New Laporan Ppl 2
-
Upload
andri-wiranata -
Category
Documents
-
view
93 -
download
0
Transcript of New Laporan Ppl 2
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II
SMK NEGERI 1 MAGELANG
Disusun Oleh :
Nama : Bambang wahyudi
Nim : 5201408118
Prodi : Pend. Teknik Bangunan, S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan PPL II ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES.
Hari :
Tanggal :
Disahkan oleh :
Dosen Koordinator Kepala SMK N 1 Magelang
Aris Widodo, S.Pd., M.T. Drs. Ngajid, M.Pd
NIP. 19710207 199903 1 011 NIP. 19590521 198403 1 006
Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES
Drs. Masugino, M.Pd.
NIP. 19520721 198012 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL
2) di SMK 1 Kedungwuni dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan baik
dan benar. Pada penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini, penulis
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik secara moral, material maupun
lainnya. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Ngajid, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Magelang.
3. Aris Widodo, S.Pd., M.T. selaku Dosen Koordinator dan Drs. Supraptono,
M.Pd Dosen Pembimbing PPL di SMK Negeri 1 Magelang.
4. Drs. Masugino, M.Pd. selaku kepala UPT PPL Universitas Negeri
Semarang.
5. Wakijan,ST selaku Koordinator Guru Pamong SMK Negeri 1 Magelang.
6. Ibu Gesti selaku Guru Pamong di SMK Negeri 1 Magelang.
7. Bapak Ibu guru, karyawan/karyawati serta peserta didik SMK Negeri 1
Magelang yang telah meluangkan waktu serta kesempatan dalam
pelaksanaan PPL II ini.
8. Andri Wiranata, Dwi wahyu Prasetyo, Eddy Syaputro, Mukhamad Yusuf
yang selalu menemani dalam keadaan susah maupun senang saat
menjalankan PPL.
9. Rekan – rekan Mahasiswa Praktikan PPL di SMK Negeri 1 Magelang.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL II.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................iHALAMAN PENGESAHAN........................................................iiKATA PENGANTAR.....................................................................iiiDAFTAR ISI....................................................................................ivDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ............................................................11.2. Tujuan..........................................................................21.3. Manfaat........................................................................2
BAB II. LANDASAN TEORI2.1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan..................42.2. Dasar Pelaksanaan PPL...............................................42.3. Dasar Implementasi.....................................................52.4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK..............6
BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN3.1. Waktu Kegiatan...........................................................73.2. Tempat Kegiatan.........................................................73.3. Tahapan Kegiatan..........................................................73.4. Materi Kegiatan...........................................................113.5. Proses Pembimbingan..................................................113.6. Faktor Pendukung dan Penghambat............................12
BAB IV. PENUTUP4.1. Kesimpulan .................................................................134.2. Saran............................................................................13
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kalender Akademik Tahun Ajaran 2013/2014
2. Jadwal Mengajar
3. Silabus
4. Rencana Pelaksanaan Pengajaran
5. Kartu Bimbingan Praktik Mengajar
6. RefleksiDiri
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu bentuk kegiatan
pendidikan yang harus ditempuh oleh mahasiswa perguruan tinggi sebagai salah satu
syarat untuk menempuh jenjang strata satu (S1) bagi mahasiswa pendidikan. Praktik
pengalaman lapangan ditujukan untuk melatih mahasiswa agar menjadi tenaga
pendidik yang profesional yang nantinya siap diterjunkan untuk menjadi seorang guru
yang memiliki kemampuan mengajar sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan.
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyiapkan tenaga pendidik
profesional, Universitas Negeri Semarang mempunyai program PPL bagi mahasiswa
kependidikan sesuai dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor
22 tahun 2008 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa
Program Kependidikan. Hal ini menyatakan bahwa PPL adalah kegiatan intra
kurikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa kependidikan Universitas Negeri
Semarang. Kegiatan PPL ini meliputi praktik mengajar, administrasi, bimbingan dan
konseling serta kegiatan ekstrakurikuler di dalam sekolah.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini mempunyai misi untuk membina
dan menciptakan calon tenaga pendidik yang profesional, bertanggung jawab,
berwawasan dan memiliki disiplin tinggi sesuai kriteria dunia pendidikan saat ini
yang lebih mengembangkan aspek karakteristik kebangsaan. Kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan yang kami laksanakan di SMK 1 Magelang diharapkan dapat
melatih dan mengembangkan kemampuan kami sebagai calon tenaga pendidik yang
nantinya benar-benar dapat mengaplikasikan apa yang kami peroleh dikampus untuk
diterapkan di lingkungan sekolah. Sehingga tercipta kegiatan didalam dunia
pendidikan yang lebih baik lagi guna menyongsong masa depan yang cerah.
