terhadap obyek-obyek yang berkaitan dengan
penyusunan DIPA. Data yang diperoleh berupa catatan, laporan, dokumen, maupun
data-data pembantu yang relevan. Dengan menggunakan data-data inilah Laporan
Praktik Kerja Lapangan Penulis di KPPN Semarang II disusun.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
5
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul,
tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan dalam laporan.
Bab II Data dan Fakta
Pada bab ini penulis akan menguraikan landasan teori yang mendukung dalam
penulisan laporan PKL antara lain pengertian RKA-KL dan DIPA, proses dan
prosedur penyusunan DIPA, dasar-dasar hukum penyusunan DIPA, peraturan dan
ketentuan lainnya yang berkaitan dengan penyusunan DIPA, serta kondisi, data dan
fakta yang terjadi di lapangan.
Bab III Landasan Teori dan Pembahasan
Pada bab ini penulis akan mencantumkan dan membahas berbagai masalah yang
timbul dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II serta menganalisa permasalahan
tersebut. Pembahasan dan analisa tersebut dilakukan berdasarkan data, fakta dan
kondisi yang diperoleh oleh Penulis selama menjalani PKL.
Bab IV Penutup
Dalam bab ini penulis akan berusaha menyusun kesimpulan mengenai uraian yang
telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, serta tak lupa memberikan masukan yang
membangun guna memecahkan permasalahan yang timbul.
6
BAB II
DATA DAN FAKTA
A. Profil KPPN Semarang II.
1. Keadaan geografis.
KPPN Semarang II beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro nomor 34 Semarang,
berbagi gedung dengan KPPN Semarang I. Gedung tempat KPPN Semarang II berada
juga berlokasi dalam satu kompleks dengan Kantor Pelayanan Perpajakan (KPP)
Semarang Timur. Selain itu, Lokasi KPPN Semarang II berada kurang lebih 500
meter kearah Timur dari icon kota Semarang, Simpang Lima.
2. Visi dan misi.
Demi mewujudkan pelayanan prima kepada stakeholder sesuai tugas pokok dan
fungsinya, KPPN Semarang II memiliki visi dan misi serta motto dan janji layanan
yang menjadi prinsip pelayanan. Visi yang dimiliki KPPN Semarang II adalah
“menjadi pelaksana fungsi Bendahara Umum Negara di daerah yang professional,
transparan dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima”. Sedangkan misi yang
di emban oleh para pegawai KPPN Semarang II yaitu:
1. Menjamin terlaksananya kegiatan pencairan dana APBN di KPPN Semarang
7
2. Mengelola penerimaan negara secara professional dan akuntabel
3. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN secara akurat dan tepat
waktu
Kemudian motto yang dimiliki adalah “Menunjukkan bukti bukan sekedar janji”,
sedangkan janji layanannya adalah “Memberikan Pelayanan Terbaik, Cepat, Tepat,
dan transparan Tanpa Biaya dan Imbalan”.
4. Wilayah kerja.
Sesuai dengan tupoksinya, wilayah kerja KPPN Semarang II meliputi Kota
Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga. Dalam
wilayah kerja tersebut, KPPN Semarang II memberikan pelayanan kepada 110 satuan
kerja.
KPPN Semarang II juga bekerjasama dengan beberapa Bank Persepsi dan Bank
Defisa Persepsi sebagai mitra kerja. Bank-bank tersebut berjumlah 28 bank yang
terdiri dari 23 bank sebagai Bank Persepsi dan 5 bank sebagai Bank Defisa Persepsi.
5. Struktur Organisasi
KPPN Semarang II memiliki struktur organisasi yang terdiri dari 3 seksi dan 1
subbagian umum. Tiga seksi yang dibawahi tersebut yakni seksi pencairan dana, seksi
bank/giro pos, serta seksi verifikasi dan akuntansi. Masing-masing seksi memiliki
tugas pokok dan fungsi masing-masing yang masih terkait dengan seksi-seksi lain dan
tentu saja dengan subbagian umum. Dengan koordinasi dan kerjasama yang baik,
KPPN Semarang II telah berhasil menjadi juara II KPPN Terbaik se-Indonesia untuk
tahun 2010 ini dari segi pelayanan kepada masyarakat.
8
Sumber: Profil KPPN Semarang II
Secara keseluruhan jumlah pegawai di KPPN Semarang II adalah sebanya 34
orang. Namun dari 34 orang pegawai tersebut, hanya 30 orang yang aktif bekerja di
KPPN Semarang II, karena 3 orang lainnya sedaang menjalani tugas belajar.
Pegawai dengan golongan IV di KPPN Semarang II hanya ada 1 orang. Mayoritas
pegawai bergolongan III, yaitu sebanyak 26 orang, sedangkan sisanya sebanyak 7
orang pegawai masih bergolongan II. Berikut ini tabel tentang jumlah pegawai
berdasar golongan dan pendidikan.
Tabel II.2
Sumber Daya Manusia KPPN Semarang II
Menurut Golongan : Menurut Pendidikan :
Golongan IV : 1 Orang S2 : 0 Orang
Golongan III : 26 Orang S1/D4 : 19 Orang
Golongan II : 7 Orang DIII : 8 Orang
Golongan I : 0 Orang DI : 4 Orang
SMU : 3 Orang
SMP : 0 Orang
Jumlah : 34 Orang Jumlah : 34 Orang
Sumber: Pofil KPPN Semarang II
Kepala Kantor
Sardjito S. Sos.
Seksi Pencairan Dana
Wahyu Harmono S.E.
Seksi Bank / Giro Pos
Drs. Machmud
Seksi Verifikasi & Akuntansi
Mochtar Mudzakir
Sub Bagian Umum
Yazidillah B.Sc.
Tabel II.1
Struktur Organisasi
9
Untuk pembagian jumlah pegawai pada masing-masing seksi, 12 pegawai belum
termasuk kepala seksi berada di seksi Pencairan Dana. Lima orang pegawai berada di
seksi Bank/Giro Pos, enam orang di seksi Verifikasi dan Akuntansi, dan selebihnya
sebanyak tujuh orang berada di Subbagian Umum. Berikut ini adalah tabel yang berisi
tentang rincian jumlah pegawai berdasarkan masing-masing seksi.
Tabel II.3
Jumlah Pelaksana per Seksi
Seksi Jumlah
Sub Bag Umum 7 Orang
Seksi Pencairan Dana 12 Orang
Seksi Bank/Giro Pos 5 Orang
Seksi Verifikasi dan Akuntansi 6 Orang Sumber : Profil KPPN Semarang II
B. Data-Data Keuangan KPPN Semarang II
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, KPPN Semarang II memiliki dokumen
pelaksanaan anggaran yang kemudian disebut dengan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) KPPN Semarang II. Dengan berdasarkan DIPA itulah, disusun
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang menjadi acuan dalam melaksanakan
segala kegiatan selama 1 tahun anggaran. Dalam satu tahun anggaran 2010, KPPN
Semarang II memiliki dua program yaitu Program Penerapan Kepemerintahan Yang
Baik dan Program Peningkatan Efektifitas Pengeluaran Negara.
