Laporan Kimia New

15
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita berkecimprung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan basa ini selalu berhubungan dengan kehidupan sehari –hari . asam merupakan sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun memerlukan. Proses pencernaan, dan memasak adalah contoh kejadian yang melibatkan asam dan basa. Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan asam dan basa yang ada dalam bunga dan kunyit serta zat-zat kimia yang diperkirakan mengandung asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus. Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan mempunyai rasa masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH > 7 dan mempunyai rasa yang pahit. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini : Menguji sifat asam-basa menggunakan kertas lakmus.

description

SMA

Transcript of Laporan Kimia New

Page 1: Laporan Kimia New

BAB 1.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga

kita berkecimprung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan

basa ini selalu berhubungan dengan kehidupan sehari –hari . asam merupakan

sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita,

bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun

memerlukan. Proses pencernaan, dan memasak adalah contoh kejadian yang

melibatkan asam dan basa.

Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan asam dan

basa yang ada dalam bunga dan kunyit serta zat-zat kimia yang diperkirakan

mengandung asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus.

Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan mempunyai

rasa masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH > 7

dan mempunyai rasa yang pahit.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini :

Menguji sifat asam-basa menggunakan kertas lakmus.

Menentukan pH larutan asam-basa menggunakan pH meter dan indikator

Universal.

Page 2: Laporan Kimia New

BAB 2.

LANDASAN TEORI

Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier secara

keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan

asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya

terbatas pada asam-asam okso dan karena is tidak mengetahui komposisi sesungguhnya

dari asamasam halida, HCI, HBr, dan HI.

Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani

yaitu oxus (asam) dan gennan (menghasilkan) yang berarti “penghasil/pembentuk asam”.

Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam –

asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier

tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy

berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli

kimia Swedia yang bernama Svante August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,

mengemukakan teori ion dan kemudian merumuskan pengertian asam. Basa dapat

dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu

saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.

A. TEORI ASAM-BASA

1. Teori Asam-Basa Arrhenius

Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat

menghasilkan ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat meningkatkan

konsentrasi ion hidronium (H3O+). Basa adalah zat yang dalam air dapat

menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion

hidroksida. Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga

Page 3: Laporan Kimia New

tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak

ada H+ dan OH-.

2. Teori Bronsted dan Lowry

Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Bronsted (1879-1947)

dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen

mengusulkan teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum.

asam: zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain

basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.

Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai

reaksi asam basa, yakni

HCl(g) + NH3(g) →NH4Cl(s)

simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida

mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.

Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam

maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan

sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah

menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa. Dalam suatu larutan asam dalam

air, air berperan sebagai basa.

HCl + H2O → Cl– + H3O+

Asam 1 + Basa 2 → basa konjugat1 + asam konjugat2

Basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton

pindah dari asam tersebut.

Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton

ditambahkan ke basa tersebut.

Page 4: Laporan Kimia New

Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl– adalah sebuah proton, dan

perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan

konjugat, dan pasangan HCl dan Cl– juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.

Larutan dalam air ion CO3 2– bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32– dan H2O,

yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya

membentuk pasangan asam basa konjugat.

H2O + CO32– → OH– + HCO3–

Asam 1+ Basa 2 → basa konjugat 1 + asam konjugat 2

Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai asam atau basa.

Air adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan

ion hidroksida adalah contoh reaksi zat amfoter

H2O + H2O → OH– + H3O+

Asam 1+ Basa 2 → basa konjugat 1 + asam konjugat 2

B. Kekuatan Asam dan Basa

Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi

ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut.

Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan,

seorang kimiawan dari Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk

menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion

H+ dan secara matematika diungkapkan dengan persamaan :

1. Derajat keasaman (pH)

Untuk air murni pada temperatur 25 °C :

[H+] = [OH-] = 10-7 mol/L Sehingga : pH air murni = – log 10-7 = 7.

Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral

Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam

Page 5: Laporan Kimia New

Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa

Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14

2. Asam Kuat

Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya

(α = 1). Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari

konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.

3. Asam Lemah

Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion

seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat

ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat).

Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+]

terlebih dahulu.

4. Basa Kuat

Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya

(α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung

nilai pOH dari konsentrasi basanya.

5. Basa lemah

Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion

seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat

ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat).

Page 6: Laporan Kimia New

C. Asam dan Basa dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan

Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada

beberapa jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan (soft

drink) dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu

(Gambar 13). Sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan

digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa

dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.

Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk

menguji basa, meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau

mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit

sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari

rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan

dari produk pembersih saluran.

D. Asam dan Basa dalam Kehidupan

Beberapa Asam dan Basa Yang Telah Dikenal. Asam merupakan kebutuhan

industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah

asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H2SO4)

merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam

pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan,

pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk

pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat

menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.

Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan

pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat

Page 7: Laporan Kimia New

mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang

tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl dan ion-ionnya yang terbentuk

dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.

Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa

produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan

sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2 yang

umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih yang

mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak

merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat, sehingga

sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak

digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.

Page 8: Laporan Kimia New

BAB 3.