1
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 2) ini, adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan
2. Membentuk dan mendidik mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga
pendidik yang profesional
3. Melatih kemampuan mahasiswa praktikan sebelum benar-benar terjun kedunia
pendidikan.
Membekali mahasiswa praktikan dengan seperangkat keterampilan dan penguasaan
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial
1.3 Manfaat
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini diharapkan memberikan
manfaat bagi mahasiswa praktikan, sekolah, universitas dan pihak lain yang masih terkait
dengan kegiatan ini.
1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan
- Sebagai bentuk pelatihan agar bisa mengembangkan kemampuan yang
dimiliki sebagai calon tenaga pendidik.
- Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan ke dalam dunia sekolah.
- Sebagai sarana untuk melatih kemampuan cara berpikir dalam memecahkan
masalah khususnya mengenai pendidikan.
2. Manfaat bagi sekolah tempat latihan
- Meningkatkan kerjasama antara pihak universitas dengan pihak sekolah.
- Meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing dan membina anak
didiknya.
- Membantu terciptanya kegiatan belajar mengajar yang lebih kondusif di dalam
sekolah.
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang
- Sebagai bentuk kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak universitas.
2
- Meningkatkan kerjasama dalam hal perekrutan tenaga pendidik apabila
sekolah tempat latihan membutuhkan tenaga pendidik baru.
- Sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswa praktikan dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh.
Mengetahui gambaran nyata tentang perkembangan pembelajaran yang terjadi di
dunia sekolah.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan intrakurikuler yang
wajib diikuti bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang program studi
pendidikan sebagai pelatihan dalam menerapkan teori yang diperoleh dalam
semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
agar mereka meperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam
penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan
lainnya.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi praktik mengajar, praktik
administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat
kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan
agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-
prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, dan kompetensi sosial.
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada
mahasiswa praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, personal, dan
kemasyarakatan.
2.2. Dasar Pelaksanaan PPL
Dasar hukum kegiatan tersebut adalah :
1. Undang-Undang :
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(lembaran Negara tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran Negara
nomor 4301).
b. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara RI Tahun 2005 157, Tambahan Lembaran RI Nomor 4586).
2. Peraturan Pemerintah :
a. Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
4
Lembaran Negara Nomor 5105).
b. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Nomor 4496).
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :
a. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.
b. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti.
4. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:
a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan
Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjan Universitas
Negeri Semarang.
b. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaran Pendidikan di Universitas
Negeri Semarang.
c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang.
d. Nomor 09/O/2010 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi
Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang.
2.3. Dasar Implementasi
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan dalam
mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional sebagai guru pengajar dan
pembimbing atau konselor. Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan kegiatan
yang wajib diikuti mahasiswa kependidikan yang diselenggrakan dalam rangka
menerapkan keterampilan dan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. Di
samping itu, melalui kegiatan PPL, mahasiswa akan memperoleh pengalaman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran secara terpadu di sekolah. Dalam
kegiatan PPL, mahasiswa praktikan bertindak sebagai guru di sekolah, yaitu
melakukan praktik mengajar, praktik adminitrasi, praktik bimbingan, serta
kegiatan pendidikan lain yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di
sekolah maupun masyarakat.
Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah, mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, pengetahuan,
keterampilan, serta sikap dalam melakukan tugasnya sebagai seorang guru yang
profesional, baik dalam bidang studi yang digelutinya maupun dalam pelayanan
5
bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah. Selain itu, mahasiswa dapat
meningkatkan nilai positif dan pengembangan diri dalam bermasyarakat
2.4. Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
6
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Waktu Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan II dilaksanakan dari tanggal 29 Juli
sampai 19 Oktober 2013. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari belajar dari
Senin sampai Sabtu, kecuali hari libur. Waktu belajar normal di SMK Negeri 1
Magelang yaitu untuk Hari Senin sampai Sabtu pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dimulai pukul 07:00-17:00 WIB, kecuali Hari Jum’at dan Sabtu. Hari
Jum’at dari pukul 07:00-11:35 WIB. Untuk hari Sabtu dari pukul 07:00-15:15.
3.2 Tempat Kegiatan
Secara umum, tempat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II adalah
di SMK N 1 Magelang yang beralamat di Jalan Cawang no.2 Kelurahan Jurang
Ombo, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang kode pos 56123. Secara
lebih khusus, pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II yaitu Ruang Teori
dan Praktek (KKPI II).
3.3 Tahapan Kegiatan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II ini terbagi dalam beberapa
tahapan kegiatan yang secara terperinci dijelaskan sebagai berikut:
1. Pelatihan
Pelatihan disini merupakan kegiatan awal praktikan dalam Praktik
Pengalaman Lapangan II yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Magelang terutama
pada jurusan Teknik Bangunan dengan agenda pembelajaran Gambar Manual.