Dari dua program tersebut, terdapat empat kegiatan dan 19 subkegiatan yang
berbeda. Keempat kegiatan tersebut diantaranya pengelolaan gaji, honorarium dan
tunjangan; penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; dan
10
penatausahaan anggaran, penyelenggaraan perbendaharaan (untuk Program Penerapan
Kepemerintahan Yang Baik). Satu kegiatan lainnya adalah pengelolaan dan
pengendalian anggaran (untuk program Peningkatan Efektifitas Pengeluaran Negara).
Tabel II.4
DIPA KPPN SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010
Satuan Kerja : (015.08.451547) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II
Lokasi : (03.51) Kota Semarang
(ribuan rupiah)
Kode URAIAN PROGRAM/KEGIATAN/SUBKEGIATAN Perhitungan T.A. 2010
Vol Jumlah
01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 2,360,129
0001 PENGELOLAAN GAJI, HONORARIUM DAN TUNJANGAN 13,0 bulan 1,392,414
00001 PEMBAYARAN GAJI, LEMBUR, HONORARIUM DAN VAKASI 13,0 bulan 1,392,414
0002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERKANTORAN 12,0 bulan 687,215
00026 POLIKLINIK/OBAT-OBATAN (TERMASUK HONORARIUM DOKTER DAN PERAWAT) 12,0 bulan 14,220
00034 PENGADAAN TOGA/PAKAIAN KERJA SOPIR/PESURUH/PERAWAT/DOKTER/SATPAM/TENAGA TEKNIS LAINNYA
1,0 tahun 1,600
00087 PERTEMUAN/JAMUAN/DELEGASI/MISI/TAMU 12,0 bulan 17,280
00094 PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN/KEARSIPAN/DOKUMENTASI 12,0 bulan 9,250
00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 12,0 bulan 167,211
00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR 12,0 bulan 61,915
00926 PENGADAAN PERALATAN/PERLENGKAPAN KANTOR 12,0 bulan 7,000
01138 PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 /6 /10 12,0 bulan 16,350
02005 PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 12,0 bulan 3,000
02007 LANGGANAN DAYA DAN JASA 12,0 bulan 18,240
04863 OPERASIONAL PERKANTORAN DAN PIMPINAN 1,0 tahun 371,149
PENGADAAN SUPLIES KOMPUTER 1,0 tahun 130,000
0036 PENATAUSAHAAN ANGGARAN, PENYELENGGARAAN PERBENDAHARAAN 12,0 bulan 280,500
00057 PEMBINAAN DAN EVALUASI HASIL-HASIL PEMERIKSAAN (LHP) DAN TINDAK LANJUT
2,0 keg 2,500
00116 PEMBINAAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN 1,0 tahun 136,000
00728 PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/WORKSHOP/DISEMINASI/SEMINAR/PUBLIKASI
12,0 bulan 136,000
01436 PENYUSUNAN RENJA KL DAN ANGGARAN 0,1 keg 6,000
01.01.21 PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELUARAN NEGARA 169,025
0043 PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN 12,0 bulan 169,025
00117 PERENCANAAN/IMPLEMENTASI/PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH
12,0 bulan 20,125
00304 PENGELOLAAN PELAKSANAAN ANGGARAN 12,0 bulan 24,000
01008 PENGADAAN PERALATAN PENUNJANG OPERASIONAL 1,0 tahun 124,900
Sumber: KPPN Semarang II
11
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, para pegawai KPPN Semarang II
menggunakan berbagai macam peralatan perkantoran. Untuk itu, selain data tentang
DIPA KPPN Semarang II, kita perlu mengetahui data mengenai keseluruhan dari
peralatan kantor yang ada di KPPN Semarang II. Peralatan-peralatan kantor tersebut
diantaranya mesin fotokopi, pendingin ruangan (AC), tabung pemadam api, faksimili,
computer (PC), laptop, genset, printer, UPS, serta pesawat telepon. Dengan
mengetahui data peralatan-peralatan tersebut, kita dapat mengetahui sejauh mana
ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang tugas pokok dan fungsi KPPN
Semarang II. Berikut ini adalah tabel data peralatan kantor KPPN Semarang II.
Tabel II.5
Data Peralatan Perkantoran KPPN Semarang II
NO. JENIS / TYPE TAHUN
PENGADAAN KONDISI
JUMLAH
(UNIT)
1. Mesin Fotokopi - - -
2. AC Window 2005 Rusak Berat 1
3. AC Split 2005 Baik 7
2007 Baik 2
2008 Baik 1
4. AC Standing Floor 2008 Baik 2
5. Tabung Pemadam Api 2007 Baik 4
6. Faksimili 2005 Baik 2
7. Peralatan Komputer (PC) 2005 Baik 22
2007 Baik 9
2008 Baik 3
8. Laptop 2007 Baik 2
2008 Baik 1
9. Genset 2005 Baik 1
10. Printer 2005 Baik 16
2007 Baik 7
11. UPS 2005 Baik 1
2007 Baik 1
2008 Baik 2
12. Pesawat Telepon 2005 Baik 5
Telepon PABX 2005 Baik 1
JUMLAH - - 90
12
Pada pelaksanaan DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010, banyak
dilakukan revisi-revisi yang mencerminkan bahwa kurang baiknya perencanaan dan
penyusunan anggaran pada tahun 2009. Karena DIPA untuk tahun anggaran 2010
harus mulai disusun pada tahun anggaran sebelumnya, yaitu tahun 2009.
Dari pengamatan yang dilakukan oleh Penulis, dalam penyusunan DIPA KPPN
Semarang II terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Kendala-kendala tersebut
berasal dari internal KPPN Semarang II sendiri serta dari eksternal. Kendala-kendala
tersebut diantaranya:
1. Penyelesaian Konsep DIPA KPPN yang cepat namun masih kurang matang
mengakibatkan sering dilakukannya revisi.
2. Jumlah pegawai yang tertera dalam RKA-KL dan Konsep DIPA yang tidak
berdasarkan kenyataan.
3. Kurang memperhatikan skala prioritas dalam melakukan perencanaan dan
penganggaran.
4. Terdapat anggaran belanja pemeliharaan peralatan perkantoran yang tidak
sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya.
13
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Dasar hukum.
Dalam menyusun Laporan PKL ini, Penulis menggunakan beberapa dasar hukum.
