New Laporan Ppl 2

57
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II SMK NEGERI 1 MAGELANG Disusun Oleh : Nama : Bambang wahyudi Nim : 5201408118 Prodi : Pend. Teknik Bangunan, S1 i

Transcript of New Laporan Ppl 2

Page 1: New Laporan Ppl 2

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II

SMK NEGERI 1 MAGELANG

Disusun Oleh :

Nama : Bambang wahyudi

Nim : 5201408118

Prodi : Pend. Teknik Bangunan, S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

i

Page 2: New Laporan Ppl 2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PPL II ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES.

Hari :

Tanggal :

Disahkan oleh :

Dosen Koordinator Kepala SMK N 1 Magelang

Aris Widodo, S.Pd., M.T. Drs. Ngajid, M.Pd

NIP. 19710207 199903 1 011 NIP. 19590521 198403 1 006

Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES

Drs. Masugino, M.Pd.

NIP. 19520721 198012 1 001

ii

Page 3: New Laporan Ppl 2

KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL

2) di SMK 1 Kedungwuni dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan baik

dan benar. Pada penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini, penulis

banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik secara moral, material maupun

lainnya. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Ngajid, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Magelang.

3. Aris Widodo, S.Pd., M.T. selaku Dosen Koordinator dan Drs. Supraptono,

M.Pd Dosen Pembimbing PPL di SMK Negeri 1 Magelang.

4. Drs. Masugino, M.Pd. selaku kepala UPT PPL Universitas Negeri

Semarang.

5. Wakijan,ST selaku Koordinator Guru Pamong SMK Negeri 1 Magelang.

6. Ibu Gesti selaku Guru Pamong di SMK Negeri 1 Magelang.

7. Bapak Ibu guru, karyawan/karyawati serta peserta didik SMK Negeri 1

Magelang yang telah meluangkan waktu serta kesempatan dalam

pelaksanaan PPL II ini.

8. Andri Wiranata, Dwi wahyu Prasetyo, Eddy Syaputro, Mukhamad Yusuf

yang selalu menemani dalam keadaan susah maupun senang saat

menjalankan PPL.

9. Rekan – rekan Mahasiswa Praktikan PPL di SMK Negeri 1 Magelang.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PPL II.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi yang

membacanya.

Penulis

iii

Page 4: New Laporan Ppl 2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................iHALAMAN PENGESAHAN........................................................iiKATA PENGANTAR.....................................................................iiiDAFTAR ISI....................................................................................ivDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ............................................................11.2. Tujuan..........................................................................21.3. Manfaat........................................................................2

BAB II. LANDASAN TEORI2.1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan..................42.2. Dasar Pelaksanaan PPL...............................................42.3. Dasar Implementasi.....................................................52.4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK..............6

BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN3.1. Waktu Kegiatan...........................................................73.2. Tempat Kegiatan.........................................................73.3. Tahapan Kegiatan..........................................................73.4. Materi Kegiatan...........................................................113.5. Proses Pembimbingan..................................................113.6. Faktor Pendukung dan Penghambat............................12

BAB IV. PENUTUP4.1. Kesimpulan .................................................................134.2. Saran............................................................................13

LAMPIRAN

iv

Page 5: New Laporan Ppl 2

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kalender Akademik Tahun Ajaran 2013/2014

2. Jadwal Mengajar

3. Silabus

4. Rencana Pelaksanaan Pengajaran

5. Kartu Bimbingan Praktik Mengajar

6. RefleksiDiri

v

Page 6: New Laporan Ppl 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu bentuk kegiatan

pendidikan yang harus ditempuh oleh mahasiswa perguruan tinggi sebagai salah satu

syarat untuk menempuh jenjang strata satu (S1) bagi mahasiswa pendidikan. Praktik

pengalaman lapangan ditujukan untuk melatih mahasiswa agar menjadi tenaga

pendidik yang profesional yang nantinya siap diterjunkan untuk menjadi seorang guru

yang memiliki kemampuan mengajar sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan.

Sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyiapkan tenaga pendidik

profesional, Universitas Negeri Semarang mempunyai program PPL bagi mahasiswa

kependidikan sesuai dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor

22 tahun 2008 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa

Program Kependidikan. Hal ini menyatakan bahwa PPL adalah kegiatan intra

kurikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa kependidikan Universitas Negeri

Semarang. Kegiatan PPL ini meliputi praktik mengajar, administrasi, bimbingan dan

konseling serta kegiatan ekstrakurikuler di dalam sekolah.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini mempunyai misi untuk membina

dan menciptakan calon tenaga pendidik yang profesional, bertanggung jawab,

berwawasan dan memiliki disiplin tinggi sesuai kriteria dunia pendidikan saat ini

yang lebih mengembangkan aspek karakteristik kebangsaan. Kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan yang kami laksanakan di SMK 1 Magelang diharapkan dapat

melatih dan mengembangkan kemampuan kami sebagai calon tenaga pendidik yang

nantinya benar-benar dapat mengaplikasikan apa yang kami peroleh dikampus untuk

diterapkan di lingkungan sekolah. Sehingga tercipta kegiatan didalam dunia

pendidikan yang lebih baik lagi guna menyongsong masa depan yang cerah.