2. Pengajaran Model.
Pengajaran model merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
praktikan terhadap guru pamong selama proses belajar mengajar yang meliputi
metode pengajaran, penguasaan kelas, penyelesaian masalah sampai penggunaan
media pengajaran di awal pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II selama
kurang lebih satu minggu.
Kegiatan pengajaran model ini dilakukan dengan maksud memberikan
gambaran kepada praktikan mengenai proses belajar mengajar di sekolah yang
bersangkutan pada umumnya dan proses belajar mengajar di bidang studi yang
7
diampu pada khususnya.
3. Pengajaran Terbimbing
Pengajaran terbimbing merupakan kegiatan pengajaran oleh praktikan dangan
bimbingan guru pamong mendampingi praktikan selama proses belajar mengajar
untuk melakukan pengamatan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk
mengetahui perkembangan guru praktikan selama kegiatan pengajaran apakah
mengalami kemajuan atau justru mengalami kemunduran kualitas dalam
mengajar. Setelah proses belajar mengajar selasai, guru pamong memberikan
penilaian secara langsung atau secara lisan terhadap pengajaran yang dilakukan
oleh praktikan. Hal ini tentunya sangat menguntungkan praktikan sebab karena
praktikan dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan yang ada di praktikan
selama pengajaran.
Kegiatan pengajaran terbimbing yang dilakukan di sekolah dimaksudkan agar
praktikan:
i. Memperoleh informasi dari guru pamong atau petugas lain tentang
proses mengajar atau kegiatan lain dan permasalahanya.
ii. Memperoleh informasi mengenai mekanisme observasi pengajaran
model dari guru pamong atau petugas lain yang bersangkutan.
iii. Melaksanakan hasil observasi pengajaran model dari guru pamong
atau petugas lain yang bersangkutan.
iv. Mendiskusikan hasil observasi pengajaran model yang telah dilakukan
dengan mahasiswa praktikan lain dan guru pamong yang
bersangkutan.
v. Menyusun laporan dan resume untuk diserahkan kepada guru pamong
yang bersangkutan.
4. Pengajaran Mandiri
Pengajaran mandiri merupakan kegiatan pelatihan mengajar yang dilakukan
praktikan tanpa didampingi guru pamong. Dalam kegiatan ini guru pamong
menyerahkan sepenuhnya kegiatan pengajaran dan yang termasuk didalamnya
meliputi perangkat pembelajaran, penyelenggaraan ujian, pemberian tugas sampai
proses penilaian kepada praktikan. Dengan metode ini, praktikan benar-benar
dituntut untuk mandiri dalam pengajaran dan pengelolaan kelas serta
penyelesaian masalah yang ada didalamnya dengan tidak menutup kemungkinan
8
bimbingan dari guru pamong.
Selain itu kegiatan mandiri itu juga bertujuan untuk memberi kesempatan
kepada praktikan untuk berkreasi dan juga berperan aktif dalam proses
pengajaran tanpa adanya tekanan dan pengaruh faktor luar yang dapat
mempengaruhi proses kegiatan pengajaran mandiri. Praktikan juga dituntut untuk
membuat rencana perangkat pembelajaran sendiri dengan sedikit bimbingan dari
guru pamong.
Setelah membuat rencana perangkat pembelajaran, guru praktikan harus dapat
menerapkan kompetensinya dalam hal pengajaran yang sudah tertuang dalam
rencana perangkat pembelajaran, antara lain:
c. Membuka pelajaran
Sebagai awal pembelajaran guru mengucapkan salam, presensi siswa,
menanyakan kabar peserta didik, memberikan pertanyaan untuk memberikan
motivasi siswa sehingga praktikan tahu hal – hal apa saja yang sudah dan
belum dikuasai.
d. Komunikasi dengan siswa
Komunikasi dengan siswa harus senantiasa dilakukan dengan tujuan
agar lebih mendekatkan diri dengan siswa sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar. Dalam kaitannya dengan pelajaran autocad,
praktikan berusaha berkomunikasi seringkas dan semudah mungkin dipahami
peserta didik selama pengajaran.
e. Penggunaan Metode Pembelajaran
Sesuai dengan metode pengajaran yang ada dalam kurikulum di SMK
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, praktikan berusaha untuk
memerapkan kurikulum tersebut dalam pengajaran. Kurikulum ini
menekankan pada peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, dimana
guru bertindak sebagai fasilitator. Metode yang digunakan untuk kegiatan
praktikum disini instruksional, dimana saat pelaksanaan praktik di bengkel,
guru tiba-tiba atau secara terencana memberikan instruksi kepada peserta didik
dengan cara dikumpulkan menjadi satu untuk baris atau sekadar mengelompok
bersama-sama.
f. Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran di zaman yang sudah maju dalam hal teknologi. Penggunaan
9
media pembelajaran harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang akan
disampaikan. Media pendukung pembelajaran autocad dasar praktikan
menggunakan media pembelajaran media tayang dan komputer untuk
penyampaian materi pembelajaran.
g. Variasi dalam Pembelajaran
1. Variasi Suara
Suara merupakan komponen yang sangat penting untuk dimiliki oleh
seorang guru untuk berkomunikasi dan menyampaikan materi kepada
siswa. Suara yang diperlukan adalah suara yang lantang, keras dan tegas.
Terlebih dalam pelajaran di sekolah kejuruan dimana kebanyakan
merupakan siswa laki-laki.
2. Variasi Media
Seperti yang disebutkan diatas penggunaan media harus disesuaikan
dengan pokok bahasan yang disampaikan. Ada banyak media yang dapat
dipakai dalam pengajaran. Dalam hal ini praktikan menggunakan media
tayang LCD sebagai medianya.
h. Mengkondisikan siswa
Kondisi siswa yang tenang adalah kondisi yang sangat diharapkan dan
kegiatan pengajaran. Namun untuk menciptakan kondisi yang demikian
tidaklah mudah. Tindakan yang dilakukan praktikan antara lain:
- Praktikan dengan sengaja diam sejenak untuk memberi kesempatan siswa
untuk tenang.
- Praktikan menegur atau memperhatikan siswa-siswa yang tidak
berkonsentrasi.
- Praktikan memberi pertanyaan yang spontan kepada siswa.
i. Memberikan Pertanyaan
Memberikan pertanyaan kepada siswa dimaksudkan untuk memberi
motivasi kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini
juga memberikan gambaran sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi
yang telah disampaikan.Untuk pengembangannya siswa dituntut maju ke
depan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan bicara para siswa.
j. Memberi balikan
Praktikan selalu memberi balikan agar keseluruhan kegiatan
10
pembelajaran dapat diketahui apakah sudah sesuai dengan tujuan. Apabila
belum tercapai maka praktikan memberikan bimbingan pengulangan kepada
siswa.
k. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran
Praktikan mencoba menyimpulkan apa yang telah disampaikan dalam
pembelajaran. Dapat juga memberi kesempatan peserta didik untuk
menyimpulkan dengan difasilitasi praktikan.
l. Menutup Pelajaran
Praktikan menutup pelajaran dengan terlebih dahulu menanyakan
kesulitan yang dihadapi siswa selama kegiatan belajar mengajar, serta salam
sebagai penutupnya.
5. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan di akhir periode Praktik Pengalaman Lapangan
II. Format laporan adalah Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III
Pelaksanaan, Bab IV Penutup. Dalam menyusun laporan mendapat bimbingan yakni
dari guru pamong dan dosen pembimbing serta praktikan lain sehingga penyusunan
dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
3.4 Materi Kegiatan
a. Pembuatan perangkat pembelajaran
Sebelum melaksanakan KBM di dalam kelas, praktikan membuat
perangkat pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman dalam proses
belajar mengajar di kelas. Praktikan juga mencari dan mempelajari referensi yang
akan digunakan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan KBM di kelas.
Praktikan juga menggunakan media yang bervariasi sehingga dapat menarik minat
siswa dalam belajar dan dapat menghindari kebosanan.
b. Proses Belajar Mengajar
Praktikan mengadakan KBM sesuai dengan perangkat pembelajaran yang
sudah disiapkan sebelumnya. Dalam KBM, praktikan memberikan materi dengan
berbagai metode, mengadakan latihan, memberikan tugas dan penilaian.
3.5 Proses Pembimbingan
Proses pembimbingan dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong kepada
praktikan. Proses pembimbingan dilaksanakan untuk memantapkan rencana kegiatan
11
praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan. Kegiatan bimbingan yang dilakukan
meliputi:
1. Persiapan perangkat pembelajaran.
2. Pemahaman dan pendalaman materi.
3. Pemilihan metode dan media pengajaran.
4. Penguasaan dan manajemen kelas.
Proses bimbingan yang diberikan dosen pembimbing dilaksanakan pada saat
dosen pembimbing datang ke sekolah latihan. Hal-hal yang dikonsultasikan
yaitu kesulitan selama PPL di sekolah latihan, masalah yang menghambat, perbaikan
yang perlu dilakukan, serta pelaksanaan ujian praktik mengajar. Dosen pembimbing
selalu memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi praktikan sehingga dapat
melaksanakan PPL dengan baik.