Dasar hukum tersebut merupakan landasan atau dasar dari segala tulisan yang ada
dalam laporan ini, dasar hukum yang digunakan meliputi:
a. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c. Peraturan Presiden nomor 51 Tahun 2009 tentang Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2010.
d. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 119/PMK.02/2009 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan
Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010.
e. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 192/PMK.05/2009 tentang
Perencanaan Kas.
14
2. Pengertian umum.
Dalam Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), akan dijumpai
beberapa pengertian yang perlu kita ketahui maknanya, diantaranya:
a. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2004, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
yang disetujui oleh DPR.
b. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2004 juga dapat kita temui
pengertian Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), yaitu
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu
Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja
Pemerintah dan Rencana Kerja Strategis Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk
melaksanakannya.
c. Selain itu, berdasarkan PMK nomor 134/PMK.06/2005 tahun 2005 Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dapat diartikan sebagai dokumen pelaksanaan
anggara yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar
untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan
dana atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dokumen
pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.
d. Konsep DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disampaikan oleh
Kementerian Negara/Lembaga atau oleh Satker yang belum mendapat pengesahan
15
dari Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk DIPA Pusat dan Kepala Kanwil
Ditjen Perbendaharaan untuk DIPA Daerah.
e. Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan
dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan
anggaran, serta pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan pemerintah pusat.
f. Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) adalah dokumen anggaran yang memuat
alokasi anggaran per Satuan Kerja berdasarkan Kegiatan dan Indikator Keluaran
yang secara nyata kegiatannya beralokasi di daerah. SRAA memuat kutipan
Peraturan Presiden tentang Rincian APBN sesuai dengan Satuan Kerja di daerah.
3. Pengertian penyusunan DIPA.
Penyusunan DIPA dapat diartikan seperti yang tersirat dalam Undang-Undang
nomor 1 tahun 2004 pasal 14 sebagai suatu usaha Menteri/Pimpinan Lembaga untuk
menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dengan menguraikan sasaran yang hendak
dicapai, fungsi, program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan, rencana
penarikan dana, serta pendapatan yang diperkirakan. Dari uraian pengertian tersebut,
kita dapat mengetahui secara jelas isi dari DIPA yang akan disusun oleh
Kementerian/Lembaga.
Penyusunan DIPA merupakan satu bagian dari rangkaian usaha untuk
memperoleh DIPA yang siap digunakan oleh satuan kerja, sebagai pedoman dalam
pelaksanaan anggaran. Selain itu juga perlu diketahui bahwa penyusunan DIPA
merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan tersebut setelah terbitnya RKA-KL.
Jadi apabila dalam penyusunan DIPA terjadi kesalahan dan tidak terdeteksi, maka
16
pada proses-proses berikutnya juga sudah pasti terdapat kesalahan. Untuk itu dalam
menyusun DIPA harus selalu memperhatikan segala aspek yang dibutuhkan untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
4. Pedoman umum penyusunan DIPA.
Di dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan
bahwa suatu tahun anggaran dapat dimulai dengan dilakukannya penyusunan dan
pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran. Dokumen pelaksanaan anggaran ini
kemudian disebut dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), yang disusun
oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) masing-masing. Untuk DIPA dan RKA-
KL tahun anggaran 2010, peraturan yang digunakan sebagai acuan untuk menyusun
kedua dokumen tersebut adalah Peraturan Menteri Keuangan nomor
119/PMK.02/2009 tentang “Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan
dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010”.
DIPA disusun dengan memuat beberapa hal, diantaranya sasaran, fungsi,
program, serta rincian kegiatan anggaran yang disediakan termasuk rencana penarikan
dana yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam menyusun DIPA
perlu memperhatikan beberapa hal penting, yaitu:
a. Kejelasan fungsi dan kewenangan
b. Mekanisme saling uji dalam kesetaraan
17
c. Pemberian keleluasaan kepada Pengguna Anggaran
d. Penerapan transparansi dan akuntabilitas belanja pemerintah
Selain memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, dalam menyusun DIPA juga perlu
memperhatikan kelengkapan dokumen, kesesuaian prosedur, kesesuaian dengan BAS,
serta kebenaran data yang digunakan dalam menyusun DIPA tersebut. Dengan
demikian diharapkan DIPA yang telah selesai disusun merupakan DIPA yang
memiliki tingkat kemungkinan revisi yang paling kecil.
5. Penyusunan DIPA.
Penyusunan DIPA dimulai dengan pembuatan RKA-KL dan DIPA Kementerian
Negara/Lembaga oleh Menteri/Pimpinan Lembaga untuk instansi yang dipimpinnya.
RKA-KL tersebut disusun berdasarkan pagu sementara ang ditetapkan Menteri
Keuangan dengan mengacu pada Rencana Kerja Kementerian Negara/Iembaga
dengan menggunakan pendekatan Penganggaran Terpadu, Kerangka pengeluaran
jangka Menengah, dan Penganggaran Berbasis Kinerja dan RKA-KL tersebut dibahas
bersama antara Kementerian Negara /Lembaga dan komisi terkait di DPR. Hasil
pembahasan tersebut menjadi dasar penyusunan Peraturan Presiden tentang Rincian
Anggaran Belanja (RAB) Pemerintah Pusat.
Berikutnya RKA-KL tersebut ditelaah dan hasilnya akan menjadi dasar
penyusunan Satuan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dijabarkan lebih
lanjut untuk tiap-tiap satuan kerja menjadi Satuan Anggaran Per Satuan Kerja
(SAPSK). SAPSK tersebut merupakan lampiran Perpres Rincian Anggaran Belanja
(RAB) Pemerintah Pusat yang menjadi dasar bagi penyusunan dan pengesahan DIPA.
18
Tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 119/PMK.02/2009 untuk
memenuhi kelengkapan penyusunan DIPA, ada beberapa bagian dari DIPA tersebut
yang harus ada, yaitu:
a. Konsep DIPA
Konsep DIPA yang telah disusun oleh Menteri/Pimpinan Lembaga sekurang-
kurangnya memuat:
1. Pagu anggaran yang dialokasikan
2. Sasaran yang hendak dicapai
3. Fungsi, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Rencana penarikan dana yang akan dilakukan
5. Pendapatan yang diperkirakan dapat dipungut
Kemudian Konsep DIPA tersebut harus disusun berdasarkan klasifikasi-
klasifikasi, yaitu:
1. Fungsional yang dirinci sampai dengan subkegiatan
2. Organisasi yang dirinci sampai dengan satuan kerja
3. Ekonomi yang dirinci sampai dengan jenis belanja
Konsep DIPA tersebut disampaikan oleh KPA Satuan Kerja kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan bagi Satuan Kerja vertikal/unit Pelaksana Teknis.