1

Page 7: New Laporan Ppl 2

1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 2) ini, adalah :

1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktik Pengalaman

Lapangan

2. Membentuk dan mendidik mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga

pendidik yang profesional

3. Melatih kemampuan mahasiswa praktikan sebelum benar-benar terjun kedunia

pendidikan.

Membekali mahasiswa praktikan dengan seperangkat keterampilan dan penguasaan

kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial

1.3 Manfaat

Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini diharapkan memberikan

manfaat bagi mahasiswa praktikan, sekolah, universitas dan pihak lain yang masih terkait

dengan kegiatan ini.

1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan

- Sebagai bentuk pelatihan agar bisa mengembangkan kemampuan yang

dimiliki sebagai calon tenaga pendidik.

- Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku

perkuliahan ke dalam dunia sekolah.

- Sebagai sarana untuk melatih kemampuan cara berpikir dalam memecahkan

masalah khususnya mengenai pendidikan.

2. Manfaat bagi sekolah tempat latihan

- Meningkatkan kerjasama antara pihak universitas dengan pihak sekolah.

- Meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing dan membina anak

didiknya.

- Membantu terciptanya kegiatan belajar mengajar yang lebih kondusif di dalam

sekolah.

3. Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang

- Sebagai bentuk kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak universitas.

2

Page 8: New Laporan Ppl 2

- Meningkatkan kerjasama dalam hal perekrutan tenaga pendidik apabila

sekolah tempat latihan membutuhkan tenaga pendidik baru.

- Sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswa praktikan dalam menerapkan ilmu

yang diperoleh.

Mengetahui gambaran nyata tentang perkembangan pembelajaran yang terjadi di

dunia sekolah.

3

Page 9: New Laporan Ppl 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan intrakurikuler yang

wajib diikuti bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang program studi

pendidikan sebagai pelatihan dalam menerapkan teori yang diperoleh dalam

semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan

agar mereka meperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam

penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan

lainnya.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi praktik mengajar, praktik

administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat

kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/tempat latihan.

Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa praktikan

agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-

prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional,

kompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, dan kompetensi sosial.

Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada

mahasiswa praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, personal, dan

kemasyarakatan.

2.2. Dasar Pelaksanaan PPL

Dasar hukum kegiatan tersebut adalah :

1. Undang-Undang :

a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(lembaran Negara tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran Negara

nomor 4301).

b. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Negara RI Tahun 2005 157, Tambahan Lembaran RI Nomor 4586).

2. Peraturan Pemerintah :

a. Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan

pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan

4

Page 10: New Laporan Ppl 2

Lembaran Negara Nomor 5105).

b. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Nomor 4496).

3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :

a. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.

b. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti.

4. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:

a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan

Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjan Universitas

Negeri Semarang.

b. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaran Pendidikan di Universitas

Negeri Semarang.

c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Universitas Negeri Semarang.

d. Nomor 09/O/2010 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi

Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang.

2.3. Dasar Implementasi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan dalam

mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional sebagai guru pengajar dan

pembimbing atau konselor. Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan kegiatan

yang wajib diikuti mahasiswa kependidikan yang diselenggrakan dalam rangka

menerapkan keterampilan dan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. Di

samping itu, melalui kegiatan PPL, mahasiswa akan memperoleh pengalaman

dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran secara terpadu di sekolah. Dalam

kegiatan PPL, mahasiswa praktikan bertindak sebagai guru di sekolah, yaitu

melakukan praktik mengajar, praktik adminitrasi, praktik bimbingan, serta

kegiatan pendidikan lain yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di

sekolah maupun masyarakat.

Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah, mahasiswa

diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, pengetahuan,

keterampilan, serta sikap dalam melakukan tugasnya sebagai seorang guru yang

profesional, baik dalam bidang studi yang digelutinya maupun dalam pelayanan

5

Page 11: New Laporan Ppl 2

bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah. Selain itu, mahasiswa dapat

meningkatkan nilai positif dan pengembangan diri dalam bermasyarakat

2.4. Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini

meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan

potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun

oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan

dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional

pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan

mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah

disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta

berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang

menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

6

Page 12: New Laporan Ppl 2

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu Kegiatan

Praktik Pengalaman Lapangan II dilaksanakan dari tanggal 29 Juli

sampai 19 Oktober 2013. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari belajar dari

Senin sampai Sabtu, kecuali hari libur. Waktu belajar normal di SMK Negeri 1

Magelang yaitu untuk Hari Senin sampai Sabtu pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dimulai pukul 07:00-17:00 WIB, kecuali Hari Jum’at dan Sabtu. Hari

Jum’at dari pukul 07:00-11:35 WIB. Untuk hari Sabtu dari pukul 07:00-15:15.