3.6 Faktor Pendukung Dan Penghambat
Suatu kegiatan pastilah terdapat faktor pendukung dan penghambat.
Demikian juga dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II juga
terdapat faktor pendukung :
a. Praktikan dapat menjalin hubungan baik dengan guru pamong, sehingga praktikan
dapat melakukan observasi tentang perangkat kegiatan belajar mengajar dan dapat
berlatih menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Dengan bimbingan guru pamong, praktikan diberi kesempatan menguasai kelas,
media serta perangkat pembelajarannya sehingga praktikan lebih kreatif dalam
mengajar.
c. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar.
Adapun hal-hal yang dapat menghambat dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan II yaitu, mengingat praktikan masih dalam proses belajar pengelolaan kelas.
Bimbingan dari dosen pamong yang begitu kurang frekuensinya. Selain itu praktikan
cukup menemui hambatan dalam membuat media pembelajaran yang lebih menarik bagi
siswa serta pengamatan oleh dosen pembimbing yang masih perlu ditingkatkan lagi.
12
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan II di SMK N 1 Magelang, maka praktikan dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Praktik Pengalaman Lapangan II merupakan proses pencarian pengalaman secara
langsung yang mutlak diperlukan bagi setiap pendidik supaya mampu mengelola
kelas dengan baik.
2. Seorang guru harus bisa menguasai bahan materi, mampu menyesuaikan tujuan
khusus pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan serta mampu
menciptakan kondisi kelas yang kondusif.
3. SMK Negeri 1 Magelang Program Keahlian Teknik Bangunan mempunyai sarana
dan prasarana yang cukup memadai sebagai fasilitas kegiatan belajar – mengajar
di sekolah.
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penyusun adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan pengajaran.
2. Selalu berkoordinasi antar sesama mahasiswa yang melaksanakan praktik dan
selalu mempertahankan kerjasama sebagai satu tim.
3. Inovasi dalam proses pembelajaran hendaknya selalu dilakukan seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi yang semakin meningkat.
4. Lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan seluruh komponen –
komponen/warga sekolah.
13
14
JADWAL MENGAJAR
Nama : Bambang wayudiNim : 5201408118Kompetensi Keahlian : Kelistrikan Otomotif
MengetahuiGuru Pamong, Guru Praktikan,
Gesti Sukarni A.Md Bambang wayudiNIP. 19660818 198903 2 007 NIM. 5201408118
SILABUSNAMA SEKOLAH : SMK Negeri 1 MagelangMATA PELAJARAN : LISTRIK OTOMOTIFKELAS/SEMESTER : XI/ 4STANDAR KOMPETENSI : Memperbaiki sistem pengapian konvensional (repair starting system)KODE KOMPETENSI : OTO.KR.05.011
ALOKASI WAKTU : 48 Jam @ 45 menit
KOMPETENSI DASAR
INDIKATORMATERI
PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI
1. Mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya
Menjelaskan nama dan fungsi komponen sistim pengapian sesuai bahan ajar
Menjelaskan cara kerja sistim pengapian konvensional
Menjelaskan sudut dwell, timing pengapian, jenis-jenis timing advancer
Prinsip kerja sistim pengapian
Nama dan fungsi komponen sistim pengapian
Cara kerja sistim pengapian
Sudut dwell, timing pengapian, jenis-jenis timing advancer
Presentasi Diskusi Tugas individu
Tes tertulis Tes lisan Penugasan
5 Modul Electrical SMKN 1 Magelang
Toyota Electrical Step 2
Internet: www.Autoshop 101.com
Modul VEDC Malang
CD interaktif Toyota
KOMPETENSI DASAR
INDIKATORMATERI
PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI
2. Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya.