Sedangkan bagi Satuan Kerja Pusat, Konsep DIPA disampaikan kepada Menteri
Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Kemudian Konsep DIPA tersebut ditelaah kesesuaiannya dengan Surat Rincian
Alokasi Anggaran (SRAA) oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Pusat/Kepala
19
Kantor Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Jika Konsep DIPA
tersebut telah dianggap sesuai, maka dikeluarkanlah Surat Pengesahan DIPA.
b. Surat Pengesahan DIPA
Surat Pengesahan DIPA merupakan surat yang berisi penetapan oleh Bendahara
Umum Negara (BUN) atas Konsep DIPA yang disusun oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan memuat pernyataan bahwa rencana kerja
dan anggaran pada DIPA berkenaan tersedia dananya dalam APBN dan dapat menjadi
dasar pembayaran/pencairan dana atas beban APBN. Surat Pengesahan DIPA tersebut
bersama-sama dengan Konsep DIPA yang telah ditelaah merupakan satu kesatuan
DIPA yang sah sebagai dasar penggunaan anggaran.
B. Pembahasan Masalah
1. Penyelesaian Konsep DIPA KPPN Yang Cepat Namun Kurang Matang.
KPPN Semarang II sebagai satuan kerja memiliki tugas dan kewajiban untuk
menyediakan pelayanan perbendaharaan kepada stakeholder, dalam hal ini satuan
kerja yang berada dalam lingkup wilayahnya. Untuk menunjang pelaksanaan tugas
dan kewajiban tersebut, KPPN Semarang II memerlukan adanya dana atau anggaran
sendiri. Kemudian anggaran tersebut dituangkan dalam DIPA KPPN Semarang II.
Untuk memperoleh DIPA-nya sendiri, proses pengajuan permintaan dana tahun
anggaran 2010 dimulai sejak tahun 2009. Sejak tahun 2009 pemerintah mulai
menyusun RKA-KL dan berdasarkan RKA-KL tersebut disusunlah Konsep DIPA.
Dengan konsep DIPA tersebut, maka dapat diterbitkan Surat Pengesahan DIPA
20
sebagai bukti legalitas dokumen anggaran KPPN bersangkutan. Semua itu adalah
gambaran singkat dari proses penyusunan DIPA yang membutuhkan waktu lama.
Mengingat proses yang panjang tersebut, seharusnya DIPA yang telah siap
digunakan merupakan DIPA yang sudah matang. Artinya tidak perlu dilakukan revisi
terhadapnya kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak. Akan tetapi, hal tersebut
tidak dapat terlaksana secara maksimal di KPPN Semarang II. Revisi masih terlalu
sering dilakukan bahkan hingga bulan Juli 2010.
Ada banyak hal yang menyebabkan kurang matangnya DIPA KPPN yang keluar.
Salah satu masalah tersebut adalah kurang telitinya perencanaan anggaran yang
dilakukan oleh KPPN Semarang II. Meskipun dari segi waktu penyelesaian Konsep
DIPA KPPN Semarang II tergolong sangat cepat (telah selesai sebelum bulan
oktober), ternyata kualitas yang dihasilkan kurang maksimal.
Sebagai contoh terdapat revisi pada pagu anggaran untuk biaya pemeliharaan
gadung dan bangunan gedung kantor. Hal ini tertuang dalam revisi 4 POK DIPA
KPPN Semarang II. Dalam revisi tersebut direncanakan untuk tahun anggaran 2010,
belanja pemeliharaan gedung dan bangunan gedung endapat alokasi dana sebesar
Rp62.600.000,-. Karena setelah dihitung kembali, jumlah anggaran Rp62.600.000,-
tersebut tidak cukup hingga bulan Desember tahun 2010. Untuk itu POK belanja
biaya pemeliharaan gedung dan bangunan, khususnya pemeliharaan gedung kantor
direvisi menjadi Rp80.000.000,-.
Uraian tersebut memberi gambaran yang jelas bahwa penyelesaian proses
penyusunan DIPA tidak harus cepat, melainkan juga harus tepat. Karena pemerintah
21
sengaja membuat peraturan agar penyusunan pagu anggaran 2010 dilakukan pada
tahun 2009, dengan tujuan supaya DIPA yang keluar adalah DIPA yang benar-benar
siap untuk digunakan.
Berikut ini adalah tabel revisi 4 POK (selengkapnya ada dalam lampiran 4)
tersebut:
Tabel III.1
Revisi 4 POK, Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor
(ribuan rupiah) KODE KEG/SUB KEG/JENIS
BLJ/RINCIAN BLJ
SEMULA MENJADI
VOL HG
SAT
JML
BIAYA
VOL HG
SAT
JML
BIAYA
01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
0002 PENYELENGGARAAN
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
PERKANTORAN
687.215 687.215
00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 167.211 210.102
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan
167.211 210.102
- Gedung Kantor 2.465M² 62.600 154.309 2.465M² 80.000 197.200
- Instalasi Listrik, Air dll 1 Thn 12.902 12.902 1 Thn 12.902 12.902
2. Jumlah Pegawai Yang Tertera Dalam RKA-KL dan Konsep DIPA Tidak
Sesuai Dengan Kenyataan Yang Ada.
Masalah lainnya yang dialami oleh KPPN Semarang II adalah tentang
pembayaran gaji para pegawai. Pada tahun anggaran 2010 ini, KPPN Semarang II
mengalami kekurangan anggaran untuk belanja gaji, sehingga pagu anggaran untuk
belanja gaji tahun bersangkutan menjadi minus. Penyebabnya adalah adanya
penambahan pegawai baru sebanyak 4 orang menjadi 34, yang awalnya jumlah
seluruh pegawai KPPN Semarang II ada 30 orang. Padahal untuk menyusun anggaran
belanja tahun anggaran 2010, baik belanja barang, modal maupun belanja gaji,
22
penyusunannya dilakukan pada tahun 2009. Sedangkan penambahan jumlah pegawai
mulai muncul setelah DIPA satuan kerja KPPN Semarang II telah keluar, dan
anggaran belanja pegawainya sesuai dengan jumlah pegawai saat itu yakni 30 orang.
Dengan penambahan jumlah pegawai yang belum diketahui atau direncanakan
sebelumnya tersebut, sudah dapat dipastikan anggaran belanja pegawai KPPN
Semarang II minus 4 orang pegawai.
Yang aneh dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010
adalah adanya perbedaan jumlah pegawai di dalam RKA-KL dan Konsep DIPA,
dengan yang sebenarnya. Dalam RKA-KL dan Konsep DIPA KPPN Semarang II
tertulis bahwa belanja pegawai diberikan untuk 33 orang pegawai. Padahal pada saat
itu baru ada 30 orang pegawai di KPPN Semarang II. Dengan demikian terlihat jelas
bahwa terdapat perbedaan sebanyak 3 orang pegawai untuk DIPA tahun anggaran
2010.