3.2 Tempat Kegiatan

Secara umum, tempat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II adalah

di SMK N 1 Magelang yang beralamat di Jalan Cawang no.2 Kelurahan Jurang

Ombo, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang kode pos 56123. Secara

lebih khusus, pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II yaitu Ruang Teori

dan Praktek (KKPI II).

3.3 Tahapan Kegiatan

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II ini terbagi dalam beberapa

tahapan kegiatan yang secara terperinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelatihan

Pelatihan disini merupakan kegiatan awal praktikan dalam Praktik

Pengalaman Lapangan II yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Magelang terutama

pada jurusan Teknik Bangunan dengan agenda pembelajaran Gambar Manual.

2. Pengajaran Model.

Pengajaran model merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh

praktikan terhadap guru pamong selama proses belajar mengajar yang meliputi

metode pengajaran, penguasaan kelas, penyelesaian masalah sampai penggunaan

media pengajaran di awal pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II selama

kurang lebih satu minggu.

Kegiatan pengajaran model ini dilakukan dengan maksud memberikan

gambaran kepada praktikan mengenai proses belajar mengajar di sekolah yang

bersangkutan pada umumnya dan proses belajar mengajar di bidang studi yang

7

Page 13: New Laporan Ppl 2

diampu pada khususnya.

3. Pengajaran Terbimbing

Pengajaran terbimbing merupakan kegiatan pengajaran oleh praktikan dangan

bimbingan guru pamong mendampingi praktikan selama proses belajar mengajar

untuk melakukan pengamatan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui perkembangan guru praktikan selama kegiatan pengajaran apakah

mengalami kemajuan atau justru mengalami kemunduran kualitas dalam

mengajar. Setelah proses belajar mengajar selasai, guru pamong memberikan

penilaian secara langsung atau secara lisan terhadap pengajaran yang dilakukan

oleh praktikan. Hal ini tentunya sangat menguntungkan praktikan sebab karena

praktikan dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan yang ada di praktikan

selama pengajaran.

Kegiatan pengajaran terbimbing yang dilakukan di sekolah dimaksudkan agar

praktikan:

i. Memperoleh informasi dari guru pamong atau petugas lain tentang

proses mengajar atau kegiatan lain dan permasalahanya.

ii. Memperoleh informasi mengenai mekanisme observasi pengajaran

model dari guru pamong atau petugas lain yang bersangkutan.

iii. Melaksanakan hasil observasi pengajaran model dari guru pamong

atau petugas lain yang bersangkutan.

iv. Mendiskusikan hasil observasi pengajaran model yang telah dilakukan

dengan mahasiswa praktikan lain dan guru pamong yang

bersangkutan.

v. Menyusun laporan dan resume untuk diserahkan kepada guru pamong

yang bersangkutan.

4. Pengajaran Mandiri

Pengajaran mandiri merupakan kegiatan pelatihan mengajar yang dilakukan

praktikan tanpa didampingi guru pamong. Dalam kegiatan ini guru pamong

menyerahkan sepenuhnya kegiatan pengajaran dan yang termasuk didalamnya

meliputi perangkat pembelajaran, penyelenggaraan ujian, pemberian tugas sampai

proses penilaian kepada praktikan. Dengan metode ini, praktikan benar-benar

dituntut untuk mandiri dalam pengajaran dan pengelolaan kelas serta

penyelesaian masalah yang ada didalamnya dengan tidak menutup kemungkinan

8

Page 14: New Laporan Ppl 2

bimbingan dari guru pamong.

Selain itu kegiatan mandiri itu juga bertujuan untuk memberi kesempatan

kepada praktikan untuk berkreasi dan juga berperan aktif dalam proses

pengajaran tanpa adanya tekanan dan pengaruh faktor luar yang dapat

mempengaruhi proses kegiatan pengajaran mandiri. Praktikan juga dituntut untuk

membuat rencana perangkat pembelajaran sendiri dengan sedikit bimbingan dari

guru pamong.

Setelah membuat rencana perangkat pembelajaran, guru praktikan harus dapat

menerapkan kompetensinya dalam hal pengajaran yang sudah tertuang dalam

rencana perangkat pembelajaran, antara lain:

c. Membuka pelajaran

Sebagai awal pembelajaran guru mengucapkan salam, presensi siswa,

menanyakan kabar peserta didik, memberikan pertanyaan untuk memberikan

motivasi siswa sehingga praktikan tahu hal – hal apa saja yang sudah dan

belum dikuasai.

d. Komunikasi dengan siswa

Komunikasi dengan siswa harus senantiasa dilakukan dengan tujuan

agar lebih mendekatkan diri dengan siswa sehingga proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar. Dalam kaitannya dengan pelajaran autocad,

praktikan berusaha berkomunikasi seringkas dan semudah mungkin dipahami

peserta didik selama pengajaran.

e. Penggunaan Metode Pembelajaran

Sesuai dengan metode pengajaran yang ada dalam kurikulum di SMK

yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, praktikan berusaha untuk

memerapkan kurikulum tersebut dalam pengajaran. Kurikulum ini

menekankan pada peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, dimana

guru bertindak sebagai fasilitator. Metode yang digunakan untuk kegiatan

praktikum disini instruksional, dimana saat pelaksanaan praktik di bengkel,

guru tiba-tiba atau secara terencana memberikan instruksi kepada peserta didik

dengan cara dikumpulkan menjadi satu untuk baris atau sekadar mengelompok

bersama-sama.

f. Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan

pembelajaran di zaman yang sudah maju dalam hal teknologi. Penggunaan

9

Page 15: New Laporan Ppl 2

media pembelajaran harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang akan

disampaikan. Media pendukung pembelajaran autocad dasar praktikan

menggunakan media pembelajaran media tayang dan komputer untuk

penyampaian materi pembelajaran.

g. Variasi dalam Pembelajaran

1. Variasi Suara

Suara merupakan komponen yang sangat penting untuk dimiliki oleh

seorang guru untuk berkomunikasi dan menyampaikan materi kepada

siswa. Suara yang diperlukan adalah suara yang lantang, keras dan tegas.

Terlebih dalam pelajaran di sekolah kejuruan dimana kebanyakan

merupakan siswa laki-laki.

2. Variasi Media

Seperti yang disebutkan diatas penggunaan media harus disesuaikan

dengan pokok bahasan yang disampaikan. Ada banyak media yang dapat

dipakai dalam pengajaran. Dalam hal ini praktikan menggunakan media

tayang LCD sebagai medianya.

h. Mengkondisikan siswa

Kondisi siswa yang tenang adalah kondisi yang sangat diharapkan dan

kegiatan pengajaran. Namun untuk menciptakan kondisi yang demikian

tidaklah mudah. Tindakan yang dilakukan praktikan antara lain:

- Praktikan dengan sengaja diam sejenak untuk memberi kesempatan siswa

untuk tenang.

- Praktikan menegur atau memperhatikan siswa-siswa yang tidak

berkonsentrasi.

- Praktikan memberi pertanyaan yang spontan kepada siswa.

i. Memberikan Pertanyaan

Memberikan pertanyaan kepada siswa dimaksudkan untuk memberi

motivasi kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini

juga memberikan gambaran sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi

yang telah disampaikan.Untuk pengembangannya siswa dituntut maju ke

depan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan bicara para siswa.

j. Memberi balikan

Praktikan selalu memberi balikan agar keseluruhan kegiatan

10

Page 16: New Laporan Ppl 2

pembelajaran dapat diketahui apakah sudah sesuai dengan tujuan. Apabila

belum tercapai maka praktikan memberikan bimbingan pengulangan kepada

siswa.

k. Menyimpulkan Hasil Pembelajaran

Praktikan mencoba menyimpulkan apa yang telah disampaikan dalam

pembelajaran. Dapat juga memberi kesempatan peserta didik untuk

menyimpulkan dengan difasilitasi praktikan.

l. Menutup Pelajaran

Praktikan menutup pelajaran dengan terlebih dahulu menanyakan

kesulitan yang dihadapi siswa selama kegiatan belajar mengajar, serta salam

sebagai penutupnya.

5. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan dilakukan di akhir periode Praktik Pengalaman Lapangan

II. Format laporan adalah Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III

Pelaksanaan, Bab IV Penutup. Dalam menyusun laporan mendapat bimbingan yakni

dari guru pamong dan dosen pembimbing serta praktikan lain sehingga penyusunan

dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.

3.4 Materi Kegiatan

a. Pembuatan perangkat pembelajaran

Sebelum melaksanakan KBM di dalam kelas, praktikan membuat

perangkat pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman dalam proses

belajar mengajar di kelas. Praktikan juga mencari dan mempelajari referensi yang

akan digunakan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan KBM di kelas.

Praktikan juga menggunakan media yang bervariasi sehingga dapat menarik minat

siswa dalam belajar dan dapat menghindari kebosanan.

b. Proses Belajar Mengajar

Praktikan mengadakan KBM sesuai dengan perangkat pembelajaran yang

sudah disiapkan sebelumnya. Dalam KBM, praktikan memberikan materi dengan

berbagai metode, mengadakan latihan, memberikan tugas dan penilaian.

3.5 Proses Pembimbingan

Proses pembimbingan dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong kepada

praktikan. Proses pembimbingan dilaksanakan untuk memantapkan rencana kegiatan

11

Page 17: New Laporan Ppl 2

praktikan dalam Praktik Pengalaman Lapangan. Kegiatan bimbingan yang dilakukan

meliputi:

1. Persiapan perangkat pembelajaran.

2. Pemahaman dan pendalaman materi.

3. Pemilihan metode dan media pengajaran.

4. Penguasaan dan manajemen kelas.

Proses bimbingan yang diberikan dosen pembimbing dilaksanakan pada saat

dosen pembimbing datang ke sekolah latihan. Hal-hal yang dikonsultasikan

yaitu kesulitan selama PPL di sekolah latihan, masalah yang menghambat, perbaikan

yang perlu dilakukan, serta pelaksanaan ujian praktik mengajar. Dosen pembimbing

selalu memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi praktikan sehingga dapat

melaksanakan PPL dengan baik.