Memperbaiki sistim pengapian berdasar SOP
Melakukan troubleshooting pada sistim pengapian
Perbaikan pada sistim pengapian dan komponennnya
Troubleshooting sistim pengapian
Praktek perawatan dan perbaikan system pengapian
Praktek troubleshooting system pengapian
Tes lisan Tes praktek
3 40 Modul Electrical SMKN 1 Magelang
Buku manual perbaikan system pengapian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Bidang Kehlian : Teknik Mesin
Program keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Mata Diklat : OPKR Engine
Tingkat : II MO 1
Kompetensi : Sistem Pengapian Konvensional
Sub kompetensi : Komponen sistem pengapian dan cara kerjanya
Alokasi waktu : 2 X 45 menit
Pertemuan : 25
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat :
1. Siswa memahami proses sistem pengapian konvensional
2. Siswa memahami fungsi dari bagian-bagian sistem pengapian konvensional
3. Siswa dapat melakukan perbaikan pada sistem pengapian konvensional
4. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan sistem pengapian konvensional
5. Siswa dapat melakukan pengujian kinerja sistem pengapian konvensional
II. Uraian Materi
Bagian – Bagian Sistem Pengapian Baterai
Distributor
Kegunaan :
Membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai dengan urutan pengapian
BateraiKegunaan :Sebagai penyedia atau sumber arus listrik
Kunci kontak
Kegunaan :
Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit primer
Koil
Kegunaan :
Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi( 5000 – 25.000 Volt
Kontak pemutus
Kegunaan :
Menguhungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian
Kondensator
Kegunaan :
Mencegah loncatan
bunga api diantara celah
kontak pemutus pada saat
kontak mulai membuka
Mempercepat
pemutusan arus primer
sehingga tegangan induksi
yang timbul pada sirkuit
sekunder tinggi
Busi
Kegunaan :
Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai
Rangkaian Sistem Pengapian Baterai
1
2 1
3
5
4
7
1 2 3 4
6
1
2 4
3
Nama Bagian – bagian bagan komponen pengapian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Baterai
Kunci kontak
Koil
Kontak pemutus
Kondensator
Distributor
Busi
Sirkuit tegangan rendah = Sirkuit primer
Baterai – Kunci Kontak – Primer Koil – Kontak
Pemutus – Kondensator – Massa
Sirkuit tegangan tinggi = Sirkuit Sekunder
Sekunder Koil – Distributor – Busi – Massa
Cara Kerja dan Data-data Sistem Pengapian Baterai
Cara kerja
Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup
1 2 3 4
1 3
2 4
Arus mengalir dari + baterai – kunci kontak – kumparan primer koil kontak pemutus – massa* Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil
Saat kunci kontak on, kontak pemutus membuka
Arus primer terputus dengan cepat maka :
Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh )
Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder ( terjadi
loncatan bunga api di antara elektroda busi )C
ela
h K
P 0
,3 –
0,5
m
m
Dat
a –
dat
a si
stem
pen
gap
ian
bat
erai
umum
- Rup
1
+ Bat
15
12 –
14,
5 Vo
lt
Saat
KP
men
utup
Arus
pi
mer
3 –
4
Amp
3 –
4 W
6 –
10 kW
0,1
– 0,
3 m
F
K.P
ter
buk
a :
12 –
13
VK
.P t
ertu
tup
: Ma
ks 0
,3 V
Mo
tor
hid
up ±
30
0 –
400
V
( Te
gang
an in
duk
si d
iri )
Tega
ngan
sek
unde
r
5 –
25 K
V Taha
nan
Kabe
l Bu
si
( R )
0 –
20 K
W
Cela
h el
ektr
oda
0,6
– 1
mm
III. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pendekatan : Pemahaman konsep, tugas mandiri.
2. Metode : Demonstrasi, ceramah, dan diskusi.
3. Langkah-langkah :
a. Pendahuluan
- Salam pembuka dan doa bersama.
- Presensi siswa.
- Dialog ringan dan evaluasi ringan materi sebelumnya.
b. Inti.
- Penyampaian materi.
- Tanya jawab terhadap kesulitan yang dijumpai berkaitan dengan
materi.
c. Penutup.
- Kesimpulan materi
- Memberi informasi tentang materi yang akan disampaikan pada
pertemuan yang akan dating.
- Doa bersama.
- Salam penutup.
IV. Alat, Sarana, dan Sumber Belajar.
1. Alat yang digunakan :
Papan tulis, penghapus, spidol, OHP, dan LCD.
2. Sarana dan prasarana selama KBM :
a. Ruang kelas.
b. Meja dan kursi untuk masing-masing siswa dan guru.
c. Absensi kelas.
3. Sumber belajar :
New Step 1 Toyota, modul pembelajaran dan job sheet
V. Evaluasi
Soal
1. Apa fungsi system pengapian?
2. Sebutkan komponen system pengapian!
3. Jelaskan cara kerja system pengapian!
4. Jelaskan fungsi dari komponen utama sistem pengapian!
5. Jelaskan analisa pemeriksaan komponen system pengapian?
Lembar Jawaban
1. Fungsi dari system pengapian adalah untuk meningkatkan arus dari
baterai 12 v menjadi 10 kv melalui ignition coil sehingga dapat
menghasilkan percikan bunga api yang mampu membakar campuran
udara dan bahan bakar yang ada di ruang bakar.