Akan tetapi jika dilihat dari sisi lainnya, bisa jadi kelebihan 3 orang pegawai itu
memang sudah direncanakan untuk tahun anggran 2010 ini. Artinya KPPN Semarang
II telah mengetahui bahwa satuan kerja tersebut akan menerima tambahan pegawai
sebanyak 3 orang. Dengan dasar tersebut, disusunlah RKA-KL dan Konsep DIPA
dengan jumlah pegawai sebanyak 33.
Namun pernyataan ini juga tidak dapat diyakini sepenuhnya kebenaannya. Karena
pada saat penulis melakukan wawancara dengan salah seorang pegawai di sana, beliau
menjawab bahwa jumlah pegawai yang ada di KPPN Semarang II ada sebanyak 34
orang. Kemudian untuk memperoleh informasi yang lebih akurat, Penulis mencoba
23
untuk mendapatkan informasi dari narasumber lainnya. Hasilnya, pegawai tersebut
mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada pemberitahuan akan adanya penambahan
pegawai di KPPN Semarang II untuk tahun anggran 2010. Dengan munculnya
pernyataan tersebut, permasalahan ini semakin tidak jelas penyebabnya.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, Penulis menanyakan langsung
pada salah satu pejabat yang berkompeten dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang
II. Beliau mengatakan bahwa dalam dokumen tersebut terdapat salah ketik, dari yang
seharusnya 34 menjadi 33. Hal ini tentu saja cukup rawan karena berhubungan
langsung dengan keuangan negara. (Kertas Kerja RKA-KL Terlampir)
3. Kurang Memperhatikan Skala Prioritas Belanja Dalam Perencanaan Dan
Penganggaran.
Pada dasarnya DIPA yang diterima oleh KPPN Semarang II merupakan gabungan
antara permintaan dari pihak KPPN dengan pemberian oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Pusat. Oleh karena itu sudah menjadi hal yang wajar apabila terjadi
perbedaan saat DIPA itu muncul. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki
oleh kantor pusat. Untuk itu semua satuan kerja dalam hal ini KPPN Semarang II
harus mengutamakan skala prioritas dalam menentukan alokasi anggarannya. Dengan
demikian semua kebutuhan yang menunjang tercapainya pelayanan kepada
masyarakat yang optimal dapat tercapai.
Skala prioritas tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pemilihan kegiatan
yang memberikan output dan outcome lebih besar sebagai kegiatan yang diutamakan.
Belanja barang juga perlu memperhatikan tingkat emergency dari barang yang akan
24
dibeli tersebut. Sebagai contoh kekurangan dalam penggunaan skala prioritas dalam
penyusunan DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010 adalah dimunculkannya
rencana untuk membeli AC Standing PK dalam penyusunan DIPA tersebut. Padahal
sebenarnya pembelian AC tersebut kurang begitu diperlukan. Hal ini tercermin dalam
revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II. Pada awalnya pagu sebesar Rp30.000.000,-
direncanakan untuk pembelian AC Standing, kemudian direvisi untuk digunakan
membeli peralatan-peralatan yang lain. Secara total anggaran untuk belanja AC
Standing dihilangkan untuk membeli AC split, mesin antrian, vacum cleaner, sice,
serta harddisk eksternal.
Tabel III.2
Revisi 2 POK, Belanja Modal Peralatan dan Mesin (ribuan rupiah)
KODE KEG/SUB KEG/JENIS BLJ/RINCIAN
BLJ
SEMULA MENJADI
VOL HG
SAT
JML
BIAYA VOL HG SAT JML
BIAYA
01.01.09 PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELUARAN NEGARA
0043 PENGELOLAAN DAN
PENGENDALIAN ANGGARAN
169.025 169.025
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
- Meja Kerja Kantor 7 Unit 2.000 14.000 2 Unit 2.627,5 5.255
- Kursi Kerja Kantor 7 Unit 1.500 10.500 7 Unit 1.500 10.500
- AC Standing Floor 5 PK 1 Unit 30.000 30.000 - - -
- AC Split 2 PK - - - 4 Unit 6.800 27.200
- Printer Laser Jet 1 Unit 4.400 4.400 1 Unit 4.400 4.400
- Komputer 5 Unit 13.200 66.000 4 Unit 11.500 46.000
- Mesin Antrian - - - 1 Unit 20.000 20.000
- Vacum Cleaner - - - 1 Unit 2.000 2.000
- Sice - - - 1 Unit 7.250 7.250
- Harddisk Eksternal - - - 3 Unit 765 2.295
25
Dengan penggambaran data revisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa pada saat
perencanaan atau penyusunan DIPA, KPPN Semarang II kurang mempertimbangkan
aspek prioritas dalam belanja yang akan dilakukan untuk tahun anggaran 2010. Hal
ini juga diperkuat dengan pernyataan salah seorang pegawai KPPN Semarang II yang
ditanya oleh Penulis perihal lokasi AC Standing tersebut akan dipasang. Di KPPN
Semarang II sebenarnya sudah terdapat 2 AC Standing yang ada di ruang tunggu dan
middle office. Sedangkan AC Standing yang baru tersebut rencananya akan dipasang
di ruangan pegawai Subbagian Umum dan Verifikasi dan Akuntansi.
Karena pada akhirnya dianggap kurang penting, akhirnya pagu untuk belanja
tersebut dihilangkan dengan melakukan revisi. Meskipun revisi yang dilakukan
tujuannya adalah baik, namun akan lebih baik lagi apabila dalam penyusunan DIPA
skala prioritas diutamakan, sehingga tidak perlu kembali ada revisi DIPA.
4. Terdapat Anggaran Belanja Pemeliharaan Peralatan Perkantoran Yang
Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan Yang Sebenarnya.
Pemeliharaan merupakan salah satu belanja yang setiap bulan secara rutin
dikeluarkan untuk menjaga nilai aset. Perencanaan belanja untuk pemeliharaan
merupakan salah satu jenis belanja yang hampir sama dari bulan ke bulan, bahkan
mungkin bisa jadi tahun ke tahun. Dengan demikian anggaran untuk pemeliharaan
tentu dapat diperkirakan secara keseluruhan meskipun tahun anggarannya belum
berjalan.
26
Dengan sifat belanja yang anggarannya relative sama tersebut, kelebihan anggaran
yang berlebihan tidak seharusnya ada. Terlebih lagi untuk pemeliharaan peralatan
perkantoran yang jumlahnya sudah secara jelas dapat diketahui.