3.6 Faktor Pendukung Dan Penghambat

Suatu kegiatan pastilah terdapat faktor pendukung dan penghambat.

Demikian juga dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II juga

terdapat faktor pendukung :

a. Praktikan dapat menjalin hubungan baik dengan guru pamong, sehingga praktikan

dapat melakukan observasi tentang perangkat kegiatan belajar mengajar dan dapat

berlatih menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Dengan bimbingan guru pamong, praktikan diberi kesempatan menguasai kelas,

media serta perangkat pembelajarannya sehingga praktikan lebih kreatif dalam

mengajar.

c. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

Adapun hal-hal yang dapat menghambat dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan II yaitu, mengingat praktikan masih dalam proses belajar pengelolaan kelas.

Bimbingan dari dosen pamong yang begitu kurang frekuensinya. Selain itu praktikan

cukup menemui hambatan dalam membuat media pembelajaran yang lebih menarik bagi

siswa serta pengamatan oleh dosen pembimbing yang masih perlu ditingkatkan lagi.

12

Page 18: New Laporan Ppl 2

BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Simpulan

Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama melaksanakan Praktik

Pengalaman Lapangan II di SMK N 1 Magelang, maka praktikan dapat

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Praktik Pengalaman Lapangan II merupakan proses pencarian pengalaman secara

langsung yang mutlak diperlukan bagi setiap pendidik supaya mampu mengelola

kelas dengan baik.

2. Seorang guru harus bisa menguasai bahan materi, mampu menyesuaikan tujuan

khusus pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan serta mampu

menciptakan kondisi kelas yang kondusif.

3. SMK Negeri 1 Magelang Program Keahlian Teknik Bangunan mempunyai sarana

dan prasarana yang cukup memadai sebagai fasilitas kegiatan belajar – mengajar

di sekolah.

4.2. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penyusun adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan pengajaran.

2. Selalu berkoordinasi antar sesama mahasiswa yang melaksanakan praktik dan

selalu mempertahankan kerjasama sebagai satu tim.

3. Inovasi dalam proses pembelajaran hendaknya selalu dilakukan seiring dengan

perkembangan teknologi dan informasi yang semakin meningkat.

4. Lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan seluruh komponen –

komponen/warga sekolah.

13

Page 19: New Laporan Ppl 2

14

Page 20: New Laporan Ppl 2

JADWAL MENGAJAR

Nama : Bambang wayudiNim : 5201408118Kompetensi Keahlian : Kelistrikan Otomotif

MengetahuiGuru Pamong, Guru Praktikan,

Gesti Sukarni A.Md Bambang wayudiNIP. 19660818 198903 2 007 NIM. 5201408118

Page 21: New Laporan Ppl 2

SILABUSNAMA SEKOLAH : SMK Negeri 1 MagelangMATA PELAJARAN : LISTRIK OTOMOTIFKELAS/SEMESTER : XI/ 4STANDAR KOMPETENSI : Memperbaiki sistem pengapian konvensional (repair starting system)KODE KOMPETENSI : OTO.KR.05.011

ALOKASI WAKTU : 48 Jam @ 45 menit

KOMPETENSI DASAR

INDIKATORMATERI

PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI

1. Mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya

Menjelaskan nama dan fungsi komponen sistim pengapian sesuai bahan ajar

Menjelaskan cara kerja sistim pengapian konvensional

Menjelaskan sudut dwell, timing pengapian, jenis-jenis timing advancer

Prinsip kerja sistim pengapian

Nama dan fungsi komponen sistim pengapian

Cara kerja sistim pengapian

Sudut dwell, timing pengapian, jenis-jenis timing advancer

Presentasi Diskusi Tugas individu

Tes tertulis Tes lisan Penugasan

5 Modul Electrical SMKN 1 Magelang

Toyota Electrical Step 2

Internet: www.Autoshop 101.com

Modul VEDC Malang

CD interaktif Toyota

Page 22: New Laporan Ppl 2

KOMPETENSI DASAR

INDIKATORMATERI

PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER BELAJARTM PS PI

2. Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya.

Memperbaiki sistim pengapian berdasar SOP

Melakukan troubleshooting pada sistim pengapian

Perbaikan pada sistim pengapian dan komponennnya

Troubleshooting sistim pengapian

Praktek perawatan dan perbaikan system pengapian

Praktek troubleshooting system pengapian

Tes lisan Tes praktek

3 40 Modul Electrical SMKN 1 Magelang

Buku manual perbaikan system pengapian

Page 23: New Laporan Ppl 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Bidang Kehlian : Teknik Mesin

Program keahlian : Teknik Mekanik Otomotif

Mata Diklat : OPKR Engine

Tingkat : II MO 1

Kompetensi : Sistem Pengapian Konvensional

Sub kompetensi : Komponen sistem pengapian dan cara kerjanya

Alokasi waktu : 2 X 45 menit

Pertemuan : 25

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat :

1. Siswa memahami proses sistem pengapian konvensional

2. Siswa memahami fungsi dari bagian-bagian sistem pengapian konvensional

3. Siswa dapat melakukan perbaikan pada sistem pengapian konvensional

4. Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan sistem pengapian konvensional