2. Komponen – komponen system pengapian :
Baterai
Kunci kontak
Ignition coil
Breaker point
Condenser
Rotor
Kabel tegangan tinggi
Busi
Vacuum advancer
Governor advancer
3. Cara kerja system pengapian
Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup
Arus mengalir dari + baterai – kunci kontak – kumparan primer koil
kontak pemutus – massa
* Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil
Saat kunci kontak on, kontak pemutus membuka
Arus primer terputus dengan cepat maka :
Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh )
Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder
( terjadi loncatan bunga api di antara elektroda busi )
4. Fungsi komponen utama system pengapian:
Baterai : Sebagai penyedia atau sumber arus listrik
Kunci kontak : Menghubungkan dan memutuskan arus
listrik dari baterai ke sirkuit primer
Ignition coil : Mentransformasikan tegangan baterai
menjadi tegangan tinggi (5000 v – 25000 v )
Breaker point : Menguhungkan dan memutuskan arus
primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder
sistem pengapian
Condenser :
Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak
pemutus pada saat kontak mulai membuka
Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan
induksi yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi
Rotor : membagi arus ke tiap kabel tegangan tinggi
berdasarkan FO
Kabel tegangan tinggi : menghantarkan arus dari distributor ke
busi
Busi : membakar campuran bahan bakar dan
udara yang ada di ruang bakar
Vacuum advancer : mengatur mulainya system pengapian
berdasarkan beban mesin
Governor advancer : mengatur mulainya system pengapian
berdasarkan putaran mesin
5. Analisa pemeriksaan komponen system pengapian :
Baterai :
- Periksa tegangan baterai
- Periksa berat jenis larutan elektrolit tiap sel baterai (1,26
– 1,28 pada suhu 20o)
- Periksa sumbat baterai
- Periksa terminal baterai
- Periksa box baterai ada retak apa tidak
Kunci kontak :
- Periksa tiap – tiap terminal kunci kontak dengan
menggunakan multitester
Ignition coil :
- Periksa tahanan kumparan primer (1,3Ω – 1,6Ω)
- Periksa tahanan kumparan sekunder (10,7 kΩ - 14,5 kΩ)
Breaker point :
- Periksa contact point apakah berkarat atau tidak,bila sudah
tipis atau aus sebaiknya diganti
Condenser :
- Periksa kapasitas condenser masih bisa menyimpan arus
atau tidak dengan menggunakan multitester.
Rotor :
- Bersihkan ujung rotor dengan cara mengelapnya bila sudah
kotor.
Kabel tegangan tinggi :
- Periksa hambatan kabel dengan multitester (tidak lebih dari
25 kΩ)
-
Busi :
- Periksa insulator keramik busi terdapat retak atau tidak.
- Periksa warna busi
- Periksa celah busi
- Periksa panjang elektroda busi
Goverbor advancer :
- Putar rotor searah dengan jarum jam,apabila ketika dilepas
dapat kembali ke posisi semula berarti masih dalam
keadaan baik.
Vacuum advancer :
- Hisaplah selang yang ada pada vcum advancer,bila terlihat
dudukan platina bergerak berarti masih dalam keaadaan
baik.
Magelang, Oktober 2013
Guru pamonng Praktikan
Gesti Sukarni Bambang Wahyudi NIP. 19660818 198903 2 007 NIM. 5201408037
KARTU BIMBINGAN PRAKTIK MENGAJAR
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tempat praktik : SMK N I MAGELANG
MAHASISWA
Nama : BAMBANG WAHYUDI
NIM/Prodi : 5201408118/PTMO
Fakultas : TEKNIK
GURU PAMONG
Nama : GESTI SUKARNI A.Md
NIP : 19660818 198903 2 007
Bid. studi : LISTRIK OTOMOTIF
DOSEN PEMBIMBING
Nama : Drs. SUPRAPTONO, M.Pd
NIP : 19550809 1980121001
Fakultas : TEKNIK
No. Tgl. Materi pokok Kelas
Tanda Tangan
Dosen pembimbingGuru
pamong
1. 30 AgstMemperbaiki Sistem
Starter
XI
OC
2. 6 Sept Memperbaiki Sistem XI
Pengisian OC
3. 9 SeptMemperbaiki Sistem
Starter
XI
OA
4. 13 SeptMemperbaiki Kerusakan
Ringan Pada Rangkaian
XI
OC
17 SeptMemperbaiki Sistem
Starter
XI
OB
6. 23 SeptMemperbaiki Sistem
Pengisian
XI
OA
27 SeptMemperbaiki Sistem
Pengapian Konvensional
XI
OC
8. 4 Sept Sistem PeneranganXI
OC
10.
Magelang, Oktober 2013
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Koordinator dosen pembimbing,
Drs.NGAJID,M.Pd ARIS WIDODO, S.Pd., M.T
NIP. 195905211984031006 NIP. 197102071999031001
Refleksi diri
Praktek pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa yang mengambil program pendidikan. Kegiatan PPL bertujuan untuk membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan
prinsip- prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL 2.