Masalah dalam anggaran belanja pemeliharaan di KPPN Semarang II terdapat
pada belanja pemeliharaan printer. Printer yang dimiliki pada awal tahun 2010 adalah
sebanyak 23 unit. Kemudian dalam DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010
direncanakan untuk menambah lagi satu printer jet dengan pagu belanja modal
peralatan dan mesin. Jika ditotal secara keseluruhan, jumlah printer yang dimiliki
setelah dilakukan pembelian kembali ada sebanyak 24 printer.
Yang menjadi persoalan adalah anggaran untuk pemeliharaan printer dianggarkan
untuk lebih dari 24 unit, yakni 33 printer. Secara jelas dapat terlihat bahwa untuk
belanja tersebut terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan dan anggaran yang
dimintakan. Hal ini tertuang jelas dalam revisi ke-2 POK DIPA KPPN Semarang II.
Tabel III.3
Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II, Pemeliharaan Printer 01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
0002 PENYELENGGARAAN
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
PERKANTORAN
687.215 687.215
00256 PERBAIKAN PERALATAN
KANTOR
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
- Printer 33 Unit 700 23.100 33 Unit 640 21.120
- UPS 4 Unit 120 480 4 Unit 120 480
- Faksimile 2 Unit 1.100 2.200 2 Unit 1.100 2.200
- Genset 1 Unit 4.550 4.550 1 Unit 4.550 4.550
- Kardex 1 Unit - - 1 Unit 1.820 1.820
28
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.
Setelah menguraikan data dan fakta, serta membahas masalah-masalah yang
muncul dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, Penulis memberikan
kesimpulan bahwa:
1. DIPA KPPN Semarang II yang keluar belum sesuai dengan kebutuhan
sebenarnya karena proses penyusunan yang cepat namun kurang tepat.
Dalam menyusun DIPA, KPPN Semarang II dapat menyelesaikannya dengan
cepat, namun hasilnya masi belum optimal. Masih ada rencana yang tidak efektif
untuk direalisasikan pada tahun anggaran 2010.
2. Data penyusunan DIPA KPPN Semarang II masih belum mengacu
sepenuhnya pada keadaan sebenarnya.
Dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, terdapat perbedaan antara
angka yang tertera dengan kenyataan yang sebenarnya.
3. KPPN Semarang II kurang menerapkan skala prioritas dalam menyusun
DIPA untuk tahun anggran 2010.
29
Terdapat rencana belanja yang sebenarnya tidak perlu. Sedangkan belanja-
belanja lain yang lebih penting justru tidak disediakan pagu belanjanya.
4. Masih ada rencana belanja KPPN Semarang II yang pagu anggarannya
melebihi kebutuhan.
Dalam belanja pemeliharaan ada ketidaksesuaian antara jumlah peralatan yang
dirawat di kantor dengan yang tertera dalam dokumen anggaran.
B. Saran.
Setelah pemaparan masalah dan kesimpulan yang dikemukakan pada uraian
sebelumnya, penulis akan mencoba memberikan masukan yang bekaitan dengan
upaya meminimalisasi timbulnya permasalahan dalam penyusunan anggaran.
Diharapkan masukan ini dapat bermanfaat dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang
II dikemudian hari guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
1. Perlu lebih teliti dalam menyusun DIPA agar tidak terjadi kesalahan-
kesalahan yang tidak semestinya terjadi.
Lakukan pengecekan ulang pada Konsep DIPA yang akan diajukan. Dengan
demikian akan terlihat apabila terjadi kesalahan baik kesalahan penulisan maupun
kesalahan-kesalahan lainnya.
2. Dalam menyusun DIPA, sebaiknya berdasarkan pada keadaan sebenarnya
yang terjadi.
Gunakan data-data terbaru untuk mendukung penyusunan DIPA yang sedang
dikerjakan. dengan demikian kemungkinan terjadi perbedaan antara data dengan
kenyataannya akan dapat dihindari.
30
3. Penyusunan RKA-KL dan Konsep DIPA sebaiknya lebih mengutamakan
skala prioritas belanja sehingga saat tahun berjalan tidak terlalu sering
dilakukan revisi.
Pilih kegiatan-kegiatan apa saja yang paling berpengaruh pada pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi periode tahun anggaran yang direncanakan. Buat urutan
prioritas kegiatan dari yang paling penting sampai yang bersifat kurang krusial.
Dengan demikian penyusunan anggaran yang berbasis skala prioritas dapat
dilakukan dengan lebih mudah.
4. Peningkatan koordinasi dalam hal mutasi pegawai dengan Sekretariat
Jenderal, sehingga jumlah mutasi pegawai baik masuk maupun keluar dapat
diketahui dengan jelas.
Sebelum menyusun DIPA, lakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan
Sekretariat Jenderal tentang rencana mutasi pegawai KPPN Semarang II baik
masuk maupun keluar. Dengan demikian perkiraan jumlah pegawai tahun
berikutnya akan sesuai pada saat periode berjalan.
28
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.
Setelah menguraikan data dan fakta, serta membahas masalah-masalah yang
muncul dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, Penulis memberikan
kesimpulan bahwa:
1. DIPA KPPN Semarang II yang keluar belum sesuai dengan kebutuhan
sebenarnya karena proses penyusunan yang cepat namun kurang tepat.
Dalam menyusun DIPA, KPPN Semarang II dapat menyelesaikannya dengan
cepat, namun hasilnya masi belum optimal. Masih ada rencana yang tidak efektif
untuk direalisasikan pada tahun anggaran 2010.
2. Data penyusunan DIPA KPPN Semarang II masih belum mengacu
sepenuhnya pada keadaan sebenarnya.
Dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, terdapat perbedaan antara
angka yang tertera dengan kenyataan yang sebenarnya.
3. KPPN Semarang II kurang menerapkan skala prioritas dalam menyusun
DIPA untuk tahun anggran 2010.
29
Terdapat rencana belanja yang sebenarnya tidak perlu. Sedangkan belanja-
belanja lain yang lebih penting justru tidak disediakan pagu belanjanya.
4. Masih ada rencana belanja KPPN Semarang II yang pagu anggarannya
melebihi kebutuhan.
Dalam belanja pemeliharaan ada ketidaksesuaian antara jumlah peralatan yang
dirawat di kantor dengan yang tertera dalam dokumen anggaran.
B. Saran.
Setelah pemaparan masalah dan kesimpulan yang dikemukakan pada uraian
sebelumnya, penulis akan mencoba memberikan masukan yang bekaitan dengan
upaya meminimalisasi timbulnya permasalahan dalam penyusunan anggaran.
Diharapkan masukan ini dapat bermanfaat dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang
II dikemudian hari guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
1. Perlu lebih teliti dalam menyusun DIPA agar tidak terjadi kesalahan-
kesalahan yang tidak semestinya terjadi.