5. Siswa dapat melakukan pengujian kinerja sistem pengapian konvensional

II. Uraian Materi

Bagian – Bagian Sistem Pengapian Baterai

Page 24: New Laporan Ppl 2

Distributor

Kegunaan :

Membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai dengan urutan pengapian

BateraiKegunaan :Sebagai penyedia atau sumber arus listrik

Kunci kontak

Kegunaan :

Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit primer

Koil

Kegunaan :

Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi( 5000 – 25.000 Volt

Kontak pemutus

Kegunaan :

Menguhungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian

Kondensator

Kegunaan :

Mencegah loncatan

bunga api diantara celah

kontak pemutus pada saat

kontak mulai membuka

Mempercepat

pemutusan arus primer

sehingga tegangan induksi

yang timbul pada sirkuit

sekunder tinggi

Page 25: New Laporan Ppl 2

Busi

Kegunaan :

Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai

Page 26: New Laporan Ppl 2

Rangkaian Sistem Pengapian Baterai

1

2 1

3

5

4

7

1 2 3 4

6

1

2 4

3

Page 27: New Laporan Ppl 2

Nama Bagian – bagian bagan komponen pengapian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Baterai

Kunci kontak

Koil

Kontak pemutus

Kondensator

Distributor

Busi

Sirkuit tegangan rendah = Sirkuit primer

Baterai – Kunci Kontak – Primer Koil – Kontak

Pemutus – Kondensator – Massa

Sirkuit tegangan tinggi = Sirkuit Sekunder

Sekunder Koil – Distributor – Busi – Massa

Cara Kerja dan Data-data Sistem Pengapian Baterai

Cara kerja

Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup

1 2 3 4

1 3

2 4

Page 28: New Laporan Ppl 2

Arus mengalir dari + baterai – kunci kontak – kumparan primer koil kontak pemutus – massa* Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil

Saat kunci kontak on, kontak pemutus membuka

Page 29: New Laporan Ppl 2

Arus primer terputus dengan cepat maka :

Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh )

Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder ( terjadi

loncatan bunga api di antara elektroda busi )C

ela

h K

P 0

,3 –

0,5

m

m

Dat

a –

dat

a si

stem

pen

gap

ian

bat

erai

umum

- Rup

1

+ Bat

15

12 –

14,

5 Vo

lt

Saat

KP

men

utup

Arus

pi

mer

3 –

4

Amp

3 –

4 W

6 –

10 kW

0,1

– 0,

3 m

F

K.P

ter

buk

a :

12 –

13

VK

.P t

ertu

tup

: Ma

ks 0

,3 V

Mo

tor

hid

up ±

30

0 –

400

V

( Te

gang

an in

duk

si d

iri )

Tega

ngan

sek

unde

r

5 –

25 K

V Taha

nan

Kabe

l Bu

si

( R )

0 –

20 K

W

Cela

h el

ektr

oda

0,6

– 1

mm

Page 30: New Laporan Ppl 2

III. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Pendekatan : Pemahaman konsep, tugas mandiri.

2. Metode : Demonstrasi, ceramah, dan diskusi.

3. Langkah-langkah :

a. Pendahuluan

- Salam pembuka dan doa bersama.

- Presensi siswa.

- Dialog ringan dan evaluasi ringan materi sebelumnya.

b. Inti.

- Penyampaian materi.

- Tanya jawab terhadap kesulitan yang dijumpai berkaitan dengan

materi.

c. Penutup.

- Kesimpulan materi

- Memberi informasi tentang materi yang akan disampaikan pada

pertemuan yang akan dating.

- Doa bersama.

- Salam penutup.

IV. Alat, Sarana, dan Sumber Belajar.

1. Alat yang digunakan :

Papan tulis, penghapus, spidol, OHP, dan LCD.

Page 31: New Laporan Ppl 2

2. Sarana dan prasarana selama KBM :

a. Ruang kelas.

b. Meja dan kursi untuk masing-masing siswa dan guru.

c. Absensi kelas.

3. Sumber belajar :

New Step 1 Toyota, modul pembelajaran dan job sheet

V. Evaluasi

Soal

1. Apa fungsi system pengapian?

2. Sebutkan komponen system pengapian!

3. Jelaskan cara kerja system pengapian!

4. Jelaskan fungsi dari komponen utama sistem pengapian!

5. Jelaskan analisa pemeriksaan komponen system pengapian?

Lembar Jawaban

1. Fungsi dari system pengapian adalah untuk meningkatkan arus dari

baterai 12 v menjadi 10 kv melalui ignition coil sehingga dapat

menghasilkan percikan bunga api yang mampu membakar campuran

udara dan bahan bakar yang ada di ruang bakar.