Dalam PPL 1 yang meliputi tahap observasi, orientasi dan pembelajaran modeling yang telah
dilaksanakan di sekolah latihan yaitu SMK Negeri 1 Magelang, praktikan memperoleh gambaran
tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan
sekolah, keadaan guru dan siswa, bidang pengelolaan dan administrasi. Selain itu, praktikan juga
melakukan observasi mengenai tata tertib siswa dan guru, kurikulum sekolah, organisasi
kesiswaan serta kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Sedangkan PPL 2 praktikan mulai melakukan
praktik pengajaran didampingi guru pamong masing-masing.
Observasi PPL 1 dilakukan mulai tanggal 31 Juli 2013 sampai dengan tanggal 21
Agustus 2013. Dari hasil observasi PPL 1 dapat diperoleh berbagai informasi tentang SMK
Negeri 1 Magelang. Secara umum dari segi sarana prasarana, guru, siswa, segala peraturannya
dan khususnya tentang persiapan pembelajaran pada PPL 2 seperti mengenai gambaran kegiatan
belajar mengajar yang meliputi variasi mengajar, metode pembelajaran, sumber belajar yang
digunakan, membuat RPP, silabus, dan memahami kurikulum yang berlaku. Selain itu praktikan
lebih mengerti mengenai peran dan tugas yang ada di sekolah dan cara bersosialisasi dengan
warga sekolah.
Kemudian PPL 2 meliputi kegiatan latihan mengajar dimana mahasiswa praktikan
berlatih untuk mengajar dan mengelola kelas secara langsung. Sehingga dapat memberikan
gambaran bagaimana menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional.
Dengan melakukan kegiatan observasi pada PPL I, praktikan dapat mengambil beberapa
kesimpulan yang berguna sebagai refleksi diri. Diantaranya yaitu:
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran pada Mata Pelajaran kelistrikan otomotif
Dalam melakukan observasi pada mata pelajaran kelistrikan otomotif, praktikan
dapat menyimpulkan bahwa mata pelajaran kelistrikan otomotif yang ada di SMK Negeri
1 Magelang materinya selalu update , dengan kata lain perkembangan materinya selalu
mengikuti perkembangan teknologi di dunia otomotif.. dengan demikian materi yang
dipakai selalu mengikuti model pembelajaran terbaru sehingga siswa tau dan paham
tentang mata pelajaran kelistrikan otomotif.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana PBM di Tempat Latihan.
Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Magelang sudah cukup memenuhi untuk
kegiatan PBM. Khusussnya pada mata pelajaran chasis , alat peraga dan sarana untuk
mengajar cukup lengkap , sehingga siswa bias mengetahui seluk beluk komponen pada
materi kelistrikan otomotif. Sehingga siswa lebih bias memahami cara kerja masing –
masing komponen
3. Kualitas Guru Pamong di Tempat Latihan.
Kualitas guru pamong terutama pada mata pelajaran kelistrikan sudah cukup
kompeten dan berpengalaman. Mulai dari performance-nya saat PBM, manajemen kelas,
ketrampilan penggunaan alat peraga , inovasi pada PBM, sampai saat pengambilan nilai /
melakukan evaluasi pada siswa.
4. Kualitas Pembelajaran di Tempat Latihan.
Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong paling tidak dapat
memberikan contoh bagi praktikan dalam melakukan pelatihan PBM di tempat latihan.
Guru / pengajar mengenal dengan baik karakter siswa-siswi nya. Sehingga hubungan
antara siswa dan guru sangat dekat dan bisa dibilang harmonis. Sehingga PBM
berlangsung dengan baik, efektif, serta menyenangkan.
5. Kemampuan Diri Praktikan.
Dari diri praktikan sendiri dirasa masih kurang, namun dengan kemauan untuk
belajar di tempat latihan, maka praktikan berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat
terutama untuk pelaksanaan PBM.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Selama Pelaksanaan PPL I.
Dari kegiatan PPL I, praktikan memperoleh banyak manfaat. Terutama pada
proses pelaksanaan PBM, seperti pengelolaan kelas / manajemen kelas, melakukan
bimbingan konseling pada siswa, penyampaian materi dan melakukan inovasi pada PBM.
Selain itu juga memperoleh bagaimana bersosial dengan lingkungan sekolah, dan lain-
lain.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang
Pada umumnya semua telah berjalan dengan baik. Namun perlu ditingkatkan lagi
beberapa aspek pelaksanaan PPL 1 terutama dari pihak Universitas Negeri Semarang.
Magelang, Oktober 2013
Mengetahui, Hormat saya,
Guru Pamong Praktikan
Ibu Gesti Sukarni.A.Md Bambang wahyudi
NIP.19660818 198903 2 007 NIM.520140811