Lakukan pengecekan ulang pada Konsep DIPA yang akan diajukan. Dengan
demikian akan terlihat apabila terjadi kesalahan baik kesalahan penulisan maupun
kesalahan-kesalahan lainnya.
2. Dalam menyusun DIPA, sebaiknya berdasarkan pada keadaan sebenarnya
yang terjadi.
Gunakan data-data terbaru untuk mendukung penyusunan DIPA yang sedang
dikerjakan. dengan demikian kemungkinan terjadi perbedaan antara data dengan
kenyataannya akan dapat dihindari.
30
3. Penyusunan RKA-KL dan Konsep DIPA sebaiknya lebih mengutamakan
skala prioritas belanja sehingga saat tahun berjalan tidak terlalu sering
dilakukan revisi.
Pilih kegiatan-kegiatan apa saja yang paling berpengaruh pada pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi periode tahun anggaran yang direncanakan. Buat urutan
prioritas kegiatan dari yang paling penting sampai yang bersifat kurang krusial.
Dengan demikian penyusunan anggaran yang berbasis skala prioritas dapat
dilakukan dengan lebih mudah.
4. Peningkatan koordinasi dalam hal mutasi pegawai dengan Sekretariat
Jenderal, sehingga jumlah mutasi pegawai baik masuk maupun keluar dapat
diketahui dengan jelas.
Sebelum menyusun DIPA, lakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan
Sekretariat Jenderal tentang rencana mutasi pegawai KPPN Semarang II baik
masuk maupun keluar. Dengan demikian perkiraan jumlah pegawai tahun
berikutnya akan sesuai pada saat periode berjalan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang, No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
____________, No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Peraturan Presiden, No. 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.
____________, No. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
kementerian/Lembaga.
____________, No. 51 tahun 2009 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat Tahun Anggaran 2010.
Peraturan Menteri Keuangan, No. 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar.
____________, No. 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
____________, No. 119/PMK.02/2009 tentang tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan
Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010.
____________, No. 192/PMK.05/2009 tentang Perencanaan Kas.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II. 2010. Profil KPPN Semarang
II Tahun 2010: Struktur Organisasi & Sumber Daya Manusia. Semarang:
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II.
____________, Profil KPPN Semarang II. http://www.kppnsemarang2.com
/media.php?module=profil (diakses tanggal 24 Juli 2010).
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\POK_SAH.doc
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II
Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762 Semarang - 50241 Fax : (024)8411087
Nomor : S-0191/WPB.14/KP.0210/2010 11 Februari 2010
Lampiran : 8 Lembar
Hal : Pengesahan POK DIPA KPPN Semarang II
No : 0918/015-08.2/XIII/2010
tanggal 31 Desember 2009
Yth : Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Jawa Tengah Jl. Pemuda No. 2 Semarang
Sehubungan dengan surat Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah Nomor : S-134/WPB.14/BG.0102/2010 tanggal 19 Januari 2010 hal Pengesahan POK TA. 2010, dengan ini kami kirimkan POK KPPN Semarang II untuk dapat disahkan
Demikian disampaikan, dan atas kerja samanya diu
capkan terima kasih.
Kepala Kantor,
Sardjito NIP 060043786
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI_POK'10.doc
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II
Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762 Semarang - 50241 Fax : (024)8411087
Nomor : S-0107/WPB.14/KP.0210/2010 22 Januari 2010
Lampiran : 4 Lembar
Hal : POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Yth : 1. Pejabat Pembuat Komitmen
2. Bendahara Pengeluaran KPPN Semarang II di Semarang
Sehubungan dengan surat Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng No. S-138/WPB.14/BD.0303/2010 tanggal 19 Januari 2010 hal Pengesahan Revisi I DIPA KPPN Semarang II Nomor : 0918/015-08.2/XIII/2010 tanggal 31 Desember 2009, berikut disampaikan POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Rincian POK terlampir
Surat Revisi POK ini menjadi satu kesatuan dengan DIPA berkenaan dan pelaksanaan selanjutnya agar disesuaikan dengan revisi dimaksud.
Kepala Kantor,
Sardjito NIP 060043786 Tembusan : Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng sebagai Laporan
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI2_POK'10.doc
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II
Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762 Semarang - 50241 Fax : (024)8411087
Nomor : S-0245/WPB.14/KP.0210/2010 16 Februari 2010
Lampiran : 4 Lembar
Hal : Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Yth : 1. Pejabat Pembuat Komitmen
2. Bendahara Pengeluaran KPPN Semarang II di Semarang
Sehubungan dengan surat Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor S-774/PB.1/2010 tanggal 11 Februari 2010 hal Persetujuan Revisi Belanja Modal Peralatan dan Mesin pada DIPA/POK T.A 2010 sarker KPPN Semarang II dan adanya kegiatan yang belum tersedia alokasi dana dalam DIPA, berikut disampaikan Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010 dalam ribuan rupiah
KODE KEG/SUB KEG/JENIS
BLJ/RINCIAN BLJ
SEMULA MENJADI
VOL HG SAT
JML BIAYA
VOL HG SAT
JML BIAYA
01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
0002 PENYELENGGARAAN
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN PERKANTORAN
687.215 687.215
00026 POLIKLINIK/OBAT-OBATAN
(TERMASUK HONORARIUM
DOKTER DAN PERAWAT)
12
Bln
14.220 12
Bln
14.220
521113 Belanja untuk Menambah Daya Tahan
Tubuh
- Obat-obatan 33 OT 140 4.620 33 OT 230 7.820
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya
- Honorarium dokter dan Perawat 12 Bln 800 9.600 8 Bln 800 6.400
00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan
dan Mesin
- AC Split dan Standing Floor 12
Unit 350 4.200 16
Unit 350 5.600
- Komputer 37
Unit 700 25.900 37
Unit 640 23.680
- Printer 33
Unit 700 23.100 33
Unit 640 21.120
- UPS 4 Unit 120 480 4 Unit 120 480
- Faksimile 2 Unit 1.100 2.200 2 Unit 1.100 2.200
- Genset 1 Unit 4.550 4.550 1 Unit 4.550 4.550
- Kardex 1 Unit - - 1 Unit 1.820 1.820
- Tabung Pemadam Kebakaran 4 Unit - - 4 Unit 245 980
- Pemeliharaan Inventaris 33 OT 45 1.485 33 OT 45 1.485
01.01.09 PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELUARAN NEGARA
0043 PENGELOLAAN DAN
PENGENDALIAN ANGGARAN
169.025 169.025
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
- Meja Kerja Kantor 7 Unit 2.000 14.000 2 Unit 2.627,5 5.255
- Kursi Kerja Kantor 7 Unit 1.500 10.500 7 Unit 1.500 10.500
- AC Standing Floor 5 PK 1 Unit 30.000 30.000 - - -
- AC Split 2 PK - - - 4 Unit 6.800 27.200
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI2_POK'10.doc
- Printer Laser Jet 1 Unit 4.400 4.400 1 Unit 4.400 4.400
- Komputer 5 Unit 13.200 66.000 4 Unit 11.500 46.000
- Mesin Antrian - - - 1 Unit 20.000 20.000
- Vacum Cleaner - - - 1 Unit 2.000 2.000
- Sice - - - 1 Unit 7.250 7.250
- Harddisk Eksternal - - - 3 Unit 765 2.295
Surat Revisi POK ini menjadi satu kesatuan dengan DIPA berkenaan dan
pelaksanaan selanjutnya agar disesuaikan dengan revisi dimaksud.