2. Komponen – komponen system pengapian :

Baterai

Kunci kontak

Ignition coil

Breaker point

Condenser

Rotor

Kabel tegangan tinggi

Page 32: New Laporan Ppl 2

Busi

Vacuum advancer

Governor advancer

3. Cara kerja system pengapian

Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup

Arus mengalir dari + baterai – kunci kontak – kumparan primer koil

kontak pemutus – massa

* Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil

Saat kunci kontak on, kontak pemutus membuka

Arus primer terputus dengan cepat maka :

Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh )

Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder

( terjadi loncatan bunga api di antara elektroda busi )

4. Fungsi komponen utama system pengapian:

Baterai : Sebagai penyedia atau sumber arus listrik

Kunci kontak : Menghubungkan dan memutuskan arus

listrik dari baterai ke sirkuit primer

Ignition coil : Mentransformasikan tegangan baterai

menjadi tegangan tinggi (5000 v – 25000 v )

Breaker point : Menguhungkan dan memutuskan arus

primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder

sistem pengapian

Condenser :

Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak

pemutus pada saat kontak mulai membuka

Page 33: New Laporan Ppl 2

Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan

induksi yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi

Rotor : membagi arus ke tiap kabel tegangan tinggi

berdasarkan FO

Kabel tegangan tinggi : menghantarkan arus dari distributor ke

busi

Busi : membakar campuran bahan bakar dan

udara yang ada di ruang bakar

Vacuum advancer : mengatur mulainya system pengapian

berdasarkan beban mesin

Governor advancer : mengatur mulainya system pengapian

berdasarkan putaran mesin

5. Analisa pemeriksaan komponen system pengapian :

Baterai :

- Periksa tegangan baterai

- Periksa berat jenis larutan elektrolit tiap sel baterai (1,26

– 1,28 pada suhu 20o)

- Periksa sumbat baterai

- Periksa terminal baterai

- Periksa box baterai ada retak apa tidak

Kunci kontak :

- Periksa tiap – tiap terminal kunci kontak dengan

menggunakan multitester

Ignition coil :

- Periksa tahanan kumparan primer (1,3Ω – 1,6Ω)

- Periksa tahanan kumparan sekunder (10,7 kΩ - 14,5 kΩ)

Breaker point :

- Periksa contact point apakah berkarat atau tidak,bila sudah

tipis atau aus sebaiknya diganti

Condenser :

Page 34: New Laporan Ppl 2

- Periksa kapasitas condenser masih bisa menyimpan arus

atau tidak dengan menggunakan multitester.

Rotor :

- Bersihkan ujung rotor dengan cara mengelapnya bila sudah

kotor.

Kabel tegangan tinggi :

- Periksa hambatan kabel dengan multitester (tidak lebih dari

25 kΩ)

-

Busi :

- Periksa insulator keramik busi terdapat retak atau tidak.

- Periksa warna busi

- Periksa celah busi

- Periksa panjang elektroda busi

Goverbor advancer :

- Putar rotor searah dengan jarum jam,apabila ketika dilepas

dapat kembali ke posisi semula berarti masih dalam

keadaan baik.

Vacuum advancer :

- Hisaplah selang yang ada pada vcum advancer,bila terlihat

dudukan platina bergerak berarti masih dalam keaadaan

baik.

Page 35: New Laporan Ppl 2

Magelang, Oktober 2013

Guru pamonng Praktikan

Gesti Sukarni Bambang Wahyudi NIP. 19660818 198903 2 007 NIM. 5201408037

Page 36: New Laporan Ppl 2

KARTU BIMBINGAN PRAKTIK MENGAJAR

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Tempat praktik : SMK N I MAGELANG

MAHASISWA

Nama : BAMBANG WAHYUDI

NIM/Prodi : 5201408118/PTMO

Fakultas : TEKNIK

GURU PAMONG

Nama : GESTI SUKARNI A.Md

NIP : 19660818 198903 2 007

Bid. studi : LISTRIK OTOMOTIF

DOSEN PEMBIMBING

Nama : Drs. SUPRAPTONO, M.Pd

NIP : 19550809 1980121001

Fakultas : TEKNIK

No. Tgl. Materi pokok Kelas

Tanda Tangan

Dosen pembimbingGuru

pamong

1. 30 AgstMemperbaiki Sistem

Starter

XI

OC

2. 6 Sept Memperbaiki Sistem XI

Page 37: New Laporan Ppl 2

Pengisian OC

3. 9 SeptMemperbaiki Sistem

Starter

XI

OA

4. 13 SeptMemperbaiki Kerusakan

Ringan Pada Rangkaian

XI

OC

17 SeptMemperbaiki Sistem

Starter

XI

OB

6. 23 SeptMemperbaiki Sistem

Pengisian

XI

OA

27 SeptMemperbaiki Sistem

Pengapian Konvensional

XI

OC

8. 4 Sept Sistem PeneranganXI

OC

10.

Magelang, Oktober 2013

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Koordinator dosen pembimbing,

Drs.NGAJID,M.Pd ARIS WIDODO, S.Pd., M.T

NIP. 195905211984031006 NIP. 197102071999031001

Page 38: New Laporan Ppl 2

Refleksi diri

Praktek pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang harus dilaksanakan oleh

mahasiswa yang mengambil program pendidikan. Kegiatan PPL bertujuan untuk membentuk

mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan

prinsip- prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.

Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu PPL 1 dan PPL 2.

Dalam PPL 1 yang meliputi tahap observasi, orientasi dan pembelajaran modeling yang telah

dilaksanakan di sekolah latihan yaitu SMK Negeri 1 Magelang, praktikan memperoleh gambaran

tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan

sekolah, keadaan guru dan siswa, bidang pengelolaan dan administrasi. Selain itu, praktikan juga

melakukan observasi mengenai tata tertib siswa dan guru, kurikulum sekolah, organisasi

kesiswaan serta kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Sedangkan PPL 2 praktikan mulai melakukan

praktik pengajaran didampingi guru pamong masing-masing.

Observasi PPL 1 dilakukan mulai tanggal 31 Juli 2013 sampai dengan tanggal 21

Agustus 2013. Dari hasil observasi PPL 1 dapat diperoleh berbagai informasi tentang SMK

Negeri 1 Magelang. Secara umum dari segi sarana prasarana, guru, siswa, segala peraturannya

dan khususnya tentang persiapan pembelajaran pada PPL 2 seperti mengenai gambaran kegiatan

belajar mengajar yang meliputi variasi mengajar, metode pembelajaran, sumber belajar yang

digunakan, membuat RPP, silabus, dan memahami kurikulum yang berlaku. Selain itu praktikan

lebih mengerti mengenai peran dan tugas yang ada di sekolah dan cara bersosialisasi dengan

warga sekolah.

Kemudian PPL 2 meliputi kegiatan latihan mengajar dimana mahasiswa praktikan

berlatih untuk mengajar dan mengelola kelas secara langsung. Sehingga dapat memberikan

gambaran bagaimana menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional.

Dengan melakukan kegiatan observasi pada PPL I, praktikan dapat mengambil beberapa

kesimpulan yang berguna sebagai refleksi diri. Diantaranya yaitu:

Page 39: New Laporan Ppl 2

1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran pada Mata Pelajaran kelistrikan otomotif

Dalam melakukan observasi pada mata pelajaran kelistrikan otomotif, praktikan

dapat menyimpulkan bahwa mata pelajaran kelistrikan otomotif yang ada di SMK Negeri

1 Magelang materinya selalu update , dengan kata lain perkembangan materinya selalu

mengikuti perkembangan teknologi di dunia otomotif.. dengan demikian materi yang

dipakai selalu mengikuti model pembelajaran terbaru sehingga siswa tau dan paham

tentang mata pelajaran kelistrikan otomotif.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana PBM di Tempat Latihan.

Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Magelang sudah cukup memenuhi untuk

kegiatan PBM. Khusussnya pada mata pelajaran chasis , alat peraga dan sarana untuk

mengajar cukup lengkap , sehingga siswa bias mengetahui seluk beluk komponen pada

materi kelistrikan otomotif. Sehingga siswa lebih bias memahami cara kerja masing –

masing komponen

3. Kualitas Guru Pamong di Tempat Latihan.

Kualitas guru pamong terutama pada mata pelajaran kelistrikan sudah cukup

kompeten dan berpengalaman. Mulai dari performance-nya saat PBM, manajemen kelas,

ketrampilan penggunaan alat peraga , inovasi pada PBM, sampai saat pengambilan nilai /

melakukan evaluasi pada siswa.

4. Kualitas Pembelajaran di Tempat Latihan.

Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong paling tidak dapat

memberikan contoh bagi praktikan dalam melakukan pelatihan PBM di tempat latihan.

Guru / pengajar mengenal dengan baik karakter siswa-siswi nya. Sehingga hubungan

antara siswa dan guru sangat dekat dan bisa dibilang harmonis. Sehingga PBM

berlangsung dengan baik, efektif, serta menyenangkan.

Page 40: New Laporan Ppl 2

5. Kemampuan Diri Praktikan.

Dari diri praktikan sendiri dirasa masih kurang, namun dengan kemauan untuk

belajar di tempat latihan, maka praktikan berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat

terutama untuk pelaksanaan PBM.

6. Nilai Tambah yang Diperoleh Selama Pelaksanaan PPL I.

Dari kegiatan PPL I, praktikan memperoleh banyak manfaat. Terutama pada

proses pelaksanaan PBM, seperti pengelolaan kelas / manajemen kelas, melakukan

bimbingan konseling pada siswa, penyampaian materi dan melakukan inovasi pada PBM.

Selain itu juga memperoleh bagaimana bersosial dengan lingkungan sekolah, dan lain-

lain.

7. Saran Pengembangan bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang

Pada umumnya semua telah berjalan dengan baik. Namun perlu ditingkatkan lagi

beberapa aspek pelaksanaan PPL 1 terutama dari pihak Universitas Negeri Semarang.

Magelang, Oktober 2013

Mengetahui, Hormat saya,

Guru Pamong Praktikan

Ibu Gesti Sukarni.A.Md Bambang wahyudi

NIP.19660818 198903 2 007 NIM.520140811

Page 41: New Laporan Ppl 2