METODE PENELITIAN

a. Waktu & Tempat penelitian

o Hari/tanggal : Selasa, 24 Februari 2015

o Tempat : Laboratorium Kimia- SMAN 1 Kefamenanu

b. Alat dan Bahan Penelitian

o Alat :

- Gelas Kimia,

- Plat tetes,

- pH meter,

- Pipet tetes,

- Mortar Alu,

- Spatula,

- Botol Penyemprot.

o Bahan :

Aqua (Air), Tissu, Indikator Universal, Kertas Lakmus Merah-Biru,

Coca-cola, Sprite, Cuka, Detergen, Bunga Kembang Sepatu, Jeruk

nipis, Kunyit, Mangga, Nenas.

c. Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan dalam kegiatan

praktikum.

Page 9: Laporan Kimia New

2. Menghaluskan bahan yang di gunakan sebagai indikator alami, seperti

: kunyit, mangga, nenas, bunga kembang sepatu, dan jeruk nipis.

3. Mengambil ekstrak bahan yang digunakan sebagai indikator alami

dengan menggunkan pipet tetes, kemudian meletakkan di plat tetes.

4. Kemudian masukkan kertas lakmus Merah-Biru.

5. Amati perubahan warna yang terjadi dan menentukan larutan

tersebut bersifat asam atau basa.

6. Mengambil ekstrak dan larutan yang akan di uji, kemudian

memasukkan ke dalam gelas kimia.

7. Mencelupkan kertas indikator Universal ke dalam gelas kimia.

8. Menentukan pH dari masing-masing larutan yang di uji dan

menentukan larutan tersebut bersifat Asam atau Basa.

9. Ulangi langkah ke 6, kemudian celupkan pH meter ke dalam gelas

kimia.

10. Amati pH tiap larutan dan tentukan larutan tersebut bersifat Asam

atau Basa.

11. Menuliskan hasil percobaan praktikum ke dalam kertas laporan.

Page 10: Laporan Kimia New

BAB 4.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

1. Analisis Data

No. Bahan Perubahan Warna pH

meter

Indikator

Universal

Sifat

larutanLakmus Merah Lakmus Biru

1. Jeruk nipis Merah Merah 3,1 2 Asam

2. Sprite Merah Merah 3,7 3 Asam

3. Coca-cola Merah Merah 2,6 2 Asam

4. Mangga Merah Merah 3,8 3 Asam

5. Kunyit Merah Biru 7,7 6 Netral

6.

k

Kembang sepatu Merah Biru 7,2 6 Netral

7. Nenas Merah Merah 4,0 3 Asam

8. Cuka Merah Merah 2,3 1 Asam

9.

d

Deterjen Biru Biru 11,6 7 Basa

2. PembahasanDari data diatas menunjukkan hasil filtrasi asam basa dari beberapa larutan

dengan menggunakan beberapa indikator antara lain : Lakmus merah dan biru, pH meter dan indikator universal. Coca-cola,

mangga, nenas, jeruk nipis, sprite dan cuka bersifat asam karena diuji menggunakan lakmus merah dan lakmus biru, hanya lakmus biru yang berubah warna sedangkan lakmus merah tetap. Ketika diuji menggunakan pH meter menunjukan angka dibawah 7 dan menggunakan Indikator Universal ketika dicocokkan dengan warna

Page 11: Laporan Kimia New

yang tertera pada sampelnya menunjukkan angka dibawah 7 sehingga coca-cola, mangga, nenas, jeruk nipis, sprite dan cuka termasuk larutan asam.

Sedangkan detergen dan kapur bersifat basa karena diuji menggunakan lakmus merah dan lakmus biru, hanya lakmus merah yang berubah warna sedangkan lakmus biru tetap. Dan diuji menggunakan pH meter menunjukkan angka diatas 7 dan menggunakan Indikator Universal ketika dicocokkan dengan warna yang tertera pada sampelnya menunjukkan angka diatas 7 sehingga detergen dan kapur termasuk larutan basa. Dan untuk kunyit bersifat netral.

Page 12: Laporan Kimia New

BAB 5.

KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan

Bahwa kertas lakmus merah yang diberi larutan basa akan berubah warna

menjadi biru ,dan kertas lakmus biru yang diberi larutan asam akan berubah

warna menjadi merah,

Bahwa larutan asam mempunyai pH 1-6, larutan Netral mempunyai pH 7

sedangkan larutan Basa mempunyai pH 8-14.

Dari hasil percobaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang termasuk

larutan asam adalah cuka,jeruk nipis, spirite, coca-cola, dan lain-lain.

Sedangkan larutan basa adalah deterjen.

2) SaranSaran kami dalam melaksanakan penelitian ini adalah, sebaiknya fasilitas yang ada di dalam laboratorium harus lebih diperbaiki/diperlengkap lagi, agar penelitian-penelitian yang akan dilaksanakan dikemudian hari dapat berjalan lebih baik lagi.Kami juga menyarankan agar kita semua lebih tekun dan serius lagi dalam belajar, agar dimasa depan kita dapat menjadi orang yang membanggakan.