Kepala Kantor,
Sardjito NIP 060043786 Tembusan : Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng sebagai Laporan
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI3_POK'10.doc
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II
Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762 Semarang - 50241 Fax : (024)8411087
Nomor : S-0409/WPB.14/KP.0210/2010 24 Maret 2010
Lampiran : 4 Lembar
Hal : Revisi 3 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Yth : 1. Pejabat Pembuat Komitmen
2. Bendahara Pengeluaran KPPN Semarang II di Semarang
Sehubungan dengan pelaksanaan :
1. Pemutakhiran data arsip KPPN Semarang II, diperlukan adanya rak besi yang memadai, setelah diadakan penelitian ternyata belum tersedia alokasi dana untuk pemeliharaan rak besi
2. Pemasangan AC pada Aula Lantai 2 KPPN Semarang II, instalasi yang tersedia belum memenuhi kebutuhan untuk pemasangan 4 unit AC 2 PK
maka dengan ini disampaikan Revisi 3 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010 dalam ribuan rupiah
KODE KEG/SUB KEG/JENIS
BLJ/RINCIAN BLJ
SEMULA MENJADI
VOL HG SAT
JML BIAYA
VOL HG SAT
JML BIAYA
01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
0002 PENYELENGGARAAN
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN PERKANTORAN
687.215 687.215
00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan
dan Mesin
61.915 61.915
- AC Split dan Standing Floor 16
Unit 350 5.600 16
Unit 350 5.600
- Komputer 37
Unit 640 23.680 37
Unit 640 23.680
- Printer 33
Unit 640 21.120 33
Unit 460 15.180
- UPS 4 Unit 120 480 4 Unit 120 480
- Faksimile 2 Unit 1.100 2.200 2 Unit 505 1.010
- Genset 1 Unit 4.550 4.550 1 Unit 3.550 3.550
- Kardex 1 Unit 1.820 1.820 1 Unit 1.820 1.820
- Tabung Pemadam Kebakaran 4 Unit 245 980 4 Unit 245 980
- Rak Besi - - - 30
unit 271 8.130
- Pemeliharaan Inventaris 33 OT 45 1.485 33 OT 45 1.485
00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 167.211 167.211
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan
167.211 167.211
- Gedung Kantor 2.465
M² 65.400 161.211 2.465
M² 62.600 154.309
- Instalasi Listrik, Air dll 4
KEG 1.500 6.000 1
THN 12.902 12.902
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI3_POK'10.doc
Surat Revisi POK ini menjadi satu kesatuan dengan DIPA berkenaan dan pelaksanaan selanjutnya agar disesuaikan dengan revisi dimaksud.
Kepala Kantor,
Sardjito NIP 060043786 Tembusan : Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng sebagai Laporan
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI4_POK'10.doc
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II
Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087 (KK);8413762
Semarang - 50241 Fax : (024)8419664
Nomor : S-0729/WPB.14/KP.0210/2010 4 Mei 2010
Lampiran : 4 Lembar
Hal : Revisi 4 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
Yth : 1. Pejabat Pembuat Komitmen
2. Bendahara Pengeluaran
KPPN Semarang II
di Semarang
Sehubungan dengan :
1. Surat Kepala Kanwil Propinsi Jawa Tengah tanggal 4 Mei 2010 Nomor : S-1168/ WPB.14/
BD.0303 /2010 hal Pengesahan Revisi DIPA no. 0918/015-08.2/XIII/ 2010 Revisi ke-2
2. Maka dengan ini disampaikan Revisi 4 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010
dalam ribuan rupiah
KODE KEG/SUB KEG/JENIS
BLJ/RINCIAN BLJ
SEMULA MENJADI
VOL HG
SAT
JML
BIAYA VOL
HG
SAT
JML
BIAYA
01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
0002 PENYELENGGARAAN
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN PERKANTORAN
687.215 687.215
00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 167.211 210.102
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung
dan Bangunan
167.211 210.102
- Gedung Kantor 2.465
M² 62.600 154.309 2.465
M² 80.000 197.200
- Instalasi Listrik, Air dll 1 Thn 12.902 12.902 1 Thn 12.902 12.902
04863 OPERASIONAL PERKANTORAN
DAN PIMPINAN
1 Thn 371.149 1 Thn 328.258
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 136.189 136.189
- Keperluan Pokok 1 Thn 34.800 34.800 1 Thn 34.800 34.800
- Cleaning service 24 OT 1.000 24.000 24 OT 1.000 24.000
- Bahan Cleaning Service 1 Thn 11.989 11.989 1 Thn 11.989 11.989
- Penggunaan Kertas Berharga/Meterai 1 Thn 3.000 3.000 1 Thn 3.000 3.000
- Honor Satpam / Pengamanan 48 OT 1.300 62.400 48 OT 1.300 62.400
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 27.500 27.500
- Biaya Pos / Pengepakan / Pengiriman
/ Pengangkutan Barang/Dokumen
1 Thn 27.500 27.500 1 Thn 27.500 27.500
521115 Honor yang Terkait dengan Operasional
Satker
40.460 40.460
- Honor Pejabat Pengelola Keuangan
dan Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa
1 Thn 40.460 40.460 1 Thn 40.460 40.460
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 130.000 107.109
- Pengadaan Suppplies Komputer 1 Thn 130.000 130.000 1 Thn 107.109 107.109
524111 Belanja Perjalanan Biasa 37.000 17.000
- Perjalanan Dinas dalam Rangka
Pembinaan/Penyuluhan
Perbendaharaan/Rakor/Konsultasi
1 Thn 37.000 37.000 1 Thn 17.000 17.000
D:\SemesterVI\Laporan PKL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI4_POK'10.doc
Surat Revisi POK ini menjadi satu kesatuan dengan DIPA berkenaan dan pelaksanaan
selanjutnya agar disesuaikan dengan revisi dimaksud.
Kepala Kantor,
Sardjito
NIP 060043786
Tembusan :
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng
sebagai Laporan